45
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum Teori dasar merupakan teori yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan dari berbagai sumber buku dan jurnal yang menjadi acuan dalam metodologi pembuatan skripsi. 2.1.1 Data Data merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu database. Sesuai dengan pepatah “Garbage in, garbage out”, yaitu apabila data yang masuk adalah data “sampah” atau tidak berguna, maka output yang akan dihasilkan juga tidak berguna dan begitu pula sebaliknya apabila data yang masuk adalah data yang memiliki kualitas bagus, maka output yang dihasilkan akan berkualitas. Seperti yang dikemukakan oleh Connolly & Begg (2010: 70) data adalah “komponen yang paling penting dalam DBM (Database Management), berasal dari sudut pandang end user”. Data berguna sebagai jembatan antara mesin dan pengguna. Sedangkan menurut Kroenke & Auer (2010: 13) data adalah “fakta dari kumpulan record dan number”. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Yuniarto (2011: 200) yang mendefinisikan “data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian atau kesatuan yang nyata”. Dari pengertian data di atas dapat disimpulkan bahwa data merupakan sesuatu yang belum memiliki arti maupun nilai karena belum diolah sedemikian rupa agar menghasilkan suatu nilai. Data juga merupakan komponen yang paling penting dalam DBM, data yang memiliki kualitas bagus akan menghasilkan output yang

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

  • Upload
    lykhanh

  • View
    238

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori – teori dasar / umum

Teori dasar merupakan teori yang digunakan untuk mendukung dalam

pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan dari berbagai sumber

buku dan jurnal yang menjadi acuan dalam metodologi pembuatan skripsi.

2.1.1 Data

Data merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu database.

Sesuai dengan pepatah “Garbage in, garbage out”, yaitu apabila data yang masuk

adalah data “sampah” atau tidak berguna, maka output yang akan dihasilkan juga

tidak berguna dan begitu pula sebaliknya apabila data yang masuk adalah data yang

memiliki kualitas bagus, maka output yang dihasilkan akan berkualitas.

Seperti yang dikemukakan oleh Connolly & Begg (2010: 70) data adalah

“komponen yang paling penting dalam DBM (Database Management), berasal dari

sudut pandang end user”. Data berguna sebagai jembatan antara mesin dan

pengguna. Sedangkan menurut Kroenke & Auer (2010: 13) data adalah “fakta dari

kumpulan record dan number”. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Yuniarto (2011:

200) yang mendefinisikan “data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian atau kesatuan yang nyata”.

Dari pengertian data di atas dapat disimpulkan bahwa data merupakan

sesuatu yang belum memiliki arti maupun nilai karena belum diolah sedemikian rupa

agar menghasilkan suatu nilai. Data juga merupakan komponen yang paling penting

dalam DBM, data yang memiliki kualitas bagus akan menghasilkan output yang

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

10

berguna sedangkan data yang tidak memiliki kualitas yang bagus akan menghasilkan

output yang tidak berguna.

2.1.2 Fact Finding Technique

Data merupakan suatu fakta, untuk mengumpulkan fakta tersebut, tentunya

ada beberapa teknik yang digunakan agar fakta tersebut dapat diperoleh dengan

tepat. Ada beberapa definisi Fact Finding Technique seperti yang dikemukakan oleh

Bennett, McRobb, & Farmer (2010: 42-150) yang membagi teknik tersebut menjadi

lima teknik utama dalam fact finding technique yang digunakan oleh para analis

untuk meneliti kebutuhan, yaitu :

1. Background Reading

Jika seorang analis dipekerjakan dalam organisasi yang menjadi subjek

dari pelaksanaan dalam pengumpulan fakta, maka kemungkinan bahwa

mereka akan memiliki pemahaman yang baik tentang organisasi dan

tujuan usahanya. Namun jika mereka sebagai konsultan dari luar, maka

salah satu tugas pertamanya adalah mencoba untuk memperoleh

pemahaman tentang organisasi. Background reading atau penelitian

merupakan bagian dari proses tersebut. Jenis dokumen yang cocok untuk

sumber informasi tersebut adalah :

a. Laporan perusahaan

b. Struktur organisasi

c. Kebijakan pengguna

d. Uraian pekerjaan

e. Laporan

f. Dokumentasi sistem yang ada

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

11

2. Interviewing

Wawancara mungkin merupakan teknik pencarian fakta yang paling

banyak digunakan, namum juga salah satu yang memerlukan

keterampilan yang paling sensitif.

3. Observation

Observasi merupakan teknik pengumpulan fakta yang dilakukan dengan

terjun langsung ke lapangan. Observasi atau pengamatan juga

memungkinkan seorang analis untuk dapat melihat apa yang orang

lakukan dengan menggunakan informasi untuk melaksanakan pekerjaan

mereka.

4. Document Sampling

Document sampling dapat digunakan dengan dua cara yang berbeda.

Pertama analisis akan mengumpulkan salinan dokumen dan diselesaikan

selama wawancara dan sesi obeservasi. Kedua, analis dapat melakukan

analisis dokumen statistik dalam rangka untuk mengetahui tentang pola

data.

5. Questionnaires

Kuesioner merupakan suatu instrumen penelitian yang dapat diterapkan

untuk mencari fakta dalam proyek pengembangan sistem. Pernyataan

tersebut diperkuat oleh Connolly & Begg (2010: 341) yang

mendefinisikan Fact finding Techiques sebagai “proses formal yang

menggunakan beberapa cara seperti wawancara dan kuisioner untuk

mengumpulkan fakta tentang sistem, kebutuhan dan preferensi”.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

12

Lima teknik umum yang digunakan adalah :

a. Examining documentation

Examining documentation sangat berguna ketika mencoba untuk

mendapatkan keuntungan dari beberapa wawasan seperti bagaimana

mendapatkan kemunculan suatu database.

b. Interviewing

Teknik interview merupakan teknik yang paling sering digunakan dan

cara paling bisa digunakan untuk fact finding.

c. Observing the enterprise in operation

Merupakan satu dari banyak teknik fact-finding teknik untuk

memahami sistem. Teknik ini memungkinkan untuk salah satu

partisipan atau melihat aktifitas performa seseorang untuk

mempelajari sistem tersebut.

d. Research

Teknik Fact finding yang berguna untuk mencari aplikasi dan

problem.

e. Quisioner

Teknik fact finding untuk melakukan survey dengan melalui

kuesioner.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa teknik fact-finding tersebut

merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan data, data tersebut digabungkan

sehingga memberikan sebuah informasi yang dibutuhkan oleh para bisnis.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

13

2.1.3 Basis data

Basis data atau kumpulan data digunakan oleh perusahaan kecil maupun

besar. Basis data diperoleh dari hasil transaksi-transaksi yang terjadi dalam proses

bisnis perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Connolly & Begg (2010: 65)

basis data adalah “koleksi berbagai data secara logis terkait dan deskripsi, yang

dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi”. Pernyataan

tersebut diperkuat oleh Cahyono (2009: 83) yang mendefinisikan “basis data

merupakan salah satu komponen sistem informasi yang mempunyai posisi yang

sangat menentukan dalam menunjang keberhasilan suatu sistem informasi”.

Basis data berisi data-data transaksi maupun data histori dari hasil transaksi

organisasi. Dalam basis data, semua data terintegrasi satu sama lainnya, pernyataan

ini diperkuat oleh Hoffer, Prescott, & Topi (2009: 46) yang mendefinisikan “basis

data adalah sebuah kumpulan data yang terorganisasi secara logis dan data tersebut

berhubungan”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan

sekumpulan banyak data yang ada di dalam suatu organisasi di mana data tersebut

saling terkait atau terhubung secara logis dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan

informasi organisasi.

2.1.4 Activity Diagram

Dalam merancang sebuah sistem informasi diperlukan sebuah diagram UML.

Diagram UML terdapat berbagai macam salah satunya adalah activity diagram.

Activity diagram sering digunakan untuk analisis, activity diagram merupakan alur

kerja atau workflow yang menjelaskan berbagai macam aktifitas sistem dan

pengguna. Seperti yang dikemukakan oleh Satzinger, Jackson, & Burd (2009: 141-

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

14

142) activity diagram merupakan “suatu jenis diagram alur kerja yang

menggambarkan kegiatan pengguna atau user serta urutan sekuensialnya”.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Whiten & Benntley (2007: 390-391) yang

mendeskripsikan “activity diagram sebagai sebuah diagram dapat digunakan untuk

grafis yang menggambarkan aliran proses bisnis, langkah-langkah dari use case, atau

logika perilaku objek”.

Gambar 2.1 Simbol Activity Diagram

(Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd, 2009: 142)

Simbol-simbol pada aktivity diagram adalah :

1. Swimlane

Swimlane merupakan area persegi panjang pada activity diagram yang

merepresentasikan kegiatan yang dilakukan oleh aktor.

2. Starting activity (Pseudo)

Starting activity berbentuk lingkaran penuh yang menggambarkan awal dari

proses.

3. Transition arrow

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

15

Transition arrow berbentuk tanda panah yang menunjukkan perkembangan

dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh aktor.

4. Activity

Activity menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh aktor.

5. Ending activity (Pseudo)

Ending activiy berbentuk lingkaran dengan bulatan penuh di tengah lingkaran

yang menunjukkan akhirnya sebuh proses.

6. Synchronization bar (split)

Synchronization bar (split) merupakan bar hitam dengan satu aliran masuk

dan dua atau lebih arus keluar.

7. Synchronization bar (Join)

Synchronization bar (join) bar hitam dengan dua atau lebih aliran masuk dan

satu aliran keluar, tidak ada akhir dalam pemrosesan yang bersamaan.

8. Decision activity

Decision activity berbentuk berlian dengan satu aliran masuk dan dua atau

lebih arus keluar.

9. Another way to show decision

Merupakan sebuah proses kegiatan, dimana proses tersebut dapat

menyebabkan terjadinya kegiatan atau activity lebih dari satu.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa activity diagram merupakan

sebuah diagram yang menunjukkan seluruh aktivitas yang dilakukan oleh aktor,

proses awal aktivitas yang dilakukan oleh aktor ditandai dengan starting activity dan

diakhiri dengan ending activity.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

16

2.1.5 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow Diagram atau diagram aliran data merupakan suatu diagram yang

menggambarkan tentang proses data yang terjadi dalam bisnis suatu perusahaan.

Aliran data itu dideskripsikan agar pihak perusahaan dapat melihat aliran data yang

keluar maupun yang masuk dalam proses bisnis yang terjadi pada perusahaan.

Menurut Fadlil, Firdausy, & Hermawan (2008: 69) “Data flow diagram (DFD)

merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan aliran

data secara logis dari sistem”.

Data flow diagram digunakan untuk menganalisis kebutuhan yang diperlukan

oleh sistem dan juga menggambarkan aliran data dari sistem. Seperti yang

dikemukakan oleh Ibrahim & Yen (2011: 60) Data flow diagram (DFD) sering

digunakan pada saat tahap analisis untuk mengambil beberapa kebutuhan sistem”.

Sedangkan menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2009: 206) “DFD adalah diagram

yang merepresentasikan kebutuhan sistem seperti proses, agen eksternal, aliran data

dan penyimpanan data “.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

17

Gambar 2.2 Simbol Data Flow Diagram

(Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd, 2009: 207)

Simbol-simbol pada data flow diagram (DFD) adalah :

1. Process

Proses merupakan simbol yang digunakan untuk memproses pengolahan

data, proses merupakan suatu pekerjaan maka penamaan sebuah proses

menggunakan kata kerja yang diikuti oleh objek.

2. Data flow

Data flow merupakan simbol yang digunakan untuk menggambarkan

aliran data yang berjalan.

3. External agent

External agent merupakan simbol yang digunakan untuk menggambarkan

asal atau tujuan data.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

18

4. Data store

Data store merupakan simbol yang digunakan untuk data yang telah

disimpan.

5. Real-time link

Real time link merupakan simbol yang menggambarkan aliran

komunikasi antara agen eksternal dan proses sebagai proses pelaksanaan

atau eksekusi.

Dari pengertian DFD diatas maka dapat disimpulkan bahwa DFD berfokus

pada keluar-masuknya aliran data sehingga pihak perusahaan dapat mengetahui

dengan jelas proses apa yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Data flow diagram

juga merupakan sebuah model yang sering digunakan pada fungsi yang kompleks.

2.1.6 The Database System Development Life cycle

Database yang terintegrasi tidak begitu saja terjadi tanpa dilakukan

perancangan, dalam membuat perancangan database diperlukan metode

perancangan. Metode perancangan tersebut berupa siklus hidup, di mana dalam

merancang database perlu dilakukan sebuah perencanaan. Seperti yang dikemukakan

oleh Connolly & Begg (2010: 313) yang mendefinisiskan bahwa “sistem database

merupakan komponen dasar sistem informasi dari perusahaan besar, sistem

pengembangan siklus database secara melekat terkait dengan siklus hidup sistem

informasi”. Pentingnya untuk mengakui bahwa tahapan pengembangan siklus

database tidak harus berurutan tetapi melibatkan beberapa jumlah pengulangan

tahapan sebelumnya melalui feedback loop.

“System development life cycle adalah metode tradisional yang digunakan

untuk mengembangkan, memelihara dan mengganti sistem informasi” (Hoffer,

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

19

Prescott, & Topi,2009: 85). Database System Development Life cycle ini merupakan

tahapaan siklus dalam perancangan database, di mana terdiri beberapa tahapan yang

dimulai dengan perencanaan, pengumpulan informasi hingga perancangan database.

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa database system

development life cycle berkaitan dengan siklus hidup sistem informasi,

pengembangan database terdiri dari beberapa tahap dan bisa saja terjadi beberapa

pengulangan tahapan sebelumnya.

Gambar 2.3 The Database System Development Life cycle

(Sumber: Connolly & Begg, 2010: 314)

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

20

2.1.6.1 Database Planning

Dalam membangun sebuah database, tentunya diperlukan terlebih dahulu

suatu perencanaan agar masalah maupun resiko yang akan terjadi pada tahap

implementasi dapat dihilangkan ataupun diminimalisir.

Seperti yang dikemukakan oleh Connolly & Begg (2010: 313) “Database

planning merupakan kegiatan manajemen yang memungkinkan tahapan dari siklus

hidup pengembangan sistem database untuk direalisasikan seefisien mungkin.

Database planning harus diintegrasikan dengan strategi sistem informasi dari

keseluruhan organisasi”. Ada tiga isu utama yang terlibat dalam merumuskan strategi

informasi, yaitu :

1. Identifikasi rencana dan tujuan perusahaan dengan penentuan kebutuhan

sistem informasi.

2. Evaluasi sistem informasi pada saat ini untuk menentukan kekuatan dan

kelemahan yang ada.

3. Menilai kesempatan atau peluang teknologi informasi yang mungkin

menghasilkan keuntungan kompetitif.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Database planning

bertujuan untuk menentukan rencana-rencana dalam merancang sebuah database.

2.1.6.2 System Definition

Sebelum merancang suatu sistem database, hal utama yang dilakukan adalah

mengidentifikasi batas-batas dari sistem yang sedang diselidiki dan bagaimana

interface dengan bagian dari sistem informasi organisasi. Seperti yang didefinisikan

oleh Connolly & Begg (2010: 316) “System definition menjelaskan ruang lingkup

dan batas-batas dari sistem database dan pendangan pengguna utama”.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

21

Dari pengertian system definition dapat disimpulkan bahwa system definition

merupakan batasan-batasan dalam membuat database yang diperlukan oleh

perusahaan. System definition digunakan untuk mengidentifikasi scope dari sistem

perusahaan.

User View

Sebelum melakukan perancangan database organisasi, langkah pertama yang

harus dilakukan adalah mengumpulkan informasi yang diperlukan oleh organisasi,

karena informasi merupakan hal yang penting dalam perancangan database.

Informasi merujuk pada apa yang diperlukan oleh pengguna database.

Seperti yang didefinisikan oleh Connolly & Begg (2010: 316) “User view

adalah mendefinisikan apa yang dibutuhkan dari sistem database dari perspektif

peran pekerjaan tertentu (seperti manajer atau supervisor) atau area aplikasi

enterprise (seperti pemasaran, personalia atau kontrol stok)”.

Dapat disimpulkan bahwa sebelum melakukan perancangan database

diperlukan terlebih dahulu pengumpulan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh

organisasi.

2.1.6.3 Requirements Collection and Analysis

Setelah menentukan sistem definisi, tahap selanjutnya adalah mengumpulkan

informasi yang diperlukan dan melakukan analisis data. “Requirements collection

and analysis adalah proses pengumpulan dan menganalisis informasi tentang bagian

dari organisasi yang harus didukung oleh sistem database dan menggunakan

informasi untuk mengidentifikasi persyaratan untuk sistem baru” (Connolly & Begg,

2010: 316).

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

22

Dari pengertian Requirements collection and analysis dapat disimpulkan

bahwa Requirements collection and analysis bertujuan untuk mengumpulkan

kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan dalam pengembangan

database dan menganalisis sistem perusahaan untuk mendukung sistem database.

2.1.6.4 Database Design

Setelah menentukan Requirements collection and analysis tahap selanjutnya

adalah perancangan database. Perancangan database yang dilakukan berdasarkan

data yang telah dikumpulkan dan yang telah dianalisis. Pendekatan dalam

perancangan database terdiri dua pendekatan yaitu bottom-up dan top-down. Seperti

yang dikemukakan oleh Connolly & Begg (2010: 320-324) “database design

merupakan proses menciptakan desain yang akan mendukung pernyataan misi dan

tujuan perusahaan pada sistem database yang diperlukan”. Pendekatan desain

database ada dua yaitu bottom-up dan top-down. Pendekatan bottom-up dimulai pada

tingkat dasar atribut, yang melalui analisis asosiasi yang dikelompokkan ke dalam

hubungan yang mewakili jenis entitas dan hubungan antar entitas. Pendekatan

Buttom-up tepat untuk digunakan mendesain database sederhana dengan jumlah

yang atribut relatif kecil. Namun pendekatan ini akan menjadi sulit bila diterapkan

pada desain database yang lebih kompleks dengan jumlah atribut yang besar, dimana

sulit untuk membuat semua dependensi fungsional antara atribut.

Pendekatan Top-down dimulai dengan pengembangan model data yang berisi

entitas level tinggi dan hubungan kemudian berturut-turut diterapkan perbaikan Top-

down untuk mengidentifikasi entitas tingkat bawah, hubungan, dan atribut yang

terkait. Pendekatan Top-down diilustrasikan dengan menggunakan konsep dari model

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

23

relasional entitas (ERD), dimulai dengan identifikasi entitas dan hubungan antara

entitas yang merupakan penting bagi organisasi.

Dalam merancang sebuah basis data dibutuhkan sebuah metodologi.

Metodologi perancangan basis data berguna untuk memudahkan dalam perancangan.

Seperti yang dikemukakan oleh Connolly & Begg (2010: 466) “Metodologi

perancangan basis data merupakan pendekatan terstruktur yang menggunakan

prosedur, teknik, tools dan alat bantu dokumentasi untuk mendukung dan

memfasilitasi proses desain”. Metodologi perancangan harus dibuat secara pertahap

dari awal sampai akhir sesuai dengan struktur metodologinya. Metodologi

perancangan basis data terdiri dari tiga tahap yaitu :

1. Conceptual database design

2. Logical database design

3. Physical database design

2.1.6.4.1 Conceptual database design

Conceptual database design merupakan tahap yang pertama dalam

metodologi perancangan database. Seperti yang dikemukakan oleh Connolly & Begg

(2010: 467) “Conceptual database design adalah adalah proses membangun model

data yang digunakan dalam suatu perusahaan, yang terlepas dari semua pertimbangan

fisik (Physical)”. Pembuatan model konseptual berdasarkan proses bisnis yang

sedang berjalan pada suatu organisasi, sesuai dengan data-data apa yang dibutuhkan

oleh organisasi.

Conceptual database design memiliki beberapa langkah, yaitu :

1. Mengidentifikasi tipe entitas.

Untuk mengidentifikasi apa yang diperlukan oleh jenis entitas.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

24

2. Mengidentifikasi tipe hubungan.

Untuk mengidentifikasi hubungan yang penting diantara tipe entitas.

3. Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan tipe entitas dan tipe

hubungan.

Untuk menghubungkan atribut sesuai dengan tipe entitas dan tipe

hubungan.

4. Menentukan atribut domain.

Untuk menentukan domain dari atribut di dalam model data konseptual.

Domain adalah sebuah nilai dari satu atau lebih atribut yang

menggambarkan nilai dari atribut.

5. Menentukan atribut candidate, primary, dan alternate key.

Untuk mengidentifikasi candidate key pada setiap tipe entitas dan jika

lebih dari satu candidate key, pilih salah satu untuk menjadi primary key

dan yang lain sebagai candidate key.

6. Mempertimbangkan penggunaan tingkatan konsep pemodelan (langkah

tambahan).

Untuk mempertimbangkan penggunaan konsep pemodelan seperti

generalisasi, agregasi dan komposisi.

7. Mengecek model yang redudansi.

Bertujuan untuk mengecek adanya redudansi dalam model. Tahap nya

ada 3 yaitu : Memeriksa kembali hubungan One-to-One (1:1),

Menghilangkan hubungan yang redudansi, dan mempertimbangkan

dimensi waktu.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

25

8. Memvalidasi model data konseptual terhadap transaksi pengguna.

Untuk memastikan model data konseptual mendukung transaksi yang

dibutuhkan.

9. Meninjau model data konseptual dengan pengguna.

Untuk meninjau model data konseptual dengan pengguna untuk

memastikan pertimbangan model “benar” yang merupakan reprensentasi

dari persyaratan data perusahaan.

2.1.6.4.2 Logical database design

Logical database design merupakan tahap kedua dalam metodologi

perancangan database setelah konseptual. ”Logical database design merupakan

suatu proses membangun model data yang digunakan dalam suatu perusahaan

berdasarkan pada model data yang spesifik, tetapi tidak tergantung pada DBMS dan

pertimbangan fisik lainnya” (Connolly & Begg, 2010: 467). Perancangan logikal

merupakan lanjutan dari perancangan konseptual, perancangan logikal ini

menjelaskan struktur informasi basis data serta aturan-aturan dalam proses

perancangan basis data.

Logical database design memiliki beberapa langkah, yaitu :

1. Mengambil hubungan dari model data konseptual.

Untuk membuat hubungan model data logikal untuk menyatakan entitas,

hubungan, dan atribut yang telah diidentifikasi. Pada tahap ini akan

ditentukan : Strong entity types, weak entity types, one-to-many (1:*)

binary relationship types, one-to-one (1:1) binary relationship types,

one-to-one (1:1) recursive relationship types, superclass/subclass

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

26

relationship type, many-to-many (*:*) binary relationship types, complexs

relationship types, dan multi-valued attributes.

2. Memvalidasi hubungan dengan normalisasi.

Tujuan dari normalisasi untuk memastikan suatu hubungan paling sedikit

memerlukan atribut untuk mendukung kebutuhan data perusahaan.

3. Memvalidasi hubungan terhadap transaksi pengguna.

Untuk memastikan bahwa hubungan di dalam model data logikal

mendukung keperluan transaksi.

4. Mengecek integrity constraint.

Untuk mengecek apakah hambatan integritas menggambarkan model data

logikal. Ada 6 tipe integrity constraint :

a. Required data

Beberapa atribut harus mengandung nilai yang benar, dengan kata lain

setiap atribut tidak boleh kosong.

b. Attribute domain constraints

Setiap atribut memiliki domain, yaitu sekumpulan nilai atau values

yang sah.

c. Multiplicity

Multiplisitas mewaliki hambatan yang ditempatkan pada hubungan

antara data dalam database.

d. Entity integrity

Primary key dari sebuah entitas tidak boleh kosong.

e. Referential integrity

Jika foreign key mengandung sebuah nilai atau value, nilai tersebut

harus mengacu pada tuple yang ada didalam relasi parent.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

27

f. General constraint

Memperbaharui entitas yang dapat dikendalikan hambatan yang

mengatur transaksi dunia nyata diwakili oleh perbaharuan.

5. Meninjau data model logikal dengan pengguna.

Untuk meninjau data model logical dengan pengguna untuk memastikan

data model sesuai dengan pernyataan yang diperlukan oleh perusahaan.

6. Menggabungkan model data logikal kedalam model global (langkah

tambahan).

Menggabungkan model data logikal ke dalam model data logikal global

yang mewakili semua pengguna dari database.

7. Mengecek perkembangan yang akan datang.

Untuk menentukan apakah ada kemungkinan signifikan perubahan di

masa mendatang dan menilai apakah model data logical dapat

mengakomodasi perubahan.

2.1.6.4.3 Physical database design

Physical database design merupakan metodologi perancangan database yang

terakhir setalah logical database design. Setelah melakukan perancangan pada

logical database design tahap selanjutnya adalah Physical database design.

“Physical database design adalah suatu proses menghasilkan sebuah gambaran yang

menunjukkan pelaksanaan database pada penyimpanan sekunder, menggambarkan

hubungan dasar, file organisasi dan indeks yang digunakan untuk mencapai akses

yang efisien terhadap data, dan setiap integritas terkait dengan kendala dan tindakan

keamanan” (Connolly & Begg, 2010: 523). Perancangan fisik ini bertujuan untuk

menentukan struktur penyimpanan basis data pada suatu organisasi.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

28

Pysical database design memiliki beberapa langkah, yaitu :

1. Menterjemahkan model data logical untuk sasaran DBMS.

Untuk menghasilkan hubungan skema database dari model data logikal

dapat diimplementasikan ke dalam DBMS.

1. Merancang hubungan dasar.

Untuk memutuskan bagaimana untuk merepresentasikan identifikasi

hubungan dasar dalam model data logical dalam DBMS.

2. Merancang perwakilan atau representasi dari data yang diperoleh.

Untuk memutuskan bagaimana untuk merepresentasikan data yang

diperoleh dalam model data logikal dalam DBMS.

3. Merancang general constraints.

Untuk merancang general constraint ke dalam DBMS.

2. Merancang file organisasi dan indeks.

Menentukan file organisasi yang optimal untuk menyimpan hubungan

dasar dan indeks yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang dapat

diterima, yaitu cara dimana hubungan dan tuple akan dilaksanakan pada

penyimpanan sekunder.

1. Menganalisis transaksi.

Untuk memahami fungsi dari transaksi yang akan berjalan pada

database dan untuk menganalisis transaksi yang penting.

2. Memilih file organisasi.

Untuk menentukan sebuah efisiensi file organisasi untuk setiap

hubungan dasar.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

29

3. Memilih indeks.

Untuk menentukan apakah penambahan indeks akan meningkatkan

performa sistem.

4. Mengestimasikan kapasitas kebutuhan.

Untuk memperkirakan jumlah kapasitas yang akan dibutuhkan oleh

database.

3. Merancang tampilan pengguna.

Untuk merancang tampilan pengguna yang diidentifikasi selama

pengumpulan kebutuhan dan menganalisis tahapan database system

development lifecycle.

4. Merancang mekanisme keamanan.

Untuk merancang mekanisme keamanan untuk database dispesifikasikan

selama pengumpulan kebutuhan dan pengumpulan tahapan dari database

system development lifecycle.

Dari pengertian database desisgn dapat disimpulkan bahwa database design

merupakan sebuah desain yang mendukung atau sesuai dengan misi dan tujuan yang

diperlukan oleh perusahaan.

2.1.6.5 DBMS Selection

Setelah melakukan perancangan database, tahap selanjutnya adalah memilih

DBMS yang cocok untuk sistem database. Seperti yang dikemukakan oleh Connolly

& Begg (2010: 3125-329) “DBMS selection merupakan pemilihan suatu DBMS

yang tepat untuk mendukung sistem database”. Ada empat tahap dalam pemilihan

DBMS yaitu :

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

30

1. Menentukan kerangka acuan penelitian. Menentukan kerangka acuan

penelitian dari DBMS adalah menetapkan, menyatakan tujuan dan ruang

lingkup dan tugas-tugas yang perlu dilakukan.

2. Daftarkan pada list dua atau tiga produk. Salah satu kriteria keberhasilan

implementasi adalah dapat menghasilkan daftar awal produk DBMS

untuk dilakukan evaluasi.

3. Mengevaluasi produk. Dalam mengevaluasi produk banyak variasi cara

yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi produk DBMS, untuk tujuan

evaluasi fitur ini dapat dinilai sebagai kelompok atau individu.

4. Merekomendasikan pemilihan dan menghasilkan laporan. Merupakan

langkah terakhir dalam pemilihan DBMS untuk mendokumentasikan

proses dan untuk memberikan pernyataan temuan dan rekomendasi untuk

produk DBMS tertentu.

Dari pengertian DBMS Selection dapat disimpulkan bahwa pada tahap ini

dilakukan pemilihan DBMS untuk mendukung sistem database perusahaan.

Pemilihan DBMS sangat penting bagi perusahaan karena akan mempengaruhi sistem

DBMS.

2.1.6.6 Application Design

Tahap selanjutnya setelah pemilihan DBMS adalah merancang aplikasi yang

mendukung penggunaan database. Seperti yang dikemukakan oleh Connolly & Begg

(2010: 329-333) “application design merupakan desain user interface dan program

aplikasi yang digunakan untuk mengelola database”.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

31

Dari pengertian Application Design dapat disimpulkan bahwa application

design merupakan sebuah desain user interface dari sebuah program aplikasi,

aplikasi tersebut berhubungan dengan database.

2.1.6.6.1 Transaction design

Transaction design adalah tindakan atau serangkaian tindakan yang

dilakukan oleh single user atau program aplikasi, yang mengakses atau mengubah isi

dari database.

2.1.6.6.2 User Interface Design Guidelines

Sebelum menerapkan laporan hal yang pertama yang harus dilakukan adalah

merancang layout atau tata letak, Guidelines digunakan untuk merancang layout dan

laporan, yaitu :

• Meaningful title, agar form atau laporan bersih dari kata-kata ambigu.

• Dapat dengan mudah memahami instruksi

• Pengelompokan yang logis dan pengurutan field

• Menarik secara visual tata letak dari bentuk atau laporan

• Mengenal label field, seperti Sex harus digantikan dengan Gender untuk

memudahkan user mengisi form.

• Consistent terminology and abbreviations

• Menggunakan warna secara konsisten

• Visible space dan batas-batas untuk kolom data entry

• Kursor nyaman bila digerakkan

• Kesalahan koneksi untuk karakter individu dan seluruh kolom

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

32

• Pesan kesalahan tidak dapat menerima nilai

• Kolom opsional ditandai dengan jelas

• Pesan yang jelas untuk kolom

• Penyelesaian sinyal

2.1.6.7 Prototyping

Tahap selanjutnya setelah merancang aplikasi database adalah membuat

prototyping. Prototyping didefinisikan sebagai pembangun sebuah model kerja

sistem database. “Prototyping merupakan sebuah model kerja yang biasanya tidak

memiliki semua fitur yang diperlukan atau memberi semua fungsi dari sistem final”

(Connolly & Begg, 2010: 333). Ada dua strategi prototyping yang digunakan pada

saat ini yaitu requirement prototyping dan evolutionary prototyping.

Requirement prototyping menggunakan prototipe untuk menentukan

kebutuhan sistem database yang diusulkan dan sekali kebutuhan lengkap prototipe

akan dibuang. Evolutionary prototyping digunakan untuk tujuan yang sama, yang

berbeda terpenting adalah prototipe ini tidak dibuang tetapi dengan pengembangan

lebih lanjut menjadikan sistem database dapat bekerja.

Dari pengertian prototyping dapat disimpulkan bahwa prototyping merupakan

model kerja sistem database. Prototyping terbagi ada dua jenis yaitu requirement

prototyping dan evolutionary prototyping.

2.1.6.8 Implementation

Setelah membuat model prototyping, tahap selanjutnya adalah

mengimplementasikan aplikasi yang telah dibuat. “Implementasi merupakan realisasi

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

33

fisik dari database dan desain aplikasi” (Connolly & Begg, 2010: 333). Pada

penyelesaian tahap desain sekarang dalam posisi untuk menerapkan database dan

program aplikasi. Implementasi database dicapai dengan menggunakan DDL (Data

Definition Language) dari DBMS yang dipilih atau GUI, yang menyediakan fungsi

yang sama pada tingkatan DDL.

Bagian dari program aplikasi adalah transaksi database yang

diimplementasikan dengan menggunakan DML (Data Manipulation Language) dari

target DBMS, mungkin tertanam dalam bahasa pemrograman seperti Visual Basic

(VB), Delphi, C, C + +, C #, Java, COBOL, Fortran Ada , Pascal.

Dari pengertian implementasi dapat disimpulkan bahwa implementasi

merupakan suatu penerapan aplikasi yang mendukung desain aplikasi dan database.

2.1.6.9 Data Conversion and Loading

Setelah mengimplementasikan aplikasi, tahap selanjutnya adalah memasukan

data ke dalam database yang baru atau data conversion and loading. “Data

conversion and Loading didefinisikan sebagai mentransfer data yang ada ke dalam

database baru dan mengkorversi setiap aplikasi yang ada untuk menjalankan

database baru” (Connolly & Begg, 2010: 334). Pada tahap ini diperlukan hanya bila

sistem database baru menggantikan sistem lama. Utilitas biasanya membutuhkan

spesifikasi dari sumber file dan target database dan kemudian secara otomatis

mengubah data ke format yang diperlukan dari file database baru. Setiap kali

konversi dan loading yang diperlukan, proses harus benar-benar direncanakan untuk

memastikan kelancaran transisi operasi penuh.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

34

Dari pengertian data conversion and loading dapat disimpulkan bahwa data

conversion and Loading merupakan sebuah proses di mana data operasional yang

ada di dalam perusahaan ditransfer ke dalam database baru dan dilakukan konversi.

2.1.6.10 Testing

Setelah memasukkan data ke dalam database baru, tahap selanjutnya adalah

melakukan pengujian sistem database dengan tujuan untuk menghindari kesalahan

sebelum sistem database diterapkan. Seperti yang dikemukakan oleh Connolly &

Begg (2010: 334) “testing merupakan sebuah proses menjalankan sistem database

dengan maksud untuk menemukan kesalahan”. Sebelum program database

diterapkan di dalam perusahaan, sistem database yang baru dikembangkan harus

benar-benar teruji. Dicapai dengan menggunakan strategi uji yang direncanakan dan

data yang realistis, sehingga seluruh proses pengujian yang ketat dan metode

dilakukan.

Dari pengertian testing dapat disimpulkan bahwa testing merupakan tahap

dimana aplikasi yang telah dirancang dites untuk menemukan kesalahan secara dini

guna untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan pada saat aplikasi diterapkan.

2.1.6.11 Operational Maintenance

Operational Maintenance merupakan suatu tahap di mana sistem database

telah diterapkan, sistem database tersebut dilakukan pemantauan dan pemeliharaan

sistem agar dapat berjalan dengan baik. “Operational Maintenance merupakan

sebuah proses pemantauan dan pemeliharaan sistem database” (Connolly & Begg,

2010: 335). Pada tahap sebelumnya, sistem database telah sepenuhnya dilaksanakan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

35

dan diuji. Sistem ini sekarang bergerak ke tahap pemeliharaan, yang melibatkan

kegiatan:

1. Memantau kinerja sistem. Jika kinerja turun di bawah pada tingkat yang

memadai, reorganisasi database mungkin diperlukan.

2. Mempertahankan dan meningkatkan sistem database. kebutuhan baru

dimasukkan ke dalam sistem database melalui tahap-tahap sebelumnya

dalam siklus hidup.

Sebuah DBMS biasanya menyediakan berbagai utilitas untuk membantu

administrasi database, termasuk utilitas untuk memuat data ke dalam database dan

untuk memonitor sistem. Proses pemantauan berlanjut sepanjang kehidupan sistem

database dan dalam waktu dapat menyebabkan reorganisasi database puas dalam

perubahan kebutuhan. Perubahan ini pada gilirannya memberikan informasi pada

evolusi kemungkinan dari sistem dan sumber daya masa depan yang mungkin

diperlukan. Ketika sistem database baru dibawa online, pengguna harus

mengoprasikannya secara paralel dengan sistem lama untuk periode waktu.

Dari pengertian Operasional Maintenance dapat disimpulkan bahwa tahap ini

merupakan tahap terakhir dalam siklus hidup perencanaan database, dimana pada

tahap ini dilakukan memantauan dan pemeliharaan sistem yang bertujuan agar sistem

dapat berjalan dengan baik.

2.1.7 Normalisasi

Normalisasi merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menguji suatu relasi.

Pengujian itu dilakukan untuk melihat apakah relasi tersebut telah cukup baik atau

tidak. Seperti yang dikemukakan oleh Kolahi (2007: 636) “normalisasi merupakan

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

36

suatu tindakan penyempurnaan suatu skema ke skema yang lebih baik dengan

mempertimbangkan tiga kriteria yaitu menjaga data, mempertahankan atau menjaga

dependensi, dan menghilangkan redudansi”.

Baik buruknya suatu relasi dapat dilihat dari bagaimana keintegritasan data

dalam relasi tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh George C (2007: 488),

“Normalisasi memainkan peran penting baik dalam teori dan praktek desain

database”. Dalam bentuk normalnya digambarkan dengan istilah table dimana table

tersebut berisi data yang kurang lengkap, kemudian dilakukan tahap pertama dari

1NF hingga 3NF yang bertujuan untuk mengilangkan duplikasi data.

Normalisasi merupakan teknik yang mempunyai tahapan-tahapan yang

bertujuan untuk meminimalkan data yang tidak konsisten, seperti yang didefinisikan

oleh Connolly & Begg (2010: 416) bahwa “normalization adalah sebuah sebuah

teknik untuk menghasilkan sebuah hubungan dengan properties yang diinginkan,

memberikan permintaan data dari sebuah perusahaan. Normalisasi adalah teknik

formal untuk dasar hubungan analisis dalam primary key dan functional

dependecies”.

Dari pengertian normalisasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

normalisasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memecah suatu tabel

menjadi dua tabel maupun lebih untuk mengatasi masalah yang ada pada relasi

tersebut. Ketidaknormalan yang biasanya terjadi dan menjadi masalah adalah data

yang redudansi maupun ketidakkonsistenan.

Proses normalisasi sebagai berikut :

1. Unnormalized Form (UNF), sebuah tabel berisi satu atau lebih group

diulangi.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

37

2. First Normal Form (1NF), sebuah hubungan dimana perpotongan dari

setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu value.

3. Second Normal Form (2NF), hubungan yang didalam first normal form

dan setiap non-primary key attribute adalah fully functionally dependent

dalam primary key.

4. Third Normal Form (3NF), hubungan yang didalam first dan second

normal form dan yang non-primary key attribute adalah transitively

dependent dalam primary key.

2.1.8 Entity Relationship Modeling

Entity relationship modeling merupakan suatu model relasi yang

menggambarkan data dalam bentuk entitas, relasional, atribut serta hubungan antara

entitas. Seperti yang dikemukakan oleh Hoffer, Prescott, & Topi (2009: 137) “Entity

relationship model adalah representatif logis dari data untuk suatu organisasi atau

area bisnis dengan menggunakan entitas untuk kategori data dan hubungan untuk

berhubungan dengan antar entitas lainnya”.

“Aspek yang sulit dalam perancangan basis data adalah kenyataan bahwa

perancangan, programmer, dan pemakai akhir cenderung melihat sebuah data dengan

cara yang saling berbeda” (Connolly & Begg, 2010: 371). Untuk memastikan

pemahaman secara ilmiah dari data dan bagaimana data digunakan oleh perusahaan,

dibutuhkan sebuah komunikasi yang non teknis dan lepas dari kebingungan.

2.1.8.1 Entity Type

Entitas merupakan objek yang berbentuk fisik.dan memiliki atribut dapat

berupa objek maupun abstrak, seperti yang dikemukakan oleh Hoffer, Prescott, &

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

38

Topi (2009: 141) “entity type adalah kumpulan entitas yang bersifat umum atau

karakteristik”. Tipe entitas bagian dari entitas yang memiliki atribut unik agar dapat

membedakannya dari entitas lainnya di dalam Entity Relationship Modeling.

Untuk menentukan tipe entitas di dalam sebuah proses bisnis, hal pertama

yang dilakukan adalah mengidentifikasi objek, kejadian atau tempat yang mungkin

penting dibutuhkan oleh suatu organisasi. Connolly & Begg, (2010: 372)

mendefinisikan “entity type sebagai sebuah grup dari objek dengan properti yang

sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan seperti mendapatkan sebuah eksistensi

independen”.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa entity type dapat berupa objek,

orang, kejadian, dan tempat.

2.1.8.2 Relationship Type

Tipe hubungan digambarkan sebagai hubungan diantara entitas, seperti yang

didefinisikan oleh Hoffer, Prescott, & Topi (2009: 151) “relationship type adalah

hubungan antara (atau diantara) tipe entitas”. Pernyataan tersebut diperkuat oleh

Connolly & Begg, (2010: 374) yang mendefinisikan “relationships type sebagai

sebuah set dari assosiasi yang bermakna di antara type entitas”.

Dari pernyataan Connolly & Begg dapat disimpulkan bahwa tipe hubungan

atau relationship type merupakan gambaran hubungan antara satu entitas dengan

entitas lainnya yang saling terikat satu sama lain.

Dapat disimpulkan bahwa tipe hubungan adalah hubungan yang terjadi di

antara satu entitas atau lebih.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

39

2.1.8.3 Attribute

Atribut merupakan isi dari entitas yang memiliki karakteristik yang unik,

seperti dikemukakan oleh Hoffer, Prescott, & Topi (2009: 145) “attribute adalah

sebuah properti atau karakteristik suatu entitas atau hubungan yang menarik dari

organisasi”. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Connolly & Begg (2010: 379) yang

mendefinisikan “attribute sebagai sebuah properti dari sebuah entitas atau tipe

hubungan”. Atribut yang ada pada entitas terdiri dari tiga bagian, yaitu :

1. Candidate key merupakan set minimal dari attribut yang unik, diidentifikasi

setiap kejadian dari sebuah tipe entitas.

2. Primary key merupakan candidate key yang dipilih yang unik, diidentifikasi

setiap kejadian dari sebuah tipe entitas.

3. Composite key merupakan candidate key yang terdiri dari dua atau lebih

atribut.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa atribut bagian dari entitas,

setiap entitas memiliki atribut yang unik dan berbeda. Atribut dapat berupa candidate

key, primary key dan composite key.

2.1.8.4 Strong Entity

Di dalam sebuah entity relationship model terdapat berbagai tipe entitas, tipe

entitas tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda, salah satunya adalah strong entity.

Strong entity merupakan entitas yang dapat berdiri sendiri, Seperti yang

dikemukakan oleh Hoffer, Prescott, & Topi (2009: 142) “strong entity adalah suatu

entitas yang keberadaannya yang tidak tergantung dari jenis entitas lainnya”.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Connolly & Begg (2010: 383) yang

mendeskripsikan “Strong Entity sebagai suatu entitas yang keberadaanya tidak

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

40

bergantung pada beberapa entitas yang lain”. Karakter dari entitas ini adalah bahwa

setiap kejadian, entitas teridentifikasi secara unik menggunakan atribut primary key.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Strong entity merupakan

entitas yang dapat berdiri sendiri dan tidak tergantung pada entitas lain.

2.1.8.5 Weak Entity

Di Dalam entity relationship model juga terdapat weak entity. Weak entity

merupakan entitas yang tidak dapat berdiri sendiri, seperti yang dikemukakan oleh

Hoffer, Prescott, & Topi (2009: 142) “weak entity adalah suatu entitas yang

keberadaanya tergantung pada beberapa entitas lainnya, weak entity ini tidak

memiliki arti bisnis dalam ER diagram tanpa entitas yang bergantung”. Pernyataan

tersebut diperkuat oleh Connolly & Begg (2010: 383) yang mendefinisikan bahwa

“weak entity merupakan entitas yang keberadaanya tergantung pada beberapa entitas

yang lain”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Weak entity merupakan

entitas yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa entitas lain. Entitas ini memiliki

hubungan dengan beberapa entitas sehingga tidak dapat berdiri sendiri tanpa entitas

lainnya.

2.1.8.6 Multiplicity

Multiplicity menggambarkan keterikatan hubungan di antara tipe entitas,

seperti yang didefinisikan oleh Connolly & Begg (2010: 385) “multiplicity adalah

sejumlah kejadian yang mungkin dari suatu tipe entitas yang dapat berhubungan

dengan tipe entitas tunggal melalui hubungan tertentu”. Multipllicity memiliki 3 tipe,

yaitu :

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

41

1. Hubungan One-to-One (1:1)

Hubungan antara entitas yang paling banyak berpasangan dengan satu

entitas saja.

2. Hubungan One-to-Many (1:*)

Hubungan antar entitas di mana satu entitas dapat berhubungan

dengan banyak entitas lainnya. Contohnya entitas A dapat

berhubungan banyak dengan entitas B tetapi entitas B hanya dapat

berhubungan dengan entitas A.

3. Hubungan Many-to-Many (*:*)

Hubungan antar entitas di mana entitas C dapat berhubungan banyak

dengan entitas D dan entitas D dapat berhubungan banyak dengan

entitas C.

Dapat disimpulkan bahwa multiplicity merupakan kejadian kemungkinan

yang berhubungan dengan tipe entitas dan memiliki hubungan tertentu seperti one-

to-one (1:1), one-to-many (1:*), dan many-to-many (*:*).

2.1.9 DBMS

Dengan adanya database, tentunya dibutuhkan suatu software atau perangkat

lunak yang digunakan untuk mendefinisikan, membuat, dan memelihara data yang

berada dalam database tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Hoffer, Prescott, &

Topi (2009: 49) “DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang digunakan

untuk membuat, memelihara dan menyediakan akses kontrol ke pengguna basis

data”.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

42

Penjelasan diatas diperkuat oleh pernyataan Connolly & Begg ( 2010: 66)

“DBMS adalah perangkat lunak yang berinteraksi dengan program-program

pengguna aplikasi dan database”.

Fasilitas yang disediakan oleh DBMS adalah sebagai berikut :

1. Memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan database, biasanya

melalui DDL. DDL memungkinkan pengguna untuk menentukan tipe

data dan struktur dan kendala pada data yang akan disimpan dalam

database.

2. Memungkinkan pengguna untuk insert, update, delete, dan mengambil

data dari database, biasanya melalui DML (Data Manipulation

Language).

3. Menyediakan akses kontrol ke database, seperti :

• Sistem keamanan

• Sistem integrasi

• Sistem konkuransi kontrol

• Sistem pemulihan kontrol

• User accessible catalog

2.1.9.1 Komponen Database Management System (DBMS)

Dalam menjalan tugasnya, DBMS memiliki beberapa komponen dalam

menjalankan tugasnya. komponen-komponen DBMS memerlukan perangkat keras

seperti komputer, CPU, dan lainnya, perangkat lunak seperti software dalam

menjalankan sistemnya, DMBS juga memerlukan data-data, desain, dan orang-orang

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

43

yang menangani DBMS. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Connolly & Begg (2010:

68-71) yang menjelaskan bahwa komponen DBMS terdiri dari 5 komponen, yaitu :

1. Hardware

DBMS dan aplikasi memerlukan perangkat keras untuk beroperasi.

Perangkat keras dapat berkisar dari komputer pribadi tunggal untuk

mainframe tunggal atau jaringan komputer. Perangkat keras tertentu

tergantung pada kebutuhan organisasi dan DBMS yang digunakan.

Beberapa DBMS yang hanya berjalan pada hardware tertentu atau sistem

operasi, sementara lain yang berjalan di berbagai perangkat keras dan

sistem operasi. Sebuah DBMS memerlukan sejumlah minimum memori

utama dan ruang disk untuk dijalankan, tapi konfigurasi ini minimal

belum tentu memberikan kinerja yang dapat diterima.

2. Software

Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS itu sendiri

dan program aplikasi, bersama dengan sistem operasi, termasuk perangkat

lunak jaringan jika DBMS digunakan oleh pengguna melalui jaringan.

3. Data

Data merupakan komponen yang penting di dalam DBMS. Data berperan

sebagai jembatan antara komponen perangkat lunak dan komponen

manusia. Database berisi data operasional atau data transaksi dan

metadata. Struktur database disebut dengan skema, di dalam skema

terdapat tabel-tabel dan atribut dari sebuah objek.

4. Procedure

Prosedur mengacu pada instruksi dan aturan yang mengatur desain dan

penggunaan database. Pengguna sistem dan staf yang mengelola

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

44

database memerlukan prosedur terdokumentasi tentang cara

menggunakan atau menjalankan sistem.

5. People

People merupakan user atau orang yang terlibat didalam sebuah sistem.

2.1.9.2 Keuntungan Database Management System (DBMS)

Penggunaan database management system dapat memberikan keuntungan

pada pengguna, keuntungannya adalah :

1. Mengontrol redudansi data, sistem basis file tradisional menyimpan

informasi yang sama di dalam beberapa file, pendekatan database

digunakan untuk menghilangkan redudansi data dengan mengintegrasikan

file sehingga beberapa salinan data yang sama tidak disimpan.

2. Konsistensi data, dengan menghilangkan atau mengendalikan redudansi

berarti mengurangi resiko tidak konsistensi yang terjadi. Jika data

disimpan hanya sekali dalam database setiap update nilai harus dilakukan

hanya sekali dan nilai baru yang tersedia langsung digunakan untuk user,

jika data yang disimpan lebih dari satu kali dan sistem meyadari hal ini

maka sistem dapat memastikan bahwa semua salinan data yang disimpan

harus konsisten.

3. Informasi lebih lanjut dari jumlah data yang sama, dengan integrasi data

operasional memungkinkan organisasi untuk mengarahkan informasi

tambahan dari data yang sama.

4. Berbagi data, biasanya file yang dimiliki oleh satu orang atau departemen

yang menggunakannya, di sisi lain database dimiliki oleh seluruh

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

45

organisasi dan dapat digunakan bersama oleh semua pihak yang

berwenang.

5. Meningkatkan integritas data, integritas database mengacu pada validasi

dari konsistensi data yang tersimpan, Integritas biasanya dinyatakan

dalam hal kendala yaitu konsistensi aturan di mana database tidak

diperbolehkan untuk melakukan pelanggaran.

6. Meningkatkan keamanan, keamanan database merupakan melindungi

database dari pengguna yang tidak sah atau unauthorized user.

7. Menegakkan standar, integrasi memungkinkan DBA untuk

mendefinisikan dan DBMS menegakkan standar yang diperlukan,

memungkinkan departemen, organisasi, standar nasional atau

internasional untuk hal seperti format data untuk memfasilitasi pertukaran

data antara sistem, penamaan conventions, standar dokumentasi, prosedur

update dan aturan akses.

8. Skala ekonomi, menggabungkan semua data operasional organisasi atau

perusahaan ke dalam satu database dan menciptakan suatu aplikasi yang

bekerja pada satu sumber data yang dapat memberikan penghematan

biaya.

9. Neraca persyaratan yang saling bertentangan, setiap pengguna atau

departemen memiliki kebutuhan yang mungkin bertentangan dengan

kebutuhan pengguna lain karena database berada dibawah kendali DBA,

DBA dapat membuat keputusan tentang penggunanaan desain dan

operasional database memberikan sumber daya yang baik bagi pengguna

dan organisasi secara keseluruhan.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

46

10. Meningkatkan aksesibilitas data dan responsif, hasil dari integrasi data

yang melintasi batas-batas departemen adalah diakses langsung oleh

pengguna akhir.

11. Meningkatkan produktivitas, DBMS menyediakan banyak fungsi standar

yang biasanya programmer harus menulis di dalam aplikasi berbasis file.

12. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data, dalam sistem

berbasis file, gambaran data dan logika untuk mengakses data yang

dibangun kedalam setiap program aplikasi membuat program bergantung

pada data.

13. Meningkatkan konkurensi, dalam beberapa sistem berbasis file jika ada

dua atau lebih pengguna yang diizinkan untuk mengakses rule yang sama

secara bersamaan adalah mungkin bahwa akses akan mengganggu satu

sama lain, sehingga kehilangan informasi atau bahkan hilangnya

integritas.

14. Meningkatkan backup dan pemulihan layanan, banyak sistem berbasis file

menempatkan tanggung jawab pada pengguna untuk memberikan ukuran

untuk melindungi data dari kegagalan untuk sistem komputer atau

program aplikasi.

2.1.9.3 Kekurangan Database Management System (DBMS)

Kekurangan-kekurangan database management system adalah sebagai

berikut:

1. Kompleksitas, kompleksitas dapat menyebabkan kegagalan untuk

memahami sistem dapat menyebabkan keputusan yang buruk yang dapat

memliki konsekuensi serius bagi suatu organisasi.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

47

2. Ukuran, kompleksitas dan luasnya fungsi membuat ukuran DBMS

menjadi sangat besar untuk suatu software, DBMS dapat menampati

megabyte dari disk dan membutuhkan sejumlah memori yang besar agar

dapat berjalan secara efisien.

3. Biaya dari DBMS sangat bervariasi dan tergantung pada lingkungan dan

fungsi yang disediakan oleh DBMS.

4. Biaya tambahan untuk perangkat keras, DBMS memerlukan disk dalam

penyimpanan dan memungkinkan pembelian ruang penyimpanan

tambahan.

5. Biaya konversi, dalam beberapa situasi biaya dari DBMS dan perangkat

keras relatif kecil dibandingkan dengan biaya mengkonversi aplikasi

untuk beroperasi dalam DBMS baru dan perangkat keras.

6. Kinerja, DBMS ditulis lebih umum untuk melayani aplikasi bukan hanya

satu tapi lebih dari satu.

7. Dampak yang besar untuk gagal, sentralisasi sumber daya meningkat

kerentanan dari sistem karena semua pengguna dan aplikasi bergantungan

pada ketersediaan DBMS, kegagalan komponen tertentu dapat membawa

operasi berhenti.

2.1.10 Structure Query Language

Structure Query Language atau SQL merupakan bahasa pemrograman di

mana user dapat membuat database, melakukan query database, menambah

database baru dan memperbaharui database, seperti dikemukakan oleh Connolly &

Begg (2010: 221) “SQL adalah nonproducedural language terdiri dari kata english

standar seperti SELECT, INSERT, dan DELETE yang digunakan oleh profesional dan

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

48

non-profesional”. Keduanya menggunakan bahasa yang standar untuk

mendefinisikan dan memanipulasi hubungan database.

Pengertian Structure Query Language diperkuat oleh Hall (2011: 787) yang

mendefinisikan, “SQL adalah suatu alat pengolahan data untuk pengguna dan

programmer profesional untuk mengakses data dalam basis data secara langsung

tanpa membutuhkan program konvensional”.

SQL (Structure Query Language) terdiri dari dua bahasa, yaitu data

definition language (DDL) dan data manipulation language (DML). Data Definition

Language merupakan bagian dari Structure Query Language, Data Definition

Language selalu digunakan oleh DBA (Database Administrator) untuk proses

pembuatan suatu aplikasi basis data. Seperti yang dikemukakan oleh Connolly &

Begg (2010: 92) yang mendefinisikan “DDL sebagai bahasa yang memungkinkan

DBA atau pengguna untuk mendeskripsikan dan menamai entitas, atribut dan

hubungan yang diperlukan untuk aplikasi bersama dengan integritas yang terkait dan

kendala kemanan”.

DML yang merupakan singkatan dari Data Manipulation Language. Dari

kepanjangan tersebut dapat dilihat bahwa DML digunakan untuk memanipulasi data

maupun objek-objek yang ada, pernyataan tersebut diperkuat oleh Connolly & Begg

(2010: 92) yang mendefinisikan “DML adalah bahasa yang menyediakan

seperangkat operasi untuk mendukung operasi manipulasi database”.

SQL dari penjelasan diatas merupakan suatu alat operasi yang dapat

digunakan untuk memanipulasi data yang ada pada database seperti select, insert,

update dan delete. Select merupakan statement yang cukup penting yang ada didalam

language dan digunakan untuk ekspres query. Insert merupakan statement untuk

insert sebuah single row dari data sampai memasukan sebuah tabel nama atau untuk

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

49

insert jumlah dari baris untuk satu atau lebih beberapa tabel. Update merupakan

statement untuk update satu atau lebih nilai dalam specified kolom atau beberapa

kolom dari tabel nama. Dan delete merupakan statement untuk delete satu atau lebih

baris dari tabel nama. SQL juga terdiri dari dua bahasa yaitu DDL dan DML, DDL

digunakan untuk Create, Use, Drop objek, sedangkan DML digunakan untuk insert,

update, delete, dan select.

2.1.11 Program C#

Visual studio 2010 merupakan microsoft’s integrated development

environment (IDE) untuk membuat, menjalankan dan debugging program (aplikasi)

yang ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman .NET. Seperti yang dikemukakan

oleh Deitel & Deitel (2008: 12) “microsoft memiliki tiga bahasa pemrograman

seperti Visual Basic (On the original BASIC), Visual C++ (dasarnya dari bahasa

C++ ), dan Visual C# yang merupakan bahasa pemrograman baru dari C++ dan

dikembangkan dengan sengaja oleh java untuk platform .NET”.

C# (dibaca C-Sharp) merupakan bahasa pemrograman yang dibuat khusus

untuk platform .NET. Deitel & Deitel (2011: 19) mendefinisikan C# sebagai

pemrograman object oriented, C# sebagai event driven karena di dalam C# dapat

merespon pengguna dengan event klik atau dengan penekanan tombol, dan C#

sebagai bahasa pemrograman visual.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa pemrograman C#

merupakan cabang dari bahasa C, C++ dan java, di mana bahasa pemrograman C#

khusus digunakan untuk platform .NET oleh microsoft.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

50

2.2 Teori Khusus

Teori-teori khusus digunakan untuk mendukung hasil analisis yang telah

dilakukan. Teori-teori khusus harus berhubungan dengan topik yang dibahas untuk

menjelasakan atau mendefinisikan teori-teori yang dipakai dalam pembahasan skripsi

ini.

2.2.1 Apotek

Salah satu usaha pembangunan nasional diarahkan kepada tercapainya

kemampuan hidup sehat yang tertujuan memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan bangsa. Tingkat kesehatan yang optimal merupakan modal dalam

melaksanakan pembangunan nasional karena mempunyai peran yang besar dalam

pengembangan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu diperlukann sarana

kesehatan yang memadai, salah satunya seperti apotek. Letak apotek berada di

tengah-tengah masyarakat yang siap untuk menjadi sarana kesehatan bagi

masyarakat.

Seperti yang dikemukakan oleh Spillane (2010:164) apotek “merupakan

sarana untuk memberikan pelayanan farmasi termasuk pengobatan serta peralatan

kesehatan”. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Firmansyah (2009:25-26) yang

mendefinisikan apotek “sebagai tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyaluran

persediaan farmasi dan pembekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat”.

Apotek menyediakan sarana-sarana kesehatan seperti obat bebas ataupun obat

resep dokter. Seperti yang dikemukakan oleh Sitepoe (2008: 206) apotek

“merupakan sarana yang menyediakan obat yang diresepkan para dokter dan obat

bebas, apotek juga menyediakan obat racik yang dibuat oleh apoteker sesuai dengan

permintaan dokter”. Apotek dinamakan kefarmasian karena apotek tidak hanya

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

51

menjual obat tetapi juga mengembangkan sikap lebih berorientasi pada pelayanan

konsumen serta memberi informasi yang dibutuhkan tentang obat-obatan.

Dari pengertian apotek diatas dapat disimpulkan bahwa apotek merupakan

suatu sarana kesehatan yang menyediakan obat bebas maupun obat resep dokter,

selain itu apotek juga merupakan tempat dilakukannya kegiatan kefarmasian dimana

tidak hanya menyediakan obat-obat yang dibutuhkan oleh pelanggan tetapi juga

memberikan pelayanan dan memberikan informasi tentang obat-obat yang

dibutuhkan oleh masyarakat dan apotek juga merupakan suatu sarana dalam

meningkatkan kesejahteraan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

2.2.2 Pembelian

Pembelian merupakan suatu proses transaksi bisnis dimana sebuah

perusahaan bisnis membeli barang dari supplier atau pemasok. Pembelian barang

tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Pembelian barang juga didasarkan untuk menambahkan stok atau persediaan

barang yang ada di gudang. Seperti yang dikemukakan oleh Reeve (2009: 281)

“pembelian adalah didebit dari jumlah faktur pembelian”. Pengertian pembelian

diperkuat oleh Albecht, Stice, Stice, & Swain (2008: 291) yang mendefinisikan

“pembelian adalah dengan sistem perpetual, semua pembelian ditambahkan secara

langsung ke persediaan”.

Jadi dari penjelasan pembelian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pembelian juga disebut sebagai pengadaan barang. Pengadaan barang itu didapatkan

dari supplier dan berfungsi untuk mendukung terjadinya proses bisnis.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

52

2.2.3 Persediaan

Setiap perusahaan memiliki persediaan barang atau stok barang, Persediaan

barang tersebut bertujuan agar pelanggan yang membutuhkan suatu barang dapat

diperoleh secara langsung dari perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh

Stevenson (2009: 549) “Persediaan adalah stok dari barang yang disimpan”.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Alfredson (2007: 342) yang mendefinisikan

“persediaan sebagai asset yang tersedia untuk dijual dalam proses bisnis biasa, aset-

aset yang ada dalam proses produksi seperti untuk dijual atau aset dalam bentuk

material atau supplier untuk digunakan dalam proses produksi atau dalam

memberikan pelayanan”.

Dari pengertian persediaan di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan

merupakan stok barang yang ada dalam proses produksi, barang-barang tersebut

kemudian akan dijualkan kepada pelanggan yang membutuhkan barang. Persediaan

barang atau stok sangat penting bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang

penjualan, stok barang bisa saja dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

2.2.4 Penjualan

Setiap proses bisnis memerlukan transaksi penjualan untuk mendapatkan

keuntungan. Penjualan merupakan transaksi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan

bisnis di mana melakukan penjualan barang kepada pelanggan atau calon pelanggan.

Seperti yang dikemukakan oleh Reeve (2009: 255) “penjualan merupakan total biaya

yang diberikan oleh pelanggan untuk barang yang dijual termasuk penjualan tunai

maupun penjualan kredit”.

Penjualan biasanya diterbagai mencari dua macam yaitu dapat dilihat dari

perpetual atau periodik. Seperti yang didefinisikan oleh Albecht, Stice, Stice, &

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori dasar / umum ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00017-SI Bab2001.pdf · pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan

53

Swain (2008: 292) “penjualan mencerminkan perbedaan antara utama dari perpetual

dan periodik, yang mana sistem periodik tidak dibuat tanpa adanya usaha”.

Dari penjelasan penjualan di atas, dapat disimpulkan bahwa penjualan

memiliki tujuan utama yaitu mendatangkan laba dari produk atau jasa yang

ditawarkan kepada pelanggan. Penjualan ini tidak dapat dilakukan apabila tidak

terdapat pelaku yang bekerja di dalamnya. Pelaku tersebut dinamakan dengan

stakeholder. Penjualan dapat dilihat dari perpetual dan periodik, di mana perpetual

ada catatan mengenai harga barang dan jumlahnya sedangkan periodik tidak

diketahui harga dan jumlah barang yang dibutuhkan hanyalah jumlah penjualannya.

2.2.5 Kerangka Berpikir

Untuk merancang sistem basis data pada apotek Newton, penulis menyusun

suatu bagan yang merupakan kerangka berpikir. Kerangka berpikir yang digunakan

dalam merancang sistem basis data pada Apotek Newton adalah menggunakan teori

Connolly & Begg (2010) yaitu The Database System Development Life cycle.

Database System Development Life cycle terdiri dari perencanaan basis data dengan

menentukan mission objective dan mission statement, system definition yaitu

menentukan batas-batasan sistem dalam perancangan basis data, pengumpulan

kebutuhan dan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi dalam merancang basis

data, database design atau perancangan basis data yang terdiri dari tiga metodologi

yaitu konseptual, logikal dan fisikal, kemudian menentukan tempat penyimpanan

basis datanya, melakukan implementasi sistem basis data yang dirancang, melakukan

konversi data ke dalam basis data baru, melakukan testing pada basis data dan

aplikasinya dan yang terakhir adalah melakukan maintenance untuk memelihara atau

menjaga performa basis data.