48
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan Sistem 2.1.1.1 Pengertian Sistem M enurut James A. O’Brien (2006, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta men ghasilk an output dalam proses informasi yang teratur. Menurut McLeod (1998, p11) sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. 2.1.1.2 Perancangan Sistem Menurut Alter (1999,p383) Perancangan sistem adalah bagian dari perancangan bisnis yang berhubungan dengan penyebaran sumber daya sistem informasi perusahaan yang mencakup manusia, perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

2.1.1 Analisis dan Perancangan Sistem

2.1.1.1 Pengertian Sistem

Menurut James A. O’Brien (2006, p29), sistem adalah

sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama

untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta

menghasilkan output dalam proses informasi yang teratur.

Menurut McLeod (1998, p11) sistem adalah sekelompok

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

mencapai suatu tujuan.

2.1.1.2 Perancangan Sistem

Menurut Alter (1999,p383) Perancangan sistem adalah

bagian dari perancangan bisnis yang berhubungan dengan

penyebaran sumber daya sistem informasi perusahaan yang

mencakup manusia, perangkat keras dan perangkat lunak.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

9  

  

Menurut Mcleod (2001, p238), Perancangan sistem adalah

penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika

sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat menyertakan

spesifikasi peralatan yang akan digunakan.

Dari pendapat-pendapat tersebut diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan proses

penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam suatu

rancangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dan memberi

gambaran yang lebih jelas untuk dijadikan pertimbangan.

2.1.1.3 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p38)

analisis sistem adalah studi masalah bisnis domain untuk

merekomendasikan perbaikan dan menentukan kebutuhan bisnis

dan prioritas untuk solusi. Analisis sistem ini dimaksudkan untuk

memberikan tim proyek dengan pemahaman yang lebih

menyeluruh tentang masalah dan kebutuhan yang memicu proyek.

Menurut McLeod (2001, p88) analisis sistem adalah

penelitian suatu sistem yang telah ada dengan tujuan untuk

merancang sistem baru atau diperbaharui.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

10  

  

2.1.2 Sistem Basis Data

2.1.2.1 Data

Menurut O’Brien (2005, p206) data adalah sumber daya

penting organisasi yang perlu dikelola seperti mengelola aset

penting dalam bisnis lainnya.

Menurut Laudon (2000,p8), data merupakan aliran fakta

yang mewakili kejadian yang terjadi dalam organisasi atau dalam

lingkungan fisik sebelum mereka diatur menjadi sebuah form

yang dapat dimengerti oleh pengguna.

Menurut Whitten et al (2004, p23) data adalah fakta

mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal penting

yang ada dalam organisasi. Tiap fakta, tanpa disertai fakta

lainnya, secara relatif tidak mempunyai arti.

Menurut Turban (2005, p38) data merupakan kumpulan

fakta atau dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang

diambil, dicatat, disimpan dan dikelompokkan, tetapi tidak diatur

untuk menyatukan suatu arti tertentu.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

11  

  

2.1.2.2 Basis Data

Menurut Connoly dan Begg (2002, p14), Basis data adalah

sekumpulan data yang saling terhubung secara logikal, yang

dirancang dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi dalam

sebuah organisasi.

Menurut James A. O’Brien (2005, p211) database adalah

kumpulan terintegrasi dari elemen data yang secara logikal saling

berhubungan. Data yang disimpan dalam database independent

dari program aplikasi yang menggunakannya dan dari jenis

peralatan penyimpan tempat mereka disimpan.

Menurut Kusumo (2003, p2) Basis data adalah kumpulan

informasi yang ditulis dalam satu atau lebih tabel.

2.1.2.3 Sistem Basis Data

Tujuan utama dari sistem basis data adalah untuk

memudahkan dan memfasilitasi akses ke data.

Sistem basis data adalah kumpulan program aplikasi yang

berinteraksi dengan database (Connolly & Begg, 2002, p4).

Sistem basis data merupakan sebuah sistem yang

terkomputerisasi yang memiliki tujuan untuk memelihara

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

12  

  

informasi dan menjadikan informasi tersebut pada saat dibutuhkan

(C.J Date, 2000, p4).

Sistem merupakan kumpulan dan elemen-elemen yang

terintegrasi dengan maksud umum untuk mencapai tujuan

(Mcleod, 2001, p12).

2.1.3 Database Management System (DBMS)

Menurut Conolly (2005, p16) Database Management System

(DBMS) adalah suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan user

(pengguna) untuk mendefinisikan, membantu, memelihara, dan

mengendalikan akses pada basis data.

DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut :

1. Data Definition Language (DDL) : Memungkinkan pengguna untuk

menspesifikasikan tipe data dan struktur serta batasan data yang akan

disimpan dalam basis data.

2. Data Manipulation Language (DML) : Memungkinkan pengguna

untuk menambah, mengubah, menghapus, dan mengambil data dari

dalam basis data.

3. Akses kontrol ke database. Yaitu untuk :

a. Sistem Keamanan, Mencegah user yang tidak memiliki

wewenang untuk mengakses basis data.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

13  

  

b. Sistem Integritas, Memelihara konsistensi data yang tersimpan.

c. Sistem Kontrol, Mengizinkan pembagian akses kedalam basis

data.

d. Sistem Kontrol Perbaikan, Memperbaiki atau mengembalikan

basis data ke kondisi sebelumnya jika terjadi kerusakan pada

perangkat keras dan perangkat lunak.

e. Katalog yang dapat diakses ke user, katalog yang berisi deskripsi

data yang ada dalam basis data.

Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003, p4), DBMS adalah

software yang didesain untuk mendukung, memelihara, dan

memanfaatkan kumpulan data yang besar.

2.1.3.1 Komponen DBMS

Menurut Conolly dan Begg (2002, p18-20) ada lima

komponen utama dalam suatu lingkungan database management

system (DBMS), yaitu sebagai berikut :

1. Perangkat keras (Hardware)

Piranti keras sangat dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi

dan DBMS. Piranti keras dapat berupa sebuah komputer,

sebuah mainframe, ataupun sebuah jaringan antar komputer,

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

14  

  

yang nantinya disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan

DBMS yang digunakan.

2. Perangkat lunak (Software)

Merupakan komponen perangkat lunak yang terdiri dari

DBMS dan program-program aplikasi, termasuk sistem

operasi dan perangkat lunak jaringan apabila dalam

penggunaannya menggunakan jaringan komputer seperti

LAN.

3. Data

Data mungkin merupakan komponen terpenting dari suatu

DBMS dilihat dari sudut pandang pengguna. Data memegang

peranan sebagai penghubung antara komponen mesin dengan

manusia dalam lingkungan DBMS.

4. Prosedur

Prosedur berupa panduan dan instruksi dalam membuat

rancangan dan penggunaan basis data. Penggunaan sistem dan

staf yang mengelola dan menggunakan basis data

membutuhkan prosedur dalam menjalankan sistem basis data

itu sendiri. Proses didalam basis data dapat berupa : login ke

dalam basis data, penggunaan fasilitas DBMS, cara

menjalankan dan memberhentikan DBMS, membuat salinan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

15  

  

database, memeriksa hardware dan software yang sedang

berjalan, mengubah struktur basis data, meningkatkan kinerja

atau membuat arsip data pada secondary storage.

5. Manusia

Komponen terakhir yaitu manusia sendiri yang terlibat dalam

sistem tersebut. Manusia yang terlibat dengan sistem, yaitu :

database administrator, perancangan database, pengembang

aplikasi dan pengguna akhir.

2.1.3.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS

Menurut Conolly dan Begg (2002, p26) keuntungan

DBMS yaitu antara lain :

1. Kontrol terhadap redundancy data

2. Konsistensi data

3. Lebih banyak informasi dari jumlah yang sama

4. Banyaknya data

5. Sharing data

6. Meningkatkan integritas data

7. Meningkatkan keamanan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

16  

  

8. Standarisasi

9. Lebih ekonomis

10. Menyeimbangkan kebutuhan yang bertentangan

11. Meningkatkan akses dan respon data

12. Meningkatkan produktivitas

13. Meningkatkan pemeliharaan melalui independent di data

14. Meningkatkan konkurensi data

15. Meningkatkan pelayanan backup dan recovery

Kekurangan DBMS yaitu antara lain (Connolly and Begg,

2002, p29) :

1. Kompleksitas yang tinggi

2. Ukuran yang besar

3. Biaya DBMS yang mahal

4. Biaya tambahan perangkat keras

5. Biaya konversi

6. Performa rendah

7. Dampak kegagalan yang lebih tinggi

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

17  

  

2.1.4 Bahasa Basis Data

2.1.4.1 Data Definition Language (DDL)

DDL merupakan suatu bahasa yang memperbolehkan

seorang DBA (Database Administrator) atau pengguna untuk

menggambarkan dan memberi nama suatu entitas, attribut dan

relasi data yang dibutuhkan oleh aplikasi, bersamaan dengan

beberapa integritas yang terasosiasi dan batasan keamanan

datanya. (Connoly dan Begg, 2002, p40).

DBA adalah seorang yang memiliki kontrol terpusat pada

suatu sistem. Fungsi dari seorang DBA adalah menciptakan

skema basis data asli dengan cara mengeksekusi satu set dari data

definition statement di DDL, melakukan perubahan untuk skema

dan organisasi fisikal untuk menunjukan perubahan yang

dibutuhkan oleh suatu organisasi atau merubah fisikal organisasi

untuk meningkatkan performa, memberikan hak akses pada

autorisasi yang berbeda sehingga DBA dapat mengatur berbagai

macam user yang dapat mengakses basis data, memelihara basis

data secara berkala. (Silberschatz, Korth, dan Sudarshan, 2002,

p15).

2.1.4.2 Data Manipulation Language (DML)

DML adalah sebuah bahasa yang memungkinkan

pengguna untuk mengakses atau memanipulasi data agar model

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

18  

  

data terorganisasi dengan baik (Silberschatz, Korth, dan

Sudarshan, 2002, p12).

DML adalah sebuah bahasa yang menyediakan

sekumpulan operasi untuk mendukung pengoperasian manipulasi

data dasar pada basis data (Connoly dan Begg, 2002, p41).

Pengoperasian data yang akan dimanipulasi pada

umumnya meliputi:

1. Penambahan data baru kedalam basis data

2. Modifikasi data yang tersimpan dalam basis data

3. Penerimaan data yang berada dalam basis data

4. Penghapusan data dari basis data

DML terdiri dari dua tipe, yaitu :

1. Procedural DML, yaitu sebuah bahasa yang memberikan

fasilitas kepada user untuk memberitahukan kepada

sistem, data apa yang diperlukan dan bagaimana

seharusnya data tersebut diambil.

2. Non-procedural DML, yaitu sebuah bahasa yang

memberikan fasilitas kepada user untuk menyatakan data

apa yang diperlukan daripada tentang bagaimana data

tersebut diambil.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

19  

  

2.1.5 Database System Development Life Cycle (SDLC)

Sistem basis data merupakan komponen dasar dari suatu

organisasi besar dengan sistem informasi yang luas. Hal penting dalam

database lifecycle adalah bahwa tingkatannya tidak sepenuhnya

berurutan, tetapi ada beberapa tingkatan yang berulang dengan alur balik.

Karena proses yang terjadi harus mengecek ulang pada proses

sebelumnya jika hasil tidak optimal. Database Application Lifecycle

merupakan tahapan dalam merancang suatu sistem basis data.(Connolly

dan Begg, 2002, p271).

Database Application Lifecycle digambarkan seperti bagan

berikut :

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

20  

  

Gambar 2.1 S iklus Hidup Aplikasi Basis Data

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

21  

  

2.1.5.1 Perencanaan Basis Data (Database Planning)

Pengelolaan aktivitas yang mengizinkan tahapan-tahapan

dari sistem pengembangan siklus kehidupan basis data agar bisa

direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan basis

data harus diintegrasikan dengan keseluruhan strategi sistem

informasi dari sebuah organisasi. Terdapat tiga masalah utama

dalam merumuskan strategi sistem informasi, diantaranya :

1. Identifikasi rencana dan sasaran perusahaan dengan

menentukan kebutuhan sistem informasi yang diperlukan.

2. Evaluasi sistem informasi yang ada sekarang untuk

menentukan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan

yang ada.

3. Penilaian terhadap peluang teknologi informasi yang dapat

menghasilkan keuntungan yang kompetitif.

2.1.5.2 Pendefinisian Sistem (System Definition)

Menurut Connoly dan Begg (2002, p274), definisi sistem

(Definition system) adalah mendeskripsikan jangkauan dan

batasan dari aplikasi basis data dan pandangan-pandangan utama

para pengguna aplikasi. Sebelum mendesain suatu aplikasi basis

data, terlebih dahulu mengidentifikasikan batasan-batasan dari

sistem yang sedang diteliti dan bagaimana kaitannya dengan

bagian lain dari sistem informasi perusahaan. Hal tersebut

dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada pengguna utama

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

22  

  

basis data yang terlupakan ketika dilakukan pengembangan

aplikasi.

2.1.5.3 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan (Requirement

Collection and Analysis)

Analisis dan pengumpulan kebutuhan (requirement

collection and analysis) merupakan proses pengumpulan dan

analisis informasi tentang bagian perusahaan yang akan didukung

oleh aplikasi basis data, dan menggunakan informasi ini untuk

mengindentifikasikan kebutuhan pengguna aplikasi terhadap

sistem baru (Connolly dan Begg, 2002, p276).

Informasi yang dikumpulkan diantaranya :

1. Penjabaran dari data yang digunakan.

2. Detail mengenai bagaimana data digunakan.

3. Kebutuhan tambahan apapun untuk aplikasi basis data

yang baru.

Informasi ini kemudian dianalisis untuk mengindentifikasikan

kebutuhan yang dimasukkan untuk aplikasi basis data yang baru.

Ada 3 macam pendekatan untuk mengatur kebutuhan dari sebuah

aplikasi basis data dengan berbagai cara pandang pengguna, yaitu

:

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

23  

  

1. Pendekatan Centralized, kebutuhan untuk tiap pandangan

pengguna disatukan menjadi satu set kebutuhan untuk

aplikasi basis data. Umumnya pendekatan ini dipakai jika

basis datanya tidak terlalu kompleks.

2. Pendekatan View Integration, kebutuhan untuk tiap

pandangan pengguna digunakan untuk membangun sebuah

model data terpisah yang merepresentasikan tiap

pandangan. Hasil dari data-data model tersebut kemudian

disatukan di bagian desain basis data.

3. Kombinasi keduanya.

2.1.5.4 Perancangan Basis Data (Database Design)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p279), perancangan

basis data (database design) merupakan proses pembuatan suatu

desain untuk sebuah basis data yang akan mendukung operasional

dan tujuan suatu perusahaan.

Dalam merancang suatu basis data, digunakan metodologi-

metodologi yang membantu dalam tahap perancangan basis data.

Metodologi perancangan adalah pendekatan terstruktur yang

menggunakan bantuan prosedur-prosedur, teknik-teknik, alat-alat,

dan dokumentasi untuk mendukung dan memudahkan dalam

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

24  

  

proses perancangan. Dengan menggunakan teknik metode desain

ini dapat membantu dalam merencanakan, mengatur, mengontrol,

dan mengevaluasi proyek perkembangan basis data (Connolly,

2002, p418).

Proses dalam metodologi perancangan dibagi menjadi tiga

tahap :

a. Conseptual Database Design

b. Logical Database Design

c. Physical Database Design

A. Conseptual Database Design

Conceptual database design adalah proses

membangun suatu model berdasarkan informasi yang

digunakan oleh perusahaan atau organisasi, tanpa

pertimbangan perencanaan fisik (Connolly,2002,p419).

Gambar 2.2 Conceptual Level

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

25  

  

Langkah-langkah perancangan basis data konseptual

(Connolly, 2002, p420) :

1. Identifikasi tipe entity

2. Identifikasi tipe relationship

3. Identifikasi dan asosiasi atribut dengan entity-entity

dan relationship yang telah dipilih untuk

digambarkan dalam database.

4. Menentukan atribut domain

5. Menentukan kandidat dan atribut-atribut primary

key

6. Pertimbangan menggunakan konsep modeling

yang menarik

7. Periksa model untuk redundancy

8. Validasikan model konseptual lokal yang

bertentangan dengan transaksi pengguna

9. Mengulang model data konseptual lokal dengan

pengguna.

B. Logical Database Design

Menurut Connolly dan Begg (2002, p419),

perancangan logikal basis data merupakan proses

membangun sebuah model informasi yang digunakan

dalam sebuah perusahaan berdasarkan pada sebuah model

data yang spesifik, tetapi tidak bergantung pada sebuah

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

26  

  

DBMS tertentu dan pertimbangan-pertimbangan fisik

lainnya.

Gambar 2.3 View Le vel

Langkah pokok dari perancangan basis data logikal untuk

relational model mencakup : membuat dan memvalidasi

model data logikal lokal untuk setiap bagian, membuat dan

memvalidasi model data logikal global. Sebuah model

data logikal termasuk Entity Relationship Diagram (ERD),

skema relational, dan dokumen pendukung, seperti :

kamus data, yang terbentuk dalam pengembangan model.

C. Physical Database Design

Perancangan fisikal basis data merupakan proses

yang menghasilkan sebuah deskripsi implementasi dari

basis data pada secondary storage yang menggambarkan

relasi dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan

untuk mencapai akses yang efisien ke data, dan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

27  

  

penggabungan batasan integritas dan ukuran keamanan

(Connolly dan Begg, 2002, p419).

Gambar 2.4 Database Management System

Dalam membangun desain fisik basis data terdapat 6 tahap

secara garis besar , yaitu :

1. Mengubah model data logikal global untuk target

DBMS

Menghasilkan sebuah sistem basis data relational dari

model data logikal global yang dapat

diimplementasikan dalam target DBMS.

a. Merancang relasi-relasi dasar.

b. Merancang representasi dari derived data.

c. Merancang batasan-batasan perusahaan untuk

target DBMS

2. Merancang representasi fisik

Menentukan organisasi file yang optimal untuk

menyimpan relasi-relasi dasar dan indeks-indeks yang

diperlukan untuk mencapai performance yang

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

28  

  

diinginkan, untuk itu akan ditentukan relasi dan tuple

mana yang ada pada secondary storage.

a. Analisis transaksi, memahami fungsi transaksi

yang akan dijalankan pada basis data dan

menganalisis transaksi-transaksi penting.

b. Memilih organisasi file, menentukan

pengelompokkan file yang efisien untuk setiap

relasi yang terbentuk.

c. Memilih indeks-indeks, menentukan jika

penambahan indeks akan meningkatkan

performance sistem.

d. Memperkirakan kebutuhan disk space,

memperkirakan jumlah disk space yang akan

dibutuhkan oleh basis data.

3. Perancangan user view

Merancang user view yang diidentifikasikan selama

pengumpulan kebutuhan-kebutuhan dan tahap analisis

dari siklus aplikasi basis data relational.

4. Perancangan mekanisme keamanan

Merancang mekanisme keamanan untuk basis data

seperti yang ditentukan oleh user. Relational DBMS

secara umum menyediakan dua tipe keamanan basis

data yaitu :

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

29  

  

a. Keamanan sistem : mencakup akses dan

penggunaan basis data pada level sistem, seperti

username dan password.

b. Keamanan data : mencakup akses dan penggunaan

objek basis data (seperti relasi dan view) dan aksi

yang dapat dilakukan user terhadap objek.

5. Mempertimbangkan adanya pengontrolan redundancy

Bertujuan untuk menentukan apakah redundansi dalam

batasan yang terkendali dengan menggunakan teknik

normalisasi akan meningkatkan performance dari

sistem.

6. Memonitor dan menyesuaikan sistem operasi

Bertujuan untuk mengawasi sistem operasional dan

meningkatkan kinerja dari sistem untuk memperbaiki

kebutuhan perancangan yang tidak sesuai atau

merefleksikan perubahan-perubahan.

2.1.5.5 Pemilihan DBMS (DBMS Selection)

Pemilihan DBMS yang sesuai untuk mendukung aplikasi

basis data mencakup (Connolly dan Begg, 2002, p284) :

1. Mendefinisikan syarat-syarat referensi studi.

2. Mendaftar 2 atau 3 jenis produk.

3. Mengevaluasikan produk.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

30  

  

4. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan.

2.1.5.6 Perancangan Aplikasi (Application Design)

Menurut Connolly dan Begg (2002, pp287-288),

perancangan aplikasi (application design) adalah merancang

antarmuka pengguna (user interface) dan program aplikasi, yang

akan memproses basis data. Dalam perancangan aplikasi harus

memastikan semua pernyataan fungsional dari spesifikasi

kebutuhan pengguna (user requirement specification) yang

menyangkut perancangan aplikasi program yang mengakses basis

data dan merancang transaksi yaitu cara akses ke basis data dan

perubahan terhadap isi basis data (retrieve, update dan kegiatan

keduanya). Antarmuka yang dirancang harus memberikan

informasi yang dibutuhkan, sehingga pengguna aplikasi mudah

mempelajari dan mudah menggunakannya.

2.1.5.7 Prototipe (Prototyping)

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan

perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode

prototyping ini perancang dan pengguna dapat saling berinteraksi

selama proses pembuatan sistem. Membangun suatu model kerja

dari aplikasi basis data (Connoly dan Begg , 2002, p291).

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

31  

  

Tujuan utama dari prototyping yaitu :

1. Menuntun user menggunakan prototype untuk

mengidentifikasikan fitur-fitur agar sistem berjalan dengan

baik.

2. Sebagai saran pengembangan atau mungkin menambah

fitur baru pada aplikasi basis data.

2.1.5.8 Implementasi (Implementation)

Pengertian implementasi menurut Connolly dan Begg

(2002, p292) yaitu membuat definisi basis data secara eksternal,

konseptual, dan internal termasuk program aplikasi. Implementasi

merupakan realisasi dari basis data dan perancangan aplikasi.

Implementasi basis data dicapai menggunakan Data Definition

Language (DDL) dari DBMS yang dipilih atau Graphical User

Interface (GUI). Pandangan pengguna (userview) lainnya juga

diimplementasikan dalam tahapan ini. Bagian lain aplikasi

program adalah transaksi basis data yang diimplementasikan

dengan meggunakan Data Manipulation Language (DML) dari

sasaran DBMS.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

32  

  

2.1.5.9 Perubahan dan Pengambilan Data (Data Conversion and

Loading)

Pemindahan data yang ada dalam basis data yang baru dan

mengubah aplikasi yang sedang berjalan agar dapat digunakan

dalam basis data yang baru (Connoly dan Begg, 2002, p293).

Tahapan ini memungkinkan pengembang (developer) untuk

mengkonversi dan menggunakan aplikasi loading dibutuhkan,

prosesnya harus direncanakan untuk memastikan kelancaran

transaksi untuk keseluruhan operasi.

2.1.5.10 Pengetesan (Testing)

Testing adalah suatu proses melaksanakan program

aplikasi dengan tujuan menemukan kesalahan (Conolly dan

Begg, 2002, p293). Testing adalah proses menjalankan aplikasi

untuk menemukan kesalahan-kesalahan. Sebelum digunakan,

aplikasi basis data yang baru dikembangkan harus diuji secara

menyeluruh. Dalam kenyataan testing tidak luput dari

kesalahan. Di dalam merancang basis data, user dari sistem baru

seharusnya terlibat di dalam proses testing. Jika data yang asli

digunakan, perlu backup untuk mengantisipasi kesalahan atau

error. Setelah testing selesai, sistem aplikasi siap digunakan

oleh pengguna.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

33  

  

2.1.5.11 Operational Pemeliharaan (Operational Maintenance)

Pengertian Operational Maintenance menurut indrajani,

S.kom., MM (2011, p57), adalah suatu proses pengawasan dan

pemeliharaan sistem setelah instalasi, yang mencakup :

a. Pengawasan kinerja sistem, jika kinerja menurun maka

memerlukan perbaikan atau pengaturan ulang basis data.

b. Pemeliharaan dan pembaharuan aplikasi basis data (jika

dibutuhkan).

c. Penggabungan kebutuhan baru ke dalam aplikasi basis

data.

2.1.6 Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2002, p376), normalisasi adalah

suatu teknik yang menghasilkan satu set relasi dengan properties yang

diinginkan dan memberikan kebutuhan data organisasi.

Menurut Hartini Deliana, Lisye Mareta Cahya, dan Kikis Sabrina

Kaisariza (2009,p175) normalisasi adalah sebuah cara sistematis yang

digunakan untuk memastikan bahwa sebuah struktur dari suatu database

cocok untuk tujuan umum peng-queryan dan diyakinkan bebas dari

karakteristik-karakteristik tertentu yang tidak diinginkan, seperti

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

34  

  

pemasukan (insert), pengubahan (update), serta penghapusan (delete)

data yang dapat menyebabkan hilangnya integritas pada data.

Tujuan dalam melakukan normalisasi adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi hubungan antar atribut.

2. Mengkombinasikan atribut-atribut yang ada sehingga membentuk

sebuah hubungan atau relasi (relation).

3. Mengkombinasikan relasi-relasi yang sudah terbentuk sampai

menghasilkan sebuah database

4. Menghilangkan anomaly.

5. Menghilangkan redundancy (pengulangan).

2.1.6.1 Bentuk Normal Pertama (1NF)

Menurut Deliana, Cahya dan Kaisariza (2009, p176)

sebuah entitas dikatakan berada dalam first normal form (1NF)

apabila entitas tersebut tidak lagi memiliki atribut berulang

(repeating group) yang ditandai dengan “{}”.

Yang harus dilakukan dalam membuat sebuah 1NF adalah:

1. Hilangkan hasil perhitungan (sub total, grand total, dll).

2. Hilangkan atribut yang berulang.

3. Tentukan primary key.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

35  

  

2.1.6.2 Bentuk Normal Kedua (2NF)

Menurut Deliana, Cahya dan Kaisariza (2009, p176)

sebuah entitas dikatakan sedang berada dalam second normal

form apabila entitas tersebut berada dalam kondisi 1NF dan

dimana setiap atribut non key-nya bergantung fungsional penuh

terhadap primary key-nya (functional depandency)

Yang harus dilakukan dalam membuat sebuah 2NF adalah:

1. Menghilangkan ketergantungan fungs ional / parsial

(ketergantungan antara non key terhadap primary key)

2. Membuat tabel header dan detail.

Contoh:

Tabel Mahasiswa (Nim, Nama, Alamat)

Nama & Alamat tergantung pada Nim dalam arti dengan

Nim kita dapat menentukan nama maupun alamat

sebaliknya nama / alamat tidak menentukan nim, maka

diartikan bahwa nama & alamat tergantung secara parsial

kepada nim.

2.1.6.3 Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Menurut Deliana, Cahya dan Kaisariza (2009, p177)

sebuah entitas dikatakan sedang berada dalam third normal form

apabila entitas tersebut sedang berada dalam kondisi 1NF dan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

36  

  

2NF serta tidak adanya atribut non key yang tergantung fungsional

terhadap non key yang lainnya (transitif depandancy).

Yang harus dilakukan dalam membuat sebuah 3NF adalah:

1. Menghilangkan ketergantungan transitif (ketergantungan

antara non key dengan non key)

2. Membuat tabel jenis master (jika diperlukan)

Contoh :

Tabel Pegawai (NoPegawai, honor, KdProyek, Tanggal)

KdProyek & Tanggal adalah atribut non key. Tapi tanggal

bergantung pada KdProyek. Pemecahannya dengan membagi

menjadi 2 relasi:

a. Proyek (KdProyek, Tanggal)

b. PegProyek (NoPegawai, honor, KdProyek)

2.1.7 Entity Relationship Diagram

Model entity relationship merupakan salah satu model yang dapat

memastikan pemahaman yang tepat terhadap data dan bagaimana

penggunaannya di dalam suatu organisasi (Conolly dan Begg 2005,

pp342). ER Modeling merupakan pendekatan top-down pada perancangan

database yang dimulai dengan identifikasi entitas dan relasi antar data

yang harus direpresentasikan di dalam model, dan kemudian ditambahkan

atribut dan setiap constraint pada entity, relationship, dan atributnya.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

37  

  

2.1.7.1 Entity Type

Konsep dasar dari model ER adalah entity types yaitu

kumpulan dari objek-objek dengan sifat (property) yang sama,

yang diidentifikasi oleh enterprise karena keberadaannya yang

bebas (independent existence) (Conolly dan Begg 2005, p343).

Keberadaan objek-objeknya dapat berupa fisik, seperti entity

pegawai, rumah dan pelanggan, maupun berupa abstrak, seperti

entity penjualan, pembelian dan peminjaman. Entity occurrences

yaitu pengidentifikasian objek yang unik dari sebuah tipe entitas.

Menurut Conolly dan Begg (2005, p354) tipe entitas dapat

diklasifikasikan menjadi :

a. Tipe entity kuat, yaitu tipe entity yang keberadaanya tidak

bergantung pada tipe entity lainnya.

b. Tipe entity lemah, yaitu tipe entity yang keberadaannya

bergantung pada tipe entity lainya.

Tabel 2.1 Simbol – Simbol ERD ( Entity Relationship

Diagram )

Simbol Nama

Entitas, adalah suatu objek yang

dapat diidentifikasi dalam

lingkungan pemakai.  

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

38  

  

2.1.7.2 Relationship Type

Menurut Conolly dan Begg (2005, p346) Relationship type

adalah kumpulan keterhubungan yang mempunyai arti antara tipe

entity yang ada. Relationship occurrences, yaitu keterhubungan

yang diidentifikasikan secara unik yang meliputi keberadaan tiap

tipe entity yang berpartisipasi.

Tipe relationship digambarkan dengan sebuah garis yang

menghubungkan entity-entity yang saling berhubungan. Sebuah

relationship hanya dinamai dalam satu arah dan sebuah symbol

panah ditempatkan di samping nama untuk menunjukkan arah

Relasi, menunjukkan adanya

hubungan di antara sejumlah

entitas yang berbeda.

Atribut, berfungsi

mendeskripsikan karakter entitas

(atribut yg berfungsi sebagai key

diberi garis bawah).

Garis, sebagai penghubung antara

relasi dengan entitas, relasi dan

entitas dengan atribut.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

39  

  

yang tepat bagi pembaca untuk menginterpretasikan nama

relationship.

2.1.7.3 Attribute

Menurut Conoly dan Begg (2005, p350) atribut

merupakan sifat-sifat (property) dari sebuah entity atau tipe

relationship. Atribut domain adalah himpunan nilai yang

diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut.

Macam-macam atribut :

a. Simple attribute, yaitu atribut yang terdiri dari satu

komponen tunggal dengan keberadaan yang independent

dan tidak dapat dibagi menjadi yang lebih kecil lagi.

Dikenal juga dengan nama atomic attribute.

b. Composite attribute, yaitu atribut yang terdiri dari

beberapa komponen, dimana masing-masing komponen

memiliki keberadaan yang independent.

c. Single-valuable attribute, yaitu atribut yang mempunyai

nilai tunggal untuk setiap kejadian dari tipe entity.

d. Multi-value attribute, yaitu atribut yang mempunyai

beberapa niai untuk setiap kejadian dari tipe entity.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

40  

  

e. Derrived attribute, yaitu atribut yang memiliki nilai yang

dihasilkan arti satu atau beberapa atribut lainnya yang

berhubungan, dan tidak harus berasal dari tipe entity yang

sama.

2.1.8 DFD (Data Flow Diagram)

Menurut McLeod (2001, p316) DFD adalah suatu gambaran

grafis dari suatu sistem yang menggunakan bentuk-bentuk symbol untuk

menggambarkan bagaimana data mengalir dari suatu proses yang saling

berkaitan. DFD hanya terdiri dari 4 simbol, yaitu :

Tabel 2.2 Simbol – Simbol DFD ( Data Flow Diagram )

Simbol Nama Penjelasan

Sumber dan tujuan data

Karyawan dan orang mengirim data ke dan menerima data dari sistem digambarkan dengan kotak

Arus data Arus data yang masuk dan keluar dalam sebuah sistem

Proses transformasi

Proses yang mengubah input menjadi output

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

41  

  

2.1.8.1 Diagram Konteks

Merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan

seluruh input ke atau output dari sistem, memberikan gambaran

tentang keseluruhan sistem. Dalam diagram konteks, hanya ada

satu proses dan tidak boleh ada data store.

2.1.8.2 Diagram Nol

Diagram nol mengidentifikasikan proses-proses utama dari

sistem oleh dari pemecahan diagram konteks.

2.1.8.3 Kamus Data

Menurut McLeod (2001, p308) kamus data (data

dictionary) adalah suatu penjelasan tertulis mengenai data yang

berada di dalam database. Kamus data tidak perlu dihubungkan

dengan arus data. Isi kamus data adalah sebagai berikut

a. Elemen data

b. Aliran data

c. Data store

Penyimpanan data Penyimpanan data digambarkan dengan dua garis horizontal ( parallel )

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

42  

  

d. Entity

e. Relationship ditambah dengan deskripsi proses

Berikut notasi-notasi yang digunakan dalam kamus data

(Indrajani, 2011, p15) :

Tabel 2.3 Notasi Kamus Data

Notasi Keterangan

= Terdiri dari, terbentuk dari, sama dengan

+ Dan

( ) Optional

{ } Iterasi / Pengulangan misal : 1 {….} 10

[ ] Pilih salah satu dari beberapa alternative (pilihan)

Misal : [ A | B | C | D]

* * Komentar

@ Identifier suatu data store

| Pemisah dalam bentuk [ ]

2.1.9 STD (State Transition Diagram)

State Transition Diagram (STD) adalah suatu modeling tool yang

menggambarkan sifat ketergantungan terhadap waktu pada sistem.

Menurut Pressmen (2001,p301) STD digunakan untuk

mengidentifikasikan sebagaimana sistem harus berperilaku seperti resiko

dari kejadian eksternal. Untuk mencapai hal ini STD menampilkan

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

43  

  

berbagai jenis model perilaku dan hasil dan tingkah laku yang mana

transisi dibuat dari state satu ke state yang lain. Penyajian STD

merupakan landasan dasar untuk menentukan perilaku. Biasanya dalam

STD digunakan notasi seperti :

1. Active

a. State, simbolnya persegi panjang

State adalah kumpulan keadaan atau atribut yang memberi

perincian seseorang atau benda pada waktu dan kondisi

tertentu. Contohnya seperti proses user mengisi password,

menentukan instruksi berikutnya.

Simbol state :

Transistion State / perubahan state, simbolnya tanda panah

berarah

b. Condition

Kejadian pada lingkungan eksternal yang bisa terdeteksi oleh

sistem. Hal ini akan mengakibatkan perubahan terhadap state

dari keadaan state menunggu X ke state menunggu Y.

Contohnya seperti : interrupt signal maupun data.

2. Passive

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

44  

  

Sistem ini tidak melakukan kontrol terhadap lingkungan, akan

tetapi lebih bersifat menerima data atau memberikan reaksi saja

(sistem yang menerima atau mengumpulkan data melalui signal

yang dikirimkan oleh satelit).

Berikut adalah gambar STD sederhana

Condition

Action

Gambar 2.5 STD Sederhana

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Pergudangan

2.2.1.1 Definisi Pergudangan

Warehouse atau pergudangan berfungsi menyimpan

barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan

rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi

yang dituju berdasarkan permintaan. Kendala yang dihadapi

dalam pengelolaan warehouse adalah akurasi pergerakan barang

dan menghitung rentang waktu barang disimpan. Dibutuhkan

kontrol aktivitas pergerakan barang dan dokumen untuk

STATE X  

STATE Y 

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

45  

  

meningkatkan efisiensi penggunaan warehouse agar jumlah dan

rentang waktu barang disimpan dalam nilai minimum atau sesuai

perencanaan.

Warehouse Management System yang didukung teknologi

informasi untuk membantu pengawasan pergerakan barang

masuk, pergerakan dalam warehouse dan barang keluar.

Pengawasan dengan menggunakan sistem, memberikan

kemudahan pengelolaan dan nilai tambah warehouse, yaitu:

1. Memudahkan pengelola warehouse memberikan informasi

ketersediaan suatu barang kepada bagian perencanaan

produksi atau pengiriman agar ketersediaan barang tetap

pada tingkat yang aman

2. Penempatan barang yang ditentukan oleh sistem sehingga

memudahkan penyimpanan, pengambilan dan perhitungan

stok

3. Mengurangi lead time dari aktivitas penyimpanan barang

dan pengiriman barang.

4. Ketersediaan beragam informasi mengenai level barang

dan utilitas warehouse memudahkan analisa untuk

menyusun strategi penggunaan warehouse yang lebih

efisien.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

46  

  

2.2.1.2 Sistem Inventori dan Backtracking

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem inventory

perusahaan adalah sistem pemasukan, pengeluaran, pemeriksaan

stok dan pembuatan laporan. Sedangkan untuk pencarian tempat

yang tepat untuk barang yang akan diinventori adalah dengan

menggunakan algoritma backtracking, yaitu penelusuran

kemungkinan satu persatu sampai didapat solusi yang paling baik.

Berikut adalah penjelasan sistem inventory yang berlaku dalam

gudang secara umum serta penjelasan algoritma backtracking

secara terperinci.

Untuk sistem inventory, yang akan ditekankan pada proses

pemasukan barang, pengeluaran barang serta pemeriksaan stok

barang. Berikut akan dijabarkan lebih detail lagi mengenai ketiga

proses tersebut.

1. Pemasukan barang

Pemasukan barang merupakan proses penambahan

inventori barang. Proses pemasukan barang dalam perusahaan

terjadi setelah adanya pembelian dari supplier. Jika terjadi

retur penjualan, barang tidak akan disimpan sebagai inventori

barang baru tetapi akan disimpan sebagai barang rusak.

2. Pengeluaran barang

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

47  

  

Pada proses pengeluaran barang, kegiatan utamanya

yaitu pengiriman barang kepada pelanggan sesuai dengan

pesanan ataupun pengiriman barang ke distributor pelanggan.

Pengeluaran barang sesuai dengan nota penjualan yang sudah

dibuat dan dibuat juga surat jalan untuk barang yang sudah

dikeluarkan.

3. Pemeriksaan stok

Pemeriksaan stok dilakukan secara periodik, misal per

triwulan namun bisa juga dilakukan tidak secara periodik.

Pemeriksaan stok tidak selalu dilakukan secara keseluruhan,

tetapi lebih sering dilakukan untuk beberapa barang yang

dianggap memiliki penjualan yang baik.

Backtracking merupakan bentuk algoritma yang banyak

dan sering digunakan dalam memecahkan permasalahan yang

bersifat kombinasi. Cara kerja dari backtracking adalah mencoba

satu demi satu kemungkinan cara yang bisa dilakukan untuk

memperoleh hasil yang terbaik. Secara umum algoritma

backtracking dapat dilihat pada Gambar.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

48  

  

Gambar 2.6 Algoritma Backtracking

Backtracking memiliki keunggulan dalam kemampuannya

untuk memperoleh hasil kombinasi yang terbaik karena mencoba

semua kemungkinan yang ada. Di sisi lain algoritma ini tidak

efisien sebab proses pencarian membutuhkan waktu yang lama

karena pengujian dilakukan satu demi satu untuk semua

kemungkinan.

2.2.2 Internet

Internet memiliki banyak definisi, pada dasarnya adalah jaringan

global yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan komputer yang

berhubungan menjadi satu melalui saluran telepon.

Internet dapat di definisikan sebagai rajanya jaringan (networks of

networks), sedangkan dari segi pengetahuan, internet merupakan sebuah

perpustakaan besar dengan segudang informasi yang lengkap, bahkan

internet bisa didefinisikan sebagai shopping center terbesar bagi orang

yang suka belanja (Bustami, 1999, p1).

1. Inisialisasi prioritas pemanfaatan solusi 2. Sukses <- false 3. Ulangi sampai step 11 atau solusi habis 4. Ambil solusi berikut sesuai dengan prioritas 5. If solusi dapat dipakai 6. Then jalankan solusi tersebut 7. If solusi belum lengkap 8. Then Sukses<-coba(level(n+1)) 9. If tidak sukses 10. Then batalkan tindakan solusi tersebut

11. Return sukses

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

49  

  

Internet merupakan sistem jaringan komputer yang meluas ke

seluruh dunia yang terdiri dari jaringan-jaringan dan berbagai tipe

komputer yang saling berhubungan (Han’s, 1996, p2).

Internet adalah koneksi word wide web lebih dari 72 juta

komputer yang menggunakan internet protocol (IP ) untuk komunikasi

(Hofstetter, 2001, p13).

2.2.3 Adobe Dreamweaver CS3

Dreamweaver adalah software yang umum digunakan dalam

pembuatan website. Dreamweaver menyediakan halaman JavaScript,

ActionScript, JSP, PHP, HTML, CSS dan lain-lain. Namun, yang kami

gunakan dalam proyek ini adalah PHP dan CSS. Karena untuk membuat

sebuah website dinamis yang disertai dengan manajemen database, mau

tidak mau kita harus memiliki beberapa komponen , diantaranya skrip

berbasis server, web server, serta database server. Oleh karena itu kita

harus mempergunakan ketiga komponen tersebut agar mendapatkan hasil

sebuah website yang optimal serta handal. Untuk mendapatkan semuanya

dengan mudah, digunakanlah PHP sebagai salah satu software yang

mencakup ketiga hal tersebut. Sebagaimana yang telah dijelaskan, tiga

komponen yang kita gunakan itu yaitu :

1. Apache Web Server, digunakan sebagai server untuk bisa

menjalankan skrip dalam membangun web.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

50  

  

2. PHP, script bahasa yang dapat ditempatkan dalam server guna

membangun website agar kelihatan dinamis.

3. MySQL, database berbasis server yang bisa digunakan untuk

menyimpan data dalam jumlah besar.

2.2.4 PHP

Menurut Peranginangin (2006, p2), PHP singkatan dari PHP

Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side

dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. PHP

merupakan piranti lunak Open Source yang memungkinkan web dapat

dibuat dinamis. Sehingga perawatan dari situs web tersebut menjadi lebih

mudah dan efisien.

Menurut Luke Welling dan Laura Thomson (2001, p1) PHP

adalah server side scripting language yang didesain secara spesifik utnuk

web. Dalam page HTML, dapat dimasukkan kode PHP yang akan

dieksekusi setiap kali halaman dikunjungi. PHP code diterjemahkan di

web server dan dirubah menjadi HTML, atau output lain yang akan

dilihat oleh pengunjung halaman.

PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak

dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

51  

  

dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakai

lain.

Menurut Atkinson dan Suraski (2004, p10), PHP merupakan fitur

standar yang ditawarkan oleh kebanyakan perusahaan web hosting. PHP

digunakan sebagai alternatif karena lebih cepat dalam pengkodean dan

lebih cepat untuk dieksekusi. PHP code dapat dijalankan pada berbagai

macam web server dan sistem operasi. PHP dapat dijalankan pada UNIX,

Windows dan Machintosh OS X. PHP di desain untuk terintegrasi dengan

Apache Web Server. PHP dapat dimodifikasi karena PHP didesain untuk

memungkinkan adanya penambahan fungsi di masa yang akan datang.

2.2.5 World Wide Web

Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2007, p142), World wide

web (WWW) atau yang dikenal sebagai W3 adalah sebuah sistem yang

telah disepakati secara universal sebagai standar untuk menampung,

mengambil, memformat, dan menampilkan informasi melalui sebuah

client/server architecture. Sebuah web dapat menangani segala tipe dari

informasi digital, meliputi teks, hypermedia, grafik, dan suara. Web

menggunakan Graphical User Interface (GUI) sehingga mudah

digunakan.

Menurut Betha, Husni (2007, p1), world wide web lebih dikenal

dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

52  

  

komputer yang terhubung ke internet. Pada awalnya web adalah ruang

informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext,

pengguna dituntun untuk menentukan informasi dengan mengikuti link

yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser

web.

Menurut Kurniawan (2001, p2) www memiliki karakteristik

sebagai berikut :

1. Umumnya terletak pada internet, host dan client

2. Umumnya menggunakan protocol TCP/IP

3. Umumnya HTML

4. Mengikat model client/ server untuk komunikasi dua arah

5. Memungkinkan event mengaksses server dengan berbagai

protocol seperti HTTP, FTP, Telnet dan Gopher

6. Memungkinkan client untuk mengakses informasi dalam berbagai

media seperti teks, audio, dan video

7. Menggunakan model alamat Uniform resource locators (URL)

Daya tarik web yang mendukung sistem ada 2 yaitu kemampuan

multimedia dan interaktivitasnya. Dengan adanya interaktivitas web

memungkinkan adanya entri data dan respon interaktif serta memiliki

banyak kegunaan di bidang pemesanan dan pendisitribusian.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

53  

  

2.2.6 Web Server

Web server adalah suatu program yang terletak pada komputer

dengan akses internet, yang merespon permintaan browser untuk suatu

URL. Web server memenuhi semua kebutuhan user dengan melayani

permintaan halaman web. Jadi, halaman web harus di letakkan dalam web

server agar dapat di lihat dari internet (Lemay, 2000, p23).

2.2.7 Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Shneiderman, Ben (2003, p89), ada delapan aturan emas

dalam perancangan interface, antara lain :

1. Berusaha untuk konsisten;

2. Memungkinkan frequent users menggunakan shortcuts;

3. Memberikan umpan balik yang informatif;

4. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan

akhir);

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan

kesalahan yang sederhana;

6. Memungkin pembalikkan aksi yang mudah;

7. Mendukung pusat kendali internal;

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

54  

  

2.2.8 JQuery

Menurut Lukmanul Hakim (2010, p3), JQuery adalah javascript

library yaitu kumpulan kode atau fungsi javascript siap pakai, sehingga

mempermudah dan mempercepat dalam membuat kode javascript. Secara

standar, apabila dalam membuat kode javascript, maka diperlukan kode

yang panjang, bahkan terkadang sulit dipahami. Salah satu peran JQuery

yaitu sebagai javascript library yang dapat memanggil fungsi yang

terdapat di dalam library tersebut. Kesimpulannya, JQuery

menyederhanakan kode javascript.

2.2.9 MySQL

MySQL adalah suatu jenis database server yang sangat terkenal.

Sangat popular karena bersifat free (tidak perlu membayar untuk

menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada windows, yang

bersifat software atau anda perlu membayar setelah melakukan evaluasi

dan memutuskan digunakan untuk keperluan produksi). Perangkat lunak

MySQL sendiri bisa di download dari http://www.mysql.org atau

http://mysql.com.

Menurut Luke Welling dan Laura Thomson (2001, p1) MySQL

adalah sebuah relational database management sistem yang sangat cepat

dan kuat.

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00088-IF Bab 2.pdf · 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan

55  

  

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis

data SQL arau DBMS yang multithread, multiuser, dengan sekitar 6 juta

instalasi di seluruh dunia. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah

perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta

hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu

Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah : David Axmark, Allan

Larsson, dan Michael “Monty” Widenius.Tersedia sebagai perangkat

lunak gratis di bawah lisensi GNU, GPL (General Public Licence), tetapi

mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus

dimana penggunananya tidak cocok menggunakan aturan GPL.

Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat

menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah:

mysql dan mysqladmin). Juga dapat di download dari situs MySQL yaitu

sebuah modul berbasis grafis (GUI): MySQL Administrator dan MySQL

Query Browser. Selain itu terdapat juga sebuah perangkat lunak gratis

untuk admisnistrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat popular

yaitu phpMyAdmin.