64
TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA MODAL PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN Oleh : Ely Lasa 112102153 PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

  • Upload
    lamque

  • View
    228

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI BELANJA MODAL PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

(BPKD) KOTA MEDAN

Oleh :

Ely Lasa 112102153

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014

Page 2: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : ELY LASA NIM : 112102153 PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM AKUNTANSI BELANJA

MODAL PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN

Tanggal:____________2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Drs.Chairul Nazwar, M.Si, Ak) NIP. 19550914 198103 1 005 Tanggal:____________2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 19511114 198203 1 002 Tanggal:____________2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA) NIP. 19560407 198002 1 001

Page 3: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ELY LASA

NIM : 112102153

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM AKUNTANSI BELANJA MODAL

PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN

DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN

Medan, Agustus 2014

(ELY LASA) NIM. 112102153

Page 4: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, yang

telah memberikan berkat, kesehatan, keselamatan, dan perlindungan, serta

pengetahuan kepada penulis. Dan atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas akhir yang berjudul

“Sistem Akuntansi Belanja Modal pada Badan Pengelola Keuangan Daerah

(BPKD) Kota Medan” ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak menemukan

berbagai kendala dan kesulitan. Tetapi dengan bantuan, arahan, dan bimbingan

dari berbagai pihak baik berupa materi maupun moril, maka kesulitan tersebut

dapat diatasi dan proses penulisan Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan baik.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan ketulusan hati dan penuh rasa

hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M. Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang

telah memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M. Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Page 5: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

Utara dan selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara yang telah membekali Ilmu serta berbagi pengalaman

kepada penulis selama masa perkuliahan.

5. Ibu Khairunisa, SE, MM selaku Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan di

BPKD Kota Medan.

6. Bapak Arfan Anshari Rangkuti, SE selaku Kepala Sub Bidang Akuntansi di

BPKD Kota Medan dan Seluruh staff dan karyawan bidang Akuntansi dan

Pelaporan di BPKD Kota Medan yang telah meluangkan waktu dan

memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

orang tua tercinta, Ibunda Parinsan Tampubolon, S, Pd dan Ayahanda

Johnny Parulian Tambunan yang telah mencurahkan kasih sayang,

memberikan bimbingan, nasehat, doa, dan dukungan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dan menyelesaikan studi di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Thanks for being the great

parents for me.

8. Kakak-kakakku Mianna Sari, S. Si dan Lia Angela, Amd, serta adik-adikku

Inry Marito, Saema Putri, dan Novelina Sarah. Terima kasih atas dukungan,

semangat, dan motivasinya selama ini. Whatever happens, you’re still the

best sisters i've got.

Page 6: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

9. Sahabat-sahabat Lima Serangkai: Tribudi Astuti, Lita Selfiana Sagala, Alfria

Sitompul, dan Rizki Nirwana Nst. Terima kasih untuk kebersamaan tiga

tahun yang penuh makna. Terima kasih untuk saling bertahan dan saling

setia dalam keadaan apapun. Dan terima kasih atas doa dan dukungannya

selama ini. Semoga Tuhan selalu memberkati kita dan masa depan kita.

Amin.

10. Terima kasih juga buat Fitri Annisa atas semangat dan dukungannya selama

ini dan buat teman-teman seperjuangan lainnya yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu serta teman-teman stambuk 2011, khususnya Grup C.

Terima kasih untuk semua yang baik dan yang buruk yang pernah kita lalui.

Wish us luck.

Penulis menyadari bahwa penulis memiliki keterbatasan kemampuan

dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun yang pada suatu waktu dapat berguna bagi

penulis untuk menambah pengetahuan dan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Agustus 2014

Penulis

Ely Lasa

NIM. 112102153

Page 7: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................ 2

D. Rencana Penulisan................................................................... 4

1. Jadwal Survei/Observasi .................................................. 4

2. Rencana Isi........................................................................ 4

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD)

KOTA MEDAN............................................................................ 6

A. Sejarah Ringkas...................................................................... 6

B. Struktur Organisasi................................................................. 16

C. Job Description....................................................................... 16

D. Jaringan Kegiatan.................................................................... 35

E. Kinerja Terkini........................................................................ 36

F. Rencana Kegiatan.................................................................... 36

Page 8: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

BAB III SISTEM AKUNTANSI BELANJA MODAL PADA BADAN

PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA

MEDAN........................................................................................ 37

A. Pengertian Belanja Modal....................................................... 37

B. Karakteristik Belanja Modal................................................... 39

C. Pengertian Sistem Akuntansi.................................................. 40

D. Kerangka Umum Sistem Akuntansi Keuangan Daerah......... 44

E. Sistem Akuntansi Belanja (Termasuk Belanja Modal).......... 45

1. Sistem Akuntansi Belanja SKPD...................................... 45

2. Sistem Akuntansi Belanja SKPKD................................... 49

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 51

A. Kesimpulan............................................................................. 51

B. Saran........................................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 53

Page 9: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1. Jadwal Survei/Observasi...........................................................................4

Page 10: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Struktur Organisasi Badan Pengelola Keuangan Daerah………….…. 16

Page 11: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belanja di lingkungan akuntansi pemerintahan di Indonesia diartikan

sebagai semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang

mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan

yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah (Peraturan

Pemerintah No. 24 tahun 2005).

Belanja pada pemerintah daerah sudah ditentukan anggarannya dalam

APBD untuk membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek daerah selama

satu tahun anggaran.

Dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 terdapat pengelompokkan

Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja Langsung merupakan

belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan program dan

kegiatan. Sedangkan Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang tidak

terkait secara langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan. Dalam hal ini,

belanja modal termasuk salah satu belanja yang tergolong ke dalam jenis

belanja langsung di mana penganggarannya terkait secara langsung dengan

pelaksanaan program/kegiatan pemerintah daerah. Karena belanja modal

terkait secara langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan pemerintah

daerah dan mengurangi kas daerah tetapi juga sekaligus menambah aset

daerah, maka sangat perlu untuk memperhatikan sistem akuntansi belanja

modal pada pemerintah daerah tersebut.

Page 12: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah adalah serangkaian prosedur

manual maupun yang terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data,

pencatatan, pengikhtisaran, serta pelaporan posisi keuangan dan operasi

keuangan pemerintah daerah.

Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan sebagai

Bendahara Umum Daerah Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (BUD

SKPKD) menerapkan Sistem Akuntansi berbasis Kas menuju Akrual (cash

toward accrual) untuk melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.

Atas dasar pemikiran di atas maka penulis tertarik untuk mengambil

judul “Sistem Akuntansi Belanja Modal pada Badan Pengelola Keuangan

Daerah (BPKD) Kota Medan”.

B. Rumusan Masalah

Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tentang sistem akuntansi

belanja modal.

Sesuai dengan judul Tugas Akhir ini, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

”Apakah sistem akuntansi belanja modal pada Badan Pengelola

Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan telah memenuhi syarat sistem

akuntansi yang baik?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mempunyai tujuan dan

manfaat. Adapun tujuan dan manfaat penelitian tersebut adalah sebagai

berikut:

Page 13: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

1. Tujuan penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis akan menyajikan tujuan

diantaranya:

a. Mengetahui apakah sistem akuntansi belanja modal pada BPKD Kota

Medan telah memenuhi syarat sistem akuntansi yang baik.

b. Mengetahui dokumen-dokumen apa saja yang terkait dengan

pelaksanaan sistem akuntansi belanja modal.

c. Mengetahui apa perbedaan perlakuan akuntansi terhadap belanja

modal.

d. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan

pada Pogram Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

2. Manfaat penelitian

Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis tetapi juga

bermanfaat bagi perusahaan/instansi dan peneliti lainnya.

a. Bagi Penulis

Untuk memperoleh tambahan ilmu sehingga penulis

mendapatkan gambaran nyata dari teori yang diperoleh di bangku

perkuliahan.

b. Bagi Perusahaan/Instansi

Dapat dijadikan masukan dalam usaha perbaikan kinerja

pengelolaan keuangan daerah pada Badan Pengelola Keuangan Daerah

(BPKD) Kota Medan.

Page 14: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

c. Bagi pihak lain

Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk mengadakan

penelitian pada penulisan yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut:

1. Jadwal survei/observasi

Jadwal penelitian dilakukan setelah penulis menyelesaikan magang

di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan yang

beralamat di Jalan Kapten Maulana Lubis No. 2 Medan. Adapun yang

termasuk dalam jadwal survei/observasi adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Jadwal Survei/Observasi

No. Keterangan Juni Juli I II III IV I II III IV

1. Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2. Pengajuan Judul Tugas Akhir 3. Permohonan Izin Riset 4. Penunjukan Dosen

Pembimbing

5. Pengumpulan Data 6. Penyusunan Tugas Akhir 7. Bimbingan Tugas Akhir 8. Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana isi

Rencana penulisan terdiri dari empat bab, di mana masing-masing

bab dibagi atas sub-sub bab sesuai kebutuhannya agar diperoleh

pemahaman yang lebih mendalam. Secara garis besar Rencana Isi adalah

sebagai berikut:

Page 15: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Rencana

Penulisan.

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

(BPKD) KOTA MEDAN

Pada bab ini diuraikan Sejarah Ringkas, Struktur

Organisasi, Job Description, Jaringan Kegiatan, Kinerja

Terkini, dan Rencana Kegiatan.

BAB III SISTEM AKUNTANSI BELANJA MODAL PADA

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

(BPKD) KOTA MEDAN

Pada bab ini diuraikan mengenai Pengertian Belanja Modal,

Karakteristik Belanja Modal, Pengertian Sistem Akuntansi,

Kerangka Umum Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, dan

Sistem Akuntansi Belanja (Termasuk Belanja Modal), yang

terdiri dari: Sistem Akuntansi Belanja SKPD dan Sistem

Akuntansi Belanja SKPKD

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah hasil penelitian dikembangkan, maka penulis

mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran

yang dapat menunjang kemajuan instansi pada masa yang

akan datang.

Page 16: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

BAB II

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

(BPKD) KOTA MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dahulu masih berupa unit

kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan

dengan tugas pokoknya mengelola keuangan pemerintah kota Medan.

Mengingat pada saat itu potensi tugas pengelolaan keuangan pemerintah

kota Medan belum begitu kompleks, maka bagian keuangan kota Medan

terdiri dari 5 sub bagian yaitu: anggaran, perbendaharaan, gaji, verifikasi,

dan pembukuan.

Dengan peningkatan perkembangan pembangunan dan laju

pertumbuhan penduduk kota Medan, maka melalui peraturan daerah kota

Medan, bagian tersebut di atas ditingkatkan menjadi badan pengelola

keuangan daerah yang tugas pokoknya mengelola keuangan pemerintah kota

Medan.

BPKD Kota Medan yang mampu sebagai konteks pelayanan publik

dalam rangka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (good

governance). Pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan daerah

yang bertujuan penataan organisasi perangkat daerah yang profesional dan

berkualitas dalam sistem dan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah sebagai sarana pengembangan dan peningkatan pengelolaan

keuangan daerah. Penataan organisasi perangkat daerah yang profesional

Page 17: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

guna pengawasan dan akuntabilitas, kualitas serta penyusunan pelaporan dan

pengelolaan keuangan daerah.

Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan berkeinginan

agar setiap Aparatur Pemerintah Kota Medan berkemampuan melaksanakan

tugasnya dengan baik, berdaya guna, dan berhasil guna yang didukung

dengan Kelembagaan Perangkat Daerah yang efektif dan efisien, sehingga

dapat terwujud pelayanan Pemerintah Kota Medan yang prima sesuai

dengan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan serta standar operasional

dan prosedur (SOP).

Organisasi BPKD, terdiri dari:

1. Badan

2. Sekretariat, membawahkan:

a. Sub Bagian Umum;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Penyusunan Program.

3. Bidang Anggaran, membawahkan:

a. Sub Bidang Pendapatan;

b. Sub Bidang Belanja Tidak Langsung;

c. Sub Bidang Belanja Langsung.

4. Bidang Perbendaharaan, membawahkan:

a. Sub Bidang Gaji;

b. Sub Bidang Belanja;

c. Sub Bidang Verifikasi dan Kas.

Page 18: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

5. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, membawahkan:

a. Sub Bidang Akuntansi;

b. Sub Bidang Pelaporan.

6. Unit Pelaksana Teknis (UPT);

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) berdiri pada tanggal 28

Desember 2011. Visi dan Misi Badan Pengelola Keuangan Daerah

diterapkan mulai 2011-2015.

Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi BPKD:

1. Visi BPKD Kota Medan

Visi BPKD Kota Medan dirumuskan untuk mendukung visi dan

misi Kota Medan. Secara dimensional pernyataan visi berfokus ke masa

depan berdasarkan pemikiran masa kini dan pengalaman masa lalu.

Upaya untuk mewujudkan keberhasilan visi ini tentunya sangat

ditentukan oleh kinerja dan peran Aparatur Pemerintah Kota Medan.

BPKD Kota Medan berkeinginan agar setiap Aparatur Pemerintah

Kota Medan berkemampuan melaksanakan tugasnya dengan baik,

berdaya guna, dan berhasil guna yang didukung dengan Kelembagaan

Perangkat Daerah yang efektif dan efisien, sehingga dapat terwujud

pelayanan Pemerintah Kota Medan yang prima sesuai dengan sistem dan

prosedur pengeloaan keuangan serta standar operasional dan prosedur

(SOP). Sejalan dengan visi dan misi Kota Medan, maka visi BPKD

Kota Medan Tahun 2011-2015 sebagai berikut:

Page 19: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

“TERWUJUDNYA SUMBER DAYA APARATUR

PEMERINTAH KOTA MEDAN YANG PROFESIONAL,

BERWAWASAN MANAJEMEN PENGELOLAAN KEUANGAN

YANG SISTEMATIS, EFISIEN DAN EFEKTIF”

Rasionalitas visi BPKD Kota Medan sebagaimana di atas adalah

sebagai berikut:

a. Terwujudnya pelayanan administrasi perkantoran yang profesional

Pelayanan administrasi yang profesional sebagai unsur yang

utama dalam menjalankan fungsi pemerintah dalam

pengaturan/Regulasi maupun fungsi Pelayanan, maka

profesionalisme aparatur sangat memegang perananan dalam rangka

menumbuhkembangkan pembangunan masyarakat, khususnya untuk

menjawab permasalahan dan peluang pada era globalisasi sekarang

ini.

Untuk memungkinkan Pemerintah Kota Medan mampu

mengambil bagian dalam proses globalisasi yang telah terjadi pada

seluruh aspek kehidupan manusia, salah satu faktor penting yang

harus dimiliki oleh Pemerintah Kota Medan adalah sumber daya

aparatur yang profesional dengan meningkatkan mutu pelayanan

administrasi.

Page 20: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

b. Sumber daya Aparatur Pemerintah Kota Medan yang berwawasan manajemen pengelolaan keuangan

Sumber daya aparatur yang profesional dimaksud adalah

sumber daya aparatur yang memiliki intelektualitas dan kompetensi

dalam hal merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan proses

pembangunan Kota Medan sekaligus dapat segera merespon tuntutan

dan harapan masyarakat. Hal ini akan berimplikasi pada

terbentuknya sumber daya aparatur yang bersih, berwibawa,

bermoral yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya.

Faktor-faktor tersebut akan berkembang sejalan dengan

aparatur Kota Medan yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi

dan spesialisasi sesuai bidang tugasnya untuk menciptakan kualitas

sumber daya aparatur serta peningkatan pengetahuan bagi

aparaturnya, sehingga akan memungkinkan Pemerintah dan

masyarakat Kota Medan mampu mencapai keberhasilan

pembangunan Kota sebagaimana Visi dan Misi Kota Medan yaitu:

“Medan Kota yang berdaya saing, nyaman, peduli, dan

sejahtera”.

c. Sumber daya Aparatur Pemerintah Kota Medan yang berpengabdian

Bahwa pada era globalisasi sekarang semakin terasa luasnya

cakupan pembangunan yang harus dilaksanakan. Namun demikian

dalam proses pembangunan untuk melayani semua kebutuhan

tersebut hanya dapat kita lakukan secara bertahap. Dalam

Page 21: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

pembangunan dan pembinaan sumber daya aparatur khususnya dan

masyarakat pada umumnya juga dilaksanakan dalam kerangka

membangun persatuan dan kesatuan Bangsa. Oleh karena itu,

profesionalisme sumber daya aparatur yang akan diwujudkan

tersebut tidak semata hanya membangun kualitas, kompetensi,

menguasai ilmu, dan teknologi tetapi juga sangat penting memiliki

integritas dan rasa pengabdian untuk membangun bangsa dan negara

melalui pembangunan daerahnya, dengan demikian perbedaan

kecepatan pencapaian kemajuan pembangunan antar daerah menjadi

sebuah tantangan dan masukan untuk perbaikan kebijakan dan

kinerja ke arah yang lebih baik ke depan, sehingga penerapan

prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengelolaan

keuangan daerah dan meningkatnya kualitas pelayanan aparatur.

d. Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Bahwa dalam rangka pencapaian sistem pelaporan kinerja dan

keuangan diperlukan pembinaan sumber daya aparatur yang mampu

berdaya guna untuk menunjang peningkatan sistem capaian kinerja.

Oleh karena peningkatan capaian kinerja dan keuangan bermuara

dari kualitas sumber daya aparatur yang kompetensi, menguasai

perkembangan ilmu, dan teknologi tetapi juga sangat penting

memiliki integritas dan rasa pengabdian untuk membangun bangsa

dan negara melalui pembangunan daerahnya, dengan demikian

perbedaan kecepatan pencapaian kemajuan pembangunan antar

Page 22: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

daerah menjadi sebuah tantangan dan masukan untuk perbaikan

kebijakan dan kinerja ke arah yang lebih baik. Pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja dan keuangan sehingga dapat

meningkatnya kualitas dan sistem pelaporan.

e. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan daerah

BPKD Kota Medan yang mampu sebagai konteks pelayanan

publik dalam rangka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik

(good governance). Pengembangan dan peningkatan pengelolaan

keuangan daerah yang bertujuan penataan organisasi perangkat

daerah yang profesional dan berkualitas dalam sistem dan

penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai

sarana pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan

daerah. Penataan organisasi perangkat daerah yang profesional guna

pengawasan dan akuntabilitas, kualitas, serta penyusunan pelaporan

dan pengelolaan keuangan daerah.

2. Misi BPKD Kota Medan

Misi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan

merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah dan pihak-

pihak lain yang berkepentingan agar harapan yang dicita-citakan pada

masa mendatang akan tercapai. Misi Badan Pengelola Keuangan Daerah

(BPKD) tersebut yaitu:

a. Meningkatkan transparansi, efisiensi, dan efektifitas pengelolaan

keuangan daerah Kota Medan.

Page 23: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

b. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan daerah melalui

teknologi yang lebih baik.

c. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Struktur Organisasi

Perangkat Daerah Kota Medan.

Dalam mencapai visi organisasi tersebut, Badan Pengelola

Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan merumuskan misi organisasi

sebagai tugas utama yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan

organisasi dalam kurun waktu tertentu.

Ketiga misi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota

Medan di atas dapat dijelaskan dengan rasionalitas sebagai berikut:

a. Peningkatkan pelayanan administrasi perkantoran dan pelayanan Aparatur Pemerintah Kota Medan

Dengan terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana

administrasi perkantoran merupakan penunjang kelancaran tugas-

tugas pelayanan bagi aparatur sebagai aparatur Pemerintah Kota

Medan yang berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan sumber

daya manusia (SDM) maka pelayanan administrasi dan aparatur

dapat berjalan sesuai program dan rencana kerja yang telah disusun

dan dapat menerapkan mutu pelayanan administrasi serta

peningkatan kualitas pelayanan publik.

b. Meningkatkan transparansi, efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan daerah Kota Medan

Pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Badan Pengelola

Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan harus memiliki manfaat

Page 24: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

tepat guna yang berbasis kinerja sehingga dapat terlihat dari hasil

pekerjaan yang dilakukan sehingga aparatur pemerintah semakin

memiliki pengetahuan, keahlian, keterampilan, maupun pengalaman

yang sesuai dengan ruang lingkup wewenang dan tanggung jawab

yang diemban sesuai prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan

khususnya bidang pengelolaan keuangan daerah yang berkualitas

transparan, efisien, dan efektif.

c. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan daerah melalui teknologi yang lebih baik

Terkait dengan salah satu tujuan organisasi Pemerintah Kota

Medan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan pemerataan

pelayanan umum Pemerintah Kota Medan kepada masyarakat, maka

disadari bahwa pada prakteknya, tujuan itu hanya dapat tercapai oleh

sumber daya aparatur Pemerintah Kota Medan yang secara langsung

berinteraksi dengan sistem teknologi yang harus diketahui oleh

aparatur dan menyadari tugas pelayanan yang harus dilakukannya.

Oleh karenanya, motivasi, disiplin, dan kualitas sumber daya

aparatur sangat dibutuhkan guna mendukung penerapan

penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah yang good

governance.

d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas struktur organisasi Perangkat Daerah Kota Medan

Bahwa untuk dapat tercapainya tujuan organisasi Kinerja

organisasi akan selalu ditentukan oleh kinerja sumber daya manusia

Page 25: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

dalam organisasi yang bersangkutan disamping adanya peran penting

faktor-faktor lain. Oleh karena itu, peningkatan kinerja sumber daya

aparatur Pemerintah Kota Medan mutlak harus dilakukan.

Dalam batasan misi di atas, peningkatan kinerja aparatur dapat

terlepas dari makna peningkatan produktifitas kerja aparatur

Pemerintah Kota Medan sehingga terbebas dari pemborosan dan

ketidakefisienan. Menempatkan aparatur pada suatu gugus kerja

yang jelas, peningkatan karier, dan kesejahteraan yang sesuai dengan

prestasi aparatur, kepuasan kerja, budaya organisasi yang

mendukung peningkatan kinerja dan sebagainya merupakan faktor-

faktor yang secara simultan berkorelasi dalam proses peningkatan

kinerja sumber daya aparatur Pemerintah Kota Medan.

Page 26: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

B. Struktur Organisasi

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

Sumber: www.pemkomedan.go.id

C. Job description

Tugas pokok dan fungsi dari organisasi Badan Pengelola Keuangan

Daerah (BPKD) terdiri dari:

1. Kepala BPKD

Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dipimpin oleh kepala

Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

KEPALA BPKD

SEKRETARIS BPKD

BIDANG PERBENDAHARAAN

- Sub Bidang Belanja

- Sub Bidang Gaji

- Sub Bidang Verifikasi dan Kas

- Sub Bagian Umum

- Sub Bagian Keuangan

- Sub Bagian Penyusunan

Program

BIDANG ANGGARAN

- Sub Bidang Pendapatan

- Sub Bidang Belanja

Langsung- Sub Bidang

Belanja Tidak

Langsung

BIDANG AKUNTANSI

DAN PELAPORAN

- Sub Bidang Akuntansi

- Sub Bidang Pelaporan

Page 27: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

Walikota melalui Sekretaris Daerah. Badan Pengelola Keuangan Daerah

(BPKD) mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan urusan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan keuangan

daerah lingkup anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan.

Kepala BPKD menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan daerah.

b. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis urusan pemerintah daerah

di bidang pengelolaan keuangan daerah.

c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di

bidang pengelolaan keuangan.

d. Penyusunan dan penyelenggaraan administrasi keuangan,

penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban pengelolaan

keuangan daerah.

e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan

daerah.

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Sekretariat mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas Badan Pengelola Keuangan Daerah

(BPKD) lingkup kesekretariatan yang meliputi pengelolaan administrasi

umum, keuangan, dan penyusunan program.

Page 28: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan sekretariatan.

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Badan

Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi

kesekretariatan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) yang

meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan

kerumahtanggaan BPKD.

d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,

pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan.

e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Badan

Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

f. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian bidang

kesekretariatan.

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat, membawahkan:

a. Sub bagian Umum

Sub bagian umum dipimpin oleh Kepala Sub bagian yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub

bagian umum mempunyai tugas pokok pelaksanaan sebagian tugas

sekretariat lingkup administrasi umum.

Page 29: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

Sub bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

1) Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian

Umum.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi

umum.

3) Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata

naskah dinas, penataan kearsipan, perlengkapan,

penyelenggaraan kerumahtanggaan dan keprotokolan Badan

Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

4) Pengelolaan administrasi kepegawaian.

5) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengembangan

kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian.

6) Pelaksanaan hubungan masyarakat.

7) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas.

8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris dengan

tugas dan fungsinya.

b. Sub bagian Keuangan

Sub bagian keuangan dipimpin oleh Kepala Sub bagian, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Seketaris. Sub

Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Seketariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan.

Sub bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

Page 30: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

1) Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian

Keuangan.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi

keuangan.

3) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi

kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan,

pengusulan, dan verifikasi.

4) Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan

administrasi keuangan.

5) Penyusunan laporan keuangan Badan Pengelola Keuangan

Daerah (BPKD).

6) Pelaksanaan tugas selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

7) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

8) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

c. Sub bagian Penyusunan Program

Sub bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub

bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Sekretaris. Sub bagian Penyusunan Program mempunyai tugas

Page 31: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat lingkup

penyusunan program dan pelaporan.

Sub bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi:

1) Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian

Penyusunan Program.

2) Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan

rencana, program, dan kegiatan Badan Pengelola Keuangan

Daerah (BPKD).

3) Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Badan

Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

4) Penyusunan bahan evaluasi pelaporan kinerja kegiatan BPKD.

5) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

6) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

3. Bidang Anggaran

Bidang anggaran dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang anggaran

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas BPKD lingkup

pendapatan, belanja tidak langsung, dan belanja langsung.

Bidang anggaran menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan bidang anggaran.

Page 32: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup anggaran yang meliputi

pendapatan, pembiayaan, belanja tidak langsung, dan belanja

langsung.

c. Pengkoordinasian Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas

Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dengan Tim Anggaran

Pemerintah Daerah (TPAD).

d. Pengkoordinasian Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD).

e. Pengkoordinasian dan penyusunan Rancangan APBD dan Perubahan

APBD atas usulan SKPD.

f. Penyiapan bahan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(DPA)/Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

g. Penyiapan Surat Penyediaan Dana (SPD) sesuai DPA/DPPA SKPD.

h. Penyusunan laporan realisasi Surat Penyediaan Dana (SPD) Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

i. Penyusunan laporan kinerja program bidang anggaran.

j. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan tugas.

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Page 33: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

Bidang anggaran, membawahkan:

a. Sub bidang Pendapatan

Sub bidang Pendapatan dipimpin oleh Kepala sub Bidang,

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang anggaran. Sub bidang Pendapatan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bidang anggaran lingkup pendapatan

dan pembiayaan.

Sub bidang Pendapatan menyelenggarakan fungsi:

1) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang

Pendapatan.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis limgkup pendapatan dan

penerimaan pembiayaan.

3) Pengkoordinasian pelaksanaan dan pengendalian kegiatan

penyusunan rencana dan program pendapatan asli daerah, dana

perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

4) Pengkoordinasian Rencana Keuangan Anggaran (RKA)

pendapatan SKPD.

5) Penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan anggaran

pendapatan dan penerimaan pembiayaan.

6) Penyiapan bahan pengesahan DPA/DPPA pendapatan dan

pembiayaan SKPD.

7) Penyiapan bahan SPD pendapatan dan pembiayaan sesuai

DPA/DPPA SKPD.

Page 34: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

8) Penyiapan laporan realisasi SPD pendapatan dan pembiayaan.

9) Pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang

berhubungan dengan pendapatan dan penerimaan pembiayaan.

10) Penyusunan laporan kinerja program bidang anggaran lingkup

pendapatan dan pembiayaan.

11) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

12) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

sesuai dengan tugas dan fungsinya

b. Sub bidang Belanja Tidak Langsung

Sub bidang Belanja Tidak Langsung dipimpin oleh Kepala

Sub bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Anggaran. Sub bidang Belanja Tidak Langsung

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

Anggaran lingkup belanja tidak langsung.

Sub bidang Tidak Langsung menyelenggarakan fungsi:

1) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Belanja

Tidak Langsung.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup belanja tidak

langsung.

3) Pengkoordinasian RKA belanja tidak langsung SKPD.

4) Pengkoordinasian perencanaan dan penyusunan anggaran

belanja tidak langsung dengan SKPD.

Page 35: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

5) Pemeriksaan dan penyiapan bahan pengesahan DPA/DPPA

belanja tidak langsung SKPD.

6) Penyiapan bahan SPD belanja tidak langsung sesuai

DPA/DPPA SKPD.

7) Penyiapan laporan realisasi SPD belanja tidak langsung.

8) Penyusunan laporan kinerja program bidang anggaran lingkup

belanja tidak langsung.

9) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

10) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Sub bidang Belanja Langsung

Sub bidang Belanja Langsung dipimpin oleh Kepala Sub

Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Anggaran. Sub Bidang Belanja Langsung

mempuyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

Anggaran lingkup belanja langsung.

Sub bidang Belanja Langsung menyelenggarakan fungsi:

1) Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bidang Belanja

Langsung.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup belanja langsung.

3) Pengkoordinasian Rencana Keuangan Anggaran (RKA) belanja

langsung SKPD.

Page 36: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

4) Pengkoordinasian perencanaan dan penyusunan anggaran

belanja langsung dengan SKPD.

5) Pemeriksaan dan penyiapan bahan pengesahan DPA/DPPA

belanja langsung SKPD.

6) Penyiapan SPD belanja langsung sesuai DPA/DPPA SKPD.

7) Peyiapan laporan realisasi Surat Penyediaan Dana (SPD)

belanja langsung.

8) Penyusunan laporan anggaran kinerja program bidang anggaran

lingkup belanja langsung.

9) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

10) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Bidang Perbendaharaan

Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang

Perbendaharaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) lingkup gaji, belanja,

verifikasi dan kas.

Bidang perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Perbendaharaan.

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup perbendaharaan.

Page 37: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang gaji, belanja,

verifikasi dan kas.

d. Penyiapan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) belanja tidak

langsung, belanja langsung, dan pengeluaran pembiayaan.

e. Pengujian terhadap pengajuan pembayaran gaji, belanja, verifikasi

dan kas.

f. Penyiapan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) belanja tidak

langsung, belanja langsung, dan pengeluaran pembiayaan.

g. Penyusunan laporan realisasi SP2D SKPD.

h. Penyusunan laporan kinerja program bidang perbendaharaan.

i. Penyiapan bahan dalam rangka penyelesaian masalah tuntutan

perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.

j. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan tugas.

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang perbendaharaan, membawahkan:

a. Sub bidang Gaji

Sub bidang Gaji dipimpin oleh Kepala Sub bidang yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Perbendaharaan. Sub bidang Gaji mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bidang Perbendaharaan lingkup gaji.

Sub bidang Gaji menyelenggarakan fungsi:

Page 38: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

1) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Gaji.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup gaji pegawai.

3) Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di

bidang gaji.

4) Pemeriksaan kelengkapan berkas pengajuan SPM gaji dari

SKPD.

5) Penyiapan bahan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D) gaji.

6) Penyiapan bahan pembuatan dan penyusunan daftar gaji SKPD.

7) Penyelesaian permasalahan lingkup gaji.

8) Penyiapan bahan dalam rangka penyelesaian masalah tuntutan

perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi lingkup gaji.

9) Peyiapan bahan untuk penerbitan Surat Keputusan

Pemberhentian Pembayaran (SKPP) gaji.

10) Penyiapan pembayaran uang bagi PNS yang meninggal dunia.

11) Penyusunan laporan realisasi SP2D gaji.

12) Penyusunan laporan kinerja program bidang perbendaharaan

lingkup gaji.

13) Pelaksanaan Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

14) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 39: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

b. Sub bidang Belanja

Sub bidang Belanja dipimpin oleh Kepala Sub bidang, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala bidang

Perbendaharaan.

Sub bidang Belanja menyelenggarakan fungsi:

1) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Belanja.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup belanja.

3) Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di

bidang belanja.

4) Pemeriksaan kelengkapan berkas pengajuan Surat Perintah

Membayar (SPM) belanja dari SKPD.

5) Penyiapan register penolakan Surat Perintah Membayar (SPM)

belanja.

6) Penyiapan bahan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D) belanja.

7) Penyiapan register Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

belanja.

8) Penyiapan bahan penyelesaian masalah tuntutan

perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi lingkup belanja.

9) Penyiapan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran

belanja.

10) Penyusunan laporan kinerja program bidang perbendaharaan

lingkup belanja.

Page 40: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

11) Pelaksanaan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan monitoring.

12) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Sub bidang Verifikasi dan Kas

Sub bidang Verifikasi dan Kas dipimpin oleh Kepala Sub

Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Perbendaharaan. Sub Bidang Verifikasi dan Kas

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

Perbendaharaan.

Sub bidang Verifikasi dan Kas menyelenggarakan fungsi:

1) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Verifikasi dan

Kas.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup verfikasi dan kas.

3) Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang

verifikasi dan kas.

4) Penyiapan bahan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

bidang verifikasi dan kas.

5) Penyiapan register SP2D bidang verifikasi dan kas.

6) Pemeriksaan kelengkapan surat pertanggungjawaban belanja.

7) Pelaksanaan pembinaan terhadap Bendahara SKPD.

8) Penyusunan laporan arus kas secara periodik.

Page 41: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

9) Pencatatan dan penerimaan dan belanja ke dalam buku register serta

membuat laporan harian tentang penerimaan dan belanja daerah.

10) Pelaksanaan rekonsiliasi kas dengan bank per periode.

11) Penyiapan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran verfikasi dan

kas.

12) Penyusunan laporan kinerja program bidang perbendaharaan lingkup

verifikasi dan kas.

13) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

14) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

5. Bidang Akuntansi dan Pelaporan

Bidang Akuntansi dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Bidang,

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

Bidang Akutansi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) lingkup

akuntansi dan pelaporan.

Bidang Akuntansi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Akuntansi dan

Pelaporan.

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup akuntansi dan pelaporan.

c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang akuntansi dan

pelaporan.

Page 42: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

d. Pelaksanaan penyusunan, sosialisasi, dan asistensi sistem

penatausahaan akuntansi pemerintahan daerah.

e. Pengkoordinasian laporan keuangan, laporan kinerja, dan laporan

manajerial dari SKPD menjadi laporan keuangan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

f. Penyajian data dan informasi di bidang analisa, bidang pelaporan

keuangan serta bidang penatausahaan keuangan.

g. Penatausahaan Pembukuan Keuangan Pemerintah Daerah dan

penyusunan Laporan Keuangan Daerah.

h. Penyusunan laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) setiap semester dan prognosis 6 (enam) bulan

berikutnya.

i. Penelitian kelengkapan surat pertanggungjawaban belanja dan

pengesahan surat pertanggungjawaban pendapatan.

j. Penyusunan laporan kinerja program bidang akuantansi dan

pelaporan.

k. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan

pengendalian di bidang akuntansi dan pelaporan.

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Akuntansi dan Pelaporan, membawahkan:

a. Sub bidang Akuntansi

Page 43: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

Sub bidang Akuntansi dipimpin oleh Kepala Sub bidang,

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang Akuntansi dan Pelaporan. Sub Bidang Akuntansi

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

Akuntansi dan Pelaporan lingkup akuntansi.

Sub bidang Akuntansi menyelenggarakan fungsi:

1) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang

Akuntansi.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis dan perumusan lingkup

akuntansi.

3) Pelaksanaan verifikasi atas Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D) yang telah terbit.

4) Penghimpunan proyeksi pendapatan dari seluruh Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka pengelolaan anggaran

kas.

5) Pelaksanaan pembukuan keuangan daerah dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD).

6) Pengesahan surat pertanggungjawaban pendapatan.

7) Penyusunan laporan kinerja program bidang akuntansi dan

pelaporan lingkup akuntansi.

8) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

Page 44: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Sub bagian Pelaporan

Sub bidang Pelaporan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang,

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang Akuntansi dan Pelaporan. Sub Bidang Pelaporan

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

Akuntansi dan Pelaporan lingkup pelaporan.

Sub bidang Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

1) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang

Pelaporan.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis dan perumusan kebijakan

lingkup pelaporan.

3) Penghimpunan dan pengelolaan data serta informasi yang

berhubungan dengan laporan keuangan daerah.

4) Pelaksanaan konsolidasi dan rekonsiliasi laporan keuangan

SKPD dengan laporan keuangan Satuan Kerja Pengelola

Keuangan Daerah (SKPKD).

5) Pelaporan penerimaan daerah secara terpadu pada semua unit

pelaksana secara integrasi.

6) Penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan semester dan

prognosis 6 (enam) bulan berikutnya.

7) Penyusunan laporan keuangan tahunan.

Page 45: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

8) Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan laporan berkala

tentang laporan keuangan daerah.

9) Penyiapan rancangan peraturan daerah tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

10) Penyusunan laporan kinerja program bidang akuntansi dan

pelaporan lingkup pelaporan.

11) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

12) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6. Unit Pelaksana Teknis

Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok, dan fungsi Unit

Pelaksana Teknis akan ditentukan dan ditetapkan dengan Peraturan

Walikota.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh Tenaga Fungsional

Senior yang dihunjuk. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Badan sesuai dengan keahlian dan

kebutuhan.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga

fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-

undangan. Jumlah tenaga kerja tersebut ditentukan berdasarkan

Page 46: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut

diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.

D. Jaringan Kegiatan

Adapun jaringan kegiatan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah

Kota Medan, yaitu dinas-dinas di kota Medan yang merupakan Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD), yang akan memberikan laporan keuangannya

kepada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan untuk

dikonsolidasi dan diberikan kepada Kepala Daerah sebagai Laporan

Pertanggungjawaban.

E. Kinerja Terkini

Kinerja terkini yang dilakukan pada BPKD Kota Medan, yaitu

Pendampingan Penatausahaan Keuangan SKPD di Lingkungan Pemerintah

Kota Medan untuk meningkatkan kualitas penatausahaan keuangan SKPD

tahun anggaran 2014 dengan menggunakan aplikasi SIMDA (Sistem

Informasi Manajemen dan Keuangan Daerah).

F. Rencana Kegiatan

Rencana program dan kegiatan Badan Pengelola Keuangan Daerah

(BPKD) dirumuskan berdasarkan program dan kegiatan bidang-bidang

pelaksana.

Adapun Rencana Kegiatan pada BPKD Kota Medan, yaitu:

1. Program pelayanan administrasi perkantoran.

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

3. Program peningkatan disiplin aparatur.

Page 47: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

dan keuangan.

6. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.

BAB III

SISTEM AKUNTANSI BELANJA MODAL PADA BADAN

PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

Page 48: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

(BPKD) KOTA MEDAN

A. Pengertian Belanja Modal

Belanja di lingkungan akuntansi komersial dapat didefinisikan

“sebagai arus keluar dari aset atau segala bentuk penggunaan aset yang

terjadi selama periode tertentu yang berasal dari produksi barang,

penyerahan jasa, atau aktivitas lain yang terjadi dalam kegiatan operasional

entitas” (Nordiawan, dkk, 2007:187).

Menurut Accounting Principle Board (APB) Statement Nomor 4

(dalam Erlina, Sirojuzilam, Rasdianto, 2012:168), belanja didefinisikan

“sebagai jumlah, yang diukur dalam uang, dari kas yang dikeluarkan atau

properti lain yang ditransfer, modal saham yang dikeluarkan, jasa yang

diberikan, atau kewajiban yang terjadi dalam hubungannya dengan barang

atau jasa yang telah atau akan diterima”.

Dari definisi tersebut, terlihat bahwa belanja terjadi dikarenakan

penggunaan aset (dalam segala bentuk) untuk kegiatan operasional entitas,

sehingga belanja dapat diakui walaupun tidak terjadi arus keluar kas.

Definisi tersebut diterapkan untuk lingkungan akuntansi di sektor swasta

yang menggunakan basis akrual dalam pelaporannya. Untuk akuntansi

pemerintahan, karena basis akuntansi yang digunakan berbeda dengan

swasta, maka perlu adanya definisi yang disesuaikan dengan lingkungan

pemerintahan yang menggunakan basis kas menuju akrual (cash toward

accrual).

Page 49: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

Belanja di lingkungan akuntansi pemerintahan di Indonesia diartikan

“sebagai semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang

mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan

yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah”

(Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005).

Dalam hal ini, maka definisi belanja modal yaitu:

“belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan asset

tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode

akuntansi. Nilai aset tetap dalam belanja modal yaitu sebesar harga

beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan

pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan” (Erlina,

Sirojuzilam, Rasdianto, 2012:169).

Belanja modal ini meliputi:

1. Belanja modal tanah

2. Belanja modal peralatan dan mesin

3. Belanja modal gedung dan bangunan

4. Belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan

5. Belanja modal aset tetap lainnya

6. Belanja aset lainnya (aset tak berwujud)

B. Karakteristik Belanja Modal

Page 50: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

Untuk mengetahui apakah suatu belanja dapat dimasukkan sebagai

belanja modal atau tidak, maka perlu diketahui definisi aset tetap atau aset

lainnya dan kriteria kapitalisasi aset tetap (Mursyidi, 2009:305).

Aset tetap mempunyai ciri-ciri/karakteristik sebagai berikut:

1. Berwujud

2. Akan menambah aset pemerintah

3. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

4. Nilainya relatif material.

Sedangkan ciri-ciri/karakteristik aset lainnya adalah:

1. Tidak berwujud

2. Akan menambah aset pemerintah

3. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

4. Nilainya relatif material

Dari ciri-ciri/karakteristik tersebut di atas, diharapkan entitas dapat

menetapkan kebijakan akuntansi mengenai batasan minimal nilai kapitalisasi

suatu aset tetap atau aset lainnya (threshold capitalization), sehingga

pejabat/aparat penyusun anggaran dan/atau penyusun laporan keuangan

pemerintah mempunyai pedoman dalam penetapan belanja modal baik

waktu penganggaran maupun pelaporan keuangan pemerintah.

Pemerintah Kota Medan menetapkan kebijakan terhadap pengakuan

belanja modal, yaitu suatu pengeluaran belanja akan diperlakukan sebagai

belanja modal (nantinya akan menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh

Page 51: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

kriteria sebagai berikut (dalam Lampiran Kerangka Konseptual Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Kota Medan):

1. Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas) bulan.

2. Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan, serta tidak

untuk dijual.

3. Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk

pembelian barang tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset

tetap yang telah ditetapkan.

Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai

belanja modal (dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh

kriteria sebagai berikut (dalam Lampiran Kerangka Konseptual Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Kota Medan):

1. Manfaat ekonomi atas barang/aset tetap yang dipelihara :

a. bertambah ekonomis/efisien, dan/atau

b. bertambah umur ekonomis, dan/atau

c. bertambah volume, dan/atau

d. bertambah kapasitas produksi, dan/atau

2. Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan barang/aset tetap

tersebut material/melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang

telah ditetapkan.

C. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi memiliki pengertian masing-masing yang terdiri dari

dua elemen yaitu: sistem dan akuntansi. Di mana setiap kata memiliki arti

Page 52: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

tersendiri, dan apabila digabungkan akan menghasilkan sebuah definisi yang

baru. Kedua elemen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

Menurut Hall (2011:6) “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih

komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan

tujuan yang sama”.

Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan:

“sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi

perusahaan” (Wareen, Reeve, Fess, 2008:10).

Ada beberapa definisi dan pengertian akuntansi yang berasal dari

beberapa lembaga yang dilihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda.

Definisi tersebut adalah sebagai berikut (Erlina, Sirojuzilam, Rasdianto,

2012:54):

1. American Accounting Association (1966) mendefinisikan “akuntansi

sebagai proses mengidentifikasikan, mengukur, mencatat, dan

melaporkan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi/entitas

yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan

ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan”.

2. Accounting Principles Board (1970) mendifinisikan “akuntansi sebagai

kegiatan jasa yang fungsinya menyediakan informasi kuantitaif,

terutama yang bersifat keuangan dari suatu entitas ekonomi”. Informasi

tersebut dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan

Page 53: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

ekonomi dalam rangka membuat pilihan-pilihan berbagai alternatif

tindakan.

Sedangkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan mendifinisikan “akuntansi sebagai proses

pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan

kejadian keuangan, penginterpretasian atas hasilnya serta penyajian

laporan”.

Menurut Mulyadi (2001:3), “sistem akuntansi merupakan organisasi

formulir, catatan, dan laporan yang dikordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Akuntansi adalah suatu sistem, yaitu suatu kesatuan yang terdiri atas

subsistem-subsistem atau kesatuan lebih kecil yang saling berhubungan dan

mempunyai tujuan tertentu. Suatu sistem mengolah input (masukan) menjadi

output (keluaran). Input sistem akuntansi adalah bukti-bukti transaksi dalam

bentuk dokumen atau formulir. Outputnya adalah laporan keuangan. Dalam

proses akuntansi, terdapat beberapa catatan yang dibuat, yaitu jurnal, buku

besar, dan buku pembantu.

Dalam konteks akuntansi keuangan daerah juga terdapat Sistem

Akuntansi Pemerintahan Daerah. Konsep Sistem Akuntansi Pemerintahan

Daerah ini pun sejalan dengan konsep sistem akuntansi di atas dan Sistem

Akuntansi Pemerintahan dalam SAP (Standar Akuntansi Pemerintah). Hal

ini tercantum dalam Pasal 1 ayat (5) PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP

Page 54: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

yang menyebutkan bahwa Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, serta pelaporan posisi

keuangan dan operasi keuangan pemerintah. Oleh karena itu, Sistem

Akuntansi Pemerintahan Daerah adalah serangkaian prosedur manual

maupun yang terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan,

pengikhtisaran, serta pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan

pemda (Halim, 2008:52).

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah memiliki contoh input berupa

Surat Tanda Setoran (STS) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

Proses Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dilakukan dengan menggunakan

catatan seperti buku jurnal umum, buku jurnal penerimaan kas, buku jurnal

pengeluaran kas, buku besar, dan buku besar pembantu. Output Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah berupa laporan keuangan yang meliputi

laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan

keuangan (Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 232)

Menurut Sugiri (dalam Halim, 2008:53) Sistem akuntansi di atas dapat

dijelaskan secara rinci melalui siklus akuntansi, yaitu tahap-tahap yang

terdapat dalam sistem akuntansi, seperti:

1. Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam Bukti dan melakukan

analisis transaksi keuangan tersebut.

2. Mencatat transaksi keuangan dalam Buku Jurnal. Tahapan ini disebut

menjurnal.

Page 55: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

3. Meringkas, dalam buku besar, transaksi-transaksi keuangan yang sudah

dijurnal. Tahapan ini disebut posting atau mengakunkan.

4. Menentukan saldo-saldo buku besar di akhir periode dan

menuangkannya dalam Neraca Saldo.

5. Menyesuaikan buku besar berdasar pada informasi yang paling up-to-

date (mutakhir).

6. Menentukan saldo-saldo buku besar setelah penyesuaian dan

menuangkannya dalam Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (NSSP).

7. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan pada NSSP.

8. Menutup buku besar.

9. Menentukan saldo-saldo buku besar dan menuangkannya dalam Neraca

Saldo Setelah Tutup Buku.

D. Kerangka Umum Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Kerangka umum sistem akuntansi keuangan daerah dapat dijabarkan

sebagai berikut (Ulum, 2004:249):

1. Satuan kerja memberikan dokumen-dokumen sumber (DS) seperti Surat

Perintah Membayar Uang (SPMU) dan Surat Tanda Setoran (STS) dari

transaksi keuangannya kepada Unit Keuangan Pemerintah Daerah.

2. Unit Pembukuan dan Unit Perhitungan melakukan pembukuan bulanan

DS tersebut dengan menggunakan komputer akuntansi (komputer yang

telah disiapkan untuk keperluan akuntansi) termasuk perangkat lunak

(software) akuntansi.

Page 56: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

3. Dari proses akuntansi tersebut dihasilkan jurnal yang sekaligus diposting

ke dalam Buku Besar dan Buku Pembantu secara otomatis untuk setiap

Satuan Kerja.

4. Bila dokumen di atas telah diverifikasi dan benar maka dilanjutkan

dengan proses komputer untuk pembuatan Laporan Pertanggungjawaban

(LPJ).

5. LPJ dikirimkan kepada Kepala Daerah sebagai pertanggungjawaban

Satuan Kerja atas pelaksanaan anggaran, satu copy dikirim kepada

Satuan Kerja yang bersangkutan untuk kebutuhan pertanggungjawaban

dan manajemen, satu copy untuk arsip Unit Perhitungan. LPJ konsolidasi

juga harus diberikan kepada Kepala Daerah agar dapat mengetahui

keseluruhan realisasi APBD pada suatu periode.

E. Sistem Akuntansi Belanja (Termasuk Belanja Modal)

Sebagai Bendahara Umum Daerah Satuan Kerja Pengelola Keuangan

Daerah (BUD SKPKD), Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota

Medan memiliki dua fungsi sebagai SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

dan PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah). Dalam melaksanakan

fungsinya, Badan Pengelola Keuangan Daerah mengelola laporan keuangan

tiap-tiap SKPD yang kemudian akan dikonsolidasikan untuk diberikan

kepada Kepala Daerah.

Berdasarkan Peraturan Walikota Medan Nomor 60 Tahun 2010, maka

sistem akuntansi belanja yang dilaksanakan pada BPKD Kota Medan adalah

sebagai berikut:

Page 57: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

1. Sistem akuntansi belanja SKPD

Akuntansi belanja pada satuan kerja dilakukan oleh PPK-SKPD.

Akuntansi belanja pada satuan kerja ini meliputi akuntansi belanja UP

(uang persediaan)/GU (ganti uang)/TU (tambah uang), dan akuntansi

belanja LS (langsung).

Tahap-tahap akuntansi pengeluaran belanja daerah dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Pada saat menerima dana dengan medianya SP2D untuk Belanja

UP/GU/TU PPK-SKPD menerima SP2D dari Kuasa BUD melalui

kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran. Berdasarkan SP2D,

PPK-SKPD mencatat transaksi penerimaan uang persediaan

tersebut dengan menjurnal “Kas di Bendahara Pengeluaran” di

Debit dan “R/K Pusat” di kredit.

Kas di Bendahara Pengeluaran xxx R/K Pusat xxx

Sedangkan saat menerima Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D) untuk belanja LS, karena dalam Belanja LS dana SP2D

dari BUD langsung diterima oleh pihak ketiga/pihak lain yang

telah ditetapkan (misal Belanja LS Gaji & Tunjangan dan Belanja

LS Barang & Jasa) maka PPK-SKPD mencatat transaksi belanja

dengan menjurnal ”Belanja sesuai jenisnya” di debit dan “R/K

Pusat” di kredit.

Belanja__________ xxx R/K Pusat xxx

Page 58: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

b. Secara berkala, PPK-SKPD menerima Surat Pertanggungjawaban

(SPJ) dari Bendahara Pengeluaran. SPJ tersebut dilampiri dengan

bukti transaksi. Berdasarkan SPJ dan bukti transaksi tersebut, PPK-

SKPD mencatat transaksi-transaksi belanja dengan menjurnal

“Belanja sesuai jenisnya” di debit dan “Kas di Bendahara

Pengeluaran” di kredit.

Belanja__________ xxx Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatat

belanja, maka dibuatlah Buku Jurnal khusus Belanja UP/GU/TU

yang dikenal dengan Buku Jurnal Pengeluaran Kas.

c. Dalam hal PPTK meminta uang muka kerja (uang panjar

Kegiatan), maka atas dasar Nota Pencairan Dana (NPD) disetujui

oleh Kepala SKPD sebagai pengguna anggaran, maka PPK-SKPD

mencatat pemberian uang muka tersebut dengan menjurnal ”Uang

muka operasional” didebet dan ”Kas di Bendahara Pengeluaran”

dikredit.

Uang muka operasional xxx Kas di bendahara pengeluaran xxx

Pada saat PPTK mempertanggungjawabkan uang muka kerja

yang diambilnya setelah diverifikasi belanjanya oleh bendahara

pengeluaran maka atas belanja yang dilakukan oleh PPTK tersebut

Page 59: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

dicatat dengan menjurnal ”Belanja sesuai jenisnya” didebet dan ”

Uang muka operasional” dikredit.

Belanja__________ xxx Uang muka operasional xxx

d. Dalam kasus LS Gaji dan tunjangan, meskipun dana yang diterima

oleh pegawai adalah jumlah netto (setelah dikurangi potongan),

namun Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat

Daerah (PPK-SKPD) tetap mencatat belanja gaji dan tunjangan

dalam jumlah bruto. PPK-SKPD tidak perlu mencatat potongan

tersebut karena pencatatannya sudah dilakukan oleh BUD dalam

sub sistem Akuntansi PPKD.

e. Dalam kasus LS Barang dan Jasa, seringkali terdapat potongan

pajak sehingga dana yang diterima oleh pihak ketiga adalah jumlah

netto (setelah dikurangi potongan pajak), namun PPK-SKPD tetap

mencatat belanja tersebut dalam jumlah bruto. Pejabat

Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-

SKPD) kemudian mencatat potongan tersebut sebagai Hutang di

jurnal umum.

R/K Pusat xxx Hutang Pajak_____ xxx

Ketika bukti Surat Setoran Pajak (SSP) telah diterima,

dilakukan penghapusan hutang pajak tersebut dengan jurnal

sebagai berikut :

Hutang Pajak__________ xxx

Page 60: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

R/K Pusat xxx f. Khusus untuk transaksi belanja yang menghasilkan aset tetap,

Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah

(PPK-SKPD) juga mengakui penambahan aset dengan membuat

jurnal korolari yaitu ”Aset sesuai jenisnya” di debit dan

“Diinvestasikan dalam Aset Tetap” di kredit.

Belanja Modal__________ xxx Kas di bendahara pengeluaran (atau R/K Pusat kalau LS) xxx

Aset__________ xxx Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxx

g. Setiap periode, jurnal tersebut akan diposting ke Buku Besar sesuai

dengan kode rekening belanja (Contoh format buku besar sama

dengan buku besar akuntasi penerimaan).

h. Di akhir bulan, PPK-SKPD memindahkan saldo-saldo yang ada di

tiap buku besar ke dalam Neraca Saldo. (Contoh format Neraca

Saldo sama dengan neraca saldo akuntansi penerimaan)

2. Sistem akuntansi belanja SKPKD

Akuntansi belanja pada SKPKD adalah langkah-langkah teknis

yang harus dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk mencatat

belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil,

bantuan keuangan dan belanja tidak terduga yang hanya dilakukan

oleh Subbag Pembukuan Bagian Keuangan Pemerintah Kota Medan.

Tahap-tahap Akuntansi Pengeluaran Belanja pada SKPKD tersebut

dapat dijelaskan Sebagai Berikut :

Page 61: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

a. Subbag Pembukuan Bagian Keuangan Pemerintah Kota Medan

menerima SP2D dari Kuasa BUD. Berdasarkan SP2D terkait,

Subbag Pembukuan Bagian Keuangan Pemerintah Kota Medan

mencatat transaksi ke jurnal sebagai berikut:

Belanja Bunga/Subsidi/dsb_____ xxx Kas di Kas Daerah xxx

b. Setiap periode, Subbag Pembukuan Bagian Keuangan Pemerintah

Kota Medan atas jurnal tersebut akan diposting ke Buku Besar

sesuai dengan kode rekening belanja.

c. Di akhir bulan, Subbag Pembukuan Bagian Keuangan Pemerintah

Kota Medan memindahkan saldo-saldo yang ada di tiap buku besar

ke dalam Neraca Saldo.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa belanja modal memiliki

perlakuan yang khusus, di mana terhadap belanja modal dilakukan

pencatatan secara corollary, yaitu dicatat dengan dua jurnal. Satu jurnal

untuk mencatat belanja dan yang lainnya untuk mencatat aset yang diperoleh

dari transaksi belanja modal tersebut.

Page 62: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang telah penulis uraikan dalam bab-bab terdahulu,

maka penulis akan memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem Akuntansi Belanja Modal pada BPKD Kota Medan telah

memenuhi syarat sistem akuntansi yang baik karena telah dilaksanakan

dengan mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku pada pemerintah

daerah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Sistem Akuntansi yang digunakan dalam pemerintahan daerah adalah

sistem akuntansi berbasis kas menuju akrual (cash toward accrual).

3. Dokumen-dokumen yang digunakan terkait pelaksanaan sistem

akuntansi belanja modal adalah Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D),

nota debit bank dan bukti pengeluaran lainnya, Surat Perintah Membayar

(SPM), Surat Penyediaan Dana (SPD), dan berita acara serah terima

barang/jasa.

4. Dalam sistem akuntansi, belanja modal diberi perlakuan khusus dengan

melakukan pencatatan secara corollary, yaitu dicatat dengan dua jurnal.

Satu jurnal untuk mencatat belanja dan yang lainnya untuk mencatat aset

yang diperoleh dari transaksi belanja modal tersebut.

B. Saran

Dalam kesempatan ini penulis akan mengemukakan saran kepada

perusahaan/instansi sekiranya bermanfaat.

Page 63: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

1. Sebaiknya perusahaan/instansi dapat mempertahankan kinerja terkini

seperti pendampingan penatausahaan keuangan agar setiap SKPD/dinas

lebih mandiri dalam mengelola keuangan pemerintah daerah dan sistem

akuntansi tetap berjalan dengan baik.

2. Untuk ke depannya sebaiknya perusahaan/instansi menambah program

dan kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi aparatur di berbagai

SKPD.

Page 64: TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI BELANJA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ely Lasa.pdfAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang ... Wish

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Edisi 2. Salemba Empat: Jakarta.

Erlina, dkk. 2012. Pengelolaan dan Akuntansi Keuangan Daerah. USU Press:

Medan. Halim, Abdul. 2008. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi

Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Hall, James. A. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Salemba

Empat: Jakarta. Ulum, MD Ihyaul. 2004. Akuntansi Sektor Publik Sebuah Pengantar. Edisi

Pertama. Malang: UMM Press. Mursyidi. 2009. Akuntansi Pemerintahan di Indonesia. Refika Aditama: Bandung.

Nordiawan, Deddi, dkk. 2007. Akuntansi Pemerintahan. Salemba Empat: Jakarta.

Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi USU

Peraturan Walikota Medan Nomor 60 Tahun 2010

Waren, Carl S, J.M Reeve dan P.E Fees. 2008. Accounting – Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat.