23
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 Pengertian Basis Data Database system adalah suatu rekord terkomputasi yang tujuannya adalah menyajikan informasi pada saat dibutuhkan (Date, 1990, p5). Pada sistem basis data pemakai dapat melakukan manipulasi data dan operasi file, dimulai dari memuat file baru ke dalam basis data, memasukan data, mengambil data, dan sebagainya. Sistem basis data dapat diterapkan pada semua komputer, mulai dari komputer mikro (seperti PC) sampai ke mainframe. Data base merupakan kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukan dengan kunci dari setiap file yang ada. Satu database menunjukan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup instansi atau perusahaan. Berikut ini kegunaan basis data dalam mengatasi permasalahan penyusunan data : 1. Redudansi dan Inkonsistensi data. 2. Kesulitan pengaksesan data. 3. Sekuriti. 4. Multiple User. 5. Indepedansi data (kebebasan data). Pada umumnya data dalam basis data bersifat integrated dan shared (Date, 1990, p6). Integrated maksudnya adalah basis data merupakan penggabungan beberapa file data yang berbeda, dengan membatasi pengulangan baik keseluruhan file ataupun

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Database

2.1.1 Pengertian Basis Data

Database system adalah suatu rekord terkomputasi yang tujuannya adalah

menyajikan informasi pada saat dibutuhkan (Date, 1990, p5). Pada sistem basis data

pemakai dapat melakukan manipulasi data dan operasi file, dimulai dari memuat file

baru ke dalam basis data, memasukan data, mengambil data, dan sebagainya. Sistem

basis data dapat diterapkan pada semua komputer, mulai dari komputer mikro (seperti

PC) sampai ke mainframe.

Data base merupakan kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut

biasa ditunjukan dengan kunci dari setiap file yang ada. Satu database menunjukan satu

kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup instansi atau perusahaan. Berikut ini

kegunaan basis data dalam mengatasi permasalahan penyusunan data :

1. Redudansi dan Inkonsistensi data.

2. Kesulitan pengaksesan data.

3. Sekuriti.

4. Multiple User.

5. Indepedansi data (kebebasan data).

Pada umumnya data dalam basis data bersifat integrated dan shared (Date,

1990, p6). Integrated maksudnya adalah basis data merupakan penggabungan beberapa

file data yang berbeda, dengan membatasi pengulangan baik keseluruhan file ataupun

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

7

sebagian. Shared artinya adalah data individu dalam basis data dapat digunakan secara

bersamaan antara beberapa pengguna yang berbeda.

2.1.2 Database Management System ( DBMS )

Suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk

mendefinisikan, membuat dan mengatur basis data dan juga menyediakan suatu kontrol

akses ke database ( Connolly, 2002, p16 ).

DBMS adalah suatu perangkat lunak yang berinteraksi dengan program

aplikasi user dan basis data. Biasanya DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut :

• Memungkinkan user untuk menyisipkan, mengupdate, menghapus dan

menerima data dari basis data, biasanya dari Data Manipulation

Language (DML). Sebagai pusat penyimpanan data dan deskripsi data

memudahkan DML untuk menciptakan fasilitas permintaan data

umum, disebut juga query language.

• Memungkinkan user untuk mendefinisikan basis data, biasanya dari

Data Definition Language (DDL). DDL memungkinkan user untuk

membedakan tipe dan struktur data, dan sebagai batasan pada data

untuk disimpan dalam basis data.

2.1.3 Data Definition Language ( DDL )

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

8

Adalah sebuah deskripsi bahasa yang memungkinkan seorang Database

Administrator (DBA) atau user untuk menjabarkan dan memberi nama suatu entitas

yang dibutuhkan untuk suatu aplikasi dan hubungan yang mungkin berada di antara

entitas-entitas yang berbeda ( Connolly, 2002, p40 ).

Skema basis data berisi tentang beragam definisi yang ditunjukan sebagai arti

dari bahasa khusus yang disebut DDL. DDL digunakan untuk mendefinisikan suatu

skema atau untuk merubah yang sudah ada, tetapi tidak bisa di gunakan untuk

memanipulasi data.

Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam tabel yang disimpan secara

kolektif di dalam suatu file khusus yang biasa disebut data dictionary. Data dictionary

diintegrasikan dengan metadata. Metadata ialah data yang medeskripsikan objek di

dalam basis data dan membuat data itu lebih mudah untuk diakses atau dimanipulasi,

metadata mengandung isi dari suatu records, jenis data, dan objek lainnya yang

berkaitan pada user atau yang dibutuhkan oleh DBMS.

Pada tingkat teoritis kita dapat membedakan DDL untuk setiap skema pada

three level architecture, dan sebagian DDL untuk skema external dan juga untuk skema

konseptual, skema internal. Bagaimanapun juga dalam pelaksanaannya DDL

merupakan salah satu spesifikasi yang memungkinkan terdapatnya skema external dan

konseptual.

2.1.4 Data Manipulation Language ( DML )

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

9

DML adalah suatu bahasa yang menyediakan sekumpulan operasi yang

mendukung suatu basis data untuk memanipulasi operasi pada data yang berada

dalam basis data ( Connolly, 2002, p41 ).

Operasi manipulasi data biasanya termasuk sebagai berikut :

• Menyisipkan suatu data baru kedalam suatu basis data.

• Perubahan data yang disimpan dalam basis data.

• Pencarian kembali data yang terdapat dalam suatu basis data.

• Penghapusan data dari suatu basis data

Untuk itu salah satu dari fungsi utama dari DBMS ialah untuk mendukung

DML dimana pemakai bisa menyusun pernyataan yang bisa memanipulasi data

yang telah dilakukan sebelumnya. Manipulasi data dapat diaplikasi pada tingkat

eksternal dan konseptual sebaik pada tingkat internal. Bagaimanapun juga pada

tingkat internal kita harus mendefinisikan prosedur tingkat rendah yang kompleks

sehingga memungkinkan untuk membuat suatu data akses yang lebih effisien.

Sebagai penjelasannya, pada tingkat yang lebih tinggi menekankan pada

penempatan dari suatu kasus yang akan dibuat, dan usaha yang langsung

disediakan oleh pemakai dengan sistem.

2.1.5 Normalisasi

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

10

Suatu desain database harus memenuhi kondisi untuk tidak mengandung

anomali, yaitu suatu kejanggalan dari suatu penempatan atribut tertentu dari suatu

obyek data. Untuk membedakan satu rekord denagn yang lainnya maka perlu

dipilih atribut atau kombinasi atribut sebagai kunci primer (primary key) (

Connolly, 2002, p376).

Syarat primary key adalah harus unik, jumlah kombinasi atribut

minimum, dan tidak boleh mengandung nilai kosong (null).

Langkah – langkah normalisasi :

1. Normalisasi Pertama (1ST NF )

Suatu data dikatakan un-normalized, jika di dalamnya mengandung kelompok

berulang ( repeating group ), sehingga untuk membentuk normalisasi pertama (

1st NF ) repeating group harus di hilangkan. Untuk menjadi 1st NF maka group

yang berulang dihilangkan dengan mengisi pada bagian yang kosong dengan data

yang seharusnya pada suatu bentuk record.

2. Normalisasi Kedua ( 2nd NF )

Dapat dihasilkan dengan melihat apakah ada attribut bukan primary key yang

merupakan fungsi dari sebagian primary key (partial dependence ).

Dalam normalisasi kedua ( 2nd NF ) setiap atribut yang tergantung parsial ini

harus dipisahkan dengan mengikut sertakan determinannya. Bentuk normal

diperoleh bila setiap atribut bukan bagian primary key dari suatu tabel

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

11

sepenuhnya merupakan fungsi (fungsional dependence ) dari primary key

tersebut.

3. Normalisasi Ketiga ( 3rd NF )

Pengujian terhadap 3rd NF dilakukan dengan cara melihat apakah terdapat atribut

bukan key tergantung fungsional terhadap atribut bukan key yang lain ( disebut

ketergantungan transitif atau transitive dependence). Dengan cara yang sama,

maka setiap ketergantungan transitif dipisahkan. 3rd NF sudah cukup bagus dalam

arti bahwa anomali yang dikandungnya sudah sedemikian minimum ( hampir

tidak ada).

2.1.6 4th GL ( Generation Language )

4th GL adalah generasi bahasa tingkat empat. Tidak ada konsensus

tentang apa itu 4th GL, ditujukan untuk bahasa pemrograman yang sederhana

suatu operasi yang membutuhkan banyak baris dalam bahasa generasi tingkat tiga

(3th GL), seperti Cobol, biasanya membutuhkan hanya 10-20 baris dalam 4th

GL. Dibandingkan dengan 3th GL yang membutuhkan prosedur, pada 4th GL

tidak diperlukan lagi dan pengguna bisa menetukan apa saja yang harus yang

dilakukan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

12

4th GL diharapkan dapat memudahkan penggunaannya pada tingkat

komponen yang lebih tinggi seperti tools generasi ke-4. para pengguna tidak

mengharapkan untuk mendefinisikan langkah suatu program untuk melaksanakan

suatu tugas, tetapi lebih mendefinisikan parameter untuk tools yang mana untuk

menciptakan suatu program aplikasi. 4th GL diyakini dapat mengembangkan

produktifitas dalam batasan jenis masalah yang bisa diatasi oleh 4th GL :

• Presentasi bahasa, seperti Query Language dan Report Generator.

• Bahasa khusus, seperti spreadsheets dan database language.

• Aplikasi generator yang dapat mendefinisikan, menyisipkan,

memperbaharui, dan membuka kembali data dari suatu basisdata untuk

membuat suatu aplikasi.

• Bahasa tingkat paling tinggi yang biasa digunakan untuk membuat suatu

kode aplikasi.

SQL dan QBE, seperti yang disebutkan diatas adalah contoh dari 4th GL.

Sekarang kita berbicara beberapa contoh dari tipe lain dari 4th GL :

• A forms generator.

• Report generator.

• Graphics generator.

• Aplikasi generator.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

13

2.1.7 Siklus Hidup Aplikasi Database

Siklus hidup aplikasi database merupakan tahapan dalam merancang suatu

sistem database. Siklus hidup aplikasi database digambarkan seperti bagan berikut

ini ( Connolly, 2002, p272 ).

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

14

Gambar 2.1 Database Life Cycle

Database Planning

System Definition

Conceptual Database design

Requirements Collection And Analysis

Physical databse design

Logical Database design

DBMS selection (optional)

Application Design

Prototyping (optional)

implementation

Data Conversion and Loading

Testing

Operational Maintenance

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

15

2.1.7.1 Database Planning

Mengatur atau merencanakan aktivitas-aktivitas dengan mengikuti

langkah-langkah dari aplikasi database daan diterapkan se-efektif dan se-

efisien mungkin. Ada tiga masalah pokok yang harus diperhatikan dalam

merumuskan strategi sistem informasi (Connolly, 2002, p273)

• mengidentifikasikan rencana dan tujuan perusahaan dengan

menetukan sistem informasi yang diperlukan.

• Mengevaluasi sistem informasi yang ada untuk mellihat kelebihan

dan kekurangannya.

• Penilaian mengenai peluang IT yang mungkin dapat menghasilkan

keuntungan yang kompetitif.

2.1.7.2 System Definition

Mendeskripsikan ruang lingkup dari aplikasi database yang akan dibuat

termasuk user dan tempat aplikasi database diterapkan (Connolly, 2002,

p274). Sebelum mencoba untuk merancang suatu aplikasi database,

sangatlah penting untuk kita mengidentifikasikan batasan-batasan sistem

yang ada dan bagaimana sistem tersebut berintraksi dengan bagian sistem

informasi yang lain dalam perusahaan tersebut. Penting juga untuk

mengikutsertakan didalam batasan-batasan sistem yang kita buat tidak

hanya untuk aplikasi dan pemakai saat ini saja tetapi bisa digunakan di

masa yang akan datang.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

16

2.1.7.3 Requirement Collection and Analysis

Proses mengumpulkan dan menganalisa kebutuhan-kebutuhan user.

Langkah ini melibatkan pengumpulan dan analisa dari informasi tentang

bagian dari perusahaan yang akan dibuat sebuah basis data. Ada banyak

teknik untuk memperoleh informasi, dan disebut dengan fact-finding

techiques. Informasi yang dikumpulkan mencakup :

• Deskripsi tentang data yang digunakan.

• Keterangan secara lengkap bagaimana data tersebut digunakan.

• Kebutuhan tambahan lainnya utnuk aplikasi data yang baru.

Informasi ini kemudian akan dianalisa untuk mengidentifikasikan

kebutuhan yang tercakup dalam aplikasi database yang baru. Kebutuhan

ini diuraikan dalam dokumen secara bersama dikenal sebagai spesifikasi

kebutuhan untuk aplikasi database yang baru. Analisa dan koleksi

kebutuhan adalah suatu langkah persiapan untuk merancang suatu basis

data. Jumlah data yang kumpukan tergantung pada sifat alami dari

masalah dan kebijakan perusahaan. Mengidentifikasi kemampuan yang

diperlukan untuk suatu aplikasi database adalah suatu aktifitas yang

penting, karena sistem dengan kemampuan yang tidak sempurna atau tidak

cukup akan mengganggu user, yang memungkinkan sistem tersebut tidak

digunakan lagi atau ditolak. Bagaimanapun, kemampuan sistem yang

berlebihan dapat juga menjadi masalah, misalnya suatu sistem yang terlalu

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

17

rumit dapat membuat sukar untuk penerapan, pemeliharaan, penggunaan

atau belajar menggunakan sistem tersebut.

2.1.7.4 Database Design

Proses dalam membuat suatu desain untuk database yang didukung

operasi sistem yang ada di perusahaan tersebut.(Connolly, 2002, p279).

Dalam bagian ini terdapat tiga tahap dalam merancang suatu data base

yaitu Conceptual desin, logical design, Physical design. Tahap- tahap ini

akan dijelaskan di sub bab berikutnya.

2.1.7.5 Prototyping

Membangun suatu model kerja dari aplikasi database. Tujuan utama

mengembangkan suatu prototipe aplikasi database adalah mengizinkan

user untuk menggunakan prototype guna mengidentifikasikan corak

sistem apakah bekerja dengan baik dan jika mungkin meningkatkan corak

baru kepada aplikasi database. Dengan cara ini kita dapat memperjelas

kebutuhan pemakai dan pengembang sistem dalam mengevaluasi

kelayakan design sistem tertentu. Prototipe perlu mempunyai keuntungan

yang utama yang secara relatif cepat dan murah untuk dibangun.

Ada dua strategi yang digunakan saat ini yaitu requirement prototyping

dan evolutionary protoptyping. Requirement prototyping digunakan untuk

menentukan kebutuhan suatu aplikasi database yang diusulkan dan ketika

kebutuhan terhadap suatu aplikasi database tidak lengkap, maka prototype

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

18

tersebut tidak digunakan lagi. Evolutionary prototyping digunakan untuk

tujuan yang sama, perbedaan yang penting adalah bahwa prototype tidak

dibuang tetapi dengan pengembangan lebih lanjut, prototype tersebut

bekerja sama dengan aplikasi database.

2.1.7.6 Implementation

Impelemntasi merupakan realisasi secara fisik dari database dan desain

aplikasi (Connolly, 2002, p292). Pada tahap penyelesaian desain ( dimana

dapat melibatkan pembuatan prototype atau tidak ), kini kita dapat

menerapkan basis data dan program aplikasi yang telah kita buat.

Implementasi basis data menggunakan DDL yang kita pilih dalam

melakukan pemilihan DBMS atau dengan menggunakan Graphical User

Interface (GUI), yang menyediakan fungsional yang sama dengan

pernyataan DDL yang low level. Pernyataan DDL digunakan untuk

menciptakan struktur basis data dan mengosongkan file yang terdapat

dalam basis data tersebut.

Program aplikasi diterapkan dengan menggunakan bahasa generasi ke-4

ataua ke-3 yang lebih disukai. Bagian dari program aplikasi ini adalah

transaksi basis data, yang diterapkan dengan menggunakan DML.

Transaksi basis data juga dapat dibuat dalam bahasa pemrograman seperti

Visual Basic, Delphi, C, C++, Java, Cobol, Fortran, Ada, atau Pascal. Kita

juga menerapkan komponen lain dari desain aplikasi seperti layar menu,

format masukan data, dan laporan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

19

Pengendalian keamanan dan intergritas untuk aplikasi juga telah

diterapkan. Sebagian dari kendali ini telah diterapkan dengan

menggunakan DDL, tetapi yang lain mungkin perlu untuk digambarkan di

luar dari DDL, sebagai contoh penggunaan yang disediakan DBMS atau

kendali sistem opereasi.

2.1.7.7 Data Conversion and Loading

Pemindahan data yang ada dalam basis data yang baru dan mengubah

aplikasi yang sedang berjalan agar dapat digunakan dalam basis data yang

baru (Connolly, 2002, p293) langkah ini diperlukan hanya ketika suatu

sistem basis data baru sedang menggantikan suatu sistem basis data yang

lama. Sekarang ini, telah menjadi umum suatu DBMS untuk mempunyai

suatu kegunaan yang dapat mengisi file yang ada kedalam basis data yang

baru. Kegunaan yang ada umumnya memerlukan spesifikasi sumber file

dan target basis data dan kemudian secara otomatis mengkonversi data itu

kepada format yang diperlukan basis data yang baru. Kapan saja konversi

dan pembuatan diperlukan proses harus dengan baik direncanakan agar

basis data tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan yang ada.

2.1.7.8 Testing

Testing adalah sautu proses melaksanakan program aplikasi dengan tujuan

menemukan kesalahan (Connolly, 2002 p293). Sebelum diterapkan dalam

suatu sistem, basis data harus dilakukan testing terlebih dahulu. Hal ini

dicapai dengan penggunaan secara hati-hati untuk merencanakan suatu

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

20

test dan data yang realitis sedemikian sehingga keseluruhan proses

pengujian sesuai dengan metode dan dillaksanakan sesuai aturan yang ada.

2.1.7.9 Operastional Maintenance

Suatu proses untuk memonitor dan merawat sistem setelah instalasi.

Dalam langkah- langkah yang sebelumnya, aplikasi basis data telah secra

penuh diterapkan dan diuji. Sistem sekarang pindah kesuatu langkah

pemeliharaan, yang melibatkan aktifitas yang berikut (Connolly, 2002,

p293) :

• Monitoring performance dari sistem. Jika performance jatuh

dibawah suatu tingkatan yang bisa diterima, penyetelan atau

reorganisai basis data mungkin diperlukan.

• Maintaning dan meningkatkan mutu aplikasi basis data ( ketika

diperlukan ). Kebutuhan baru disatukan ke dalam aplikasi data

dengan mengikuti langkah-langkah sebelumnya yang terdapat

dalam database life cycle.

Ketika aplikasi basis data sedang beroperasi, perlu dilakukan monitoring

secara dekat untuk memastikan bahwa performance dalam tingkatan yang

bisa diterima. Suatu DBMS secara normal menyediakan berbagai

kegunaan untuk membantu administrasi basis data yang mencakup

kegunaan untuk mengisi data kedalam suatu basis data dan memonitor

sistem tersebut. Kegunaan yang mengizinkan sistem melakukan

monitoring secara berdampingan atau berhadapan informasi sebagai

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

21

contoh, pemakaian basis data mengunci efisiensi dan query strategi

pelaksanaan. Database Administrator (DBA) dapat menggunakan

informasi ini untuk menyetel sistem dan untuk memberi performance yang

lebih baik, sebagai contoh, dengan menciptakan index tambahan untuk

mempercepat query, dengan mengubah struktur basis data, atau dengan

melakukan kombinasi terhadap tabel yang ada.

Monitoring process akan terus berlanjut pada sepanjang hidup suatu

aplikasi basis data tersebut dan pada waktu tertentu boleh melakukan

reorganisai basis data untuk mencukupi kebutuhan dari sistem. Perubahan

ini menyediakan informasi pada evolusi sistem dan sumber daya yang ada

pada masa yang akan datang mungkin diperlukan. Hal ini memungkinkan

DBA untuk terlibat dalam perencanaan kapasitas dan untuk memberi tahu

staff senior siaga untuk melakukan penyesuaian rencana. Jika DBMS

kekurangan kegunaan tertentu, DBA dapat mengembangkan kegunaan

yang diperlukan atau membeli tools tambahan jika tersedia.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

22

2.1.8 Design Conseptual, Logical dan Physical Database

1. Conceptual database design

Langkah awal dalam conceptual database adalah dengan membuat model

data secara konseptual dari perusahaan yang bersangkutan. Data tersebut

merupakan informasi-informasi mengenai perusahaan. Dalam menentukan model

data secara konseptual data yang digunakan tidak termasuk dalam sasaran DBMS,

program aplikasi, bahasa pemrograman, dan masalah dalam pembuatan basis data.

Dalam conceptual database design data yang ada dikembangkan dengan

representasi secara konseptual yang mencakup mengidentifikasi entity,

relasionship dan atribut yang sangat penting dalam perancangan basis data

tersebut.

2. Logical database design

Dalam logical database design, model data yang telah diperoleh dalam

consceptual database design diubah dalam bentuk logical model dimana data

yang ada dipengaruhi oleh model data yang menjadi tujuan basis data (database).

Hal ini dilakukan untuk menerjemahkann representasi konseptual ke dalam

bentuk struktur logic dalam database. Logical data model merupakan sumber

informasi dalam merancang physical database. Logical database design

memberikan sarana yang membantu para perancang dalam merancang physical

database.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

23

3. Physical database design

Physical database design dilakukan untuk memutuskan struktur logik

secara fisik diimplementasikan kedalam tujuan Database Management System

(DBMS), para perancang juga harus membuat keputusan mengenai bagaimana

basis data (database) tersebut dapat diimplementasikan / diterapkan dalam

perusahaan. Oleh karena itu, physical database design harus disesuaikan dengan

DBMS yang spesifik.

Terdapat hubungan antara physical daatabase design untuk meningkatkan

kinerja dari basis data tersebut dapat mempengaruhi logical data model.

2.2 Teori-Teori Lain

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

24

2.2.1 Pengertian Security dan Integrity

Kata security dan integrity sering didengar dan dimengerti secara serupa

didalam konteks database, tetapi sebenarnya keduanya mempunyai konsep yang

berbeda. Security lebih mengacu pada proteksi data terhadap otorisasi yang tidak

dinginkan. Sedangkan integrity mengacu pada keakuratan dan validasi data (

Date, 1990, p429 ).

Jadi dengan kata lain yang dimaksud dengan security dalam database

yaitu memastikan bahwa para pemakai diijinkan untuk melakukan hal-hal yang

mereka sedang dilakukan. Sedangkan integrity itu sendiri adalah memastikan

bahwa hal-hal yang sedang diproses dilakukan dengan benar.

Tetapi ada beberapa persamaan akan keduanya, yaitu:

Dalam kasus ini sistem perlu memberi batasan tertentu dimana pemakai tidak

boleh melanggarnya, di mana batasan untuk keduanya haruslah spesifik (

khususnya untuk DBA) dalam bahasa pemrograman yang digunakan, dan harus

dipelihara dalam suatu sistem yang dapat berupa catalog atau kamus. Untuk

keduanya DBMS harus memonitor interaksi pemakai dalam beberapa cara untuk

memastikan bahwa batasan benar berfungsi.

2.2.2 Keamanan: pertimbangan umum

Ada banyak aspek untuk masalah keamanan ( Date, 1990, p430 ),

diantaranya:

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

25

• Legal, sosial dan aspek etis ( sebagai contoh, ada user yang melakukan

transaksi, katakan untuk suatu kredit pelanggan, apakah user mempunyai

akses legal untuk informasi yang diminta ? )

• Kendali fisik ( sebagai contoh, perlukah ruang terminal atau komputer

dikunci atau harus menggunakan cara lain ? )

• Pertanyaan kebijakan( sebagai contoh, bagaimana cara perusahaan memiliki

suatu sistem yang dapat memutuskan siapa yang diijinkan akses ke suatu

sistem dan untuk apa ? )

• Masalah operasi ( sebagai contoh, jika password digunakan, bagaimana

merahasiakannya? Seberapa sering mereka merubah password tersebut?)

• Kontrol hardware ( sebagai contoh, apakah CPU menyediakan feature

keamanan, seperti kunci-kunci untuk perlindungan dalam penyimpanan )

• Keamanan sistem operasi ( sebagai contoh, apakah sistem operasi dapat

mendukung suatu sistem dalam melakukan proses penghapusan dan

penyimpanan data ? )

• Isu yang terfokus pada sistem database sendiri secara spesifik ( sebagai

contoh, apakah sistem database mempunyai suatu konsep kepemilikan data ? )

2.2.3 Teori Persediaan

2.2.3.1 Penilaian dan pelaporan

Pesediaan barang dagang (merchandise inventory) adalah barang-barang

yang dimiliki peursahaan untuk dijual kembali. Untuk perusahaan pabrik,

termasuk dalam persediaan adalah barang-barang yang akan digunakan untuk

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

26

proses produksi selanjutnya. Persedian dalam perusahaan pabrik terdiri dari

persediaan bahan baku, persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi.

Persediaan pada umumnya, meliputi jenis barang yang cukup banyak dan

merupakan bagian yang cukup berarti dari seluruh aktiva perusahaan.Di

samping itu, transaksi yang berhubungan dengan persediaan merupakan aktifitas

yang paling sering terjadi (Soemarso S.R, 1992, p411).

Persediaan barang dagang pada umumnya dinilai pada harga

perolehannya. Dalam hal-hal tertentu persediaan dapat dinilai pada harga

terendah antara harga perolehan dan harga pasar atau nilai yang diharapkan

dapat direalisasikan. Cara penilaian dan metode penerapan harga pokok harus

diungkapkan dalam laporan keuangan .

2.2.3.2 Pesediaan dalam Laporan Keuangan

Dalam laporan keuangan, persediaan barang dagang disajikan baik

dineraca maupun perhitungan rugi laba. Persediaan barang dagang yang

tercantum dineraca mencerminkan nilai barang dagang yang ada pada tanggal

neraca, yang biasanya juga merupakan akhir dari suatu periode akuntansi.

Diperhitungkan rugi laba, persediaan barang dagang muncul dalam harga pokok

penjualan (Soemarso S.R, 1992, p412)..

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

27

2.2.3.3 Metode FIFO ( First In First Out )

Metode penetapan harga pokok persediaan dimana bahwa barang-barang

yang terdahulu di beli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam

metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling

akhir (Soemarso S.R, 1992, p416).

2.2.3.4 Metode Identifikasi Khusus ( specific identification )

Dalam metode ini, harga pokok yang dibebankan barang-barang yang

dijual dan yang masih ada dalam persedian didasarkan atas harga pokok yang

dikeluarkan khusus untuk barang – barang yang bersangkutan. Metode ini,

dalam praktek, hanya cocok untuk barang –barang yang jumlahnya tidak banyak

dan nilai per satuaannya tinggi, seperti misalnya mobil bekas dan lukisan.

2.2.3.5 Metode eceran (retail metohd)

Penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas

hubungan, yang terdapat dalam tahun berjalan, antara harga pokok dengan

harga jual.

2.2.3.6 Metode laba bruto atau laba kotor

Metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang

didasarkan atas hubungan, yang terdapat pada periode yang lalu, antara

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2005-10-Bab 2.pdf · Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam ... three

28

harga pokok dengan harga jual. Metode ini pada dasarnya menggunakan

konsep yang sama dengan metode eceran, yaitu konsep hubungan antara

harga pokok dan penjualan. Perbedaannya dengan metode eceran terletak

dalam cara penentuan prosentase. Kalau dalam metode eceran prosentase

harga pokok terhadap harga jual didasarkan atas harga pokok dan harga

jual aktual selama suatu periode, dalam metode laba bruto prosentase laba

bruto terhadap penjualan didasarkan laporan keuangan tahun lalu

perbedaan lainnya adalah kalau metode eceran menggunakan prosentase

harga pokok terhadap harga jual, metode laba bruto menggunakan

prosentase laba bruto tehadap penjualan.

2.2.3.7 Metode LIFO (Last In Fisrt Out)

Metode penetapan harga pokok persediaan dimana dianggap bahwa

baranag-barang yang paling akhir dibeli akan merupakan barang yang

dijual pertama kali. Dalam metode ini, persediaan akhir akan dinilai

dengan harga pokok pembelian yang terdahulu.

2.2.3.8 Metode rata-rata

Metode penetapan harga pokok persediaan dimana dianggap bahwa harga

pokok rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk menilai

harga pokok barang yang dijual dan yang terdapat dalam persediaan.