19
BAB II TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN 2.1 pengertian Observatorium Observatorium adalah sebuah lokasi dengan perlengkapan yang diletakka permanen agar dapat melihat langit dan peristiwa yang berhubungan dengan angkasa. Menurut sejarah, observatorium bisa sesederhana sextant (untuk mengukur jarak di antara bintang) sampai sekompleks Stonehenge ( untuk mengukur musim lewat posisi matahari terbit dan terbenam). Observatorium modern biasanya berisi satu atau lebih teleskop yang terpasang secara permanen yang berada dalam gedung dengan kubah yang berputar atau yang dapat dilepaskan. Dalam dua dasawarsa terakhir, banyak observatorium luar angkasa sudah diluncurkan. 2.2 Pengertian Eduvacation Eduvacation itu sendiri diambil dari kata Edu yang berasal dari kata Education yang berarti pelajaran dan Vacation yang berarti liburan. Dengan begitu Eduvacation bisa diartikan sebagai wisata yang didalam kegiatannya terdapat unsur pembelajaran. Melalui kegiatan ini tugas guru cukup membimbing, mengarahkan, serta menjelaskan dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Anak tidak boleh dibiarkan terlena dengan kegiatan bersenang-senang tanpa diberikan bimbingan dan penjelasan mengenai berbagai hal yang dapat memperkaya pengetahuan mereka. Meskipun memang caranya tidak boleh kaku dan formal. Di sinilah peran penting guru sebagai penyelenggara rekreasi mareka harus membuat jadwal yang Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

Citation preview

Page 1: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

BAB II

TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

2.1 pengertian Observatorium

Observatorium adalah sebuah lokasi dengan perlengkapan yang diletakka permanen

agar dapat melihat langit dan peristiwa yang berhubungan dengan angkasa. Menurut sejarah,

observatorium bisa sesederhana sextant (untuk mengukur jarak di antara bintang) sampai

sekompleks Stonehenge ( untuk mengukur musim lewat posisi matahari terbit dan terbenam).

Observatorium modern biasanya berisi satu atau lebih teleskop yang terpasang secara

permanen yang berada dalam gedung dengan kubah yang berputar atau yang dapat

dilepaskan. Dalam dua dasawarsa terakhir, banyak observatorium luar angkasa sudah

diluncurkan.

2.2 Pengertian Eduvacation

Eduvacation itu sendiri diambil dari kata Edu yang berasal dari kata Education yang

berarti pelajaran dan Vacation yang berarti liburan. Dengan begitu Eduvacation bisa

diartikan sebagai wisata yang didalam kegiatannya terdapat unsur pembelajaran. Melalui

kegiatan ini tugas guru cukup membimbing, mengarahkan, serta menjelaskan dengan cara

yang mudah dan menyenangkan.

Anak tidak boleh dibiarkan terlena dengan kegiatan bersenang-senang tanpa

diberikan bimbingan dan penjelasan mengenai berbagai hal yang dapat memperkaya

pengetahuan mereka. Meskipun memang caranya tidak boleh kaku dan formal. Di sinilah

peran penting guru sebagai penyelenggara rekreasi mareka harus membuat jadwal yang

Universitas Sumatera Utara

Page 2: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

terperinci ketika berekreasi, mulai dari waktu belajar, istirahat, dan waktu bebas untuk

menikmati objek wisata.

Mendidik anak di tempat rekreasi tidak boleh disamakan dengan belajar di dalam

kelas. Anak didik harus benar-benar merasa senang berada di tempat wisata dan jangan

sampai terlalu banyak larangan yang akan menimbulkan rasa bosan. Yang terpenting adalah

tujuan pendidikan tercapai, anak dapat belajar dengan cara yang menyenangkan, dapat

mengekspresikan dirinya, mampu berinteraksi dengan lingkungan barunya dan anak

memperoleh informasi pengetahuan serta pengalaman baru yang berharga dalam hidupnya.

2.3 Definisi Pariwisata

Ditinjau dari segi etimologinya, kata pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang

terdiri dari dua suku kata. Pari yang berarti keliling, berputar-putar, berkali-kali, dan Wisata

yang berarti perjalanan, bepergian. Dengan demikian pariwisata adalah perjalanan berkeliling

ataupun perjalanan yang dilakukan berkali-kali, berputar-putar dari satu tempat ke tempat

lainnya ataupun perjalanan yang sempurna.

Pada tanggal 12-14 Juni 1958, diselenggarakan musyawarah Nasional Tourisme di

Tretes-Jawa Timur yang menghasilkan suatu istilah baru bagi kata tourisme menjadi kata

pariwisata oleh Bapak Prof. Prijono yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan

dan kebudayaan serta diresmikan pemakaiannya oleh Presiden Soeharto. Dan atas dasar

itulah maka pada tahun 1960, istilah Dewan Tourisme Indonesia diganti menjadi Dewan

Pariwsata Nasional.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

Menurut TAP MPRS NO. I-II/1960 disebutkan bahwa Kepariwisataan dalam dunia

modern pada hakikatnya adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam

memberi hiburan jasmani dan rohani, setelah beberapa saat bekerja serta mempunyai modal

untuk melihat-lihta daerah lain/pariwisata dalam negeri (Depdikbud, 1998).

Mr. Herman V. Schulalard (1910), seorang ahli ekonomi Australia, mendefinisikan

kepariwisataan merupakan penjumlahan kegiatan terutama yang berkaitan dengan kegiatan

perekonomian, secara langsung berhubungan dengan keluar masuknya orang-orang asing ke

suatu Negara, daerah, maupun kota tertentu (Koentjaraningrat, 1998).

Menurut prof. Hunzieker dan Prof. Krapf (1892), kepariwisataan merupakan

keseluruhan gejala-gejala yang dirtimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang

asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman tersebut tidak bersifat

menetap dan todak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersisfat sementara itu

(Yoety,1996).

Prof. Salah Wahab (seorang berkebangsaan Mesir) dalam bukunya berjudul “An

Introduction on Tourism Teory” mengemukakan bahwa:

Pariwisata adalah aktifitas manusia yang dilakuka secara sadar, yang mengadakan

pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau

di luar negara (meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain, daerah tertentu suatu

negara atau suatu benua) untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang

beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya diaman ia memperoleh

pekerjaan tetap (Yoety, 1996).

Universitas Sumatera Utara

Page 4: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

Dalam mengambil batasan ini, Prof. Salah Wahab berfokus pada 3 unsur, yaitu:

1. Manusia (Man), ialah orang yang melakukan pekerjaan

2. Ruang (Space), yaitu daerah atau ruang lingkup tempat dimana perjalanan wisata

tersebut dilakukan.

3. Waktu (Time), yaitu waktu yang dipergunakan selama dalam perjalanan dan

tinggal di daerah tujuan wisata.

Definisi pariwisata memang tidak dapat persis sama di antara para ahli, hal ini

memang jamak terjadi dalam dunia akademis, sebagaimana juga bias ditemukan pada

berbagai disiplin ilmu lain.

Meskipun ada variasi batasan, ada beberapa komponen pokok yang secara umum

disepakati di dalam batasan pariwisata (khususnya pariwisata internasional), yaitu sebagai

berikut:

1. Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih lokalitas.

2. Visitor, yaitu orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan merupakan

tempat tinggalnya, kurang dari 12 bulan, dan tujuan perjalanannya bukanlah untuk

terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah, pendapatan, atau penghidupan di

tempat tujuan.

3. Tourist, yaitu bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak satu

malam (24 jam) di daerah yang dikunjungi (WTO,1995).

Universitas Sumatera Utara

Page 5: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

Semua definisi yang dikemukakan selalu mengandung beberapa pokok, yaitu:

1. Adanya unsur travel (perjalanan, yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke

tempat lain;

2. Adanya unsure tempat ‘tinggal sementara’ di tempat yang bukan merupakan

tempat tinggal yang biasanya;dan

3. Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari

penghidupan/pekerjaan di tempat yang dituju (Richardson and Fluker 2004:5).

2.4 Ruang Lingkup Kepariwisataan

2.4.1 Wisatawan

kata wisatawan (tourist) merujuk kepada orang. Secara umum wisatawan menjadi

subset atau bagian dari traveler atau visitor. Untuk dapat disebut sebagai wisatawan, seorang

haruslah traveler atau seorang visitor. Seorang visitor adalah seorang traveler, tetapi ttidak

semua traveller adalah tourist. Traveler memiliki konsep yang lebih luas, yang dapat

mengacu kepada orang yang mempunyai beragam peran dalam masyarakat yang melakukan

kegiatan rutin ke tempat kerja, sekolah dan sebagainya sebagai aktivitas sehari-hari. Orang-

orang menurut kategori ini sama sekali tidak dapat dikatakan sebagai tourist.

Terdapat tiga konsep dasar wisatawan yang umum diaplikasikan saat ini, yaitu

pengertian umum tentang tourist, konsep heuristik, dan definisi teknikal.

1. Pengertian Umum Tentang Wisatawan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

Pengertian umum biasanya dipakai dalam pemikiran dan komunikasi sehari-hari

ketika seseorang mendeskripsikan berbagai perilaku atau perwujudan, baik orang maupun

tempat yang touristy (tempat yang banyak dikunjungi orang sehingga dianggap daerah

wisata) atau touristic (sifat yang mencerminkan seseorang berperilaku seperti seorang

wisatawan).sebagian orang mungkin membatasi pengertiannya tentang wisatawan untuk

orang asing, atau pengunjung dari negara lain. Sebagian lagi membatasi pengertian

wisatawan sebagai anggota dari suatu grup yang terorganisasi, yaitu tour group.

Persoalannya adalah perilaku mana yang busa menyebabkan seseorang disebut sebagai

wisatawan atau bukan sangat mustahil untuk didefinisikan dengan pengertian yang dapat

memuaskan semua pihak. Penyebabnya adalah berbagai atribut yang melekat pada persepsi

seseorang untuk mengartikan apakah seseorang itu wisatawan atau bukan, juga berbeda-beda

2. Konsep Heuristik Tentang Wisatawan

Konsep heuristic adalah konsep yang dipergunakan dalam membantu proses belajar.

Konsep heuristic mengenai wisatawan sangat bermanfaat ketika kita memelajari perilaku

wisatawan dalam setiap konteks formal (perusahaan, akademik, statistic, dan sebagainya).

Contohnya, seorang manajer sebuah perusahaan perjalanan wisata mendefinisikan wisatawan

sebagai ‘seseorang yang membuat atau mempertimbangkan perjalanan wisata yang menjadi

pengguna actual atau potensial paket perjalanan wisata yang ditawarkan, naik secara grup

maupun perseorangan’.

Konsep heuristic mengenai wisatawan dalam konteks perilaku yangsecara luas

diterima mengandung empat atribut yang esensial. Pertama, wisatawan adalah seseorang

Universitas Sumatera Utara

Page 7: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

yang melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya untuk mengunjungi tempat lain dari

negaranya, atau beberapa negara lain.

Kedua, setiap perjalanan wisata memiliki durasi atau jangka waktu minimum tetapi

bersifat sementara, tidak untuk tujuan menetap di tempat baru yang dituju. Jangka waktu

minimum semalam cukup beralasan untuk membedakan untuk membedakannya dengan

penglaju (commuter), yang berpergian dari rumah kurang dari 24 jam.

Ketiga, perilaku wisata muncul dalam waktu luang (leisure time). Wisatawan

merupakan seseorang yang di saat senggang berada jauh dari tempat tinggal tetapnya.

Pengalaman saat leisure time ini bias berupa beragam rekreasi (jalan-jalan, rileks di pantai,

sosialisasi, dan sebagainya) dan/atau bias juga beragam aktivitas kreatif lainnya.

Keempat, perbedaan mendasar dan esensial dari perilaku wisatawan, yang dikenal

sebagai touristic leisure, melibatkan hubungan emosional antara wisatawan dengan beberapa

karakteristik tempat yang dikunjungi.karakteristik yang dimaksud dapat berupa

pemandangan alam ang menakjubkan dan terkenal, objek atau event,karakterisdtik kualitas

alam dan lingkungan setempat seperti iklim, asosiasi romantic, keanehan dan keganajilan,

atau sesuatu yang berkaitan dengan status jika tempat tersebut dikunjunginya.

3. Definisi Teknikal Wisatawan

Pendefisian wisatawan dalam kategori ini biasanya berada dalam perspektif

kepentingan suatu wilayah atau negara.pendefinisian seceara teknikal mencerminkan

beragam kepentingan, mulai dari tujuan bisnis, organisasi, statistic, dan sebagainya, yang

berhubungan dengan peramalan suatu kawasan destinasi pariwisata. Beragam variasi definisi

Universitas Sumatera Utara

Page 8: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

teknikal digunakan sebagai alat pengukuran yang diapakai berbagai negara untuk berbagai

kepentingan, seperti pengawasan aliran wisatawan domestic dan internasional. Leiper (1990)

memberikan contoh bahwa Australia dan New Zealand memberikan definisi teknikal

wisatawan dalam negeri (domestici) sebagai berikut:

“A (domestic) tourist is a person who has travelled away from their nowmal

residence to visit some other place(s) at least fourty kilometer distant, within their

home country, for a period of at least one night or not mora than three months”.

Menurut pengertian teknikal diatas, pengertian wisatawan domestik di Australia dan

New Zealand haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Perjalanan tersebut dilakukan lebih dari 40 km.

2. Masih dalam wilayah negaranya sendiri.

3. Paling tidak perjalanan tersebut dilakukan semalam, tetapi tidak melebihi tiga bulan.

Menurut UN-WTO, visitor adalah orang yang mengunjungi Negara lain untuk

beragam tujuan selain untuk bekerja/kegiatan yang dibayar dari negara yang dikunjungi.

Definisi ini mencakup hal-hal di bawah ini:

1. International tourist (wisatawan internasional)

Pelancong sementara (temporary visitors) yang tinggal paling tidak 24 jam di negara yang

dikunjungi dengan tujuan perjalanan yang dapat diklasifikasikan di antara: (a) leisure

Universitas Sumatera Utara

Page 9: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

(rekreasi, liburan, kesehatan, studi, agama, dan olah raga) atau (b) business (family, misi

tertentu, pertemuan).

2. Excursionists

Pelancong sementara yang tinggal kurang dari 24 jam di negara yang dikunjungi,

termasuk di dalamnya penumpang kapal pesiar/ penyebrangan.

2.4.2. Industri Pariwisata

Ruang lingkup industry pariwisata menyangkut berbagai sector ekonomi. Adapun

aspek-aspek yang tercakup dalam industry pariwisata antara lain:

Restoran. Di dalam bidang restoran, perhatian antara lain dapat diarahkan pada

kualitas pelayanan, baik dari hjenis makanan maupun teknik pelayanannya. Di

samping itu, dari segi kandungan gizi, kesehatan makanan dan lingkungan restoran

serta penemuan makanan-makanan baru dan tradisional baik resep, bahan maupun

penyajiannya yang bias dikembangkan secara nasional, regional bahkan internasional.

Penginapan. Penginapan atau home stay, yang terdiri dari hotel, motel, resort,

kondominium, time sharing, wisma-wisma dan bed and breakfast, merupakan aspek-

aspek yang dapat diakses dalam pengembangan bidang kepariwisataan. Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam pengembangan penginapan ini dapat berupa; strategi

pemasaran, pelayanan saat penginapan, integrasi dan restoran atau biro perjalanan, dan

sebagainya. Penelitian juga dapat diarahkan pada upaya memperkecil limbah dari

industry pariwisata tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

Palayanan perjalanan. Meliputi biro perjalanan, paket perjalanan (tour wholesalers),

perusahaan incentive travel dan reception service.

Transportasi. Dapat berupa sarana dan prasarana angkutan wisata seperti mobil/bus,

pesawat udara, kereta api, kapal pesiar, dan sepeda.

Pengembangan Daerah Tujuan Wisata. Dapat berupa penelitian pasar dan pangsa,

kelayakan kawasan wisatawan, arsitektur bangunan, dan engineering, serta lembaga

keuangan.

Fasilitas Rekreasi. Meliputi pengembangan dan pemanfaatan taman-taman Negara,

tempat perkemahan (camping ground), ruang konser, teater, dan lain-lain.

Atraksi wisata. Meliputi taman-taman bertema, museum-museum,hutan lindung,

agrowisata, keajaiban alam, kegiatan seni dan budaya, dan lain sebagainya.

2.5 Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata

2.5.1 Pengertian

Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan/atau aktifitas dan fasilitas

yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke

suatu daerah/tempat tertentu. Daya tarik yang tidak atau belum dikembangkan semata-mata

hanya merupakan sumber daya potensial dan belum dapat di sebut sebagai daya tarik wisata,

sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu. Misalnya penyediaan aksesibilitas atau

fasilitas. Oleh karena itu suatu daya tarik dapat diamnfaatkan sebagai daya tarik wisata.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

Pengertian objek wisata secara umum menurut Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 24/1979, tentang penyerahan sebagian urusan pemerintah dalam bidang

kepariwisataan pada Daerah Tingkat I adalah sebagai berikut:

1. Objek Wisata adalah perwujudan dari pada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya,

serta sejarah bangsa dan temoat atu keadaan alam yang mempunyai daya tarik wisata

bagi wisatawan untuk dikunjungi.

2. Atraksi Wisata adalah semua yang diciptakan manusia berupa penyajian kebudayaan

seperti tari-tarian, kesenian rakyat, upacara adat, dan lain-lain.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa objek dan atraksi wisata

adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik bagi

wisatawan agar mau berkunjung ke daerah tersebut.

Untuk mengembangkan objek wisata yang telah ada, pemerintah telah melakukan

usaha pembenahan, misalnya di bidang prasarana yaitu dengan membangun dan merhabiliasi

jalan-jalan menuju objek wisata.

Ada beberapa syarat teknis dalam menentukan suatu tujuan wisata atau objek wisata

yang dapat dikembangkan, yaitu:

1. Adanya objek wisaa dan daya tarik wisata yang beraneka ragam (site and event

attractions)

Universitas Sumatera Utara

Page 12: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

Site attraction, adalah hal-hal yang dimiliki suatu objek wisata sejak objek

tersebut sudah ada, atau daya tarik objek wisata bersamaan dengan adanya

obje wisata tersebut.

Event attartions, adalah daya tarik yang dibuat oleh manusia.

2. Assesibilitas, yakni kemudahan untuk mencapai objek wisata.

3. Amenitas, yaitu tersedianya fasilitas-fasilitas di objek wisata.

4. Organisasi (Tourist Organizationi), yaitu adanya lembaga atu badan yang mengelola

objek wisata sehingga tetap terpelihara.

Objek dan daya tarik wisata sangat erat hubungannya dengan travel motivaton dan

travel fashion, karena wisatawan ingin mengunjungi serta mendapatkan suatu pengalaman

tertentu dalam kunjungannya.

Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya

daya tarik suatu area/daerah tertentu, kepariwisataan sulit untuk dikembangkan. Pariwisata

biasanya akan lebih berkembang atau dikembangkan, jika di suatu daerah terdapat lebih dari

satu jenis objek dan daya tarik wisata.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam pengembangan suatu daya tarik

wisata yang berpotensial haru dilakukan penelitian, inventarisasi, dan dievaluasi sebelum

fasilitas wisata dikembangkan di suatu kawasan tertentu. Hal ini penting agar perkembangan

Universitas Sumatera Utara

Page 13: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

daya tarik wisata yang ada dapat sesuai dengan keinginan pasar potensial dan untuk

menentukan pengembangan yang tepat dan sesuai.

2.5.2 Jenis-jenis Objek dan Daya Tarik Wisata

Terdapat banyak jenis daya tarik wisata dan dibagi dalam berbagai macam sistem

klasifikasi. Secara garis besar daya tarik wisata dibagi ke dalam 3 jenis:

a. Daya tarik alam

b. Daya tarik budaya

c. Daya tarik buatan manusia

Objek dan daya tarik wisata berupa alam, budaya, tata hidup, dan lainnya yang

memiliki nilai jual untuk dikunjungi ataupun dinikmati oleh wisatawan, sekaligus juga

merupakan sasaran utama wisatawan dalam mengunjungi suatu daerah atau Negara. Dalam

pengertian luas bahwa apa saja yang mempunyai daya tarik wisata atau menarik minat bagi

wisatawan dapat disebut sebagai objek dan daya tarik wisata.

Pada literatur-literatur luar negeri tidak pernah ditemukan objek wisata dan daya tarik

wisata seoerti yang ktia kenal di Indonesia, namun mereka hanya menggunakan istilah

Tourist Attraction saja, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik untuk mengunjungi

daerah tertentu, diaman Tourist Attraction itu juga merupakan salah satu unsure pokok dalam

pembangunan kepariwisataan yang keberadaannya akan mendorong wisatawan untuk

mengunjunginya.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

Objek dan daya tarik wisata dapat berupa alam, budaya, tata hidup yang memiliki

daya tarik untuk dikunjungi atau menjadi sasaran bagi wisatawan. Hal ini juga diungkapkan

oleh Drs. Oka A. Yoeti, dimana ada bebereapa hal yang menjadi daya tarik bagi orang yang

mengunjungi suatu daerah. Hal-hal tersebut adalah:

1. Benda-benda yang tersedia di alam semesta, yang dalam istilah pariwisata disebut

natural amenities. Termasuk dalam kelompok ini adalah:

Iklim

Bentuk tanah dan pemandangan

Hutan belukar

Flora dan fauna

Pusat kesehatan

2. Hasil ciptaan manusia dalam istilah pariwisatanya disebut man made supply yang

berupa benda-benda sejarah, kebudayaan dan keagamaan.

3. Tata hidup masyarakat (way of life)

Membicarakan objek dan atraksi wisata baiknya dikaitkan dalam pengertian produksi

dan industry pariwisata itu sendiri. Hal ini dianggap perlu karena sampa sekarang ini masih

dijumpai perbedaan pendapat antara para ahli mengenai pengertian produk industry

pariwisata dari satu pihak dan atraksi wisata pihak lain.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

Produk industri pariwisata, meliputi keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan

atau dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan rumah dimana biasanya ia tinggal,

sampai kedaerah tujuan wisata yang dipilihnya dan kembali ke rumah dimana ia berangkat

semula, jadi objek dan atraksi wisata itu sebenarnya sudah termasuk dalam produk industri

wisata karena kalau tidak, motivasi untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata tidak ada,

padahal kita yakin pada suatu daerah tujuan wisata sudah pasti ada objek dan atraksi wisata.

Dan ada pula alasan wisatawan akan berkunjung ke daerah tersebut bila mereka merasakan

manfaat kepuasan atau pelayanan yang diberikan.

Jadi kita dapat mengatakan suatu objek wisata, bila untuk melihat objek tersebut tidak

ada persiapan terlebih dahulu dimana seorang saja dapat menikmatinya tanpa bantuan orang

lain, karena memang sifat objek wisata tersebut tidak dapat dipindah-pindahkan atau bersifat

monumental, contohnya pemandangan alam dan bangunan bersejarah. Lain halnya dengan

atraksi wisata yang apabila sesuatu itu dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat dan

dinikmati. Atraksi wisata ini sifatnya adalah entertainment atau hiburan yang digerakkan

oleh manusia seperti tari-tarian, upacara adat daan lainnya. Oleh sebab itu, perlu persiapan

khusus untuk dapat menikmatinya.

Menurut undang-undang No.9 tahun 1990 bab III pasal 4 tentang kepariwisataan,

objek dan daya tarik wisata dibagi menjadi dua jenis. Adapun bunyi pasal tersebut adalah:

1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan

alam serta flora dan fauna.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggal

purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, agrowisata, taman rekreasi, dan tempat

hiburan.

Undang-undang No.9 tahun 1990 ini juga menjelaskan bebrapa istilah mengenai

kepariwisataan, diantaranya sebagai berikut:

1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang bersifat sementara waktu untuk menikmati

keindahan objek maupun daya tarik wisata.

2. Wisatawan adalah orang-orang yang melakukan keiatan wisata dari tempat

kediamannya tanpa menetap ditempat yang didatanginya.

3. Pariwisata adalah suatu kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan

wisatawan baik mengenai perusahaan objek dan daya tarik serta usaha-usaha yang

terkait dalam usaha wisata.

Kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan wisata.

Perencanaa dan pengolahan objek dan daya tarik wisata alam maupun sosial budaya harus

berdasarkan pada kebijakan regional. Jika kedua kebijakan rencana tersebut belum tersusun

tim perencana mengembangkan objek dan daya tarik wisata harus mampu mengasumsikan

rencana kebijakan yangs esuai dengan are yang bersangkutan.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

2.6 Motif Perjalanan Wisata

Setiap orang yang melakukan suatu perjalanan, biasanya mempunyai alasan tertentu,

demikian pula halnya dengan wisatawan dan secara garis besar alasandan keperluannya juga

dapat dikelompokkan sebagai berikut, yaitu:

1. Berdasarkan alasan dan tujuan perjalanan

a. Business Tourism, yaitu jenis kepariwisataan diaman oengunjung datang untuk dinas,

usaha dagang, atau yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar,

konvension, symposium, musyawarah kerja.

b. Education Tourism, yaitu jenis pariwisata yang dimana orang-orang melakukan

perjalanan untuk tujuan studi atau memelajari suatu bidang ilmu pengetahuan. Biasa

dikenal juga dengan istilah eduvacation.

c. Vocational Tourism, yaitu jenis pariwisata yang dilakukan hanya untuk sekedar

berlibur saja.

2. Menurut saat waktu berkunjung

a. Seasonal Tourism, kegiatan pariwisata yang berlangsung pada musim-musim tertentu

misalnya summer tourism atau winter tourism, yang biasanya ditandai dengan

kegiatan olah raga ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

b. Occational Tourism, yaitu kegiatan pariwisata ini dihubungkan dengan kegiatan atau

occation maupun suatu event, seperti galungan, atau kuningan di Bali.

3. Menurut objeknya

a. Cultural Tourism, yaitu jenis pariwisata dimana motivasi orang-orang untuk

melakukan perjalanan disebabkan Karen adanya daya tarik dari seni budaya suatu

tempat atau daerah.

b. Recurrentional Tourism, biasanya disebut juga pariwisata kesehatan. Adapuntujuan

prang-orang melakukan perjalanan ini adalah untuk menyembuhkan penyakit, seperti

mandi di sumber air panas, mandi lumpur seperti banyak dijumpai di negara-negara

Eropa atau mandi susu, mandi kopi di Jepang yang kabarnya bias membuat awet

muda.

c. Sport Tourism, kegiatan pariwisata ini bertujuan untuk atau menyaksikan suatu pesta

olah raga di suatu tempat atau Negara tertentu seperti Olympiade, All England,

Europe cup.

d. Commercial Tourism, disebut juga dengana pariwisata perdagangan karena

perjalanan wisata ini dikaitkan dengan perdagangan internasional dimana sering

diadakan kegiatan Expo, Fair Exibition.

e. Religion Tourism, kegiatan pariwisata ini dilakukan untuk menyaksikan upacara-

upacara keagamaan seperti kunjungan Lourder bagi yang beragama Katolik atau

Universitas Sumatera Utara

Page 19: TINJAUAN UMUM KEPARIWISATAAN

 

muntilan pusat agama Kristen di Jawa Tengah, ibadah Haji dan Umroh bagi umat

Islam dan upacara Hindu di Bali.

Universitas Sumatera Utara