24
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD, GROUP INVESTIGATION (GI), dan MOTIVASI BELAJAR KIMIA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KOMPETENSI DASAR KOLOID KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 KAUMAN DAN SMA NEGERI 1 KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

PENGARUH PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD,

GROUP INVESTIGATION (GI),

dan MOTIVASI BELAJAR KIMIA

TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA

KOMPETENSI DASAR KOLOID KELAS XI

IPA SMA NEGERI 1 KAUMAN DAN SMA

NEGERI 1 KARANGREJO TULUNGAGUNG

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Page 2: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan akan menentukan kualitassumber daya manusia. Kemajuan suatubangsa bergantung pada kualitas sumberdaya manusia dan bukan sumber dayaalamnya. Peningkatan kualitas sumber dayamanusia merupakan prasyarat mutlak untukmencapai tujuan pembangunan. Salah satuwahana untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia tersebut adalah pendidikan,sehingga kualitas pendidikan harussenantiasa ditingkatkan.

Page 3: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang di atas, makapenulis dapat merumuskan permasalahan sebagaiberikut :

1. Adakah perbedaan hasil belajar padapembelajaran kooperatif tipe STAD danpembelajaran kooperatif tipe GI pada kompetensidasar koloid?

2. Adakah perbedaan hasil belajar pada siswamotivasi belajar tinggi dan siswa motivasi belajarrendah?

3. Adakah interaksi antara model pembelajarankooperatif tipe STAD dan GI, serta motivasibelajar terhadap hasil belajar kimia padakompetensi dasar koloid?

Page 4: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

C. KERANGKA BERPIKIR

• Karena proses belajar yang dialami oleh siswa berbeda (metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan GI) sehingga pengalaman

belajarnya juga berbeda, maka hasil belajar yang akan diperoleh

siswa juga berbeda.

• Karena motivasi belajar siswa untuk mempelajari ilmu kimia

berbeda-beda, ada yang mempunyai motivasi tinggi dan ada yang

mempunyai motivasi rendah, maka hasil belajar yang diperoleh

siswa dengan motivasi belajar tinggi akan memperoleh hasil

belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang motivasi

belajar kimianya rendah.

• Jika metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan GI benar-

benar efektif pelaksanaanya, dan motivasi belajar siswa mampu

mendorong siswa untuk melakukan proses belajar, maka hasil

belajar kimia siswa kelas XI IPASMA N 1 Kauman dan SMA N 1

Karangrejo, Tulungagung akan tinggi.

Page 5: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

D. VARIABEL dan DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

1. Variabel

Menurut Sugiyono (2011: 60) Variabelpenelitian adalah segala sesuatu yang berbentukapa saja yang ditetapkan oleh peneliti untukdipelajari sehingga diperoleh informasi tentang haltersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel penelitian ini adalah:

1) variabel bebas : metodepembelajaran

2) variabel moderator: motivasi belajar

3) variabel terikat : hasil belajarsiswa

Page 6: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

2. Definisi Operasional Variabel

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakanuntuk mengimplementasikan rencana yang sudahdisusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untukmencapai tujuan pembelajaran.

Motivasi belajar adalah keseluruhan dayapenggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa(dengan menciptakan serangkaian usaha untukmenyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjaminkelangsungan dan memberikan arah pada kegiatanbelajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjekbelajar itu dapat tercapai.

Hasil belajar siswa adalah merupakan nilai yangdiperoleh siswa dari hasil evaluasi setelah kegiatanproses pembelajaran.

Page 7: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

E. TUJUAN MASALAH

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan hasil belajar pada pembelajarankooperatif tipe STAD dan pembelajarankooperatif tipe GI pada kompetensi dasarkoloid?

2. Perbedaan hasil belajar pada siswa motivasibelajar tinggi dan siswa motivasi belajarrendah?

3. Interaksi antara model pembelajarankooperatif tipe STAD dan GI, serta motivasibelajar terhadap hasil belajar kimia padakompetensi

Page 8: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi Siswa:

a) Meningkatkan minat belajar siswa.

b) Meningkatkan kemampuan belajar yang aktif dan kreatif.

c) Mengembangkan budaya membaca, berdiskusi, dan menggali informasi

sendiri sehingga dapat belajar secara mandiri.

2. Bagi Guru:

a) Meningkatkan wawasan guru tentang strategi pembelajaran.

b) Meningkatkan pemahaman tentang proses pembelajaran.

c) Memacu kreatifitas guru untuk selalu berinovasi dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi Sekolah:

a) Sebagai bahan masukan tentang alternatif metode pembelajaran kooperatif tipeSTAD,

yang dapat digunakan oleh para guru pada mata pelajaran yang lain.

b) Sebagai masukan tentang alternatif model pembelajaran kooperatif tipe GroupInvestigation yang dapat digunakan oleh guru pada mata pelajaran

yang lain.

Page 9: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

BAB II

KAJIAN PUSTAKAA. PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learningmenurut Slavin (dalam Yusron, 2005: 4) adalah suatu modelpembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalamkelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu samalainnya dalam mempelajari materi pelajaran, yanganggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan strukturkelompok yang bersifat heterogen. Kemampuan dan aktivitasanggota kelompok, baik secara individu maupun kelompoksangat menentukan keberhasilan belajar dari kelompok.

Sedangkan pengertian pembelajaran kooperatif (Nur danWikandari : 2000: 25) adalah metode pengajaran dimanasiswa bekerja dalam kelompok yang heterogenkemampuannya. Pada pembelajran kooperatif siswa yakinbahwa tujuan mereka tercapai jika dan hanya jika siswa lainakan mencapai tujuan tersebut (Ibrahim dkk, 2000: 10).Siswa belajar untuk bersepakat dalam memutuskan suatumasalah dan lebih bertoleransi atau menghargai pendapatdan perasaan orang lain. Hubungan dengan teman sebayamembuat siswa semakin senang menikmati bagian dariproses belajar.

Page 10: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Menurut Mashuri (2011: 18-20) proses belajar mengajar

yang menggunakan pembelajaran kooperatif pelaksanaannya

melalui enam langkah utama atau enam tahap, yaitu proses

belajar mengajar diawali dengan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran atau indikator pencapaian dan memberi motivasi

agar siswa lebih tertarik untuk belajar atau mengikuti proses

pembelajaran tentang materi tersebut, kemudian guru

menyajikan informasi. Tahap selanjutnya mengorganisasikan

siswa ke dalam kelompok belajar.

Page 11: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

C. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN

KOOPERATIF

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk membangun

situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau

dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Menurut Slavin

(dalam Yusron: 4) beberapa hasil penelitian menunjukkan

bahwa teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih banyak

meningkatkan pencapaian prestasi belajar siswa daripada

pembelajaran tradisional. Terdapat beberapa perbedaan

karakter pembelajaran kooperatif dan pembelajaran tradisional

menurut Slavin (dalam Yusron, 2006: 26).

Page 12: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

Menurut Johnson (dalam Ruhcitra, 2008: ) pembelajaran kooperatif yang pernah dikembangkan oleh para ahli maupun praktisi pendidikan, teristimewa olehpara ahli Student Team Learning pada John Hopkins University, yang mendapatkanperhatian secara luas ada sepuluh macam, yaitu:

1. Learning Together.

2. Teams-Games-Tournament (TGT).

3. Group Investigation (GI).

4. Academic-Constructive Controversy (AC).

5. Jigsaw Proscedure (JP).

6. Student Team Achievement Divisions (STAD).

7. Complex Instruction (CI).

8. Team Accelerated Instruction (TAI).

9. Cooperative Learning Stuctures (CLS)

10. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

Page 13: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

E. PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Slavin (dalam Yusron, 2005: 143-154)menjelaskan bahwa, pada metode STAD (StudentTeam Achivement Division), siswa dibagi dalam timbelajar yang terdiri atas empat atau lima orang yangberbeda-beda tingkat kemampuannya, jeniskelamin, dan latar belakang etniknya. Gurumenyampaikan pelajaran kemudian siswa bekerjadalam kelompoknya untuk memastikan bahwasemua anggota kelompok telah menguasaipelajaran. Selanjutnya, para siswa mengerjakankuis mengenai materi pelajaran secara mandiri, dantidak diperbolehkan saling kerjasama. Skor yangdiperoleh dari kuis para siswa dibandingkan denganrata-rata pencapaian mereka sebelumnya.

Page 14: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

Menurut Slavin (dalam Yusron, 2005: 80)keefektifan pembelajaran ditentukan empat aspeksebagai berikut :

1. Kualitas pembelajaran yaitu seberapa besarinformasi atau ketrampilan yang disajikan sehinggasiswa dapat dengan mudah mempelajarinya, kualitaspembelajaran sebagian besar merupakan hasil darikemampuan guru dan mengelola kelas.

2. Kesesuaian tingkat pembelajaran yaitu sejauhmanaguru memastikan tingkat kemajuan siswa untukmempelajari informasi baru.

3. Intensif yaitu seberapa besar usaha guru memotivasisiswa untuk mengerjakan tugas-tugas belajar danmempelajari materi yang disajikan.

4. Waktu yaitu banyaknya waktu yang diberikan kepadasiswa untuk mempelajari materi yang disajikan.

Page 15: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

G. PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Slavin (dalam Alifah, 2011) mengemukakantahapan-tahapan dalam menerapkan pembelajarankooperatif GI adalah sebagai berikut:

1)Tahap Pengelompokan (Grouping)

2) Tahap Perencanaan (Planning)

3) Tahap Penyelidikan (Investigation)

4) Tahap Menyiapkan Laporan Akhir

5) Tahap Presentasi (Presenting)

6) Tahap evaluasi (evaluating)

Page 16: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

H. Hakikat Motivasi Belajar

Menurut Dimyati dan Mujiono (2009: 80) motivasi merupakandorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilakumanusia, termasuk perilaku belajar. Jadi ada tiga komponen utamadalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan.

Menurut Uno (2006: 1), motivasi merupakan dorongan dasaryang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Perbuatanseseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandungtema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Motivasi adalahkekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorongseseorang untuk mencapai tujuan tertentu.

Kekuatan tersebut muncul sebagai akibat rangsanganadanya berbagai macam kebutuhan, misalnya keinginan yangharus dipenuhinya, tingkah laku, tujuan , umpan balik. Motivasiakan terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan kemauanuntuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangkamencapai tujuan tertentu.

Page 17: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Slameto (dalam Ewintri, 2012: ) faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi 2 golongan

yaitu:

1. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang di sebut faktor

individu (Intern).

2. Faktor yang ada pada luar individu yang di sebut dengan faktor

Ekstern.

Sedangkan Nasution (dalam Djamarah, 2011: 176-204)

menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan

hasil belajar, yaitu: 1. Faktor lingkungan, 2. Faktor instrumental,

3. Kondisi fisiologis, 4. Kondisi psikologis.

Page 18: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

J. Hasil Belajar

Menurut Woordworth (dalam Farhan, 2000: ) hasil belajar

merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses

belajar. Woordworth juga mengatakan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung.

Berdasarkan hasil pengukuran belajar ini akhirnya akan

diketahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran

yang telah dicapai.

Page 19: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

K. Koloid

Menurut ElaineNlala (2006: ) Koloid adalah suatu campuranzat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikelzat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukurankoloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ). Contoh:Mayones dan cat, mayones adalah campuran homogen air danminyak sedangkan cat adalah campuran homogen zat padat danzat cair.

Pembuatan Sistem Koloid

Menurut Purba (2007: 295-299) ukuran patikel koloid terletakantara partikel larutan sejati dan suspensi, oleh karena itu sistemkoloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agregasi) partikellarutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasarkemudian didispersikan ke dalam medium dispersi. Cara yangpertama disebut cara kondensasi, sedangkan yang kedua disebutcara dispersi.

Page 20: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting

dalam penelitian, yang memungkinkan pemaksimalan control

beberapa faktor yang bisa mempengaruhi akurasi suatu hasil.

(Nursalam, 2001: 31)

B. Populasi, Sampel,Teknik pengambilan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.(Sugiyono, 2011: 117)

Page 21: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Azizah,

2008).

3. Sampling

Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel

(Sugiyono, 2011: 118).

C. Metode Pengumpulan Data

Subandowo,dkk dalam buku Pedoman Penulisan Tesis

mengemukana bahwa penggunaan metode pengumpulan data

merupakan suatu aktifitas pencarian data, yaitu suatu pencarian

informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam

menjawab masalah penelitian dan pembuktian hipotesis.

Page 22: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

lembar tes dan angket motivasi belajar kimia. Sebelum

instrumen dijadikan alat pengumpul data, terlebih dahulu

dilakukan analisis validitas instrumen.

E. Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2011: 335), analisis data adalah proses

mencari dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun

ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari, dan membuat simpulan sehinggamudah dipahami

oleh diri sendirimaupun orang lain.

Page 23: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad

DAFTAR PUSTAKA

Alifah.2011.Model Pembelajaran Kooperatif, (online), http://alifah-daigakusei.blogspot.com/.../model-pembelajaran-kooperatif- diakses28 April2012

Arikunto, Suharsini. 2010.Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek.Jakarta: Rineka Cipta

Azizah, Uhya. 1998. Pengembangan Model Pembelajaran KoopeatifTipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia diSMU. Tesis Pasca Sarjana IKIP Surabaya.

Bagus.2011.Kelebihan dan Kelemahan Model PembelajaranKooperatif.(online). www.artikelbagus.com/2011/.../kelebihan-dan-kelemahan-model.htm.diakses 25 April 2012

B. Uno Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kimia SMA. Jakarta : Pemerintah Propinsi Jawa TimurDinas P dan K Sub Din Dikmenum.

Page 24: Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad