24
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web Secara terminologi website adalah Kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada didalam world wide web (www) di internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web (webpage) diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman muka) atau sering diterjemahkan menjadi beranda. URL ini mengatur webpage untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlinkhyperlink yang ada dihalaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. 2.1.1 Teori Konsep Dasar Program a. Website Menurut Hidayat (2010:12): Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Menurut Ardhana (2012:3),”Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahkan surfer (sebutan para

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Web

Secara terminologi website adalah Kumpulan dari halaman-halaman situs,

yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya

berada didalam world wide web (www) di internet. WWW terdiri dari seluruh situs

web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web (webpage)

diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage

(halaman muka) atau sering diterjemahkan menjadi beranda. URL ini mengatur

webpage untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink–hyperlink yang ada

dihalaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan

keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

2.1.1 Teori Konsep Dasar Program

a. Website

Menurut Hidayat (2010:12):

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang

digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak,

animasi, suara dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun

dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang

masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

Menurut Ardhana (2012:3),”Web adalah suatu layanan sajian informasi yang

menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahkan surfer (sebutan para

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

8

pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui

internet)”.

Dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet yang menyajikan

informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan

dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien, sehingga memungkinkan

penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang

terorganisasi

1) Web Browser

Menurut Kustiyahningsih (2011a:8) menyimpulkan bahwa,“Web Browser

adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari server web”.

Software ini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis,

sehingga pemakai dapat melakukan ’point and click’ untuk pindah antar dokumen.

2) Web Server

Menurut Kustiyahninsih (2011b:8) menyimpulkan bahwa,”Web Server adalah

komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web”, komputer ini

akan melayani permintaan dokumen web dari kliennya.

3) Internet

Menurut Sibero (2013:10),“interconnected network (internet) adalah jaringn

komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga

disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas”. Internet juga menggunakan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

9

protokol komunikasi yaitu Transmission Control Protocol/Internet Protocol

(TCP/IP). Protocol adalah spesifikasi sederhana mengenai bagaimana komputer

saling bertukar informasi. Transmission control protocol bertugas untuk memastikan

bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan internet protocol yang

mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TCP/IP menjadi satu

nama karena fungsinya selalu bergandengan satu sama lain dalam komunikasi

data.

Berikut ini beberapa istilah yang pada umumnya sering digunakan dalam

hubungan dengan internet, antara lain :

1) World Wide Web (WWW) adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan jaringan berbasis teks pada halaman web yang saling terkait.

2) Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah protocol yang

menentukan aturan web browser dan web server dalam penyediaan dokumen

yang diminta browser.

3) File Transfer Protocol (FTP) adalah proses mengirim file dari satu

komputer ke komputer lainnya.

4) Uniform Resource Locator (URL) adalah suatu alamat dari dokumen dan

sumber daya di web.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

10

b. Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan

semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini

memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang

akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan atau diteruskan, dan

jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

1) JavaScript

Menurut Sunarto (2009:122), “JavaScript adalah bahasa scripting handal

yang berjalan pada sisi client. JavaScript adalah bahasa scripting yang dikembangkan

oleh Netscape. Ini adalah bahasa script yang popular di internet dan dapat bekerja di

sebagian besar penjelajah web popular seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox,

Netscape dan Opera”. Kode JavaScipt dapat disisipkan dalam halaman web

menggunakan tag script, biasanya dituliskan dalam bentuk fungsi yang ditaruh di

tag<head> yang dibuka dengan tag<script type=”text/javascript”

src=”file.js”></script>.

2) Personal Home Page (PHP)

Menurut Winarno, dkk (2013:59), ”PHP atau hypertext preprocessor adalah

sebuah bahasa pemograman web berbasis server (server-side)”. Artinya, kode ini

dijalankan di server, kalau tidak ada server, maka kode php tidak bisa dijalankan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

11

Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa PHP

adalah akronim dari hypertext preprocessor yaitu suatu bahasa pemograman

berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan

bersifat server-side yang ditambahkan kedalam HTML.

3) Hypertext Markup Language (HTML)

Menurut Winarno, dkk (2013 : 1), “HTML adalah bahasa pemograman yang

bebas, dan tidak dimiliki oleh siapapun, pengembangan dilakukan banyak orang,

banyak pihak diseluruh dunia dan bisa dikatakan sebagai sebuah bahasa yang

dikembangkan bersama-sama secara global”. Karenanya hal ini berkonsekuensi

bahwa platform web adalah platform yang bebas.

Menurut Sutarman (2012:163), “HTML adalah bahasa standar yg digunakan

untuk pembuatan halaman web atau world wide web, dengan hypertext dan informasi

lain yang akan ditampilkan pada halaman web”. Dokumen hypertext bisa berisi teks,

gambar dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program

executeable.

Berdasarkan pendapat para ahli yang di kemukakan di atas dapat di tarik

kesimpulan bahwa HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk

menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi

dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat

digunakan untuk mengatur tampilanya informasi tersebut. Sesuai dengan namanya,

bahasa ini menggunakan tanda mark up untuk menandai perintah.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

12

4) XAMPP

Menurut Nugroho (2013:1), ”XAMPP adalah paket program web lengkap

yang dapat anda pakai untuk belajar pemograman web, khususnya php dan mysql,

paket ini dapat didowloand secara gratis dan legal”.

Penulis memakai XAMPP sebagai database karena xampp menyediakan

aplikasi database mysql dengan interface lebih mudah dalam pengoperasiannya, tool

yang disediakan cukup lengkap dan memenuhi kebutuhan perancangan database.

5) J - Query

Menurut Sigit (2011:11) mengemukakan bahwa, “J-Query adalah Library

atau kumpulan kode javascript yang siap dipakai”. Keunggulan menggunakan jquery

dibandingkan dengan javascript standar, yaitu menyederhanakan kode javascript

dengan cara memanggil fungsi-fungsi yang disediakan oleh jquery.

6) MySQL

Menurut Raharjo (2011:21) mengemukakan bahwa,“MySQL merupakan

software RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepat

menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat diakses oleh banyak user, dan

dapat melakukan suatu proses secara berbarengan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa

MySQL merupakan salah satu relational database management system yang banyak

digunakan oleh para pengembang aplikasi database, baik untuk aplikasi desktop

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

13

maupun aplikasi web, untuk menyimpan, mengatur, dan mengelola data pada aplikasi

tersebut.

7) CascadingStyle Sheet (CSS)

Menurut Ardhana (2012:108) mengemukakan bahwa, “Cascading Style

Sheet (CSS) merupakansalah satu bahasa pemograman web untuk mengendalikan

beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam”.

Sama halnya style dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsotf Word yang dapat

mengatur beberapa style, misalnya heading, subbad, bodytext, footer, images, dan

style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file).

Pada umunya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat

dengan bahasa HTML dan XHTML.

8) Sublime Text 3

Menurut Guilermono (2015:4) dalam bukunya yang berjudul Sublime Text

Unofficial Documentation menyatakan bahwa, “Sublime text merupakan text editor

serbaguna dan menyenankan untuk melakukan pembuatan kode dan prosa yang

mengotomatisasi tugas yang berulang sehingga dapat fokus hal-hal yang penting.

Editor ini dapat bekerja pada OS X, Windows, dan Linux”.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

14

c. Basis Data

1) Definisi Basisdata

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:43) mengemukakan bahwa,“Sistem

Basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya memelihara data

yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.

Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses

dengan mudah dan cepat.

2) Definisi Database Management System (DBMS)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2012:44) menyimpulkan bahwa,“DBMS

atau dalam bahasa indonesia sering disebut Sistem Manajemen Basis Data adalah

suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan

menampilkan data”. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan

minimal sebagai berikut :

a) Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data

b) Mampu menangani integritas data

c) Mampu menangani akses data yang dilakukan secara detail

d) Mampu menangani backup data

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

15

d. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Shalahuddin dan Rosa (2013:28), ”Model Waterfall adalah model

air terjun yang menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial

atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung

(support)”.

Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2013:29)

Gambar II.I Model Waterfall

Berdasarkan Model Waterfall diatas, berikut penjelasannya :

1) Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat

lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan

Sistem/Rekayasa Informasi

Analisis Pengujian Desain Pengodean Pendukung

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

16

2) Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

perangkat lunak, representasu antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini

mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap amalisis kebutuhan ke

representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada

tahap selanjutnya.Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga

perlu didokumentasikan.

3) Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari

tahap ini adalah program computer sesuai dengan desain yang telah dibuat

pada tahap desain..

4) Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional

dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan yang diinginkan.

5) Pendukung (Support) atau Pemelihharaan (Maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirimkan ke user.Perubahan bisa terjadi karena adanya

kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

17

lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau

pemeliharaan dapat mengurangi proses pengembangan mulai dari analisis

spesifikais untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk

membuat perangkat lunak baru.

2.2 Teori Pendukung

Teori pendukung atau landasan teori dalam penyusunan tugas akhir ini sangat

diperlukan karena sebagai referensi untuk menunjang atau memperdalam pemahaman

terhadap informasi-informasi yang disajikan.

2.2.1 Struktur Navigasi

Menurut Suyanto (2008:87), “Struktur Navigasi adalah struktur atau alur dari

suatu program. Struktur navigasi termasuk struktur terpentung dalam pmbuatan suatu

multimedia dari gambarnya harus sudah ada pada tahap perencanaan”.

Peta navigasi merupakan rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa

area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen

multimedia dengan pemberian perintah dan pesan.Peta navigasi juga memberikan

kemudahan dalam menganalisa keinteraktifan seluruh objek dalam multimedia dan

bagaimana pengaruh keinteraktifan terhadap pengguna.

Peta navigasi mempunyai ciri khas yang dapat digolongkan menurut

kebutuhan akan objek, kemudahan membuat yang berpengaruh terhadap waktu

pembuatan suatu multimedia. Beberapa dasar struktur pembuatan multimedia adalah :

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

18

a. Struktur Navigasi Linear

Linear merupakan struktur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang

berurutan.Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu

halaman sesudahnya tidak dapat dua halaman sesudahnya.Pada struktur navigasi ini

tidak diperkenankan adanya percabangan.

Sumber :Suyanto (2008: 87)

Gambar II . 2

Struktur Navigasi Linear

b. Struktur Navigasi Non Linear

Merupakan pengembangan dari struktur navigasi linear. Pada struktur ini di

perkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan yang dibuat pada struktur

non linear ini berbeda dengan percabangan pada hirerarchial, karena pada

percabangan non linear ini walaupun terdapat percabangan, tiap-tiap tampilan

mempunyai kedudukan yang sama, tidak ada master page dan slave page.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

19

Sumber : Suyanto ( 2008:88)

Gambar II. 3

Struktur Navigasi Non Linear

c. Stuktur Navigasi Hireachical

Struktur hirarki (bercabang) merupakan suatu yang mengandalkan

percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu.Tampilan pada

menu pertama akan disebut sebagai master page (halaman utama kesatu), halaman

utama ini akan mempunyai halaman percabangan yang dikatakan slave pag (halaman

pendukung). Jika salah satu halaman pendukung dipilih atau diaktifkan, maka

tampilan tersebut akan bernama halaman utama kedua (master page), dan seterusnya.

Pada struktur navigasi ini tidak diperkenankan adanya tampilan linear.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

20

Sumber : Suyanto ( 2008:89)

Gambar II. 4

Struktur Navigasi Hirearchical

d. Struktur Navigasi Composite

Struktur navigasi campuran (Composite) merupakan gabungan dari ketiga

struktur sebelumnya yaitu, linear, non linear, hierarchical. Struktur navigasi ini juga

biasa disebut struktur navigasi bebas. Jika suatu tampilan membutuhkan percabangan,

maka dapat dibuat percabangan dan bila dalam percabangan terdapat suatu tampilan

yang sama kedudukannya maka dapat dibuat struktur linear dalam percabangan

tersebut. Struktur navigasi ini banyak digunakan dalam pembuatan website, sebab

struktur peta navigasi memberikan keinteraksian yang lebih tinggi. Setiap struktur

peta navigasi bergantung pada kebutuhan dan tujuan dari aplikasi multimedia yang

hendak dibuat. Semakin kompleks peta navigasi yang digunakan, maka semakin sulit

pembuatan aplikasi multimedia dari peta navigasi tersebut.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

21

Sumber :Suyanto(2008:90)

Gambar II . 5

Struktur NavigasiComposite

2.2.2 Enterprise Relations Diagram

a. Definisi Enterprise Relations Diagram (ERD)

Menurut Simarmata (2010:69) mengemukakan bahwa, “ERD adalah alat

pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek

kedalam entitas–entitas dan menentukan hubungan antar entitas”. Proses

memungkinkan analis menghasilkan struktur basis data yang baik sehingga data dapat

disimpan dan diambil secara efisien.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

22

b. Komponen ERD

Komponen dalam entity relationship diagram adalah sebagai berikut :

1) Entitas (entity) adalah sesuatu yang nyata atau abstrak dimana kita akan

menyimpan data. Entitas digambarkan dengan persegi panjang.

2) Atribut adalah ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas

tertentu. Sebutan lain atribut adalah property, elemen data, dan field. Atribut

digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci

entitas atau key diberi garis bawah.

3) Relasi (relationship) adalah hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau

lebih entitas. Dalam hal ini digambarkan dengan garis lurus.

Sumber : Simarmata (2010:70)

Gambar II. 6

Contoh Relationship

c. Derajat Relationship

Derajat relationship yang menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam

suatu relationship. Dalam derajat relationship terbagi 3 tingkatan yaitu :

PEGAWAI KERJA PROYEK

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

23

1) Unary Degree (Derajat Satu)

adalah satu buah relationship menghubungkan satu buah entity

Contoh :

Sumber : Simarmata (2010 : 83a)

Gambar II. 7

Contoh Unary Degree

Manusia menikah dengan manusia, relationship menikah hanya menghubungkan

entity manusia.

2) Binary Degree (Derajat Dua)

adalah satu buah relationship yang menghubungkan dua buah entity

Contoh :

Sumber : Simarmata (2010 : 83b)

Gambar II .8

Contoh Binary Degree

Pegawai memiliki kendaraan, relationship kendaraan hanya menghubungkan entity

pegawai

MANUSIA MENIKAH

PEGAWAI MEMILIK

I

KENDARAAN

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

24

3) Ternary Degree ( Derajat Tiga )

Adalah satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.

Contoh :

Sumber : Simarmata (2010 : 83c)

Gambar II. 9

Contoh Ternary Degree

Pegawai Pada Kota Tertentu Mempunyai Suatu Proyek Entity Bekerja

Menghubungkan Entity Pegawai, Proyek dan Kota.

d. Cardinality Ratio Constraint

Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas

pada himpunan entitas lain.

Jenis-jenis Cardinality:

1) One To One (1:1)

yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu

berbanding satu

Contoh:

PEGAWAI BEKERJA

A PROYEK

KOTA

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

25

1 1

Sumber : Simarmata (2010 : 84a)

Gambar II.10

Contoh Cardinality One To One

2) One To Many (1:M)

yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu

berbanding banyak.

Contoh :

1 M

Sumber : Simarmata (2010 : 84b)

Gambar II. 11

Contoh Cardinality One To Many

3) Many To One (M:1)

Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding

banyak berbanding satu.

PEGAWAI MEMILIKI KENDARAAN

PEGAWAI BEKERJA PROYEK

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

26

Contoh :

M 1

Sumber : Simarmata (2010 : 84c)

Gambar II. 12

Contoh Cardinality Many To One

4) Many To Many (M:M)

Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding

banyak .

Contoh:

M M

Sumber : Simarmata (2010 : 85)

Gambar II. 13

Contoh Cardinality Many To Many

e. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Frieyadie (2007:13),”Logical Relationship Structure (LRS)

merupakan suatu bentuk relational model yang dibuat secara logic (level external)

MAHASISWA DOSEN DIAJARKAN

MAHASISWA BELAJAR

MATAKULIAH

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

27

dan konsep yang dibuat sebelum table dibentuk dari field atau atribut entitas secara

fisik (level internal).

LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta

atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar entitas.

<Nama Table>

Sumber : Frieyadie (2007:14)

Gambar II.14 Logical Relationship Structure (LRS)

Sebagai contoh pada gambar II.15, yang menunjukan dua buah entitas. Pada

entitas MOBIL, sebagai primary key adalah NO_POLISI, sedangkan entitas STNK

sebagai primary key adalah NO_STNK. Pada saat bersamaan NO_POLISI menjadi

foreign key pada entitas STNK

<Nama Field Kunci Utama>

<Nama Field 2>

<Nama Field 3>

…………………

………………..

<Nama Field N>

NO_POLISI

NO_RANGKA

NO_MESIN

WARNA

…………

………….

NO_STNK

NAMA_PEMILIK AlAMAT KODE_POS …………. NO_POLISI

MOBIL STNK

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

28

Sumber: Frieyadie (2007:14)

Gambar II.15 Entitas Mobil dan STNK

Dalam pembuatan lrs terdapat tiga hal yang dapat mempengaruhi yaitu:

1) Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-one), maka

digabung dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan

dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit.

2) Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka

hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungan

banyak.

3) Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many),

maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun,

nelainkan menjadi sebuah LRS.

2.2.3 Pengujian Web

a. Pengujian Kotak Hitam (Black Box Testing)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:275), “Black Box Testing adalah

menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan

kode program”.Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,

masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang

dibutuhkan.

Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat

mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

29

spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak

hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses

login maka kasus uji yang dibuat adalah:

1) Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)

yang benar.

2) Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)

yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau

sebaliknya, atau keduanya salah.

Menurut Simarmata (2010:192) Kelebihan black box testing :

a) Dapat memilih subset test secara efektif dan efesien

b) Dapat menemukan cacat

c) Memaksimalkan testing investmen

Kelemahan yang akan diketahui melalui black box testing:

a) Fungsi yang hilang atau tak benar

b) Error dari antar muka

c) Error dari struktur data atau akses eksternal database

d) Error dari kinerja atau tingkah laku

e) Error dari inisialisasi dan terminasi

Pada black box testing terdapat jenis teknik disain tes yang dapat dipilih

berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, diantaranya:

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Web

30

Sumber : Simarmata (2010:192)

Gambar II.16 Black Box Testing

b. Pengujian Kotak Putih (White Box Testing)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:276), ”White Box Testing adalah

menguji perangkat lunak dari segi desain dan kode program apakah mampu

menghasilkan fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran yang sesuai dengan spesifikasi

kebutuhan.” Pengujian kotak putih dilakukan dengan memeriksa lojik dari kode

program. Pembuatan kasus uji bisa mengikuti standar pengujian dari standar

pemrograman yang seharusnya.

Black Box

Testing

Equivalance

Class

Partitioning

Boundary

Value

Analysis

Cause- Effect

Graphing

Techniques

Comparison

Testing