13
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem yang di gunakan pada penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Sistem “ Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain yang mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar menurut (Julianti, 2018) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Sunardi, 2018) Sistem sebagai strategi yang menyeluruh atau rencana yang dikomposisi oleh suatu set elemen mempresentasikan kesatuan unik, masing-masing elemen mempunyai tujuan tersendiri yang semuanya berkaitan terutama dalam bentuk yang logis. (Sodik, 2016) sistem adalah kumpulan dari sub-sub system baik abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan salin berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Abdurahman, 2018) 2.1.2 Pengertian Analisa Sistem Analisa Sistem yaitu menganalisa terhadap permasalahan untuk mengetahui dan menentukan batasan-batasan sistem sehigga dapat menentukan cara yang efektif dalam menyelesaikan permasalah tersebut dan dapat dirancang sebuah sistem informasi. (Rosidi, 2017)

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem yang di gunakan pada penulisan laporan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut :

2.1.1 Pengertian Sistem

“ Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang

saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain yang mencapai tujuan dimana

sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih

besar menurut (Julianti, 2018)

Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan

yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Sunardi, 2018)

Sistem sebagai strategi yang menyeluruh atau rencana yang dikomposisi oleh suatu

set elemen mempresentasikan kesatuan unik, masing-masing elemen mempunyai tujuan

tersendiri yang semuanya berkaitan terutama dalam bentuk yang logis. (Sodik, 2016)

sistem adalah kumpulan dari sub-sub system baik abstrak maupun fisik yang saling

terintegrasi dan salin berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Abdurahman,

2018)

2.1.2 Pengertian Analisa Sistem

Analisa Sistem yaitu menganalisa terhadap permasalahan untuk mengetahui dan

menentukan batasan-batasan sistem sehigga dapat menentukan cara yang efektif dalam

menyelesaikan permasalah tersebut dan dapat dirancang sebuah sistem informasi. (Rosidi,

2017)

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

7

Analisa data adalah menganalisis data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

yang didapat dari pengumpulan data sehingga kebutuhan akan data sumber dapat dipenuhi.

Mengumpulkan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan baik dari segi hardware maupun

software dalam pembuatan sistem. (Simorangkir, 2019)

Analisa Sistem Informasi adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di

dalam mempelajari suatu bentuk masalah yang didukung oleh perangkat-perangkat unsur

yang berfungsi sebagai informasi bagi pihak yang membutuhkan. (Anggoro, 2015)

2.1.3 Karakterisik Sistem

Berikut ini adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan

sistem lainnya (Ismayanti, 2015):

1. Komponen Sistem (component) : Suatu sistem terdiri dari sejumlah

komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama

membentuk satu kesatuan.

2. Batasan Sistem (Boundery) : Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem

lainnya atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem

ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang

lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Sistem : Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi

sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang 9

bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar

tidak mengganggu kelangsungan sistem.

4. Penghubung Sistem: merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber

daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu

subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

8

penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem

yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input) : Masukan sistem merupakan bagian dari sistem yang menerima

data masukan.

6. Keluaran Sistem (Output) : Hasil pengoperasian dari suatu sistem yang

didukung dengan energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

yang berguna.

7. Pengolahan Sistem (Proses) :Suatu sistem mempunyai suatu bagian

pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective) : Suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan. Kalau sistem

tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil

bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen lain

karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem

tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun

klasifikasi sistem menurut Hutahaean diuraikan sebagai berikut:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik, misalnya sistem telogi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem

yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem

komputer.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

9

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi dan lain-

lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem

yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi

manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku

yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi

dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem

komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan

berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem

robabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem

terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi

dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang

digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan

menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan

manusia. Sedangkan sistem tertutup adalah merupakan sistemn yang tidak berhubungan dan

tidak terpengaruh dengan lingkungan luar.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

10

2.1.4 Pengertian Informasi

Informasi adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumber daya (manusia dan

komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan data menjadi keluaran informasi guna

mencapai sasaran perusahaan (Julianti, 2018)

Menurut Prasojo dan Riyanto dalam (Firmansyah, 2018) Informasi adalah elemen-

elemen yang terintegrasi dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang

diinginkan

“Informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia,

komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai

sasaran-sasaran perusahaan”. (Herliana, 2016)

Informasi diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,

sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Sumber informasi

merupakan sebuah data dan data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-

kejadian dan kesatuan nyata. Informasi diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam

tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi.

Sumber informasi merupakan sebuah data dan data merupakan kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. (Julianti, 2018)

Menurut Jogiyanto HM (Suwartika, 2019) informasi adalah hasil dari pengolahan data

dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk

pengambilan keputusan.

2.1.5 Pengertian pelayanan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

11

Pelayanan merupakan suatu usaha yang dilakukan kelompok atau seseorang birokrasi

untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.

Salah satu dari pelaksanaan pelayanan yaitu administrasi kependudukan yang berada di suatu

pemerintahan. Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan

penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran

penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta

pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. (Rukayat,

2017)

Menurut saiful dalam (Bella, 2016) Pelayanan adalah pelayanan atau pemberian

terhadap masyarakat pengguna fasilitas-fasilitas umum, baik jasa maupun non jasa, yang

dilakukan oleh organisasi publik dalam hal ini adalah suatu pemerintahan.

Pelayanan diartikan sebagai pemberi pelayanan (melayani) keperluan orang atau

masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok

dan tata cara yang ditetapkan. (Haeruddin, 2019)

2.1.7 Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan desa merupakan variabel yang memediasi antara regulasi,

komitmen organisasi, komunikasi, dan sumber daya manusia terhadap kinerja pemerintah

desa. Semakin baik dan berkualitasnya regulasi, komitmen organisasi, komunikasi dan

sumber daya manusia yang ada, maka akan meningkatkan pengelolaan keuangan desa.

(Rulyanti, 2017)

Manajemen keuangan desa yaitu manajemen dana yang dikelola secara terbuka dan

tidak disembunyikan dari warga masyarakat dan dilaksanakan berdasarkan pedoman hukum

dan aturan yang ada. (Dewi, 2019)

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

12

Manajemen keuangan desa atau disebut juga dengan pembiayaan desa adalah

sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan keuangan, pemanfaatan keuangan

hingga pertanggung jawaban keuangan dengan harapan tercapainya tujuan agar fasilitas desa

dan perekenomian desa terpenuhi secara efektif dan efisien. (Bella, 2016)

Ada lima tahap dalam manajemen keuangan desa meenurut Yabbar dan Hamzah

dalam (Puspita, 2019) adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Pengertian Perencanaan adalah Proses tahapan kegiatan untuk pemanfaatan

dan pengalokasian sumber daya dalam jangka waktu tertentu untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat desa.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan manajemen keuangan merupakan implementasi APB Desa.

Tahap pelaksanaan adalah Suatu kegiatan untuk menjalankan APB Desa dalam waktu

satu tahun angaran.

3. Pentausahan

Penatausahaan adalah Suatu kegiatan dalam bidang keuangan yang

dilaksanakan berdasarkan prinsip, standar serta prosedur sehingga memperoleh

informasi mengenai keuangan.

4. Pelaporan

Pelaporan adalah Suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka

penyampaian hal-hal yang berkaitan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan

selama satu periode sebagai wujud pelaksanaan pertanggungjawaban atas kewajiban

yang diberikan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

13

5. Pertanggung jawaban

Pertanggung jawaban penyelenggaraan pemerintah Desa merupakan ukuran

yang digunakan dalam menghitung tingkat kesesuaian pelayanan diselenggarakan

dengan ukuran nilai atau norma yang berlaku di masyarakat.

2.2. Teori Pendukung

Adapun peralatan pendukung yang dimaksud untuk merancang model sistem

yang baru pada penulisan tugas akhir adalah :

2.2.1 Entity Relationship Diagram(ERD)

A. Pengertian ERD

ERD (Entitiy Relationship Diagram) merupakan sebuah konsep yang

mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (database) dan didasarkan pada persepsi dari

sebuah dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek yaitu disebut sebagai entity dan

hubungan atau relasi antar objek-objek tersebut. (Achmad, 2019)

ERD adalah suatu pemodelan dari basis data yang berdasarkan objek yang saling

berhubungan antara satu dengan yang lainnyayang dikonversikan ke dalam bentuk diagram

atau flowchart. Suatu objek disebut entitas dan hubungan yang dimilikinya disebut

relasi.Suatu entitas bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dari suatu entitas

dengan entitas lainnya. (Anubhakti, 2020)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk menjelaskan

hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai

hubungan antar relasi.ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. (Hidayat, 2019)

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

14

Menurut Fathansyah dalam (Sukmaindrayana, 2017) Entity Relationship Diagram

(Diagram ERD) adalah yang digunakan untuk menggambarkan model Entity Relationship

yang berisi komponen-komponen. Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang masing-

masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempersentasikan seluruh fakta dari dunia

nyata yang kita tinjau.

Simbol-simbol dalam ERD (Entity Relationship Diagram) menurut (Kusumo, 2016)

adalah sebagai berikut:

1. Relasi

Hubungan antara beberapa entitas. sebagai contoh relasi antar mahaiswa dengan mata

kuliah dimana setiap mahasiswa bisa mengambil beberapa mata kuliah dan setiap

mata kuliah bisa diambil oleh lebih dari 1 mahasiswa. relasi tersebut memiliki

hubungan banyak ke banyak.

2. Entitas

Entitas adalah objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek lain,

sebagai contoh mahasiswa,dosen,departemen. Entitias terdiri atas beberapa atribut.

3. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk

mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Atribut kunci merupakan hal

pembeda atribut dengan entitas.

B. Kardinalitas Relasi

Mempersentasikan suatu basisdata relasional senantiasa memiliki relasi-relasi dari

sejumlah entitas yang dapat ditentukan banyaknya. Banyaknya suatu relasi yang dimiliki

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

15

oleh suatu relasi entitas disebut derajat relasi. Derjat relasi maksimum disebut dengan

kardinalitas sedangkan derajad minimum disebut dengan modalitas. Kardinalitas yang

terjadi diantara dua himpunan entitas (misal A dan B) dapat berupa:

1. Satu ke satu (One to One)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya

setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan

satu entitas himpunan entitas

2. Satu ke banyak (One to Many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas

pada himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada

himpunan entitas A.

3. Banyak ke satu (Many to One)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas

pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada

himpunan entitas B.

4. Many to Many

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas

pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan

entitas A.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

16

2.2.2 Unified Modeling Language(UML)

Suatu metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi

objek, atau definisi UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada

visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem software. Saat ini UML

sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print software. (Kusumo, 2016)

Menurut Teguh Prihandoyo dalam (Prihandoyo, 2018) UML (Unified Modelling

Language) adalah sebuah bahasa yang sudah menjadi standar di dunia industri untuk

visualisasi, merancang dan mendokumentasikan system piranti lunak. UML menawarkan

sebuah standar untuk merancang model sebuah system.

Unified Modeling Language (UML) adalah tujuan umum, perkembangan, bahasa

pemodelan di bidang rekayasa perangkat lunak, yang dimaksudkan untuk menyediakan

cara standar untuk memvisualisasikan desain sistem. (Taufik, 2019)

UML (Unified Modeling Language) memiliki diagram-diagram yang digunakan dalam

pembuatan aplikasi berorintasi objek, diantaranya :

1. Use Case Diagram

Use Case Diargam merupakan pemodelan untuk melakukan (behavior) sistem

informai yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja

yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan

fungsi-fungsi itu.

2. Activty Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari

sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Perlu

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

17

diperhatikan bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa

yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

3. Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-

kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut

atribut dan metode atau operasi.

4. Sequence Diagram

Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar

objek. Untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek

yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang

diinstansiasi menjadi objek itu.

2.2.3 Logical Record Structured(LRS)

Menurut (Taufik, 2017) “sebelum tabel dibentuk dari field atau atribut entitas secara

fisik atau level internal, maka harus dibuatkan suatu bentuk relational model yang dibuat

secara logic atau level external dan konsep, dari pernyataan tersebut dibutuhkan yang disebut

dengan Logical Record Structure (LRS)”.

Menurut kusrini dalam (Taufik, 2019) Logical record structure merupakan struktur

record pada tabel yang terbentuk dari hasil antara himpunan entitas. Memiliki aturan pokok

yang sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik perhatian utama

Logical record structure adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-

tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel

dan foreign key. (Rahmawati, 2016)

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

18

Menurut (Ardiansyah, 2019) (LRS) adalah representasi dari struktur record-record

pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas. Di bentuk dengan

nomor dan tipe record. Beberapa tipe record di gambarkan oleh kotak empat persegi panjang

dan dengan nama yang unik.

Dalam pembuatan Logical Record Structure (LRS) terdapat tiga hal yang dapat

mempengaruhi, yaitu :

1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-one), maka digabungkan

dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan dengan entitas yang

memiliki atribut yang lebih sedikit.

2. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka hubungan

relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak.

3. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many), maka

hubungan relasi tidak akan digabungkan

LRS(Logical Record Structure) aturan-aturan dalam melakukan transformasi E-R

Diagram ke logical record structure sebagai berikut: (Nuris, 2018)

1. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berada diluar

kotak dan atribut berada didalam kotak.

2. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang dipisah

dalam sebuah kotak sendiri.