7 BAB 3 (Autosaved)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    1/23

    BAB 3

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1 Anatomi

    Permukaan korteks serebri superficial terdiri dari lapisan.Kortek motor

    frontal terutama terdiri sel pramidal ! " kortek #ranular $. Kortek sensoris

    parietal terutama lapisan #ranular ! " kortek #ranular $

    Fungsi hemisfer kanan dan kiri

    Kerusakan otak unilateral akan

    memberikan #e%ala berbeda.

    &emisfer kiri merupakan 'emisfer

    dominan untuk oran# tan#an kanan

    !ri#'t 'anded$. (ran# kidal )*+

    'emisfer dominan tetap dikiri. Kerusakan 'emisfer kiri akan memberi #e%ala

    #an##uan ba'asa , ap'asia- sedan# 'emisfer kanan terutama isuospatial.

    14

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    2/23

    Lobus frontal

    1. Presental #/rus merupakan area

    motor kontralateral dari 0a%a'-

    len#an- tun#kai-batan#.

    . Area brocca2s merupakan pusat

    bicara motorik pada lobus dominan.

    3. Suplementari motor area untuk

    #erakan kontralateral kepala dan lirikan mata.

    . Area prefrontal merupakan area untuk kepribadian dan inisiatif.

    4. 5obulus parasental merupakan pusat kontrol in'ibisi untuk miksi dan

    defikasi.

    6an##uan lobus frontal

    1. Presentral #/rus7 monop'le#i atau 'emip'le#ia area Brocca disfasia

    . Suplementari motor area 7 paral/sis kepala dan #erakan bola mata

    berla0anan ara' lesi- se'in##a kepala dan mata keara' lesi 'emisfer

    3. Area prefrontal7 kerusakan serin# bilateral karean #an##uan aneurisma a.

    8ommunican anterior- men#akibatkan #an##uan tin#kab laku , ke'ilan#an

    in'ibisi.

    Ada 3 sindroma prefrontal 7

    9 Sindroma orbitofrontal 7 disin'ibisi. :un#si menilai %elek- emosi

    labil.

    9 Sindroma frontal koneksitas 7 apati. Indiferens. Pikiran abstrak.

    9 Sindroma frontal medial7 akineti- inkontinen- sparse erbal output

    . 5obulus parasentral 7 inkontinentia urin at ali

    Lobus parietal

    :un#si lobus parietal

    1. #/rus postcentral 7 merupakan kortek sensoris /an# menerima %aras

    afferent dari posisi- raba dan #erakan pasif.

    . #/rus an#ularis dan supramar#inal 7 'emisfer dominan merupakan ba#ian

    area ba'0a ;ernic

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    3/23

    inte#rasikan. 5obus non dominan pentin# untuk konsep = bod/ im#e=- dan

    sadar akan lin#kun#an luar.

    Kemampuan untuk kontruksi bentuk- men#'asilkan isual atau ketrampilan

    proprioseptik. 5obus dominan berperan pada kemampuan men#'itun# atau

    kalkulasi. Jaras isual radiatio optika melalui ba#ian dalam lobus parietal.

    6an##uan lobus parietal

    1. 6an##uan korteks sensoris dominan , non 9 dominan men/ebabkan

    kelainan sensori kortikal berupa #an##uan 7 sensasi postural- #erakan

    pasif- lokalisasi akurat raba 'alus- = t0o points discrimination=-

    astereo#nosia-= sensor/ inattention=

    . 6/rus an#ularis dan supramar#inal 7 ap'asia 0ernicke2s

    3. 5obus non 9 dominan 7 anoso#nosia !denies$- dressin# apraksia-

    #eo#rafikal a#nosia- konstruksional apraksia. 5obus dominan 7 #erstsman

    sindroma 7 left > ri#'t disorientasi- fin#er a#nosia- akalkuli dan a#rafia.

    . 6an##uan radiasio optika 7 'omonim kuadrananopsi ba0a'.

    Lobus temporal

    16

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    4/23

    1. Kortek auditori terletak pada

    permukaan #/rus temporal

    superior ! " #/rus &esc'l$.

    &emisfer dominan pentin# untuk

    penden#aran ba'asa- sedan#

    'emisfer non 9 dominan untuk

    menden#ar nada- ritme dan musik.

    . 6/rus temporalis media > inferior berperan dalam fun#si bela%ar >

    memori.3. 5obus limbic 7 terletak pada ba#ian inferior medial lobus temporal-

    termasuk 'ipokampus > #/rus para'ipokampus. Sensasi olfaktoris melalui

    %aras ini- %u#a emosi , sifat efektif. Serabut olfaktori berak'ir di uncus.

    Jaras isual melalui ba#ian dalarn lobus temporal sekitar cornu posterior

    entrikel lateral.

    6an##uan lobus Temporal

    1. Kortek auditori 7 tuli kortikal. 5obus dominan ketulian untuk menden#ar

    pembicaraan atau amusia pada lobus non 9 dominan

    . 6/rus temporal media > infrior 7 #an##uan memori , bela%ar

    3. Kerusakan lobus limbic 7 'alusinasi olfaktori seperti pada ban#kitan parsia

    komplek. A#resif , kelakuan antisosisal- tidak mampu untuk men%a#a

    memori baru.. Kerusakan radiasio optika 7 'emianopsi 'omonim kuadranopia ba#ian

    atas.

    Lobus Occipital

    5esi Kortikal

    5esi kortikal memberikan #e%ala 'omonim den#an , tanpa kelainan

    macula. Bila 'an/a kutub occipital terkena maka kelainan macula den#an

    17

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    5/23

    pen#li'atan perifer normal.

    Buta kortikal 7 Karena lesi

    kortikal /an# luas- reflek pupil

    normal > persepsi ca'a/a !9 $.

    Anton2s sindroma 7 Kerusakan

    striata dan para striata men/ebabkan kelainan interpretasi isual. Pasien tidak

    sadar buta dan men/an#kal. Karena kelainan arteri cerebri posterior- %u#a

    dapat men#ikuti 'ipoksia > 'ipertensi ensefalopati. Balin sindroma 7 tidak

    bisa melirikkan mata olunteer disertai isual a#nosia- karena lesi parieto9

    occipital bilateral.

    &alusinasi isual

    &alusinasi karena lesi occipital biasan/a seder'ana- tampak seba#ai pola

    !?i#?a#- kilatan$ dan men#isi lapan#an 'emianopsi- sedan# 'alusinasi karena

    lobus temporal berupa bentuk komplek clan men#isi seluru' lapan# pandan#.

    Ilusi isual 7 distoris bentuk- 'ilan#n/a 0arna- makropsia , mikrosia- serin#

    pada lesi non 9 dominan.

    Prosopa#nosia 7 pasien men#enal 0a%a' oran# tidak bisa men/ebutkan

    naman/a.

    Pendekatan dia#nosa d/sp'asia

    @en#arkan isi dan kelancaran ba'asa- amati den#an perinta' seder'ana

    sampai komplek Penilaian ditu%ukan pada 7 bicara spontan- penamaan-

    pen#ulan#an- baca dan tulis.

    Brocca d/sp'asia 7 bicara tak lancar- terta'an- pen#ertian baik.

    18

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    6/23

    ;ernicke d/sp'asia7 pen#ertian ter#an##u- bicara lancar tapi tak bearti-

    neolo#isme- parap'rasia- tulisan %elek.

    6lobal d/sp'asia 7 bicara tak lancar- pen#ertian %elek.

    Area reseptif dan ekspresi di'ubun#kan melalui fasikulus arkuata untuk

    men%alankan fun#si inter#rasi.

    @/sp'asia adala' kelainan dapatan /an# ditandai den#an 'ilan#n/a

    kemampuan produksi atau pen#ertian ter'adap pembicara dan,tulisan karena

    kerusakan otak sekunder.

    3. pilepsi

    3..1 @efinisi

    pilepsi adala' 8etusan listrik lokal pada substansia #risea otak /an# ter%adi

    se0aktu90aktu- mendadak- dan san#at cepat /an# dapat men#akibatkan

    seran#an penurunan kesadaran- peruba'an fun#si motorik atau sensorik-

    perilaku atau emosional /an# intermiten dan stereotipik. Pelepasan aktifitas

    listrik abnormal dari sel9sel neuron di otak ter%adi karena fun#si sel neuron

    ter#an##u. 6an##uan fun#si ini dapat berupa #an##uan fisiolo#ik- biokimia-

    anatomi den#an manifestasi baik lokal maupun #eneral. pilepsi adala' suatu

    kelainan di otak /an# ditandai adan/a ban#kitan epileptik /an# berulan# !lebi'

    dari satu episode$. International 5ea#ue A#ainst pileps/ !I5A$ dan

    International Bureau for pileps/ !IB$ pada ta'un **4 merumuskan kembali

    definisi epilepsi /aitu suatu kelainan otak /an# ditandai ole' adan/a faktor

    predisposisi /an# dapat mencetuskan ban#kitan epileptik- peruba'an

    neurobiolo#is- ko#nitif- psikolo#is- dan adan/a konsekuensi sosial /an#

    diakibatkann/a. @efinisi ini membutu'kan sedikitn/a satu ri0a/at ban#kitan

    epileptik sebelumn/a. Sedan#kan ban#kitan epileptik didefinisikan seba#ai

    19

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    7/23

    tanda dan , #e%ala /an# timbul sepintas !transien$ akibat aktiitas neuron /an#

    berlebi'an atau sinkron /an# ter%adi di otak.

    Terdapat beberapa elemen pentin# dari definisi epilepsi /an# baru

    dirumuskan ole' I5A dan IB /aitu 7

    a. i0a/at sedikitn/a satu ban#kitan epileptik sebelumn/a.

    b. Peruba'an di otak /an# menin#katkan kecenderun#an ter%adin/a ban#kitan

    selan%utn/a

    c. Ber'ubun#an den#an #an##uan pada faktor neurobiolo#is- ko#nitif-

    psikolo#is- dan konsekuensi sosial /an# ditimbulkan.

    Ban#kitan epilepsi adala' manifestasi klinis dari ban#kitan serupa

    !stereotipik$ /an# berlebi'an dan abnormal- berlan#sun# secara tiba9tiba dan

    sementara- den#an atau tanpa peruba'an kesadaran- disebabkan ole'

    'iperaktifitas listrik sekelompok sel saraf di otak /an# bukan disebabkan ole'

    suatu pen/akit otak akut !unprovoked$.

    3.. pidemiolo#i

    Secara keseluru'an insiden epilepsi tertin##i ter%adi pada masa ba/i dan

    kanak9kanak- dan pada masa tua. Namun- distribusi berbentuk U ini tidak benar

    pada epileps/ /an# terkait den#an lokasi kelainann/a- di mana ke%adian ini

    ter%adi sekitar * , 1**.*** , ta'un dari la'ir sampai * ta'un- setela' itu an#ka

    ke%adian menin#kat drastis. @alam sebua' penelitian di In##ris- ke%adian

    epilepsi !'ampir semua terkait lokasi$ menin#kat dari C , 1**.*** pada oran#

    *9D ta'un men%adi 14D , 1**.*** pada usia )* ta'un dan /an# lebi' tua.

    20

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    8/23

    Selama periode 4*9ta'un 1D391D)- ))* oran# didia#nosis den#an epilepsi

    di oc'ester- Einnesota !mas/arakat kelas menen#a' /an# didominasi

    ras Kaukasia$. 5ima pulu' tu%u' persen memiliki epilepsi den#an lokasi

    kelainan tertentu dan dua perti#a memiliki ke%an# parsial kompleks. Insidensi

    menurut umur indiidu den#an ke%an# parsial kompleks adala'

    1,1**.***,t'n. @i Sout'0est Prancis insiden keseluru'an epilepsi /an#

    ber'ubun#an den#an lokasi kelainan adala' 1C.1,1**.*** dan 33. ,1**.***

    pada mereka /an# berusia * atau lebi' tua. @alam sebua' studi di @enmark

    dari 14*) oran# de0asa- C3-4+ men#idap epilepsi /an# terkait den#an

    lokasi kelainann/a !simptomatik$- dan indiidu den#an ke%an# parsial kompleks

    sekitar 3)-+ dari semua kasus. Pasien den#an ke%an# parsial kompleks berkisar

    1-+ dari kasus dalam studi baru9baru ini di Icelandic tapi 'ampir seten#a'

    dari kasus /an# terdaftar seba#ai ke%an# umum- bukan sebalikn/a

    3..3 tiolo#i

    tiolo#i dari epilepsi adala' multifaktorial- tetapi sekitar * + dari kasus

    epilepsi tidak dapat ditemukan pen/ebab /an# pasti atau /an# lebi' serin# kita

    sebut seba#ai kelainan idiopatik. Terdapat dua kate#ori ke%an# epilepsi /aitu

    ke%an# fokal dan ke%an# umum. Secara #aris besar- etiolo#i epilepsi diba#i

    men%adi dua- /aitu 7

    Tabel 3.1 tiolo#i pilepsi

    Ke%an# :okal Ke%an# Umum Ke%an# Umum

    a. Trauma kepala

    b. Stroke

    c. Infeksi

    d. Ealformasi askuler

    e. Tumor !Neoplasma$

    f. @isplasia

    g. Mesial Temporal Sclerosis

    a. Pen/akit metabolik

    b. eaksi obat

    c. Idiopatik

    d. :aktor #enetik

    e. Ke%an# fotosensitif

    21

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    9/23

    3.. Klasifikasi

    Klasifikasi International League Against Epilepsy !I5A$ 1D)1 untuk ke%an#

    epilepsi 7

    Tabel 3. Klasifikasi Ke%an# pilepsi

    No. Klasifikasi ke%an# epilepsi

    1. Ke%an#

    parsial

    Ke%an# parsial seder'ana F Ke%an# parsial seder'ana den#an

    #e%ala motorik

    F Ke%an# parsial seder'ana den#an

    #e%ala somatosensorik atau sensorikk'usus

    F Ke%an# parsial seder'ana den#an

    #e%ala psikis

    Ke%an# parsial kompleks F Ke%an# parsial kompleks den#an onset

    parsial seder'ana diikuti #an##uan

    kesadaran

    F Ke%an# parsial kompleks den#an

    #an##uan kesadaran saat onset

    Ke%an# parsial /an#

    men%adi ke%an#

    #eneralisata sekunder

    F Ke%an# parsial seder'ana men%adi

    ke%an# umum

    F Ke%an# parsial kompleks men%adi

    ke%an# umum

    F Ke%an# parsial seder'ana men%adi

    ke%an# parsial kompleks dan

    kemudian men%adi ke%an# umum

    . Ke%an#

    umum

    F Ke%an# absans

    F Absans atipikalF Ke%an# mioklonik

    F Ke%an# klonik

    F Ke%an# tonik9klonik

    F Ke%an# atonik

    Klasifikasi International 5ea#ue A#ainst pileps/ !I5A$ 1D)D untuk

    sindroma epilepsi 7

    22

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    10/23

    Tabel 3.3 Klasifikasi Sindroma pilepsi

    No Klasifikasi

    sindroma epilepsi

    1 Berkaitanden#an

    letak

    fokus

    Idiopatik F pilepsi anak beni#na den#an#elomban# paku di

    sentrotemporal !olandikbeni#na$

    F pilepsi anak den#an

    paroksimal oksipital

    Simtomatik

    Simtomatik F 5obus temporalis

    F 5obus frontalis

    F 5obus parietalisF 5obus oksipitalis

    F Kronik pro#resif parsialis

    kontinu

    Kripto#enik

    .pilepsi

    umum

    Idiopatik F Ke%an# neonates familial

    beni#na

    F Ke%an# neonates beni#na

    F pilepsi mioklonik beni#na

    pada ba/iF pilepsi absans pada anak

    !pyknolepsy$

    F pilepsi absans pada rema%a

    F pilepsi mioklonik pada

    rema%a

    F pilepsi den#an seran#an

    tonik9klonik saat ter%a#a

    Kripto#enik atausimtomatik F Sindroma ;est !spasme ba/i$F Sindroma 5ennoG96astaut

    F pilepsi den#an ke%an#

    mioklonik9astatik

    F pilepsi den#an mioklonik

    Absans

    Simtomatik F tiolo#i non spesifik

    9 nsefalopati mioklonik

    neonatal

    9 pilepsi ensefalopati pada

    ba/i

    23

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    11/23

    9 6e%ala epilepsi umum lain

    /an# tidak dapat

    didefinisikan

    F Sindrom spesifik

    9 Ealformasi serebral

    9 6an##uan metabolisme

    3 pilepsi

    dan

    sindrom

    /an# tidak

    dapat

    ditentukan

    fokal atau#eneralisat

    a

    Seran#an

    fokal dan

    umum

    Tanpa

    #ambaran

    te#as fokal

    atau umum

    F Ke%an# neonatal

    F pilepsi mioklonik berat pada

    ba/i

    F pilepsi den#an #elomban#

    paku kontinu selama

    #elomban# renda' tidur

    !Sindroma Taissinare$F Sindroma 5andau9Kleffner

    Sindrom

    k'usus

    Ke%an# demam

    Status epileptikus

    Ke%an# berkaitan

    den#an #e%ala

    metabolik atau

    toksik akut

    3.2.5 Kejang Parsial Kompleks

    pilepsi terba#i men%adi ke%an# parsial seder'ana- ke%an# parsial kompleks-

    dan ke%an# parsial sekunder #eneralisata. Semua bermula dari pusat ke%an# di

    daera' kortikal. Ke%an# parsial seder'ana cukup lokal ba'0a tidak ada

    penurunan kesadaran- dan #ambaran klinis ke%an# adala' refleksi dari lokasi

    pusat ke%an#. Ke%an# parsial kompleks men%alar melibatkan ba#ian dari

    'emisper /an# berla0anan- dan 'al itu men#akibatkan #an##uan kesadaran-

    /aitu penurunan kontak den#an lin#kun#an. Ke%an# umum sekunder dimulai

    dari pusat kortikal- kemudian men/ebar ke diencep'alon dan

    24

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    12/23

    'emisper berla0anan dan men/ebabkan penurunan kesadaran /an# len#kap dan

    ke%an# umum tonik9klonik. Semiolo#i klinis pada ke%an# parsial kompleks

    ter#antun# pada lokasi pusat ke%an# di kortikal.

    Lobus temporaladala' lokasi /an# palin# umum men%adi pusat ke%an#

    parsial kompleks. Sekitar )*+ dari pasien den#an epilepsi memiliki ke%an# /an#

    berasal dari lobus temporal. Ke%an# parsial kompleks /an# berasal dari lobus

    temporal menurut studi EI serin# dikaitkan den#an mesial temporal sclerosis

    dan serin# dimulai den#an aura. Palin# umum adala' sensasi iscerosensorik

    seperti sensasi naik dari perut- atau rasa takut. @H% u dan sensasi penciuman

    merupakan aura /an# kuran# umum. (tomatisasi (ro9pencernaan !bibir

    men#un/a'$ men%adi #e%ala /an# umum. Kepala berali' ke sisi ipsilateral-

    (tomatisasi manual pada sisi ipsilateral- atau sikap d/stonic dari ekstremitas

    atas /an# kontralateral dapat membantu menentukan pusat ke%an#.Kebin#un#an

    /an# ter%adi setela'n/a biasan/a berlan#sun# setidakn/a beberapa menit- setela'

    itu ter%adi pemuli'an berta'ap. Biasan/a- pasien men#alami amnesia

    selama ke%an# parsial kompleks ter%adi. Namun- ban/ak pasien bersikeras

    ba'0a mereka mampu meli'at lin#kun#an mereka selama ke%an# ter%adi. &al ini

    mun#kin karena mereka in#at ba'0a ba#ian dari ke%an# parsial seder'ana

    mereka an##ap seba#ai ke%an# len#kap.

    Ke%an# parsial kompleks /an# berasal dari lateral atau neokorteks lainn/a

    ter%adi pada kuran# dari 1*+ pasien. &al itu mene#askan ba'0a ke%an# /an#

    berasal dari neokorteks lobus temporal palin# serin# dimulai den#an ilusi indera

    atau 'alusinasi penden#aran- cepat 'ilan#n/a kontak den#an lin#kun#an- sikap

    kontralateral distonik tanpa (tomatisasi oro9pencernaan- durasi ke%an# lebi'

    25

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    13/23

    pendek- dan serin# tipe epileps/ parsial sekunder #eneralisata. Eaillard et A5

    tela' men%elaskan ba'0a ada ti#a subtipe elektropsikolo#i dari epilepsi lobus

    temporal.

    Pada lobus frontalonset ke%an# parsial kompleks /an# palin# serin# di

    malam 'ari. Biasan/a mereka tiba9tiba ke%an#- pendek durasin/a- dan memiliki

    sedikit atau tidak ada kebin#un#an pasca ke%an#. Perilaku dapat men%adi 'isteris

    dan ane',#an%il. Karena perilaku ane' dan serin# ter%adi kesulitan merekam

    #elomban# pada 6 !karena seba#ian besar ka0asan korteks frontal tidak

    dapat diakses ke permukaan elektroda$- ke%an# kadan#9kadan# dian##ap seperti

    ke%an# nonepileptic psiko#enik. Namun- sifat stereotip ke%an# seperti pada

    pasien tertentu- terlepas dari ba#aimana ane'n/a perilaku tersebut- dokter 'arus

    0aspada untuk kemun#kinan ke%an# berasal dari lobus frontal.

    Karakteristik ke%an# lobus frontal dapat berariasi- ter#antun# pada lokasi

    dari fokus ke%an# dalam lobus frontal. Karakteristik dari tu%u' %enis ke%an# lobus

    frontal tela' dirinci dalam International 8lassification of epilepsi dan epilepsi

    S/ndromes.

    Kejang parsial kompleks yang bersal dari lobus oksipital lobus masi'

    kuran# umum dibandin#kan /an# berasal dari temporal atau frontal- dan

    ditandai den#an 'alusinasi isual dasar atau kompleks atau ilusi. Paksa berkedip

    atau kelopak mata ber#etar pada a0al ke%an# %u#a tela' men%elaskan ba'0a

    ke%an# berasal dari oksipital.

    pilepsy dari lobus parietal adala' /an# palin# umum dari epilepsi

    /an# ber'ubun#an den#an lokasi kelainann/a. Ke%an# parsial /an# berasal dari

    lobus parietal onsetn/a terdiri dari peruba'an sensorik- disorientasi isuospatial-

    26

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    14/23

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    15/23

    6e%ala berariasi dan 'ampir sama den#an ke%an# parsial seder'ana-

    tetapi /an# palin# k'as ter%adi adala' penurunan kesadaran dan

    otomatisme.$ Ke%an# umum

    5esi /an# terdapat pada ke%an# umum berasal dari seba#ian besar dari otak

    atau kedua 'emisfer serebrum. Ke%an# ter%adi pada seluru' ba#ian tubu' dan

    kesadaran penderita umumn/a menurun.

    a. Ke%an# Absans

    &ilan#n/a kesadaran sessat !beberapa detik$ dan mendadak disertai

    amnesia. Seran#an tersebut tanpa disertai perin#atan seperti aura atau

    'alusinasi- se'in##a serin# tidak terdeteksi.

    b. Ke%an# Atonik

    &ilan#n/a tonus mendadak dan biasan/a total pada otot an##ota badan-

    le'er- dan badan. @urasi ke%an# bisa san#at sin#kat atau lebi' lama.

    c. Ke%an# Eioklonik

    @itandai den#an kontraksi otot bilateral simetris /an# cepat dan sin#kat.

    Ke%an# /an# ter%adi dapat tun##al atau berulan#.

    d. Ke%an# Tonik9Klonik

    Serin# disebut den#an ke%an# grand mal. Kesadaran 'ilan# den#an cepat

    dan total disertai kontraksi menetap dan masif di seluru' otot. Eata

    men#alami deiasi ke atas. :ase tonik berlan#sun# 1* 9 * detik dan diikuti

    ole' fase klonik /an# berlan#sun# sekitar 3* detik. Selama fase tonik- tampak

    %elas fenomena otonom /an# ter%adi seperti dilatasi pupil- pen#eluaran air liur-

    dan penin#katan den/ut %antun#.

    e. Ke%an# Klonik

    28

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    16/23

    6e%ala /an# ter%adi 'ampir sama den#an ke%an# mioklonik- tetapi ke%an#

    /an# ter%adi berlan#sun# lebi' lama- biasan/a sampai menit.

    f. Ke%an# Tonik

    @itandai den#an kaku dan te#an# pada otot. Penderita serin# men#alami

    %atu' akibat 'ilan#n/a keseimban#an-

    3..) Patofisiolo#i

    Neuron memiliki potensial membran- 'al ini ter%adi karena adan/a perbedaan

    muatan ion9ion /an# terdapat di dalam dan di luar neuron. Perbedaan %umla'

    muatan ion9ion ini menimbulkan polarisasi pada membran den#an ba#ian

    intraneuron /an# lebi' ne#atif. Neuron bersinapsis den#an neuron lain melalui

    akson dan dendrit. Suatu masukan melalui sinapsis /an# bersifat eksitasi akan

    men/ebabkan ter%adin/a depolarisasi membran /an# berlan#sun# sin#kat-

    kemudian in'ibisi akan men/ebabkan 'iperpolarisasi membran. Bila eksitasi

    cukup besar dan in'ibisi kecil- akson mulai teran#san#- suatu potensial aksi

    akan dikirim sepan%an# akson- untuk meran#san# atau men#'ambat neuron lain-

    se'in##a ter%adila' epilepsi.

    pilepsi ditandai ole' ban#kitan berulan# /an# diakibatkan ole' aktiitas

    listrik /an# berlebi'an pada seba#ian atau seluru' ba#ian otak. Seoran#

    penderita dikatakan menderita epilepsi bila setidakn/a men#alami dua kali

    ban#kitan tanpa prookasi. Ban#kitan epilepsi disebabkan ole'

    ketidakseimban#an antara faktor eksitasi dan in'ibisi serebral- ban#kitan akan

    muncul pada eksitabilitas /an# tidak terkontrol. Pada seba#ian besar kasus tidak

    di%umpai kelainan anatomi otak- namun pada beberapa kasus epilepsi disertai

    29

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    17/23

    ole' kerusakan struktural otak /an# men#akibatkan disfun#si fisik dan retardasi

    mental.

    3..D Pene#akan @ia#nosa

    pilepsi dapat dite#akkan setela' pasien men#alami dua atau lebi' ke%an#

    /an# tidak dipicu !ud?inski dan S'i'- *11$. @ia#nosis pasti dapat dite#akkan

    'an/a %ika ke%an# ter%adi selama perekaman 6 atau %ika muatan listrik dapat

    di'ubun#kan den#an tanda dan #e%ala pasien. (le' karena itu- dia#nosis ke%an#

    tetap /an# palin# utama.

    @ia#nosis epilepsi merupakan masala' tersendiri karena membuat dia#nosis

    epilepsi secara rutin memerlukan pen#eta'uan klinis dan keterampilan /an#

    k'usus. Pada keban/akan pasien epilepsi- dia#nosis dapat dibuat den#an

    men#eta'ui secara len#kap ri0a/at pen/akit- pemeriksaan fisik dan neurolo#i-

    pemeriksaan elektroensefalo#rafi- dan pencitraan otak.

    1. Anamnesis

    Anamnesis 'arus dilakukan secara cermat- rinci- dan men/eluru' karena

    pemeriksa 'ampir tidak perna' men/aksikan seran#an /an# dialami

    penderita. Anamnesis dapat berupa autoanamnesis maupun aloanamnesis-

    meliputi7

    a. Pola atau bentuk seran#an

    b. 5ama seran#an

    c. 6e%ala sebelum- selama- dan sesuda' seran#an

    d. :rekuensi seran#an

    e. :aktor pencetus

    f. Ada tidakn/a pen/akit lain /an# diderita sekaran#

    30

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    18/23

    #. Usia saat seran#an pertama

    '. i0a/at ke'amilan- persalinan- dan perkemban#an

    i. i0a/at pen/akit- pen/ebab- dan terapi sebelumn/a

    %. i0a/at pen/akit epilepsi dalam keluar#a

    . Pemeriksaan fisik dan neurolo#i

    Eeli'at adan/a tanda9tanda infeksi- seperti demam- infeksi telin#a- tanda

    menin#eal- atau bukti adan/a trauma kepala. Pemeriksaan fisikk 'arus

    menepis sebab9sebab ter%adin/a seran#an den#an men##unakan umur dan

    ri0a/at pen/akit seba#ai pe#an#an. Pada anak9anak- pemeriksa 'arus

    memper'atikan adan/a keterlambatan perkemban#an- or#anome#ali-

    perbedaan ukuran antara an##ota tubu' /an# dapat menun%ukkan a0al

    #an##uan pertumubu'an otak unilateral. Pemeriksaan neurolo#is len#kap dan

    rinci adala' pentin#- k'ususn/a untuk mencari tanda9tanda fokal atau lateral.

    3. Pemeriksaan penun%an#

    a. lektroensefalo#rafi !6$

    Pemeriksaan 6 'arus dilakukan pada semua pasien epilepsi dan

    merupakan pemeriksaan penun%an# /an# palin# serin# dilakukan untuk

    mene#akkan dia#nosis epilepsi dan tipe ke%an# lainn/a /an# tepat dan

    ba'kan sindrom epilepsi !Earkand- **D$. 6 %u#a dapat membantu

    pemili'an obat anti epilepsi dan prediksi pro#nosis pasien !Smit'- **4$.

    Adan/a kelainan fokal pada 6 menun%ukkan kemun#kinan adan/a lesi

    struktural di otak- sedan#kan adan/a kelainan umum pada 6

    menun%ukkan kemun#kinan adan/a kelainan #enetik atau metabolik.

    Pemeriksaan 6 rutin sebaikn/a dilakukan perekaman pada 0aktu sadar

    31

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    19/23

    dalam keadaan istira'at dan pada 0aktu tidur !Sunar/o- **$. 6ambaran

    6 pasien epilepsi menun%ukkan #ambaran epileptiform- misaln/a

    #elomban# ta%am !spike$- paku9ombak- paku ma%emuk- dan #elomban#

    lambat /an# timbul secara paroksismal.

    b. Pemeriksaan adiolo#is.

    Pemeriksaan /an# dikenal den#an istila' pencitraan otak

    (neuroimaging)bertu%uan untuk meli'at struktur otak den#an melen#kapi

    data 6. Pada pencitraan struktural- EI merupakan pili'an utama-

    lebi' un##ul dibandin#kan 8T scan- karena EI dapat mendeteksi dan

    men##ambarkan lesi epilepto#enik. Pencitraan fun#sional seperti Single

    Photon Emission omputerised Tomography !SP8T$-Positron Emission

    Tomography !PT$- dan EI fun#sional di#unakan lebi' lan%ut untuk

    menentukan lokasi lesi epilepto#enik sebelum pembeda'an %ika pencitraan

    struktural mera#ukan. EI fun#sional %u#a dapat membantu menentukan

    lokasi area fun#sional spesifik sebelum pembeda'an !onsensus

    !uidelines on the Management o" Epilepsy- *1*$.

    c. Pemeriksaan laboratorium

    Perlu diperiksa kadar #lukosa- kalsium- ma#nesium- natrium- bilirubin-

    dan ureum dalam dara'. Keadaan seperti &iponatremia - 'ipo#likemia-

    'ipoma#nesia- uremia- dan 'epatik ensefalopati dapat mencetuskan

    timbuln/a seran#an ke%an#. Pemeriksaan serum elektrolit bersama den#an

    #lukose- kalsium- ma#nesium- #lood $rea %itrogen- kreatinin dan test

    fun#si 'epar mun#kin dapat memberikan petun%uk /an# san#at ber#una.

    3.2.' Penatalaksanaan

    32

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    20/23

    Tu%uan utama pen#obatan epilepsi adala' membuat oran# den#an epilepsi

    !(@$ terbebas dari seran#an epilepsin/a- terutama terbebas dari seran#an

    ke%an# sedini mun#kin. Setiap kali ter%adi seran#an ke%an# /an# berlan#sun#

    sampai beberapa menit maka akan menimbulkan kerusakan sampai kematian

    se%umla' sel9sel otak. Apabila 'al ini terus9menerus ter%adi- maka dapat

    men#akibatkan menurunn/a kemampuan intele#ensi penderita. Pen#obatan

    epilepsi dinilai ber'asil dan (@ dikatakan sembu' apabila seran#an epilepsi

    dapat dice#a' atau pen/akit ini men%adi terkontrol den#an obat9obatan.

    Penatalaksanaan untuk semua %enis epilepsi dapat diba#i men%adi ba#ian7

    pen##unaan obat antiepilepsi !(A$- pembeda'an fokus epilepsi- pen#'ilan#an

    faktor pen/ebab dan faktor pencetus- serta pen#aturan aktiitas fisik dan mental.

    Tapi secara umum- penatalaksanaan epilepsi diba#i men%adi dua- /aitu7

    1. Terapi medikamentosa

    Terapi medikamentosa adala' terapi lini pertama /an# dipili' dalam

    menan#ani penderita epilepsi /an# baru terdia#nosa. Ketika memulai

    pen#obatan- pendekatan /an# Mmulai den#an renda'- lan%utkan den#an

    lambat (start lo&' go slo&) akan men#uran#i risiko intoleransi obat.

    Penatalaksanaan epilepsi serin# membutu'kan pen#obatan %an#ka

    pan%an#.

    Eonoterapi lebi' dipili' ketika men#obati pasien epilepsi- memberikan

    keber'asilan /an# sama dan tolerabilitas /an# un##ul dibandin#kan

    politerapi.

    Tabel 3.4 @aftar (A /an# umum di#unakan dan indikasin/a

    &ipe kejang Lini pertama Lini kedua

    Kejang parsial

    Parsial seder'ana- 8arbama?epine Aceta?olamide

    33

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    21/23

    Parsial kompleks-

    Umum sekunder

    5amotri#ine

    5eetiracetam

    (Gcarba?epine

    Topiramate

    Oalproate

    8lona?epam

    6abapentin

    P'enobarbitone

    P'en/toin

    Kejang umum

    Tonik9klonik-

    Klonik

    8arbama?epine

    5amotri#ine

    Topiramate

    Oalproate

    Aceta?olamide

    5eetiracetam

    P'enobarbitone

    P'en/toin

    Absans t'osuGimide

    5amotri#ine

    Oalproate

    Aceta?olamide

    8lona?epam

    Absans atipikal-

    Atonik-

    Tonik

    Oalproate Aceta?olamide

    8lona?epam

    5amotri#ine

    P'en/toin

    Topiramate

    Eioklonik Oalproate Aceta?olamide

    8lona?epam

    5amotri#ine

    5eetiracetam

    . Terapi beda' epilepsi

    Tu%uan terapi beda' epilepsi adala' men#endalikan ke%an# dan

    menin#katkan kualitas 'idup pasien epilepsi /an# refrakter. Pasien epilepsi

    dikatakan refrakter apabila ke%an# menetap meskipun tela' diterapi selama

    ta'un den#an sedikitn/a (A /an# palin# sesuai untuk %enis

    ke%an#n/a atau %ika terapi medikamentosa men#'asilkan efek sampin#

    /an# tidak dapat diterima. Terapi beda' epilepsi dilakukan den#an

    membuan# atau memisa'kan seluru' daera' epilepto#enik tanpa

    men#akibatkan risiko kerusakan %arin#an otak normal didekatn/a.

    Berikut Jenis terapi pembeda'an dari epileps/7

    34

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    22/23

    1. Anteromedial temporal resection !AET$ T'is is t'e most

    commonl/ performed procedure- 0it' t'e clearest indications and

    best results

    . 8orpus callosotom/ T'e aim of t'is procedure is to disrupt 1 or

    more ma%or central nerous s/stem !8NS$ pat'0a/s used in

    sei?ure #enerali?ation- t'us reducin# t'e freuenc/ and seerit/ of

    primar/ or secondar/ #enerali?ed sei?ures

    3. Eultiple subpial transection !EST$ T'e aim of t'is nonresectie

    procedure is to abolis' epileptiform disc'ar#es and correlatie

    sei?ures from epilepto#enic corteG b/ disruptin# intracortical

    s/nc'roni?ation and t'ereb/ !t'eoreticall/$ reducin# or eliminatin#

    t'e epilepto#enic potential of t'e sei?ure focus

    . :unctional 'emisp'erectom/ In t'is procedure- t'e corteG is

    disconnected from all subcortical structures- and t'e

    inter'emisp'eric commissures are diided- but t'e brain remains in

    place

    3..D Pro#nosis

    Pro#nosis epilepsi ter#antun# pada beberapa 'al- diantaran/a %enis epilepsi-

    faktor pen/ebab- saat pen#obatan dimulai- dan ketaatan minum obat.

    Pro#nosis epilepsi cukup men##embirakan. Pada 4*9C*+ penderita epilepsi

    seran#an dapat dice#a' den#an obat9obat- sedan#kan sekitar 4*+ pada suatu

    0aktu akan dapat ber'enti minum obat. Pro#nosis epilepsi di'ubun#kan

    den#an ter%adin/a remisi seran#an baik den#an pen#obatan maupun status

    psikososial- dan status neurolo#is penderita. Batasan remisi epilepsi /an#

    35

  • 7/24/2019 7 BAB 3 (Autosaved)

    23/23

    serin# dipakai adala' ta'un bebas seran#an !ke%an#$ den#an terapi. Pada

    pasien /an# tela' men#alami remisi ta'un 'arus dipertimban#kan untuk

    penurunan dosis dan pen#'entian obat secara berkala.

    Batasan lain /an# dipakai untuk men##ambarkan remisi adala' bebas

    seran#an !remisi terminal$ minimal bulan dalam terapi (A. Setela'

    tercapai bebas seran#an selama L bulan atau L ta'un den#an terapi- maka

    perlu dipikirkan untuk menurunkan dosis secara berkala sampai kemudian

    obat di'entikan- perlu mempertimban#kan risiko ter%adin/a relaps setela'

    pen#'entian obat. Berba#ai faktor predictor /an# menin#katkan risiko

    ter%adin/a relaps adala' usia a0itan pada rema%a , de0asa- %enis epilepsi

    sekunder- dan adan/a #ambaran abnormalitas 6. Berba#ai penelitian

    memperli'atkan ba'0a penderita epilepsi memiliki risiko kematian /an# lebi'

    tin##i dibandin# populasi normal. isiko kematian /an# palin# tin##i adala'

    pada penderita epilepsi /an# disertai defisit neurolo#i akibat pen/akit

    kon#enital. Kematian pada penderita epilepsi anak9anak palin# serin#

    disebabkan ole' pen/akit susunan saraf pusat /an# mendasari timbuln/a

    ban#kitan epilepsi.

    36