Upload
buikhuong
View
241
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI KORELASI ANTARA PELAKSANAAN
IBADAH SHALAT DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA
KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA
SIDOKUMPUL GUNTUR DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu ( SI ) Dalam Pendidikan
Pada Program Studi /Jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh:
ABDUL AZIZ
Nim : 093111210
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
iii
iv
v
ABSTRAKS
Judul : Studi Korelasi antara Pelaksanaan Ibadah Shalat dan
Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda
Sidokumpul Guntur Demak Tahun Pelajaran 2010/2011
Penulis : Abdul Aziz
NIM : 093111210
Skripsi ini mengkaji tentang Korelasi antara Pelaksanaan Ibadah Shalat
dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur
Demak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi Korelasi antara
Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul
Huda Sidokumpul Guntur Demak. Hipotesis yang diajukan penulis adalah
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kedisiplinan Pelaksanaan
Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda
Sidokumpul Guntur Demak
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
korelasi, maksudnya adalah untuk meneliti tentang ada atau tidaknya hubungan
antara dua variable yaitu variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian
yang dilakukan penulis, yaitu Korelasi antara Pelaksanaan Ibadah Shalat dan
Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak.
Metode penelitian ini diharapkan dapat menemukan hubungan antara
kedua variabel yang diteliti. Disamping itu, metode penelitian ini adalah metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik. Untuk memperoleh data yang obyektif, maka digunakan dua bentuk
penelitian, yaitu :1). Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian
yang dilakukan dengan mengumpulkan, membaca, dan menganalisa buku yang
relevansi dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. 2). Penelitian
Lapangan (Field Research), yaitu penelitian untuk memperoleh data-data
lapangan secara langsung. Yaitu dengan mendatangi langsung sekolah yang akan
diteliti guna melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
vi
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI MI Nurul Huda
Sidokumpul Guntur Demak sebanyak 40 siswa. Instrument penelitian yang
digunakan untuk memperoleh data adalah dengan menggunakan angket
(kuesioner) yang disajikan kepada sampel dalam bentuk pilihan ganda.
Pengolahan data dilakukan dengan analisis korelasi product moment.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Pelaksanaan shalat Fardlu siswa
(X) dan kedisiplinan Belajar siswa (Y).
Hasil penelitian dengan menggunakan analisis korelasi product moment
menunjukkan bahwa nilai rxy = 0,6908 berada pada arah yang positif, sedangkan
uji signifikansi koefisien korelasi menunjukkan bahwa rtabel pada taraf signifikansi
5% sebesar 0,312 dan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,403. Dengan demikian
dapat diketahui “r” hitung lebih tinggi dari pada “r” tabel baik pada taraf
signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%, dengan kata lain Hipotesis
yang peneliti ajukan diterima dan signifikan.
Jadi, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pelaksanaan
Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda
Sidokumpul Guntur Demak tahun 2010/2011
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,
taufiq, hidayah dan inayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Studi Korelasi antara Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan
Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak” yang secara
akademis menjadi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S1 dalam Program
Studi Pendidikan Agama Islam. Sholawat ma’as salam semoga tetap terlimpahkan
ke pangkuan Junjungan Nabi Agung Muhammad Saw. yang telah menunjukkan
manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang dan yang kta nantikan
syafaatnya di dunia dan Akhirat kelak.
Atas apa yang telah tersaji dalam karya tulis ini tidaklah terlepas dari
bantuan berbagai fihak, kepadanya kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang.
4. Ketua Program Kualifikasi Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo
Semarang.
5. Nasirudin, M.Ag. selaku Pembimbing yang telah memberi bimbingan serta
arahan dalam penulisan skripsi ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikannya dengan baik.
6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Walisongo Semarang yang telah membimbing
dan mendidik penulis selama menggali dan mengkaji ilmu agama Islam di
IAIN Walisongo Semarang.
7. Para Karyawan yang ada di lingkungan IAIN Walisongo Semarang yang
telah banyak membantu penulis terhadap perlengkapan-perlengkapan
seperlunya.
8. Bapak Son Ali, S.Pd.I. selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Sidokumpul Guntur Demak, Bapak dan Ibu Dewan Guru, serta Karyawan
di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur
viii
Demak yang telah memberikan bantuan dengan sepenuhnya kepada
penulis untuk memberikan informasi-informasi penting yang berkaitan
dengan pengumpulan data.
9. Ibuku yang terhormat serta kakakku tercinta yang telah memberikan
dorongan dan bantuan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat dan semua pihak yang telah membantu penulis, sehingga
dapat menambah kelengkapan dalam penulisan skripsi ini.
Sungguh tiada balasan apapun sebagai rasa terimakasihku melainkan
ucapan jazaa kumullahu ahsanal jaza’ atas amal kebaikan yang telah diberikan.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, dan banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Maka dengan segala
bentuk kritik dan saran sangat penulis harapkan, demi menindaklanjuti pada
karya-karya yang akan datang. Hanya kepada Allah penulis menyembah dan
hanya kepada-Nya penulis memohon pertolongan. Segala puji bagi Allah Tuhan
Semesta Alam.
Semarang, 11 Juni 2011
Penulis,
Abdul Aziz
NIM : 093111210
ix
MOTTO
�� ��χχχχ ÎÎ ÎÎ)))) nn nnοοοο 44 44θθθθ nn nn==== ¢¢ ¢¢ÁÁÁÁ9999 $$ $$#### 44 44‘‘‘‘ ss ssSSSS ÷÷ ÷÷ΖΖΖΖ ss ss???? ÇÇ ÇÇ∅∅∅∅ tt ttãããã ÏÏ ÏÏ !! !!$$$$ tt tt±±±± óó óóssss xx xx øø øø9999 $$ $$#### ÌÌ ÌÌ ss ss3333ΖΖΖΖ ßß ßßϑϑϑϑ øø øø9999 $$ $$#### uu uuρρρρ 33 33
ãã ãã øø øø.... ÏÏ ÏÏ%%%% ss ss!!!! uu uuρρρρ «« ««!!!! $$ $$#### çç çç���� tt tt9999 òò òò2222 rr rr&&&& 33 33 ªª ªª!!!! $$ $$#### uu uuρρρρ ÞÞ ÞÞΟΟΟΟ nn nn==== ÷÷ ÷÷èèèè tt ttƒƒƒƒ $$$$ tt ttΒΒΒΒ tt ttββββθθθθ ãã ããèèèè oo ooΨΨΨΨ óó óóÁÁÁÁ ss ss???? ∩∩∩∩⊆⊆⊆⊆∈∈∈∈∪∪∪∪
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut : 45)
x
PERSEMBAHAN
Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati,
Kupersembahkan
Skripsi ini untuk :
Ibunda yang sangat ku sayangi,
yang telah mencurahkan kasih sayang dan cinta kepada ku,
serta mendidik dan membimbing ku
dalam setiap suka dan duka. Mengasuh dan mambina ku
dari dalam buaian hingga dewasa,
serta memberikan do’a dan ridhonya kepada ku,
sehingga menjadikan hidup ku lebih bermakna.
Semoga Allah memberikan ampunan, rahmat serta hidayah-Nya
hingga yaumul akhir. Amiin…
Kakakku tercinta yang memberi motivasi
dalam pembuatan karya tulis ini.
Serta kekasih ku tercinta yang selalu mendoakan
dalam setiap langkah hidupku.
Kepada guru-guruku yang telah mendidik dan mengajariku
dengan penuh ketulusan dan keikhlasan.
Engkaulah pelita dalam gelapku.
Kepada sahabatku Rohim, Huda, Shodiqun, mu’i, Hambal,
Ircham, Han, Must dan Riska n Ikarismaba
yang selalu mendorong dan mendo’akanku.
Untuk kalian kuucapkan salam sukses di masa depan.
Serta teruntuk seseorang yang membuatku merasakan arti cinta,
Engkaulah motivasi yang sesungguhnya dalam hidupku.
Semoga egkau selalu bahagia dan selalu setia.
Amin.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
NOTA PEMBIMBING .................................................................................. iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
MOTO ....................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN ........................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ......................................................... 1
B. Alasan Pemilihan judul ......................................................... 5
C. Penegasan Istilah ................................................................... 5
D. Rumusan masalah .................................................................. 6
E. Tujuan penelitian ................................................................... 7
F. Hipotesis ................................................................................ 7
G. Metode Penelitian ................................................................... 8
BAB II PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN KEDISIPLINAN
BELAJAR SISWA
1. Pengertian Pelaksanaan Ibadah Shalat ................................... 11
1. Tujuan, Hikmah Ibadah Shalat ......................................... 14
2. Aspek yang mempengaruhi Pelaksanaan Ibadah Shalat .... 17
2. Kedisiplinan Belajar siswa .................................................... 20
a. Pengertian kedisiplinan Belajar ......................................... 20
b. Bentuk-bentuk kedisiplinan Belajar ................................. 22
c. Tipe disiplin Belajar .......................................................... 31
d. Korelasi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat dan
Kedisiplinan Belajar Siswa .............................................. 32
3. Kajian penelitian yang Relevan ............................................. 34
xii
4. Pengajuan Hipotesis .............................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 37
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 38
C. Populasi dan Sampel penelitian ............................................. 38
D. Variabel dan Indikator Penelitian ........................................... 39
E. Tehnik Pengumpulan Data ..................................................... 39
F. Teknik Analisis Data ............................................................. 40
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskrip data hasil Penelitian
1. Data umum MI Nurul Huda Sidokumpul .............................. 41
A. Sejarah berdiri ................................................................... 41
B. Letak Geografis ................................................................ 42
C. Struktur Organisasi ........................................................... 42
D. Keadaan Siswa, guru dan karyawan .................................. 44
E. Sarana prasarana dan fasilitas madrasah .......................... 46
F. Hubungan sekolah dengan orang tua ................................ 48
2. Data khusus MI Nurul Huda Sidokumpul .............................. 48
a. Data angket tentang Pelaksanaan Ibadah Shalat ............... 49
b. Data angket tentang Kedisiplinan Belajar Siswa ............... 53
B. Pengajuan Hipotesis ...................................................................... 57
1. Analisis pendahuluan ........................................................ 57
2. Analisis lanjut ................................................................... 59
3. Analisis uji hipotesis .......................................................... 59
C. Pembahasan Penelitian .................................................................. 60
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 60
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................. 62
B. Saran-saran ............................................................................. 62
C. Penutup ................................................................................... 63
xiii
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Shalat merupakan peresapan makna-makna kehambaan tauhid dan
kesyukuran, penegakan ibadah pada organ-organ utama jasad, pemusnahan
sifat angkuh dan pembangkangan terhadap Allah serta merupakan pengakuan
akan ketuhanan. Oleh karena itu penunaiannya secara sempurna dapat
memusnahkan ujub, ghurur bahkan seluruh kemungkaran dan kekejian.1
Shalat adalah rukun Islam yang kedua, jika kita udah bersaksi tiada
Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah maka sejak itulah
shalat menjadi suatu hal yang wajib bagi semua umat islam untuk dikerjakan
dan tidak boleh ditinggalkan. Allah aakan membalas danmemberikan pahala
bagi orang yang menjalankannya.2 Sebagaimana dijelaskan dalam Surah al-
A’raf ayat 170 :
#sŒÎ)uρ ôM sùÎ�ÝÀ öΝ èδã≈|Á ö/r& u!$ s) ù= Ï? É=≈pt õ¾r& Í‘$ ¨Ζ9$# (#θä9$s% $ uΖ−/u‘ Ÿω $ uΖù= yèøg rB yì tΒ ÏΘöθs) ø9 $#
t ÏΗÍ>≈©à9$# ∩⊆∠∪
Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka
berkata: "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau tempatkan Kami bersama-sama
orang-orang yang zalim itu".( Q.S. Al-A’raf ayat 170)
Menegakkan shalat bukan semata-mata dengan gerakan-gerakan
jasmaniah yang bisa dilakukan orang yang shalat, tetapi shalat merupakan
simbul ketundukan seseorang pada perintah Allah, serta persiapan untuk
mempraktekkan dan menjalankan semua perintahnya.
Tujuan Shalat yaitu untuk mengingat Allah serta berhubungan langsung
dengan Nya. Sedangkan mengingat Allah merupakan rahasia kebahagiaan dan
1 Said Hawwa, Tazkiyatun Nafs Intisari Ihya Ulumuddin,( Jakarta: Pena Pundi
Aksara,2006 ), hlm.37. 2 Ach. Syaifullah, Ayat-ayat motivasi berdaya ledak super dahsyat, (Jogjakarta: DIVA
Perss, 2010) hlm. 47
2
keberuntungan di dunia dan akhirat, karena Allah SWT adalah sumber
kebaikan yang hakiki di alam semesta ini.3
Sebagaimana firman Allah:
û Í_ ¯Ρ Î) $tΡ r& ª!$# Iω tµ≈s9Î) HωÎ) O$ tΡ r& ’ÎΤ ô‰ç6ôã$$sù ÉΟ Ï% r&uρ nο 4θn= ¢Á9$# ü“ Ìò2 Ï%Î! ∩⊇⊆∪
Sesungguhnya Aku inilah Allah, tidak ada Tuhan yang haq selain Aku,
maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat kepada Ku.4
Dalam shalat, ruh, batin, hati dan pikirannya hanya tertuju pada Allah
sehingga berhubungan dengan Nya pada saat-saat ia memohon dengan
sungguh-sungguh membuka hati, dan bersentuhan dengan makna-makna
sepiritual yang Agung, jika seseorang telah berhubungan langsung dengan
Allah, hatinya akan tebuka karena shalat wahana untuk meraih pertolongan
Allah.
Shalat dapat memberi dampak seperti itu jika dikerjakan dengan
sempurnya baik rukun-rukunya maupun sunah-sunahnya. Orang yang
mengerjakannya merealisasikan adab-adab dhahir dan batin. Salah satu adab
dhahir shalat mengerjakannya dengan organ-organ tubuh secara sempurna,
sementara adab batinnya kekhusyu'an. Orang yang khusyu' dalam shalat
adalah orang yang berhak mendapat kabar gembira dari Allah. Sesungguhnya
khusyu' merupakan manivestasi tertinggi dari hati yang sehat.
Ilmu khusyu' berkaitan dengan ilmu pembersihan hati, oleh karena itu
para ulama mulai dari mengerjakan dzikir dengan hikmat untuk menempuh
jalan kepada Allah agar hatinya menjadi hidup. Jika hatinya telah hidup, maka
mereka membersihkannya dari berbagai sifat tercela dan menunjukkan mereka
berbagai sifat terpuji.5
Shalat juga merupakan faktor utama yang membuat emosi menjadi
tenang dan menjadikan seseorang dapat menghadapi masa-masa sulit dengan
3 Irwan Kurniawan, Menggapai Pertolongan Allah dengan Shalat, ( Bandung: Marja,
2005 ), hlm.33. 4 Departemen Agama, Alqur'an dan Terjemahan, ( Solo: Tiga Serangkai, 2007 ), hlm.
313. 5 Irwan Kurniawan, Menggapai Pertolongan Allah dengan Shalat, hlm. 39.
3
tenang dan realitas. Shalat membuat seseorang memiliki inisiatif untuk
mencapai berbagai tujuan sabar dan tekun.6
Sebelum melaksanakan shalat kita harus membersihkan diri dari kotoran
dan kecemaran najis yakni menghilangkannya dari badan, pakaian serta
tempat shalat yang terkena najis dengan alat-alat bersuci. Membersihkan diri
dari hadats kecil yaitu dengan berwudlu dan hadats besar dengan cara mandi.
Adapun membersihkan diri dari dosa-dosa, kesalahan-kesalahan dan
membersihkan jiwa dari segala rupa perangai yang keji-keji adalah dengan
bertaubat kepada Allah. Kebersihan sangat berpengaruh sekali terhadap
kesehatan, baik kebersihan lahir maupun kebersihan batin.
Shalat lima kali sesuai dengan waktunya beserta pula jumlah rakaatnya
merupakan suatu keharusan ruhiah sebagaimana yang telah disyariatkanNya.
Allah itu tidak hanya sekedar dokter jiwa, bahkan Dia pencipta yang maha
mengetahui dan pembuat kebijaksanaan.
Waktu-waktu shalat adalah waktu terbaik bagi manusia yang harus
dipelihara. Karena banyak sekali kebaikan-kebaikan yang didapat melalui
shalat. Hikmah ditentukan waktu-waktu shalat dan mengerjakannya didalam
waktu yang berdekat-dekatan ini berfungsi untuk membaharui rasa tunduk,
rasa takut, dan membaharui rasa kebesaran Allah, dengan mengulang-ulang
shalat dalam sehari.7
Shalat dilakukan secara teratur dan pada waktu-waktu tertentu. Disiplin
dan kesadaran akan waktu memberikan corak dan pola tertentu pada prilaku
muslim dalam arti bahwa dia selalu hidup berencana. Kehidupan yang
dihadapinya dengan persiapan-persiapan ini membuah keteraturan dan
ketertiban hidup yang menumbuhkan rasa optimis dan percaya diri karena
semua tindakan didorong keyakinan rahman dan rahim Allah.8
Shalat itu sangat penting dalam menumbuhkan disiplin dan sikap mental
yang kuat bagi yang selalu mengerjakan dengan baik.
6 Imam Musbikin, Melogikakan Rukun Islam Bagi Kesehatan dan Pskologi manusia,
( Jogjakarta: Diva Pres, 2008 ), hlm. 102. 7 Ahmad Riznanto, Keajaiban Shalat,( Jakarta: Pustaka Al Kausar, 2008 ), hlm.41. 8 Departemen Agama, Pendidikan Agama Islam,( Jakarta: UT, 2003 ), hlm.4.21.
4
Firman Allah:
(#θãΖŠ Ïè tF ó™ $#uρ Î�ö9 ¢Á9$$ Î/ Íο4θn=¢Á9$#uρ 4 $pκ ¨ΞÎ)uρ îο u�/Î7 s3 s9 �ωÎ) ’n?tã t Ïèϱ≈sƒ ø: $# ∩⊆∈∪
Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat itu
sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu' ( Q.S.
Albaqoroh: 45 ).9
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan . Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik
ketika ia berada di sekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarganya
sendiri. Oleh sebab itu penulis beranggapan bahwa tingkat kedisiplina belajar
siswa harus ditanamkan sejak dini agar tercapainya tujuan yang diinginkan.
Disiplin merupakan suatu proses belajar, perlu adanya upaya dari orang tua.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Melatih anak untuk berdisiplin
2. Membiasakan diri berperilaku sesuai nilai-nilai moral dan etika
3. Adanya kontrol orang tua dalam mengembangkan disiplin anak.
Ketiga upaya ini dinamakan kontrol ekternal. Kontrol yang berisonansi
dan keterbukaan ini memudahkan anak untuk menginternalisasi nilai-nilai
moral. Kontrol eksternal ini dapat menciptakan dunia kebersamaan yang
menjadi syarat esensial terjadinya penghayatan antara orang tua dan anak.
Setiap manusia tentu memiliki cita-cita yang ingin diraihnya. Itulah
kodrat manusia yang selalu berusaha memperjuangkan suatu cita-cita yang
didambakan. Belajar dengan rajin dan disiplin merupakan usaha dan
perjuangan yang harus kita lakukan dengan baik. Perjuangan dan usaha yang
baik akan memudahkan kita dalam meraih cita-cita. Belajar merupakan kunci
untuk mencapai cita-cita.Maka tugas utama sebagai siswa adalah belajar
dengan disiplin dan rajin.
9 Departemen Agama, , Pendidikan Agama Islam, hlm.7.
5
Dalam belajar kita membutuhkan waktu dan pengorbanan. Kita harus
dapat memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk belajar sebanyak mungkin.
Orang tua tentu mengharapkan nilai yang baik serta memiliki sikap dan
prilaku yang bermoral. Hal itu tidak begitu saja diraih tanpa perjuangan dan
pengorbanan.
B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Berdasarkan uraian diatas maka ada beberapa alasan yang mendorong
penulis untuk memilih judul tersebut
1. Peranan pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar siswa sangat
diperlukan dalam membantu meningkatkan perilaku anak didik.
2. MI Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
memperhatikan aktivitas kedisiplinan siswa, sehingga berbagai usaha yang
dilakukan oleh lembaga ini terutama guru sebagai pendidik sangat
memperhatikannya demi untuk memajukan pendidikan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pelaksanaan ibadah shalat dan
kedisiplinan belajar siswa dalam kehidupan sehari-hari terutama
dilingkungan madrasah.
C. PENEGASAN ISTILAH
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dan terbatasnya kemampuan
penulis dan luasnya permasalahan, maka masalah yang dibahas dari judul
skripsi “ Studi korelasi Antara Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan
Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Tahun Pelajaran
2010/2011”. Penulis menetapkan batasan-batasan masalah untuk menghindari
kemungkinan penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam
penggunaan kata-kata pada judul penelitian ini perlu penjelasan beberapa
istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian .
Studi Korelasi : Belajar, kajian, telaah, penelitian, penyelidikan ilmiah.
Korelasi berasal dari kata “Correlate” yang artinya
hubungan atau keadaan berhubungan atau
6
dihubungkan.10
Jadi Studi korelasi yaitu penelitian,
penyelidikan ilmiah yang bertujuan untuk mencari
hubungan.
Pelaksanaan Ibadah : Proses, cara, Perbuatan melaksanakan. Ibadah berarti
Segala yang disukai Allah dan yang diridlaiNya baik
perbuatan, maupun perkataan, baik terang maupun
tersembunyi.11
Jadi pelaksanaan ibadah yaitu Suatu
proses kegiatan yang dilakukan atas perintah Allah dan
semata-mata mengharap Ridla dari Allah.
Shalat : Menurut bahasa shalat berarti berdo’a12
.
Sedangkan menurut syara’ pengertian shalat adalah :
� ������ ���� ������ ����� ����������� ��� ��� !��
Perbuatan ( gerak ) yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu.
Kedisiplinan : Kedisiplinan berasal dari kata " displin " yang berarti
mentaati.13
Yaitu mentaati peraturan yang berlaku di
suatu tempat atau suatu kondisi.
Belajar : Proses memperoleh pengetahuan, dalam arti lain belajar
adalah suatu perubahan kmampuan bereaksi yang relatif
renggang sebagai hasil latihan yang diper kuat.14
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diajukan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
10 Purwodarminto, WJS. Kamus Besar Bahasa Indonesia. ( Jakarta : Balai Pustaka
1976 ) hlm. 348. 11 Teungku M. Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah ditinjau dari segi Hukum dan
Hikmah ( Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000 ) hal. 7 12 Imam Taqiyuddin, Kifayatul Ahyar, t.t.p, Darul Ihya’,t.t , hlm. 82 13 Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta Cet 4 Tahun 2007), hal. 268
14 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2007)
hlm. 91
7
1. Bagaimana Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah shalat siswa kelas VI di MI
Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak ?
2. Bagaimana Kedisiplinan belajar siswa kelas VI di MI Nurul Huda
Sidokumpul Guntur Demak ?
3. Adakah korelasi antara Pelaksanaan Ibadah shalat dan Kedisiplinan Siswa
kelas VI di MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak, kalau ada, apa
hubungan yang diperoleh positif atau negatif, dan bagaimana kekuatan
hubungannya , serta bagaimana signifikannya yang dihasilkan ?
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan adalah target yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian.
Sutrisno Hadi mengatakan suatu penelitian ( research ) khususnya dalam
ilmu-ilmu pengetahuan empiris pada umumnya untuk menemukan,
mengembangkan atau menguji kebenaran suatu penelitian. Atas dasar
pendapat diatas, maka dapat ditetapkan tujuan penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan ibadah shalat siswa kelas VI di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.
2. Untuk mengetahui kedisiplinan belajar siswa kelas VI di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.
3. Untuk mengetahui adakah korelasi antara kedisiplinan pelaksanaan ibadah
shalat dan kedisiplinan belajar siswa kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Huda sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.
F. HIPOTESIS
Hipotesis adalah "suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti data yang terkumpul".15
Sedangkan
menurut Ibnu Hadjar bahwa hipotesis adalah "prediksi terhadap hasil
penelitian yang diusulkan".16
15 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,
Jakarta, 1993, hlm. 67.
8
Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis
adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian,
yang mungkin benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan
akan ditolak jika salah.
Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
“Ada korelasi yang signifikan antara Pelaksanaan Ibadah shalat dan
Kedisiplinan belajar siswa kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Sidokumpul”.
G. METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan pada kesempatan ini adalah penelitian
lapangan (feld research) . Untuk menyelesaikan kegiatan ini ditempuh dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu :
1. Variabel pelaksanaan ibadah shalat siswa kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda sidokumpul dilambangkan dengan huruf (X)
2. Variabel kedisiplinan belajar siswa MI Nurul Huda Sidokumpul
dilambangkan dengan huruf (Y)
2. Populasi
Populasi adalah "Keseluruhan subjek yang akan diteliti".17
Sugiyono mengartikan populasi adalah "Wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek / subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang diterapkan olah peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya".18
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari kelas
VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur
16 Ibnu Hadjar , Dasar-Dasar Metodolgi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan , Raja
Grafindo Persada, Jakarta,1996, hal. 61. 17 Ibnu Hadjar , Dasar-Dasar Metodolgi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan., hlm.,
115. 18 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2002), hlm. 55.
9
Kabupaten Demak tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 40 siswa,
dari semua siswa kelas VI tersebut menjadi obyek penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah
subyek dari mana data diperoleh. Sedang data adalah hal yang diperoleh
dari penelitian melalui subyek penelitian.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
meggunakan metode Angket, Peneliti merasa perlu untuk menggunakan
metode angket ini yaitu data yang berhubungan dengan kedisiplinan
pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar dengan mengumpulkan
data dari obyek yang telah direncanakan dengan cara mengajukan
sejumlah pertanyaan secara tertulis yang harus dijawab oleh responden
dengan memilih daftar isian tersebut.
4. Teknik Analisis Data
Dalam pengolahan data penulis menggunakan tiga tahapan :
1. Pendahuluan
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul digunakan metode
statistik. Data-data yang bersifat kualitatif diubah menjadi data
kuantitatif yang berupa angka-angka dengan cara memberi nilai pada
semua alternatif. Jawaban-jawaban sebagai berikut :
a. Alternatif jawaban A diberi skor 4
b. Alternatif jawaban B diberi skor 3
c. Alternatif jawaban C diberi skor 2
d. Alternatif jawaban D diberi skor 1
2. Analisis Lanjut
Adapun teknik analisis yang digunakan adalah teknik "Korelasi
Product Moment" yaitu :
10
r XY =
Σ
−Σ
Σ
−Σ
ΣΣ−Σ
N
)Y(Y
N
)X(X
N
)y)(x(XY
22
22
19
Keterangan :
X = Pelaksanaan Ibadah Shalat
Y = Kedisiplinan Belajar Siswa
N = Jumlah responden
Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah :
Kemudian dikonsultasikan pada taraf signifikansi 1% atau 5%.
19 Sutrisno Hadi, Statistik Jilid II, Andi Offset Yogyakarta, 2000, hal. 240.
11
H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Dalam penulisan skripsi ini di bagi atas lima bab , sebelum itu didahului
transitasi yang berisi halaman judul , halaman nota pembimbing, halaman
pengesahan, halaman moto, kata pengantar daftar isi, daftar table, dan daftar
lampiran, kemudian masuk kepada bab sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, rumusan masalah, penegasan istilah,
alasan pemilihan judul, tujuan penulisan skripsi, hipotesis,
metode penulisan skripsi, sistematika penulisan skripsi
BAB II : KAJIAN UMUM TENTANG KEDISIPLINAN
PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN
KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA
Dengan Sub Bab Ibadah Shalat Yang Meliputi Pengertian
Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat, Tujuan Dan Hikmah
Shalat, Fungsi Dan Esensi Shalat, Aspek-Aspek Yang
Mempengaruhi Pelaksanaan Ibadah Shalat, Kedisiplinan
Belajar Siswa Kelas VI Yang Meliputi Pengertian
Kedisiplinan, Bentuk-Bentuk Disiplin, Macam-Macam
Disiplin, Upaya Membentuk Watak Disiplin, pengertian
belajar, bentuk-bentuk belajar Dan Korelasi Kedisiplinan
Pelaksanaan Ibadah Shalat Dengan Kedisiplinan belajar
Siswa Kelas VI Di MI Nurul Huda Sidokumpul
BAB III : REALITA KEDISIPLINAN PELAKSANAAN IBADAH
SHALAT DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA
KELAS VI DI MI NURUL HUDA SIDOKUMPUL
KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK TAHUN
PELAJARAN 2010/2011
Dengan Sub Bab : Kondisi Umum Yang Meliputi, Sejarah
Singkat Berdirinya, Letak Geografis, Struktur Organisasi
Kepengurusan, Keadaan Guru, Dan Karyawan, Keadaan
Murid Tahun Pelajaran 2010/2011, Kondisi Khusus Yang
12
Meliputi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat Siswa
Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul dan Kedisiplinan
belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul.
BAB IV : ANALISIS TERHADAP KORELASI ANTARA
KEDISIPLINAN PELAKSANAAN SHALAT DAN
KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VI MI
NURUL HUDA SIDOKUMPUL
Yang Meliputi : Analisis Terhadap Kedisiplinan Pelaksanaan
Ibadah Shalat, Analisis Terhadap Kedisiplinan belajar Siswa,
Dan Analisis Terhadap Korelasi Kedisiplinan Pelaksanaan
Ibadah Sholat Dan Kedisiplinan Belajar Siswa.
BABV : PENUTUP
Yang meliputi : kesimpulan, saran-saran, dan penutup.
Bagian akhir skripsi yang meliputi daftar pustaka dan lampiran – lampiran
11
BAB II
PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN
KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat
Kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat merupakan gabungan dari
beberapa kata yang mempunyai arti tertentu diantaranya yaitu :
Kedisipilinan, Pelaksanaan, Ibadah, dan Shalat.
Kedisiplinan berasal dari kata " disiplin " yang berarti mentaati atau
kepatuhan.20
Disiplin merupakan suatu sistem pengendalian yang
diterapkan oleh pendidik terhadap anak didik agar dapat berfungsi di
masyarakat, dan disiplin merupakan proses yang diperlukan agar seseorang
dapat menyesuaikan dirinya. Disiplin juga diartikan sebagai suatu proses
belajar mengajar yang mengarah kepada ketertiban dan pengendalian diri.
Orang tua yang disiplin adalah orang tua yang konsisten dapat diandalkan
dan berkomunikasi langsung dengan jelas, dapat menciptakan sistim yang
baik dan menjadi model atau contoh bagi anak-anaknya.
Sebagai manusia kita tidak hidup sendiri, tetapi selalu berada
didalam kelompok masyarakat. Disiplin bukanlah merupakan suatu
paksaan dari luar namun harus dari dalam diri orang tersebut. Dalam suatu
proses pendidikan, anak diharapkan mampu memahami disiplin agar
mereka dapat bekerjasama dengan orang lain. Karena itu mungkin tanpa
adanya prilaku saling menghargai, maka suatu nilai-nilai yang telah
disepakati tidak akan berjalan dengan baik.
Mendisiplinkan anak pada dasarnya mengajarkan anak untuk
bertindak secara sukarela berdasarkan suatu rangsangan peraturan dan tata
tertib yang membatasi, terlepas apakah kelakuan itu diterima atau tidak.
20 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta:
Balai Pustaka, 2007 ), hlm. 268.
12
Sewaktu anak masih kecil ia membutuhkan keteladanan dan model prilaku
karena ia belum tahu nengenai baik buruknya prilaku.21
sedangkan menurut ilmiah yaitu cara pendekatan yang mengikuti
ketentuan yang pasti dan konsisten utuk memperoleh pengertian dasar yang
menjadi tujuan.22
Pelaksanaan menurut kamus bahasa indonesia berarti:
proses, cara, perbuatan melaksanakan.23
Pelaksanaan merupakan suatu
kegiatan yang akan dilakukan atau telah dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang atas suatu hal.
Pengertian ibadah menurut bahasa berarti taat, menurut, mengikut,
tunduk.24
Ibadah secara etimologis berasal dari bahasa Arab dari madhi
yaitu abada ya’ budu ibadatan yang artinya : mengesakan, melayani dan
patuh.25
Ibadah adalah segala perbuatan yang disukai Allah dan yang di
ridlaiNya, baik berupa perkataan maupun perbuatan dan secara terang
maupun tersembunyi26
. Dalam pengertian lain ibadah adalah
Memperhambakan diri kepada Allah dengan taat melaksanakan segala
perintah dan anjuran-Nya, serta menjahui segala larangan-Nya karena
Allah semata; baik dalam bentuk kepercayaan, perkataan, maupun
perbuatan.27
Orang beribadah berusaha melengkapidirinya dengan perasaan
cinta, tunduk dan patuh kepada Allah SWT.
Dalam pengertian yang lebih khusus, sebagaimana umunya dipahami
oleh masyarakat menunjuk kepada amal perbuatan tertentu yang secara
khas bersifat keagamaan dengan sumber-sumber suci. Shalat menurut
21 Suryadi, Kiat Jitu dalam Mendidik Anak, ( Jakarta: Edsa Mahkota, 2006 ), hlm.
71. 22 Hasan Alwi , Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2002 ),
hlm. 268
Hasan Alwi , Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 627. 24 Tengku Muhammad Hasby Ash Shidiqi, Kuliah Ibadah di Tinjau dari Segi
Hukum dan Hikmah, ( Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000 ), hlm. 1. 25 M. Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, (Semarang: CV. Bima Sejati, 2006),
hlm. 96. 26 M. Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, hlm.7. 27 M. Abdul Mujib, Kamus Istilah Fikih, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002), hlm.
109.
13
bahasa adalah doa'. Adapula yang berkata, shalat itu bermakna doa' ta'zim,
rahmah dan berkat, dan bermakna puji.28
Jadi pengertian kedisiplinan pelaksanaan shalat adalah ketaatan,
kepatuhan dan kepasrahan hamba kepada TuhanNya dengan penuh
kerendahan hati yang dinyatakan sejelas-jelasnya dan disertai dengan bacaan-
bacaan suci yang seakan-akan dirancang sebagai dialog denganNya yang
dimulai dengan bacaan takbir dan diakhiri dengan salam yang terjadi dan
dilaksanakan secara terus menerus serta berkesinambungan.
Shalat adalah sebagai fondamen kedua dalam agama Islam Mengerjakan
shalat tepat waktu dan dilakukan diawal waktunya merupakan amal kebaikan
yang paling utama, mendirikan bukti keimanan kepada Allah. Mengabaikan
shalat akan mengundang kemurkaan Allah yang Maha Pengasih. Dan menjaga
pelaksanaannya akan memudahkan meraih kebahagiaan.29
Hukum shalat
adalah wajib ‘aini dalam arti kewajiban yang ditujukan kepada setiap orang
yang telah dikenai beban hukum (mukallaf) dan tidak lepas kewajiban
seseorang dalam shalat kecuali bila telah dilakukannya sendiri sesuai dengan
ketentuannya dan tidak dapat diwakilkan pelaksanaanya.30
Tujuan syara’ yang menetapkan kewajiban shalat atas manusia yang
terpenting diantaranya supaya manusia selalu mengingat Allah. Hubungan
langsung antara manusia dengan Allah penciptaanya adalah pada waktu
manusia mengingat Allah yang biasa disebut zikir. Allah menyuruh memeper
banyak zikir baik dalam keadaan berdiri, duduk atau sambil berbaring31
.
Tentang suruhan Allah untuk ber zikir terdapat dalam surat Ali Imron ayat 41:
ä. øŒ$#uρ y7−/§‘ #Z�/ÏWŸ2 ôx Îm7 y™ uρ Äc Å yèø9$$ Î/ Ì≈x6ö/M} $#uρ ∩⊆⊇∪
Dan ingatlah Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah diwaktu petang
dan pagi hari
28 Muhammad Hasby As Shidiqi, Op. Cit, hlm. 130. 29 Abu Malik Kamal bin Syayid Salim, Fiqh Sunah untuk Wanita, ( Surabaya: Al
I'tishom Cahaya Umat, 2007 ), hlm. 97. 30 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fikih, (Jakarta: Prenada Media, 2003),
hlm. 21-22.
14
Shalat dalam ajaran Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting,
terlihat dari pernyataan yang terdapat pada Alqur'an dan Sunah:
1) Shalat dinilai sebagai tiang agama
2) Shalat merupakan kewajiban yang pertama diturunkan atau diajarkaan
kepada nabi
3) Shalat merupakan kewajiban universal, yang telah diwajibkan Allah
kepada Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.
4) Shalat merupakan indikasi orang yang bertaqwa
5) Shalat merupakan ciri dari orang yang berbahagia memperoleh
kemenangan, sebagaimana firman Allah:
ô‰s% yxn= øùr& tβθãΖ ÏΒ÷σ ßϑ ø9$# ∩⊇∪ t Ï% ©! $# öΝ èδ ’Îû öΝ Íκ ÍE Ÿξ|¹ tβθãèϱ≈yz ∩⊄∪
Sungguh beruntung orang-orang yang beriman ( yaitu ) orang yang
khusyu' dalam shalatnya.32
6) Shalat mempunyai fungsi untuk menjauhkan diri dari perbuatan keji
dan munkar.
ã≅ ø?$# !$ tΒ zÇrρ é& y7 ø‹s9Î) š∅ ÏΒ É=≈tGÅ3 ø9$# ÉΟ Ï% r&uρ nο 4θn= ¢Á9$# ( �χ Î) nο 4θn= ¢Á9$# 4‘ sS÷Ζ s? Ç∅ tã Ï!$t± ósx ø9$# Ìs3Ζ ßϑ ø9$#uρ 3 ãø.Ï% s!uρ «!$# ç�t9 ò2r& 3 ª!$#uρ ÞΟ n= ÷ètƒ $tΒ tβθãèoΨóÁs? ∩⊆∈∪
Bacalah kitab Alqur'an yang telah diwahyukan kepadamu
( Muhammad ) dan laksanakan shalat sesungguhnya shalat itu
mencegah perbuatan keji dan munkar. Dan ( ketahuilah ) mengingat
Allah ( shalat ) itu lebih besar keutamaannya dari ibadah yang lain.
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan ( Q.S. Al Ankabut: 45 ).33
Shalat seharusnya dikerjakan dengan sempurna baik rukun maupun sunah-
sunahnya dan orang yang mengerjakannya sudah merealisasikan adab dhahir
dan batinnya, salah satu adab dhahir shalat adalah mengerjakannya dengan
organ tubuh secara sempurna, sementara adab batinnya adalah kekhusyu'an,
32 Departemen Agama, Alqur'an dan Terjemahannya, ( Jakarta: Tiga Serangkai,
2007 ), hlm. 342. 33 Departemen Agama, Alqur'an dan Terjemahannya, hlm. 401.
15
Kekhusyu'anlah yang dapat menjadikan shalat memiliki peran penting dalam
penyucian jiwa. Kekhusyu'an adalah ciri pertama orang yang beruntung,
Orang-orang yang khusyu' dalam shalat adalah orang yang berhak mendapat
kabar gembira dari Allah.
Kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat sangat berkaitan dengan
pembagian waktu shalat ini meyakini adanya hikmah yang terkandung di
dalamnya antara lain:
1. Shalat Subuh dikerjakan waktu fajar, agar manusia terbangun dari
tidurnya.
2. Shalat Zuhur dilaksanakan di siang hari, agar manusia ingat akan
Tuhan-Nya saat sedang asyik-asyiknya bekerja.
3. Shalat Asar dilaksanakan sore karena manusia semakin sibuk dengan
urusan dunianya. Maka, Allah memintanya untuk mendirikan shalat.
4. Ketika waktu magrib menjelang, maka mulailah matahari terbenam
yang menandakan waktu siang telah berakhir dan malam akan segera
menjelang.
5. Shalat Isya’ manusia diminta melakukan refleksi diri tentang apa yang
telah dilakukannya seharian.
Dari perbedaan waktu shalat itu, jelas sekali bila Allah selalu
mengingatkan kita sebagai hambanya agar menyembah Tuhan yang telah
menciptakannya yang telah ditetapkan waktu-waktunya.
a. Tujuan, Dan Hikmah Kedisiplinan Ibadah Shalat
Shalat merupakan tiang agama dan penghapus dosa bagi dosa
yang terjadi diantara satu shalat dengan shalat lainya selama dosa-dosa
besar dijauhi. Jika kita menelusuri kitab suci yang diturunkan Allah dan
sunnah Nabi Muhammad SAW, maka kita akan menemukan adanya
perhatian yang begitu besar terhadap masalah shalat, Bapak para Nabi
16
yaitu Nabi Ibrahim berdo’a kepada Tuhannya agar Allah menjadikan
dirinya dan keturunannya termasuk orang yag mendirikan shalat.34
1. Tujuan Kedisiplinan Shalat
1. Untuk mengingat Allah di setiap waktu dan tempat
Shalat merupakan ibadah yang diwajibkan kepada manusia agar ia
selalu mengingat Allah dimanapun ia berada dan dalam keadaan
apapun. Sebagaimana firman Allah dalam suarat Al-Ahzab ayat 41
$ pκ š‰r'≈ tƒ t Ï% ©! $# (#θãΖtΒ#u (#ρâ- è0 øŒ$# ©!$# #[ ø.ÏŒ #Z�/ÏVx. ∩⊆⊇∪
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut
nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
2. Untuk mencegah manusia dari perbuatan tercela
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ankabut ayat 45
�χ Î) nο 4θn=¢Á9$# 4‘ sS÷Ζ s? Ç∅tã Ï!$ t± ósx ø9$# Ìs3Ζ ßϑ ø9$# uρ 3 ãø. Ï% s!uρ «!$# ç� t9 ò2r& 3 ª!$#uρ ÞΟ n= ÷ètƒ $tΒ tβθãèoΨóÁ s? ∩⊆∈∪
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji
dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
3. Sebagai kafarat atas dosa-dosa yang telah dilakukan
4. Sebagai disiplin waktu
Shalat adalah ibadah yang telah ditetapkan waktu-waktunya,
sehingga untuk itu setiap mukmin wajib memeliharanya. Sebagaimana
firman Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 103
¨β Î) nο 4θn= ¢Á9$# ôM tΡ%x. ’n? tã š ÏΖ ÏΒ÷σ ßϑ ø9$# $Y7≈tF Ï. $ Y?θè% öθΒ ∩⊇⊃⊂∪
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman.
5. Penyelamat manusia dari siksa Neraka35
34 Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fikih Ibadah, (Jakarta : Amzah,2005), hlm. 150.
17
2. Hikmah Kedisiplinan Shalat
Sebagian Hikmah disyariatkannya Shalat adalah bahwa shalat itu
dapat membersihkan jiwa , dapat mensucikannya, dan menjadikan
seorang hamba layak bermunajat kepada Allah di dunia dan berada
dekat denganNya ketika di akhirat.36
Shalat lima waktu mampu
membawa pelakunya berbuat adil dan mensucikan serta mendekatkan
diri kepada Allah.37
Selain itu Hikmah yang dapat diambil dari shalat
yaitu:
a) Menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar setia saat
b) Memperoleh ketenangan jiwa, sebagaiman firman Allah dalam
surat Al-Ra’du ayat 28
t Ï% ©! $# (#θãΖ tΒ#u ’ È⌡uΚ ôÜ s? uρ Ο ßγ ç/θè=è% Ìø. É‹Î/ «!$# 3 Ÿωr& Ìò2 É‹ Î/ «!$# ’È⌡ yϑ ôÜ s? Ü>θè=à) ø9$# ∩⊄∇∪
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.38
Menurut Wijaya kusumah Orang yang disiplin shalat, insya Allah
akan memperoleh kelapangan rezeki, keberkahan harta. Cuma untuk
menjamin kedisiplinan ini dibutuhkan sebuah amalan yang terjaga,
yaitu :
a. menjaga wudhu setiap saat
b. membiasakan baca Alquran dan membiasakan hidup dalam majelis
taklim.
Menurut KH. Muhammad Rusli Amin,MA telah menjelaskan
bahwa diantara hikmah shalat adalah:
a) Sebagai penghapus dosa-dosa manusia
35 Hasan Shaleh, Kajian Fiqih Nabawi dan Fiqih Konteporen, (Jakarta:PT
Rajagrafindo Persada, 2008), halm. 56-60. 36 Abu Bakar Jabir, Minhajul Muslim, (Surakarta: Insan Kamil, 2009) hal. 363. 37 Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, Feqih Wanita Edisi Legkap,( Jakarta:
Pustaka Al Kausar, 2006 ), hlm. 113.
38 Amir Syaifuddin, Garis-garis besar Fikih,(Bogor:Kencana, 2003 ), hlm. 23.
18
b) Dijaga oleh malaikat dari hal-hal yang munkar
c) Dimohonkan ampunan dan rahmat Allah oleh para malaikat
d) Membangun kekuatan moral
e) Menghilangkan keluh kesah
f) Sebagai sarana meraih pertolongan Allah
g) Keselamatan dari adzab Allah
h) Menjadi pewaris surga firdaus.39
b. Aspek-Aspek Yang Mempengeruhi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah
Shalat
Setiap manusia didasarkan atas kehendak apa yang telah
dilakukan oleh manusia timbul dari kejiwaan walaupun panca indra
kesulitan melihat, pada dasar kejiwaan namun dapat dilihat
perilakunya.
Aspek yang mempengaruhi kedisiplinan pelaksanaan ibadah
shalat antara lain:
1. Aspek Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang
memberikan banyak pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan
sosial anak. Keluarga merupakan media sosialisasi yang paling efektif
bagi anak.40
. Tanggung jawab orang tua atas pembentukan sebuah
keluarga muslim. Kewajiban pertama yang harus dilakukian adalah
mengubah rumah menjadi rumah muslim yang taat pada Allah. Betapa
bahagia hidup didalam rumah yang semua penghuninya bersujud pada
Allah.
Firman Allah:
ö ãΒù&uρ y7 n=÷δr& Íο 4θn= ¢Á9$$Î/ ÷�É9 sÜ ô¹ $#uρ $pκ öDn= tæ ∩⊇⊂⊄∪ ) #$ :&'( (
39 Ahmad Riznanto, Keajaiban shalat,( Jakarta: Pustaka Al Kausar, 2008 ),hlm. 45. 40 Enung Fatimah, MM, Psikologi Perkembangan ,( Bandung: Pustaka Setia, 2006 ),
hlm. 92.
19
Dan perintahlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar
dalam mengerjakannya.41
Para orang tua hendaknya memilih sarana terbaik untuk anak-
anak mereka dalam mengajarkan dan mengenalkan Allah. Secara
umum, sosok pertama yang mengajarkan shalat pada anak adalah kedua
orang tua baik ayah atau ibu.
Nabi telah menentukan usia yang tepat untuk mengajarkan shalat
pada anak-anak. Karena pada usia tersebut anak hanya meniru kedua
orang tuanya dan rasa senang mereka pada shalat.42
Sebagaimana sabda
Rasulullah :
*�+ ,�-� �.� �/0� � �123�� ��� �4��� �.��5�� 6-+ ,�-� �.�
7 �4-� ������ 6-+ ��� *8�9:� ) 2��2 �� ;��� <=>?(
Perintahlah anak-anakmu agar shalat saat mereka telah berumur tujuh
tahun ,pukullah mereka saat mereka telah berumur sepuluh tahun dan
pisahlah tempat tidur mereka. 43
Adapun hikmah dari perintah shalat tersebut adalah sebagai berikut:
a) Agar anak-anak belajar shalat sejak masa pertumbuhan mereka,
terbiasa mengerjakan dan menegakkan sejak masa pertumbuhan
kuku-kukunya.
b) Agar mereka terdidik dalam ketaatan kepada Allah menegakkan
hakNya, bersyukur dan kembali kepadaNya, percaya dan
bersandar kepada Nya, serta kembali kepadaNya dalam hal yang
menimpa dan menakutkan dirinya.
c) Agar dalam ibadah tersebut mereka mendapatkan kebersihan
rohaninya, kesehatan jasmaninya, pendidikan akhlaknya serta
perbaikan perkataan dan perbuatannya.44
41 Departemen Agama, Alqur'an dan Terjemahannya., hlm. 321. 42 Musthafa Abul Muathi, Ingin Anak Anda Rajin Shalat,( Solo: Aqwam Media
Profetika, 2008 ), hlm.42. 43 Imam Hafid Abi Sulaiman bin As'at Asajisatani, Sunan Abu Daud,( Bairut
Libanon: Darul Kutub Ilmiyah, 1997 ), hlm. 173.
20
2. Aspek Lingkungan
Jika anak hidup di lingkungan yang baik atau keluarga yang
menegakkan kedisiplinan shalat maka akan mendapati anak tersebut
menirukan kedua orang tuanya dalam shalat mereka. Dimulai dari
sinilah masa pertama dalam pendidikan shalat pada anak dimulai yaitu
masa meniru. Ketika anak mendengar suara adzan, rumah tempat
tinggalpun berubah. Saat ia melihat semua orang bergegas mengambil
air wudlu, kemudian pergi untuk shalat di masjid atau di rumah.
Tentunya sebuah persoalan bila anak tidak memperhatikan semua
kesibukan ini. Namun kemungkinan itu sangat kecil terjadi karena anak
peniru yang akan berbuat seperti yang diperbuat keluarganya baik
orang tuanya maupun saudaranya. Masa inilah yang sangat
berpengaruh terhadap kehidupan anak-anak.
Berbagai perbuatan pada masa meniru ini akan tertanam dalam
diri anak dan ia tumbuh dengannya. Masa itu bagaikan dasar dalam
pendidikan shalat pada dirinya. Masa meniru ini dimulai dalam
kehidupan anak kira-kira ketika berumur dua tahun. Hal ini bisa
diperhatikan dengan peniruan anak terhadap ayah dan ibunya pada saat
shalat dan mempraktekkannya dengan gerakan-gerakan yang serupa
dengan apa yang diperbuat oleh ayah dan ibunya.
3. Aspek Pendidikan
Langkah awal yang harus dilakukan orang tua adalah:
a) Mengenalkan kebersihan dalam arti berwudlu serta mengenalkan
adzan dengan penjelasannya.
b) Mengenalkan rukun-rukun dari segi praktek dan segi ilmunya.
Pengajaran dari segi praktek dalam pengajaran rukun-rukun serta
waktu-waktu pelaksanaan shalat kepada anak-anak adalah sesuatu
yang akan menetap dan tertanam dalam benak anak-anak. Hal ini
terbukti ketika jibril mengajarkan shalat pada nabi secara praktek
44 Musthafa Abul Muathi, Ingin Anak Anda Rajin Shalat., hlm. 43.
21
dan menjelaskan waktu-waktunya mulai dari shalat dhuhur, ashar,
maghrib, isya', dan subuh.
c) Penerepan dan Pengawasan.
Setelah pengajaran dari segi pratek dan keilmuan telah
dilalui, hendaknya orang tua selalu melakukan pengawasan
terhadap anak-anak. Kita harus melihat mereka saat mereka sedang
mengerjakan shalat, apakah shalat benar atau salah. Kemudian kita
mulai membenarkan setiap kesalahan yang kita temukan dalam
shalat anak satu demi satu.45
4. Aspek Teman
Faktor terpenting yang mempengaruhi tingkah laku dan akhlak anak-
anak kita adalah teman. Hal ini disebabkan akhlak, adab dan kebiasaan
pergaulan itu berubah-ubah dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Oleh
karena itu memilih teman tersebut harus baik perkataannya, berasal dari
lingkungan yang baik dan beriman.
Apabila teman anak-anak kita baik, kita akan melihat pengaruh
positifnya dalam kehidupan mereka. Teman adalah kawan duduk yang
dekat bagi anak-anak dan dengannya mereka akan berpengaruh, bahkan
akhlak mereka akan berubah sesuai dengan akhlak teman tersebut. 46
2. Kedisiplinan Belajar Siswa
a. Pengertian Kedisiplinan Belajar
Kedisiplinan berasal dari kata " disiplin " yang berarti mentaati atau
kepatuhan.47
Mendisiplinkan anak pada dasarnya mengajarkan anak untuk
bertindak secara sukarela berdasarkan suatu rangsangan peraturan dan tata
tertib yang membatasi, terlepas apakah kelakuan itu diterima atau tidak.
46 Musthafa Abul Muathi, Ingin Anak Anda Rajin Shalat, hlm. 130. 47 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta:
Balai Pustaka, 2007 ), hlm. 268.
22
Sewaktu anak masih kecil ia membutuhkan keteladanan dan model prilaku
karena ia belum tahu nengenai baik buruknya prilaku.48
Dalam memilih cara mendisiplinkan anak ada dua pertimbangan
umum yang harus diingat:
1. Orang tua harus memerhatikan pengaruh masa lalunya
2. Temperamen anak akn mempengaruhi pendekatan yang dapat
mereka terima, setelah mendiskusikannya kelebihan dan
kekurangan berbagai pendekatan kedisiplinan.
Kedisiplinan adalah bagian yang sangat kuat dari masa lalu kita, dan
sebagai orang tua pasti mengacu kembali pada pola masa kecil atau
tersedot kearah yang berlawanan. Secara formal anak-anak meminta kita
untuk mendisiplinkan mereka jarang sekali yang tenang atau kondusif
untuk merenung.49
Dalam pembinaan disiplin anak ada tiga elemen yang harus
diperlukan yaitu:
a. Pendidikan
Anak diajarkan mengenal apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan. Ini sangat perlu karena manusia tidak dilahirkan dengan suatu
bekal pengetahuan. Orang tua dan guru bertanggung jawab memberikan
pengetahuan mengenai apa yang diharapkan diharapkan oleh seseorang.
b. Penghargaan
Penghargaan berupa pujian, hadiah atau perlakuan khusus setelah
anak melakukan sesuatu dan tidak mencoba melakukan apa yang
diharapkan atau diinginkan orang tua dari seorang anak
c. Hukuman
Hukuman hanya boleh diberikan bila anak melakukan kesalahan
dengan sengaja.
48 Suryadi, Kiat Jitu dalam Mendidik Anak, ( Jakarta: Edsa Mahkota, 2006 ), hlm.
71. 49 T. Berry Brazelton,M.D, Disiplin Anak, ( Jakarta: Buana Ilmu Populer, 2005 ),
hlm. 41.
23
Berapapun usia anak, ketiga elemen diatas harus disertakan dalam latihan
kedisiplinan.Elemen pertama dan kedua ditekankan bila anak masih
berusia dini, sedangkan unsur ketiga diterapkan saat anak sudah lebih
besar.
Disiplin itu perlu dalam mendidik anak supaya anak dengan mudah:
1) Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengeai
hak milik orang lain
2) Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban dan
secara langsung mengerti larangan-larangan
3) Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk
4) Belajar mengendalikan keinginan dan berbuatsesuatu tanpa mersa
terancam oleh hukuman
5) Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain.
Jadi Kedisiplinan belajar adalah mentaati atau patuh dalam segala
hal yang berhubungan dengan kegiatan yang berproses yang merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan
jenjang pendidikan baik formal maupun non formal.
b. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan Belajar Siswa
1. Disiplin siswa dalam menentukan dan menggunakan cara atau
strategi belajar
Keberhasilan siswa dalam studinya dipengaruhi oleh cara
belajarnya. Siswa yang memiliki cara belajar yang efektip
memungkinkan untuk mencapai hasil atau prestasi yang lebih tinggi
dari pada siswa yang tidak mempunyai cara belajar yang efektip.
Untuk belajar secara efektip dan efisien diperlukan kesadaran
dan disiplin tinggi setiap siswa. Belajar secara efektip dan efisien
dapat dilakukan oleh siswa yang berdisiplin. Siswa yang memiliki
disiplin dalam belajarnya akan berusaha mengatur dan menggunakan
strategi dan cara belajar yang tepat baginya. Jadi langkah pertama
yang perlu dimiliki agar dapat belajar secara efektip dan efisien
adalah kesadaran atas tanggung jawab pribadi dan keyakinan bahwa
24
belajar adalah untuk kepentingan diri sendiri, dilakukan sendiri dan
tidak menggantungkan nasib pada orang lain.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang menyatakan belajar akan
lebih berhasil apabila kita memiliki :
1. Kesadaran atas tanggung jawab belajar,
2. Cara belajar yang efisien,
3. Syarat-syarat yang diperlukan50
Selain memiliki strategi belajar siswa yang tepat, siswa juga
perlu memperhatikan metode atau cara yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan dalam belajarnya. Seperti yang kita ketahui belajar
bertujuan untuk mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan dan
keterampilan. Cara yang demikian itu jika dilakukan dengan penuh
kesadaran dan disiplin tinggi maka akan menjadi suatu kebiasaan,
dan kebiasaan dalam belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Uraian tersebut sejalan dengan pendapat Slameto yang
mengatakan bahwa : ” kebiasan belajar mempengaruhi belajar antara
lain dalam hal pembuatan jadwal belajar dan pelaksanaannya,
membaca dan membuat catatan, mengulagi pelajaran konsentrasi
serta dalam mengerjakan tugas51
Demikianlah cara-cara belajar yang perlu diperhatikan oleh
setiap siswa, karena dengan memiliki cara belajar yang baik akan
membantu siswa dalam mencapai prestasi yang tinggi, dan cara
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik secara teratur setiap hari,
apabila siswa memiliki sikap disiplin. Jadi siswa yang pada dirinya
tertanam sikap disiplin akan selalu mencari dan menentukan cara
belajar yang tepat baginya.
2. Disiplin terhadap pemanfaatan waktu
a) Cara mengatur waktu belajar.
50 Oemar Hamalik, Metoda Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, (Bandung:
Tarsito,2005), hlm. 1. 51 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka
Cipta,1995), hlm. 82.
25
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pelajar atau
siswa adalah banyak pelajar atau siswa yang mengeluh kekuragan
waktu untuk belajarnya, tetapi mereka sebenarnya kurang memiliki
keteraturan dan disiplin untuk mempergunakan waktu secara efisien.
Banyak waktu yang terbuang-buang disebabkan karna mengobrol
omongan-omongan yang tidak habis-habisn. Sikap yang demikian
itu harus ditinggalkan oleh siswa karena yang demikian itu tidak
bermanfaat baginya.
Keterampilan mengatur waktu merupakan suatu keterampilan
yang sangat penting, bahkan ada ahli keterampilan studi yang
berpendapat bahwa ”keterampilan mengelola waktu dan
menggunakan waktu secara efisien merupakan hal yang terpenting
dalam masa studi maupun seluruh kehidupan siswa52
”
Hal ini ditegaskan oleh Harry Shaw sebagai berikut :
”Learning to use time is a valuable skill, one that will play
dividends not only in studying but all through life. In fact, the ability
to use time efficiently may well be one of the most significant
achiements of your entire life”. Yaitu (Belajar menggunakan waktu
merupakan suatu keterampilan perolehan yang berharga,
keterampilan yang memberikan keuntungan-keuntungan tidak saja
dalam studi, melainkan sepanjang hidup. Sesungguhnya,
kemampuan menggunakan waktu secara efisien dapat merupakan
salah satu prestasi yang terpenting dari seluruh hidup anda
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai
kesuksesan dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur
dan berdisiplin memanfaatkan waktunya. Dalam ajaran islam
disiplin dalam pemanfaatan waktu sangat dianjurkan, disiplin bukan
hanya dalam pemanfaatan waktu belajar saja, tetapi disiplin perlu
52 The Liang gie, Cara Belajar Yang Efisien, (Yogyakarta: liberti Yogyakarta,1995),
hlm. 167.
26
juga dilakukan oleh setiap orang dalam setiap waktu dan
kesempatan.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa penggunaan atau
pamanfaatan waktu dangan baik menumbuhkan disiplin dalam
mempergunakan waktu secara efisien.
b) Pengelompokan waktu.
Banyak siswa yang belajarnya kurang dapat memanfaatkan
waktunya dengan sebaik-baiknya karena tidak membagi-bagi
waktunya untuk macam-macam keperluan, oleh karna itu, berbagai
segi dan teknik untuk mengatur pemakaian waktu perlu dipahami
sebagai langkah untuk mengembangkan keterampilan mengelola
waktu studi.
Beberapa pedoman pokok yang perlu dipahami dan kemudian
diterapkan olah siswa adalah sebagai berikut :
1. Kelompokkanlah waktu sehari-hari untuk keperluan studi,
makan, mandi, olah raga, dan urusan-urusan pribadi atau sosial
2. Selidiki dan tentukanlah waktu yang tersedia untuk studisetiap
hari.
3. Setelah mengetahui waktu yang tersedia, setiap siswa
handaknya merencanakan penggunaan waktu itu dengan jalan
menetapkan macam-macam mata pelajaran berikut urutan-
urutannya yang harus dipelajari setiap hari.
4. Setiap siswa perlu pula menyelidiki bilamana dirinya dapat
belajar dengan hasil yang baik.
5. Mata-mata pelajaran yang akan dipalajari diurutkan dari yang
tersukar sampai yang termudah.
6. Siswa hendaknya membiasakan diri untuk seketika mulai
mengerjakan tugas-tugas yang berkorelasi dengan studi.
7. Berkaitan dengan pengembagan kesadaran waktu, setiap siswa
hendaknya menyadari ke mana berlalunya dan untuk apa waktu
27
24 jam sehari (atau 168 jam seminggu, 720 jam sebulan, 8760
setahun) yang dimilikinya. 53
Adapun cara lain yang lebih sederhana mengenai
pengelompokan waktu, menurut Slameto adalah dengan
menggunakan dasar harian, yang terdiri dari 24 jam dengan
perinciannya sebagai berikut :
1. Tidur : ± 8 jam
2. Makan, mandi, olah raga : ± 3 jam
3. Urusan pribadi dan lain-lain : ± 2 jam
4. Sisanya (a, b, c) untuk belajar : ± 11 jam.54
Cara-cara dalam pengelompokan waktu tersebut sangat
bermanfaat bagi siswa dalam menentukan kegiatannya setiap hari
sehingga tidak bayak waktu yang terbuang percuma.
c) Penjatahan waktu belajar.
Setiap siswa perlu mengadakan prinsip belajar secara
taratur.dan untuk belajar secara teratur setiap hari harus mempunyai
rencana kerja. Agar siswa tidak bayak membuang waktu untuk
memikirkan mata pelajaran yang akan dipekajari suatu saat dan apa
yang harus dikerjakannya. Oleh karna itu agar siswa tidak dihinggapi
keraguan-keraguan terhadap apa yang hendak dipelajarinya maka ia
harus punya rencana kerja atau daftar waktu dalam belajar.
Adapun cara untuk membuat jadwal yang baik adalah sebagai
berikut :
1. Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperlua-keperluan
tidur, belajar, makan, mandi, olah raga dan lain-lain.
2. Menyelidiki dan menentukan waktu-waktu yang tersedia setiap
hari.
53 The Liang gie, Cara Belajar Yang Efisien ,hlm. 170.
54 Slameto, Belajar Dan Faktor-Fakto yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka
Cipta,2003), hlm. 83
28
3. Merencanakan peggunaan belajar itu dengan cara menetapkan
jenis-jenis mata pelajaran dan urutan-urutan yang harus dipelajari.
4. Menyelidiki waktu-waktu mana yang dapat dipergunakan untuk
belajar dengan hasil terbaik.
5. Berhematlah dengan waktu, setiap siwa janganlah ragu untuk
memulai pekerjaan, termasuk juga belajar.55
Adapun penjatahan waktu belajar siswa dapat dilakukan
dengan membuat rencana belajar dalam bentuk jadwal belajar.
Baik itu berupa jadwal belajar mingguan, harian, atuapun bulanan,
dengan menentukan jumlah mata pelajaran yang akan dipelajarinya
setiap hari serta menetapkan jadwalnya. Dimana setiap siswa dapat
mengetahui sendiri pelajaran yang sulit ataupun mudah, sehingga
dia dapat menentukan waktu yang sesuai atau cukup untuk
mempelajarinya.
Sejalan dengan hal tersebut, rencana belajar yang baik
mempunyai manfaat atau paedah. Adapun manfaat atau paedahnya
antara lain :
1. Menjadi pedoman danpenuntun dalam belajar, sehingga
perbuatan belajar menjadi lebih teratur dan lebih sistematis.
2. Menjadi pendorong dalam belajar.
3. Menjadi alat bantu dalam belajar.
4. Rencana belajar yang baik akan membantu saudara untuk
mengontrol, menilai, memeriksa sampai di mana tujuan
saudaratercapai56
d) Disiplin terhadap tugas.
1. Mengerjakan tugas rumah
Salah satu prinsip belajar adalah ulangan dan latihan. Sejalan
dengan pendapat yang mengatakan bahwa : ”Mengerjakan tugas
56 Oemar Hamalik, Metoda Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar (Bandung:
Tarsito,2005), hlm. 31-32.
29
dapat berupa pengerjaan tes atau ulangan atau ujian yang
diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat atau mengerjakan
latihan-latihan yang ada dalam buku ataupun soal-soal buatan
sendiri.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka, tugas itu dapat
berupa tes atau ulangan dan juga dapat berupa latihan-latihan soal
atau pekerjaan rumah.jika siswa mempunyai kebiasaan untuk
melatih diri mengerjakan soal-soal latihan serta mengerjakan
pekerjaan rumah dengan disiplin, maka siswa tersebut tidak akan
terlalu kesulitan dalam belajarnya, serta dapat dengan mudah
mengerjakan setiap pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.
Ada beberapa petunjuk mengerjakan tugas dengan baik, baik
itu berupa pekerjaan rumah atau latihan dari buku pegangan soal
buatan sendiri, sebagai berikut :
a) Siapkan terlebih dahulu peralatan dan buku-buku yang diperlukan,
misalnya buku catatanm buku pegangan, ringkasan, rumus-rumus,
daftar-daftar yang lain, kertas, alat tulis, penggaris, jangka,
penghapus dan lain-lain yang diperlukan.
b) Tentukan berapa lama waktunya anda akan mengerjakan tugas
tersebut.
c) Bacalah petunjuk terlebih dahulu dengan baik-baik, jika soal itu
bukan buatan sendiri.
d) Bacalah soalnya satu demi satu dari nomor satu sampai nomor
terakhir.
e) Mulailah mengerjakan dengan memilih nomor yang paling mudah
dulu, baru nomor yang lain dari nomor yang agak mudah sampai
yang terahir.
f) Jika mengalami kesulitan dalam mengerjakannya, lihatlah catatan
atau buku pegangan atau ringkasan untuk mendapatkan tuntunan.
g) Jika terpaksa tidak dapat mengerjakan lagi, catatlah soal itu dan di
lain waktu mintalah petunjuk kepada orang lain, misalnya kepada
30
kakak atau ayah, teman-teman atau kepada guru yang
bersangkutan.
2. Mengerjakan tugas di sekolah
Adapun tugas di sekolah mencakup mengerjakan latihan-
latihan tes atau ulangan harian, ulangan umum ataupun ujian, baik
yang tertulis maupun lisan. Dalam menghadapi tugas-tugas di atas
perlu dilaksanakan langkah-langkah persiapan sebagai berikut :
1. Hindarilah belajar terlalu banyak pada saat-saat terahir
mengerjakan tes (semua bahan hendaknya sudah siap jauh-
jauh sebelumnya).
2. Pelajarilah kembali bahan yang sudah pernah didapat secara
teratur sehari atau dua hari sebelumnya.
3. Buatlah suatu ringkasan atau garis besar tentang bahan yang
sedang dipelajari kembali itu.
4. Pelajarilah juga latihan soal dan hasil tugas yang sudah
pernah dikerjakan.
5. Peliharalah kondisi kesehatan.
6. Konsentrasikan seluruh perhatian terhadap tugas yang akan
ditempuh.
7. Siapkanlah segala alat atau perlengkapan-perlengkapan yang
diperlukan dan jika diperlukan syarat-syarat tertentu,
bereskanlah seawal mungkin.57
3. Disiplinterhadaptatatertib.
Didalam proses balajar mengajar, disiplin terhadap tata tertib
sangat penting untuk diterapkan, karna dalam suatu sekolah tidak
memiliki tata tertib maka proses belajar mengajar tidak akan
berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana,
Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa :
”Peraturan tata tertib merupakan sesuatu untuk mengatur prilaku
57 Oemar Hamalik, Metoda Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, hlm. 89-90
31
yang diharapkan terjadi pada diri siswa” 58
Antara peraturan dan
tata tertib merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
sebagai pembentukan disiplin siswa dalam mentaati peraturan di
dalam kelas maupun diluar kelas.
Untuk melakukan disiplin terhadap tata tertib dengan baik,
maka guru bertanggung jawab menyampaikan dan mengontrol
berlakunya peraturan dan tata tertib tersebut. Dalam hal ini staf
sekolah atau guru perlu terjalinnya kerja sama sehingga tercipta
disiplin kelas dan tata tertip kelas yang baik tampa adanya kerja
sama tersebut dalam pembinaan disiplin sekolah maka akan
terjadi pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertip sekolah
serta terciptanya suasana balajar yang tidak diinginkan.
Oleh karna itu ada beberapa hal yang harus dikembangkan
oleh guru dalam pembinaan disiplin guna terlaksananya tata tertib
dengan baik antara lain yaitu :
1. Mengadakan perencanaan secara kooperatif dengan murid-
murid yaitu demi terjaminnya hak dan kewajiban masing-
masing dan demi tercapainya tujuan bersama.
2. Mengembangkan kepemimpinan dan tanggung jawab kepada
murid-murid.
3. Membina organisasi dan prosedur kelas secara demokratis.
4. Mengorganisir kegiatan kelompok besar maupun kecil.
5. Memberi kesempatan untuk berdiri sendiri, berpikir kritis
terutama mengemukakan dan menerima pendapat.
6. Memberi kesempatan untuk mengembangkan kepemimpinan
dan kerja sama.
7. Menciptakan kesempatan untuk mengembangkan sikap yang
diinginkan secara social psikologis59
58 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek(Jakarja: Rineka
Cipta,1993),hlm. 122. 59 Subari, Supervise Pendidikan (Dalam Rangka Perbaikan Situasi Belajar)(Jakarta:
Bina Aksara,1994), h.lm. 168.
32
Dengan demikian untuk terciptanya disiplin yang harmonis
dan terciptanya disiplin dari siswa dalam rangka pelaksanaan
peraturan dan tata tertib dengan baik, maka di dalam suatu
lambaga atau lingkungan sekolah perlu menetapkan sikap
disiplin terhadap siswa, agar tercipta proses belajar mengajar
yang baik.
c. Bentuk-bentuk Disiplin Belajar
Bentuk disiplin yang diterapkan msing-masing orang tua kepada
anaknya ada tiga yaitu:
1. Disiplin Otoritatif
Disiplin ini diberlakukan berdasarkan aturan tanpa alasan,
biasanya diterapkan orang tua zaman dulu. Seorang anak harus
menerapkan aturan tanpa bisa menolak alasannya, bentuk disiplin ini
jarang memberikan penghargaan sebab dikhawatirkan akan
memanjakan anak atau melemahkan motivasi, sedangkan hukuman
akan ditentukan bentuk fisik, tanpa memeriksa terlebih dulu apa
kesalahan yang dilakukan.
2. Disiplin Permisif
Tipe ini kebalikan dari tipe otoritatif. Anak diijinkan untuk
melakukan apa saja yang disukai. Hanya sedikit aturan dan
bimbingan yang diberikan orang tua. Bila anak melakukan apa saja
yang diharapkan ia akan dianggap pantas menerima rasa puas
sebagai imbalan dari apa yang telah dilakukannya.
3. Disiplin Demokratis
33
Menekankan penjelasan dan arti yang mendasari peraturan,
penghargaan, terutama pujian, diberikan secara murah hati bila anak
melakukan hal yang benar atau berusaha melakukan apa yang
diharapkan.
Hukuman diterapkan bila anak sengaja melakukan kesalahan,
dan sebelumnya anak diberikan kesempatan menjelaskan mengapa
sampai berbuat kesalahan. Tipe pada disiplin ini jarang memberikan
hukuman fisik. Dari ketiga tipe tersebut diatas, tidak sama tipe bisa
diterapkan pada semua anak, karena setiap anak mempunyai
pembawaan yang berbeda dan setiap keluarga memiliki pola
kehidupan sendiri. 60
d. Korelasi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat Dengan
Kedisiplinan Belajar Siswa
Shalat yang dilakukan dengan tepat waktu dan khudhu' akan
menghasilkan penuhnya hati kita dengan kehadiran Allah.
Firman Allah:
$Β... Ÿ≅yèy_ ª!$# 9≅ ã_tÏ9 ÏiΒ É ÷t7 ù= s% ’Îû ϵ Ïùöθy_ ...4 ) @�A?B� :C (
Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam
rongga dada.( Q.S. Al Ahzab: 4 ).61
Jika hati seseorang telah dipenuhi dengan kehadiran Allah SWT, maka
tak akan ada lagi tempat bagi sesuatu yang lain yang tak sejalan dengan
kehendak Allah SWT. Yakni tak akan ada lagi kecendrungan kepada hal-hal
keduniawian yang bisa mendorongnya untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang melanggar perintah dan laranganNya sejalan dengan itu ,
shalat yang dilakukan dengan konsisten dan berdisiplin akan selalu
memelihara " kesadaran akan Tuhan " dalam diri kita.Yakni perasaan
bahwa kita terus menerus berada dalam pengawasan Allah swt. Pendeknya
60 Suryadi, Kiat Jitu dalam Mendidik Anak, hlm.72. 61 Departemen Agama, Alqur'an dan Terjemahannya, hlm.418.
34
shalat yang benar akan membersihkan hati dan dari hati yang bersih tak
akan keluar perbuatan yang tercela, kecuali hal-hal yang bersih dan baik.
Hubungan pelaksanaan ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa sangat erat
sekali terutama dalam kedisplinan waktu . Waktu merupakan rangkaian saat
moment, kejadian, batas awal dan akhir peristiwa. Waktu itu adalah salah
satu dari titik sentral kehidupan, seseorang yang menyia-nyiakan waktu
pada hakikatnya dia sdang mengurangi makna hidupnya. Waktu merupakan
cakrawala yang membentang netral dan sekaligus sebagai batas ketentuan,
patokan, target atau kewajiban-kewajiban yang harus diselesaikan atau
dicapai oleh seseorang. Niali-nilai yang terkandung didalam waktu akan
menjadi alat pemicu dirinya untuk menampilkan wajah seseorang yang
berdisiplin dengan waktu.62
Sebagaimana firman Allah:
# sŒÎ* sù ÞΟ çF øŠ ŸÒs% nο 4θn= ¢Á9$# (#ρ ãà2øŒ$$sù ©!$# $ Vϑ≈uŠ Ï% #YŠθãèè% uρ 4’n?tãuρ öΝ à6Î/θãΖã_ 4 #sŒÎ* sù öΝ çGΨtΡ ù'yϑ ôÛ $# (#θßϑŠ Ï% r'sù nο 4θn= ¢Á9$# 4 ¨β Î) nο 4θn=¢Á9$# ôM tΡ%x. ’n?tã š ÏΖÏΒ ÷σ ßϑ ø9$# $ Y7≈ tF Ï. $Y?θè% öθΒ ∩⊇⊃⊂∪ ) D -�� :&E' (
Selanjutnya apabila kamu telah menyelesaikan shalat( mu )ingatlah
Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring
kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah shalat
itu ( sebagaimana biasa ) sungguh shalat itu adalah kewajiban yang
ditentukan waktu atas orang-orang yang beriman.63
3. Kajian Penelitian yang Relevan
Ada beberapa tulisan yang telah membahas permasalahan yang mirip
dengan persoalan yang dikaji dalam tulisan ini, yakni yang berupa skripsi.
Tulisan dimaksud dapat dijadikan sebagai bahan kajian yang relevan dengan
permasalahan yang penulis teliti saat ini dengan tujuan untuk memperoleh
gambaran dalam mencari titik persamaan atau titik perbedaan antara masalah
yang dikajinya dengan masalah yang penulis teliti.
62 Toto Tasmara, Kecerdasan Rohaniah, ( Jakarta : Gema Insani 2001 ), hlm. 156. 63 Departemen Agama Alqur'an dan Terjemahannya, hlm. 95.
35
Beberapa kajian yang relevan itu antara lain :
1. Kusmiyatun, Semarang dalam skripsinya berjudul “Hubungan Shalat
dengan akhlak siswa di SD Salaman Mloyo Kecamatan Semarang Barat”.64
Dalam penelitiannya dia menyimpulkan :
1) Pelaksanaan shalat di SD Salaman Mloyo 01 Kecamatan Semarang
Barat itu termasuk dalam kategori amat baik, dengan angket yang
disebarkan bahwa pelaksanaan shalat para siswa rata-ratanya 58,82.
Demikian juga dalam penelitian akhlak di SD Saslaman Mloya 01
Kecamatan Semarang Barat dapat dikategorikan amat baik, dengan nilai
rata-ratanya 63,20.
2) Dari hasil analisis kuantitatif menunjukkkan bahwa pelaksanaan shalat
lima waktu siswa SD Salaman Mloyo 01 mempunyai hubungan yang
cukup kuat dengan akhlak siswa. Hal tetrsebut dibuktikan dengan hasil
koefisien korelasi product moment yang didapat 0,309. Angka tersebut
lebih besar dari angka yang ada pada tabel untuk taraf signifikansi 5%
(0,279) dan, sedangkan untuk taraf signifikansi 1% (0,361) korelasinya
mendekati signifikan.
2. Sukarno, Demak dalam skripsinya berjudul “Pengaruh Motivasi Pada
Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap Dan Aktivitas Ibadah Siswa MTs
Sultan Fatah Desa Gaji Tahun Pelajaran 1998/1999”.65
Dalam penelitiannya dia menyimpulkan :
1. Berdasarkan nilai kuantitatif yang diperoleh, pengaruh motivasi
pada pendidikan agama islam terhadap sikap dan aktivitas siswa
MTs Sultan Fatah Gaji Guntur Demak tahun pelajaran 1998/1999
termasuk kategori “ Baik “ terbukti nilai hasil angket rata-rata N(x)
3,143 dan begitu pula M(y) 3,288.
64
Kusmiyatun, Hubungan Shalat dengan akhlak siswa di SD Salaman Mloyo
Kecamatan Semarang Barat, Skripsi Sarjana IAIN Walisongo 2005. 65
Sukarno, Pengaruh Motivasi Pada Pendidikan Agama Islam Terhadap sikap Dan
Aktivitas Ibadah Siswa MTs Sultan Fatah Desa Gaji Tahun Pelajaran 1998/1999. Skripsi
sarjana IIWS Semarang th 1999.
36
2. Berdasarkan analisis kuantitatif menunjukkan bahwa ada pengaruh
positif dan signifikan antara sikap siswa terhadap aktivitas Ibadah
siswa pada Pendidikan Agama Islam MTs Sultan Fatah Gaji
Guntur Demak tahun pelajaran 1998/1999.
Dari kedua kajian yang relevan diatas terdapat persamaan dan perbedaan
dengan skripsi penulis yang antara lain :
a. Untuk skripsi yang pertama persamaannya adalah sama-sama
menggunakan analisis data korelasi product moment, membahas tentang
shalat dan akhlak. Sedangkan perbedaannya adalah :
1. Menitikberatkan pembahasan pada variabel indikator shalat secara
terperinci sedangkan penulis menggunakan variabel indikator
Kedisiplinan shalat dan kedisiplinan belajar secara garis besar/umum.
2. Menitik beratkan pembahasan pada hubungan shalat dengan akhlak.
sedangkan penulis membahas Kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat
dengan kedisiplinan belajar siswa secara garis besar yaitu :
kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat, tujuan dan hikmah
kedisiplinan shalat, fungsi kedisiplinan ibadah shalat, aspek-aspek
yang mempengaruhi pelaksanaan ibadah shalat. dan kedisiplinan
belajar siswa yang meliputi : pengertian kedisiplinan belajar , bentuk-
bentuk disiplinbelajar.
b. Untuk skripsi yang kedua persamaannya adalah sama-sama menggunakan
data kuantitatif yang sama yaitu korelasi product moment. Sedangkan
perbedaannya adalah :
a. Menitikberatkan pada pembahasan pengertian Pendidikan Agama
Islam, tujuan dan dasarnya, sedangkan penulis membahas tentang
pengertian kedisiplinan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar siswa.
b. Membahas tentang pengertian motivasi, macam-macam motivasi dan
fungsi motivasi. Sedangkan penulis membahas tentang pengertian
kedisiplinan belajar , bentuk-bentuk disiplin, macam-macam disiplin
belajar.
37
4. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis adalah "suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti data yang terkumpul".66
Sedangkan menurut Ibnu Hadjar bahwa hipotesis adalah "prediksi
terhadap hasil penelitian yang diusulkan".67
Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis
adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian,
yang mungkin benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan
akan ditolak jika salah.
Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
“Ada korelasi antara Kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan
Belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur
Demak tahun pelajaran 2010/2011."
66 Arikunto Suharsimi . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta :
Rineka Cipta 1998), hlm. 67. 67 Ibnu Hadjar , Dasar-Dasar Metodolgi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan ,
(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 61.
37
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.68
Dengan kata lain
metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencari dan
menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisa
dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang korelasional dan
kuantitatif. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk
memperoleh data-data yang sebenarnya terjadi di lapangan. Penelitian
korelasional adalah suatu penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauhmana
variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi variabel lain. Dalam hal
ini untuk mencari data ada tidaknya hubungan antar variabel dan apabila ada
seberapa erat hubungan serta berarti dan tidaknya hubungan itu. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini
sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode
untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena
berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini dianggap sebagai metode
ilmiah (scientific) karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit
(empiris), obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut
dengan metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan dengan berbagai IPTEK baru. Metode ini disebut metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.69
68 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),
Cet. 8, hlm. 2. 69 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, hlm. 7.
38
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian tentang pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar
Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul dilaksanakan penulis mulai
hari Senin, tanggal 18 April s/d hari Sabtu, tanggal 30 April tahun 2011.
2. Tempat penelitian
Penelitian tentang Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat dan
Kedisiplinan Belajar Siswa di laksanakan di Yayasan Pendidikan Islam
Nurul Huda Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Desa Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan individu dri subyek penelitian,70
sedang menurut Sugiyono, populasi merupakan wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.71
Dari teori tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah keseluruhan siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak tahub pelajaran 2010/2011
sebanyak 25 siswa putra dan 15 siswa putri dengan total 40 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.72
sebagai sasaran dari penelitian, dalam hal ini Sugiyono menyatakan
bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.73
70 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2006), Cet. 13 hlm. 130 71 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 55. 72 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 131. 73 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D hlm. 56.
39
Suharsimi Arikunto berpendapat “untuk sekedar ancer-encer
maka apabila subyeknya lebih dari 100, lebih baik diambil sebagian
yaitu antara 10-15 atau lebih”.74
dalam penelitian ini peniliti tidak
menggunakan sampel Tetapi seluruh siswa kelas VI adalah obyek
penelitian.
D. Variabel dan Indikator Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua buah variabel yang
perlu dikaji, yaitu:
a. Variabel pelaksanaan ibadah shalat siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Huda sidokumpul dilambangkan dengan huruf (X) dengan
indikator sebagai berikut :
a) Ketepatan Waktu;
b) Keaktifan;
c) Rutinitas.
d) Pelaksanaan
b. kedisiplinan belajar siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul
dilambangkan dengan huruf (Y) dengan indikator sebagai berikut :
a) Kedisiplinan belajar di Sekolah;( Ketepatan waktu, keaktifan,
Kepatuhan )
b) Kedisiplinan belajar di rumah; ( Ketepatan waktu, keaktifan,
kepatuhan )
E. Teknik Pengumpulan Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek
dari mana data diperoleh. Sedang data adalah hal yang diperoleh dari
penelitian melalui subyek penelitian.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
meggunakan metode Angket, Peneliti merasa perlu untuk menggunakan
metode angket ini yaitu data yang berhubungan dengan kedisiplinan
pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar dengan mengumpulkan
data dari obyek yang telah direncanakan dengan cara mengajukan sejumlah
74 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik., hlm. 134.
40
pertanyaan secara tertulis yang harus dijawab oleh responden dengan memilih
daftar isian tersebut.
F. Teknik Analisis Data
Dalam pengolahan data penulis menggunakan tiga tahapan :
3. Analisis Pendahuluan
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul digunakan metode
statistik. Data-data yang bersifat kualitatif diubah menjadi data
kuantitatif yang berupa angka-angka dengan cara memberi nilai pada
semua alternatif. Jawaban-jawaban sebagai berikut :
e. Alternatif jawaban A diberi skor 4
f. Alternatif jawaban B diberi skor 3
g. Alternatif jawaban C diberi skor 2
h. Alternatif jawaban D diberi skor 175
4. Analisis Lanjut
Adapun teknik analisis yang digunakan adalah teknik "Korelasi
Product Moment" yaitu :
r XY =
Σ
−Σ
Σ
−Σ
ΣΣ−Σ
N
)Y(Y
N
)X(X
N
)y)(x(XY
22
22
76
Keterangan :
X = Pelaksanaan Ibadah Shalat
Y = Kedisiplinan Belajar Siswa
N = Jumlah responden
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment
∑xy = Jumlah hasil perkalian anatara skor x dan y
∑x = Jumlah seluruh skor x
∑y = Jumlah seluruh skor y
75 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik hlm. 242.
76 Sutrisno Hadi, Statistik Jilid II, (Yogyakarta, Andi Offset, 2000), hal. 240.
41
Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya yaitu
dikonsultasikan pada taraf signifikansi 1% atau 5%.
41
41
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Data yang Bersifat Umum
A. Sejarah Berdirinya
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak adalah bagian dari Lembaga Pendidikan
Formal Keagamaan yang didirikan masyarakat Desa Sidokumpul
dan dikelola oleh Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda yang
beralamat di Jl. Sandansari No. 44 Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak Propinsi Jawa tengah. Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda berdiri pada tanggal 17 Nopember 1959
dengan nomor Statistik Madrasah 111233210033 dan berstatus
swasta.
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak TERDAFTAR pada tanggal 2 Januari
1978 dengan Nomor Lk / 3.c / 368. / Pgm.MI / 1978. atas nama
Menteri Agama Republik Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 25
bulan Juli tahun 2000 mendapat surat dari Departemen Agama
Republik Indonesia status DISAMAKAN dengan Nomor Mk. 05 /
5.b / PP.00.5 / 708 / 2000. Pada tanggal 29 April 2005 MI Nurul
Huda Sidokumpul terakreditasi dengan peringkat A. dengan Nomor :
Kw..11.4 / 4 / PP.03.2 / 623.21.12 / 2005 dan mulai tanggal 09
Nopember 2010 oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah
Propinsi Jawa Tengah, Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak berpredikat terakreditasi A
dengan kumulatif nilai 87.
Sejak berdirinya MI Nurul Huda Sidokumpul Sudah empat
kali pergantian Kepala Madrasah di antaranya adalah Mat Zaenuri,
42
Muhammad Rifai, H. Muslichun, dan mulai tahun 2005 sampai
sekarang Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul
dijabat oleh Son Ali, S.Pd.I.77
B. Letak Geografis
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul terletak
strategis di tengah-tengah pemukiman masyarakat Desa Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Madrasah ini mudah
dijangkau dengan sepeda, kendaraan bermotor, atau alat transportasi
sederhana lainnya, sehingga keberadaannya yang strategis tersebut
dapat menarik minat masyarakat setempat untuk menyekolahkan
anak-anak mereka pada Lembaga Pendidikan Agama Islam ini.
Adapun batas-batas wilayah kampus Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
adalah sebagai berikut :
� Sebelah Utara : Jalan Raya Pamongan – Genuk
� Sebelah selatan : Perbatasan Kebun Penduduk
� Sebelah Barat : Perbatasan Rumah Warga (Wahib)
� Sebelah Timur :Perbatasan Rumah Warga (Supiyan)
C. Struktur Organisasi
Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul
mempunyai struktur organisasi yang lengkap, Sehingga terbangun
kerjasama yang baik antara pelindung, penasehat, ketua yayasan,
dewan komite, kepala madrasah, tenaga pendidik, dan karyawan
dalam proses pelaksanaan belajar mengajar dan kegiatan kesiswaan
layaknya sebuah sistem yang saling menunjang antara satu sama
lain.
77 Sumber Wawancara : Bapak Son Ali, S.Pd.I., Kepala MI Nurul Huda Sidokumpul,
Tanggal 25 April 2011.
43
Berikut adalah bagan susunan kepengurusan organisasi
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak masa khidmad 2009-2014 :
Gambar 1
Struktur Organisasi
MI Nurul Huda Sidokumpul kecamatan Guntur Kabupaten Demak78
78 Sumber : Observasi Struktur Organisasi MI Nurul Huda Sidokumpul 2009/2014
Pengurus Yayasan
Komite Madrasah
Dewan Pendidikan
Madrasah
Ka. Mad.
Son Ali, S.Pd.I.
Waspendais Kanwil
Kementerian
Agama Kabupaten
Demak
Ka. Tata Usaha
Abdul Azis, A.Ma.
Waka Sar Pras
M.Khozin, S.Pd.I
BP/BK
Masjuki, S.Pd.I.
Waka Kurikulum
Fatchur R, S.Pd.I
Waka. Kesiswaan
Hambali
Wali Kls
Ia Wali Kls
Ib Wali Kls
II Wali Kls
III Wali Kls
IVa Wali Kls
IVb
Wali Kls
Va Wali Kls
Vb Wali Kls
VIb
Siswa MI Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
44
D. Keadaan Siswa, Guru, Karyawan dan Sarana Prasarana
1. Keadaan Peserta Didik
Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Sidokumpul pada tahun ajaran 2010/2011 berjumlah 303
terdiri dari 155 siswa putra dan 148 siswa putri. Adapun 303
siswa tersebut dibagi menjadi 9 lokal. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dalam tabel :
Tabel 01
Keadaan Peserta Didik
MI Nurul Huda Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak
Tahun Pelajaran 2010/2011
Kelas Jumlah
Lokal
Jumlah Siswa
L P Jumlah
I
II
III
IV
V
VI
2 lokal
1 lokal
1 lokal
2 lokal
2 lokal
1 lokal
31
23
22
28
26
25
27
17
21
35
33
15
58
40
43
63
59
40
Jumlah 9 lokal 155 148 303
45
2. Keadaan Guru dan Karyawan
Tabel 02
Tabel Keadaan Guru dan Karyawan
M I Nurul Huda Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak
Tahun Pelajaran 2010/2011
1) Keadaan Guru
No. Nama Jabatan Jenjan
g
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Son Ali, S.Pd.I.
Masjuki, S. Pd.I.
Hambali, S. Pd.I
Muh Tarom, S.Ag.
Fatchurrochman, S.Pd.I.
Nur Aini, S. Pd.I.
Muh Khozin, S.Pd.I.
Mustawam, A.Ma.
Maslahatussyafiah, S.Pd.I.
Munawaroh, S.Pd.I.
Kepala Madrasah
Waka BP/BK
Waka Kesiswaan
Bendahara
Waka Kurikulum
Kepramukaan Waka
Sar Pras
Humas
PengembMinat dan
Bakat
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
DII
S1
S1
2) Keadaan Karyawan
No. Nama Jabatan Jenjang
1.
2. Abdul Azis, A.Ma.
Susi Irawati, S.Pd.I.
Ka. Tata Usaha
Perpustakaan
DII
S1
46
Tabel 03
Daftar Guru Pengampu Mata Pelajaran dan Kelas
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul
Tahun Pelajaran 2010/2011
No. Nama Guru Jabatan Kelas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Son Ali, S.Pd.I.
Masjuki, S. Pd.I.
Hambali
Muh Tarom, S.Ag.
Fatchurrochman, S.Pd.I.
Nur Aini, S. Pd.I.
Muhammad Khozin, S.Pd.I.
Mustawam, A.Ma.
Maslahatus Syafiah, S.Pd.I.
Munawaroh, S.Pd.I.
Guru Mapel Fiqih
Wali Kelas VI
Wali Kelas Va
Wali Kelas Vb
Wali Kelas IVa
Wali Kelas IVb
Wali Kelas III
Wali Kelas II
Wali Kelas Ia
Wali Kelas Ib
E. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana atau fasilitas merupakan salah satu
unsur penting bagi sebuah lembaga pendidikan dalam rangka
proses belajar mengajar dan untuk mencapai tujuan pendidikan
yang akan dicapai. Sehingga sarana dan prasarana mutlak
dibutuhkan oleh sebuah lembaga pendidikan.
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Tahun Pelajaran 2010/2011
adalah sebagai berikut :
a. Keadaan Gedung
1. Status gedung : milik sendiri
2. Sifat gedung : permanen
47
3. Luas tanah : 1.273 M2
4. Luas bangunan : 630 M2
b. Keadaan Ruang
1. Ruang Kelas : 9 ruang
2. Ruang Kepala Madrasah : 1 ruang
3. Ruang Guru : 1 ruang
4. Ruang Tata Usaha : 1 ruang
5. Ruang perpustakaan : 1 ruang
6. Ruang BP : 1 ruang
7. Ruang UKS : 1 ruang
8. Ruang Ketrampilan : tidak ada
9. Ruang Ibadah : 1 ruang
10. Ruang WC / Kamar mandi : 3 ruang
c. Keadaan Buku-buku Pegangan
1. Buku untuk pegangan guru : ada
2. Buku untuk pegangan siswa : ada
d. Keadaan Peralatan Sekolah
1. Alat peraga Matematika : ada
2. Alat peraga IPA : ada
3. Alat peraga ketrampilan : tidak ada
4. Alat olah raga : ada
5. Alat kepramukaan : ada
e. Alat-alat Perlengkapan Lainnya
1. Listrik : ada
2. Tempat parkir : ada
3. Meja murid : ada
4. Meja guru : ada
5. Almari kantor : ada
6. Papan tulis : ada
48
F. Hubungan sekolah dengan orang tua siswa
Hubungan yang terjalin antara sekolah dengan orang tua
siswa cukup baik. Keharmonisan ini terdukung oleh kepedulian
madrasah dalam hal sosial kemasyarakatan, seperti kunjungan-
kunjungan silaturrahmi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat,
dan aparatur pemerintah Desa Sidokumpul, berpartisipasi dalam
kegiatan santunan anak yatim piyatu, dan kunjungan-kunjungan
lain yang berkaitan langsung dengan wali siswa MI Nurul Huda
Sidokumpul Kecamatan Guntur kabupaten Demak.
Keharmonisan tersebut juga tampak ketika menjelang
pelaksanaan Ujian Akhir Nasional Berstandar Nasional (UASBN),
orang tua diundang untuk membahas persiapan kegiatan UASBN,
sehingga terjadi komunikasi yang baik yang bertujuan untuk
kelancaran dan keberhasilan pembelajaran peserta didik. Begitu
juga apabila apabila ada sesuatu hal yang perlu disampaikan
kepada orang tua, maka orang tua diundang untuk datang ke
madrasah.79
Hal ini menunjang kelancaran dan keberhasilan
pendidikan siswa di MI Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak.
2. Data Yang Bersifat Khusus
a. Data Tentang Pelaksanaan Ibadah Shalat Siswa Kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak Tahun Pelajaran 2010/2011.
Untuk mengetahui keadaan tentang Pelaksanaan ibadah shalat di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2010/2011 penulis menggunakan
angket yang diberikan kepada peserta didik untuk diisi sesui petunjuk
yang diberikan.
79 Sumber Wawancara : Bapak Son Ali, S.Pd.I., Kepala MI Nurul Huda Sidokumpul, Tanggal
19 April 2011.
49
Angket tentang pelaksanaan ibadah shalat berjumlah 16 item
terbagi menjadi tiga indikator, yaitu :
a. Tentang ketepatan Waktu
b. Tentang Keaktifan
c. Tentang Rutinitas
d. Tentang Pelaksanaan shalat
Adapun cara peneliti memberikan skor adalah sebagai berikut:
� Item jawaban A diberi sekor 4
� Item jawaban B diberi sekor 3
� Item jawaban C diberi sekor 2
� Item jawaban D diberi sekor 180
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 04
Data Tentang Pelaksanaan Ibadah Shalat Siswa Kelas VI MI Nurul
Huda Sidokumpul Guntur Demak
No
Resp.
JAWABAN NILAI JUMLAH NILAI
a b c d a=4 b=3 c=2 d=1 Nilai Rata-
rata
1 14 2 - - 56 6 - - 62 3,87
2 12 4 - - 48 12 - - 60 3,75
3 12 4 - - 48 12 - - 60 3,75
4 15 - 1 - 60 - 2 - 62 3,87
5 14 2 - - 56 6 - - 62 3,87
6 12 3 1 - 48 9 2 - 59 3,68
7 12 2 2 - 48 6 4 - 58 3,62
8 14 2 - - 56 6 - - 62 3,87
9 16 - - - 64 - - - 64 4
10 14 2 - - 56 6 - - 62 3,87
11 16 - - - 64 - - - 64 4
80 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 242.
50
12 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
13 12 2 2 - 48 6 4 - 58 3,62
14 12 1 2 1 48 3 4 1 56 3,50
15 9 6 1 - 36 18 2 - 56 3,50
16 10 5 1 - 40 15 2 - 57 3,56
17 14 2 - - 56 6 - - 62 3,87
18 15 1 - - 60 3 - - 63 3,93
19 13 2 - 1 52 6 - 1 59 3,68
20 14 2 - - 56 6 - - 62 3,87
21 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
22 12 1 3 - 48 3 6 - 57 3,56
23 12 1 2 1 48 3 4 1 56 3,50
24 12 1 2 1 48 3 4 1 56 3,50
25 11 2 3 - 44 6 6 - 56 3,50
26 11 2 3 - 44 6 6 - 56 3,50
27 13 1 2 - 52 3 4 - 59 3,68
28 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
29 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
30 12 3 1 - 48 9 2 - 59 3,68
31 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
32 12 2 2 - 48 6 4 - 58 3,62
33 14 1 1 - 56 3 2 - 61 3,81
34 14 1 1 - 56 3 2 - 61 3,81
35 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
36 14 1 1 - 56 3 2 - 61 3,81
37 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
38 11 4 1 - 44 12 2 - 58 3,62
39 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
40 12 2 2 - 48 6 4 - 58 3,62
Jumlah = 2384
Rata –rata = 59,6081
81 Hasil jawaban angket siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul, tanggal 26 April 2011.
51
Dari data tersebut di atas, kemudian ditempuh langkah pengolahan
data sebagai berikut :
a. Menentukan range dan interval nilai pelaksanaan ibadah shalat
siswa ke dalam 4 kategori, yaitu : Sangat Baik, Baik Cukup dan
Kurang. Untuk menentukan range, menggunakan rumus :
R = H – L + I
Dimana R = Range (jarak pengukuran)
H = Highest score (angka tertinggi) = 64
L = Lowest score (angka terendah) = 16
R = 64 – 16 + 1
= 48 + 1
= 49
Sedangkan untuk menentukan interval nilai (i), menggunakan rumus :
i = ervalJumlah
range
int
i = 4
49
i = 12,25 = 2
Jadi lebar interval nilai = 2
b. Menetapkan kualifikasi pelaksanaan ibadah shalat siswa ke dalam
4 kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang, berdasarkan
lebar interval , sehingga diperoleh data sebagai berikut ;
52
Tabel 05
Kualifikasi Variabel
Pelaksanaan Ibadah Shalat siswa kelas VI
MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak
Tahun Pelajaran 2010/2011
JAWABAN BOBOT INTERVAL KETERANGAN
A
B
C
D
4
3
2
1
52 – 64
40 – 51
28 - 39
16 – 27
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
b. Data Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda
Sidokumpul Guntur Demak
Untuk mengetahui keadaan kedisiplinan belajar siswa kelas VI di
MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak, penulis menggunakan
angket yang diberikan kepada siswa untuk diisi sesuai dengan petunjuk
yang diberikan.
Dari hasil jawaban angket keadaan kedisiplinan belajar siswa
kelas VI dengan pernyataan atau pertanyaan sejumlah 16 item terbagi
menjadi dua indikator yaitu :
1) Tentang Kedisiplinan belajar di sekolah
2) Tentang Kedisiplinan belajar di rumah
Hasil jawaban angket tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
53
Tabel 06
Hasil Angket Kedisplinan Siswa Kelas VI MI Nurul Huda
Sidokumpul tahun pelajaran 2010/2011
No
Resp.
JAWABAN NILAI JUMLAH NILAI
a b c d a=4 b=3 c=2 d=1 Nilai Rata-
rata
1 16 - - - 64 - - - 64 4
2 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
3 16 - - - 64 - - - 64 4
4 16 - - - 64 - - - 64 4
5 16 - - - 64 - - - 64 4
6 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
7 16 - - - 64 - - - 64 4
8 15 1 - - 60 3 - - 63 3,93
9 15 1 - - 60 3 - - 63 3,93
10 14 2 - - 56 6 - - 62 3,87
11 16 - - - 64 - - - 64 4
12 15 1 - - 60 3 - - 63 3,93
13 13 3 - - 52 9 - - 61 3,81
14 15 1 - - 60 3 - - 63 3,93
15 13 2 - 1 52 6 - 1 59 3,68
16 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
17 15 1 - - 60 3 - - 63 3,93
18 15 1 - - 60 3 - - 63 3,93
19 13 3 - - 52 9 - - 61 3,81
20 16 - - - 64 - - - 64 4
21 15 1 - - 60 3 - - 63 3,93
22 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
23 13 2 - 1 52 6 - 1 59 3,68
24 11 4 1 - 44 12 2 - 58 3,62
25 13 2 - 1 52 6 - 1 59 3,68
26 13 2 - 1 52 6 - 1 59 3,68
27 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
28 14 1 1 - 56 3 2 - 61 3,81
54
29 15 1 - - 60 3 - - 63 3,93
30 14 2 - - 56 6 - - 62 3,87
31 16 - - - 64 - - - 64 4
32 14 1 1 - 56 3 2 - 61 3,81
33 16 - - - 64 - - - 64 4
34 15 1 - - 60 3 - - 63 3,93
35 14 2 - - 56 6 - - 62 3,87
36 16 - - - 64 - - - 64 4
37 13 2 1 - 52 6 2 - 60 3,75
38 16 - - - 64 - - - 64 4
39 15 1 - - 60 3 - - 63 3,93
40 13 2 - 1 52 6 - 1 59 3,68
Jumlah = 2477
Rata –rata = 61,92582
Dari data tersebut di atas, kemudian ditempuh langkah
pengolahan data sebagai berikut :
c. Menentukan range dan interval nilai kedisiplinan siswa ke dalam 4
kategori, yaitu : Sangat Baik, Baik Cukup dan Kurang. Untuk
menentukan range, menggunakan rumus :
R = H – L + I
Dimana R = Range (jarak pengukuran)
H = Highest score (angka tertinggi) = 64
L = Lowest score (angka terendah) = 16
R = 64 – 16 + 1
= 48 + 1
= 49
Sedangkan untuk menentukan interval nilai (i), menggunakan rumus :
i = ervalintJumlah
range
82 Hasil jawaban angket siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul, tanggal 26 April 2011.
55
i = 4
49
i = 12,25 = 2
Jadi lebar interval nilai = 2
d. Menetapkan kualifikasi kedisiplinan belajar siswa ke dalam 4
kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang, berdasarkan
lebar interval , sehingga diperoleh data sebagai berikut ;
Tabel 07
Kualifikasi Variabel Kedisiplinan Belajar siswa kelas VI
MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak
Tahun Pelajaran 2010/2011
JAWABAN BOBOT INTERVAL KETERANGAN
A
B
C
D
4
3
2
1
52 – 64
40 – 51
28 - 39
16 – 27
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Frekuensi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat
Tabel 08
No X F FX Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
56
57
58
59
60
61
62
63
64
6
2
5
4
10
3
7
1
2
336
114
290
236
600
183
434
63
128
N
fx =
40
2384
= 59,6
Jumlah N = 40 ∑ fx =2384 59,683
83 Hasil jawaban angket siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul, tanggal 26 April 2011.
56
Berdasarkan tabel 8 diperoleh hasil niali X = 2384, untuk mengetahui
baik atau tidaknya pelaksanaan ibadah shalat maka dihitung dengan mencari
nilai rata – rata ( Mean ) dari nilai X yaitu :
Mean X = N
fx∑ =
40
2384 = 59,6 = 3,72
Dengan demikian pelaksanaan ibadah shalat siswa kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak,
termasuk dalam katagori “ Amat Baik “ dengan nilai rata – rata = 3,73.
Frekuensi Tentang Kedisiplinan belajar Siswa
Tabel 09
No Y F FY Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
58
59
60
61
62
63
64
1
5
6
4
3
10
11
58
295
360
244
186
630
704
∑N
fY
=40
2477
= 61,92
Jumlah N = 40 ∑ fy = 2477 61,92
Berdasarkan tabel 9 diperoleh hasil nilai Y = 2477, untuk mengetahui
baik tidaknya keadaan kedisiplinan siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Huda sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, maka dapat dihitung
dengan mencari nilai rata –rata ( Mean ) dari nilai Y yaitu :
Mean y = N
fy∑ =
40
2477 = 61,92 = 3,87
57
Dengan demikian keadaan kedisiplinan Belajar siswa di kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak termasuk
katagori “Amat baik “ dengan nilai rata –rata = 3,87
B. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan ini dimaksudkan untuk mencari korelasi
Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa kelas
VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak dengan
menggunakan rumus “Korelasi Product Moment”, sebagai berikut :
rxy =
Σ
−Σ
Σ
−Σ
ΣΣ−Σ
N
)y(y
N
)x(x
N
)y)(x(xy
22
22
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara x dan y
x = Variabel x
y = Variabel y
N = respon
∑ = sigma (jumlah)
Proses pembuktian dengan rumus Korelasi Product Moment ini
diawali dengan langkah menyusun tabel koefisien product moment guna
mencari sigma x, y, x2, y
2 dan sigma xy, sebagaimana tersebut dalam tabel.
Tabel 10
Tabel Kerja Korelasi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah shalat
dengan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI
No.
Resp. X Y X
2 Y
2 XY
1 62 64 3844 4096 3968
2 60 60 3600 3600 3600
3 60 64 3600 4096 3840
58
4 62 64 3844 4096 3968
5 62 64 3844 4096 3968
6 59 60 3481 3600 3540
7 58 64 3364 4096 3712
8 62 63 3844 3969 3906
9 64 63 4096 3969 4032
10 62 62 3844 3844 3844
11 64 64 4096 4096 4096
12 60 63 3600 3969 3780
13 58 61 3364 3721 3538
14 56 63 3136 3969 3528
15 56 59 3136 3481 3304
16 57 60 3249 3600 3420
17 62 63 3844 3969 3906
18 63 63 3969 3969 3969
19 59 61 3481 3721 3599
20 62 64 3844 4096 3968
21 60 63 3600 3969 3780
22 57 60 3249 3600 3420
23 56 59 3136 3481 3304
24 56 58 3136 3364 3248
25 56 59 3136 3481 3304
26 56 59 3136 3481 3304
27 59 60 3481 3600 3540
28 60 61 3600 3721 3660
29 60 63 3600 3969 3780
30 59 62 3481 3844 3658
31 60 64 3600 4096 3840
32 58 61 3364 3721 3538
33 61 64 3721 4096 3904
34 61 63 3721 3969 3843
35 60 62 3600 3844 3720
36 61 64 3721 4096 3904
37 60 60 3600 3600 3600
38 58 64 3364 4096 3712
39 60 63 3600 3969 3780
59
40 58 59 3364 3481 342284
Jml 2384 2477 142290 153531 147747
Keterangan
∑x = 2384
∑y = 2477
∑x2 = 142290
∑y2 = 153531
∑xy = 147747
2. Analisis Lanjut
Setelah tabel kerja korelasi kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat
dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Huda Sidokumpul Guntur Demak tahun pelajaran 2010/2011 diketahui
kemudian dimasukkan dalam rumus product moment sebagai berikut :
rxy =
Σ
−Σ
Σ
−Σ
ΣΣ−Σ
N
)y(y
N
)x(x
N
)y)(x(xy
22
22
=
−
−
−
40
)2477(153531
40
)2384(142290
40
)2477)(2384(147747
22
= { }{ }2,1533881535314,142086142290
2,147629147747
−−
−
= )8,142)(6,203(
8,117
= 51,170
8,117
= 0,6908
84 Hasil jawaban angket siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul, tanggal 26 April 2011.
60
3. Analisis Uji Hipotesis
Untuk membuktikan diterima dan tidaknya hipotesis yang diajukan
maka perlu dilakukan analisis lanjut, dari hasil analisis korelasi diketahui
bahwa ada hubungan yang positif antara Pelaksanaan ibadah shalat (x)
dengan kedisiplinan belajar siswa (y) yaitu sebesar 0,6908.
Setelah dilakukan interpretasi dengan degree of freedom (df) atau
derajat kebebasannya dimana df = N, dan N adalah jumlah responden,
maka df = 40, karena di dalam tabel nilai-nilai r product moment 40
diperoeh rt (N), = 0,05 (40) = 0,312 dan rt (N) = 0,01 (40) = 0,403.
Sedangkan ro = 0,6908, maka ro > rt atau 0,6908 > 0,403, Pada taraf
signifikansi 1%. Dan ro > rt atau 0,6908 > 0,312 pada taraf 5 %. Dengan
demikian, rxy pada taraf kepercayaan 5% dan 1% adalah signifikan,
sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
C. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan uji korelasional antara Pelaksanaan ibadah shalat dengan
kedisiplinan Belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Sidokumpul Guntur Demak, menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif
dan signifikan antara Pelaksanaan ibadah shalat dengan kedisiplinan Belajar
siswa, yaitu ro = 0,5248 lebih besar dari pada r tabel, baik signifikan 1% (rt)
= 0,361 maupun signifikansi 5 % (rt) = 0,312
Dengan demikian dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa ada
hubungan yang positif dan signifikan antara Pelaksanaan ibadah shalat dengan
kedisiplinan Belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Sidokumpul Guntur Demak tahun Pelajaran 2010/2011, sehingga hipotesis
yang penulis ajukan dapat diterima .
D. Keterbatasan Penelitian
Untuk memperoleh hasil penelitian lengkap dan representatif ternyata
bukan hal yang mudah. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,
peneliti menyadari masih ada kekurangan yang ditemui di sana sini. Namun
hal itu bukan karena unsur kesengajaan, melainkan karena keterbatasan
peneliti dalam melakukan riset. Beberapa faktor yang menjadi kendala dan
61
hambatan yang sering dianggap sebagai alasan klasik dan masih tak terelakkan
oleh peneliti adalah faktor waktu, tenaga dan biaya.
Profesi peneliti sebagai guru dengan padatnya jam mengajar, harus
membagi waktu untuk tugas sekolah, keluarga, kegiatan sosial keagamaan dan
kegiatan penelitian. Alokasi waktu penelitian yang relatif singkat tentu
berimplikasi pada kegiatan observasi, wawancara dan penyebaran angket
kepada para responden.
Meskipun faktor tenaga bukanlah hal yang prinsip dalam kegiatan
riset, namun karena kegiatan ini dilakukan oleh peneliti tanpa didampingi
mahasiswa senior, atau tenaga riset profesional, maka keterbatasan tenaga
peneliti turut menjadi kendala kegiatan penelitian secara menyeluruh.
Adapun faktor biaya, meskipun bukan satu-satunya hambatan dalam
penelitian, namun biaya pada dasarnya memegang peran penting untuk
suksesnya penelitian. Status peneliti yang telah berkeluarga hanya mampu
mengeluarkan biaya minim, sehingga hal ini menyebabkan penelitian tidak
dapat selesai dalam tempo yang telah ditetapkan.
Selain faktor-faktor tersbeut, peneliti juga menyadari, bahwa
keterbatasan ilmu tentang penelitian merupakan kendala dan hambatan
tersendiri bagi peneliti, sehingga belum dapat menyajikan hasil penelitian
yang memenuhi harapan semua pihak.
62
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dihimpun dan juga dari hasil
analisis data, serta interpretasi terhadap hasil uji hipotesis, baik yang bersifat
library research maupun field research, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Ibadah Shalat siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul
Guntur Demak Tahun Pelajaran 2010/2011 termasuk kategori “ Amat
baik”, terbukti nilai hasil dari angket siswa rata-rata M (X) = 59,60 =
3,725
2. Sedangkan kedisiplinan belajar siswa kelas VI MI Nurul Huda
Sidokumpul Guntur Demak dalam kategori “Amat baik” terbukti
ditunjukkan dengan nilai rata-rata dari angket sisiwa M ( Y ) = 61,92 =
3,87.
3. Berdasarkan analisis kuantitatif menunjukkan bahwa ada korelasi positif
dan signifikan antara pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar
siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak Tahun
Pelajaran 2010/2011. Terbukti dengan hasil nilai koefisien korelasi
empiris (ro) = 0,6908 lebih besar dari pada koefisien product moment r
pada tabel signifikansi 5% (rt) = 0,312
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang positif
antara pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar siswa, sehingga
hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima yaitu : semakin baik pelaksanaan
ibadah shalat siswa maka semakin baik pula kedisiplinan belajar siswa dalam
kehidupan sehari - hari, semakin berkurang nilai pelaksanaan ibadah shalat
siswa, semakin berkurang pula nilai kedisiplinan belajar siswa.
B. Saran-saran
Didorong oleh semangat untuk selalu melakukan taushiyah terhadap
sesama muslim, maka berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan
63
kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis data, maka penulis merasa
terpanggil untuk sedikit menyumbangkan pemikiran yang berbentuk saran-
saran sebagai berikut :
1. Karena Guru adalah sebagai figur siswa, baik di sekolah maupun di
masyarakat agar lebih mendorong dan membimbing siswanya untuk
disiplin selalu melaksanakan ibadah shalat dalam kehidupan sehari-hari.
2. Karena Lembaga YPI Nurul Huda Sidokumpul merupakan lembaga Islam
maka kedisiplinan terhadap anak hendaklah diperhatikan sejak dini,
karena potensi dasar berupa “fitrah keagamaan” tidak dapat berkembang
tanpa bimbingan lembaga dan orang dewasa ( orang tua).
3. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat berperan penting dalam
aktivitas ibadah shalat dan belajar bagi siswanya. Oleh karena itu perlu
diciptakan suasana islami baik di dalam keluarga, sekolah maupun di
lingkungan masyarakat.
4. Para siswa hendaklah menyadari bahwa masa sekarang ini masa transisi
yang penuh dengan hubungan-hubungan negative, maka berhati-hatilah
dengan meningkatkan aktivitas ibadah kepada kepada Allah SWT, dan
kepada sesama manusia. Hal ini akan menunjukkan kualitas keimanan kita
sebagai insan yang bertaqwa.
5. Langkah inovatif yang telah dilakukan pihak penyelenggara pendidikan
di MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak (pada khususnya)
diharapkan menyediakan sarana ibadah yang cukup memadai.
C. Penutup
Alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,Taufiq, Hidayah dan kasih
sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan
segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis selalu mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
64
Akhirnya, dengan selalu mengharapkan ridla Allah SWT, penulis
mempersembhakan karya sederhana ini kepada para pembaca . Semoga
skripsi ini menjadi sumbangan yang berguna bagi dunia pendidikan
terutama pendidikan Islam dan juga bermanfaat bagi diri penulis . Amiin
Ya Rabbal Alamiin .
62
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Said Hawwa, Tazkiyatun Nafs Intisari Ihya Ulumuddin, Jakarta: Pena Pundi
Aksara, 2006
Ach. Syaifullah, Ayat-ayat motivasi berdaya ledak super dahsyat, Jogjakarta:
DIVA Perss, 2010.
Irwan Kurniawan, Menggapai Pertolongan Allah dengan Shalat, Bandung:
Marja, 2005.
Departemen Agama, Alqur'an dan Terjemahan, Solo: Tiga Serangkai, 2007.
Imam Musbikin, Melogikakan Rukun Islam Bagi Kesehatan dan Pskologi
manusia, Jogjakarta: Diva Pres, 2008.
Departemen Agama, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: UT, 2003.
Teungku M. Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah ditinjau dari segi Hukum dan
Hikmah Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2000.
Imam Taqiyuddin, Kifayatul Ahyar, t.t.p, Darul Ihya’,t.t
Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Cet 4 Tahun 2007.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2007.
Ibnu Hadjar , Dasar-Dasar Metodolgi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan ,
Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1996.
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2002.
Sutrisno Hadi, Statistik Jilid II, Yogyakarta, Andi Offset 2000.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2007.
Suryadi, Kiat Jitu dalam Mendidik Anak, Jakarta: Edsa Mahkota, 2006 .
Tengku Muhammad Hasby Ash Shidiqi, Kuliah Ibadah di Tinjau dari Segi
Hukum dan Hikmah, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000 .
M. Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Semarang: CV. Bima Sejati, 2006.
M. Abdul Mujib, Kamus Istilah Fikih, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002.
63
Abu Malik Kamal bin Syayid Salim, Fiqh Sunah untuk Wanita, Surabaya: Al
I'tishom Cahaya Umat, 2007.
Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fikih, Jakarta: Prenada Media, 2003.
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fikih Ibadah, Jakarta : Amzah,2005.
Hasan Shaleh, Kajian Fiqih Nabawi dan Fiqih Konteporen, Jakarta:PT
Rajagrafindo Persada, 2008
Abu Bakar Jabir, Minhajul Muslim, Surakarta: Insan Kamil, 2009.
Syaikh KamilMuhammad Uwaidah, Feqih Wanita Edisi Legkap, Jakarta: Pustaka
Al Kausar, 2006.
Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan ,Bandung: Pustaka Setia, 2006.
Musthafa Abul Muathi, Ingin Anak Anda Rajin Shalat, Solo: Aqwam Media
Profetika, 2008.
Imam Hafid Abi Sulaiman bin As'at Asajisatani, Sunan Abu Daud, Bairut
Libanon: Darul Kutub Ilmiyah, 1997.
Suryadi, Kiat Jitu dalam Mendidik Anak, Jakarta: Edsa Mahkota, 2006.
T. Berry Brazelton,M.D, Disiplin Anak, Jakarta: Buana Ilmu Populer, 2005.
Oemar Hamalik, Metoda Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, Bandung:
Tarsito,2005.
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta,1995.
The Liang gie, Cara Belajar Yang Efisien, Yogyakarta: liberti Yogyakarta,1995.
Subari, Supervise Pendidikan (Dalam Rangka Perbaikan Situasi Belajar), Jakarta:
Bina Aksara,1994.
Toto Tasmara, Kecerdasan Rohaniah, Jakarta : Gema Insani, 2001.
Kusmiyatun, Hubungan Shalat dengan akhlak siswa di SD Salaman Mloyo
Kecamatan Semarang Barat, Skripsi Sarjana IAIN Walisongo 2005.
Sukarno, Pengaruh Motivasi Pada Pendidikan Agama Islam Terhadap sikap Dan
Aktivitas Ibadah Siswa MTs Sultan Fatah Desa Gaji Tahun Pelajaran
1998/1999. Skripsi sarjana IIWS Semarang th 1999.
64
Ibnu Hadjar , Dasar-Dasar Metodolgi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan ,
Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996.
Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2009.
Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta :
Rineka Cipta, 2006.
Sutrisno Hadi, Statistik Jilid II, Yogyakarta: Andi Offset 2000.
65
ANGKET PENELITIAN
KEDISIPLINAN PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN
KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA
Identitas diri
Nama : ……………………………
Kelas : ……………………………
No Absen : ……………………………
Petunjuk pengisian
1. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan teliti sebelum menjawab.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda dengan
memberi tanda silang (X) pada jababan a, b, c, dan d.
3. Kejujuran dari Jawaban tidak mempengaruhi nilai pada raport
ANGKET TENTANG
KEDISIPLINAN PELAKSANAAN IBADAH SHALAT
A. Ketepatan Waktu
1. Apakah kamu melaksanakan shalat Dzuhur pada awal waktu ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
2. Apakah kamu melaksanakan shalat Ashar pada awal waktu?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
3. Apakah kamu melaksanakan shalat Magrib pada awal waktu?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
4. Apakah kamu melaksanakan shalat Isya’ pada awal waktu?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
5. Apakah kamu melaksanakan shalat Subuh pada awal waktu?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
66
B. Keaktifan
1. Apakah kamu melaksanakan shalat di setiap hari ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
2. Apakah dalam melaksanakan shalat kamu mengerjakan tanpa perintah
orang tua ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
3. apakah kamu ikut jika temanmu mengajak mengerjakan shalat ketika
dikumandangkan adzan untuk shalat fardhu?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
4. Apakah kamu segera datang ke masjid atau mushalla ketika mendengar
adzan dikumandangkan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
5. Apakah kamu melaksanakan shalat tepat pada waktunya meskipun ada
hiburan yang menarik ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
C. Rutinitas
6. Apakah kamu melaksanakan shalat dzuhur pada setiap harinya ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
7. Apakah kamu melaksanakan shalat Ashar pada setiap harinya ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
8. Apakah kamu melaksanakan shalat Magrib pada setiap harinya ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
67
9. Apakah kamu mengingatkan teman kamu, agar bisa ibadah shalat
secara rutin ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
D. Pelaksanaan
10. Apakah kamu melaksanakan shalat dengan membaca bacaan shalat
dengan baik dan lengkap ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
11. Apakah kamu melaksanakan shalat dengan memakai pakaian yang
rapi?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
ANGKET TENTANG KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA
A. Kedisiplinan Belajar Siswa di Sekolah
1. Apakah kamu datang ke sekolah sebelum pelajaran dimulai?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
2. Apabila ada tugas dari guru, apakah kamu segera mengerjakannya
tanpa menunda-nunda di waktu yang lain?
a. selalu c. kadang-kadang
b.sering d. tidak pernah
3. Apakah kamu bertanya kepada guru apabila ada pelajaran yang sulit di
mengerti ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
4. Apakah kamu bertanya kepada guru apabila ada soal yang tidak bisa
kamu kerjakan ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
68
5. Apakah kamu bertanya kepada teman apabila ada pelajarang yang
kurang dimengerti ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
6. Apakah kamu bertanya kepada teman apabila ada soal yang tidak bisa
kamu kerjakan ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
7. Apakah kamu memakai sragam sesuai dengan jadwal sekolah ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
8. Apakah kamu mengikuti ekstrakurikuler yang ada di sekolah ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
9. Apakah kamu membawa buku pelajarandan alat tulis yang sesuai
dengan jadwal pelajaran di sekolah ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
B. Kedisiplinan Belajar Siswa di Rumah
10. Apakah kamu Mengerjakan PR yang diberikan oleh guru tepat waktu ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
11. Apakah kamu bertanya kepada ayah/ibu apabila ada Pelajaran yang
belum dimengerti ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
12. Apabila diperitah orang tua untuk belajar apakah kamu segera
melaksanakannya ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
13. Apakah kamu belajar hanya pelajaran yang kamu sukai ?
69
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
14. Selain dari guru apakah kamu mencari informasi tambahan pelajaran
dari buku atau media elektronik ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
15. Apakah kamu belajar di rumah minimal satu jam setiap hari ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
16. Apakah kamu mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
…………………Selamat Mengerjakan ……………….
62
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM
MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDAMADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDAMADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDAMADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA
STATUS : TERAKRIDITASI A
SIDOKUMPUL GUNTUR DEMAK
Alamat : Jl. Sandansari No.44 Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak 59565
SURAT KETERANGAN
NOMOR : 018/YPI.NH/MI/IV/2011
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : SON ALI, S.Pd.I.
NIP : 19640215 199703 1 001
Jabatan : Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Sidokumpul Guntur Demak
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama : ABDUL AZIZ
NIM : 093111210
Jurusan : Tarbiyah
PRODI : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Mahasiswa : Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang
(IAIN Walisongo Semarang)
Benar-benar telah melakukan penelitian di MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur
Demak pada tanggal 18 April s/d 30 April 2011.
Demikian surat keterangan ini dibuat agar digunakan sebagaimana mestinya.
Sidokumpul, 30 April 2011
Kepala.
MI Nurul Huda Sidokumpul
SON ALI, S.Pd.I.
NIP : 19640215 199703 1 001
62