Presentasi Skenario 1 Kedkom Untuk Dina

Embed Size (px)

Citation preview

PELAYANAN ANTENATALProgram Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Indonesia menganjurkan agar ibu hamil melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan (PUSKESMAS) setidaknya 4 kali untuk pemeriksaan kehamilan. Bukti yang kuat menunjukkan bahwa ibu hamil yang menerima pelayanan antenatal (antenatal care) dan yang mendapat pertolongan persalinan dan nifas oleh tenaga kesehatan (Nakes) keselamatannya lebih terjamin jika terjadi komplikasi persalinan yang tidak terduga, dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapat pelayanan tersebut. Pelayanan antenatal merupakan salah satu dari program kesehatan dasar puskesmas (primary health care) yang merupakan program wajib dilaksanakan oleh puskesmas. Di antara intervensi kunci untuk kelangsungan hidup yang diberikan dalam pelayanan antenatal antara lain imunisasi tetanus toksoid dan diagnosis dini serta pengobatan anemia.

Program KIA bertujuan meningkatkan kesehatan ibu, kesehatan bayi dan anak. Salah satu cara meningkatkan derajat kesehatan anak dengan mengendalikan penykitpenyakit menular yang dapat dicegah melalui imunisasi. Kementrian kesehatan dengan Program Pengembangan Imunisasi ( PPI ) sejak tahun 1977 menganjurkan agar semua anak mendapat imunisasi dasar lengkap. Berdasarkan data SDKI 2007 cakupan imunisasi lengkap pada anak usia 12-23 bulan sebesar 51 persen. Untuk mewujdkan tujuan KIA di atas, peran Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan kesehatan) sangatlah penting. Penyuluhan yang efektif dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya diperlukan alat bantu dan media penyuluhan yang baik dan harus sesuai dengan etika komunikasi Islam.

SASARAN BELAJAR1. Mahasiswa dapat memahami Pelayanan Antenatal ( Ante Natal Care ) di Puskesmas 1.1 Definisi 1.2 Tujuan 1.3 Mekanisme Pemeriksaan dan Waktu Kunjungan 2. Mahasiswa dapat memahami Program Kesehatan Dasar ( Primary Health Care) di Puskesmas 2.1 Definisi 2.2 Jenis program 3. Mahasiswa dapat memahami imunisasi dasar pada bayi dan imunisasi TT pada ibu hamil 3.1 Definisi 3.2 Jadwal Pemberian imunisasi dasar pada bayi dan imunisasi TT pada ibu hamil 3.3 Komposisi

4. Mahasiswa dapat memahami tentang pendidikan kesehatan 4.1 Prinsip pendidikan kesehatan 4.2 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan 4.3 Metode pendidikan kesehatan 4.4 Alat bantu dan media pendidikan kesehatan5. Mahasiswa dapat memahami tentang ilmu perilaku dan perilaku kesehatan 5.1 Konsep Perilaku 5.2 Perilaku kesehatan 5.3 Bentuk perilaku 6. Mahasiswa dapat memahami tentang Etika Komunikasi Islam

1. Mahasiswa dapat memahami Pelayanan Antenatal ( Ante Natal Care ) di Puskesmas

1. Definisi Ante Natal CareMerupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal(Prawirohardjo. S, 2006 :52)

2. Tujuan Ante Natal Care Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi. Mengenali secara diri adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal(Saifudin Abdul Bari, 2002:67)

3. Pemeriksaan dan Waktu Kunjungan Ante Natal Care1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Timbang Tekanan Darah Tinggi Fundus Uteri TT (Tetanus Toksoid) Tablet Besi Tes Laboratorium Temuwicara Tatalaksana

Kunjungan ibu hamil Kl Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan. Kunjungan ulang Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar selama satu periode kehamilan berlangsung. K4 Kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan

2. Mahasiswa dapat memahami Program Kesehatan Dasar (Primary Health Care) di Puskesmas

Terdapat 18 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh Puskesmas Ini sangat tergantung kepada faktor tenaga, sarana dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan managemen dari tiap-tiap Puskesmas.

Jenis Program1. 2. 3. 4. 5. 6. Upaya kesehatan Ibu dan Anak Upaya keluarga Berencana Upaya peningkatan Gizi Upaya kesehatan lingkungan Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan Upaya penyuluhan Kesehatan Upaya kesehatan sekolah Upaya kesehatan olah raga 10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat 11. Upaya kesehatan kerja 12. Upaya kesehatan gigi dan mulut 13. Upaya kesehatan jiwa 14. Upaya kesehatan mata 15. Upaya laboratorium sederhana 16. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan 17. Upaya kesehatan usia lanjut 18. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

7. 8. 9.

Upaya Wajib

Upaya kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan KB Promosi Kesehatan Kesehatan Lingkungan Perbaikan Gizi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Pengobatan dasar

3. Mahasiswa Dapat Memahami Imunisasi Dasar Pada Bayi Dan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil

1. Defenisi ImunisasiImunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin sebelum terinfeksi Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus . (Idanati, 2005)

Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. (Setiawan, 2006)

Imunisasi TetanusManfaat imunisasi TT ibu hamil Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh Clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001). Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)

Jumlah dan dosis pemberian Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000). Umur kehamilan mendapat imunisasi TT TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000)

Jarak pemberian imunisasi TT1 dan TT2 Minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000). Efek samping imunisasi TT Nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).

3.3 Komposisi

Vaksinasi memiliki beberapa kandungan, yaitu: 1. Antigen 2. Pelarut 3. Preservatif, stabiliser dan 4. Adjuvan

4. Mahasiswa Dapat Memahami Tentang Pendidikan Kesehatan

1. Prinsip Pendidikan Kesehatan Prinsip pendidikan kesehatan harus mampu dipahami oleh setiap petugas kesehatan dan sasaran (masyarakat). Adapun prinsip pendidikan kesehatan yaitu: Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan. Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.

Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran agar individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan tingkah lakunya sendiri. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan Masyarakat

Dimensi sasaran pendidikan Dimensi tempat pelaksanaan Dimensi tingkat pelayanan kesehatan

3. Metode Pendidikan Kesehatan

Metode pendidikan Individual (perorangan) Metode pendidikan kelompok Metode pendidikan massa

4. Alat Bantu Dan Media Pendidikan KesehatanDalam proses pendidikan, benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi untuk mempersepsikan bahan pendidikan/pengajaran. Sedangkan penyampaian bahan yang hanya dengan kata-kata saja sangat kurang efektif atau intensitasnya paling rendah.

Media Pendidikan KesehatanBerdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan-pesan kesehatan (media), media ini dibagi menjadi 3, yakni : Media cetak Media elektronik Media papan (Bill board)

5. Mahasiswa Dapat Memahami Tentang Ilmu Perilaku Dan Perilaku Kesehatan

1. Konsep PerilakuSkinner (1938) seorang ahli perilaku mengemukakan bahwa perilaku adalah merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan tanggapan (respons). Respons dibagi menjadi 2 : Respondent respons/reflexive respons, Operant Respons atau instrumental respons,

2. Perilaku KesehatanYaitu suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Perilaku kesehatan mencakup 4 : Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, Perilaku terhadap pelayanan kesehatan Perilaku terhadap makanan (nutrition behavior) Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (environmental health behavior)

3. Bentuk perilakuBentuk pasif adalah respons internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain Bentuk aktif yaitu perilaku itu jelas dapat diobservasi secara langsung

4. Faktor Pokok Yang Mempengaruhi Perilaku : Faktor Predisposing, berupa pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai, dll. Faktor Enabling/pemungkin, berupa ketersediaan sumber-sumber/fasilitas, peraturan-peraturan. Faktor Reinforcing/mendorong/memperkuat, berupa tokoh agama, tokoh masyarakat.

6. Mahasiswa Dapat Memahami Tentang Etika Komunikasi Islam

Allah Taala berfirman: Dan berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu (Ali Imran ayat 159)

Sebagai Muslim yang baik harus selalu menjaga setiap kata yang keluar dari mulutnya. Karena setiap lafaz yang kita ucapkan akan dipertanggung jawabkan diakhirat nanti.

Dalam pergaulan Qaulan Salaamah terdiri dari beberapa aspek antara lain: Pertama : Qaulan Kariiman ( mulia) sebagai muslim kita harus berkata dengan kata-kata yang mulia, hindarilah kata-kata yang hina, seperti mengejek, mengolok-ngolok hingga menyakiti perasaan orang lain. Kedua : Qaulan marufan ( baik) Ketiga : Qaulan Syadidan ( lurus dan benar). Seorang muslim berkata harus benar, jujur jangan berdusta

Keempat : Qaulan Balighan (tepat) sebagai orang yang bijak bila berdakwah kita harus melihat stuasi dan kondisi yang tepat dan menyampaikan dengan kata-kata yang tepat. Kelima : Qaulan Layyinan ( lemah lembut), maksudnya tidak mengeraskan suara, seperti membentak, meninggikan suara.

Yakinlah bila tuntunan ini kita praktekkan dalam kehidupan baik di dalam rumahtangga, maupun di masyarakat. Dimana pun kita berada insyaAllah, semuanya akan terasa indah. Karena muslim yang beriman keberadaannya akan selalu disenangi, kata-katanya menyejukkan hati siapapun yang mendengarnya.

Daftar PustakaNotoatmodjo S. Prinsip-prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta. Hal 95-212 2003. Rineka Cipta. Stoner, JAF: Management (2nd edition), Prentice Hall International edition,1982. Trihono. Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat, 2005. Sagung Seto. Jakarta. Hal : 7-26,33,35,79 Wiyono D, 2008. Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak Prinsip & Strategi Pendekatan Komunitas. Penerbit Duta Prima Airlangga. Surabaya.374 hal Wiyono D, 2008. Manajemen Program Promkes dan Pemberdayaan masyarakat. Penerbit Duta Prima Airlangga. Surabaya. 519 hal Zuhroni, K. Pandangan Islam terhadap Masalah Kedokteran dan Kesehatan