Upload
holan
View
31
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pemicu saraf jiwa neuro
Citation preview
Pemicu 3Yuannita R405080072
SISTEM SARAF KRANIALIS
NoNama sarafJenis sarafMenujuFungsiIOLFAKTORISensorikPusat pembauBerkaitan dengan penciumanIIOPTIKSensorikRetina mataBerkaitan dengan penglihatanIIIOKULOMOTORMotorikOtot bola mata dan otot kelopak mataMenggerakan bola mata (kiri dan kanan)Untuk akomodasi dan kontraksi irisIVTROKLEARMotorikOto bola mataUntuk memutar bola mataVTRIGEMINUSOFTALMIKMAKSILARMANDIBULARCampuran Kelopak mata atsa, bola mata, kelenjar lakrimalMukosa hidung, langit-langit rongga mulut, taring, gigi atas, pipi dan kelopak mata bawah.Lidah bagian atas (bukan pengecap), gigi bawah dan rahang bawah.Membawa impuls yang berkaitan dengan sensai rasa, nyeri, raba dan suhu.
NoNama sarafJenis sarafMenujuFungsiVIAbdusenMotorikOtot penggerak bolamataPergerakan rektus lateral VIIFacialCampuran Lidah bagian oengecap anteriorMempengaruhi pergerakan otot-otot rahang, wajah, kepala serta ekskresi kelenjar ludah dan air mata.VIIIVestibulo koklearSensorikKoklea telinga, vestibula dan kanal semisirkularisBerkaitan dengan pendengaran dan keseimbangan.IXGlosofaringCampuran Lidah pengecap, tonsil langit-langit mulut, kulit telingaMempengaruhi pergerakan otot faring dan lidah.XVagusCampuran Faring, laring, trakea, bronkus, pulmo, lengkung aortaMempengaruhi pergerakan menelan, stimulasi kelenjar lambung, usus, hati dan pankreas.XIAsesori spinalMotorikOtot sternokleidomastoid dan otot trapeziusMengkoordinasi gerakan bahu dan leher.XIIHipoglosusMotorikOtot lidahBerkaitan dengan kegiatan menelan dan berbicara.
Terletak di dalam canalis vertebralisSeperti tabung silindris dengan sedikit mendatar di daerah dorso ventralPanjang 40-45 cmDiameter 1 cmBerat sekitar 30grMEDULLA SPINALIS
Ventralis (anterior)Terbentuk dari akson sel cornu anterior yang terletak di substantia grisea medula spinalisDorsalis (posterior) terjadi hubungan erat dengan radix ventralis ganglion spinalis (ganglion radix dorsalis)RADIX
SISTEM SARAF SPINALIS
JumlahMedula spinalis daerahMenuju8 pasangServixKulit kepala, leher dan otot tangan12 pasangPunggungOrgan-organ dalam5 pasangLumbal/pinggangPaha5 pasangSakral/kelangkangOtot betis, kaki dan jari kaki1 pasangkoksigealSekitar tulang ekor
Fisiologi reseptor aferenPada ujung perifernya, neuron aferen memiliki reseptor yg memberitahu SSP mengenai perubahan yg dapat di deteksi atau rangsangan. Setiap jenis reseptor mengkhususkan diri untuk lebih mudah berespon terhadap rangsangan adekuatnya sesuai Hukum Energi Saraf Spesifik : sebagian reseptor dapat berespon secara lemah thdp rangsangan lain selain rangsangan adekuatnya, tetapi bahkan jika diaktifkan oleh rangsangan lain, suatu reseptor tetap dapat menimbulkan sensasiyg biasanya dideteksi rangsangan tsbContoh : mata terbuka ketika dada dipukul
Reseptor1 jenis reseptor peka terhadap 1 jenis rangsanganNamun, sebagian reseptor dapat berespons lemah terhadap rangsangan lain
ReseptorKeteranganFotoreseptorCahaya Mekanoreseptor Mekanis, cth: reseptor regang di otot, baroreseptorTermoreseptorSuhu OsmoreseptorZat terlarut dalam cairan tubuhKemoreseptorZat kimia, cth: pada pengecap dan penghiduNosiseptorKerusakan jarRangsangan >> pada semua reseptor juga dirasakan sbg nyeri
Fisiologi reseptor aferanKetika mencapai korda spinalis, informasi aferen memiliki dua kemungkinan tujuan akhir :mungkin menjadi bagian dari lengkung refleks, menyebabkan timbulnya respon efektor yang sesuaimungkin disampaikan ke atas otak melalui jalur asendens untuk pengolahan lebih lanjut
Informasi sensorik :Sensasi somatik berasal dari permukaan tubuhSensasi khusus pendengarn ,penglihatan
NyeriMekanisme protektif kesadaran bahwa telah atau akan terjadi kerusakan jaringanNosiseptor ada 3 jenis:Mekanis dan termal serat A delta (jalur cepat): misalkan pada saat tertusuk atau menyentuh benda panasPolimodal serat C delta (jalur lambat): diaktifkan o/ bradikinin (N: inaktif)Nyeri kronik abnormal dapat karena kerusakan jalur nyeri SSP atau SSperifer
EferenDivisi eferen sistem saraf perifer mengatur aktivitas otot dan kelenjar.Sistem saraf otonom mempersarafi otot jantung, otot polos dan sebagian besar kelenjar eksokrin dan sebagian kelenjar endokrin. Sistem saraf otonom dianggap merupakan cabang involunter divisi eferen perifer.Otot-otot rangka dipersarafi oleh sistem saraf somatik, yaitu cabang volunter divisi eferen perifer.
Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonomTerdiri dari sistem saraf simpatis & parasimpatis
KarakteristikSaraf simpatis Saraf parasimpatisAsal serat gangglionDaerah torakal & lumbal korda spinalisOtak & daerah sakral korda spinalisAsal serat pasca ganglionRantai ganglion simpatis/ gangglion kolateral Gangglion terminal ( di dalm/ dekat organ efektor)Panjang & jenis seratSerat pra-ganglion kolinergik pendekSerat pascaganglion adrenergik panjang (seb.besar) serat pascaganglion kolinergik panjang ( bbrp)Serat pra-ganglion kolinergik panjangSerat pascaganglion adrenergik pendekOrgan efektor yg dipersarafiOtot jantung, hampir semua otot polos, sebagian besar kelenjar eksokrin, sebagian kelenjar endokrinOtot jantung, sebagian besar otot polos, sebagian kelenjar endokrin
Sistem saraf otonomTerdiri dari sistem saraf simpatis & parasimpatis
KarakteristikSaraf simpatis Saraf parasimpatisJenis reseptor untuk neurotransmitter, , Nikotinik, muskarinikDominansi Mendominansi dlm situasi darurat fight or flight ; mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik yg memerlukan kekuatan besarMendominansi dalam situasi yg tenang dan rileks; mendorong aktivitas rumah tangga umum spt : pencernaanJenis lepas muatanSering melepaskan muatan secara massal sistem keseluruhan; dpt melibatkan hanya organ-organ ttBiasanya lebih melibatkan organ-organ tersendiri dan jarang melepaskan muatan secara massal
Sistem Saraf SomatikOtot rangka dipersarafi neuron motorik axon-axonnya membentuk s. saraf somatikBadan sel nya tdp di tanduk ventral korda spinalis dapat dirusak o/ polioTidak seperti SSO, axon disini berjalan tanpa ganglion langsung ke efektorNeurotransmitter: acH
Perbandingan sistem saraf otonom & somatik
Sifat Sistem saraf otonomSistem saraf somatikTempat asalOtak / tanduk lateral korda spinalisTanduk ventral korda spinalisNeuron di tempat asal di SSP organ efektorRantai dua-neuron ( pra-gangglion & pascagangglion )Neuron tunggal ( neuron motorik )Organ yg dipersarafiOtot jantung, otot polos, kelenjar eksokrin dan sebagian kelenjar endokrinOtot rangkaJenis persarafan Sebagian besar organ efektor dipersarafi secara ganda oleh kedua cabang sistem yg antagonistik ini ( simpatis & parasimpatis )Organ efektor hanya dipersarafi oleh neuron motorik
Perbandingan sistem saraf otonom & somatik
Sifat Sistem saraf otonomSistem saraf somatikNeurotransmitter di organ efektorMungkin asetilkolin (ujung parasimpatis) atau norepinefrin ( saraf simpatis )Hanya asetilkolinEfek pada organ efektorStimulasi atau inhibisi hanya stimulasi Jenis kontrolDikontrol oleh bawah sadar (involunter); dpt volunter dgn teknik umpan balik & latihanDikontrol oleh kesadaran (volunter); banyak aktivitas yg dikontrol bawah sadarPusat yg lebih tinggi di otak ikut mengontrolKorda spinalis, medula, hipotalamus, korteks frontalisKorda spinalis, korteks motoris, nukleus basal, serebelum, batang otak
Perbandingan anrara SSO dan somatik
Tanda tanda gangguan Sensorik Motorik
UMNLMNRefleks meningkatRefleks patologisTonus meningkatArrophy disuseRefleks menurun Refleks patologis (-) Tonus menurun AtrophyLETAK LESI:Korteks motorik primerKapsula internaBatang otakMedulla Spinalis LETAK LESI:Motor neuronRadiks ventralisPleksusVasikulusSaraf periferMotor and plateOtot
Tipe Kelumpuhan LMN dan UMNLower motor neuron weakness (LMN) Flaccid Decreased tone Decreased muscle stretch reflexes Profound muscle atrophy Fasciculations present May have sensory disturbances Upper motor neuron weakness (UMN) Spasticity Increased tone Increased muscle stretch reflexes Minimal muscle atrophy Fasciculations absent May have associated sensory disturbances
NEUROPATIPolineuropatiRadikulopatiMononeuropati g3 bersifat simetris kedau sisi tungkai lebih dulu dibanding lengan Gejala sensorik: parestesia, disestesia, baal ujung kaki menyebar ke proksimalKadang parestesai berupa: rasa tidak menyenangkan, rasa seperti terbakar. atrofi otot,hipotoni, refleks tendon turun.Saraf otonom terkena: g3an trofik kulit, hilangnya keringat, g3an vaskuler nyebabkan hipotensi lesi utama di radiks proksimal sebelum masuk foramen intravertebralLesi di sekitar ruangan subaraknoid reaksi CSS disosiasi sito-albuminOtot lemah, reflek turunLesi perifer lokal karea infeksi, kompresi, iskemk 1 saraf
Neuropathy MononeuropathyPolineuropathy
PatogenesisNeuronal degenerationWallerian degenerationAxonal degenerationSegmental demyelination
Neuropathy>Mononeuropathy Mononeuropati simpleks gangguan pada satu serabut saraf tepi.Mononeuropati multipleks gangguan pada beberapa serabut saraf tepi.
Tanda dan GejalaGangguan sensorik:NyeriKehilangan sensorikDefisit motorikKehilangan refleks tendonGangguan otonomPembesaran saraf
DiagnosisEMGTes konduksi sarafBiopsi sarafTes tambahan:ANA Tes darahCRPImaging scanRheumatoid factorTes tiroidX-ray
JenisAxillary nerve dysfunction Kehilangan motorik dan sensorik pada bahuCommon peroneal nerve dysfunction kehilangan motorik dan sensasi tungkai dan kaki.Carpal tunnel syndromeCranial mononeuropathy III; tipe kompresi dan diabetikCranial mononeuropathy VICranial mononeuropathy VIIFemoral nerve dysfunctionRadial nerve dysfunctionUlnar nerve dysfunction
Guillain-Barre SyndromeAutoimmune neuropathy: sistem imun tubuh menyerang saraf perifer sehingga terjadi inflamasi pada saraf perifer.
Guillain-Barre Synd. > AIDPMengenai anak-anak dan orang dewasa: terbanyak usia 50 74 tahun.12 /100.000/tahun.60% kasus didahului dengan gejala infeksi saluran pernafasan dan cerna 1 3 minggu sebelumnyaGejala awal kesemutan dan mati rasa pada jari-jari ekstemitas> 50% kasus disertai nyeri pada otot terutama otot paha, pinggul, dan punggung.
Infeksi kuman Campylobacter jejuni, CMV, dan EBV.Gangguan sensoris ringanKelumpuhan motorik ascending Otot-otot batang tubuh, pernafasan, dan leher
Kriteria Diagnosis
Tata Laksanaintubasi endotrakeal dan ventilator (bila kapasitas vital paru < 10 ml kgBB)NGTSubkutan heparin EKGPencegahan terhadap gangguan elektrolitFisioterapiObat anti hipertensi, beta blockerobat-obatan vasopresor
Plasmapheresis / plasma exchange diberikan 2 minggu pertama; dosis 200 250 ml/kg dalam 4 6x pemberian.Kortikosteroid IVIG diberikan 2 minggu pertama ; dosis 0.4 g/kg/hari selama 5 hari
Myasthenia Gravismenyerang neuromuscular junction.antibody-mediated autoimmune terhadap reseptor nicotinic acetikolin (AChR) Predileksi usia:Wanita: dekade 2, 3Pria: dekade 5, 6
Teori Patogenesismolecular mimicry antara microbial epitope yang crossreactive dengan self-antigenMicrobial superantigens Tumor timus
Tanda dan gejala Gambaran klinis:Ptosis, diplopia, dysarthria, dysphagiaKelemahan pada otot pernafasan dan lengan/ tungkai.Kelemahan pada otot mata biasanya bilateral atau asimetris.Gejala pada pernafasan terjadi karena lemahnya otot diafragma dan intercostal.Gejala pada sistem respirasi dan bulbar = myasthenic crisis, yang didefinisikan sebagai gagalnya ventilasi mekanik.
Diagnosis Tensilon ( endophonium ) tesTes ini di evaluasi dengan cara menilai respon short-acting dari cholinesterase inhibitor.Sebelum dilakukan tes, pemeriksa harus mengidentifikasi pasien yang mempunyai tanda dan gejala (terutama ptosis).I mg endrophonium diberikan secara iv.LabAChR-binding antibodiElectrodiagnostic Slow repetitive nerve stimulation
Terapi
Kolinesterase inhibitorPyridostigmine bromideAmbenoniumneostigmine
immunosupressantsAzathioprineMycophenolate mofetilCyclosporine
**********