28
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Ardianto, dkk., 2012:3). Jay Black dan Frederick Whitney (Nurudin, 2007:12), mengungkapkan bahwa, komunikasi massa sebagai sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen. "Mass communication is a process whereby mass-produced message are transmitted to large, anonymous, and heterogeneous masses of receivers." Definisi lain komunikasi massa dikemukakan oleh Devito (Nurudin, 2007:11- 12), ke dalam 2 (dua) hal. Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Khalayak tidak berarti seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau menonton televisi. Khalayak juga tidak berarti besar dan sulit didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio dan atau visual. Komunikasi massa akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya, yaitu televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita. Freidson (Ardianto, dkk., 2012:4), menggambarkan khalayak dengan istilah sejumlah populasi, dimana populasi mengarah pada perwakilan dari berbagai lapisan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, sebuah pesan tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang tertentu, melainkan untuk semua orang. Isitilah populasi juga

BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

  • Upload
    lyanh

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Komunikasi Massa

2.1.1 Definisi

Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang

dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Ardianto, dkk.,

2012:3). Jay Black dan Frederick Whitney (Nurudin, 2007:12), mengungkapkan

bahwa, komunikasi massa sebagai sebuah proses dimana pesan-pesan yang

diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan

yang luas, anonim, dan heterogen.

"Mass communication is a process whereby mass-produced message are transmitted to large, anonymous, and heterogeneous masses of receivers." Definisi lain komunikasi massa dikemukakan oleh Devito (Nurudin, 2007:11-

12), ke dalam 2 (dua) hal. Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang

ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Khalayak tidak

berarti seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau menonton televisi.

Khalayak juga tidak berarti besar dan sulit didefinisikan. Kedua, komunikasi massa

adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio dan atau visual.

Komunikasi massa akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut

bentuknya, yaitu televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita.

Freidson (Ardianto, dkk., 2012:4), menggambarkan khalayak dengan istilah

sejumlah populasi, dimana populasi mengarah pada perwakilan dari berbagai lapisan

masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, sebuah pesan tidak hanya ditujukan untuk

sekelompok orang tertentu, melainkan untuk semua orang. Isitilah populasi juga

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

8

menunjukkan ciri keserempakan dalam komunikasi massa, dimana sebuah

pesan dapat mencapai semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat pada

waktu yang sama.

Massa dalam komunikasi massa berbeda dengan massa secara umum. Massa

dalam komunikasi massa memiliki makna penerima pesan yang berkaitan dengan

media massa, yaitu audiens, penonton, pemirsa, atau pembaca. Sementara massa

secara umum bermakna kumpulan individu yang berada di situasi lokasi tertentu.

2.1.2 Fungsi

Fungsi komunikasi massa memiliki berbagai penjabaran oleh para ahli. Salah

satunya adalah oleh Dominick (Ardianto, dkk., 2012:15-17), yang membagi fungsi

komunikasi massa kedalam 4 hal, yaitu:

a) Fungsi pengawasan (surveillance)

Fungsi pengawasan merujuk pada pengumpulan dan distribusi informasi

mengenai kejadian yang sedang berlangsung. Fungsi pengawasan dibagi kedalam

2 (dua) bagian. Pertama, pengawasan peringatan, dimana media massa memberi

informasi mengenai situasi yang mengancam, atau kondisi yang memprihatinkan.

Kedua, pengawasan instrumen, dimana media massa menyampaikan informasi

yang memiliki kegunaan, atau dapat membantu masyarakat dalam kehidupan

sehari-hari.

b) Fungsi penafsiran (interpretation)

Fungsi penafsiran menjabarkan peran media dalam memberikan penafsiran

terhadap informasi yang ditayangkan. Media tidak hanya menyampaikan

informasi, tetapi juga menyertakan sudut pandangnya terhadap berita yang

ditayangkan. Melalui penafsiran tersebut, media mengajak audiensnya utnuk

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

9

memperluas wawasan dan melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai berita

yang ditayangkan.

c) Fungsi pertalian (linkage)

Fungsi pertalian menunjukkan kemampuan media untuk menyatukan anggota

masyarakat yang beragam, berdasarkan kepentingan dan minat yang sama

tentang sesuatu. Kemampuan itu dilakukan melalui informasi yang ditayangkan.

Anggota masyarakat yang tersebar di berbagai tempat menaruh perhatian pada

informasi yang sama saat berita itu ditayangkan, sehingga secara tidak langsung

mereka terhubung melalui media. Kesamaan kepentingan terhadap informasi

yang disampaikan tersebut, dapat mendorong masing-masing anggota masyarakat

untuk melakukan sebuah tindakan sebagai dampak dari penerimaan informasi.

d) Fungsi penyebaran nilai-nilai (transmission of values)

Fungsi penyebaran nilai-nilai disebut juga sebagai sosialisasi (socialization),

yang mengacu pada cara individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.

Media massa menyampaikan informasi atau tayangan yang dianggap sebagai

gambaran perilaku sosial pada umumnya, dan kemudian ditonton oleh

masyarakat. Gambaran perilaku yang ditayangkan oleh media tersebut kemudian

dipelajari dan ditiru oleh masyarakat yang menyaksikan atau mendengar.

e) Fungsi hiburan (entertainment)

Fungsi hiburan dari komunikasi massa bertujuan untuk mengurangi ketegangan

pikiran pada diri masyarakat melalui tayangan hiburan atau berita-berita ringan.

Berdasarkan fungsi ini, stasiun radio dan televisi menempatkan program hiburan

dalam porsi yang cukup besar dalam waktu tayangnya. Walaupun demikian,

terdapat pula beberapa stasiun radio dan televisi yang mengutamakan program

siaran berita dalam waktu tayangnya.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

10

2.1.3 Elemen

Elemen-elemen pada komunikasi massa secara umum juga berlaku pada

elemen-elemen pada komunikasi massa. Perbedaannya terletak pada pesan dalam

jumlah banyak yang sampai pada penerima secara serentak maupun secara individu.

(Nurudin, 2009:95) Proses komunikasi secara sederhana digambarkan dengan

komunikator mengirim pesan melalui saluran tertentu kepada komunikan.

Berdasarkan proses tersebut, elemen-elemen pada komunikasi massa dapat

dijabarkan sebagai berikut:

1. Komunikator

Komunikator pada komunikasi massa berbeda dengan komunikator pada

umumnya. Komunikator pada komunikasi massa merupakan kumpulan orang

yang bekerja sama, dan merupakan gabungan dari berbagai individu dalam

sebuah lembaga media massa. Pada media elektronik, komunikator dapat

meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan

sebuah acara televisi. Sedangkan pada media cetak, komunikator meliputi

reporter, copyeditor, fotografer, dan pihak-pihak lain yang ikut menentukan

proses penyiaran.

2. Codes and Content

Codes adalah sistim simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan

komunikasi, yang dapat berupa kata-kata lisan, tulisan, foto, musik dan film

(moving pictures). Content atau isi media merujuk pada makna dari sebuah

pesan. Codes dan content dalam komunikasi massa berinteraksi, sehingga codes

dari masing-masing jenis media dapat memodifikasi persepsi khalayak atas

pesan, walalupun content-nya sama. Misalnya, codes pada media cetak berupa

tulisan atau huruf-huruf, codes pada radio berupa musik, efek suara dan bunyi-

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

11

bunyi lain, dan codes pada televisi berupa komposisi warna, gambar bergerak,

teknik pencahayaan dan tata suara.

3. Gatekeeper

Gatekeeper atau yang sering juga disebut sebagai penjaga gawang, berfungsi

untuk memberikan penilaian akan penting atau tidaknya suatu informasi untuk

ditayangkan. Gatekeeper menjaga agar media yang bersangkutan tidak

menurunkan informasi yang melanggar peraturan penyiaran, menyinggung

reputasi seseorang, tidak akurat, dan lain-lain. Setiap media massa memiliki

gatekeeper. Namun, gatekeeper bukan bagian dari struktur jabatan, karena

gatekeeper adalah sebuah pelaksana fungsi. Contoh gatekeeper adalah Penerbit,

Editor, Produser, Quality Control (QC), dan lain-lain.

4. Regulator

Regulator memiliki peran yang hampir sama dengan gatekeeper. Perbedaannya,

regulator menjalankan perannya di luar institusi media. Regulator bisa

menghentikan aliran berita dan menghapus suatu informasi, namun tidak dapat

menambah atau memulai informasi. Regulator menjalankan perannya dalam

bentuk seperti sensor. Di Indonesia, regulator adalah pemerintah dengan

perangkat undang-undang, khalayak penonton, pembaca, pendengar, asosiasi

profesi, Lembaga Sensor Film, Dewan Pers yang mengatur media cetak, dan

Komite Penyiaran Indonesia (KPI) yang mengatur media elektronik.

5. Media

Media pada komunikasi massa terbagi dalam media cetak dan media elektronik.

Media cetak terdiri dari surat kabar dan majalah, sedangkan media elektronik

terdiri dari radio siaran, televisi dan media online (internet).

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

12

6. Audiens

Marshall Mc Luhan (Ardianto, dkk., 2012:15-17), menjabarkan audiens sebagai

sentral komunikasi massa yang secara konstan dibombardir oleh media. Audiens

dalam komunikasi massa memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Audiens terdiri atas individu-individu yang memiliki pengalaman yang sama

dan terpengaruh oleh hubungan sosial dan interpersonal yang sama.

b. Audiens berjumlah besar

c. Audiens bersifat heterogen, dimana individu-individu di dalam audiens

mewakili berbagai kategori sosial.

d. Audiens bersifat anonim

e. Audiens biasanya tersebar, baik dalam konteks ruang dan waktu.

7. Filter

Filter atau saringan dalam komunikasi massa berupa perbedaan budaya yang

seringkali menjadi hambatan dalam proses komunikasi. Filter menjadi saringan

bagi seseorang dalam menyerap informasi. Pengindraan manusia yang berfungsi

sebagai filter komunikasi dipengaruhi oleh 3 kondisi, yaitu budaya, tatanan

psikologi dan kondisi fisik.

8. Feedback (Umpan Balik)

Feedback merupakan penanda kelengkapan suatu proses komunikasi, dengan

diterimanya respon atau tanggapan oleh komunikator terhadap pesan yang

disampaikan. Feedback dalam komunikasi massa dapat disampaikan audiens

secara langsung melalui sirat pembaca, telepon kepada redaktur dari media

massa. Feedback juga dapat berupa reaksi yang timbul dari pesan kepada

komunikator.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

13

2.1.4 Model

Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori.

Severin dan Tankard (Mulyana, 2008:132), menyatakan bahwa model membantu

merumuskan teori dan menyarankan hubungan. Eratnya hubungan antara model

dengan teori membuat keduanya sering dicampuradukkan. Model mengimplikasikan

penilaian atas relevansi dan fenomena yang diteorikan. Sehingga, unsur-unsur yang

dimasukkan dalam teori pun harus dipilah. Sereno dan Mortensen menjabarkan

model komunikasi sebagai deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk

terjadinya komunikasi. Model komunikasi merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri

penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata

(Mulyana, 2008:132). Komunikasi memiliki beragam model yang dibuat dengan

pengaruh latar belakang keilmuan para pembuat model, paradigma yang digunakan,

kondisi teknologis dan zaman pada masa pembuat model tersebut.

Berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan menggunakan

model komunikasi milik Bruce Westley dan Malcolm MacLean, yang dirumuskan

pada tahun 1957. Model ini mencakup komunikasi antar pribadi dan komunikasi

massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses

komunikasi. Model ini dipengaruhi oleh model, Newcomb, Lasswell dan model

Shannon dan Weaver. Penambahan terdapat pada jumlah peristiwa, gagasan, objek

dan orang yang tidak terbatas (dari X1 hingga Xoo), yang menjadi "objek orientasi",

penempatan peran C di antara A dan B, dan menyediakan umpan balik.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

14

Gambar 2.1 Model komunikasi Westley dan Mac Lean

(Sumber: Mulyana, 2008:158)

Model Westley dan MacLean terdiri dari 5 unsur, yaitu: objek orientasi,

pesan, sumber, penerima, dan umpan balik. Sumber (A) menyoroti suatu objek atau

peristiwa dalam lingkungannya (X) dan menciptakan pesan mengenai hal itu (X')

yang dikirimkan kepada penerima (B). Penerima mengirimkan umpan balik (fBA)

mengenai pesan kepada sumber.

Unsur lain yang ditambahkan pada model ini adalah C yang berkedudukan

sebagai "penjaga gerbang" (gatekeeper) atau pemimpin pendapat (opinion leader)

yang menerima pesan (X') dari sumber media massa (A) atau menyoroti objek

orientasi (X3, X4) dalam lingkungannya. Melalui informasi yang ia dapatkan,

penjaga gerbang kemudian menciptakan pesannya sendiri (X") yang ia kirimkan

kepada penerima (B). Sehingga, terbentuklah sebuah sistim penyaringan, karena

informasi yang diterima tidak langsung dari sumbernya, melainkan dari orang yang

memilih informasi dari berbagai sumber. Umpan balik dalam komunikasi massa

dapat mengalir dengan tiga arah, yaitu dari penerima ke penjaga gerbang, dari

penerima ke sumber media massa, dan dari pemimpin pendapat ke sumber media

massa.

fBA

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

15

2.2 Media Massa

2.2.1 Jenis

1. Surat kabar

Surat kabar merupakan bagian dari media cetak dan memiliki fungsi yang terbagi

dalam fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama surat kabar adalah

(Ardianto, dkk., 2012:104):

a. To inform, yaitu memberi informasi secara objektif kepada pembaca

mengenai peristiwa yang terjadi di dalam suatu komunitas, negara, dan dunia.

b. To comment, yaitu memberi komentar terhadap berita yang disampaikan dan

mengembangkan ke dalam fokus berita.

c. To provide, yaitu menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang

membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media.

Fungsi sekunder surat kabar adalah:

a. Wadah kampanye proyek bersifat kemasyarakatan yang sangat diperlukan

untuk membantu kondisi tertentu.

b. Memberi hiburan kepada pembaca dengan menyajikan cerita komik, kartun

dan cerita-cerita khusus.

c. Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan

memperjuangkan hak.

Surat kabar dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Berdasarkan kategori

ruang lingkup, surat kabar terbagi ke dalam surat kabar lokal, regional dan

nasional. Berdasarkan kategori bentuk, surat kabar terbagi ke dalam surat kabar

biasa dan tabloid. Berdasarkan bahasa yang digunakan, surat kabar terbagi ke

dalam surat kabar berbahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa daerah.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

16

2. Majalah

Majalah terbagi ke dalam 5 kategori utama, yaitu: general consumer magazine

(majalah konsumen umum), business publication (majalah bisnis), literacy views

and academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah), newsletter (majalah

khusus terbitan berkala), public relations magazines (majalah humas). Secara

singkat, fungsi utama majalah adalah fungsi informasi. Namun, seiring dengan

target pembaca yang sangat tersegmentasi, majalah memiliki fungsi tersendiri

sesuai dengan segmentasi target pembacanya, mulai dari fungsi pendidikan,

informasi hingga hiburan.

3. Radio

Radio merupakan media elektronik tertua dan telah beradaptasi seiring perubahan

yang terjadi, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan

melengkapi dengan media lainnya. Radio memiliki keunggulan dibandingkan

dengan media massa lainnya. Antara lain, dapat didengarkan dimana saja, dan

kekuatan yang paling menonjol adalah dapat memunculkan theatre of mind.

Radio menjalankan fungsi yang beragam, mulai dari fungsi informasi, edukasi,

persuasi, juga hiburan.

4. Televisi

Televisi merupakan media elektronik yang paling mempengaruhi kehidupan

masyarakat, karena orang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk

menonton televisi. Televisi memiliki fungsi yang sama dengan media massa

lainnya, yaitu memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Namun,

fungsi hiburan televisi merupakan fungsi yang paling menonjol. Keunggulan

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

17

televisi terletak pada kemampuannya untuk menyajikan audio dan visual secara

sekaligus, sehingga menambah daya tarik sekaligus memperkuat informasi.

2.3 Televisi

2.3.1 Program Siaran Televisi

Program siaran televisi merupakan bentuk informasi yang ditayangkan oleh

televisi. Produksi program siaran televisi dapat dilakukan melalui dua hal. Pertama,

dengan melakukan in-house production atau produksi dilakukan oleh stasiun televisi

itu sendiri. Kedua, dengan menayangkan program yang diproduksi oleh sebuah

production house. Pada cara kedua, televisi akan membeli program yang ditawarkan

oleh production house tersebut.

Saat ini, stasiun televisi di Indonesia lebih banyak menayangkan program

yang diproduksi oleh production house. Hal ini menimbulkan kerancuan antara

fungsi televisi sebagai broadcasting company atau production company.

2.3.2 Jenis Program Siaran Televisi

Program siaran televisi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar

berdasarkan jenisnya. Pertama, program informasi (berita). Program informasi

terbagi ke dalam dua jenis, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft

news). Berita keras (hard news) merupakan laporan berita terkini dan harus segera

disiarkan. Berita lunak (soft news) merupakan kombinasi dari fakta, gosip, dan opini.

Kedua, program hiburan (entertainment). Program hiburan (entertainment) terbagi ke

dalam tiga kelompok besar, yaitu musik, drama permainan (game show) dan

pertunjukan. (Morissan, 2008:218, 235)

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

18

Gambar 2.2

Jenis Program Televisi

(Sumber: Morissan, 2008:218)

Program TV

Informasi

Hiburan

Soft news (current affair, magazines, talk show, documentary)

Musik Drama (sinetron, film, cartoon)

Permainan

Pertunjukan (sulap, lawak, tarian, dll)

Quiz

Ketangkasan Reality Show

Hidden Camera

Competition Show Relationship Show Fly on the wall

Mistik

Hard news (straight news, features, infotainment)

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

19

2.4 Program Informasi

2.4.1 Program Informasi

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk

memebrikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Informasi

sebagai daya tarik program ini menjadi materi yang "dijual" kepada audiens.

Sehingga, program informasi bukan sekedar pembacaan berita oleh presenter atau

penyiar, akan tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk talk show

(perbincangan). Program informasi dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita

keras (hard news) dan berita lunak (soft news).

1. Berita keras (hard news)

Berita keras (hard news) adalah segala informasi penting dan/atau menarik yang

harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera

ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audiens secepatnya. Sebuah program

berita keras terdiri dari beberapa berita keras, atau dapat pula dikatakan, bahwa,

sebuah program berita merupakan kumpulan dari berita keras. Berita keras dibagi

ke dalam beberapa bentuk berita, yaitu straight news, features dan infotainment.

a. Straight news. Straight news berarti berita "langsung" (straight), dimana

berita yang disajikan adalah suatu berita singkat yang mencakup unsur 5W +

1H (who, what, where, when, why, dan how). Jenis berita ini sangat terikat

dengan waktu (deadline), agar unsur aktualitas dari berita dapat tetap

dipertahankan.

b. Features. Features dapat dikatakan sebagai berita ringan namun menarik.

Pengertian "menarik" pada features berkaitan dengan berita ringan namun

menarik. Pada dasarnya, berita jenis ini dapat dikatakan sebagai soft news

karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan. Namun, karena

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

20

durasinya yang singkat (kurang dari 5 menit), dan posisinya yang menjadi

bagian dari suatu program berita, maka feature tergolong ke dalam kategori

hard news. Sebuah berita feature yang terkait dengan suatu peristiwa penting,

terikat dengan waktu, dan harus segera disiarkan dalam suatu program berita,

disebut dengan news feature. News feature merupakan sisi lain dari suatu

berita straight news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human

interest dari suatu berita.

c. Infotainment. Kata "infotainment" berasal dari kata infotainment yang berarti

informasi dan entertainment yang berarti hiburan. Akan tetapi, infotainment

bukan berita hiburan atau berita yang memberikan hiburan. Infotainment

adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang

yang dikenal masyarakat (celebrity). Keberadaan sebagain besar dari orang-

orang tersebut dalam industri hiburan, membuat berita mengenai mereka

disebut dengan infotainment. Penggolongannya ke dalam berita keras

berkaitan dengan adanya unsur informasi dalam berita tersebut yang harus

segera ditayangkan.

2. Berita lunak (soft news)

Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik,

yang disampaikan secara mendalam (in-depth) namun tidak memiliki unsur

kesegeraan. Berita dalam kategori ini ditayangkan pada suatu program tersendiri

di luar program berita. Berita lunak dibagi ke dalam beberapa bentuk berita, yaitu

current affair, magazine, dokumenter dan talk show.

a. Current affair. Current affair adalah program yang menyajikan informasi

yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya, namun

dibuat secara lengkap dan mendalam. Dalam hal penayangan, current affair

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

21

cukup terikat dengan waktu, namun tidak seketat hard news. Batasan waktu

penayangan pada current affair adalah selama isu yang dibahas masih

mendapat perhatian khalayak.

b. Magazine. Magazine adalah program yang menampilkan infromasi ringan

namun mendalam, dan memiliki penekanan pada aspek menarik pada suatu

informasi dibandingkan aspek pentingnya. Dengan kata lain, magazine adalah

feature dengan durasi yang lebih panjang. Magazine ditayangkan pada

program tersendiri yang terpisah dari program berita.

c. Dokumenter. Dokumenter adalah program informasi yang ditujukan untuk

pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Gaya atau

cara penyajian dokumenter sangat beragam dalam hal teknik pengambilan

gambar, editing, dan penceritaan. Sebuah program dokumenter terkadang

dibuat seperti film, sehingga sering pula disebut dengan film dokumenter.

d. Talk Show. Program talk show atau perbincangan adalah program yang

menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas sebuah topik

tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). Narasumber dalam

program talk show adalah orang-orang yang berpengalaman langsung

denganperistiwa atau topik yang diperbincangkan, atau ahli dalam masalah

yang tengah dibahas.

2.5 Gatekeeper & Proses Gatekeeping

Gatekeeper diibaratkan sebagai seorang penjaga gawang dalam dunia media

massa. Ia menjadi pihak yang menentukan kesesuaian dari sebuah informasi sebelum

disajikan kepada masyarakat. Dengan demikian, gatekeeper ikut menentukan arus

informasi yang disebarkan. Bittner (Nurudin, 2007:125) mendefinisikan gatekeeper

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

22

sebagai individu-individu atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam

sebuah saluran komunikasi (massa). Ia juga menyatakan fungsi seorang gatekeeper

ke dalam 4 (empat) hal.

1. Menyiarkan informasi

2. Membatasi informasi dengan mengeditnya sebelum disebarkan

3. Memperluas kuantitas informasi dengan menambahkan fakta dan pandangan lain

4. Menginterpretasikan informasi

Gatekeeping, merupakan proses yang dijalani oleh seorang gatekeeper, yaitu

proses menentukan kelayakan berita tertentu untuk melewati medium berita menuju

saluran berita. Gatekeeping merujuk pada kekuatan untuk memberikan atau

membatasi akses terhadap berbagai suara yang berbeda di masyarakat dan seringkali

menjadi tempat konflik. Proses gatekeeping melibatkan beragam tindakan pemilihan

yang berurutan berdasarkan periode produksi berita, dan seringkali melibatkan

kelompok pembuat keputusan. Rujukan pada proses gatekeeping tidak hanya dibuat

terhadap aspek konten, tetapi juga pada jenis khalayak yang diharapkan dan

permasalahan biaya (McQuail, 2010:309).

Gatekeeper menjalankan peran dalam menghapus, memodifikasi dan

menambah pesan sebelum disebarkan. Sehingga, tantangan pada proses gatekeeping

terletak pada batasannya sebagai tindakan jurnalistik yang otonomi, bukan pada

tekanan ekonomi di tingkatan organisasi berita maupun tekanan politik dari luar. Di

sisi lain, gatekeeper juga menjadi sebuah kekuatan kreatif dalam sebuah media

massa. Seleksi berita yang dilakukan oleh seorang gatekeeper harus dapat menarik

perhatian para target audiens untuk menyimak berita yang disajikan. Sehingga,

seorang gatekeeper dituntut untuk mampu menggunakan kreatifitasnya dalam

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

23

menyelaraskan konsep penayangan berita dengan perilaku audiens dalam

mengkonsumsi berita.

Proses gatekeeping di setiap media dipengaruhi oleh budaya atau rutinitas

yang berlangsung di setiap organisasi media. Sehingga, proses gatekeeping dapat

dilakukan dengan standarisasi yang berbeda-beda. Meskipun demikian, para

gatekeeper cenderung memiliki persepsi yang sama mengenai hal-hal yang menjadi

ketertarikan audiens dan sesuai dengan aturan sosial budaya. Gatekeeper secara tidak

langsung telah menentukan nilai-nilai berita atau news value dalam proses pemilihan

berita. Galtung dan Ruge (McQuail, 2010:310), menjabarkan 3 (tiga) nilai berita

yang mempengaruhi pemilihan berita.

1. Organisasi (organizational). Faktor organisasi merujuk pada situasi dimana suatu

berita harus terorganisir dan terdapat bias terhadap peristiwa dan berita yang

sesuai dengan waktu dan susunan pemilihan dan proses transmisi ulang. Hal ini

mendukung peristiwa yang terjadi di dekat fasilitas peliputan dengan

ketersediaan narasumber yang terpercaya.

2. Keterkaitan aliran (genre-related). Faktor keterkaitan aliran meliputi perisitiwa

yang sesuai dengan ekspektasi audiens dan dapat dengan segera digantikan

dengan istilah yang mudah diinterpretasikan.

3. Sosial budaya (socio-cultural). Faktor sosial budaya mempengaruhi dasar proses

pemilihan berita asing yang terfokus pada individu dan melibatkan ketertarikan

dalam kaum elit dan peristiwa negatif, kekerasan dan dramatis.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

24

Devito (Nurudin, 2007:128) menjabarkan konsep proses gatekeeping yang

sebagai berikut:

Gambar 2.3 Konsep Proses Gatekeeping Devito

(Sumber: Nurudin,2007:128)

Pesan (M1, M2, M3) diterima oleh gatekeeper dari berbagai sumber (S1, S2,

S3). Gatekeeper kemudian menjalankan fungsinya dalam menyeleksi berbagai pesan

tersebut sebelum dikomunikasikan. Sehingga, pesan tersebut hadir dalam bentuk

pesan yang terseleksi (MA, MB, MC) dan disampaikan pada penerima yang berbeda-

beda (R1, R2, R3), dimana sebuah pesan hanya dapat diterima oleh penerima pesan

tertentu. Pada akhirnya, pesan yang diterima oleh gatekeeper tidak sama dengan

pesan yang disampaikan pada penerima pesan.

2.6 Teori Pengaruh Isi Media/Hierarchy of Influence

Teori pengaruh isi media atau hierarchy of influence yang dikembangkan

oleh Pamela Shoemaker dan Stephen D. Reese memperhitungkan beberapa dorongan

yang menimpa media secara berkala dan memperlihatkan bagaimana pengaruh pada

suatu tingkat dapat berinteraksi dengan pengaruh di tingkat lain (Reese, 2007:30).

S1 M MA R1

S2 M MB R2

S3 M MC R3

Gatekeeper

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

25

Penelitian pada isi media mulai dilakukan pada tahun 1970-an, yang dilatar

belakangi oleh pemberitaan media massa yang dinilai bias. Masyarakat

mempertanyakan objektivitas dan nilai dari berita yang disampaikan. Namun,

penelitian pada isi media dinilai memberi jawaban yang kurang memuaskan.

Sehingga, di tahun 1980-an, orientasi penelitian beralih pada organisasi media. Hasil

penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa isi media sangat dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal yang dialami oleh organisasi media. Cara media bekerja sangat

berdampak pada pengaruh isi pesan media kepada masyarakat. Mc Quail (Morissan,

2011:242) memberi pernyataan terkait hal tersebut:

"Only by knowing how the media themselves operate can we understand how society influences the media and vice versa." (Hanya dengan mengetahui bagaimana media bekerja, maka kita dapat memahami bagaimana masyarakat memengaruhi media atau sebaliknya) Penelitian terhadap media massa dapat dilakukan dengan dua pendekatan,

dan pada teori ini menggunakan pendekatan media-centric. Penelitian media-centric

dilakukan dengan mempelajari proses internal media, dan menekankan pada

pengaruh organisasi terhadap isi media atau konten yang dihasilkannya. Media-

centric berpandangan, bahwa, isi media secara sistematis dan jelas dipengaruhi oleh

rutinitas atau kebiasaan organisasi, tindakan, dan tujuan dari berbagai faktor personal

atau ideologi (Morissan, 2011:243). Shoemaker dan Reese mengemukakan 5 (lima)

tingkatan yang dapat mempengaruhi isi media, yaitu individual (individu), routines

(rutinitas), organizational (organisasi), extramedia (institusi) dan ideological/socio-

cultural (ideologi/sosial budaya). Kelima lapisan tersebut menunjukkan, bahwa,

pengaruh pada isi media dapat terjadi pada tingkatan yang paling kecil hingga

tingkatan yang paling besar (Reese, 2007:30).

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

26

Teori pengaruh isi media menyusun berbagai sudut pandang terhadap

pembentukan konten/isi media, salah satunya adalah yang dikemukakan oleh Gans

dan Gitlin (Reese, 2007:34-35).

1. Konten dipengaruhi oleh sosialisasi dan sikap dari pekerja media. Hal ini

merupakan pendekatan yang berpusat pada komunikasi dan menekankan pada

faktor psikologis pada berbagai aspek terhadap pekerjaan tiap individu, yaitu

profesional, personal dan politik.

2. Konten dipengaruhi oleh organisasi dan rutinitas media. Pendekatan ini

mengargumentasikan, bahwa, konten timbul secara langsung dari sifat

pengaturan kerja di dalam organisasi media. Keterlibatan tiap individu dalam

rutinitas organisasi membentuk sebuah struktur, demikian pula dengan tindakan

yang menghambat.

3. Konten dipengaruhi oleh institusi sosial dan dorongan lain. Pendekatan ini

menemukan beberapa faktor eksternal yang memberikan pengaruh paling besar

terhadap organisasi media dan komunikator, yaitu, dorongan ekonomi, politik

dan budaya.

4. Konten menjadi fungsi ideologis dan menjaga kedudukan (status quo) dari

ideologi tersebut. Pendekatan ini disebut juga sebagai pendekatan hegemoni,

dimana pengaruh terbesar pada konten media diposisikan sebagai tekanan untuk

mendukung status quo dan kepentingan dari pihak-pihak yang memiliki kuasa

atau kekuatan di masyarakat.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

27

Kelima tingkatan pada teori pengaruh isi media tersebut memiliki peranannya

masing-masing (Prihandini, 2008:7-14).

1. Individual (individu)

Pada level individu, terdapat 3 faktor intrinsik pada pekerja media yang dapat

mempengaruhi isi dari media tersebut. Pertama, karakteristik, kepribadian dan

latar belakang pekerja. Kedua, pertimbangan sikap, nilai dan keyakinan pekerja.

Ketiga, orientasi dan peran konsep profesi yang disosialisasikan kepada para

pekerja. Cara kerja ketiga faktor intrinsik tersebut digambarkan pada bagan

berikut:

Gambar 2.4 Cara Kerja Faktor Intrinsik Pekerja Media Mempengaruhi Isi

Media

(Sumber: Shoemaker dalam Prihandini, 2008:8)

Karakteristik, latar belakang dan pengalaman individu komunikator

Pengalaman dan latar belakang profesi komunikator

Sikap, nilai dan keyakinan dalam profesi komunikator

Peranan dan etika profesi komunikator

Wewenang komunikator dalam organisasi

Efek dari karakteristik, latar belakang personal, pengalaman, sikap, nilai,

keyakinan, peranan, etika dan wewenang komunikator dalam isi

media massa.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

28

2. Routines (rutinitas)

Pengaruh rutinitas organisasi dalam isi media didasarkan pada pemikiran Karl

Manheim, seorang sosiolog Jerman. Ia menyatakan, bahwa, tiap individu tidak

berpikir dengan sendirinya. Seseorang hanya berpartisipasi dalam pemikiran

lebih jauh dari apa yang telah dipikirkan oleh orang lain sebelumnya. Mereka

berbicara dalam bahasa kelompoknya, serta berpikir dengan cara pikir

kelompoknya. Demikian pula halnya dengan yang terjadi pada rutinitas pada

organisasi media massa. Rutinitas telah menciptakan pola sedemikian rupa yang

harus diulang oleh para pekerjanya. Rutinitas juga menciptakan sistem dalam

media, sehingga media bekerja dengan cara yang dapat diprediksi dan tidak

mudah untuk dikacaukan. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat beberapa fakor

yang mempengaruhi rutinitas media, yaitu, media organization/organisasi media

itu sendiri (producer), source/sumber (suppliers), dan audience/target khalayak

(consumers) (Shoemaker dalam Prihandini 2008:10).

Gambar 2.5 Hubungan 3 (tiga) sumber yang mempengaruhi rutinitas media

(Sumber: Shoemaker dalam Prihandini, 2008:11)

Media Organization Producer

Source Suppliers

Audience Consumers

Routines

Process of Production of Symbolic Content

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

29

3. Organizational (organisasi)

Turow (Prihandini, 2008:11), mendefinisikan organisasi media sebagai entitas

sosial, formal atau ekonomi yang mempekerjakan pekerja media dalam usaha

utnuk memproduksi isi media. Organisasi tersebut memiliki ikatan yang jelas dan

dapat diketahui dengan mudah status keanggotaannya. Tujuan yang jelas dalam

organisasi tersebut menciptakan hubungan saling ketergantungan antar bagian

dan struktur yang birokratis. Setiap anggota memiliki spesialisasi fungsi yang

jelas dan peran yang terstandarisasi. Bagan struktur organisasi pada sebuah

organisasi media massa membantu menjelaskan hal-hal penting, seperti peran

organisasi, proses pembentukan struktur organisasi, kebijakan dalam organisasi

dan pengimplementasiannya, serta bagaimana kebijakan tersebut dijalankan.

Tingkatan posisi dalam organisasi media terbagi ke dalam 3 (tiga) bagian.

Pertama, pekerja garda depan yang terdiri dari penulis, reporter, staf kreatif, yang

memiliki peran untuk mengumpulkan dan mengemas bahan mentah. Kedua,

tingkat menengah yang terdiri dari manajer, editor, produser dan lain-lain, yang

memiliki peran dalam koordinasi proses dan menjembatani komunikasi antara

posisi atas dan bawah dalam organisasi. Ketiga, posisi tingkat atas dalam

perusahaan yang memiliki peran dalam membuat kebijakan organisasi,

pembuatan anggaran, pengambilan keputusan penting, melindungi perusahaan

dari kepentingan politik dan komersial, dan melindungi para pekerja dari tekanan

luar.

4. Extramedia (institusi)

Tingkatan extramedia berkaitan dengan faktor di luar organisasi media, di

antaranya, sumber informasi berita, sumber pendapatan (pemasang iklan,

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

30

audiens), institusi sosial lain seperti organisasi bisnis dan pemerintah, lingkungan

ekonomi dan teknologi.

5. Ideological (ideologi)

Tingkatan ideologi adalah level paling besar dalam model hierarki pengaruh isi

media. Ideologi adalah seperangkat kerangka pikir yang menentukan cara

pandang terhadap dunia dan bagaimana harus bertindak. Samuel Becker

(Prihandini, 2008:13), menyatakan bahwa ideologi menentukan cara

mempersepsikan dunia, baik dalam lingkup pribadi juga dalam ligkup orang lain.

Teori pengaruh isi media memberikan sudut pandang yang lebih luas dan

berimbang terkait faktor-faktor pengaruh isi media. Teori ini membantu masyarakat

maupun pihak lain dalam menilai berita yang dikeluarkan oleh suatu media.

Pemberitaan suatu media tidak lagi dipandang sebatas pada pemilik media atau

pihak-pihak pemegang kekuasaan di dalam maupun di luar media.

2.7 Agenda-Setting

Teori agenda-setting secara singkat menggambarkan situasi dimana sebuah

media tidak dapat meminta khalayak untuk memikirkan suatu hal, namun media

dapat mengarahkan khalayak untuk memiliki opini tertentu terhadap suatu hal.

Agenda setting merupakan sebuah hipotesis yang menyarankan bahwa isi suatu

media mempengaruhi persepsi publik terhadap isu-isu penting (Severin & Tankar,

2010:229). Kurt dan Engel Lang (Severin & Tankar, 2010:222), menggambarkan

agenda setting sebagai upaya media massa dalam memaksakan perhatian kepada isu-

isu tertentu. Media massa membangun citra publik terhadap figur politik. Mereka

(media massa) secara konstan menampilkan objek-objek dan menyarankan apa yang

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

31

harus dipikirkan, diketahui dan dirasakan oleh individu-individu di dalam suatu

massa.

"The mass media force attention to certain issus. They build up public images of political figures. They are constantly presenting objects suggesting what individuals in the mass should think about, know about, have feelings about."

Media massa mengarahkan perhatian khalayak kepada gagasan atau peristiwa

tertentu melalui pemberitaan. Media massa seolah memiliki kekuatan untuk

menunjukkan kepada khalayak mengenai apa yang penting dan tidak. Sebuah

penelitian yang dilakukan oleh Wanta dan Wu (Severin & Tankar, 2010:230),

memberikan suatu analisa bahwa semakin banyak terpaan yang didapatkan oleh

individu terhadap berita di media, semakin tinggi kepedulian individu tersebut

terhadap isu yang diterima. Agenda yang diberitakan oleh media massa akan menjadi

agenda pembicaraan di khalayak, sehingga semakin sering suatu peristiwa

diberitakan oleh media massa, semakin sering peristiwa tersebut dibicarakan di

masyarakat dan akan semakin dilhat penting. Media mengarahkan khalayak untuk

memusatkan perhatian pada subjek tertentu yang diberitakan media, sehingga media

menentukan agenda khalayak.

Agenda setting melibatkan pertimbangan pada keterkaitan 3 (tiga) agenda,

yaitu agenda media (media agenda), agenda khalayak (public agenda), dan agenda

kebijakan (policy agenda). Agenda media adalah sekumpulan topik yang ditujukan

oleh sumber media. Agenda khalayak adalah kumpulan topik yang diyakini penting

oleh anggota khalayak. Agenda kebijakan mewakili isu-isu yang diyakini oleh

pembuat kebijakan menonjol secara khusus. Sebuah pemberitaan media dapat

memiliki kepentingan bagi ketiga agenda, namun dapat pula hanya memiliki

kepentingan bagi beberapa dari ketiga agenda tersebut.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

32

Gambar 2.6 Pandangan lingkup luas dari proses Agenda Setting

(Sumber: Rogers & Dearing dalam Miller, 2008:271)

Mannheim (Nurudin, 2007:198-199) secara lebih jauh menjelaskan

beberapa dimensi yang terdapat dalam ketiga agenda tersebut.

1. Agenda media, yang terdiri dari dimensi-dimensi berikut

a. Visibility (visibilitas), yakni jumlah dan tingkat menonjolnya berita.

b. Audience salience (tingkat menonjol berita bagi khalayak), yakni relevansi isi

berita dengan kebutuhan khalayak.

c. Valence (valensi), yakni menyenangkan atau tidak menyenangkan cara

pemberitaan bagi suatu peristiwa.

2. Agenda khalayak, yang terdiri dari dimensi-dimensi berikut

a. Familiarity (keakraban), yakni derajat kesadaran khalayak akan topik

tertentu.

b. Personal salience (penonjolan pribadi), yakni relevansi kepentingan individu

dengan ciri pribadi.

c. Favorability (kesenangan), yakni pertimbangan senang atau tidak senang

akan topik berita.

Pengalaman pribadi dan komunikasi interpersonal antara kaum elit dan individu lainnya.

Pengalaman pribadi dan komunikasi interpersonal antara kaum elit dan individu lainnya.

Gatekeeper, media berpengaruh, dan peristiwa luar biasa.

Agendamedia

Agenda khalayak

Agenda kebijakan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

33

3. Agenda kebijakan, yang terdiri dari dimensi-dimensi berikut

a. Support (dukungan), yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita

tertentu.

b. Likelihood of action (kemungkinan kegiatan), yakni kemungkinan pemerintah

melaksanakan apa yang diibaratkan.

c. Freedom of action (kebebasan bertindak), yakni nilai kegiatan yang mungkin

dilakukan pemerintah.

Penentuan isi pemberitaan di dalam agenda setting dapat ditentukan oleh

beberapa pihak, baik dari dalam organisasi media maupun dari luar organisasi media.

Intermedia agenda setting, adalah situasi ketika konten pada suatu media dapat

menentukan agenda bagi media lain (media cetak bagi media televisi dan

sebaliknya). Early recognizers, adalah sekelompok orang yang menyadari suatu isu

dalam tahap perkembangan awalnya. Mereka dapat berupa pekerja media profesional

yang memiliki tugas mengawasi dan mencoba masuk ke dalam jaringan sosial dan

organisasi.

2.8 Kerangka Berpikir

Program berita Indonesia Now mendapatkan berita dari berbagai sumber.

Meskipun demikian, tidak semua materi berita yang ada pada sumber berita

ditayangkan pada program berita Indonesia Now. Hal ini dikarenakan target

penonton utama program berita Indonesia Now yang merupakan audiens

internasional. Melalui berita yang ditayangkan, Indonesia Now ingin menunjukkan

Indonesia dan kawasan seputar Asia kepada masyarakat internasional yang

merupakan target audiens utama program berita Indonesia Now. Berdasarkan hal

tersebut, kerangka berpikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi massa secara sederhana dipaparkan sebagai pesan yang ... Fungsi hiburan

34

Gambar 2.7 Kerangka Berpikir

Indo Biz

APTN

Reuters

Program siaran reg uler Metro

Gatekeeper

VO

Market Review

Asia Watch

Spotlight

Pop Life

Destination

Calendar

Feedback

Kicker

Open source internet

Segmen 1

Segmen 2

Segmen 3

Indonesia Fact (Graph 1)

Indonesia Fact (Graph 2)

Hasil liputan