115
IMPLEM NAS ST INST MENTAS SIONAL TANDAR PEMBE AL Diajukan u gu TITUT AG I PERAT NOMOR R PROSE ELAJARA L-AZHA S untuk Meme una Mempero Ilmu P ARM NIM FAKULT GAMA IS SE TURAN M R 41 TAH ES DALA AN PAI D AR 14 SEM SKRIPSI enuhi Sebagi oleh Gelar S Pendidikan I Oleh: MI ZULAEK M: 07331101 TAS TAR SLAM NE EMARAN 2011 MENTER HUN 2007 AM MANA DI SMP IS MARANG ian Tugas da Sarjana dalam Islam KHA 12 RBIYAH EGERI W NG RI PENDI TENTAN AJEMEN ISLAM G an Syarat m WALISON IDIKAN NG N NGO

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG

STANDAR PROSES DALAM MANAJEMEN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG

STANDAR PROSES DALAM MANAJEMEN

PEMBELAJARAN PAI DI SMP ISLAM

AL

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG

STANDAR PROSES DALAM MANAJEMEN

PEMBELAJARAN PAI DI SMP ISLAM

AL-AZHAR 14 SEMARANG

SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

ARMI ZULAEKHA

NIM:

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG

STANDAR PROSES DALAM MANAJEMEN

PEMBELAJARAN PAI DI SMP ISLAM

AZHAR 14 SEMARANG

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

Oleh:

ARMI ZULAEKHA

NIM: 073311012

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG

STANDAR PROSES DALAM MANAJEMEN

PEMBELAJARAN PAI DI SMP ISLAM

AZHAR 14 SEMARANG

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

ARMI ZULAEKHA

12

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG

STANDAR PROSES DALAM MANAJEMEN

PEMBELAJARAN PAI DI SMP ISLAM

AZHAR 14 SEMARANG

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG

STANDAR PROSES DALAM MANAJEMEN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

Page 2: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor
Page 3: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor
Page 4: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

NOTA PEMBIMBING Semarang, 30 Mei 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang

di Semarang

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Efektivitas Manajemen Pembelajaran PAI Di SMP Islam Al-

Azhar 14 Semarang (Tinjauan terhadap Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional nomor 41 tahun 2007 tentang standar

proses)

Nama : Armi Zulaekha

NIM : 073311012

Jurusan : Kependidikan Islam

Program Studi : Kependidikan Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Page 5: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

NOTA PEMBIMBING Semarang, 30 Mei 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu ’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Efektivitas Manajemen Pembelajaran PAI Di SMP Islam Al-

Azhar 14 Semarang (Tinjauan terhadap Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional nomor 41 tahun 2007 tentang standar

proses)

Nama : Armi Zulaekha

NIM : 073311012

Jurusan : Kependidikan Islam

Program Studi : Kependidikan Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam siding munaqasyah.

Wassalamu ’alaikum wr. wb.

Page 6: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

ABSTRAK

Judul : Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses

Dalam Manajemen Pembelajaran PAI Di SMP Islam

Al-Azhar 14 Semarang

Penulis : Armi Zulaekha

NIM : 073311012

Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor 41 tahun 2007

tentang standar proses dalam manajemen pembelajaran PAI di SMP Islam Al-

Azhar 14 Semarang, yang dilatarbelakangi oleh pembelajaran yang dilakukan

guru masih sebatas sebagai proses penyampaian pengetahuan. Pada kenyataannya

tidak semua guru mempunyai keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran,

hal itu disebabkan oleh 1) Kurangnya kesadaran guru untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran 2) Latarbelakang pendidikan guru 3) Guru dalam

mengajarkan materi tidak didasarkan pada persiapan materi, hanya mengandalkan

materi saja.

Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana

pelaksanaan manajemen pembelajaran PAI? (2) Bagaimana efektivitas

manajemen pembelajaran PAI dalam Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang

standar proses? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang

dilaksanakan di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang. Metode yang digunakan

dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Semua data dianalisis

dengan analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) manajemen pembelajaran

PAI memiliki komponen diantaranya dalam tahap perencanaan ketika awal

pembelajaran guru mentargetkan materi PAI yang harus dikuasai oleh peserta

didik berupa perilaku-perilaku yang sesuai dengan materi itu dengan tujuan yang

diharapkan dapat tercapai. Dalam tahap pelaksanaan, guru harus mencari metode

yang dapat membuat peserta didik menjadi lebih menyenangkan.

Tahap Penilaian menggunakan tes tertulis, tes perbuatan dan tes

penugasan. Sedangkan pengawasan proses pembelajaran menggunakan beberapa

tahap diantaranya: pengawasan pada perencanaan, pengawasan pada proses

pembelajaran, supervisi dan evaluasi. (2) di SMP Al-Azhar dalam proses

pembelajaran sudah mengacu pada permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang

standar proses dalam hal perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil proses pembelajaran dan pengawasan proses

pembelajaran. Maka dapat dikatakan bahwa ketercapaian Permen Diknas No. 41

tentang standar proses secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan efektif.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi informasi dan

masukan bagi para kepala sekolah, tenaga pengajar dalam melaksanakan

pembelajaran kepada peserta didiknya agar senantiasa meningkatkan proses

belajar mengajar sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.

Page 7: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan karuniaNya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Implementasi Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses

Dalam Manajemen Pembelajaran PAI Di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

Penelitian ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang jurusan Kependidikan Islam. Penelitian ini dapat

diselesaikan berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam

rangka penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Mustofa, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Kependidikan Islam Fakultas

Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah

memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.

3. Fatkuroji, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan arahan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

4. Dr. Fatah Syukur M.Ag., selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

5. Dr. Mustofa, M.Ag., selaku dosen wali yang memotivasi dan memberi arahan

selama kuliah.

6. Dosen Kependidikan Islam, dosen dan staf pengajar di Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang yang membekali berbagai pengetahuan.

7. Rasmudi, S.Pd.,M.Pd., selaku kepala SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang yang

telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

Page 8: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

8. Segenap guru , kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik SMP

Islam Al-Azhar 14 Semarang yang selalu membantu dan memberikan

motivasi dalam penyusunan skripsi.

9. Bapak Dargo dan Ibu Darmi yang tercinta terima kasih atas do’a, nasihat, dan

dukungan serta segala pengorbanan dan kasih sayang selama ini dalam

mendidik penulis dengan penuh kesabaran.

10. Kakak Sugianto, Suharti, Sri Haryati, S.Pd., dan adikku M. Alwi Mauliddin,

Stevi Rizki Naola Sari, Naely Faela Sufah yang senantiasa memberi tawa dan

senyum keceriaan selama kebersamaan.

11. Teman seperjuangan Kependidikan Islam 2007 yang telah menemani penulis

dalam suka dan duka bersama selama melaksanakan perkuliahan di kampus

tercinta Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

12. Teman-teman seperjuangan PPL Al-Azhar 14 Semarang, TIM KKN Posko 85

Tambahrejo, Pondok AS Ringinsari 2 Ngaliyan, yang yang senantiasa

menjadi penyemangat dan tempat bertukar pikiran dalam proses penulisan

skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.

Semarang, 24 Juni 2011

Penulis

Page 9: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

DAFTAR ISI

Halam

an

HALAMAN JUDUL…………………………….………………… .......................

i

PERNYATAAN KEASLIAN…….…………….………………….......................

ii

PENGESAHAN…………………….………….………….....................................

iii

NOTA PEMBIMBING………………...…….…………........................................

iv

ABSTRAK………………………………...….……………………........................

vi

KATA PENGANTAR……………………………………………..........................

viii

DAFTAR ISI…………………………………..………………...............................

x

BAB I : PENDAHULUAN………………………………….....................

1

A. Latar Belakang………………………………………………..

1

B. Rumusan Masalah…………………………………………….

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………….

6

Page 10: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

BAB II : LANDASAN TEORI....................................................................

8

A. Kajian Pustaka……………..…………………………………

8

B. Kerangka Teoritik…………………………………………….

9

BAB III : METODE PENELITIAN……………………………………....

40

A. Jenis Penelitian……………………………………………….

40

B. Tempat dan Waktu Penelitian……………….……………….

40

C. Sumber Penelitian…………..…………………......................

41

D. Fokus Penelitian…..……………………….............................

43

E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………..

43

F. Teknik Analisis Data…………………………………….......

44

BAB IV : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG

STANDAR PROSES DALAM MANAJEMEN

PEMBELAJARAN PAI ......................................................... 46

A. Manajemen Pembelajaran PAI Di SMP Islam Al-

Azhar 14 Semarang ............................................................ 46

Page 11: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

B. Efektivitas Manajemen Pembelajaran PAI Dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 tentang standar proses ..................................... 53

C. Analisis Data Pada Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar

Proses Dalam Manajemen Pembelajaran PAI Di

SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang ..................................... 61

D. Faktor Penghambat dan Pendukung Efektivitas

Manajemen Pembelajaran PAI ............................................ 73

E. Hambatan Penelitian ............................................................ 73

BAB V : PENUTUP ................................................................................ 74

A. Simpulan .............................................................................. 74

B. Saran .................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau

perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan

dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan

masa depan. Hal ini disebabkan pendidikan berperan sebagai usaha yang paling

efektif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.

Pendidikan memiliki posisi strategis yang akan berdampak pada aspek

kehidupan yang lain sepanjang manusia ada, oleh karena itu wajar apabila masalah

pendidikan tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan oleh siapapun terutama

para pakar dan praktisi pendidikan. Pendidikan yang bermutu dapat meningkatkan

outcome sumber daya manusia unggul yang pada gilirannya akan terbangun watak

suatu bangsa, serta dapat menentukan keberhasilan bidang lainnya seperti ekonomi,

politik, dan sebagainya karena manusia merupakan subjek dalam seluruh aktifitas

bidang-bidang tersebut.1

Hal ini selaras dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menyatakan bahwa

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.2

1 Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 42.

2 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Bandung; Fokusmedia,

2006), hlm. 7..

Page 13: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

13

Dalam rangka tercapainya tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan

serangkaian prinsip penyelenggaraan pendidikan sebagai landasan dalam

pelaksanaan pendidikan yang ada. Salah satu prinsip penyelenggaraan yang telah

ditetapkan adalah bahwa pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan

dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat (pasal 4).3

Penyelenggaraan pendidikan tersebut dimanifestasikan dalam Peraturan

Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standarisasi

ini merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah

hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bertujuan menjamin mutu

pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.4

Sama halnya dengan bidang manajemen, pada lembaga pendidikan,

manajemen merupakan hal yang penting untuk mengelola komponen yang

dibutuhkan dalam pembelajaran. Manajemen atau pengelolaan merupakan

komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara

keseluruhan. Alasannya tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat

diwujudkan secara optimal, efektif dan efisien. Konsep tersebut berlaku di sekolah

yang memerlukan manajemen yang efektif dan efisien.

Manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan

kualitas pendidikan, hasil penelitian Balitbangdikbud pada tahun 1991,

menunjukkan bahwa manajemen merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kualitas pendidikan. Manajemen sekolah secara langsung akan mempengaruhi dan

menentukan efektif tidaknya kurikulum, berbagai peralatan belajar, waktu

mengajar, dan proses pembelajaran. Dengan demikian, upaya peningkatan kualitas

pendidikan harus dimulai dengan pembenahan manajemen sekolah, disamping

peningkatan kualitas guru dan pengembangan sumber pendidikan.5

3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, hlm. 7.

4 PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Hlm. 6.

5 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Strategi dan Implementasi, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 22.

Page 14: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

14

Agar semua unsur terlibat dalam proses pembelajaran dapat bersinergi

diperlukan manajemen untuk mengelola, mengatur dan menata semua unsur

pembelajaran, dengan kata lain manajemen pembelajaran. Manajemen

pembelajaran merupakan tugas yang dilakukan oleh seorang guru, tidak terkecuali

guru PAI, tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembelajaran sesuai dengan standar pendidikan.

Dalam proses belajar mengajar guru merupakan sosok yang sangat penting.

Pengetahuan, ketrampilan dan perilaku guru merupakan instrumen yang

menciptakan kondisi dan suatu proses pembelajaran. Bila kualitas anak ditentukan

kualitas belajarnya, maka sangatlah beralasan bila guru mempunyai pengaruh yang

sangat besar dalam menyiapkan masa depan anak didik dibandingkan dengan

profesi lain.

Dalam hal ini, guru memainkan peran penting dan strategis dalam layanan

pendidikan pada peserta didik. Terkadang dalam proses belajar, siswa hanya

menerima atau mentransfer keilmuan saja. Padahal belajar bukanlah dari

penuangan informasi kedalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan

mental dan kerja siswa sendiri.

Hal tersebut tentu tidak akan terjadi jika proses pembelajaran ini

direncanakan, dilaksanakan secara fleksibel, bervariasi, serta menantang siswa

untuk dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan

sehingga kedewasaan dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap akan

dapat tercapai dengan baik.6

Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk kreatif,

menyenangkan serta memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan

memilih metode pembelajaran yang efektif. Keberhasilan dan kegagalan guru

dalam menjalankan proses belajar mengajar banyak ditentukan oleh kecakapannya

6 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta; Rinneka Cipta,

1993), hlm. 4.

Page 15: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

15

dalam memilih dan menggunakan metode mengajar. Itulah sebabnya, metode

mengajar menjadi salah satu objek bahasan yang penting di dalam pendidikan.7

Proses pembelajaran yang dilakukan guru agama Islam pun harus dilakukan

secara kreatif dan memiliki kemampuan dalam mengembangkan pendekatan dan

memilih metode, supaya proses internalisasi dan aplikasi nilai-nilai Islam dalam

kehidupan sehari-hari dapat diterapkan. Pendidikan Agama Islam merupakan upaya

sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama

Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan al-Hadits, melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.8

Dalam Al-Qur’an pun telah ditegaskan betapa pentingnya seluruh ajaran

Islam oleh setiap hambaNya. Sebagaimana dalam surat As-Shaf ayat 3.

u� ã9 Ÿ2 $ºF ø) tΒ y‰ΨÏã «!$# β r& (#θä9θà) s? $ tΒ Ÿω šχθè=yèø� s? ∩⊂∪

Artinya : (itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang

tidak kamu kerjakan. (Q. S As-Shaf :3).9

Selain itu pada kenyataannya tidak semua siswa dapat dengan mudah

menerima pelajaran, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah

latar belakang pendidikan, lingkungan tempat belajar atau tempat tinggal, kesiapan

siswa dalam menerima pelajaran serta kurang mengetahui akan pentingnya

pendidikan. Hal tersebut mempengaruhi kualitas pembelajaran dalam upaya untuk

mencapai tujuan pendidikan.

Dari dasar inilah lahir Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permen

Diknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk satuan pendidikan

dasar dan menengah. Standar proses ini merupakan standar nasional pendidikan

yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan.

Dalam pasal 1 (1) Permen Diknas nomor 41 tahun 2007 di atas disebutkan bahwa

7 Tim Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Metodologi Pendidikan

Agama Islam, ( Jakarta: Departemen Agama RI, 2001) hlm. 20.

8 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2005), hlm.

21. 9 Al-Qur’an dan Terjemahnya JUZ 1-30, (Surabaya: Tri Karya, 2004), hlm. 805.

Page 16: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

16

standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian

hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.10

Keempat komponen

dalam peraturan menteri ini dijadikan sebagai patokan minimal yang harus dicapai

oleh setiap guru di setiap lembaga pendidikan.

Dalam proses perencanaan pembelajaran guru (termasuk guru PAI) dituntut

untuk membuat silabus serta rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), sedangkan

dalam pelaksanaannya ditentukan tentang persyaratan pelaksanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta diukur melalui penilaian.

Sekolah merupakan sebuah institusi yang dipimpin oleh seorang kepala

sekolah, dibantu oleh seorang atau beberapa orang wakil kepala sekolah, didukung

oleh sejumlah tenaga staf lainnya.11

Lembaga inilah yang dalam aktifitasnya

menyelenggarakan proses pendidikan yang mengacu pada standar minimal proses

tersebut, sehingga diharapkan dari implementasi standar proses tersebut lahirlah

output-output yang berkualitas.

SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang merupakan salah satu lembaga

pendidikan formal yang berusaha mencapai Standar Nasional Pendidikan termasuk

di dalamnya standar proses pembelajaran sejak pertama kali standarisasi ini

digulirkan oleh pemerintah yang berupa undang-undang, hingga kemudian undang-

undang tentang standar proses ini baru dijabarkan lebih detail lagi melalui

Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan No 41 tahun 2007 tentang standar proses

pada tanggal 23 november 2007. Maka, dengan adanya Permen Diknas No 41

tahun 2007 ini dapat menjadi patokan minimal bagi kinerja guru-guru di SMP

Islam Al-Azhar 14 Semarang termasuk di dalamnya guru-guru PAI.

Penelitian ini menjadi penting karena materi yang dikaji, penulis dapat

menganalisa manajemen pembelajaran PAI yang ada, dan mencari sebab-sebab

yang terjadi dilapangan tersebut. Hingga pada gilirannya penelitian ini menjadi

10 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses

untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.

11 Suparlan, Membangun Sekolah Efektif, (Yogyakarta: HIKAYAT, 2008), hlm. 26.

Page 17: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

17

masukan bagi sekolah SMP Islam Al Azhar 14 dalam kaitannya dengan standar

proses pembelajaran yang terkandung dalam Permen No 41 tahun 2007.

Berdasarkan deskripsi di atas, maka penelitian ini perlu dikaji tentang

“Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007

Tentang Standar Proses Dalam Manajemen Pembelajaran PAI Di SMP Islam Al-

Azhar 14 Semarang”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana diungkapkan di atas,

maka dapat difokuskan penelitian ini diarahkan pada hal-hal berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan manajemen pembelajaran PAI di SMP Islam Al-Azhar 14

Semarang?

2. Bagaimana efektivitas manajemen pembelajaran PAI di SMP Islam Al Azhar 14

Semarang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007

tentang standar proses?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen pembelajaran PAI di tinjau dari

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses

di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

2. Untuk menjelaskan efektivitas manajemen pembelajaran PAI dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses di SMP

Islam Al-Azhar 14 Semarang .

Dari hasil penelitian ini diharapkan oleh peneliti agar bermanfaat lebih lanjut

diantaranya:

1. Memberikan wawasan dan pengembangan diri bagi diri penulis serta

meningkatkan profesionalitas penulis di bidang ilmu kependidikan.

Page 18: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

18

2. Sebagai bahan kajian ilmiah khususnya bagi mahasiswa jurusan Kependidikan

Islam.

3. Memberikan konstibusi konstruktif bagi Kepala Sekolah dan Guru di SMP

Islam Al Azhar 14 Semarang.

Page 19: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

8

BAB II

LANDASAN TEORI

D. Kajian Pustaka

Sebagai acuan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa kajian

pustaka sebagai landasan berfikir, yang mana kajian pustaka yang penulis

gunakan adalah beberapa hasil penelitian skripsi. Beberapa kajian pustaka tersebut

diantaranya adalah:

1. Skripsi “ Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Mata

Pelajaran PAI Di SMP N 18 Semarang, disusun oleh Noor Rohman 3102328,

skripsi ini membahas tentang kesiapan lembaga sekolah dalam pelaksanaan

KTSP dan implementasi KTSP pada mata pelajaran PAI. 12

2. Skripsi Tentang “Manajemen Pembelajaran PAI Di SMPN 28 Semarang,

disusun oleh Mutmainah 3103143, skripsi ini membahas tentang manajemen

pembelajaran PAI, hambatan dan upaya yang dilakukan SMPN 28 Semarang

untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui manajemen pembelajaran.13

3. Skripsi Tentang “ Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Pada Guru PAI Di SMP

Khadijah 2 Surabaya, disusun oleh Daris Marijan Sayyaf D33205007, Skripsi

ini membahas tentang implementasi Permendiknas pada guru yang ada di

SMP 2 Surabaya.14

Dari kajian pustaka di atas, penulis berpendapat bahwa beberapa bentuk

tulisan yang penulis temukan, masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi

12 Noor Rohman, 3102328, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada

Mata Pelajaran PAI Di SMP N 18 Semarang. ( Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,

2009).

13 Mutmainah, 3103143, Manajemen Pembelajaran PAI Di SMPN 28 Semarang,

(Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009).

14 Daris Marijan Sayyaf, D33205007, Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Pada Guru PAI Di SMP Khadijah 2

Surabaya, (Surabaya: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan, 2009).

Page 20: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

9

pembahasannya dengan skripsi yang akan penulis susun. Skripsi yang akan

penulis susun membahas mengenai implementasi Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses dalam manajemen

pembelajaran PAI di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang.

Skripsi yang pertama, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Pada Mata Pelajaran PAI Di SMP N 18 Semarang, disusun oleh Noor

Rohman, skripsi ini meneliti implementasi KTSP pada mata pelajaran PAI,

terfokus pada pelaksanaan pada kurikulum KTSP saja.

Skripsi yang berjudul Manajemen Pembelajaran PAI Di SMPN 28

Semarang disusun oleh Mutmainah 3103143, skripsi ini membahas tentang

manajemen pembelajaran PAI, hambatan dan upaya yang dilakukan SMPN 28

Semarang untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui manajemen

pembelajaran, yang terfokus pada pelaksanaan manajemen pembelajaran PAI.

Sedangkan skripsi yang berjudul Implementasi Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Pada Guru

PAI Di SMP Khadijah 2 Surabaya, disusun oleh Daris Marijan Sayyaf

D33205007, skripsi ini membahas implementasi Permendiknas pada guru PAI di

SMP Khadijah 2 Surabaya, yang terfokus pada implementasi Permendiknas itu

sendiri.

Dari ketiga penelitian yang telah dilakukan, penulis yakin bahwa

penelitian tentang implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

41 Tahun 2007 tentang standar proses dalam manajemen pembelajaran PAI di

SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang, yang penulis lakukan belum ada yang

mengulasnya, meskipun mungkin memiliki muara yang sama tetapi fokus yang

berbeda.

E. Kerangka Teoritik

1. Manajemen Pembelajaran PAI

a. Pengertian Manajemen Pembelajaran PAI

Manajemen pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan

pembelajaran. Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris ”administration”

Page 21: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

10

yang disinonimkan dengan ” management” suatu pengertian dalam lingkup

yang lebih luas.15

Menurut Hanry L. Sisk mendefinisikan:

Management is the coordination of all resources through the processes

of planning, organizing, directing and controlling in order to attain stted

objectivies.16

Manajemen adalah Pengkoordinasian untuk semua sumber-sumber melalui

proses-proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan

pengawasan di dalam ketertiban untuk tujuan.

Sedangkan menurut James AF Stoner yang dikutip oleh Handoko,

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya-

sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.17

Dari pengertian di atas, dapat diambil suatu pengertian manajemen

adalah rangkaian segala kegiatan untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan

tindakan-tindakan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengawasan yang telah ditetapkan dan ditentukan

sebelumnya.

Pembelajaran berasal dari kata “instruction” yang berarti “pengajaran”.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antara anak

dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik.18

Menurut Old MacDonald menjelaskan bahwa:

15 Suharsimi, Arikunto, Manajemen Pendidikan, ( Yogyakarta: Aditya Media, 2008) hlm.

2. 16 Hanry L. Sisk, Principles of Management a System Appoach to The Management

Proces, (Chicago: Publishing Company, 1969), hlm. 10.

17 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPKE Yogyakarta, 2001), Edisi II, hlm.

8.

18 Mansur, Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstekstual, (

Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hlm. 163.

Page 22: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

11

Learning is acquiring knowledge, it’s an enduring change in living beings

not dictated by genetic predisposition, it is also a relative yet permanent

change in behaviour resulting from practice.19

Menurut Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

pendidikan Pembelajaran adalah proses interaktif peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.20

Sedangkan pembelajaran menurut Shohih Abdul Aziz dan Abdul Majid

adalah:

�������� �� �� ����������� ������������� �������� �!"�� ��#��� ���"�$�% ��&���'( #"���� � ���&()� *���&+�, ����������(� ��-�.�(/�012� *���3��4 5 (/�012 �6�7 ���8���9�� ��, ����:; ��8����<� ���=#��� �<���� �� >&�?�@ ��8( �0�A�@.

٢١

“Adapun pembelajaran itu terbatas pada pengetahuan dari seorang guru

kepada murid. Pengetahuan itu tidak hanya terfokus pada pengetahuan

normative saja namun pengetahuan yang memberi dampak pada sikap dan

dapat membekali kehidupan dan akhlaknya”.

Dari penjelasan di atas dapat diambil suatu pengertian pembelajaran

adalah proses interaktif antara pendidik dan peserta didik sehingga terjadi

tingkah laku ke arah yang lebih baik, yang tersusun juga meliputi unsur-unsur

manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi

tujuan pembelajaran.

Jadi dari beberapa pengertian dapat dikatakan bahwa manajemen

pembelajaran merupakan usaha untuk mengelola pembelajaran yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran guna mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif dan efesien.

19 Tan Oon Seng, Educational Psychology : A Practitioner Researcher Approach, (

Singapore: Seng Lee Press, 2003 ), hlm. 198. 20 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan, (Semarang: CV

Aneka Ilmu, 2003), hlm. 6.

21 Shohih Abdul Aziz dan Abdul Majid, At-Tarbiyah Wa Thuruku At-Tadris, (Mesir:

Darur Ma’ruf, 1965), Juz 1, hlm. 61.

Page 23: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

12

b. Langkah – langkah Manajemen Pembelajaran

1) Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber

daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan

dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam

mencapai tujuan.

Dalam konteks pembelajaran perencanaan dapat diartikan sebagai

proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran,

penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dan penilaian dalam

suatu lokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk

mencapai tujuan yang ditentukan.22

Pada hakekatnya bila suatu kegiatan direncanakan dahulu maka

dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan lebih berhasil. Itulah

sebaiknya seorang guru harus memiliki kemampuan dalam merencanakan

program pelajaran, membuat persiapan pembelajaran yang hendak

diberikan.23

Perencanaan itu dapat bermanfaat bagi guru sebagai kontrol

terhadap diri sendiri agar dapat memperbaiki cara pengajarannya. Hal-hal

yang perlu diperhatikan oleh seorang guru sehubungan dengan

kemampuan merencanakan pembelajaran antara lain:

a) Silabus

Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana

bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu.

Sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan dan penyajian

materi kurikulum yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan

kebutuhan daerah setempat.24

22 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran : Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005 )hlm. 17.

23 Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),

Cet. I, hlm. 27.

24 Abdul Majid, Perencanaan, hlm. 38-39.

Page 24: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

13

b) Menyusun analisis materi pelajaran (AMP)

Analisis materi pelajaran adalah hasil dari kegiatan yang

berlangsung sejak seorang guru mulai meneliti isi GBPP kemudian

mengkaji materi dan menjabarkannya serta mempertimbangkan

penyajiannya. Analisis materi pelajaran merupakan salah satu bagian

dari rencana kegiatan belajar mengajar yang berhubungan erat dengan

materi pelajaran dan strategi penyajiannya. Adapun langkah-

langkahnya adalah:

(1) Menjabarkan kurikulum

Yaitu menguraikan bahan pelajaran, menguraikan tema/konsep

pokok bahasan yang mengacu pada pembelajaran.

(2) Menyesuaikan kurikulum

Yaitu menyesuaikan pembelajaran dalam kurikulum nasional

dengan keadaan setempat agar dapat dicapai secara efektif dan

efesien, sesuai dengan tujuan. Kegiatan penyesuaian kurikulum

mencakup :

(a) Pemilihan metode

(b) Pemilihan sarana pembelajaran

(c) Pendistribusian waktu belajar mengajar.

c) Menyusun program cawu/semesteran

Dalam menyusun cawu/semester dapat ditempuh langkah-

langkah sebagai berikut :

(1) Menghitung hari dan jam efektif selama satu

cawu/semester

(2) Mencatat mata pelajaran yang akan diajarkan selama

satu cawu

(3) Membagi alokasi waktu yang tersedia selama satu

cawu.

d) Menyusun program satuan pelajaran

Fungsi satuan pelajaran digunakan sebagai acuan untuk

menyusun rencana pelajaran sehingga dapat digunakan sebagai acuan

Page 25: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

14

bagi guru untuk melaksanakan KBM agar lebih terarah dan berjalan

efisien dan efektif.

Sehubungan dengan penyusunan satuan pelajaran hal-hal yang

perlu diperhatikan:25

(1) Karakteristik dan kemampuan awal siswa

Karakteristik dan kemampuan awal siswa adalah

pengetahuan dan ketrampilan yang relevan termasuk latar

belakang karakteristik yang dimiliki siswa pada saat akan mulai

mengikuti suatu program pengajaran.

(2) Tujuan Pembelajaran ( Kompetensi dasar )

Kompetensi dasar merupakan perincian atau penjabaran

lebih lanjut dari standar kompetensi. Kompetensi dasar adalah

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang minimal harus

dikuasai peserta didik untuk menunjukkan bahwa siswa telah

menguasai standar kompetensi yang diharapkan.26

(3) Bahan pelajaran

Bahan pelajaran atau materi pelajaran adalah gabungan

antara pengetahuan (fakta, informasi yang terperinci), ketrampilan

(langkah, prosedur, keadaan dan syarat-syarat) dan faktor sikap.

Dasar yang dipakai dalam memilih bahan pelajaran adalah :

(a) Tujuan instruksional umum

(b) Tingkat perkembangan siswa

(c) Pengalaman siswa

(d) Tersedianya waktu dan fasilitas

(4) Metode mengajar

Dasar pemilihan metode mengajar terdiri dari:

(a) Relevansi dengan tujuan

(b) Relevansi dengan materi

25 Suryobroto, Proses, hlm. 31.

26 Abdul Majid, Perencanaan, hlm. 43.

Page 26: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

15

(c) Relevansi dengan kemampuan guru

(d) Relevansi dengan keadaan siswa

(e) Relevansi dengan perlengkapan/fasilitas sekolah

(5) Sarana / alat pendidikan

Sarana pendidikan terdiri dari: alat peraga, alat pengajaran

dan alat pendidikan. Dasar pemilihan sarana pendidikan terdiri

dari:

(a) Tujuan

(b) Materi

(c) Kemampuan, minat dan usia siswa

(d) Alokasi waktu

(6) Strategi evaluasi

Dalam menentukan strategi evaluasi yang akan dilakukan

selama proses belajar mengajar berlangsung berdasarkan pada:

(a) Tujuan evaluasi

(b) Segi-segi yang akan dinilai, yaitu aspek-aspek pengetahuan

dan ketrampilan murid

(c) Alat penilaian

(d) Pelaksanaan penilaian.

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya

belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan di sekolah.

Jadi pelaksanaan pengajaran adalah interaksi guru dengan murid dalam

rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dan untuk mencapai

tujuan pengajaran.

Dalam fungsi ini memuat kegiatan pengorganisasian dan

kepemimpinan pembelajaran yang melibatkan penentuan berbagai

Page 27: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

16

kegiatan, seperti pembagian pekerjaan ke dalam berbagai tugas khusus

yang harus dilakukan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

a) Pengelolaan kelas dan peserta didik

Pengelolaan kelas adalah satu upaya memperdayakan potensi

kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi

edukatif mencapai tujuan pembelajaran.27

Berkenaan dengan pengelolaan kelas sedikitnya terdapat tujuh

hal yang harus diperhatikan, yaitu ruang belajar, pengaturan sarana

belajar, susunan tempat duduk, yaitu ruang belajar, pengaturan sarana

belajar, susunan tempat duduk, penerangan, suhu, pemanasan sebelum

masuk ke materi yang akan dipelajari (pembentukan dan

pengembangan kompetensi) dan bina suasana dalam pembelajaran.28

Belajar merupakan kegiatan yang bersifat universal dan multi

dimensioanal. Dikatakan universal karena belajar bisa dilakukan siapa

pun kapan pun. Karena itu bisa saja siswa merasa tidak butuh proses

pembelajaran yang terjadi dalam ruangan terkontrol atau lingkungan

terkendali, waktu belajar bisa saja waktu yang bukan dikehendaki

siswa.29

Guru dapat mengatur dan merekayasa segala sesuatunya, situasi

yang ada ketika proses belajar mengajar berlangsung. Menurut Nana

27 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta :

Rineka Cipta, 2000), hlm. 173.

28 Abdul Majid, Perencanaan, hlm. 165.

29 Abdul Majid, Perencanaan, hlm. 112.

Page 28: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

17

Sudjana yang dikutip oleh Suryobroto pelaksanaan proses belajar

mengajar meliputi pentahapan sebagai berikut:30

(1) Tahap pra instruksional

Yaitu tahap yang ditempuh pada saat memulai sesuatu

proses belajar mengajar

(2) Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat siswa yang tidak

hadir

(3) Bertanya kepada siswa sampai dimana pembahasan sebelumnya.

(4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai

bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari pelajaran yang

sudah disampaikan

(5) Mengulang bahan pelajaran yang lain secara singkat.

(6) Tahap instruksional.

Yakni tahap pemberian bahan pelajaran yang dapat

diidentifikasikan beberapa kegiatan sebagai berikut:

(a) Menjelaskan kepada siswa tujuan pengajaran yang harus

dicapai siswa

(b) Menjelaskan pokok materi yang akan dibahas

(c) Membahas pokok materi yang sudah dituliskan

(d) Pada setiap pokok materi yang dibahas sebaiknya diberikan

contoh-contoh yang kongkret, pertanyaan, tugas

(e) Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas

pembahasan pada setiap materi pelajaran

(f) Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi.

(7) Tahap evaluasi dan tindak lanjut

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan tahap

instruksional, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu:

(a) Mengajukan pertanyaan kepada kelas atau kepada beberapa

murid mengenai semua aspek pokok materi yang telah dibahas

pada tahap instruksional

30 Suryobroto, Proses, hlm. 36-37

Page 29: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

18

(b) Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh

siswa (kurang dari 70%), maka guru harus mengulang

pengajaran

(c) Untuk memperkaya pengetahuan siswa mengenai materi yang

dibahas, guru dapat memberikan tugas atau PR

(d) Akhiri pelajaran dengan menjelaskan atau memberitahukan

pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.

b) Pengelolaan guru

Guru adalah orang yang bertugas membantu murid untuk

mendapatkan pengetahuan sehingga ia dapat mengembangkan potensi

yang dimilikinya.31

Guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan

belajar mengajar (KBM), memiliki posisi sangat menentukan

keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama guru ialah

merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi

pembelajaran. Guru harus dapat menempatkan diri dan menciptakan

suasana kondusif, yang bertanggung jawab atas pertumbuhan dan

perkembangan jiwa anak.

Dalam rangka mendorong peningkatan profesionalitas guru,

secara tersirat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

tahun 2003 pasal 35 ayat 1 mencantumkan standar nasional

pendidikan meliputi: isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan

penilaian.

Standar yang di maksud dalam hal ini adalah suatu kriteria yang

telah dikembangkan dan ditetapkan oleh program berdasarkan atas

sumber, prosedur dan manajemen yang efektif sedangkan kriteria

adalah sesuatu yang menggambarkan keadaan yang dikehendaki.

31 Abdul Majid, Perencanaan, hlm. 123.

Page 30: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

19

Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan

kualitas guru yang sebenarnya, kompetensi tersebut akan terwujud

dalam bentuk penguasaan pengetahuan dari perbuatan secara

profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Maka

kompetensi guru dapat dibagi menjadi tiga bidang, yakni:

(1) Kompetensi Kognitif

Kemampuan intelektual, seperti penguasaan mata pelajaran,

pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan mengenai

belajar dan tingkah laku individu, serta pengetahuan tentang cara

menilai hasil belajar siswa.

(2) Kompentensi Afektif

Kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang

berkenaan dengan tugas dan profesinya. Misalnya sikap

menghargai pekerjaannya, mencintai dan memiliki perasaan

senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya, dan sikap

toleransi terhadap sesama teman profesinya.

(3) Kompetensi Psikomotor

Kemampuan guru dalam berbagai keterampilan/

berperilaku, seperti keterampilan mengajar, membimbing,

menilai, serta keterampilan menumbuhkan semangat belajar para

siswa.32

c) Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan suatu upaya untuk mengetahui berapa

banyak hal-hal yang telah dimiliki oleh siswa dari hal-hal yang telah

diajarkan oleh guru.33

Evaluasi mencakup evaluasi hasil belajar dan

evaluasi pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan pada

32 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, ( Bandung: Sinar Baru

Algensindo Offset, 2009) hlm. 18.

33 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Cet. 7 ( Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2008) hlm.156.

Page 31: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

20

diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan siswa dalam

mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi

pembelajaran merupakan proses sistematis untuk memperoleh

informasi tentang keefektifan proses pembelajaran dalam membantu

siswa mencapai tujuan pengajaran secara optimal.

Dengan demikian evaluasi hasil belajar menetapkan baik

buruknya hasil dari kegiatan pembelajaran. Sedangkan evaluasi

pembelajaran menetapkan baik buruknya proses dari kegiatan

pembelajaran.

Untuk dapat menentukan tercapainya tidaknya tujuan pendidikan

dan pengajaran perlu dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan

untuk menilai hasil belajar. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk

melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi

pengajaran yang telah dipelajari tujuan yang ditetapkan.34

Dalam

melakukan penilaian, yang harus diperhatikan adalah:

(1) Sasaran penilaian

Sasaran/objek evaluasi belajar adalah perubahan tingkah

laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor

secara seimbang. Masing-masing bidang berdiri sejumlah aspek

dan aspek tersebut hendaknya dapat diungkapkan melalui

penilaian tersebut. Dengan demikian dapat diketahui tingkah laku

mana yang sudah dikuasainya dan mana yang belum sebagai

bahan perbaikan dan penyusunan program pengajaran

selanjutnya.

(2) Alat penilaian

Penggunaan alat penilaian hendaknya komprehensif, yang

meliputi tes dan non tes, sehingga diperoleh gambaran hasil

belajar yang objektif. Demikian pula bentuk tes tidak hanya tes

objektif tetapi juga tes essay, sedangkan jenis non tes digunakan

34 Suryobroto, Proses, hlm. 53.

Page 32: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

21

untuk menilai aspek tingkah laku, seperti aspek minat dan sikap.

Alat evaluasi non tes, antara lain: observasi, wawancara, study

kasus dan rating scale (skala penilaian).

Penilaian hasil belajar dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dapat dilakukan antara lain:

(a) Penilaian kelas

Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian,

ulangan umum dan ujian akhir.35

Penilaian kelas dilakukan

oleh guru untuk mengetahui kemampuan dan hasil belajar

peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan

umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran dan

penentuan kenaikan kelas.

(b) Tes kemampuan dasar

Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui

kemampuan membaca, menulis dan berhitung yang

diperlukan dalam rangka memperbaiki program pembelajaran

(program remedial). Tes kemampuan dasar dilakukan pada

setiap tahun akhir kelas III.

(c) Penilaian akhir satuan pendidikan

Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran

diselenggarakan kegiatan penilaian guna mendapatkan

gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai ketuntasan

belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu.

(d) Benchmarking

Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur

kinerja yang sedang berjalan, proses dan hasil untuk mencapai

suatu keunggulan yang memuaskan. Ukuran keunggulan

dapat ditentukan di tingkat sekolah, daerah, atau nasional.

Penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga

35 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2006), hlm. 258.

Page 33: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

22

peserta didik dapat mencapai satuan tahap keunggulan

pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan usaha

keuletannya.

(e) Penilaian program

Penilaian program dilakukan oleh Departemen

Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan secara kontinu

dan berkesinambungan. Penilaian program dilakukan untuk

mengetahui kesesuaian KTSP dengan dasar, fungsi dan tujuan

pendidikan nasional, serta kesesuaiannya dengan tuntutan

perkembangan masyarakat, dan kemajuan zaman.36

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang

Standar Proses.

a. Pengertian Standar Proses

Dalam kamus istilah ilmiah, standar diartikan sebagai alat penopang,

di pakai sebagai patokan, sedangkan proses diartikan tahapan-tahapan dalam

suatu peristiwa pembentukan, jalannya, bekerjanya, rangkaian kerja acara

persidangan (dalam pengadilan).37

Jadi standar proses merupakan patokan-

patokan baku yang harus dilalui dalam rangka menghasilkan sesuatu. Definisi

ini lebih ditegaskan lagi dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab

1 pasal 1 ayat 6 yang menyebutkan bahwa Standar proses adalah standar

nasional pendidikan yang berkaitan dengan proses pembelajaran pada suatu

satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.38

Dari definisi di atas, dapat dipahami beberapa hal sebagai berikut;

Pertama, standar proses adalah standar nasional pendidikan, hal ini berarti

bahwa standar proses berlaku bagi setiap lembaga pendidikan formal pada

jenjang pendidikan tertentu di mana pun lembaga tersebut berada secara

36 E Mulyasa, Kurikulum, hlm. 261.

37 Pius A, Partanto, Kam llmiah Populer (Surabaya: Arkola, 2001), hlm. 633.

38 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, (Jakarta, Sinar Grafika, 2005) hlm.2 .

Page 34: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

23

nasional. Kedua, standar proses ini berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran, yang berarti dalam standar proses ini berisi tentang bagaimana

seharusnya proses pembelajaran berlangsung.

Dengan demikian standar proses ini dimaksudkan dapat dijadikan

sebagai pedoman bagi guru dalam pengelolaan pembelajarannya. Ketiga,

standar proses diarahkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Dengan

demikian, standar kompetensi lulusan merupakan rujukan utama dalam

menentukan standar proses pendidikan.

1) Fungsi Standar Proses

Standar proses yang merupakan standar minimal yang harus

dipenuhi oleh setiap lembaga formal, secara umum standar proses ini

memiliki fungsi sebagai pengendali proses pendidikan untuk memperoleh

kualitas hasil dan proses pembelajaran yang baik. Proses ini merupakan

alat untuk mencapai tujuan yakni kompetensi-kompetensi yang harus

dicapai, sebaik apapun suatu rumusan kompetensi pada akhirnya

keberhasilannya akan sangat bergantung pada pelaksanaan proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Jadi standar proses ini juga berfungsi sebagai alat untuk mencapai

tujuan pendidikan serta program yang harus dilaksanakan oleh guru dan

siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Secara khusus standar proses ini berfungsi;

a) Bagi Guru, sebagai pedoman dalam membuat perencanaan program

pembelajaran, baik program dalam periode tertentu maupun program

harian, serta sebagai pedoman dalam mengimplementasikan program

kegiatan nyata di lapangan.

b) Bagi Kepala Sekolah, sebagai barometer atau alat pengukur

keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.

Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol apakah

kegiatan-kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak

pada standar proses yang telah ditentukan atau tidak.

Page 35: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

24

c) Bagi para Pengawas (supervisor), sebagai pedoman, patokan, dalam

menetapkan bagaimana yang perlu disempurnakan dan diperbaiki

oleh setiap guru dalam pengelolaan proses pembelajaran. Melalui

pemahaman yang baik terhadap standar proses ini para pengawas

dapat memberikan masukan dan bimbingan kepada guru untuk

meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

d) Bagi Dewan atau Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan, dalam;

(1) Menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang

berhubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana yang

diperlukan oleh sekolah atau guru untuk pengelolaan proses

pembelajaran yang sesuai dengan standar minimal.

(2) Memberikan saran dan ide-ide kepada kepala sekolah khususnya

guru dalam pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan

standar minimal, sehingga proses yang baik akan dapat dicapai

(3) Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses

pembelajaran khususnya yang dilakukan oleh para guru.39

2) Urgensi Standar Proses

Pendidikan di Indonesia sangat bersifat tekstual, Selain itu, gejala

umum terkait pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses

pembelajaran di kelas.40

Dalam proses pembelajaran yang ada anak kurang

didorong untuk secara kreatif mengembangkan kemampuan berfikir,

proses pembelajaran di dalam kelas hanya diarahkan untuk menghafal

informasi, anak dipaksa untuk menimbun berbagai informasi tanpa

dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu yang kemudian

menghubungkannya dengan realitas sehari-hari, akibatnya mereka kaya

secara teoritis tetapi miskin aplikasi.

39 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (

Jakarta: Kencana, 2006) hlm 5-7.

40 Wina Sanjaya, Strategi, hlm. 1.

Page 36: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

25

Jadi, proses pembelajaran yang ada dilaksanakan sesuai

kemampuan dan selera guru tanpa mengindahkan potensi, minat dan bakat

peserta didik. Padahal pada kenyataannya kemampuan guru dalam

pengelolaan pembelajaran tidaklah sama sesuai dengan latar belakang

pendidikan serta motivasi dan kecintaan mereka terhadap profesinya. Oleh

karena itulah melalui standar proses ini setiap guru dapat mengembangkan

proses pembelajarannya sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

3) Tinjauan Tentang Komponen Standar Proses

a) Perencanaan Pembelajaran PAI

Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan

berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan

datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Oleh karena itu

perencanaan merupakan proses penetapan dan pemanfaatan sumber

daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan dan

upaya yang akan dilaksanakan secara efesien dan efektif dalam

mencapai tujuan. Dengan demikian perencanaan adalah sasaran untuk

bergerak dari keadaan masa kini ke suatu keadaan dimasa yang akan

datang sebagai suatu proses yang menggambarkan kerja sama untuk

mengembangkan upaya peningkatan organisasi secara menyeluruh.41

Jika dihubungkan dengan pembelajaran PAI, perencanaan

dapat diartikan sebagai penyusunan materi pelajaran, penggunaan

media pengajaran, penggunaan metode pengajaran, dan penilaian

dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada waktu tertentu

untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam yang telah ditetapkan.

Jadi perencanaan pembelajaran PAI adalah suatu kerangka

pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis oleh tenaga

41 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta,2008) hlm.

47.

Page 37: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

26

pengajar Agama Islam dalam rangka meningkatkan kualitas

pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan agama Islam

yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Sebagaimana yang disebutkan dalam Permen Diknas No.41

tentang standar proses bahwa perencanaan dalam proses pembelajaran

meliputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

(1) Silabus

Dalam kurikulum 2007, silabus diartikan sebagai

penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam

materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian.42

Jadi, silabus merupakan rancangan

pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran

tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi,

pengelompokan, pengurutan dan penyajian materi kurikulum yang

dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat.

Sedangkan dalam Permen No.41 tentang Standar Proses,

silabus harus terdiri dari;

(a) Identitas mata pelajaran/tema pelajaran

(b) Standar kompetensi

(c) Kompetensi dasar

(d) Materi pembelajaran

(e) Kegiatan pembelajaran

(f) Indikator pencapaian kompetensi

(g) Penilaian

(h) Alokasi waktu

(i) Sumber belajar.43

Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan

pembelajaran seperti pembuatan RPP baik rencana untuk

pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun satu

42 Mansur, Muslich, KTSP, hlm. 32.

43 Permen Diknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.

Page 38: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

27

kompetensi dasar. Juga sebagai pedoman pengelolaan kegiatan

pembelajaran baik individual ataupun kelompok. Serta digunakan

sebagai pengembangan sistem penilaian yang selalu mengacu pada

standar kompetensi, dan kompetensi dasar. Pengembangan silabus

dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok

dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan

Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

(2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan

penjabaran dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta

didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Rencana

pelaksanaan pembelajaran berusaha menjawab bagaimana cara

mengajarkan bahan ajar kepada peserta didik, pengembangan

strategi dan berbagai aktivitas opsional yang akan diberikan dalam

proses pembelajaran tersebut.

Terdapat beberapa prinsip dalam penyusunan RPP yang

diamanatkan dalam Permen no 41 ini, yakni;

(a) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik, mencakup

perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual,

minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,

emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar

belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta

didik.

(b) Mendorong partisipasi aktif peserta didik, yakni dirancang

dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi,

minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan

semangat belajar.

Page 39: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

28

(c) Mengembangkan budaya membaca dan menulis, dirancang

untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman

beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk

tulisan.

(d) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut, memuat rancangan

program pemberian umpan balik positif, penguatan,

pengayaan, dan remedi.

(e) Keterkaitan dan keterpaduan, disusun dengan memperhatikan

keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan

pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan

pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas

aspek belajar, dan keragaman budaya.

(f) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi, disusun

dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan

komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai

dengan situasi dan kondisi.44

Komposisi rencana pelaksanaan pembelajaran dijelaskan

lagi dalam Permen No.41 tentang Standar Proses, yakni sebagai

berikut;

(a) Identitas mata pelajaran, yang meliputi satuan pendidikan,

kelas, semester, program, mata pelajaran, dan jumlah

pertemuan.

(b) Standar kompetensi, merupakan kualifikasi kemampuan

minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan

pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang diharapkan dicapai

pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

44 Permen Diknas No. 41 tentang Standar Proses

Page 40: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

29

(c) Kompetensi dasar, merupakan sejumlah kemampuan yang

harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu

sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu

pelajaran.

(d) Indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat

diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukan ketercapaian

kompetensi dasar tertetu yang menjadi acuan penilaian mata

pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan

dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat

diamati adan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan

ketrampilan.

(e) Tujuan pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar

yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan

kompetensi dasar.

(f) Materi ajar, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan

rumusan indicator pencapaian kompetensi.

(g) Alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk

pencapaian KD dan beban belajar.

(h) Metode pembelajaran, digunakan oleh guru untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang

telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan

dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari

setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada

setiap mata pelajaran.

(i) Kegiatan pembelajaran, diantaranya tahap pendahuluan yang

merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran

yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan

memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran. Kegiatan inti, yang merupakan

Page 41: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

30

proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan ini

dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kemudian penutup yang

dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat

dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian

dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

(j) Penilaian hasil belajar, Prosedur dan instrumen penilaian

proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator

pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar

Penilaian.

(k) Sumber belajar, penentuan sumber belajar didasarkan pada

standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kom

petensi.45

b) Pelaksanaan Pembelajaran PAI

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP

yang telah disusun sebelumnya, secara spesifik pelaksanaan

pembelajaran ini merupakan aktivitas belajar di tempat pembelajaran

yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan

penutup. Kegiatan guru PAI dalam kegiatan pendahuluan sebagaimana

dalam permen no. 41 tentang standar proses antara lain meliputi;

(1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran,

(2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari,

(3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai,

(4) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan

sesuai silabus.

45 Permen Diknas No. 41 tentang Standar Proses

Page 42: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

31

Dalam kegiatan inti, pelaksanaan pembelajaran yang dirancang

dimaksudkan untuk menggali potensi dan pengalaman belajar siswa

agar mampu memenuhi pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan,

dan dilakukan secara interaktif, menyenangkan, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Materi

pembelajaran yang disampaikan haruslah yang dapat memberikan

kecakapan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-

hari dengan menggunakan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang

dipelajarinya.

Dalam Permen no. 41 dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran

ini dilakukan dengan menggunakan metode yang disesuaikan dengan

karakter peserta didik dan mata pelajaran. Oleh karena itu, kegiatan

inti ini dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan komfirmasi.46

(1) Eksplorasi.

Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian,

peserta didik diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam

kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari

pendidik untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat

pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan-kegiatan.47

Dalam Permen Diknas No. 41 tahun 2007 disebutkan

bahwa terdapat beberapa hal yang dilakukan guru dalam kegiatan

eksplorasi ini, yakni;

(a) Pelibatan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan belajar

dari aneka sumber.

46 Permen Diknas No. 41 tentang Standar Proses.

47 http://www.scribd.com/doc/38112197/Pengertian-Eksplorasi-Elaborasi-Konfirmasi, 22

Desember 2010, 11: 48 am.

Page 43: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

32

(b) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain,

(c) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta

antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber

belajar lainnya,

(d) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran,

(e) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.48

(2) Elaborasi

Pembelajaran elaborasi adalah pembelajaran yang

menambahkan ide tambahan berdasarkan apa yang seseorang

sudah ketahui sebelumnya. Pembelajaran ini efektif digunakan

apabila ide yang ditambahkan sesuai dengan penyimpulan.

Implikasi dari strategi belajar ini adalah mendorong siswa untuk

menyelami informasi itu sendiri, misalnya untuk menarik

kesimpulan dan berspekulasi tentang implikasi yang terjadi. 49

Dalam Permen Diknas No. 41 tentang Standar Proses,

disebutkan beberapa kegiatan yang harus diperhatikan guru dalam

kegiatan elaborasi ini, yakni;

(a) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna,

(b) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi,

dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis,

(c) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut,

48 Permen Diknas No. 41 tentang Standar Proses. 49 http://okeeducation.blogspot.com/2008/09/pembelajaran-elaborasi.html, 9 Januari

2011,10.19 am.

Page 44: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

33

(d) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif,

(e) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar,

(f) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok,

(g) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

individual maupun kelompok,

(h) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan,

(i) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta

didik.50

(3) Konfirmasi

Kegiatan konfirmasi merupakan follow up dari langkah

eksplorasi dan elaborasi sebelumnya. Kegiatan konfirmasi

merupakan sikap kritis yang ditanamkan pada peserta didik sebagai

konsekuensi logis relatifisme ilmu pengetahuan.

Beberapa kegiatan yang harus diperhatikan guru PAI dalam

kegiatan konfirmasi, yakni;

(a) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan

peserta didik,

(b) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber,

(c) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

50 Permen Diknas No. 41 tentang Standar Proses.

Page 45: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

34

(d) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.51

Adapun dalam kegiatan penutup, terdapat beberapa hal yang

harus dilakukan oleh seorang guru PAI dalam mengakhiri kegiatan

pembelajarannya, antara lain meliputi;

(1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran,

(2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram,

(3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,

(4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau

memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai

dengan hasil belajar peserta didik,

(5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.52

c) Penilaian Pembelajaran PAI

Penilaian merupakan salah satu kegiatan utama yang harus

dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan

penilaian, guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar,

intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan

kepribadian siswa atau peserta didik. Pengertian penilaian lebih

sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek

tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.53

51 Permen Diknas No. 41 tentang Standar Proses.

52 Permen Diknas No. 41 tentang Standar Proses.

53 Nana, Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009) hlm. 3.

Page 46: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

35

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian

pembelajaran adalah proses penentuan nilai pembelajaran yang telah

dilakukan serta merupakan kegiatan pengukuran seberapa besar

pencapaian hasil pembelajaran dengan mengacu pada tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

Abdul Majid dalam buku Perencanaan Pembelajaran,

menguraikan terdapat beberapa fungsi penilaian dalam pembelajaran,

yakni sebagai berikut;

(1) Fungsi motivasi, artinya dengan adanya penilaian maka siswa akan

terdorong untuk dapat mempelajari bagian-bagian yang belum

dikuasai.

(2) Fungsi belajar tuntas, artinya penilaian yang dilakukan harus

diarahkan untuk memantau ketuntasan belajar siswa.

(3) Fungsi sebagai indikator efektifitas pengajaran, artinya penilaian

ini menjadi tolak ukur sejauh mana proses belajar mengajar telah

berhasil.

(4) Fungsi umpan balik, artinya penilaian yang dilakukan berfungsi

sebagai bahan acuan untuk memberikan follow up bagi

ketercapaian pembelajaran tersebut.54

Penilaian pendidikan yang dilakukan guru PAI mengacu pada

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang telah ditetapkan pada 11

Juni tahun 2007 yakni Permen Diknas No. 20 tahun 2007 tentang

Standar Penilaian. Standar penilaian pendidikan itu sendiri merupakan

standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,

prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Dalam penilaian hasil pembelajaran PAI, guru harus senantiasa

memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yang ada sehingga output

yang dihasilkan dapat memenuhi standar minimal yang telah

ditentukan. Prinsip-prinsip penilaian hasil belajar peserta didik yang

dimaksud adalah sebagai berikut;

54 Abdul Majid, Perencanaan, hlm. 188.

Page 47: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

36

(1) Sahih, berarti Penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan

kemampuan yang diukur.

(2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria

yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

(3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan

peserta didik, karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar

belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,

dan gender.

(4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu

komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

(5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang

berkepentingan.

(6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh

pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan

berbagai teknik Penilaian yang sesuai, untuk memantau

perkembangan kemampuan peserta didik.

(7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan

bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

(8) Beracuan kriteria, berarti Penilaian didasarkan pada ukuran

pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

(9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik

dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.55

Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik dilakukan

secara berkesinambungan, yang bertujuan untuk memantau proses dan

kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas

kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai

berikut;

55 Permen Diknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian.

Page 48: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

37

(1) Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya

memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.

(2) Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik

penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.

(3) Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan

bentuk dan teknik penilaian yang dipilih.

(4) Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, -dan/atau bentuk lain

yang diperlukan.

(5) Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar

dan belajar peserta didik.

(6) Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai

balikan/komentar yang mendidik.

(7) Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.

(8) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir

semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu

nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai

cerminan kompetensi utuh.

(9) Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama

dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir

semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori

sangat baik, baik, atau kurang baik.56

d) Pengawasan Pembelajaran PAI

Pengawasan merupakan proses pengamatan dan pengukuran

suatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai dibandingkan

dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya yang terlihat dalam

rencana. Menurut Koonts :

56 Permen Diknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian.

Page 49: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

38

“Controlling is the measuring and correcting objectives of

subordinates to assure that events conform to plans ”57

Pengawasan adalah pengukuran dan koreksi pencapaian tujuan

untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan sesuai dengan rencana.

Dengan demikian, jika dikaitkan dalam konteks pengelolaan

pembelajaran PAI, pengawasan adalah suatu pekerjaan yang dilakukan

seorang pimpinan lembaga pendidikan untuk menentukan apakah

fungsi-fungsi organisasi dalam pendidikan serta pimpinannya telah

dilaksanakan dengan baik oleh staff atau guru Pendidikan Agama

Islam sehingga dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.

Jika tujuan belum tercapai, maka seorang kepala sekolah harus

mengukur kembali serta mengukur situasi yang memungkinkan tujuan

akan tercapai.

Dalam Permen Diknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar

Proses menyatakan bahwa proses pengawasan pembelajaran atau

langkah-langkah pengawasan pembelajaran adalah sebagai berikut;

(1) Pemantauan

(a) Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran

(b) Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus,

pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan

dokumentasi

(c) Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas

satuan pendidikan.

(2) Supervisi

(a) Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran

(b) Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara

pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi

57 Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Educa, 2010)

hlm. 27.

Page 50: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

39

(c) Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan

pendidikan.

(3) Evaluasi

(a) Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan

kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran

(b) Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara

membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru

dengan standar proses dan mengidentifikasi kinerja guru dalam

proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.

(c) Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan

kinerja guru dalam proses pembelajaran.

(4) Pelaporan

Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses

pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan

(5) Tindak lanjut

(a) Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah

memenuhi standar

(b) Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang

belum memenuhi standar

(c) Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran

lebih lanjut.58

Berbagai macam tindakan pengawasan yang dilakukan kepala sekolah

kadangkala sebagai aktifitas mencari kesalahan, padahal sebenarnya aktifitas

pengawasan bukanlah untuk mencari kesalahan pada guru akan tetapi hanya

mengumpulkan data untuk membandingkan keadaan sebenarnya dengan

keadaan yang seharusnya. Dalam usaha mengadakan perbandingan itu

ditemukan apa yang masih kurang, faktor apa yang menyebabkan dan

58 Permen Diknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses.

Page 51: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

40

bagaimana membantu personil yang bersangkutan agar keadaan dapat menjadi

lebih sesuai dengan yang seharusnya.

Setiap kegiatan yang dilakukan kepala sekolah sehari-harinya seperti

mengadakan observasi keliling yang rutin, memeriksa laporan-laporan harian

dan berkala, pembicaraan dengan staffnya, meskipun tidak sengaja dan khusus

dilakukan sebagai kegiatan pemeriksaan, harus selalu dimanfaatkan sebagai

sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan

dalam rangka pembinaan tenaga pendidik yang ada. Ditambah lagi dengan

kemungkinan keluhan atau laporan-laporan khusus mengenai kesulitan yang

dihadapi para guru, maka seorang kepala sekolah seharusnya setiap saat harus

mempunyai gambaran umum mengenai bantuan apa saja yang kiranya

diperlukan oleh guru.

Page 52: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan

kualitatif metode dekriptif, metode ini dapat diartikan sebagai prosedur

pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek

penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta atau apa adanya, metode

deskriptif memusatkan perhatiannya pada menemukan fakta-fakta sebagaimana

keadaan sebenarnya.59

Pendekatan penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan

metode deskriptif. Jadi jenis penelitian ini memahami pendekatan kualitatif karena

melalui pendekatan tersebut lebih tepat untuk mengidentifikasikan proses

pembelajaran PAI di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang.

Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan perilaku yang

kemudian hasil penelitian tersebut penulis ungkapkan dalam bentuk kalimat

Dalam hal ini menelusuri fenomena dan memperoleh data yang ada di lapangan

sehubungan dengan manajemen pembelajaran PAI dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang, tepatnya

di Komplek Masjid Al-Azhar Jl. Klentengsari I Pedalangan Banyumanik –

Semarang, pada tanggal 18 Januari sampai tanggal 18 Februari 2011.

59 Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2005), hlm. 14.

Page 53: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

41

C. Sumber Penelitian

Lokasi yang menjadi obyek penelitian yaitu di SMP Islam Al-Azhar 14

Semarang. Pendirian SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang ini yaitu pada tahun

2002, di bawah naungan Yayasan Al-Azhar Pusat dan menginduk Yayasan

BIMATAMA, (Bina Manusia Utama), Yayasan Bimatama Semarang berdiri

berdasarkan Akta Notaris Lenie Sahara Hardjatno Loebis, SH Nomor 47 tanggal

12 Mei 1995 bertepatan pada hari Jum’at, yang beralamat di jalan Imam Bonjol

No.1 D Semarang. Tahun 1997 Yayasan BIMATAMA bersama dengan TK dan

SD Al- Azhar 14, menempati gedung baru berlantai III yang berada di Jl.

Klentengsari Pedalangan, Banyumanik sebagai pusat pengembangan dan

kemajuan Yayasan BIMATAMA dan Al-Azhar Semarang. Gedung tersebut

difungsikan untuk SD, TK dan Kantor Yayasan. Seiring dengan perkembangan

Al-Azhar 14, pada tahun 2000 Yayasan BIMATAMA dapat membangun gedung

TK Al-Azhar 14 Semarang.

SMP Al-Azhar 14 Semarang didirikan bertujuan dapat menampung

lulusan dari SD Islam Al-Azhar 14 Semarang. Pendidikan Al-Azhar 14

mempunyai pola yang ternyata mempunyai tempat di hati masyarakat, kemudian

Yayasan Bina Manusia Utama (BIMATAMA), melakukan kerja sama dengan Al-

Azhar Jakarta yang akhirnya terbentuklah TK, SD dan SMP, yang mana Yayasan

Al-Azhar bertanggung jawab di bidang pengelolaan pendidikan, kurikulum,

kepala sekolah, dan guru-guru, sedangkan Yayasan BIMATAMA bertanggung

jawab di bidang keuangan dan sarana prasarana pendidikan. Bentuk kerja sama

penyelenggaraan pendidikan SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang dikelola oleh

Yayasan BIMATAMA dan di bawah bimbingan YPI Pusat Jakarta dan

mendapatkan perizinan Dinas Pendidikan kota Semarang.60

1. Visi Sekolah

“MENJADIKAN MANJUSIA INDONESIA YANG UNGGUL, CERDAS, DAN

RELIGIUS.”

Indikator :

a. Unggul dalam pengembangan isi kurikulum

60 Dokumentasi SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

Page 54: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

42

b. Unggul dalam peningkatan/pengembangan SDM

c. Unggul dalam proses pembelajaran

d. Unggul dalam pengembangan fasilitas pendidikan

e. Unggul dalam peningkatan Mutu sekolah dan Manajemen

sekolah

f. Unggul dalam peningkatan standar kelulusan

g. Unggul dalam penggalangan dana pembiayaan pendidikan

h. Unggul dalam standar penilaian.

2. Misi Sekolah

a. Mewujudkan sistem pendidikan yang Islami

b. Menumbuh kembangkan potensi akademis dan non akademis peserta didik

c. Menjadikan guru memiliki kemampuan personal, profesional, dan

kemasyarakatan yang dilandasi nilai-nilai Islami

d. Membina ukhuwah Islamiyah antar masyarakat sekolah

3. Tujuan Sekolah

a. Guru mampu menerapkan pembelajaran kurikulum KTSP

b. Sekolah mampu mengembangkan potensi pendidik dan tenaga

kependidikan

c. Guru mampu menerapkan proses pembelajaran dengan strategi pendekatan

CTL

d. Adanya peningkatan dan penggunaan fasilitas belajar secara

optimal

e. Sekolah mampu melaksanakan pencapaian standar kelulusan

f. Sekolah mampu mencapai standar mutu kelembagaan dan manajemen

sekolah

g. Sekolah mampu melaksanakan standar pembiayaan yang sesuai dengan

sekolah standar nasional

h. Sekolah mampu menerapkan standar penilaian sesuai SNP.61

61 Dokumentasi SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

Page 55: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

43

Dalam hal ini yang menjadi sumber data adalah kepala sekolah mengenai

efektivitas manajemen pembelajaran PAI di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang,

waka kurikulum dalam hal pelaksanaan manajemen pembelajaran PAI, dan guru

PAI mengenai manajemen pembelajaran PAI. Adapun Data sendiri merupakan

keterangan-keterangan tentang suatu hal. Pengertian sumber data dalam penelitian

menurut Suharsimi adalah subyek dari mana data diperoleh.62

Dengan adanya

sumber data maka data yang diperlukan dalam penelitian ini akan mudah

diperoleh.

D. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan terhadap bagaimana pelaksanaan dan efektivitas

manajemen pembelajaran PAI di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar

proses.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau

keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh

elemen populasi yang akan mendukung penelitian, atau cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.63

Pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan teknik:

a. Metode Interview (wawancara)

Metode interview yaitu metode pengumpulan informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri

utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari

62 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), ed. revisi VI, hlm. 129.

63 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 100.

Page 56: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

44

informasi dan sumber informasi.64

Dalam hal ini yang menjadi sumber data adalah

kepala sekolah, waka kurikulum dan guru PAI SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

untuk memperoleh data yang berkaitan dengan manajemen pembelajaran PAI.

Selain itu metode wawancara juga digunakan untuk memperoleh efektivitas

manajemen pembelajaran PAI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses .

b. Observasi

Observasi adalah kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek

dengan menggunakan seluruh alat indra.65

Dalam penelitian ini penulis

mengobservasi guru dalam pembelajaran PAI di kelas dan RPP yang dijadikan

rujukan dalam proses pembelajaran. Teknik ini digunakan untuk mengetahui

kegiatan pembelajaran di kelas.

c. Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditunjukkan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen.66

Teknik ini

digunakan untuk memperoleh data tentang profil sekolah, kegiatan pembelajaran

siswa, serta kegiatan yang bersifat dokumen sebagai tambahan untuk bukti

penguat penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi.67

Data

yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis secara bertahap.

Mempertimbangkan rumusan dan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini

64 S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 165.

65 S. Margono, Metode, hlm. 122.

66 Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 87.

67 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 335.

Page 57: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

45

termasuk analisis non statistik yaitu menggunakan analisis data yang diwujudkan

bukan bentuk angka, melainkan bentuk laporan deskriptif. Seperti hasil kuesioner,

wawancara, observasi, dokumen dan uraian deskriptif. Diterangkan dalam bentuk

kata-kata, dan gambar kemudian dideskripsikan sehingga dapat memberikan

kejelasan kenyataan realitas.

Adapun analisis yang digunakan melalui beberapa tahap, yaitu

1. Reduksi Data

Reduksi Data merupakan suatu bentuk analisa yang manajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa, sehingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun

dan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Selain itu melalui penyajian data, maka data dapat terorganisasikan

sehingga akan semakin mudah difahami.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan suatu tinjauan ulang pada

catatan-catatan, dimana dengan bertukar fikiran dengan teman sejawat untuk

mengembangkan pemikiran. Selain itu kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat awal, karena berubah atau tidaknya penarikan kesimpulan tergantung

pada bukti-bukti di lapangan.68

68 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, ( Bandung; Alfabeta, 2005) hlm. 99.

Page 58: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

46

BAB IV

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 41 TAHUN

2007 TENTANG STANDAR PROSES DALAM MANAJEMEN

PEMBELAJARAN PAI

A. Manajemen Pembelajaran PAI Di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

1. Data Tentang Perencanaan Pembelajaran PAI

Ibu Siti Su’aidah, menyatakan bahwa, dalam tahap perencanaan harus

disesuaikan dengan materi dan ketika awal pembelajaran guru mentargetkan

materi PAI yang harus dikuasai oleh peserta didik berupa perilaku-perilaku

yang sesuai dengan materi itu dengan tujuan yang diharapkan dapat tercapai,

hal itu dilakukan guna menguasai materi yang disampaikan oleh guru.

Misalnya materi thaharah, guru lebih menekankan peserta didik untuk

mengetahui tatacara dan hal-hal yang berkaitan dengannya, kemudian

ditindak lanjuti di kehidupan sehari-hari. 69

Hal senada diungkapkan oleh waka kurikulum Bapak Komari, yang

menyatakan bahwa setiap awal pembelajaran, guru per mata pelajaran

menyerahkan silabus dan perangkat pembelajaran yang merupakan tanggung

jawab yang harus dilakukan oleh guru.70

Melihat hal demikian, sudah

menjadi kewajiban guru dalam menyusun RPP dan silabus sebelum

melakukan pembelajaran. Hal ini dapat dikatakan bahwa dalam perencanaan,

harus ditargetkan terlebih dahulu, perilaku-perilaku apa saja yang harus

dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan materi yang akan disampaikan oleh

guru.

Perencanaan dalam pembelajaran menjadi hal yang pokok dalam

penyelenggaran pendidikan di lembaga formal, karena perencanaan

pembelajaran merupakan kerangka dasar dalam pembelajaran yang disusun

69 Wawancara dengan Ibu Siti Su’aidah selaku guru PAI, 18 Januari 2011, jam 11: 30

wib.

70 Wawancara dengan Bpk Komari selaku Waka Kurikulum, 21 Januari 2011, jam 14: 10

wib.

Page 59: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

47

secara logis dan sistematis oleh tenaga pengajar. Perencanaan dilakukan agar

tujuan berupa kompetensi yang harus dikuasai siswa menjadi jelas. Tujuan

yang jelas akan memudahkan guru untuk mengetahui langkah apa yang

diambil dalam pemilihan pendekatan ataupun metode mengajar, bahan

belajar, sumber belajar, penilaian, dan juga ketetapan waktu.

Dalam perencanaan pembelajaran ini, guru PAI secara otomatis harus

menyiapkan silabus serta menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) sebagai instrumen utama dalam pembelajaran yang akan dilakukan.

Silabus sebagai seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan

pembelajaran dan penilaian senantiasa disusun secara mandiri oleh masing-

masing guru secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang

saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar yang telah

ditetapkan.

Adapun susunan silabus PAI yang dipakai di SMP Islam Al-Azhar 14

Semarang, yakni sebagai berikut :

1) Identitas mata pelajaran / tema pelajaran

2) Standar kompetensi

3) Kompetensi dasar

4) Materi pembelajaran

5) Kegiatan pembelajaran

6) Indikator pencapaian kompetensi

7) Penilaian

8) Alokasi waktu

9) Sumber belajar. 71

Sedangkan dalam penyusunan RPP terkait dengan rencana yang harus

dilaksanakan ketika berada dalam di ruang kelas dan bagaimana menghadapi

peserta didik, termasuk di dalamnya dalam mengelola kelas, menata bahan

ajar, menentukan bahan atau media pembelajaran, dan lain sebagainya.

71 Dokumentasi Silabus PAI SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang, tanggal 19 Februari

2011.

Page 60: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

48

Adapun bentuk RPP mata pelajaran PAI sesuai dengan standar yang

ada, yang dipakai di SMP Al-Azhar 14 Semarang, sebagaimana yang penulis

lampirkan :

1) Identitas mata pelajaran

2) Standar kompetensi

3) Kompetensi dasar

4) Indikator pencapaian kompetensi

5) Materi ajar

6) Alokasi waktu

7) Metode pembelajaran

8) Tujuan pembelajaran

9) Kegiatan pembelajaran

10) Penilaian hasil belajar

11) Sumber belajar.72

2. Data Tentang Pelaksanaan Pembelajaran PAI

Berdasarkan data hasil wawancara dengan bapak Komari, selaku

waka kurikulum, kegiatan proses pembelajaran di SMP Al-Azhar 14

berlangsung pada pagi hari mulai pukul 07:00 s/d 14:10 selama enam hari

dalam seminggu. Kegiatan pembelajaran ini siap dimulai seiring dengan bel

pertanda masuk kelas berbunyi. Sebelum pembelajaran di setiap kelas

dimulai, terlebih dahulu seluruh peserta didik membaca ikrar (doa awal

pelajaran). Bacaan-bacaan do’a ini rutin dilakukan oleh seluruh peserta didik,

pembiasaan ini dipimpin oleh salah satu siswa dan diikuti oleh seluruh

peserta didik di SMP Al- Azhar.73

Sebelum pembelajaran dilaksanakan, setiap harinya guru memberikan

motivasi kepada peserta didik hal ini dilakukan supaya peserta didik

termotivasi dalam melakukan pembelajaran. Sedangkan dalam proses

72 Wawancara dengan Ibu Siti Su’aidah selaku guru PAI, 18 Januari 2011, jam 11: 30

wib.

73 Observasi Proses Pembelajaran di kelas Tanggal 19 Januari 2011, jam 10: 10 wib.

Page 61: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

49

pembelajaran, guru harus mencari metode yang dapat membuat peserta didik

menjadi lebih menyenangkan, terutama bagi peserta didik yang sering

mengalami kondisi membosankan. Ibu Siti Su’aidah, menuturkan bahwa,

dalam pembelajaran PAI, metode yang dilakukan bukan hanya metode

diskusi dan tanya jawab saja, melainkan dengan cara guru memberikan tema

untuk dijadikan materi, kemudian peserta didik menyampaikan tema tersebut

tetapi materi itu diluar isi buku panduan.

Pada buku panduan PAI digunakan sebagai panduan pembelajaran

yang disediakan oleh sekolah sebagai bahan panduan pembelajaran. Sebagai

bahan perluasan, guru memperluas dari bahan-bahan tertentu baik dari koran

maupun internet, yang mendukung dengan materi. Pada intinya, metode yang

digunakan tergantung pada materi yang akan disampaikan. Dalam hal ini,

peserta didik dijadikan sebagai guru untuk menyampaikan uraian yang sesuai

dengan materi yang ditetapkan oleh guru. Dalam kegiatan akhir, guru selalu

memberikan tanya jawab dengan tujuan mengingatkan materi yang

disampaikan oleh guru dan biasanya pertanyaan yang spontan lebih cepat

diingat dan dipahami. Selain itu, guru menyimpulkan materi yang telah

disampaikan sekalian memberikan motivasi yang kemudian ditutup dengan

do’a penutup majelis.

Selama mengadakan observasi penulis melihat keadaan ruang kelas

yang tertata rapi. Dalam pembelajaran SMP Al-Azhar sudah menerapkan

sistem moving class yang terdiri dari 12 kelas. Hal tersebut didukung oleh

keadaan kapasitas kelas yang proporsional, Selain itu performance guru PAI

pun sangat baik, sopan, bersih, rapi, serta senantiasa bertutur kata dengan

santun terhadap semua orang termasuk dengan para murid sehingga kharisma

sebagai tenaga pendidik benar-benar dapat dirasakan.

Dalam proses pembelajaran PAI yang dilaksanakan di SMP Al-Azhar

14 Semarang, pelaksanaannya menekankan pada suatu proses yakni interaksi

antara guru dan siswa dalam suasana yang aktif. Guru selalu aktif dalam

memberi motivasi kepada siswa, memantau kegiatan siswa, memberi umpan

balik, memberi pertanyaan yang menantang dan mempertanyakan gagasan

Page 62: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

50

siswa. Selain itu siswa juga aktif dalam membaca buku, bertanya, berdiskusi

dengan teman, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas-tugas individu

maupun kelompok.74

Dalam pembelajaran tersebut, para guru juga kreatif dalam

mengembangkan kegiatan yang beragam dan juga dapat memanfaatkan

lingkungan sehingga siswa pun dapat berfikir kritis dan kreatif. Pembelajaran

juga dapat berjalan dengan efektif karena tujuan pembelajaran dapat tercapai

dan juga siswa menguasai keterampilan yang diperlukan serta pembelajaran

juga menyenangkan karena guru tidak membuat siswa takut serta tidak ada

tekanan baik secara fisik maupun psikologis.

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan, guru PAI memahami

dengan baik terkait model-model pembelajaran yang berbasis pada

kompetensi siswa, sehingga dalam pembelajaran yang dilakukan tidak pada

satu model pembelajaran saja. Variasi-variasi pembelajaran biasa dilakukan

dengan menyesuaikan mata pelajaran serta standar kompetensi yang akan

dicapai sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan bosan dengan suatu

model pembelajaran yang dilakukan.

3. Data Tentang Penilaian Pembelajaran PAI

Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk

menggambarkan perilaku hasil belajar dengan respon peserta didik yang

dapat diberikan berdasarkan apa yang diperoleh dari belajar. Di dalam

silabus rencana pengajaran PAI, sudah terdapat rumusan penilaian dengan

menggunakan berbagai macam tes beserta alat penilaiannya. Keseimbangan

tiga ranah (kognitif, afektif, psikomotorik) dalam penilaian hasil

pembelajaran perlu mendapat perhatian dalam merancang alat penilaian.

Berdasarkan observasi penulis, pengumpulan hasil belajar siswa yang

dilakukan guru PAI di SMP Al-Azhar 14 Semarang adalah sebagai berikut :

1) Tes Tertulis (teori)

74 Observasi Proses Pembelajaran di kelas Tanggal 19 Januari 2011, jam 10: 10 wib.

Page 63: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

51

Dalam menilai hasil belajar khususnya pada aspek kognitif, alat

penilaian yang paling banyak digunakan adalah tes tertulis. Di SMP Al-

Azhar 14, tes tertulis ini dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan

belajar siswa tentang materi PAI yang diberikan. Dalam hal ini peserta

didik memberikan jawaban atas pertanyaan atau pernyataan yang

diberikan. Seperti contoh dalam silabus PAI kelas VII, alat penilaiannya

yang berbentuk tertulis yaitu : “Sebutkan macam-macam, definisi ,

berikan contoh dan berikut penjelasannya!”.75

Dari pertanyaan itulah

dapat dinilai tingkat kognitif dan afektif siswa. Pada aspek kognitif

siswa memahami macam-macam hal yang di jadikan materi. Pada aspek

afektif, siswa dapat memberikan tanggapan mengenai materi berikut

penjelasannya.

2) Tes Perbuatan

Ibu Siti Su’aidah menyatakan bahwa pada penilaian akhlak /

perbuatan dilihat dari tingkah laku dalam keseharian peserta didik itu

sendiri.76

Tes perbuatan merupakan penilaian dengan berbagai macam

tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan

pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang mendalam. Tes ini

pada umumnya digunakan untuk mengukur taraf kompetensi yang

bersifat ketrampilan (psikomotorik), dimana penilaiannya dilakukan

pada proses penyelesaian tugas dan hasil akhir yang dicapai oleh siswa

setelah melakukan tugas tersebut. Kawasan psikomotorik adalah

kawasan yang berorientasi pada keterampilan motorik yang

berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan

koordinasi antara syaraf dan otot.

Dalam hal ini guru PAI memiliki peran besar dalam tes

perbuatan sesuai dengan materi PAI yang diajarkan. Tes perbuatan

75 Observasi Silabus PAI Kelas VII SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang.

76 Wawancara dengan Ibu Siti Su’aidah, selaku guru PAI, 18 Januari 2011, jam 11: 45

wib.

Page 64: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

52

dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung yang memungkinkan

terjadinya praktek pengambilan nilai berdasarkan hasil pengamatan

guru terhadap anak didik selama proses pembelajaran dalam kelas.

Penilaian pada tes perbuatan merupakan penilaian pada aspek

psikomotorik siswa.

3) Tes penugasan

Ibu Siti Su’aidah menyatakan bahwa, beliau selalu memberikan

tugas sesuai absensi pada materi PAI, misalnya dengan cara mencari di

dalam Al-Qur’an tentang sejarah Nabi Nuh, dan bukti yang

menceritakan tentang Nabi Nuh, pengetahuan tentang tokoh

cendekiawan muslim yang ada di Indonesia yang bergerak di bidang

kedokteran beserta gambar dan fotonya, yang mana merupakan tugas

individu, yang harus diselesaikan oleh peserta didik, mereka bisa

menanyakan kepada teman, atau keluarga tentang materi tugas yang

diberikan oleh guru.77

Tes penugasan ini dilakukan oleh guru untuk

mengukur seberapa jauh pengalaman yang telah siswa dapatkan, juga

bagaimana aplikasinya.

Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Bapak

Komari menyatakan bahwa dalam segi penilaian, ada beberapa sistem

penilaian yang dilakukan di SMP Al-Azhar diantaranya: ulangan harian,

ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester. Penilaian tersebut,

harus dilakukan oleh seorang tenaga pendidik dalam kegiatan pembelajaran.

Dengan penilaian, guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar,

intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian

siswa atau peserta didik.

77 Wawancara dengan Ibu Siti Su’aidah, selaku guru PAI, 18 Januari 2011, jam 11: 30

wib.

Page 65: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

53

B. Efektivitas Manajemen Pembelajaran PAI Dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Rasmudi, selaku kepala sekolah

menyatakan bahwa, di SMP Al-Azhar dalam proses pembelajaran sudah mengacu

pada permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses, karena

peraturan itu sudah termasuk landasan yang baku.78

Adapun komponen yang ada

di dalamnya meliputi :

1. Perencanaan proses pembelajaran

Pada tahap awal dalam proses pembelajaran, sudah menjadi

kewajiban bagi pendidik untuk mempersiapkan diri dengan membuat

perangkat pembelajaran sebelum pembelajaran. Perangkat pembelajaran ini

meliputi cara merumuskan rencana pembelajaran atau membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran yang meliputi standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi atau

langkah-langkah pembelajaran, media, sumber bahan, dan penilaian /

evaluasi.

Perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP sudah dikembangkan

dengan baik di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang, bahkan Al-Azhar

mempunyai kurikulum KTSP Al-Azhar sendiri, yang mana kurikulum itu

dibuat sendiri oleh guru, yang telah disepakati oleh kepala sekolah sendiri.

Adapun bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

sebagaimana terlampir.

2. Pelaksanaan proses pembelajaran

Pelaksanaan merupakan proses berjalannya pembelajaran, yang mana

dalam persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Islam Al-Azhar

14 meliputi :

78 Wawancara dengan Bapak Rasmudi, selaku kepala sekolah, tanggal 7 Februari 2011,

jam 09: 30 wib.

Page 66: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

54

a. Rombongan belajar

Di SMP Al-Azhar setiap kelasnya terdiri dari 30 peserta didik,

yang mana dalam posisi duduknya antara perempuan dan laki-laki

dipisahkan.

b. Beban kerja minimal guru

Setiap guru dalam kinerjanya harus merencanakan, melaksanakan

dan menilai hasil pembelajaran, dan menjalankan tugasnya sebagai guru

dengan sebaik mungkin. Beban kerja guru maksimal 24 jam tatap muka

dalam satu minggu.

c. Buku teks pelajaran

Buku paket yang digunakan hanya satu buku sebagai penunjang

dan mempermudah dalam pembelajaran, yaitu dengan rasio 1:1 permata

pelajaran. Buku paket diputuskan dalam rapat guru, guru memakai buku

apa, dan penerbit siapa dan kemudian diinformasikan ke peserta didik,

agar mereka mencari sendiri.

d. Pengelolaan kelas

Dalam pengelolaan kelas secara baku sudah dilakukan dengan

baik, tempat duduk, piket, sarana di kelas, ketertiban, tata tertib, system

poin, reward, punismend, semuanya sudah ada dan di jalankan dengan

baik. Kerapian, kedisiplinan dan kepribadian, yang dimiliki oleh guru

juga sudah diprioritaskan dengan baik.

Bapak Rasmudi, selaku kepala sekolah menuturkan bahwa dalam

pelaksanaan proses pembelajaran, sudah menggunakan sistem eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi. Pengelolaan kelas secara baku sudah dilakukan

dengan baik, tempat duduk, piket, sarana di kelas, ketertiban, tata tertib,

system poin, reward, punismend, semuanya sudah ada dan di jalankan

Page 67: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

55

dengan baik. Bahkan pada awal tahun, seperti: program pembelajaran, KKM,

kelulusan, telah disampaikan dengan baik.79

Semua itu, sudah dilakukan dengan baik, sesuai dengan kebutuhan

peserta didik khususnya dalam proses pembelajaran. Bapak Komari juga

menyatakan bahwa dalam pengelolaan kelas, sudah menggunakan moving

class dalam pembelajaran, yang terdiri dari 12 kelas yang diterapkan sejak

tahun 2006.80

Hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan

perkembangan zaman agar dalam pembelajaran tidak cenderung

membosankan.

3. Penilaian hasil proses pembelajaran

Ada beberapa sistem penilaian yang dilakukan di SMP Al-Azhar

diantaranya:

a. Nilai tugas

Nilai tugas ini dilakukan oleh guru untuk mengukur seberapa jauh

pengalaman yang telah siswa dapatkan, dan juga bagaimana

aplikasinya.

b. Ulangan harian

Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah

menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Adapun

ketentuan yang dilakukan di SMP Islam Al-Azhar, meliputi:

1) Ulangan harian dilakukan oleh guru bidang studi setelah

menyelesaikan satu KD

2) Pelaksanaan ulangan harian dilaksanakan tanpa pemberitahuan

atau terjadwal

3) Siswa yang tidak mengikuti ulangan harian dapat mengikuti

ulangan susulan

4) Hasil ulangan harian diberitahukan kepada siswa dan orangtua

79 Wawancara denga Bapak Rasmudi selaku kepala sekolah, 7 Februari 2011, jam 09: 35

wib. 80 Wawancara dengan Bpk Komari selaku Waka Kurikulum, 21 Januari 2011, jam 14: 10

wib.

Page 68: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

56

5) Siswa yang tidak tuntas wajib mengikuti remedial

6) Siswa dapat mengajukan jadwal remedial sesuai kesepakatan

dengan guru bidang studi

7) Hasil remedial paling tinggi sama dengan batas ketuntasan minimal

(KKM).

c. Ulangan tengah semester/mid semester

Ketentuan yang dilakukan di SMP Islam Al-Azhar meliputi:

1) Ulangan mid semester dilakukan pada pertengahan setiap semester

2) Materi yang diujikan seluruh indikator pada periode tersebut

3) Pelaksanaan ulangan tengah semester terjadwal dan diberitahukan

kepada siswa

4) Siswa yang tidak mengikuti ulangan tengah semester dapat

mengikuti ulangan susulan sesuai jadwal dari sekolah

5) Hasil ulangan tengah semester diberitahukan kepada siswa dan

orangtua

6) Siswa yang tidak tuntas wajib mengikuti remedial.

d. Ulangan akhir semester

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik di akhir semester. Adapun ketentuan di SMP

Islam Al-Azhar meliputi:

1) Ulangan akhir semester dilakukan pada akhir semester gasal

2) Materi yang diujikan seluruh indikator pada semester tersebut

3) Pelaksanaan ulangan akhir semester terjadwal dan diberitahukan

kepada siswa

4) Siswa yang tidak mengikuti ulangan akhir semester karena suatu

alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dapat mengikuti

ulangan susulan sesuai jadwal dari sekolah

5) Hasil ulangan akhir semester diberitahukan kepada siswa dan

orangtua

6) Ulangan akhir semester tidak dilakukan remedial.

e. Ulangan kenaikan kelas

Page 69: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

57

Ketentuan yang dilakukan di SMP Islam Al-Azhar meliputi:

1) Ulangan Kenaikan kelas dilakukan pada akhir semester genap

2) Materi yang diujikan seluruh indikator pada semester tersebut

3) Pelaksanaan ulangan kenaikan kelas terjadwal dan diberitahukan

kepada siswa

4) Siswa yang tidak mengikuti ulangan kenaikan kelas karena suatu

alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dapat mengikuti

ulangan susulan sesuai jadwal dari sekolah

5) Hasil ulangan kenaikan kelas diberitahukan kepada siswa dan

orangtua

6) Ulangan kenaikan kelas tidak dilakukan remedial.

f. Ujian

Ketentuan yang dilakukan di SMP Islam meliputi:

1) Ujian dilakukan oleh guru bidang studi, satuan pendidikan dan

pemerintah

2) Materi ujian meliputi ujian praktek dan tulis

3) Syarat mengikuti ujian adalah :

a) Telah menyelesaikan seluruh SKL

b) Memiliki laporan pendidikan (Raport) kelas VII, VIII, dan IX

c) Nilai kelompok mapel agama dan akhlaq mulia, kelompok

mapel kewarganegaraan dan kepribadian minimal BAIK.

g. Kelulusan

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan jika

memenuhi kriteria :

1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

2) Memperoleh nilai minimal BAIK pada mata pelajaran kelompok

agama dan akhlaq mulia, kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran

estetika, kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan

kesehatan

3) Lulus ujian sekolah

Page 70: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

58

4) Lulus ujian nasional.81

Bahkan di SMP Al-Azhar selalu menerapkan penilaian yang

bersama-sama, dalam hal soal yang sama pula, tdak menggunakan soal dari

kemendiknas maupun kemenag. Seluruh materi pada prinsipnya yang

membuat adalah gurunya sendiri, yang kemudian hasil dari penilaian tersebut

di forumkan pada rapat kerja yang disepakati bersama. Hal ini dilakukan

dengan tujuan menstandarkan semua mata pelajaran. Di SMP Al-Azhar

terdapat ujian yang sifatnya di buat oleh Al- Azhar sendiri dalam rangka

mengetahui kualitas Al-Azhar, khususnya untuk mata pelajaran AQUBA (Al

qur’an, Bahasa Arab dan Agama), dalam pelaksanaanya dibagi dua tahap :

Tahap pertama dilakukan bagi kelas 9 pada semester 1 dan tahap

kedua bagi kelas 7 dan 8 pada semester 2, untuk kelas 9 harus dilakukan pada

semester satu, karena pada semester dua digunakan untuk ujian nasional, hal

itu dilakukan untuk menstandarkan mata pelajaran AQUBA. Penilaian yang

dilakukan oleh guru, dengan tujuan untuk pemetaan dari Al-Azhar, agar

kualitas bisa setara dan disepakati bersama. Pada segi penilaian, prinsip-

prinsip penilaianpun sudah diterapkan dengan baik.

4. Pengawasan proses pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Rasmudi, selaku kepala

sekolah bahwa dalam setiap lembaga formal maupun non-formal, tentu

membutuhkan peran pengawasan dalam proses menuju tercapainya tujuan,

dengan adanya pengawasan ini maka setiap pekerjaan yang dilaksanakan

menjadi lebih efektif dan efisien. Di SMP Al-Azhar 14 Semarang, fungsi

pengawasan yang dilakukan berdasarkan urutan prosedural yang dianut

dalam menyelesaikan kegiatan rutin lembaga pendidikan, yang diatur

sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan terjadinya hal-hal yang tidak

diinginkan. Pengawasan di SMP Al-Azhar dilakukan ada beberapa tahap,

diantaranya :

a. Pengawasan pada perencanaan

81 Dokumentasi Penilaian SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang, tanggal 18 Februari 2011

Page 71: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

59

Meliputi pembuatan silabus, RPP, dan lain-lain yang dilakukan

pada awal tahun.

b. Pengawasan pada proses pembelajaran

Meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan proses

pembelajaran yang dilakukan dengan sebaik mungkin. Dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajarannya, SMP Al-Azhar 14 merasa

perlu mengadakan penentuan standar, dalam hal ini penentuan standar

adalah terlaksananya semua kegiatan pendidikan (pembelajaran) yang

telah ditetapkan sebelumnya yang mengacu pada Standar Nasional

Pendidikan, dalam hal ini adalah standar proses pembelajaran yang

dijabarkan dalam peraturan menteri pendidikan No. 41 tentang standar

proses di atas.

Terlaksananya aktifitas pembelajaran yang baik tentu didukung

oleh semua stake holder dalam lembaga pendidikan SMP Al-Azhar 14

ini. Selain itu, sikap kekeluargaan yang diciptakan oleh pimpinan

lembaga pendidikan ini menjadi salah satu aspek yang positif sehingga

sikap dari pihak-pihak yang terkait pun (para tenaga pendidik dan

kependidikan) lahir dalam rangka merealisasikan standar proses

pembelajaran yang dimaksud tersebut.

c. Supervisi

Supervisi dilakukan ada dua macam, yaitu :

1) Supervisi klinis

Supervisi yang dilakukan di dalam kelas, sehingga pengawas akan

mengetahui kekurangan dan kelemahan pada masing-masing guru.

2) Supervisi proses

Supervisi yang dilakukan ketika di dalam kelas, untuk mengetahui

kegiatan di kelas sekaligus menentukkan kelemahan dan

kekurangan masing-masing guru.

Supervisi dilakukan dengan tujuan agar guru dapat mengetahui

kelemahan dan kekurangan dalam melaksanakan proses pembelajaran,

Page 72: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

60

supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas dari pusat dan

dilakukan minimal satu semester satu kali dalam setiap tahunnya.

d. Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan merupakan tahap dari supervisi kelas,

yang kemudian ditemukan kelemahan dan kekurangannya sekaligus

diadakan tindak lanjutnya yang berupa pembinaan oleh kepala sekolah,

pelatihan, worshop, training, dll. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi

kinerja guru dalam proses pembelajaran. Penilaian dilakukan agar apa

yang ditetapkan sesuai dengan apa yang dilaksanakan. Penilaian yang

dilakukan di SMP Islam Al-Azhar 14 dengan memantau secara rutin

kegiatan-kegiatan guru dalam melaksanakan tugasnya. 82

Pengawasan dan pemantauan itu dapat berupa langsung ataupun

tidak langsung. Untuk pengawasan langsung dilakukan dengan cara meninjau

langsung ke lapangan dan menilai pekerjaan para guru apakah telah sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan, apakah mereka melaksanakan tugas

sesuai dengan yang dibebankan kepada mereka, apabila diperlukan perbaikan

maka dapat dilakukan dengan cara memberikan pengarahan tentang

kekurangan-kekurangan yang ada dan memberikan solusi dari kekurangan

tersebut.

Peninjauan langsung itu dilakukan langsung oleh kepala sekolah.

Dalam pengawasan langsung ini dapat langsung diketahui faktor yang

menjadikan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Semua itu dapat dilihat dan dinilai langsung oleh kepala sekolah, termasuk

interaksi antara guru dengan guru yang lainnya. Sedangkan pengawasan

secara tidak langsung dilakukan tanpa meninjau langsung ke lapangan dan

hanya berupa laporan-laporan baik tertulis ataupun tidak tertulis. Dengan

adanya laporan tersebut maka hal-hal menyimpang yang dilakukan guru

82 Wawancara dengan Bapak Rasmudi, selaku kepala sekolah, tanggal 7 Februari 2011,

jam 09: 30 wib.

Page 73: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

61

dalam pembelajarannya dapat segera dilakukan perbaikan oleh kepala sekolah

melalui komunikasi yang baik. Perbaikan dilakukan apabila terjadi

penyimpangan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

C. Analisis Data Pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 Tentang Standar Proses Dalam Manajemen Pembelajaran

PAI Di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

Dalam bab ini penulis akan menganalisis implementasi Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses dalam

manajemen pembelajaran PAI di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang yang

meliputi proses perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

pembelajaran serta pengawasan pembelajaran. Data hasil penelitian untuk

mengetahui tingkat efektivitas manajemen pembelajaran PAI di SMP Islam Al-

Azhar 14 Semarang berupa data hasil analisis dokumen RPP dan silabus,

wawancara dengan kepala sekolah, waka kurikulum, guru PAI, observasi proses

pembelajaran di kelas dan standar proses pada guru PAI.

Pembelajaran yang efektif adalah suatu pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan,

dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan, yang pada intinya

proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan supaya diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik. Dengan demikian proses belajar peserta didik lebih

menarik, menantang, menyenangkan dan hasilnya bertahan lama dan bermanfaat

bagi proses belajar lebih lanjut. 83

Hal ini juga telah disimpulkan oleh Wottuba dan Wright (1975) bahwa

ada tujuh indikator yang menunjukkan pembelajaran efektif, yaitu: a)

pengorganisasian pembelajaran dengan baik; b) komunikasi secara efektif; c)

83 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2008), Cet I, hlm. 288.

Page 74: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

62

penguasaan dan antusiasme dalam mata pelajaran; d) sikap positif terhadap

peserta didik; e) pemberian ujian dan nilai yang adil; f) keluwesan dalam

pendekatan pembelajaran; g) hasil belajar peserta didik yang baik.84

Semua indikator tersebut tercakup dalam kegiatan perencanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, evaluasi hasil proses

pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran. Semuanya itu sudah

diuraikan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007

tentang standar proses. Permen diknas dalam proses pendidikan termasuk

kebijakan pemerintah sebagai landasan dalam proses pembelajaran, yang mana

pada setiap guru berpegangan dengan permendiknas, karena guru diberi

kewenangan untuk mendesain proses belajar secara baik, pengembangannya

diserahkan seluruhnya pada guru.

1. Perencanaan Pembelajaran

Dalam konteks pembelajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses

penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan

pendekatan atau metode pembelajaran, dan penilaian dalam suatu lokasi waktu

yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang

ditentukan.85

Perencanaan itu dapat bermanfaat bagi guru sebagai kontrol terhadap

diri sendiri agar dapat memperbaiki cara pengajarannya. Dan semuanya itu sudah

ada di dalam silabus dan RPP.

Dalam perencanaan pembelajaran, silabus dan RPP menjadi salah satu hal

yang sangat pokok dalam persiapan pembelajaran. Keduanya menjadi salah satu

tolak ukur kualitas dan kapabilitas seorang tenaga pendidik dalam menjalankan

profesinya, dalam hal ini guru PAI. Dalam perencanaan pertama ditetapkan

kompetensi-kompetensi yang akan diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan observasi serta analisa penulis terhadap bentuk RPP guru PAI di

SMP Islam Al-Azhar 14 memiliki kemampuan yang baik dalam merumuskan

suatu silabus atau RPP, walaupun dalam RPP sendiri belum dituliskan kegiatan

eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

84 Bambang Warsita, Teknologi, hlm. 289-290.

85 Abdul Majid, Perencanaan, hlm. 17.

Page 75: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

63

Menilai RPP dan silabus bukan hanya dengan formatnya saja, tetapi dilihat

ketika guru mempraktekkan perencanaan tersebut dalam proses pembelajaran,

kemudian dilihat hasilnya melalui nilai peserta didik yang dapat menggambarkan

tercapainya tujuan dan penguasaan kompetensi oleh peserta didik. Sehingga

dalam penelitian ini difokuskan pada permasalahan perencanaan pembelajaran

berupa RPP dan silabus apakah telah sesuai dengan standar yang ditentukan

ataukah belum. RPP dan silabus yang telah sesuai dengan standar tentunya lebih

membantu guru untuk mencapai pembelajaran yang efektif daripada yang masih

belum memenuhi standar.

Selain itu, untuk mengetahui apakah perencanaan pembelajaran berupa

RPP dan silabus telah memenuhi standar penyusunannya juga digunakan analisis

dokumen silabus dan RPP kelas VII. Penyusunan setiap satuan RPP

menyesuaikan materi ajar yang dipilih. Indikator yang menentukan dalam analisis

dokumen silabus dan RPP apakah telah memenuhi standar ataukah belum

berdasarkan indikator. Di dalam perencanaan juga dilakukan, ketika awal

pembelajaran guru mentargetkan materi PAI yang harus dikuasai oleh peserta

didik berupa perilaku-perilaku yang sesuai dengan materi itu dengan tujuan yang

diharapkan dapat tercapai. Hal itu dilakukan guna menguasai materi yang

disampaikan oleh guru. Hal ini berarti, dalam perencanaan pembelajaran sudah

mengacu pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 yang sudah dilakukan

dengan efektif.

2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan langkah merealisasikan konsep

pembelajaran dalam bentuk perbuatan. Dalam pendidikan berdasarkan kompetensi

pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu rangkaian pembelajaran yang

dilakukan secara berkesinambungan, yang meliputi tahap persiapan, penyajian,

aplikasi, dan penilaian.86

Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses atas RPP

yang telah dirancang sebelumnya. Sebagai fasilitator, guru PAI dituntut untuk

86 Mulyasa, M. Pd. Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 98-99.

Page 76: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

64

memaksimalkan peran dan kemampuannya dalam memfasilitasi, mengarahkan

serta memberdayakan potensi anak didik sehingga potensi yang terpendam dalam

setiap anak didik tersebut dapat diberdayakan secara maksimal pula.

Guru SMP Islam Al-Azhar 14 dapat dikatakan telah melaksanakan suatu

pembelajaran yang berorientasi pada siswa serta memberdayakan potensi siswa

dengan baik. Walaupun secara eksplisit dalam RPP, guru PAI tidak

mencantumkan istilah eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, namun aktivitas

tersebut secara implisist telah menyentuh karakter pembelajaran eksplorasi,

elaborasi ataupun konfirmasi yang sifatnya berorientasi pada peserta didik

sebagaimana yang tercantum dalam Permen No 41 tentang standar proses.

a. Analisis observasi proses pembelajaran di kelas

Di dalam proses pembelajaran PAI, ketika penulis mengamati proses

kegiatan pembelajaran di kelas VII, guru PAI dalam aktivitasnya, dapat

dikatakan sudah efektif dilakukan. Pembelajaran dimulai setelah siswa

merasa siap, kemudian pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi

dengan tanya jawab yang bertujuan memberikan penguatan kepada peserta

didik tentang materi yang telah di sampaikan oleh guru.

Pada hakikatnya membuka pelajaran merupakan usaha atau kegiatan

yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan pra

kondisi bagi peserta didik agar mental maupun perhatiannya terpusat pada

apa yang dipelajarinyasehingga usaha tersebut akan memberikan efek

terhadap kegiatan belajar.87

Hal ini dapat dikatakan bahwa membuka

pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap

mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa yang akan

dipelajari.

Dalam memilih metode juga sudah dilakukan dengan efektif, metode

yang dilakukan guru yaitu peserta didik dijadikan guru untuk menyampaikan

materi yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini guru sudah melakukan

metode dengan model PAIKEM untuk menciptakan suasana pembelajaran

87 Suryosubroto, Proses, hlm. 32.

Page 77: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

65

yang menyenangkan. Metode dalam pembelajaran merupakan salah satu cara

yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik

pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan metode mengajar diharapkan

tumbuh berbagai kegiatan belajar peserta didik, sehubungan dengan kegiatan

mengajar guru. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif.

Sedangkan media yang digunakan berupa buku panduan PAI kelas

VII, yang disediakan dari sekolah, yang bertujuan mempermudah guru

dalam panduan materi dalam proses pembelajaran. Pada tahap akhir, guru

memberikan kesimpulan mengenai materi yang telah disampaikan, sekalian

memberikan kata-kata yang dapat menimbulkan semangat dan motivasi

peserta didik yang kemudian ditutup dengan doa penutup majelis.

b. Analisis observasi standar proses pada guru PAI

Standar proses merupakan standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk

mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses

pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah

hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.88

Penulis mengamati bahwa

dalam pembelajaran, guru PAI sudah berpatokan pada standar proses dilihat

dari komponen perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan proses

pembelajaran yang semuanya itu sesuai dengan Permendiknas nomor 41

tahun 2007 tentang standar proses.

c. Analisis dokumentasi RPP dan silabus

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi

dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus inilah guru bisa

mengembangkannya menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

88 Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengeelolaan, hlm. 216.

Page 78: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

66

akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik.89

Adapun format RPP yang digunakan guru PAI meliputi:

1) Identitas mata pelajaran

2) Standar kompetensi

3) Kompetensi dasar

4) Indikator pencapaian kompetensi

5) Tujuan pembelajaran

6) Materi ajar

7) Alokasi waktu

8) Metode pembelajaran

9) Kegiatan pembelajaran

10) Penilaian hasil belajar

11) Sumber belajar.

Sedangkan format silabus yang digunakan guru PAI meliputi:

1) Identitas mata pelajaran/tema pelajaran.

2) Standar kompetensi

3) Kompetensi dasar

4) Materi pembelajaran

5) Kegiatan pembelajaran

6) Indikator pencapaian kompetensi

7) Penilaian

8) Alokasi waktu

9) Sumber belajar.

d. Analisis wawancara guru PAI

RPP dan silabus merupakan dua hal penting dalam perencanaan

proses pembelajaran, dimana disitu memuat semua komponen dalam

pelaksanaan pembelajaran, yang harus disusun oleh setiap guru per mata

pelajaran, khususnya PAI. Ketika awal pembelajaran gurupun mentargetkan

materi PAI yang harus dikuasai oleh peserta didik berupa perilaku-perilaku

89 Mansur Muslih, KTSP, hlm. 32.

Page 79: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

67

yang sesuai dengan materi. Hal itu dilakukan supaya peserta didik menguasai

materi yang telah disampaikan oleh guru.

Dari segi pelaksanaan pembelajaran itu sendiri, metode yang

dilakukan tidak hanya menggunakan metode diskusi saja, melainkan dengan

cara guru memberikan tema untuk dijadikan materi, kemudian peserta didik

menyampaikan tema tersebut tetapi materi itu diluar isi buku panduan. Hal

ini sudah jelas dikatakan, bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran

menggunakan metode yang sering kita kenal dengan metode Everyone is

teacher here (setiap murid sebagai guru), yang mana metode ini bertujuan

untuk membiasakan peserta didik untuk belajar aktif secara individu, tidak

minder dan tidak takut salah di hadapan peserta didik lain.

Jadi, pada intinya, metode yang digunakan tergantung pada materi

yang akan disampaikan, guna mempermudah guru dan peserta didik dalam

pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan dalam segi penilaian hasil proses

pembelajaran, guru menggunakan beberapa tes, meliputi tes tertulis, tes

penugasan dan tes perbuatan, yang mana dari tes tersebut dapat dinilai

tingkat kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik.

e. Analisis wawancara dengan Waka Kurikulum

Setiap awal pembelajaran, pastinya guru dituntut untuk menyusun

RPP dan silabus, dimana merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan

oleh setiap guru. Dari situlah dapat diketahui bagaimana guru mendesain

strategi pembelajaran yang dilakukan di kelas, yang pada akhirnya

berdampak baik bagi perkembangan peserta didik. Menurut Mulyasa,

pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkah laku kearah yang lebih

baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak sekali faktor internal yang

mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari individu, maupun

eksternal yang datang dari lingkungan individu tersebut.90

90 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:

RaSAIL Media Group, 2008), hlm: 10.

Page 80: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

68

Tidak hanya peserta didik yang memberikan peran berlangsungnya

proses pembelajaran sebagai faktor internal. Pendidik, sumber belajar dan

lingkungan juga memiliki peran pokok berlangsungnya proses pembelajaran

sebagai faktor eksternal. Lebih lanjut kedua faktor tersebutlah yang

menentukan apakah akan tercipta pembelajaran efektif ataukah tidak.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sudah menggunakan sistem

moving class yang terdiri dari 12 kelas dan diterapkan sejak tahun 2006,

yang bertujuan untuk memberikan suasana belajar yang lebih menyenangkan.

Kemudian dari segi penilaian hasil pembelajaran menggunakan beberapa

system penilaian, diantaranya: ulangan harian, ulangan tengah semester, dan

ulangan akhir semester. Penilaian tersebut, harus dilakukan oleh seorang

tenaga pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guru akan

mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat,

hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik.

f. Analisis wawancara dengan Kepala Sekolah

Secara umum SMP Islam Al azhar sudah menerapkan atau

berpatokan dalam Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar

proses, dilihat dari pelaksanaannya yang sesuai dengan komponen yang

terdapat pada Permendiknas itu sendiri dimulai dari perencanaan sampai

pengawasan pembelajaran.

Dalam perencanaan proses pembelajaran, RPP dan silabus merupakan

tahap awal dalam proses pembelajaran, sudah menjadi kewajiban bagi

pendidik untuk mempersiapkan diri dengan membuat perangkat

pembelajaran sebelum pelaksanaan proses pembelajaran, kemudian dalam

pelaksanaan pembelajaran sendiri sudah menggunakan sistem eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi. Pengelolaan kelas secara baku sudah dilakukan

dengan baik, tempat duduk, piket, sarana di kelas, ketertiban, tata tertib,

system poin, reward, punismend, semuanya sudah ada dan dijalankan dengan

baik. Bahkan dalam pembelajaran itu sendiri menggunakan moving class,

yang sudah diterapkan sejak tahun 2006.

Page 81: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

69

Kegiatan inti pembelajaran yang mengandung sifat eksploratif,

elaboratif, dan konfirmatif penulis temukan ketika mengamati secara

langsung proses pembelajaran guru PAI yang mereka selenggarakan, proses

pembelajaran yang diselenggarakan bisa dikatakan baik. Pemahaman ini

penulis dapatkan setelah melihat secara langsung aktifitas guru PAI yang

senantiasa memberikan motivasi pada peserta didik, memberikan umpan

balik, memberikan pertanyaan serta mempertanyakan gagasan yang

dituturkan oleh para siswa. Sehingga suasana yang ada ini cukup dinamis,

hal ini disebabkan salah satunya karena pembelajaran yang menyenangkan

karena guru tidak membuat siswa takut serta tidak ada tekanan baik secara

fisik maupun psikologis.

Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa dalam aktifitas

pembelajarannya guru PAI di SMP Islam Al-Azhar 14 memahami betul

apliksai Permen No.41. Berdasarkan data yang penulis dapat dalam aktifitas

pembelajaran yang diselenggarakan, penulis secara langsung memahami

bahwa guru PAI menyentuh karakter pembelajaran eksplorasi, elaborasi

ataupun konfirmasi yang sifatnya berorientasi pada peserta didik

sebagaimana yang tercantum dalam Permen No 41.

Dalam pembelajaran tersebut, mereka memberikan motivasi pada

anak didiknya, memberikan umpan balik, membuka waktu diskusi,

memberikan pertanyaan serta mempertanyakan gagasan yang diajukan oleh

para siswa. Sehingga suasana yang ada ini cukup dinamis, hal tersebut

disebabkan karena pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru sangat

ramah, sehingga menyenangkan bagi siswa karena memang para guru tidak

membuat siswa takut serta tidak ada tekanan baik secara fisik maupun

psikologis.

Hal ini berarti dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang mengacu

permen diknas No. 41 di SMP Islam Al-Azhar 14 terpenuhi dengan efektif.

Page 82: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

70

3. Penilaian Proses Pembelajaran

Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation, dalam

bahasa Arab: al-Taqdir, sedangkan dalam bahasa Indonesia berarti penilaian.91

Definisi yang pertama tentang evaluasi dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950).

Ahli ini mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data

untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan

pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa

sebabnya.92

Penilaian merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh

seorang tenaga pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guru

akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat,

hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik. Aktifitas

penilaian ini dilakukan dalam rangka untuk mengukur tingkat ketercapaian

kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Selain itu juga dapat

dijadikan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, hingga dapat

diketahui perbaikan-perbaikan yang barang kali perlu dilakukan. Guru PAI di

SMP Islam Al-Azhar 14 memiliki prinsip-prinsip serta teknik penilaian yang

terukur. Teknik tersebut berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik/tes kinerja

baik secara individual ataupun kelompok. Teknik-teknik penilaian tersebut

dilakukan oleh guru PAI dengan pengawasan langsung Kepala Sekolah.

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan di lapangan, ternyata dalam

penilaian sendiri telah memiliki prinsip-prinsip yang diadopsi dari Permen Diknas

No. 20 prinsip-prinsip tersebut antara lain;

a. Sahih

b. Objektif

c. Adil

d. Terpadu

91 Anas, Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2009), hlm. 1.

92 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2006), hlm. 1.

Page 83: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

71

e. Terbuka

f. Menyeluruh dan berkesinambungan

g. Sistematis

h. Beracuan kriteria

i. Akuntabel.

Hal ini berarti penilaian proses pembelajaran yang mengacu permen di

SMP Islam Al-Azhar 14 terpenuhi dengan efektif. Selain itu, pada setiap akhir

pembelajaran PAI, evaluasi dilakukan dengan beberapa tehnik, yakni tes tertulis,

tes penugasan dan tes lisan. Pemilihan tehnik tersebut bergantung pada metode

ketika proses pembelajaran. Apabila menggunakan metode atau pendekatan selain

pendekatan lingkungan maka digunakan tes testulis ataupun lisan.

4. Pengawasan Proses Pembelajaran

Menurut Koonts, “controlling is the measuring and correcting objectives

of subordinates to assure that events conform to plans”. Pengawasan adalah

pengukuran dan koreksi pencapaian tujuan untuk meyakinkan bahwa semua

kegiatan sesuai dengan rencana.93

Pengawasan mencakup kelanjutan tugas, untuk

melihat apakah kegiatan-kegiatan dilakukan sesuai rencana. Pelaksanaan kegiatan

yang ada dievaluasi dan penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan

diperbaiki supaya tujuan-tujuan yang ada dapat dicapai dengan baik, yang

merupakan sebagai salah satu upaya dalam mengusahakan agar apa yang

direncanakan menjadi kenyataan. Pengawasan berarti kegiatan mengukur tingkat

efektifitas kerja personal dan tingkat efesiensi penggunaan metode dan alat

tertentu dalam usaha mencapai tujuan.

Dalam aktifitas pengawasan ini kepala sekolah SMP Al-Azhar 14 menjadi

sosok yang penting dalam perjalanan pendidikan (pembelajaran) di lembaga yang

dipimpinnya. Pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pucuk

pimpinan tertinggi bisa dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari aktifitas Bapak

Rasmudi, sebagai kepala sekolah yang senantiasa memonitoring proses

pembelajaran di SMP Islam Al-Azhar 14. Pengawasan proses pembelajaran ini

93 Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan, hlm. 27.

Page 84: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

72

mengacu pada Permen Diknas No. 41 yang dimulai dari perencanaan proses

pembelajaran hingga penilaian hasil pembelajaran yang ada.

Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas pemantauan sebagaimana dalam

Permen No.41 tentang standar proses dilakukan oleh kepala sekolah dengan

sangat baik. Pengawasan dilakukan kepala sekolah dengan kontinu dan

terstruktur, supervisi terhadap guru-guru kerap dilakukan dengan

berkesinambungan sehingga para guru menjadi terdorong untuk bergerak maju,

terlebih lagi terdapat reward (diantaranya beasiswa) yang bisa didapatkan jika

kinerja guru sangat baik. Kepala Sekolah akan melakukan perbaikan apabila

prestasi/performance guru rendah di bawah standar yang telah ditetapkan

sebelumnya. Dalam melakukan perbaikan, Kepala sekolah melakukan komunikasi

yang tidak bersifat menghakimi akan tetapi bersifat dialog dan sharing terkait

ketidaksesuaian dengan standar yang ada.

Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran, juga ditentukan baik tidaknya

supervisi yang mendukung proses tersebut. Pembelajaran yang efektif dapat

tercapai juga ditentukan oleh supervisi yang mendukung. Analisis mengenai

pengawasan ini dilakukan dari data hasil wawancara dengan kepala sekolah.

Perencanaan supervisi di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang dilakukan oleh

kepala sekolah dan pengawas pada awal tahun pelajaran, kemudian konsep yang

mereka rancang dirapatkan dengan para guru dan karyawan.

Hal ini berarti pengawasan pembelajaran yang mengacu permen diknas

No. 41 pada guru PAI di SMP Islam Al-Azhar terpenuhi dengan efektif. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan

proses pembelajaran, penilaian hasil proses pembelajaran dan pengawasan proses

pembelajaran sesuai dengan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa

ketercapaian Permen Diknas No. 41 tentang standar proses secara keseluruhan

telah dilaksanakan dengan efektif.

Page 85: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

73

D. Faktor Penghambat dan Pendukung Efektivitas Manajemen

Pembelajaran PAI

1. Faktor Pendukung

a. Lokasi gedung sekolah strategis. Karena mudah dijangkau dan dekat dengan

jalan raya, sehingga siswa maupun guru kaitannya dengan kemudahan secara

logis tidak merasa terbebani untuk berangkat ke sekolah.

b. Kinerja guru yang tinggi

c. Motivasi siswa yang tinggi

d. Supervisor yang tanggap dalam mengatasi masalah yang ditemui dan sangat

memperhatikan kinerja guru

2. Faktor Penghambat

a. Dari segi sumber daya manusianya sendiri yang kurang peduli akan

kemampuan dalam pelaksanaan pembelajaran.

E. Hambatan Penelitian

1. Hambatan yang dirasakan paling utama bagi peneliti ialah jarak lokasi

penelitian cukup jauh. Sehingga butuh biaya yang cukup banyak.

2. Keterbatasan kondisi peneliti untuk mengkaji masalah yang diangkat. Yakni

mata pelajaran PAI. Penelitian ini hanya terbatas pada pelaksanaannya di

sekolah. Tidak mengkaji lebih jauh pengaruh yang berada di luar lingkungan

sekolah.

Page 86: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

74

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian tentang Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Dalam Manajemen Pembelajaran

PAI Di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang, berdasarkan analisis data telah

menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Manajemen Pembelajaran PAI di SMP Islam Al-Azhar 14

Semarang yang meliputi:

a. Perencanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru PAI berupa Silabus

dan RPP yang sangat pokok dalam persiapan pembelajaran. Keduanya

menjadi salah satu tolak ukur kualitas dan kapabilitas seorang tenaga pendidik

dalam menjalankan profesinya. Selain itu, dalam tahap perencanaan

pembelajaran guru mentargetkan materi PAI yang harus dikuasai oleh peserta

didik berupa perilaku-perilaku yang sesuai dengan materi yang disampaikan

oleh guru.

b. Pelaksanaan pembelajaran pada awal pembelajaran guru menyampaikan

materi dengan tanya jawab yang bertujuan memberikan penguatan kepada

peserta didik tentang materi yang telah di sampaikan oleh guru. Dalam

memilih metode juga sudah dilakukan dengan efektif, metode yang dilakukan

guru yaitu peserta didik dijadikan guru untuk menyampaikan materi yang

diberikan oleh guru. Dalam hal ini guru sudah melakukan metode dengan

model PAIKEM untuk menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan. Pada tahap akhir, guru memberikan kesimpulan mengenai

materi yang telah disampaikan, sekalian memberikan kata-kata yang dapat

menimbulkan semangat yang kemudian ditutup dengan doa penutup majelis.

c. Penilaian yang dilakukan terhadap kompetensi yang telah dicapai siswa

dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran PAI, dengan beberapa tehnik,

yakni tes tertulis, tes penugasan dan tes lisan. Pemilihan tehnik tersebut

Page 87: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

75

bergantung pada metode ketika proses pembelajaran. Apabila menggunakan

metode atau pendekatan selain pendekatan lingkungan maka digunakan tes tes

tulis ataupun lisan.

2. Efektivitas manajemen pembelajaran PAI di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses

dapat diketahui berdasarkan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta pengawasan

pembelajaran sebagai berikut:

a. Perencanaan pembelajaran berupa RPP dan silabus sudah dikembangkan

dengan baik, walaupun secara implisit belum dicantumkan kegiatan

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran

sendiri sudah diterapkan kegiatan tersebut. Bahkan di Al-Azhar sendiri

mempunyai kurikulum KTSP Al-Azhar, yang mana kurikulum itu dibuat

sendiri oleh guru, yang telah disepakati oleh kepala sekolah sendiri.

b. Pelaksanaan pembelajaran secara implisit telah menyentuh karakter

pembelajaran eksplorasi, elaborasi ataupun konfirmasi yang sifatnya

berorientasi pada peserta didik sebagaimana yang tercantum dalam Permen No

41 tentang standar proses. Pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Islam

Al-Azhar dapat dikatakan dengan baik, dilihat dari persyaratan pelaksanaan

proses pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran itu sendiri, yang sesuai

dengan Permen No. 41 tentang standar proses.

c. Penilaian yang dilakukan di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang dapat

dikatakan sangat baik. Penilaian dalam standar Proses No. 41 ini mengacu

pula pada Permen No. 20 tahun 2007, penilaian hasil belajar peserta didik

didasarkan pada prinsip-prinsip penilaian yang meliputi: sahih, objektif, adil,

terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan

kriteria, dan akuntabel. Ada beberapa sistem penilaian yang dilakukan di SMP

Al-Azhar, meliputi: nilai tugas, ulangan harian, ulangan mid semester, ulangan

akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian kelulusan.

d. Pengawasan di SMP Al-Azhar dilakukan ada beberapa tahap, diantaranya:

pengawasan pada perencanaan, proses pembelajaran, supervisi dan evaluasi.

Page 88: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

76

Supervisi dilakukan dengan tujuan agar guru dapat mengetahui kelemahan dan

kekurangan dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang dilakukan oleh

kepala sekolah dan pengawas dari pusat dan dilakukan minimal satu semester

satu kali dalam setiap tahunnya. Pengawasan proses pembelajaran ini

mengacu pada Permen Diknas No. 41 yang dimulai dari perencanaan proses

pembelajaran hingga penilaian hasil pembelajaran yang ada.

Berdasarkan analisis di atas, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses dalam manajemen pembelajaran

PAI di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang dilaksanakan dengan efektif.

B. Saran

Melalui hasil analisis dan kesimpulan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses dalam manajemen

pembelajaran PAI di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang, ada beberapa hal yang

perlu untuk diperbaiki dan ditingkatkan. Adapun saran yang ditujukan terhadap

pihak-pihak yang terkait ialah:

1. Kepala sekolah hendaknya memantau aktivitas guru dalam segi apapun, yang

berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran, agar ketika terdapat

kekurangan dapat diperbaiki hingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

2. Waka kurikulum perlu melakukan inovasi-inovasi dan peningkatan terhadap

model yang berkaitan dengan kurikulum di Al-Azhar 14 Semarang.

3. Guru hendaknya dapat menyusun silabus dan RPP dengan baik sehingga

perencanaannya lebih matang. Guru juga harus lebih memperhatikan dalam

pemilihan strategi agar lebih bervariasi. Keterampilan dalam pembelajaran

harus selalu ditingkatkan untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif.

Page 89: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

77

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2006.

_______, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2008.

_______, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

_______, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,

2002.

_______, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta; Rinneka Cipta,

1993.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009.

Handoko, T, Manajemen Edisi II, Yogyakarta: BPKE, 2001.

Hasan, Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,

Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Hidayat, Ara dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, Bandung: EDUCA,

2010.

http://okeeducation.blogspot.com/2008/09/pembelajaran-elaborasi.html, 9 Januari

2011,10.19 am.

http://www.scribd.com/doc/38112197/Pengertian-Eksplorasi-Elaborasi-Konfirmasi, 22

Desember 2010, 11: 48 am.

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang:

RaSAIL Media Group, 2008.

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Margono, S. Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Moloeng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005.

Mulyasa, E, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006.

_______, Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.

Page 90: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

78

_______, Manajemen Berbasis Sekolah: Strategi dan Implementasi, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2007.

Muslich, Mansur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstekstual,

Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algensindo Offset, 2009.

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Cet. 7 Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2008.

Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, BSNP,

2006.

Partanto, Pius A, Kamus Ilmiah Populer Surabaya: Arkola, 2001.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar

Penilaian untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar

Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, Jakarta, Sinar Grafika, 2005.

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005.

Sagala, Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2008.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana, 2006.

Seng, Tan Oon, Educational Psychology : A Practitioner Researcher Approach,

Singapore: Seng Lee Press, 2003.

Shohih Abdul Aziz dan Abdul Majid, At-Tarbiyah Wa Thuruku At-Tadris, Mesir:

Darur Ma’ruf, 1965, Juz 1.

Sisk, Hanry L, Principles of Management a System Appoach to The Management

Proces, Chicago: Publishing Company, 1969.

Sudiyono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2009.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009.

Page 91: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

79

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R

& D, Bandung: Alfabeta, 2006.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung; Alfabeta, 2005.

Suparlan, Membangun Sekolah Efektif, Yogyakarta: HIKAYAT, 2008.

Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2002, Cet. I.

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta :

Rineka Cipta, 2000.

Tim Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Metodologi

Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Departemen Agama RI, 2001.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan, Semarang:

CV Aneka Ilmu, 2003.

Wahyosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.

Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta:

Rineka Cipta, 2008.

Page 92: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

80

Page 93: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

81

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rasmudi, S.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah

Alamat : Jl. Klentengsari No. 1, Pedalangan, Banyumanik, Semarang-

50268

Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa tersebut di bawah ini :

Nama : ARMI ZULAEKHA

NIM : 073311012

Fakultas : Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang

telah melaksanakan penelitian dari tanggal 18 Januari – 18 Februari 2011 di SMP

Islam Al-Azhar 14 Semarang, untuk penulisan Skripsi dengan judul :

Efektivitas Manajemen Pembelajaran PAI Di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

(Tinjauan Terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun

2007 Tentang Standar Proses)

Demikian Surat Keterangan ini kami buat untuk kepentingan yang bersangkutan

dan harap menjadikan maklum.

Page 94: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

82

Lampiran 1

Peserta didik dilatih untuk menyampaikan materi di kelas

Kegiatan proses pembelajaran di kelas

Page 95: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

83

Gedung sekolah SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

Page 96: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

84

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

A. Gambaran umum SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

1. Tinjauan histories

a. Kapan berdirinya SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang ?

b. Siapa yang mempunyai ide gagasan pertama kali?

c. Apa yang melatarbelakangi didirikannya SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang?

d. Apa visi, misi dan tujuan SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang?

2. Struktur organisasi

a. Bagaimana struktur organisasi di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang?

b. Bagaimana keadaan guru dan karyawan yang ada di SMP Islam Al-Azhar 14

Semarang?

3. Bagaimana perkembangan pembelajaran khususnya mata pelajaran PAI dari

tahun ke tahun ?

B. Gambaran Khusus Efektivitas Manajemen Pembelajaran PAI ( Tinjauan

Terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007

Tentang Standar Proses )

1. Kepala Sekolah

a. Apa yang bapak ketahui tentang Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses?

b. Bagaimana kaitan Visi, Misi dan Tujuan pendidikan yang dimiliki SMP

Islam Al-Azhar 14 Semarang dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007?

c. Selama ini, pernahkah bapak mengadakan supervisi pada guru dalam hal

proses pembelajaran di kelas?

d. Pernahkah bapak memberikan motivasi pembelajaran kepada guru-guru?

e. Pernahkah bapak menanyakan kepada guru dalam pembuatan RPP?

Page 97: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

85

f. Apakah bapak melakukan kunjungan kelas saat berlangsungnya proses

belajar mengajar yang dilakukan guru?

g. Pernahkah bapak memberikan ide-ide tentang proses pembelajaran?

h. Bagaimana efektivitas manajemen pembelajaran PAI ditinjau dari Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 di SMP Islam Al-Azhar

14 Semarang?

i. Bagaimana proses manajemen pembelajaran PAI terkait dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007?

j. Bagaimana kebijakan kepala sekolah dalam mengimplementasikan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 dalam meningkatkan

standar proses pembelajaran PAI?

k. Apa kendala-kendala yang dihadapi dan solusi yang dilakukan dalam

pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007?

2. Guru

a. Bagaimana proses pembelajaran PAI, dari segi perencanaan ?

b. Bagaimana Pembelajaran PAI dari segi pelaksanaan ? dan

c. Bagaimana Pembelajaran PAI dari segi evaluasinya?

d. Dalam penggunaan metode, apakah sesuai dengan materi yang

disampaikan?

3. Waka kurikulum

a. Model kurikulum apakah yang digunakan di SMP Islam Al-Azhar 14

Semarang?

b. Perubahan apakah yang dilakukan dalam proses pembelajaran, sejak

lahirnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007?

c. Apakah guru PAI ikut membantu dalam perancangan pembuatan

kurikulum PAI?

Page 98: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

86

Page 99: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

87

Lampiran 4

Observasi Standar Proses Pada Pembelajaran PAI di SMP

Islam Al-Azhar 14 Semarang

A. Komponen Perencanaan Proses pembelajaran

No. Perencanaan Proses Pembelajaran

Tally

Ya Tidak

1. Guru menyiapkan silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2. Komponen silabus meliputi:

a. Identitas mata pelajaran/tema

pelajaran.

b. Standar kompetensi.

c. Kompetensi dasar

d. Materi pembelajaran

e. Kegiatan pembelajaran

f. Indikator pencapaian kompetensi

g. Penilaian

h. Alokasi waktu

i. Sumber belajar.

3. Komponen RPP meliputi:

a. Identitas mata pelajaran

b. Standar kompetensi

c. Kompetensi dasar

d. Indikator pencapaian kompetensi

e. Tujuan pembelajaran

f. Materi ajar

g. Alokasi waktu

Page 100: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

88

h. Metode pembelajaran

i. Kegiatan pembelajaran

j. Penilaian hasil belajar

k. Sumber belajar

B. Komponen Pelaksanaan Proses Pembelajaran

No. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Tally

Ya Tidak

A. Persyaratan Pelaksanaan proses pembelajaran

1. Beban kerja guru PAI di SMP Al azhar 14

Semarang mencakup kegiatan pokok;

merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, membimbing dan melatih

peserta didik, serta melaksanakan tugas

tambahan.

2. Beban kerja guru PAI dalam kegiatan

pokok diatas adalah sekurang-kurangnya

24 (dua puluh empat) jam tatap muka

dalam 1 (satu) minggu.

3. Buku teks pelajaran yang akan digunakan

oleh sekolah dipilih melalui rapat guru

dengan pertimbangan komite sekolah.

4. Rasio buku teks pelajaran untuk peserta

didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran.

5. Guru PAI di SMP Al azhar 14

menggunakan buku panduan, buku

pengayaan dan buku referensi serta

sumber belajar lainnya.

Page 101: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

89

6. Guru PAI membiasakan peserta didik

menggunakan buku-buku dan sumber

belajar lain yang ada di perpustakaan

sekolah.

7. Guru PAI memperhatikan tata kelola

tempat duduk yang disesuaikan dengan

karakteristik peserta didik dan mata

pelajaran, serta aktivitas pembelajaran

yang akan dilakukan.

8. Guru PAI memperhatikan volume dan

intonasi suaranya dalam proses

pembelajaran sehingga dapat didengar

dengan baik oleh peserta didik.

9. Tutur kata guru PAI santun dan dapat

dimengerti oleh peserta didik.

10. Guru PAI menyesuaikan materi pelajaran

dengan kecepatan dan kemampuan belajar

peserta didik.

11. Guru PAI menciptakan ketertiban,

kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan,

dan kepatuhan pada peraturan.

12. Guru PAI memberikan penguatan dan

umpan balik terhadap respons dan hasil

belajar peserta didik selama proses

pembelajaran berlangsung.

13. Guru PAI menghargai peserta didik tanpa

memandang latar belakang agama, suku,

jenis kelamin, dan status sosial ekonomi.

14. Guru PAI menghargai pendapat yang

diungkapkan peserta didik.

Page 102: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

90

15. Guru PAI memakai pakaian yang sopan,

bersih, dan rapi.

16. Guru PAI menyampaikan silabus mata

pelajaran yang diampunya pada tiap awal

semester.

17. Guru PAI memulai dan mengakhiri proses

pembelajaran sesuai dengan waktu yang

dijadwalkan.

B. Pelaksanaan Pembelajaran

18. Dalam kegiatan pendahuluan guru PAI;

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis

dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran.

b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan

dipelajari.

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai.

d. Menyampaikan cakupan materi dan

penjelasan uraian kegiatan sesuai

silabus.

19. Kegiatan inti pembelajaran dilakukan

secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif.

20. Kegiatan inti pembelajaran guru PAI

melakukan kegiatan;

A. Eksplorasi, yang meliputi:

Page 103: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

91

a) Pelibatan peserta didik mencari

informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan

dipelajari dengan belajar dari aneka

sumber.

b) Penggunaan beragam pendekatan

pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar lain.

c) Memfasilitasi terjadinya interaksi

antar peserta didik serta antara

peserta didik dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar

lainnya.

d) Pelibatan peserta didik secara aktif

dalam setiap kegiatan pembelajaran.

e) Memfasilitasi peserta didik

melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.

B. Elaborasi, yang meliputi:

a) Pembiasaan peserta didik membaca

dan menulis yang beragam melalui

tugas-tugas tertentu yang bermakna.

b) Memfasilitasi peserta didik melalui

pemberian tugas, diskusi, dan lain-

lain untuk memunculkan gagasan

baru baik secara lisan maupun

tertulis.

c) Pemberian kesempatan untuk

berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan

Page 104: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

92

bertindak tanpa rasa takut.

d) Memfasilitasi peserta didik dalam

pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif.

e) Memfasilitasi peserta didik

berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar.

f) Memfasilitasi peserta didik membuat

laporan eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis, secara

individual maupun kelompok.

g) Memfasilitasi peserta didik untuk

menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok.

h) Memfasilitasi peserta didik

melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang

dihasilkan.

i) Memfasilitasi peserta didik

melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa

percaya diri peserta didik.

C. Konfirmasi, yang meliputi:

a) Pemberian umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan peserta didik.

b) Pemberian konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber.

Page 105: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

93

c) Memfasilitasi peserta didik

melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar

yang telah dilakukan.

d) Memfasilitasi peserta didik untuk

memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar.

21. Dalam kegiatan penutup guru PAI

melakukan kegiatan;

a) Bersama-sama dengan peserta didik atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan

pelajaran.

b) Melakukan penilaian atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram.

c) Pemberian umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran.

d) Merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling

atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok sesuai

dengan hasil belajar peserta didik.

e) Menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya.

Page 106: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

94

C. Komponen Penilaian Proses Pembelajaran

No. Penilaian Proses Pembelajaran

Tally

Ya Tidak

1. Penilaian dilakukan oleh guru PAI

dimaksudkan untuk mengukur tingkat

pencapaian kompetensi peserta didik.

2. Penilaian dilakukan oleh guru PAI

digunakan sebagai bahan penyusunan

laporan kemajuan hasil belajar.

3. Penilaian dilakukan oleh guru PAI

dimaksudkan untuk memperbaiki proses

pembelajaran.

4. Sebagaimana dalam acuan standar

penilaian, apakah penilaian yang

dilakukan senantiasa memperhatikan

prinsip-prinsip;

5. Sebagaimana dalam acuan standar

penilaian, apakah teknik penilaian yang

dilakukan meliputi hal-hal berikut;

a. Penilaian hasil belajar oleh

pendidik menggunakan berbagai

teknik penilaian berupa; tes,

observasi, penugasan perseorangan

atau kelompok, dan bentuk lain

yang sesuai dengan karakteristik

kompetensi dan tingkat

perkembangan peserta didik.

b. Teknik tes berupa tes tertulis, tes

lisan, dan tes praktik/tes kinerja.

c. Teknik observasi atau pengamatan

dilakukan selama pembelajaran

Page 107: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

95

berlangsung atau di luar kegiatan

pembelajaran.

d. Teknik penugasan baik

perseorangan maupun kelompok

dapat berbentuk tugas rumah atau

proyek.

D. Komponen Pengawasan Proses Pembelajaran

No. Pengawasan Proses Pembelajaran

Tally

Ya Tidak

1. Pemantauan proses pembelajaran

senantiasa dilakukan pada tahap

perencanaan, pelaksanaan, hingga

penilaian hasil pembelajaran.

2. Pemantauan senantiasa dilakukan dengan

cara diskusi kelompok terfokus,

pengamatan, pencatatan, perekaman,

wawacara, dan dokumentasi.

3. Kegiatan pemantauan dilakukan kepala

dan pengawas satuan pendidikan.

4. Supervisi proses pembelajaran senantiasa

dilakukan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, hingga penilaian hasil

pembelajaran

5. Supervisi pembelajaran senantiasa

diselenggarakan dengan cara pemberian

contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.

6. Kegiatan supervisi senantiasa dilakukan

oleh kepala satuan pendidikan.

Page 108: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

96

7. Evaluasi proses pembelajaran

diselenggarakan dengan cara

membandingkan proses pembelajaran

yang dilaksanakan guru dengan standar

proses.

8. Evaluasi proses pembelajaran

diselenggarakan dengan cara

mengidentifikasi kinerja guru dalam

proses pembelajaran sesuai dengan

kompetensi guru.

9. Evaluasi proses pembelajaran dipusatkan

pada keseluruhan kinerja guru dalam

proses pembelajaran.

10. Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan

evaluasi proses pembelajaran diatas

senantiasa dilaporkan kepada pemangku

kepentingan.

11. Penguatan dan penghargaan senantiasa

diberikan kepada guru yang telah

memenuhi standar.

12. Teguran yang bersifat mendidik diberikan

kepada guru yang belum memenuhi

standar. Guru PAI diberi kesempatan

untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih

lanjut.

Page 109: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

97

Lampiran 5

HASIL WAWANCARA

A. Hari/Tanggal : Selasa, 18 dan 19 Januari 2011

Tempat : Ruang guru SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

Waktu : 11.30 WIB

Narasumber : Guru PAI, Ibu Siti Su’aidah S. Ag

1. Peneliti : Bagaimana proses pembelajaran PAI, dari segi

perencanaan ?

Guru PAI :

Dalam tahap perencanaan harus disesuaikan dengan

materi dan ketika awal pembelajaran guru mentargetkan

materi PAI yang harus dikuasai oleh peserta didik berupa

perilaku-perilaku yang sesuai dengan materi itu dengan

tujuan yang diharapkan dapat tercapai, hal itu dilakukan

guna menguasai materi yang dikuasai oleh guru. Misalnya

materi thaharah, guru lebih menekankan peserta didik

untuk mengetahui tatacara dan hal-hal yang berkaitan

dengannya, kemudian ditindak lanjuti di kehidupan sehari-

hari.

2. Peneliti : Bagaimana Pembelajaran PAI dari segi pelaksanaan ?

Guru PAI :

Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI, Sebelum

pembelajaran dilaksanakan, setiap harinya guru

memberikan motivasi kepada peserta didik paling tidak 15

menit, hal ini dilakukan supaya peserta didik termotivasi

dalam melakukan pembelajaran. Sedangkan dalam proses

pembelajaran, guru harus mencari metode yang dapat

membuat peserta didik menjadi lebih menyenangkan,

khususnya untuk kelas VIII yang cenderung lebih ramai

dibandingkan dengan yang lain. Metode yang dilakukan

bukan hanya metode diskusi dan tanya jawab saja,

melainkan dengan cara guru memberikan tema untuk

dijadikan materi, kemudian peserta didik menyampaikan

tema tersebut tetapi materi itu diluar isi buku panduan.

Pada intinya, metode yang digunakan tergantung pada

materi yang akan disampaikan. Kemudian untuk tahap

akhir, guru selalu memberikan tanya jawab kepada peserta

didik dengan tujuan mengingatkan materi yang

disampaikan oleh guru dan biasanya pertanyaan yang

Page 110: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

98

spontan lebih cepat diingat dan dipahami. Selain itu, guru

menyimpulkan materi yang telah disampaikan sekalian

memberikan motivasi.

3. Peneliti : Bagaimana Pembelajaran PAI dari segi evaluasinya?

Guru PAI :

Pada penilaian akhlak / perbuatan dilihat dari

tingkah laku dalam keseharian peserta didik itu sendiri. Dan

selalu memberikan tugas sesuai absensi pada materi PAI,

misalnya dengan cara mencari di dalam Al- Qur’an tentang

sejarah Nabi Nuh, dan bukti yang menceritakan tentang

Nabi Nuh, pengetahuan tentang tokoh cendekiawan muslim

yang ada di Indonesia yang bergerak di bidang kedokteran

beserta gambar dan fotonya. Tugas ini merupakan tugas

individu, yang harus diselesaikan oleh peserta didik,

mereka bisa menanyakan kepada teman, atau keluarga

tentang materi tugas yang diberikan oleh guru.

4. Peneliti : Dalam proses pembelajaran, sumber belajar/buku

panduan apa yang digunakan?

Guru PAI :

Buku panduan PAI digunakan sebagai panduan

pembelajaran yang disediakan oleh sekolah sebagai bahan

panduan pembelajaran. Sebagai bahan perluasan, biasanya

guru memperluas dari bahan-bahan tertentu, seperti koran

atau dari internet yang mendukung dengan materi dengan

tujuan memperdalam tentang materi yang akan diajarkan.

5. Peneliti : Bagaimana bentuk dari RPP mata pelajaran PAI itu

sendiri?

Guru PAI :

RPP untuk mata pelajaran PAI sesuai dengan

standar yang ada sekarang ini, memuat seperti: identitas

mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator pencapaian kompetensi, materi ajar, alokasi

waktu, metode pembelajaran, tujuan pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar dan sumber

belajar.

Page 111: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

99

B. Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Januari 2011

Tempat : Ruang tamu SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

Waktu : 14: 10 WIB

Narasumber : Waka kurikulum, Bapak Komari M. Ag

1. Peneliti : Bagaimana pelaksanaan manajemen pembelajaran

yang ada di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang?

Waka kurikulum :

Dalam segi perencanaan, setiap awal pembelajaran

guru harus menyerahkan silabus, RPP, dan perangkat

pembelajaran. Pelaksanaan, pembelajaran dimulai dari jam

07:00 wib, kegiatan pembelajaran ini siap dimulai seiring

dengan bel pertanda masuk kelas berbunyi. Sebelum

pembelajaran di setiap kelas dimulai, terlebih dahulu

seluruh peserta didik SMP Al-Azhar membaca ikrar (doa

awal pelajaran). Bacaan-bacaan do’a ini rutin dilakukan

oleh seluruh peserta didik di SMP Al-Azhar. Dalam

pengelolaan kelas, sudah menggunakan moving class dalam

pembelajaran, yang terdiri dari 12 kelas dan diterapkan

sejak tahun 2006. Dalam segi penilaian, ada beberapa

sistem penilaian yang dilakukan di SMP Al-Azhar

diantaranya: ulangan harian, ulangan tengah semester, dan

ulangan akhir semester.

2. Peneliti : Kurikulum yang seperti apa yang dipakai di SMP

Islam Al-Azhar 14 Semarang?

Waka kurikulum :

Kurikulum yang dibuat dari pusat dan dari Al azhar

sendiri. Kurikulum yang khusus dari Al-Azhar, hanya

untuk mata pelajaran Bahasa Arab, PAI, dan Qur’an Hadits.

3. Peneliti : Perubahan apakah yang dilakukan dalam proses

pembelajaran, sejak lahirnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007?

Waka kurikulum :

Secara umum SMP Islam Al-Azhar sudah

menerapkan atau berpatokan dalam Permendiknas nomor

41 tahun 2007 tentang standar proses, dilihat dari

pelaksanaannya yang sesuai dengan komponen yang

terdapat pada Permendiknas itu sendiri dimulai dari

perencanaan sampai pengawasan pembelajaran.

Page 112: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

100

C. Hari/Tanggal : Senin, 07 Februari 2011

Tempat : Ruang kepala sekolah SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang

Waktu : 09: 22 WIB

Narasumber : Kepala sekolah, Bapak Rasmudi M. Pd

1. Peneliti : Tinjauan histories tentang gambaran SMP Islam Al-

Azhar 14 Semarang, sejarah berdirinya?

Kepala sekolah :

Sebelum berdirinya SMP, yang bertepatan tahun

1997 sudah ada TK-SD Al-Azhar, ketika sudah sampai

pada tahun tenang dilanjutkan dengan SMP, kemudian

diusulkan dengan berdirinya SMP, karena kebutuhan

setelah lulus dari SD. Disamping itu visi Al-Azhar itu

pendidikan yang berkelanjutan dari TK-SD sampai SMP,

bahkan sampai SMA.

2. Peneliti : Siapa yang mempunyai ide gagasan pertama kali dan

latar belakang didirikannya SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang?

Kepala sekolah :

Ide gagasan pertama kali dalam pendirian SMP Al-

Azhar, yaitu bapak Fuad Ba’asyir sebagai Menteri

Keuangan, beliau menggandeng beberapa orang untuk

bekerja sama dalam mendirikan Al-Azhar di Semarang.

SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang dibangun dengan

dilatarbelakangi oleh beberapa hal, diantaranya: memiliki

landasan yang baik, yaitu anak belajar dengan baik dari

tingkat TK sampai jenjang SMA dan sebagai wadah orang-

orang islam untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah

Islam yang bagus, sehingga pengembangan islam di

Semarang bisa lebih baik.

3. Peneliti : Bagaimana perkembangan pembelajaran khususnya

mata pelajaran PAI dari tahun ke tahun ?

Kepala sekolah :

Proses pembelajaran yang ada di Al-Azhar relative

sama, boleh dikatakan distandarkan, tetapi ada perbedaan

karakteristik setiap sekolah/daerah sehingga memerlukan

sentuhan-sentuhan atau kasus-kasus khusus dan juga

penanganan yang berbeda pula. Setiap saat pasti ada

perubahan dalam proses pembelajaran, tetapi secara umum

proses pembelajaran sudah distandarkan, tinggal

pengembangannya satu nilai tambah dari masing-masing

unit. Misalnya hafalan surat pendek, khitobah dan

penambahan baca tulis Al Qur’an, inovasi-inovasi itu yang

tidak semua sekolah ada, dan itu hanya ada di SMP Al-

Azhar.

Page 113: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

101

4. Peneliti :Kaitannya dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007

tentang standar proses, apakah SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang sudah

menerapkan standar itu?

Kepala sekolah :

Permen diknas dalam proses pendidikan termasuk

bidikannya menteri, bahwa setiap guru berpegangan dengan

permendiknas, karena guru diberi kewenangan untuk

mendesain proses belajar secara baik, pengembangannya

diserahkan seluruhnya pada guru. Menteri hanya mengatur

garis besarnya saja. Di SMP Al-Azhar dalam proses

pembelajaran sudah mengacu pada permendiknas, karena

peraturan itu sudah termasuk landasan yang baku.

5. Peneliti : Bagaimana proses manajemen pembelajaran PAI

terkait dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun

2007?

Kepala sekolah :

Perencanaan, silabus dan RPP sudah

dikembangkan di SMP Al azhar, bahkan Al-Azhar

mempunyai kurikulum KTSP Al-Azhar sendiri, yang mana

kurikulum itu dibuat sendiri oleh guru, yang telah

disepakati oleh kepala sekolah sendiri. Pelaksanaan,

merupakan proses berjalannya pembelajaran, yang mana

dalam persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran yang

meliputi:

a. Rombongan belajar

Di SMP Al-Azhar setiap kelasnya terdiri dari 30

peserta didik, yang mana dalam posisi duduknya antara

perempuan dan laki-laki dipisahkan.

b. Beban kerja minimal guru

Setiap guru dalam kinerjanya harus merencanakan,

melaksanakan dan menilai hasil pembelajaran, dan

menjalankan tugasnya sebagai guru dengan sebaik

mungkin. Beban kerja guru maksimal 24 jam tatap

muka dalam satu minggu.

c. Buku teks pelajaran

Buku paket yang digunakan hanya satu buku

sebagai penunjang dan mempermudah dalam

pembelajaran, yaitu dengan rasio 1:1 permata pelajaran.

Buku paket diputuskan dalam rapat guru, guru

memakai buku apa, dan penerbit siapa dan kemudian

diinformasikan ke peserta didik, agar mereka mencari

sendiri.

d. Pengelolaan kelas

Dalam pengelolaan kelas secara baku sudah

dilakukan dengan baik, tempat duduk, piket, sarana di

Page 114: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

102

kelas, ketertiban, tata tertib, system poin, reward,

punismend, semuanya sudah ada dan di jalankan

dengan baik. Bahkan pada awal tahun, seperti: program

pembelajaran, KKM, kelulusan, telah disampaikan

dengan baik. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran

sudah menggunakan sistem eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi.

Penilaian hasil pembelajaran, ada beberapa system

penilaian yang dilakukan di SMP Al-Azhar diantaranya:

Nilai tugas, ulangan harian, ulangan tengah semester,

ulangan harian bersama, semesteran dan kenaikan kelas.

Bahkan di SMP Al-Azhar selalu menerapkan penilaian

yang bersama-sama, dalam hal soal yang sama pula, tdak

menggunakan soal dari kemendiknas maupun kemenag.

Seluruh materi pada prinsipnya yang membuat adalah

gurunya sendiri, yang kemudian hasil dari penilaian

tersebut di forumkan pada rapat kerja yang disepakati

bersama. Hal ini dilakukan dengan tujuan menstandarkan

semua mata pelajaran.

Di SMP Al azhar terdapat ujian yang sifatnya di

buat oleh Al-Azhar sendiri dalam rangka mengetahui

kualitas Al-Azhar, khususnya untuk mata pelajaran

AQUBA (Al qur’an, dan bahasa arab), dalam

pelaksanaanya dibagi dua tahap: Tahap pertama dilakukan

bagi kelas 9 pada semester 1 dan tahap kedua bagi kelas 7

dan 8 pada semester 2, untuk kelas 9 harus dilakukan pada

semester satu, karena pada semester dua digunakan untuk

ujian nasional, hal itu dilakukan untuk menstandarkan mata

pelajaran AQUBA. Penilaian yang dilakukan oleh guru,

dengan tujuan untuk pemetaan dari Al azhar, agar kualitas

bisa setara dan disepakati bersama. Pada segi penilaian,

prinsip-prinsip penilaianpun sudah diterapkan dengan baik.

Dan pengawasan pembelajaran, di SMP Al azhar

dilakukan ada beberapa tahap, diantaranya:

a. Pengawasan pada perencanaan

Meliputi pembuatan silabus, RPP, dan lain-lain

yang dilakukan pada awal tahun.

b. Pengawasan pada proses pembelajaran

Meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaa

proses pembelajaran yang dilakukan dengan sebaik

mungkin.

c. Supervisi

Supervisi dilakukan ada dua macam,

yaitu:Supervisi klinis, supervisi yang dilakukan di

dalam kelas, sehingga pengawas akan mengetahui

Page 115: IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · Skripsi ini membahas implementasi Permendiknas nomor

103

kekurangan dan kelemahan pada masing-masing guru.

Dan supervisi proses, supervisi yang dilakukan ketika

di dalam kelas, untuk mengetahui kegiatan di kelas

sekaligus menentukkan kelemahan dan kekurangan

masing-masing guru.

Supervisi dilakukan dengan tujuan agar guru dapat

mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam

melaksanakan proses pembelajaran, supervisi dilakukan

oleh kepala sekolah dan pengawas dari pusat dan

dilakukan minimal satu semester satu kali dalam setiap

tahunnya.

d. Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan merupakan tahap dari

supervisi kelas, yang kemudian ditemukan kelemahan

dan kekurangannya sekaligus diadakan tindak lanjutnya

yang berupa pembinaan oleh kepala sekolah, pelatihan,

worshop, training, dll. Hal ini dilakukan untuk

mengevaluasi kinerja guru dalam proses pembelajaran.

6. Peneliti : Bagaimana efektivitas manajemen pembelajaran PAI

ditinjau dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun

2007 di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang?

Kepala sekolah :

Proses pembelajaran dilakukan yang di mulai dari

perencanaan sampai pelaporan terhadap orang tua murid,

pada prinsipnya sudah secara efektif dijalankan, karena

semuanya mengacu pada permen diknas nomor 41 tahun

2007 tentang standar proses.

7. Peneliti : Apa kendala-kendala yang dihadapi dan solusi yang

dilakukan dalam pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007?Perubahan apakah yang dilakukan dalam proses

pembelajaran, sejak lahirnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007?

Kepala sekolah :

Kendala dalam pembelajaran yaitu pada

manusianya, model dan perangkat apapun, jika manusia

siap bergerak pasti akan baik pula.kendala yang lain juga

keterbatasan waktu dan tenaga, dan tugas-tugas lain yang

berkaitan dengan pembelajaran yaitu kendala waktu.

Melihat hal demikian, sudah sepatutnya

memperbaiki system yang ada, yaitu dengan jalan memanaj

waktu dengan baik, menerapkan model waktu yang

deatline. Sedangkan dari segi sarana dan prasarana di SMP

Al-Azhar sudah baik dan lengkap, tinggal manusianya saja

yang menjalankannya.