105
SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE REPLACE PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL BALIKPAPAN-SAMARINDA SEKSI 3 BANTUAS KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR INDRI HASDIAN NIM : 150309267092 POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALIKPAPAN 2018

SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI

METODE REPLACE PADA PROYEK PEMBANGUNAN

JALAN TOL BALIKPAPAN-SAMARINDA SEKSI 3 BANTUAS

KALIMANTAN TIMUR

TUGAS AKHIR

INDRI HASDIAN

NIM : 150309267092

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BALIKPAPAN

2018

Page 2: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

i

SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI

METODE REPLACE PADA PROYEK PEMBANGUNAN

JALAN TOL BALIKPAPAN-SAMARINDA SEKSI 3 BANTUAS

KALIMANTAN TIMUR

TUGAS AKHIR

KARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU

SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA

DARI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

INDRI HASDIAN

NIM : 150309267092

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BALIKPAPAN

2018

Page 3: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

ii

LEMBAR PENGESAHAN

SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI

METODE REPLACE PADA PROYEK PEMBANGUNAN

JALAN TOL BALIKPAPAN-SAMARINDA SEKSI 3 BANTUAS

KALIMANTAN TIMUR

Disusun Oleh :

INDRI HASDIAN

NIM : 150309267092

Pembimbing I Pembimbing II

Karmila Achmad, S.T., M.T. NIP/NIK. 19790317 200701 2 017

Drs. Sunarno, M.Eng.

NIP/NIK. 19640413 199003 1 015

Penguji I Penguji II

Ir. Ali Arifin Soeparlan, M.T.

NIP/NIK . 2018.90.001

Ezra Hartarto Pongtuluran, S.T., M.Eng.

NIP/NIK. 2018.90.002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Sipil

Drs. Sunarno, M.Eng.

NIP/NIK. 19640413 199003 1 015

Page 4: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Indri Hasdian

Tempat/Tgl Lahir : Balikpapan, 14 Desember 1995

NIM : 150309267092

Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang berjudul “SOIL CEMENT

SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE REPLACE PADA PROYEK

JALAN TOL BALIKPAPAN-SAMARINDA SEKSI 3 KALIMANTAN TIMUR”

adalah bukan merupakan hasil karya tulis orang lain, baik sebagian maupun

keseluruhan, kecuali dalam kutipan yang kami sebutkan sumbernya.

Demikian pernyataan kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Balikpapan, Juni 2018

Mahasiswa,

INDRI HASDIAN

NIM : 150309267092

Page 5: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

iv

Segala puji dan syukur kepada ALLAH SWT dengan Kesempatan yang diberikan

untuk menyelesaikan tugas akhir dan telah menghadirkan mereka yang selalu

memberi semangat dan doa yang tiada henti-hentinya

Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada Bapak dan Mama tercinta

Asmadiansyah dan Sri Hastuti

Saudaraku dan Saudariku yang kusayangi

Shiyam Ramadhan, Dwi Lindri Hasdian, Ariyani Hasdian, Derit N.S.S.

Sahabat-sahabatku

Seluruh karyawan PT.Wijaya Karya (persero) Tbk. Seksi 3 dan Junction BAL-SAM

Berserta teman-teman kelas 3ts1 2015 yang aku banggakan

Page 6: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

v

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademis Politeknik Negeri Balikpapan, saya bertanda tangan di

bawah ini :

Nama : Indri Hasdian

NIM : 150309267092

Program Studi : Teknik Sipil

Judul TA : Soil Cement sebagai alternatif pengganti metode Replace

pada proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan-

Samarinda seksi 3 Bantuas Kalimantan Timur.

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan hak

kepada Politeknik Negeri Balikpapan untuk menyimpan, mengalih medis atau

format-kan, mengelola dalam bentuk pengkalan data (database), merawat, dan

mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Bantuas

Pada Tanggal : Juni 2018

Yang Menyatakan

INDRI HASDIAN

NIM :150309267092

Page 7: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

vi

Page 8: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

vi

ABSTRACT

The base soil layer on the highway construction serves to receive the load

from the pavement layer above it. Generally the damage caused by the lack of

stabilization in the basecoat. In the Balikpapan-Samarinda toll road project, the

3-village Bantuas-Kecamatan Palaran, Samarinda, East Kalimantan section, the

type of basecoat is generally black soil with a specific gravity of 2.476 and sand

of 2.486 density. Since the type of black soil and granular sand is correlated with

the CBR value of ˂6% it is necessary to do the stabilization work on the ground.

The stabilization used is the replace method but considering the location of the

project which is far from the quarry with inadequate road conditions it is

necessary to alternate type of soil cement basic soil stabilization.

In the planning of soil cement stabilization, the test to increase the

original soil CBR value with cultivated variation of 3% and 5% of cement using

ASTM method D - 1883 / AASHTO T - 193 450 - S. The research was conducted

at PT.WIKA Laboratory section 3. Time used in this study is April 2018-June

2018. The total number of specimens used overall are 30 specimens with 2

variations of cement addition of 3% and 5% of each 10 and original test

specimens on each soil 5.

Based on laboratory testing, the sand soil classified USCS belongs to the

class of soil SC which is sand berlanau whereas according to AASHTO T 89-02

specimens included in class A-3 that is fine sand and black soil in USCS

classification including in ML type soil is organic lanau while according to

AASHTO T 89-02 included in terlanau land. The average value of CBR of sand is

16.51%, with the addition of 3% and 5% cement yielding CBR value of 146.79%

and 147.04% (qualified SNI 1744: 2012) so it can be used as an alternative to

replace method. While the average value of CBR of black soil amounted to 1.75%,

the addition of 3% and 5% cement yielded the CBR value to 3.96% and 11.88%

(not qualified).

KEY WORDS : Black Land, Sand, CBR, Stabilization, Soil Cement, USCS,

AASHTO T 89-02.

Page 9: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

vii

ABSTRAK

Lapisan tanah dasar pada konstruksi jalan raya berfungsi untuk menerima

beban dari lapisan perkerasan diatasnya. Umumnya kerusakan yang terjadi akibat

kurangnya stabilisasi pada lapisan tanah dasar. Pada proyek pembangunan jalan

tol Balikpapan-Samarinda, seksi 3-desa Bantuas-Kecamatan Palaran, Samarinda,

Kalimantan Timur, jenis lapisan tanah dasar umumnya berupa tanah hitam dengan

berat jenis 2,476 dan pasir dengan berat jenis 2,486. Karena jenis tanah hitam dan

pasir bersifat granular berkorelasi dengan nilai CBR ˂6% maka perlu dilakukan

pekerjaan stabilisasi pada tanah dasar tersebut. Stabilisasi yang digunakan adalah

metode replace namun mempertimbangkan mengenai letak lokasi proyek yang

jauh dari quarry dengan kondisi jalan yang tidak memadai maka perlu alternatif

jenis stabilisasi tanah dasar berupa soil cement.

Dalam perencanaan stabilisasi soil cement, pengujian untuk meningkatkan

nilai CBR tanah original dengan ditambakan variasi 3% dan 5% semen

menggunakan metode ASTM D - 1883 / AASHTO T - 193 450 – S. Penelitian

dilakukan di Laboratorium PT.WIKA seksi 3. Waktu yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu bulan April 2018-Juni 2018. Jumlah benda uji yang digunakan

secara keseluruhan adalah 30 benda uji dengan 2 variasi penambahan semen 3%

dan 5% masing-masing 10 dan benda uji original pada tiap tanah 5.

Berdasarkan pengujian Laboratorium, tanah pasir diklasifikasi USCS

termasuk ke dalam golongan tanah SC yaitu pasir berlanau sedangkan menurut

AASHTO T 89-02 benda uji termasuk dalam golongan A-3 yaitu pasir halus dan

tanah hitam dalam klasifikasi USCS termasuk dalam golongan tanah ML yaitu

lanau organic sedangkan menurut AASHTO T 89-02 termasuk dalam tanah

berlanau.Nilai rata-rata CBR pasir sebesar 16,51%, dengan penambahan 3% dan

5% semen menghasilkan nilai CBR sebesar 146,79% dan 147,04% (memenuhi

syarat SNI 1744 : 2012) sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti

metode replace . Sedangkan rata-rata nilai CBR tanah hitam sebesar 1,75%,

penambahan 3% dan 5% semen menghasilkan nilai CBR menjadi 3,96% dan

11,88% (tidak memenuhi syarat).

KATA KUNCI: Tanah Hitam, Pasir, CBR , Stabilisasi, Soil Cement, USCS,

AASHTO T 89-02.

Page 10: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyusun

laporan Tugas Akhir dengan judul “Soil Cement sebagai alternatif Pengganti

metode Replace pada proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda seksi

3 Bantuas Kalimantan Timur”.

Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan

kurikulum guna menyelesaikan studi Diploma pada jurusan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Balikpapan.

Selama penyusunan Tugas Akhir ini Penulis banyak menerima kritik dan saran,

dukungan dan bimbingan serta petunjuk-petunjuk yang senatiasa sangat

bermanfaat. Tak lupa Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Ramli, S.E, M.M sebagai Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.

2. Bapak Drs. Sunarno, M.Eng. sebagai Ketua Program Studi Teknik Sipil

Politeknik Negeri Balikpapan.

3. Karmila Achmad, ST., MT sebagai dosen pembimbing I yang telah

membimbing dan memberikan pengarahan selama pengerjaan tugas akhir ini.

4. Bapak Drs. Sunarno, M.Eng sebagai dosen pembimbing II yang telah

membimbing dan memberikan pengarahan selama pengerjaan tugas akhir ini.

5. Seluruh dosen, staf dan karyawan Jurusan Teknik Sipil di Politeknik Negeri

Balikpapan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

6. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan kelancaran

pengerjaan tugas akhir ini.

7. Sahabat-sahabat tersayang dan seorang teman yang selalu memberikan support

dan selalu membantu selama penyusunan Tugas Akhir ini.

8. Seluruh teman angkatan 2015 Teknik Sipil di Politeknik Negeri Balikpapan

yang telah membantu selama penyusunan tugas akhir ini hingga selesai.

9. Bapak Said Hidayat, Bapak Riza, mas Triwibowo, mas Arif N, bang Dodik,

Illyas, mba Wulan, mba Iz, mba Olif, Irma, Rizka,Winda, mba Era dan mas

Page 11: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

ix

Arif Seluruh karyawan PT.Wijaya Karya (persero) Tbk. Seksi 3 dan Junction

BAL-SAM

10. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyusunan tugas akhir ini hingga selesai.

Penulis menyadari tugas akhir ini bukanlah karya yang sempurna dan

masih banyak ditemui kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, segala kritik

dan saran yang membangun untuk kesempurnaan tugas akhir ini demi kebaikan

dimasa yang akan datang sangat diharapkan.

Balikpapan,08 Juni 2018

Indri Hasdian

Page 12: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN......................................................................................... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................. iv

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.3 Batasan Masalah................................................................................................. 2

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 2

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tanah .................................................................................................................. 3

2.2 Klasifikasi Tanah ............................................................................................... 4

2.3 Rigid Pavement .................................................................................................. 9

2.4 Replace ............................................................................................................... 9

2.5 Semen ................................................................................................................. 9

2.6 Soil Cement ........................................................................................................ 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................. 11

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 11

3.3 Peralatan ........................................................................................................... 12

3.4 Bahan Uji ......................................................................................................... 13

3.5 Variasi Benda Uji ............................................................................................. 14

Page 13: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

xi

3.6 Pembuatan benda uji dan penamaannya .......................................................... 14

3.7 Tahapan Penelitian ........................................................................................... 15

3.8 Pengujian Kadar Air ......................................................................................... 16

3.9 Pengujian Berat Jenis ....................................................................................... 16

3.10 Pengujian Distribusi Ukuran Tanah ................................................................ 17

3.11 Pemadatan Tanah ............................................................................................ 17

3.12 Pengujian CBR (California Bearing Ratio) Laboratorium ............................. 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum ............................................................................................................... 23

4.2 Uji Karakteristik Benda Original ..................................................................... 23

4.2.1 Uji Karakteristik Benda Uji Original Pasir STA 62+200 ...................... 23

4.2.2 Uji Karakteristik Benda Uji Original Tanah Hitam STA 55+100 ......... 28

4.3 Pemadatan Benda Uji Original ........................................................................ 32

4.3.1 Pemadatan Benda Uji Original Pasir STA 62+200 .............................. 32

4.3.2 Pemadatan Benda Uji Original Tanah Hitam STA 55+100 ................... 33

4.4 Pengujian CBR Benda Uji Original ................................................................. 35

4.4.1 Pengujian CBR Benda Uji Original Pasir STA 62+200 ......................... 35

4.4.2 Pengujian CBR Benda Uji Original Tanah Hitam STA 55+100 ............ 36

4.5 Perencanaan Campuran Benda Uji Soil Cement .............................................. 37

4.6 Pemadatan Benda Uji Soil Cement ................................................................. 38

4.6.1 Pemadatan Benda Uji Soil Cement Pasir + 3% semen .......................... 38

4.6.2 Pemadatan Benda Uji Soil Cement Pasir + 5% semen .......................... 39

4.6.3 Pemadatan Benda Uji Soil Cement Tanah Hitam + 3% semen ............. 41

4.6.4 Pemadatan Benda Uji Soil Cement Tanah Hitam + 5% semen ............. 42

4.7 Pengujian CBR Benda Uji Soil Cement ......................................................... 44

4.7.1 Pengujian CBR Benda Uji Soil Cement Pasir + 3% semen ................... 44

4.7.2 Pengujian CBR Benda Uji Soil Cement Pasir + 5% semen ................... 45

4.7.3 Pengujian CBR Benda Uji Soil Cement Tanah Hitam + 3% semen ...... 46

4.7.4 Pengujian CBR Benda Uji Soil Cement Tanah Hitam + 5% semen ...... 47

7.8 Hubungan Penambahan semen terhadap peningkatan nilai CBR ................... 48

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 49

Page 14: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

xii

5.2 Saran ................................................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 50

LAMPIRAN ........................................................................................................... 51

Page 15: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Nilai-nilai Batas Atterberg untuk sub kelompok Tanah.................... 7

Gambar 3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................... 8

Gambar 3.2 Tahapan Penelitian ........................................................................... 15

Gambar 4.1 Batas Gradasi Pasir STA 62+200. ................................................... 25

Gambar 4.2 Batas Gradasi Tanah Hitam STA 55+100 ....................................... 29

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan

Kepadatan Pasir STA 62+200 ....................................................... 33

Gambar 4.4 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan

Kepadatan Tanah Hitam STA 55+100 ............................................ 34

Gambar 4.5 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan

Kepadatan Pasir+semen 3% ............................................................39

Gambar 4.6 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan

Kepadatan Pasir+semen 5% ............................................................. 40

Gambar 4.7 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan

Kepadatan Tanah Hitam +semen 3% .............................................. 42

Gambar 4.8 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan

Kepadatan Tanah Hitam +semen 5% .............................................. 43

Page 16: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Batasan berat jenis untuk beberapa jenis tanah ......................................... 3

Tabel 2.2 Indeks plastisitas dan jenis tanah ............................................................. 3

Tabel 2.3 Klasifikasi Tanah Berdasarkan AASHTO ............................................... 5

Tabel 2.4 Klasifikasi tanah Berdasarkan Sistem Unified (USCS)............................ 8

Tabel 2.5 Persyaratan untuk lapis pondasi soil cement ........................................... 10

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kadar Air pada pasir STA 62+200 .............................. 24

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Distribusi Ukuran Butir Pasir ...................................... 25

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Berat jenis pada pasir STA 62+200 26 ........................ 26

Tabel 4.4 Rekapitulasi Pengujian Pasir STA 62+200 ............................................ 27

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Kadar Air pada Tanah Hitam STA 55+100 ................. 28

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Distribusi Ukuran Butir Tanah Hitam STA 55+100 .... 29

Tabel 4.7 Hasil Pengujian berat jenis pada Tanah Hitam STA 55+100 ................. 30

Tabel 4.8 Rekapitulasi Pengujian Tanah Hitam STA 55+100 ................................ 31

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Pemadatan Pasir STA 62+200 ...................................... 32

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Pemadatan Tanah Hitam STA 55+100 ....................... 34

Tabel 4.11 Hasil pembacaan pengujian CBR Pasir STA 62+200 ............................ 35

Tabel 4.12 Hasil penetrasi CBR Pasir STA 62+200 ................................................ 36

Tabel 4.13 Hasil pembacaan pengujian CBR Tanah Hitam STA 55+100 .............. 36

Tabel 4.14 Hasil penetrasi CBR Tanah Hitam STA 55+100 .................................. 37

Tabel 4.15 Perencanaan Campuran Soil Cement ................................................... 37

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Pemadatan Pasir + semen 3% ..................................... 38

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Pemadatan Pasir + semen 5% ..................................... 40

Tabel 4.18 Hasil Pengujian Pemadatan Tanah Hitam + semen 3 % ...................... 41

Tabel 4.19 Hasil Pengujian Pemadatan Tanah Hitam + semen 5 % ....................... 43

Tabel 4.20 Hasil pembacaan pengujian CBR Soil Cement Pasir +3% semen ........ 44

Tabel 4.21 Hasil penetrasi CBR Tanah Hitam STA 55+100 .................................. 45

Tabel 4.22 Hasil pembacaan pengujian CBR Soil Cement Pasir +5% semen ........ 45

Tabel 4.23 Hasil penetrasi CBR Soil Cement Pasir +5% semen ............................ 46

Tabel 4.24 Hasil pembacaan pengujian CBR Soil Cement Tanah ......................... 46

Page 17: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

xv

Tabel 4.26 Hasil pembacaan pengujian CBR Tanah Hitam + 5% semen .............. 47

Tabel 4.27 Hasil penetrasi CBR Tanah Hitam + semen 5% .................................. 48

Tabel 4.28 Hasil dari pengujian CBR .................................................................... 48

Page 18: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Pengujian pada Benda Uji

Lampiran 2. Dokumentasi Benda Uji dan Alat-alat yang digunakan

Lampiran 3. Dokumentasi Pelaksanaan Pengujian Benda Uji yang akan digunakan

Page 19: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

BAB I

PENDAHULUAN

Page 20: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lapisan tanah dasar pada konstruksi jalan raya berfungsi untuk menerima

beban dari lapisan perkerasan diatasnya. Kerusakan pada perkerasan rigid

pavement umumnya berupa pumping, popouts, punchout yang terjadi akibat

kurangnya stabilisasi pada lapisan tanah dasar. Pada proyek pembangunan jalan

Tol Balikpapan-Samarinda, seksi 3, desa Bantuas, kecamatan Palaran, Samarinda,

Kalimantan Timur, jenis lapisan tanah dasar umumnya berupa tanah hitam dengan

berat jenis 2,476 dan pasir dengan berat jenis 2,486 . Karena jenis tanah hitam dan

pasir bersifat granular berkolerasi dengan nilai CBR < 6% maka, perlu dilakukan

pekerjaan stabilisasi pada tanah dasar tersebut.

Umumnya upaya stabilisasi tanah dasar yang dilakukan adalah metode

replace. Namun pada lokasi proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-

Samarinda, seksi 3, desa Bantuas, kecamatan Palaran, Samarinda, Kalimantan

Timur yang letaknya jauh dari lokasi quarry dengan kondisi jalan yang tidak

memadai sehingga perlu alternatif jenis stabilisasi tanah dasar.

Soil cement merupakan metode perbaikan untuk mengurangi besar

lendutan. Nilai koefisien korelasi antara lendutan dan konfigurasi soil cement

adalah 0,654-0,952. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat-sangat kuat

untuk mereduksi lendutan (Fendi, 2015). Sehingga alternatif dari stabilisasi tanah

di proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda, seksi 3, desa Bantuas,

kecamatan Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur adalah metode soil cement

karena sifat semen Portland yang mampu meningkatkan daya lekat antar butiran

pasir pada lapisan tanah diharapkan mampu meningkatkan daya dukung tanah.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana klasifikasi yang terdapat dalam jenis tanah pasir dan tanah hitam

menurut AASHTO dan USCS di daerah Bantuas tepatnya STA 62+200 dan STA

55+100?

Page 21: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

2

2. Bagaimana pengaruh penambahan 3% dan 5% semen terhadap nilai pengujian

CBR Laboratorium?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilaksanakan pada studi kasus Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-

Samarinda seksi 3-desa Bantuas-kecamatan Palaran, Samarinda, Kalimantan

Timur.

2. Material yang diuji adalah tanah hitam STA 55+100 – STA 57+200 (CBR

2,30%) dan pasir STA 62+200 – STA 64+600 (CBR 2,50%) lokal yang terdapat

pada badan jalan.

3. Contoh benda uji diambil dari lokasi pada cuaca cerah.

4. Pengujian dan Perhitungan mengacu spesifikasi umum Dirjen Bina Marga

2010 Revisi 3 Lapis Pondasi semen tanah / Soil Cement Base (SCB).

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui termasuk jenis tanah apa yang terdapat di daerah bantuas

tepatnya STA 62+200 dan STA 55+100 sesuai dengan kalsifikasi yang

dilakukan dalam kalasifikasi AASHTO dan USCS.

2. Mengetahui pengaruh penambahan semen terhadap nilai parameter pengujian

Laboratorium.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh pengetahuan mengenai pengaruh pencampuran 3% dan 5%

semen dengan tanah hitam dan pasir lokal terhadap nilai CBR Laboratorium.

2. Memberikan solusi paling efektif mengenai penanganan tanah berpasir dan

tanah hitam di lokasi proyek apabila menggunakan metode soil cement.

Page 22: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

BAB II

LANDASAN TEORI

Page 23: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tanah

Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai

himpunan mineral, bahan organik dan endapan-endapan yang relatif lepas (loose),

yang terletak di atas batuan dasar (bedrock) (Hardiyatmo,2006). ( Das 1998)

mendefinisikan tanah sebagai bahan yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-

mineral padat yang tidak tersendimentasi (terikat secara kimia) antara satu sama

lain dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat)

disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang–ruang kosong antara partikel-

partikel padat tersebut. Batasan berat jenis untuk beberapa jenis tanah dapat

dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Batasan berat jenis untuk beberapa jenis tanah

Sumber : Hary Christady Hardiyatmo,2002

Tabel 2.2. Indeks plastisitas dan jenis tanah

Sumber :Braja M. Das, 1985

Jenis Tanah Batas berat jenis

Pasir 2,65-2,68

Kerikil

Lanau Organik 2.62-2.68

Lempung Organik 2,58-2,65

Lempung Anorganik 2,68-2,75

Humus 1,37

Gambut 1,25-1,80

Jenis Tanah Batas Tingkat Plastisitas

Pasir IP = 0 Tidak Plastis

Lanau 0 < IP ≤ 7 Plastisitas rendah

Lempung Berlanau 7 < IP ≤ 17 Plastisitas sedang

Lempung Organik IP ≤ 7 Plastisitas tinggi

Page 24: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

4

2.2 Klasifikasi Tanah

Klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah

yang berbeda-beda tetapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompok-

kelompok berdasarkan pemakaiannya. Sistem klasifikasi memberikan suatu

bahasa yang mudah untuk menjelaskan secara singkat sifat-sifat umum tanah yang

sangat bervariasi tanpa penjelasan yang terinci (Das, 1995).

Sistem klasifikasi tanah dimaksudkan untuk memberikan informasi

tentang karakteristik dan sifat-sifat fisik tanah serta mengelompokkan sesuai

dengan perilaku umum tanah tersebut. Tujuan klasifikasi adalah untuk

menentukan kesesuaian terhadap pemakaian tertentu, serta untuk

menginformasikan tentang keadaan tanah dari suatu daerah kepada daerah lainnya

dalam bentuk berupa data dasar.

Klasifikasi tanah juga berguna untuk studi yang lebih terperinci mengenai

keadaan tanah tersebut serta kebutuhan pengujian untuk studi yang lebih

terperinci mengenai keadaan tanah tersebut serta kebutuhan pengujian untuk

menentukan sifat teknis tanah, seperti karakteristik pemadatan, kekuatan tanah,

berat isi dan sebagainya (Bowles, 1989). Ada dua cara klasifikasi yang umum

digunakan :

1. Sistem klasifikasi AASHTO

Sistem klasifikasi AASHTO (American Association of Stage Highway and

Transportation Official) dikembangkan pada tahun 1929 dan mengalami

beberapa kali revisi hingga tahun 1945 dan dipergunakan hingga sekarang,

yang diajukan oleh Commite on Classification of Material for subgrade and

Granular Type Road of the Highway Research Board (ASTM Standar NO. D-

3282, AASHTO model M145). Sistem klasifikasi ini bertujuan untuk

menentukan kualitas tanah guna pekerjaan jalan yaitu lapis dasar (sub-base)

dan tanah dasar (subgrade).

Sistem ini didasarkan pada kriteria sebagai berikut :

a. Ukuran butir

Kerikil adalah bagian tanah yang lolos saringan dengan diameter 75 mm

dan tertahan pada saringan diameter 2 mm (NO. 10). Pasir adalah bagian

tanah yang lolos saringan dengan diameter 2 mm dan tertahan pada

Page 25: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

5

saringan diameter 0,0075 mm (No. 200). Lanau dan lempung adalah

bagian tanah yang lolos saringan dengan diameter 0,0075 mm (No. 200).

b. Plastisitas

Nama berlanau dipakai apabila bagian-bagian yang halus dari tanah

mempunyai indeks plastisitas (IP) sebesar 10 atau kurang dan nama

berlempung dipakai bila bagian-bagian yang halus dari tanah mempunyai

indeks plastisitas sebesar 11 atau lebih.

c. Apabila ditemukan batuan (ukuran lebih besar dari 75 mm) dalam contoh

tanah yang akan diuji maka batuan-batuan tersebut harus dikeluarkan

terlebih dahulu, tetapi presentasi dari batuan yang dikeluarkan tersebut

harus dicatat.

Sistem klasifikasi AASHTO membagi tanah ke dalam 7 kelompok utama

yaitu A-1 sampai dengan A-7. Tanah berbutir yang 35% atau kurang dari jumlah

butiran tanah tersebut lolos ayakan No.200 diklasifikasikan ke dalam kelompok

A-1, A-2, dan A-3. Tanah berbutir yang lebih dari 35% butiran tanah tersebut

lolos ayakan No.200 diklasifikasikan ke dalam kelompok A-4, A-5, A-6, dan A-7.

Butiran dalam kelompok A-4 sampai dengan A-7 tersebut sebagian besar

adalah lanau dan lempung. Untuk mengklasifikasikan tanah, maka data yang

didapat dari percobaan laboratorium dicocokkan dengan angka-angka yang

diberikan dalam Tabel 2.3. Kelompok tanah dari sebelah kiri adalah kelompok

tanah baik dalam menahan beban roda, juga baik untuk lapisan dasar jalan.

Sedangkan semakin ke kanan kualitasnya semakin berkurang.

Tabel 2.3 Klasifikasi Tanah Berdasarkan AASHTO

Klasifikasi Umum Tanah berbutir

(35% atau kurang dari seluruh contoh tanah lolos

ayakan No.200) Klasifikasi kelompok A-1

A-3

A-2

A-1-a A-1-b A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-

7

Analisis ayakan

(%lolos)

No.10

No.40

No.200

Maks 50

Maks 30

Maks 15

Maks

50

Maks

25

Min 51

Maks

10 Maks 35 Maks 35

Maks

35

Maks

35

Page 26: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

6

Klasifikasi Umum Tanah berbutir

(35% atau kurang dari seluruh contoh tanah lolos

ayakan No.200)

Sifat fraksi yang

lolos ayakan No.40

Batas cair (LL)

Indeks Plastisitas

(PI)

Maks 6

NP

Maks

40

Maks

10

Min 41

Maks

10

Maks

40

Min 11

Min 41

Min 41

Tipe Material yang

paling dominan

Batu

pecah,

kerikil,

dan

pasir

Pasir

halus

Kerikil dan pasir yang berlanau atau

berlempung

Penilaian sebagai

bahan tanah dasar

Baik sekali sampai baik

Klasifikasi umum Tanah berbutir

Lebih dari 35% dari seluruh contoh tanah lolos ayakan

No.200

Klasifikasi

kelompok

A-4 A-5 A-6 A-7

Analisis ayakan

(%lolos)

No.10

No.40

No.200

Min

36

Min

36

Min

36

Min 36

Sifat fraksi yang

lolos ayakan No.40

Batas Cair

Indeks Plastisitas

Maks

40

Maks

10

Maks

41

Maks

10

Maks

40

Maks

11

Min 41

Min 41

Tipe material yang

paling dominan

Tanah berlanau Tanah Berlempung

Penilaian sebagai

bahan tanah dasar

Biasa sampai jelek

Sistem klasifikasi AASHTO secara garis besar membagi tanah dalam dua

kategori pokok, yaitu tanah berbutir kasar dan tanah berbutir halus, yang

dipisahkan oleh saringan No. 200. Tanah dianggap sebagai tanah berbutir halus

jika lebih dari 35% tanah lolos saringan No. 200. Gambar 2.1 menunjukkan

rentang nilai dari batas cair (liquid limit) dan indeks plastisitas (plasticity index)

untuk tanah dalam sub kelompok A-2, A-4, A-5, A-6, da A-7.

Page 27: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

7

Gambar 2.1 Nilai-nilai Batas Atterberg untuk Sub kelompok Tanah.

(Sumber : Hary Christady, 1992)

2. Sistem klasifikasi Unified (USCS)

Sistem klasifikasi tanah unified atau Unified Soil Classification System (USCS)

mengklasifikasikan tanah ke dalam dua kategori utama yaitu :

a. Tanah berbutir kasar (coarse-grained soil), yaitu tanah kerikil dan pasir

kurang dari 50% berat total contoh tanah lolos saringan No.200 Simbol

untuk kelompok ini adalah G untuk tanah berkerikil dan S untuk tanah

berpasir. Selain itu juga dinyatakan gradasi tanah dengan simbol W untuk

tanah bergradasi baik dan P untuk tanah bergradasi buruk.

b. Tanah berbutir halus (fine grained soil), yaitu tanah yang lebih dari 50%

berat contoh tanahnya lolos dari saringan No.200. Simbol kelompok ini

adalah C untuk lempung anorganik dan O untuk lanau organik. Simbol Pt

digunakan untuk gambut (peat), dan tanah dengan kandungan organik

tinggi. Plastisitas dinyatakan dengan L untuk plastisitas rendah dan H untuk

plastisitas tinggi. Dapat dilihat pada Tabel 2.4. menunjukkan Klasifikasi

tanah Berdasarkan Sistem Unified (USCS) sebagai berikut:

Page 28: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

8

Tabel 2.4. Klasifikasi tanah Berdasarkan Sistem Unified (USCS) DivisiUtama Simbol NamaUmum KriteriaKlasifikasi

Tan

ah b

erbuti

rkas

ar≥

50

% b

uti

ran

tert

ahan

sar

ingan

No

. 2

00 Ker

ikil

50

%≥

frak

si k

asar

tert

ahan

sar

ingan

No

.4

K

erik

il b

ersi

h

(han

yak

erik

il)

GW

Kerikil bergradasi-baik dan campuran kerikil-pasir, sedikit atau sama sekali tidak

mengandung butiran halus

Kla

sifi

kas

i b

erdas

ark

an p

rose

nta

se bu

tira

nh

alu

s; K

ura

ng

dar

i 5%

lolo

ssar

ing

an n

o.2

00:G

M,

GP

,SW

,SP

. L

ebih

dar

i 12

% l

olo

s sa

rin

gan

no.2

00

: G

M,G

C,S

M,S

C. 5

%-

12%

lolo

s

sari

ng

anN

o.2

00 :

Bat

asan

kla

sifi

kas

i yan

g m

emp

uny

ai s

imbo

l dob

el

Cu =D60>4 D10

Cc=(D30)2Antara1dan3

D10x D60

GP Kerikil bergradasi-burukdan campurankerikil-pasir,sedikit

atausama sekali tidak mengandung butiran halus

Tidak memenuhi kedua kriteria untuk

GW

K

erik

il d

eng

an

Bu

tira

n h

alu

s

GM

Kerikil berlanau,campuran kerikil-pasir-lanau

Batas-batas Atterberg di

bawahgaris A atauPI<4

Bilabatas Atterberg berada

didaerah arsir

dari diagram plastisitas,maka

dipakaidobel

simbol

GC

Kerikil berlempung,campuran kerikil-pasir-lempung

Batas-batas Atterberg di bawahgaris A

atauPI>7

Pas

ir≥

50

% f

rak

sik

asar

P

asir

ber

sih

(han

yap

asir

)

SW

Pasir bergradasi-baik ,pasir

berkerikil,sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran

halus

Cu =D60>6 D10

Cc=(D30)2Antara1dan3

D10x D60

SP Pasir bergradasi-buruk,pasir berkerikil,sedikit atau sama

sekali tidak mengandung butiran halus

Tidak memenuhi kedua kriteria untuk

SW

Pas

ir d

eng

an

bu

tira

n h

alu

s

SM

Pasir berlanau,campuran pasir- lanau

Batas-batas Atterberg di

bawah garis A atau PI<4

Bila batas Atterberg berada

didaerah arsir

dari diagram plastisitas,maka

dipakai dobel

simbol

SC

Pasir berlempung,campuran pasir-lempung

Batas-batas Atterberg di bawah garis A

atau PI>7

T

anah

ber

buti

rhal

us

50%

atau

lebih

lolo

s ay

akan

No

. 20

0

Lan

au d

an l

empun

g b

atas

cair≤

50

%

ML

Lanau anorganik, pasir halus

sekali,serbuk batuan, pasir halus

berlanau atau berlempung

Diagram Plastisitas:

Untuk mengklasifikasi kadarbutiran halus yang

terkandung dalam tanah berbutir halus dan kasar. Batas Atterberg yang termasuk dalam daerah yang

Diarsir berarti batasan klasifikasinya menggunakan dua simbol. 60

CL

Lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai dengan sedang lempung berkerikil,

lempung berpasir,lempung berlanau,lempung “kurus”(lean

clays)

50 CH

40 CL

30 GarisA

CL-ML

20

OL

Lanau-organik dan lempung berlanau organic dengan

plastisitas rendah

Lan

au d

an l

empun

g b

atas

cair≥

50

%

MH

Lanau anorganik atau pasir halus

diatomae,atau lanau diatomae, lanau yang elastis

4 ML ML atauOH

0 10 20 30 40 50 60 70 80

BatasCair (%)

Garis A:PI= 0.73(LL-20)

CH

Lempung anorganik dengan plastisitas tinggi,lempung “gemuk”(fatclays)

OH

Lempung organikdengan

plastisitas sedang sampai dengan

tinggi

Tanah-tanah dengan kandungan organik sangat Tinggi

PT

Peat(gambut), muck, dan tanah- Tanah lain dengan kandungan organik tinggi

Manual untuk identifikasi secara visual dapat dilihat di ASTM Designation D-2488

Sumber : HaryChristady,1996.

Page 29: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

9

2.3 Rigid Pavement

Rigid Pavement adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton

sebagai bahan utama perkerasan tersebut, merupakan salah satu jenis perkerasan

jalan yang digunakan selain dari asphalt (perkerasan lentur). Perkerasan ini

umumnya dipakai pada jalan yang memiliki distribusi beban yang besar, seperti

pada jalan-jalan lintas antar provinsi, jembatan layang (fly over), jalan tol.

Rigid Pavement direncanakan untuk memikul beban lalu lintas secara

aman dan nyaman serta dalam umur rencana tidak terjadi kerusakan yang berarti.

Untuk dapat memenuhi fungsi tersebut Rigid Pavement harus :

1.Mereduksi tegangan yang terjadi pada tanah dasar (akibat beban lalu lintas).

2.Mampu mengatasi pengaruh kembang susut dan penurunan tanah dasar, serta

pengaruh cuaca dan kondisi lingkungan.

2.3 Replace

Teknik pengantian lapisan tanah lunak yang kompresibel diganti dengan

tanah yang bergradasi baik, dilakukan pengantian sebagian atau seluruhnya sesuai

ketinggian tanah lunak. Cara ini bertujuan untuk memperbaiki stabilitas dan daya

dukung tanah pondasi serta mengurangi besarnya penurunan akibat konsolidasi.

Selama proses pengantian dilakukan mobilisasi penekanan diatas tanah sebagai

jalan proses pengurukan, lambat laut akan mempercepat proses

penurunan. Tujuan dari metode ini adalah mempertimbangkan kekuatan

tanah sebagai daya dukung.

2.4 Semen

Semen adalah material yang mempunyai sifat-sifat adhesive dan kohesif

sebagai perekat yang mengikat fragmen-fragmen mineral menjadi suatu kesatuan

yang kompak. Semen dikelompokkan ke dalam 2 (dua) jenis yaitu semen hidrolis

dan non-hidrolis. Semen hidrolis adalah suuatu bahan pengikat yang mengeras

jika bereaksi dengan air serta menghasilkan produk yang tahan air. Contohnya

seperti semen Portland, semen putih dan sebagainya. Sedangkan semen non-

hidrolis (hifrolis) adalah semen yang tidak stabil di dalam air. Semen yang

umumnya mudah didapatkan adalah semen Portland, yaitu semen hidrolis yang

dihasilkan dengan cara mencampurkan batu kapur yang mengandung Kalsium

Page 30: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

10

Oksida (CaO) dan lempung yang mengandung silica (SiO2), Oksida alumina

(AL2O3) dan oksida besi (Fe2O3) dalam oven dengan suhu kira-kira 145oC sampai

menjadi klinker. Kliker ini dipindahkan, digiling sampai halus disertai

penambahan 3-5% gips untuk mengendalikan waktu pengikat semen agar tidak

berlangsung terlalu cepat (Aman Subakti,1994).

2.5 Soil Cement

Soil Cement adalah metode stabilisasi tanah dengan menggunakan bahan

semen sebagai pengikat tanah yang dilakukan pada pondasi bawah (subbase) atau

tanah dasar (subgrade). Keuntungan dari pemakaian semen untuk stabilisasi

adalah semen memberikan ikatan yang lebih kuat di antara partikel-pertikel tanah.

Semua komponen kimia untuk berkembangnya ikatan kalsium silika dan aminium

hidrat ada dalam semen, dan tidak ada kontribusi kimiawi yang dibutuhkan dari

tanahnya, karena itu stabilisasi semen tidak bergantung pada mineralogy tanah

yang distabilisasi (Rollings dan Rollings, 1996 ). Selain itu, kadar air semen yang

diisyaratkan adalah 3-8% dari berat kering dan tergantung dari jenis tanah yang

akan dicampur. Akan tetapi ,untuk perkuatan subgrade tidak ada ketentuan khusus

karena untuk perkuatan subgrade karena semen diperlukan untuk mengikat

partikel tanah berbutir agar tidak lepas. Adapun sifat-sifat yang diisyaratkan untuk

lapis pondasi soil cement dapat dilihat pada tabel 2.5 sebagai berikut :

Tabel 2.5 Persyaratan untuk lapis pondasi soil cement

pengujian

Batas-batas Sulfat Setelah

perawatan 7 hari Metode

Pengujian

Minimum Target Maksimum

Unconfined

Compressive Strength

(UCS) kg/cm2

20 24 35 SNI 02-6887-

2002

California Bearing

Ratio (CBR) % 100 120 200 SNI 1744 : 2012

Page 31: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Page 32: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah dengan metode eksperimen. Tahap

awal pelaksanaan penelitian berupa pemeriksaan bahan uji yang meliputi

pemeriksaan atau pengujian terhadap tanah yang ada di badan jalan seksi 3

tepatnya pada STA 55+100 – STA 57+200 yang banyak mengandung tanah hitam

dan STA 62+200 – STA 64+600 yang bersifat pasir yang dilakukan di dalam

Laboratorium, Dilanjutkan dengan pembuatan benda uji dengan menggunakan

sampel berupa tanah pasir yang berwarna keputihan dan bersifat lepas dan tanah

hitam keras yang kemudian akan dicampur dengan semen Portland.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Balikpapan–Samarinda yang yang

dikerjakan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Departemen Sipil Umum 3 Divisi V

sendiri dibagi menjadi seksi 2, seksi 3 dan seksi 4. Pada seksi 3 dimulai dari STA

52+100 – STA 69+300 dan lokasi yang akan di rigid sepanjang 19,200 km.

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk seksi

3 pada proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Waktu yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu bulan Maret-Mei 2018. Lokasi proyek dapat

dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1 Lokasi proyek jalan Tol Balikpapan-Samarinda

(Sumber: Dokumen Perusahaan, 2017)

Page 33: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

12

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dari bulan Maret-Mei

yang dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Waktu Pekerjaan

No Uraian

Bulan

Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengumpulan Data & Studi

Literatur

2 Persiapan Alat dan Bahan

3 Pengujian Karakteristik Tanah

4 Pembuatan Benda Uji

5 Pengujian Benda Uji

6 Analisa Data dan Kesimpulan

3.3Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian berasal dari Laboratorium

PT.Wijaya Karya (Persero) Tbk, seksi 3 Kecamatan Palaran Kota Samarinda.

Alat-alat yang digunakan dalam pengujian untuk stabilisasi soil cement ini antara

lain adalah :

a. Oven, alat ini berfungsi untuk mengeringkan sampel yang akan diiuji. Suhu

oven dapat diatur sampai (100 ± 5)oC.

b. Timbangan, timbangan yang digunakan adalah timbangan digital yang

mempunyai kapasitas 1,5 kg dan timbangan manual dengan kapasitas 20 kg

dengan ketelitian 0,1 % dari sampel.

c. Piknometer, alat ini digunakan untuk mengukur berat jenis SSD (Surface

Saturated Dry), berat jenis kering, berat jenis jenuh dan penyerapan agregat

halus, piknometer ini mempunyai kapasitas 1000 cc;

d. Timbangan, timbangan yang digunakan adalah timbangan digital yang

mempunyai kapasitas 15 kg dan timbangan manual dengan kapasitas 20 kg dan

ketelitian 0,001 gram

e. Cawan porselen

f. Kompor, untuk menghilangkan air destilasi.

g. Sendok/cetok, digunakan untuk mengaduk atau memindahkan material yang

diuji.

h. Mesin pengguncang saringan (shive shaker) mesh, alat ini digunakan untuk

memisahkan agregat sesuai dengan ukuran saringan.

Page 34: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

13

i. Silinder pemadatan dengan diameter 6 inch dan tinggi 7 inch dilengkapi

dengan silinder sambungan tinggi 2 inch dan plat atas tebal 3/8 inch yang

berlubang-lubang.

j. Penumbuk STAndar, untuk memadatkan benda uji.

k. Alat untuk mengeluarkan contoh dari silinder

l. Pisau perata, sebuah alat perata dari baja yang kaku dengan panjang yang

sesuai, tetapi tidak kurang dari 254 mm.

m. Ayakan, alat ini terbuat dari baja, untuk ayakan ini mempunyai ukuran lubang

berurutan 76,2 mm; 63,5 mm; 50,8 mm; 38,1 mm; 25,4 mm; 19,1 mm; 12,7

mm; 9,5 dan pan. Sedangkan untuk ayakan pasir mempunyai ukuran lubang

berurutan : 4,76 mm; 2,38 mm; 1,19 mm;0,59 mm; 0,297 mm; 0,149 mm; dan

pan. Cara pemakaian dengan cara di susun dari atas melalui ukuran lubang

besar kemudian kebawah hingga ukuran lubang yang paling kecil dan paling

bawah adalah pan (tempat penampung sisa ayakan). Alat ini berfungsi sebagai

penguji gradasi agregat kasar dan agregat halus.

n. Alat pencampur tanah, uuntuk mencapur bahan untuk benda uji.

o. Alat CBR.

p. Talam Logam, talam logam anti karat ini berfungsi sebagai wadah benda uji;

q. Bak perendam, bak ini digunakan untuk merendam benda uji;

r. Kertas filter

s. Gelas ukur berskala berbentuk silinder dengan kapasitas 250 ml untuk

mengukur air.

3.4 Bahan Uji

Bahan yang digunakan dalam pengujian soil cement ini meliputi

Pengambilan benda uji yang pasir akan dilakukan di STA 62+200 dan tanah hitam

di STA 55+100.

a. Sampel berupa tanah pasir eksisting yang berwarna keputihan dan bersifat

lepas dan tanah hitam keras. Pengambilan sampel pada lokasi tersebut

dimaksudkan bisa mewakili kondisi tanah pada STA 62+200 – STA 66+600

yang bersifat pasir dan STA 55+100 – STA 57+200 yang banyak mengandung

tanah hitam.

b. Semen berfungsi sebagai bahan pengisi & pengikat pada campuran soil cement.

Page 35: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

14

c. Air yang digunakan adalah air destilasi.

3.5 Variasi Benda Uji

Variasi yang digunakan adalah variasidari presentase semen di dalam

stabilisasi soil cement.Pengujian benda uji adalah benda uji tanah pasir silinder,

tanah hitam silinder dan silinder soil cement dengan penambahan semen Portland

sebesar 3% dan 5%.

3.6 Pembuatan Benda Uji dan Penamaannya

Tabel 3.2 Kode Benda Uji

Kode Benda Uji Keterangan Benda Uji

(Buah)

1T dan 2T Tanah Hitam 5

1P dan 2P Pasir 5

1TS5 dan 2TS5 Tanah hitam + Semen 3% 5

1PS5 dan 2PS5 Pasir + Semen 3% 5

1TS5 dan 2TS5 Tanah hitam + Semen 5% 5

1PS5 dan 2PS5 Pasir + Semen 5% 5

Contoh perhitungan:

Kadar air optimum

1. Berat cawan = 0,215

2. Berat Cawan+Sampel = 0,787 (basah)

3. Berat Cawan+Sampel = 0,741 (kering)

Air (2-3) = 0,046

Berat Tanah Kering (3-1) = 0,526

Kadar air = 8,75 %

OMC = 10,90 %

Penambahan Semen

=

5500 = 5057,47 gr

(100 + 8,75)

100

3% semen =3% X 5057,47 gr = 152 gr

5% semen =5% X 5057,47 gr = 253 gr

Penambahan Air

=

5500 X (10,90 -87,5)

(100 + 8,75)

= 1087 ~ 109 cc

Page 36: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

15

3.7 Tahapan Penelitian

Dalam Penelitian ini mengikuti tahapan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

Mulai

Studi Literatur

Persiapan Alat

Persiapan Bahan :

- Tanah sampel ±60 kg

Pasir dari STA 62+200 – STA

64+600 dan Tanah Hitam dari STA

55+100 – STA 57+200

- Semen

- Air

Pengujian Laboratorium untuk memperoleh

Data karakteristik pada tanah hitam dan pasir

- Pengujian kadar air

- Pengujian berat jenis

- Pengujian distribusi ukuran tanah

Pemadatan

- Tanah hitam

- Pasir

- Tanah hitam + Semen 3%

- Pasir + Semen 3%

- Tanah hitam + Semen 5%

- Pasir + Semen 5%

Selesai

Persiapan Benda Uji untuk pemadatan dan uji

CBR

- Tanah hitam

- Pasir

- Tanah hitam + Semen 3%

- Pasir + Semen 3%

- Tanah hitam + Semen 5%

- Pasir + Semen 5%

Pengujian CBR

Analisis Data

Pencampuran masing-masing Benda Uji +

Air

Pemeraman benda uji 3 Hari dilanjutkan

Perendaman 4 Hari

Page 37: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

16

3.8 Pengujian Kadar Air menurut SNI 03-1971-1990

Metode ini sebagai acuan untuk menentukan besarnya kadar air agregat.

Kadar air agregat adalah besarnya perbandingan antara berat air yang dikandung

agregat dengan dalam keadaan kering, yang dinyatakan dalam persen. Peralatan

yang digunakan adalah timbangan, oven, cawan. Prosedur pengujian melalui

tahapan sebagai berikut :

1. Timbang dan catat berat cawan (W1).

2. Masukkan benda uji ke dalam cawan dan kemudian berat cawan dan benda uji

ditimbang. Catat beratnya (W2).

3. Hitunglah berat benda uji W3 = W2 – W1 ............................................................................... (3.1)

4. Keringkan contoh benda uji beserta cawan di dalam oven pada suhu (105 -

110)oC selama 24 jam.

5. Setelah kering, timbang dan dicatat berat benda uji beserta cawan (W4).

6. Hitunglah berat benda uji kering W5 =W4 – W1 ............................................................... (3.2)

7. Kemudian hitung kadar air agregat = W3 -W5

X 100% ..........(3.3) W5

3.9 Pengujian Berat jenis

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan gravitasi khusus suatu tanah.

Berat jenis tanah adalah perbandingan antara massa butir-butir dengan massa air

destilasi di udara dengan volume yang sama dan pada temperatur tertentu. Alat

dan bahan pengujian yang diperlukan :

1. Piknometer

2. Timbangan dengan ketelitian 0.001 gram

3. Air destilasi

4. Oven

5. Cawan Porselen

6. Kompor

Prosedur pengujian melalui tahapan sebagai berikut :

1. Piknometer dibersihkan dan ditimbang.

2. Sampel tanah dihancurkan pada cawan porselen, kemudian dikeringkan dalam

oven.

Page 38: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

17

3. Setelah di oven, contoh tanah dimasukkan dalam piknometer sebanyak kira-

kira 10 gram, kemudian ditimbang bersama tutupnya (M2).

4. Isi air ke dalam piknometer kurang lebih 10 cc, sehingga tanah terendam

seluruhnya, dan biarkan selama 2-10 jam.

5. Tambahkan air destilasi sampai kira-kira setengah/dua pertiga penuh. Udara

yang terperangkap diantara butir-butir tanah harus dikeluarkan /dihilangkan

dengan cara merebus dengan kompor. Piknometer ditambah air destilasi

sampai penuh dan ditutup. Piknometer berisi tanah dan air ditimbang (M3).

6. Piknometer dikosongkan dan dibersihkan ,kemudian diisi penuh dengan air,

ditutup dann ditimbang.

Berat jenis curah = BK

................................(3.4) (B + WSSD - BT)

Berat jenis jenuh

kering

permukaan

= WSSD

................................(3.5)

(B + WSSD - BT)

Berat jenis semu =

BK ................................(3.6)

(B + BK - BT)

Penyerapan air = WSSD X100% ................(3.7) BK

Dimana:

BK = Berat pasir kering Oven (gr)

WSSD = Berat pasir jenuh kering permukaan (gr)

BT = Berat Piknometer + Air + Pasir

B = Berat Piknometer + Air (gr)

3.10 Pengujian Distribusi Ukuran Tanah

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui susunan butiran tanah

sehingga dapat diketahui klasifikasi tanahnya.

1. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan saringan No.1, No. ¾,No.4,

No.8, No.16 No.13, No.50, No.100, No.200.

2. selanjutnya berat tanah yang tertahan di masing-masing saringan ditimbang

dan di catat.

3. hitung berat kumulatif yang lolos saringan tersebut, lalu dibandingkan dengan

volume total dalam bentuk persen.

Page 39: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

18

4. hubungan antara persen lolos saringan dan ukuran saringan dibentuk grafik.

3.11 Pemadatan Tanah

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan

kepadatan (berat volume kering) tanah apabila dipadatkan dengan tenaga

pemadatan tertentu. Alat yang diperlukan adalah:

1. Silinder pemadatan ukuran diameter 10,16 ± 0,04 cm, tinggi 11,63 ± 0,013 cm

dan volume 0,943 liter ± 0,008 liter.

2. Penumbuk standar, diameter 5,08 ± 0,013 cm, massa 2,5 ±0,01 kg dan tinggi

jatuh 30,43 ±0,16 cm.

3. Alat untuk mengeluarkan contoh dari silinder

4. Timbangan dengan kapasitas 12 kg dengan ketelitian 5 gr dan timbangan

dengan kapasitas 1 kg dengan ketelitian 0,1 gr.

5. Pisau perata.

6. Saringan 2”, ¾”, dan no.4.

7. Oven.

8. Alat pencampur tanah.

Prosedur pengujian melalui tahapan sebagai berikut:

A. Persiapan Benda uji Tanah Hitam.

1. Benda uji dikeringkan sampai gumpalan-gumpalan tanah dapat dengan mudah

dihancurkan / dipecah-pecah. Hancurkan gumpalan-gumpalan sampai menjadi

butiran yang lebih kecil.

2. Tanah disaring dengan saringan no.4 kemudian material yang tertahan

saringan dibuang atau dipecah menjadi butiran yang lebih kecil.

3. Material yang lolos saringan digunakan sebagai benda uji sampai beratnya ±

2,5 kg.

4. Campur tanah dengan air secara merata sedemikian rupa sehingga untuk

benda uji yang pertama kadar air yang diperoleh kira-kira 6% di bawah kadar

air optimum.

5. Bersihkan silinder pemadatan yang akan digunakan, kemudian timbang dan

dicatat massanya (M1).

6. Pasang dan klem alas silinder sambungan. Alas silinder harus berpijak pada

dasar yang kokoh.

Page 40: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

19

7. Sejumlah tanah lembab dipadatkan dalam silinder dalam lapisan-;lapisan yang

sama tebalnya (3 lapisan), sedemikian sehingga tanah padat yang diperoleh

kira-kira 0,5 cm lebih tinggi dari silinder utama. Setiap lapisan ditumbuk

dengan penumbuk standar dengan jumlah tumbukan sebanyak 25 kali.

8. Lepas silinder sambungan bagian atas dan potong tanah dengan pisau

sehingga tanah rata dengan silinder, kemudian timbang silinder bersama

tanahnya dan catat massanya (M2).

9. Ulangi langkah nomor 7 dan 8 untuk kadar air yang berbeda, dengan

menambahkan air secukupnya sampai kadar airnya naik kira-kira sekitar 1

atau 3 %.

10. Pekerjaan ini dilakukan hingga diperoleh 5 data.

B. Persiapan Benda uji Pasir

Pengujian ini sama dengan persiapan Benda uji Tanah Hitam.

C. Persiapan Benda uji Tanah Hitam+Semen 3%.

1. Pengujian ini sama dengan pengujian sebelumnya, hanya dengan

menambahkan 3 % semen terhadap dry density yang diperoleh dari pengujian

pemadatan tanah hitam sampai sedemikian rupa tanah tanah tercampur secara

homogen dengan semen. Pencampuran yang dilakukan adalah tanah

hitam+semen 3% terlebih dahulu, kemudian ditambah air sedikit demi sedikit

sambil diaduk secara merata.

2. Sama dengan langkah 4–10 pada persiapan Benda ujiTanah Hitam.

D. Persiapan Benda uji Pasir+Semen 3%.

1. Pengujian ini sama dengan pengujianpasir+Semen 3%., hanya dengan

menambahkan 3 % semen terhadap dry density yang diperoleh dari pengujian

pemadatan pasir sampai sedemikian rupa pasir tercampur secara homogen

dengan semen. Pencampuran yang dilakukan adalah pasir+semen 3% terlebih

dahulu, kemudian ditambah air sedikit demi sedikit sambil diaduk secara

merata.

2. Sama dengan langkah 4–10 pada persiapan Benda uji Tanah Hitam.

E. Persiapan Benda uji Tanah Hitam+ Semen 5%

1. Pengujian ini sama dengan pengujian sebelumnya, hanya dengan

menambahkan 5 % semen terhadap dry density yang diperoleh dari pengujian

Page 41: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

20

pemadatan tanah hitam sampai sedemikian rupa tanah hitam tercampur secara

homogen dengan semen. Pencampuran yang dilakukan adalah persiapan

Benda uji Pasir + Semen5% terlebih dahulu, kemudian ditambah air sedikit

demi sedikit sambil diaduk secara merata.

2. Sama dengan langkah 4–10 pada persiapan Benda uji Tanah Hitam.

F. Persiapan Benda uji Pasir + Semen 5%

1. Pengujian ini sama dengan pengujian sebelumnya, hanya dengan

menambahkan 5 % semen terhadap dry density yang diperoleh dari pengujian

pemadatan pasir sampai sedemikian rupa pasir tercampur secara homogen

dengan semen. Pencampuran yang dilakukan adalah persiapan Benda uji Pasir

+ Semen5% terlebih dahulu, kemudian ditambah air sedikit demi sedikit

sambil diaduk secara merata.

2. Sama dengan langkah 4–10 pada persiapan Benda uji Tanah hitam.

3.12 Pengujian CBR (California Bearing Ratio) Laboratorium

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai CBR (California

Bearing Ratio) dari suatu sampel tanah yang dilakukan di laboratorium. Nilai

CBR adalah bilangan perbandingan (dalam persen) antara tekanan yang

diperlukan untuk menembus tanah dengan piston berpenampang bulat seluas 3

inch2

dengan kecepatan penetrasi 0,05 inch/menit terhadap tekanan yang

diperlukan untuk menembus suatu bahan dengan standar tertentu. Pegujian yang

dilakukan adalah CBR rendaman (4 hari atau 96 jam) dengan pemadatan secara

standar.

1. Mesin penekan dengan kapasitas sekurang-kurangnya 4,45 ton yang

mempunyai kepala atau dasar yang bisa bergerak teratur dengan kecepatan

1,27 mm/menit (0,05 inch/menit)

2. Cincin beban dengan arloji pengukurnya.

3. Silinder pemadatan CBR dengan diameter 6 inch dan tinggi 7 inch dilengkapi

dengan silinder sambungan tinggi 2 inch dan plat atas tebal 2,24 inch.

4. Plat ganjajl (spacer disk), diameter 5 15/15 inch, tebal 2,24 inch.

5. Penumbuk standar dan penumbuk berat (modified)

Page 42: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

21

6. Pengukur pengembangan tanah, terdiri atas pelat berlubang-lubang dengan

batang pengatur, tripod dan arloji pengukur penetrasi.

7. Pelat-pelat beban berlubang di tengah yang utuh atau belah, massa masing-

masing 2,27 kg.

8. Piston penestrasi penampang bukat luas 3 inch2

panjang 4 inch.

9. Macam-macam alat seperti talam, timbangan,oven, bak perendam, kertas filter

dan sebagainya.

Pelaksanaan

1. Benda Uji tanah dipersipkan sepertii pada persiapan percobaan pemadatan

tanah. Tanah yang dipersipkan ±5,5 kg.

2. Benda uji harus dalam keadaan padat maksimal, sehingga contoh tanah

dipersipkan dengan dicampur air secara merata dengan kadar air optimum

yang diperoleh dari uji pemadatan tanah.

3. Sebelum dilakukan pemadatan,periksa dan catat kadar airnya.

4. Pasang dan klem plat atas pada silinder pemadatan dan juga pasang silinder

sambungan.

5. Letakkan plat ganjal (spacer disk) dalam silinder di atas plat dasar, kemudian

taruh kertas filter di atas plat ganjal.

6. Padatkan tanah dengan cara seperti pada pengujian pemadatan tanah, yaitu

dibagi menjadi 3 layer , dan ditumbuk sebanyak 56 kali setiap lapis.

7. Lepaskan silinder sambungan, potong dan ratakan tanah padat rata dengan

permukaan silinder pemadatan.

8. Lepas plat atas dan ambil pelat ganjal, timbang dan catat massa silinder

dengan tanah di dalamnya untuk menetukan berat volume tanah.

Perendaman

1. Letakan selembar kertas filter diatas plat alas (plat alas berlubang-lubang).

Balik silinder berisi tanah, letakkan di atas pelat alas dan diklem.

2. Rendam silinder bersama tanah dan pelatnya ke dalam air, sehingga air mudah

masuk lewat bawah maupun atas.

3. Pasang tripod dan arloji ukur untuk mengetahui pengembangan.

4. Perendaman dilakukan selama 96 jam atau 4 hari.

Page 43: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

22

5. Setelah 96 jam, tripod, tanah, silinder, dan klem dikeluarkan dari air dan

tripod dilepas.

6. Tiriskan selmaa 15 menit agar air di luar tanah mengalir.

7. Ambil plat beban, plat berlubang dan kertas filter, kemudian timbang dan catat

massa tanah bersama silinder.

Pelaksanaan penetrasi

1. Letakkan kembali plat beban, kemudian pasang silinder pada mesin penetrasi

sedemikian piston penetrasi menempel tanah, kemudian tambahkan/pasang

plat-plat beban (belah) lainnya seluruhnya yang tadi dipasang saat

peredaman.

2. Atur mesin penetrasi agar piston penetrasi sedikit menekan tanah, sehingga

pada arloji terbaca tekanan sebesar 4,5 kg untuk menjamin kedudukan piston

pada permukaan tanah. Kemudian atur arloji pada pembacaan nol.

a. Kerjakan pembebanan mesin, sehingga piston mempunyai kecepatan

penetrasi sekitar 1,27 mm/menit. Baca dan catat besarnya penetrasi dan

beban penetrasi pada saat-saat penetrasisebesar 0,64 mm; 1,27 mm; 1,91

mm; 2,54 mm; 3,18 mm; 3,81 mm; 4,45 mm; 5,08 mm; 7,62 mm; 10,16

mm; dan 12,7 mm.

b. Keluarkan benda uji dari silinder , kemudian periksa kadar airnya.

Hitungan :

1. Grafik penetrasi dan tekanan penetrasi

Hitung tekanan penetrasi = gaya/beban penetrasi dibagi luas piston penetrasi

(3 inch2n= 19,35 cm

2).Gambarkan grafik hubungan antara penetrasi sebagai

absis dan tekanan sebagai kordinat.

2. Nilai CBR

Hitung nilai CBR (dinyatakan dalam persen) dari grafik yang telah dikoreksi,

yaitu perbandingan antara tekanan penetrasi yang diperoleh terhadap tekanan

penetrasi standar, sebagai berikut:

Nilai tekanan untuk penetrasi 0,1 Inch :

CBR = p1

x 100% ........................................................(3.8) 3x 1000

Nilai tekanan untuk penetrasi 0,2 Inch :

CBR = p2 x 100% ........................................................(3.9)

3 x 1500

Page 44: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

23

3.13 Metode Pelaksanaan di Lapangan

Pelaksanaan di lapangan untuk metode soil cement sebagai berikut:

1. Menentukan tebal lapisan soil cement didasarkan pada gambar dari

perencanaan dan spesifikasi teknis bahwa untuk 30 cm tertas lapisan subgrade

haruslah tanah bagus dengan CBR lebih dari 6 % dan memiliki kepadatan

minimal 95%. Berikut adalah beberapa gambar pada perencanaan soil cement

dimana Gambar 3.2 Tipikal Potongan Melintang Badan Jalan, Gambar 3.3

Konfigurasi Tebal Lapisan Metode Replace dan Gambar 3.4 Konfigurasi Tebal

Lapisan Metode Soil Cement.

Gambar 3.2 Tipikal Potongan Melintang Badan Jalan

Gambar 3.3 Konfigurasi Tebal Lapisan Metode Replace

Gambar 3.4 Konfigurasi Tebal Lapisan Metode Soil Cement

Rigid Pavement, t = 30 cm

LPA, t = 15 cm

Lean Concrete, t = 15 cm

Top Subgrade, t = 30 cm

Tanah Hitam

Page 45: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

24

2. Menentukan Lokasi yang dinyatakan harus di replace untuk dilakukan

pekerjaan soil cement. Langkah pertama adalah menggali sedalam 30 cm

sesuai dimensi yang ditetapkan oleh konsultan pengawas. Tebal 30 cm

nantinya akan diganti dengan lapisan soil cement.

3. Memasang elevasi Sebelum semen dihampar, elevasi tanah dasar harus sudah

sesuai dengan elevasi rencana dikurangi 30 cm untuk pemadatan. Apabila

elevasi tidak sesuai, maka ketika campuran sudah setting akan susah

diperbaiki. Jadi, dalam hal ini surveyor harus memastikan bahwa elevasi tanah

dasar sudah sesuai dengan elevasi rencana dikurangi 30 cm.

4. Penggalian pasir dari quarry dilakukan dengan menggunakan alat Excavator

untuk selanjutnya dituang ke dalam Dunp Truck.

5. Pengangkutan Pasir dan Penuangan pasir dengan Dump Truck.

6. Mengetahui kadar air tanah pasir. Sebelum dilakukan penghamparan, kadar air

di lapangan harus diukur secara cepat, yaitu dengan menggunakan pengering

kompor. Kadar air di lapangan diusahakan melebihi kadar air optimum sebesar

± 3% dari pengujian di laboratorium, hal tersebut dimaksudkan untuk

menghindari berkurangnya kadar air karena penguapan di lapangan. Setelah

didapatkan kadar air natural, jika kadar air terlalu rendah maka digunakan

water tank untuk menyirami tanah dasar, dengan volume yang dihitung sesuai

kebutuhan perluasannya.

7. Pencampuran Pasir +3% semen dengan Excavator hingga campuran sehomogen

mungkin. Setelah ditentukan komposisi 3% semen, dapat diketahui bahwa

untuk1 m3 membutuhkan semen sebagai berikut :

Kebutuhan semen per m3 pasir = 3% x maximum dry density gr/cm

3

= 3% x 1,655 gr/cm3

= 0.0496 gr/cm3

= 49,6 kg/m

3 ~ 50 kg/m

3

8. Pencampuran semen dilakukan setelah semen dibuka, kemudian dituangkan ke

dalam pasir dan excavator bergerak mengaduk semen + pasir hingga mendekati

homogen. Pada saat itu juga pengontrolan kualitas dilakukan oleh laboran

sehingga dipastikan campuran sudah homogen. Cara mengontrolnya dengan

Page 46: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

25

melakukan uji kepadatan tanah secara cepat dengan menggunakan kadar air

optimum dan dilakukan sandcone untuk memastikan kepadatannya.

Penghamparan dan Perataan dengan moto grader

1. Setelah pengadukan tahap pertama dilakukan, moto grader bergerak untuk

menghampar soil cement dan meratakan sesuai dengan elevasi rencana.

2. Sesudah dihampar, dilakukan penambahan kadar air dengan menggunakan

water tank sampai kadar melebihi 3% di atas OMC.

3. Setelah permukaan diratakan oleh moto grader, sheepfoot bergerak untuk

memadatkan tanah dengan 8 passing, dan dianggap memadatkan sampai

kepadatan 90%. Setelah itu, smooth drum bergerak untuk pemadatan terakhir

sampai elevasi rencana tercapai. Jika masih terlalu tebal, maka grader bisa

bergerak lagi untuk mengatur elevasinya. Pada proses ini, laboran menguji

sandcone dan memastikan bahwa kepadatannya memenuhi syarat yaitu

minimal 95%.

4. Penutupan dengan tenda terpal dan curing Setelah selesai pemadatan, tutup

dengan tenda dan ditunggu sampai setting, yaitu satu hari, untuk menghindari

guyuran air hujan dan panas matahari secara langsung yang dapat mengganggu

proses hidrasi. Setelah satu hari, terpal dibuka dan disiram dengan air untuk

proses curing.

5. Setelah satu hari, LPA bisa digelar.

Page 47: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

BAB IV

PEMBAHASAN

Page 48: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

26

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian yang dilakukan di

Laboratorium PT.Wijaya Karya (Persero), Tbk seksi 3 Bantuas yang terdiri dari

hasil pengujian tanah dan hasil pengujian CBR yang mengacu pada Metode SNI

1744 : 2012. Data dan hasil perhitungan pengujian pada penelitian ini disajikan

dalam bentuk tabel, gambar dan grafik untuk dianalisa. Bahan yang diuji, yaitu

pasir yang ada di badan jalan tepatnya STA 62+200 dan tanah hitam pada STA

55+100.

4.2. Uji Karakteristik Benda Uji Original

Uji karakteristik dilakukan untuk mengetahui keadaan tanah yang ada di

lokasi. Pengujian ini meliputi, kadar air, pengujian Berat jenis dan gradasi ukuran

butir. Berikut ini hasil dari uji karakteristik benda uji Pasir STA 62+200 dan Tanah

Hitam STA 55+100.

4.2.1 Uji Karakteristik Benda Uji Original Pasir STA 62+200

Uji karakteristik benda uji original pasir meliputi, kadar air, pengujian Berat

jenis dan gradasi ukuran butir. Berikut ini hasil dari uji karakteristik benda uji

Pasir STA 62+200:

1.Kadar Air

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memperoleh angka presentase

kadar air yang terkandung pada pasir STA 62+200. Adapun rumus-rumus

perhitungan untuk menghitung kadar air adalah sebagai berikut:

Berat Air = W2 - W3 .............................(4.1)

Berat tanah Kering = W3 – W1 .............................(4.2)

Kadar Air = (W2-W1) - (W3 -W1)

X 100% .......(4.3) (W3-W1)

Page 49: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

27

Dimana:

W1 = Berat Cawan (gr)

W2 = Berat Cawan + Isi (Basah)

W3 = Berat Cawan + Isi (Kering)

Hasil pengujian kadar air yang terkandung pada pasir STA 62+200

disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kadar Air pada pasir STA 62+200

No Keterangan Pasir

V. 11,6 E. 12,1 O.11,0

1 Berat tanah basah + Cawan (W2) (gr) 62,6 52,2 59,5

2 Berat tanah Kering + Cawan (W3) (gr) 57,3 48,2 54,2

3 Berat Cawan (W1) (gr) 11,6 12,1 11

4 Berat Air (1-2) (gr) 5,3 4 5,3

5 Berat tanah Kering (2-3) (gr) 45,7 36,1 43,2

6 Kadar Air (4/5 x 100 %) 11,6 11,08 12,27

7 Kadar Air rata-rata (%) 11,65

Pada tabel 4.1 dapat dilihat hasil dari pengujian kadar air pada pasir STA

62+200 menggunakan tiga sampel pada masing-masing bahan untuk keakuratan

data pada benda uji yang akan diuji pada cawan V presentase kadar air 11,60 %,

pada cawan E presentase sebesar 11,08 % dan pada cawan O presentase kadar air

sebesar 12,27% maka rata-rata presentase kadar air pada pasir STA 62+200 adalah

11,65 %. Presentase kadar air pada pasir cukup tinggi sehingga tidak memenuhi

syarat SNI 02-1997-1990 karena syarat kadar air bernilai ≤ 5%.

2. Pengujian Distribusi Ukuran Butir Pasir STA 62+200.

Tujuan dari pengujian ini ialah untuk memperoleh jumlah presentase

butiran pada pasir. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukkan dalam tabel dan

grafik. Hasil pengujian gradasi dari pasir dapat dilihat pada tabel 4.3 dan gambar

4.1 sebagai berikut :

Page 50: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

28

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Distribusi Ukuran Butir Pasir

Ukuran

saringan

Berat Berat Komulatif Persen

yang

Lolos Tempat +

Sampel Sampel

Berat

Sampel

%

Tertahan

( mm ) (gr ) ( gr ) ( gr) ( % ) ( % )

25,00 346 0 0 0,00 100,00

19,00 346 0 0 0,00 100,00

9,50 346 0 0 0,00 100,00

4,75 346 0 0 0,00 100,00

2,36 346 0 0 0,00 100,00

1,18 346 0 0 0,00 100,00

0,60 348 2 2 0,26 99,74

0,30 365 19 19 2,42 97,58

0,15 590 244 244 31,12 68,88

0,075 603 257 257 32,78 67,22 Pan 608 262 262 33,42 66,58

Gambar 4.1 Batas Gradasi Pasir STA 62+200.

Dari hasil pengujian distribusi ukuran butir tanah di atas, persentase tanah

pasir lolos ayakan No. 200 adalah 33,42% sehingga berdasarkan klasifikasi

AASHTO T 89–02 maka tanah termasuk ke dalam jenis tanah A-3 yaitu tanah

pasir halus Non Plastis. Sedangkan dalam klsifikai USCS termauk dalam SC.

Page 51: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

29

3. Pengujian Berat jenis

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan berat jenis yang terdapat pada

pasir di STA 62+200. Adapun rumus-rumus yang digunakan untuk meghitung

berat jenis adalah sebagai berikut:

Berat jenis curah = BK

......................................(4.4) (B + WSSD - BT)

Berat jenis jenuh

kering permukaan =

WSSD ......................................(4.5)

(B + WSSD - BT)

Berat jenis semu = BK

......................................(4.6) (B + BK - BT)

Penyerapan air = WSSD X100% ......................(4.7) BK

Dimana:

BK = Berat pasir kering Oven (gr)

WSSD = Berat pasir jenuh kering permukaan (gr)

BT = Berat Piknometer + Air + Pasir

B = Berat Piknometer + Air (gr)

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Berat jenis pada pasir STA 62+200

Uraian 1 2 Rata-rata

1 berat pasir kering oven (BK) (gr) 487,8 488

2 berat pasir jenuh kering permukaan (SSD) (gr) 500 500

3 berat piknometer + sampel + air (BT) (gr) 968,1 978,2

4 berat piknometer + air (B) (gr) 657 662

5 berat jenis curah 2,58 2,66 2,62

6 berat jenis jenuh kering permukaan 2,65 2,72 2,68

7 berat semu 2,76 2,84 2,80

8 penyerapan air (%) 2,50 2,46 2,48

Dari tabel diatas hasil berat jenis jenuh kering permukaan pada pasir dalam

piknometer no.1 yaitu 2,65% dan piknometer no.2 adalah 2,72% maka rata-rata

presentase berat jenis jenuh kering permukaan pada pasir STA 62+200 adalah

2,68% dimana hasil tersebut memenuhi syarat dari SNI 03-1970-1990 yaitu 2,5 –

2,7. Dan penyerapan air 2,48% Hal ini memenuhi persyaratan penyerapan air

yaitu ≤ 5%.

Page 52: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

30

4.Rekapitulasi Hasil Pengujian STA 62+200

Setelah dilakukannya semua pengujian pasir STA 62+200 telah dilakukan

dan didapat data-data pengujian secara keseluruhan maka selanjutnya dapat

dirangkum atau di rekapitulasi ke dalam tabel 4.4. Tabel rekapitulasi atau

rangkuman hasil pengujian STA 62+100 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Pengujian Pasir STA 62+200

No Jenis

Pengujian Syarat

Hasil

Uji Keterangan

1 Kadar Air ≤ 5% ( SNI 03 - 1971 -

1990) 11,65%

Tidak Memenuhi

Syarat

2 Gradasi

AASHTO T 89–02 33,42% A-3

(pasir halus)

USCS 33,42% SC

(pasir berlempung)

3

Berat Jenis :

SSD 2.5 - 2.7 (SNI 03- 1970

- 1990) 2,68% Memenuhi Syarat

Penyerapan

Air

≤ 5% ( SNI 03 - 1971 -

1990) 2,48% Memenuhi Syarat

Hasil Rekapitulasi pengujian pasir STA 62+200 ialah:

a. Pengujian kadar air memiliki presentase nilai sebesar 11,65% yang tidak

memenuhi syarat dikarenakan syarat presentase kadar air ialah ≤ 5%.

b. Pengujian gradasi memiliki nilai 33,42%. Dalam klasifikasi AASHTO T 89–02

termasuk jenis tanah A-3 sedangkan dalam klasifikasi USCS termasuk dalam

kelompok SC.

c. Pengujian berat jenis memiliki presentase nilai 2,68% dimana hasil tersebut

memenuhi syarat dari SNI 03-1970-1990 yaitu 2,5 – 2,7. Dan penyerapan air

2,48% Hal ini memenuhi persyaratan penyerapan air yaitu ≤ 5%.

Page 53: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

31

4.2.2 Uji Karakteristik Benda Uji Original Tanah Hitam STA 55+100

Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini meliputi, kadar air,pengujian

Gravitasi khusus, dan gradasi ukuran butir. Berikut ini hasil penelitian Tanah

Hitam STA 55+100:

1.Kadar Air

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memperoleh angka presentase kadar

air yang terkandung pada Tanah Hitam STA 55+100. Adapun rumus-rumus

perhitungan untuk menghitung kadar air adalah sebagai berikut:

Berat Air = W2 - W3 ......................................(4.8)

Berat tanah Kering = W3 – W1 ......................................(4.9)

Kadar Air = (W2-W1) - (W3 -W1)

X 100% .................(4.10) (W3-W1)

Dimana:

W1 = Berat Cawan (gr)

W2 = Berat Cawan + Isi (Basah)

W3 = Berat Cawan + Isi (Kering)

Hasil pengujian kadar air yang terkandung pada tanah hitam STA 55+100

disajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Kadar Air pada Tanah Hitam STA 55+100

No Keterangan Tanah Hitam

I. 12,1 H. 11,0 G.11,6

1 Berat tanah basah + Cawan (gr) 56,9 57 60,2

2 Berat tanah Kering + Cawan (gr) 49,7 49,5 53,9

3 Berat Cawan (gr) 12,1 11 11,6

4 Berat Air (1-2) (gr) 7,2 7,5 6,3

5 Berat tanah Kering (2-3) (gr) 37,6 38,5 42,3

6 Kadar Air (4/5 x 100 %) 19,15 19,48 14,89

7 Kadar Air rata-rata (%) 17,84

Pada tabel 4.5 dapat dilihat hasil dari pengujian kadar air pada Tanah Hitam

STA 55+100 menggunakan tiga sampel pada masing-masing bahan untuk

keakuratan data pada benda uji yang akan diuji pada cawan I presentase kadar air

19,15 %, pada cawan H presentase sebesar 19,48 % dan pada cawan G presentase

kadar air sebesar 14,82% maka rata-rata presentase kadar air pada pasir STA

Page 54: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

32

55+100 adalah 17,84%. Presentase kadar air pada pasir cukup tinggi sehingga

tidak memenuhi syarat SNI 02-1997-1990 karena syarat kadar air bernilai ≤ 5%.

2.Pengujian Distribusi Ukuran Butir Tanah Hitam STA 55+100

Tujuan dari pengujian ini ialah untuk memperoleh jumlah presentase

butiran pada tanah hitam. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukkan dalam tabel

dan grafik. Hasil pengujian gradasi dari pasir dapat dilihat pada tabel 4.6 dan

gambar 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Distribusi Ukuran Butir Tanah Hitam STA 55+100

Ukuran

saringan

Berat

tempat

+Sampel

(gr )

Berat Komulatif Persen

yang

Lolos

( % )

Sampel Berat

sampel

%

Tertahan

( mm ) ( gr ) ( gr) ( % )

25,00 346 0 0 0,00 100,00

19,00 346 0 0 0,00 100,00

9,50 379 33 33 1,83 98,17

4,75 408 62 62 3,43 96,57

2,36 445 99 99 5,48 94,52

1,18 467 121 121 6,70 93,30

0,60 503 157 157 8,69 91,31

0,30 668 322 322 17,83 82,17

0,15 1059 713 713 39,48 60,52

0,075 1244 898 898 49,72 50,28

Pan 1257 911 911 50,44 49,56

Gambar 4.2 Batas Gradasi Tanah Hitam STA 55+100

Page 55: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

33

Dari hasil pengujian distribusi ukuran butir tanah di atas, persentase tanah

hitam lolos ayakan No. 200 adalah 50,44%. Sehingga berdasarkan klasifikasi

AASHTO T 89–02 maka tanah termasuk ke dalam jenis tanah A-4 (tanah berlanau)

dan klasifikasi USCS , tanah uji ini termasuk ke dalam ML yaitu lanau organic.

3. Pengujian Berat jenis

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan Berat jenis yang terdapat pada

Tanah Hitam STA 55+100. Adapun rumus-rumus yang digunakan untuk

menghitung Berat jenis adalah sebagai berikut:

Berat jenis curah = BK

............................................... (4.11) (B + WSSD - BT)

Berat jenis jenuh

kering permukaan =

WSSD ................................................(4.12)

(B + WSSD - BT)

Berat jenis semu = BK

................................................(4.13) (B + BK - BT)

Penyerapan air = WSSD

X100% ................................(4.14) BK

Dimana:

BK = Berat pasir kering Oven (gr)

WSSD = Berat pasir jenuh kering permukaan (gr)

BT = Berat Piknometer + Air + Pasir

B = Berat Piknometer + Air (gr)

Tabel 4.7 Hasil Pengujian berat jenis pada Tanah Hitam STA 55+100

Uraian 1 2 3 Rata-rata

1 Berat pasir kering oven (BK) (gr) 221 232 237

2 berat pasir jenuh kering

permukaan (SSD) (gr) 240 240 240

3 berat piknometer + sampel + air (BT) (gr) 790 800 812

4 berat piknometer + air (B) (gr) 658 662 673

5 berat jenis curah 2,05 2,27 2,35 2,22

6 berat jenis jenuh kering

permukaan 2,22 2,35 2,38 2,32

7 berat semu 2,48 2,47 2,42 2,46

8 penyerapan air (%) 8,60 3,45 1,27 4,44

Page 56: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

34

Dari tabel diatas hasil berat jenis jenuh kering permukaan pada pasir dalam

piknometer no.1 yaitu 2,22%, piknometer no.2 adalah 2,35% dan piknometer no.3

adalah 2,38% maka rata-rata presentase berat jenis jenuh kering permukaan pada

pasir STA 62+200 adalah 2,32% dimana hasil tersebut memenuhi syarat dari SNI

03-1970-1990 yaitu 2,5 – 2,7. Dan penyerapan air 4,44% Hal ini memenuhi

persyaratan penyerapan air yaitu ≤ 5%.

4. Rekapitulasi Hasil Pengujian Tanah Hitam STA 55+100

Setelah dilakukannya semua pengujian Tanah Hitam STA 55+100 telah

dilakukan dan didapat data-data pengujian secara keseluruhan maka selanjutnya

dapat dirangkum atau di rekapitulasi kedalam tabel 4.4. Tabel rekapitulasi atau

rangkuman hasil pengujian Tanah Hitam STA 55+100 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Rekapitulasi Pengujian Tanah Hitam STA 55+100

No Jenis

Pengujian Syarat

Hasil

Uji Keterangan

1 Kadar Air ≤ 5% ( SNI 03 - 1971 -

1990) 17,84%

Tidak Memenuhi

Syarat

2 Gradasi

AASHTO T 89–02

49,72%

A-4

(Tanah Berlanau)

USCS ML

(Lanau Organic)

3

Berat Jenis

SSD 2.5 - 2.7 (SNI 03- 1970 -

1990) 2,32% Memenuhi Syarat

Penyerapan

Air

≤ 5% ( SNI 03 - 1971 -

1990) 4,44% Memenuhi Syarat

Hasil Rekapitulasi pengujian Tanah Hitam STA 55+100 ialah:

a. Pengujian kadar air memeiliki presentase nilai sebesar 17,84% yang tidak

memenuhi syarat dikarenakan syarat presentase kadar air ialah ≤ 5%.

b. Pengujian gradasi memiliki nilai 49,72%. Dalam klasifikasi AASHTO T 89–02

termasuk jenis tanah A-4 sedangkan dalam klasifikasi USCS termasuk dalam

kelompok ML.

c. Pengujian berat jenis memiliki presentase nilai 2,68% dimana hasil tersebut

memenuhi syarat dari SNI 03-1970-1990 yaitu 2,5 – 2,7. Dan penyerapan air

2,48% Hal ini memenuhi persyaratan penyerapan air yaitu ≤ 5%.

Page 57: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

35

4.3 Pemadatan Benda Uji Original

Pemadatan ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan

kepadatan (berat volume kering) tanah apabila dipadatkan dengan tenaga

pemadatan tertentu. Pembuatan benda uji penelitian ini menggunakan benda uji

berupa Silinder pemadatan ukuran diameter 10,16 ± 0,04 cm, tinggi 11,63 ± 0,013

cm dan volume 0,943 liter ± 0,008 liter dan benda uji berupa pasir STA 62+200

dan Tanah Hitam STA 55+100.

4.3.1 Pemadatan Benda Uji Original Pasir STA 62+200.

Pemadatan yang dilakukan bertujuan untuk menentukan hubungan antara

kadar air dan kepadatan (berat volume kering) pasir STA 62+200 apabila

dipadatkan dengan tenaga pemadatan tertentu. Hasil dari pengujian pemadatan

pasir STA 62+200 dapat diliat dalam tabel 4.9 dan gambar 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Pemadatan Pasir STA 62+200.

Benda Uji 1 2 3 4 5

Berat sampel basah (gr) 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0

Penambahan air (cc) 550,0 660,0 770,0 880,0 990,0

Penambahan air (%) 10,0 12,0 14,0 16,0 18,0

Kepadatan Tanah

Berat sampel + mold (gr) 3395,0 3453,0 3476,0 3513,0 3513,0

Berat mold (gr) 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0

Volume mold (cm3) 936,9 936,9 936,9 936,9 936,9

Berat tanah basah (gr) 1653,0 1711,0 1734,0 1771,0 1771,0

Wet Density (gr/m3) 1,764 1,826 1,851 1,890 1,890

Dry Density (gr/m3) 1,637 1,668 1,640 1,635 1,612

Kadar Air

Berat tanah basah + cawan (gr) 65,45 53,70 70,05 64,00 62,00

Berat tanah kering + cawan(gr) 61,55 50,00 63,35 56,95 54,60

Berat cawan (gr) 11,55 11,10 11,30 11,75 11,80

Berat air (gr) 3,90 3,70 6,70 7,05 7,40

Berat tanah kering (gr) 50,00 38,90 52,05 45,20 42,80

Kadar air (%) 7,80 9,47 12,87 15,59 17,29

Zero Air Void 1,95 1,89 1,77 1,69 1,65

Page 58: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

36

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan Kepadatan Pasir STA

62+200.

Dari grafik diatas hasil pemadatan dari Pasir STA 62+200 didapatkan

MDD (berat volume kering maksimum) bernilai 1,655 gr/m³ dan nilai OMC

(kadar air optimum) adalah 10,90%. Dimana nilai OMC 10,90% akan digunakan

untuk menentukan berapa persen semen dan air yang dibutukan untuk

perencanaan soil cement 3% dan 5% nantinya.

4.3.2 Pemadatan Benda Uji Original Tanah Hitam STA 55+100.

Pemadatan dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan

kepadatan (berat volume kering) Tanah Hitam STA 55+100 apabila dipadatkan

dengan tenaga pemadatan tertentu dan hasil dari pengujian pemadatan Tanah

Hitam STA 55+100 dapat diliat dalam tabel 4.10 dan gambar 4.4 sebagai berikut:

Dry

Den

sity

In

gr/

COMPACTION CURVE

Water Content In %

MDD = 1,655 gr/m³

OMC = 10.90 %

Page 59: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

37

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Pemadatan Tanah Hitam STA 55+100

Benda Uji 1 2 3 4 5

Berat sampel basah (gr) 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0

Penambahan air (cc) 330,0 440,0 550,0 660,0 770,0

Penambahan air (%) 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0

Kepadatan Tanah

Berat sampel + mold (gr) 3589,0 3670,0 3720,0 3695,0 3638,0

Berat mold (gr) 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0

Volume mold (cm3) 936,9 936,9 936,9 936,9 936,9

Berat tanah basah (gr) 1847,0 1928,0 1978,0 1953,0 1896,0

Wet Density (gr/m3) 1,971 2,058 2,111 2,085 2,024

Dry Density (gr/m3) 1,765

1,813 1,827 1,790 1,697

Kadar Air

Berat tanah basah + cawan (gr) 70,75 79,35 61,75 62,95 71,35

Berat tanah kering + cawan(gr) 64,55 71,30 54,95 55,70 61,70

Berat cawan (gr) 11,55 11,65 11,25 11,60 11,60

Berat air (gr) 6,20 8,05 6,80 7,25 9,65

Berat tanah kering (gr) 53,00 59,65 43,70 44,10 50,10

Kadar air (%) 11,71 13,50 15,56 16,43 19,24

Zero Air Void 1,99 1,92 1,85 1,82 1,73

1,600

1,700

1,800

1,900

2,000

2,100

10 12 14 16 18 20

Gambar 4.4 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan Kepadatan Tanah Hitam STA

55+100

COMPACTION CURVE

Dry

Den

sity

In

gr/

Water Content In %

MDD = 1,821 gr/m³

OMC = 14,70 %

Page 60: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

38

Dilihat dari grafik diatas hasil pemadatan dari Tanah Hitam STA 55+100

didapatkan MDD (berat volume kering maksimum) bernilai 1,821 gr/m³dan nilai

OMC (kadar air optimum) adalah 14,70%. Dimana nilai OMC 14,70% akan

digunakan untuk menentukan berapa persen semen dan air yang dibutukan untuk

perencanaan soil cement 3% dan 5% semen untuk tanah hitam.

4.4 Pengujian CBR Benda Uji Original.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai CBR (California

Bearing Ratio) dari suatu sampel tanah yang dilakukan di laboratorium. Pegujian

yang dilakukan adalah CBR rendaman (4 hari atau 96 jam) dengan pemadatan

secara standar. Adapun rumus-rumus yang digunakan untuk meghitung berat jenis

adalah sebagai berikut:

Nilai tekanan untuk penetrasi 0,1 Inch :

CBR = p1

x 100% .............................................................(4.) 3 x 1000

Nilai tekanan untuk penetrasi 0,2 Inch :

CBR = p2

x 100% ............................................................(4.) 3 x 1500

4.4.1 Pengujian CBR Benda Uji Original Pasir STA 62+200

Pengujian CBR ini menggunakan benda uji original berupa pasir STA

62+200 yang setelah di peram selama 3 hari yang kemudian direndam selama 4

hari atau 96 jam. Berikut hasil dari pembacaan pengujian CBR Pasir STA 62+200

dapat dilihat dari tabel 4.11 dan hasil dari penetrasi CBR Pasir STA 62+200 dapat

diliat pada tabel 4.12.

Tabel 4.11 Hasil pembacaan pengujian CBR Pasir STA 62+200

dengan Penetrasi Calibration 10,9612

Time Penetration Dial reading Loads

(min) ( in ) Top Bottom Top Bottom

0,25 0,0125 8 - 87,6896 -

0,5 0,025 14 - 153,4568 -

1 0,05 27 - 295,9524 -

1,5 0,075 38 - 416,5256 -

2 0,10 48 - 526,1376 -

3 0,15 59,5 - 652,1914 -

4 0,20 67,8 - 743,1694 -

6 0,30 0 - 0,0000 -

8 0,40 0 - 0,0000 -

10 0,50 0 - 0,0000 -

Page 61: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

39

Tabel 4.12 Hasil penetrasi CBR Pasir STA 62+200.

CBR 0.1" 0.2"

Top 526,1376

x 100% = 743,169

x 100% = 3x1000 3x1500

17,54% 16,51%

Dilihat dari tabel hasil pembacaan pengujian CBR dan hasil dari penetrasi

CBR Pasir STA 62+200 didapatkan nilai penetrasi CBR 0,1” adalah 17,54% dan

penetrasi 0,2” adalah 16,51%, dimana rata-rata dari nilai CBR pasir STA 62+200

adalah 17,03% dinyatakan tidak memenuhi syarat karena nilai Persyaratan untuk

lapis pondasi semen tanah menurut SNI 1744 : 2012 adalah 100 untuk minimum,

120 untuk target dan 200 untuk maksimum nilai CBR yang di isyaratkan.

4.4.2 Pengujian CBR Benda Uji Original Tanah Hitam STA 55+100.

Sama dengan pengujian pada pasir, Pengujian CBR ini menggunakan

benda uji original berupa Tanah Hitam STA 55+100 yang setelah di peram selama

3 hari yang kemudian direndam selama 4 hari atau 96 jam. Berikut hasil dari

pembacaan pengujian CBR Tanah Hitam STA 55+100 dapat dilihat dari tabel 4.13

dan hasil dari penetrasi CBR Tanah Hitam STA 55+100 dapat diliat pada tabel

4.14.

Tabel 4.13 Hasil pembacaan pengujian CBR Tanah Hitam STA

55+100 dengan Penetration Calibration 10,961

Time Penetration Dial reading Loads

(min) ( in ) Top Bottom Top Bottom

0,3 0,0125 1 - 10,9612 -

0,5 0,025 2 - 21,9224 -

1 0,05 3 - 32,8836 -

1,5 0,075 3,3 - 36,1720 -

2 0,10 4,8 - 52,6138 -

3 0,15 5,5 - 60,2866 -

4 0,20 6 - 65,7672 -

6 0,30 8 - 87,6896 -

8 0,40 9,4 - 103,0353 -

10 0,50 11 - 120,5732 -

Page 62: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

40

Tabel 4.14 Hasil penetrasi CBR Tanah Hitam STA 55+100

CBR 0.1" 0.2"

Top 52,61376

x 100% = 65,767

x 100% = 3x1000 3x1500

1,75% 1,46%

dari tabel hasil pembacaan pengujian CBR dan hasil dari penetrasi CBR

Tanah Hitam STA 55+100 didapatkan nilai penetrasi CBR 0,1” adalah 1,75% dan

penetrasi 0,2” adalah 1,46%, dimana rata-rata dari nilai CBR Tanah Hitam STA

55+100 adalah 1,61% dinyatakan tidak memenuhi syarat karena nilai Persyaratan

untuk lapis pondasi semen tanah menurut SNI 1744 : 2012 adalah 100 untuk

minimum, 120 untuk target dan 200 untuk maksimum nilai CBR yang di

isyaratkan.

4.5 Perencanaan Campuran Benda Uji Soil Cement.

Pada penelitian ini perencanaan campuran menggunakan dari presentase

semen di dalam stabilisasi soil cement yaitu dengan penambahan semen Portland

sebesar 3% dan 5%. Berikut adalah hasil rencana perencanaan Soil Cement:

Tabel 4.15 Perencanaan Campuran Soil Cement

Campuran Beton

Variasi Semen

(g)

Pasir

STA

62+200

Tanah

Hitam STA

55+100 Air

(cc)

Jumlah

Sampel

(kg) (kg)

Pasir 0 5,5 5,5 4,6 5

Tanah Hitam 0 5,5 5,5 7,1 5

Pasir+ semen 3% 152 5,5 5,5 109 5

Pasir + semen 5% 253 5,5 5,5 109 5

Tanah Hitam + Semen3% 147 5,5 5,5 150 5

Tanah Hitam + Semen 5% 246 5,5 5,5 150 5

Jumlah Sampel Total 30

Campuran tersebut digunakan untuk, 5 sampel pasir dengan tambahan

pasir 3%, 5 sampel pasir dengan tambahan semen 5%, 5 sampel tanah hitam

dengan tambahan pasir 3%, 5 sampel tanah hitam dengan tambahan semen 5%,

yang akan diperam selama 3 hari lalu direndam selama 4 hari yang kemudian diuji

pada hari ke 7.

Page 63: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

41

4.6 Pemadatan Benda Uji Soil Cement.

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan

kepadatan (berat volume kering) tanah apabila dipadatkan dengan tenaga

pemadatan tertentu apabila benda uji di tambah dengan 3% dan 5% semen.

Pembuatan benda uji penelitian ini menggunakan benda uji berupa Silinder

pemadatan ukuran diameter 10,16 ± 0,04 cm, tinggi 11,63 ± 0,013 cm dan volume

0,943 liter ± 0,008 liter dan benda uji berupa pasir STA 62+200 yang ditambah

semen sebanyak 3% dan 5% begitu juga dengan Tanah Hitam STA 55+100 yang

ditambah semen sebanyak 3% dan 5%.

4.6.1 Pemadatan Benda Uji Soil Cement Pasir + 3% semen.

pemadatan ini digunakan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan

kepadatan (berat volume kering) Pasir+3% semen apabila dipadatkan dengan

tenaga pemadatan tertentu dan hasil dari pengujian pemadatan Pasir+3% semen

dapat diliat dalam tabel 4.16 dan gambar 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Pemadatan Pasir + semen 3%

Benda Uji 1 2 3 4 5

Berat sampel basah (gr) 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0

Penambahan air (cc) 550,0 660,0 770,0 880,0 990,0

Penambahan air (%) 10,0 12,0 14,0 16,0 18,0

DENSITY DETERMINATION

Berat sampel + mold (gr) 3432,0 3477,0 3521,0 3559,0 3566,0

Berat mold (gr) 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0

Volume mold (cm3) 936,9 936,9 936,9 936,9 936,9

Berat tanah basah (gr) 1690,0 1735,0 1779,0 1817,0 1824,0

Wet Density (gr/m3) 1,804 1,852 1,899 1,939 1,947

Dry Density (gr/m3) 1,668 1,698 1,706 1,683 1,632

WATER CONTENT

Berat tanah basah + cawan (gr) 54,30 59,50 61,00 53,60 56,40

Berat tanah kering + cawan(gr) 51,10 55,55 55,95 48,05 49,05

Berat cawan (gr) 11,60 11,75 11,25 11,55 11,50

Berat air (gr) 3,20 3,95 5,05 5,55 7,35

Berat tanah kering (gr) 39,50 43,80 44,70 36,50 37,55

Kadar air (%) 8,12 9,06 11,31 15,22 19,27

Zero Air Void 2,04 2,01 1,92 1,78 1,66

Page 64: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

42

Gambar 4.5 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan Kepadatan Pasir+semen 3%

Dilihat grafik diatas hasil pemadatan dari Pasir+3% semen yang ditambah

dengan 3% semen memiliki MDD (berat volume kering maksimum) bernilai

1,703 gr/m³ dan nilai OMC (kadar air optimum) adalah 12,25%.

4.6.2 Pemadatan Benda Uji Soil Cement Pasir + 5% semen.

pemadatan dilakukan bertujuan untuk menentukan hubungan antara kadar

air dan kepadatan Pasir+5% semen apabila dipadatkan dengan tenaga pemadatan

tertentu dengan tambahan 5% semen. Hasil dari pengujian pemadatan Pasir+5%

semen dapat diliat dalam tabel 4.17 dan gambar 4.6 sebagai berikut:

COMPACTION CURVE

Dry

Den

sity

In

gr/

Water Content In %

OMC = 12,25 %

MDD = 1,703 gr/m³

Page 65: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

43

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Pemadatan Pasir + semen 5%

Benda Uji 1 2 3 4 5

Berat sampel basah (gr) 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0

Penambahan air (cc) 550,0 660,0 770,0 880,0 990,0

Penambahan air (%) 10,0 12,0 14,0 16,0 18,0

Kepadatan Tanah

Berat sampel + mold (gr) 3425,0 3497,0 3571,0 3599,0 3566,0

Berat mold (gr) 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0

Volume mold (cm3) 936,9 936,9 936,9 936,9 936,9

Berat tanah basah (gr) 1683,0 1755,0 1829,0 1857,0 1824,0

Wet Density (gr/m3) 1,796 1,873 1,952 1,982 1,947

Dry Density (gr/m3) 1,661 1,718 1,754 1,720 1,632

Kadar Air

Berat tanah basah + cawan (gr) 54,30 59,50 61,00 53,60 56,40

Berat tanah kering + cawan(gr) 51,10 55,55 55,95 48,05 49,05

Berat cawan (gr) 11,60 11,75 11,25 11,55 11,50

Berat air (gr) 3,20 3,95 5,05 5,55 7,35

Berat tanah kering (gr) 39,50 43,80 44,70 36,50 37,55

Kadar air (%) 8,12 9,06 11,31 15,22 19,27

Zero Air Void 1,97 1,94 1,86 1,73 1,62

1,500

1,600

1,700

1,800

1,900

2,000

2,100

7 9 11 13 15 17 19 21

Gambar 4.6 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan Kepadatan Pasir+semen 5%

COMPACTION CURVE

Dry

Den

sity

In

gr/

Water Content In %

MDD = 1,751 gr/m³

OMC = 12,98 %

Page 66: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

44

Dari grafik diatas hasil pemadatan dari Pasir+5% semen didapatkan MDD

(berat volume kering maksimum) bernilai 1,751 gr/m³ dan nilai OMC (kadar air

optimum) adalah 12,98%.

4.6.3 Pemadatan Benda Uji Soil Cement Tanah Hitam + 3% semen.

Pemadatan ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan

kepadatan (berat volume kering) Tanah Hitam STA 55+100 apabila dipadatkan

dengan tenaga pemadatan tertentu jika ditambahkan dengan 3% semen. Hasil dari

pengujian pemadatan Tanah Hitam STA 55+100 dapat diliat dalam tabel 4.18 dan

gambar 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.18 Hasil Pengujian Pemadatan Tanah Hitam + semen 3 %

Benda Uji 1 2 3 4 5

Berat sampel basah (gr) 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0

Penambahan air (cc) 330,0 440,0 550,0 660,0 770,0

Penambahan air (%) 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0

Kepadatan Tanah

Berat sampel + mold (gr) 3619,0 3629,0 3749,0 3726,0 3699,0

Berat mold (gr) 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0

Volume mold (cm3) 936,9 936,9 936,9 936,9 936,9

Berat tanah basah (gr) 1877,0 1887,0 2007,0 1984,0 1957,0

Wet Density (gr/m3) 2,003 2,014 2,142 2,118 2,089

Dry Density (gr/m3) 1,793 1,775 1,854 1,819 1,752

Kadar Air

Berat tanah basah + cawan (gr) 70,75 79,35 61,75 62,95 71,35

Berat tanah kering + cawan(gr) 64,55 71,30 54,95 55,70 61,70

Berat cawan (gr) 11,55 11,65 11,25 11,60 11,60

Berat air (gr) 6,20 8,05 6,80 7,25 9,65

Berat tanah kering (gr) 53,00 59,65 43,70 44,10 50,10

Kadar air (%) 11,71 13,50 15,56 16,43 19,24

Zero Air Void 2,05 1,98 1,90 1,87 1,78

Page 67: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

45

1,600

1,700

1,800

1,900

2,000

2,100

10 12 14 16 18 20

Gambar 4.7 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan Kepadatan Tanah Hitam

+semen 3%

Dari grafik diatas hasil pemadatan dari Tanah Hitam+3% semen

didapatkan MDD (berat volume kering maksimum) bernilai 1,826 gr/m³dan nilai

OMC (kadar air optimum) adalah 15,15%.

4.6.4 Pemadatan Benda Uji Soil Cement Tanah Hitam + 5% semen.

Pemadatan ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan

kepadatan (berat volume kering) Tanah Hitam STA 55+100 jika dipadatkan

dengan tenaga pemadatan tertentu dengan tambahan 5% semen dan Hasil dari

pengujian pemadatan Tanah Hitam STA 55+100 dapat diliat dalam tabel 4.19 dan

gambar 4.8 sebagai berikut:

COMPACTION CURVE

Dry

Den

sity

In

gr/

Water Content In %

MDD = 1,826 gr/m³

OMC = 15,15 %

Page 68: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

46

Tabel 4.19 Hasil Pengujian Pemadatan Tanah Hitam + semen 5 %

Benda Uji 1 2 3 4 5

Berat sampel basah (gr) 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0

Penambahan air (cc) 330,0 440,0 550,0 660,0 770,0

Penambahan air (%) 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0

KepadatanTanah

Berat sampel + mold (gr) 3619,0 3630,0 3755,0 3725,0 3708,0

Berat mold (gr) 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0

Volume mold (cm3) 936,9 936,9 936,9 936,9 936,9

Berat tanah basah (gr) 1877,0 1888,0 2013,0 1983,0 1966,0

Wet Density (gr/m3) 2,003 2,015 2,149 2,117 2,098

Dry Density (gr/m3) 1,793 1,775 1,859 1,818 1,760

WATER CONTENT

Berat tanah basah + cawan (gr) 70,75 79,35 61,75 62,95 71,35

Berat tanah kering + cawan(gr) 64,55 71,30 54,95 55,70 61,70

Berat cawan (gr) 11,55 11,65 11,25 11,60 11,60

Berat air (gr) 6,20 8,05 6,80 7,25 9,65

Berat tanah kering (gr) 53,00 59,65 43,70 44,10 50,10

Kadar air (%) 11,71 13,50 15,56 16,43 19,24

Zero Air Void 2,05 1,98 1,90 1,87 1,78

Gambar 4.8 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan Kepadatan Tanah Hitam

+semen 5%

OMC = 15,25 %

MDD = 1,827 gr/m³

COMPACTION CURVE

Dry

Den

sity

In

gr/

Water Content In %

Page 69: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

47

Dari grafik diatas hasil pemadatan dari Tanah Hitam+5% semen

didapatkan MDD (berat volume kering maksimum) bernilai 1,827 gr/m³ dan nilai

OMC (kadar air optimum) adalah 15,25%. Dimana nilai OMC 15,25% akan

digunakan untuk menentukan berapa persen semen dan air yang dibutukan untuk

perencanaan soil cement nantinya.

4.7 Pengujian CBR Benda Uji Soil Cement

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai CBR (California

Bearing Ratio) dari suatu sampel tanah yang dilakukan di laboratorium. Pegujian

yang dilakukan adalah CBR rendaman (4 hari atau 96 jam) dengan pemadatan

secara standar. Adapun rumus-rumus yang digunakan untuk meghitung berat jenis

adalah sebagai berikut:

Nilai tekanan untuk penetrasi 0,1 Inch :

CBR = p1

x 100% ............................(4.) 3 x 1000

Nilai tekanan untuk penetrasi 0,2 Inch :

CBR = p2

x 100% ...........................(4.) 3 x 1500

4.7.1 Pengujian CBR Benda Uji Soil Cement Pasir +3% semen

Pengujian CBR ini menggunakan benda uji Soil Cement Pasir +3% semen

yang setelah di peram selama 3 hari yang kemudian direndam selama 4 hari atau

96 jam. Berikut hasil dari pembacaan pengujian CBR Soil Cement Pasir +3%

semen dapat dilihat dari tabel 4.13 dan hasil dari penetrasi CBR Soil Cement Pasir

+3% semen dapat diliat pada tabel 4.20.

Tabel 4.20 Hasil pembacaan pengujian CBR Soil Cement Pasir

+3% semen dengan Penetrasi Calibration 44,259

Time Penetration Dial reading Loads

(min) ( in ) Top Bottom Top Bottom

0,25 0,0125 13 - 575,3670 -

0,5 0,025 27 - 1194,9930 -

1 0,05 49 - 2168,6910 -

1,5 0,075 65 - 2876,8350 -

2 0,10 83 - 3673,4970 -

3 0,15 91 - 4027,5690 -

4 0,20 174 - 7701,0660 -

6 0,30 0 - 0,0000 -

8 0,40 0 - 0,0000 -

10 0,50 0 - 0,0000 -

Page 70: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

48

Tabel 4.21 Hasil penetrasi CBR Tanah Hitam STA 55+100

CBR 0.1" 0.2"

Top 3673,497

x 100% = 7701,07

x 100% = 3x1000 3x1500

122,45% 171,13%

Dilihat dari tabel hasil pembacaan pengujian CBR dan hasil dari penetrasi

CBR Soil Cement Pasir +3% semen didapatkan nilai penetrasi CBR 0,1” adalah

122,45% dan penetrasi 0,2” adalah 171,13%, dimana rata-rata dari nilai CBR Soil

Cement Pasir +3% semen adalah 146,79% dinyatakan memenuhi syarat karena

nilai Persyaratan untuk lapis pondasi semen tanah menurut SNI 1744 : 2012

adalah 100 untuk minimum, 120 untuk target dan 200 untuk maksimum nilai CBR

yang di isyaratkan.

4.7.1 Pengujian CBR Benda Uji Soil Cement Pasir +5% semen

Pengujian CBR ini dilakukan setelah di peram selama 3 hari yang

kemudian direndam selama 4 hari atau 96 jam dengan menggunakan Benda Uji

Soil Cement Pasir +5% semen. Berikut hasil dari pembacaan pengujian CBR Soil

Cement Pasir +5% semen dapat dilihat dari tabel 4.13 dan hasil dari penetrasi

CBR Soil Cement Pasir +5% semen dapat diliat pada tabel 4.22.

Tabel 4.22 Hasil pembacaan pengujian CBR Soil Cement Pasir +

5% semen dengan Penetrasi Calibration 44,259

Time Penetration Dial reading Loads

(min) ( in ) Top Bottom Top Bottom

0,25 0,0125 22 - 973,6980 -

0,5 0,025 41 - 1814,6190 -

1 0,05 65 - 2876,8350 -

1,5 0,075 85 - 3762,0150 -

2 0,10 104 - 4602,9360 -

3 0,15 130 - 5753,6700 -

4 0,20 143 - 6329,0370 -

6 0,30 0 - 0,0000 -

8 0,40 0 - 0,0000 -

10 0,50 0 - 0,0000 -

Page 71: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

49

Tabel 4.23 Hasil penetrasi CBR Soil Cement Pasir +5% semen

CBR 0.1" 0.2"

Top 4602,936

x 100% = 6329,04

x 100% = 3x1000 3x1500

153,43% 140,65%

Dilihat dari tabel hasil pembacaan pengujian CBR dan hasil dari penetrasi

CBR Soil Cement Pasir +5% semen didapatkan nilai penetrasi CBR 0,1” adalah

153,43% dan penetrasi 0,2” adalah 140,65%, dimana rata-rata dari nilai CBR Soil

Cement Pasir +5% semen adalah 14,04% dinyatakan memenuhi syarat karena

nilai Persyaratan untuk lapis pondasi semen tanah menurut SNI 1744 : 2012

adalah 100 untuk minimum, 120 untuk target dan 200 untuk maksimum nilai CBR

yang di isyaratkan.

4.7.3 Pengujian CBR Benda Uji Soil Cement Tanah Hitam+3% semen

Pengujian CBR ini menggunakan benda uji Soil Cement Tanah Hitam+3%

semen yang setelah di peram selama 3 hari yang kemudian direndam selama 4

hari atau 96 jam. Berikut hasil dari pembacaan pengujian CBR Soil Cement Tanah

Hitam+3% semen dapat dilihat dari tabel 4.13 dan hasil dari penetrasi CBR Soil

Cement Tanah Hitam+3% semen dapat diliat pada tabel 4.24.

Tabel 4.24 Hasil pembacaan pengujian CBR Soil Cement Tanah

Hitam+3% semen dengan Penetrasi Calibration 10.9612

Time Penetration Dial reading Loads

(min) ( in ) Top Bottom Top Bottom

0.25 0,0125 3 - 32,8836 -

0.5 0,025 4,5 - 49,3254 -

1 0,05 8 - 87,6896 -

1.5 0,075 10 - 109,6120 -

2 0,10 11 - 120,5732 -

3 0,15 14 - 153,4568 -

4 0,20 16 - 175,3792 -

6 0,30 19,1 - 209,3589 -

8 0,40 22,2 - 243,3386 -

10 0,50 24,5 - 268,5494 -

Page 72: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

50

Tabel 4.25 Hasil penetrasi CBR Soil Cement Tanah Hitam+3% semen

CBR 0.1" 0.2"

Top 120,5732

x 100% = 175.3792

x 100% = 3x1000 3x1500

4.02% 3.90%

Dari tabel hasil pembacaan pengujian CBR dan hasil dari penetrasi CBR

Soil Cement Tanah Hitam+3% semen didapatkan nilai penetrasi CBR 0,1” adalah

4,02% dan penetrasi 0,2” adalah 3,90%, dimana rata-rata dari nilai CBR Soil

Cement Tanah Hitam+3% semen adalah 3,96% dinyatakan memenuhi syarat

karena nilai Persyaratan untuk lapis pondasi semen tanah menurut SNI 1744 :

2012 adalah 100 untuk minimum, 120 untuk target dan 200 untuk maksimum nilai

CBR yang di isyaratkan.

4.7.4 Pengujian CBR Benda Uji Soil Cement Tanah Hitam+5% semen

Pengujian CBR menggunakan benda uji Soil Cement Tanah Hitam+5%

semen yang setelah di peram selama 3 hari yang kemudian direndam selama 4

hari atau 96 jam. Berikut hasil dari pembacaan pengujian CBR Soil Cement Tanah

Hitam+5% semen dapat dilihat dari tabel 4.13 dan hasil dari penetrasi CBR Soil

Cement Tanah Hitam+5% semen dapat diliat pada tabel 4.26.

Tabel 4.26 Hasil pembacaan pengujian CBR Tanah Hitam + 5%

semen dengan Penetrasi Calibration 10,9612

Time Penetration Dial reading Loads

(min) ( in ) Top Bottom Top Bottom

0,25 0,0125 7 - 76,7284 -

0,5 0,025 11 - 120,5732 -

1 0,05 20 - 219,2240 -

1,5 0,075 28 - 306,9136 -

2 0,10 33 - 361,7196 -

3 0,15 42 - 460,3704 -

4 0,20 48 - 526,1376 -

6 0,30 57,8 - 633,5574 -

8 0,40 65,5 - 717,9586 -

10 0,50 72 - 789,2064 -

Page 73: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

51

Tabel 4.27 Hasil penetrasi CBR Tanah Hitam + semen 5%

CBR 0.1" 0.2"

Top 361,7196

x 100% = 526,1376

x 100% = 3x1000 3x1500

12,06% 11,69%

Dilihat dari tabel hasil pembacaan pengujian CBR dan hasil dari penetrasi

CBR Soil Cement Tanah Hitam+5% semen didapatkan nilai penetrasi CBR 0,1”

adalah 12,06% dan penetrasi 0,2” adalah 11,69%, dimana rata-rata dari nilai CBR

Soil Cement Tanah Hitam+5% semen adalah 1,875% dinyatakan tidak memenuhi

syarat karena nilai Persyaratan untuk lapis pondasi semen tanah menurut SNI

1744 : 2012 adalah 100 untuk minimum, 120 untuk target dan 200 untuk

maksimum nilai CBR yang di isyaratkan

7.8 Hubungan Penambahan semen terhadap peningkatan nilai CBR

Dari hasil pengujian CBR maka dapat diperoleh nilai dari masing-masing

pengujian dapat dilihat pada tabel 4.28 sebagai berikut:

Tabel 4.28 Hasil dari pengujian CBR

No Variasi Nilai CBR

1 Pasir 16,51%

2 Pasir + 3% Semen 146,79%

3 Pasir + 5% Semen 147,04%

4 Tanah Hitam 1,61%

5 Tanah Hitam + 3% Semen 3,96%

6 Tanah Hitam + 5% Semen 11,875%

Setelah dilakukan pengujian CBR pada masing-masing benda uji original

maupun benda uji soil cement dengan variasi tambahan 3% dan 5% semen pada

pasir STA 62+200 memiliki nilai CBR 16,51% jika ditambah 3% semen

(146,79%) tidak jauh berbeda dengan penambahan 5% semen (147,04%)

sedangkan untuk nilai CBR pada Tanah Hitam STA 55+100 yang memilliki nilai

CBR 1,61% dapat di lihat hubungan terhadap peningkatan nilai CBR cukup kecil

apabila ditambah 3% semen menjadi 3,96%. Sedangkan untuk penambahan 5%

semen menjadi 11,875%.

Page 74: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

BAB V

PENUTUP

Page 75: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

52

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian tanah di daerah Bantuas yang telah dilakukan dapat

diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan pengujian Laboratorium, tanah pasir diklasifikasi USCS

termasuk ke dalam golongan tanah SC yaitu pasir berlanau sedangkan

menurut AASHTO T 89-02 benda uji termasuk dalam golongan A-3 yaitu

pasir halus dan tanah hitam dalam klasifikasi USCS termasuk dalam golongan

tanah ML yaitu lanau organic sedangkan menurut AASHTO T 89-02 termasuk

golongan A-4 yaitu tanah berlanau.

2. Nilai rata-rata CBR pasir sebesar 16,51%, dengan penambahan 3% dan 5%

semen menghasilkan nilai CBR sebesar 146,79% dan 147,04% (memenuhi

syarat SNI 1744 : 2012) sehingga dapat digunakan sebagai alternatif

pengganti metode replace . Sedangkan rata-rata nilai CBR tanah hitam

sebesar 1,75%, penambahan 3% dan 5% semen menghasilkan nilai CBR

menjadi 3,96% dan 11,88% (tidak memenuhi syarat).

5.2 Saran

Sehubung dengan penelitian yang telah dilakukan adapun beberapa saran yang

dapat diberikan pada masa yang akan datang sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan pencampuran dengan kadar semen dan jenis tanah yang

bervariasi untuk memperoleh daya dukung yang direncanakan di setiap lokasi

rencana soil cement.

2. Pada lokasi yang terdapat tanah hitam khususnya STA 55+100 disarankan

untuk menggunakan metode Replace karena nilai CBR yang masih terbilang

kecil walaupun telah ditambahkan 5% semen. Berbeda dengan pasir yang

mencapai target hanya dengan penambahan 3% semen.

3. Pada lokasi tanah hitam STA 55+100 solusi yang harus dilakukan adalah tetap

melakukan metode replace sedangkan untuk solusi pada lokasi STA 62+200

dapat dilakukan dengan metode soil cement.

Page 76: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 77: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

LAMPIRAN 1

HASIL PENGUJIAN KARAKTERISTIK BENDA

UJI PASIR STA 62+200 DAN TANAH HITAM

STA 55+100

Page 78: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

Lampiran 1. Pengujian pada Benda Uji

NATURAL WATER CONTENT

Location : STA 63+200 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Sand Tested by : Lab. PT. WIKA Seksi 3

WATER CONTENT

No KETERANGAN V. 11,6 E. 12,1 O. 11,0

1 Berat tanah basah + Cawan (gr) 62,6 52,2 59,5

2 Berat tanah Kering + Cawan (gr) 57,3 48,2 54,2

3 Berat Cawan (gr) 11,6 12,1 11

4 Berat Air (1-2) (gr) 5,3 4 5,3

5 Berat tanah Kering (2-3) (gr) 45,7 36,1 43,2

6 Kadar Air (4/5 x 100 %) 11,6 11,08 12,27

7 Kadar Air rata-rata (%) 11,65

Remark :

Bantuas, Mei 2017

Chief Laboratorium Seksi 3

Said Hidayat

Peneliti

Indri Hasdian

NIM : 150309267092

Page 79: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

SIEVE ANALISYS TEST

( ASSHTO T 89 - 02 )

Location : STA 63+200 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Sand Tested by : Lab. PT. WIKA Seksi 3

Weight of pan : 346 Gram

Weight of sample : 784 Gram

Sieve

Size

Weight Weight Commulatif Percent

Dish +

Sample Sample Wt. Sample % Retained Passing

( mm ) (gr ) ( gr ) ( gr) ( % ) ( % )

25,00 346 0 0 0,00 100,00

19,00 346 0 0 0,00 100,00

9,50 346 0 0 0,00 100,00

4,75 346 0 0 0,00 100,00

2,36 346 0 0 0,00 100,00

1,18 346 0 0 0,00 100,00

0,60 348 2 2 0,26 99,74

0,30 365 19 19 2,42 97,58

0,15 590 244 244 31,12 68,88

0,075 603 257 257 32,78 67,22 Pan 608 262 262 33,42 66,58

Bantuas, Mei 2017

Chief Laboratorium Seksi 3

Said Hidayat

Peneliti

Indri Hasdian

NIM : 150309267092

Page 80: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

SPECIFIC GRAVITY TEST OF SOIL

( AASHTO T100 - 90 )

Location : STA 55+100 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Sand Tested by : Lab. PT. WIKA Seksi 3

Test No 1 2 Average

1 berat pasir kering oven (BK) (gr) 487,8 488

2 berat pasir jenuh kering permukaan (SSD) (gr) 500 500

3 berat piknometer + sampel + air (BT) (gr) 968,1 978,2

4 berat piknometer + air (B) (gr) 657 662

5 berat jenis curah 2,58 2,66 2,62

6 berat jenis jenuh kering permukaan 2,65 2,72 2,68

7 berat semu 2,76 2,84 2,80

8 penyerapan air (%) 2,50 2,46 2,48

Bantuas, Mei 2017

Chief Laboratorium Seksi 3

Said Hidayat

Peneliti

Indri Hasdian

NIM : 150309267092

Page 81: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

NATURAL WATER CONTENT

Location : STA 55+100 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Silty Sand Tested by : Lab. PT. WIKA Seksi 3

WATER CONTENT

No KETERANGAN V. 11,6 E. 12,1 O. 11,0

1 Berat tanah basah + Cawan (gr) 56,9 57 60,2

2 Berat tanah Kering + Cawan (gr) 49,7 49,5 53,9

3 Berat Cawan (gr) 12,1 11 11,6

4 Berat Air (1-2) (gr) 7,2 7,5 6,3

5 Berat tanah Kering (2-3) (gr) 37,6 38,5 42,3

6 Kadar Air (4/5 x 100 %) 19,15 19,48 14,89

7 Kadar Air rata-rata (%) 17,84

Remark :

Bantuas, Mei 2017

Chief Laboratorium Seksi 3

Said Hidayat

Peneliti

Indri Hasdian

NIM : 150309267092

Page 82: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

SIEVE ANALISYS TEST

( ASSHTO T 89 - 02 )

Location : STA 63+200 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Silty Sand Tested by : Lab. PT. WIKA Seksi 3

Weight of pan : 346 Gram

Weight of sample : 784 Gram

Sieve

Size

Weight Weight Commulatif Percent

Dish +

Sample Sample Wt. Sample % Retained Passing

( mm ) (gr ) ( gr ) ( gr) ( % ) ( % )

25,00 346 0 0 0,00 100,00

19,00 346 0 0 0,00 100,00

9,50 379 33 33 1,83 98,17

4,75 408 62 62 3,43 96,57

2,36 445 99 99 5,48 94,52

1,18 467 121 121 6,70 93,30

0,60 503 157 157 8,69 91,31

0,30 668 322 322 17,83 82,17

0,15 1059 713 713 39,48 60,52

0,075 1244 898 898 49,72 50,28

Pan 1257 911 911 50,44 49,56

Bantuas, Mei 2017

Chief Laboratorium Seksi 3

Said Hidayat

Peneliti

Indri Hasdian

NIM : 150309267092

Page 83: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

SPECIFIC GRAVITY TEST OF SOIL

( AASHTO T100 - 90 )

Location : STA 55+100 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Silty Sand Tested by : Lab. PT. WIKA Seksi

3

Test No 1 2 Average

1 berat pasir kering oven (BK) (gr) 487,8 488

2 berat pasir jenuh kering permukaan (SSD) (gr) 500 500

3 berat piknometer + sampel + air (BT) (gr) 968,1 978,2

4 berat piknometer + air (B) (gr) 657 662

5 berat jenis curah 2,58 2,66 2,62

6 berat jenis jenuh kering permukaan 2,65 2,72 2,68

7 berat semu 2,76 2,84 2,80

8 penyerapan air (%) 2,50 2,46 2,48

Bantuas, Mei 2017

Chief Laboratorium Seksi 3

Said Hidayat

Peneliti

Indri Hasdian

NIM : 150309267092

Page 84: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

COMPACTION STANDAR

( AASHT T - 99 -74 ) (ASTM D - 698 - 70 )

Location : STA 62+200 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Sand Tested by : Lab. PT. WIKA Seksi

3

Benda Uji 1 2 3 4 5

Berat sampel basah (gr) 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0

Penambahan air (cc) 550,0 660,0 770,0 880,0 990,0

Penambahan air (%) 10,0 12,0 14,0 16,0 18,0

Kepadatan Tanah

Berat sampel + mold (gr) 3395,0 3453,0 3476,0 3513,0 3513,0

Berat mold (gr) 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0

Volume mold (cm3) 936,9 936,9 936,9 936,9 936,9

Berat tanah basah (gr) 1653,0 1711,0 1734,0 1771,0 1771,0

Wet Density (gr/m3) 1,764 1,826 1,851 1,890 1,890

Dry Density (gr/m3) 1,637 1,668 1,640 1,635 1,612

Kadar Air

Berat tanah basah + cawan (gr) 65,45 53,70 70,05 64,00 62,00

Berat tanah kering + cawan(gr) 61,55 50,00 63,35 56,95 54,60

Berat cawan (gr) 11,55 11,10 11,30 11,75 11,80

Berat air (gr) 3,90 3,70 6,70 7,05 7,40

Berat tanah kering (gr) 50,00 38,90 52,05 45,20 42,80

Kadar air (%) 7,80 9,47 12,87 15,59 17,29

Zero Air Void 1,95 1,89 1,77 1,69 1,65

Bantuas, Mei 2017

Chief Laboratorium Seksi 3

Said Hidayat

Peneliti

Indri Hasdian

NIM : 150309267092

Page 85: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

COMPACTION STANDAR

( AASHT T - 99 -74 ) (ASTM D - 698 - 70 )

Location : STA 55+100 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Silty Sand Tested by : Lab. PT. WIKA Seksi 3

Benda Uji 1 2 3 4 5

Berat sampel basah (gr) 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0 5500,0

Penambahan air (cc) 330,0 440,0 550,0 660,0 770,0

Penambahan air (%) 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0

Kepadatan Tanah

Berat sampel + mold (gr) 3589,0 3670,0 3720,0 3695,0 3638,0

Berat mold (gr) 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0 1742,0

Volume mold (cm3) 936,9 936,9 936,9 936,9 936,9

Berat tanah basah (gr) 1847,0 1928,0 1978,0 1953,0 1896,0

Wet Density (gr/m3) 1,971 2,058 2,111 2,085 2,024

Dry Density (gr/m3) 1,765

1,813 1,827 1,790 1,697

Kadar Air

Berat tanah basah + cawan (gr) 70,75 79,35 61,75 62,95 71,35

Berat tanah kering + cawan(gr) 64,55 71,30 54,95 55,70 61,70

Berat cawan (gr) 11,55 11,65 11,25 11,60 11,60

Berat air (gr) 6,20 8,05 6,80 7,25 9,65

Berat tanah kering (gr) 53,00 59,65 43,70 44,10 50,10

Kadar air (%) 11,71 13,50 15,56 16,43 19,24

Zero Air Void 1,99 1,92 1,85 1,82 1,73

Bantuas, Mei 2017

Chief Laboratorium Seksi 3

Said Hidayat

Peneliti

Indri Hasdian

NIM : 150309267092

Page 86: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR )

Location : STA 62+200 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Sand Tested by : Lab. PT. WIKA Seksi 3

56 x blows

Before After

a Weight of sample + Mould (gr) 11543

b Weight of mold (gr) 7025

c Volume of mold (cm3) 2176,4

d Weight of soil (gr) 4518

e Wet density (t/m3) 2,076

f Water content (%) 10,8

g Dry density (t/m3) 1,874

Penetrasi Calibration 10,9612

Time Penetration Dial reading Loads

(min) ( in ) Top Bottom Top Bottom

0,25 0,0125 8 87,6896

0,5 0,025 14 153,4568

1 0,05 27 295,9524

1,5 0,075 38 416,5256

2 0,10 48 526,1376

3 0,15 59,5 652,1914

4 0,20 67,8 743,1694

6 0,30 0 0,0000

8 0,40 0 0,0000

10 0,50 0 0,0000

Water content

Before After

Weight of wet soil + Tare (gr) 65,2

Weight of Dry soil + Tare (gr) 60

Weight of tare (gr) 11,8

Weight of water (gr) 5,2

Weight of dry soil (gr) 48,2

Water content (%) 10,8

CBR Value

CBR 0.1" 0.2"

Top 526,1376 x

100% =

743,169 x 100% =

3x1000 3x1500

17,54% 16,51%

Page 87: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR )

Location : STA 55+100 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Silty Sand Tested by : Lab. PT. WIKA Seksi 3

56 x blows

Before After

a Weight of sample + Mould (gr) 10962

b Weight of mold (gr) 7025

c Volume of mold (cm3) 2176,4

d Weight of soil (gr) 3937

e Wet density (t/m3) 1,809

f Water content (%) 12,4

g Dry density (t/m3) 1,609

Penetrasi Calibration 10,961

Time Penetration Dial reading Loads

(min) ( in ) Top Bottom Top Bottom

0,3 0,0125 1 10,9612

0,5 0,025 2 21,9224

1 0,05 3 32,8836

1,5 0,075 3,3 36,1720

2 0,10 4,8 52,6138

3 0,15 5,5 60,2866

4 0,20 6 65,7672

6 0,30 8 87,6896

8 0,40 9,4 103,0353

10 0,50 11 120,5732

Water content

Before After

Weight of wet soil + Tare (gr) 43,4

Weight of Dry soil + Tare (gr) 39,9

Weight of tare (gr) 11,7

Weight of water (gr) 3,5

Weight of dry soil (gr) 28,2

Water content (%) 12,4

CBR Value

CBR 0.1" 0.2"

Top 52,61376

x 100% = 65,767

x 100% = 3x1000 3x1500

1,75% 1,46%

Page 88: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR )

Location : STA 62+200 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Sand+3%

cement Tested by

: Lab. PT. WIKA Seksi

3

56 x blows

Before After

a Weight of sample + Mould (gr) 11669

b Weight of mold (gr)

7583

c Volume of mold (cm3) 2180,3

d Weight of soil (gr)

4086

e Wet density (t/m3)

1,874

f Water content (%)

11,0

g Dry density (t/m3)

1,688

Penetrasi Calibration 44,259

Time Penetration Dial reading Loads

(min) ( in ) Top Bottom Top Bottom

0,25 0,0125 13

575,3670

0,5 0,025 27

1194,9930

1 0,05 49

2168,6910

1,5 0,075 65

2876,8350

2 0,10 83

3673,4970

3 0,15 91

4027,5690

4 0,20 174

7701,0660

6 0,30 0

0,0000

8 0,40 0

0,0000

10 0,50 0

0,0000

Water content

Before After

Weight of wet soil + Tare (gr) 77,0

Weight of Dry soil + Tare (gr) 70,5

Weight of tare (gr)

11,6

Weight of water (gr)

6,5

Weight of dry soil (gr)

58,9

Water content (%)

11,0

CBR Value

CBR 0.1" 0.2"

Top 3673,497

x 100% = 7701,07

x 100% = 3x1000 3x1500

122,45% 171,13%

Page 89: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR )

Location : STA 62+200 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Sand+5%

Cement Tested by

: Lab. PT. WIKA Seksi

3

56 x blows

Before After

a Weight of sample + Mould (gr) 11375

b Weight of mold (gr) 7583

c Volume of mold (cm3) 2180,3

d Weight of soil (gr) 3792

e Wet density (t/m3) 1,739

f Water content (%) 11,0

g Dry density (t/m3) 1,566

Penetrasi Calibration 44,259

Time Penetration Dial reading Loads

(min) ( in ) Top Bottom Top Bottom

0,25 0,0125 22 973,6980

0,5 0,025 41 1814,6190

1 0,05 65 2876,8350

1,5 0,075 85 3762,0150

2 0,10 104 4602,9360

3 0,15 130 5753,6700

4 0,20 143 6329,0370

6 0,30 0 0,0000

8 0,40 0 0,0000

10 0,50 0 0,0000

Water content

Before After

Weight of wet soil + Tare (gr) 77,0

Weight of Dry soil + Tare (gr) 70,5

Weight of tare (gr) 11,6

Weight of water (gr) 6,5

Weight of dry soil (gr) 58,9

Water content (%) 11,0

CBR Value

CBR 0.1" 0.2"

Top 4602,936

x 100% = 6329,04

x 100% = 3x1000 3x1500

153,43% 140,65%

Page 90: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR )

Location : STA 55+100 Date of

Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Silty Sand+3% cement Tested by : Lab. PT. WIKA Seksi 3

56 x blows

Before After

a Weight of sample + Mould (gr) 11806

b Weight of mold (gr) 7526

c Volume of mold (cm3) 2186.04

d Weight of soil (gr) 4280

e Wet density (t/m3) 1.958

f Water content (%) 14.8

g Dry density (t/m3) 1.705

Penetrasi Calibration 10.9612

Time Penetration Dial reading Loads

(min) ( in ) Top Bottom Top Bottom

0.25 0.0125 3

32.8836

0.5 0.025 4.5

49.3254

1 0.05 8

87.6896

1.5 0.075 10

109.6120

2 0.10 11

120.5732

3 0.15 14

153.4568

4 0.20 16

175.3792

6 0.30 19.1

209.3589

8 0.40 22.2

243.3386

10 0.50 24.5

268.5494

Water content

Before After

Weight of wet soil + Tare (gr) 76.1

Weight of Dry soil + Tare (gr) 67.7

Weight of tare (gr) 11

Weight of water (gr) 8.4

Weight of dry soil (gr) 56.7

Water content (%) 14.8

CBR Value

CBR 0.1" 0.2"

Top 120.5732

x 100% = 175.379

x 100% = 3x1000 3x1500

4.02% 3.90%

Page 91: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR )

Location : STA 55+100 Date of Sampling : 01-Mei-18

Structure : Embankment Date of Test : 01-Mei-18

Type material : Silty Sand+5% cement Tested by : Lab. PT. WIKA

Seksi 3

56 x blows

Before After

a Weight of sample + Mould (gr) 12264

b Weight of mold (gr) 7583

c Volume of mold (cm3) 2180,3

d Weight of soil (gr) 4681

e Wet density (t/m3) 2,147

f Water content (%) 15,1

g Dry density (t/m3) 1,866

Penetrasi

Calibration 10,9612

Time Penetration Dial reading Loads

(min) ( in ) Top Bottom Top Bottom

0,25 0,0125 7 76,7284

0,5 0,025 11 120,5732

1 0,05 20 219,2240

1,5 0,075 28 306,9136

2 0,10 33 361,7196

3 0,15 42 460,3704

4 0,20 48 526,1376

6 0,30 57,8 633,5574

8 0,40 65,5 717,9586

10 0,50 72 789,2064

Water content

Before After

Weight of wet soil + Tare (gr) 77,9

Weight of Dry soil + Tare (gr) 69,2

Weight of tare (gr) 11,5

Weight of water (gr) 8,7

Weight of dry soil (gr) 57,7

Water content (%) 15,1

CBR Value

CBR 0.1" 0.2"

Top 361,7196

x 100% = 526,1376

x 100% = 3x1000 3x1500

12,06% 11,69%

Page 92: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir
Page 93: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI BENDA UJI DAN

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

Page 94: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

Lampiran.2 Dokumentasi Benda Uji dan Alat-alat yang digunakan

Benda Uji

Berikut ini adalah foto-foto benda uji pencampuran 3% dan 5% semen yang

digunakan dalam penelitian ini:

Sampling Pasir STA 62+200 Sampling Tanah Hitam STA 55+100

Semen Portland Air Destilasi

Page 95: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

Alat-Alat

Berikut ini adalah foto alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Timbangan Digital

( dengan ketelitian 5gr)

Mold dan Pemberat Cawan

Page 96: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

Gelas ukur Alat pengungkit

Saringan Cetok

Oven Ember

Page 97: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

Wadah (Plat Baja) Alat Penumbuk

Piknometer

Page 98: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

LAMPIRAN 3

DOKUMENTASI PELAKSANAAN

PENGUJIAN BENDA UJI YANG AKAN

DIGUNAKAN

Page 99: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

Lampiran.3 Dokumentasi Pelaksanaan Pengujian Benda Uji yang akan digunakan

1. Pengujian Kadar Air Benda Uji

Cawan yang Telah Berisi Benda Uji Benda Uji yang di Oven dengan

Suhu 110°C Selama 24 Jam

Benda Uji yang Telah Dioven

Page 100: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

2. Pemeriksaan Gradasi Butir Benda Uji

Menyiapkan 1 set ayakan Oven Benda Uji

Benda Uji Saring Benda Uji

benda uji yang tertinggal dan catat

Page 101: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

3. Pengujian Berat Jenis

masing-masing benda uji yang di

keringkan

Oven benda uji

Piknometer yang diisi benda uji Diamkan selama 24 jam

Timbang piknomter,air dan sampel

Page 102: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

4. Pemadatan benda uji

Siapkan alat yang diperlukan Hancurkan benda uji

Timbang benda uji 5,5 kg Tambahkan Air

mold 3 layer, ditumbuk 25x tiap lapisan

Page 103: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

Potong benda uji agar rata dng mold Timbang benda uji

5. Pengujian cbr

Peram benda uji selama 3 hari perendaman selama 4 hari

Tiriskan selama 15 menit

Page 104: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir

Lakukan pengujian CBR Hasil dari pengujian CBR

Hasil dari pengujian CBR tanah

hitam

Hasil dari CBR Tanah hitam

Hasil dari pengujian CBR Pasir Hasil dari CBR Pasir

Page 105: SOIL CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI METODE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267092_2018.pdfjalan tol balikpapan-samarinda seksi 3 bantuas kalimantan timur tugas akhir