5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 1/23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan dapat dikategorikan sebagai organisasi nirlaba yang
melayani masyarakat. Meski pun sifatnya nirlaba, namun bukan berarti sekolah
tidak dituntut untuk terus meningkatkan mutu proses maupun output
pendidikannya. Sebaliknya, sekolah sangat diharapkan benar-benar memer-
hatikan mutu, karena tugas suci yang diembannya adalah turut mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Dalam menjaga mutu proses tersebut, diperlukan adanya quality controll
yang mengawasi jalannya proses dan segala komponen pendukung- nya. Meski
demikian pengawasan mutu dalam dunia pendidikan tentu berbeda dengan
peruasahaan yang memproduksi barang/jasa. Sekolah adalah sebuah people
changing institution, yang dalam proses kerjanya selalu berhadapan denganuncertainty and interdependence (McPherson, Crowson and Pitner, 1986: 33-40).
Maksudnya mekanisme kerja (produksi) di lembaga pendidikan secara teknologis
tidak dapat dipastikan karena kondisi input dan lingkungan yang tidak pernah
sama. Selain itu proses pendidikan di sekolah juga tidak terpisahkan dengan
lingkungan keluarga maupun pergaulan peserta didik.
Dalam situasi demikian, maka pengawasan terhadap sekolah pasti berbeda
model dan pendekatannya. Peran seorang pengawas pendidikan pun tentu berbeda
dengan pengawas pada perusahaan produksi. Oliva (1984: 19-20) menjelaskan
ada empat macam peran seorang pengawas atau supervisor pendidikan, yaitu
sebagai: coordinator, consultant, group leader dan evaluator . Supervisor harus
mampu mengkoordinasikan programs, goups, materials, and reports yang
berkaitan dengan sekolah dan para guru. Supervisor juga harus mampu berperan
sebagai konsultan dalam manajemen sekolah, pengembangan kurikulum,
teknologi pembelajaran, dan pengem- bangan staf. Ia harus melayani kepala
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 2/23
sekolah dan guru, baik secara kelompok maupun individual. Ada kalanya
supervisor harus berperan sebagai pemimpin kelompok dalam pertemuan-
pertemuan yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum, pembelajaran atau
manajemen sekolah secara umum. Terakhir, supervisor juga harus melakukan
evaluasi terhadap pengelolaan sekolah dan pembelajaran pada sekolah-sekolah
yang menjadi lingkup tugasnya.
Untuk dapat melaksanakan tugasnya tersebut pengawas tentu harus
menguasai berbagai prinsip, metode dan teknik supervisi sehingga ia dapat
menentukan strategi, pendekatan atau model supervisi yang cocok untuk
menyelesaikan suatu permasalahan atau program. Materi ini merupakan salah satu
bahan yang ditujukan bagi supervisor untuk menguasai kompetensi tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana teknik-teknik supervisi?
2. Bagaimana prosedur pelaksanaan supervisi klinis?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mendeskripsikan teknik-teknik supervisi.
2. Untuk menjelaskan prosedur pelaksanaan supervisi klinis.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai bahan kajian dan referensi
tentang supervisi klinis serta prosedur pelaksanaannya, khususnya bagi guru dan
calon guru, serta pelaksana pendidikan.
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 3/23
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik-teknik Supervisi
Pengawas dan kepala sekolah untuk dapat melaksanakan supervisi
pengajaran secara efektif, selain harus memahami hakekat, fungsi dan tujuan
supervisi pengajaran, serta peranannya sebagai supervisor, juga harus memahami
teknik-teknik yang dapat digunakan dalam pelaksanaan supervisi pengajaran.
Teknik supervisi pengajaran merupakan strategi yang dapat digunakan pengawas
dan kepala sekolah dalam memberikan pelayanan dan pembinaan professional
kepada guru. Banyak teknik supervisi pengajaran yang telah dikemukakan dan
dikembangkan para pakar supervisi pendidikan yang satu sama lainnya terdapat
persamaan dan perbedaan, tergantung cara dan sudut pandang yang digunakan.
Wyn dalam Sahertian dan Mataheru (1986) menyebutkan teknik supervisiterdiri dari individual deviation (bersifat individual) dan group devices (bersifat
kelompok). Teknik supervisi yang bersifat individual antara lain; kunjungan kelas,
observasi kelas, percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri
sendiri. Sedangkan teknik yang bersifat kelompok diantara adalah; panel of
forum discussion,curriculum laboratry, directed reading, demonstration teaching ,
professional libraries, supervisory bulletin, teacher meeting, professional
oraganization, workshop of group work.
Evan dan Neagly (1980) menyebutkan teknik supervisi terdiri dari;
individual techniques (teknik perorangan) dan group techniques (teknik
kelompok). Individual techniques terdiri atas; assignment of teachers, classroom
visitation and observation, classroom experimentation, colleges course,
conference (individual), demonstration teaching, evaluation, proffesional
reading, professional writing, supervisory bulletins, informal contacts. Sedangkan
yang termasuk teknik kelompok ( group techniques) diantaranya adalah;
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 4/23
orientation of new teacher, development of professional libraries, visiting other
teachers, coordinating of student teacing.
Harahap (1993) menggolongkan teknik supervisi yaitu teknik individual
dan kelompok, teknik lisan dan tulisan, dan teknik langsung dan tidak langsung.
Penggunaan teknik-teknik tersebut di atas disesuaikan dengan masalah yang
dihadapi guru dan tujuan yang akan dicapai. Cooper (1969) mengemukakan
beberap teknik supervisi yaitu : in-service training, class visitation, teacher
conference, staaf meeting, demonstration class, intervisitation, supervisory
bulletin, professional reading, and summer school attendance. Sedangkan
Sutisna (1987) mengemukakan sepuluh macam teknik supervisi pengajaran,
yaitu ; kunjungan kelas, pembicaraan individual, diskusi kelompok, demonstrasi
mengajar, kunjungan kelas antara guru, pengembangan kurikulum, bulletin
supervisi, perpustakaan professional, lokakarya, dan survey sekolah-masyarakat.
Penjelasan singkat beberapa teknik supervisi pengajaran tersebut, sebagai
berikut:
1. Teknik Perseorangan
a. Teknik Kunjungan kelas.
Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan yang
dilakukan supervisor ke dalam satu kelas pada saat guru sedang mengajar
dengan tujuan untuk membantu guru menghadapi masalah/kesulitan
mengajar selama melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kunjungan kelas
dilakukan dalam upaya supervisor memperoleh data tentang keadaan
sebenarnya mengenai kemampuan dan ketrampilan guru mengajar.
Kemudian dengan yang ada kemudian melakukan perbincangan untuk
mencari pemecahan atas kesulitan – kesulitan yang dihadapi oleh guru.
Sehingga kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan. Kunjungan kelas
dapat dilakukan dengan 3 cara, yatiu :
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 5/23
• Kunjungan kelas tanpa diberitahu, Kunjungan kelas dengan
pemberitahuan,• Kunjungan kelas atas undangan guru,
• Saling mengunjungi kelas.
b. Teknik Observasi Kelas
Teknik observasi kelas dilakukan pada saat guru mengajar. Supervisor
mengobservasi kelas dengan tujuan untuk memperoleh data tentang segala
sesuatu yang terjadi proses belajar mengajar. Data ini sebagai dasar bagi
supervisor melakukan pembinaan terhadap guru yang diobservasi. Tentang
waktu supervisor mengobservasi kelas ada yang diberitahu dan ada juga
tidak diberi tahu sebelumnya, tetapi setelah melalui izin supaya tidak
mengganggu proses belajar mengajar. Selama berada dikelas supervisor
melakukan pengamatan dengan teliti, dan menggunakan instrumen yang
ada terhada lingkungan kelas yang diciptakan oleh guru selama jam
pelajaran.
c. Percakapan Pribadi
Percakapan pribadi merupakan Dialog yang dilakukan oleh guru
dan supervisornya, yang membahas tentang keluhan – keluhan atau
kekurangan yang dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar, di mana
di sini supervisor dapat memberikan jalan keluarnya. Dalam percakapan
ini supervisor berusaha menyadarkan guru akan kelebihan dan
kekurangannya. mendorong agar yang sudah baik lebih di tingkatkan dan
yang masih kurang atau keliru agar diupayakan untuk memperbaikinya.
d. Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)
Teknik ini dilakukan oleh sekolah-sekolah yang masih kurang
maju dengan menyuruh beberapa orang guru untuk mengunjungi sekolah –
sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya untuk mengetahui
kiat – kiat yang telah diambil sampai seekolah tersebut maju. Manfaat
yang dapat diperoleh dari teknik supervisi ini adalah dapat saling
membandingkan dan belajar atas kelebihan dan kekurangan berdasarkan
pengalaman masing – masing. Sehingga masing – masing guru dapat
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 6/23
memperbaiki kualitasnya dalam memberi layanan belajar kepada peserta
didiknya.
e. Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar.
Teknik pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan aspek – aspek
belajar mengajar. Dalam usaha memberikan pelayanan profesional kepada
guru, supervisor pendidikan akan menaruh perhatian terhadap aspek –
aspek proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang efektif.
supervisor harus mempunyai kemampuan menyeleksi berbagai sumber
materi yang digunakan guru untuk mengajar. Adapun cara untuk
mengikuti perkembangan keguruan kita, ialah dengan berusaha mengikuti
perkembangan itu melalui kepustakaan profesional, dengan mengadakan
"profesional reading ". Ini digunakan untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Hal ini
menyatakan bahwa teknik penyeleksian berbagai suber materi untuk
mengajar memiliki arti bahwa Teknik ini yang menitik beratkan kepada
kemampuan Supervisor dalam menyeleksi buku – buku yang dimiliki oleh
guru pada saat mengajar yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar
mengajar.
f. Menilai diri sendiri
Guru dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang
mana ini dapat memberikan nilai tambah pada hubungan guru dan
supervisor tersebut,yang akhirnya akan memberikan nilai positif bagi
kegiatan belajar mengajar yang baik. Menilai diri sendiri merupakan tugas
yang tidak mudah bagi guru, karena suatu pengukuran terbalik karena
selama ini guru hanya menilai murid-muridnya. Ada beberapa cara atau
alat yang dapat digunakan untuk menilai diri sendiri, antara lain membuat
daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid
untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas guru di muka kelas. Yaitu
dengan menyususun pertanyaan yang tertutup maupun terbuka, tanpa perlu
menyebutkan nama siswa.
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 7/23
2. Teknik Kelompok
a. Pertemuan Orientasi bagi guru baru.
Pertemuan orientasi adalah pertemuan anatar supervisor dengan
supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar supervisee
memasuki suasana kerja yang baru dikutip menurut pendapat Sagala (2010
: 210) dan Sahertian (2008 : 86). Pada pertemuan Orientasi supervisor
diharapkan dapat menyampaikan atau menguraikan kepada supervisee hal
– hal sebagai berikut (Sahertian 2008 : 86) :
• Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.
• Proses dan mekanisme administrasi dan organisasi sekolah.
• Biasanya diiringi dengan tanya jawab dan penyajian seluruh
kegiatan dan situasi sekolah.
• Sering juga pertemuan orientasi ini juga diikuti dengan tindak
lanjut dalam bentuk diskusi kelompok dan lokakarya.
• Ada juga melalui perkunjungan ke tempat – tempat tertentu yang
berkaitan atau berhubungan dengan sumber belajar.
• Salah satu ciri yang sangat berkesan bagi pembinaan segi sosial
dalam orientasi ini adalah makan bersama.
• Aspek lain yang membantu terciptanya suasana kerja ialah bahwa
guru baru tidak merasa asing tetapi guru baru merasa diterima dalam
kelompok guru lain.
b. Rapat guru
Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru
yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau
cara meningkatkan profesi guru. (Pidarta 2009 : 71). Tujuan teknik
supervisi rapat guru yang dikutip menurut pendapat Sagala (2010 : 212)
dan Pidarta (2009 : 171) adalah sebagai berikut :
* Menyatukan pandangan – pandangan guru tentang masalah – masalah
dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan.
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 8/23
* Memberikan motivasi kepada guru untuk menerima dan melaksanakan
tugas – tugasnya dengan baik serta dapat mengembangkan diri dan jabatan
mereka secara maksimal.
* Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang baik guna pencapaian
pengajaran yang maksimal.
* Membicarakan sesuatu melalui rapat guru yang bertalian dengan proses
pembelajaran.
* Menyampaikan informasi baru seputar belajar dan pembelajaran,
kesulitan – kesulitan mengajar, dan cara mengatasi kesulitan mengajar
secara bersama dengan semua guru disekolah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam suatu rapat guru yang
dikutip menurut pendapat Sagala (2010 : 211), antara lain :
a. Tujuan – tujuan yang hendak dicapai harus jelas dan konkrit.
b. Masalah – masalah yang akan menjadi bahan rapat harus
merupakan masalah yang timbul dari guru – guru yang dianggap
penting dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
c. Masalah pribadi yang menyangkut guru di lembaga pendidikan
tersebut perlu mendapat perhatian.
d. Pengalaman – pengalaman baru yang diperoleh dalam rapat
tersebut harus membawa mereka pada peningkatan pembelajaran
terhadap siswa.
e. Partisipasi guru pada pelaksanaan rapat hendaknya dipikirkan
dengan sebaik – baiknya.
f. Persoalan kondisi setempa, waktu, dan tempat rapat menjadi bahan
pertimbangan dalam perencanaan rapat guru.
c. Studi kelompok antar guru
Studi kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
sejumlah guru yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu, seperti
MIPA, Bahasa, IPS dan sebagainya, dan dikontrol oleh supervisor agar
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 9/23
kegiatan dimaksud tidak berubah menjadi ngobrol hal – hal yang tidak ada
kaitannya dengan materi. Topik yang akan dibahas dalam kegiatan ini
telah dirumuskan dan disepakati terlebih dahulu. Tujuan pelaksanaan
teknik supervisi ini adalah sebagai berikut :
* Meningkatkan kualitas penguasaan materi dan kualitas dalam
memberi layanan belajar.
* Memberi kemudahan bagi guru – guru untuk mendapatkan bantuan
pemecahan masalah pada materi pengajaran.
* Bertukar pikiran dan berbicara dengan sesama guru pada satu bidang
studi atau bidang – bidang studi yang serumpun.
d. Diskusi
Diskusi adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu
percakapan tentang suatu masalah untuk mencari alternatif
pemecahannya. Diskusi merupakan salah satu teknik supervisi
kelompok yang digunakan supervisor untuk mengembangkan berbagai
ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi berbagai masalah
atau kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan
yang lain. Melalui teknik ini supervisor dapat membantu para guru
untuk saling mengetahui, memahami, atau mendalami suatu
permasalahan, sehingga secara bersama – sama akan berusaha mencari
alternatif pemecahan masalah tersebut (Sagala 2010 : 213).
Tujuan pelaksanaan supervisi diskusi adalah untuk memecahkan
masalah – masalah yang dihadapi guru dalam pekerjaannya sehari –
hari dan upaya meningkatkan profesi melaluii diskusi. Hal – hal yang
harus diperhatikan supervisor sebagai pemimpin diskusi sehingga
setiap anggota mau berpartisipasi selama diskusi berlangsung
supervisor harus mampu :
• Menentukan tema perbincangan yang lebih spesifik ;
• Melihat bahwa setiap anggota diskusi senang dengan
keadaan dan topik yang dibahas dalam diskusi.
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 10/23
• Melihat bahwa masalah yang dibahas dapat dimengerti oleh
semua anggota dan dapat memecahkan masalah dalam pengajaran.• Melihat bahwa kelompok merasa diperlukan dan
diikutsertakan untuk mencapai hasil bersama.
• Mengakui pentingnya peranan setiap anggota yang
dipimpinnya.
e. Workshop
Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi darisejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah melalui
percakapan dan bekerja secara kelompok. Hal – hal yang perlu
diperhatikan pada waktu pelaksanaan workshop antara lain :
a. Masalah yang dibahas bersifat “Life cntred” dan muncul
dari guru tersebut,
b. Selalu menggunakan secara maksimal aktivitas mental dan
fisik dalam kegiatan sehingga tercapai perubahan profesi yang
lebih tinggi dan lebih baik. f. Tukar menukar pengalaman Tukar
menukar pengalaman “Sharing of Experince” suatu teknik
perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-
masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan,
saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu
dengan yang lain.
Langkah – langkah melakukang sharing antara lain : Menentukan
tujuan yang akan dicapai.
• Menentukan pokok masalah yang akan dibahas.
• Memberikan kesempatan pada setiap peserta untuk
menyumbangkan pendapat pendapat mereka
• Merumuskan kesimpulan.
1. Kunjungan Kelas
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 11/23
Kunjungan kelas merupakan teknik supervisi pengajaran yang
sangat efektif untuk mendapatkan data dan informasi tentang masalah atau
kesulitan-kesulitan yang dialami dan dihadapi guru alam pelaksanaan
proses belajar mengajar. Dengan pelaksanaan kunjungan kelas, pengawas
dan kepala sekolah secara langsung mengamati guru mengajar, sehingga
dapat memonitoring pendekatan dan metode mengajar yang dipergunakan,
alat bantu pengajaran, penerapan keterampilan dasar mengajar, dan
sebagainya.
Hasil kunjungan kelas atau observasi kelas tersebut, pengawas atau
kepala sekolah bersama guru dapat merencanakan dan menyusun program
pelayanan supervisi pengajaran atau program pelayanan professional
kepada guru-guru. Tujuan kunjungan kelas ialah menolong guru-guru
dalam pemecahan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Dalam
kunjungan kelas yang diutamakan adalah mempelajari sifat dan kualitas
cara belajar anak dan bagaimana guru membimbing murid-muridnya
(Sahertian dan Mataheru, 1981).
Kunjungan kelas dapat dilakukan dengan cara kunjungan dengan
pemberitahuan, kunjungan tanpa pemberitahuan, dan kunjungan atas
undangan. Ketiga kunjungan kelas tersebut di atas masing-masing
memiliki kelebihan dan kelemahan. Kunjungan kelas dengan
pemberitahuan lebih dahulu, dianggap demokratis dan biasanya
melahirkan hubungan yang baik antara supervisor dan guru yang di
supervisi. Namun, hal ini tidak akan mendapatkan data yang orisinal
sehingga untuk mencapai tujuan supervisi yang efektif tidak akan tercapai.
2. Pembicaraan Individual
Teknik pembicaraan individual biasanya merupakan rangkaian atau
kelanjutan dari kunjungan kelas atau nobservasi kelas yang telah
dilakukan baik oleh pengawas, maupun oleh kepala sekolah. Pembicaraan
individual dapat dilakukan pula atas permintaan guru yang memerlukan
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 12/23
bantuan dan bimbingan dari pengawas atau kepala sekolah sebagai
supervisor. Masalah yang mungkin dipecahkan melalui pembicaraan
individual bias macam-macam masalah yang bertalian dengan mengajar.
Kebutuhan yang dirasakan oleh guru, dengan pilihan dan pemakaian alat
pengajaran, teknik dan prosedur, atau masalah yang oleh kepala sekolaah
dipandang perlu untuk dimintakan pendapat guru.
3. Diskusi Kelompok
Diskusi merupakan pertukaran pendapat atau pandangan tentang
masalah untuk dipecahkan bersama. Menurut Sutisna (1987), diskusi
kelompok dimaksudkan seuatu kegiatan dimana sekelompok orang
berkumpul dalam situasi bertatap muka atau berusaha untuk mencapai
suatu keputsan tentang masalah bersama.
Teknik diskusi kelompok dapat berbentuk diskusi panel, seminar,
lokakarya, dan sebagainya yang tujuannya untuk bersama-sama
membicarakan masalah tertentu. Pertemuan tersebut sangat penting dalam pelaksanaan supervisi pengajaran, karena dapat membawa guru ke dalam
situasi dan suasana kebersamaan sebagi salah satu kebutuhan manusia.
4. Demonstrasi Mengajar
Demonstrasi mengajar merupakan penampilan mengajar yang
diperuntukkan bagi sekelompok guru dengan maksud berusaha
memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik. Demonstrasi mengajar
dapat dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah, guru, atau seseorang yang
dianggap mampu melakukannya dengan baik. Sebaikkanya setelah selesai
demonstrasi mengajar, juga diadakan diskusi agar guru-guru dpat
menanyakan hal-hal yang belum dipahami dalam penampilan tersebut.
5. Kunjungan Kelas Antara Guru
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 13/23
Teknik ini merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan professional guru dlam pelaksanaan
pengajaran, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengamati penampilan mengajar teman sejawatnya.
Dengan kunjungan kelas antar guru, dpat terjadi saling menukar
pengalaman, saling member dan menerima, serta saling belajar diantara
mereka. Tetapi harus diingat bahwa pelaksanaan kunjungan kelas antar
guru harus terlebih dajhulu direncanakan dengan baik agar tujuan dapat
tercapai secara efektif.
6. Perpustakaan Profesional
Pepustakaan professional sekolah merupakan sumber ilmu pengetahuan
dan keterampilan mengajar yang sangat penting dalam upaya pertumbuhan
profesional guru. Karena salah satu cirri professional guru adalah adanya
keinginan dan kesadaran untuk belajar terus demi perbaikan tugas
mengajar yang dibebankan kepadanya. Menurut Sutisna (1987) bahwa perpustakaan professional menyediakan tidak saja suatu sumber informasi,
tetapi ia juga suatu rangsangan bagi kepuasan pribadi. Buku tentang
pandangan professional, bacaan suplementer yang lebih baru, majalah
professional yang banyak jumlahnya hendaknya tersedia bagi semua guru.
Penggunaan teknik ini didasarkan dan disesuaikan dengan masalah yang
muncul dan tujuan yang dicapai.
Evan dan Neagly (1980) menyebutkan teknik supervisi terdiri dari;
individual techniques (teknik perorangan) dan group techniques (teknik
kelompok). Individual techniques terdiri atas; assignment of teachers,
classroom visitation and observation, classroom experimentation, colleges
course, conference (individual), demonstration teaching, evaluation,
proffesional reading, professional writing, supervisory bulletins, informal
contacts. Sedangkan yang termasuk teknik kelompok ( group techniques)
diantaranya adalah; orientation of new teacher, development of
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 14/23
professional libraries, visiting other teachers, coordinating of student
teacing.
B. Supervisi Klinis
1. Pengertian Supervisi Klinis
Pembentukan dan pengembangan kemampuan mengajar merupakan suatu
proses yang berlanjut mulai di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK) sebagai pendidikan prajabatan, dilanjutkan dengan pembinaan dan
pengembangan di lapangan sebagai pendidikan dalam jabatan, bahkan
mungkin pula dilakukan dengan pendidikan lanjutan. Pembentukan dan
pengembangan kemampuan mengajar di LPTK dimulai dengan
pembekalan teoritik dan latihan pengalaman lapangan secara berlapis
berulang. Pemberian bimbingan dan pembinaan profesional kepada guru
dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan mengajarnya,
merupakan tugas dan tanggungjawab supervisor pengajaran, yaitu
pengawas dan kepala sekolah agar tujuan pemberian bimbingan dan
pembinaan profesional tersebut dapat tercapai secara efektif, diperlukan
suatu sistem bimbingan dan pembinaan yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan guru. Inilah yang akan dikenalkan dan dikaji dalam supervisi
klinis.
Supervisi klinis pada dasarnya merupakan suatu bentuk bantuan,
bimbingan dan pembinaan profesional yang diberikan secara sistematis
kepada guru berdasarkan kebutuhannya. Esensi dari istilah klinis, di
dalamnya tersirat cara-cara pelayanan seorang dokter kepada pasien yang
sedang menderita sakit. Dokter mengadakan diagnosis berdasarkan
keluhan yang disampaikan oleh pasien dan selanjutnya diberikan obat
yang tepat berdasarkan hasil diagnosisnya tersebut. Demikian pula halnya
seorang supervisor (Kepala sekolah atau Pengawas) terhadap guru yang
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 15/23
menghadapi dan mengalami masalah. Maka seorang supervisor akan
melakukan observasi berdasarkan keluhan guru yang mengalami masalah,
menemukan cara-cara perbaikan bersama dengan guru berdasarkan data
yang dikumpulkan selama observasi.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
supervisi klinis adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk
membimbing profesional guru yang berdasarkan kebutuhannya yang
berdasarkan siklus yang sistematis dalam perencanaan, observasi yang
cermat atas pelaksanaan, dan pengkajian balikan dengan segera dan
objektif tentang penampilan mengajarnya yang nyata, untuk meningkatkan
kemampuan profesional guru.
Faktor-faktor yang mendorong dikembangkannya supervisi klinis, yaitu:
a. Supervisi dalam praktiknya selama ini dilaksanakan seperti evaluasi
semata-mata, sehingga supervisi sering tidak disukai, bahkan
cenderung ditolak oleh guru karena dianggapnya hanya mencari
kesalahan guru.
b. Pelaksanaan supervisi selama ini cenderung didasarkan pada
kebutuhan atau keinginan supervisor tanpa memperhatikan kebutuhan
dan keinginan guru, karena itu guru kurang merasakan manfaatnya.
c. Sasaran pengamatan supervisor umum dan luas sehingga pemberian
balikan sukar dilakukan dan tidak terarah.
d. Pemberian balikan sering menjadi pemberian pengarahan, bahkaninstruksi-instruksi dan tidak melibatkan guru dalam menganalisis
dirinya dan cara-cara memperbaiki dan mengembangkan dirinya.
Di samping faktor-faktor tersebut di atas, terdapat pula beberapa faktor
yang menjadi titik tolak supervisi klinis antara lain:
a. Kemampuan mengajar, khususnya penguasaan berbagai keterampilan
mengajar, harus ditingkatkan dan dikembangkan bukan hanya dalam
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 16/23
pendidikan prajabatan di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK), tetapi juga pada waktu guru telah bekerja di lapangan atau
mengajar di sekolah.
b. Mengajar adalah suatu perbuatan yang kompleks, yang mengandung
secara serempak penggunaan integratif berbagai keterampilan yang
dilandasi seperangkat teori, diarahkan oleh pilihan nilai sesuai
wawasan kependidikan yang dianut guru, serta terwujud sebagai
proses transaksional yang unik. Dengan demikian setiap guru
memerlukan bantuan untuk mengamati, merefleksi, dan menganalisis
penampilannya dalam mengajar. Tugas dan tanggung jawab untuk
memberikan bantuan tersebut dibebankan kepada supervisor (Kepala
Sekolah dan Pengawas).
c. Keterampilan-keterampilan mengajar, meskipun penggunaannya
secara integratif, dapat dilatihkan secara terisolasi agar mudah
dikontrol dan diobservasi. Latihan tersebut dapat dilakukan dalam
konteks pengajaran mikro maupun dalam pengajaran biasa di kelas.
Untuk pengajaran di kelas, titik perhatian dapat dipusatkan pada
beberapa keterampilan tertentu saja, agar dapat diobservasi secara
cermat dan diberikan balikan dengan tepat.
d. Penentuan keterampilan mengajar yang akan dilatihkan dan
diobservasi, bertolak dari hal-hal yang menjadi pusat perhatian,
keseriusan dan aspirasi guru. Dikatakan bertolak karena pada akhirnya
keterampilan-keterampilan yang dilatihkan dan diobservasi merupakan
kesepakatan antara guru dan supervisor.
e. Secara khusus perlu dinyatakan bahwa meskipun telah tersirat di atas,
prakarsa dan tanggung jawab dalam meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan mengajar guru, harus sedini mungkin
diangsurkan untuk menjadi prakarsa dan tanggung jawab guru.
2. Ciri-Ciri Supervisi Klinis
Supervisi klinis ditandai dengan beberapa ciri sebagai berikut:
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 17/23
a. Bimbingan yang diberikan kepada guru bersifat bantuan, bukan
perintah atau konstruksi, sehingga prakarsa dan tanggung jawab
mengembangkan diri tetap di tangan guru sendiri.
b. Meskipun dipergunakan berbagai keterampilan mengajar secara
terintegrasi, tetapi sasaran supervisi tetap dibatasi hanya pada satu atau
dua keterampilan saja.
c. Saran supervisi diajukan oleh guru, atau dikaji bersama untuk
dijadikan kesepakatan (kontrak)
d. Instrumen observasi dikaji dan ditetapkan dalam pertemuan antara
supervisor dengan guru, dan pengembangannya didasarkan atas
sasaran latihan.
e. Balikan yang objektif dan spesifik diberikan segera.
f. Analisis dan interpretasi data hasil observasi dilakukan bersama, di
mana supervisor lebih banyak bertanya daripada mengarahkan.
g. Suvervisi berlansung dalam suatu tatap muka yang terbukan dan intim.
h. Supervisi berlangsung dalam suatu siklus: pertemuan awal
(perencanaan), observasi, dan pertemuan akhir. Kesimpulan atau
tindak lanjut dari latihan sebelumnya akan menjadi masukan untuk
perencanaan latihan berikutnya.
Untuk mengenali lebih rinci tentang ciri-ciri supervisi klinis, berikut ini
dipaparkan perbandingannya dengan supervisi nonklinis, yaitu:
Perbandingan Supervisi Klinis Dengan Nonklinis
No. Aspek Supervisi Non-Klinis Supervisi Klinis
a.Prakarsa dan
tanggung jawabTerutama oleh supervisor Diutamakan oleh guru
b.Hubungan
supervisor-guruAtasan-bawahan
Kolegial yang sederajat dan
interaktif
c. Sifat supervisiCenderung directif atau
otoriter Bantuan yang demokratis
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 18/23
d.
Sasaran
supervisi
Samar-samar atau sesuai
dengan kinginansupervisor
Diajukan oleh guru sesuai
kebutuhannya, dikaji bersamamenjadi kontrak
e. Ruang lingkup Umum dan luas Terbatas sesuai kontrak
f. Tujuan supervisi Cenderung evaluatif Bimbingan yang anlitik dan
deskriptif
g. Peran supervisor Banyak memberi tahu
dan mengarahkan
Banyak bertanya untuk
membantu analisis diri
h. Balikan
Samar-samar atas
kesimpulan supervisor
Dengan analisis dan
interpretasi bersama atas data
observasi sesuai kontrak
3. Prosedur Supervisi Klinis
Terdapat beberapa variasi pendapat tentang langkah-langkah yang
ditempuh dalam pelaksanaan supervisi klinis, tetapi pada umumnya
mempunyai kesamaan dalam prinsip. Persamaan prinsip tersebut, yaitu
supervisi klinis berlangsung dalam suatu proses yang berbentuk siklus
dengan tahapan: pertemuan awal, observasi, dan pertemuan akhir.
Variasi dalam langkah-langkah tersebut terjadi, karena pemberian atau
penekanan secara eksplisit terhadap beberapa kegiatan yang terdapat pada
suatu tahapan tertentu. Umpamanya, pada tahap pertemuan awal;
pemantapan hubungan antara supervisor dan guru, perencanaan bersama,
dan sebagainya. Sedangkan pada pertemuan akhir; analisis data hasil
observasi dan pengkajian strategi pertemuan (antara supervisor dan guru)
oleh supervisor, pertemuan untuk mendiskusikan hasil observasi, dan
sebagainya. Prosedur supervisi klinis tersebut disebut siklus, karena ketiga
tahapan itu merupakan proses yang berkelanjutan (kontinu), dan pada
akhir dari tahap ketiga (pertemuan akhir) pada umumnya dibicarakan pula
bahan masukan (input ) untuk tahap pertama (pertemuan awal) pada siklus
berikutnya.
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 19/23
Siklus supervisi klinis yang dibagi dalam tiga tahap sebagai proses
berkelanjutan, dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
a. Tahap Pertemuan Awal
Pertemuan awal dilakukan sebelum observasi dan merupakan pertemuan
yang akrab dan terbuka. Guru tanpa ada perasaan takut akan dimarahi dan
dinilai, mengemukakan rencana bimbingan atau bantuan yang diharapakan
dari supervisornya (pengawas atau kepala sekolah) serta cara dan alat
untuk mengobservasi penampilannya. Pada pertemuan ini diharapkan
berakhir dengan lahirnya kesepakatan antara guru dan supervisor.
Secara teknis langkah-langkah dalam pertemuan pendahuluan ini dapat
dirinci sebagai berikut:
1) Menciptakan suasana intim dan terbuka antara supervisor dengan guru
sebelum maksud yang sebenarnya dibicarakan;
2) Membicarakan rencana pengajaran yang telah dibuat, yang mencakup:tujuan, bahan (materi), kegiatan belajar mengajar, dan alat
evaluasinya;
3) Mengidentifikasi komponen keterampilan (beserta indikatornya) yang
akan dicapai oleh guru dalam pelaksanaan supervisi klinis tersebut;
4) Memilih atau mengembangkan instrumen observasi yang digunakan
merekam data dalam penampilan guru sesuai dengan kesepakatan
(kontrak) tentang keterampilan dan indikatornya;
5) Membicarakan instrumen tersebut, termasuk cara penggunaannya, data
yang dapat dijaring, dan sebagainya. Hasil pembicaraan ini merupakan
semacam kontrak antara guru dengan supervisor yang akan menjadi
sasaran pada tahapan-tahapan berikutnya.
b. Tahap Observasi
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 20/23
Dalam tahap ini, guru mengajar dengan menerapkan komponen-komponen
keterampilan yang telah disepakati pada pertemuan awal. Sementara itu,
supervisor mengadakan observasi dengan menggunakan alat perekam
yang juga telah disepakati bersama. Aspek-aspek yang diobservasi adalah
hal-hal yang telah disepakati (kontrak) pada pertemuan awal. Dalam hal-
hal tertentu, seperti mencatat data yang langsung dapat direkam,
supervisor dapat meminta bentuan guru lain sebagai pengamat.
c. Tahap Pertemuan Akhir
Berbeda dengan pertemuan awal yang dapat dilangsungkan beberapa jam,
bahkan sehari atau lebih, sebelum kegiatan mengajar dilakukan, pertemuan
akhir harus dilangsungkan segera sesudah kegiatan mengajar (observasi)
selesai. Hal ini untuk menjaga agar segala sesuatu yang terjadi masih segar
dalam ingatan guru maupun supervisor, serta sesuai pula dengan
pendekatan kompetensi yang menuntut (mempersyaratkan) pemberian
balikan yang segera. Pertemuan akhir ini merupakan diskusi balikan
amtara supervisor dan guru. Suasana pertemuan sama dengan pertemuan
awal, yaitu suasana akrab, terbuka, bebas dari suasana menilai ataupun
mengadili. Supervisor menyajikan data sedemikian rupa sehingga guru
dapat menentukan kekurangan dan kelebihannya sendiri. Di sinilah
dituntut kesabaran seorang supervisor hingga ia tidak terjerumus untuk
menilai, mengadili, ataupun mendikte guru.
Titk tolak pertemuan ini (pertemuan akhir) adalah kontrak yang telah
disepakati pada pertemuan awal, dan pada akhir pertemuan guru
diharapkan menyadari seberapa jauh kontrak yang telah dibuatnya itu
dicapai. Berdasarkan hasil diskusi ini, kontrak berikutnya dapat dibuat.
Secara teknis langkah-langkah pertemuan ini adalah sebagai berikut.
1) Memberi penguatan serta menanyakan perasaan guru secara umum.
Hal ini untuk menciptakan suasana santai agar guru tidak merasa
diadili;
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 21/23
2) Mereview tujuan pengajaran;
3) Mereview target keterampilan dan perhatian utama guru dalam
pelaksanaan supervisi klinis tersebut;
4) Menanyakan perasaan guru tentang jalannya pelajaran berdasarkan
tujuan dan target yang telah direview, pertanyaan dimulai dengan hal-
hal yang dianggap baik oleh guru, kemudian diikuti dengan hal-hal
yang dianggap kurang berhasil;
5) Menunjukkan data hasil observasi yang telah dianalisis dan
diinterpretasikan oleh supervisor sebelum pertemuan akhir ini dimulai,
kemudian memberikan waktu kepada guru untuk menganalisis data
dan menginterpretasikannya, dan akhirnya hasil observasi tersebut
didiskusikan bersama-sama;
6) Menanyakan kembali perasaan guru setelah mendiskusikan hasil
analisis dan interpretasi data hasil observasi;
7) Meminta guru menganalisis proses dan hasil pelajaran yang telah
dicapai oleh siswa yang diajarnya;
8) Menanyakan perasaan guru tentang proses dan hasil belajar tersebut;
9) Menyimpulkan hasil pencapaian dalam pelaksanaan supervisi klinis
(latihan) tersebut dengan membandingkan dengan kontrak, yang
bersumber pada keinginan dan target guru, dengan apa yang
sebenarnya telah tercapai;
Menentukan secara bersama rencana latihan yang akan datang, baik
berupa dorongan untuk melatih hal-hal yang belum dikuasai dalam latihan
yang baru saja dilakukannya, maupun keterampilan-keterampilan yang
masih perlu dilatih.
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 22/23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teknik Supervisi terbagi atas dua bagian yaitu: Teknik perseorangan
(individual deviations) dan Teknik kelompok ( group devices)
2. Supervisi Klinis adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk
membimbing profesional guru yang berdasarkan kebutuhannya yang
berdasarkan siklus yang sistematis dalam perencanaan, observasi yang
cermat atas pelaksanaan, dan pengkajian balikan dengan segera dan
objektif tentang penampilan mengajarnya yang nyata, untuk meningkatkan
kemampuan profesional guru.
3. Prosedur Supervisi Klinis yaitu: Pertemuan awal, observasi dan pertemuanakhir
B. Saran
1. Untuk Guru/Dosen: agar bisa lebih terbuka terhadap kekurangan yang
dimiliki dalam mengajar dan bersedia untuk menjadi tenaga pengajar
yang lebih baik dengan bantuan beberapa pihak misalnya Supervisor serta
aktif dalam program peningkatan kualitas guru misalnya PLPG
2. Untuk Mahasiswa/Calon Pendidik: agar mengetahui manfaat diadakannya
supervisi klinis sehingga dapat berguna dan menjadi guru profesional
kelak.
3. Untuk Supervisor: agar tidak mengintimidasi dalam melakukan supervisi
dan harus menganggap guru sebagai rekan kerja
5/12/2018 Tugas Kelompokku Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kelompokku-fix 23/23
DAFTAR PUSTAKA
Pidarta, Made. 1992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Purwanto, Ngalim.2003. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Bandung: Rosdakarya
Recommended