30
BAB I PENDAHULUAN A. Anatomi Leher Leher atau collum terletak antara cranium dan thoraks. Batas atas dibentuk oleh tepi bawah mandibular, angulus mandibular,prosesus mastoideus,linea nuchae superior dan protuberantia occipitalis eksterna. Sedangkan batas bawah adalah incisura jugularis sterni, dataran atas clavicula, articulation acromioclavicularis, margo superior scapula dan proccesus spinorus vertebra cervicalis VIII. 1 Tulang- tulang (Ossa), yang perlu dikenal kembali baik bentuk,letak dan bangunan- bangunannya adalah vertebra cervicalis I sampai dengan VII, sebagian sternum (manubrium sterni), clavicula,scapula. Tulang- tulang basis cranii,mandibula dan os hyodeum. Tulang –tulang rawan ( cartilagiae). Cartilage yang membentuk larynx, antara lain cartilage thyroidea, cartilage criodea,cartilage arytenoidea,cartilage corniculata dan cartilage cuniofome serta cartilage yang membentuk dinding trachea. 1 Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology.5 th ed. US: FA Davis Company; 2007

Word Benjolan Dileher (Autosaved)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tutorial Together OE As

Citation preview

Page 1: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Anatomi Leher

Leher atau collum terletak antara cranium dan thoraks. Batas atas dibentuk

oleh tepi bawah mandibular, angulus mandibular,prosesus mastoideus,linea nuchae

superior dan protuberantia occipitalis eksterna. Sedangkan batas bawah adalah

incisura jugularis sterni, dataran atas clavicula, articulation acromioclavicularis,

margo superior scapula dan proccesus spinorus vertebra cervicalis VIII.1

Tulang- tulang (Ossa), yang perlu dikenal kembali baik bentuk,letak dan

bangunan- bangunannya adalah vertebra cervicalis I sampai dengan VII, sebagian

sternum (manubrium sterni), clavicula,scapula. Tulang- tulang basis cranii,mandibula

dan os hyodeum.

Tulang –tulang rawan ( cartilagiae). Cartilage yang membentuk larynx, antara

lain cartilage thyroidea, cartilage criodea,cartilage arytenoidea,cartilage corniculata

dan cartilage cuniofome serta cartilage yang membentuk dinding trachea.

Region colli oleh m.sternomastoideus dibagi menjadi dua region colli anterior

yang terletak didepan (ventral) dan region colli posterior yang terletak dibelakang

( dorsal ) otot tersebut pada otot dikenal sebagai region sternomastoideus. Region

colli anterior dibagi dalam beberapa region antara lain :

1 Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology.5th ed. US: FA Davis

Company; 2007

Page 2: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

Gambar 1. Trigonum region colli anterior

Gambar 2. Trigonum colli posterior

Trigoni leher

Leher apabila dilihat dari lateral terbentuk empat persegi panjang yang oleh

m.sternomastoideus dibagi dua yaitu trigonum colli anterior dan trigonum colli

posterior.

Trigonum colli anterior oleh m.omohyodeus dibagi menjadi 4 trigonum :

1. Trigonum submentalis yang dibagi :

Page 3: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

- Ventro cranial = mentum (dagu)

- Lateral = venter anterior m.digastricus kanan dan kiri

- Kaudal = os hyodeum

2. Trigonum submandibulae (m.digastricus) yang dibatasi :

- Lateral = basis mandibulae

- Medial = venter anterior m.digastricus

- Dorsal = venter posterior digastricus

3. Trigonum caroticum yang dibatasi :

- Dorsal = m.sternomastoideus

- Ventro kranial = venter posterior m. digastricus

- Entrocaudal = venter posterior m. omohyoideus

4. Trigonum musculare yang dibatasi :

- Ventral = linea mediana

- kranio dorsal = venter superior m.omohyoideus

- kaudodorsal = m. sternomastoideus

Trigonum colli posterior oleh venter inferior m.omohyoideus dibagi 2 bagian :

1. Trigonum occipitalis yang dibatasi oleh :

- Ventral = m. sternomastoideus

- Dorsal = m.trapezius

- kaudal = venter inferior m.omohyoideus

2. Trigonum suprasciavicularis yang dibatasi :

- Ventral = m.sternomastoideus

- kranial = venter inferior momohyoideus

- kaudal = clavicula

Otot –otot (Musculi)

Otot collum dibedakan menjadi :

A. Otot –otot yang superfisial yaitu :

Platysma

Otot ini berbentuk kuadrangularis, tipis dan sangat lebar, terletak tepat

dibawah kulit lebar ke sampai ke sudut mata dan bibir bawah sedang kebawah

sampai regio pectoralis (daerah clavicula).

Page 4: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

M. sternomastoideus

Otot ini berbentuk panjang, lebar dan bulat, terletak dileher dan laterokranial

( proccesus sympoideus) ke medio caudal (sternum), tertutup platysma.

M. trapezius

Otot ini berbentuk empat persegi panjang lebar, terletak didaerah tengkuk dan

punggung. Dibagi dalam 3 bagian yaitu : pars descenden, pars horizontalis dan

pars descendens.

Otot- otot infrahyoideus

Otot- otot suprahyoideus

Gambar 3

B. Otot – otot profundi yaitu :

Otot- otot scalene

- M.Scaleni Anterior

Otot ini berbentuk pipih, kuadrangular, terletak diregio colli posterior

bagian bawah sebagian oleh m.sternomastoideus.

- M. Scalenus Medius

Otot ini berbentuk pipih, inangular, terletak disebelah dorsal m.scalenus

anterior terpisah oleh suatu celah yang disebut sebagai fissure scalene.

- M.Scalenus Posterior

Page 5: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

Otot ini berbentuk pipih, kuadrangular, terletak disebelah lateral

m.scalenus anterior.

Otot – otot Praevertebralis

- M. Longus Capitis

Otot ini berbentuk pipih,triangular, terletak lateral collumna vertebra

cervicalis atas.

- M.Longus colli

Otot ini berbentuk pipih, lebar ditengah, terletak lateroventral corpus

vertebra cervicalis dan vertebra thoracalis.

Otot – otot larynx dan pharynx

Otot – otot tengkuk (erector trunci) dan m.levator scapulae.

Fascia

Fascia di region colli dibedakan dalam tiga lapisan yaitu :

1. Fascia colli superficialis = lamina superfisialis fascia colli = “investing layer”

Fascia ini melekat pada protuberantia oksipitalis externa, linea nuchae superior,

ligamentum nuchea (ligamentum supraspinale didaerah leher), proccesus

mastoideus, basis mandibulae, arcus zygomaticus, proccesus styloideus, os

hyoideum, acromion, clavicula dan manubrium sterni. Fascia ini membungkus m.

trapezius m.sternomastoideus.

2. Fascia colli media = lamina media fascia colli = lamina pretrachealis.

Fascia ini hanya terdapat dibagian depan leher, mulai dari linea mediana di kranial

melekat pada corpus hyoidei, dicaudal melekat pada tepi dorsal incisura jugularis

sterni, tepi dorsal clavidula, pangkal proccesus coracoideus. Fascia ini

membungkus otot –otot infrahyoideus. Antara fascia colli superficialis dan juga

fascia colli media diatas incisura jugularis diisi oleh jaringan lemak yang disebut

adiposum in jugulo.

3. Fascia colli profunda = lamina profunda fascia colli = lamina prevertebralis.

Fascia ini melekat pada basis cranii dan proccesus transversus vertebracervicalis.

Fascia ini menutup otot- otot scalene dan m.erector trunci yang dalam. Disebelah

ventral fascia colli Profunda didepan corpus vertebra cervicalis dan dorsal fascia

colli media terdapat fascia Alaris.

Pembuluh Darah

Page 6: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

1. Arteri Carotis communis

Arteri carotis communis kanan dan kiri masing –masing bercabang

menjadi arteri carotis eksterna dan arteri carotis interna. A.carotis eksterna

memvaskularisasi struktur luar kepala dan sebagian besar leher. A.carotis interna

memvaskularisasi struktur dalam kepala, cavitas cranii dan orbita. A.carotis

communis dekstra bersama a.subclavia dekstra dipercabangkan oleh arteria

anonyma (truncus brachiocephalica) ketika dibelakang manubrium sterni.

Letak a. carotis communis disebelah lateral trachea dan esophagus, di

belakang lobus glandula thyroidea, didepan m.scaleni longus colli dan n.vagus,

disebelah dorsal m.omohyoideus, m. sternomastoideus, r.descendens N.XII. kira-

kira setinggi cornu superius cartilage thyroidea mempercabangkan a.carotis

interna dan a.carotis ekterna.

2. Arteri Carotis Eksterna

Terletak hamper luas ke kranial, sebagian tertutup oleh m.digastricus dan

m.stylohyoideus, v.facialis communis dan n.hypoglossus. berjalan disbelah dorsal

margo posterior ramus mandibulae setelah sampai di medial collum mandibulae

bercabang dua sebagai cabang terminal a.temporalis superfisialis dan a.maxillaris

interna.A.carotis eksterna memberi cabang :

A.thyroidea superior

Page 7: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

Dipercabangkan dari dinding depan tepat permulaan a.carotis eksterna

melengkung kedepan bawah sampai sebelah lateral lobus glandulae

thyreoidea. Arteri ini sebagian tertutup oleh venter superior m.omohyoideus

memberi cabang- cabang yaitu :

a. Ramus hyoldeum, berjalan menuju os hyoldeum.

b. Ramus sternocidomastoideus, berjalan ke lateral bawah datang pada

sternomastoideus.

c. A.laryngea superior, berjalan disebelah medial m.thyrohyoideus

menembus membrane hyoithyroidea, berjalan disubmucosa larynx

beranastomose dengan a.laryngea inferior.

d. Ramus cricothyreoideus dipercabangkan setinggi m.cricothyreoideus

memvaskularisasi otot- otot larynx.

e. Cabang terminal menuju ke glandula thyroidea sebagai ramus posterior

dan ramus anterior.

A.lingualis

Dipercabangkan dari dinding depan setinggi cornu mayus ossis hyoidei

melengkung keatas diluar m.contrictor pharyngeus medius ke depan sejajar os

hyoideum, disebelah medial m.hyoglossus, diatas m.longituditas inferior dan

m.genioglossus, memberi cabang:

a. R.hyoideus, ke os hyoideum

b. Rr. Dorsales ligue, dating disebelah medial m.hyoglossus

memvaskularisasi radix lingue dan tonsilla palatine.

c. A.sublingualis, dipercabangkan ditepi dorsal m.hyoglossus berjalan di atas

m.mylohyoideus dan m.genioglossus dibelakang gld.sublingualis, kedepan

memvaskularisasi dasar mulut, gusi dan gigi depan dan mempunyai

cabang menembus m.mylohyoideus beranastomose dengan n.sublingalis.

d. A.profunda lingue, ke alas depan di alas m.longitudinalis inferior dan

m.genioglossus beranastomose dengan sisi lain pada prenulum lingue.

A.maxillaris externa

Dipercabangkan diatas a.lingualis, tertutup oleh venter posterior m.digastricus

dan m.stylohyoideus kedepan seperti huruf S diatas permukaan

gld.submandibularis diantara glandula dan mandibular menyilang basis

mandibular keatas ditepi depan m.masseter kedaerah muka, memberi cabang-

cabang :

Page 8: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

a. Palatiana ascendens, dipercabangkan dekat pangkal, keatas menuju

m.stylopharyngeus diantara otot ini dan styloglossus dating diluar

m.constrictor pharyngeus superior, ke medial mengikuti mievator veli

palatine dan memvaskularisasi palatum molle dan pharynx.

b. r.tonsillaris, berjalan diatas m.contrictor pharyngeus superior ke tonsilla

palatine dan palatum molle.

c. A.submentalis, berjalan didalam m.mylohyoideus diantara glandula

submandibularis ke depan regio submentalis beranastomose dengan

a.sublingualis.

d. r.glandularis, ke gld.submandibularis

e. a.labialis inferior,a. labialis superior dan a.angularis.

A.temporalis superfisialis (dibicarakan di region muka atau kepala)

A.sternocleidomastoidea

Dipercabangkan setelah mempercabangkan a.maxillaris externa,berjalan ke

lateral dan dorsal sampai pada m.sternomastoideus.

A.occipitalis

Dipercabangkan dari dinding belakang dan menurut letaknya terhadap

m.sternomastoideus,dibagi tiga bagian :

a. Anterior, terletak di irigonum caroticum dibawah venter posterior

m.digastricus, menyilangi carotis interna,v.jugularis interna dan

N.X,XI,XII.

b. Medial, melalui sulcus occipitalis ossis temporalis

c. Posterior, menembus m.trapezius bersama n.occipitalis major dan

memvaskularisasikan oksipital kepala.

A.auricularis posterior

Dipercabangkan dari dinding dorsal, berjalan keatas belakang ditutupi

glandula parotis, diantara proccesus mastoideus dan auricular

mempercabangkan a.sternomastoidea,rr.auricurales dan r.occipitalis.

A.maxillaris interna

A.pharyngeas ascendens

Dipercabangkan dari dinding posterior setelah mempercabangkan a.lingualis,

berjalan ke kranial antara a.carotis externa berjalan ke belakang sebelah lateral

dinding pharynx, medial mstyloglossus dan stylopharyngeus stydatang dibasis

Page 9: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

cranii memberi cabang- cabang rr.pharingei,a.meningea posterior,dan

a.tympanica inferior.

3. Arteri carotis interna

Tepat setelah dipercabangkan arteri ini mengadakan pembesaran disebut

sinus caroticus.pada dinding sinus terdapat baroreceptor yang dapat terpacu oleh

perubahan tekanan darah. Dipercabangkan antara a.carotis externa dan interna

terdapat bangunan disebut carotid glomus caroticus yang merupakan

chemoreceptor, yang dapat terpacu oleh perubahan didalam darah (misalnya pada

anoxia akan menyebabkan pacuan terhadap jantung dan respirasi). A.carotis

interna berjalan didepan mm.longicapitis dan longi cervicis didepan tuberculum

anterius proccesus transversus disebelah lateral pharynx, dibelakang v.jugularis

interna terpisah oleh m.styloglossus dan stylopharyngeus dan a.carotis cranii

masus ke cavum cranii melalui canalis caroticus.

4. Arteri sublavia

Merupakan pembuluh nadi utama yang memvaskularisasi membrum

superius. A.sublavia dipercabangkan oleh a.anonyma (truncus

brachiochephalicus), sedangkan a sublavia sinistra dipercabangkan langsung oleh

arcus aorta. Masing- masing a.sublavia dibagi dalam 3 bagian yaitu :

- Bagian pertama dan pangkal hingga tepi medial m.scalenus anterior

- Bagian kedua terletak dibelakag otot tersebut

- Bagian ketiga terletak disebelah lateral m.scalenus sampai ditepi luar

costal,berganti nama menjadi a.axillaris.

Letak a.sublavia

a. Bagian pertama

Terletak disebelah laterodorsal articulation sternoclavicularis di belakang

sternomastoideus, m.sternoceoideus,v.jugularis interna,ductus thoracicus,

n.vagus rr.Cardiacl n.vagi, ansa sublavia dan n.phrenicus (untuk yang kiri

saja), didepan apex pulmonis, pleurae,truncus sympaticus, ganglion cervicalis

inferior dan n.recurrent memberi cabang- cabang :

1) A. vertebralis

Page 10: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

Setelah dipercabangkan, berjalan kecraniodorsal lateral m.longus masuk

pada foramina ke medial disulcus a.vertebralis dibelakang massa lateralis

atlantis masuk ke foramen magnum dating di cilvus kanan kiri bersatu

sebagai arteri basilaris. Berdasarkan letaknya a.vertebralis dibagi empat

bagian :

- Pars cervicalis, bagian sebelum masuk foramen transversum

- Pars vertebralis, pada waktu masuk foramen transversum

- Pars occipitalis sebelum masuk cavum cranii

- Pars intracranialis setelah berada di cavitas cranii

2) A.thoracalis interna (a.mammaria interna)

3) Truncus theocervicaks

Truncus ini langsung mempercabangkan a.thyreoidea inferior, a.cervicalis

ascendens, a.cervicalis superfisialis dan a.transversa scapulae

b. Bagian kedua

Terletak diatas sulcus subclavius yaitu alur pada costa antara perlekatan

m.scalenus anterior dan m.scalenus medius, didepan apex puirnonalis, copula

pleurae, membrane suprapleuralis dan m.scalenus medius membentuk cabang-

cabang :

- Truncus costocervicalis, setelah dipercabangkan truncus ini

mempercabangkan a.cervicalis profundi dan a.intercostalis suprema.

- A.cervicalis profundi setelah dipercabangkan berjalan ke dorsal di depan

proccesus VC.VII dan costa lalu berjalan ke kranial di antara

m.semispinalis capitis dan m.semispinabs cervicis berhubungan dengan

acervicaks superficiahs cabang occipahs.

-

c. Bagian ketiga

Terdapat pada trigonum supraclavicularis, dibelakang v.jugularis interna,

clavicula, m.subclaus dan m.sublavia, didepan flexus brachiaks dan

m.scalenus medius memberi cabang- cabang a.dorsalis scapulae.

5. Vena jugularis externa

V.jugularis externa merupakan pembuluh darah balik,membawa darah dari

sebagian muka dan atap kepala serta sebagian region colli superficialis.letak vena

Page 11: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

ini kira- kira dari angulus mandibulae ke kaukodorsal pada pertengahan clavicula,

diluar m.sternomastoideus dan dibawah platysma myoideus. Vena ini mendapat

darah dari v.temporalis superficialis, v.facialis, v.maxillaris, v.auricularis anterior.

V.jugularis anterior, jugularis externa posterior dan v.retromandibularis. vena

jugularis externa bermuara pada subclavia.

6. Vasa lymphatica

Vasa lymphatica dileher terdapat lymphonodi cervicalis superficialis dan

lymphonodi cervicalis profundi.

Lymphonodi (Inn) cervicalis superficialis, berdasar letaknya dibedakan

menjadi dua bagian :

a. Pada trigonum colli anterior terdapat disepanjang vena jugularis anterior

b. Pada trigonum colli posterior terdapat disepanjang vena jugularis externa

Inn. Cervicalis profundi, terdapat disepanjang vena jugularis interna dibawah

m.sternomastoideus dibagi dalam beberapa kelompok yaitu superior,disebut

juga nodus juulo digastricus,terdapat setinggi cornu majus os hyoldeum,

dibawah venter posterior m.digastricus. nodus ini menerima aliran lymphe dan

sepertiga dorsal lidah dan tonsil palatine.

Inn. Cervicalis profundi media, disebut juga nodus juguloomohyoideus. Nodus

ini terletak diatas tendo m.omohyoideus. nodus ini menerima aliran lymphe,

Inn.submentalis, submandibularis, Inn.servicalis profundi bagian atas.

Inn. Cervicalis profundi inferior, disebut juga nodus cervicalis transversus/

supraclavicularis. Nodus ini terletak di fossa supraclavicularis sepanjang

a.cervicalis lnnoccipitalis, nn.retroauricurahs (mastoideus), Inn.parotideus,

Inn.faciahs (buccalis) dan Inn.submandibularis dan submentalis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 12: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

A. Penegakan Diagnosis2

Anamnesis :

Evaluasi berbagai massa pada leher dimulai dengan anamnesa yang

teliti.serangkaian pertanyaan- pertanyaan yang logik dapat mempersempit

kemungkinan diagnostic secara cepat dan pemeriksaan dan penatalaksanaan

selanjutnya :

1. Berapa usia penderita? Lesi kongenital sering terjadi pada individu yang lebih muda,

sedangkan lesi keganasan lebih sering pada yang lebih tua.

2. Apakah massa tumbuh dengan cepat? Tidak adanya tanda- tanda infeksi, lesi

keganasan (limfoma, kanker metastasis) jauh lebih mungkin mengalami

pertunbuhan, yang cepat dibandingkan massa yang jinak.

3. Apakah terdapat tanda- tanda infeksi atau peradangan? Sementara berbagai massa

dileher dapat menjadi infeksi, massa- massa tersebut yang tampak meradang atau

terinfeksi jauh lebih mungkin menunjukan massa yang jinak.

4. Di manakah letak massa pada leher? Letak massa sebaiknya digambarkan secara

teliti dengan istilah- istilah berikut : Apakah massa tersebut terletak pada garis

tengah atau lateral?

Jika lateral, apakah pada segitiga anterior atau posterior? Disamping itu hubungan

massa terhadap berbagai struktur yang secara normal dapat diraba dan daerah-

daerah pada leher yang dijelaskan diatas sebaiknya disebutkan.massa pada garis

tengah lebih mungkin mengarah pada penyakit keganasan.

5. Apakah massa kistik atau padat ? massa kistik sering kali merupakan lesi kongenital

seperti kista celah brankial dan kista duktus tiroglosus.

6. Apakah terdapat tanda- tanda sumber infeksi atau keganasan di tempat lain pada

kepala dan leher?

Pemeriksaan Fisik :

Inspeksi leher

Kemungkinan temuan : jaringan parut,massa,tortikolis

Palpasi kelenjar limfe

2 Bates,dkk.2008.Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan, Ed 5. Jakarta:EGC

Page 13: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

Kemungkinan temuan : limfadenopati servical karena inflamasi, keganasan

Inspeksi dan palpasi posisi trakea

Kemungkinan temuan : deviasi trakea karena massa dileher atau pneumotoraks

Inspeksi kelenjar tiroid :

- Pada saat istirahat

- Ketika pasien menelan air ludah,dari belakang pasien, palpasi kelenjar tiroid,

termasuk ishmus dan lobus lateral (goiter,nodul,nyeri tekan tiroiditis) :

Pada saat istirahat

Ketika pasien menelan air ludah

- Setelah memeriksa kelenjar tiroid dari arah belakang pasien,dapat melanjutkan

pemeriksaan musculoskeletal dari bagian leher dan punggung atas serta

memeriksa nyeri tekan sudut kostovertebral.

Abnormalitas kelenjar tiroid

Pembesaran menyebar :

Kemungkinan berkaitan dengan penyakit Grave,Tiroiditis Hashimoto,goiter

endemic (defisiensi iodin), atau goiter sporadic.

Goiter multinodular : suatu pembesaran dengan dua nodul atau lebih yang dapat

teridentifikasi, biasanya disebabkan karena gangguan metabolic.

Nodul tunggal : kemungkinan berkaitan dengan kista, tumor jinak, atau kanker

tiroid, atau mungkin satu nodul yang terpalpasi, yang makna klinisnya tidak

dikenali sebagai goiter multinodular.

Pemeriksaan penunjang:

Pemeriksaan diagnostik untuk massa leher dapat dikelompokan menjadi dua kategori :

(1) pemeriksaan yang memberikan keterangan tentang sifat- sifat fisik yang khas atau

letak massa (pemeriksaan tidak langsung) dan (2) pemeriksaan yang mencari diagnosis

hiostologik (pemeriksaan langsung) . ultrasonografi,CT scan,MRI scan,dan angiografi

merupakan contoh pemeriksaan tidak langsung.

Ultrasonografi membedakan lesi padat dari lesi kistik dan sebaiknya digunakan pada

keadaan yang jarang dimana hanya keterangan ini yang dibutuhkan.angiografi saja

berguna untuk menilai pembuluh darah , aliran darah spesifik dari massa atau keadaan

Page 14: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

arteri karotis tetapi memberikan sedikit keterangan tentang sifat- sifat fisik yang khas

dari massa tersebut.sebagai gantinya CT scan dan MRI scan dapat memberikan

keterangan baik menggenai sifat- sifat fisik yang khas maupun pembuluh massa dan di

samping itu juga menjelaskan hubungan nya dengan struktur- struktur yang berdekatan.

Pemeriksaan langsung melibatkan pemeriksaan histologic jaringan dari massa.

Jaringan ini dapat diperoleh pada satu dari tiga jalan yang berbeda : (1) aspirasi jarum

halus, (2) biopsy jarum atau (3) biopsy “ terbuka” aspirasi jarum halus melibatkan

pemasukan jarum kecil (ukuran 23 sampai 25) yang dilekatkan pada spuit ke dalam

massa untuk memperoleh sel- sel yang cukup untuk pemeriksaan sitologik.

B. Definisi

1. Benjolan di Leher3

Adalah setiap massa baik kongenital maupun didapat yang timbul disegitiga anterior

atau posterior leher diantara klavikula pada bagian inferior, dan mandibular serta

dasar tengkorak pada bagian superior.

2. Klasifikasi massa leher

Massa kistik kongenital

Kista ductus tiroglossus

Merupakan kista garis tengah yang ikut naik dengan penelanan paling

mungkin merupakan kista tiroglosus.

Kelenjar tiroid pertama kali tampak sebagai diverticulum ventral garis tengah

dari dasar faring tepat di distal perlekatan arcus brankial pertama dan kedua yang

dikenal sebagai foramen sekum.tiroid yang berkembang pindah ke distal

sepanjang saluran yang melewati ventral korpus hyoid kemudian membelok

dibawahnya dan turun sampai tingkat kartilagokrikoidea.

3 Pierce A. Grace & Neil R. Borley. 2007. At a Glance ilmu Bedah,Ed 3.Jakarta: EMS

Page 15: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

Kista ductus tiroglosus merupakan sisa dari saluran ini yang tertinggal. Oleh

karena itu biasanya merupakan kista yang terletak digaris tengah. Yang ditemukan

dimana saja antara dasar lidah dan batas superior kelenjar tiroid.

Kista celah Brankial

Merupakan sisa apparatus brankial janin yang tertinggal dimana seluruh

struktur

leher berasal.pada awal dari perkembangan terdapat lima arkus brankial dan

empat sulkus (diantara arkus) pada embrio.pertumbuhan yang cepat dari arcus

utama dan kedua dan tonjolan epiperikardial (bakal otot

sternokleidomastoideus).menenggelamkan arkus brankialis ketiga dan

keempat dan celah brankial kedua,ketiga dan keempat kedalam kavitas yang

besar yang dikenal sebagai sinus servical His. Oleh karena itu sebagian besar

kista celah brankial ( berkembang dari arcus kedua,ketiga dan keempat)

biasanya terdapat sebagai tonjolan atau muara saluran sinus sepanjang batas

anterior otot sternokleidomastoideus.

Kista celah brankial biasanya terdapat diantara usia 20 sampai 30 tahun

sebagai massa yang licin, tidak begitu nyeri, membesarnya lambat yang

terletak pada leher bagian lateral.

Higroma kistik

Merupakan limfangioma yang timbul dari sisa saluran limfe pada leher.

Higroma kistik terjadi sebagai kista berdinding tipis yang relative sederhana

pada dasar mulut atau dapat melibatkan seluruh jaringan dari dasar mulut

turun sampai ke mediastinum.

Walaupun kira- kira 80% dari waktunya hanya berupa kista yang tanpa rasa

nyeri pada segitiga servical posterior atau pada daerah

supraclavicular.sebagian besar tumor ini terjadi menjelang usia dua tahun.

Pembesaran yang tiba- tiba terjadi sebagai akibat infeksi saluran napas atas,

infeksi massa nya sendiri atau perdarahan dalam jaringan.jika massa menjadi

cepat besar dapat menyebabkan penekanan pada trakea dan kesulitan menelan.

Massa – massa padat

Massa- massa kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening leher nyeri mungkin berasal dari penyakit infeksius,

sedangkan kelenjar getah bening tanpa rasa nyeri paling mungkin penyakit

Page 16: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

keganasan.daerah pembesaran kelenjar getah bening yang multipel biasanya

menunjukan penyakit sistemik seperti : limfoma,tuberculosis, atau mononucleosis

infeksiosa sedangkan kelenjar yang soliter seringkali metastatik.

Kelenjar getah bening leher bagian bawah paling mungkin berasal dari

penyakit keganasan yang berasal dari bagian tubuh lain selain kepala dan leher.

Limfoma malignum

Adenopati cervical merupakan satu gejala yang paling sering terdapat pada

penderita dengan limfoma Hodgkin dan non Hodgkin. Kelenjar getah bening

sendiri cenderung lebih lunak,licin lebih elastic, dan lebih mudah digerakkan dari

pada kelenjar pada karsinoma metastatik.pertumbuhan cepat biasanya terjadi

terutama pada limfoma non Hodgkin.

Daerah diluar kelenjar getah bening, khususnya cincin waldeyer, seringkali

terkena pada limfoma non Hodgkin, dan pembesaran pada daerah ini merupakan

petunjuk diagnosis penyakit ini.

Penyakit metastatic

Keganasan metastatic sebaiknya selalu dicurigai jika ditemukan massa yang

membesar, keras, tidak nyeri pada individu yang lebih tua.pada sebagian besar

kasus keganasan primer terletak diatas klavicula. Khususnya untuk massa- massa

pada leher dua pertiga bagian atas.

1. Karsinoma sel skuamosa metastatik

Kanker yang paling sering bermetastasis ke kelenjar getah bening servical

adalah kanker sel skuamosa dari kulit wajah,kulit kepala,bibir, lidah,mukosa

mulut,nasofaring, sinus- sinus paranasal,orofaring,hipofaring,atau laring.

2. Adenocarsinoma metastatic

Adenokarsinoma pada kelenjar getah bening servical paling sering

menunjukan penyakit metastasis dari kelenjar tiroid, kelenjar ludah, atau

saluran pencernaan.

Tumor- tumor struktur neurovascular leher

1. Tumor neurogenic

Sebagian saraf- saraf dikepala dan leher membentuk daerah yang rentan

terhadap tumor yang berasal dari tumor neurogenic.neurilemoma

(shwanoma) dan neurofibroma yang merupakan jenis yang paling sering

ditemukan.merupakan jenis yang hamper sama.keduanya berasal dari sel

neurilema (schwann) saraf- saraf yang bermyelin dan keduanya biasanya

Page 17: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

terjadi sebagai massa yang tanpa rasa nyeri,tumbuh lambat pada leher bagian

lateral.

2. Tumor badan karotis

Salah satu dari kelompok tumor yang dikenal sebagai kemodektoma yang

berasal dari jaringan kemoreseptif kepala dan leher.tumor yang spesifik ini

tampak sebagai massa yang keras,bulat, tumbuhnya lambat pada bifurkasio

karotis.

3. Massa – massa tiroid

Penyakit tiroid merupakan penyebab benjolan dileher yang relative biasa

terjadi .meskipun pendekatan diagnostic terhadap tiroid hampir sama dengan

yang dilakukan terhadap massa- massa leher lainnya.

a. Hal- hal kunci :

Pembengkakan tiroid bergerak keatas (bersama dengan trakea) saat menelan.

Sebagian besar kelainan pada leher tampak sebagai pembengkakan.

Benjolan pada bagian ventral menempel pada tulang hyoid,seperti kista

tiroglosus,bergerak keatas baik saat menelan maupun menjulurkan lidah.

Benjolan multiple hampir selalu merupakan kelenjar getah bening.

Jangan lupa pemeriksaan kepala dan leher yang menyeluruh, termasuk rongga

mulut pada semua kasus limfadenopati.

b. Diagnosis banding

50% benjolan leher berasal dari tiroid

40% benjolan leher disebabkan oleh keganasan (80% merupakan metastasis

yang biasanya berasal dari lesi primer diatas klavicula; 20% neoplasma

primer: limpoma,tumor kelenjar saliva).

10% benjolan leher berasal dari peradangan atau kelainan kongenital.

c. Gambaran Diagnostik

Anak – anak

Banyak disebabkan oleh peradangan dan kelainan kongenital.

Higroma kistik : pada bayi, berada didasar leher, transiluminasi yang jelas “

hilang timbul”

Kista tiroglosus atau dermoid : digaris tengah, menyebar bergerak naik dengan

penjuluran lidah.

Page 18: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

Tortikolis : massa keras lebih menonjol jika kepala fleksi, berhubungan

dengan rotasi menetap (massa fibrosa pada musculus sternocleidomastoid)

Kista brankial : berada dianterior terhadap sepertiga atas sternocleidomastoid.

Adenitis virus/ bakteri : biasanya mengenai kelenjar getah bening

jugularis,multiple, massa lunak.

Neoplasma jarang terjadi pada anak (limfoma paling sering terjadi).

Dewasa muda

Banyak terjadi oleh massa leher karena peradangan dan keganasan tiroid.

Adenitis virus (misalnya mononucleosis infeksiosa) atau bakteri ( tonsillitis/

faringitis)

Kanker tiroid papiler : terisolasi, tidak ada nyeri tekan, massa

tiroid,kemungkinan limfadenopati.

Usia di atas 40 tahun

Benjolan di leher dianggap sebagai keganasan sampai terbukti bukan.

Limfadenopati metastatik : multipel, keras, tidak nyeri tekan, cenderung

terfiksasi.

75% primer berasal dari kepala dan leher (tiroid, nasofaring, tonsil,laring,

faring),25% primer berasal dari infraklavikula (lambung,pancreas, paru)

Limfadenopati primer (tiroid,limfoma) : seperti daging, tidak licin,seperti

karet, berukuran besar.

Neoplasma primer (tiroid, tumor saliva) : keras,tidak lunak, terfiksasi pada

jaringan dasar.

DAFTAR PUSTAKA

Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology.5 th ed. US: FA Davis

Company; 2007

Bates,dkk.2008.Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan, Ed 5.

Jakarta:EGC

Pierce A. Grace & Neil R. Borley. 2007. At a Glance ilmu Bedah,Ed 3.Jakarta: EMS

Page 19: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

Adams, George L.Boies. 1997. Buku ajar penyakit THT (Boeis fundamentals of

otolaryngology) Edisi ke-6, Cetakan 2015.Jakarta: EGC

REFRESHING

“ BENJOLAN DI LEHER DAN PENEGAKAN DIAGNOSIS”

Page 20: Word Benjolan Dileher (Autosaved)

DISUSUN OLEH :

Reni Apriyanti

Pembimbing :

dr. Rini Febrianti, Sp. THT-KL

STASE KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT THT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJAR

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2015