23
 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belak ang Le mbaga pendidikan da pat di ka teg or ikan sebaga i or gani sasi ni rl aba yang melayani masyarakat. Meski pun sifatnya nirlaba, namun bukan berarti sekolah ti da k di tunt ut un tu k te rus me ni ng ka tkan mu tu pr os es ma up un output  pend idikannya. Sebalikny a, sekolah sa ngat dih arapkan benar -benar memer- hatikan mutu, karena tugas suci yang diembannya adalah turut mencerdaskan kehidupan bangsa, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia I ndonesia. Dalam menjaga mutu proses tersebut, diperlukan adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala komponen pendukung- nya. Meski demiki an pen gawasan mut u dal am dun ia pen did ika n ten tu ber bed a den gan  pe rua sahaan yan g mempro duk si bar ang/ja sa. Sekola h ada lah seb uah  people changing institut ion , yan g dal am pro ses ker janya selalu ber hadapa n den gan uncertai nty and interdep endence (McPherson, Crowson and Pitner, 1986: 33-40). Maksudnya mekanisme kerja (produksi) di lembaga pendidikan secara teknologis tidak dapat dipastikan karena kondisi input dan lingkungan yang tidak pernah sama. Sel ain itu pro ses pen did ika n di sek ola h jug a tid ak ter pis ahk an den gan lingkungan keluarga maupun pergaulan peserta didik. Dalam situasi demikian, maka pengawasan terhadap sekolah pasti berbeda model dan pendekatannya. Peran seorang pengawas pendidikan pun tentu berbeda dengan pengawas pada perusahaan produksi. Oliva (1984: 19-20) menjelaskan ada emp at macam per an seoran g pengawas ata u  supervisor pendi dikan , yaitu sebagai: coordinator, consultant, group leader dan evaluator . Supervisor harus mamp u meng koord inasi kan  prog rams, gou ps, mat er ial s, and rep ort s yang  berkaitan dengan sekolah dan para guru. Supervisor juga harus mampu berperan seba gai kons ul tan dalam manajemen seko lah , pengembangan kurik ul um, teknolog i pembel ajar an, dan pen gem- ban gan sta f. Ia har us mel aya ni kepala

Tugas Kelompokku Fix

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 1/23

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga pendidikan dapat dikategorikan sebagai organisasi nirlaba yang

melayani masyarakat. Meski pun sifatnya nirlaba, namun bukan berarti sekolah

tidak dituntut untuk terus meningkatkan mutu proses maupun output 

  pendidikannya. Sebaliknya, sekolah sangat diharapkan benar-benar memer-

hatikan mutu, karena tugas suci yang diembannya adalah turut mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Dalam menjaga mutu proses tersebut, diperlukan adanya quality controll 

yang mengawasi jalannya proses dan segala komponen pendukung- nya. Meski

demikian pengawasan mutu dalam dunia pendidikan tentu berbeda dengan

  peruasahaan yang memproduksi barang/jasa. Sekolah adalah sebuah  people

changing institution, yang dalam proses kerjanya selalu berhadapan denganuncertainty and interdependence (McPherson, Crowson and Pitner, 1986: 33-40).

Maksudnya mekanisme kerja (produksi) di lembaga pendidikan secara teknologis

tidak dapat dipastikan karena kondisi input  dan lingkungan yang tidak pernah

sama. Selain itu proses pendidikan di sekolah juga tidak terpisahkan dengan

lingkungan keluarga maupun pergaulan peserta didik.

Dalam situasi demikian, maka pengawasan terhadap sekolah pasti berbeda

model dan pendekatannya. Peran seorang pengawas pendidikan pun tentu berbeda

dengan pengawas pada perusahaan produksi. Oliva (1984: 19-20) menjelaskan

ada empat macam peran seorang pengawas atau  supervisor  pendidikan, yaitu

sebagai: coordinator, consultant, group leader  dan evaluator . Supervisor harus

mampu mengkoordinasikan   programs, goups, materials, and reports yang

 berkaitan dengan sekolah dan para guru. Supervisor juga harus mampu berperan

sebagai konsultan dalam manajemen sekolah, pengembangan kurikulum,

teknologi pembelajaran, dan pengem- bangan staf. Ia harus melayani kepala

Page 2: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 2/23

 

sekolah dan guru, baik secara kelompok maupun individual. Ada kalanya

supervisor harus berperan sebagai pemimpin kelompok dalam pertemuan-

 pertemuan yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum, pembelajaran atau

manajemen sekolah secara umum. Terakhir, supervisor juga harus melakukan

evaluasi terhadap pengelolaan sekolah dan pembelajaran pada sekolah-sekolah

yang menjadi lingkup tugasnya.

Untuk dapat melaksanakan tugasnya tersebut pengawas tentu harus

menguasai berbagai prinsip, metode dan teknik supervisi sehingga ia dapat

menentukan strategi, pendekatan atau model supervisi yang cocok untuk 

menyelesaikan suatu permasalahan atau program. Materi ini merupakan salah satu

 bahan yang ditujukan bagi supervisor untuk menguasai kompetensi tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana teknik-teknik supervisi?

2. Bagaimana prosedur pelaksanaan supervisi klinis?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk mendeskripsikan teknik-teknik supervisi.

2. Untuk menjelaskan prosedur pelaksanaan supervisi klinis.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai bahan kajian dan referensi

tentang supervisi klinis serta prosedur pelaksanaannya, khususnya bagi guru dan

calon guru, serta pelaksana pendidikan.

Page 3: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 3/23

 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik-teknik Supervisi

Pengawas dan kepala sekolah untuk dapat melaksanakan supervisi

 pengajaran secara efektif, selain harus memahami hakekat, fungsi dan tujuan

supervisi pengajaran, serta peranannya sebagai supervisor, juga harus memahami

teknik-teknik yang dapat digunakan dalam pelaksanaan supervisi pengajaran.

Teknik supervisi pengajaran merupakan strategi yang dapat digunakan pengawas

dan kepala sekolah dalam memberikan pelayanan dan pembinaan professional

kepada guru. Banyak teknik supervisi pengajaran yang telah dikemukakan dan

dikembangkan para pakar supervisi pendidikan yang satu sama lainnya terdapat

 persamaan dan perbedaan, tergantung cara dan sudut pandang yang digunakan.

Wyn dalam Sahertian dan Mataheru (1986) menyebutkan teknik supervisiterdiri dari individual deviation (bersifat individual) dan  group devices (bersifat

kelompok). Teknik supervisi yang bersifat individual antara lain; kunjungan kelas,

observasi kelas, percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri

sendiri. Sedangkan teknik yang bersifat kelompok diantara adalah;   panel of 

 forum discussion,curriculum laboratry, directed reading, demonstration teaching ,

  professional libraries,    supervisory bulletin, teacher meeting, professional 

oraganization, workshop of group work.

Evan dan Neagly (1980) menyebutkan teknik supervisi terdiri dari;

individual techniques (teknik perorangan) dan   group techniques (teknik 

kelompok). Individual techniques terdiri atas; assignment of teachers, classroom

visitation and observation, classroom experimentation, colleges course,

conference (individual), demonstration teaching, evaluation, proffesional 

reading, professional writing, supervisory bulletins, informal contacts. Sedangkan

yang termasuk teknik kelompok (  group techniques) diantaranya adalah;

Page 4: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 4/23

 

orientation of new teacher, development of professional libraries, visiting other 

teachers, coordinating of student teacing. 

Harahap (1993) menggolongkan teknik supervisi yaitu teknik individual

dan kelompok, teknik lisan dan tulisan, dan teknik langsung dan tidak langsung.

Penggunaan teknik-teknik tersebut di atas disesuaikan dengan masalah yang

dihadapi guru dan tujuan yang akan dicapai. Cooper (1969) mengemukakan

  beberap teknik supervisi yaitu : in-service training, class visitation, teacher 

conference, staaf meeting, demonstration class, intervisitation, supervisory

bulletin, professional reading, and summer school attendance. Sedangkan

Sutisna (1987) mengemukakan sepuluh macam teknik supervisi pengajaran,

yaitu ; kunjungan kelas, pembicaraan individual, diskusi kelompok, demonstrasi

mengajar, kunjungan kelas antara guru, pengembangan kurikulum, bulletin

supervisi, perpustakaan professional, lokakarya, dan survey sekolah-masyarakat.

Penjelasan singkat beberapa teknik supervisi pengajaran tersebut, sebagai

 berikut:

1. Teknik Perseorangan

a. Teknik Kunjungan kelas.

Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan yang

dilakukan supervisor ke dalam satu kelas pada saat guru sedang mengajar 

dengan tujuan untuk membantu guru menghadapi masalah/kesulitan

mengajar selama melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kunjungan kelas

dilakukan dalam upaya supervisor memperoleh data tentang keadaan

sebenarnya mengenai kemampuan dan ketrampilan guru mengajar.

Kemudian dengan yang ada kemudian melakukan perbincangan untuk 

mencari pemecahan atas kesulitan – kesulitan yang dihadapi oleh guru.

Sehingga kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan. Kunjungan kelas

dapat dilakukan dengan 3 cara, yatiu :

Page 5: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 5/23

 

• Kunjungan kelas tanpa diberitahu, Kunjungan kelas dengan

 pemberitahuan,• Kunjungan kelas atas undangan guru,

• Saling mengunjungi kelas.

 b. Teknik Observasi Kelas

Teknik observasi kelas dilakukan pada saat guru mengajar. Supervisor 

mengobservasi kelas dengan tujuan untuk memperoleh data tentang segala

sesuatu yang terjadi proses belajar mengajar. Data ini sebagai dasar bagi

supervisor melakukan pembinaan terhadap guru yang diobservasi. Tentang

waktu supervisor mengobservasi kelas ada yang diberitahu dan ada juga

tidak diberi tahu sebelumnya, tetapi setelah melalui izin supaya tidak 

mengganggu proses belajar mengajar. Selama berada dikelas supervisor 

melakukan pengamatan dengan teliti, dan menggunakan instrumen yang

ada terhada lingkungan kelas yang diciptakan oleh guru selama jam

 pelajaran.

c. Percakapan Pribadi

Percakapan pribadi merupakan Dialog yang dilakukan oleh guru

dan supervisornya, yang membahas tentang keluhan – keluhan atau

kekurangan yang dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar, di mana

di sini supervisor dapat memberikan jalan keluarnya. Dalam percakapan

ini supervisor berusaha menyadarkan guru akan kelebihan dan

kekurangannya. mendorong agar yang sudah baik lebih di tingkatkan dan

yang masih kurang atau keliru agar diupayakan untuk memperbaikinya.

d. Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)

Teknik ini dilakukan oleh sekolah-sekolah yang masih kurang

maju dengan menyuruh beberapa orang guru untuk mengunjungi sekolah – 

sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya untuk mengetahui

kiat – kiat yang telah diambil sampai seekolah tersebut maju. Manfaat

yang dapat diperoleh dari teknik supervisi ini adalah dapat saling

membandingkan dan belajar atas kelebihan dan kekurangan berdasarkan

 pengalaman masing – masing. Sehingga masing – masing guru dapat

Page 6: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 6/23

 

memperbaiki kualitasnya dalam memberi layanan belajar kepada peserta

didiknya.

e. Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar.

Teknik pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan aspek – aspek 

 belajar mengajar. Dalam usaha memberikan pelayanan profesional kepada

guru, supervisor pendidikan akan menaruh perhatian terhadap aspek – 

aspek proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang efektif.

supervisor harus mempunyai kemampuan menyeleksi berbagai sumber 

materi yang digunakan guru untuk mengajar. Adapun cara untuk 

mengikuti perkembangan keguruan kita, ialah dengan berusaha mengikuti

 perkembangan itu melalui kepustakaan profesional, dengan mengadakan

"profesional reading ". Ini digunakan untuk menambah pengetahuan dan

meningkatkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Hal ini

menyatakan bahwa teknik penyeleksian berbagai suber materi untuk 

mengajar memiliki arti bahwa Teknik ini yang menitik beratkan kepada

kemampuan Supervisor dalam menyeleksi buku – buku yang dimiliki oleh

guru pada saat mengajar yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar 

mengajar.

f. Menilai diri sendiri

Guru dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang

mana ini dapat memberikan nilai tambah pada hubungan guru dan

supervisor tersebut,yang akhirnya akan memberikan nilai positif bagi

kegiatan belajar mengajar yang baik. Menilai diri sendiri merupakan tugas

yang tidak mudah bagi guru, karena suatu pengukuran terbalik karena

selama ini guru hanya menilai murid-muridnya. Ada beberapa cara atau

alat yang dapat digunakan untuk menilai diri sendiri, antara lain membuat

daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid

untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas guru di muka kelas. Yaitu

dengan menyususun pertanyaan yang tertutup maupun terbuka, tanpa perlu

menyebutkan nama siswa.

Page 7: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 7/23

 

2. Teknik Kelompok 

a. Pertemuan Orientasi bagi guru baru.

Pertemuan orientasi adalah pertemuan anatar supervisor dengan

supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar supervisee

memasuki suasana kerja yang baru dikutip menurut pendapat Sagala (2010

: 210) dan Sahertian (2008 : 86). Pada pertemuan Orientasi supervisor 

diharapkan dapat menyampaikan atau menguraikan kepada supervisee hal

 – hal sebagai berikut (Sahertian 2008 : 86) :

• Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.

• Proses dan mekanisme administrasi dan organisasi sekolah.

• Biasanya diiringi dengan tanya jawab dan penyajian seluruh

kegiatan dan situasi sekolah.

• Sering juga pertemuan orientasi ini juga diikuti dengan tindak 

lanjut dalam bentuk diskusi kelompok dan lokakarya.

• Ada juga melalui perkunjungan ke tempat – tempat tertentu yang

 berkaitan atau berhubungan dengan sumber belajar.

• Salah satu ciri yang sangat berkesan bagi pembinaan segi sosial

dalam orientasi ini adalah makan bersama.

• Aspek lain yang membantu terciptanya suasana kerja ialah bahwa

guru baru tidak merasa asing tetapi guru baru merasa diterima dalam

kelompok guru lain.

 b. Rapat guru

Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru

yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau

cara meningkatkan profesi guru. (Pidarta 2009 : 71). Tujuan teknik 

supervisi rapat guru yang dikutip menurut pendapat Sagala (2010 : 212)

dan Pidarta (2009 : 171) adalah sebagai berikut :

* Menyatukan pandangan – pandangan guru tentang masalah – masalah

dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan.

Page 8: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 8/23

 

* Memberikan motivasi kepada guru untuk menerima dan melaksanakan

tugas – tugasnya dengan baik serta dapat mengembangkan diri dan jabatan

mereka secara maksimal.

* Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang baik guna pencapaian

 pengajaran yang maksimal.

* Membicarakan sesuatu melalui rapat guru yang bertalian dengan proses

 pembelajaran.

* Menyampaikan informasi baru seputar belajar dan pembelajaran,

kesulitan – kesulitan mengajar, dan cara mengatasi kesulitan mengajar 

secara bersama dengan semua guru disekolah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam suatu rapat guru yang

dikutip menurut pendapat Sagala (2010 : 211), antara lain :

a. Tujuan – tujuan yang hendak dicapai harus jelas dan konkrit.

  b. Masalah – masalah yang akan menjadi bahan rapat harus

merupakan masalah yang timbul dari guru – guru yang dianggap

 penting dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

c. Masalah pribadi yang menyangkut guru di lembaga pendidikan

tersebut perlu mendapat perhatian.

d. Pengalaman – pengalaman baru yang diperoleh dalam rapat

tersebut harus membawa mereka pada peningkatan pembelajaran

terhadap siswa.

e. Partisipasi guru pada pelaksanaan rapat hendaknya dipikirkan

dengan sebaik – baiknya.

f. Persoalan kondisi setempa, waktu, dan tempat rapat menjadi bahan

 pertimbangan dalam perencanaan rapat guru.

c. Studi kelompok antar guru

Studi kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh

sejumlah guru yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu, seperti

MIPA, Bahasa, IPS dan sebagainya, dan dikontrol oleh supervisor agar 

Page 9: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 9/23

 

kegiatan dimaksud tidak berubah menjadi ngobrol hal – hal yang tidak ada

kaitannya dengan materi. Topik yang akan dibahas dalam kegiatan ini

telah dirumuskan dan disepakati terlebih dahulu. Tujuan pelaksanaan

teknik supervisi ini adalah sebagai berikut :

* Meningkatkan kualitas penguasaan materi dan kualitas dalam

memberi layanan belajar.

* Memberi kemudahan bagi guru – guru untuk mendapatkan bantuan

 pemecahan masalah pada materi pengajaran.

* Bertukar pikiran dan berbicara dengan sesama guru pada satu bidang

studi atau bidang – bidang studi yang serumpun.

d. Diskusi

Diskusi adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu

  percakapan tentang suatu masalah untuk mencari alternatif 

  pemecahannya. Diskusi merupakan salah satu teknik supervisi

kelompok yang digunakan supervisor untuk mengembangkan berbagai

ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi berbagai masalah

atau kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan

yang lain. Melalui teknik ini supervisor dapat membantu para guru

untuk saling mengetahui, memahami, atau mendalami suatu

 permasalahan, sehingga secara bersama – sama akan berusaha mencari

alternatif pemecahan masalah tersebut (Sagala 2010 : 213).

Tujuan pelaksanaan supervisi diskusi adalah untuk memecahkan

masalah – masalah yang dihadapi guru dalam pekerjaannya sehari – 

hari dan upaya meningkatkan profesi melaluii diskusi. Hal – hal yang

harus diperhatikan supervisor sebagai pemimpin diskusi sehingga

setiap anggota mau berpartisipasi selama diskusi berlangsung

supervisor harus mampu :

• Menentukan tema perbincangan yang lebih spesifik ;

• Melihat bahwa setiap anggota diskusi senang dengan

keadaan dan topik yang dibahas dalam diskusi.

Page 10: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 10/23

 

• Melihat bahwa masalah yang dibahas dapat dimengerti oleh

semua anggota dan dapat memecahkan masalah dalam pengajaran.• Melihat bahwa kelompok merasa diperlukan dan

diikutsertakan untuk mencapai hasil bersama.

• Mengakui pentingnya peranan setiap anggota yang

dipimpinnya.

e. Workshop

Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi darisejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah melalui

  percakapan dan bekerja secara kelompok. Hal – hal yang perlu

diperhatikan pada waktu pelaksanaan workshop antara lain :

a. Masalah yang dibahas bersifat “Life cntred” dan muncul

dari guru tersebut,

 b. Selalu menggunakan secara maksimal aktivitas mental dan

fisik dalam kegiatan sehingga tercapai perubahan profesi yang

lebih tinggi dan lebih baik. f. Tukar menukar pengalaman Tukar 

menukar pengalaman “Sharing of Experince” suatu teknik 

  perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-

masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan,

saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu

dengan yang lain.

Langkah – langkah melakukang sharing antara lain : Menentukan

tujuan yang akan dicapai.

• Menentukan pokok masalah yang akan dibahas.

• Memberikan kesempatan pada setiap peserta untuk 

menyumbangkan pendapat pendapat mereka

• Merumuskan kesimpulan.

1. Kunjungan Kelas

Page 11: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 11/23

 

Kunjungan kelas merupakan teknik supervisi pengajaran yang

sangat efektif untuk mendapatkan data dan informasi tentang masalah atau

kesulitan-kesulitan yang dialami dan dihadapi guru alam pelaksanaan

 proses belajar mengajar. Dengan pelaksanaan kunjungan kelas, pengawas

dan kepala sekolah secara langsung mengamati guru mengajar, sehingga

dapat memonitoring pendekatan dan metode mengajar yang dipergunakan,

alat bantu pengajaran, penerapan keterampilan dasar mengajar, dan

sebagainya.

Hasil kunjungan kelas atau observasi kelas tersebut, pengawas atau

kepala sekolah bersama guru dapat merencanakan dan menyusun program

  pelayanan supervisi pengajaran atau program pelayanan professional

kepada guru-guru. Tujuan kunjungan kelas ialah menolong guru-guru

dalam pemecahan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Dalam

kunjungan kelas yang diutamakan adalah mempelajari sifat dan kualitas

cara belajar anak dan bagaimana guru membimbing murid-muridnya

(Sahertian dan Mataheru, 1981).

Kunjungan kelas dapat dilakukan dengan cara kunjungan dengan

  pemberitahuan, kunjungan tanpa pemberitahuan, dan kunjungan atas

undangan. Ketiga kunjungan kelas tersebut di atas masing-masing

memiliki kelebihan dan kelemahan. Kunjungan kelas dengan

  pemberitahuan lebih dahulu, dianggap demokratis dan biasanya

melahirkan hubungan yang baik antara supervisor dan guru yang di

supervisi. Namun, hal ini tidak akan mendapatkan data yang orisinal

sehingga untuk mencapai tujuan supervisi yang efektif tidak akan tercapai.

2. Pembicaraan Individual

Teknik pembicaraan individual biasanya merupakan rangkaian atau

kelanjutan dari kunjungan kelas atau nobservasi kelas yang telah

dilakukan baik oleh pengawas, maupun oleh kepala sekolah. Pembicaraan

individual dapat dilakukan pula atas permintaan guru yang memerlukan

Page 12: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 12/23

 

  bantuan dan bimbingan dari pengawas atau kepala sekolah sebagai

supervisor. Masalah yang mungkin dipecahkan melalui pembicaraan

individual bias macam-macam masalah yang bertalian dengan mengajar.

Kebutuhan yang dirasakan oleh guru, dengan pilihan dan pemakaian alat

 pengajaran, teknik dan prosedur, atau masalah yang oleh kepala sekolaah

dipandang perlu untuk dimintakan pendapat guru.

3. Diskusi Kelompok 

Diskusi merupakan pertukaran pendapat atau pandangan tentang

masalah untuk dipecahkan bersama. Menurut Sutisna (1987), diskusi

kelompok dimaksudkan seuatu kegiatan dimana sekelompok orang

  berkumpul dalam situasi bertatap muka atau berusaha untuk mencapai

suatu keputsan tentang masalah bersama.

Teknik diskusi kelompok dapat berbentuk diskusi panel, seminar,

lokakarya, dan sebagainya yang tujuannya untuk bersama-sama

membicarakan masalah tertentu. Pertemuan tersebut sangat penting dalam pelaksanaan supervisi pengajaran, karena dapat membawa guru ke dalam

situasi dan suasana kebersamaan sebagi salah satu kebutuhan manusia.

4. Demonstrasi Mengajar

Demonstrasi mengajar merupakan penampilan mengajar yang

diperuntukkan bagi sekelompok guru dengan maksud berusaha

memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik. Demonstrasi mengajar 

dapat dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah, guru, atau seseorang yang

dianggap mampu melakukannya dengan baik. Sebaikkanya setelah selesai

demonstrasi mengajar, juga diadakan diskusi agar guru-guru dpat

menanyakan hal-hal yang belum dipahami dalam penampilan tersebut.

5. Kunjungan Kelas Antara Guru

Page 13: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 13/23

 

Teknik ini merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk 

meningkatkan kemampuan professional guru dlam pelaksanaan

 pengajaran, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk 

mengamati penampilan mengajar teman sejawatnya.

Dengan kunjungan kelas antar guru, dpat terjadi saling menukar 

 pengalaman, saling member dan menerima, serta saling belajar diantara

mereka. Tetapi harus diingat bahwa pelaksanaan kunjungan kelas antar 

guru harus terlebih dajhulu direncanakan dengan baik agar tujuan dapat

tercapai secara efektif.

6. Perpustakaan Profesional

Pepustakaan professional sekolah merupakan sumber ilmu pengetahuan

dan keterampilan mengajar yang sangat penting dalam upaya pertumbuhan

 profesional guru. Karena salah satu cirri professional guru adalah adanya

keinginan dan kesadaran untuk belajar terus demi perbaikan tugas

mengajar yang dibebankan kepadanya. Menurut Sutisna (1987) bahwa perpustakaan professional menyediakan tidak saja suatu sumber informasi,

tetapi ia juga suatu rangsangan bagi kepuasan pribadi. Buku tentang

 pandangan professional, bacaan suplementer yang lebih baru, majalah

 professional yang banyak jumlahnya hendaknya tersedia bagi semua guru.

Penggunaan teknik ini didasarkan dan disesuaikan dengan masalah yang

muncul dan tujuan yang dicapai.

Evan dan Neagly (1980) menyebutkan teknik supervisi terdiri dari;

individual techniques (teknik perorangan) dan  group techniques (teknik 

kelompok).   Individual techniques terdiri atas; assignment of teachers,

classroom visitation and observation, classroom experimentation, colleges

course, conference (individual), demonstration teaching, evaluation,

 proffesional reading, professional writing, supervisory bulletins, informal 

contacts. Sedangkan yang termasuk teknik kelompok ( group techniques)

diantaranya adalah; orientation of new teacher, development of 

Page 14: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 14/23

 

  professional libraries, visiting other teachers, coordinating of student 

teacing.

B. Supervisi Klinis

1. Pengertian Supervisi Klinis

Pembentukan dan pengembangan kemampuan mengajar merupakan suatu

 proses yang berlanjut mulai di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

(LPTK) sebagai pendidikan prajabatan, dilanjutkan dengan pembinaan dan

  pengembangan di lapangan sebagai pendidikan dalam jabatan, bahkan

mungkin pula dilakukan dengan pendidikan lanjutan. Pembentukan dan

  pengembangan kemampuan mengajar di LPTK dimulai dengan

  pembekalan teoritik dan latihan pengalaman lapangan secara berlapis

 berulang. Pemberian bimbingan dan pembinaan profesional kepada guru

dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan mengajarnya,

merupakan tugas dan tanggungjawab supervisor pengajaran, yaitu

  pengawas dan kepala sekolah agar tujuan pemberian bimbingan dan

 pembinaan profesional tersebut dapat tercapai secara efektif, diperlukan

suatu sistem bimbingan dan pembinaan yang benar-benar sesuai dengan

kebutuhan guru. Inilah yang akan dikenalkan dan dikaji dalam supervisi

klinis.

Supervisi klinis pada dasarnya merupakan suatu bentuk bantuan,

 bimbingan dan pembinaan profesional yang diberikan secara sistematis

kepada guru berdasarkan kebutuhannya. Esensi dari istilah klinis, di

dalamnya tersirat cara-cara pelayanan seorang dokter kepada pasien yang

sedang menderita sakit. Dokter mengadakan diagnosis berdasarkan

keluhan yang disampaikan oleh pasien dan selanjutnya diberikan obat

yang tepat berdasarkan hasil diagnosisnya tersebut. Demikian pula halnya

seorang supervisor (Kepala sekolah atau Pengawas) terhadap guru yang

Page 15: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 15/23

 

menghadapi dan mengalami masalah. Maka seorang supervisor akan

melakukan observasi berdasarkan keluhan guru yang mengalami masalah,

menemukan cara-cara perbaikan bersama dengan guru berdasarkan data

yang dikumpulkan selama observasi.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

supervisi klinis adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk 

membimbing profesional guru yang berdasarkan kebutuhannya yang

  berdasarkan siklus yang sistematis dalam perencanaan, observasi yang

cermat atas pelaksanaan, dan pengkajian balikan dengan segera dan

objektif tentang penampilan mengajarnya yang nyata, untuk meningkatkan

kemampuan profesional guru.

Faktor-faktor yang mendorong dikembangkannya supervisi klinis, yaitu:

a. Supervisi dalam praktiknya selama ini dilaksanakan seperti evaluasi

semata-mata, sehingga supervisi sering tidak disukai, bahkan

cenderung ditolak oleh guru karena dianggapnya hanya mencari

kesalahan guru.

  b. Pelaksanaan supervisi selama ini cenderung didasarkan pada

kebutuhan atau keinginan supervisor tanpa memperhatikan kebutuhan

dan keinginan guru, karena itu guru kurang merasakan manfaatnya.

c. Sasaran pengamatan supervisor umum dan luas sehingga pemberian

 balikan sukar dilakukan dan tidak terarah.

d. Pemberian balikan sering menjadi pemberian pengarahan, bahkaninstruksi-instruksi dan tidak melibatkan guru dalam menganalisis

dirinya dan cara-cara memperbaiki dan mengembangkan dirinya.

Di samping faktor-faktor tersebut di atas, terdapat pula beberapa faktor 

yang menjadi titik tolak supervisi klinis antara lain:

a. Kemampuan mengajar, khususnya penguasaan berbagai keterampilan

mengajar, harus ditingkatkan dan dikembangkan bukan hanya dalam

Page 16: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 16/23

 

 pendidikan prajabatan di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

(LPTK), tetapi juga pada waktu guru telah bekerja di lapangan atau

mengajar di sekolah.

 b. Mengajar adalah suatu perbuatan yang kompleks, yang mengandung

secara serempak penggunaan integratif berbagai keterampilan yang

dilandasi seperangkat teori, diarahkan oleh pilihan nilai sesuai

wawasan kependidikan yang dianut guru, serta terwujud sebagai

  proses transaksional yang unik. Dengan demikian setiap guru

memerlukan bantuan untuk mengamati, merefleksi, dan menganalisis

 penampilannya dalam mengajar. Tugas dan tanggung jawab untuk 

memberikan bantuan tersebut dibebankan kepada supervisor (Kepala

Sekolah dan Pengawas).

c. Keterampilan-keterampilan mengajar, meskipun penggunaannya

secara integratif, dapat dilatihkan secara terisolasi agar mudah

dikontrol dan diobservasi. Latihan tersebut dapat dilakukan dalam

konteks pengajaran mikro maupun dalam pengajaran biasa di kelas.

Untuk pengajaran di kelas, titik perhatian dapat dipusatkan pada

 beberapa keterampilan tertentu saja, agar dapat diobservasi secara

cermat dan diberikan balikan dengan tepat.

d. Penentuan keterampilan mengajar yang akan dilatihkan dan

diobservasi, bertolak dari hal-hal yang menjadi pusat perhatian,

keseriusan dan aspirasi guru. Dikatakan bertolak karena pada akhirnya

keterampilan-keterampilan yang dilatihkan dan diobservasi merupakan

kesepakatan antara guru dan supervisor.

e. Secara khusus perlu dinyatakan bahwa meskipun telah tersirat di atas,

  prakarsa dan tanggung jawab dalam meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan mengajar guru, harus sedini mungkin

diangsurkan untuk menjadi prakarsa dan tanggung jawab guru.

2. Ciri-Ciri Supervisi Klinis

Supervisi klinis ditandai dengan beberapa ciri sebagai berikut:

Page 17: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 17/23

 

a. Bimbingan yang diberikan kepada guru bersifat bantuan, bukan

  perintah atau konstruksi, sehingga prakarsa dan tanggung jawab

mengembangkan diri tetap di tangan guru sendiri.

  b. Meskipun dipergunakan berbagai keterampilan mengajar secara

terintegrasi, tetapi sasaran supervisi tetap dibatasi hanya pada satu atau

dua keterampilan saja.

c. Saran supervisi diajukan oleh guru, atau dikaji bersama untuk 

dijadikan kesepakatan (kontrak)

d. Instrumen observasi dikaji dan ditetapkan dalam pertemuan antara

supervisor dengan guru, dan pengembangannya didasarkan atas

sasaran latihan.

e. Balikan yang objektif dan spesifik diberikan segera.

f. Analisis dan interpretasi data hasil observasi dilakukan bersama, di

mana supervisor lebih banyak bertanya daripada mengarahkan.

g. Suvervisi berlansung dalam suatu tatap muka yang terbukan dan intim.

h. Supervisi berlangsung dalam suatu siklus: pertemuan awal

(perencanaan), observasi, dan pertemuan akhir. Kesimpulan atau

tindak lanjut dari latihan sebelumnya akan menjadi masukan untuk 

 perencanaan latihan berikutnya.

Untuk mengenali lebih rinci tentang ciri-ciri supervisi klinis, berikut ini

dipaparkan perbandingannya dengan supervisi nonklinis, yaitu:

Perbandingan Supervisi Klinis Dengan Nonklinis

No. Aspek Supervisi Non-Klinis Supervisi Klinis

a.Prakarsa dan

tanggung jawabTerutama oleh supervisor Diutamakan oleh guru

 b.Hubungan

supervisor-guruAtasan-bawahan

Kolegial yang sederajat dan

interaktif 

c. Sifat supervisiCenderung directif atau

otoriter Bantuan yang demokratis

Page 18: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 18/23

 

d.

Sasaran

supervisi

Samar-samar atau sesuai

dengan kinginansupervisor 

Diajukan oleh guru sesuai

kebutuhannya, dikaji bersamamenjadi kontrak 

e. Ruang lingkup Umum dan luas Terbatas sesuai kontrak  

f. Tujuan supervisi Cenderung evaluatif Bimbingan yang anlitik dan

deskriptif 

g. Peran supervisor Banyak memberi tahu

dan mengarahkan

Banyak bertanya untuk 

membantu analisis diri

h. Balikan

Samar-samar atas

kesimpulan supervisor 

Dengan analisis dan

interpretasi bersama atas data

observasi sesuai kontrak 

3. Prosedur Supervisi Klinis

Terdapat beberapa variasi pendapat tentang langkah-langkah yang

ditempuh dalam pelaksanaan supervisi klinis, tetapi pada umumnya

mempunyai kesamaan dalam prinsip. Persamaan prinsip tersebut, yaitu

supervisi klinis berlangsung dalam suatu proses yang berbentuk siklus

dengan tahapan: pertemuan awal, observasi, dan pertemuan akhir.

Variasi dalam langkah-langkah tersebut terjadi, karena pemberian atau

 penekanan secara eksplisit terhadap beberapa kegiatan yang terdapat pada

suatu tahapan tertentu. Umpamanya, pada tahap pertemuan awal;

 pemantapan hubungan antara supervisor dan guru, perencanaan bersama,

dan sebagainya. Sedangkan pada pertemuan akhir; analisis data hasil

observasi dan pengkajian strategi pertemuan (antara supervisor dan guru)

oleh supervisor, pertemuan untuk mendiskusikan hasil observasi, dan

sebagainya. Prosedur supervisi klinis tersebut disebut siklus, karena ketiga

tahapan itu merupakan proses yang berkelanjutan (kontinu), dan pada

akhir dari tahap ketiga (pertemuan akhir) pada umumnya dibicarakan pula

 bahan masukan (input ) untuk tahap pertama (pertemuan awal) pada siklus

 berikutnya.

Page 19: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 19/23

 

Siklus supervisi klinis yang dibagi dalam tiga tahap sebagai proses

 berkelanjutan, dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

a. Tahap Pertemuan Awal

Pertemuan awal dilakukan sebelum observasi dan merupakan pertemuan

yang akrab dan terbuka. Guru tanpa ada perasaan takut akan dimarahi dan

dinilai, mengemukakan rencana bimbingan atau bantuan yang diharapakan

dari supervisornya (pengawas atau kepala sekolah) serta cara dan alat

untuk mengobservasi penampilannya. Pada pertemuan ini diharapkan

 berakhir dengan lahirnya kesepakatan antara guru dan supervisor.

Secara teknis langkah-langkah dalam pertemuan pendahuluan ini dapat

dirinci sebagai berikut:

1) Menciptakan suasana intim dan terbuka antara supervisor dengan guru

sebelum maksud yang sebenarnya dibicarakan;

2) Membicarakan rencana pengajaran yang telah dibuat, yang mencakup:tujuan, bahan (materi), kegiatan belajar mengajar, dan alat

evaluasinya;

3) Mengidentifikasi komponen keterampilan (beserta indikatornya) yang

akan dicapai oleh guru dalam pelaksanaan supervisi klinis tersebut;

4) Memilih atau mengembangkan instrumen observasi yang digunakan

merekam data dalam penampilan guru sesuai dengan kesepakatan

(kontrak) tentang keterampilan dan indikatornya;

5) Membicarakan instrumen tersebut, termasuk cara penggunaannya, data

yang dapat dijaring, dan sebagainya. Hasil pembicaraan ini merupakan

semacam kontrak antara guru dengan supervisor yang akan menjadi

sasaran pada tahapan-tahapan berikutnya.

b. Tahap Observasi

Page 20: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 20/23

 

Dalam tahap ini, guru mengajar dengan menerapkan komponen-komponen

keterampilan yang telah disepakati pada pertemuan awal. Sementara itu,

supervisor mengadakan observasi dengan menggunakan alat perekam

yang juga telah disepakati bersama. Aspek-aspek yang diobservasi adalah

hal-hal yang telah disepakati (kontrak) pada pertemuan awal. Dalam hal-

hal tertentu, seperti mencatat data yang langsung dapat direkam,

supervisor dapat meminta bentuan guru lain sebagai pengamat.

c. Tahap Pertemuan Akhir

Berbeda dengan pertemuan awal yang dapat dilangsungkan beberapa jam,

 bahkan sehari atau lebih, sebelum kegiatan mengajar dilakukan, pertemuan

akhir harus dilangsungkan segera sesudah kegiatan mengajar (observasi)

selesai. Hal ini untuk menjaga agar segala sesuatu yang terjadi masih segar 

dalam ingatan guru maupun supervisor, serta sesuai pula dengan

  pendekatan kompetensi yang menuntut (mempersyaratkan) pemberian

  balikan yang segera. Pertemuan akhir ini merupakan diskusi balikan

amtara supervisor dan guru. Suasana pertemuan sama dengan pertemuan

awal, yaitu suasana akrab, terbuka, bebas dari suasana menilai ataupun

mengadili. Supervisor menyajikan data sedemikian rupa sehingga guru

dapat menentukan kekurangan dan kelebihannya sendiri. Di sinilah

dituntut kesabaran seorang supervisor hingga ia tidak terjerumus untuk 

menilai, mengadili, ataupun mendikte guru.

Titk tolak pertemuan ini (pertemuan akhir) adalah kontrak yang telah

disepakati pada pertemuan awal, dan pada akhir pertemuan guru

diharapkan menyadari seberapa jauh kontrak yang telah dibuatnya itu

dicapai. Berdasarkan hasil diskusi ini, kontrak berikutnya dapat dibuat.

Secara teknis langkah-langkah pertemuan ini adalah sebagai berikut.

1) Memberi penguatan serta menanyakan perasaan guru secara umum.

Hal ini untuk menciptakan suasana santai agar guru tidak merasa

diadili;

Page 21: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 21/23

 

2) Mereview tujuan pengajaran;

3) Mereview target keterampilan dan perhatian utama guru dalam

 pelaksanaan supervisi klinis tersebut;

4) Menanyakan perasaan guru tentang jalannya pelajaran berdasarkan

tujuan dan target yang telah direview, pertanyaan dimulai dengan hal-

hal yang dianggap baik oleh guru, kemudian diikuti dengan hal-hal

yang dianggap kurang berhasil;

5) Menunjukkan data hasil observasi yang telah dianalisis dan

diinterpretasikan oleh supervisor sebelum pertemuan akhir ini dimulai,

kemudian memberikan waktu kepada guru untuk menganalisis data

dan menginterpretasikannya, dan akhirnya hasil observasi tersebut

didiskusikan bersama-sama;

6) Menanyakan kembali perasaan guru setelah mendiskusikan hasil

analisis dan interpretasi data hasil observasi;

7) Meminta guru menganalisis proses dan hasil pelajaran yang telah

dicapai oleh siswa yang diajarnya;

8) Menanyakan perasaan guru tentang proses dan hasil belajar tersebut;

9) Menyimpulkan hasil pencapaian dalam pelaksanaan supervisi klinis

(latihan) tersebut dengan membandingkan dengan kontrak, yang

  bersumber pada keinginan dan target guru, dengan apa yang

sebenarnya telah tercapai;

Menentukan secara bersama rencana latihan yang akan datang, baik 

 berupa dorongan untuk melatih hal-hal yang belum dikuasai dalam latihan

yang baru saja dilakukannya, maupun keterampilan-keterampilan yang

masih perlu dilatih.

Page 22: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 22/23

 

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Teknik Supervisi terbagi atas dua bagian yaitu: Teknik perseorangan

(individual deviations) dan Teknik kelompok ( group devices)

2. Supervisi Klinis adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk 

membimbing profesional guru yang berdasarkan kebutuhannya yang

  berdasarkan siklus yang sistematis dalam perencanaan, observasi yang

cermat atas pelaksanaan, dan pengkajian balikan dengan segera dan

objektif tentang penampilan mengajarnya yang nyata, untuk meningkatkan

kemampuan profesional guru.

3. Prosedur Supervisi Klinis yaitu: Pertemuan awal, observasi dan pertemuanakhir 

B. Saran

1. Untuk Guru/Dosen: agar bisa lebih terbuka terhadap kekurangan yang

dimiliki dalam mengajar dan bersedia untuk menjadi tenaga pengajar 

yang lebih baik dengan bantuan beberapa pihak misalnya Supervisor serta

aktif dalam program peningkatan kualitas guru misalnya PLPG

2. Untuk Mahasiswa/Calon Pendidik: agar mengetahui manfaat diadakannya

supervisi klinis sehingga dapat berguna dan menjadi guru profesional

kelak.

3. Untuk Supervisor: agar tidak mengintimidasi dalam melakukan supervisi

dan harus menganggap guru sebagai rekan kerja

Page 23: Tugas Kelompokku Fix

5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 23/23

 

DAFTAR PUSTAKA

Pidarta, Made. 1992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Purwanto, Ngalim.2003.   Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Bandung: Rosdakarya