66
KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus: Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang) SKRIPSI OLEH : ACHMAD ALBAR MURAD D 110304050 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

  • Upload
    ngotram

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

1

KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA

PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP

PENDAPATAN KELUARGA

(Studi Kasus: Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang)

SKRIPSI

OLEH :

ACHMAD ALBAR MURAD D

110304050

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Page 2: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

2

KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA

PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP

PENDAPATAN KELUARGA

(Studi Kasus: Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang)

SKRIPSI

OLEH :

ACHMAD ALBAR MURAD D

110304050

AGRIBISNIS

Skripsi Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana

Di Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

Disetujui Oleh :

Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

(Ir. Lily Fauzia, MSi) (Ir. M. Jufri, MSi)

NIP : 196308221988032003 NIP : 196011101988031003

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Page 3: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

i

ABSTRAK

Achmad Albar Murad D (110304050), dengan judul “KONTRIBUSI

PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN

TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA”. Penelitian ini

dibimbing oleh Ibu Ir. Lily Fauzia, MSi selaku ketua komisi pembimbing dan

Bapak Ir. M. Jufri, MSi selaku anggota komisi pembimbing.

Tujuan penelitian untuk mengetahui keterlibatan tenaga kerja wanita pada usaha

pembuatan tempe, untuk mengetahui besar kontribusi pendapatan tenaga kerja

wanita pada usaha pembuatan tempe terhadap pendapatan keluarga, untuk

mengetahui alasan wanita bekerja pada usaha pembuatan tempe.

Metode yang digunakan untuk menentukan daerah penelitian dilakukan secara

purposive, atau sengaja, dan metode pengambilan sampel dengan metode sensus

yaitu mengikutkan semua populasi menjadi sampel. Metode analisis yang

digunakan adalah analisis deskriptif.

Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa keterlibatan wanita dalam

tahapan pekerjaan usaha pembuatan tempe adalah pada pembungkusan dan

pemeraman. Pendapatan yang diperoleh tenaga kerja wanita sebagai tenaga kerja

pada usaha pembuatan tempe adalah sebesar Rp. 1.050.000/bulan dan kontribusi

pendapatan tenaga kerja wanita pada usaha pembuatan tempe terhadap

pendapatan keluarga didaerah penelitian sebesar 29,66% serta alasan wanita

bekerja pada usaha pembuatan tempe adalah untuk menambah pendapatan

keluarga.

Kata kunci : keterlibatan wanita, kontribusi pendapatan, alasan wanita

Page 4: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

ii

RIWAYAT HIDUP

Achmad Albar Murad Daulay dilahirkan di Medan, pada tanggal 16 Mei 1993,

sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari keluarga ayahanda tercinta M.

Syafi’i Murad Daulay, SE, MSi dan ibunda tercinta Maslurah Darus.

Jenjang Pendidikan yang ditempuh Penulis :

1. Tahun 1999 masuk SD Percobaan Negeri Medan Jln. Sei Petani Medan

2. Tahun 2005 masuk SMP Darussalam Medan Jln. Darussalam

3. Tahun 2008 masuk SMA Panca Budi Medan Jln. Gatot Subroto

4. Tahun 2011 masuk Fakultas Pertanian USU Jurusan Agribisnis

5. Tahun 2014 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa

Dogang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat

6. Tahun 2015 melakukan penelitian skripsi di Kelurahan Tanjung Sari,

Kecamatan Medan Selayang

Selama masa perkuliahan, penulis aktif dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Sosial

Ekonomi Pertanian (IMASEP) Fakultas Pertanian USU sebagai anggota.

Page 5: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah serta

limpahan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak akan berhasil

tanpa dukungan, motivasi, bimbingan, pengarahan, serta kritikan yang

membangun yang disampaikan kepada penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini

dengan setulus hati, penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya

kepada:

1. Ibu Ir. Lily Fauzia, M.Si selaku Ketua Komisi Pembimbing.

2. Bapak Ir. M. Jufri, M.Si selaku Anggota Komisi pembimbing.

3. Ibu Dr. Ir. Salmiah MS selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian USU.

4. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis M.Ec, selaku Sekretaris Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian USU.

5. Para dosen dan staf pegawai Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU.

6. Seluruh instansi yang terkait dengan penelitian ini, atas bantuannya selama

penulis melakukan penelitian.

7. Tenaga kerja wanita sebagai sumber data penelitian.

Segala hormat dan terima kasih secara khusus penulis ucapkan kepada Ayahanda

M. Syafii Murad Daulay, SE, MSi dan ibunda tercinta Maslurah Darus yang

telah membimbing, membesarkan, dan mendoakan serta adik M. Rezeki Maldini

Murad Daulay.

Page 6: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

iv

Teman-teman teristimewa (Siswadi Irwanto, Ary Munandar Hasibuan,

Muhammad Syahrizal, Saidul Khudri, Ismail Hasibuan) yang telah banyak

membantu dan bersedia berbagi ilmu dalam penyelesaian skripsi ini dan teman-

teman seperjuangan di Departemen Agribisnis dan PKP (Penyuluhan Komunikasi

Pertanian) 011 khususnya. Dan kepada teman-teman musisi dalam dunia

permusikan yaitu: The Clays, Masterbation, dan Kemedja Poetih yang telah

mendorong dan mendukung saya lewat doa-doa dan motivasi mereka.

Akhirnya penulis mendoakan kiranya Allah SWT membalas segala kebaikan

mereka semoga segala usaha dan niat baik yang telah kita lakukan dapat

bermanfaat dan mendapat ridho dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi

maupun redaksinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran, dan

masukan yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Robbal

Alamin.

Medan, Juni 2016

Penulis

Page 7: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2.Identifikasi Masalah ..................................................................................... 3

1.3.Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4

1.4.Kegunaan Penelitian ................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 5

2.2. Landasan Teori ............................................................................................ 9

2.2.1. Pendapatan Keluarga ........................................................................ 9

2.3. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 10

2.4. Kerangka Penelitian .................................................................................. 11

2.5. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian ....................................................... 15

3.2. Metode Penentuan Responden .................................................................. 15

3.3. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 16

3.4. Metode Analisis Data ................................................................................ 17

3.5. Definisi dan Batasan Operasional ............................................................. 18

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH 4.1. Wilayah Kelurahan Tanjung Sari .............................................................. 19

4.2. Keadaan Kependudukan Kelurahan Tanjung Sari .................................... 19

4.3. Karakteristik Tenaga Kerja Wanita........................................................... 24

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Tahapan Pembuatan Tempe .................................................... 26

5.2. Aktivitas Tenaga Kerja Wanita ................................................................. 40

5.3. Keterlibatan Tenaga Kerja Wanita Pada Usaha Pembuatan Tempe ......... 41

5.4. Pendapatan Tenaga Kerja Wanita ............................................................. 43

Page 8: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

vi

5.1. Pendapatan Keluarga ................................................................................. 44

5.2. Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita ........................................... 45

5.1. Alasan Wanita Bekerja Pada Usaha Pembuatan Tempe ........................... 46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ............................................................................................... 48

6.2. Saran.......................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

vii

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

1. Jumlah Usaha Pembuatan Tempe di Kota Medan Tahun 2014 ........................ 15

2. Jumlah Populasi dan Sampel Tenaga Kerja Wanita Berdasarkan

Pada Usaha Pembuatan Tempe di Kelurahan Tanjung Sari,

Kecamatan Medan Selayang Tahun 2014 ........................................................ 16

3. Spesifikasi Pengumpulan Data ......................................................................... 16

4. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kelurahan

Tanjung Sari Tahun 2015 ................................................................................. 20

5. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Formal di

Kelurahan Tanjung Sari Tahun 2015 ................................................................ 21

6. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di

Kelurahan Tanjung Sari Tahun 2015 ................................................................ 22

7. Sarana dan Prasarana di Kelurahan Tanjung Sari Tahun 2015 ........................ 23

8. Karakteristik Sampel Tenaga Kerja Wanita di Kelurahan

Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang ...................................................... 24

9. Keterlibatan Wanita pada Usaha Pembuatan Tempe di

Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang .................................... 42

10. Rata-rata Upah Tenaga Kerja Wanita Pada Usaha Pembuatan

Tempe Didaerah Penelitian ............................................................................... 43

11. Jumlah Pendapatan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Suami / Bulan ..................... 44

12. Total Pendapatan Keluarga Tenaga Kerja Wanita Yang

Bekerja Pada Usaha Pembuatan Tempe Di Daerah Penelitian ......................... 45

13. Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Pada Usaha

Pembuatan Tempe Terhadap Pendapatan Keluarga Di Daerah

Penelitian .......................................................................................................... 46

14. Alasan Wanita Bekerja Pada Usaha Pembuatan Tempe ................................... 47

Page 10: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

viii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal

1. Skema Kerangka Pemikiran .................................................................. 13

2. Biji Kedelai ........................................................................................... 27

3. Proses Penyaringan Ampas Biji Kedelai .............................................. 27

4. Proses Pengambilan Air Panas Dibawah Tungku Pengukusan ............ 28

5. Proses Perendaman Kacang Kedelai ..................................................... 29

6. Proses Penggilingan Kacang Kedelai ................................................... 30

7. Proses Pencucian Kacang Kedelai Dalam Bak ..................................... 31

8. Proses Memasukkan Kedelai Dalam Tungku Pengukus....................... 32

9. Proses Pengukusan / Penguapan Kacang Kedelai................................. 32

10. Proses Pengeluaran Kacang Kedelai Dari Tungku Pengukusan ........... 33

11. Proses Penirisan / Pendinginan Kacang Kedelai ................................... 34

12. Penaburan Larutan Ragi Pada Kacang Kedelai .................................... 35

13. Proses Pengadukan Kacang Kedelai ..................................................... 35

14. Proses Melubangi Bungkus Kemasan Plastik ....................................... 36

15. Kemasan Plastik Yang Sudah Dilubangi .............................................. 36

16. Proses Pembungkusan Dengan Kemasan Plastik Biasa ........................ 37

17. Proses Memasukkan Kacang Kedelai Dalam Mesin ............................ 37

18. Proses Pembungkusan Dengan Menggunakan Mesin .......................... 38

19. Proses Pemeraman Kacang Kedelai ...................................................... 39

20. Produk Tempe Yang Bermerk .............................................................. 39

Page 11: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

1. Karakteristik Sosial Ekonomi Responden

2. Jumlah Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Perbulan

3. Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Pendapatan

Keluarga Perbulan

4. Alasan Tenaga Kerja Wanita Bekerja Pada Usaha Pembuatan

Tempe

Page 12: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keterlibatan wanita dalam kerja produktif akan menimbulkan perubahan sosial,

dikarenakan salah satu wujud perubahan sosial adalah perubahan dalam kerja.

Masuknya wanita dalam pasar kerja atau kerja produktif berpengaruh terhadap

kegiatan ekonomi rumah tangga, sehingga dapat terjadi perubahan struktur

ekonomi keluarga (Wisadirana, 2004).

Bekerja adalah melakukan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh pendapatan

atau penghasilan. Persentase pria yang bekerja lebih besar daripada wanita

disebabkan pada umumnya pria adalah kepala rumah tangga yang bertanggung

jawab terhadap kebutuhan rumah tangga. Sebaliknya wanita pada umumnya

bukan pencari nafkah yang utama, tetapi fungsinya lebih kepada penambah

pendapatan suami (BPS, 1992).

Sebagian besar dari wanita di Indonesia berupaya menutupi kekurangan

kebutuhan keluarga disebabkan penghasilan suami kecil dan cenderung tidak

menentu. Mereka juga terpaksa bekerja karena suami mendapat musibah, sakit,

tertabrak, serta kecelakaan sehingga wanita yang menjadi kepala rumah tangga

tidak punya pilihan. Wanita itu haruslah bijak dalam mengatur belanja keluarga

rumah tangga. Pengeluaran rutin sehari-hari yang merupakan kebutuhan pokok

seperti makanan dan transport sekolah, haruslah diatur sedemikian rupa supaya

tidak melebihi penghasilan wanita yang didapat sehari-hari (Ari, dkk, 2000).

Page 13: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

2

Citra wanita pada aspek sosial disederhanakan kedalam dua peran, yaitu peran

wanita dalam keluarga dan peran wanita dalam masyarakat. Peran wanita dalam

keluarga apakah sebagai istri, sebagai ibu, dan sebagai pengurus rumah tangga,

dimana memiliki tugas sebagai pendamping suami, membesarkan anak, mendidik

dan mengurus rumah tangga seperti melakukan pembersihan rumah, menyapu,

memasak, dan lain-lain. Peran wanita dalam masyarakat yaitu dihubungkan

dengan kegiatan sosial sesuai dengan yang ada dimasyarakat, terdiri dari kegiatan

gotong-royong, arisan dan lain-lain. Peranan wanita artinya bagian dari tugas

utama yang harus dilaksanakan seorang wanita (Sugiastuti, 2000).

Adanya keinginan seorang wanita bekerja untuk mencari nafkah dalam

meningkatkan kontribusi pendapatan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

keluarganya. Dimana-mana wanita tergolong hanya aktif sebagai ibu rumah

tangga yang mengurus suami, anak, maupun saudaranya akan tetapi fakta

dilapangan justru wanita juga berperan aktif bekerja diluar rumah. Hal ini

disebabkan karena rendahnya pendapatan suami dalam bekerja tentunya wanita

juga berkontribusi membantu mencari nafkah agar kebutuhan keluarga terpenuhi.

Wanita cenderung sangat terampil dan teliti dalam bekerja seperti membuat

kerajinan tangan maupun industri makanan. Sebab dilihat dari hasilnya tentu

dapat memuaskan pihak konsumen yang membeli produk olahan makanan yang

dibuat oleh tenaga kerja wanita seperti dalam usaha pembuatan tempe.

Semakin banyaknya bidang industri yang memperkerjakan lebih banyak wanita

ketimbang pria karena wanita lebih fokus, teliti, dan memiliki spesifikasi

tersendiri pada bidang keterampilan dalam industri rumah tangga yang tergolong

Page 14: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

3

sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi, kerajinan tangan,

maupun makanan olahan yaitu industri makanan tempe dan lain-lain.

Tempe adalah salah satu produk pertanian yang sangat diminati oleh masyarakat

Indonesia pada umumnya, terlebih karena selain rasanya enak dan gurih tetapi

juga mengandung protein, karbohidrat, dan kalsium maupun zat besi yang baik

untuk tubuh. Dan selain dapat diolah dengan direbus ataupun digoreng, tempe

juga dapat dijadikan produk olahan dan campuran bahan makanan lainnya seperti

tauco, lontong sayur, sambal teri kacang, dan lain-lain.

Berkaitan dengan hal tersebut, ada banyaknya usaha kerajinan tempe. Pengolahan

hasil pertanian seperti di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang

didominasi oleh industri rumah tangga yang sebagian tenaga kerjanya adalah

wanita yang berkontribusi langsung pada usaha olahan pertanian seperti produk

olahan makanan yaitu tempe. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk

meneliti kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita pada usaha pembuatan tempe

terhadap pendapatan keluarga.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka identifikasi masalah dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana keterlibatan tenaga kerja wanita pada usaha pembuatan tempe di

daerah penelitian?

2. Seberapa besar kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita pada usaha

pembuatan tempe terhadap pendapatan keluarga di daerah penelitian?

3. Apa alasan wanita bekerja pada usaha pembuatan tempe?

Page 15: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

4

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui keterlibatan tenaga kerja wanita pada usaha pembuatan

tempe di daerah penelitian.

2. Untuk mengetahui besar kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita pada usaha

pembuatan tempe terhadap pendapatan keluarga di daerah penelitian.

3. Untuk mengetahui alasan wanita bekerja pada usaha pembuatan tempe.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan

kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita.

2. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

3. Sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan kepada pihak pemerintah

dalam membantu tenaga kerja wanita pada usaha pembuatan tempe.

Page 16: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Keinginan setiap wanita untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perbaikan

keadaan ekonomi dan keadilan sosial keluarga senantiasa tergambar dari upaya

yang selalu mereka lakukan, misalnya dengan bekerja disektor industri, pertanian

atau mencari nafkah untuk menambah penghasilan dan pendapatan keluarga.

Wanita pada umumnya sangat peka dan memiliki hubungan yang erat dengan

keadaan dan permasalahan yang terjadi dalam keluarga, mereka juga tidak akan

segan-segan untuk memasuki dunia pekerjaan yang beresiko tinggi apabila

keadaan keluarga mereka yang mengharuskan untuk berbuat demikian.

(Ihromi, 1995;10).

Secara fisiologis, wanita berbeda dengan pria, karena adanya kodrat wanita,

wanita cenderung ditempatkan disekitar lingkungan rumah tangga dan

diperuntukkan untuk mengurus anak sehingga membuat wanita kurang

berkembang sebagai manusia. Mereka menjadi kerdil seumur hidupnya atau dunia

yang serba terbatas. Sementara pria yang berkecimpung diluar rumah dapat

mengembangkan dirinya secara optimal. Secara keseluruhan peran yang diberikan

kepada kaum pria dapat dikatakan lebih menyenangkan karena lebih memberikan

kemungkinan untuk mengembangkan dirinya. Peranan bagi wanita jelas tidak

adil, tetapi banyak wanita menganggap bahwa peran yang diberikan kepada

mereka sebagai suatu yang mulia dan harus dijunjung tinggi. Hal ini juga sering

terjadi pada wanita desa yang boleh dikatakan tidak memiliki kesempatan

Page 17: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

6

berkembang seperti teman-teman mereka yang lain. Mereka masih termasuk

golongan yang tidak terjangkau, tertinggal, dan dianggap hanya untuk mengurus

kebutuhan dapur dan kurang diperhatikan. (Budiman, 1997; 24).

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau

beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti

Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus,

sehingga membentuk padatan kompak berwarna putih. Sediaan fermentasi ini

secara umum dikenal sebagai “ragi tempe”. (Sutikno, 2009).

Selanjutnya disebutkan bahwa warna putih pada tempe disebabkan adanya miselia

jamur yang tumbuh pada permukaan biji kedelai. Tekstur kompak juga

disebabkan oleh miselia jamur yang menghubungkan biji-biji kedelai tersebut.

Banyak sekali jamur yang aktif selama fermentasi, tetapi umumnya para peneliti

menganggap bahwa Rhizopus sp merupakan jamur yang paling dominan. Jamur

yang tumbuh pada kedelai tersebut menghasilkan enzim-enzim yang mampu

merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana

sehingga senyawa tersebut dengan cepat dapat dipergunakan oleh tubuh.

(Pangastuti dan Pupus, 1996).

Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada

tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan

terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai

efisiensi protein, serta skor proteinnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh

dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan

Page 18: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

7

anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis. Tempe dari biji kedelai dibuat

dengan cara fermentasi biji kedelai oleh kapang (jamur) dan jamur yang sering

dipakai adalah Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus karena jamur tersebut

mempunyai enzim proteolitik yang mampu menguraikan protein (biji kedelai).

(Anonimous., 2009).

Adapun proses atau cara pembuatan tempe yaitu sebagai berikut :

1. Penyortiran

Siapkan biji kedelai yang tua.Biji-biji tersebut perlu disortir agar nantinya

diperoleh produk tempe kualitas baik. Caranya, biji-biji kedelai diletakkan pada

tampah kemudian ditampi.

2. Pencucian I

Biji-biji kedelai dimasukkan ke dalam ember berisi air, lebih baik lagi pada air

yang mengalir. Dengan pencucian ini, kotoran-kotoran yang melekat maupun

tercampur di antara biji-biji tersebut dapat hilang.

3. Perebusan I

Perebusan pertama ini hanya berlangsung sekitar 30 menit. Kemudian biji kedelai

dimasukkan ke dalam panci, lalu direbus di atas tungku sampai biji kedelai

tersebut mendekati setengah matang. Tujuannya adalah agar biji kedelai

mengembang.

4. Perendaman

Setelah perebusan dirasakan cukup, kedelai rebusan tersebut dibiarkan terendam

semalam hingga menghasilkan kondisi asam. Tujuannya, di samping melunakkan

kedelai juga untuk mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk selama fermentasi.

Page 19: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

8

5. Pengupasan Kulit

Keesokan harinya dilakukan pengupasan kulit ari, dengan cara kedelai diremas-

remas dalam air kemudian dikuliti dan jadilah keping-keping kedelai.

6. Pencucian II

Sekali lagi keping kedelai dicuci, caranya mirip seperti mencuci beras yang

hendak ditanak.

7. Perebusan II

Perebusan tahap kedua ini dilakukan seperti menanak nasi, sampai keping kedelai

menjadi matang. Tujuannya adalah untuk membunuh bakteri yang kemungkinan

tumbuh selama dalam perendaman.

8. Penirisan dan Pendinginan

Kedelai diambil dari dandang, lalu diletakkan diatas tampah dan diratakan tipis-

tipis. Biarkanlah dingin sampai permukaan keping kedelai kering dan airnya

menetes habis.

9. Peragian

Laru atau ragi diusap-usapkan atau dicampur dan diaduk bersama kedelai hingga

merata benar. Setelah itu, diangin-anginkan sebentar agar kering.

10. Pembungkusan

Kedelai yang sudah bercampur merata dengan larutan ragi kemudian dibungkus.

Ada yang membungkus dengan daun pisang ataupun dengan kemasan plastik.

Page 20: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

9

11. Pemeraman

Bila pembungkusnya daun pisang, maka pemeraman dilakukan di dalam tampah

yang ditutup dengan karung goni. Namun, bila pembungkusnya kemasan plastik,

maka pemeraman diletakkan pada rak-rak triplek dan digantung dengan kayu

yang dipaku. Setelah diperam semalam, biasanya kita lakukan penusukan dengan

lidi pada plastik pembungkus. Bertujuan agar udara segar dapat masuk dalam

bahan tempe. Setelah itu diperam satu malam lagi, dan esok pagi jadilah tempe

yang siap dikonsumsi ataupun dijual ke konsumen (Santoso, 1993).

2.2 Landasan Teori

Kontribusi pendapatan merupakan sumbangan nilai hasil yang diterima sebagai

imbalan dari anggota rumah tangga yang bekerja (Sukiyono dan Sriyoto, 1997).

Kontribusi tenaga kerja wanita diperhitungkan berdasarkan perbandingan antara

pendapatan rumah tangga dari kerja diluar pertanian dengan pendapatan total

rumah tangga. Besarnya pendapatan total rumah tangga ditentukan oleh

pendapatan dari sektor pertanian, pendapatan diluar sektor pertanian, serta

pendapatan bukan termasuk upah (Sukiyono dan Sriyoto, 1997).

Sumbangan pendapatan dari kerja rumahan tidak boleh diremehkan, mengingat

ada yang rata-rata 45 % pendapatan rumah tangga berasal dari upah kerja

perempuan buruh rumahan. Pendapatan tertinggi sebagai pekerja perempuan

mencapai 90 % pendapatan rumah tangga (Ihromi, 1995).

2.2.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga adalah penjumlahan seluruh pemasukan keluarga yaitu

pendapatan suami dan pendapatan istri. Pendapatan keluarga dirumuskan sebagai

berikut (dalam Hernanto, 1984) :

Page 21: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

10

Pdk = Pdwanita + Pdsuami

Diketahui :

Pdk = Pendapatan keluarga (Rp/th)

Pdsuami = Pendapatan suami (Rp/th)

Pdwanita = Pendapatan wanita/istri (Rp/th)

2.3 Penelitian Terdahulu

Ririn Marissa (2013) dimana penelitian berjudul “Peranan Tenaga Kerja Wanita

Dalam Industri Sapu Ijuk dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga,

Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang”.

Dalam penelitian ini didapat kesimpulan bahwa pendapatan tenaga kerja wanita

(istri) per bulan adalah sekitar Rp.725.733 dan Rp. 8.708.800 per tahun sedangkan

pendapatan suami per bulan sekitar Rp. 1.219.433 dan Rp. 14.633.200 per tahun.

Persentase kontribusi tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga

adalah ≤ 50 % yaitu sebesar 37,30 % itu berarti kontribusi tenaga kerja wanita

terhadap total pendapatan keluarga masih kecil namun sudah sangat

mempengaruhi pendapatan keluarga.

Herti Sitorus (2008) dalam penelitian berjudul “Peranan Wanita Dalam Usahatani

Padi Sawah dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga, Desa Sionggang

Utara, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir”. Dalam penelitian ini

diketahui bahwa kontribusi pendapatan wanita sekitar 91,24%, sedangkan

kontribusi pendapatan pria 8,75%, hal ini menunjukkan bahwa wanita

memberikan kontribusi pendapatan yang sangat tinggi.

Page 22: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

11

2.4 Kerangka Pemikiran

Pada hakekatnya wanita yang terlibat dalam pekerjaan perlu adanya peranan

sumber daya manusia dalam segi berbagai pekerjaan. Begitu juga dalam rumah

tangga pertanian yang terdiri dari suami dan istri yang sama-sama mencari nafkah

dan berkontribusi dalam menambah pendapatan keluarga. Dalam hal ini perlu

adanya perhatian dari pemerintah karena pada umumnya mereka memiliki

pendapatan yang cukup rendah. Pendapatan wanita sebagai seorang istri berasal

dari hasil industri. Suami yang bekerja sebagai buruh memakan waktu cukup lama

dalam mendapatkan hasil dan pendapatan. Oleh sebab itu diperlukan keterlibatan

seorang wanita yang bekerja pada suatu industri usaha yang mana dapat

membantu pendapatan keluarga yang turut andil dalam menanggulangi kebutuhan

keluarga.

Adapun kegiatan pekerjaan yang ditekuni istri dalam usaha pembuatan tempe

untuk menambah pendapatan keluarga adalah kegiatan membungkus tempe

dengan kemasan plastik maupun daun pisang dan melakukan pemeraman. Tempe

yang dibungkus dengan daun pisang dan bungkus plastik disusun pada tampah

atau digantung kayu yang dipaku maupun diatas kajang-kajang triplek yang

diletakkan pada rak-rak. Pemeraman dilakukan selama 2-3 hari lalu menjadi

tempe yang siap dikonsumsi atau dijual.

Pada tahapan pekerjaan wanita pada usaha tempe, juga adanya alasan wanita yang

bekerja pada industri usaha pembuatan tempe. Seperti adanya keinginan wanita

itu sendiri dalam memperoleh pendapatan, membantu suami agar menambah

pendapatan keluarga, mengisi waktu luang atau lokasinya dekat rumah dengan

usaha pembuatan tempe.

Page 23: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

12

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui keterlibatan tenaga kerja wanita dalam

tahapan pekerjaan usaha pembuatan tempe dan kontribusi pendapatan wanita

terhadap pendapatan keluarga serta alasan wanita bekerja pada usaha pembuatan

tempe.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada skema kerangka pemikiran seperti berikut

ini :

Page 24: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

13

Industri Tempe

Tenaga Kerja Wanita

Keterlibatan Wanita :

- Pembungkusan

- Pemeraman

Keterangan :

: Menyatakan hubungan

Alasan Wanita

Pendapatan Suami Pendapatan Wanita/Istri

Pendapatan Keluarga

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Page 25: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

14

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan skema kerangka pemikiran maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut :

1. Kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan keluarga besar.

Page 26: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditetapkan secara purposive atau sengaja berdasarkan

pertimbangan tertentu. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanjung Sari

Kecamatan Medan Selayang dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan

tempat usaha pembuatan tempe terbanyak di Kota Medan.

Tabel 1. Jumlah Usaha Pembuatan Tempe di Kota Medan Tahun 2014

No. Kecamatan Industri Pembuatan Tempe (Unit)

1. Medan Timur 1

2. Medan Deli 1

3. Medan Selayang 5

4. Medan Petisah 1

Jumlah 8

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan Tahun 2015

3.2 Metode Penentuan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah tenaga kerja wanita. Metode yang digunakan

dalam penentuan sampel adalah metode sensus. Menurut Singarimbun dan

Effendi (1989) metode sensus yakni, semua populasi dicacah sebagai sampel,

dicacah artinya diselidiki atau diwawancarai. Jumlah tenaga kerja wanita pada

tempat usaha pembuatan tempe di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan

Selayang adalah sebanyak 8 orang.

Page 27: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

16

Tabel 2. Jumlah Populasi Dan Sampel Tenaga Kerja Wanita Berdasarkan

Pada Usaha Pembuatan Tempe di Kelurahan Tanjung Sari,

Kecamatan Medan Selayang Tahun 2014

No. Pengusaha Industri Tempe Populasi Sampel

1. Pasar 6, Gg. Amal 1 1

2. Pasar 6, Gg. Abadi 2 2

3. Pasar 1, Gg. Beo 3 3

4. Pasar 1, Gg. Jati Luhur 2 2

Jumlah 8 8

Sumber : Pra Survei 2015

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara kepada tenaga kerja wanita di

Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan dengan

menggunakan kuisioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi atau

dinas terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, BPS

(Badan Pusat Statistik) serta literatur-literatur yang berhubungan dengan

penelitian ini.

Tabel 3. Spesifikasi Pengumpulan Data

No. Jenis Data Sumber Data Metode

1. Identitas Wanita Responden Wawancara (dengan kuesioner)

2. Pendapatan Wanita Responden Wawancara (dengan kuesioner)

3. Pendapatan Keluarga Responden Wawancara (dengan kuesioner)

4. Keterlibatan Wanita Responden Wawancara (dengan kuesioner)

5. Alasan Wanita Responden Wawancara (dengan kuesioner)

Page 28: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

17

3.4 Metode Analisis Data

Untuk menyelesaikan masalah 1, dianalisis secara deskriptif yaitu dengan meneliti

keterlibatan tenaga kerja wanita dalam pada usaha pembuatan tempe.

Untuk menyelesaikan masalah 2, yaitu mengenai besarnya kontribusi tenaga kerja

wanita pada usaha pembuatan tempe dianalisis dengan metode deskriptif dengan

tabulasi sederhana yaitu berapa besar kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita

terhadap pendapatan keluarga dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Pendapatan Keluarga =

Maka kontribusi tenaga kerja wanita terhadap pendapatan keluarga dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Kontribusi wanita =

Untuk menentukan besar atau kecilnya kontribusi wanita terhadap total

pendapatan keluarga maka diukur dengan :

- Jika kontribusi ≤ 50% dari total pendapatan keluarga maka kontribusi kecil

- Jika kontribusi > 50 % dari total pendapatan keluarga maka kontribusi besar

(Samadi, 2001).

Untuk menyelesaikan masalah 3, dianalisis dengan analisis deskriptif yaitu

dengan melihat alasan wanita bekerja pada usaha pembuatan tempe.

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami skripsi ini maka dibuat defenisi

dan batasan operasional.

Page 29: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

18

3.5.1 Defenisi

1. Kontribusi tenaga kerja wanita secara individual adalah kontribusi yang

diberikan oleh wanita kepada keluarga secara individu tanpa kontribusi

dari suami dan dari anggota keluarga lainnya.

2. Kontribusi pendapatan wanita adalah kontribusi persentase pendapatan

wanita terhadap pendapatan keluarga dalam setahun.

3. Tenaga kerja wanita yang bekerja pada usaha pembuatan tempe adalah

wanita yang sudah berkeluarga dan wanita yang belum berkeluarga.

4. Pendapatan tenaga kerja wanita adalah pendapatan tenaga kerja wanita

yang bekerja di bidang usaha pembuatan tempe.

5. Pendapatan keluarga adalah pendapatan pria dan anggota keluarga lainnya

ditambah pendapatan dari wanita (istri).

6. Produksi tempe adalah hasil dari industri olahan dalam bentuk makanan.

3.5.2 Batasan Operasional

1. Daerah penelitian dilakukan di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan

Medan Selayang, Kota Medan.

2. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2015-2016

3. Sampel adalah tenaga kerja wanita yang bekerja pada usaha pembuatan

tempe.

Page 30: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

19

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

DAN KARAKTERISTIK SAMPEL

4.1 Luas dan Kondisi Geografis Kelurahan Tanjung Sari

Kelurahan Tanjung Sari termasuk dalam Kecamatan Medan Selayang, Kota

Medan Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 5,20 Km2. Kelurahan

Tanjung Sari berada pada ketinggian 16 meter di atas permukaan laut. Jumlah

penduduk di Kelurahan Tanjung Sari sebesar 39.915 jiwa.

Jarak orbitasi Kelurahan Tanjung Sari sebesar 6 Km dari pusat kota Medan.

Adapun batas-batas Kelurahan Tanjung Sari sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan PB. Selayang II

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Sempakata

3. Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan PB. Selayang I

4. Sebelah Timur berbatasan dengan kelurahan Beringin.

4.2 Keadaan Penduduk

4.2.1 Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Penduduk Kelurahan Tanjung Sari berjumlah 39.915 jiwa dengan rincian 22.332

jiwa laki-laki dan 17.583 jiwa perempuan, dengan 6148 KK. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 31: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

20

No. Kelompok Umur

(Tahun)

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Persentase

(%)

1. 0-4 1.589 3,98

2. 5-9 2.790 6,98

3. 10-14 3.159 7,91

4. 15-19 2.935 7,35

5. 20-24 3.037 7,60

6. 25-29 4.339 10,87

7. 30-34 7.092 17,76

8. 35-39 3.747 9,38

9. 40-44 3.123 7,82

10. 45-49 2.505 6,27

11. 50-54 1.831 4,58

12. 55-59 1.410 3,53

13. > 60 2.358 5,90

Jumlah 39.915 100

Sumber : Data Monografi Kelurahan 2016

Tabel 4. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kelurahan

Tanjung Sari Tahun 2015

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa usia 10-14 tahun yang terdiri dari anak-anak

dan remaja berjumlah 3.159 jiwa (7,91%). Jumlah usia 25-29 tahun yaitu sebesar

4.339 jiwa (10,87%) dan penduduk 30-34 tahun yaitu sebesar 7.092 jiwa (17,76%)

artinya penduduk usia produktif cukup tersedia di daerah penelitian.

4.2.2 Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan formal merupakan salah satu kunci utama dalam membangun

dan mengembangkan masyarakat, karena pendidikan merupakan fundamental

dasar dalam pembentukan pola pikir dan pandangan masyarakat di tengah-tengah

lingkungannya. Gambaran tingkat pendidikan di Kelurahan Tanjung Sari dapat

dilihat pada Tabel 5.

Page 32: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

21

No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Persentase

(%)

1. Belum Sekolah dan Tidak Tamat SD 1.574 5,10

2. Tamat SD 4.058 13,16

3. Tamat SLTP 4.541 14,73

4. Tamat SLTA 14.257 46,26

5. Tamat Akademi (D1, D2, D3) 2.532 8,21

6. Sarjana (S1, S2, S3) 3.852 12,50

Jumlah 36.853 100,00

Sumber : Data Monografi Kelurahan 2016

Tabel 5. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Formal di

Kelurahan Tanjung Sari Tahun 2015

Tabel 5 menunjukkan bahwa penduduk Kelurahan Tanjung Sari yang

berpendidikan tamat SLTA ke atas yaitu sebanyak 14.257 jiwa (46,26%),

berpendidikan SLTP sebanyak 4.541 jiwa (14,73%), tamat SD 4.058 jiwa

(13,16%) dan belum sekolah dan tidak tamat SD 1.574 jiwa (5,10%). Penduduk di

daerah penelitian nampaknya sudah maju dilihat dari tingkat pendidikannya

sebagian besar tamat SLTA. Maka diasumsikan akan lebih cepat menerima

inovasi baru yang berkaitan dengan usahanya.

4.2.3 Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mata pencaharian ataupun jenis pekerjaan penduduk di Kelurahan Tanjung Sari

terdiri dari Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, TNI/POLRI, dan sebagainya.Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.

Page 33: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

22

Tabel 6. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di

Kelurahan Tanjung Sari Tahun 2015

No. Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Pegawai Negeri 463 14,34

2. Pegawai Swasta 894 27,69

3. TNI/POLRI 56 1,73

4. Pedagang 366 11,33

5. Tenaga Kesehatan 68 2,10

6. Lain-lain 1.381 42,78

Jumlah 3.228 100,00%

Sumber: Data Monografi Kelurahan 2016

Tabel 6 menunjukkan bahwa penduduk Kelurahan Tanjung Sari memiliki

beragam pekerjaan. Sebahagian besar penduduk Kelurahan Tanjung sari adalah

Pegawai Negeri Sipil sebanyak 463 jiwa (14,34%), Pegawai Swasta 894 jiwa

(127,69%), TNI/POLRI 56 jiwa (1,73%), Pedagang 366 jiwa (11,33%), Tenaga

Kesehatan 68 jiwa (2,10%), dan mata pencaharian lainnya yaitu gabungan dari

berbagai macam pekerjaan yang tidak dapat disebutkan satu per satu sebesar 1.381

jiwa (42,78%).

4.2.4 Sarana dan Prasarana Kelurahan Tanjung Sari

Sarana dan prasarana di Kelurahan Tanjung Sari dapat dilihat pada Tabel 7 berikut

ini :

Diketahui bahwa pada Kelurahan Tanjung Sari terdapat sarana dan prasarana

didaerah tersebut, yaitu : adanya sekolah, fasilitas kesehatan, tempat peribadatan,

tempat olahraga, tempat hiburan, dan pasar.

Page 34: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

23

Tabel 7. Sarana dan Prasarana di Kelurahan Tanjung Sari Tahun 2015

No. Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)

1. Sekolah :

a. TK

b. SD

c. SLTP

d. SLTA

e. Perguruan Tinggi

6

6

4

2

2

2. Fasilitas Kesehatan :

a. Puskesmas Pembantu

b. Poliklinik

c. Apotik

d. Posyandu

e. Toko Obat

f. Tempat Dokter Praktek

1

5

6

9

1

9

3. Tempat Peribadatan :

a. Mesjid

b. Langgar

c. Gereja

12

3

11

4. Tempat Olah-Raga :

a. Lapangan Sepak Bola

b. Lapangan Bulu Tangkis

c. Lapangan Voli

d. Lapangan Tenis

Tempat Hiburan :

Diskotik

2

2

4

2

3

5. Pasar

a. Tradisional

b. Toko Swalayan

3

1

Jumlah 94

Sumber: Data Monografi Kelurahan 2016

Dari Tabel 7 dapat dikemukakan bahwa sarana dan prasarana di daerah penelitian

dianggap memadai karena telah memenuhi kebutuhan masyarakat dalam semua

aspek.

Page 35: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

24

4.3 Karakteristik Tenaga Kerja Wanita

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah tenaga kerja wanita yang bekerja

pada usaha pembuatan tempe. Karakteristik tenaga kerja wanita dalam penelitian

digambarkan oleh umur tenaga kerja wanita, pengalaman bekerja, pendidikan,

jumlah tanggungan, pendapatan wanita, pendapatan suami. Karakteristik sampel

tenaga kerja wanita di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 8. Karakteristik Sampel Tenaga Kerja Wanita di Kelurahan

Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang

No. Uraian Satuan Range Rata-rata

1. Umur Tahun 24-55 39,2

2. Pengalaman Bekerja Tahun 1-4,5 3,1

3. Pendidikan Tahun 9-12 10,5

4. Jumlah Tanggungan Jiwa 1-4 2,2

5. Pendapatan Wanita Rp/Bln 800.000,00-1.500.000,00 1.050.000,00

6. Pendapatan Suami Rp/Bln 1.200.000,00-6.600.000,00 2.490.000,00

Sumber : Diolah dari Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa umur sampel berkisar antara 24-55 tahun

dengan rataan 39,2 tahun. Dari rataan tersebut dapat diketahui bahwa sampel

masih berada pada usia produktif sehingga memiliki potensi tenaga kerja yang

cukup besar.

Lama bekerja sampel berkisar antara 1-4,5 tahun dengan rata-rata 3,1 tahun. Dari

rataan tersebut dapat dikatakan bahwa sampel belum terlalu lama bekerja pada

industri pembuatan tempe.

Pendidikan formal berkisar antara 9-12 tahun dengan rataan 10,5 tahun. Dari

rataan tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan formal sampel adalah

tamatan SMP dan SMA. Tingkat pendidikan ini sangat mempengaruhi wawasan

Page 36: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

25

pengetahuan, pola pikir, cara bertindak, dan pengambilan keputusan dalam

bekerja.

Jumlah tanggungan keluarga sampel berkisar antara 1-4 jiwa dengan rataan

sebesar 2,2 jiwa. Dari tanggungan tersebut diketahui tidak ada yang membantu

sampel pada usaha pembuatan tempe.

Pendapatan wanita berkisar Rp.800.000,00 - Rp.1.500.000,00 dengan rataan

sebesar Rp.1.050.000,00 dalam sebulan. Dari rataan tersebut dapat dikatakan

pendapatan sampel dibawah upah minimum regional kota Medan, tetapi

pendapatan ini dapat membantu pendapatan keluarga.

Pendapatan suami berkisar antara Rp.1.200.000,00 – Rp.6.600.000,00 dengan

rataan sebesar Rp.2.490.000,00 dalam sebulan. Dari rataan tersebut dapat

dikatakan bahwa pendapatan tersebut dikatakan cukup besar, karena upah tersebut

diatas upah minimum regional kota Medan yaitu Rp.2.272.000,00.

Page 37: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

26

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan terhadap tenaga kerja wanita di Kecamatan Medan Selayang,

Kota Medan. Usaha pembuatan tempe ini terdapat di Kelurahan Tanjung Sari.

Pada penelitian ini ditetapkan 8 sampel, sampel yang diambil secara keseluruhan

tenaga kerja wanita yang bekerja pada usaha pembuatan tempe tersebut.

5.1 Gambaran Tahapan Pembuatan Tempe

Tempe merupakan makanan tradisional khas Indonesia yang terbuat dari kedelai.

Disamping itu tempe juga termasuk makanan favorit masyarakat sebab tempe

merupakan makanan yang mudah dibuat. Dan tentunya dapat disajikan atau

dicampur dengan banyak pilihan makanan lainnya.

Hal tersebut membuat sebagian pengusaha mendirikan pabrik industri pembuatan

tempe yang sebagian tenaga kerjanya adalah pria dan wanita. Sampai saat ini

usaha pembuatan tempe terus berkembang dengan badan usaha yang sudah

tercatat atas nama pengusaha sendiri. Pengusaha dibantu oleh 8 orang tenaga kerja

wanita dan 7 tenaga kerja pria.

Untuk cara penggajian pengusaha memberikan pilihan kepada seluruh tenaga

kerjanya sesuai kesepakatan bersama. Rata-rata tenaga kerja wanita yang bekerja

pada usaha tempe ini diberi gaji sebulan sekali. Hal ini tentu cukup membantu

para ibu-ibu rumah tangga yang bekerja pada usaha tempe karena dapat

menambah uang belanja dan uang biaya anak sekolah.

Adapun tahapan dalam pembuatan tempe dari bahan baku kacang kedelai mentah

sampai menjadi tempe memerlukan 4 hari proses adalah sebagai berikut:

Page 38: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

27

5.1.1 Biji Kedelai dan Perendaman

Pada hari yang pertama, adapun biji kedelai yang berjumlah 200 kg yang akan

dimasukkan kedalam bak yang berisi air, direndam selama kurang lebih 2 jam.

Kemudian memilah kacang kedelai yang bagus dengan mengambil ampas ataupun

kacang kedelai yang mengapung disaring dengan ember penyaringan.

Gambar 2. Biji Kedelai

Gambar 3. Proses Penyaringan Ampas Biji Kedelai

Page 39: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

28

5.1.2 Perendaman dan Pengendapan

Setelah itu, kacang kedelai yang sudah dibersihkan kemudian direndam dengan

air panas selama kurang lebih 2 jam dan diendapkan atau dibiarkan selama 1

malam. Dalam bak tersebut yang berisi air panas yang sebelumnya diambil dari

bawah tungku pengukusan dengan menggunakan ember. Tujuan dari perendaman

dengan air panas ini adalah agar kacang kedelai mengembang.

Gambar 4. Proses Pengambilan Air Panas Dibawah Tungku Pengukus

Page 40: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

29

Gambar 5. Proses Perendaman Kacang Kedelai Dengan Air Panas

5.1.3 Penggilingan Kacang Kedelai

Pada hari yang kedua kacang kedelai yang sudah diendapkan dan mengembang

itu digiling / dipecah dalam mesin penggilingan secara bertahap dari 7 kg hingga

10 kg. Penggilingan kacang kedelai dilakukan selama kurang lebih 25-30 menit.

Tujuan dari penggilingan tersebut adalah agar kacang kedelai dipecah menjadi

dua bagian.

Page 41: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

30

Gambar 6. Proses Penggilingan Kacang Kedelai

5.1.4 Pencucian Kacang Kedelai

Hasil pemecahan kacang kedelai dicuci dan dibilas sampai bersih dalam bak

penampungan dengan saluran pipa air seperti mencuci beras yang hendak ditanak.

Pencucian kacang kedelai tersebut dicuci selama kurang lebih 15-20 menit.

Tujuan dari pencucian agar kadar asam yang ada pada kacang kedelai tersebut

benar-benar hilang.

Page 42: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

31

Gambar 7. Proses Pencucian Kacang Kedelai Dalam Bak Penampungan

5.1.5 Pengukusan / Penguapan Kacang Kedelai

Tahap selanjutnya dilakukan pengukusan kacang kedelai dalam tungku penguapan

sampai benar-benar tanak. Kapasitas dalam tungku penguapan yaitu sekitar 200

sampai 250 kg kacang kedelai. Pengukusan / penguapan dilakukan sekitar 20

menit. Tujuannya agar membunuh bakteri yang tumbuh selama dalam

perendaman.

Page 43: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

32

Gambar 8. Proses Memasukkan Kacang Kedelai Dalam Tungku Pengukus

Gambar 9. Proses Pengukusan / Penguapan Kacang Kedelai

Page 44: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

33

5.1.6 Penirisan dan Pendinginan

Setelah didandang dalam tungku penguapan, kemudian kacang kedelai tersebut

dikeluarkan dan diletakkan ditikar plastik dan diratakan kemudian ditiriskan atau

didinginkan dengan menggunakan 4 buah kipas angin. Lalu kacang kedelai

diaduk dan dibiarkan dingin sampai permukaan kacang kedelai dalam keadaan

kering kira-kira 10-15 menit. Tujuannya agar kedelai benar-benar kering tidak

dalam keadaan basah, sebab keadaan basah mengakibatkan rusaknya penjamuran

pada fermentasi tempe.

Gambar 10. Proses Pengeluaran Kacang Kedelai Dalam Tungku Penguapan

Page 45: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

34

Gambar 11. Proses Penirisan / Pendinginan Kacang Kedelai

5.1.7 Peragian Kacang Kedelai

Selanjutnya sesudah ditiriskan dan didinginkan, lalu di beri larutan ragi. Peragian

dilakukan berdasarkan ukuran banyak sikitnya kacang kedelai. Adapun takaran

standar menurut ukuran 10 kg kacang kedelai perbandingan raginya 1 sendok

makan. Kemudian diaduk bersama kedelai hingga merata. Kemudian tetap

biarkan kedelai dianginkan agar mengering.

Page 46: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

35

Gambar 12. Penaburan Larutan Ragi Pada Kedelai

Gambar 13. Proses Pengadukan Kacang Kedelai Setelah Diberi Larutan Ragi

Page 47: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

36

5.1.8 Pembungkusan Kacang Kedelai

Kedelai yang sudah tercampur merata dengan larutan ragi tersebut kemudian

dibungkus dengan kemasan plastik berdasarkan ukuran dan permintaan, biasanya

dengan ukuran 1-1,8 ons, 2,3-3 ons, 3,5 ons sampai 5,5 ons sedangkan kemasan

plastik yang bermerk ukurannya 1,8 ons dan 2,6 ons saja. Sebelum dilakukan

pembungkusan, plastik pembungkusnya dilubangi dahulu supaya adanya sirkulasi

ruang udara dari kacang kedelai tersebut agar penjamuran menjadi tempe

sempurna. Ada yang membungkusnya dengan kemasan plastik polos, ada juga

yang membungkusnya dengan merk dagang usaha dengan menggunakan mesin

pencetak plastik yang sudah otomatis dilubangi. Pembungkusan kacang kedelai

dilakukan oleh tenaga kerja wanita.

Gambar 14. Proses Melubangi

Kemasan Plastik

Gambar 15. Kemasan Plastik Yang

Sudah Dilubangi

Page 48: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

37

Gambar 16. Proses Pembungkusan Dengan Kemasan Plastik Biasa

Gambar 17. Proses Memasukkan Kacang Kedelai Kedalam Mesin Kemasan

Page 49: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

38

Gambar 18. Proses Pembungkusan Dengan Menggunakan Mesin

5.1.9 Pemeraman

Pemeraman dilakukan pada gantungan kayu yang dipaku dan diatas kajang-kajang

triplek yang diletakkan pada rak-rak. Proses pemeraman dilakukan kurang lebih

36 jam atau sekitar 3 hari 2 malam. Kemudian pada hari selanjutnya jadilah tempe

yang siap untuk dijual atau dipasarkan ke konsumen. Pemeraman pada kemasan

yang tidak bermerk dapat bertahan kurang lebih 2 hari sedangkan pemeraman

dengan kemasan plastik bermerk dapat bertahan sampai 3 hari.

Page 50: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

39

Gambar 19. Proses Pemeraman Kacang Kedelai Menjadi Tempe

Gambar 20. Produk Tempe Yang Bermerk

Page 51: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

40

5.2 Aktivitas Tenaga Kerja Wanita

Tenaga kerja yang bekerja pada industri pembuatan tempe ini adalah seorang ibu

rumah tangga yang sehari-hari mengurus rumah tangganya. Sebelum pergi

ketempat bekerja para ibu rumah tangga ini melakukan kewajibannya sebagai istri

dirumah. Seperti memasak, membersihkan rumah, mengurus anak sekolah dan

suami pergi kerja. Setelah semua selesai sekitar pukul 08.00 wib para tenaga kerja

wanita pergi ke lokasi industri pembuatan tempe yang memang tempatnya tidak

terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Di lokasi industri pembuatan tempe ini para

tenaga wanita bekerja membungkus kepingan kedelai yang sudah tercampur ragi

dan melakukan pemeraman di rak-rak yang telah tersedia. Setelah bekerja 5 jam

sampai pukul 13.00 wib para pekerja wanita pulang kerumah dan kembali

melakukan pekerjaan rumah tangga. Inilah aktivitas tenaga kerja wanita yang

bekerja pada usaha pembuatan tempe setiap hari.

Menurut hasil wawancara kepada responden, para suaminya menyatakan bahwa

isteri yang bekerja sebagai buruh pada usaha pembuatan tempe ini dapat

membantu keuangan keluarga, walaupun yang diterima tenaga kerja wanita dari

pekerjaan ini tidak terlalu besar tetapi cukup berarti. Suami tidak pernah keberatan

karena istri selain dapat bekerja untuk menambah pendapatan keluarga istri juga

dapat menyelesaikan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga.

Para suami beranggapan kerja ini hanya kerja sambilan para istri tetapi cukup

membantu pendapatan keluarga dan pekerjaan ini tidak begitu menguras tenaga si

wanita. Disamping itu, pekerjaan ini tidak mengeluarkan ongkos sehingga tidak

ada biaya yang dikeluarkan, sedangkan untuk makan siang mereka bisa pulang

kerumah untuk makan siang.

Page 52: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

41

5.3 Keterlibatan Tenaga Kerja Wanita Pada Usaha Pembuatan Tempe

Dalam suatu sistem pertanian yang memandang keluarga sebagai unit terkecil dari

usaha pertanian, peran keluarga dapat dinilai dari berbagai aspek produktif dan

konsumtif. Dalam kedua aspek ini wanita memiliki tanggung jawab khusus bagi

berlangsungnya fungsi keluarga. Untuk itu berbagai upaya yang dapat dilakukan

oleh wanita dalam membantu dan memberikan kontribusi yang lebih besar untuk

meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

Di daerah penelitian, umumnya wanita selain sebagai ibu rumah tangga juga

bekerja pada usaha pembuatan tempe. Namun wanita tidak terlibat pada semua

tahapan kegiatan usaha pembuatan tempe tersebut. Dari sebuah pengamatan di

lapangan, secara umum wanita terlibat pada tahapan kegiatan usaha pembuatan

tempe seperti terlihat pada tabel 9.

Tabel 9. Keterlibatan Wanita pada Usaha Pembuatan Tempe di Kelurahan

Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

Sumber : Data Primer Keterangan : √ = terlibat

tidak terlibat = ־

No. Tahap Kegiatan Pria Wanita Persentase

(%)

1. Biji Kedelai dan Perendaman √ 11,11 ־

2. Perendaman dan Pengendapan √ 11,11 ־

3. Penggilingan Kacang Kedelai √ 11,11 ־

4. Pencucian Kacang Kedelai √ 11,11 ־

5. Pengukusan / Penguapan √ 11,11 ־

6. Penirisan dan Pendinginan √ 11,11 ־

7. Peragian √ 11,11 ־

8. Pembungkusan 11,11 √ ־

9. Pemeraman 11,11 √ ־

Jumlah 77,77% 22,22% 100%

Page 53: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

42

Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa pada usaha pembuatan tempe terdapat 9 tahapan

kegiatan, dan ternyata wanita hanya terlibat dalam tahapan kegiatan

pembungkusan dan pemeraman.

Dalam kegiatan pembungkusan dan pemeraman pada semua sampel umumnya

dikerjakan oleh wanita. Hal ini disebabkan karena pekerjaan ini membutuhkan

ketelitian dan kesabaran untuk membungkus kedelai yang sudah tercampur merata

dengan larutan ragi. Kemudian membungkusnya dengan daun pisang ataupun

dengan kemasan plastik.

Selanjutnya kacang kedelai dibungkus dengan daun pisang dan kemasan plastik,

lalu pemeraman diletakkan diatas kajang-kajang triplek yang disusun pada rak-

rak. Pemeraman bisa dilakukan selama 2-3 hari. Lalu jadilah tempe yang bisa

dikonsumsi dan siap dijual pada konsumen.

Sementara dalam tahapan pekerjaan yang lain wanita tidak terlibat. Hal ini

disebabkan karena kegiatan yang lain membutuhkan tenaga yang jauh lebih besar

sehingga tenaga kerja wanita tidak mampu untuk melakukannya. Jika dilihat dari

keterlibatan tenaga kerja wanita ada sekitar 22,22% sedangkan pria 77,77%.

Artinya tenaga kerja wanita terlibat pada tahapan kegiatan pembungkusan dan

pemeraman.

5.4 Pendapatan Tenaga Kerja Wanita

Pendapatan tenaga kerja wanita sesuai dengan seberapa banyak kacang kedelai

yang dapat dibungkus setiap harinya selama sebulan. Adanya produksi kacang

kedelai yang dibungkus oleh tenaga kerja wanita adalah 1 ons sampai dengan 5,5

Page 54: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

43

ons. Upah membungkus rata-rata adalah Rp.1.050.000/bulan. Besarnya upah yang

diterima oleh tenaga kerja wanita setiap bulan dapat dilihat pada tabel 10 berikut.

Tabel 10. Rata-rata Upah Tenaga Kerja Wanita Pada Usaha Pembuatan

Tempe Didaerah Penelitian (Rp/Bulan)

Uraian Rataan Range

1. Jumlah produksi kacang kedelai per hari (kg) 121,25 110-500

2. Volume kacang kedelai yang dibungkus (ons) 806,75 21-2700

3. Upah (Rp/Bln) 1.050.000,00 800.000,00-1.500.000,00

Sumber : Diolah Dari Lampiran 2

Dari Tabel 10 dapat dikemukakan bahwa pendapatan yang diperoleh tenaga kerja

wanita dari usaha pembuatan tempe adalah Rp.1.050.000,00 dalam satu bulan

bekerja. Dengan kata lain pendapatan tenaga kerja wanita dalam satu hari adalah

Rp.35.000,00. Jumlah produksi kacang kedelai dalam satu hari adalah 121,25 dan

volume kacang kedelai yang dibungkus dalam satu hari adalah 806,75. Maka

pendapatan tenaga kerja wanita dari usaha pembuatan tempe sebesar

Rp.1.050.000,00 dalam satu bulan dibandingkan dengan upah minimum kota

Medan sebesar Rp.2.272.000,00 per bulan, maka pendapatan tenaga kerja wanita

pada usaha pembuatan tempe rendah. Dengan demikian hipotesis 1 yang

menyatakan kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita pada usaha pembuatan

tempe terhadap pendapatan keluarga besar, ditolak.

5.5 Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga adalah pendapatan wanita ditambah dengan pendapatan

suami. Pekerjaan suami para tenaga kerja wanita pada usaha pembuatan tempe

bervariasi antara lain pensiunan BUMN, pensiunan PT. Telkom, satpam, dan

Page 55: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

44

wiraswasta. Sumber pendapatan suami berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat

pada Tabel 11.

Tabel 11. Jumlah Pendapatan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Suami / Bulan

No. Uraian Jumlah

(Jiwa)

Pendapatan Rata-rata

(Rp/Bln)

1. Pensiunan BUMN 1 (12,5%) 1.500.000,00

2. Pensiunan PT. Telkom 1 (12,5%) 2.500.000,00

3. Satpam 1 (12,5%) 1.800.000,00

4. Wiraswasta 5 (62,5%) 2.824.000,00

Sumber : Diolah Dari Lampiran 1

Dari Tabel 11 dapat dikemukakan bahwa terdapat 1 jiwa (12,5%) suami

responden pekerjaannya adalah pensiunan BUMN dengan rata-rata penghasilan

perbulan Rp.1.500.000,00 selanjutnya 1 jiwa (12,5%) sebagai pensiunan PT.

Telkom dengan pendapatan perbulan Rp.2.500.000,00 1 jiwa (12,5%) bekerja

sebagai satpam dengan pendapatan setiap bulan Rp.1.800.000,00 dan 5 jiwa

(62,5%) wiraswasta dengan pendapatan rata-rata Rp.2.824.000,00 perbulan. Maka

untuk melihat besarnya pendapatan keluarga dari tenaga kerja wanita yang bekerja

pada usaha pembuatan tempe dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Total Pendapatan Keluarga Tenaga Kerja Wanita Yang Bekerja

Pada Usaha Pembuatan Tempe Di Daerah Penelitian

No. Uraian Rp/Bulan Range (Rp)

1. Pendapatan wanita/istri 1.050.000,00 800.000,00-1.500.000,00

2. Pendapatan suami 2.490.000,00 1.200.000,00-6.600.000,00

Total Pendapatan Keluarga 3.540.000,00 800.000,00-7.400.000,00

Sumber : Diolah Dari Lampiran 3

Dari Tabel 12 dikemukakan bahwa total pendapatan keluarga adalah Rp.

3.540.000,00 per bulan dengan range Rp.800.000,00 - Rp.7.400.000,00.

Page 56: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

45

5.6 Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Pada Usaha Pembuatan

Tempe Terhadap Pendapatan Keluarga Di Daerah Penelitian

Dengan memperhatikan kondisi pendapatan suami sebelum adanya pendapatan

istri/wanita dapat dikemukakan 8 responden terhadap 3 (37,5%) pendapatan suami

diatas Upah Minimum Kota Medan, sementara 5 (62,5%) pendapatan suami

dibawah Upah Minimum Kota Medan, setelah wanita (istri) memiliki pendapatan

sendiri, maka pendapatan keluarga diatas Upah Minimum Kota Medan. Keadaan

ini menunjukkan bahwa pendapatan istri sebagai tenaga kerja wanita pada usaha

pembuatan tempe memberikan arti yang cukup penting bagi pendapatan keluarga.

Untuk mengetahui besarnya kontribusi pendapatan responden terhadap

pendapatan keluarga maka digunakan rumus :

Kontribusi wanita =

x 100%

Keterlibatan tenaga kerja wanita dalam kegiatan ekonomi akan mempengaruhi

besarnya pendapatan keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup. Besarnya

kontribusi pendapatan responden terhadap total pendapatan keluarga dapat dilihat

pada tabel 13.

Tabel 13. Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Pada Usaha

Pembuatan Tempe Terhadap Pendapatan Keluarga Di Daerah

Penelitian

No. Uraian Rp/Bulan Persentase

1. Pendapatan istri 1.050.000,00 29,66

2. Pendapatan suami 2.490.000,00 70,33

Total 3.540.000,00 100

Sumber : Diolah Dari Lampiran 3

Dari Tabel 13 dapat dikemukakan bahwa kontribusi pendapatan tenaga kerja

wanita terhadap pendapatan keluarga adalah 29,66%. Dari data ini dapat

Page 57: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

46

dikemukakan bahwa kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarga

rendah karena kontribusi < 50%. Maka hipotesis 1 yang menyatakan bahwa

kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan keluarga besar

ditolak.

5.7 Alasan Wanita Bekerja Pada Usaha Pembuatan Tempe di Daerah

Penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa wanita juga

memberikan peranan yang sangat berarti dalam kegiatan usaha pembuatan tempe

tersebut. Kontribusi tenaga kerja wanita dalam kegiatan tentu sangat membantu

perekonomian keluarga dengan menambah pendapatan keluarga, membantu

suami, dan juga mengurangi ketergantungan seorang istri terhadap suami. Untuk

mengetahui alasan tenaga kerja wanita dalam tahapan pekerjaan dalam usaha

pembuatan tempe ini dapat dilihat dari jawaban wanita tersebut mengapa dia

bekerja pada usaha pembuatan tempe ini.

Dari berbagai alasan wanita bekerja pada usaha pembuatan tempe ini ada yang

menyatakan menambah pendapatan keluarga, lokasinya dekat rumah, mengisi

waktu luang dan daripada menganggur dirumah.

Berdasarkan alasan ini dapat diketahui jumlah dan persentase wanita menurut

alasannya bekerja pada usaha pembuatan tempe dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Alasan Wanita Bekerja Pada Usaha Pembuatan Tempe

No. Alasan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Menambah pendapatan keluarga 4 50

2. Mengisi waktu luang 1 12,5

3. Lokasi dekat rumah 3 37,5

Jumlah 8 100

Sumber : Diolah Dari Lampiran 4

Page 58: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

47

Dari tabel 14 dapat dikemukakan bahwa jumlah responden yang terbesar adalah

yang mengatakan alasan menambah pendapatan keluarga yaitu sebanyak 50%,

diikuti oleh alasan mengisi waktu luang sebanyak 12,5% dan terakhir diikuti

alasan lokasinya dekat rumah sebanyak 37,5%.

Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa alasan wanita bekerja pada usaha

pembuatan tempe dominan untuk menambah pendapatan keluarga sehingga

dengan adanya pendapatan wanita/istri maka total pendapatan rata-rata seluruhnya

dari semua rumah tangga berada diatas Upah Minimum Kota Medan.

Page 59: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

48

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Keterlibatan tenaga kerja wanita yang bekerja pada usaha pembuatan

tempe hanya pada tahapan pembungkusan dan pemeraman.

2. Pendapatan yang diperoleh tenaga kerja wanita yaitu rata-rata sebulan

sebesar Rp. 1.050.000,00. Pendapatan ini dibawah upah minimum regional

kota Medan yaitu Rp. 2.272.000,00. Namun pendapatan ini dianggap

sangat membantu perekonomian keluarga. Kontribusi pendapatan tenaga

kerja wanita terhadap pendapatan keluarga adalah 29,66% artinya

kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita rendah.

3. Alasan wanita terhadap usaha pembuatan tempe cukup baik dimana alasan

wanita bekerja pada usaha pembuatan tempe adalah karena ingin

menambah pendapatan keluarga dalam mencukupi kebutuhan rumah

tangga sehari-hari.

6.2 Saran

1. Kepada Tenaga Kerja Wanita

Sebaiknya keterlibatan tenaga kerja wanita pada usaha pembuatan tempe

harusnya lebih banyak sehingga upah yang diterima bisa lebih tinggi.

2. Kepada Pemerintah

Diharapkan agar lebih memberdayakan wanita sehingga tenaga kerja

wanita dapat berperan lebih besar dalam upaya meningkatkan

Page 60: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

49

kesejahteraan keluarga terutama dibidang industri pembuatan tempe dan

dibuat UKM (Usaha Kecil Menengah) supaya bisa tersalurkan keahlian

wanita tersebut dengan menambah pendapatan keluarganya.

3. Kepada Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk meneliti perbedaan kontribusi tenaga kerja wanita di

Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang dengan daerah lain

yang memproduksi tempe.

Page 61: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

50

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2009. Tempe dan Proses Pembuatannya. http://www.

ad4msan.com/2009/06/tempe-dan-proses-pembuatannya.html. Diakses

pada tanggal 31 agustus 2015.

Ari S, Chamsiah D, Dina L, Johanna AP, Lilik S, Lusi U, Sita A, Sri K, Suwarni

AR. 2000. Perempuan Yang Menuntun. Ashoka Indonesia, Bandung.

BPS, 1999. Profil Statistik Wanita; Ibu dan Anak. BPS, Medan.

Hernanto, F.1984. Ilmu Usaha Tani. PenebarSwadaya:Jakarta.

Ihromi, T.O. 1995. Kajian Wanita Dalam Pembangunan. Yayasan Obor

Indonesia. Jakarta.

Munandar. 1990. Emansipasi dan Peranan Ganda Wanita Indonesia. UI Press.

Jakarta.

Pangastuti, H ,Pupus T.S. 1996. Proses pembuatan tempe kedelai: III. Analisis

mikrobiologi. Jakarta: Cermin Dunia kedokteran Kalbe Farma.

Samadi, Budi. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber daya manusia. Graha Ilmu :

Yogyakarta.

Santoso, H.B., 1993. Pembuatan Tempe dan Tahu Kedelai. Kanisius, Yogyakarta.

Singarimbun, M dan Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.

Sukiyono, Ketut dan Sriyoto. 1997. Transformasi Struktural Wanita Transmigran

Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga: Kasus Di Daerah

Transmigrasi Sekitar Kota Madya Bengkulu. Jurnal Agro Ekonomi Volume

16 No. 1 dan 2 Oktober 1997. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Bengkulu.

Sugiastuti. 2000. Wanita Dimata Wanita. Nuansa. Yogyakarta

Page 62: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

51

Sutikno. 2009. Fermentasi Tempe.

http://sutikno.blog.uns.ac.id/2009/04/28/fermentasi-tempe/

Wisadirana, Darsono. 2004. Sosiologi Pedesaan. Malang. UMM Press.

Page 63: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

52

Lampiran 1. Karakteristik Sosial Ekonomi Responden

No

Sampel

Umur

(Tahun)

Tingkat

Pendidikan

(Tahun)

Pengalaman

Bekerja

(Tahun)

Jumlah

Tanggungan

(Jiwa)

Pendapatan

Istri (Rp)

Pendapatan

Suami (Rp)

Mata Pencaharian

Suami

1 45 9 3 4 800.000 6.600.000 Wiraswasta

2 25 9 4 1 800.000 1.200.000 Wiraswasta

3 24 12 2 1 1.500.000 2.500.000 Wiraswasta

4 52 12 4 2 1.500.000 1.500.000 Pensiunan BUMN

5 55 9 1 3 800.000 2.500.000 Pensiunan PT. Telkom

6 32 12 4,5 3 1000.000 1.820.000 Wiraswasta

7 48 9 3 2 800.000 2.000.000 Wiraswasta

8 33 12 4 2 1.200.000 1.800.000 Satpam

Total 314 84 25,5 18 8.400.000 19.920.000

Rata-rata 39,2 10,5 3,1 2,2 1.050.000 2.490.000

Page 64: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

53

Lampiran 2. Jumlah Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Perbulan

No Sampel Jumlah Produksi

Kacang Kedelai per

hari (kg)

Jumlah Kacang Kedelai Yang Dibungkus (ons) Pendapatan (Rp)

1-1,8 ons 2,3-3 ons 3,5-5,5 ons

1. 110 750 - 210

800.000

2. 800.000

3. 200 725 766 43

1.500.000

4. 1.500.000

5.

160 300

680

80

800.000

6. 1.000.000

7. 800.000

8. 500 200 2700 - 1.200.000

Total 970 6454 8.400.000

Rata-rata 121,25 806,75 1.050.000

Page 65: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

54

Lampiran 3. Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga Perbulan

No

Sampel

Pendapatan Kontribusi (%)

Wanita (Rp) Suami (Rp) Total (Rp)

1. 800.000 6.600.000 7.400.000 10,81

2. 800.000 1.200.000 2.000.000 40

3. 1.500.000 2.500.000 4.000.000 37,5

4. 1.500.000 1.500.000 3.000.000 50

5. 800.000 2.500.000 3.300.000 24,24

6. 1000.000 1.820.000 2.620.000 30,53

7. 800.000 2.000.000 3.000.000 33,33

8. 1.200.000 1.800.000 3.000.000 40

Total 8.400.000 19.920.000 28.320.000 226,41

Rata-rata 1.050.000 2.490.000 3.540.000 33,30

Kontribusi pendapatan wanita =

x 100%

Page 66: KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Achmad Albar.pdf · sederhana dan tradisional seperti halnya industri konveksi,

55

Lampiran 4. Alasan Tenaga Kerja Wanita Bekerja Pada Usaha Pembuatan Tempe

No

Sampel

Alasan bekerja pada usaha pembuatan tempe

1. Menambah pendapatan keluarga

2. Menambah pendapatan keluarga

3. Menambah pendapatan keluarga

4. Menambah pendapatan keluarga

5. Mengisi waktu luang

6. Lokasi dekat rumah

7. Lokasi dekat rumah

8. Lokasi dekat rumah