Upload
adelia-putri-sabrina
View
222
Download
0
Embed Size (px)
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
1/51
WRAP UP SKENARIO 2
Kejadian Penyakit dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
KELOMPOK A!
Ket"a # Kharis$a Berlian Sj"kri %&&'2'&(&)'*
Sekretaris # Adelia P"tri Sa+rina %&&'2'&('')*
An,,-ta # Aditya Prata$a Saanin %&&'2'&2''.*
An,,it Eka/ati %&&'2'&('('*
Annisa Maharani %&&'2'&('(.*
Bendit Setia/an %&&'2'&(').*
0intya Risti$a/arni %&&'2'&('.1*
Dea D/i Miranti %&&'2'&('&*
De3i N"r4adila 5ani %&&'2'&2')6*
5AKULTAS KEDOKTERAN UNI7ERSITAS 8ARSI
2'&)2'&.
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
2/51
Skenari- 2
Kejadian Penyakit dan Pelaynnan Kesehatan Masyarakat
Pada tahun 2011, ditetapkan KLB (Kejadian Luar Biasa) Demam Berdarah
Dengue di Kota Pekanbaru. Pernyataan resmi ini disampaikan Pejabat a!i Kota
Pekanbaru sete!ah mendenger !aporan Kepa!a Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru da!am
rapat koordinasi. Pada bu!an "ebuari tahun 2010 terdapat sebanyak 202 kasus dan bu!an
"ebuari tahun 2011 men#apai $%0 kasus. &a! ini menunjukkan peningkatan sebesar
kurang !ebih dua ka!i !ipat dari periode tahun sebe!umnya. ' ('n#iden#e ate) DBD
menurut & di 'ndonesia ada!ah sebesar *%0 per 100.000 penduduk dengan +" (+ase
"ata!ity ate) 0,2. Kematian yang terjadi pada kasus DBD disebabkan masih kurangnya
pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap geja!a DBD. ering ka!i pasien datang
ke puskesmas da!am stadium !anjut, dimana terdapat perdarahan spontan dan syok. Pada
stadium demam terdapat kebiasaan masyarakat yang #enderung untuk mengobati dirisendiri dengan #ara memba!uri badan dengan ba-ang merah yang di#ampur minyak
goreng ter!ebih dahu!u kemudian membe!i obat penurun panas di -arung atau atau toko
obat. asyarakat tidak mengerti ka!au pada saat mu!ai demam harus segera diba-a ke
Puskemas.
Karena adanya KLB tersebur, Puskesmas me!akukan penye!idikan epidemio!ogi
(P/) ke !apangan untuk mengetahui penyebab terjadinya KLB. Berdasarkan hasi!
penye!idikan epidemio!ogi tersebut, Puskesmas me!akukan tindakan yang diper!ukan
untuk menanggu!angi KLB.
Banyaknya penderita DBD di Puskesmas membutuhkan obatobatan dan #airan
inus bagi pasien yang jum!ahnya sangat banyak, sementara persediaan di Puskesmas
juga terbatas. ntuk mengatasi ha! tersebut Puskesmas me!akukan rujukan kesehatan
masyarakat ke Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
Program penanggu!angan DBD yang berja!an seharusnya bukan hanyak
dikerjakan o!eh puskesmas sendiri se#ara !intas program, tetapi juga dikerjakan se#ara
!intas sektroa! demi untuk meningkatkan mutu pe!ayanan. Pada saat yang bersamaan,
terjadi !edakan kasus +ampak di Puskesmas setempat. 3ernyata #akupan imunisasi
+ampak da!am 4 tahun terakhir se!a!u berada pada kisaran *%05.
Da!am pertemuan !intas sektora!, tokoh agama juga ter!ibat da!am ikut urun
rembuk penye!esaian masa!ah kesehatan di masyarakat. 3okoh agama menyampaikan, bah-a da!am pandangan 's!am men#iptakan kemas!ahatan insani yang hakiki ada!ah
merupakan sa!ah satu tujuan syariat 's!am dan hukum menjaga kesehatan dan berobat
ada!ah -ajib.
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
3/51
Kata S"lit #
1. KLB 6 tatus yang ditegapkan di 'ndonesia untuk mengk!asiikasikan suatu -abah
penyakit
2. +" 6 Persentasi angka kematian o!eh sebab penyakit tertentu untuk menentukan
sebab keganasan kasus tertentu4. Penye!idikan epidemio!ogi 6 uatu sur7ey yang di!akukan untuk emngetahui
kejadian suatu penyakit di masyarakat tertentu
$. ' 6 "rekuensi penyakit baru yang terjangkit pada masyarakat di suatu tempat8
-i!ayah 8 negara pada -aktu tertentu
%. Lintas program 6 Program yang tidak bekerja sendiri dan bekerja sama dengan
program !ain
9. Lintas sektora!6 Penggabungan atau penghubung suatu program da!am instansi
yang berbeda
Pertanyaan #
1. :pa yang menjadi penyebab terbesar meningkatnya ' pada kasus DBD;
2. :pa aktor yang berpengaruh terhadap KLB;
4. :pa kriteria KLB dan perhitungannya;
$. :pa tindakan yang di!akukan puskesmas untuk menanggu!angi KLB;
%. :pa perbedaan KLB dengan -abah;
9. Bagaimana #ara me!akukan Pemeriksaan /pidemio!ogis;
. Bagaimana pandangan is!am mengenai hukum berobat dan bagaimana tujuansyariat is!am da!am KLB;
10. :pa peran dinas kesehatan;
11. Bagaimana sistem rujukan;
12. engapa masyarakat #enderung untuk berobat sendiri dan enggan untuk pergi ke
dokter;
9a/a+an #
1. Daerah endemis, kurangnya pengetahuan masyarakat, kurangnya penyu!uhan,
kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan !ingkungan
2.
a. &erd 'mmunity yang rendah
?ang mempengaruhi rendahnya aktor itu, sebagian masyarakat sudah tidak
keba! !agi, atau antara yang keba! dan tidak menge!ompok tersendiri.
b. Patogenesiti
Kemampuan bibit penyakit untuk menimbu!kan reaksi pada pejamu sehingga
timbu! sakit.
#. Lingkungan ?ang Buruk
e!uruh kondisi yang terdapat di sekitar organisme tetapi mempengaruhi
kehidupan ataupun perkembangan organisme tersebut.4. Peningkatan kejadian8kematian @ 2 ka!i dibandingkan dengan periode sebe!umnya
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
4/51
Aum!ah penderita baru da!am satu bu!an menunjukkan kenaikan @2 ka!i bi!a
dibandingkan dengan angka ratarata per bu!an tahun sebe!umnya
$. enghi!angkan sumber penu!aran, memutuskan rantai penu!aran, me!akukan aksi
promoti dan pre7enti
%. abah merupakan peningkatan penyakit menu!ar, sedangkan pada KLB, angkakesakitan dan kematian !ebih bermakna dan men#akup penyakit menu!ar maupun
tidak menu!ar
9. Laporan adanya penyakit → ur7ey → Pengumpu!an data → Pengo!ahan Data →
Penyu!uhan→ "eedba#k
. ajib berobat dan berdak-ah mengenai kebersihan sebagian dari iman,
berikhtiar, meme!ihara agamanya, ji-a dan raganya (tidak berobat ke dukun)
10. e!aksanakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan dan menjaga mutu
pe!ayanan kesehatan
11. Di!akukan dika asi!itas kesehatan tidak memadai, dokter tidak memenuhi
kompetensi dokter spesia!is → surat rujuk ke D
12. Kurangnya pengetahuan masyarakat, jarak yang jauh, biaya yang minim, aspek
kebudayaan terhadap keper#ayaan pragmatis (perbedaan pandangan)
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
5/51
:i;-tesis
"aktor peri!aku masyarakat yang tidak sehat, !ingkungan yang buruk, penanganan yang
ter!ambat, kurangnya edukasi dan kurang tanggapnya pihak tenaga medis, anjuran, sosia!
ekonomi, keterbatasan akses ke pe!ayanan kesehatan menyebabkan peningkatan
masa!ah 8 kasusnya meningkat 2 !ipat, da!am kurun -aktu 4 berturut turut terjadi penyakit tersebut dan timbu!nya penyakit menu!ar yang tibatiba ada sehingga terjadi
KLB. Kemudian di!akukan penye!idikan epidemio!ogis yaitu sur7ey, pengumpu!an data,
pengo!ahan data, ana!isis data, pengumpu!an hasi!, penyu!uhan, eedba#k dan e7a!uasi, isi
dari penye!idikan epidemio!ogi yaitu 6 'nsiden#e ate, +ase "ata!ity ate, dan data aktor
penyebab. Di!akukan se#ara !intas sektora! dinas kebersihan dan kesehatan, serta tokoh
masyarakat, untuk menghi!angkan sumber penu!aran dengan #ara memutuskan rantai
penu!aran, memperbaiki kondisi !ingkungan, me!akukan penye!idikan epidemio!ogi dan
edukasi dengan penyu!uhan bagaimana #ara penanganan DBD, terapi, dan $. Ketika
puskesmas tidak memadai da!am kasus KLB maka rujuk ke dinas kesehatan kemudian
rujuk ke rumah sakit daerah. Bagaimana tingkat kepuasan pasien dan dini!ai juga standar
pe!ayanan apabi!a sudah men#apai maka dinyatakan bermutu. Berobat dan menjaga
kesehatan da!am is!am ada!ah -ajib.
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
6/51
Sasaran Belajar
L' 1. emahami dan enje!askan KLB berdasarkan morta!itas dan mobiditas
serta kriteria KLB
L' 2. emahami dan enje!askan Peri!aku Kesehatan 'ndi7idu dan asyarakat
da!am Po!a Pen#arian PengobatanL' 4. emahami dan enje!askan :spek osia! Budaya da!am menggunakan
"asi!itas Kesehatan
L' $. emahami dan enje!askan istem ujukan Pe!ayanan Kesehatan
L' %. emahami dan enje!askan +akupan utu Pe!ayanan Kesehatan dan
'munisasi
L' 9. emahami dan enje!askan 3ujuan yariat 's!am dan &ukum berobat
serta menjaga kesehatan
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
7/51
L'.1 emahami dan enje!askan Kejadian Luar Biasa
enurut Co. $ 3ahun 1>=$, kejadian Luar Biasa (KLB) ada!ah timbu!nya
atau meningkatnya kejadian kesakitan8kematian yang bermakna se#ara epidemio!ogis
pada suatu daerah da!am kurun -aktu tertentu dan menjurus kepada -abah. abah
ada!ah kejadian berjangkitnya penyakit menu!ar da!am masyarakat yang jum!ah penderitanya meningkat se#ara nyata, me!ebihi dari keadaan yang !aim pada -aktu dan
daerah tertentu serta dapat menimbu!kan petaka.
Bent"k /a+ah $en"r"t si4atnya
&< 0-$$-n S-"r=e E;ide$i=
Keadaan -abah dengan bentuk #ommon sour#e epidemi# (+/) ada!ah suatu !etusan
penyakit yang disebabkan o!eh terpaparnya sejum!ah orang da!am suatu ke!ompok se#ara
menye!uruh dan terjadinya da!am -aktu yang re!ati singkat ( sangat mendadak ). Aika
keterpaparan ke!ompok serta penu!aran penyakit ber!angsung sangat #epat -aktu yang sangat
singkat (point o epidemi# atau poit sour#e o epidemi#), maka resu!tan dari semua kasus
atau kejadian berkembang hanya da!am satu masa tunas saja. Pada dasarnya dijumpai bah-a
pada +/ kur7a epidemi# mengikuti suatu distribusi norma!, sehingga dengan demikian bi!a
proporsi kumu!ati kasus digambarkan menurut !amanya kejadian sakit (onset) akan
berbentuk suatu garis !urus. edian dari masa tunas dapat ditentukan se#ara mudah dengan
memba#a -aktu dari setengah (%05) yang terjadi pada graik. Da!am ha! ini, pengetahuan
tentang median dari masa tunas dapat meno!ong kita da!am mengidentiikasi agent penyebab,
mengingat tiap jenis agent mempunyai masa tunas tertentu. Point sour#e epidemi# dapat pu!a
terjadi pada penyakit o!eh aktor penyebab bukan ineksi yang menimbu!kan keterpaparan
umum seperti adanya at bera#un po!usi at kimia yang bera#un di udara terbuka.
2< Pr-;ata,ed ata" Pr-,ressi3e E;ide$i=
Bentuk epidemi# ini terjadi karena adanya penu!aran dari orang ke orang baik se#ara
!angsung maupun tidak !angsung me!a!ui udara, makanan maupun 7ektor. Kejadian epidemi
sema#am ini re!ati !ebih !ama -aktunya sesuai dengan siat penyakit serta !amanya masa
tunas. Auga sangat di pengaruhi o!eh kepadatan penduduk serta penyebaran anggota
masyarakat yang rentan terhadap penyakit tersebut. asa tunas penyakit tersebut di atas
ada!ah sekitar satu bu!an sehingga tampak masa epidemi #ukup !ama dengan situasi
peningkatan jum!ah penderita dari -aktu ke -aktu sampai pada saat di mana jum!ah anggota
masyarakat yang rentan men#apai batas yang minima!. Pada saat sebagian besar anggota
masyarakat sudah terserang penyakit maka jum!ah yang rentan men#apai batas kritis,
sehingga kur7a epidemi mu!ai menurun sampai batas minima!.
Penyebaran masa!ah kesehatan menurut aktu, dapat dibedakan menjadi $ ma#am, yaitu 6
&< Penye+aran Sat" Saat
Beberapa keadaan khusus yang ditemukan pada penyebaran penyakit pada atu aat
dibedakan menjadi 2, yaitu 6
a) . Point – Source Epidemic
Disebut juga Common Source Epidemic yaitu 6 uatu keadaan -abah yang ditandai
o!eh6
• 3imbu!nya geja!a penyakit (onset penyakit) yang #epat,
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
8/51
• asa inkubasi yang pendek
• /pisode penyakit merupakan peristi-a tungga!
• &i!angnya penyakit da!am -aktu yang #epat
+ontoh 6 Peristi-a kera#unan makanan.
un#u! hanya pada -aktu tertentu saja
b) . Contagious Diseases Epidemic
Disebut juga Propagated Epidemic, ada!ah 6 uatu keadaan -abah yg ditandai o!eh 6
• asa inkubasi yang panjang,
• 3im bu!nya geja!a penyakit (onset penyakit) yang pe!an,
• /pisode penyakit me rupakan peristi-a m ajem uk,
• aktu mun#u!nya penyakit tidak je!as,
• &i!angnya penyakit da!am -aktu yang !ama.
+ontoh 6 abah penyakit menu!ar.
2< Penye+aran Sat" K"r"n Wakt"
?aitu Perhitungan penyebaran masa!ah kesehatan yg di!akukan pd satu kurun -aktu
tertentu atau disebut +!ustering enurut aktu. Digunakan untuk men#ari Penyebab
Penyakit.
(< Penye+aran Siklis
Disebut penyebaran se#ara sik!is bi!a "rekuensi suatu masa!ah kesehatan naik atau
turun menurut suatu sik!us tertentu, misa!nya menurut ka!ender tertentu (minggu,
bu!an, tahun)E menurut keadaan #ua#a tertentu (musim hujan, musim panas)E menurut peristi-a tertentu (musim panen, pa#ek!ik).
1< Penye+aran Sek"lar
Disebut penyebaran se#ara seku!ar apabi!a perubahan yang terjadi ber!angsung da!am
-aktu yang #ukup !ama, isa!nya !ebih dari 10 tahun.
Per+edaan de4inisi antara Wa+ah dan KLB #
abah harus men#akup6
1. Aum!ah kasus yang besar.
2. Daerah yang !uas
4. aktu yang !ebih !ama.
$. Dampak yang timbu!kan !ebih berat.
3ujuan mum KLB 6
• en#egah me!uasnya (penanggu!angan)
• en#egah teru!angnya KLB di masa yang akan datang (pengenda!ian)
3ujuan khusus 6
1. Diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentiikasi penyebab penyakit
2. emastikan bah-a keadaan tersebut merupakan KLB
4. engidentiikasikan sumber dan #ara penu!aran
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
9/51
$. engidentiikasi keadaan yang menyebabkan KLB
%. engidentiikasikan popu!asi yang rentan atau daerah yang beresiko akan terjadi
KLB
5akt-r 8an, Me$;en,ar"hi Ti$+"lnya KLBd. &erd 'mmunity yang rendah
?ang mempengaruhi rendahnya aktor itu, sebagian masyarakat sudah tidak keba!
!agi, atau antara yang keba! dan tidak menge!ompok tersendiri.
e. Patogenesiti
Kemampuan bibit penyakit untuk menimbu!kan reaksi pada pejamu sehingga timbu!
sakit.
. Lingkungan ?ang Buruk
e!uruh kondisi yang terdapat di sekitar organisme tetapi mempengaruhi kehidupan
ataupun perkembangan organisme tersebut.
Aenis penyakit yang menimbu!kan KLB 6
1. Penyakit menu!ar 6 Diare, +ampak, a!aria, D&"
2. Penyakit tidak menu!ar 6 Kera#unan, Fii buruk
4. Kejadian ben#ana a!am yang disertai dengan -abah penyakit
Kriteria KLB
KLB me!iputi ha! yang sangat !uas seperti sampaikan pada bagian sebe!umnya,
maka untuk mempermudah penetapan diagnosis KLB, pemerintah 'ndonesia me!a!ui
Keputusan Dirjen PPGPLP Co. $%1'8PD.04.0$81>>> tentang Pedoman Penye!idikan/pidemio!ogi dan Penanggu!angan KLB te!ah menetapkan #riteria kerja KLB yaitu 6
1. 3imbu!nya suatu penyakit8menu!ar yang sebe!umnya tidak ada atau tidak dikena!
2. Peningkatan kejadian penyakit8kematian terus menerus se!ama 4 kurun -aktu
berturutturut menurut jenis penyakitnya.
4. Peningkatan kejadian8kematian @ 2 ka!i dibandingkan dengan periode sebe!umnya
$. Aum!ah penderita baru da!am satu bu!an menunjukkan kenaikan @2 ka!i bi!a
dibandingkan dengan angka ratarata per bu!an tahun sebe!umnya
%. :ngka ratarata perbu!an se!ama satu tahun menunjukkan kenaikkan @ 2 ka!i
dibandingkan angka ratarata per bu!an tahun sebe!umnya.
9. +" suatu penyakit da!am satu kurun -aktu tertentu menunjukkan kenaikkan %0
5 atau !ebih dibanding +" periode sebe!umnya.
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
10/51
KLB tersembunyi, sering terjadi pada penyakit yang be!um dikena! atau penyakit
yang tidak mendapat perhatian karena dampaknya be!um diketahui. ebagai #ontoh
ada!ah suatu KLB penyakit "og di London. Kejadian penyakit tersebut te!ah dimu!ai pada
tahun 1>%2, tetapi tidak mendapat perhatian karena dampak penyakit tersebut be!umdiketahui. Perhatian terhadap penyakit ini baru dimu!ai sete!ah adanya inormasi
peningkatan jum!ah kematian di suatu masyarakat. &asi! penye!idikan KLB
mengungkapkan bah-a peningkatan tersebut karena penyakit "og (ausner and Kramer,
1>=%).
KLB pa!su (pesudoepidemi#), terjadi o!eh karena 6
a Perubahan #ara mendiagnosis penyakit
b Perubahan perhatian terhadap penyakit tersebut
# Perubahan organisasi pe!ayanan kesehatan
d Perhatian yang ber!ebihan.
Klasi4ikasi KLB
a enurut Penyebab6
a /ntero toin 6 misa! yang dihasi!kan o!eh taphy!o#o#us aureus, Jibrio, Kho!era,
/s#hori#hia, hige!!a.
b /otoin (bakteri), misa! yang dihasi!kan o!eh +!ostridium botu!inum,
+!ostridium perringens.
# /ndotoin 6 'neksi, Jirus, Ba#teri, Protooa, +a#ing, 3oksin Bio!ogis, a#un
jamur, :!atoin, P!ankton, a#un ikan, a#un tumbuhtumbuhan, 3oksin Kimia.
d at kimia organik6 !ogam berat (seperti air raksa, timah), #yanide, nitrit, pestisida.Fasgas bera#un6 +, +2, &+C.
b enurut umber KLB
a. anusia misa!6 ja!an napas, tenggorokan, tangan, tinja, air seni, muntahan,
seperti 6 a!mone!!a, hige!!a, taphy!o#o#us, trepto##o#us, Protooa, Jirus
&epatitis.
b. Kegiatan manusia, misa! 6 3oin bio!ogis dan kimia (pembuangan tempe
bongkrek, penyemprotan, pen#emaran !ingkungan, penangkapan ikan dengan
ra#un).
#. Binatang seperti 6 binatang piaraan, ikan, binatang mengerat, #ontoh 6
Leptospira, a!mone!!a, Jibrio, +a#ing dan parasit !ainnya, kera#unan
ikan8p!ankton
d. erangga (!a!at, ke#oa, dan sebagainya) misa! 6 a!mone!!a, taphy!okok,
treptokok.
e. dara, misa! 6 taphy!o##o##us, trepto#o##us, Jirus, pen#emaran udara.
. Permukaan bendabenda8a!ata!at misa! 6 a!mone!!a.
g. :ir, misa!nya 6 Jibrio +ho!erae, a!mone!!a.
h. akanan8minuman, misa! 6 kera#unan singkong, jamur, makanan da!am
ka!eng.
# enurut Penyakit -abah 6 Beberapa penyakit dari sumber di atas yang seringmenjadi -abah6 Kho!era, Pes, Demam kuning, Demam bo!akba!ik, 3ius ber#ak
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
11/51
-abah, DBD, +ampak, Po!io, DP3, abies, a!aria, 'n!uensa, &epatitis, 3ipus
perut, eningitis, /n#epha!itis, :, :nthra.
Met-d-l-,i Penyelidikan KLB
3ingkat atau po!a da!am penye!idikan KLB ini sangat su!it ditentukan, sehinggametoda yang dipakai pada penye!idikan KLB sangat ber7ariasi. enurut Ke!sey et a!.,
1>=9E Foodman et a!., 1>>0 dan Prano-o, 1>>1, 7ariasi tersebut me!iputi 6
a an#angan pene!itian, dapat merupakan suatu pene!itian prospekti atau retrospekti
tergantung dari -aktu di!aksanakannya penye!idikan. Dapat merupakan suatu
pene!itian deskripti, ana!itik atau keduanya.
+ ateri (manusia, mikroorganisme, bahan kimia, masa!ah administrati),
= asaran pemantauan, berbagai ke!ompok menurut siat dan tempatnya (umah sakit,
k!inik, !aboratorium dan !apangan).
d etiap penye!idikan KLB se!a!u mempunyai tujuan utama yang sama yaitu men#egah
me!uasnya (penanggu!angan) dan teru!angnya KLB di masa yang akan datang
(pengenda!ian), dengan tujuan khusus 6
a Diagnose kasuskasus yang terjadi dan mengidentiikasi penyebab penyakit
b emastikan keadaan tersebut merupakan KLB
# engidentiikasikan sumber dan #ara penu!aran
d engidentiikasi keadaan yang menyebabkan KLB
e engidentiikasikan popu!asi yang rentan atau daerah yang berisiko akan terjadi
KLB
Pe$astian Dia,n-sis Penyakit Dan Peneta;an KLBPemastian Diagnosis Penyakit
+ara diagnosis penyakit pada KLB dapat di!akukan dengan men#o#okan geja!a8tanda
penyakit yang terjadi pada indi7idu, kemudian disusun distribusi rekuensi geja!a
k!inisnya. +ara menghitung distribusi rekuensi dari tandatanda dan geja!ageja!a yang
ada pada kasus ada!ah sebagai berikut 6
a Buat datar geja!a yang ada pada kasus
b &itung persen kasus yang mempunyai geja!a tersebut
# usun ke ba-ah menurut urutan rekuensinya
Peneta;an KLB
Penetapan KLB di!akukan dengan membandingkan insidensi penyakit yang
tengah berja!an dengan insidensi penyakit da!am keadaan biasa (endemik), pada popu!asi
yang dianggap berisiko, pada tempat dan -aktu tertentu. Da!am membandingkan
insidensi penyakit berdasarkan -aktu harus diingat bah-a beberapa penyakit da!am
keadaan biasa (endemis) dapat ber7ariasi menurut -aktu (po!a tempora! penyakit).
Penggambaran po!a tempora! penyakit yang penting untuk penetapan KLB ada!ah, po!a
musiman penyakit (periode 12 bu!an) dan ke#enderungan jangka panjang (periode
tahunan po!a maksimum dan minimum penyakit). Dengan demikian untuk me!ihat
kenaikan rekuensi penyakit harus dibandingkan dengan rekuensi penyakit pada tahunyang sama bu!an berbeda atau bu!an yang sama tahun berbeda (+D+, 1>).
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
12/51
KLB tersembunyi, sering terjadi pada penyakit yang be!um dikena! atau penyakit yang
tidak mendapat perhatian karena dampaknya be!um diketahui.
KLB pa!su (pesudoepidemi#), terjadi o!eh karena 6
a Perubahan #ara mendiagnosis penyakit
b Perubahan perhatian terhadap penyakit tersebut, atau# Perubahan organisasi pe!ayanan kesehatan,
d Perhatian yang ber!ebihan.
ntuk mentetapkan KLB dapat dipakai beberapa deinisi KLB yang te!ah disusun o!eh
Depkes. Pada penyakit yang endemis, maka #ara menentukan KLB bisa menyusun
dengan graik Po!a aksimumminimum % tahunan atau 4 tahunan.
Penan,,"lan,an KLB
Penanggu!angan KLB dikena! dengan nama istem Ke-aspadaan Dini (KD
KLB), yang dapat diartikan sebagai suatu upaya pen#egahan dan penanggu!angan KLB
se#ara dini dengan me!akukan kegiatan untuk mengantisipasi KLB. Kegiatan yang
di!akukan berupa pengamatan yang sistematis dan terusmenerus yang mendukung sikap
tanggap8-aspada yang #epat dan tepat terhadap adanya suatu perubahan status kesehatan
masyarakat. Kegiatan yang di!akukan ada!ah pengumpu!an data kasus baru dari penyakit
penyakit yang berpotensi terjadi KLB se#ara mingguan sebagai upaya KDKLB. Data
data yang te!ah terkumpu! di!akukan pengo!ahan dan ana!isis data untuk penyusunan
rumusan kegiatan perbaikan o!eh tim epidemio!ogi (Dinkes Kota urabaya, 2002).
Berdasarkan ndangundang Co. $ tahun 1>=$ tentang -abah penyakit menu!ar
serta Peraturan enteri Kesehatan Co. %90 tahun 1>=>, maka penyakit DBD harus
di!aporkan segera da!am -aktu kurang dari 2$ jam. ndangundang Co. $ tahun 1>=$ juga menyebutkan bah-a -abah ada!ah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menu!ar
da!am masyarakat, yang jum!ah penderitanya meningkat se#ara nyata me!ebihi dari
keadaan yang !aim pada -aktu dan daerah tertentu serta dapat menimbu!kan ma!apetaka.
Da!am rangka mengantisipasi -abah se#ara dini, dikembangkan isti!ah kejadian !uar
biasa (KLB) sebagai pemantauan !ebih dini terhadap kejadian -abah. 3etapi ke!emahan
dari sistem ini ada!ah penentuan penyakit didasarkan atas hasi! pemeriksaan k!inik
!aboratorium sehingga seringka!i KLB ter!ambat diantisipasi (idemen :., 2004).
Badan Litbangkes berkerja sama dengan Camru 2 te!ah mengembangkan suatu
sistem sur7ei!ans dengan menggunakan tekno!ogi inormasi (#omputerie) yang disebut
dengan /ar!y arning utbreak e#ognition ystem (/). / ada!ah suatu
sistem jaringan inormasi yang menggunakan internet yang bertujuan untuk
menyampaikan berita adanya kejadian !uar biasa pada suatu daerah di
se!uruh 'ndonesia ke pusat / se#ara #epat (Badan Litbangkes, Depkes '). e!a!ui
sistem ini peningkatan dan penyebaran kasus dapat diketahui dengan #epat, sehingga
tindakan penanggu!angan penyakit dapat di!akukan sedini mungkin. Da!am masa!ah DBD
ka!i ini / te!ah berperan da!am ha! menginormasikan data kasus DBD dari segi
jum!ah, geja!a8karakteristik penyakit, tempat8!okasi, dan -aktu kejadian dari se!uruh
rumah sakit D:3' '' di 'ndonesia (idemen :., 2004)
paya penanggu!angan KLB
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
13/51
• Penye!idikan epidemi!ogis.
• Pemeriksaan, pengobatan, pera-atan, dan iso!asi penderita termasuk tindakan
karantina.
• Pen#egahan dan pengenda!ian.
• Pemusnahan penyebab penyakit.
• Penanganan jenaah akibat -abah.
• Penyu!uhan kepada masyarakat.
• paya penanggu!angan !ainnya.
'ndikator keberhasi!an penanggu!angan KLB
• enurunnya rekuensi KLB.
• enurunnya jum!ah kasus pada setiap KLB.
• enurunnya jum!ah kematian pada setiap KLB.
•
emendeknya periode KLB.• enyempitnya penyebar!uasan -i!ayah KLB.
3im penanggu!angan KLB
a. 3erdiri dari mu!ti disip!in atau mu!ti !intas sektor, bekerjasama da!am
penanggu!angan KLB.
b. a!ah satu anggota tim kesehatan ada!ah pera-at (sebagai anggota masyarakat
maupun sebagai petugas disarana kesehatan).
#. Pera-at dapat ter!ibat !angsung di Puskesmas atau umah sakit.
Pr-sed"r Penan,,"lan,an KLB
1. asa pra KLB
'normasi kemungkinan akan terjadinya KLB 8 -abah ada!ah dengan me!aksanakan
istem Ke-aspadaan Dini se#ara #ermat, se!ain itu me!akukakukan !angkah!angkh
!ainnya 6
1. eningkatkan ke-aspadaan dini di puskesmas baik KD, tenaga dan !ogistik.
2. embentuk dan me!atih 3' Ferak +epat puskesmas.
4. engintensikan penyu!uhan kesehatan pada masyarakat
$. emperbaiki kerja !aboratorium
%. eningkatkan kerjasama dengan instansi !ain
3im Ferak +epat (3F+)
eke!ompok tenaga kesehatan yang bertugas menye!esaikan pengamatan dan
penanggu!angan -abah di !apangan sesuai dengan data penderita puskesmas atau data
penye!idikan epideomo!ogis. 3ugas 8kegiatan 6
a. Pengamatan 6 Pen#arian penderita !ain yang tidak datang berobat.
Pengambi!an usap dubur terhadap orang yang di#urigai terutama anggota ke!uarga
Pengambi!an #ontoh air sumur, sungai, air pabrik d!! yang diduga ter#emari dan
sebagai sumber penu!aran
b. Pe!a#akan kasus untuk men#ari asa! usu! penu!aran dan mengantisipasi penyebarannya
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
14/51
Pen#egahan dehidrasi dengan pemberian ora!it bagi setiap penderita yang
ditemukan di !apangan.
#. Penyu!uhahn baik perorang maupun ke!uarga
d. embuat !aporan tentang kejadian -abah dan #ara penanggu!angan se#ara
!engkap.
2. Pembentukan Pusat ehidrasi
ntuk menampung penderita diare yang memer!ukan pera-atan dan pengobatan.
3ugas pusat rehidrasi 6
a. era-at dan memberikan pengobatan penderita diare yang berkunjung.
b. e!akukan pen#atatan nama , umur, a!amat !engkap, masa inkubasi, geja!a
diagnosa dsb.
#. emberikan data penderita ke Petugas 3F+
d. engatur !ogistik
e. engambi! usap dubur penderita sebe!um diterapi.
. Penyu!uhan bagi penderita dan ke!uarga
g. enjaga pusat rehidrasi tidak menjadi sumber penu!aran (!iso!isasi).
h. embuat !aporan harian, mingguan penderita diare yang dira-at.(yang diinus,
tdk diinus, ra-at ja!an, obat yang digunakan dsb.
Pen=e,ahan terjadinya /a+ah>KLB
1 Pen#egahan tingkat pertama
• enurunkan aktor penyebab terjadinya -abah serendah mungkin dengan #ara
desineksi, pasteurisasi, steri!isasi yang bertujuan untuk menghi!angkanmikroorganisme penyebab penyakit dan menghi!angkan sumner penu!aran.
• engatasi8modiikasi !ingkungan me!a!ui perbaikan !ingkungan isik seperti
peningkatan air bersih, sanitasi !ingkungan, peningkatan !ingkungan bio!ogis
seperti pemberntasan serangga dan binatang pengerat serta peningkatan
!ingkungan sosia! seperti kepadatan rumah tangga.
• eningkatkan daya tahan pejamu me!iputi perbaikan status gii,kua!itas hidup
penduduk, pemberian imunisasi serta peningkatan status psiko!ogis.
2 Pen#egahan tingkat kedua
asaran pen#egahan ini terutama ditunjukkan pada mereka yang menderita ataudianggap menderita (suspek) atau yang teran#am akan menderita (masa tunas)
dengan #ara diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar di#egah me!uasnya
penyakit atau untuk men#egah timbu!nya -abah serta untuk segera men#egah
proses penyakit !ebih !anjut serta men#egah terjadinya komp!ikasi.
4 Pen#egahan tingkat ketiga
Bertujuan untuk men#egah jangan sampai penderita menga!ami #a#at atau
ke!ainan permanen, men#egah bertambah parahnya suatu penyakit atau men#egah
kematian akibat penyakit tersebut dengan di!akukannya rehabi!itasi.
$ trategi pen#egahan penyakit
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
15/51
Di!akukan usaha peningkatan derajad kesehatan indi7idu dan masyarakat,
per!indungan terhadap an#aman dan gangguan kesehatan, peme!iharaan
kesehatan, penanganan dan pengurangan gangguan serta masa!ah kesehatan serta
rehabi!itasi !ingkungan.
Penyelidikan E;ide$i-l-,i
Penye!idikan /pidemio!ogi ada!ah rangkaian kegiatan untuk mengetahui suatu
kejadian baik sedang ber!angsung maupun yang te!ah terjadi, siatnya pene!itian, me!a!ui pengumpu!an data primer dan sekunder, pengo!ahan dan ana!isa data, membuat
kesimpu!an dan rekomendasi da!am bentuk !aporan.
anaat /pidemio!ogi antara !ain6
1. embantu pekerjaan :dministrasi Kesehatan
2. Dapat menerangkan penyebab masa!ah kesehatan
4. Dapat menerangkan perkembangan a!amiah penyakit
$. Dapat menerangkan keadaan suatu masa!ah kesehatan
%. /pidemi (singkat dan tinggi)
9. Pandemi (peningkatan yang sangat tinggi dan te!ah amat !uas)
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
16/51
Lan,kah Ke,iatan Penyelidikan E;ide$i-l-,i %PE*
1. 3ahap sur7ey pendahu!uan 6
a. emastikan adanya KLB
b. enegakan diagnosa
#. Buat hypotesa sementara ( penyebab, #ara penu!aran, aktor yg mempengaruhi)
2. 3ahap Pengumpu!an Data 6
a. 'dentiikasi kasus keda!am 7ariabe! epid (orang, tempat, -aktu)
b. ji hipotesis
#. enentukan ke!ompok yg rentan
4. 3ahap pengo!ahan data 6
i. Lakukan pengo!ahan menurut 7ariab!e epid, menurut ukuran epid, menurut ni!ai
statstik.
j. Lakukan ana!isa data menurut 7ariab!e epid, ukuran epid,dan ni!ai statistik.
Bandingkan dg ni!ai yang sudah ada
k. Buat intepretasi hasi! ana!isa
!. Buat !aporan hasi! penanggu!angan
$. 3entukan tindakan penanggu!angan dan pen#egahan 6
a. 3indakan penanggu!angan 6
1. Pengobatan penderita
2. 'so!asi kasus
b. 3indakan pen#egahan 61. ur7ei!ans yg ketat
2. Perbaikan mutu !ingkungan
4. Perbaikan status kesehatan masyarakat
Indikasi Penyelidikan E;ide$i-l-,i %PE*
• Pen#egahan G Penanggu!angan
• Laporan masyarakat, po!itik, serta kepentingan !ega! aspek
• n the Aob 3raning
• Pene!itian• asa!ah Program Pemberantasan
Indikasi Penyelidikan E;ide$i-l-,i %PE*
• Pen#egahan G Penanggu!angan
• Laporan masyarakat, po!itik, serta kepentingan !ega! aspek
• n the Aob 3raning
• Pene!itian
• asa!ah Program Pemberantasan
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
17/51
Uk"ran ? Uk"ran Dala$ E;ide$i-l-,i
Proporsiada!ah perbandingan yang pembi!angnya merupakan bagian dari penyebut.
Proporsi digunakan untuk me!ihat komposisi suatu 7ariabe! da!am popu!asi
atio ada!ah perbandingan dua bi!angan yang tidak sa!ing tergantung. atio digunakan
untuk menyatakan besarnya kejadian
+ontoh6 Aum!ah ahasis-a tikes M 100, ratio pria 6 -anita M 2 6 4. Berapa jum!ah
masing2 mahasis-a;
ate ada!ah perbandingan suatu kejadian dengan jum!ah penduduk yang mempunyai
risiko kejadian tersebut. ate digunakan untuk menyatakan dinamika dan ke#epatankejadian tertentu da!am masyarakat
+ontoh6
a. +ampak N berisiko pada ba!ita
b. Diare N berisiko pada semua penduduk
#. +a ser7ik N berisiko pada -anita
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
18/51
PENGUKURAN ANGKA KESAKIAN! "#R$IDIAS
IN0IDEN0E RATE
'n#iden#e rate ada!ah rekuensi penyakit baru yang berjangkit da!am masyarakat di suatu
tempat 8 -i!ayah 8 negara pada -aktu tertentu
PRE7ALEN0E RATE
Pre7a!en#e rate ada!ah rekuensi penyakit !ama dan baru yang berjangkit da!am
masyarakat di suatu tempat8 -i!ayah8 negara pada -aktu tertentu. P yang ditentukan
pada -aktu tertentu (misa! pada Au!i 2000) disebut Point Pre7a!en#e ate. P yang
ditentukan pada periode tertentu (misa! 1 Aanuari 2000 s8d 41 Desember 2000) disebut
Periode Pre7a!en#e ate.
ATTA0K RATE
:tta#k ate ada!ah jum!ah kasus baru penyakit da!am -aktu -abah yang berjangkitda!am masyarakat di suatu tempat8 -i!ayah8 negara pada -aktu tertentu
PENGUKURAN "#RA%I& RAE
0RUDE DEAT: RATE
+D ada!ah angka kematian kasar atau jum!ah se!uruh kematian se!ama satu tahun dibagi jum!ah penduduk pada pertengahan tahun
SPE0I5I0 DEAT: RATE
D ada!ah jum!ah se!uruh kematian akibat penyakit tertentu se!ama satu tahun dibagi jum!ah penduduk pada pertengahan tahun
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
19/51
0ASE 5ATALIT8 RATE
+" ada!ah persentase angka kematian o!eh sebab penyakit tertentu, untuk menentukan
kega-atan8 keganasan penyakit tersebut
MATERNAL MORTALIT8 RATE
M :K' M :ngka kematian 'bu ada!ah jum!ah kematian ibu o!eh sebab kehami!an8
me!ahirkan8 nias (sampai $2 hari post partum) per 100.000 ke!ahiran hidup
IN5ANT MORTALIT8 RATE
' M :KB M angka kematian bayi ada!ah jum!ah kematian bayi (umur *1tahun) per
1000 ke!ahiran hidup
NEONATAL MORTALIT8 RATE
C M :KC M :ngka Kematian Ceonata! ada!ah jum!ah kematian bayi sampai umur * $
minggu atau 2= hari per 1000 ke!ahiran hidup
PERINATAL MORTALIT8 RATE
P M :KP M angka Kematian Perinata! ada!ah jum!ah kematian janin umur 2= minggu
s8d < hari seudah !ahir per 1000 ke!ahiran hidup
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
20/51
L'.2 emahami dan enje!askan Peri!aku Pen#arian Pengobatan
Peri!aku Pen#arian Pengobatan merupakan peri!aku sehubungan dengan pen#arian
pengobatan (hea!th seeking beha7ior), yaitu peri!aku untuk me!akukan atau men#ari
pengobatan, misa!nya usahausaha mengobati sendiri penyakitnya, atau men#ari
pengobatan ke asi!itasasi!itas kesehatan modern (puskesmas, mantra, dokter praktek,
dan sebagainya), maupun ke asi!itas kesehatan tradisiona! (dukun, sinshe, dan
sebagainya).
Di!ihat dari bentuk respon terhadap stimu!us ini, maka peri!aku dapat dibedakan menjadidua (Cotoatmodjo, 2004) 6
Peri!aku tertutup (#on7ert beha7ior). Peri!aku tertutup ada!ah respon seseorang
terhadap stimu!us da!am bentuk terse!ubung atau tertutup (#on7ert). espon atau
reaksi terhadap stimu!us ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan,
kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimu!us tersebut,
dan be!um dapat diamati se#ara je!as o!eh orang !ain.
Peri!aku terbuka (o7ert beha7ior).espon seseorang terhadap stimu!us da!am
bentuk tindakan nyata atau terbuka. espon terhadap stimu!us tersebut sudah je!as
da!am bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau
di!ihat o!eh orang !ain.
Perilak" Kesehatan Indi3id"
Peri!aku kesehatan indi7idu pada dasarnya ada!ah suatu respons seseorang
(organisme) terhadap stimu!us yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pe!ayanan kesehatan, makanan serta !ingkungan. Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok,
yakni respons dan stimu!us atau perangsangan. espons atau reaksi manusia, baik bersiat
pasi (pengetahuan, persepsi, dan sikap) maupun bersiat akti (tindakan yang nyata atau
pra#ti#e). edangkan stimu!us atau rangsangan terdiri $ unsur pokok, yakni 6 sakit G
penyakit, sistem pe!ayanan kesehatan, makanan, dan !ingkungan. Dari batasan ini peri!aku kesehatan dapat dik!asiikasikan menjadi $ ke!ompok 6
1) Peri!aku Peme!iharaan Kesehatan (hea!th maintenan#e) ada!ah peri!aku atau
usahausaha seseorang untuk meme!ihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit
dan usaha untuk penyembuhan bi!amana sakit. !eh sebeb itu peri!aku
peme!iharaan kesehatan ini terdiri dari 4 aspek 6
a. Peri!aku pen#egahan penyakit dan penyembuhan penyakit bi!a sakit, serta
pemu!ihan kesehatan bi!amana te!ah sembuh dari penyakit.
b. peri!aku peningkatan kesehatan, apabi!a seseorang da!am keadaan sakit.
#. peri!aku gii (makanan G minuman).
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
21/51
2) Peri!aku Pen#arian atau Penggunaan istem atau "asi!itas Pe!ayanan Kesehatan
atau sering disebut Peri!aku Pen#arian Pengobatan (hea!th seeking beha7ior)
ada!ah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita dan atau
ke#e!akaan. 3indakan atau peri!aku ini dimu!ai dari mengobati sendiri (se!
treatment) sampai men#ari pengobatan ke !uar negeri.4) Peri!aku terhadap makanan (nutrition beha7ior), yakni respons seseorang terhadap
makanan sebagai kebutuhan 7ita! bagi kehidupan, me!iputi pengetahuan, persepsi,
sikap dan praktek kita terhadap makanan serta unsurunsur yang terkandung di
da!amnya8at gii, penge!o!aan makanan, d!!.
$) Peri!aku Kesehatan Lingkungan ada!ah bagaimana seseorang merespon
!ingkungan, baik !ingkungan isik maupun sosia! budaya dan bagaimana sehingga
!ingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. eorang ah!i !ain (Be#ker,
1>) membuat k!asiikasi tentang peri!aku kesehatan ini.
a. Peri!aku hidup sehat ada!ah peri!akuperi!aku yang berkaitan dengan upaya
atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya. Peri!aku ini men#akup antara !ain 6
a) enu seimbang
b) !ahraga teratur
#) 3idak merokok
d) 3idak minumminuman keras dan narkoba
e) 'stirahat yang #ukup
) Pengenda!ian stres
g) Peri!aku atau gaya hidup !ain yang positi bagi kesehatan
b. Peri!aku sakit men#akup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit.Persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan geja!a
penyakit, pengobatan penyakit dan sebagainya, dsb.
#. Peri!aku peran sakit (the si#k ro!e beha7ior) men#akup 6
a) 3indakan untuk mempero!eh kesembuhan.
b) engena!8mengetahu asi!itas atau sasaran pe!ayanan
penyembuhan penyakit yang !ayak.
#) engetahu hak (misa!nya 6 hak mempero!eh pera-atan dan
pe!ayanan kesehatan).
enurut teori :nderson da!am uaham (1>>%), ada tiga aktor yang mempengaruhi
penggunaan pe!ayanan kesehatan yaitu 6
udahnya menggunakan asi!itas pe!ayanan kesehatan (karakteristik predisposisi)
:danya aktoraktor yang menjamin terhadap pe!ayanan kesehatan yang ada
(karakteristik pendukung)
:danya kebutuhan pe!ayanan kesehatan (karakteristik kebutuhan)
Kosa G obertson mengatakan bah-a peri!aku kesehatan indi7idu #enderung
dipengaruhi o!eh keper#ayaan orang yang bersangkutan terhadap kondisi kesehatan yang
diinginkan dan kurang berdasarkan pada pengetahuan bio!ogi. emang kenyataannya
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
22/51
demikian, tiap indi7isu mempunyai #ara yang berbeda da!am mengambi! tindakan
penyembuhan atau pen#egahan yang berbeda meskipun gangguan kesehatannya sama.
Pada umumnya tindakan yang diambi! berdasarkan peni!aian indi7idu atau mungkin
dibantu o!eh orang !ain terhadap gangguan tersebut. Peni!aian sema#am ini menunjukkan
bah-a gangguan yang dirasakan indi7idu menstimu!asi dimu!ainya suatu proses sosia! psiko!ogis. Proses sema#am ini menggambarkan berbagai tindakan yang di!akukan si
penderita mengenai gangguan yang dia!ami dan merupakan bagian integra! interaksi
sosia! pada umumnya. Proses ini mengikuti suatu keteraturan tertentu yang dapat
dik!asiikasikan da!am $ bagian, yakni 6
1) :danya suatu peni!aian dari orang yang bersangkutan terhadap suatu gangguan
atau an#aman kesehatan. Da!am ha! ini persepsi indi7idu yang bersangkutan atau
orang !ain (anggota ke!uarga) terhadap gangguan tersebut akan berperan.
e!anjutnya gangguan dikomunikasikan kepada orang !ain (anggota ke!uarga) dan
mereka yang diberi inormasi tersebut meni!ai dengan kriteria subjekti.
2) 3imbu!nya ke#emasan karena adanya persepsi terhadap gangguan tersebut.
Disadari bah-a setiap gangguan kesehatan akan menimbu!kan ke#emasan baik
bagi yang bersangkutan maupun bagi anggota ke!uarga !ainnya. Bahkan gangguan
tersebut dikaitkan dengan an#aman adanya kematian. Dari an#amanan#aman ini
akan menimbu!kan berma#amma#am bentuk peri!aku.
4) Penerapan pengetahuan orang yang bersangkutan mengenai ha!ha! yang
berhubungan dengan masa!ah kesehatan, khususnya mengenai gangguan yang
dia!aminya. !eh karena gangguan kesehatan terjadi se#ara teratur di da!am suatu
ke!ompok tertentu maka setiap irang di da!am ke!ompok tersebut dapat
menghimpun pengetahuan tentang berbagai ma#am gangguan kesehatan yangmungkin terjadi. Dari sini seka!igus orang menghimpun berbagai #ara mengatasi
gangguan kesehatan itu baik se#ara tradisiona! maupun modern. Berbagai #ara
penerapan pengetahuan baik da!am menghimpun berbagai ma#am gangguan
maupun #ara#ara mengatasinya tersebut merupakan pen#erminan dari berbagai
bentuk peri!aku.
$) Di!akukannya tindakan manipu!ati untuk meniadakan atau menghi!angkan
ke#emasan atau gangguan tersebut. Di da!am ha! ini baik orang a-am maupun
tenaga kesehatan me!akukan manipu!asi tertentu da!am arti me!akukan sesuatu
untuk mengatasi gangguan kesehatan. Dari sini !ahir!ah pranatapranata kesehatan
baik tradisiona! maupun modern.
As"$si Deter$inan Perilak"
enurut pranger membagi kepribadian manusia menjadi 9 ma#am ni!ai
kebudayaan. Kepribadian seseorang ditentukan o!eh sa!ah satu ni!ai budaya yang
dominan pada diri orang tersebut. e#ara rin#i peri!aku manusia sebenarnya merupakan
re!eksi dari berbagai geja!a keji-aan seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat,
moti7asi, persepsi, sikap dan sebagainya.
Camun demikian rea!itasnya su!it dibedakan atau dideteksi geja!a keji-aan
tersebut dipengaruhi o!eh aktor !ain diantaranya ada!ah penga!aman, keyakinan,
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
23/51
sarana8asi!itas, sosia! budaya dan sebagainya. Proses terbentuknya peri!aku dapat
dii!ustrasikan pada gambar berikut 6
Beberapa teori !ain yang te!ah di#oba untuk mengungkap aktor penentu yang dapat
mempengaruhi peri!aku khususnya peri!aku yang berhubungan dengan kesehatan, antara
!ain
1. 3eori La-ren#e Freen (1>=0)
Freen men#oba mengana!isis peri!aku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. Bah-a
kesehatan seseorang dipengaruhi o!eh 2 aktor pokok, yaitu aktor peri!aku (beha7ior
#auses) dan aktor di!uar peri!aku (non beha7ior #auses).
"aktor peri!aku ditentukan atau dibentuk o!eh 6 "aktor predisposisi (predisposing a#tor), yang ter-ujud da!am pengetahuan, sikap,
keper#ayaan, keyakinan, ni!aini!ai dan sebagainya.
"aktor pendukung (enab!ing a#tor), yang ter-ujud da!am !ingkungan isik,
tersedia atau tidak tersedianya asi!itasasi!itas atau saranasarana kesehatan,
misa!nya puskesmas, obatobatan, a!ata!at steri! dan sebagainya.
"aktor pendorong (reinor#ing a#tor) yang ter-ujud da!am sikap dan peri!aku
petugas kesehatan atau petugas !ain, yang merupakan ke!ompok reerensi dari
peri!aku masyarakat.
2. 3eori nehandu B. Kar (1>=4)
Kar men#oba mengana!isis peri!aku kesehatan bertitik to!ak bah-a peri!aku
merupakan ungsi dari 6
Ciat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau pera-atan
kesehatannya (beha7ior itention).
Dukungan sosia! dari masyarakat sekitarnya (so#ia! support).
:danya atau tidak adanya inormasi tentang kesehatan atau asi!itas kesehatan
(a##esebi!ity o inormation).
tonomi pribadi orang yang bersangkutan da!am ha! mengambi! tindakan atau
keputusan (persona! autonomy).
ituasi yang memungkinkan untuk bertindak (a#tion situation).
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
24/51
4. 3eori & (1>=$)
& mengana!isis bah-a yang menyebabkan seseorang berperi!aku tertentu ada!ah 6
• Pemikiran dan perasaan (thougts and ee!ing), yaitu da!am bentuk pengetahuan,
persepsi, sikap, keper#ayaan dan peni!aian seseorang terhadap objek (objek
kesehatan).1. Pengetahuan dipero!eh dari penga!aman sendiri atau penga!aman orang !ain.
2. Keper#ayaan sering atau dipero!eh dari orang tua, kakek, atau nenek.
eseorang menerima keper#ayaan berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya
pembuktian ter!ebih dahu!u.
4. ikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. ikap
sering dipero!eh dari penga!aman sendiri atau orang !ain yang pa!ing dekat.
ikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang !ain atau objek
!ain. ikap positi terhadap tindakantindakan kesehatan tidak se!a!u ter-ujud
dida!am suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu, sikap akan diikuti
o!eh tindakan menga#u kepada penga!aman orang !ain, sikap diikuti atau
tidak diikuti o!eh suatu tindakan berdasar pada banyak atau sedikitnya
penga!aman seseorang.
• 3okoh penting sebagai Panutan. :pabi!a seseorang itu penting untuknya, maka
apa yang ia katakan atau perbuat #enderung untuk di#ontoh.
• umbersumber daya (resour#es), men#akup asi!itas, uang, -aktu, tenaga dan
sebagainya.
• Peri!aku norma!, kebiasaan, ni!aini!ai dan penggunaan sumbersumber dida!am
suatu masyarakat akan menghasi!kan suatu po!a hidup (-ay o !ie) yang pada
umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk da!am -aktu yang !ama
dan se!a!u berubah, baik !ambat ataupun #epat sesuai dengan peradapan umat
manusia (Cotoatmodjo, 2004)
espon seseorang apabi!a sakit ada!ah sebagai berikut 6
1. Pertama, tidak bertindak atau tidak me!akukan kegiatan apaapa. :!asannya antara
!ain bah-a kondisi yang demikian tidak akan mengganggu kegiatan atau kerja
mereka seharihari. ungkin mereka beranggapan bah-a tanpa bertindak apapun
geja!a yang dideritanya akan !enyap dengan sendirinya. 3idak jarang pu!a
masyarakat memprioritaskan tugastugas !ain yang dianggap !ebih penting daripadamengobati sakitnya. &a! ini merupakan suatu bukti bah-a kesehatan be!um
merupakan prioritas di da!am hidup dan kehidupannya.:!asan !ain yang sering kita
dengar ada!ah asi!itas kesehatan yang diper!ukan sangat jauh !etaknya, para
petugas kesehatan tidak simpatik, tidak responsi, dan sebagainya. Dan akhirnya
a!asan takut dokter, takut pergi ke rumah sakit, takut biaya, dan sebagainya.
2. Kedua, tindakan mengobati sendiri, dengan a!asan yang sama seperti te!ah
diuraikan. :!asan tambahan dari tindakan ini ada!ah karena orang atau masyarakat
tersebut sudah per#aya kepada diri sendiri, dan sudah merasa bah-a berdasarkan
penga!aman yang !a!u usaha pengobatan sendiri sudah dapat mendatangkankesembuhan. &a! ini mengakibatkan pen#arian pengobatan ke!uar tidak diper!ukan.
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
25/51
4. Ketiga, men#ari pengobatan ke asi!itasasi!itas pengobatan tradisiona!. ntuk
masyarakat pedesaan khususnya, pengobatan tradisiona! ini masih menduduki
tempat teratas dibanding dengan pengobatanpengobatan yang !ain.Dukun yang
me!akukan pengobatan tradisiona! merupakan bagian dari masyarakat, berada di
tengahtengah masyarakat, dekat dengan masyarakat, dan pengobatan yangdihasi!kan ada!ah kebudayaan masyarakat, !ebih diterima o!eh masyarakat daripada
dokter, bidan, armasis, dan sebagainya yang masih asing bagi mereka, seperti juga
pengobatan yang di!akukan dan obatobatnya pun merupakan kebudayaan mereka.
$. Keempat, men#ari pengobatan dengan membe!i obatobat ke -arung-arung obat
dan sejenisnya, termasuk ke tukangtukang jamu. batobat yang mereka dapatkan
pada umumnya ada!ah obatobat yang tidak memakai resep sehingga sukar untuk
dikontro!. Camun demikian, sampai sejauh ini pemakaian obatobat bebas o!eh
masyarakat be!um mengakibatkan masa!ah yang serius. Khususnya mengenai jamu
sebagai sesuatu untuk pengobatan makin tampak peranannya da!am kesehatan
masyarakat. ntuk itu per!u diadakan pene!itian yang !ebih menda!am.
%. Ke!ima, men#ari pengobatan ke asi!itasasi!itas pengobatan modern yang
diadakan o!eh pemerintah atau !embaga!embaga kesehatan s-asta, yang
dikategorikan ke da!am ba!ai pengobatan, puskesmas, dan rumah sakit.
9. Keenam, men#ari pengobatan ke asi!itas pengobatan modern yang dise!enggarakan
o!eh dokter praktik.
Dari uraian di atas tampak je!as bah-a persepsi masyarakat terhadap sehatsakit ada!ah
berbeda dengan konsep kita tentang sehatsakit itu. Demikian juga persepsi sehatsakit
antara ke!ompokke!ompok masyarakat pun akan berbedabeda pu!a.
Persepsi masyarakat terhadap sehatsakit erat hubungannya dengan peri!aku
pen#arian pengobatan. Kedua pokok pikiran tersebut akan mempengaruhi atas dipakai
atau tidak dipakainya asi!itas kesehatan yang disediakan. :pabi!a persepsi sehatsakit
masyarakat be!um sama dengan konsep sehatsakit kita, maka je!as masyarakat be!um
tentu atau tidak mau menggunakan asi!itas yang diberikan. Bi!a persepsi sehatsakit
masyarakat sudah sama dengan pengertian kita, maka kemungkinan besar asi!itas yang
diberikan akan mereka pergunakan.
Peri!aku pen#arian pe!ayanan kesehatan dipengaruhi o!eh tiga aktor besar yaitu aktor
predisposing, aktor enab!ing, dan aktor need.
1. "aktor predisposing ada!ah predisposisi seseorang untuk menggunakan pe!ayanan
yaitu aktor demograi,aktor struktur sosia!, dan aktor keyakinan terhadap
kesehatan
2. "aktor /nab!ing merupakan kemampuan seseorang untuk men#ari pe!ayanan berupa
sumberdaya ke!uarga atau sumber daya masyarakat.
4. "aktor need ada!ah kebutuhan seseorang akan pe!ayanan
L'.4 emahami dan enje!askan :spek osia! Budaya da!am menggunakan "asi!itasKesehatan
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
26/51
enurut . A. . Poer-adarminta, da!am kamus bahasa 'ndonesia mi!iknya, sosia!
dimaknai sebagai sega!a sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat atau
kemasyarakatanE suka memperhatikan kepentingan umum. edangkan budaya berasa!
dari kata ans atau Bodhya yang bermakna pikiran dan aka! budi, budaya diartikan
sebagai sega!a ha! yang dibuat o!eh manusia berdasarkan pikiran dan aka! budinya yangmengandung #inta, rasa, dan karsa. Aadi, dapat disimpu!kan dari segi isti!ah, sosia! budaya
merupakan sega!a ha! yang di#iptakan o!eh manusia dengan pikiran dan budinya da!am
kehidupan bermasyarakat.
5akt-r S-sial dala$ Pen,,"naan Pelayanan Kesehatan
a. +enderung !ebih tinggi pada ke!ompok orang muda dan orang tua
b. +enderung !ebih tinggi pada orang yang berpenghasi!an tinggi dan berpendidikan
tinggi
a. +enderung !ebih tinggi pada ke!ompok ?ahudi dibandingkan dengan penganut agama
!ain. b. Persepsi sangat erat hubungannya dengan penggunaan pe!ayanan kesehatan.
5akt-r B"daya dala$ Pen,,"naan Pelayanan Kesehatan
"aktor kebudayaan yang mempengaruhi penggunaan pe!ayanan kesehatan diantaranya
ada!ah6
a. endah penggunaan pe!ayanan kesehatan pada suku bangsa terpen#i!.
b. 'katan ke!uarga yang kuat !ebih banyak menggunakan asi!itas pe!ayanan kesehatan.
#. eminta nasehat dari ke!uarga dan temanteman.
d. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit. Dengan asumsi jika pengetahuan tentang
sakit meningkat maka penggunaan pe!ayanan kesehatan juga meningkat.
e. ikap dan keper#ayaan masyarakat terhadap pro7ider sebagai pemberi pe!ayanan
kesehatan.
Prinsip pendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan bukan hanya pe!ajaran di ke!as tetapi merupakan kumpu!an
penga!aman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat mempengaruhi
pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan
Pendidikan kesehatan tidak dapat se#ara mudah diberikan o!eh seseorang kepada
orang !ain karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang dapat
mengubah kebiasaan dan tingkah !akunya sendiri. Bah-a yang harus di!akukan o!eh pendidik ada!ah men#iptakan sasaran agar
indi7idu ke!uarga, ke!ompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan tingkah
!akunya sendiri.
Penddikan kesehatan dikatakan berhasi! bi!a sasaran pendidikan
( indi7idu),ke!uarga, ke!ompok, dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan
tingkah !akunya sesuai dengan tujuan yang te!ah ditetapkan.
Pen,ar"h s-sial +"daya terhada; kesehatan $asyarakat
3antangan berat yang masih dirasakan da!am pembangunan kesehatan di 'ndonesiaada!ahsebagai berikut.
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
27/51
1. Aum!ah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang #ukup tinggi serta
penyebaran penduduk yang tidak merata di se!uruh -i!ayah.
2. 3ingkat pengetahuan masyarakat yang be!um memadai terutama pada go!ongan
-anita.
4. Kebiasaan negati yang ber!aku di masyarakat, adat istiadat, dan peri!aku yangkurang menunjang da!am bidang kesehatan.
Kurangnya peran serta masyarakat da!am pembangunan bidang kesehatan.:spek sosia!
budaya yang berhubungan dengan kesehatan:spek soaia! budaya yang berhubungan
dengan kesehatan anatara !ain ada!ah aktorkemiskinan, masa!ah kependudukan, masa!ah
!ingkungan hidup, pe!a#uran dan homoseksua!.
uang Lingkup Pendidikan kesehatan masyarakat
Dimensi sasaran
Pendidikan kesehatan indi7idu dengan sasaran indi7idu
Pendidikan kesehatan ke!ompok dengan sasaran ke!ompok masyarakat
tertentu
Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat !uas
Dimensi tempat pe!aksanaan
Pendidikan kesehatan dirumah sakit dengan sasaran pasien dan ke!uarga
Pendidikan kesehatan di seko!ah dengan sasaran pe!ajar
Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja dengan sasaran
masyarakat atau pekerja
Dimensi tingkat pe!ayanan kesehhatan
Pendidikan kesehatan promosi kesehatan ( hea!th promotion) missa! E
Peningkatan gii, perbaikan sanitasi !ingkungan , gaya hidup dan
sebagainya
Pendidikan kesehatan untuk per!indungan khusus ( spe#ii# Prote#tion)
missa! 6 imunisasi
Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat (ear!y
diagnosti# and promt treatment ) missa! 6 dengan pengobatan !ayak dan
sempurna dapat menghindari dari resiko ke#a#atan
Pendidikan kesehatan untuk rehabi!itasi missa! 6 dengan memu!ihkan
kondisi #a#at me!a!ui !atihan !atihan tertentu
L'.$ emahami dan enje!askan istem ujukan Pe!ayanan Kesehatan
Di negara 'ndonesia sistem rujukan te!ah dirumuskan da!am K. enteri
Kesehatan ' Co.42 tahun 1>
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
28/51
1 ujukan kesehatan
ujukan kesehatan pada dasarnya ber!aku untuk pe!ayanan kesehatan masyarakat
( public health services). ujukan ini dikaitkan dengan upaya pen#egahan penyakit
dan peningkatan derajat kesehatan. a#amnya ada tiga, yaitu6 rujukan tekno!ogi,
rujukan sarana, dan rujukan operasiona!.2 ujukan medis
Pada dasarnya ber!aku untuk pe!ayanan kedokteran (medical services). ujukan ini
terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit. a#amnya ada tiga, yaitu6
rujukan penderita, rujukan pengetahuan, rujukan bahanbahan pemeriksaan.
T"j"an De;kes
eningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta meningkatkan mutu pe!ayanan
kesehatan masyarakat me!a!ui peningkatan dan mekanisme rujukan berjenjang antar
puskesmas dengan Dati '', Dati ' dan tingkat pusat dan !abkes da!am suatu
system rujukan, sehingga dapat mendukung upaya mengurangi kematian ibu hami! dan
me!ahirkan dan angka kematian bayi.
T",as Siste$ R"j"kan
emeratakan pe!ayanan kesehatan me!a!ui system jaringan pe!ayanan kesehatan mu!ai
dari Dati '' sampai pusat karena keterbatasan sumber daya daerah yang seyogyanya
bertanggung ja-ab atas penye!enggaraan pe!ayanan kesehatan bagi masyarakat di
-i!ayahnya
Syarat R"j"kanO :danya unit yang mempunyai tanggung ja-ab baik yang merujuk maupun yang
menerima rujukan .
O :danya pen#atatan tertentu 6
urat rujukan
Kartu ehat bagi k!ien yang tidak mampu
Pen#atatan yang tepat dan benar
Kartu monitoring rujukan ibu bersa!in dan bayi (K'BB)
O :danya pengertian timba! ba!ik antar yang merujuk dan yang menerima rujukan
O :danya pengertian tugas tentang system rujuikan
O iat rujukan horionta! dan 7erti#a! (kearah yang !ebih mampu dan !engkap).
9enis R"j"kan
o ujukan medis
ujukan pasien
ujukan pengetahuan
ujukan !aboratorium atau bahan pemeriksaan
o ujukan kesehatan
ujukan i!mu pengetahuan, tekno!ogi dan keterampi!an, misa!nya 6 pengiriman
dokter ah!i terutama ah!i bedah, kebidanan dan kandungan, penyakit da!am dan
dokter anak dari Pro7insi ke Kabupaten.
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
29/51
Pengiriman asisten ah!i senior ke Kabupaten yang be!um ada dokter ah!i da!am
jangka -aktu tertentu.
Pengiriman tenaga kesehatan dari puskesmas Kabupaten ke Pro7insi.
:!ih pengetahuan dan keterampi!an di bidang k!inik, manajemen dan
pengoperasian pera!atan.o ujukan manajemen
Pengiriman inormasi
bat, biaya, tenaga, pera!atan
Permintaan bantuan 6 sur7ei epidemio!ogi, mengatasi -abah (KLB)
Man4aat siste$ r"j"kan@ ditinja" dari "ns"r ;e$+ent"k ;elayanan kesehatan#
1. Dari sudut pemerintah sebagai penentu kebijakan ( policy maker )
a embantu penghematan dana, karena tidak per!u menyediakan berbagai ma#am
pera!atan kedokteran pada setiap sarana kesehatan.
b emperje!as sistem pe!ayanan kesehatan, karena terdapat hubungan kerja antara
berbagai sarana kesehatan yang tersedia.
# emudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek peren#anaan.
2. Dari sudut masyarakat sebagai pengguna jasa pe!ayanan (health consumer)
a eringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan yang sama
se#ara beru!angu!ang.
b empermudah masyarakat da!am mendapatkan pe!ayanan, karena te!ah diketahui
dengan je!as ungsi dan -e-enang setiap sarana pe!ayanan kesehatan.
4. Dari sudut ka!angan kesehatan sebagai penye!enggara pe!ayanan keseahatan (health
provider )a emperje!as jenjang karier tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positi !ainnya
seperti semangat kerja, ketekunan, dan dedikasi.
b embantu peningkatan pengetahuan dan ketrampi!an, yaitu6 kerja sama yang
terja!in.
# emudahkan atau meringankan beban tugas, karena setiap sarana kesehatan
mempunyai tugas dan ke-ajiban tertentu.
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
30/51
L'.%
emahami dan enje!askan utu Pe!ayanan Kesehatan dan 'munisasi
Pengertian utu
utu ada!ah tingkat kesempurnaan dari penampi!an sesuatu yang sedang diamati
(inston Di#tionary, 1>%9)
utu ada!ah siat yang dimi!iki o!eh suatu program (Donabedian, 1>=0)
utu ada!ah tota!itas dari -ujud serta #iri dari suatu barang jasa, yang dida!amnya
terkandung seka!igus pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para
pengguna (Din ' =$02, 1>=9)
utu ada!ah kepatuhan terhadap standar yang te!ah ditetapkan (+rosby, 1>=$)
Siste$ terdiri dari #
In;"t
ubsistem yang akan memberikan sega!a masukan untuk berungsinya sebuah
sistem, seperti sistem pe!ayanan kesehatan 6 Potensi masyarakat, 3enaga
kesehatan, arana kesehatan
Pr-ses
Kegiatan yg berungsi untuk mengubah sebuah masukan menjadi sebuah hasi! yg
diharapkan dari sistem tersebut, yaitu berbagai kegiatan da!am pe!ayanankesehatan.
O"t;"t
&asi! yang dipero!eh dari sebuah proses, utput pe!ayanan kesehatan 6 pe!ayanan
yang berkua!itas, eekti dan eisien serta terjangkau o!eh se!uruh !apisan
masyarakat sehingga pasien sembuh G sehat optima!.
Da$;ak
:kibat yang dihasi!kan sebuah hasi! dari sistem, re!ati7e !ama -aktunya. Dampak
sistem Pe!ayanan kesehatan ada!ah masyarakat sehat, angka kesakitan G kematian
menurun. U$;an +alik %4eed+a=k*
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
31/51
S uatu hasi! yang seka!igus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah sistem
yang sa!ing berhubungan dan sa!ing mempengaruhi, berupa kua!itas tenaga
kesehatan
Lin,k"n,an
emua keadaan di !uar sistem tetapi dapat mempengaruhi pe!ayanan kesehatan.
Tin,kat Pelayanan Kesehatan
enurut Lea7e! G +!ark da!am memberikan pe!ayanan kesehatan harus memandang pada
tingkat pe!ayanan kesehatan yg akan diberikan, yaitu 6
'ea(t promotion %;r-$-si kesehatan*
erupakan tingkat pertama da!am memberikan pe!ayanan me!a!ui peningkatan
kesehatan, +ontoh 6 kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi !ingkungan.
Speci*i+ protection ,per(indungan +usus)
asyarakat ter!indung dari bahaya8 penyakit2 tertentu. +th 6 'munisasi,
per!indungan kese!amatan kerja
Ear(- diagnosis and prompt treatment ,diagnosis dini pengobatan segera)
udah mu!ai timbu!nya geja!a penyakit, +th 6 sur7ey penyaringan kasus.
Disabi(it- (imitation ,pembatasan cacat)
Di!akukan untuk men#egah agar pasien atau masyarakat tidak menga!ami dampak
ke#a#atan akibat penyakit yang ditimbu!kan.
Reabi(itation ,reabi(itasi)
Di!aksanakan sete!ah pasien didiagnosa sembuh. ering pada tahap ini dijumpai
pada ase pemu!ihan terhadap ke#a#atan seperti !atihan !atihan yang diberikan
pada pasien.
Le$+a,a ;elayanan kesehatan
• a-at ja!an
• 'nstitusi
• &ospi#e
• +ommunity Based :gen#y
Lin,k"; siste$ ;elayanan kesehatan
• 3ertiary hea!th ser7i#e 6 tenaga ah!i8subspesia!is ( tipe : atau B)
• e#ondary hea!th #are 6 yg tersedia tenaga spesia!is
• Primary hea!th #are 6 Puskesmas, ba!ai kesehatan
R"$ah sakit da;at di+a,i dala$ +e+era;a jenis $en"r"t kate,-rinya #
• enurut pemi!ik 6 pemerintah, s-asta
• enurut i!osoi yang dianut 6 proit hospita! dan non proit hospita!
• enurut jenis pe!ayanan yang dise!enggarakan 6 Fenera! &ospita! dan pe#ia!ty
&ospita!
• enurut !okasi (pemerintah) 6 pusat, pro7insi dan kabupaten
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
32/51
Men"r"t ke$a$;"an yan, di$iliki r"$ah sakit di Ind-nesia da;at di,-l-n,kan
dala$ +e+era;a kate,-ri #
• R"$ah sakit ti;e A 6 pe#ia!is dan sub spe#ia!is !ebih !uas, 3op reerra! hospita!
• R"$ah sakit ti;e B 6 pe#ia!is dan sub spe#ia!is terbatas, pe!ayanan rujukan dari
kabupaten• R"$ah sakit ti;e 0 6 pesia!is terbatas, Pe!ayanan rujukan dari Puskesmas
• R"$ah sakit ti;e D 6 Pe!ayanan rujukan dari Puskesmas
• R"$ah sakit ti;e E 6 (rumah sakit khusus) 6 Ai-a, Aantung, Paru,
kanker, Kusta.
• Puskesmas dibina o!eh Dinas Kesehatan kabupaten8kota terkait kegiatan upaya
kesehatan masyarakat (K)
• Puskesmas dibina o!eh rumah sakit kabupaten8kota terkait upaya kesehatan
perorangan (KP)
• edang da!am proses untuk penggabungan K dan KP
K
Pemerintah dan peran serta akti masyarkat dan s-asta.
en#akup6 promkes, peme!iharaan kes, P2, kes-a, pengenda!ian penyakit tdk
menu!ar, sanitasi dasar, gii masyarakat.
KP
dapat dise!enggarakan o!eh masyarakat, s-asta dan Pemerintah .
en#akup6 promkes, pen#egahan, pengobatan r-t ja!an, pengobt r-t inap,
rehabi!itasi
Puskesmas 6• Posyandu ba!ita dan !ansia
• Pendidikan :nak sia Dini (P:D)
• Po!indes (po!ik!inik desa)
Puskesmas kebanyakan hanya dijadikan tempat transit permohonan rujukan.
Trend Iss" ;elayanan kesehatan
• :danya ragmentasi pe!ayanan
• penerapan otonomi
• penetapan Puskesmas sebagai ujung tombak
• :!okasi anggaran promoti7e dan prepenti7e
• erta kurangnya sumber daya manusia
5akt-r yan, $e$;en,ar"hi ;elayanan kesehatan
1. '!mu pengetahuan G tekno!ogi baru
2. Pergeseran ni!ai masyarakat
4. :spek !ega! dan etik
$. /konomi
%. Po!itik
Masalah siste$ ;elayanan kesehatan
• paya Kesehatan
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
33/51
• Pembiayaan Kesehatan
• umber Daya anusia Kesehatan
• ediaan "armasi, :!at Kesehatan, dan akanan
• anajemen dan 'normasi Kesehatan
• Pemberdayaan asyarakat
Undan, "ndan, siste$ ;elayanan kesehatan
• Landasan Adil@ yait" Pan=asila
• Landasan K-nstit"si-nal@ yait" UUD &!1)@ kh"s"snya# Pasal 26 A@ setia;
-ran, +erhak "nt"k hid"; serta +erhak $e$;ertahankan hid"; dan
kehid";annya<
Pasa! 2= : ayat (1), setiap orang berhak hidup sejahtera !ahir dan batin, bertempat
tingga!, dan mendapatkan !ingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
mempero!eh pe!ayanan.
kema "ungsi kesehatan
enurut skema di atas ungsi sistem kesehatan yaitu6 (1) ste-ardshipE (2) PendanaanE (4)
Pengembangan umber Daya, termasuk DE dan ($) pemberi pe!ayanan berusaha agar terjadi per!uasan #akupan pe!ayanan kesehatan, peningkatan mutu pe!ayanan, dan
eisiensi yang pada akhirnya meningkatkan status kesehatan.
5akt-r4akt-r 8an, Me$;en,ar"hi M"t" Pelayanan Kesehatan
"aktoraktor tersebut antara !ain 6
a. Per,eseran $asyarakat dan k-ns"$en
&a! ini sebagai akibat dari peningkatan pengetahuan dan kesadaran konsumen
terhadap peningkatan kesehatan, pen#egahan penyakit dan upaya pengobatan. sebagai
masyarakat yang memi!iki pengetahuan tentang masa!ah kesehatan yang meningkat,
maka mereka mempunyai kesadaran yang !ebih besar yang berdampak pada gaya
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
34/51
hidup terhadap kesehatan. akibatnya kebutuhan masyarakat akan pe!ayanan kesehatan
meningkat.
b. Il$" ;en,etah"an dan tekn-l-,i +ar"<
Pengembangan i!mu pengetahuan dan tekno!ogi di sisi !ain dapat meningkatkan
pe!ayanan kesehatan karena adanya pera!atan kedokteran yang !ebih #anggih danmemadai -a!au di sisi yang !ain juga berdampak pada beberapa ha! seperti
meningkatnya biaya pe!ayanan kesehatan, me!ambungnya biaya kesehatan dan
dibutuhkannya tenaga proesiona! akibat pengetahuan dan pera!atan yang !ebih
modern.
#. Iss" le,al dan etik<
ebagai masyarakat yaang sadar terhadap haknya untuk mendapatkan pe!ayanan
kesehatan dan pengobatan , issu etik dan hukum semakin meningkat ketika mereka
menerima pe!ayanan kesehatan. Pemberian pe!ayanan kesehatan yang kurang
memadai dan kurang manusia-i maka persoa!an hukum kerap akan membayanginya.
d. Ek-n-$i
Pe!ayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan barangka!i hanya dapat dirasakan
o!eh orangorang tertentu yang mempunyai kemampuan untuk mempero!eh asi!itas
pe!ayanan kesehatan yang dibutuhkan, namun bagi k!ien dengan status ekonomi
rendah tidak akan mampu mendapatkan pe!ayanan kesehatan yang paripurna karena
tidak dapat menjangkau biaya pe!ayanan kesehatan.
e. P-litik
Kebijakan pemerintah da!am sistem pe!ayanan kesehatan akan berpengaruh pada
kebijakan tentang bagaimana pe!ayanan kesehatan yang diberikan dan siapa yang
menanggung biaya pe!ayanan kesehatan
Di$ensi M"t" Pelayanan
a. Dimensi Kompetensi 3eknisE berhubungan dengan bagaimana pemberi !ayanan
kesehatan mengikuti standar !ayanan kesehatan yang te!ah disepakati, yang
me!iputi ketepatan, kepatuhan, kebenaran dan konsistensi.
b. Dimensi KeterjangkauanE artinya !ayanan kesehataan yang diberikan harus dapat
di#apai o!eh masyarakat, baik dari segi geograis, sosia!, ekonomi, organisasi, dan
bahasa.
#. Dimensi /eti7itasE !ayanan kesehatan yang diberikan harus mampu mengobati
atau megurangi ke!uhan masyarakat8pasien dan mampu men#egah me!uasnya
penyakit yang diderita o!ehnya.
d. Dimensi /isiensiE dengan adanya !ayanan kesehatan yang eisiens maka
masyarakat atau pasien tidak per!u menunggu ter!a!u !ama yang dapat
mengakibatkan masyarakat8pasien tersebut membayar ter!a!u maha!.
e. Dimensi KesinambunganE masyarakat8pasien di!ayanai se#ara terus menerus
sesuai dengan kebutuhannya, termasuk rujukan yang tidak per!u mengu!angi
prosedur.
. Dimensi KeamananE !ayanan kesehatan harus aman dari resiko #idera, ineksi,
eek samping, atau bahaya !ainnya, sehingga prosedur yang akan menjamin pemberi dan penerima pe!ayan disusun.
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
35/51
g. Dimensi KenyamananE !ayanan kesehatan yang diberikan akan terasa nyaman
bagi masyarakat8pasien jika dapat mempengaruhi kepuasan dan menimbu!kan
keper#ayaan untuk datang kemba!i.
h. Dimensi 'normasiE !ayanan kesehatan ini sangat per!u diberikan o!eh petugas
puskesmas dan rumah sakit kepada masyarakat, yang mana dapat mempengaruhi perubahan peri!aku.
i. Dimensi Ketepatan aktuE !ayanan kesehatan harus di!akukan da!am -aktu dan
#ara yang tepat, o!eh pemberi !ayanan yang tepat, menggunakan pera!atan dan
obat yang tepat, serta biaya yang tepat (eisien).
j. Dimensi &ubungan :ntarmanusiaE hubungan antarmanusia yang baik akan
menimbu!kan keper#ayaan dan kredibi!itas dengan #ara sa!ing menghargai,
menjaga rahasia, sa!ing menghormati, responsi, memberi perhatian, dan !ain!ain.
Syarat ;-k-k ;elayanan kesehatan
uatu pe!ayanan kesehatan dikatakan baik apabi!a6
1 3ersedia (available) dan berkesinambungan (continuous)
:rtinya semua jenis pe!ayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak su!it
ditemukan, serta keberadaannya da!am masyarakat ada!ah pada setiap saat yang
dibutuhkan.
2 Dapat diterima (acceptable) dan bersiat -ajar (appropriate)
:rtinya pe!ayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan
keper#ayaan masyarakat. Pe!ayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat
istiadat, kebudayaan, keyakinan dan keper#ayaan mesyarakat, serta bersiat tidak
-ajar, bukan!ah suatu pe!ayanan kesehatan yang baik.4 udah di#apai (accessible)
Keter#apaian yang dimaksud disini terutama dari sudut !okasi. Dengan demikian,
untuk dapat me-ujudkan pe!ayanan kesehatan yang baik, maka pengaturan distribusi
sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pe!ayanan kesehatan yang ter!a!u
terkonsentrasi di daerah perkotaan saja, dan sementara itu tidak ditemukan didaerah
pedesaan, bukan!ah pe!ayanan kesehatan yang baik.
$ udah dijangkau (affordable)
Keterjangkauan yang dimaksud ada!ah terutama dari sudut biaya. ntuk dapat
me-ujudkan keadaan yang seperti itu harus dapat diupayakan biaya pe!ayanan
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pe!ayanan
kesehatan yang maha! hanya mungkin dinikmati o!eh sebagian ke#i! masyarakat saja
bukan!ah kesehatan yang baik.
% Bermutu (quality)
utu yang dimaksud disini ada!ah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pe!ayanan kesehatan yang dise!enggarakan, yang disatu pihak tata #ara
penye!enggaraannya sesuai dengan kode etik serta standart yang te!ah ditetapkan.
Prinsi; ;elayanan ;ri$a di +idan, kesehatan
1 engutamakan pe!anggan
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
36/51
Prosedur pe!ayanan disusun demi kemudahan dan kenyamanan pe!anggan, bukan
untuk memeper!an#ar pekerjaan kita sendiri. Aika pe!ayanan kita memi!iki pe!anggan
eksterna! dan interna!, maka harus ada prosedur yang berbeda, dan terpisah untuk
keduanya. Aika pe!ayanan kita juga memi!iki pe!anggan tak !angsung maka harus
dipersiapkan jenisjenis !ayanan yang sesuai untuk keduanya dan utamakan pe!anggantak !angsung.
2 ystem yang eekti
Proses pe!ayanan per!u di!ihat sebagai sebuah system yang nyata (hard system), yaitu
tatanan yang memadukan hasi!hasi! kerja dari berbagai unit da!am organisasi.
Perpaduan tersebut harus ter!ihat sebagai sebuah proses pe!ayanan yang ber!angsung
dengan tertib dan !an#ar dimata para pe!anggan.
4 e!ayani dengan hati nurani ( soft system)
Da!am transaksi tatap muka dengan pe!anggan, yang diutamakan keas!ian sikap dan
peri!aku sesuai dengan hati nurani, peri!aku yang dibuatbuat sangat mudah dikena!i
pe!anggan dan memperburuk #itra pribadi pe!ayan. Keas!ian peri!aku hanya dapat
mun#u! pada pribadi yang sudah matang.
$ Perbaikan yang berke!anjutan
Pe!anggan pada dasarnya juga be!ajar mengena!i kebutuhan dirinya dari proses
pe!ayanan. emakin baik mutu pe!ayanan akan menghasi!kan pe!anggan yang
semakin su!it untuk dipuaskan, karena tuntutannya juga semakin tinggi, kebutuhannya
juga semakin me!uas dan beragam, maka sebagai pemberi jasa harus mengadakan
perbaikan terus menerus.
% emberdayakan pe!anggan
ena-arkan jenisjenis !ayanan yang dapat digunakan sebagai sumberdaya atau perangkat tambahan o!eh pe!anggan untuk menye!esaikan persoa!an hidupnya sehari
hari.
TARET INDIKATOR PELA8ANAN MINIMAL PUSKESMAS
Pelayanan Kesehatan Dasar #
1. +akupan kunjungan 'bu hami! K$ >% 5 pada 3ahun 201%E
2. +akupan komp!ikasi kebidanan yang ditangani =0 5 pada 3ahun 201%E
4. +akupan perto!ongan persa!inan o!eh tenaga kesehatan yang memi!iki kompetensi
kebidanan >05 pada 3ahun 201%E
$. +akupan pe!ayanan nias >05 pada 3ahun 201%E%. +akupan neonatus dengan komp!ikasi yang ditangani =05 pada 3ahun 2010E
9. +akupan kunjungan bayi >05, pada 3ahun 2010E
05 pada 3ahun 2010E
>. +akupan pemberian makanan pendamping :' pada anak usia 9 2$ bu!an ke!uarga
miskin 100 5 pada 3ahun 2010E
10. +akupan ba!ita gii buruk mendapat pera-atan 1005 pada 3ahun 2010E
11. +akupan Penjaringan kesehatan sis-a D dan setingkat 100 5 pada 3ahun 2010E
12. +akupan peserta KB akti
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
37/51
1$. +akupan pe!ayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 1005 pada 3ahun 201%.
Pelayanan Kesehatan R"j"kan
1 +akupan pe!ayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 1005 pada 3ahun
201%E
2 +akupan pe!ayanan ga-at darurat !e7e! 1 yang harus diberikan sarana kesehatan
() di Kabupaten8Kota 100 5 pada 3ahun 201%.
Penyelidikan E;ide$i-l-,i dan Penan,,"lan,an Kejadian L"ar Biasa >KLB
1 +akupan Desa8 Ke!urahan menga!ami KLB yang di!akukan penye!idikan
epidemio!ogi * 2$ jam 1005 pada 3ahun 201%.
Pr-$-si Kesehatan dan Pe$+erdayaan Masyarakat
1 +akupan Desa iaga :kti =05 pada 3ahun 201%.
PELA8ANAN IMUNISASI'munisasi ada!ah suatu #ara untuk menimbu!kan8meningkatkan, kekeba!an seseorang
se#ara akti terhadap suatu penyakit, sehingga bi!a ke!ak ia terpapar dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan. (Depkes ', 200%).
T"j"an i$"nisasi ada!ah diharapkan anak menjadi !ebih keba! terhadap penyakit
sehingga dapat menurunkan angka morta!itas serta dapat mengurangi ke#a#atan.(:.:i,
200=)
9enis I$"nisasi Dasar@ dan Pe$+erian
Di 'ndonesia terdapat jenis imunisasi yang di-ajibkan !eh emerintah8 imunisasi dasar dan
ada juga yang hanya anjuran. 'munisasi -ajib di 'ndonesia sebagaimana te!ah di-ajibkan
o!eh & ditambah dengan hepatitis B, sedangkan imunisasi yang hanya dianjurkan
o!eh pemerintah dapat digunakan untuk me#egah suatu kejadian !uar biasa atau penyakit
endemik atau untuk kepentingan tertentu misa! imunisasi meningitis pada jamaah haji.
AenisAenis 'munisasi 6
a. 'munisasi pasi (passi7e immuniation)
'munisasi pasi ini ada!ah H'mmunog!obu!inI jenis imunisasi ini dapat men#egah
penyakit#ampak (meas!es pada anakanak).
b. 'munisasi akti (a#ti7e immuniation)'munisasi yang diberikan pada anak ada!ah 6
• B+F, untuk men#egah penyakit 3B+
• DP3, untuk men#egah penyakitpenyakit diptheri, pertusis dan tetanus
• Po!io, untuk men#egah penyakit po!iomi!itis
• +ampak, untuk men#egah penyakit #ampak (meas!es)
• &epatitis B, untuk men#egah penyakit hepatitis B (Cotoatmodjo. 1>>
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
38/51
+akupan imunisasi da!am program imunisasi nasiona! merupakan parameter kesehatan
nasiona!. Besar #akupan imunisasi harus men#apai !ebih dari =05, artinya di setiap desa,
anakanak berusia di ba-ah 12 bu!an, =05 harus sudah mendapatkan imunisasi dasar
!engkap. 3etapi saat ini, #akupan imunisasi be!um memuaskan. a!ah satu dampak
#akupan imunisasi yang tidak sesuai target ada!ah terjadinya kejadian !uar biasa (KLB).Penyakit dapat di#egah bi!a #akupan imunisasi sebesar =05 dari target. Penu!aran
berbanding searah dengan #akupan imunisasi. :pbi!a anak yang tidak diimunisasi
semakin banyak maka penu!aran akan semakin meningkat. edangkan #akupan imunisasi
yang tinggi akan mengurangi penu!aran (maja!ah arma#ia, 2012).
endahnya #akupan imunisasi dapat diakibatkan o!eh beberapa aktor. "aktor
tersebut ada!ah aspek geograis dimana di daerah pe!osok akses pe!ayanan kesehatan
masih minim termasuk imunisasi. e!ain itu, masyarakat sering menganggap bah-a anak
yang menderita batuk pi!ek tidak bo!eh diimunisasi. "aktor !ain ada!ah kurangnya
kesadaran masyarakat atas imunisasi akibat minimnya pendidikan. ehingga tenaga
kesehata seperti dokter, bidan atau pera-at memi!iki ke-ajiban mengingatkan pasien
tentang jad-a! imunisasi. "aktor !ain ada!ah mun#u!nya ke!ompok anti 7aksin. e!ain itu,
kesa!ahan pemahaman masyarakat mengenai :' juga turut mempengaruhi kesediaan
untuk me!akukan imunisasi. :' memang meningkatkan daya tahan, namun per!indungan
:' juga akan berkurang seiring mun#u!nya paparan pada anak (maja!ah arma#ia, 2012).
Da!am program 'ntensiikasi 'munisasi utin, upaya pemberian imunisasi harus !ebih
intensi dibandingkan tahun !a!u. 'munisasi dasar diketahui sangat eekti da!am
memberikan per!indungan terhadap suatu penyakit pada masa depan kehidupan.
'munisasi dasar berungsi membentuk se! memori yang akan diba-a seumur hidup. Aikaimunisasi dasar diberikan !engkap dan se! memori terbentuk semakin dini, maka semakin
bagus per!indungan yang diberikan (&adinegoro, 2012).
Camun pada 7aksin tertentu (7aksin mati atau 7aksin komponen, misa!nya
hepatitis B atau D3P), imunisasi dasar saja tidak #ukup memberikan per!indungan da!am
jangka panjang sehingga harus di!akukan booster atau penguat. Kekeba!an yang
diberikan imunisasi dasar tidak ber!angsung seumur hidup dan ditandai dengan titer
antibodi yang semakin !ama semakin menurun. Pemberian booster dimaksudkan
membangkitkan kemba!i se! memori untuk membentuk antibodi agar titer antibodi se!a!u
di atas ambang pen#egahan ( protective level ) (&adinegoro, 2012).
Jaksin D3P misa!nya yang diberikan usia 2, $, 9 bu!an per!u diberikan booster
pada usia 1=2$ bu!an dan % tahun. Di usia !ima tahun kekeba!an kemba!i turun sehingga
per!u booster kedua bahkan ketiga da!am jangka -aktu setiap %10 tahun. Komponen 3
(tetanus) pada 7aksin D3P juga harus bisa memberikan per!indungan seumur hidup
terhadap tetanus neonatorum (penting untuk me!indungi bayi yang di!ahirkan dari ineksi
tetanus apabi!a pemotongan ta!i pusat tidak steri!). Jaksin 33 diberikan pada anak usia
seko!ah dan ibu hami! (&adinegoro, 2012).
ampai kapan booster diberikan, tergantung data epidemio!ogi dan po!a penyakit dari
ke!ompok usia yang rentan terkena penyakit. isa!nya penyakit diteri, pertusis, dan
tetanus yang bisa di#egah dengan 7aksin D3P bisa mengan#am anakanak maupun
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
39/51
de-asa sehingga semua usia rentan terhadap penu!aran penyakitpenyakit ini
(&adinegoro, 2012).
Keberhasi!an pemberian imunisasi pada anak dipengerhui o!eh beberapa aktor,
diantaranya yaitu 6• 3ingginya kadar antibodi pada saat di!akukan imunisasi
• Potensi antigen yang disuntikkan
• aktu pemberian imunisasi
• tatus nutrisi terutama protein karena protein diper!ukan untuk sintesis
antibodi
I$"nisasi dasar "nt"k +ayi
7aksinasi 9ad/al
;e$+erian"sia
B--ster>Ulan,a
nB0 aktu !ahir 3uberku!osis
:e;atitis
B
aktu!ahirdosis
'
1bu!andosis 2
9bu!andosis 4
1 tahun pada
bayi yang !ahir
dari ibu dengan
hep B.
&epatitis B
DPT dan
P-li-
4 bu!andosis1
$ bu!andosis2
% bu!andosis4
1=bu!an
booster1
9tahunbooster 2
12tahun
booster4
Dipteria,
pertusis,
tetanus,dan
po!io
=a$;ak > bu!an +ampak
I$"nisasi yan, dianj"rkan
7aksinasi 9ad/al ;e$+erian
"sia
B--ster>Ulan,a
n
Man4aat
MMR 12 tahun 12 tahu eas!es,
meningitis, rube!!a
:i+ 4bu!andosis 1$bu!andosis 2
%bu!andosis 4
1= bu!an &emophi!usin!uena tipe B
:e;atitis A 121=bu!an &epatitis :
0a=ar air 121=bu!an +a#ar air
?ang harus diperhatikan, tanyakan dahu!u dengan dokter anda sebe!um imunisasi jika
bayi anda sedang sakit yang disertai panasE menderita kejangkejang sebe!umnya E atau
menderita penyakit system sara.
9ad/al i$"nisasi
Aad-a! pemberian imunisasi 6
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
40/51
Keteran,an#
ekomendasi imunisasi ber!aku mu!ai 1 Aanuari 201$.
1 7aksin :e;atitis B< Pa!ing baik diberikan da!am -aktu 12 jam sete!ah !ahir dan
didahu!ui pemberian injeksi 7itamin K1. Bayi !ahir dari ibu &Bs:g positi,
diberikan 7aksin hepatitis B dan imunog!obu!in hepatitis B (&B'g) pada
ekstremitas yang berbeda. Jaksinasi hepatitis B se!anjutnya dapat menggunakan
7aksin hepatitis B mono7a!en atau 7aksin kombinasi.
2 7aksin P-li-< Pada saat bayi dipu!angkan harus diberikan 7aksin po!io ora! (PJ
0). e!anjutnya, untuk po!io1, po!io2, po!io4 dan po!io booster dapat diberikan
7aksin PJ atau 'PJ, namun sebaiknya pa!ing sedikit mendapat satu dosis 7aksin
'PJ.4 7aksin B0< Pemberian 7aksin B+F dianjurkan sebe!um 4 bu!an, optima! umur
2 bu!an. :pabi!a diberikan sesudah umur 4 bu!an, per!u di!akukan uji tuberku!in.
$ 7aksin DTP< Jaksin D3P pertamadiberikan pa!ing #epat pada umur 9 minggu.
Dapat diberikan 7aksin D3-P atau D3aP atau kombinasi dengan 7aksin !ain.
ntuk anak umur !ebih dari < tahun D3P yang diberikan harus 7aksin 3d, di
booster setiap 10 tahun.
% 7aksin 0a$;ak< +ampak diberikan pada umur > bu!an, 2 tahun dan pada D
ke!as 1 (program B':).
9 7aksin Pne"$-k-k"s %P07*< :pabi!a diberikan pada umur
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
41/51
umur 91$ minggu, inter7a! dosis ke2, dan ke4 $10 minggu, dosis ke4
diberikan pada umur kurang dari 42 minggu (inter7a! minima! $ minggu).
= 7aksin 7arisela< Jaksin 7arise!a dapat diberikan sete!ah umur 12 bu!an, namun
terbaik pada umur sebe!um masuk seko!ah dasar. Bi!a diberikan pada umur !ebih
dari 12 tahun, per!u 2 dosis dengan inter7a! minima! $ minggu.> 7aksin In4l"ena< Jaksin in!uena diberikan pada umur minima! 9 bu!an,
diu!ang setiap tahun. ntuk imunisasi pertama ka!i ( primary immunization) pada
anak umur kurang dari > tahun diberi dua ka!i dengan inter7a! minima! $ minggu.
ntuk anak 9 *49 bu!an, dosis 0,2% mL.
10 7aksin 'uman papi(oma /irus %:P7*< Jaksin &PJ dapat diberikan mu!ai umur
10 tahun. Jaksin &PJ bi7a!en diberikan tiga ka!i dengan inter7a! 0, 1, 9 bu!anE
7aksin &PJ tetra7a!en dengan inter7a! 0, 2, 9 bu!an.
Pemberian 7aksin bisa me!a!ui injeksi, misa!nya 7aksin B+F, DP3, D3, 33, +ampak dan
&epatitis B. edangkan yang diberikan se#ara ora! yaitu 7aksin po!io
• B+F 6 1 (bayi 011 bu!an)
• DP3 6 4 ( bayi 211 bu!an) se!ang $ minggu
• Po!io 6 4 ( bayi 211 bu!an) se!ang $ minggu
• +ampak 6 1 ( anak >11 bu!an)
• 33 '& 6 1 ( B3/) bi!a ibu hami! pernah menerima 33 2 pada
o aktu #a!on pengantin atau pada kehami!an
sebe!umnya)
•
2 (se!ang $ minggu) bi!a ibu hami! be!um pernah di7aksinasi 33o e!ama kehami!an. Bi!a pada -aktu kontak
berikutnya (saat pemberian 332 tetap) diberikan
dengan maksud untuk memberikan per!indungan
pada kehami!an berikutnya
• D3 6 2 ( se!ang $ minggu) anak ke!as 1 sampai -anita
• 33 6 2 ( $ minggu ) anak ke!as 9 D sampai -anita
• 33 #a!on pengantin -anita 6 2 ( se!ang $ minggu) sebe!um akad nikah
Persia;an alat6 puit !engkap, a!at steri!isator, kapas air hangat.Persia;an 7aksin6 Jaksin yg sesuai dengan sasaran dimasukkan da!am termos es (7aksin
#arier ).
Persia;an sasaran 6 Pemberitahuan kepada orang tua bayi ( sasaran ) tempat
penyuntikan dan eek sampingnya.
Pe$+erian I$"nisasi 6 Pengambi!an 7aksin sesuai dengan dosisnya. Desineksi pada
tempat yang akan disuntik. Pemberian 'munisasi sesuai dengan jenis 7aksin sbb 6
• B+F 6 'ntra #utan, dosis 0,0% ##.
• Po!io 6 3etes mu!ut, dosis 2 tetes.
• DP3, &B, +ampak 6 ub#utan, dosis 0,% ##.
8/16/2019 WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDKOM
42/51
Pemberian obat antipiretik untuk imunisasi DP3, dije!askan #ara dan dosis pemberian.
emberikan 'normasi kepada orang tua bayi mengenai jad-a! imunisasi berikutnya.
Pen#atatan 8 pe!aporan 6 'munisasi yang diberikan di#atat da!am buku #atatan imunisasi
dan Buku K': 8 K.
Langkah!angkah kegiatan 6
1 Petugas 'munisasi menerima kunjungan bayi sasaran 'munisasi yang te!ah
memba-a Buku K': 8 K di uang 'munisasi sete!ah mendatar di !oket
pendataran.
2 Petugas memriksa status 'munisasi da!am buku K': 8 K dan menentukan jenis
imunisasi yang akan diberikan.
4 Petugas menanyakan keadaan bayi kepada orang tuanya ( keadaan bayi yang
memungkinkan untuk diberikan imunisasi atau bi!a tidak akan dirujuk ke uang
Pengobatan ).
$ Petugas menyiapkan a!at ( menyeteri! a!at suntik dan kapas air hangat ).
% Petugas menyiapkan 7aksin ( 7aksin dimasukkan ke da!am termos es ).
9