Upload
builien
View
225
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI
MUJAHADAH NIHADLUL MUSTAGHFIRIN
TERHADAP KONTROL DIRI SANTRI DI PONDOK
PESANTREN NURUL HIDAYAH SIDAYU BATANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan
Guna memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
MASRUROH
NIM: 071111016
JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISALAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
iii
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skipsi ini adalah hasil kerja saya
sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan
lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupum yang belum
atau tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dari daftar pustaka.
Semarang, 27 Mei 2012
Masruroh
v
MOTTO
(٩٦ : العنكبىت-) والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا وإن اهلل لمع المحسنين
”Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridloaan) Kami,
benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.
Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang yang berbuat
baik”. (QS. Al-A’raf : 180)
vi
ABSTRAKSI
Masruroh (07111016) Penelitian ini berjudul ” Pengaruh Intensitas
Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Terhadap Kontrol Diri Santri Di
Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang” dengan tujuan untuk
mengetahui adakah pengaruh intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul
Mustaghfirin terhadap Kontrol Diri Santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang (Skripsi). Semarang: Program Strata I Jurusan Bimbingan
Penyulihan Islam (BPI) Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, 2012.
Kajian pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan menggambarkan
pengaruh intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin terhadap kontrol
diri santri di Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Penelitian ini
terdiri dari variabel yaitu intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
dan kontrol diri Santri. Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin difokuskan
pada tiga aspek yaitu: kedisplinan, kesungguhan, dan ketulusan, sedangkan
kontrol diri difokuskan pada tiga aspek yaitu: kontrol perilaku, kontrol kognitif,
dan cara mengambil keputusan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena data-data yang
diperoleh berupa data-data numerik dan pengolahan datanya dengan
menggunakan statistik. Penelitian ini berupaya untuk menguji hipotesis penelitian
dengan mengaitkan intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang
diasumsikan berpengaruh dan signifikan terhadap kontrol diri Santri.
Subyek penelitian sebanyak 50 responden, pengambilan sampelnya
menggunakan sampel claster. Pengumpulan datanya menggunakan angket dengan
menggunkan skala Likert, data yang diperoleh dari angket yang disebar pada
responden, berupa angket tertutup yang berbentuk rating scale.
Penelitian ini mempergunakan metode analisis korelasi momen tangkar dari
pearson dan analisis regresi (analisis regresi dengan menggunakan skor kasar).
Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul
Mustaghfirin terhadap kontrol diri santri ditunjukkan dari hsil Freg = 9,694 yang
dikonsultasikan dengan r tabel dengan N = 50 atau derajat kebebasan db = 50 - 2
= 48. harga F pada tabel taraf signifikan 1% ditulis Ft (1:48) dan untuk taraf
signifikan 5% ditulis 0,05 (1:48) pada tabel dapat diketahui bahwa F reg = 9,694 >
Ft 0,05 : 4,04 = Signifikan dan hipotesis diterima, F reg = 9,694 > Ft 0,01 : 7,19 =
Signifikan dan hipotesis diterima.
Berdasrkan penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan
masukan bagi semua pihak atau intansi yang terkait.
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
Kedua orangtua saya, bapak Sarpangi dan ibu Marfu’ah yang selalu
memberi dukungan baik moril maupun materiil dengan tulus ikhlas,
skripsi ini sebagai tanda bakti saya kepada beliau berdua.
Ayahku, Dede Ridwanullah terimakasih atas segala do’a dan motifasinya
yang selalu memberikan semangat dalam hidupku.
Pembimbing saya bapak Drs.H. Machasin M.si, dan ibu Mahmudah,
S.Ag.,M.si yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran dan
ketelitian sampai akhirnya skripsi ini selesai di kerjakan.
Dosen-dosen Fakultas Dakwah yang telah memberikan ilmu-ilmunya,
semoga ilmu yang selama ini saya peroleh dari bapak/ibu dosen bisa
bermanfaat bagi saya, keluarga dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Saudara sejatiku, M.Fatkhur, Hafid Qari Habibi, senyum kalian telah
membuat semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
Teman sejatiku, Semi, Mak sop, Unso, Alfy, Arina, Diah, Fika, semoga
karya ini mampu menjadi obat kerinduan diantara kita serta terimakasih
atas bantuan dan motivasinya. Semoga Allah melipatgandakan balasan
untuk semua kebaikan kalian. Serta teman-teman koz BPI E17, Dila,
Hana, Fita, Maila, Ila, Ulfa, Iza, Rika, Fitri, Avi, Naila, terimakasih atas
motivasi, waktu, perhatian yang kalian tuangkan.
Teman-teman Fakultas Dakwah khususnya BPI 2007 yang telah
memberikan suport, semangat, dorongan serta dukungan hingga akhirnya
skripsi ini selesai dikerjakan.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta Alam yang
selalu memberikan rahmat dan hidayahnya kepada hambanya.
Shalawat dan salam semoga selalu terucapkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, yang menjadikan dunia ini penuh dengan pengetahuan dan ke
ilmuan.
Hanya nikmat dan rahnat Allah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sebagai luapan semua rasa gembira dengan terselesainya penyusunan skripsi yang
berjudul “PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI MUJAHADAH NIHADLUL
MUSTAGHFIRIN TERHADAP KONTROL DIRI SANTRI DI PONDOK
PESANTREN NURUL HIDAYAH SIDAYU BATANG”, yang disusun untuk
memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Program
studi Strata Satu (S.I) dalam ilmu dakwah di Fakultas Dakwah IAIN Walisongo
Semarang Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI).
Penulis merasa yakin skirpsi ini tidak dapat diselesaikan secara baik tanpa
pertolongan dan hidayah dari Allah SWT. Terselesainya penyusunan skripsi ini,
penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, saran-saran serta motivasi dari
berbagai pihak. Suatu keharusan bagi pribadi penulis untuk menyampaikan terima
kasih yang tiada terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:
1. Bapak DR. Muhammad Sulthon, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang yang telah merestui dan memberikan izin dalam
pembahasan skripsi ini.
2. Bapak Drs.H. Machasin, M.Si. dan ibu Mahmudah, S.Ag, M.Si. selaku ketua
jurusan BPI serta merangkap sebagai pembimbing II, yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberi bimbingan dan
pengarahan dalam menyusun skripsi ini.
3. Bapak dan ibu dosen Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, yang telah
memberikan ilmu kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
ix
4. Badan pengelola Pondok Pesantren yang telah mengizinkan penulis untuk
melakukan penelitian di tempat tersebut dan telah bersedia memberikan data
untuk kepentingan penulis skripsi ini.
5. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
matriil dengan tulus ikhlas menyekolahkan sampai jenjang perguruan tinggi.
6. Untuk semua temen-temen yang telah mendampingiku dalam keadaan suka
maupun duka khususnya keluarga besar BPI angkatan 2007 (Irham, Atmo,
Bahar, Mika, Gus Bu, Ali, Ridwan, Holil, Bang Komeng, Apip Lukman, Zeni,
Munif, Hidayah, Fida, Fika, Diyah, Arina, Heti, Wintarti, Rahma,) seta temen-
temen Masjid Miftahul Jannah Perum Beringin Indah (Mas Nur, Shihab, Aqib,
Sugeng, Rotor, Habib dll) dan masih banyak lagi teman-teman yang tidak
dapat penulis cantumkan satu persatu.
Akhir penulis berdo’a semoga Allah SWT selalu menerima amal shaleh
dan membalas dengan pahala yang berlipat ganda. Amin.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini terlalu masih jauh
dari kesempurnaan, baik dalam segi bahasa, analisis, maupun materi kajian,
maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif
demi sempurnanya skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita
semua, terutama dalam bidang Bimbingan dan Penyulihan Islam (BPI)
Semarang, 27 Mei 2012
penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN. .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
TRANSLITERASI............................................................................................. xiii
BAB. I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 8
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 8
1.4. Tinjauan Pustaka.................................................................................. 9
BAB II. KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK
2.1. Landasan Kerangka Teoritik ............................................................ 13
2.1.1. Kontrol diri .............................................................................. 13
2.1.1.1. Pengertian Kontrol diri ................................................ 13
2.1.1.2. Jenis Kontrol diri ......................................................... 18
2.1.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontrol diri .......... 22
v
2.1.2. Intensitas Melaksanakan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin ..... 24
2.1.2.1. Pengertian Mujahadah .................................................... 24
2.1.2.2. Adab Mujahadah ............................................................ 26
2.1.2.3. Manfaat Mujahadah ....................................................... 27
2.1.2.4. Korelasi antara Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul
Mustaghfirin dengan Kontrol diri ................................................ 28
2.2. Hipotesis ........................................................................................... 31
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian ............................................................. 32
3.2. Definisi Konseptual dan Operasional ............................................... 32
3.2.1.1. Definisi Konseptual ........................................................... 32
3.2.1.2. Definisi Operasional .......................................................... 33
3.3. Sumber Data dan Data ...................................................................... 35
3.4. Populasi dan Sampel ......................................................................... 36
3.5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 37
3.6. Teknik Analisis Data ........................................................................ 42
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1. Situasi Umum ................................................................................... 45
4.1.1. Letak Geografis ...................................................................... 45
4.1.2. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren ..................................... 45
4.1.2.1. Jumlah Santri Pondok .................................................. 49
4.1.2.2. Pendidikan Santri ......................................................... 49
vi
4.1.2.3. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu
Batang............................................................................... 51
4.2. Keadaan Sarana dan Prasarana................................................... 54
4.3. Gambaran Umum Pelaksanaan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di
Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang…………………… 55
BAB V. HASIL PENELITIAN
5.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................ 59
5.1.1. Data Skala Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin .................... 59
5.1.2. Data Hasil Skala Kontrol diri Santri ..................................... 63
5.2. Analisis Uji Hipotesis ....................................................................... 67
5.3. Analisis Lanjut .................................................................................. 76
5.4. Pembahasan hasil Penelitian ............................................................. 78
BAB VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan ....................................................................................... 81
6.2. Limitas .............................................................................................. 82
6.3. Saran ................................................................................................. 83
6.3.1. Bagi subjek penelitian .......................................................... 83
6.3.2. Bagi lembaga Pondok Pesantren .......................................... 84
6.3.3. Bagi Pimpinan ...................................................................... 84
6.4. Penutup ............................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi
modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi,
mempunyai dampak kehidupan pada masyarakat. Perubahan sosial tersebut
telah mempengaruhi nilai kehidupan masyarakat sehingga tidak semua
orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut,
yang pada gilirannya dapat menimbulkan ketegangan atau stres pada dirinya
(Hawari, 1999: 2).
Dampak lain yang tampak jelas yakni adanya perubahan pola
hidup/gaya hidup, yang menganggap asing nilai-nilai moral, etika, agama,
dan meninggalkan tradisi lama yang telah berkembang kuat dalam
masyarakat. Akan tetapi dalam kenyataannya kemakmuran materi yang
diperoleh ternyata tidak selamanya membawa kesejahteraan (Hawari, 1999:
13).
Perubahan secara fundamental tersebut tampak nyata dalam
kehidupan manusia yaitu dengan adanya bantuan-bantuan alat canggih,
orang lebih efisien menguasai tantangan alam dan bisa menguasai
lingkungan sekitar demi peningkatan kesejahteraan. Namun di samping
adanya manfaat dan keuntungan tersebut muncul pula dampak-dampak
sampingannya, yaitu berupa akses teknologi dan mekanisasi berupa
2
tindakan kekerasan dan penjarahan. Kejadian ini dibarengi dengan proses
dehumanisasi terhadap umat manusia sehingga terjadi disintegrasi orde-orde
sosial (Kartono dan Andari, 1989: 190-191). Banyak manusia yang
mengalami kegoncangan dalam hidupnya, frustasi, kecewa, bahkan karena
putus asa, nekat melakukan tindak bunuh diri. Itu tidak lain karena ajaran
agama yang menjadi pegangan hidupnya tidak seimbang dengan kekuatan
akal pikiran yang ada pada dirinya.
Untuk menghadapi kondisi umat manusia seperti di atas maka perlu
peningkatan peran dakwah Islam yang dimaksudkan tersebut, perlu
diarahkan sebagai fungsi kontrol diri terhadap meningkatnya gejolak
keinginan nafsu manusia untuk mengeksploitasi secara besar-besaran
sumber daya alam yang ada. Selain itu dakwah Islam juga perlu diarahkan
untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh
modernisasi dan kemajuan ilmu teknologi yang ada.
Dalam dakwahnya Rasulullah SAW, sangat memperhatikan
pembinaan rohani orang-orang beriman dengan memperdalam keimanan
dan ketakwaan dalam diri mereka. Tidak disangkal lagi bahwa hal itu
merupakan fase penting dalam mempersiapkan mental kaum muslimin
sehingga mereka pun berada dalam kesiapan total untuk mengubah perilaku,
kebiasaan, pikiran, dan hidup mereka secara total. Demikian pula, hal itu
membuat mereka berada dalam kondisi siap untuk menerima ayat-ayat yang
diturunkan, selanjutnya untuk mencegah kebiasaan-kebiasaan buruk tersebar
dikalangan mereka (Najati, 2005: 303).
3
Dalam konteks ini melakukan dakwah sebagaimana yang dilakukan
oleh Rasul pada zaman dahulu masih menjadi titik tolak untuk selalu
dilakukan bagi da‟i ataupun da‟iyah, hingga saat ini agar manusia terhindar
dari kesesatan, melanggar perintah Allah, dan selalu melakukan kebaikan.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Imran ayat
104 yang berbunyi:
Artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan
mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang
beruntung”. (Q.S. ali-Imran: 104)
Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam kepekaan
membaca situasi diri dan lingkungannya. Selain itu juga kemampuan untuk
mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan
kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi kemampuan
untuk mengendalikan perilaku, kecenderungan menarik perhatian, keinginan
merubah perilaku, agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain,
selalu konform dengan orang lain, dan menutup perasaannya (Ghufron,
2010: 22).
Calhoun dan Acocella dalam Ghufron (2010: 23) mengemukakan
dua alasan yang mengharuskan individu mengontrol diri secara kontinu.
Pertama, individu hidup bersama perilakunya agar tidak mengganggu
kenyamanan orang lain. Kedua, masyarakat mendorong individu untuk
4
secara konstan menyusun standar yang lebih baik bagi dirinya. Ketika
berusaha memenuhi tuntunan, dibuatkan pengontrolan diri agar dalam
proses pencapaian standar tersebut individu tidak melakukan hal-hal yang
menyimpang.
Salah satu peran dakwah Islam yang dapat diimplementasikan dalam
rangka untuk membantu proses penanganan kegoncangan hidup manusia
yang merupakan dampak dari kemajuan teknologi dan modernisasi adalah
dengan mengikuti mujahadah. Mujahadah di sini dimaksudkan sebagai
salah satu sarana untuk terapi agama terhadap berbagai kondisi kehidupan
masyarakat yang banyak mengalami kegoncangan dalam hidupnya seperti
frustasi, kecewa, serta tidak bisa mengontrol dirinya. Pelaksanaan
mujahadah ini semakin terlihat semarak di berbagai lembaga majelis dzikir
yang ada, salah satunya yaitu Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang
dilaksanakan di pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Fenomena
mujahadah tentu saja memiliki dampak positif bagi kehidupan masyarakat
yang terkuasai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Salah satu
manfaat yang dapat diperoleh dari mengikuti Mujahadah Nihadlul
Mustaghfirin tersebut adalah tercapainya rasa tenang dan tentram bagi para
santrinya sehingga mereka dapat terhindar dari perilaku yang menyimpang,
stres, putus asa atau kondisi buruk lainnya.
Di sisi yang lain para Santri di pondok pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang juga dihadapkan pada berbagai program kegiatan yang harus
dilaksanakan sebagai santri. Mereka juga dituntut untuk belajar sikap
5
mandiri yang tidak menggantungkan orang tua, sehingga dengan kondisi
seperti ini sangat memungkinkan untuk melakukan tindakan-tindakan yang
tidak baik bagi santri seperti, malas belajar, mencuri, dan berbagai perilaku
lain yang menyalahi pondok. Untuk mengatasi dampak yang muncul pada
santri tersebut maka pihak pondok pesantren berusaha memprogramkan
kegiatan untuk mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin sebagai
alternatif agar santri dapat mengontrol diri.
Melihat permasalahan di atas, dengan mengikuti Mujahadah
Nihadlul Mustaghfirin yang dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang, mampu memberikan perubahan yang sangat signifikan
terhadap diri seseorang untuk mengatur, membimbing, dan mengarahkan ke
bentuk-bentuk perilaku serta dapat membantu berjuang melawan hawa
nafsu dan mengendalikannya bahkan suatu ketika ada Santri yang
terpengaruh oleh temannya untuk mengkonsumsi obat terlarang, sampai
pada akhirnya santri mendapat takziran (hukuman) dari ustadz, untuk
mengantisipasi hal tersebut para santri diwajibkan untuk mengikuti
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin agar dapat mengarahkan bentuk perilaku
yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif (Hasil
wawancara dengan Khoirul Amin ustadz Pondok Pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang pada tanggal 15 Juli 2010).
Mujahadah yang dilaksanakan di pondok pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang yang secara aktif telah terbukti memberikan pengarahan dan
bimbingan kepada manusia secara positif terutama bagi santri agar dapat
6
kontrol diri. Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di pondok pesantren Nurul
Hidayah pada dasarnya diberikan kepada santri karena secara umum santri
mempunyai berbagai macam watak maupun perilaku yang mengarah kepada
hal yang negatif baik dalam aspek biologis maupun psikis.
Melihat santri yang rawan dengan perilaku yang tidak terpuji, dan
bila ditinjau dari segi agama santri lebih condong kepada tindakan yang
dilarang agama, maka keberadaan mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
sebagai sarana bimbingan santri dipandang sangat perlu. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kenakalan dan perilaku yang buruk, yaitu faktor
pendidikan, lingkungan, keluarga, ekonomi, yang kurang mendukung.
Kunci surga adalah dengan mencegah hawa nafsunya dalam upaya
menggapai tujuannya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Mujahadah adalah kunci (pintu) hidayah, tidak ada kunci
hidayah selain mujahadah.
Berkaitan dengan pelaksanaan mujahadah di pondok pesantren
Nurul Hidayah Sidayu Batang yang secara umum mendidik, membimbing,
dan mengajarkan ilmu agama bagi santri agar mengikuti tata aturan dan
kedisiplinan yang diterapkan di pondok pesantren Nurul Hidayah. Adapun
pelaksanaan Mujahadah yang diterapkan di pondok tersebut dimulai setelah
shalat isya’, kemudian melakukan sholat sunah bersama, shalat hajat,
bermujahadah bersama dengan bacaan yang ditentukan seperti shalawat
nabi, tahlil, do’a mujahadah, do’a kanzul „arsyi dan sebagainya dilanjutkan
7
dengan ceramah atau mau‟idloh khasanah oleh pemimpin mujahadah.
Keistimewaan dengan teknik yang ditampilkan mujahadah yang diterapkan
di pondok pesantren Nurul Hidayah memberikan dampak yang positif bagi
pengembangan keberagaman santri dan pengikutnya serta menanamkan
perilaku dan sikap yang berakhlakul karimah.
Dengan sistem mujahadah yang bersandar pada ajaran Rasulullah
SAW, yang dipimpin langsung oleh pimpinan pondok pesantren ini dapat
memberikan solusi praktis dalam kehidupan masyarakat khususnya dalam
upaya meningkatkan kontrol diri santri dan pengikutnya. Di samping itu
mujahadah Nihadlul Mustaghfirin mempunyai sifat atau visi netral,
independen, tidak ada hubungannya dengan organisasi masyarakat atau
organisasi politik, atau partai politik apapun. Tujuan utama/ misi mujahadah
Nihadlul Mustaghfirin لاصالح ذات البين (untuk mendamaikan orang-orang
yang mempunyai permasalahan), baik urusan pribadi, organisasi ataupun
urusan agama. Faidah Mujahadah Nihadlul Mustaghfiirin yaitu:
untuk menghasilkan segala) لتحصيل جميع المقاصد من امور الدنيا والاخرة
sesuatu yang menjadi tujuan dari beberapa urusan dunia dan akhirat/ multi
guna) antara lain mencari ilmuddin, ilmuddunya, meraih kedudukan, derajat
pangkat dunia akhirat (Hasil wawancara dengan Mutoharoh santri Pondok
Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang pada tanggal 20 Juli 2011).
Berdasarkan fenomena dan latar belakang tersebut penulis ingin
menggali lebih dalam serta melakukan penelitian mengenai pengaruh
intensitas mengikuti Mujahadah NihadlulMustaghfirin di pondok pesantren
8
Nurul Hidayah Sidayu Batang yang di dalamnya terdapat bentuk-bentuk
solusi alternatif terhadap upaya kontrol diri santri. Untuk itu penulis tertarik
meneliti dan mengkaji permasalahan tersebut. Dan untuk memperoleh
gambaran yang jelas, maka penulis tuangkan dalam rencana penelitian ini
dengan judul: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI MUJAHADAH
NIHADLUL MUSTAGHFIRIN TERHADAP KONTROL DIRI SANTRI DI
PONDOK PESANTREN NURUL HIDAYAH SIDAYU BATANG.
1.2. Rumusan Masalah
Masalah atau problematika adalah hal-hal yang akan dicari
jawabannya melalui kegiatan penelitian. Adapun yang menjadi pokok
masalah dalam penelitian ini adalah:
1.2.1. Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang meliputi
kedisiplinan, kesungguhan, ketulusan, dalam mengikuti Mujahadah
Nihadlul Mustaghfirin sebagai variabel independent.
1.2.2. Kontrol diri yang meliputi pengendalian perilaku, cara berfikir, dan
kemampuan mengambil keputusan sebagai variabel dependent.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menguji
secara empirik ada atau tidaknya pengaruh intensitas mengikuti Mujahadah
terhadap Kontrol Diri dengan indikator sebagaimana dirumuskan dalam
permasalahan yang diteliti. Untuk menguji ada tidaknya pengaruh dimaksud
9
maka peneliti mengambil sampel para Santri di Pondok Pesantren Nurul
Hidayah Sidayu Batang.
Sedangkan manfaat yang ingin diperoleh dari hasil penelitian adalah:
1.3.1. Secara Teori
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
secara teoritik tentang teknik-teknik psikologi dalam mengendalikan
emosi serta dorongan-dorongan dalam dirinya dengan metode
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin, sehingga penelitian ini dapat
menambah khasanah karya ilmiah bagi Fakultas Dakwah khususnya
jurusan Bimbingan penyuluhan Islam.
1.3.2. Secara Praktis
Bila dalam penelitian ini didapatkan hasil positif, maka
intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dapat
dijadikan metode untuk meningkatkan kontrol diri.
1.4. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh Imam Sholikhan yang berjudul
“Hubungan Kontrol Diri Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia
Kerja Pada Mahasiswa Semester Akhir Fakultas Dakwah IAIN Walisongo
Semarang Tahun 2006/ 2007 (Tinjauan Bimbingan Konseling Islam)
2007. Hasil dari penelitian ini adalah dengan kontrol diri yang baik, akan
tercapai hilangnya rasa cemas dalam menghadapi dunia kerja. Sehingga
individu mampu mengetahui apa yang menjadi kekurangannya dan
10
senantiasa mampu memonitor dirinya dengan baik, karena segala sesuatu
yang diputuskan oleh individu menjadi tanggung jawab individu sendiri.
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Aziz dan Yulianti Hotifah
dengan judul “Hubungan Dzikir Dengan Kontrol Diri Santri Manula di
Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Kediri” 2005. Hasil penelitian adalah
tingkat dzikir dan kontrol diri santri Manula di Ponpes RoudlotulUlum
Kediri berada dalam kategori sedang. Hasil dari perhitungan regresi
dengan taraf signifikansi 5 0/0 diperoleh Freg = 4,645 > Ft = 2,780, yang
berarti ada korelasi yang signifikan antara dzikir dengan kontrol diri pada
santri Manula di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Kediri.
Penelitian yang dilakukan oleh M. Irfan yang berjudul “Eksistensi
Pelaksanaan Pengajian Mujahadah di Pondok Pesantren Al-Istiqomah
Kembangan Bintaro Demak dalam Pengembangan Dakwah Islam
(Tinjauan Komunikasi Dakwah)”. Kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian adalah pelaksanaan pengajian Mujahadah Al-Istiqomah
menempuh empat cara dakwah secara umum, yaitu: 1) Berdakwah dengan
ritualitas dzikir dan do’a, 2) Berdakwah dengan jalan Al-Mauzi‟at Al-
Hasanah dan Bi Al-Uswah Al-Hasanah, 3) Orientasi dakwah mengarah
pada kebersihan hati dan perbaikan moral, 4) Berdakwah dengan
membidik kepribadian seseorang secara langsung.
Sejauh pengamatan dan pengetahuan peneliti, belum ada penelitian
skripsi yang membahas tentang masalah ini. Untuk menghindari adanya
plagiat maka berikut peneliti sertakan beberapa literatur serta hasil
11
penelitian yang ada relevansinya terhadap skripsi yang akan diteliti
sebagai bahan perbandingan dalam mengupas berbagai masalah yang ada.
Disini perbedaan skripsi yang membedakan dari penelitian ini adalah
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin sangat berpengaruh dalam
menumbuhkan dan meningkatkan kontrol diri pada Santri di Pondok
Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang.
1.5. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk mempermudah dalam memahami gambaran secara
menyeluruh tentang skripsi ini maka penulis memberikan sistematika
beserta penjelasan secara garis besar sebagai berikut:
Bab pertama sebagai bab pendahuluan yang membahas tentang latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
tinjauan pustaka dan sistematika penulisan skripsi.
Bab kedua berisi tentang kerangka dasar pemikiran teoritik yang
menjelaskan tentang kontrol diri dan intensitas mengikuti Mujahadah
Nihadlul Mustaghfirin. Bab ini dibagi menjadi 3 sub. 1) Pengertian kontrol
diri, jenis dan aspek kontrol diri, faktor-faktor yang mempengaruhi kontrol
diri, 2) Pengertian Mujahadah, Manfaat Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin,
Adab Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin, faktor-faktor yang mempengaruhi
Mujahadah, pengertian intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul
Mustaghfirin, ciri-ciri intensitas Mujahadah Nihadlul Mustahgfirin, 3)
Korelasi antara intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
dengan kontrol diri.
12
Bab ketiga berisi tentang metode penelitian. Bab ini dibagi menjadi
6 sub. 1) Jenis dan metode penelitian, 2) Definisi konseptual dan
operasional, 3) Sumber dan jenis data, 4) Populasi dan sampel, 5) Teknik
pengumpulan data, 6) Analisis data.
Bab, keempat bab ini merupakan gambaran umum tentang obyek
penelitian. 1) Tinjauan sejarah, 2) Struktur Pondok Pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang, 3) Visi dan misi, 4) Keadaan sarana dan prasarana,
5) Pelaksanaan mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di Pondok
Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang.
Bab kelima, Bab ini merupakan hasil dari penelitian dan
pembahasannya. Bab ini dibagi menjadi 3 sub. 1) Hasil penelitian yang
berarti deskripsi data penelitian, 2) pengujian hipotesis, 3) pembahasan hasil
penelitian.
Bab keenam berisi tentang penutup adapun yang terkandung
didalamnya adalah kesimpulan, dan dilengkapi dengan daftar pustaka,
lampiran-lampiran dan daftar riwayat pendidikan penulis.
13
BAB II
KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK
2.1. Kerangka Landasan Teoritik
2.1.1. Kontrol Diri
1. Pengertian Kontrol Diri
Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam
kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya.Selain itu, juga
kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku
sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam
melakukan sosialisasi kemampuan untuk mengendalikan perilaku,
kecenderungan menarik perhatian, keinginan mengubah perilaku
agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu
konform dengan orang lain, dan menutupi perasaannya (Ghufron,
2010: 21).
Calhoun dan Acocella (dalam Ghufron 2010: 21)
mendefinisikan kontrol diri (self control) sebagai pengaturan
proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang dengan kata
lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri Goldfried
dan Merbaum (dalam Ghufron, 2010: 22) telah mendefinisikan
kontrol diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun,
membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang
dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif. Kontrol diri
14
juga menggambarkan keputusan individu melalui pertimbangan
kognitif untuk menyatukan perilaku yang telah disusun untuk
meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti yang diinginkan.
Menurut Mahoney dan Thoresen (dalam Ghufron 2010: 23),
kontrol diri merupakan jalinan secara utuh yang dilakukan individu
terhadap lingkungannya. Individu dengan kontrol diri tinggi sangat
memperhatikan cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam situasi
yang bervariasi. Individu cenderung akan mengubah perilakunya
sesuai dengan permintaan situasi sosial yang kemudian dapat
mengatur kesan yang dibuat perilakunya lebih responsif terhadap
petunjuk situasional, lebih fleksibel, berusaha untuk memperlancar
interaksi sosial, bersikap hangat, dan terbuka.
Menurut Chaplin sebagaimana dikutip oleh Rahmat Aziz
dalam jurnal Psikologi Islami mengemukakan bahwa kontrol diri
(self control) adalah kemampuan individu untuk mengarahkan
tingkah lakunya sendiri, kemampuan untuk menekan atau
menghambat dorongan yang ada. Sementara itu menurut Marvin
dan Merbaum bahwa kontrol diri secara fungsional didefinisikan
sebagai konsep dimana ada atau tidak adanya seseorang memiliki
kemampuan untuk mengontrol tingkah lakunya yang tidak hanya
ditentukan cara atau teknik yang digunakan, melainkan juga
berdasarkan konsekuensi dari apa yang mereka lakukan (Aziz,
2005: 156).
15
Skinner dalam (Budiraharjo, 1997:118) telah menguraikan
sejumlah teknik yang digunakan untuk mengendalikan perilaku,
yang kemudian telah banyak dipelajari oleh social-learning theorist
yang tertarik dalam bidang modeling dan modifikasi. Seseorang
dikatakan mempunyai kontrol diri apabila mereka secara aktif
mengubah variabel-variabel yang menentukan perilaku mereka.
Misalnya ketika seseorang tidak bisa belajar karena radio dengan
suara musik yang sangat keras, mereka mematikanya. Dengan
demikian kita secara aktif melakukan perubahan pada variabel yang
mempengaruhi perilaku seseorang.
Menurut Sukadji (dalam Andjani, 1991: 55) ada 5 teknik
yang dapat digunakan untuk mengontrol diri. Teknik mengontrol
diri tersebut adalah:
1. Teknik Pemantauan Diri
Teknik ini berdasarkan asumsi bahwa dengan
memantau dan mencatat perilakunya sendiri, individu akan
memiliki pemahaman yang objektif tentang perilakunya
sendiri.
2. Teknik Pengukuhan Diri
Dasar pikiran teknik ini ialah asumsi bahwa
perilaku yang diikuti dengan sesuatu yang menyenangkan
akan cenderung diulangi dimasa mendatang. Teknik ini
menekankan pada pemberian pengukuh positif segera
16
setelah perilaku yang diharapkan muncul. Bentuk
pengukuhan yang diberikan seperti yang disarankan
Sukadji yaitu bentuk pengukuhan yang wajar dan bersifat
intrinsik, seperti senyum puas atas keberhasilan usaha yang
dilakukan, serta pernyataan-pernyataan diri yang
menimbulkan perasaan bangga.
3. Teknik Kontrol Stimulus
Dasar teknik ini adalah asumsi bahwa respon dapat
dipengaruhi oleh hadir atau tidaknya stimulasi yang
mendahului respon tersebut. Teknik ini bertujuan untuk
mengontrol kecemasan dengan cara mengatur stimulus
yang berpengaruh, cara ini bias berupa pengarahan diri
untuk berfikir positif, rasional dan objektif sehingga
individu lebih mampu mengendalikan dirinya.
4. Teknik Kognitif
Proses kognitif berpengaruh terhadap perilaku
individu, dengan demikian apabila individu mampu
menggantikan pemikiran yang menyimpang dengan
pikiran-pikiran yang objektif, rasional, maka individu akan
lebih mampu mengendalikan dirinya.
5. Teknik Relaksasi
Asumsi yang mendasari teknik ini adalah individu
dapat secara sadar belajar untuk merelaksasikan ototnya
17
sesuai keinginannya melalui usaha yang sistematis. Oleh
karena itu, teknik ini mengajarkan kepada individu untuk
belajar meregangkan otot yang terjadi saat individu
mengalami kecemasan. Seiring dengan peredaan otot ini,
reda pula kecemasannya (Andjani, 1991:55)
Menurut Hanley dan Spatis (dalam Bukhori, 2003: 9)
menyatakan bahwa salah satu usaha untuk meningkatkan kontrol
diri adalah dengan melakukan meditasi. Meditasi menurut Wals
adalah atau metode latihan yang digunakan untuk melatih perhatian
agar dapat meningkatkan taraf kesadarn, dan selanjutnya dapat
membawa proses mental yang lebih terkontrol. Sementara itu
Ornstein (1985) mengungkapakan bahwa esensi meditasi adalah
usaha untuk membatasi kesadaran pada satu objek stimulasi yang
tidak berubah pada waktu tertentu. Dari kedua pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa meditasi dapat diartikan sebagai
sekelompok teknik atau metode latihan yang digunakan untuk
melatih perhatian agar terpusat dengan menggunakan menggunakan
objek stimuli yang tidak berubah pada waktu tertentu, sehingga
kesadaranya menyatu dan proses mentalnya dapat dikontrol yang
pada akhirnya perilaku seseorang akan sesuai dengan norma-norma
yang berlaku.
Kontrol diri merupakan kemampuan untuk mengatur
membimbing dan mengarahkan bentuk-bentuk perilaku melalui
18
pertimbangan kognitif sehingga bisa membawa ke arah positif
(Hurlock, 1994).Kontrol diri melibatkan kemampuan untuk
menahan keinginan dan menunda kepuasan termasuk kemampuan
untuk memanipulasi diri, baik untuk mengurangi maupun
meningkatkan perilaku (Bukhori, 2008:11).
Berdasarkan pengertian-pengertian dari beberapa ahli
tersebut dapat disimpulkan bahwa kontrol diri berkaitan dengan
bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan
dari dalam dirinya. Kontrol diri melibatkan kemampuan untuk
memanipulasi diri baik untuk mengurangi maupun meningkatkan
perilakunya
2. Jenis dan Aspek Kontrol Diri
Kontrol diri dengan sebutan kontrol personal, yaitu kontrol
perilaku (behavior control), kontrol kognitif (cognitive control), dan
mengontrol keputusan (decisional control)
a. Kontrol Perilaku (Behavior control)
Kontrol perilaku merupakan kesiapan tersedianya suatu
respons yang dapat secara langsung mempengaruhi atau
memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
b. Kontrol kognitif (Cognitive control)
Kontrol kognitif merupakan kemampuan individu dalam
mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara
menginterpretasi, menilai, atau menghubungkan suatu kejadian
19
dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau
mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri atas dua komponen, yaitu
memperoleh informasi (information gain) dan melakukan
penilaian (appraisal). Dengan informasi yang dimiliki oleh
individu mengenai suatu keadaan yang tidak menyenangkan,
individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut dengan berbagai
pertimbangan. Melakukan penilaian berarti individu berusaha
menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan
cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif.
c. Mengontrol keputusan (Decisional control)
Mengontrol keputusan merupakan kemampuan
seseorang untuk memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan
pada sesuatu yang diyakini atau yang disetujuinya. Kontrol diri
dalam menentukan pilihan akan berfungsi, baik dengan adanya
suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri
individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan
(Ghufron, 2010: 31).
Frederic Skiner (dalam Budiraharjo, 1997: 119) telah
menguraikan sejumlah teknik yang digunakan untuk
mengendalikan perilaku, yang kemudian banyak diantaranya
dipelajari oleh social-learning theorist. Teknik tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Pengekangan Fisik (physical restrains)
20
Individu mengendalikan diri melalui pengekangan
terhadap fisik, misalnya menutup mulut, untuk menghindari
diri dari mentertawakan kesalahan orang lain.
2) Bantuan Fisik (physical aids)
Menurut Skinner bantuan fisik dapat digunakan untuk
mengendalikan perilaku. Seseorang meminum obat untuk
mengendalikan perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya
seorang pengendara mobil minum obat perangsang supaya
terhindar dari ketiduran pada waktu mengemudi sewaktu
perjalanan jauh. Bantuan fisik juga dapat digunakan untuk
memudahkan perilaku tertentu, yang bias dilihat pada situasi
dimana seseorang memiliki masalah penglihatan dengan
memakai kaca mata.
3) Mengubah Kondisi Stimulus (changing the stimulus
condition)
Dengan kata lain yaitu mengubah stimulus yang
bertanggung jawab, tidak menyingkirkan dan tidak
mendatangkan stimulus agar melakukan suatu perilaku
tertentu, misalnya orang yang mempunyai kelebihan berat
badan menyisihkan sekotak permen dari hadapanya untuk
mengekang diri sendiri.
4) Memanipulasi Kondisi Emosional (manipulating emostional
conditions)
21
Skinner mengatakan bahwa terkadang seseorang
mengadakan perubahan emosional dalam diri untuk
mengendalikan dirinya, misalnya beberapa orang
menggunakan teknik meditasi untuk menghadapi stress.
5) Melakukan Respon-Respon lain (pervorming alternative
responses)
Menahan diri dari perilaku yang membawa hukuman
dengan melakukan hal lain, misalnya untuk menahan diri
agar tidak menyerang orang yang sangat tidak disukai,
seseorang ,mungkin melakukan tindakan yang tidak
berhubungan dengan pendapat kita tentang mereka.
6) Menguatkan Diri Secara Positif (positif self reinforcement)
Individu menghadiahkan diri sendiri atas perilaku
yang patut dihargai, misalnya seorang pelajar menghadiahkan
diri sendiri karena telah belajar keras dan dapat mengerjakan
ujuian dengan baik, dengan makan makanan yang lezat, atau
menonton film yang bagus.
7) Menghukum Diri Sendiri (self punishment)
Menghukum diri sendiri karena gagal melakukan
pekerjaan, misalnya karena gagal mendapatkan nilai yang
bagus, seseorang menghukum diri dengan berdiam diri
didalam dikamar (Budiraharjo, 1997: 119)
Adapun dalam prakteknya terdiri dari tiga cara yaitu:
22
Pertama, Self Monitoring, yaitu suatu proses dimana
individu mengamati dan merasa peka terhadap segala sesuatu
tentang diri dan lingkunganya.
Kedua, Self Reward, yaitu suatu teknik dimana
individu mengatur dan memperkuat perilakunya dengan
memberikan hadiah atau hal-hal yang menyenangkan, jika
hal yang diinginkan berhasil.
Ketiga, Stimulus Control, yaitu suatu teknik yang
dapat digunakan untuk mengurangi ataupun meningkatkan
perilaku tertentu. Kontrol stimulus menekan pada pengaturan
kembali atau modivikasi lingkungan sebagai isyarat khusus
atau respon tertentu (Aziz, 2005: 157).
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kontrol Diri
Faktor kontrol diri dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
a. Faktor Internal
Faktor internal yang ikut andil terhadap kontrol diri
adalah usia. Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin
baik kemampuan mengontrol diri seseorang. Dengan demikian
faktor ini sangat membantu individu untuk memantau dan
mencatat perilakunya sendiri dengan pola hidup dan berfikir
yang lebih baik lagi. Hal ini berkaitan dengan faktor kognitif
kemasakan kognitif yang terjadi selama masa pra sekolah dan
masa kanak-kanak secara bertahap dapat meningkatkan
23
kapasitas individu untuk membuat pertimbangan sosial dan
mengontrol periaku individu tersebut. Dengan demikian ketika
beranjak dewasa inidividu yang telah memasuki perguruan
tinggi akan mempunyai kemampuan berfikir yang lebih
kompleks dan kemampuan intelektual yang lebih besar.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini diantaranya adalah lingkungan
keluarga. Lingkungan keluarga terutama orang tua menentukan
bagaimana kemampuan mengontrol diri seseorang. Sebagai
orang tua kita dianjurkan menerapkan sikap disiplin terhadap
anak sejak dini. Dengan mengajarkan sikap disiplin terhadap
anak, pada akhirnya mereka akan membentuk kepribadian yang
baik dan juga dapat mengendalikan perilaku mereka. Disiplin
yang diterapkan orang tua merupakan hal penting dalam
kehidupan, karena dapat mengembangkan kontrol diri dan self
directions sehingga seseorang bisa mempertanggungjawabkan
dengan baik segala tindakan yang dilakukan. Individu tidak
dilahirkan dalam konsep yang benar dan salah atau dalam suatu
pemahaman tentang perilaku yang diperbolehkan dan dilarang.
(Ghufron, 2010: 32).
24
2.1.2. Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
1. Pengertian Mujahadah
Mujahadah berasal dari kata
yang artinya sungguh-sungguh. (al’amtsilatu tasrifiyah, hal: 14).
Kata jahada (bersungguh-sungguh) membentuk tiga kata
kunci yang dapat mengantar manusia meraih predikat tertinggi
sebagai manusia paripurna (insan kamil).Jihad berarti perjuangan
fisik secara optimal dilakukan untuk mencapai tujuan.Ijtihad berarti
perjuangan secara intelektual yang dilakukan secara bersungguh-
sungguh untuk mencapai suatu tujuan.Sedangkan mujahadah adalah
kelanjutan dari perjuangan secara fisik dan intelektual, yaitu
perjuangan batin atau rohani (http://laatahzan.word.press.com.
Diunduh 18-5-2005).
Mujahadah adalah hasrat yang kuat yang melahirkan
perjuangan batiniyah yang terus menyala-nyala. Hasrat adalah api
cinta yang terus membara dan mendorong perjalanan hidupnya
menjadi lebih kaya, lebih bahagia, dan bermakna. Pada hasrat itulah
seseorang merasakan hidup semakin cemerlang, karena mereka
mempunyai harapan yang akan diraihnya. Kebahagiaan sejati
baginya terletak pada perjalanan atau usahanya yang gigih, bukan
pada pencapaiannya. Bagaikan seorang pendaki gunung, mereka
merasakan kenikmatan, bukan karena mencapai puncaknya tetapi
karena jerih payahnya yang amat sulit untuk mendaki gunung
25
tersebut. Nilai sebuah pencapaian terletak di beberapa seberapa
panjang perjalanan yang ditempuh itu semua terletak pada “hasrat
yang kuat” sebagai kata kuncinya (Tasmara, 2003: 74).
Mujahadah dalam pandangan kaum sufi (ahli tasawuf) adalah
bersungguh-sungguh untuk mencapai kedekatan dengan Allah dan
untuk menaklukkan segala hambatan yang dapat merintangi tujuan
tersebut. Mujahadah merupakan perjuangan panjang orang-orang
yang menempuh jalan kerohanian menuju ilahi, karena sepanjang
jalan ia senantiasa akan menemukan berbagai hambatan dan
rintangan yang harus dihadapinya dengan penuh keyakinan dan
kesabaran (Ali, 2003: 110).
Mujahadah adalah perjuangan batin, sebuah elan (semangat)
yang penuh dengan kesungguhan (jihad) dan terus-menerus
mengetuk qalbu, sehingga tidak terperangkap oleh lembah setan.
Mujahadah lebih menukik kedalam, untuk mendapatkan
pengetahuan hakiki (makrifat), sehingga dirinya senantiasa
mendapatkan dan berada diatas jalan yang sesuai dengan petunjuk
(huda) cahaya kebenaran (Tasmara, 2001:76).
Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa mujahadah adalah bersungguh-sungguh untuk mendekatkan
diri kepada Allah untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan
terhindar dari hambatan-hambatan untuk mendekatkan diri kepada
Allah baik hambatan internal maupun hambatan eksternal.
26
2. Adab Mujahadah
Adab–adab mujahadah adalah:
a. Di jiwai lillah–billah, lirrasul–birrosul, lilghauts-bilghauts
b. Hudlur: hati hadir/ingat/menghadap kepada Allah SWT.
c. Istihdlor: merasa benar–benar berada dihadapan Allah SWT.
Disertai ta‘dhim (menghormat) dan mahabbah (mencintai)
Rasulullah SAW.
d. Tadzallu (merasa rendah dan hina) wal Iftiqor (merasa sangat
membutuhkan)
e. Tadhallum (merasa zalim dan berlarut–larut penuh dengan
dosa dihadapan Allah SWT wa Rasulihi SAW.
f. Berkeyakinan bahwa Mujahadahnya/doanya diijabahi
(diterima) oleh Allah SWT (jangan sampai ragu–ragu).
g. Adab lahir supaya disesuaikan dengan adab batin dan di
anjurkan dalam keadaan dalam hadats (tidak batal) (Banjari,
2010: 45).
Menurut Ilham (2004: 60) adab dalam mujahadah ada lima
di antaranya adalah:
a. Diharapkan dalam keadaan suci terlebih dahulu.
b. Mujahadah hendaknya dilakukan di dalam masjid.
c. Menghadap ke arah kiblat.
d. Duduk dengan sikap rasa khusyuk
27
e. Diharapkan saat mujahadah memakai pakaian yang serba
putih
Adab dalam mujahadah ada empat di antaranya adalah:
a. Dianjurkan dalam keadaan sempurna.
b. Menghadap arah kiblat.
c. Duduk dengan sikap rasa khusyuk.
d. Merendahkan diri, tenang, anggun, dan menundukkan kepala
(Nawawi, 2005: 21).
3. Al-Banjari (2010: 31) menyatakan bahwa mujahadah memiliki
manfaat sebagai berikut di antaranya adalah:
a. Akan menumbuhkan hati yang bersih dan suci.
b. Menumbuhkan rasa percaya diri dan dapat memelihara
amanah.
c. Allah akan pelihara dari segala sesuatu yang mengganggu
kekhusyukannya.
d. Akan mendapat bantuan dari Allah.
e. Akan terhindar dari kebohongan dan semakin taat kepada
Allah.
f. Allah akan membebaskannya dari berbagai bentuk kesalahan,
kezaliman, dan ketidakselarasan, serta dapat menyembuhkan
dari beragam penyakit lahir maupun batin.
g. Allah akan membebaskan dari berbagai bentuk kezaliman
dan dosa, serta memberikan rizki dari berbagai arah.
28
h. Dapat memberikan kekuatan untuk mengendalikan hawa
nafsu.
i. Allah akan membukakan pintu-pintu rizki, baik yang bersifat
material maupun spiritual.
Adapun manfaat mujahadah antara lain sebagai berikut:
a. Menjernikan hati dan marifat billah (sadar kepada Allah)
b. Memperoleh hidayah taufiq Allah SWT, Syafaat tarbiyah
Rasulullah SAW.
c. Mendidik menjadi orang yang shaleh/Shalihah, yang
senantisa mendoakan kedua orang tuanya / leluhurnya.
d. Keamanan,ketentraman,kedamaian kesejahteraan, dan
keberkahan hidup (Yadi, 2009: 61).
2.1.3. Korelasi Antara Intensitas Mengikuti Mujahadah Dengan Kontrol
Diri
Mujahadah dalam pandangan kaum sufi (ahli tasawuf) adalah
bersungguh-sungguh untuk mencapai kedekatan dengan Allah dan
untuk menaklukkan segala hambatan yang dapat merintangi tujuan
tersebut. Mujahadah merupakan perjuangan panjang orang-orang yang
menempuh jalan kerohanian menuju ilahi, karena sepanjang jalan ia
senantiasa akan menemukan berbagai hambatan dan rintangan yang
harus dihadapinya dengan penuh keyakinan dan kesabaran (Ali, 2003:
110).
29
Mujahadah merupakan satu dari bentuk dakwah islamiyah.
Sedangkan dakwah itu sendiri memiliki arti mendorong manusia untuk
berbuat baik dan menurut petunjuk dan perintahkan untuk berbuat baik
dan mencegah mereka dari perbuatan yang mungkar agar mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dakwah islamiyah yaitu semua aktifitas manusia muslim di
dalam berusaha merubah situasi kepada situasi yang sesuai dengan
ketentuan Allah SWT. Dalam islam ada perintah untuk melaksanakan
dzikir yaitu usaha mengingat dan menyebut Allah agar seseorang
merasa terawasi oleh Allah. Mujahadah dapat menimbulkan kontrol diri
dan ketengan dalam jiwa. Hal ini bisa dilihat dari manfaat yang dicapai
ketika individu melaksanakan mujahadah. Mujahadah nihadlul
mustaghfirin adalah mengingat dan menyebut nama-nama Allah dengan
lisan, hati atau dengan kedua-duanya individu akan dapat menghentikan
pikiran-pikiran dari gambaran negatif karena pada dasarnya mujahadah
nihadlul mustaghfirin merupakan aktifitas yang menciptaka keadaan
yang rileks dan dapat dijadikan sarana untuk menumbuhkan pemikiran
positif terhadap suatu peristiwa, yang akhirnya akan membentuk
perilaku yang baik dan juga dapat menimbulkan kontrol diri pada
individu yang melaksanakan.
Kontrol diri dapat diartikan sebagai suatu aktifitas pengendalian
tingkah laku, pengendalian tingkah laku mengandung makna yaitu
melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum
30
memutuskan sesuatu untuk bertindak. Kontrol diri merupakan upaya
penekanan dan penanganan serta pertanggungjawaban pada segala yang
dilakukan seseorang baik dalam pelaksanaan, koreksi dan evaluasi dari
suatu perubahan tingkahlaku yang meliputi segala aktifitas kehidupan
seseorang yang disesuaikan dengan keadaan diri, kemampuan dan
kondisinya (Azis, 2005: 156).
Intensitas adalah sering dan tidaknya individu dalam melakukan
aktifitas, baik kualitas maupun kuantitas. Intensitas mujahadah
Nihadlul mustaghfirin yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
perbuatan mengingat Allah dengan cara berdo’a dengan sungguh-
sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah secara berulang-ulang,
baik secara lisan dengan hati atau dengan hati dan lisan.
Mujahadah yang didalamnya terdapat aspek-aspek ritual berupa
do’a, wiridan, dan ritual-ritual lainnya dapat membuat hati seseorang
akan tenang, sehingga dengan hati yang tenang dalam setiap melakukan
aktivitas akan berjalan dengan baik.
Mujahadah sebagai salah satu sarana untuk perjuangan batin
atau rohani agar mencapai kedekatan dengan Allah SWT berperan
penting dalam merekonstruksi dan menanamkan pribadi manusia yang
sejalan dengan nilai-nilai agama Islam. Sehingga dengan latar belakang,
watak, sikap, perilaku, kepribadian dan pola pikir yang menyimpang
dengan mengikuti mujahadah ini diharapkan mampu mengarahkan
kondisi dalam upaya kontrol diri. Karena dengan dasar akhlak yang
31
berahlakul karimah seseorang akan mantap dalam menjalani kehidupan
ini.
Intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin adalah
sebagai berikut di cirikan:
1. Kedisiplinan, adalah cara pendekatan yang mengikuti ketentuan-
ketentuan yang pasti dan konsisten dalam mengikuti mujahadah.
2. Kesungguhan, adalah berusaha dengan sepenuh hati dalam
mempersembahkan diri secara totalitas kepada Allah.
3. Ketulusan, adalah ketulusan hati atau kerelaan hati dalam mengikuti
mujahadah (Tabataba’i, 2005: 48).
2.2. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 1993: 62).
Berdasarkan landasan teori di atas maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah bahwa ada pengaruh intensitas mengikuti Mujahadah
NihadlulMustaghfirin terhadap kontrol diri Santri. Semakin tinggi intensitas
mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin seseorang maka akan semakin
tinggi tingkat kontrol dirinya. Begitupun sebaliknya semakin rendah
intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin semakin rendah
tingkat kontrol dirinya.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data-data yang
nantinya diperoleh adalah berupa angka-angka. Dari angka yang di peroleh
akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Penelitian ini terdiri dari dua
variabel yaitu intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin sebagai
independent. Dan kontrol diri sebagai variabel dependent. Penelitian ini
menggunakan skala untuk mencari data penelitian yang disusun berdasarkan
variabel yang akan diteliti. Karena penelitian ilmiah harus didasarkan
penelitian yang objektif, untuk itu perlu diterapkan metode yang tepat, sebab
metode berpengaruh besar terhadap hasil yang akan dicapai.
3.2. Definisi Konseptual dan Operasional
3.2.1. Definisi Konseptual
1. Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Intensitas adalah sering dan tidaknya individu dalam
melakukan aktivitas, baik kualitas maupun kuantitas. Mujahadah
dalam Islam secara umum diartikan bersungguh-sungguh untuk
mencapai kedekatan dengan Allah dan untuk menaklukkan segala
hambatan yang dapat merintangi tujuan tersebut (Ali, 2003: 110).
Intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin sering dan
tidaknya individu dalam mengikuti Mujahadah dengan
33
bersungguh-sungguh berdo’a dan mendekatkan diri kepada Allah
secara berulang-ulang, baik secara lisan, hati, atau dengan hati dan
lisan.
2. Kontrol diri
Kontrol diri adalah suatu kecakapan individu dalam
kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya. Selain itu, juga
kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor
perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri
dalam melakukan sosialisasi kemampuan untuk mengendalikan
perilaku, kecenderungan menarik perhatian, keinginan mengubah
perilaku, agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain,
selalu konform dengan orang lain, dan menutupi perasaannya
(Ghufron, 2010: 22). Kontrol diri melibatkan kemampuan untuk
memanipulasi diri baik mengurangi maupun meningkatkan
perilakunya (Bukhori, 2003: 58).
3.2.2. Definisi Operasional
Intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang
dimaksud disini adalah sering dan tidaknya individu dalam melakukan
pengamalan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin.
Pengukuran intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul
Mustaghfirin dapat dilakukan dengan menggunakan skala intensitas
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin. Adapun dimensi pengaruh
34
(independen) adalah intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
yang meliputi:
1. Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah cara pendekatan yang mengikuti
ketentuan-ketentuan yang pasti dan konsisten dalam mengikuti
mujahadah.
2. Kesungguhan
Kesungguhan adalah berusaha dengan sepenuh hati dalam
mempersembahkan diri secara totalitas kepada Allah.
3. Ketulusan
Ketulusan adalah ketulusan hati atau kerelaan hati dalam
mengikuti mujahadah (Tabataba’i, 2005: 48).
Kontrol diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan individu mampu memonitor dirinya sendiri, sehingga
tahu apa kekurangan yang ada pada individu, serta senantiasa
berusaha untuk menguatkan dirinya secara positif. Segala sesuatu
yang dilakukan individu merupakan bagian dari pelaksanaan dari
apa yang telah direncanakan.
Adapun dimensi dari variabel terpengaruh (dependen) adalah
kontrol diri. Pengukuran kontrol diri dapat dilakukan dengan
menggunakan skala kontrol diri berdasarkan bukunya M. Nur Ghufron
yang berjudul Teori-teori Psikologi halaman 31 yang meliputi:
35
1. Kontrol perilaku
Kontrol perilaku merupakan kesiapan tersedianya suatu
respons yang dapat secara langsung mempengaruhi atau
memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
2. Kontrol kognitif (cognitive control)
Kontrol kognitif merupakan kemampuan individu dalam
mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara
menginterpretasi, menilai, atau menghubungkan suatu kejadian
dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau
mengurangi tekanan.
3. Mengontrol keputusan
Mengontrol keputusan merupakan kemampuan seseorang
untuk memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu
yang diyakini atau yang disetujuinya.
3.3. Sumber dan Jenis Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto,
1991: 102). Adapun sumber dan jenis data yang dipergunakan yaitu:
3.3.1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian (Azwar, 1998: 91). Sumber primer penelitian di sini adalah
para Santri Nurul Hidayah Sidayu Batang, dengan jumlah 50 Santri
yang akan dijadikan sampel penelitian. Dari pengambilan sampel
36
tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin terhadap
kontrol diri Santri. Sedangkan data primer dalam penelitian disini
adalah data yang diperoleh dari skors skala intensitas Mujahadah
Nihadlul Mustaghfirin dan skala kontrol diri.
3.3.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain dari
subjek penelitianya (Azwar, 1998: 91). Data ini berupa hasil dari
buku-buku, arsip Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang,
artikel, dan jurnal yang ada relevansinya dengan penelitian ini.
3.4. Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan subjek populasi (Arikunto, 1991:
102). Populasi penelitian ini adalah seluruh santri yang ada di Pondok
Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Sedangkan sampel adalah sebagian
dari populasi. Artinya, sejumlah individu yang diambil dari populasi atau
dapat dikatakan objek yang sesungguhnya dari penelitian.Jumlah populasi
yang ada di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang sebanyak 200
orang. Sedangkan para ahli riset menyarankan untuk mengambil sampel
sebesar 10-25% dari populasi apabila jumlah populasi tersebut dalam skala
atau jumlah yang besar.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan sampel kluster (cluster random sampling) yaitu dengan
37
melakukan randomisasi terhadap kelompok, bukan secara subjek secara
individu (Azwar, 1998: 87). Untuk sekedar patokan maka apabila subjeknya
kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi, selanjutnya apabila subjeknya besar (lebih dari 100)
maka dapat diambil sampel 10-15% atau 20-25% lebih (Arikunto, 1991: 107).
Untuk itu dari populasi yang berjumlah 200 orang diambil 25% (50 orang)
sebagai sampel.
Jadi sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah jumlah
santri (N) X 25% (N X 25%) jadi 200X% = 50 sampel. Yang penentuannya
dilakukan dengan acak.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan dua skala yaitu skala intensitas Mujahadah Nihadlul
Mustaghfirin dan Skala Kontrol Diri. Skala intensitas Mujahadah Nihadlul
Mustaghfirin yang tersusun menjadi 3 indikator yaitu: kedisiplinan,
kesungguhan, ketulusan. Skala Kontrol diri yang tersusun menjadi 3 indikator
yaitu: kontrol perilaku (behavior control), kontrol kognitif (Cognitive
control), mengontrol keputusan. Beberapa aspek ini dijabarkan dalam
pertanyaan yang mengikuti pola Favorabel dan Unfavorabel yang disajikan
dalam 34 pertanyaan untuk skala intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
dan 32 pertanyaan untuk Skala Kontrol Diri.
38
Dalam penelitian ini, skala yang ditentukan untuk mengetahui
intensitas mengikuti mujahadah yang terdiri dari 34 item pertanyaan angket,
berisi pertanyaan favorable dan unfavorable.
Nilai yang diberikan pada tiap masing-masing alternatif jawaban
adalah sebagai berikut: untuk item favorable “sangat setuju” (SS)
memperoleh angka 5, “setuju” (S) memperoleh nilai 4, “netral” (N)
memperoleh nilai 3, “tidak setuju” (TS) memperoleh nilai 2, dan “sangat
tidak setuju” (STS) memperoleh nilai 1.
Tabel 3.1
Skor Jawaban Item Angket
Jawaban Favorabel Unfavorabel
SS 5 1
S 4 2
N 3 3
TS 2 4
STS 1 5
Sedangkan untuk pertanyaan unfavorable adalah kebalikan dari angket
favorable, yaitu: untuk alternatif jawaban “sangat setuju” (SS) memperoleh
nilai 1, “setuju” (S) memperoleh nilai 2, “netral” (N) memperoleh nilai 3,
“tidak setuju” (TS) memperoleh nilai 4, dan “sangat tidak setuju” (STS)
memperoleh nilai 5. Adapun angket yang telah disiapkan untuk penelitian
adalah sebagaimana berikut:
39
Tabel 3.2
Skala Blue Print Angket Intensitas Mengikuti
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
No Indikator
Nomor Item Jumlah
Item Favorabel Unfavorabel
1 Kedisiplinan 2, 4, 16, 19, 29 3, 8, 10, 27, 30, 33 11
2 Kesungguhan 1, 6, 11, 18, 20, 31 17, 21, 22, 26, 28 11
3 Ketulusan 5, 9, 13, 14, 15, 25 7, 12, 23, 24, 32, 34 12
Jumlah 17 17 34
Tabel 3.3
Tabulasi Skala Blue Print Angket Kontrol Diri
No Indikator
Nomor Item Jumlah
Item Favorabel Unfavorabel
1 Kontrol Perilaku 2, 4, 7, 9, 15, 32 6, 16, 18, 23, 27 11
2 Kontrol Kognitif 1, 17, 19, 20, 22, 31 5, 10, 24, 26, 30 11
3 Mengontrol
Keputusan
8, 12, 14, 25, 29 3, 11, 13, 21, 28 10
Jumlah 17 15 32
Adapun setelah angket tersebut disebarkan, diperoleh data yang
kemudian dianalisis dengan program SPSS 12.0 for Windows, diperoleh
bahwa angket intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dinyatakan valid
sebanyak 30 item dan tidak valid 4 item, dengan skala sebagai berikut:
40
Sebaran item valid dan tidak valid (drop) pada angket intensitas
mengikuti mujahadah Nihadlul Mutaghfirin.
Kriteria Item Nomor Jumlah
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34
30
Drop 7, 12, 19, 31 4
Koefisien validitas instrumen angket di atas berkisar antara 0.291
sampai dengan 0.830 dan Alpha Cronbach’s 0.912 (sebagaimana pada
lampiran uji SPSS terlampir). Setiap item pernyataan dinyatakan valid apabila
nilai kisaran korelasi (r) lebih besar dari r-tabel dengan df N-2 = 50 - 2 = 48
diperoleh sebesar 0.279. Dengan demikian angket mujahadah nihadlul
mustaghfirin dinyatakan 30 item adalah valid.
Untuk reliabilitas, diambil dengan membandingkan nilai Alpha
Cronbach’s 0.912 dengan nilai r-tabel 0.279 (0.912 > 0.279) sehingga angket
mujahadah nihadlul mustaghfirin yang diujikan dengan 50 responden adalah
reliabel.
41
Tabel 3.5
Skala Blue Print Angket Intensitas Mengikuti
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Setelah Disebarkan
No Indikator
Nomor Item Jumlah
Item Favorabel Unfavorabel
1 Kedisiplinan 2, 4, 16, 29 3, 8, 10, 27, 30, 33 10
2 Kesungguhan 1, 6, 11, 18, 20 17, 21, 22, 26, 28 10
3 Ketulusan 5, 9, 13, 14, 15, 25 23, 24, 32, 34 10
Jumlah 15 15 30
Untuk angket kontrol diri, dilakukan hal yang sama dengan angket
intensitas mengikuti mujahadah, yaitu setelah data diperoleh terkumpul
dilakukan uji analisis validitas dan reliabilitas, diperoleh sebagai berikut:
Sebaran item valid dan tidak valid (drop) pada angket kontrol diri
Kriteria Item Nomor Jumlah
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18,
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32
30
Drop 8, 17 2
Koefisien validitas instrumen angket di atas berkisar antara 0.317
sampai dengan 0.965 dan Alpha Cronbach’s 0.931 (sebagaimana pada
lampiran uji SPSS terlampir). Setiap item pertanyaan dinyatakan valid apabila
nilai kisaran korelasi (r) lebih besar dari r-tabel dengan df N-2 = 50 - 2 = 48
diperoleh sebesar 0.279. Dengan demikian angket skala kontrol diri
dinyatakan 30 item adalah valid dan 2 item tidak valid.
42
Untuk reliabilitas, diambil dengan membandingkan nilai Alpha
Cronbach’s 0.931 dengan nilai r-tabel 0.279 (0.931 > 0.279) sehingga angket
skala kontrol diri yang diujikan dengan 50 responden adalah reliabel.
Tabel 3.4
Tabulasi Skala Blue Print Angket Kontrol Diri
Setelah Disebarkan
No Indikator
Nomor item Jumlah
Item Favorabel Unfavorabel
1 Kontrol Perilaku 2, 4, 7, 9, 15, 32 6, 16, 18, 23, 27 11
2 Kontrol Kognitif 1, 19, 20, 22, 31 5, 10, 24, 26, 30 10
3 Mengontrol
Keputusan
12, 14, 25, 29 3, 11, 13, 21, 28, 9
Jumlah 15 15 30
3.6. Teknik Analisis Data
Dalam pengolahan data yang diperoleh, digunakan analisis regresi
satu prediktor, yaitu untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel (X)
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin terhadap variabel (Y) yaitu kontrol diri.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
3.6.1. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan dilakukan dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi/ pembagian kekerapan keseringan secara
sederhana untuk setiap variabel yang terdapat dalam penelitian.
43
3.6.2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis
yang diajukan. Adapun jalan analisisnya adalah melalui pengelolaan
data yang akan mencari pengaruh antara variabel independen (X)
dengan variabel independen (Y) dengan dicari melalui analisis regresi
satu prediktor (Hadi, 1994: 2009).
Tabel 3.4 Rumus Analisis Regresi Sederhana
Sumber Varian db JK RK Freg
Regresi (reg) 1
reg
reg
db
JK
res
reg
RK
RK
Residu (res) N-2
2
2
2
x
xyy
res
res
RK
JK
Total (T) N-1 2y
Keterangan:
N = Jumlah Responden
x = Nilai dari variabel x
y = Nilai dari variabel y
Db = Derajat kebesaran (N-1)
Dbreg = Derajat kebebasan regresi (1)
Dbres = Derajat keabsahan (N-2)
JK = Jumlah Kuadrat
RK = Rerata Kuadrat
Freg = Harga bilangan F untuk garis regresi
2
2)(
x
xy
44
RKreg = Rerata kuadrat garis regresi
RKres = Rerata kuadrat residu
= Jumlah total atau sigma.
3.6.3. Analisis Lanjut
Merupakan analisis pengolahan lebih lanjut dari hasil analisis uji
hipotesis. Dalam penelitian ini membuat lembar interpretasi dari hasil
yang telah diperoleh dengan jalan membandingkan harga Freg yang
telah diketahui dengan jalan Ft 5% atau Ft 1% dengan kemungkinan:
1. Jika Freg besar dari Ft 1% atau 5% maka signifikan (hipotesis
diterima).
2. Jika Freg kurang dari Ft 1% atau 5% maka signifikansi (hipotesis
ditolak).
45
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1. Situasi Umum
4.1.1. Letak Geografis
Secara geografis Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu
Batang Jawa tengah, secara garis besar kondisi geografis diatas cukup
strategis bagi mobilitas sosial pondok pesantren.
Secara rinci letak bangunan Pondok pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang adalah sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Blado.
2. Sebelah selatan berbatasan dengan pasar Bandar.
3. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Wonokerto.
4. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Simpar.
Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang dibangun di
atas tanah dengan luas 2500 m2.
4.1.2. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang
Pondok ini didirikan pada tanggal 27 Juni 1970 yang
bertepatan pada tanggal 30 Rabiulawal 1388 H oleh Bapak Kyai
Abdul Jalil seorang asli penduduk dari desa Bandar Kabupaten
Batang yang baru saja lulus dari pondok pesantren dan ingin
mengamalkan ilmunya. Atas dasar keprihatinannya terhadap
pendidikan agama Islam di daerah Sidayu dan sekitarnya, maka
46
beliau pada tahun 1970 mendirikan Pondok Pesantren yang lokasinya
berdekatan dengan Masjid Miftahul Huda (Wawancara, K.H A. Jazuli
27 Maret 2012).
Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang semula
adalah pondok pesantren yang kecil yang terletak di Desa Sidayu
Kecamatan Bandar. Pendiri pondok pesantren tersebut adalah K.H.
Abdul Jalil yang bukan asli dari dukuh tersebut. Sekitar tahun 1970-
an KH. Abdul Jalil menikah dengan Siti Faniah yang asli penduduk
Sidayu. Karena ikatan pernikahan inilah maka KH. Abdul Jalil sudah
menjadi orang yang rajin dan suka menuntut ilmu karena ia adalah
orang yang suka mondok dan berguru pada kepada Kyai pada Zaman
itu. Salah satu Kyai yang beliau tuntut ilmunya adalah KH. Salman
yang berada di Surakarta yang terkenal penganut Thariqat
Naqsabandiyah. Setelah menikah beliau tidak dikaruniai anak laki-
laki sehingga penerusnya tidak ada. Salah satu anak perempuanya
yang bernama Siti Aminah menikah dengan salah satu Santrinya dan
mempunyai anak yang bernama Muhammad Mabrur, beliau inilah
yang menjadi pengasuh Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu
Batang yang dapat mengembangkan Pondok pesantren tersebut.
Sidayu dan sekitarnya pada waktu itu dikenal sebagai dukuh
yang masih diwarnai dengan kegiatan–kegiatan berbau mistis yang
berpeluang menimbulkan syirik dan warganya masih banyak yang
bermata pencaharian sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan
47
petani. Warga desa tersebut juga rata-rata penduduknya masih
berpikiran kolot dan sulit diajak kepada kebaikan. Pada waktu itu
basih banyak ditemui ilmu-ilmu hitam. Dan orang- orang sulit diajak
kepada kebenaran dan mencemo’oh bila diajak kepada kebaikan
(Wawancara, Nur Latifah, Tgl. 27 Maret 2012).
Pada awal perintisan pesantren hanya terdiri dari sebuah
kamar dipojokan masjid saja, tetapi seiring dengan perjalanan waktu
masyarakat yang ingin menuntut ilmu semakin banyak. Sehingga
tempat dipojokan masjid kurang memadai maka beliau berniat
mendirikan bangunan baru disekitar masjid. Keinginan dan niat
beliau rupanya didengar oleh Allah SWT dengan izin dan ridlonya
pada tahun 1970 seorang sesepuh desa yang memiliki tanah disekitar
masjid mewakafkan tanah yang berada di sekitar masjid untuk
dijadikan pondok pesantren dan madrasah kepada Kyai Munir yang
sampai saat ini menjadi tanah milik ponpes Nurul Hidayah. Dan luas
tanah yang diwakafkan untuk mendirikan pondok pesantren Al-
Hidayat Krasak adalah seluas 5 Ha.
Menurut penjelasan pengasuh sebelum masuk pondok
pesantren santri berasal dari latar belakang yang beragam ilmu
agamanya, ada yang dalam agamanya masih nol maksudnya perlu
didikan dari dasar sebagai contoh belum bisa membaca huruf Arab,
tidak tahu atau tidak pernah sholat, dan kategori anak nakal yang
yang biasa minum minuman keras dan sebagainya. Maka tidak
48
mengherankan masyarakat berasumsi bahwa Pondok Pesantren
menjadi tempat pelarian tempat anak buangan serta menjadi tempat
rehabilitasi bagi anak-anak nakal dan mantan preman.
Setelah KH. Abdul jalil wafat maka pengasuh pondok
pesantren diampu oleh KH. Muhammad Mabrur. Selama di pegang
oleh KH. Muammad Mabrur pondok pesantren Nurul Hidayah
mengalami banyak perkembangan antara lain:
1. Pembangunan Masjid Al-Huda
2. Pembangunan asrama Pondok Santri laki-laki dan perempuan
3. Perkembangan jamaah Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang di bangun di
atas tanah 2.500 m milik dari keluarga KH. Abdul Jalil. Adapun
pembagian kepengurusan Pondok Pesantren adalah sebagai berikut:
1. Untuk urusan bidang Mujahadah di pegang oleh KH. Muhammad
Mabrur.
2. Untuk urusan bidang pondok pesantren di pegang oleh KH. Adib
Maesur.
Dengan pembagian itu maka segala kegiatan pondok
pesantren terkonsentrasi pada salah satu orang dengan bidangnya
masing-masing tetapi tidak menutup kemungkinan saling membantu
antar sesama bidang. Sehingga sampai sekarang pondok Pesantren
Nurul Hidayah Sidayu Batang merupakan Pondok yang paling besar
di Kecamatan Bandar.
49
4.1.3. Jumlah Santri Pondok
Dari data Statistik pada akhir tahun 2011-2012 diperoleh
keterangan bahwa jumlah Santri Pondok Pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang sebanyak 200 santri, yang terdiri dari atas 80 santri
laki-laki dan 120 santri perempuan. Seperti dalam tabel di bawah ini
(data statistik: 2004).
Tabel 4.1
Jumlah Santri Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang
No Kelompok Jumlah
1. Santri Laki-laki 80
2. Santri perempuan 120
Jumlah 200
4.1.4. Pendidikan Santri
Pada tingkat pendidikan, santri Pondok Pesantren Nurul
Hidayah Sidayu Batang mayoritas berasal dari desa yang ternyata
memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi sebagaimana pada
tabel berikut:
50
Tabel 4.2
Data Pendidikan Santri Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu
Batang
No Jenjang Pendidikan Jumlah
1. MTs 55
2. MA 145
Jumlah 200
4.1.5. Struktur Organisasi Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang
Pada awal berdirinya belum ada organisasi atau kepengurusan
yang mengatur jalannya kegiatan pondok pesantren Nurul Hidayah
secara sistematis, semua kegiatan langsung dipimpin dan dibimbing
oleh Kyai atau pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu
Batang.
Namun karena jumlah Santri tiap tahun bertambah, perlu
adanya semacam organisasi atau kepungurusan yang mengatur
kehidupan pesantren dengan segala aktivitas. Melihat dari waktu-
waktu pelaksanaan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di pondok
pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang, adapun struktur organisasi
ini dapat dilihat dalam skema berikut:
51
Tabel 4.3
Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu
Batang periode 2011/2012
PENGASUH
K.H. Muhammad Mabrur
KETUA
K.H. Adib Maesur
WAKIL KETUA
K.H. Abdul Karim
Seksi-Seksi Bendahara
1. Musyrifin
2. Joko Jamali
Sekretaris
1. M. Yaqin
2. Zaenal Arifin
Keamanan
1. M. Hamid
2. M. Asykur
Pendidikan
1. M. Muntaha
2. Sulaiman
Perlengkapan
M. Fauzi
Pengairan
1. Nur Salim
2. Junaidi
Kebersihan
M. Fatkhur
Humas
M. Ridwan
Jamaah
M. Furqan
52
4.1.6. Program Kerja Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang
Program dari Pondok Pesantren Nurul Hidayah adalah
mempunyai maksud dan tujuan tertentu yaitu: untuk memberikan
arah dan bobot pengabdian pengurus dan santri, untuk memberikan
pedoman bagi pengurus dan seluruh staf anggota sesuai dengan
aspirasi yang berkembang. Selain itu adalah pelaksanaan kegiatan
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang melibatkan pengurus
Pondok, Santri, dan pengikut mujahadah yang langsung dipegang
oleh Kyai atau Mursyid sebagai pemimpin Mujahadah, yang menjadi
salah satu program kerja rutinitas Pondok Pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang.
Kegiatan santri di pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu
Batang digolongkan dalam kegiatan harian, bulanan dan tahunan
yang sudah ditetapkan dari pondok pesantren dan menjadi kewajiban
semua santri untuk mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan.
Kegiatan Santri Nurul Hidayah antara lain:
1) Kegiatan Harian
a) Ba’da Subuh: Ta’alum Kitab (Kitab Ta’limul Muta’allim dan
Bidayatul Hidayah)
b) Ba’da Ashar: Ta’alum Kitab (kitab Mawahibus Shomad,
Kifayatul Atqiya’ dan Fathul Qorib)
c) Ba’da Magrib : mengaji Al Qur’an
d) Ba’da Isya’ : mujahadah
53
e) Musyawarah tentang semua pelajaran yang di kaji dalam
Madrasah
f) Qiyamul lail
2) Kegiatan mingguan
a) Minggu
Pagi : Thariqah/ pengajian jamaah putri
b) Senin dan selasa
Ba’da asyar: Muhafadlah madrasah
c) Rabu
Ba’da magrib: mengaji Tajwid dan Praktek
d) Kamis
Ba’da magrib : membaca Tahlil
Ba’da isya : membaca Dziba’iyah dan latihan teknik
khitabah
e) Jum’at
Pagi: Ro’an
Sema’an Al Qu’ran
f) Sabtu
Ba’da asyar: Muhafadlah nadlam nahwu
g) Minggu
Pagi: Thariqah/ pengajian jama’ah putra
Siang : Qiro’ah Al Qur’an
54
3) Kegiatan bulanan
a) Tikronan nadhom tiap 3 bulan sekali selama seminggu
sebelum pelaksanaan Imtihan.
b) Mujahadah setiap Jum’at Wage
4) Kegiatan tahunan
a) Mujahadah Kubro : setiap tanggal 20 Rajab dan 1 Muharram
b) Peringatan Tahun Baru Hijriyah : setiap tanggal 1 Muharram
c) Maulid Nabi (Al Berzanji): setiap tanggal 1-12 Robi’ul
Awwal.
d) Peringatan Isra’ Mi’raj: setiap tanggal 27 Rajab.
4.2. Keadaan Sarana dan Prasarana
Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang memiliki sarana
dan prasarana yang menunjang kelancaraan belajar mengajar santri sehari-
hari. Sebagaimana halnya suatu organisasi yang selalu memiliki inventaris
(sarana dan prasarana) yang merupakan faktor yang sangat penting dalam
mensukseskan suatu tujuan. Begitu juga Pondok Pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang dalam mensukseskaan kegiatan belajar mengajar selalu
memerlukan sarana dan prasarana yang memadai walaupun sederhana untuk
menunjang tercapainya tujuan pondok pesantren.
Sarana dan prasarana yang ada di pondok pesantren Nurul Hidayah
meliputi kamar santri 15 (dalam kawasan pondok pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang), 8 lokal ruang kelas untuk madoktren, kantor pengurus dan
55
ruang tamu, ruang perpustakaan, ruang untuk dewan asatidz, 2 Aula, ruang
TU dan ruang komputer.
4.3. Pelaksanaan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di Pondok Pesantren
Nurul Hidayah Sidayu Batang
4.3.1. Proses Pelaksanaan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Pelaksanaan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang
diterapkan di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang
dimulai setelah Shalat Isya’, kemudian melakukan shalat sunnah
bersama, shalat hajat, bermujahadah bersama dengan bacaan yang
ditentukan seperti shalawat nabi, tahlil, do’a mujahadah, do’a kanzul
arsy, dan sebagainya dan dilanjutkan dengan ceramah atau mauidloh
hasanah oleh pemimpin Mujahadah mengenai masalah akhlak,
syari’at, akidah dengan maksud agar pengikut dalam mengikuti
mujahadah bertambah kuat iman maupun akidahnya, meningkatkan
ibadahnya, dan menjalankan syari’at, serta akhlak yang dipimpin
langsung oleh Bapak KH. Muhammad Mabrur.
4.3.2. Visi dan Misi Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Sifat/ visi Mujahadah Nihadlul Mustahgifirin yaitu Netral,
independen, tidak ada hubungannya dengan organisasi masyarakat
atau organisasi politik atau partai politik apapun.
Tujuan utama/misi Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yaitu
lislahidzatil baini (untuk mendamaikan orang-orang yang
56
mempunyai permasalahan atau permusuhan baik urusan pribadi,
organisasi, ataupun urusan agama. Adapun manfaat Mujahadah
Nihadlul Mustaghfirin yaitu litashilijami’il maqasidi (untuk
menghasilkan segala sesuatu yang menjadi tujuan dari beberapa
urusan dunia dan akhirat/multi guna) antara lain mencari ilmuddin,
ilmuddunya, meraih kedudukan, derajat, pangkat di dunia dan
akhirat.
4.3.3. Cara mengamalkan Aurod
1. Fatikhah yang nomor tujuh pada lafadh ahlilqoryatii…… diisi
nama desa yang ditempati Mujahadah baik mujahadah sendiri
atau berjamaah.
2. Pada lafad khushuson……diisi nama orang yang dimaksud
(orang yang dimintai do’a atau yang mau didoakan)
3. Do’a Mujahadah pada lafad aghistnii….. diisi permohonan satu
persatu sesuai dengan yang dihadiahi fatikhah pada lafad
khushushon.
4.3.4. Adab mengamalkan Aurad Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
1. Sholat hajat dua rakaat.
2. Menghadap Qiblat.
3. Yakin atau percaya
4. Khudlurulqalbi ‘alalmarom (konsentrasi)
57
Artinya didalam membaca aurad tidak harus mengerti maknanya,
hanya saja telinga orang yang membaca harus mendengar
bacaanya sendiri.
5. Ikhlas.
Artinya didalam membaca aurad tidak tergesa-gesa boleh
membaca cepat sebatas tidak menghilangkan atau mengurangi
huruf-huruf yang dibaca.
4.3.5. Materi Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Materi Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang dilaksanakan
di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang diambilkan dari
Al-Qur’an dan Al-hadits dan juga menggunakan metode mauidloh
hasanah. Sedangkan rangkaian Mujahadah maupun bacaan yang
dibaca antara lain:
1. Pembacaan awwal al-hadlirah khususnya ditujukan kepada Nabi
Muhammad SAW, para Aulia Allah, para sahabat, suhada,
sahabat, dan syekh Abdul Qadir Jailani dan para pendahulu
jamaah mujahadah yang sudah meninggal.
2. Pembacaan istghfar 100X
3. Pembacaan Assholatuwassalamua’alaika…. 103X
4. Pembacaan laailahaillaaanta subhaanaka…100X
5. Pembacaan laahaulawalaaquwwata…. 100X
6. Pebacaan Surat Al-Fatikhah
7. Pembacaan ayat Kursi
58
8. Pembacaan Surat Al-ikhlas
9. Pembacaan Tahlil
10. Pembacaan Shalawat Nabi
11. Do’a
Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa bacaan yang dibaca
keseluruhan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin adalah bacaan dzikir,
do’a dan wirid.
59
BAB V
HASIL DARI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Data intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dan
kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang
merupakan pendapat atas pertanyaan-pertanyaan dalam skala yang diberikan
kepada responden (santri), sejumlah sampel yang telah ditentukan baik putra
maupun putri.
Adapun angket intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul
Mustaghfirin yang terdiri dari 30 item pertanyaan dengan 15 pertanyaan
favorable dan 15 pertanyaan unvaforable. Angket kontrol diri terdiri dari 30
item pernyataan dengan 16 favorable dan 14 pertanyaan unvaforable. Tiap
item disertai dengan 5 alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS) dengan skor
5, setuju (S) dengan skor 4, netral (N) dengan skor 3, tidak setuju (TS)
dengan skor 2, dan sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1, untuk item
favorable dan 5, 4, 3, 2, 1 untuk item unfavorable.
Agar diketahui lebih lanjut dan jelas hasil penelitian tersebut dapat
dilihat pada deskripsi data berikut.
5.1.1. Data Skala Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mutagfirin
Untuk melakukan penghitungan analisis pada skala intensitas
mengikuti mujahadah nihadlul mustagfirin, diambil skor total dari
jawaban angket yang telah diisi oleh responden sesuai dengan
60
frekuensi jawaban yang diberikan. Dari hasil data tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.1
Hail Data Skala Intensitas Mengikuti Mujahadah
Nihadlul Mustagfirin
No. Resp Total Skor No. Resp Total Skor
R-1 125 R-26 106
R-2 130 R-27 94
R-3 132 R-28 100
R-4 132 R-29 136
R-5 107 R-30 100
R-6 129 R-31 104
R-7 112 R-32 132
R-8 119 R-33 123
R-9 90 R-34 109
R-10 114 R-35 122
R-11 119 R-36 102
R-12 103 R-37 117
R-13 124 R-38 119
R-14 100 R-39 116
R-15 119 R-40 108
R-16 132 R-41 119
R-17 135 R-42 132
R-18 110 R-43 119
R-19 122 R-44 114
R-20 132 R-45 102
R-21 122 R-46 109
R-22 98 R-47 104
R-23 98 R-48 119
R-24 110 R-49 130
R-25 108 R-50 124
Jumlah 5782
Rata-rata 115.64
Dari data di atas, kemudian disajikan dalam distribusi
frekuensi skor intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin
dalam skor rata-rata dengan menggunakan rumus:
61
1. Mencari interval kelas dengan rumus
K = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 50
= 1 + 3.3 (1.698970004)
= 1 + 5.606601014
= 6. 606601014 6.606
Dibulatkan menjadi 7.
Menentukan jumlah kelompok interval (K) = 5.
2. Menentukan range (R)
( )
( )
3. Menentukan nilai interval
Maka data interval sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:
62
Tabel 5.2
Skor Intensitas Mengikuti Mujahadah
Interval F f. Mean
130 – 139 134.5 10 1345 ∑
120 – 129 124.5 8 996
110 – 119 114.5 14 1603
100 – 109 104.5 14 1463
90 – 99 94.5 4 378
Jumlah 50 5785 M = 115.7
4. Menghitung distribusi frekuensi (distribusi prosentase) intensitas
mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin
Untuk menentukan kualifikasi dan interval dari nilai X
(intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin), setelah
diketahui range, kelas interval, dan panjang interval, maka
ditentukan (K) = 5 (luas kategori : SS, S, N, TS, STS). Jadi
distribusi frekuensi diperoleh:
-
-
-
-
-
Dengan demikian dapat diperoleh interval nilai
sebagaimana dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
63
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi (Distribusi Prosentase) Intensitas Mengikuti
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Nilai Interval Frekuensi Persentase Kualitas
130 – 139 10 20% Sangat Tinggi 120 – 129 8 16% Tinggi
110 – 119 14 28% Sedang
100 – 109 14 28% Rendah
90 – 99 4 8% Sangat Rendah
Jumlah 50 100%
Berdasarkan data distribusi frekuensi (distribusi prosentase)
Intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin di atas
dapat diketahui bahwa: sebanyak 10 responden (20%) intensitas
mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dalam kategori sangat
tinggi, 8 responden (16%) dalam kategori Tinggi, 14 responden
(28%) dalam kategori Sedang, 14 responden (28%) dalam kategori
rendah, dan 4 responden (8%) berada pada kategori sangat rendah.
5.1.2. Data Skala Kontrol Diri Santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang
Untuk melakukan penghitungan analisis pada skala kontrol
diri, diambil skor total dari jawaban angket yang telah diisi oleh
responden sesuai dengan frekuensi jawaban yang diberikan. Dari hasil
data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
64
Tabel 5.4
Hail Data Skala Kontrol Diri Santri
No. Resp Total Skor No. Resp Total Skor
R-1 126 R-26 104
R-2 144 R-27 105
R-3 111 R-28 105
R-4 116 R-29 130
R-5 115 R-30 126
R-6 130 R-31 115
R-7 103 R-32 126
R-8 112 R-33 128
R-9 122 R-34 120
R-10 99 R-35 126
R-11 121 R-36 119
R-12 118 R-37 122
R-13 99 R-38 133
R-14 102 R-39 119
R-15 132 R-40 119
R-16 136 R-41 140
R-17 144 R-42 139
R-18 112 R-43 124
R-19 112 R-44 142
R-20 120 R-45 147
R-21 124 R-46 138
R-22 104 R-47 136
R-23 98 R-48 122
R-24 134 R-49 141
R-25 106 R-50 142
Jumlah 6108
Rata-rata 122.16
Dari data di atas, kemudian disajikan dalam distribusi
frekuensi skor kontrol diri dalam skor rata-rata dengan menggunakan
rumus:
1. Mencari interval kelas dengan rumus
K = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 50
65
= 1 + 3.3 (1.698970004)
= 1 + 5.606601014
= 6. 606601014 6.606
Dibulatkan menjadi 7.
2. Mencari range
( )
47
( )
3. Menentukan nilai interval kelas
Maka data interval sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.5
Skor Kontrol Diri
Interval F f. Mean
138 – 147 142.5 8 1220 ∑
128 – 137 132.5 8 1060
118 – 127 122.5 16 1960
108 – 117 112.5 8 980
98 – 107 102.5 10 1025
Jumlah 50 6245 M = 124.9
66
4. Menghitung distribusi frekuensi (distribusi prosentase) Kontrol
Diri
Untuk menentukan kualifikasi dan interval dari nilai Y
(kontrol diri), setelah diketahui range, kelas interval, dan panjang
interval, maka ditentukan (K) = 5 (luas kategori: SS, S, N, TS,
STS). Jadi distribusi frekuensi diperoleh:
-
-
-
-
-
Dengan demikian dapat diperoleh interval nilai
sebagaimana dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi (Distribusi Prosentase) Intensitas Mengikuti
Kontrol Diri
Nilai Interval Frekuensi Persentase Kualitas
138 – 147 8 16% Sangat Tinggi
128 – 137 8 16% Tinggi
118 – 127 16 32% Sedang
108 – 117 8 16% Rendah
98 – 107 10 20% Sangat Rendah
Jumlah 50 100%
67
Berdasarkan data distribusi frekuensi (distribusi
prosentase) kontrol diri di atas dapat diketahui bahwa: sebanyak 8
responden (16%) kontrol diri berada dalam kategori sangat tinggi,
8 responden (16%) dalam kategori Tinggi, 16 responden (32%)
dalam kategori Sedang, 8 responden (16%) dalam kategori rendah,
dan 10 responden (20%) berada pada kategori sangat rendah.
5.2. Pengujian Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji diterima atau ditolaknya
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Adapun uji hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh intensitas mengikuti
mujahadah nihadlul mustaghfirin terhadap kontrol diri santri di Pondok
Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Semakin tinggi intensitas mengikuti
mujahadah nihadlul mustaghfirin maka akan semakin tinggi tingkat kontrol
diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Begitupun
sebaliknya semakin rendah intensitas mengikuti mujahadah nihadlul
mustaghfirin maka akan semakin rendah tingkat kontrol diri santri di Pondok
Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang.
Analisis ini dilakukan untuk mengolah data yang telah terkumpul
dalam data variabel X yaitu intensitas mengikuti mujahadah nihadlul
mustaghfirin dan dari data variabel Y yaitu tingkat kontrol diri santri di
Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang, yang bertujuan untuk
menguji diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan penulis.
68
Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan analisis regresi dengan
satu prediktor. Adapun tugas pokok analisis regresi adalah sebagai berikut:
1. Mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor
2. Menguji signifikansi korelasi determinasi uji t
3. Mencari persamaan garis regresi
4. Mencari variasi regresi.
Agar memudahkan pengolahan data langkah-langkah yang ditempuh
adalah memasukkan data-data hasil angket yang diperoleh ke dalam tabel
kerja analisis regresi sebagaimana dalam tabel dibawah ini:
Tabel 5.7
Tabel Kerja Analisis Regresi Satu Prediktor
dalam Sekor Kisaran Mean
No. Resp.
X Y X2 Y2 X.Y
R-1 125 126 15625 15876 15750
R-2 130 144 16900 20736 18720
R-3 132 111 17424 12321 14652
R-4 132 116 17424 13456 15312
R-5 107 115 11449 13225 12305
R-6 129 130 16641 16900 16770
R-7 112 103 12544 10609 11536
R-8 119 112 14161 12544 13328
R-9 90 122 8100 14884 10980
R-10 114 99 12996 9801 11286
R-11 119 121 14161 14641 14399
R-12 103 118 10609 13924 12154
R-13 124 99 15376 9801 12276
R-14 100 102 10000 10404 10200
R-15 119 132 14161 17424 15708
R-16 132 136 17424 18496 17952
R-17 135 144 18225 20736 19440
R-18 110 112 12100 12544 12320
R-19 122 112 14884 12544 13664
R-20 132 120 17424 14400 15840
R-21 122 124 14884 15376 15128
69
R-22 98 104 9604 10816 10192
R-23 98 98 9604 9604 9604
R-24 110 134 12100 17956 14740
R-25 108 106 11664 11236 11448
R-26 106 104 11236 10816 11024
R-27 94 105 8836 11025 9870
R-28 100 105 10000 11025 10500
R-29 136 130 18496 16900 17680
R-30 100 126 10000 15876 12600
R-31 104 115 10816 13225 11960
R-32 132 126 17424 15876 16632
R-33 123 128 15129 16384 15744
R-34 109 120 11881 14400 13080
R-35 122 126 14884 15876 15372
R-36 102 119 10404 14161 12138
R-37 117 122 13689 14884 14274
R-38 119 133 14161 17689 15827
R-39 116 119 13456 14161 13804
R-40 108 119 11664 14161 12852
R-41 119 140 14161 19600 16660
R-42 132 139 17424 19321 18348
R-43 119 124 14161 15376 14756
R-44 114 142 12996 20164 16188
R-45 102 147 10404 21609 14994
R-46 109 138 11881 19044 15042
R-47 104 136 10816 18496 14144
R-48 119 122 14161 14884 14518
R-49 130 141 16900 19881 18330
R-50 124 142 15376 20164 17608
5782 6108 675840 755252 709649
Dari tabel di atas dapat diketahui:
N : 50 ∑ X² : 675840
∑ X : 5782 ∑ Y² : 755252
∑ Y : 6108 ∑ XY : 709649
Setelah diketahui dari tabel korelasi antara variabel X dan Y, maka
selanjutnya data tersebut dimasukkan dalam rumus dengan langkah-langkah
sebagai berikut ini:
70
1. Mencari korelasi antara prediktor X dengan kriterium Y dengan
menggunakan teknik korelasi momen tangkar dari Pearson, dengan rumus
sebagai berikut:
∑
√(∑ )(∑ )
Sebelum mencari rxy harus mencari ∑xy, ∑x², ∑y² dengan rumus
sebagai berikut:
∑ ∑ (∑ )
( )
∑ ∑ (∑ )
( )
∑ ∑ (∑ )(∑ )
( )( )
Sehingga:
∑
√(∑ )(∑ )
71
√( )( )
√
Adapun koefisien korelasi determinasi r2 = 0.168
Dari data hasil angket intensitas mengikuti mujahadah nihadlul
mustaghfirin dan tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul
Hidayah Sidayu Batang tersebut di atas, maka dapat diketahui koefisien
korelasi antara variabel X dan Y dengan menggunakan Program SPSS
12.0 for Windows sebagai berikut:
Model Summary(b)
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .410(a)
.168 .151 12.558
a Predictors: (Constant), Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin b Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
Koefisien korelasi Pearson (r) didapat sebesar 0.410, nilai
tersebut menyatakan besarnya derajat keeratan hubungan antara
intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dan tingkat
kontrol diri santri. Nilai sebesar 0.168 pada tabel R Square di atas
menunjukkan bahwa besarnya intensitas mengikuti mujahadah
nihadlul mustaghfirin dan tingkat kontrol diri santri adalah 16.8% dan
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 84.2%.
72
Setelah diadakan uji korelasi dengan rumus korelasi momen
tengkar dari Pearson, maka hasil yang diperoleh dikonsultasikan
dengan rtabel pada taraf signifikansi 5% dan 1% sebagai berikut:
rxy = 0.410 > rtabel (n = 50) 0.05 = (0.279)
rxy = 0.410 > rtabel (n = 50) 0.01 = (0.361).
Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan “adanya
pengaruh intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dan
tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu
Batang” dinyatakan diterima.
2. Uji Signifikasi Korelasi Melalui Uji t
Untuk menguji korelasi itu signifikan atau tidak, maka dapat
dilakukan dengan melalui uji t dengan rumus sebagai berikut:
√
√
√
√
( )
73
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 68.909 17.195 4.007 .000
Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
.460 .148 .410 3.113 .003
a Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
Dari nilai t pada tabel di atas = 3.113 akan diambil keputusan
dengan mencocokkan pada signifikansi pada ttabel 0,05% dengan dk 50-2
diperoleh t(0,05:50) = 2.009. Sehingga dapat disimpulkan bahwa thitung >
ttabel, maka korelasi variabel X dengan variabel Y signifikan.
3. Mencari persamaan garis regresi dengan menggunakan rumus regresi
sederhana sebagai berikut:
Keterangan:
= Subyek dalam dependen
a = Konstanta (harga 0 = 0)
b = Angka arah atau koefisien regresi
X = Subyek variabel independent yang mempunyai nilai tertentu.
Dari data tabel kerja regresi telah diketahui mean masing-masing variabel;
N : 50 ∑ X² : 675840
∑ X : 5782 ∑ Y² : 755252
∑ Y : 6108 ∑ XY : 709649
: 115.64
: 122.16
74
Untuk mengetahui terlebih dahulu harus dicari harga a dan b
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ (∑ )(∑ )
∑ (∑ )
( ) ( )( )
( ) ( )
( )
( )
Jadi
( )
4. Mencari variasi regresi
Mencari variasi regresi dengan menggunakan rumus regresi
sebagai berikut:
Sebelumya akan dicari:
(∑ )
∑
75
( )
∑ (∑ )
∑
( )
76
Jadi:
Selanjutnya, dari penghitungan regresi di atas dapat disimpulkan pada
tabel ringkasan regresi berikut:
Tabel 5.8
Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi
ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1528.757 1 1528.757 9.694 .003(a)
Residual 7569.963 48 157.708
Total 9098.720 49
a Predictors: (Constant), Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin b Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
5.3. Analisis Lanjut
Pada analisis lanjut ini akan diinterpretasikan hasil dari hipotesis
secara relefan dengan hipotesis yang diajukan yaitu ada pengaruh intensitas
mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dan tingkat kontrol diri santri di
Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang.
Semakin tinggi intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin
yang dilakukan oleh santri maka akan semakin tinggi tingkat kontrol diri
santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Begitupun
sebaliknya semakin rendah intensitas mengikuti mujahadah nihadlul
mustaghfirin maka akan semakin rendah tingkat kontrol diri santri di Pondok
77
Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang, dengan membuktikan hasil Freg
pada tabel dengan (n = 50) pada taraf signifikan 5% dan 1%. Untuk menguji
apakah intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin di Pondok
Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang berpengaruh terhadap kontrol diri
santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang itu signifikan, maka
harga Freg = 9.694 dapat dikonsultasikan dengan Ftabel dengan n = 50 atau
derajat kebebasan db = 50 – 2 = 48. Harga F pada tabel taraf signifikan 1%
ditulis Ft 0,01(1:48) dan untuk taraf signifikan 5% ditulis Ft 0,05 (1:48) pada tabel
dapat diketahui bahwa:
Sumber
Variansi db JK RK Freg
Ft
5 % 1%
Regresi 1 1528,757 1528,757 9,694 4,04 7,19
Residu 48 7569,963 157,708
Total 49 9098,720
Freg = 9,694 > Ft 0,05 : 4,04 = Signifikan dan hipotesis diterima.
Freg = 9,694 > Ft 0,01 : 7,19 = Signifikan dan hipotesis diterima.
Dengan demikian intensitas mengikuti mujahadah nihadlul
mustaghfirin merupakan faktor yang dapat digunakan sebagai prediktor
dalam meningkatkan kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang. Semakin sering mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin
maka akan semakin tinggi kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul
Hidayah Sidayu Batang, begitu pula sebaliknya.
Hal tersebut ditemukan pula oleh koefisien determinasi r² = 0.410² =
0.168. Adapun sumbangan variabel intensitas mengikuti mujahadah nihadlul
78
mustaghfirin dan tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul
Hidayah Sidayu Batang dapat diperoleh nilai sebesar 16.8%, sedangkan
sisanya sebesar 83.2% dijelaskan oleh prediktor lain dan kesalahan-kesalahan
lain (error sampling dan non sampling) ada kemungkinan disebabkan oleh
faktor-faktor lain.
5.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin merupakan salah satu kegiatan
yang dapat menghentikan gambaran-gambaran negatif serta dapat mengobati
penyakit psikologis terutama dalam meningkatkan kontrol diri. Karena pada
dasarnya mujahadah tersebut dapat menenangkan jiwa seseorang.
Internalisasi dari pemaknaan Mujahadah nihadlul mustaghfirin dapat
menumbuhkan dan meningkatkan kontrol diri terutama dalam mengontrol
perilaku yang menyimpang. Individu cenderung bisa mengatur dirinya
sendiri, mampu mendahulukan skala prioritas yang harus dicapai oleh
individu tersebut dan juga akan senantiasa berusaha mengejar ketertinggalan
dan kekurangan yang dimilikinya. Individu yang mempunyai kontrol diri
yang baik, ia senantiasa mampu mengendalikan perilaku yang menyimpang.
Sebagai hasil penelitian di atas bahwa intensitas melaksanakan
Mujahadah nihadlul mustaghfirin sangat berpengaruh dalam mengendalikan
dan mengontrol timbulnya perilaku yang menyimpang pada Santri di Pondok
pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang.
79
Al-Banjari (2010: 15) menyatakan bahwa ketika seseorang
mengamalkan asma-asma Allah maka orang tersebut akan mendapatkan
rahmat dan kasih sayang-Nya, dan Allah akan menjaga hatinya dari segala
keburukan. Al-Jauziyah (dalam Bukhori, 2008: 107) menyatakan bahwa
dzikir merupakan salah satu cara agar seseorang merasa selalu terawasi oleh
Allah. Ia juga menyatakan bahwa dzikir dapat menimbulkan self control.
Mujahadah mendatangkan ketenangan dan perasaan selalu diawasi
oleh Allah, karena pada saat mujahadah mereka memusatkan pikiran dan
perasaan kepada Allah dengan cara menyebut nama-Nya berulang-ulang,
menyebabkan mereka mempunyai pengalaman berhubungan dengan Allah.
Secara psikologis, akibat perbuatan mengingat Allah ini dalam alam
kesadaran akan berkembang penghayatan akan kehadiran Tuhan, yang
senantiasa mengetahui segala tindakan yang nyata maupun yang tersembunyi.
Ia tidak akan merasa hidup sendirian di dunia ini, karena ada Dzat yang maha
mendengar keluhkesahnya yang mungkin tidak dapat diungkapkan kepada
siapapun. Jadi dengan mujahadah tersebut seseorang mendapatkan
ketenangan di dalam batinnya. Dalam kondisi psikis yang tenang seseorang
akan berpikir positif terhadap sesuatu peristiwa, dan menghindarkan diri dari
pemikiran-pemikiran negatif yang menimbulkan kemarahan sehingga
menumbuhkan kontrol diri.
Mujahadah kepada Allah dalam alam kesadaran akan merasakan
kehadiran Allah, yang senantiasa mengetahui segala tindakan yang nyata
maupun yang tersembunyi, yang pada akhirnya mengarahkan seseorang untuk
80
selalu berfikir dan berperilaku positif. Salah satu alternatif kegiatan yang bisa
menghentikan pikiran dari gambaran-gambaran penyebab kemarahan adalah
dengan mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin. Karena pada dasarnya
mujahadah nihadlul mustaghfirin merupakan aktifitas yang menciptakan
keadaan tenang baik ketika sedang melakukan mujahadah maupun di luar
mujahadah yang dapat menimbulkan ketenangan batin (Isya, 2001: 80).
Dari uraian di atas terlihat bahwa subjek yang mengikuti mujahadah
memperoleh ketenangan dan merasa terawasi oleh Allah. Pada kondisi
tersebut memungkinkan seseorang untuk selalu berfikir positif, sehingga
terhindar dari hal-hal yang menyimpang.
Dengan mujahadah nihadlul mustaghfirin, maka subjek penelitian di
atas memperoleh efek ketenangan. Apabila mujahadah nihadlul mustaghfirin
tersebut selalu diucapkan secara berulang-ulang sambil membayangkan atau
menghayati maknanya akan menghasilkan ketenangan. Pada saat kondisi
psikis tenang maka seseorang akan mampu mengatur dirinya serta terhindar
dari pikiran-pikiran negatif yang menimbulkan kemarahan sehingga dapat
meningkatkan kontrol diri.
Menurut Subandi (1994: 112) prinsip pokok dalam dzikir adalah
pemusatan pikiran dan perasaan pada Allah dan menyebut nama-nama-Nya
berulang-ulang. Karena dengan demikian seseorang akan mempunyai
pengalaman berhubungan dengan Allah. Hal itu terjadi karena proses auto-
sugesti.
81
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas penelitian yang telah dilakukan, maka
penelitian dapat mengambil kesimpulan:
Bahwa intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
signifikan terhadap kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang. Intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di
Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang merupakan faktor yang
dapat digunakan sebagai prediktor pada kriterium kontrol diri santri di
Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang, dengan hipotesis yang
peneliti ajukan bahwa “Semakin sering intensitas mengikuti Mujahadah
Nihadlul Mustaghfirin maka akan semakin tinggi tingkat kontrol diri santri di
Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Begitu juga sebaliknya,
semakin rendah intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin maka
semakin rendah tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang.
Dari hasil analisis dengan menggunakan rumus regresi dapat diketahui
bahwa intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin berpengaruh
terhadap kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu
Batang. Pada taraf signifikansi 5% dan 1% Freg = 9.694 dan rtabel dengan db =
50 – 2 = 48 ditulis Ft0,01(1: 48) dan untuk taraf signifikansi 5% ditulis Ft0,05(1: 48)
82
pada tabel diketahui Freg = 9.694 > Ft0,05 = 4,04 dan Freg = 9.694 > Ft0,01 = 7,19
berarti signifikan dan hipotesis diterima.
Besaran nilai Freg = 9,694, hasil rata-rata intensitas mengikuti
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di Pondok Pesantren Nurul Hidayah
Sidayu Batang sebesar 115.7 pada interval 110 – 119 yang berarti rata-rata
kualifikasi intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin adalah
“Tinggi”. Sedangkan hasil rata-rata tentang kontrol diri santri sebesar 124.9
terletak pada interval 118 – 127 yang berarti rata-rata kualifikasi kontrol diri
santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang adalah “Sedang”.
Ditemukan pula koefisien determinasi r² = 0,410² = 0,168. Adapun
sumbangan variabel intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
dan tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu
Batang sebesar 16.8%, sedangkan sisanya sebesar 83.2% dijelaskan oleh
prediktor lain dan kesalahan-kesalahan lain (error sampling dan non
sampling).
6.2. Limitasi
Penelitian ini menggunakan metode statistik dengan menggunakan
rumus regresi satu prediktor dengan skor kasar sehingga proses
pendistribusian angka ke dalam bentuk penjabaran juga menjadikan kendala
bagi penulis karena proses tersebut diperlukan ketelitian dan kejelian penulis
agar penghitungannya tepat.
83
Untuk meminimalisir kesalahan dalam pengolahan datanya penulis
juga menggunakan program SPSS versi 12.0 for Windows agar penulis dapat
membandingkan hasil perhitungan data sehingga tingkat kesalahan dapat
diminimalisir. Namun demikian penulis juga sudah berusaha semaksimal
mungkin untuk menjadikan hasil penelitian ini mudah dipahami dan
dimengerti oleh pembaca. Kepada peneliti yang akan datang agar teliti dan
hati-hati dalam menggunakan metode penelitian sehingga hasil yang
diperoleh akan sesuai dan tepat.
6.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan
yang diambil, maka dapat diajukan saran yang mungkin akan berguna bagi
pihak yang berkompeten, yaitu:
6.3.1. Bagi subjek penelitian
Untuk para santri hendaklah semakin meningkatkan intensitas
mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin agar senantiasa
ditanamkan pada diri santri Nurul Hidayah Sidayu Batang dan
mengimplementasikan nilai-nilai Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
dalam kehidupan sehari-hari, hal ini penting untuk mendidik jiwa agar
selalu ingat kepada Allah sebagai benteng bagi santri dari
berkembangnya arus modernisasi yang telah banyak mengabaikan
nilai-nilai moralitas.
84
6.3.2. Bagi lembaga Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang
Bagi lembaga Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang
yaitu pengurus yang memberikan layanan pembinaan bagi santri
diharapkan mampu memberikan pelayanan yang menyeimbangkan
aspek fisik, psikis, spiritual, fasilitas, dan juga waktu agar pelaksanaan
Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin berjalan dengan baik.
6.3.3. Untuk pimpinan
Untuk pimpinan hendaknya juga melakukan pendidikan
psikomotorik (pengalaman) dan kognitif (rasional) dalam melakukan
dan menanamkan nilai-nilai Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin.
6.4. Penutup
Penulis berharap agar hasil penelitian ini bermanfaat bagi diri penulis
dan pembaca umumnya. Mujahadah selama ini memang telah banyak
tersebar. Tetapi jika dilihat selama ini Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
hanya dilihat dari aspek supranatural, seperti khasiat dan manfaatnya saja.
Penelitian ini penulis harapkan memberikan kontribusi dalam khasanah
intelektual karena pembahasan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin lebih
terfokus pada aspek prakteknya.
Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik konstruktif
demi kesempurnaan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ary Ginanjar. 2005. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi
dan Spiritual ESQ. Jakarta: Penerbit Arga.
Ali, Yunasril. 2003. Jenjang-jenjang Ruhani. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. 2004. Menuju Kesucian Hati.Yogyakarta: Mardhiyah
Press.
Andjani, Sari, Efektifitas Teknik Kontrol Diri Pada Pengendalian Kemarahan,
Jurnal Psikologi, Tahun ke XVIII Nomor 1, Juni 1991.
An-Najjar, Amir, 2001. Ilmu Jiwa Dalam Tasawuf. Jakarta: Pustaka Azzam.
Annas, Ahmad 2006. Paradigma Dakwah Kontemporer. Semarang: Pustaka Rizki
Putra.
Anshori, Afif, 2003. Dzikir Demi Kedamaian Jiwa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta, Cet.9.
Availible : http:// Latahzan. Word. Press. Com. [18-5-2005]
Azis, Rahmat dan Yuliati Hitifah, 2005. Hubungan Dzikir dengan Kontrol Diri
Santri Manula di Pesantren Roudlotul Ulum, Kediri, Jurnal Psikologi
Islami, Vol 1, Nomor 2, Desember 2005
Azwar, Saifudin, 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Budiraharjo, Paulus 1997. MengenaKpribadianMutakhir, Yogyakarta: Kanisius.
Bukhori, Baidi, 2008. Dzikir Al-Asma Al-Husna, Semarang: Syiar Media
Publishing.
Departemen Agama RI. 1989. Al-Quran dan Terjemah, Semarang: Toha Putra.
Ghufron, M.Nur, Rini Risnawita S. 2010. Teori-Teori Psikolog. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
Hadi, Sutrisno, 1994. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset, Cet. XXVI.
Hadi, Sutrisno, 2004. AnalisisRegresi, Yogyakarta.
Hasil wawancara dengan Khoirul Amin, 15 juli 2010.
HasilwawancaradenganMuthoharoh, 20 juli 2011
Hawari, Dadang, 1999. Do’a dan Dzikir sebagai Pelengkap Terapi Medis.
Yogyakarta: PT. Dana Bakti Prima Yasa.
Isya (ed), Basyar, 2001. Meredam Gelisah Hati Abdullah Gyimnastiar. Bandung:
MQS Pustaka Grafika.
Kartono, Kartini dan Dr. Jenny Andari, 1989. Hygieni Mental dan Kesehatan
Mental dalam Islam, Bandung: Mandar Maju.
Mutaqqin, Joko, 2005.Mujahadah Dan Pengendalian Emosi Santri (Studi
Pelaksanaan Mujahadah Pondok Pesantren Al-Huda Petak Sidoharjo
Susukan Kabupaten Semarang), (Tidak dipublikasikan, Skripsi, Fakultas
Dakwah IAIN Semarang).
Najati, MuhammadUstman, 2005. Psikologidalam Al-Qur’an.Bandung: CV
PustakaSetia.
Shihab M, Quraisyi, 1996. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan.
Subandi, Psikologi Islami Dan Sufisme. Dalam Fuad Nashori, 1994. Membangun
Paradigma Psikologi Islami, Yogyakarta: Sipress.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D), Bandung: Alfabeta.
Tabataba’i, Ayatullah Husyain, 2005. Perjalanan Ruhani, Depok: Inisiasi Press.
Tasmara, Toto, 2001. Kecerdasan Ruhaniyah. Jakarta: Gema Insani Press.
WIGATOS : (1) Sifatipun mujahadah NIHADLUL MUSTAGHFIRIN : Netral mboten wonten sambet rapetipun kaliyan organisasi masyarakat utawi organisasi politik punapa dene partai politik pupana kemawon. [2] Tujuanipun mujahadah NIHADLUL MUSTAGHFIRIN : Li-ishlaachi dzaatilbaini (kangge ngrukunaken tiyang-tiyang ingkang anggadahi permasalahan utawi sesatron saking urusan pribadi, organisasi utawi agami). [3] Faidahipun mujahadan HIHADLUL MUSTAGHFIRIN : Litachshill jamii’iimaqooshidi min umriddunya wal-akhirat (kangge ngasilaken pinten-pinten perkawis ingkang dipun seja saking urusan Dunyawi lan Ukhrowi). TATA CARANIPUN NINDAAKEN : [1] Fatichah ingkang kaping 7 wonten ing lafadh : AHLILQORYATI…………… dipun isi naminipun dusun ingkang dipun panggeni Mujahadah. [2] Wonten ing lafadh : KHUSNUDHON………. dipun isi naminipun tiyang ingkang dipun seja. [3] Wonten ing lafadh : AGHITSNI……………… lan lafadh : MIN CHAAJATI…………….. dipun isi punapa ingkang dipun suwun wonten ing lebetipun manah. TATA KRAMANIPUN NINDAAKEN AMRIH KASEMBADANIPUN PANYUWUNAN : [1] Sholat Hajat 2 Raka’at. [2] Madep ing Qiblat. [3] Yaqin. [4] Ikhlas. [5] Hadiripun maneh dateng perkawis ingkang dipun seja. PEPENGET : Dipun sediaaken AUROD MUJAHADAH NIHADLUL MUSTAGHFIRIN ingkang rupi buku mawi huruf arab lan latin ingkang
mengku dunga KANZUL ‘ARSYI lan fadlilah-fadlilahipun.
JAMA’AH MUJAHADAH NIHADLUL MUSTAGHFIRIN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
IDENTITAS DIRI
1. Nama :………………………..
2. Alamat :………………………..
3. Blok :………………………..
PETUNJUK
Kami bermaksud meminta bantuan kepada Anda dengan cara mengisi dua macam
skala. Mohon Anda membaca petunjuk-petunjuk di bawah ini:
1. Dalam skala-skala ini terdapat sejumlah pernyataan. Setelah membaca secara
seksama Anda diminta memilih salah satu dari 5 pilihan tanggapan yang tersedia
dengan memberi tanda (X) pada pilihan yang disediakan, yaitu:
SS : Bila Anda sangat sesuai dengan pernyataan
S : Bila Anda sesuai dengan pernyataan
TS : Bila Anda tidak sesuai dengan pernyataan
STS : Bila Anda sangat tidak sesuai dengan pernyataan
N : Netral
2. Pilih alternatif tanggapan yang benar-benar sesuai dengan keadaan/pernyataan diri
Anda.
3. Seumpama pertanyaan yang secara kenyataan Anda belum mengalaminya, Anda
dapat membayangkan bila suatu saat Anda mengalaminya dan memperkirakan reaksi
Anda terhadap hal tersebut.
4. Dalam menjawab skala ini mohon semua jawaban (tidak satupun yang terlewatkan),
dan Anda tidak perlu takut salah, karena jawaban dapat diterima.
5. Kerahasiaan identitas dan jawaban Anda akan kami jamin.
6. Kesungguhan dan kejujuran Anda sangat menentukan kualitas penelitian ini. Untuk
itu kami ucapkan terima kasih.
Semarang, 9 Agustus 2011
peneliti
SKALA 1
NO PERNYATAAN
Sangat
Sesuai
( SS )
Sesuai
( S )
N
(Netral)
Tidak
Sesuai
( TS )
Sangat
Tidak
Sesuai
( STS )
1 Ketika motor saya hilang, saya harus
sadar bahwa itu adalah musibah (SS) (S) (N) (TS) (STS)
2 Saya diam saja apabila disakiti teman (SS) (S) (N) (TS) (STS)
3 Saya bimbang dalam memilih tanpa
pertimbangan orang lain (SS) (S) (N) (TS) (STS)
4 Ketika saya mempunyai masalah yang
tidak menyenangkan saya bisa
mengendalikan
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
5 Meskipun saya stres saya tidak berusaha
untuk menghilangkan (SS) (S) (N) (TS) (STS)
6 Saya mengabaikan apa yang saya lakukan
meskipun merugikan saya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
7 Jika saya dijauhi teman saya, saya tidak
akan dendam terhadapnya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
8 Saya harus bisa memilih mana yang baik
dan yang salah (SS) (S) (N) (TS) (STS)
9 Saya harus bisa mengontrol perilaku saya
agar terhindar dari hal-hal yang negatif (SS) (S) (N) (TS) (STS)
10 Saya tidak dewasa dalam memahami
setiap perbedaan dan kesamaan (SS) (S) (N) (TS) (STS)
11 Selama ini saya belum bisa memilih
sesuai dengan keyakinan (SS) (S) (N) (TS) (STS)
12 Ketika saya di suruh untuk mondok atau
kuliah saya akan memilih kuliah (SS) (S) (N) (TS) (STS)
13 Saya tidak bisa mengontrol emosi saya
dalam memilih setiap perbedaan (SS) (S) (N) (TS) (STS)
14 Ketika di suruh untuk memilih punya
pacar kaya atau miskin saya lebih memilih
yang kaya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
15 Ketika saya diajak temen saya ke hal-hal
yang buruk saya bisa menghindarinya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
16 Ketika teman saya di tertawakan saya ikut
mentertawakanya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
17 Ketika saya mendapat informasi tidak
diterima disebuah pekerjaan, saya sabar
dan sadar bahwa itu belum rejeki saya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
18 Saya melarikan diri dari pihak yang
berwenang ketika saya melakukan
tindakan kriminal
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
19 Ketika saya mau berbohong kepada orang
tua saya, saya harus berfikir untuk tidak
melakukanya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
20 Saya selalu mencoba menahan diri saya, (SS) (S) (N) (TS) (STS)
walaupun orang itu selalu menyakiti saya
21 Walaupun saya memperbanyak dzikir,
saya tetap bimbang dalam mengambil
keputusan
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
22 Ketika saya disuruh mencontek temen
saya pada waktu ujian, saya harus
menolaknya dan berfikir akan belajar
dengan lebih giat lagi
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
23 Saya membicarakan aib teman saya
kepada orang lain (SS) (S) (N) (TS) (STS)
24 Setiap ada perbedaan yang muncul, saya
tidak toleran terhadap mereka yang tidak
sesuai dengan pendapat saya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
25 Saya selalu bergantung kepada orang lain
dalam menghadapi masalah (SS) (S) (N) (TS) (STS)
26 Saya selalu berubah fikiran dalam
bertindak (SS) (S) (N) (TS) (STS)
27 Saya tidak mau tahu atas perbuatan saya
terhadap orang lain (SS) (S) (N) (TS) (STS)
28 Saya selalu terpengaruh pada pilihan
orang lain (SS) (S) (N) (TS) (STS)
29
saya selalu mengambil keputusan sesuai
dengan keyakinan (SS) (S) (N) (TS) (STS)
30 ketika saya kuliah saya tidak mampu
untuk menyesuaikan diri (SS) (S) (N) (TS) (STS)
31. Saya selalu berfikir positif dalam menghadapi setiap masalah
32. Ketika teman saya memukul saya, saya tidak membalasnya
SKALA 1
NO PERNYATAAN
Sangat
Sesuai
( SS )
Sesuai
( S )
N
(Netral)
Tidak
Sesuai
( TS )
Sangat
Tidak
Sesuai
( STS )
1 Ketika motor saya hilang, saya harus
sadar bahwa itu adalah musibah (SS) (S) (N) (TS) (STS)
2 Saya diam saja apabila disakiti teman (SS) (S) (N) (TS) (STS)
3 Saya bimbang dalam memilih tanpa
pertimbangan orang lain (SS) (S) (N) (TS) (STS)
4 Ketika saya mempunyai masalah yang
tidak menyenangkan saya bisa
mengendalikan
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
5 Meskipun saya stres saya tidak berusaha
untuk menghilangkan (SS) (S) (N) (TS) (STS)
6 Saya mengabaikan apa yang saya lakukan
meskipun merugikan saya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
7 Jika saya dijauhi teman saya, saya tidak
akan dendam terhadapnya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
8 Saya harus bisa memilih mana yang baik
dan yang salah (SS) (S) (N) (TS) (STS)
9 Saya harus bisa mengontrol perilaku saya
agar terhindar dari hal-hal yang negatif (SS) (S) (N) (TS) (STS)
10 Saya tidak dewasa dalam memahami
setiap perbedaan dan kesamaan (SS) (S) (N) (TS) (STS)
11 Selama ini saya belum bisa memilih
sesuai dengan keyakinan (SS) (S) (N) (TS) (STS)
12 Ketika saya di suruh untuk mondok atau
kuliah saya akan memilih kuliah (SS) (S) (N) (TS) (STS)
13 Saya tidak bisa mengontrol emosi saya
dalam memilih setiap perbedaan (SS) (S) (N) (TS) (STS)
14 Ketika di suruh untuk memilih punya
pacar kaya atau miskin saya lebih memilih
yang kaya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
15 Ketika saya diajak temen saya ke hal-hal
yang buruk saya bisa menghindarinya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
16 Ketika teman saya di tertawakan saya ikut
mentertawakanya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
17 Ketika saya mendapat informasi tidak
diterima disebuah pekerjaan, saya sabar
dan sadar bahwa itu belum rejeki saya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
18 Saya melarikan diri dari pihak yang
berwenang ketika saya melakukan
tindakan kriminal
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
19 Ketika saya mau berbohong kepada orang
tua saya, saya harus berfikir untuk tidak melakukanya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
20 Saya selalu mencoba menahan diri saya, (SS) (S) (N) (TS) (STS)
walaupun orang itu selalu menyakiti saya
21 Walaupun saya memperbanyak dzikir,
saya tetap bimbang dalam mengambil
keputusan
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
22 Ketika saya disuruh mencontek temen
saya pada waktu ujian, saya harus
menolaknya dan berfikir akan belajar
dengan lebih giat lagi
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
23 Saya membicarakan aib teman saya
kepada orang lain (SS) (S) (N) (TS) (STS)
24 Setiap ada perbedaan yang muncul, saya
tidak toleran terhadap mereka yang tidak
sesuai dengan pendapat saya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
25 Saya selalu bergantung kepada orang lain
dalam menghadapi masalah (SS) (S) (N) (TS) (STS)
26 Saya selalu berubah fikiran dalam
bertindak (SS) (S) (N) (TS) (STS)
27 Saya tidak mau tahu atas perbuatan saya
terhadap orang lain (SS) (S) (N) (TS) (STS)
28 Saya selalu terpengaruh pada pilihan
orang lain (SS) (S) (N) (TS) (STS)
29
saya selalu mengambil keputusan sesuai
dengan keyakinan (SS) (S) (N) (TS) (STS)
30 ketika saya kuliah saya tidak mampu
untuk menyesuaikan diri (SS) (S) (N) (TS) (STS)
31
Saya selalu berfikir positif dalam
menghadapi setiap masalah (SS) (S) (N) (TS) (STS)
32 Ketika teman saya memukul saya, saya
tidak membalasnya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
SKALA II
NO PERNYATAAN
SS
(Sangat
Sesuai)
S
(Sesuai)
N
(Netral)
TS
(Tidak
Sesuai)
STS
(Sangat
Tidak
Sesuai)
1 Saya memperoleh ketenangan jiwa
ketika saya melakukan mujahadah
nihadlul mustaghfirin dengan
sungguh-sungguh
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
2 Saya melakukan mujahadah nihadlul
mustaghfirin dengan terus menerus
agar cita-cita saya tercapai
(SS)
(S) (N)
(TS) (STS)
3 Saya sering malas mengikuti
mujahadah di Pondok (SS) (S) (N) (TS) (STS)
4 Saya selalu mengikuti mujahadah agar
dekat dengan Allah (SS) (S) (N) (TS) (STS)
5 Ketika saya mengikuti mujahadah
nihadlul mustaghfirin saya
melakukanya dengan sabar
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
6 Saya yakin bahwa do’a saya terkabul
ketika saya mengikuti mujahadah
dengan khusyu’ (SS) (S) (N) (TS) (STS)
7 Saya melakukan mujahadah nihadlul
mustaghfirin tidak sesuai dengan
jadwal di Pon-pes Nurul Hidayah
Sidayu Batang
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
8 Dengan jarang dalam mengikuti
mujahadah nihadlul mustaghfirin saya
masih labil dalam mengontrol diri
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
9 Saya mengikuti mujahadah dari hati
saya sendiri tanpa ada paksaan dari
orang lain
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
10 Saya mendapatkan nilai jelek karena
saya jarang mengikuti mujahadah
nihadlul mustaghfiri di pondok
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
11 Saya mengikuti mujahadah dengan
kesungguhan hati agar hati saya
tenang
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
12 Saya putus asa ketika Allah
memberikan cobaan kepada saya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
13 Saya akan mengikuti mujahadah
dengan setulus hati saya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
14 Setiap nikmat yang diberikan oleh
Allah saya mensyukurinya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
15 Dengan keikhlasan dalam mengikuti
mujahadah nihadlul mustaghfirin saya
yakin bahwa Allah akan mengabulkan
do’a saya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
16 Saya selalu melakukan mujahadah
nihadlul mustaghfirin setiap waktu (SS) (S) (N) (TS) (STS)
17 Ketika saya mengikuti mujahadah
nihadlul mustaghfirin dengan
setengah hati saya merasa jauh dari
Allah
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
18 Dengan kemauan yang kuat dalam
mengikuti mujahadah nihadlul
mustghfirin adalah hal yang sangat
penting bagi saya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
19 Saya hadir tepat waktu dalam
mengikuti mujahadah nihadlul
mustaghfirin
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
20 Saya mengikuti mujahadah nihadlul
mustaghfirin dengan sepenuh hati
agar memperoleh ketenangan jiwa
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
21 Saya yakin ketika saya mengikuti
mujahadah kurang serius saya tidak
dapat mengendalikan hawa nafsu
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
22 Ketika saya mengikuti mujahadah
dengan berbicara dengan orang lain
suasana hati saya tidak tentram
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
23 Saya mengikuti mujahadah dengan
sangat terpaksa (SS) (S) (N) (TS) (STS)
24 Saya ragu walaupun saya melakukan
mujahadah nihadlul mustaghfirin do’a
saya terkabul
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
25 Setelah saya mengikuti mujahadah
dengan rasa ikhlas hati saya tenang (SS) (S) (N) (TS) (STS)
26 Ketika saya mengikuti mujahadah
kurang sungguh-sungguh saya tidak
memperoleh ketenangan jiwa
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
27 Saya tidak pernah mengikuti
mujahadah nihadlul mustaghfirin (SS) (S) (N) (TS) (STS)
28 Saya mengikuti mujahadah hanya
formalitas saja agar di puji orang tua
saya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
29 Saya selalu tepat waktu dalam
mengikuti mujahadah nihadlul
mustaghfirn agar hasilnya maksimal
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
30
saya selalu malas dalam mengikuti
mujahadah nihadlul mustaghfirin (SS) (S) (N) (TS) (STS)
31. Saya mengikuti Mujahadah agar dibukakan pintu hidayah oleh Allah SWT
32. Meskipun saya ikhlas mengikuti mujahadah hati saya bimbang
33. Saya tidak pernah mengikuti mujahadah tepat waktu
34. Saya mengikuti mujahadah dengan terpaksa.
SKALA II
NO PERNYATAAN
SS
(Sangat
Sesuai)
S
(Sesuai)
N
(Netral)
TS
(Tidak
Sesuai)
STS
(Sangat
Tidak
Sesuai)
1 Saya memperoleh ketenangan jiwa
ketika saya melakukan mujahadah
nihadlul mustaghfirin dengan
sungguh-sungguh
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
2 Saya melakukan mujahadah nihadlul
mustaghfirin dengan terus menerus
agar cita-cita saya tercapai
(SS)
(S) (N)
(TS) (STS)
3 Saya sering malas mengikuti
mujahadah di Pondok (SS) (S) (N) (TS) (STS)
4 Saya selalu mengikuti mujahadah agar
dekat dengan Allah (SS) (S) (N) (TS) (STS)
5 Ketika saya mengikuti mujahadah
nihadlul mustaghfirin saya
melakukanya dengan sabar
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
6 Saya yakin bahwa do’a saya terkabul
ketika saya mengikuti mujahadah
dengan khusyu’ (SS) (S) (N) (TS) (STS)
7 Saya melakukan mujahadah nihadlul
mustaghfirin tidak sesuai dengan
jadwal di Pon-pes Nurul Hidayah
Sidayu Batang
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
8 Dengan jarang dalam mengikuti
mujahadah nihadlul mustaghfirin saya
masih labil dalam mengontrol diri
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
9 Saya mengikuti mujahadah dari hati
saya sendiri tanpa ada paksaan dari
orang lain
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
10 Saya mendapatkan nilai jelek karena
saya jarang mengikuti mujahadah
nihadlul mustaghfiri di pondok
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
11 Saya mengikuti mujahadah dengan
kesungguhan hati agar hati saya
tenang
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
12 Saya putus asa ketika Allah
memberikan cobaan kepada saya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
13 Saya akan mengikuti mujahadah
dengan setulus hati saya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
14 Setiap nikmat yang diberikan oleh
Allah saya mensyukurinya (SS) (S) (N) (TS) (STS)
15 Dengan keikhlasan dalam mengikuti
mujahadah nihadlul mustaghfirin saya
yakin bahwa Allah akan mengabulkan
do’a saya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
16 Saya selalu melakukan mujahadah
nihadlul mustaghfirin setiap waktu (SS) (S) (N) (TS) (STS)
17 Ketika saya mengikuti mujahadah
nihadlul mustaghfirin dengan
setengah hati saya merasa jauh dari
Allah
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
18 Dengan kemauan yang kuat dalam
mengikuti mujahadah nihadlul
mustghfirin adalah hal yang sangat
penting bagi saya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
19 Saya hadir tepat waktu dalam
mengikuti mujahadah nihadlul
mustaghfirin
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
20 Saya mengikuti mujahadah nihadlul
mustaghfirin dengan sepenuh hati
agar memperoleh ketenangan jiwa
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
21 Saya yakin ketika saya mengikuti
mujahadah kurang serius saya tidak
dapat mengendalikan hawa nafsu
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
22 Ketika saya mengikuti mujahadah
dengan berbicara dengan orang lain
suasana hati saya tidak tentram
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
23 Saya mengikuti mujahadah dengan
sangat terpaksa (SS) (S) (N) (TS) (STS)
24 Saya ragu walaupun saya melakukan
mujahadah nihadlul mustaghfirin do’a
saya terkabul
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
25 Setelah saya mengikuti mujahadah
dengan rasa ikhlas hati saya tenang (SS) (S) (N) (TS) (STS)
26 Ketika saya mengikuti mujahadah
kurang sungguh-sungguh saya tidak
memperoleh ketenangan jiwa
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
27 Saya tidak pernah mengikuti
mujahadah nihadlul mustaghfirin (SS) (S) (N) (TS) (STS)
28 Saya mengikuti mujahadah hanya
formalitas saja agar di puji orang tua
saya
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
29 Saya selalu tepat waktu dalam
mengikuti mujahadah nihadlul
mustaghfirn agar hasilnya maksimal
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
30
saya selalu malas dalam mengikuti
mujahadah nihadlul mustaghfirin (SS) (S) (N) (TS) (STS)
31
Saya mengikuti Mujahadah agar
dibukakan pintu hidayah oleh Allah
SWT
(SS) (S) (N) (TS) (STS)
32 Meskipun saya ikhlas mengikuti
mujahadah hati saya bimbang (SS) (S) (N) (TS) (STS)
33
Saya tidak pernah mengikuti
mujahadah tepat waktu (SS) (S) (N) (TS) (STS)
34
Saya mengikuti mujahadah dengan
terpaksa. (SS) (S) (N) (TS) (STS)
HASIL UJI DATA Dengan Program SPSS 12.0 for Windows
Data Validitas dan Reliabilitas Variabel X Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Item-1 4.30 .953 50
Item 2 3.72 .640 50
Item-3 3.72 .640 50
Item-4 3.78 .764 50
Item-5 3.72 .640 50
Item-6 3.88 .594 50
Item-7 4.10 .763 50
Item-8 3.94 .767 50
Item-9 3.72 .640 50
Item-10 4.16 .866 50
Item-11 3.72 .640 50
Item-12 4.18 .800 50
Item-13 3.72 .640 50
Item-14 3.72 .640 50
Item-15 3.92 .778 50
Item-16 4.08 .853 50
Item-17 3.88 .746 50
Item-18 3.72 .991 50
Item-19 3.72 .640 50
Item-20 3.64 .598 50
Item-21 3.74 1.006 50
Item-22 3.72 .640 50
Item-23 3.80 .881 50
Item-24 4.30 .614 50
Item-25 3.88 .746 50
Item-26 3.72 .640 50
Item-27 3.72 .991 50
Item-28 3.74 .633 50
Item-29 3.72 .640 50
Item-30 3.96 1.068 50
TOTAL 115.64 12.130 50
Correlations
No. Item Item-1 s/d Item-30 TOTAL
Item-1 Pearson Correlation 1 -.068 .322(*)
Sig. (2-tailed) . .638 .023
N 50 50 50
Item 2 Pearson Correlation .141 .192 .830(**)
Sig. (2-tailed) .330 .181 .000
N 50 50 50
Item-3 Pearson Correlation .141 .192 .830(**)
Sig. (2-tailed) .330 .181 .000
N 50 50 50
Item-4 Pearson Correlation .261 .289(*) .551(**)
Sig. (2-tailed) .067 .042 .000
N 50 50 50
Item-5 Pearson Correlation .141 .192 .830(**)
Sig. (2-tailed) .330 .181 .000
N 50 50 50
Item-6 Pearson Correlation .209 -.169 .399(**)
Sig. (2-tailed) .145 .242 .004
N 50 50 50
Item-7 Pearson Correlation .491(**) .130 .465(**)
Sig. (2-tailed) .000 .367 .001
N 50 50 50
Item-8 Pearson Correlation -.059 .171 .478(**)
Sig. (2-tailed) .686 .234 .000
N 50 50 50
Item-9 Pearson Correlation .141 .192 .830(**)
Sig. (2-tailed) .330 .181 .000
N 50 50 50
Item-10 Pearson Correlation -.059 .537(**) .433(**)
Sig. (2-tailed) .682 .000 .002
N 50 50 50
Item-11 Pearson Correlation .141 .192 .830(**)
Sig. (2-tailed) .330 .181 .000
N 50 50 50
Item-12 Pearson Correlation .329(*) .152 .434(**)
Sig. (2-tailed) .020 .293 .002
N 50 50 50
Item-13 Pearson Correlation .141 .192 .830(**)
Sig. (2-tailed) .330 .181 .000
N 50 50 50
Item-14 Pearson Correlation .141 .192 .830(**)
Sig. (2-tailed) .330 .181 .000
N 50 50 50
Item-15 Pearson Correlation -.022 .143 .440(**)
Sig. (2-tailed) .879 .321 .001
N 50 50 50
Item-16 Pearson Correlation .095 -.019 .322(*)
Sig. (2-tailed) .510 .897 .022
N 50 50 50
Item-17 Pearson Correlation .195 .147 .291(*)
Sig. (2-tailed) .174 .307 .041
N 50 50 50
Item-18 Pearson Correlation .004 .278 .397(**)
Sig. (2-tailed) .976 .050 .004
N 50 50 50
Item-19 Pearson Correlation .141 .192 .830(**)
Sig. (2-tailed) .330 .181 .000
N 50 50 50
Item-20 Pearson Correlation .265 .201 .424(**)
Sig. (2-tailed) .063 .162 .002
N 50 50 50
Item-21 Pearson Correlation .253 -.029 .378(**)
Sig. (2-tailed) .076 .842 .007
N 50 50 50
Item-22 Pearson Correlation .141 .192 .830(**)
Sig. (2-tailed) .330 .181 .000
N 50 50 50
Item-23 Pearson Correlation .243 -.117 .310(*)
Sig. (2-tailed) .089 .418 .028
N 50 50 50
Item-24 Pearson Correlation .157 .330(*) .382(**)
Sig. (2-tailed) .277 .019 .006
N 50 50 50
Item-25 Pearson Correlation .195 .147 .291(*)
Sig. (2-tailed) .174 .307 .041
N 50 50 50
Item-26 Pearson Correlation .141 .192 .830(**)
Sig. (2-tailed) .330 .181 .000
N 50 50 50
Item-27 Pearson Correlation .004 .278 .397(**)
Sig. (2-tailed) .976 .050 .004
N 50 50 50
Item-28 Pearson Correlation .132 .165 .793(**)
Sig. (2-tailed) .361 .251 .000
N 50 50 50
Item-29 Pearson Correlation .141 .192 .830(**)
Sig. (2-tailed) .330 .181 .000
N 50 50 50
Item-30 Pearson Correlation -.068 1 .367(**)
Sig. (2-tailed) .638 . .009
N 50 50 50
TOTAL Pearson Correlation .322(*) .367(**) 1
Sig. (2-tailed) .023 .009 .
N 50 50 50
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Menentukan nilai validitas dengan korelasi r-pearson dengan: Derajat kebebasan (df) = 50 – 2 = 48
Tingkat signifikansi (α) = 0.05
Sehingga r-tabel = r (48; 0.05) = 0.279 Jadi nilai r item dinyatakan valid apabila > r-tabel.
Reliability Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.912 30
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Item-1 4.30 .953 50
Item 2 3.72 .640 50
Item-3 3.72 .640 50
Item-4 3.78 .764 50
Item-5 3.72 .640 50
Item-6 3.88 .594 50
Item-7 4.10 .763 50
Item-8 3.94 .767 50
Item-9 3.72 .640 50
Item-10 4.16 .866 50
Item-11 3.72 .640 50
Item-12 4.18 .800 50
Item-13 3.72 .640 50
Item-14 3.72 .640 50
Item-15 3.92 .778 50
Item-16 4.08 .853 50
Item-17 3.88 .746 50
Item-18 3.72 .991 50
Item-19 3.72 .640 50
Item-20 3.64 .598 50
Item-21 3.74 1.006 50
Item-22 3.72 .640 50
Item-23 3.80 .881 50
Item-24 4.30 .614 50
Item-25 3.88 .746 50
Item-26 3.72 .640 50
Item-27 3.72 .991 50
Item-28 3.74 .633 50
Item-29 3.72 .640 50
Item-30 3.96 1.068 50
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Item-1 111.34 140.596 .249 .914
Item 2 111.92 134.647 .813 .905
Item-3 111.92 134.647 .813 .905
Item-4 111.86 137.511 .505 .909
Item-5 111.92 134.647 .813 .905
Item-6 111.76 141.737 .357 .911
Item-7 111.54 139.111 .414 .911
Item-8 111.70 138.827 .427 .910
Item-9 111.92 134.647 .813 .905
Item-10 111.48 138.785 .373 .912
Item-11 111.92 134.647 .813 .905
Item-12 111.46 139.356 .378 .911
Item-13 111.92 134.647 .813 .905
Item-14 111.92 134.647 .813 .905
Item-15 111.72 139.430 .386 .911
Item-16 111.56 141.190 .257 .914
Item-17 111.76 142.431 .233 .913
Item-18 111.92 138.565 .325 .913
Item-19 111.92 134.647 .813 .905
Item-20 112.00 141.347 .382 .911
Item-21 111.90 138.908 .304 .914
Item-22 111.92 134.647 .813 .905
Item-23 111.84 141.280 .243 .914
Item-24 111.34 141.821 .337 .912
Item-25 111.76 142.431 .233 .913
Item-26 111.92 134.647 .813 .905
Item-27 111.92 138.565 .325 .913
Item-28 111.90 135.357 .773 .906
Item-29 111.92 134.647 .813 .905
Item-30 111.68 138.753 .288 .914
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
115.64 147.133 12.130 30
Untuk uji reliabilitas dapat diketahui dari nilai Alpha (0.912). Apabila nilai Alpha lebih besar dari r-tabel maka variabel diteliti (0.912 > 0.279) adalah reliabel.
Data Validitas dan Reliabilitas Variabel Y Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Item-1 4.26 .600 50
Item 2 3.82 .629 50
Item-3 3.90 .707 50
Item-4 4.02 .769 50
Item-5 3.88 .849 50
Item-6 4.06 .767 50
Item-7 3.76 1.153 50
Item-8 4.08 .752 50
Item-9 3.98 1.040 50
Item-10 4.08 .778 50
Item-11 4.06 .890 50
Item-12 4.32 .891 50
Item-13 4.08 .829 50
Item-14 3.92 .829 50
Item-15 4.04 .755 50
Item-16 3.98 .845 50
Item-17 4.04 .781 50
Item-18 4.04 .755 50
Item-19 4.00 .833 50
Item-20 4.08 .829 50
Item-21 4.42 .702 50
Item-22 4.12 .746 50
Item-23 4.08 .752 50
Item-24 4.28 .607 50
Item-25 4.34 .593 50
Item-26 4.06 .767 50
Item-27 4.02 .769 50
Item-28 4.08 .752 50
Item-29 4.28 .607 50
Item-30 4.08 .752 50
TOTAL 122.16 13.627 50
Correlations
Item Item-1 s/d Item-30 TOTAL
Item-1 Pearson Correlation 1 .225 .389(**)
Sig. (2-tailed) . .117 .005
N 50 50 50
Item 2 Pearson Correlation .127 .463(**) .544(**)
Sig. (2-tailed) .381 .001 .000
N 50 50 50
Item-3 Pearson Correlation .207 .630(**) .618(**)
Sig. (2-tailed) .149 .000 .000
N 50 50 50
Item-4 Pearson Correlation -.144 .209 .321(*)
Sig. (2-tailed) .318 .145 .023
N 50 50 50
Item-5 Pearson Correlation .223 .271 .545(**)
Sig. (2-tailed) .120 .057 .000
N 50 50 50
Item-6 Pearson Correlation .187 .841(**) .808(**)
Sig. (2-tailed) .193 .000 .000
N 50 50 50
Item-7 Pearson Correlation .328(*) .093 .401(**)
Sig. (2-tailed) .020 .519 .004
N 50 50 50
Item-8 Pearson Correlation .270 .892(**) .883(**)
Sig. (2-tailed) .058 .000 .000
N 50 50 50
Item-9 Pearson Correlation .074 .211 .362(**)
Sig. (2-tailed) .610 .141 .010
N 50 50 50
Item-10 Pearson Correlation .261 .721(**) .870(**)
Sig. (2-tailed) .068 .000 .000
N 50 50 50
Item-11 Pearson Correlation .429(**) .511(**) .628(**)
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000
N 50 50 50
Item-12 Pearson Correlation .070 .327(*) .403(**)
Sig. (2-tailed) .628 .021 .004
N 50 50 50
Item-13 Pearson Correlation -.084 .055 .317(*)
Sig. (2-tailed) .563 .704 .025
N 50 50 50
Item-14 Pearson Correlation .166 .305(*) .348(*)
Sig. (2-tailed) .250 .031 .013
N 50 50 50
Item-15 Pearson Correlation .292(*) .822(**) .888(**)
Sig. (2-tailed) .040 .000 .000
N 50 50 50
Item-16 Pearson Correlation .091 .388(**) .541(**)
Sig. (2-tailed) .530 .005 .000
N 50 50 50
Item-17 Pearson Correlation .282(*) .794(**) .896(**)
Sig. (2-tailed) .047 .000 .000
N 50 50 50
Item-18 Pearson Correlation .292(*) .858(**) .900(**)
Sig. (2-tailed) .040 .000 .000
N 50 50 50
Item-19 Pearson Correlation -.082 .326(*) .399(**)
Sig. (2-tailed) .573 .021 .004
N 50 50 50
Item-20 Pearson Correlation .245 .383(**) .479(**)
Sig. (2-tailed) .087 .006 .000
N 50 50 50
Item-21 Pearson Correlation .172 .167 .400(**)
Sig. (2-tailed) .234 .246 .004
N 50 50 50
Item-22 Pearson Correlation .157 .965(**) .849(**)
Sig. (2-tailed) .277 .000 .000
N 50 50 50
Item-23 Pearson Correlation .270 .892(**) .883(**)
Sig. (2-tailed) .058 .000 .000
N 50 50 50
Item-24 Pearson Correlation .917(**) .263 .443(**)
Sig. (2-tailed) .000 .065 .001
N 50 50 50
Item-25 Pearson Correlation .780(**) .350(*) .413(**)
Sig. (2-tailed) .000 .013 .003
N 50 50 50
Item-26 Pearson Correlation -.035 .133 .323(*)
Sig. (2-tailed) .811 .357 .022
N 50 50 50
Item-27 Pearson Correlation .254 .880(**) .755(**)
Sig. (2-tailed) .075 .000 .000
N 50 50 50
Item-28 Pearson Correlation .225 .964(**) .820(**)
Sig. (2-tailed) .117 .000 .000
N 50 50 50
Item-29 Pearson Correlation .076 .218 .367(**)
Sig. (2-tailed) .599 .128 .009
N 50 50 50
Item-30 Pearson Correlation .225 1 .850(**)
Sig. (2-tailed) .117 . .000
N 50 50 50
TOTAL Pearson Correlation .389(**) .850(**) 1
Sig. (2-tailed) .005 .000 .
N 50 50 50
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Menentukan nilai validitas dengan korelasi r-pearson dengan: Derajat kebebasan (df) = 50 – 2 = 48
Tingkat signifikansi (α) = 0.05
Sehingga r-tabel = r (48; 0.05) = 0.279 Jadi nilai r item dinyatakan valid apabila > r-tabel.
Reliability Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.931 30
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Item-1 4.26 .600 50
Item 2 3.82 .629 50
Item-3 3.90 .707 50
Item-4 4.02 .769 50
Item-5 3.88 .849 50
Item-6 4.06 .767 50
Item-7 3.76 1.153 50
Item-8 4.08 .752 50
Item-9 3.98 1.040 50
Item-10 4.08 .778 50
Item-11 4.06 .890 50
Item-12 4.32 .891 50
Item-13 4.08 .829 50
Item-14 3.92 .829 50
Item-15 4.04 .755 50
Item-16 3.98 .845 50
Item-17 4.04 .781 50
Item-18 4.04 .755 50
Item-19 4.00 .833 50
Item-20 4.08 .829 50
Item-21 4.42 .702 50
Item-22 4.12 .746 50
Item-23 4.08 .752 50
Item-24 4.28 .607 50
Item-25 4.34 .593 50
Item-26 4.06 .767 50
Item-27 4.02 .769 50
Item-28 4.08 .752 50
Item-29 4.28 .607 50
Item-30 4.08 .752 50
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Item-1 117.90 179.684 .351 .931
Item 2 118.34 176.760 .510 .929
Item-3 118.26 174.278 .584 .928
Item-4 118.14 179.551 .269 .932
Item-5 118.28 173.798 .499 .929
Item-6 118.10 169.398 .787 .926
Item-7 118.40 174.408 .327 .933
Item-8 118.08 168.157 .870 .925
Item-9 118.18 176.518 .293 .933
Item-10 118.08 167.830 .856 .925
Item-11 118.10 171.235 .586 .928
Item-12 117.84 176.709 .346 .932
Item-13 118.08 179.218 .261 .932
Item-14 118.24 178.513 .293 .932
Item-15 118.12 167.985 .876 .925
Item-16 118.18 173.947 .495 .929
Item-17 118.12 167.210 .884 .925
Item-18 118.12 167.740 .889 .925
Item-19 118.16 177.321 .346 .931
Item-20 118.08 175.544 .430 .930
Item-21 117.74 178.523 .355 .931
Item-22 118.04 168.978 .833 .925
Item-23 118.08 168.157 .870 .925
Item-24 117.88 178.720 .406 .930
Item-25 117.82 179.375 .375 .931
Item-26 118.10 179.520 .271 .932
Item-27 118.14 170.449 .729 .927
Item-28 118.08 169.463 .800 .926
Item-29 117.88 179.985 .327 .931
Item-30 118.08 168.851 .833 .925
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
122.16 185.688 13.627 30
Untuk uji reliabilitas dapat diketahui dari nilai Alpha (0.931). Apabila nilai Alpha lebih besar dari r-tabel maka variabel reliabel diteliti (0.931 > 0.279) adalah reliabel.
Frequency Table Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 90 1 2.0 2.0 2.0
94 1 2.0 2.0 4.0
98 2 4.0 4.0 8.0
100 3 6.0 6.0 14.0
102 2 4.0 4.0 18.0
103 1 2.0 2.0 20.0
104 2 4.0 4.0 24.0
106 1 2.0 2.0 26.0
107 1 2.0 2.0 28.0
108 2 4.0 4.0 32.0
109 2 4.0 4.0 36.0
110 2 4.0 4.0 40.0
112 1 2.0 2.0 42.0
114 2 4.0 4.0 46.0
116 1 2.0 2.0 48.0
117 1 2.0 2.0 50.0
119 7 14.0 14.0 64.0
122 3 6.0 6.0 70.0
123 1 2.0 2.0 72.0
124 2 4.0 4.0 76.0
125 1 2.0 2.0 78.0
129 1 2.0 2.0 80.0
130 2 4.0 4.0 84.0
132 6 12.0 12.0 96.0
135 1 2.0 2.0 98.0
136 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Frequency Table
Kontrol Diri Santri
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 98 1 2.0 2.0 2.0
99 2 4.0 4.0 6.0
102 1 2.0 2.0 8.0
103 1 2.0 2.0 10.0
104 2 4.0 4.0 14.0
105 2 4.0 4.0 18.0
106 1 2.0 2.0 20.0
111 1 2.0 2.0 22.0
112 3 6.0 6.0 28.0
115 2 4.0 4.0 32.0
116 1 2.0 2.0 34.0
118 1 2.0 2.0 36.0
119 3 6.0 6.0 42.0
120 2 4.0 4.0 46.0
121 1 2.0 2.0 48.0
122 3 6.0 6.0 54.0
124 2 4.0 4.0 58.0
126 4 8.0 8.0 66.0
128 1 2.0 2.0 68.0
130 2 4.0 4.0 72.0
132 1 2.0 2.0 74.0
133 1 2.0 2.0 76.0
134 1 2.0 2.0 78.0
136 2 4.0 4.0 82.0
138 1 2.0 2.0 84.0
139 1 2.0 2.0 86.0
140 1 2.0 2.0 88.0
141 1 2.0 2.0 90.0
142 2 4.0 4.0 94.0
144 2 4.0 4.0 98.0
147 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Histogram
90 100 110 120 130 140
Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
0
2
4
6
8
10
Fre
qu
en
cy
Mean = 115.64Std. Dev. = 12.13N = 50
Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
90 100 110 120 130 140 150
Kontrol Diri Santri
0
2
4
6
8
Fre
qu
en
cy
Mean = 122.16Std. Dev. = 13.627N = 50
Kontrol Diri Santri
Regression Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kontrol Diri Santri 122.16 13.627 50
Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin 115.64 12.130 50
Correlations
Kontrol Diri Santri Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Pearson Correlation Kontrol Diri Santri 1.000 .410
Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin .410 1.000
Sig. (1-tailed) Kontrol Diri Santri . .002
Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin .002 .
N Kontrol Diri Santri 50 50
Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin 50 50
Model Summary
(b)
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .410(a)
.168 .151 12.558 .168 9.694 1 48 .003
a Predictors: (Constant), Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin b Dependent Variable: Kontrol Diri Santri ANOVA
(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1528.757 1 1528.757 9.694 .003(a)
Residual 7569.963 48 157.708
Total 9098.720 49
a Predictors: (Constant), Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin b Dependent Variable: Kontrol Diri Santri Coefficients
(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 68.909 17.195 4.007 .000
Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
.460 .148 .410 3.113 .003 1.000 1.000
a Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
Collinearity Diagnostics(a)
Model Dimension Eigenvalue Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) Intensitas Mujahadah Nihadlul
Mustaghfirin
1 1 1.995 1.000 .00 .00
2 .005 19.312 1.00 1.00
a Dependent Variable: Kontrol Diri Santri Residuals Statistics
(a)
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 110.35 131.54 122.16 5.586 50
Std. Predicted Value -2.114 1.679 .000 1.000 50
Standard Error of Predicted Value 1.777 4.187 2.443 .590 50
Adjusted Predicted Value 108.90 131.66 122.15 5.620 50
Residual -27.010 31.121 .000 12.429 50
Std. Residual -2.151 2.478 .000 .990 50
Stud. Residual -2.183 2.537 .000 1.010 50
Deleted Residual -27.836 32.615 .007 12.942 50
Stud. Deleted Residual -2.277 2.698 .002 1.028 50
Mahal. Distance .001 4.468 .980 .985 50
Cook's Distance .000 .154 .021 .028 50
Centered Leverage Value .000 .091 .020 .020 50
a Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
Charts
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Residual
0
2
4
6
8
10
Fre
qu
en
cy
Mean = 6.11E-16Std. Dev. = 0.99N = 50
Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
Histogram
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Ex
pe
cte
d C
um
Pro
bDependent Variable: Kontrol Diri Santri
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-4
-2
0
2
4
Reg
ressio
n S
tud
en
tized
Resid
ual
Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
Scatterplot
Tests of Normality One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Kontrol Diri Santri
N 50 50
Normal Parameters(a,b)
Mean 115.64 122.16
Std. Deviation 12.130 13.627
Most Extreme Differences Absolute .109 .082
Positive .079 .082
Negative -.109 -.065
Kolmogorov-Smirnov Z .772 .581
Asymp. Sig. (2-tailed) .591 .888
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Normalitas variabel dapat ditentukan dari nilai Asym. Sig. (2-tailed). (0.591 dan (0.888) lebih bear dari nilai X
2 tabel = 0.279
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tiap variable (X dan Y) berdistribusi normal.
Test of Homogeneity of Variances
Kontrol Diri Santri
Levene Statistic df1 df2 Sig.
5.778 12 24 .000
ANOVA
Kontrol Diri Santri
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
Between Groups 4528.791 25 181.152 .951 .550
Within Groups 4569.929 24 190.414
Total 9098.720 49
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa signifikansi Lavene Statistic = 5.778 Nilai 5.778 lebih besar dari X
2 tabel dengan signifikansi 0.05 = 0.279.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varians Y atas X adalah homogen, bahwa data yang diambil dari setiap unit sampel adalah homogen.
BIODATA PENULIS
Nama : Masruroh
Tempat/Tgl Lahir : Batang, 7 september 1988
Alamat : Candi-Bandar-Batang, RT 01, RW 01
Pendidikan Penulis :
1. MI Candi 2001
2. MTs Simbang Kulon 2004
3. MAS Simbang Kulon 2007
4. Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang
Fakultas Dakwah Jurusan BPI (Bimbingan dan
Penyuluhan Islam). Lulus Tahun 2012.