26
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai definisi teori jaringan komputer, klasifikasi jaringan komputer, tipe-tipe jaringan komputer, media transmisi yang di gunakan untuk membuat jaringan, serta penjelasan mengenai model OSI ( Open System Interconnection ) yang merupakan standarisasi dari jaringan komputer. 2.1.1 DEFINISI JARINGAN KOMPUTER Menurut Tanenbaum, jaringan komputer merupakan penggabungan beberapa teknologi komputer dan komunikasi yang merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya (Tanenbaum, 2003, p1) Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah : Membagi sumber daya, misalnya printer, CPU, memory ataupun harddisk Komunikasi, misalnya e-mail, instant messaging, chatiing. Akses informasi, misalnya web browsing. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_Komputer , 26 September 2008 ) Dalam sebuah jaringan / network, antara satu komputer dengan komputer lainnya dihubungkan dengan menggunakan kabel ataupun nirkabel. Pada awal perkembangannya, jaringan / network kerap kali menggunakan media kabel, namun

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 TEORI DASAR / UMUM

Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai definisi teori jaringan komputer,

klasifikasi jaringan komputer, tipe-tipe jaringan komputer, media transmisi yang di

gunakan untuk membuat jaringan, serta penjelasan mengenai model OSI ( Open

System Interconnection ) yang merupakan standarisasi dari jaringan komputer.

2.1.1 DEFINISI JARINGAN KOMPUTER

Menurut Tanenbaum, jaringan komputer merupakan penggabungan beberapa

teknologi komputer dan komunikasi yang merupakan sekumpulan komputer

berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam

melaksanakan tugasnya (Tanenbaum, 2003, p1)

Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan

perangkat jaringan lainnya yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai suatu

tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah :

• Membagi sumber daya, misalnya printer, CPU, memory ataupun harddisk

• Komunikasi, misalnya e-mail, instant messaging, chatiing.

• Akses informasi, misalnya web browsing.

( http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_Komputer, 26 September 2008 )

Dalam sebuah jaringan / network, antara satu komputer dengan komputer

lainnya dihubungkan dengan menggunakan kabel ataupun nirkabel. Pada awal

perkembangannya, jaringan / network kerap kali menggunakan media kabel, namun

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

7

seiring dengan perkembangan dunia teknologi informasi yang kian pesat penggunaan

media nirkabel / wireless kini sudah banyak diterapkan. Hal ini dikarenakan semakin

banyak user yang menggunakan laptop / notebook, sehingga user dapat mengakses

ke dalam jaringan secara mobilitas.

Menurut Lukas (2006, pp31-32), berdasarkan arah transmisinya, komunikasi data

dibedakan menjadi :

• Simplex

Pada simplex, signal hanya ditransmit satu arah saja dimana satu stasiun sebagai

pemancar dan yang lainnya sebagai penerima. Pada sistem ini aliran data hanya

dapat terjadi ke satu arah saja.

• Half-duplex

Dalam operasi ini, kedua stasiun mungkin melakukan pengiriman, tapi tidak bisa

bersamaan melainkan secara beroperasn bergantian. Pada sistem ini aliran

informasi dapat terjadi kedua arah tapi tidak bersamaan.

• Full-duplex

Dalam operasi full-duplex, kedua stasiun mungkin mentransmisi secara serentak.

Pada sistem ini aliran dapat terjadi kedua arah pada saat yang bersamaan. Sistem

ini dapat terjadi hanya menggunakan sebuah saluran komunikasi data atau

dengan menggunakan dua saluran komunikasi data.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

8

2.1.2. KLASIFIKASI JARINGAN KOMPUTER

Berdasarkan daerah jangkauannya, jaringan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

Menurut Tanenbaum, Local Area Network merupakan jaringan yang hanya

mencakup beberapa kilometer saja seperti jaringan dalam sebuah perusahaan atau

jaringan dalam rumah. LAN memungkinankan user untuk berbagi akses ke file-

file yang sama dan menggunakan printer secara lebih efisien, serta membentuk

komunikasi internal. (Tanenbaum, 2003, p6)

Beberapa contoh teknologi LAN yang banyak dijumpai : Ethernet, Token Ring.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Menurut Tanenbaum, Metropolitan Area Network mencakup area geografis

sebuah kota seperti jasa televisi kabel dalam sebuah kota dan sebuah bank

dengan banyak kantor cabang di satu kota. (Tanenbaum, 2003, p8)

3. Wide Area Network (WAN)

Menurut Tanenbaum, Wide Area Network merupakan jaringan yang memiliki

luas jangkauan yang sangat besar, biasanya meliputi sebuah negara atau benua.

(Tanenbaum, 2003, p8)

Beberapa contoh teknologi WAN yang banyak dijumpai : Modem, Integrated

Services Digital Network (ISDN), Digital Subscriber Line (DSL), frame relay.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

9

Berdasarkan jenisnya, jaringan dapat dibedakan menjadi :

1. Point-to-Point Network

Sebuah istilah ini biasanya digunakan dalam jaringan, dimana suatu host dengan

host lainnya terhubung secara langsung, baik melalui media kabel maupun

wireless. Wide Area Network merupakan Point-to-Point Network.

(http://www.total.or.id/info.php?kk=Point%20to%20point, 26 September 2008)

2. Broadcast Network

Menurut Tanenbaum, jaringan broadcast adalah jaringan yang memiliki saluran

komunikasi tunggal yang dipakai secara bersama-sama oleh semua mesin yang

ada pada jaringan. Sistem ini memungkinkan pengalamatan suatu paket ke semua

tujuan. (Tanenbaum, 2003, p5)

2.1.3 TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER

Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara

unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node,link, dan station.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan, 26 September 2008)

2.1.3.1 TOPOLOGI FISIKAL

Topologi fisikal mendefinisikan bagaimana susunan dari peletakan node pada

jaringan.

Topologi fisikal dapat dibagi menjadi lima kategori utama, antara lain :

1. Topologi Bus

Menurut Oetomo (2004), pada teknologi bus semua terminal terhubung ke jalur

komunikasi. Informasi yang dikirim akan melewati semua terminal pada jalur

tersebut. Jika alamat yang tercantum dalam data atau informasi yang dikirim

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

10

sesuai dengan alamat terminal yang dilewati, maka data atau informasi tersebut

akan diterima dan diproses. Jika alamat tersebut tidak sesuai, maka data atau

informasi tersebut akan diabaikan oleh terminal yang dilewati. (Oetomo, 2004,

p105)

Gbr 2.1 Topologi Bus

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/96/NetworkTopologies.png)

2. Topologi Ring

Menurut Oetomo (2004), jaringan komputer lokal dengan topologi ini mirip

dengan topologi bus, tetapi kedua terminal yang berada diujung di hubungkan

sehingga menyerupai lingkaran. (Oetomo, 2004, p108)

Gbr 2.2 Topologi Ring

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/96/NetworkTopologies.png)

3. Topologi Star

Menurut Oetomo (2004), dalam topologi star, sebuah terminal pusat

bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang

terjadi. Terminal-terminal lain terhubung padanya dan pengiriman data dari

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

11

satu terminal ke terminal lainnya melalui terminal pusat. Terminal pusat akan

menyediakan jalur komunikasi khusus untuk kedua terminal yang akan

berkomunikasi. (Oetomo, 2004, p106)

Gbr 2.3 Topologi Star

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/96/NetworkTopologies.png)

4. Topologi Mesh

Topologi mesh adalah cara untuk men-route data, suara, dan instruksi di

antara node-node. Memungkinkan koneksi secara terus-menerus dan

mengkonfigurasi ulang di seputar path yang rusak atau terblok dengan cara

”hopping” dari satu node ke node lainnya sampai mencapai tujuan.

Gbr 2.4 Topologi Mesh

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/96/NetworkTopologies.png)

5. Topologi Tree

Topologi ini seperti membentuk sebuah pohon dengan cabangnya. Topologi

ini terdiri atas central node (komputer spesifikasi tinggi) dan node (komputer

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

12

spesifikasi rendah) yang saling berhubungan secara berjenjang. Central node

sebagai host computer merupakan jenjang tertinggi (top hierarchical)yang

berfungsi untuk mengkoordinasi node pada jenjang di bawahnya. Oleh karena

itu topologi ini dikenal dengan nama lain hierarchical topology.

(http://wss-id.org/blogs/susi_sa_sby/archive/2007/09/24/topologi-kabel-tree-

hierarchical.aspx, 26 September 2008)

Gbr 2.5 Topologi Tree

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/96/NetworkTopologies.png)

2.1.3.2 TOPOLOGI LOGIKAL

Menurut Tanenbaum, topologi logikal menggambarkan bagaimana media

tersebut diakses host untuk mengirim data. Secara umum, terdapat dua jenis topologi

logikal, yaitu :

a. Broadcast

Pada topologi ini, semua host dapat mengirim data ke semua yang lain

melalui media dalam jaringan. Prinsip pada topologi ini adalah First Come

First Serve. (Tanenbaum, 2003, p5)

b. Token Parsing

Topologi Token Parsing mengontrol akses jaringan dengan melewatkan

token elektronik kepada tiap host secara bergilir. Ketika host menerima token,

maka host tersebut dapat mengirim data. Jika tidak ada data yang dikirim

maka token tersebut dilewatkan ke host berikutnya dan proses ini berulang

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

13

terus-menerus. Penggunaan token parsing dapat ditemukan pada Token Ring

dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI). (Tanenbaum, 2003, p7)

2.1.4 ARSITEKTUR JARINGAN

Menurut Oetomo, sistem operasi jaringan sangat menentukan bentuk arsitektur

jaringan yang dibangun. Ada tiga macam arsitektur jaringan, yaitu Peer to Peer, File

Server, dan Client-Server. Masing-masing arsitektur tersebut memiliki perbedaan

dalam derajat konektivitasnya, maupun bentuk hubungan antara server dengan

terminalnya. Namun, semua sistem operasi tersebut berfungsi untuk menciptakan

hubungan antarterminal yang ada. (Oetomo, 2004, pp121-125)

2.1.4.1 PEER TO PEER

Pada bentuk konektivitasnya Peer to Peer, setiap terminal memiliki peralatan

derajat yang sama. Jaringan lokal dengan konektivitas Peer to Peer ini di bentuk

dengan cara menghubungkan setiap terminal secara langsung sehingga masing-

masing terminal dapat berbagi data, aplikasi, dan peripheral lainnya.

Gbr 2.6 Peer to Peer

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

14

2.1.4.2 FILE SERVER

Pada sistem ini, terdapat terminal khusus yang disebut sebagai server yang

memiliki kapasitas harddisk yang sangat besar. Server tersebut akan bertindak

sebagai tempat penyimpanan bersama, namun tidak ada pelayanan komputasi.

2.1.4.3 CLIENT SERVER

Arsitektur jaringan client server merupakan pengembangan dari arsitektur file

server. Arsitektur ini adalah model konektivitas pada jaringan yang mengenal adanya

client dan server, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama

lain. Server dapat men-sharing-kan data, aplikasi, dan peripheral seperti harddisk,

printer, modem, dan lain-lain. Oleh karena itu, tidak jarang juga tercipta sebutan

untuk printer server, communication server dan sebagainya.

Gbr 2.7 Client Server

2.1.5 PROTOKOL

Menurut Lukas, dalam proses komunikasi antar komputer atau antar jaringan

komputer ini, diperlukan suatu konsep yang di sebut protokol. Protokol digunakan

untuk berkomunikasi antara entitas dalam sistem yang berbeda sehingga komunikasi

antar entitas akan berlangsung dengan baik. Protokol juga didefinisikan sebagai

kumpulan aturan yang telah diorganisasikan dengan baik agar antar entitas dapat

melakukan pertukaran data dengan kehandalan yang tinggi. (Lukas, 2006, p14)

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

15

Kunci dari suatu protokol adalah :

• Syntax, merupakan format data, besaran signal yang merambat.

• Semantics, merupakan kontrol informasi dan mengendalikan kesalahan

data yang terjadi.

• Timing, merupakan penguasaan kecepatan transmisi data dan urutannya.

2.1.5.1 OSI

Menurut Lukas, model OSI (Open System Interconnection) dikembangkan oleh

International Standard Organization (ISO) sebagai model untuk merancang

komunikasi komputer dan sebagai kerangka dasar untuk mengembangkan protokol

lainnya. Model OSI ini memberikan gambaran tentang fungsi, tujuan, dan kerangka

kerja suatu strutur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem

komunikasi. (Lukas, 2006, pp22-24)

Model ini dibentuk dengan tujuan, antara lain :

• Menjadi patokan bagi pengembangan prosedur komunikasi pada masa

yang akan datang.

• Mengatasi masalah hubungan yang timbul antarpemakai dengan cara

memberikan fasilitas yang sesuai.

• Membagi permasalahan prosedur penyambungan menjadi substruktur.

• OSI ini disusun dengan tujuan agar dapat terjalin kerja sama antara

peralatan dari pabrik dan rancangan yang berbeda dalam beberapa hal,

antara lain koordinasi berbagai kegiatan seperti komunikasi antar proses,

penyampaian data, manajemen dari peralatan baik perangkat keras

maupun lunak, keandalan dan keamaan dari sistem.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

16

Berikut penjelasan tiap-tiap layer dari OSI layer bawah ke atas : (Stallings, 2004,

pp50-53)

• Phsycal Layer

Mencakup interface fisik antar peralatan dan peraturan dimana setiap bit

berpindah dari yang satu ke lainnya.

• Data Link Layer

Bertujuan untuk membuat physcal link menjadi lebih reliable dan menyediakan

suatu cara untuk mengaktivasi, menjaga, dan menonaktifkan suatu link. Service

utama yang disediakan oleh layer data link terhadap layer di atasnya adalah suatu

error detection dan control.

• Network Layer

Tersedia untuk transfer informasi antara end system pada suatu jaringan

komunikasi. Pada layer sistem ini komputer berdialog dengan network untuk

menjelaskan alamat tujuan dan untuk merequest beberapa fasilitas jaringan.

• Transport Layer

Menyediakan suatu mekanisme untuk menukar data antara end system. Transport

layer juga dapat digunakan untuk mengoptimasikan kegunaan dari service

network dan menyediakan suatu kualitas permintaan dari layanan untuk entitas

session.

• Session Layer

Mengatur dialog antar jaringan. Tugas lain yang spesifik adalah penyelarasan

yang dilakukan saat pengiriman data. Layer ini mensinkronisasi dialog diantara

dua host layer presentation dan mengatur pertukaran data.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

17

• Presentation Layer

Layer ini bertugas untuk mengubah kode/data yang dikirim oleh aplikasi

pengirim menjari format yang lebih universal. Di penerima, layer ini bertanggung

jawab menformat kembali data ke data. Jika diperlukan pada layer ini dapat

menerjemahkan beberapa data format yang berbeda, kompresi dan enkripsi.

• Application Layer

Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan user, layer ini menyediakan

sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi. Layer ini berbeda dengan

layer lainnya yang dapat menyediakan layanan ke layer lain.

2.1.6 MODEL TCP/IP

Menurut Stallings, arsitektur protokol TCP/IP merupakan hasil dari penelitian

protokol dan pengembangan pada jaringan percobaan packet-switched, ARPANET,

yang didanai oleh DARPA, dan secara umum sebagai satu set protokol TCP/IP. Set

protokol ini terdiri atas sekumpuluan besar protokol yang telah diajukan sebagai

standard internet oleh IAB. (Stallings, 2004, p55)

Model TCP/IP terdiri atas lima layer, yaitu :

• Physical Layer

Meliputi antarmuka fisik diantara alat transmisi dan media transmisi atau

jaringan, layer ini bekerja dengan menspeksifikasi karekteristik dari media

transmisi, dasar dari sinyal, kecepatan data, dan sebagainya.

• Network Access Layer

Meliputi pertukaran data antara end system (server, workstation, dan sebagainya)

dan jaringan dimana sistem itu terhubung. Komputer yang mengirim harus

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

18

menyediakan jaringan dengan alamat dari komputer yang dituju, agar jaringan

dapat mengirimkan data pada alamat yang benar.

• Internet Layer

Internet layer hampir sama dengan network access layer namun internet layer

menggunakan protokol internet untuk menyediakan fungsi routing yang meliputi

banyak jaringan. Protokol ini tidak hanya ada pada end system saja tetapi bekerja

di router.

• Host-to-Host Layer

Layer ini disebut juga transport layer berfungsi untuk menjamin agar data yang

dikirim sampai ke alamat tujuan, dan data yang diterima sama dengan data yang

dikirim.

• Application Layer

Berisi logika yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aplikasi user, misalkan

aplikasi untuk mengirim file, modul yang terpisah diperlukan secara khusus

untuk aplikasi tersebut.

2.1.7 ALAMAT IP

Alamat IP, yaitu sistem pengalamatan di network yang direpresentasikan

dengan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan antara 0 s/d 255 yang

masing-masing dipisahkan oleh tanda titik (.), mulai dari 0.0.0.1 hingga

255.255.255.255.

IP address panjangnya 32 bit.

(http://www.total.or.id/info.php?kk=IP%20Address, 26 September 2008)

Dengan panjang alamat 4 bytes berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat

IP yang tersedia.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

19

2.1.7.1 PENGALAMATAN IP

Pengalamatan IP berupa alamat logis yang terdiri atas 32 bit (empat octet

berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan

menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun

dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat

mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier

(HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai

contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask

255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat

IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat

dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration

Protocol (DHCP) (dinamis).

(http://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IP, 26 September 2008)

IP dapat digambarkan dengan tiga metode, yaitu :

• Dotted-decimal, seperti 172.16.30.56

• Biner, seperti 10101100.00010000.00011110.0011100

• Hexadecimal, seperti AC.10.1E.38

2.1.7.2 PENGALAMATAN NETWORK

Alamat network memberikan identifikasi unik untuk setiap jaringan. Setiap

mesin pada jaringan yang sama menggunakan atau berbagi alamat network yang

sama sebagai bagian dari pengalamatan IP.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

20

Alamat node memberikan identifikasi secara unik pada setiap mesin di dalam

network. Bagian dari alamat ini haruslah unik karena alamat node

mengidentifikasikan sebuah mesin tertentu yang merupakan group. Dapat juga

disebut dengan alamat host. Terdapat tiga jenis class yang digunakan dalam

pengalamatan jaringan, yaitu class A, class B, class C.

• Class A

Di dalam jaringan class A, byte pertama digunakan untuk menunjukkan alamat

network, dan tiga byte sisanya digunakan untuk alamat host.

Pada class ini bit pertama dari byte pertama harus selalu off atau bernilai 0. Ini

berarti alamat class A adalah semua nilai antara 0 dan 127.

Formatnya adalah network.host.host.host, atau digantikan dengan binary akan

menjadi :

0XXXXXXX.host.host.host

Jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka akan menjadi :

00000000 = 0

Dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi :

01111111 = 127

• Class B

Di dalam jaringan class B, dua byte digunakan untuk menunjukkan alamat

network, dan dua byte sisanya digunakan untuk alamat host.

Pada class ini, bit pertama dari byte pertama harus selalu dalam kondisi on, tapi

bit kedua harus selalu dalam kondisi off. Ini berarti alamat class B adalah semua

nilai antara 128 dan 191.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

21

Formatnya adalah network.network.host.host, atau digantikan dengan binary akan

menjadi :

10XXXXXX.XXXXXXXX.host.host

Jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka akan menjadi :

10000000 = 128

Dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi :

10111111 = 191

• Class C

Di dalam jaringan class C, tiga byte digunakan untuk menunjukkan alamat

network, dan satu byte sisanya digunakan untuk alamat host.

Pada class ini, bit pertama dari byte pertama harus selalu dalam kondisi on, tapi

bit ketiga harus selalu dalam kondisi off. Ini berarti alamat class C adalah semua

nilai antara 192 dan 223.

Formatnya adalah network.network.network.host, atau digantikan dengan binary

akan menjadi :

110XXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.host

Jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka akan menjadi :

11000000 = 192

Dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi :

11011111 = 223

2.1.8 MEDIA TRANSMISI

Menurut Stallings, ada banyak media yang digunakan untuk membuat

sebuah jaringan komputer, pada dasarnya dibagi menjadi dua macam yaitu kabel dan

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

22

nirkabel. Terdapat macam-macam teknologi pada masing-masing media ini.

(Stallings, 2004, pp112-128)

Media kabel merupakan media transmisi yang menyediakan saluran satu perangkat

ke perangkat lainnya. Macam-macam teknologi media kabel, antara lain :

• Twisted pair

Kabel ini terdiri atas empat pasang kabel, yang tiap pasangnya dipilin.

Merupakan media yang paling banyak digunakan karena biayanya yang rendah.

Dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Shielded Twisted Pair

Setiap kawat dibungkus pelindung metalik. Kemudian empat pasang kawat

itu dibungkus lagi oleh pelindung metalik keseluruhan. STP mengurangi

noise elektrikal dalam kabel maupun luar kabel. Harganya lebih mahal dan

pemasangan agak lebih sulit karena adanya pelindung metalik tersebut.

2. Unshielded Twisted Pair

Hanya dilindungi oleh satu buah pelindung insulator. Untuk mengurangi

crosstalk, jumlah pilinannya bervariasi. UTP lebih murah dibandingkan

dengan media lainnya, lebih mudah dipasang, dan juga memiliki diameter

eksternal yang kecil. Kekurangannya adalah lebih mudah terkena noise

elektrikal.

• Coaxial cable

Hampir sama dengan twisted pair, terdiri atas 2 konduktor, tapi dibuat berbeda

untuk memungkinkannya beroperasi pada frekuensi yang lebih luas

jangkauannya. Kabel coaxial ini dapat digunakan untuk jarak yang lebih jauh dan

mendukung lebih banyak stasiun pada jalur shared dibandingkan dengan twisted

pair.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

23

• Optical fiber

Merupakan media yang tipis, fleksibel yang mampu menghantarkan sinar optikal.

Optical fiber berbentuk silinder dan terdiri atas tiga bagian konsentrik, yakni inti,

pelindung, dan jaket. Kelebihan optical fiber dibandingakan dengan twisted pair

dan coaxial cable antara lain mempunyai kapasitas yang lebih besar, berukuran

lebih kecil dan lebih ringan, attenuation yang lebih rendah, isolasi

elektromagnetik, dan jarak repeater yang lebih besar.

Media nirkabel merupakan media transmisi yang cara transmisinya dengan

mengirimkan gelombang elektromagnet tanpa menggunakan konduktor fisik. Sinyal

secara normal akan disebarkan melalui udara sehingga tersedia untuk perangkat

apapun yang memiliki kemampuan untuk menerimanya. Macam-macam teknologi

nirkabel, antara lain :

• Antena

Konduktor elektrik yang berguna baik untuk memancarkan energi

elektromagnetik ataupun untuk menangkap energi elektromagnetik. Untuk

mengirim sinyal, energi elektrik dari transmitter diubah menjadi energi

elektromagnetik oleh antena dan dipancarkan. Sedangkan untuk menerima sinyal,

energi elektromagnetik yang mengenai antena akan diubah menjadi energi

elektrik dan masuk ke dalam receiver.

• Terrestrial microwave

Bentuk paling umum dari antena microwave adalah piringan parabola.

Ukurannya kira-kira mempunyai diameter tiga meter. Biasanya antena dipasang

pada ketinggian tertentu pada tiang yang kokoh agar pemancarnya dapat

mencakup wilayah yang luas dan transmisi dapat berlangsung dengan tanpa

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

24

adanya hambatan. Semakin tinggi antena maka semakin jauh jarak yang dapat

dicapai.

• Satelite microwave

Digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver ground-

based microwave, yang dikenal dengan stasiun bumi. Satelit menerima transmisi

pada satu pita frekuensi (uplink), memperkuat atau mengulang sinyal, dan

mengirimnya ke frekuensi lain (downlink). Satelit penerima sinyal itu dinamakan

transponder.

Terdapat dua jenis konfigurasi dalam komunikasi satelit yaitu :

a. Satelit digunakan untuk menghubungkan jaringan point-to-point antara

dua antena bumi yang letaknya sangat jauh.

b. Satelit digunakan untuk menghubungkan antara suatu stasiun dengan

beberapa stasiun penerima.

• Broadcast radio

Perbedaan antara broadband radio dengan microwave adalah cara pemancaran

gelombangnya, yakni broadband radio bekerja secara omnidirectional sedangkan

microwave secara directional. Broadband radio tidak memerlukan antena

berbentuk piring, dan tidak perlu penempatan secara tepat.

• Infrared

Berada pada frekuensi 300 GHz sampai dengan 400THz, panjang gelombangnya

dari 1 mm sampai dengan 770 nm, sehingga hanya bisa digunakan untuk

komunikasi jarak dekat. Karena sinyal infrared memiliki frekuensi tinggi, maka

tidak dapat melewati dinding. Sinyal infrared hanya dapat digunakan untuk

komunikasi jarak dekat dalam ruang tertutup yang menggunakan perambatan

garis lurus.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

25

2.2 TEORI KHUSUS

Pada bagian ini akan dijelaskan lebih khusus mengenai jaringan yang berbasis

teknologi nirkabel. Selain itu juga peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk

membangun sebuah jaringan nirkabel, standarisasi dari jaringan nirkabel, serta

permasalahan yang dihadapi oleh jaringan nirkabel.

2.2.1 DEFINISI JARINGAN NIRKABEL

Jaringan nirkabel adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi

antar sistem komputer dan beberapa macam peralatan telekomunikasi tanpa

menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dikenal sebagai jaringan

telekomunikasi, dan banyak dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang

dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh

(lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasi,

teknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang paling populer dalam

kategori jaringan nirkabel ini meliputi : Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless

LAN/WLAN), Wi-Fi, layanan komunikasi pribadi (personal communications service

atau PCS), global system for mobile communications (GSM), D-AMPS, sistem

navigasi global (GPS atau global positioning systems), dll.

Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan

sistem telekomunikasi yang lain dengan menggunakan beberapa macam media

transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang elektromagnetik, gelombang radio,

gelombang mikro, gelombang satelit, maupun gelombang inframerah.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_nirkabel, 26 September 2008)

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

26

Jaringan nirkabel cocok untuk diterapkan di lokasi yang sukar atau tidak

mungkin untuk memasang kabel jaringan. Untuk menerapkan jaringan nirkabel, PC

harus dilengkapi dengah kartu wireless LAN, yang berfungsi untuk mengirim dan

menerima sinyal radio dari dan ke PC dalam jaringan.

Sama halnya dengan jaringan konvensional, jaringan nirkabel juga dikonfigurasi ke

dalam dua jenis jaringan, yaitu jaringan Peer-to-Peer/AdHoc Wireless LAN dan

jaringan Server Based/wireless infrastructure.

2.2.1.1 JARINGAN PEER-TO-PEER/ADHOC WIRELESS LAN

Pada tipe jaringan ini, dua atau lebih client atau device wireless

berkomunikasi secara langsung dalam radius 300 kaki. Device ini dapat saling

berhubungan berdasarkan nama Service Set Identifier (SSID). SSID adalah nama

identitas komputer yang memiliki kompenen nirkabel. Konfigurasi seperti ini akan

sangat cocok diterapkan di suatu pertemuan yang temporer. Jadi misalkan pada suatu

waktu di pertemuan itu memerlukan adanya jaringan komputer, dan hanya digunakan

pada saat itu, tidak perlu repot lagi untuk mengurusi kabel-kabel untuk

menghubungkan masing-masing komputer dan jika sudah tidak diperlukan lagi, tidak

perlu repot untuk membongkar kabel-kabel tersebut. Yang diperlukan hanya sebuah

wireless LAN card untuk masing-masing komputer.

(http://www.vicomsoft.com/knowledge/reference/wireless1.html, 26 September

2008)

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

27

Gbr 2.8 Ad Hoc Wireless LAN

2.2.1.2 JARINGAN SERVER BASED / WIRELESS INFRASTRUCTURE

Jaringan server based memerlukan sebuah komponen khusus yang berfungsi

sebagai access point. Masing-masing client akan mengirimkannya datanya ke access

point. Access point merupakan sebuah alat yang berbentuk seperti kotak kecil

berantena yang biasanya dipasang di langit-langit atau dinding. Pada saat access

point menerima data, ia akan mengirimkan kembali sinyal radio tersebut ke client

yang berada di aera cakupannya, atau dapat mentransfer data melalui ethernet.

Pada tipe wireless infrastructure ini, untuk melakukan komunikasi data, antara client

dan access point harus membangun sebuah hubungan yang disebut dengan

association. Proses ini meliputi tiga tahapan, yaitu :

1. Unauthenticated dan unassociated

Pada tahapan ini, client akan melakukan identifikasi untuk mencari access point

yang ada. Client dan access point pada tahap ini belum melakukan proses

authentikasi dan asosiasi.

2. Authenticated dan unassociated

Pada tahapan ini, client dan access point akan melakukan proses authentikasi dan

belum melakukan proses asosiasi.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

28

3. Authenticated dan associated

Pada tahapan ini, client dan access point telah melakukan proses authentikasi dan

juga proses asosiasi. Client mengirimkan request frame dan access point

merespon dengan mengirim response frame.

(http://www.vicomsoft.com/knowledge/reference/wireless1.html, 26 September

2008)

Gbr 2.9 Wireless Infrastucture

2.2.2 PERANGKAT WIRELESS LAN

Dalam membangun sebuah jaringan wireless LAN, diperlukan beberapa macam

perangkat utama, seperti :

a. LAN Adapter

Adapter yang dipakai pada teknologi wireless LAN, pada prinsipnya sama

dengan perangkat yang dipakai pada teknologi LAN konvensional, seperti

PCMCIA. Perangkat ini memiliki fungsi yang sama, yaitu membuat end user

dapat melakukan akses terhadap jaringan. Di jaringan LAN konvensional,

adapter digunakan untuk interface antara sistem operasi dan antena, untuk

membangun suatu koneksi yang transparan ke jaringan.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

29

b. Access Point

Access point (AP) adalah perangkat yang dipakai di WLAN yang setara dengan

hub di LAN konvensional. AP berfungsi untuk menerima, melakukan buffer, dan

mengirimkan data antara WLAN secara berkelompok. Sebuah Access point

biasanya terhubung dengan jaringan kabel menggunakan ethernet, berkomunikasi

dengan perangkat wireless lainnya menggunakan antena.

c. Outdoor LAN Bridge

Perangkat ini digunakan untuk menghubungkan LAN antar gedung. Outdoor

LAN Bridge mempunyai kecepatan transmisi data yang sangat tinggi meskipun

digunakan untuk jarak yang jauh, dengan menggunakan antena direksional yang

line-of-sight. Access point biasanya juga dapat difungsikan sebagai outdoor LAN

bridge.

2.2.3 STANDARISASI WIRELESS

Menurut Tanenbaum, IEEE 802,11 adalah serangkaian standar untuk WLAN

komputer komunikasi, dikembangkan oleh IEEE LAN / MAN Standards Committee

(IEEE 802) di 5 GHz dan 2,4 GHz publik spektrum band. Bagian dari 802,11

termasuk teknik modulasi melalui udara yang menggunakan dasar protokol yang

sama. Yang paling populer adalah yang ditetapkan oleh 802.11b dan 802.11g

protokol, dan penyaluran asli standar. 802.11-1997 adalah standar jaringan nirkabel

pertama, tetapi 802.11b adalah yang pertama diterima secara luas, diikuti oleh

802.11g dan 802.11n. Keamanan pada awalnya sengaja dilemahkan karena adanya

beberapa persyaratan dari pemerintah, dan kemudian ditingkatkan melalui

amandemen 802.11i setelah pemerintah dan legislatif berubah. 802.11n adalah multi-

streaming modulasi teknik baru yang masih di bawah konsep pembangunan, namun

berdasarkan produk

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

30

eksklusif pra-rancangan versi sedang dijual. Standar lainnya (c-f, h, j) adalah

layanan perubahan dan ekstensi atau koreksi untuk spesifikasi sebelumnya.

(Tanenbaum, 2003)

2.2.4 PERMASALAHAN JARINGAN NIRKABEL

Menurut Akin, terdapat beberapa permasalahan yang sering dihadapi dalam

membangun sebuah jaringan nirkabel yang dapat menggangu komunikasi antara dua

device. Masalah itu antara lain : multipath, hidden node, near/far, dan interferensi.

(Akin, 2002)

2.2.4.1 MULTIPATH

Sinyal radio yang dipancarkan oleh sebuah antena beam width-nya akan

semakin meluas seiring dengan semakin jauh jaraknya. Oleh karena itu, sinyal radio

yang dipancarkan pada suatu saat akan menemukan hambatan pada jalur

propagasinya dan mengalami pemantulan. Ketika sebuah gelombang radio

dipantulkan oleh sebuah objek; misalnya lempengan logam, air, atap logam; ketika

bergerak menuju antara penerima maka terjadi sebuah fenomena yang disebut

multipath. Antena penerima akan menerima sinyal radio hasil komposisi dari sinyal

yang diterima langsung dari antena pemancar dan sinyal radio hasil pantulan. Sinyal

hasil pantulan akan tiba di tiba di antena penerima lebih lambat daripada sinyal

langsung. Waktu tunda ini disebut delay second.

2.2.4.2 HIDDEN NODE

Terjadi saat sebuah node terlihat dari sebuah wireless access point, tetapi

tidak dari node lain yang berkomunikasi dengan access point tersebut. Ini

menimbulkan kesulitan pada media access point. Hidden node dapat terlihat dengan

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUMthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00095-IF bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai

31

mudah pada WLAN dengan radius lebih dari 50m dengan banyak node yang

menggunakan directional antenna dan mempunyai tingkat upload yang tinggi.

Seperti topologi bintang dengan sebuah access point denagan banyak node yang

mengelilinginya dalam bentuk lingkaran, dimana setiap node dalam jarak

komunikasi dengan access point tapi tidak semua node dapat berkomunikasi atau

terdapat line of sight dengan node yang lain.

2.2.4.3 NEAR/FAR

Dimana sebuah receiver dan dua transmitter, dimana selah satu dekat ke

receiver dan yang satu lagi jauh. Jika kedua transmitter berkomunikasi secara

bersamaan dan mempunyai kekuatan yang sama, maka receiver akan mendapat

signal yang lebih kuat dari transmitter terdekat. Jika transmitter terdekat mengirim

sebuah sinyal yang pesanan dari besarnya jauh lebih tinggi daripada transmitter

terjauh maka SNR untuk transmitter terjauh mungkin jauh di bawah detectability dan

transmitter terjauh bisa juga tidak mengirimkannya. Ini secara efektif mengacaukan

saluran komunikasi. Dalam jangka pendek, masalah near/far adalah salah satu

mendeteksi atau memfilter sinyal yang lemah di antara sinyal yang lebih kuat.

2.2.4.4 INTERFERENSI

Terjadi apabila dua transmitter menggunakan sinyal frekuensi yang sama. Ini

bisa terjadi akibat terlalu penuhnya suatu ruangan dengan sinyal frekuensi yang

jumlahnya sangat banyak dan dapat juga terjadi karena tidak ada atau rendahnya

rencana dalam membangun suatu jaringan frekuensi, walaupun ini sangat jarang

terjadi.