Transcript
Page 1: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

REFERAT

GLAUKOMA AKUT

Disusun Oleh:

Verra Ancha Perdana

70.2008.047

Preseptor:

dr. Hj. Ratna Juwita, Sp.M

BAGIAN / DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PALEMBANG / RSUD PALEMBANG BARI 2012

1

Page 2: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI ................................................................................................................. i

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................... 2

2.1. Anatomi ………………………………………………….…………. 2

2.2. Definisi ………………………………………………..……………. 5

2.3. Epidemiologi …………………………..……………………………. 5

2.4. Etiologi ................................................................................................. 5

2.5. Faktor Predisposisi ………………….………………………….….. 6

2.6. Gejala dan Tanda ................................................................................. 6

2.7. Diagnosis ……………………..………..……………………….….. 6

2.8. Patofisiologi ......................................................................................... 8

2.9. Diagnosis Banding ............................................................................... 8

2.10.Penatalaksanaan .................................................................................. 9

2.11.Komplikasi ......................................................................................... 14

2.12.Pencegahan ......................................................................................... 14

2.13.Prognosis ............................................................................................ 15

BAB III. RINGKASAN................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 17

2

Page 3: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

BAB I

PENDAHULUAN

Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebiruan,

yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan

mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil

saraf optik, dan menciutnya lapang pandang. Penyakit yang ditandai dengan

peninggian tekanan intraokular ini disebabkan bertambahnya produksi cairan mata

oleh badan siliar dan berkurangnya pengeluaran cairan mata didaerah sudut bilik

mata atau celah pupil (glaukoma hambatan pupil). 1

Tekanan intraokular ditentukan oleh kecepatan pembentukan aqueous

humor dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. 2 Tekanan intraokular

normal terletak antara 15 – 21 mmHg dengan tonometer Schiotz. 14 Makin tinggi

tekanan intraokular makin cepat terjadi kerusakan pada serabut retina saraf optik.

Glaukoma akut biasanya terjadi pada usia lebih dari 40 tahun. 1

Glaukoma akut didefinisikan sebagai peningkatan tekanan intraorbita

secara mendadak dan sangat tinggi, akibat hambatan mendadak pada anyaman

trabekulum. Glaukoma akut ini merupakan kedaruratan okuler sehingga harus

diwaspadai, karena dapat terjadi bilateral dan dapat menyebabkan kebutaan tetapi

resiko kebutaan dapat dicegah dengan diagnosis dan penatalaksanaan yang

tepat.3,4

3

Page 4: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Anatomi 4,5,6

Anatomi sudut filtrasi terdapat di dalam limbus kornea. Limbus adalah

bagian yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan akhir dari membran

descement dan membran bowman, lalu ke posterior, kemudian ke dalam

mengelilingi kanal schlemn dan trabekula sampai ke bilik mata depan. Akhir dari

membran descement disebut garis schwalbe.

Limbus terdiri dari 2 lapisan, epitel dan stroma. Epitelnya 2 kali setebal

epitel kornea. Di dalam stromanya terdapat serat-serat saraf dan cabang akhir dari

arteri siliaris anterior.

Bagian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekula, yang terdiri dari:

1. Trabekula korneoskleral, serabutnya berasal dari dalam stroma kornea dan

menuju ke belakang, mengelilingi kanal schlemn untuk berinsersi pada sklera.

2. Trabekula uveal, serabut berasal dari lapisan dalam stroma kornea, menuju ke

skleralspur (insersi dari m. siliaris) dan sebagian ke m. siliaris meridional.

3. Serabut berasal dari akhir membran descement (garis schwalbe), menuju

jaringan pengikat m. siliaris radialis dan sirkularis.

4. Ligamentum pektinatum rudimenter, berasal dari dataran depan iris menuju

depan trabekula.

Trabekula terdiri dari jaringan kolagen, jaringan homogen, elastis dan

seluruhnya diliputi endotel. Keseluruhannya merupakan spons yang tembus

pandang, sehingga ada darah di dalam kanal schlemn, dapat terlihat dari luar.

Kanal schlemn merupakan kapiler yang dimodifikasi, yang mengelilingi

kornea. Dindingnya terdiri dari satu lapisan sel, diameternya 0.5 mm. Pada

dinding sebelah dalam terdapat lubang-lubang sebesar 2 U, sehingga terdapat

hubungan langsung antara trabekula dan kanal schlemn. Dari kanal schlemn,

keluar saluran kolektor 20-30 buah, yang menuju ke pleksus vena didalam

jaringan sklera dan episklera dan vena siliaris anterior di badan siliar.

4

Page 5: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

Aqueous Humor

Tekanan intraokular ditentukan oleh kecepatan pembentukan aqueous

humor dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata.

a. Komposisi aqueous humor

Aqueous humor adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera okuli

anterior dan posterior mata, yang berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen pada

kornea dan lensa. Volumenya adalah sekitar 250 μL, dan kecepatan

pembentukannya adalah 1,5 – 2 μL/menit. Tekanan osmotik sedikit lebih tinggi

daripada plasma. Komposisi aqueous humor serupa dengan plasma kecuali bahwa

cairan ini memiliki konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi dan

protein, urea, dan glukosa yang lebih rendah. 10

b. Pembentukan dan Aliran Aquoeus Humor

Aquoeus humor diproduksi oleh badan siliar. Ultrafiltrat plasma yang

dihasilkan di stroma prosesus siliaris dimodifikasi oleh fungsi sawar dan prosesus

sekretorius epitel siliaris. Setelah masuk ke kamera okuli posterior, aquoeus

humor mengalir melalui pupil ke kamera okuli anterior lalu ke jalinan trabekular

di sudut kamera anterior (sekaligus, terjadi pertukaran diferensial komponen –

komponen dengan darah di iris), melalui jalinan trabekular ke kanal schlemn

menuju saluran kolektor, kemudian masuk kedalam pleksus vena, ke jaringan

sklera dan episklera juga ke dalam vena siliaris anterior di badan siliar. Saluran

yang mengandung cairan camera oculi anterior dapat dilihat di daerah limbus dan

subkonjungtiva, yang dinamakan aqueus veins. 10

5

Page 6: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

Gambar 1. Bilik mata depan normal

Gambar 2. Akuos humor pada Glaukoma

Pada dasarnya, terdapat 2 rute dalam pengeluaran aqueous humor, yaitu 1)

melalui jaringan trabekular, sekitar 90% humor akuos humor dikeluarkan melalui

jaringan trabekular, kemudian akan disalurkan ke kanal schlemm hingga berakhir

di vena episklera, 2) melalui jaringan uveoskleral, mempertanggung jawaban 10%

dari pengeluaran aqueous. 4,7

6

Page 7: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

2.2. Definisi

Glaukoma akut didefinisikan sebagai peningkatan tekanan intraocular

secara mendadak dan sangat tinggi, akibat hambatan mendadak pada anyaman

trabekulum. Glaukoma akut merupakan suatu kedaruratan mata yang memerlukan

penanganan segera untuk mencegah kerusakan nervus optikus yang dapat

menyebabkan kebutaan. 3,4

Gambar 3. Glaukoma sudut tertutup

2.3. Epidemiologi

Glaukoma akut terjadi pada 1 dari 1000 orang yang berusia di atas 40

tahun dengan angka kejadian yang bertambah sesuai usia. Perbandingan wanita

dan pria pada penyakit ini adalah 4:1. Pasien dengan glaukoma sudut tertutup

kemungkinan besar rabun dekat karena mata rabun dekat berukuran kecil dan

struktur bilik mata anterior lebih padat. 4

2.4. Etiologi

Glaukoma akut terjadi karena peningkatan tekanan intraokular secara

mendadak yang dapat disebabkan oleh sumbatan di daerah kamera okuli anterior

oleh iris perifer sehingga menyumbat aliran aquoeus humor dan menyebabkan

tekanan intraokular meningkat dengan cepat sehingga menimbulkan nyeri hebat. 4

7

Page 8: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

2.5. Faktor Predisposisi 8

Faktor anatomis yang menyebabkan sudut sempit adalah:

1. Bulbus okuli yang pendek, biasanya pada mata yang hipermetrop. Makin

berat hipermetropnya makin dangkal bilik mata depannya.

2. Tumbuhnya lensa, menyebabkan bilik mata depan menjadi lebih dangkal.

Pada umur 25 tahun, dalamnya bilik mata depan rata-rata 3,6 mm,

sedangkan pada umur 70 tahun 3,15 mm.

3. Kornea yang kecil, dengan sendirinya bilik mata depannya dangkal.

4. Tebalnya iris. Makin tebal iris, makin dangkal bilik mata depan.

Pada sudut bilik mata yang sempit, letak lensa jadi lebih dekat ke iris, sehingga

aliran cairan bilik mata dari bilik mata belakang ke bilik mata depan terhambat,

inilah yang disebut dengan hambatan pupil. Hal ini dapat menyebabkan

meningkatnya tekanan di dalam bilik mata belakang dan medorong iris ke depan.

Pada sudut bilik mata depan yang memang sudah sempit, adanya dorongan ini

menyebabkan iris menutupi jaringan trabekula, sehingga cairan bilik mata tidak

dapat atau sukar untuk keluar dan terjadilah glaukoma sudut tertutup.

2.6. Gejala dan Tanda

Tajam penglihatan kurang (kabur mendadak), mata merah, bengkak, mata

berair, kornea suram karena edema, bilik mata depan dangkal dan pupil lebar dan

tidak bereaksi terhadap sinar, melihat halo (pelangi di sekitar objek), nyeri hebat

periorbita, pusing, bahkan mual-muntah. 4,6,7

2.7. Diagnosis

Berdasarkan penjelasan di atas, maka diagnosis dapat ditegakan dari

anamnesis, pemeriksaan status umum dan oftalmologis, serta penunjang.

Berdasarkan ananmnesis, pasien akan mengeluhkan pandangan kabur,

melihat pelangi atau cahaya di pinggir objek yang sedang dilihat (halo), sakit

kepala, sakit bola mata, pada kedua matanya, muntah – muntah.

Pada pemeriksaan dapat dilakukan dengan:

1. Slit-lamp Biomikroskopi8

Page 9: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

- Konjungtiva bulbi: hiperemia kongestif, kemotis dengan injeksi silier,

injeksi konjungtiva, injeksi epislera.

- Kornea: edema dengan vesikel epithelial dan penebalan struma, keruh,

insensitif karena tekanan pada saraf kornea.

- Bilik mata depan: dangkal dengan kontak iridokorneal perifer. Flare

dan sel akuos dapat dilihat setelah edem kornea dapat dikurangi.

- Iris: gambaran corak bergaris tak nyata karena edema, berwarna

kelabu, dilatasi pembuluh darah iris.

- Pupil: oval vertikal, tetap pada posisi semi-dilatasi, kadang-kadang

didapat midriasis yang total, warna kehijauan, tidak ada reaksi

terhadap cahaya dan akomodasi

2. Tonometri Schiotz: ( Normal TIO : 15-21 mmHg) pada glaukoma akut

dapat mencapai 50-100 mmHg.

3. Funduskopi: papil saraf optik menunjukan penggaungan dan atrofi, seperti

pada glaukoma simpleks. Sehingga cup disk ratio membesar. Sering juga

ditemukan optic-disk edema dan hiperemis.

4. Gonioskopi

Pemeriksaan gonioskopi adalah tindakan untuk melihat sudut bilik

mata dengan goniolens. Gonioskopi adalah suatu cara untuk melihat

langsung keadaan patologik sudut bilik mata, juga untuk melihat hal-hal

yang terdapat pada sudut bilik mata seperti benda asing. Dengan

gonioskopi dapat ditentukan klasifikasi glaukoma penderita apakah

glaukoma terbuka atau glaukoma sudut tertutup dan mungkin dapat

menerangkan penyebab suatu glaukoma sekunder.

Pemeriksaan gonioskopi ditunda sampai edem kornea berkurang,

salah satunya dengan obat yang dapat menurunkan tekanan intraocular,

misalnya dengan gliserin topical atau saline hipertonik salap mata.

9

Page 10: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

5. Pemeriksaan lapang pandang

Penting, baik untuk menegakkan diagnosa maupun untuk meneliti

perjalanan penyakitnya, juga bagi menetukan sikap pengobatan

selanjutnya. Harus selalu diteliti keadaan lapang pandangan perifer dan

juga sentral. Perubahan paling dini adalah semakin nyatanya bintik buta.

Jika glaukomanya sudah lanjut, lapang pandangan perifer juga

memberikan kelainan berupa penyempitan yang dimulai dari bagian nasal

atas. Yang kemudian akan bersatu dengan kelainan yang ada ditengah

yang dapat menimbulkan tunnel vision, seolah-olah melihat melalui

teropong untuk kemudian menjadi buta. 9

2.8. Patofisiologi

Pada sudut bilik mata yang sempit, letak lensa jadi lebih dekat ke iris,

sehingga aliran cairan bilik mata dari bilik mata belakang ke bilik mata depan

terhambat, inilah yang disebut dengan hambatan pupil. Hal ini dapat

menyebabkan meningkatnya tekanan di dalam bilik mata belakang dan medorong

iris ke depan. Pada sudut bilik mata depan yang memang sudah sempit, adanya

dorongan ini menyebabkan iris menutupi jaringan trabekula, sehingga cairan bilik

mata tidak dapat atau sukar untuk keluar. 8

2.9. Diagnosis Banding

1. Iritis akut, menimbulkan fotofobia lebih besar daripada glaukoma.

Tekanan intraokular biasanya tidak meningkat, pupil konstriksi, dan

kornea biasanya tidak edematosa. Di kamera anterior tampak jelas sel –

sel, dan terdapat injeksi siliaris dalam.

2. Konjungtivitis akut, nyerinya ringan atau tidak ada dan tidak terdapat

gangguan penglihatan. Terdapat tahi mata dan konjungtiva yang meradang

hebat tetapi tidak terdapat injeksi siliaris. Respon pupil dan tekanan

intraokular normal, dan kornea jernih. 10

2.10. Penatalaksanaan10

Page 11: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

Glaukoma hanya bisa diterapi secara efektif jika diagnosa ditegakkan

sebelum serabut saraf benar-benar rusak. Tujuannya adalah menurunkan tekanan

intraokular, dapat dilakukan dengan minum larutan gliserin dan air bisa

mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaukoma. Bisa juga diberikan

inhibitor karbonik anhidrase (misalnya asetazolamid 500 mg iv dilanjutkan dgn

oral 500 mg/1000mg oral). Tetes mata pilokarpin menyebabkan pupil mengecil

sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat. Untuk mengontrol

tekanan intraokular bisa diberikan tetes mata beta bloker (Timolol 0.5% atau

betaxolol 0.5%, 2x1 tetes/hari) dan kortikosteroid topical dengan atau tanpa

antibiotik untuk mengurangi inflamasi dan kerusakan saraf optik.

Setelah suatu serangan, pemberian pilokarpin dan beta bloker serta

inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan. Pada kasus yang berat,

untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena (melalui

pembuluh darah).

Prinsip dari pengobatan glaukoma akut yaitu untuk mengurangi produksi

humor akueus dan meningkatkan sekresi dari aquoeus humor sehingga dapat

menurunkan tekanan intra okuler sesegera mungkin. Obat – obat yang dapat

digunakan, yaitu :

- Menghambat pembentukan aquoeus humor

Penghambat beta andrenergik adalah obat yang paling luas digunakan.

Dapat digunakan tersendiri atau dikombinasi dengan obat lain. Preparat yang

tersedia antara lain Timolol maleat 0,25% dan 0,5%, betaksolol 0,25% dan 0,5%,

levobunolol 0,25% dan 0,5%, dan metipranolol 0,3%. Apraklonidin adalah suatu

agonis alfa adrenergic yang baru yang berfungsi menurunkan produksi humor

akueous tanpa efek pada aliran keluar. epinefrin dan dipiferon juga memiliki efek

yang serupa. Inhibitor karbonat anhidrase sistemik asetazolamid digunakan

apabila terapi topikal tidak memberi hasil memuaskan dan pada glaukoma akut

dimana tekanan intraokuler sangat tinggi dan perlu segera dikontrol. Obat ini

mampu menekan pembentukan humor akueous sebesar 40-60%.

- Fasilitasi aliran keluar aquoeus humor

11

Page 12: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

Obat parasimpatomimetik meningkatkan aliran keluar humor akueous

dengan bekerja pada jalinan trabekuler melalui kontraksi otot siliaris. Obat pilihan

adalah pilokarpin, larutan 0,5-6% yang diteteskan beberapa kali sehari atau gel

4% yang dioleskan sebelum tidur. Semua obat parasimpatomimetik menimbulkan

miosis disertai meredupnya penglihatan, terutama pada pasien dengan katarak,

dan spasme akomodatif yang mungkin mengganggu bagi pasien muda.

- Penurunan volume korpus vitreum

Obat-obat hiperosmotik menyebabkan darah menjadi hipertonik sehingga

air tertarik keluar dari korpus vitreum dan terjadi penciutan korpus vitreum.

Penurunan volume korpus vitreum bermanfaat dalam pengobatan glaukoma akut

sudut tertutup. Gliserin 1ml/kgBB dalam suatu larutan 50% dingin dicampur

dengan sari lemon, adalah obat yang paling sering digunakan, tetapi pemakaian

pada pasien diabetes harus berhati-hati. Pilihan lain adalah isosorbin oral atau

manitol intravena.

- Miotik, Midriatik

Konstriksi pupil sangat penting dalam penalaksanaan glaukoma sudut

tertutup akut primer dan pendesakan sudut pada iris plateau. Dilatasi pupil penting

dalam penutupan sudut akibat iris bombe karena sinekia posterior. Apabila

penutupan sudut diakibatkan oleh pergeseran lensa ke anterior, atropine atau

siklopentolat bisa digunakan untuk melemaskan otot siliaris sehingga

mengencangkan apparatus zonularis.

Bila tidak dapat diobati dengan obat – obatan, maka dapat dilakukan tindakan

pembedahan sebagai berikut:

1. Bedah Laser

a. Laser Iridektomi

Terapi ini digunakan untuk mengurangi tekanan dangan mengeluarkan bagian

iris untuk membangun kembali outflow aqueus humor.

Indikasi

Iridektomi diindikasikan untuk glaukoma sudut tertutup dengan blok pupil,

iridektomi juga diindikasikan untuk mencegah terjadinya blok pupil pada mata

yang beresiko yang ditetapkan melalui evaluasi gonioskopi. Laser iridektomi juga

12

Page 13: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

dilakukan pada serangan glaukoma akut dan pada mata kontra-lateral dengan

potensial glaukoma akut.

Kontraindikasi

Iridektomi laser tidak dapat dilakukan pada mata dengan rubeosis iridis karena

dapat terjadi perdarahan. Resiko perdarahan juga meningkat pada pasien yang

menggunakan anti-koagulan sistemik, seperti aspirin. Walaupun laser iridektomi

tidak membantu dalam kasus glaukoma sudut tertutup yang disebabkan oleh

mekanisme blok pupil, tetapi kadang-kadang laser iridektomi perlu dilakukan

unutk mencegah terjadinya blok pupil pada pasien dengan sudut bilik mata

tertutup.

Pertimbangan sebelum operasi

Pada glaukoma sudut tertutup akut sering mengalami kesulitan saat

melakukan

iridektomi laser karena kornea keruh, sudut bilik mata dangkal, pembengkakan

iris. Sebelum dilakukan laser harus diberikan inisial gliserin topikal untuk

memperbaiki edema kornea agar mudah untuk mempenetrasi kripta iris.

Teknik

Pada umumnya iridektomi menggunakan argon laser tetapi pada keadaan

kongesti, edem dan inflamasi akibat serangan akut, teknik ini sulit dilakukan.

Setelah dilakukan identasi gonioskopi, kekuatan inisial diatur dalam 0,02-0,1

detik dan kekuatan 500- 1000 mW. Biasanya teknik yang digunakan adalah teknik

pewarnaan iris. Argon laser dan Nd: YAG laser sama- sama dapat digunakan

untuk iridektomi. Namun, pemakaian Nd: YAG laser lebih disukai. Karena lebih

cepat, lebih mudah, dan energy yang dibutuhkan lebih sedikit daripada argon

laser. Lebih lanjut lagi, keefektifan dari Nd: YAG laser ini tidak berpengaruh pada

keadaan iris dan lubang iridektomi yang dihasilkan lebih jarang tertutup kembali

daripada argon laser.

Perawatan setelah operasi

Perdarahan dapat terjadi ditempat iridektomi. Pada perdarahan ringan dapat

diatasi dengan terapi anti-koagulasi. Namun pada pasien yang mengalami

kelainan pembekuan darah dapat diatasi dengan argon laser karena argon laser

13

Page 14: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

dapat membantu proses koagulasi pembuluh darah. Peningkatan tekanan

intaokular dapat terjadi setelah operasi. Apabila terjadi inflamasi maka dapat

disembuhkan dengan menggunakan kortikosteroid topikal.

Komplikasi

Komplikasi dari argon laser adalah sinekia posterior, katarak lokal,

meningkatnya tekanan intraokular, iritis, lubang iridektomi lebih cepat tertutup

kembali dan terbakarnya kornea dan retina. Pada umumnya komplikasi yang

sering terjadi meliputi kerusakan lokal pada lensa dan kornea, ablasio retina,

pendarahan, gangguan visus dan tekanan intraokular meningkat.

b. Laser iridoplasti

Merupakan tindakan alternatif jika tekanan intraokular gagal diturunkan

secara intensif dengan terapi medika mentosa bila tekanan intraokularnya tetap

sekitar 40 mmHg, visus jelek, kornea edema, dan pupil tetap dilatasi. Pada laser

iridoplasti ini pengaturannya berbeda dengan pengaturan pada laser iridektomi. Di

sini pengaturannya dibuat sesuai untuk membakar iris agar otot sfingter iris

berkonraksi sehingga iris bergeser kemudian sudut pun terbuka. Agar laser

iridoplasti berhasil maka titik tembakan harus besar, powernya rendah, dan

waktunya lama.

2. Bedah insisi

Iridektomi insisi dilakukan pada pasien yang tidak berhasil dengan tindakan

laser iridektomi seperti:

- Pada situasi iris tidak tidak dapat dilihat dengan jelas karena edema

kornea, hal ini sering terjadi pada pasien glaukoma akut berat yang

berlangsung 4-8 minggu.

- Sudut bilik mata depan dangkal, dengan kontak irido-korneal yang luas

- Pasien yang tidak kooperatif

- Tidak tersedianya peralatan besar.

14

Page 15: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

a. Iridektomi Bedah Insisi

Dikerjakan pada kasus glaukoma sudut tertutup sebagai tindakan pencegahan.

Dilakukan untuk mengangkat sebagian iris untuk memungkinkan aliran aquoeus

humor dari kamera posterior ke kamera anterior. Diindikasikan pada penanganan

glaukoma dengan penyumbatan pupil bila pembedahan laser tidak berhasil atau

tidak tersedia. Pupil dibuat semiosis mungkin dengan menggunakan miotik tetes

atau asetilkolin intra kamera. Kemudian dilakukan insisi 3mm pada korneosklera

1 mm dibelakang limbus. Insisi dilakukan agar iris prolaps. Bibir insisi bagian

posterior ditekan sehingga iris perifer hampir selalu prolaps lewat insisi dan

kemudian dilakukan iridektomi. Bibir insisi posterior ditekan lagi diikuti dengan

reposisi pinggir iridektomi. Luka insisi kornea ditutup dengan satu jahitan atau

lebih, dan bilik mata depan dibentuk kembali. Setelah operasi selesai, fluoresen

sering digunakan untuk menentukan ada tidaknya kebocoran pada bekas insisi.

Oleh karena kebocoran dapat meningkatkan komplikasi seperti bilik mata depan

dangkal.

b. Trabekulektomi

Dilakukan untuk menciptakan saluran pengaliran baru melalui sclera dengan

melakukan diseksi flap ketebalan setengah (half-tickness) sclera dengan engsel di

limbus. Satu segmen jaringan trabekula diangkat, flap sklera ditutup kembali dan

konjungtiva dijahit rapat untuk mencegah kebocoran cairan aqueus.

Trabekulektomi meningkatkan aliran keluar aquoeus humor dengan memintas

struktur pengaliran yang alamiah. Ketika cairan mengalir melalui saluran baru ini,

akan terbentuk bleb (gelembung). Dapat diobservasi pada pemeriksaan

konjungtiva.

Persiapan sebelum operasi yaitu pembahasan ditujukan untuk memperbaiki

penglihatan dan biasanya dikerjakan secara berencana, kecuali pada kasus-kasus

yang tidak biasa, misalnya lensa hipermature yang sejak awal telah memberikan

ancaman terjadinya ruptura.

15

Page 16: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

Indikasi

Tindakan trabekulektomi dilakukan pada keadaan glaukoma akut yang berat

atau setelah kegagalan tindakan iridektomi perifer.

Komplikasi

Setelah prosedur filtrasi meliputi hipotoni (TIO rendah yang tidak normal),

hifema (darah di kamera anterior mata), infeksi dan kegagalan filtrasi. 4,6,11

2.11. Komplikasi

Pada kerusakan saraf retina akan mengakibatkan gangguan pada fungsi

retina. Bila proses berjalan terus, maka lama-kelamaan penderita akan mengalami

buta total. 1 Selain itu komplikasi dari glaukoma akut adalah sinekia anterior

perifer, atrofi papil dan katarak komplikata.

2.12. Pencegahan

Pencegahan terhadap glaukoma akut dapat dilakukan Pada orang yang

telah berusia 20 tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata

berkala secara teratur setiap 3 tahun, bila terdapat riwayat adanya glaukoma pada

keluarga maka lakukan pemeriksaan setiap tahun. Secara teratur perlu dilakukan

pemeriksaan lapang pandangan dan tekanan mata pada orang yang dicurigai akan

timbulnya glaukoma. Sebaiknya diperiksakan tekanan mata, bila mata menjadi

merah dengan sakit kepala yang berat, serta keluarga yang pernah mengidap

glaukoma. 3,11

Kita dapat mencegah terjadi nya dengan edukasi yaitu :

- Emosi (bingung dan takut) dapat menimbulkan serangan akut

- Membaca dekat yang mengakibatkan miosis akan menimbulkan serangan

pada glaukoma dengan blok pupil.

- Pemakaian simpatomimetik yang melebarkan pupil berbahaya. 1

2.13. Prognosis

Prognosa baik atau bonam apabila glaukoma akut cepat terdeteksi dan

mendapat terapi

16

Page 17: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

yang sesegera mungkin. Sering diagnosa dibuat pada stadium lanjut, dimana

lapang pandang telah hilang secara progresif, iris menjadi atrofi dan midriasis

pupil telah menetap. Penanganan episode akut yang terlambat akan menyebabkan

sinekia sudut tertutup permanent dan bahkan menyebabkan kebutaan permanen

dalam 2-3 hari. 12,13

17

Page 18: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

BAB III

KESIMPULAN

Glaukoma akut merupakan kegawat daruratan mata, yang harus segera

ditangani dalam 24 – 48 jam. Jika tekanan intraokular tetap terkontrol setelah

terapi akut glaukoma sudut tertutup, maka kecil kemungkinannya terjadi

kerusakan penglihatan progresif. Tetapi bila terlambat ditangani dapat

mengakibatkan buta permanen. 3,4

Kelainan mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola

mata, atrofi papil saraf optik, dan menciutnya lapang pandang. 1 Glaukoma akut

terjadi pada 1 dari 1000 orang yang berusia di atas 40 tahun dengan angka

kejadian yang bertambah sesuai usia. Perbandingan wanita dan pria pada penyakit

ini adalah 4:1. Glaukoma akut hanya timbul pada orang-orang yang mempunyai

sudut bilik mata yang sempit. Jadi hanya pada orang-orang dengan predisposisi

anatomis. 4

Pada glaukoma akut akan terjadi penurunan penglihatan mendadak disertai

rasa sakit yang hebat dimata dan kepala diserta mata merah. Pemeriksaan

glaukoma akut yaitu : pemeriksaan slit-lamp, pemeriksaan tekanan bola mata

(tonometri Schiot), gonioskopi, funduskopi, dan pemeriksaan lapang pandang. 14

Prinsip dari pengobatan glaukoma akut yaitu untuk mengurangi produksi

akuos humor dan meningkatkan sekresi dari aqueous humor sehingga dapat

menurunkan tekanan intraokular sesegera mungkin. Glaukoma dapat dirawat

dengan obat tetes mata, tablet, operasi laser atau operasi mata. Menurunkan

tekanan pada mata dapat mencegah kerusakan penglihatan lebih lanjut. Oleh

karena itu semakin dini deteksi glaukoma maka akan semakin besar tingkat

kesuksesan pencegahan kerusakan mata. 3,4

18

Page 19: 146179223 Referat Verra Glaukoma Akut

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas, Sidartha. 2010. Glaukoma. dalam: Ilmu Penyakit Mata, edisi 3,

Jakarta, Balai Penerbit FKUI.

2. Vaughan, D.G. Asbury, T. Riodan-Eva, P. 2000. Glaukoma. dalam :

Oftalmologi Umum, ed. Suyono Joko, edisi 14, Jakarta, Widya Medika.

3. http://www.surabaya-eye-clinic.com/content/view/39/47/ (diakses Agustus

2015)

4. Shock JP, Harper RA, Vaughan D, Eva PR. 1996. Lensa, Glaukoma. In:

Vaughan DG, Asbury T, Eva PR, editors. Oftalmologi umum. 14 ed.

Jakarta. Widya Medika.

5. Friedmand NJ, Kaiser PK, Trattler WB. 2002. Ophtalmology. Philadelphia.

Elsevier Saunders.

6. http://id.wikipedia.org/wiki/Glaukoma (diakses tanggal Agustus 2015)

7. Gerhard KL, Oscar, Gabriele, Doris, Peter. 2007. Ophtalmology a short

textbook. Second edition. Thieme Stuttgart : New York.

8. Wijaya, Nana. 1993. Glaukoma. dalam : Ilmu Penyakit Mata, ed. Wijaya

Nana, cet.6, Jakarta, Abadi Tegal.

9. Ilyas S. 2000. Dasar Teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata,

Jakarta, Balai Penerbit FKUI.

10. Vaughan, D.G. Asbury, T. Riodan-Eva, P. 2010. Glaukoma. dalam :

Oftalmologi Umum, edisi Bahasa Indonesia: Diana Susanto, .edisi 17,

Jakarta, EGC.

11. Gondowihardjo T, Simanjuntak G. editor. Glaukoma Akut dalam Panduan

Manajemen Klinis Perdami. PP Perdami: Jakarta. 2006.

12. Ruthanne BS, Duane’s. 2000, Primary Angle-Closure Glaucoma, chapter

13-21. In Clinical Ophthalmolgy, vol 3, received editor.

13. A. Lee Daud, 2000. Diagnosis And Management of Clinical Guide to

Comprehensure. Ophthalmology, Mosby.

14. Ilyas S. 2008. Penuntun Ilmu Penyakit Mata, edisi ketiga, Jakarta, Balai

Penerbit FKUI.

19