110
PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF CAMPURAN BETON TUGAS AKHIR ADHEA AUDINA NIM : 150309265892 POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALIKPAPAN 2018

PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR

SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF CAMPURAN BETON

TUGAS AKHIR

ADHEA AUDINA

NIM : 150309265892

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BALIKPAPAN

2018

Page 2: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR SEBAGAI

BAHAN ALTERNATIF CAMPURAN BETON

TUGAS AKHIR

KARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK

MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYADARI

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

ADHEAAUDINA

NIM : 150309265892

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BALIKPAPAN

2018

Page 3: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR SEBAGAI BAHAN

ALTERNATIF CAMPURAN BETON

Disusun Oleh :

ADHEA AUDINA

NIM : 150309265892

Pembimbing I

Dr. Emil Azmanajaya. S.T.,MT

NIP/NIK .197702242012121001

Pembimbing II

Totok Sulistyo,S.T.,M.T

NIP/NIK.197209022000121003

Penguji I

Drs. Sunarno. M.Eng

NIP/NIK.196404131990031015

Penguji II

Candra Irawan. S.T.,M.Si

NIP/NIK. 197701242007011010

Mengetahui:

Ketua Jurusan Teknik Sipil

Drs. Sunarno, M.Eng

NIP : 196404131990031015

Page 4: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Adhea Audina

Tempat/Tgl Lahir : Balikpapan, 6 Juni 1997

NIM : 150309265892

Menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul” PEMANFAATAN LIMBAH

SERBUK CANGKANG TELUR SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF CAMPURAN

BETON” Adalah bukan merupakan hasil karya tulis orang lain, baik sebagian

maupun keseluruhan, kecuali dalam kutipan yang disebutkan sumbernya

Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini

tidak benar kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Balikpapan, 12 Juli 2018

Mahasiswa,

ADHEA AUDINA

NIM : 150309265892

Page 5: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

iv

Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada

Abah dan Mama yang kusayangi

Agus Rahmadi dan Sukmawati Nata

Saudaraku dan Saudariku yang kusayangi

Attalah Ibrahim dan Aqillah Zahraa

Sahabat-sahabatku terkasih

Beserta teman-teman kelas 3ts1 yang aku banggakan

Page 6: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

v

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Civitas akademis Politeknik Negeri Balikpapan, saya yang bertanda tangan

di bawah ini :

Nama : Adhea Audina

NIM : 150309265892

Program Studi : Teknik Sipil

Judul TA : Pemanfaatan Limbah Serbuk Cangkang Telur Sebagai

Bahan Alternatif Campuran Beton

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan

hak kepada Politeknik Negeri Balikpapan untuk menyimpan, mengalih media atau

formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan

mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di: Balikpapan

Pada tanggal: 12 Juli 2018

Yang Menyatakan,

(ADHEA AUDINA)

Page 7: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

vi

ABSTRACT

The world of construction has progressed very rapidly. The higher the need

for infrastructure development, the absorption of energy to support these activities

would be even greater. For a country like Indonesia, the cost of infrastructure

development will be very high due to the high cost of producing materials or

materials to be used. To minimize these needs, the need for innovations that can

suppress the production of materials, such as cement. Therefore, it is necessary to use

alternatives to utilize wasted waste such as eggshells to be used as a substitute for

part or all of the cement, especially as a mixture in the preparation of concrete.

In planning of concrete mixture in this research use SNI 03-2834-2000

method. This research was conducted at Civil Engineering Laboratory of State

Polytechnic of Balikpapan. The materials used as the main component of Portland

type 1 cement, fine aggregate using Samboja sand and coarse aggregate using Palu

gravel and raw material consisting of eggshell powder (ESP) .The variation of ESP

composition are: 0%, 3%, 5 % and 7% of the total use of cement. Testing will be

done when concrete is 7, 14 and 28 days. The sample of cube-shaped specimens, the

number of specimens is 36 samples with 3 variations.

From the concrete compressive strength test results, it can be concluded that

the compressive strength of BESP7 has increased significantly compared to BESP3

and BESP5 from the BESP7 compressive strength of 7, 14 and 28 days increased by

34.82% 10.89% and 21.00% indicate that the compressive strength of BESP7

concrete meets from the predetermined K175 concrete quality plan

Key words : eggshell powder,concrete,compressive strenght

Page 8: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

vii

ABSTRAK

Dunia konstruksi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semakin

tingginya kebutuhan akan pembangunan infrastruktur, penyerapan energi untuk

mendukung aktivitas tersebut tentunya akan semakin besar. Untuk sebuah negara

seperti Indonesia, biaya pembangunan infrastruktur akan sangat tinggi karena

mahalnya biaya produksi bahan atau material yang akan digunakan. Untuk

meminimalisir kebutuhan tersebut, perlu adanya inovasi yang mampu menekan angka

produksi material, semen misalnya. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif untuk

memanfaatkan limbah yang terbuang seperti cangkang telur untuk digunakan sebagai

pengganti sebagian atau keseluruhan semen, khususnya sebagai bahan campuran

dalam pembuatan beton.

Pada perencanaan campuran beton dalam penelitian ini menggunakan metode

SNI 03-2834-2000. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sipil

Politeknik Negeri Balikpapan. Material-material yang digunakan sebagai komponen

utamabeton yaitu semen portland tipe 1, agregat halus menggunakan pasir Samboja

dan agregat kasar menggunakan kerikil Palu dan bahan baku yang terdiri dari

eggshell powder (ESP).Variasi komposisi ESP antara lain: 0%, 3%, 5% dan 7% dari

total penggunaan semen.pengujian di lakukan ketika beton berumur 7, 14 dan 28 hari.

Sampel benda uji berbentuk kubus, jumlah benda uji adalah 36 sampel dengan 3

variasi.

Dari hasil pengujian kuat tekan beton dapat disimpulkan kuat tekan yang lebih

baik yaitu kuat tekan BESP7 mengalami kenaikan lebih besar dibanding BESP3 dan

BESP5 dari hasil kuat tekan BESP7 umur 7, 14 dan 28 hari mengalami kenaikan

lebih besar dan berturut- turut 34,82%,10,89% dan 21,00 % hal ini menunjukan

bahwa kuat tekan beton BESP7 memenuhi dari rencana mutu beton K175 yang sudah

ditentukan

Kata kunci : Serbuk Cangkang telur,Beton,Kuat Tekan

Page 9: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan penyusunan

tugas akhir dengan judul ‘’PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG

TELUR SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF CAMPURAN BETON” Dimana

tujuan penulis menyusun Tugas Akhir adalah agar dapat menyelesaikan pendidikan

dan dimaksudkan untuk memenuhi syarat kelulusan program studi Diploma III

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Balikpapan.

Selama penulisan Tugas Akhir ini penulis banyak sekali kekurangan dan

kendala, akan tetapi berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung sehingga proses penulisan Tugas Akhir ini dapat

selesai dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Ramli, SE, MM, sebagai Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.

2. Bapak Drs. Sunarno, M. Eng selaku ketua program studi teknik sipil Politeknik

Negeri Balikpapan.

3. Bapak Dr. Emil Azmanajaya, S.T., M.T. sebagai pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

4. Bapak Totok Sulistyo, S.T., M.T. sebagai pembimbing yang telah membimbing

dan memberikan pengarahan dalam menyusun Tugas Akhir ini.

5. Kepada kedua orang tua, yang selalu memberikan doa dan semangat kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir.

6. Seluruh dosen beserta staff karyawan Politeknik Negeri Balikpapan.

7. Bang Sajali, staf pembimbing laboratorium teknik sipil Politeknik Negeri

Balikpapan.

8. Teman-Teman mahasiswa teknik sipil angkatan’15 yang selalu memberikan

semangat dan dorongan.

Page 10: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

ix

9. Dan semua pihak yang telah memberikan semangat serta dorongan kepada

penulis sehingga terciptanya Tugas Akhir.

Besar harapan penulis Semoga usulan penelitian ini ada manfaatnya, khususnya

bagi penulis dan umumnya bagi kita semua dalam rangka menambah wawasan

pengetahuan dan pemikiran kita.

Balikpapan, 12 Juli 2018

ADHEA AUDINA

Page 11: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

x

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ........................................................................................... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN .............................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah...................................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 4

2.1 Pengertian Umum Beton ......................................................................................... 4

2.2 Beton Normal .......................................................................................................... 4

2.3 Unsur Penyusun Beton ............................................................................................ 5

2.3.1 Agregat ........................................................................................................... 5

2.3.2 Semen Portland .............................................................................................. 7

2.3.3 Air .................................................................................................................. 8

2.3.4 Kerikil Palu ................................................................................................... 8

Page 12: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

xi

2.3.5 Pasir Samboja ................................................................................................. 9

2.4 Pengertian Telur ................................................................................................ 9

2.4.1 Cangkang Telur .............................................................................................. 9

2.5 Bleeding................................................................................................................... 9

2.6 Slump .................................................................................................................... 10

2.7 Perawatan Beton (Curing)..................................................................................... 11

2.8 Mix Design Beton .................................................................................................. 11

2.8.1 Mix Design SNI ............................................................................................ 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 17

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................................... 17

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian .............................................................................. 17

3.2.1 Waktu Penelitian .......................................................................................... 17

3.2.2 Rencana Sampel ........................................................................................... 18

3.2.3 Rencana Pengujian ....................................................................................... 18

3.3 Diagram Penelitian ................................................................................................ 19

3.4 Tahap I Persiapan .................................................................................................. 19

3.5 Tahap II Pengujian Bahan Beton .......................................................................... 23

3.5.1 Pengujian Gradasi Agregat Kasar ................................................................ 23

3.5.2 Pengujian Berat Isi Agregat Halus ............................................................... 24

3.5.3 Pengujian Kadar Air Agregat ....................................................................... 25

3.5.4 Pengujian Kadar Lumpur Agregat ............................................................... 25

3.5.5 Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air .................................................. 26

3.6 Pemeriksaan Agregat Kasar .................................................................................. 28

3.6.1 Pengujian Gradasi Agregat .......................................................................... 28

3.6.2 Pengujian Berat Isi Agregat Kasar .............................................................. 28

3.6.3 Pengujian Kadar Air Agregat ..................................................................... 29

3.6.4 Pengujian Kadar Lumpur Agregat ............................................................... 30

3.6.5 Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air .................................................. 30

Page 13: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

xii

3.7 Tahap III Rencana Campuran Beton ..................................................................... 32

3.8 Tahap IV Pembuatan Adukan Beton .................................................................... 33

3.8.1 Proses Pembuatan Adukan Beton ................................................................ 33

3.8.2 Uji Slump ..................................................................................................... 34

3.8.3 Pembuatan Benda Uji ................................................................................... 36

3.8.4 Perawatan Beton........................................................................................... 37

3.8.5 Pengujian Benda Uji .................................................................................. 37

3.9 Tahap V Analisa Data ........................................................................................... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 40

4.1 Umum .................................................................................................................... 40

4.2 Hasil Pengujian Agregat Halus ............................................................................. 40

4.2.1 Hasil Pengujian Gradasi ............................................................................. 40

4.2.2 Hasil Pengujian Berat Isi ............................................................................ 41

4.2.3 Hasil Pengujian Kadar Air .......................................................................... 42

4.2.4 Hasil Pengujian Kadar Lumpur .................................................................. 43

4.2.5 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan ............................................. 44

4.2.6 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus (Pasir Samboja) ................... 45

4.3 Hasil Pengujian Agregat Kasar ( Kerikil Palu ) .................................................... 46

4.3.1 Hasil Pengujian Gradasi Kerikil palu ........................................................... 46

4.3.2 Hasil Pengujian Berat Isi Kerikil Palu ......................................................... 47

4.3.3 Hasil Pengujian Kadar Air Kerikil Palu ....................................................... 48

4.3.4 Hasil Pengujian Kadar Lumpur Kerikil Palu ............................................... 49

4.3.5 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Kerikil Palu .......................... 49

4.3.6 Hasil Pengujian Abrasi (Keausan) Kerikil Palu ........................................... 51

4.3.7 Rekapitulasi Hasil pengujian Agregat Kasar (Kerikil Palu) ........................ 52

4.4 Perhitungan Kebutuhan Cangkang telur ............................................................... 53

4.5 Hasil Perencanaan Campuran ............................................................................... 54

4.6 Pengujian Nilai Slump .......................................................................................... 54

Page 14: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

xiii

4.7 Pembuatan Benda Uji ............................................................................................ 55

4.8 Perawatan Benda Uji ............................................................................................. 55

4.9 Hasil Pengujian Kuat Tekan.................................................................................. 56

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 62

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 62

5.2 Saran ...................................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 64

LAMPIRAN ............................................................................................................... 65

Page 15: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik Hubungan Antara Kuat tekan dan faktor air semen (Silinder) .... 15

Gambar 2.2 Grafik Hubungan Antara Kuat tekan dan faktor air semen (Kubus) ....... 16

Gambar 4.1 Batas Gradasi Pasir Samboja .................................................................. 41

Gambar Gradasi Kerikil Palu ...................................................................................... 47

Gambar 4.3 Perbandingan Kuat Tekan Beton............................................................. 60

Page 16: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Batasan Gradasi Untuk Agregat Halus ......................................................... 5

Tabel 2.2 Batas-Batas Gradasi Agregat Kasar Untuk Maksimal Nominal 19 mm ....... 6

Tabel 2.3 Nilai slump beserta struktur yang diperhatikan .......................................... 10

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ......................................................................................... 17

Tabel 3.2 Sampel Benda Uji ...................................................................................... 18

Tabel 3.3 Umur Sampel .............................................................................................. 18

Tabel 4.1 Gradasi Butir Halus Pasir Samboja ............................................................. 40

Tabel 4.2 Pengujian Berat Isi Pasir Samboja .............................................................. 42

Tabel 4.3 Kadar Air Pasir Samboja............................................................................. 42

Tabel 4.4 Kadar Lumpur Pasir Samboja ..................................................................... 43

Tabel 4.5 Berat Jenis dan Penyerapan pada pasir samboja ......................................... 44

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus Pasir Samboja ...................... 45

Tabel 4.7 Gradasi Butir Halus Kerikil Palu ................................................................ 46

Tabel 4.8 Pengujian Berat Isi Kerikil Palu.................................................................. 48

Tabel 4.9 Kadar Air Pasir Palu ................................................................................... 48

Tabel 4.10 Kadar Lumpur Kerikil Palu....................................................................... 49

Tabel 4.11 Berat Jenis dan Penyerapan Kerikil Palu .................................................. 50

Tabel 4.12 Hasil Tes Abrasi Kerikil Palu ................................................................... 51

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Kasar (Kerikil Palu) ..................... 52

Tabel 4.14 Kebutuhan Cangkang Telur ...................................................................... 53

Tabel 4.15 Perencanaaan Campuran Beton ................................................................ 54

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Kuat Tekan BNA 7 Hari ................................................ 56

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Kuat Tekan BNB 14 Hari ............................................... 56

Tabel 4.18 Hasil Pengujian Kuat Tekan BNC 28 Hari ............................................... 57

Tabel 4.19 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP3A 7 Hari ........................................... 57

Tabel 4.20 Hasil Pengujiam Kuat Tekan BESP3B 14 Hari ........................................ 57

Page 17: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

xvi

Tabel 4.21 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP3C 28 Hari ......................................... 57

Tabel 4.22 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP5A 7 Hari ........................................... 58

Tabel 4.23 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP5B 14 Hari ......................................... 58

Tabel 4.24 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP5C 28 Hari ......................................... 58

Tabel 4.25 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP7A 7 Hari ........................................... 58

Tabel 4.26 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP7B 14 Hari ......................................... 59

Tabel 4.27 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP7C 28 Hari ......................................... 59

Page 18: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Mix Design ............................................................................................. 65

Lampiran 2 Pengujian Bahan ...................................................................................... 66

Lampiran 3 Material Alat ............................................................................................ 77

Lampiran 4 Material Bahan ........................................................................................ 80

Lampiran 5 Pemeriksaan Bahan.................................................................................. 81

Lampiran 6 Pembuatan Benda Uji .............................................................................. 89

Lampiran 7 Perawatan Benda Uji dan Pelaksanaan Pengujian ................................... 91

Page 19: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat Indonesia hampir setiap hari mengkonsumsi telur, Seiring

dengan semakin meningkatnya masyarakat yang mengkonsumsi telur, maka

limbah dari telur tentunya juga akan semakin meningkat. Di Indonesia produksi

telur akan terus berlimpah, limbah yang tidak bisa terhindar adalah limbah yang

berasal dari pabrik dan rumah tangga, dimana limbah yang terus meningkat salah

satunya adalah cangkang telur. menurut data yang diperoleh dari Direktorat

Jendral Peternakan, produksi telur Indonesia pada tahun 2009 sebesar 1.013.543

ton, pada tahun 2014 sebesar 1.702.010 ton pada tahun 2015 sebesar 1.764.060

ton.

Salah satu unsur utama dalam pembangunan itu adalah beton. Bahan dasar

dari beton adalah campuran dari semen, air, agregat halus dan agregat kasar,

sedangkan beton yang menggunakan tulangan baja disebut beton bertulang.

Namun belakangan ini banyak sekali beton menggunakan bahan tambahan

(addictive) agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen.

Beton dengan cangkang telur sebagai pengganti sebagian semen

merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kebutuhan tersebut. Cangkang telur

yang terbuang sebagai limbah diolah dan dihancurkan sehingga menghasilkan

serbuk. Dalam dunia teknik sipil, penelitian yang berkaitan dengan pemanfaatan

sebagai pengganti sebagian semen masih sangat sedikit. Hal ini disebabkan karena

pemanfaatan lebih banyak digunakan sebagai bahan pakan ternak.

Penelitian mengenai sifat beton dengan eggshell powder (ESP) sebagai

pengganti semen pernah dilakukan Yohanes (2017) Dalam penelitian ini

dilakukan pembuatan beton untuk material konstruksi struktural dengan bahan

baku yang terdiri dari eggshell powder (ESP), semen, agregat kasar, agregat halus

dan air. Variasi komposisi ESP antara lain: 0%, 5%, 10%, 12,5%, 15% dan 20%

dari total penggunaan semen. Pengujian dilakukan ketika beton berumur 7, 14 dan

28 hari. Sampel benda uji berbentuk silinder dengan dimensi tinggi (H) 30 cm dan

diameter (D) 15 cm. Parameter pengujian yang dilakukan merupakan karakteristik

Page 20: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

2

beton yang meliputi kuat tekan dan modulus elastisitas, penyerapan air, densitas

dan penyusutan.

Dari hasil pengujian kuat tekan beton umur 7, 14 dan 28 hari,

menunjukkan bahwa pada kadar 5%-10% eggshell powder dapat digunakan

sebagai bahan substitusi semen. Selanjutnya, ketika kadar ESP ditingkatkan,

terjadi penurunan kuat tekan. Semakin tinggi kadar ESP, kuat tekan beton

semakin rendah. Modulus elastisitas tertingi terjadi pada beton normal (0% ESP).

Penyerapan air pada beton berkisar antara 9,414% - 10,345%. Di mana,

penyerapan air paling kecil terjadi pada beton umur 7 hari dan paling besar terjadi

pada beton saat berumur 28 hari. Dari hasil pengujian densitas, menunjukkan

bahwa densitas beton ESP berkisar antara 2,0193 gr/cm3 – 2,1845 gr/cm3, serta

penyusutan beton yang beragam mulai dari 0,044% – 0,184%. Seiring telah

dilakukan penelitian yang ada, tingginya kandungan kapur ini membuat serbuk

cangkang telur dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambah sebagian semen dalam

campuran beton. Sehingga kedepannya limbah serbuk cangkang telur dapat

dimanfaatkan dalam perkembangan teknologi beton.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1) Bagaimana pengaruh serbuk cangkang telur terhadap kuat tekan beton ?.

2) Bagaimana perbandingan kuat tekan beton normal dengan kuat tekan beton

yang telah di campur serbuk cangkang telur ?.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1) Penggunaan limbah serbuk cangkang telur sebagai bahan tambah pada beton

dengan presentase 0%, 3%, 5%, 7% dari berat semen.

2) Semen yang digunakan dalam penelitian adalah semen Conch tipe 1.

3) Agregat halus yang digunakan dalam penelitian adalah Pasir Samboja.

4) Agregat kasar yang digunakan dalam penelitian adalah batu Kerikil Palu.

5) Air yang dipakai dalam penelitian adalah Air PDAM.

6) Metode yang digunkan untuk penelitian adalah metode SNI 03-2834-2000.

Page 21: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

3

7) Penelitian ini menggunakan benda uji berupa kubus 15x15x15, dengan jumlah

sampel sebanyak 36 sampel kubus beton, dengan 3 variasi umur , yaitu

7,14,28 hari , masing-masing 3 sampel.

8) Penelitian ini dilakukan di laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri

Balikpapan.

9) Mutu beton yang ditinjau adalah K-175.

1.4 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1) Mengetahui pengaruh penambah serbuk cangkang telur terhadap kuat tekan

beton

2) Mengetahui perbandingan kuat tekan beton normal dengan kuat tekan beton

yang telah di campur serbuk cangkang telur.

1.5 Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1) Hasil peneletian ini diharapkan dapat memanfaatkan serbuk cangkang telur

sebagai penambahan pembuatan campuran pada beton.

2) Untuk memperoleh cara pemanfaatan limbah serbuk cangkang telur menjadi

produk yang memiliki nilai jual.

`

Page 22: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Umum Beton

Beton adalah campuran agregat halus dan agregat kasar sebagai bahan

pengisi, yang ditambah semen dan air yang digunakan sebagai bahan pengikat dengan

atau tanpa menggunakan bahan tambah (admixture). Agar beton memiliki propertis

yang baik maka bahan penyusun beton itu sendiri perlu dipelajari. Sifat-sifat dan

karakteristik material penyusun beton akan mempengaruhi kinerja dari beton yang

dibuat, dimana kinerja beton tersebut berpenggaruh terhadap kekuatan yang

direncanakkan, kemudahan dalam pengerjaanya (workability) dan keawetannya

dalam jangka waktu tertentu.

Beton jika dilihat dari kekuatannya tentu tidak sekuat baja, namun demikian

mengapa konstruksi beton sangat luas digunakan. Pertama beton memiliki daya tahan

yang sangat baik terhadap air, daya tahan ini telah terbukti pada penggunaan beton

untuk konstruksi bangunan air.

Pengembangan beton sudah sedemikian pesat, dari material yang hanya terdiri

dari air, semen, pasir dan kerikil sampai penggunaan bahan lain yang meningkatkan

kinerja beton. Penelitian yang menggunakan material-material sisa juga menjadi

prioritas di mana beton diharapkan menjadi semakin ramah lingkungan belakangan

ini banyak sekali beton mengguanakan bahan tambah (Addictive) agar bisa memenuhi

kebutuhan konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut sebagai alternatif dapat

dilakukan di antaranya adalah dengan aneka usaha peningkatan limbah anorganik

maupun limbah pertanian agar terciptanya beton yang ramah lingkungan.

2.2 Beton normal

Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi (2200-2500) kg/m³

menggunakan agregat alam yang dipecah atautanpa dipecah yang tidak menggunakan

bahan tambahan

Page 23: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

5

2.3 Unsur penyusun beton

Unsur penyusun beton adalah bahan yang digunakan untuk mengisi celah

retak perkerasan beton.

2.3.1 Agregat

Agregat merupakan material granular, misalnya pasir, kerikil dan

batupecah.agregat merupakan bahan pengisi pada beton, yang digunakan bersama

dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton atau adukan. Agregat ada

dua macam yaitu,agregat kasar dan agregat halus.

1) Agregat Halus

Agregat halus adalah agregat dengan butiran maksimum 5,0 mm yang dapat

berupa pasir alam yaitu sebagai hasil desintegrasi batuan secara alami, pasir oalahan

dari industri pemecah batu atau gabungan dari keduanya. Fungsi agregat halus pada

dalam beton adalah sebagai material pengisi. Pengetahuan tentang popertis agregat

halus sangat penting untuk bias mendapatkan beton sesuai mutu yang diinginkan

dengan harga yang lebih ekonomis.

Agregat halus merupakan agregat besar butir maksimum 4.67 mm berasal dari

alam atau hasil alam, sedangkan agregat halus olahan adalah agregat halus yang

dihasilkan dari pecahan dan pemisahan butiran dengan cara penyaringan atau cara

lainnya dari batuan.( SNI 03-6820-2002)

Berdasarkan ASTM C3 agregat halus umumnya berupa pasir dengan partikel butir

lebih kecil dari 5 mm atau lolos saringan No.4 dan tertahan pada saringan No.200

Tabel 2.1 Batasan Gradasi untuk agregat halus

Ukuran saringan ASTM Persentase berat yang lolos pada tiap

saringan

9,5 mm 100

4,76 mm 95-100

2,36 mm 80-100

Page 24: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

6

Lanjutan tabel 2.1

1,19 mm 50-85

0,595 mm 25-60

0,300 mm 10-30

0,150 mm 2-10

2) Agregat kasar

Agregat kasar yaitu agregat yang mempunyai ukuran butir 5-40 mm.

materialini dapat dihasilkan dari proses desintegrasi alamibatuan yaitu berupa batu

pecah (Natural Aggregates) atau darinindustri pemecah batu (Artificially

Aggregates). Secara umum, agregat kasar dapat terdiri dari kerikil alam, kerikil alam

yang dipecah, batu yang dipecah atau kombinasi dari material-material tersebut.

Sebelum digunakan sebaiknya properties agregat kasar disesuaikan dengan

persyaratan yang diatur dalam ASTM C33.

Berdasarkan ASTM C33. Agregat kasar terdiri dari kerikil atau batu pecah

dengan partikel butir lebih besar dari 5 mm atau antara 9,5 mm dan 37,5 mm

Tabel 2.2 Batas-batas gradasi agregat kasar untuk maksimal nominal 19 mm

Ukuran

ayakan

(mm)

Pemisah ukuran

Persen (%) berat

Yang lewat masing-masing ayakan.

25 100

19 90 -100

9,5 10 - 55

4,75 0 - 10

2,36 0 - 5

Page 25: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

7

2.3.2 Semen Portland

Semen Portland merupakan bubuk halus yang diperoleh dengan menggiling

klinker (yang didapat dari pembakaran suatu campuran yang baik dan merata antara

kapur dan bahan-bahan yang mengandung silika, aluminia, dan oxid besi), dengan

batu gips sebagai bahan tambah dalam jumlah yang cukup. Bubuk halus ini bila

dicampur dengan air, selang beberapa waktu dapat menjadi keras dan digunakan

sebagai bahan ikat hidrolis. (Kardiyono, 1989).

Semen jika dicampur dengan air akan membentuk adukan yang disebut pasta semen,

jika dicampur dengan agregat halus (pasir) dan air, maka akan terbentuk adukan yang

disebut mortar, jika ditambah lagi dengan agregat kasar (kerikil) akan terbentuk

adukan yang biasa disebut beton. Dalam campuaran beton, semen bersama air sebagai

kelompok aktif sedangkan pasir dan kerikil sebagai kelompok pasif adalah kelompok

yang berfungsi sebagai pengisi. (Tjokrodimulyo, 1995).

Semen Portland dibuat melalui beberapa langkah, sehingga sangat halus dan

memiliki sifat adhesive meupun kohesif. Semen diperoleh dengan membakar

karbonat atau batu gamping dan argillaceous (yang mengandung alumunia) dengan

perbandingan tertentu. Bahan tersebut dicampur dan dibakar dengan suhu 1400º C –

1500º C hingga menjadi klinker. Setelah itu didinginkan dan dihaluskan sampai

seperti bubuk. Lalu ditambahkan gips atau kalsium sulfat (CaSO4) kira-kira 2-4 %

persen sebagau bahan pengontrol waktu pengikat. Bahan tambah lain kadang

ditambahkan pula untuk membentuk semen khusus misalnya kalsium klorida untuk

menjadikan semen agar cepat mengeras. Semen biasanya dikemas dalam kantong 40

kg/50 kg.

Menurut SII 0031-81 semen Portland dibagi menjadi lima jenis, sebagai

berikut:

1) Jenis I : Semen untuk penggunaan umum, tidak memerlukan persayaratan

khusus

2) Jenis II : semen untukuntuk beton tahan sulfat dan mempunyai panas hidrasi

sedang

3) Jenis III : semen untuk beton dengan kekuatan awal tinggi (cepat mengeras)

Page 26: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

8

4) Jenis IV : semen untuk beton yang memerlukan panas hidrasi rendah .

5) Jenis V : semen untuk beton sangat tahan terhadap sulfat.

Pada umumnya semen berfungsi untuk:

1) Bercampur dengan untuk mengikat pasir dan kerikil agar terbentuk beton.

2) Mengisi rongga-rongga diantara butir-butir agregat.

2.3.3 Air

Air merupakan bahan yang diperlukan untuk proses reaksi kimia, dengan

semen untuk pembentukan pasta semen. Air juga digunakan untuk pelumas antara

butiran dalam agregat agar mudah dikerjakan dan dipadatkan. Air dalam campuran

beton menyebabkan terjadinya proses hidrasi dengan semen. Jumlah air yang

berlebihan akan menurunkan kekuatan beton. Namun air yang terlalu sedikit akan

menyebabkan proses pencampuran yang tidak merata. Air yang dipergunakan harus

memenuhi syarat sebagai berikut :

1) Tidak mengandung lumpur dan benda melayang lainnya yang lebih dari 2

gram perliter.

2) Tidak mengandung garam atau asam yang dapat merusak beton, zat organic

dan sebagainya lebih dari 15 gram per liter.

3) Tidak mengandung klorida (CI) lebih dari 1 gram per liter.

4) Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram per liter.

2.3.4 Kerikil Palu

Kerikil Palu merupakan material lokal yang saat ini banyak digunakan

sebagai campuran adukan beton. Umumnya kerikil Palu digunakan untuk beton

struktural dan sebagai pengganti batu split. Kerikil Palu biasanya batuan sungai yang

dipecah sehingga memenuhi ukuran standar. Kerikil Palu banyak ditemukan di kota

palu , provinsi Sulawesi Tengah. Syarat kerikil yang dapat digunakan:

1) Kerikil harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori.

2) Bersifat kekal, artinya tidak hancur oleh pengaruh cuaca.

Page 27: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

9

3) Kerikil tidak mengandung lumpur lebih dari 1% yang ditentukan berat kering.

4) Kerikil tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak adukan beton.

2.3.5 Pasir Samboja

Pasir Samboja merupakan material lokal yang saat ini dominan dipakai

sebagai mortar pasangan tembok dan plesteran karena butirannya yang halus.

Umumnya pasir Samboja digunakan untuk beton non struktural dan sebagai

campuran pasir Palu. Berikut syarat pasir yang dapat digunakan :

1) Pasir yang baik tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dan apabila

mengandung lumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci.

2) Pasir tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak, yang harus

dibuktikan dengan percobaan warna dari Abransa" Harder dengan larutan jenuh

NaOH 3%.

3) Susunan besar butir pasir mempunyai modulus kehalusan antara 1,5 sampai 3,8

dan terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam.

2.4 Pengertian telur

Telur merupakan salah satu produk hewani yang berasal dari ternak ungas dan

telah dikenal sebagai bahan panggan sumber protein yang bermutu tinggi.

1) Cangkang telur

Cangkang telur kering mengandung sekitar 95% kalsium karbonat (CaCO3)

dengan berat 5,5 gram (Butcher dan Miles, 1990). Hunton (2005) melaporkan

bahwa cangkang telur terdiri atas 97% kalsium karbonat. Sementara itu, rerata

dari cangkang telur mengandung 3% fosfor dan 3% terdiri atas magnesium,

kalium, natrium, seng, mangan, besi dan tembaga (Butcher dan Miles, 1990).

Serbuk cangkang telur/ eggshell powder (ESP) merupakan limbah unggas

dengan komposisi kimia hampir sama dengan batu kapur, cangkang telur

senyawa kimia berupa zat kapur (CaO) sehingga berpotensi untuk digunakan

sebagai campuran untuk mengurangi komposisi semen Portland.

Page 28: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

10

2.5 Bleeding

Bleeding adalah pengeluaran air dari adukan beton yang disebabkan oleh

pelepasan air dari pasta semen. Sesaat setelah dicetak, air yang terkandung di dalam

beton segar cenderung untuk naik ke permukaan.

1) Bagian atas lapis terlalu basah, yang akan menghasilkan beton berpori dan lemah.

2) Air naik membawa serta bagian-bagian semen yang membentuk lapis buih semen

pada muka lapis.

3) Air dapat berkumpul dalam kerikil-kerikil dan baja tulangan horizontal, hingga

menimbulkan rongga-rongga besar.

Cara mengurangi bleeding digunakan:

a. Jumlah air campuran yang tidak melebihi kebutuhan untuk mencapai

Workability.

b. Campuran dengan semen lebih banyak.

c. Jenis semen yang butir-butirnya lebih halus.

d. Bahan batuan bergradasi lebih baik.

e. Pasir alam yang agak bulat-bulat dengan persentase butir halus lebih besar.

2.6 Slump

Slump merupakan tinggi dari adukan dalam kerucut terpancung terhadap

tinggi adukan setelah cetakan diambil. Slump merupakan pedoman yang digunakan

untuk mengetahui tingkat kelecakan suatu adukan beton, semakin tinggi tingkat

kekenyalan maka semakin mudah pengerjaannya (nilai workability tinggi). Nilai

slump terbagi macam struktur yang harus diperlihatkan seperti pada Tabel 2.3

Table 2.3 Nilai slump beserta struktur yang diperhatikan

URAIAN

Nilai Slump (mm)

Maksimum Minimum

Dinding, pelat pondasi dan pondasi

telapak bertulang

80 25

Lanjutan tabel 2.3

Page 29: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

11

Pondasi telapak tidak bertulang,

konstruksi di bawah

Tanah

80 25

Pelat, balok, kolom dan dinding 100 25

Perkerasan jalan 80 25

Pembetonan missal 50 25

2.7 Perawatan Beton (Curing)

Prosedur curing mengacu pada standar ASTM C-192-81, tujuan dari perwatan

(curing) adalah mencegah penguapan air secara berlebihan dari lapisan beton yang

belum mengeras, dan mencegah pengurangan kebutuhan air selama proses hidrasi

semen. Peralatan yang dipakai adalah bak curing dengan air tawar. Perawatan ini

dilakukan setelah beton mengalami final setting, artinya beton telah mengeras.

Perawatan ini tidak hanya dimaksudkan untuk mendapatkan kekuatan tekan beton

yang tinggi tapi juga dimaksudkan untuk memperbaiki mutu dari keawetan beton,

ketahanan terhadap aus dan dimensi struktur. Proses perawatan dilakukan

berlangsung sampai satu hari sebelum melakukan pengujian kuat tekan beton.

2.8 Mix Design Beton

Mix Design dapat didefinisikan sebagai proses merancang dan memilih bahan

yang cocok dan menentukan proporsi relatif dengan tujuan memproduksi beton

dengan kekuatan tertentu, daya tahan tertentu dan se ekonomis mungkin. Rancangan

campuran beton bukanlah tugas sederhana karena sifat yang sangat beragam dari

material penyusunnya, kondisi yang ada ditempat kerja, khusus.a kondisi eksposur,

dan kondisi yang dituntut untuk pekerjaan tertentu.

Desain campuran membutuhkan pengetahuan lengkap dari berbagai properti

bahan penyusuhan, ini membuat tugas perencanaan campuran yang lebih kompleks

dan sulit. Desain campuran beton tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang lebih

luas dan pengalaman dari perkerasan. Bahkan proporsi bahan beton di laboratium

memerlukan penyesuaian modifikasi dan kembali disesuaikan dengan kondisi

Page 30: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

12

lapangan. Dengan pemahaman yang lebih baik dari sifat, beton ini menjadi bahan

yang lebih tepat daripada di masa lalu. Perancang struktur menentukan kekuatan

minimum tertentu dari desain campuran beton dengan pengetahuan bahan, kondisi

lokasi dan standar pengawasan yang tersedia pada tempat kerja untuk mencapai

kekuatan minimum dan daya tahan yang baik.

2.8.1 Mix Design SNI

Langkah-langkah pembuatan rencana campuran beton normal dilakukan

sebagai berikut :

1) Ambil kuat tekan beton yang disyaratkan fXc pada umur tertentu.

2) Hitung deviasi standar.

3) Hitung kuat tekan.

4) Hitung kuat tekan beton rata-rata yang ditargetkan fXcr.

5) Tetapkan jenis semen.

6) Tentukan jenis agregat kasar dan agregat halus, agregat ini dapat dalam

bentuk tak dipecahkan (pasir atau koral) atau dipecahkan.

7) Tentukan faktor air semen. Bila dipergunakan grafik 1 dan 2 ikuti langkah-

langkah berikut :

a. Tentukan nilai kuat tekan pada umur 28 hari.

b. Lihat Grafik 1 untuk benda uji berbentuk silinder atau Grafik 2 untuk

benda uji berbentuk kubus.

c. Tarik garis tegak lurus keatas melalui faktor air-semen 0,5 sampai

memotong kurva kuat tekan yang ditentukan.

d. Tarik garis lengkung melalui titik secara proporsional.

e. Tarik garis mendatar melalui nilai kuat tekan yang ditargetkan sampai

memotong kurva baru yang ditentukan.

f. Tarik garis tegak lurus ke bawah melalui titik potong tersebut untuk

mendapatkan faktor air-semen yang diperlukan.

Page 31: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

13

8) Tetapkan air-semen maksimum (dapat ditetapkan sebelumnya atau tidak). Jika

nilai faktor air-semen yang diperoleh lebih kecil dari yang dikehendaki, maka

yang dipakai yang terendah.

9) Tetapkan slump.

10) Tetapkan ukuran agregat maksimum.

11) Tentukan nilai kadar air.

12) Hitung jumlah semen yang besar kadar semennya adalah kadar air bebas

dibagi faktor air-semen.

13) Jumlah semen maksimum jika tidak ditetapkan, dapat diabaikan.

14) Tentukan jumlah semen seminimum mungkin.

15) Tentukan faktor air-semen yang disesuaikan jika jumlah semen berubah

karena lebih kecil dari jumlah semen minimum yang ditetapkan (atau lebih

besar dari jumlah semen maksimum yang disyaratkan), maka faktor air-semen

harus diperhitungkan kembali.

16) Tentukan susunan butir agregat halus (pasir) kalau agregat halus sudah

dikenal dan sudah dilakukan analisa ayak menurut standar yang berlaku.

17) Tentukan susunan agregat kasar.

18) Tentukan presentase pasir.

19) Hitung berat jenis relative agregat.

20) Tentukan berat isi beton.

21) Hitung kadar agregat gabungan yang besarnya adalah berat jenis beton

dikurangi jumlah kadar semen dan kadar air bebas.

22) Hitung kadar agregat halus.

23) Hitung kadar agregat kasar.

24) Proporsi campuran, kondisi agregat dalam keadaan jenuh kering permukaan.

25) Koreksi proporsi campuran.

26) Buatlah campuran uji, ukur dan catatlah besarnya slump serta kekuatan tekan

yang sesungguhnya, perhatikan hal berikut :

Page 32: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

14

a. Jika harga yang didapat sesuai dengan harga yang diharapkan, maka

susunan campuran beton tersebut dikatakan baik. Jika tidak, maka

campuran perlu dibetulkan.

b. Kalau slumpnya ternyata terlalu tinggi atau rendah, maka kadar air

perlu dikurangi atau ditambah (demikian juga kadar semennya, karena

faktor air semen harus dijaga agar tetap, tak berubah).

c. Jika kekuatan beton dari campuran ini terlalu tinggi atau rendah, maka

faktor air semen dapat atau harus ditambah atau dikurangi.

Page 33: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

15

FAKTOR AIR SEMEN

Gambar 2.1. Grafik Hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen (benda uji

berbentuk silinder diameter 150 mm, tinggi 300mm) (SNI 03-2834-1993)

Page 34: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

16

FAKTOR AIR SEMEN

Gambar 2.2. Grafik Hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen (benda uji

bentuk kubus 150 x 150 x 150 mm) (SNI 03-2834-1993)

Page 35: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Tahap awal

pelaksanaan penelitian berupa pemeriksaan bahan meliputi pemeriksaan atau

pengujian, objek penelitian adalah kuat tekan beton dari material pasir samboja,

kerikil palu, limbah serbuk cangkang telur, semen.

Pelaksanaan penelitian ini menggunakan tahapan pokok untuk menghasilkan

yang merupakan kesimpulan dan perbandingan “PEMANFAATAN LIMBAH

SERBUK CANGKANG TELUR SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF CAMPURAN

BETON”

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri

Balikpapan. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bulan Maret-Juni 2018.

Pada bulan maret mengumpulkan data dan studi literature mengenai penelitian

tersebut. Persiapan alat dan bahan pada awal bulan april dan pemeriksaan bahan

dilaksanakan pada tanggal 8 April 2018

3.2.1 Waktu penelitian

Waktu penelitian yang akan dilakukan terlihat pada table 3.1 berikut ini :

Table 3.1 waktu penelitian No Uraian Bulan

Maret April Mei Juni

I II III I

V

I II III IV I II III IV

1 Pengumpulan data &

studi literatur

2 Persiapan alat dan

bahan

3 Pemeriksaan bahan

4 Perencanaan

campuran

5 Pembuatan benda uji

6 Perawatan benda uji

Page 36: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

18

Lanjutan tabel 3.1

7 Pengujian benda uji

8 Analisa data dan

kesimpulan

3.2.2 Rencana Sampel

Rencana sampelyang akan diteliti terlihat pada table 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2 sampel benda uji

No. Jenis sampel Ukuran Jumlah

1 Kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm 36

3.2.3 Rencana pengujian

Rencana pengujian pada penelitian ini terlihat pada tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3 Umur Sampel

`Persentase limbah

serbuk cangkang

telur

Umur beton Jumlah

Sampel

7 ( Hari)

14 (Hari)

28 (Hari)

0% 3 3 3 9

3% 3 3 3 9

5% 3 3 3 9

7% 3 3 3 9

Page 37: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

19

3.3. Diagram Alur Penelitian

Mulai

Pengumpulan Data

Persiapan Alat dan Bahan

Pengujian Agregat Halus &

Kasar

Kadar Air

Berat jenis dan penyerapan

Berat isi

Analisa Saringan

Uji Abrasi

Perencanaan Campuran

Semen Bahan Tambah

Serbuk

Cangkang telur

Air Agregat

Kadar

Lumpur

<5%

Ya

Tidak

A

Lolos

Saringan

no.200

Ya

Tidak

Di cuci Di Ayak

Page 38: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

20

`

Tidak

Gambar 3.1 Bagan alur tahap penelitian

Pembuatan Adukan Beton

A

Perawatan Benda Uji

(Perendaman di Air)

Uji Kuat Tekan Beton

Analisa Data

Selesai

Hasil Uji Kuat Tekan

Kesimpulan & Saran

Uji Slump

10±2

Ya

Page 39: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

21

3.4 Tahap I persiapan

Adapun langkah-langkah pada metode penelitian yang dilaksanakan adalah

sebagai berikut :

1) Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan beton rinagan ini meliputi :

2) Semen

Semen sebagai bahan pengikat adukan beton menggunakan. Semen

Portland tipe 1 merek Conch.

3) Agregat Halus (pasir)

Agregat halus yang digunakan adalah pasir samboja

4) Agregat kasar

Agregat kasar yang digunakan adalah batu kerikil palu.

5) Air

Air yang digunakan adalah air yang diambil Workshop teknik sipil,

Politeknik Negeri Balikpapan. Penagamatan dilakukan secara visual, yaitu

jernih dan tak berbau

6) Limbah serbuk cangkang telur

7) Pada penelitian ini menggunakan limbah serbuk cangkang telur sebagai

bahan tambah sebagian semen, yang diperoleh dari pembuangan limbah

masyarakat (pabrik maupun rumah tangga).

8) Alat

9) Peralatan yang digunakan tersedia pada Workshop Teknik Sipil Politeknik

Negeri Balikpapan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

10) Ayakan

alat ini terbuat dari baja, untuk ayakan batu mempunyai ukuran lubang

berurutan : 76,2 mm; 63,5 mm; 50,8 mm; 38,1 mm; 25,4 mm; 19,1 mm;

12,7 mm; 9,5 dan pan. Sedangkan untuk ayakan pasir mempunyai ukuran

lubang berurutan : 4,76 mm; 2,38 mm; 1,19 mm; 0,59 mm; 0,297 mm;

0.149 mm; 0.075 mm dan pan. Cara pemakaian dengan cara di susun dari

Page 40: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

22

atas melalui ukuran lubang besar kemudian kebawah sekain kecil, dan

paling bawah adalah pan (tempat penampung sisa ayakan). Alat ini

berfungsi sebagai penguji gradasi agregat kasar dan agregat halus

11) Timbangan digital

Timbangan digital mempunyai kapasitas 5 kg. Timbangan ini digunakan

untuk menimbang material-material yang akan diteliti dan juga untuk

menimbang semen, pasir dan kerikil sebagai bahan beton sebelum

dicampur.

12) Gelas ukur

Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume air, misalnya pada waktu

pemeriksaan kandungan kadar lumpur dan waktu pembuatan benda uji.

Gelas ukur ini mempunyai 1000 cc.

13) Piknometer

alat ini digunakan untuk mengukur berat jenis SSD (Surface Saturated

Dry), berat jenis kering, berat jenis jenuh dan penyerapan agregat halus,

piknometer ini mempunyai kapasitas 1000 cc.

14) Oven

Oven digunakan untuk mengeringkan agregat pada pengujian kadar air,

berat jenis, dan gradasi agregat.

15) Mesin adukan beton (Concrete Mixer)

16) alat pengaduk beton ini digunakan untuk mencapur bahan adukan beton.

Kapasitas alat ini 0,125 m3 dengan kecepatan 20-30 rpm.

17) Kerucut abrams

Kerucut Abram’s, disebut dengan kerucut terpancung beserta wadah pelat

dan tongkat penusuk baja digunakan untuk pengujian slump pada

pembuatan adukan beton, dengan ukuran diameter atas 10 cm, bawah 20

cm,dan tinggi 30 cm.

18) Penggaris

Penggaris digunakan untuk mengukur nilai slump.

19) Cetakan beton

Page 41: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

23

Cetakan ini terbuat dari baja, digunakan untuk mencetak benda uji dengan

ukuran pada setiap sisinya 15 cm (kubus). Cetakan ini juga dipakai pada

waktu pemeriksaan berat satuan volume agregat.

20) Tongkat baja

Tongkat Baja ini memiliki ukuran diameter 16 mm, alat ini digunakan

untuk pengujian slump serta proses pemadatan campuran dalam cetakan

silinder beton

21) Mesin uji tekan

Alat ini mempunyai kapasitas 10.000 psi / 700 bar. Alat ini digunakan

untuk menguji kuat tekan benda uji beton.

22) Bak perendaman benda uji

Bak ini digunakan untuk merendam benda uji selama proses perawatan

sesuai dengan umur yang telah ditentukan.

3.5 tahap II pengujian bahan beton

Persiapan dan pemeriksaan bahan susun beton , bahan dan tahapan

pemeriksaan meliputi :

Pemeriksaan benda uji agregat halus, Sifat-sifat agregat sangat mempengaruhi kuat

tekan beton yang dihasilkan sehingga, sebelumnya dilakukan rancang campur (mix

design) beton, harus diketahui beberapa sifat agregat berikut : bentuk dan tekstur,

ukuran dan gradasi, kadar air, berat jenis dan berat satuan atau bobot isi.

3.5.1 Pengujian Gradasi Agregat Halus.

Gradasi dan keseragaman diameter pasir sebagai agregat halus lebih

diperhitungkan dari pada agregat kasar, karena sangat menentukan sifat pengerjaan

dan sifat kohesi campuran adukan beton. Pasir sangat menentukan pemakaian semen

dalam pembuatan beton. Analisis saringan agregat menentuan persentase berat

butiran agregat yang lolos dari satu set saringan kemudian angka-angka persentase

digambarkan pada grafik pembagian butir. Alat yang digunakan, yaitu timbangan,

Page 42: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

24

satu set saringan, oven, alat pemisah contoh, mesin pengguncang saringan, kuas,

sendok dan lain-lain.

Prosedur pengujian meliputi tahapan sebagai berikut :

1) Benda uji dikeringkan dalam oven, dengan suhu (110 ± 5)ºC sampai

berat tetap.

2) Benda uji disaring melalui susunan saringan paling besar ditempatkan

paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin selama 15

menit.

3) Persentase berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing saringan

dihitung terhadap berat total benda uji setelah disaring.

4) Hasil analisa saringan dalam pengujian gradasi agregat, diwujudkan

dalam bentuk grafik. Selanjutnya digunakan sebagai acuan perencanaan

aduka beton.

3.5.2 pengujian Berat Isi Agregat Halus

Berat isi agregat adalah perbandingan antara berat agregat dengan volume

yang ditempatinya. Hal ini dapat digunakan untuk mempermudah perhitungan

campuran beton bila kita menimbang agregat dengan ukuran volume, karena

umumnya agregat tersebut dalam keadaan padat, sedangkan pada kenyataan pada saat

penimbangan agregat tidak dilakukan dengan wadah untuk penakaran sehingga

satuan volume agregat berada dalam keadaan gembur, sehingga diperlukan adanya

faktor konversi (faktor pengali).

Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan berat isi agregat halus, Berat

satuaan pasir adalah perbandingan antara berat pasir dengan volume alat ukur. Unit

weight diperoleh dengan memasukkan pasir ke dalam alat ukur yang telah diketahui

volumenya sehingga berat pasir dapat diketahui.

Prosedur pengujian berat isi agregat halus sebagai berikut :

1) Agregat sesudah direndam selama 24 jam, permukaannya disapu dengan lap

basah.

2) Timbang kotak takar kosong.

Page 43: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

25

3) Timbang kotak takar berisi air penuh.

4) Isi masing-masing kotak takar dengan benda uji dalam 3 lapisan sama tebal,

dimana tiap lapisan ditusuk sebanyak 25 kali. Cara ini disebut Rodding.

5) Ratakan muka bahannya dengan tangan atau mistar

6) Timbang kotak takar yang berisi benda uji.Kosongkan kotak takar dan isi lagi

dengan benda uji yang dimasukkan dengan singkup dan tinggi tidak lebih dari

2 inci (2”) diatas kotak takar. Cara ini disebut Shoveling.

7) Ratakan muka benda uji dengan tangan atau mistar.

8) Timbang kotak takar yang berisi benda uji.

3.5.3 Pengujian Kadar Air Agregat Halus

Metode ini sebagai acuan untuk menentukan besarnya kadar air agregat.

Kadar air agregat adalah besarnya perbandingan antara berat air yang dikandung

agregat dengan dalam keadaan kering, yang dinyatakan dalam persen. Peralatan yang

digunakan antara lain : timbangan, oven, talam logam tahan karat.

Prosedur pengujian melalui tahapan sebagai berikut :

1) Timbang dan catat berat talam (𝑊1).

2) Masukkan benda uji ke dalam talam dan kemudian berat talam dan

benda uji ditimbang. Catat beratnya (𝑊2).

3) Hitunglah berat benda uji 𝑊3 = 𝑊2 − 𝑊1…………………….…(3.1)

4) Keringkan contoh benda uji berserta talam di dalam oven pada suhu

(110±5)ºC.

5) Setelah kering timbang dan dicatat berat benda uji beserta talam (𝑊4).

6) Hitunglah berat benda uji kering 𝑊5 = 𝑊4 − 𝑊1 …………….…(3.2)

7) Kemudian hitung kadar air agregat

x 100%...................(3.3)

Page 44: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

26

3.5.4 Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus

Pasir adalah salah satu bahan dasar beton sebagai agregat halus. Pasir yang

digunakan dalam pembuatan beton harus memenuhi beberapa persyaratan, salah

satunya adalah pasir harus bersih. Pasir dapat dikatakan bersih dan dapat dipakai bila

tidak mengandung lumpur lebih dari 5% dari berat keringnya. Lumpur adalah bagian

dari pasir yang lolos dari ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur lebih dari 5%

maka pasir harus dicuci terlebih lebih dahulu. Syarat-syarat agregat halus harus sesuai

dengan PBI NI-2, 1971.

Kadar lumpur pasir dihitung dengan Persamaan 3.15.

Kadar lumpur =

x 100% …………………………………………..(3.4)

dengan :

𝑊1= berat awal pasir (gram)

𝑊3= berat pasir akhir (gram)

3.5.5 Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air

Berat jenis merupakan salah satu variabel yang sangat penting dalam

merencanakan campuran adukan beton, karena dengan mengetahui variable tersebut

dapat dihitung volume pasir yang diperlukan.

Tujuan dari pengujian ini untuk mendapatkan :

1) Berat Jenis, yaitu perbandingan antara berat pasir dalam kondisi kering

dengan volume pasir total.

2) Berat jenis jenuh kering permukaan , yaitu perbandingan antara berat

pasir jenuh dalam kondisi kering permukaan dengan volume pasir total.

3) Berat jenis semu, yaitu perbandingan antara berat pasir kering dengan

volume butir pasir.

4) Penyerapan, yaitu perbandingan antara berat air yang diserap dengan

berat pasir kering.

Nilai-nilai yang ingin diketahui di atas dihitung dengan persamaan

Berat jenis curah =

……………………………....…(3.5)

Page 45: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

27

Berat jenis jenuh kering muka =

…………………...(3.6)

Berat jenis semu =

……………………………...…...(3.7)

Penyerapan =

x 100%..................................................(3.8)

Peralatan yang digunakan antara lain : timbangan, piknometer, kerucut

terpancung, batang penumbuk, saringan No. 4 (4,75 mm), oven, talam, cawan dan

lain-lain. Benda uji adalah agregat yang lolos saringan nomor 4 (4,75mm),diperoleh

dari alat pemisah contoh agregat atau cara penempatan sebanyak 500 gr.

Prosedur pengujian dilaksanakan sebagai berikut :

1) Mengeringkan benda uji dalam oven selama 2 jam, kemudian dinginkan pada

suhu ruang, kemudian rendam dalam air selama (24 ± 4) jam;

2) Buang air perendam dengan hati-hati, tebarkan agregat diatas talam,

keringkan di udara panas dengan cara membolak-balikkan benda uji.

Lakukan pengeringan sampai tercapai keadaan kering permukaan jenuh;

3) Membuang air perendam dan mengeringkan benda uji di udara panas

sampai tercapai keadaan jenuh kering permukaan.

4) Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji

ke dalam kerucut terpancung, padatkan dengan batang penumbuk

sebanyak 25 kali, angkat kerucut, keadaan kering permukaan jenuh

tercapai bila benda uji runtuh akan tetapi masih dalam keadaan tercetak.

5) Setelah kondisi keadaan kering permukaan jenuh masukkan 500 gram benda

uji ke dalam piknometer, masukkan air suling sampai mencapai 90% isi

piknometer, putar sambil di guncang sampai tidak terlihat gelembung udara di

dalamnya.

6) Rendam piknometer dalam air dan ukur suhu air untuk penysuaian

perhitungan kepada suhu standar 25ºC;

7) Tambahkan air sampai mencapai tanda batas;

8) Timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gram (Bt);

9) Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (110 ± 5)ºC

Page 46: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

28

sampai berat tetap, kemudian dinginkan benda uji dalam desikator;

10) Setelah benda uji dingin kemudian timbanglah (Bk);

11) Tentukan berat poknometer berisi air penuh dan ukur suhu air gunakan

penyesuaian dengan suhu standar 25ºC (B).

3.6 Pemeriksaan Agregat Kasar

Untuk mengetahui lulus atau tidaknya benda uji maka dilakukan pengujian

terbahadap benda uji. Adapun beberapa tahapan pemeriksaan benda uji agregat

Kasar kerikil Palu sebagai :

3.6.1 Pengujian Gradasi Agregat

Gradasi pada kerikil sebagai agregat kasar menentukan sifat pengerjaan dan

sifat kohesi dari campuran beton, sehingga gradasi pada agregat kasar sangatlah

diperhatikan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui gradasi atau variasi diameter

butiran kerikil, prosentase dan modulus kehalusannya. Modulus kehalusan adalah

angka yang menunjukkan tinggi rendahnya tingkat kehalusan kerikil. Alat yang

digunakan, yaitu timbangan, satu set saringan, oven, alat pemisah contoh, mesin

pengguncang saringan, kuas, sendok dan lain-lain.

Prosedur pengujian meliputi tahapan sebagai berikut :

1) Benda uji dikeringkan dalam oven, dengan suhu (110 ± 5)ºC sampai

berat tetap.

2) Benda uji disaring melalui susunan saringan paling besar ditempatkan

paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin selama 15

menit.

3) Persentase berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing saringan

dihitung terhadap berat total benda uji setelah disaring.

4) Hasil analisa saringan dalam pengujian gradasi agregat, diwujudkan

dalam bentuk grafik. Selanjutnya digunakan sebagai acuan perencanaan

adukan beton.

Page 47: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

29

3.6.2 Pengujian Berat Isi Agregat Kasar

Berat isi agregat adalah perbandingan antara berat agregat dengan volume

yang ditempatinya. Hal ini dapat digunakan untuk mempermudah perhitungan

campuran beton bila kita menimbang agregat dengan ukuran volume, karena

umumnya agregat tersebut dalam keadaan padat, sedangkan pada kenyataan pada saat

penimbangan agregat tidak dilakukan dengan wadah untuk penakaran sehingga

satuan volume agregat berada dalam keadaan gembur, sehingga diperlukan adanya

faktor konversi (faktor pengali).

Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan berat isi agregat kasar. Berat

satuan kerikil adalah perbandingan antara berat kerikil dengan volume alat ukur. Unit

weight diperoleh dengan memasukkan kerikil ke dalam alat ukur yang telah diketahui

volumenya, sehingga berat kerikil dapat diketahui.

Prosedur pengujian berat isi agregat kasar sebagai beirkut :

1) Agregat sesudah direndam selama 24 jam, permukaannya disapu dengan

lap basah.

2) Timbang kotak takar kosong.

3) Timbang kotak takar berisi air penuh.

4) Isi masing-masing kotask takar dengan benda uji dalam 3 lapisan sama

tebal, dimana tiap lapisan ditusuk sebanyak 25 kali. Cara ini disebut

Rodding.

5) Ratakan muka bahannya dengan tangan atau mistar.

6) Timbang kotak takar yang berissi benda uji.

7) Kosongkan kotak takar dan isi lagi dengan benda uji yang dimasukkan

dengan singkup dan tinggi tidak lebih dari 2 inci (2”) diatas kotak takar.

Cara ini disebut Shoveling.

8) Ratakan muka benda uji dengan tangan atau mistar.

9) Timbang kotak takar yang berisi benda uji.

Page 48: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

30

3.6.3 Pengujian Kadar Air Agregat

Metode ini sebagai acuan untuk menentukan besarnya kadar air agregat.

Kadar air agregat adalah besarnya perbandingan antara berat air yang dikandung

agregat dengan dalam keadaan kering, yang dinyatakan dalam persen. Peralatan yang

digunakan antara lain : timbangan, oven, talam logam tahan karat.

Prosedur pengujian melalui tahapan sebagai berikut :

1) Timbang dan catat berat talam (𝑊1).

2) Masukkan benda uji ke dalam talam dan kemudian berat talam dan

benda uji ditimbang. Catat beratnya (𝑊2).

3) Hitunglah berat benda uji 𝑊3 = 𝑊2 − 𝑊1

4) Keringkan contoh benda uji berserta talam di dalam oven pada suhu

(110±5)ºC.

5) Setelah kering timbang dan dicatat berat benda uji beserta talam (𝑊4).

6) Hitunglah berat benda uji kering 𝑊5 = 𝑊4 − 𝑊1 .............................. (3.9)

7) Kemudian hitung kadar air agregat

x 100%.......................(3.10)

3.6.4 Pengujian Kadar Lumpur Agregat

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui kandungan lumpur

dalam pasir maupun krikil. Prosedur pengujian kandungan lumpur untuk agregat

adalah sebagai berikut :

1) Krikil kering oven ditimbang beratnya (W1).

2) Krikil dicuci diatas ayakan No. 200 (W2).

3) Krikil yang tertinggal diatas ayakan dipindahkan ke dalam wadah dan

dimasukkan ke dalam oven selama 1 x 24 jam.

4) Krikil dikeluarkan dari oven dan ditimbang (W3).

3.6.5 Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air

Berat jenis merupakan salah satu variabel yang sangat penting dalam

Page 49: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

31

merencanakan campuran adukan beton, karena dengan mengetahui variabel tersebut

dapat dihitung volume pasir yang diperlukan.

Tujuan dari pengujian ini untuk mendapatkan :

1) Berat Jenis, yaitu perbandingan antara berat pasir dalam kondisi kering

dengan volume pasir total.

2) Berat jenis jenuh kering permukaan , yaitu perbandingan antara berat

pasir jenuh dalam kondisi kering permukaan dengan volume pasir total.

3) Berat jenis semu, yaitu perbandingan antara berat pasir kering dengan

volume butir pasir.

4) Penyerapan, yaitu perbandingan antara berat air yang diserap dengan

berat pasir kering.

Prosedur pengujian berat jenis agregat kasar sebagai berikut :

1) Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang

melekat pada permukaan;

2) Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110 ± 5)ºC sampai berat tetap;

sebagai catatan, bila penyerapan dan berat harga jenis digunakan dalam

pekerjaan beton dimana agregatnya digunakan pada keadaan air aslinya, maka

tidak perlu digunakan pengeringan dengan oven;

3) Dinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1-3 jam, kemudian timbang

dengan ketelitian 0,5 gram (Bk);

4) Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 ± 4 jam

5) Keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput air

pada permukaan hilang, umtuk butiran yang besar pengeringan harus satu

persatu;

6) Timbang benda uji kering-permukaan jenuh (Bj);

7) Letakan benda uji didalam keranjang, gincangkan batunya untuk

mengeluarkan udara yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air (Ba)

dan ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan kepada suhu standar (25ºC);

Page 50: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

32

8) Banyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir-butir berat dan

ringan;

9) Menghitung berat jenis curah, benda jenis jenuh kering muka, berat jenis

semu dan penyerapan beratnya menggunakan rumus-rumus berikut :

Berat jenis curah =

……………………………………………(3.11)

Berat jenis jenuh kering muka =

………………………………(3.12)

Berat jens semu =

………………………………………...…(3.13)

Penyerapan =

x 100%……………………………..………(3.14)

3.6.6 Pengujian Tes Abrasi (Keausan)

Pengujian ini adalah untuk mengetahui angka keausan tersebut, yang

dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan No. 12 (1,7

mm) terhadap berat semula, dalam persen. Peralatan untuk pengujian ini, yaitu

mesin abrasi Los Angeles, saringan No. 12 (1,7 mm), timbangan, bola-bola baja

dan oven.

Prosedur pemeriksaan sebagai berikut :

1) Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam

pengujian keausan agregat dengan mesin los angeles.

2) Menyiapkan material sebanyak 5000 gr.

3) Masukkan bola-bola baja dan krikil ke dalam mesin Los Angeles.

4) Memutar mesin Los Angeles dengan kecepatan 30-35 rpm sebanyak 500

putaran, lalu benda uji dikeluarkan dan disaring dengan ukuran saringan

No. 12.

5) Menimbang kerikil yang tertahan pada saringan No. 12, kemudian cuci

Page 51: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

33

kerikil sampai bersih.

6) Keringkan dalam oven selama 24 jam.

7) Hitung berat kering kerikil dan hitnglah presentase keausan.

3.7 Tahap III Rencana Campuran Beton

Terdapat berbagai macam hal yang perlu dilakukan untuk mendapatkan

adukan beton terbaik, salah satunya yaitu melakukan percobaan yang bertujuan untuk

menentukan komposisi atau unsur beton basah dengan ketentuan kekuatan tekan

karakteristik dan SLUMP rencana, berikut ini gambaran sederhana tentang proses

pembuatan adukan beton secara manual :

1) Peralatan

a. Timbangan.

b. Peralatan membuat adukan wadah seperti ember atau tempat yang digunakan

untuk membuat adukan beton.

c. Sendok semen atau biasa disebut juga dengan cetok.

d. Peralatan pengukur slump.

e. Peralatan pengukur berat volume bahan-bahan.

2) Unsur Beton

Air untuk mencampur semen dan agregat sehingga dapat mengeras menjadi

batu beton. Semen sebagai bahan perekat beton Agregat halus berupa pasir atau

batuan dengan butiran kecil Agregat kasar berupa kerikil atau batuan dengan ukuran

lebih besar dari agregat halus. Setelah dilaksanakan perencanaan beton tahapan

selanjutnya adalah pelaksanaan campuran beton sebagai berikut:

Mempersiapkan bahan campuran sesuai dengan rencana berat pada wadah yang

terpisah.

a. Mempersiapkan bahan campuran sesuai dengan rencana berat pada wadah

yang terpisah.

b. Mempersiapkan wadah yang cukup menampung volume beton basah rencana.

c. Memasukkan agregat kasar dan halus dalam wadah.

d. Mencampurkan agregat dengan menggunakan sekop atau alat pengaduk.

Page 52: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

34

e. Menambahkan pada agregat campuran dan mengulangi proses pencampuran

sehingga diperoleh adukan kering agregat dan semen merata.

f. Menambahkan 1/3 jumlah air total kedalam wadah, dan lakukan pencampuran

sampai terlihat kon sistensi adukan merata.

g. Menambahkan kembali 1/3 jumlah air kedalam wadah dan mengulangi proses

untuk mendapatkan konsistensi adukan.

h. Melakukan pemeriksaan slump. Apabila nilai slump sudah mencapai nilai

rencana, lakukan perbuatan benda uji silender beton dan kubus.

i. Jika belum tercapai slump yang diinginkan, tambahkan sisa air dan lakukan

pengadukan kembali. Menghitung berat jenis beton.

j. Membuat empat benda uji silinder dan empat benda uji kubus sesuai petunjuk.

k. Mencatat hal – hal yang menyimpang dari perencanaan, terutama jumlah air

dan nilai slump.

3.8 Tahap IV pembuatan adukan beton

Berikut merupakan tahap pembuatan adukan beton dengan bahan tambah serbuk

cangkang telur. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) proses pengolahan serbuk cangkang telur

proses pengolahan limbah serbuk cangkang telur sebagai bahan tambah

pembuatan beton dilakukan secara manual yaitu :

a. pertama cangkang telur dibersihkan dari membrane cangkang hingga

bersih dan hanya tersisa cangkang telurnya.

b. Kedua, jemur cangkang telur dengan suhu ruangan.

c. Ketiga, tumbuk cangkang telur yang telah kering hingga halus sampai

menjadi serbuk.

3.8.1 Proses Pembuatan Adukan Beton

Proses pembuatan beton dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sipil, Politeknik

Negeri Balikpapan. Berikut langkah-langkah pembuatan adukan beton :

Page 53: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

35

1) Melakukan penimbangan bahan-bahan, seperti semen, pasir, kerikil dan

serbuk cangkang telur sesuai dengan kebutuhan rencana campuran adukan

beton.

2) Memasukkan kerikil, pasir, semen, dan air kedalam mixer, dilanjutkan dengan

menghidupkan mixer tersebut.

3) Pada saat mixer mulai berputar diusahakan selalu dalam keadaan miring

sekitar 45, agar terjadi adukan beton yang merata.

4) Memasukan serbuk cangkang telur ke dalam mixer secara perlahan agar

serbuk cangkang telur tercampur secara merata.

5) Mempersiapkan wadah untuk campuran serbuk cangkang telur pada beton.

6) Mempersiapkan cetakan-cetakan kubus yang akan dipakai untuk mencetak

benda uji dengan terlebih dahulu diolesi oli.

7) Memasukkan adukan beton kedalam cetakan dengan memakai cetok,

dilakukan sedikit demi sedikit sambil ditusuk-tusuk agar tidak keropos.

8) Adukan yang telah dicetak ditempatkan pada tempat yang terlindung dari

sinar matahari dan hujan serta didiamkan selama ±24 jam.

9) Cetakan dapat dibuka, dengan memberi kode/keterangan pada beton.

10) Setelah dilepas dari cetakan dan diberi kode, rendam kedalam bak rendaman

selama 7,14, dan 28 hari.

3.8.2 Uji Slump

Uji Slump adalah suatu uji empiris/metode yang digunakan untuk menentukan

konsistensi/kekakuan (dapat dikerjakan atau tidak)dari campuran beton segar (fresh

concrete) untuk menentukan tingkat workability nya. Kekakuan dalam suatu

campuran beton menunjukkan berapa banyak air yang digunakan. Untuk itu uji slump

menunjukkan apakah campuran beton kekurangan, kelebihan, atau cukup air.

Dalam suatu adukan/campuran beton, kadar air sangat diperhatikan karena

menentukan tingkat workability nya atau tidak. Campuran beton yang terlalu cair

akan menyebabkan mutu beton rendah, dan lama mengering. Sedangkan campuran

beton yang terlalu kering menyebabkan adukan tidak merata dan sulit untuk dicetak.

Page 54: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

36

Uji Slump mengacu pada SNI 1972-2008 dan ICS 91.100.30 Slump dapat dilakukan

di laboratorium maupun di lapangan (biasanya ketika ready mix sampai, diuji setiap

kedatangan). Hasil dari Uji Slump beton yaitu nilai slump. Nilai yang tertera

dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan mempunyai standar.

1) Bahan :

Beton Segar (fresh concrete) yang diambil secara acak agar dapat mewakili

beton secara keseluruhan.

2) Peralatan:

adapun peralatan yeng digunakan adalah sebagai berikut :

a. Kerucut terpenggal (kerucut bagian runcingnya hilang) sebagai cetakan

slump. Diameter bawah 30 cm, diameter atas 10 cm, tinggi 30 cm.

b. Batang logam bulat dengan panjang ± 50 cm diameter 10-16 mm.

c. Pelat Logam rata dan kedap air sebagai alas

d. Sendok adukan

e. Pita Ukur

3) Tahapan Uji Slump

Berikut adalah langkah-langkah dalam pengujian slump :

a. Basahi cetakan kerucut dan plat dengan kain basah

b. Letakkan cetakan di atas plat

c. Isi 1/3 cetakan dengan beton segar, padatkan dengan batang logam sebanyak

merata dengan menusukkannya. Lapisan ini penusukan bagian tepi dilakukan

dengan besi dimiringkan sesuai dengan dinding cetakan. Pastikan besi

menyentuh dasar. Lakukan 25-30 x tusukan.

d. Isi 1/3 bagian berikutnya (menjadi terisi 2/3) dengan hal yang sama sebanyak

25-30 x tusukan. Pastikan besi menyentuh lapisan pertama.

e. Isi 1/3 akhir seperti tahapan nomor 4

f. Setelah selesai dipadatkan, ratakan permukaan benda uji, tunggu kira-kira 1/2

menit. Sambil menunggu bersihkan kelebihan beton di luar cetakan dan di

plat.

g. Cetakan diangkat perlahan tegak lurus ke atas.

Page 55: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

37

h. Ukur nilai slump dengan membalikkan kerucut di sebelahnya menggunakan

perbedaan tinggi rata-rata dari benda uji.

i. Toleransi nilai slump dari beton segar ± 2 cm.

j. Jika nilai slump sesuai dengan standar, maka beton dapat digunakan.

3.8.3 Pembuatan Benda Uji

Cara pembuatan benda uji untuk tes beton cukup sederhana namun tetap perlu

memeperhatikan beberapa hal agar tes beton yang akan kita lakukan dapat berjalan

dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. secara umum terdapat dua macam

jenis benda uji beton yaitu:

1) Kubus beton ukuran panjang 15 cm lebar 15 cm tinggi 15 cm.

2) Silender beton ukuran diameter 15 cm tinggi 30 cm.

Pada perhitungan nilai kuat tekan beton umur 3 sampai 28 hari perlu dilakukan

konversi keumur 28 hari, dan konversi benda uji kubus ke silinder, keterangan

selengkapnya dapat dilihat pada artikel yang secara khusus membahas tentang tabel

konversi kuat tekan beton :

1) Tujuan Percobaan

Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan beton yang keras dalam bentuk kubus

dan silinder ( masing-masing empat buah ), yang akan digunakan sebagai benda uji

dalam pemeriksaan kekuatan tekan beton.

2) Peralatan

a. Cetakan dari baja berbentuk kubus dan silinder masing-masing 4 buah.

b. Meja penggetar.

c. Pisau perata.

d. Sendok.

e. Bak perendam atau karung basah.

f. Alat bantu lainya.

3) Prosedur Percobaan Pembuatan Benda Uji

a. Cetakan dibersihkan dan dilumasi dengan minyak.

Page 56: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

38

b. Adukan dimasukan kedalam cetakan dengan menggunakan sendok semen,

dan dipadatkan dengan meletakkan cetakan diatas meja penggetar sampai

permukaan adukan beton terlihat basah dan tidak ada gelembung udara yang

naik kepermukaan.

c. Permukaan adukan diratakan dengan menggunakan pisau perata.

d. Setelah itu setiap cetakan diberi tanda ( nomor kelompok dan group ) serta

dicatat tanggal percobaannya.

3.8.4 Perawatan Beton

Benda uji yang telah dilepas dari cetakannya dan diberikan tanda dirawat

dengan cara merendamnya di dalam bak air sampai batas waktu pengujian kekuatan

beton. Perawatan benda uji ini dilakukan berdasarkan dengan tujuan untuk :

Mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu cepat pada beton yang masih muda,

sehingga dapat menyebabkan retaknya permukaan beton. Menstabilkan hidrasi semen

sehingga memperbesar kemungkinan tercapainya kekuatan beton yang disyaratkan.

Dilakukan perendaman menggunakan air bersih. Perendaman dilakukan setelah 7, 14

dan 28 hari pembuatan beton limbah serbuk cangkang telur

3.8.5 Pengujian Benda Uji

Pada tahap ini dilakukan pengujian kuat tekan beton pada saat umur beton

telah mencapai pada waktu yang telah ditentukann 7, 14 dan 28 hari Prosedur

pengujian pada kuat tekan beton mengacu pada Standart Nasional Indonesia (SNI 03-

6882).

1) Kubus beton diangkat dari rendaman, kemudian dianginkan atau dilap

hingga kering permukaan.

2) Menimbang dan mencatat berat sampel beton , kemudian diamati apakah

terdapat cacat pada beton sebagai bahan laporan.

3) Pengujian Kuat Tekan dengan menggunakan mesin uji tekan beton

4) Letakkan benda uji pada mesin uji tekan secara sentris.

Page 57: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

39

5) Jalankan mesin tekan dengan penambahan beban yang konstan bekisar

antara 2 sampai 4 kg/cm2 per detik.

6) Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan catatlah beban

maksimum yang terjadi.

7) Gambar bentuk pecahan dan catatlah keadaan benda uji.

Cara menghitung kuat tekan beton :

F = P/A

Keterangan :

P = beban maksimum (kg)

A= luas penampang (cm2)

F = kuat tekan beton (fc’)

3.9 Tahap V Analisa Data

Dalam tahap ini analisa data dilakukan setelah selesai melakukan uji kuat

tekan beton sehingga akan diperoleh data yang di inginkan. Data yang diperlukan

adalah hasil uji kuat tekan beton normal dan beton dengan bahan tambah serbuk

cangkang telur

Page 58: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian yang dilakukan di

Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Balikpapan yang terdiri dari hasil

pengujian bahan dan hasil pengujian beton dengan Mix Design yang mengacu pada

Metode Standar Nasioanal Indonesia (SNI 03-2834-2000). Data dan hasil perhitungan

pada penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel. Gambar dan grafik untuk dianalisa.

Bahan yang diuji , yaitu pasir samboja dan kerikil palu.

4.2 Hasil Pengujian Agregat Halus

Pengujian agregat halus yang dilakukan pada penelitian ini meliputi, gradasi

butir halus agregat,berat isi, kadar air, kadar lumpur, berat jenis dan penyerapan air.

Berikut ini hasil penelitian pasir samboja.

4.2.1 Hasil Pengujian Gradasi

Tujuan dari pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau

jumlah presentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar. Distribusi yang

diperoleh dapat ditunjukan dalam tabel dan grafik. Hasil pengujian gradasi pasir palu

dapat dilihat pada tabel 4.1 dan gambar 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Gradasi Butir Halus Pasir Samboja

Lubang Saringan Pasir Samboja

Tertinggal Komulatif

No mm gram % Tertinggal Lolos

3/8 “ 9,5 mm 0 0,00 0,00 100,00

4 4,75 mm 0 0,00 0,00 100,00

10 2,36 mm 0,55 0,06 0,06 99,94

16 1,18 mm 2,35 0,24 0,29 99,71

30 600 mm 255,6 25,79 26,08 73,92

50 300 mm 24,26 2,45 28,53 71,47

100 150 mm 466,35 47,05 75,58 24,42

200 75 mm 171,47 17,30 92,88 7,12

PAN 70,55 7,12 100,00 0,00

Page 59: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

41

Lanjutan tabel 4.1

991,13 223,42

Modulus Halus Butir Pasir Samboja 2,23

Gambar 4.1 Batas Gradasi Pasir Samboja

Pada tabel 4.1 dapat dilihat hasil dari pengujian gradasi butir halus pasir

samboja maka didapatkan modulus halus butir pasir samboja adalah 2,23. kemudian

hasil tersebut dimasukan pada grafik gradasi agregat halus dan sesuai dengan syarat

standar yang ditetapkan untuk MHB agregat halus dengan kisaran 1,5-3,8 maka untuk

nilai MHB pasir samboja termasuk dalam kategori memenuhi syarat. Untuk hasil

pengujian gradasi pasir Samboja setelah di cocokan dengan zona gradasi yang

terdapat pada SNI 03-2834-2000 terdapat 4 zona gradasi pasir (zona 1, zona 2, zona3

, zona 4) dan hasil dari uji bahan tersebut mendekati atau masuk dalam zona 4 seperti

terlihat pada gambar 4.1

4.2.2 Hasil Pengujian Berat Isi

Pengujian berat isi pasir samboja dilakukan dengan 2 cara, yaitu rodding dan

cara shoveling. Cara rodding dilakukan dengan cara menusuk-nusuk pasir palu

sebanyak 25 kali tusukan dalam kotak takar dengan 3 lapisan sama tebal, sedangkan

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

0,149 0,297 0,6 1,19 2,38 4,75 9,5

Per

sen

Lo

los

Ukuran Ayakan (mm)

Grafik Agregat Halus Zona 4

Page 60: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

42

cara shoveling dilakukan tanpa ditusuk-tusuk pada pasir samboja hasil pengujian

berat isi pada pasir samboja dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Pengujian Berat Isi Pasir Samboja

Berat isi Kerikil Palu

Rodding Shoveling

1 Berat Mould (gr) W1 7590 7590

2 Berat Berat Mould + Air (gr) W2 22500 22500

3 Berat Mould + Keriki (gr) W3 31500 29700

4 Berat Bersih Sampel (W4 = W3-W1) 23910 22110

5 Volume Air/Volume Mould (V =W2-W1) 14910 14910

6 Berat Bersih (W4/V) 1,630 1,482

Dari hasil pengujian berat isi pasir samboja di atas berat isi pasir samboja

yang dilakukan dengan cara rodding lebih besar dari cara shoveling yaitu 1,630

gr/cm² sedangkan berat isi dengan cara shoveling sebesar 1,482 gr/cm². hal ini

disebabkan karena adanya tusukan-tusukan yang di lakukan pada cara rodding

sebanyak 25 kali yang mengakibatkan volume menjadi lebih padat dan berat isi

menjadi lebih besar dibandingkan dengan cara shoveling yang dilakukan tanpa

ditusuk . sehingga dalam mix design nilai berat isi yang digunakan adalah dengan

cara rodding. Berat isi dari kerikil palu memenuhi syarat ASTM C33 karena

persayaratan berat isi tidak boleh kurang dari 1,2 gr/cm³.

4.2.3 Hasil Pengujian Kadar Air

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memperoleh angka presentase kadar

air yang terkandung pada pasir samboja. Hasil pengujian kadar air yang terkandung

pada pasir samboja disacantumkan pada tabel 4.3 sebagai berikut

Tabel 4.3 Kadar Pasir Samboja

Agregat Agregat Halus

No. Talam A B C

Berat cawan kosong (W1)

(gr) 13,3 13,44 12,98

Berat cawan + pasir basah

(W2) (gr) 95,99 95,96 95,67

W3 (W2-W1) (gr) 82,69 82,52 82,69

Page 61: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

43

Lanjutan tabel 4.3

Berat cawan + pasir kering

(W4) (gr) 93,11 93,3 94,68

W5 (W4-W1) (gr) 79,81 79,86 81,7

Kadar air (W) % 3,61 3,33 1,21

Rata-rata Kadar Air 2,72

Pada tabel 4.3 dapat dilihat hasil dari pengujian kadar air pada pasir samboja

sebesar 2,72%. Presentase kadar air pada pasir samboja cukup tinggi namun masih

memenuhi syarat SNI 03-1971-1990 karena syarat kadar air bernilai ≤ 5%.

4.2.4 Hasil Pengujian Kadar Lumpur

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan presentase kandungan kadar

lumpur dalam pasir samboja tersebut. Hasil pengujian kadar lumpur yang terkandung

pada pasir samboja terdapat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Kadar Lumpur Pasir Samboja

Agregat Agregat Halus

Berat Agregat Kering Oven (W1) (gr) 502,52

Berat Agregat Setelah dicuci (W2)

(gr) 480,87

Berat Butiran yang melewati ayakan

no.200 (W3 =W1-W2) (gr) 21,65

Kadar lumpur (W) % 4,31

Kadar lumpur pasir yang disyaraktkan menurut standar nasional Indonesia

tahun 2002 yaitu ≤ 5% maka pasir harus cuci terlebih dahulu untuk menghilangkan

lampunya sebelum digunakan dalam campuran adukan beton. Berdasarkan pada tabel

diatas hasil kadar lumpur yang terkandung pada pasir samboja adalah 4,31%, maka

pasir samboja dapat digunakan dalam perencanaan campuran beton tanpa harus

dicuci terlebih dahulu.

4.2.5 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyimpanan Air

Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan berat jenis curah (bulk specific

gravity) berat jenis jenuh permukaan (SSD), berat jenis semu (Apparent Specific

Page 62: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

44

Gravity) dan penyerapan (Absorption) pada pasir samboja. Adapun rumus-rumus

yang digunakan untuk menghitung berat jenis adalah sebagai berikut :

1) Berat jenis curah =

……………………………....…(4.1)

2) Berat jenis jenuh kering muka =

…………………...(4.2)

3) Berat jenis semu =

……………………………...…...(4.3)

4) Penyerapan =

x 100%..................................................(4.4)

Dimana :

Bk = Berat benda uji kering oven (gr)

Bj = Berat benda uji jenuh kering permukaan (gr)

Ba = Berat benda uji jenuh kering permukaan dalam air (gr)

Hasil pengujian berat jenis dan penyerapan air pada pasir samboja dapat

dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5 Berat jenis dan penyerapan air pada pasir samboja

Benda Uji Pasir

Samboja

Berat Pasir Kering Oven (gr) (BK) 480,9

Berat Pasir Jenuh Kering Muka 500 gr 500

Berat Piknometer Pasir dan Air (gr) (Bt) 1019,1

Berat Piknometer berisi Air (gr) (B) 738,2

Berat Jenis Curah (BK/(B=500-Bt)) 2,195

Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan

(500/(B=500-Bt)) 2,282

Berat Jenis Semu (Bk/(B=Bk-Bt)) 2,5

Penyerapan Air Jenuh Kering Muka %

((500- Bk)/Bk*100%) 0,04

Dari tabel diatas hasil berat jenis jenuh kering permukaan yaitu 2.282 yang dimana

hasil tersebut memenuhi syrat dari SNI 03-1970-1990 yaitu 2,5-2,7 pada penyerapan

Page 63: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

45

air jenuh kering maka didapatkan hasil 0,04 %, persyaratan penyerapan air sebesar

≤5%.

4.2.6 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus (Pasir Samboja)

Setelah pengujian pasir samboja di lakukan dan didapat data-data pengujian

secara keseluruhan dan dirangkum dalam tabel 4.6 rekapitulasi hasil pengujian

agregat halus (pasir samboja) sebagai berikut :

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus (Pasir Samboja)

No Jenis Uji Syarat Hasil Uji Keterangan

1 Berat Jenis

SSD 2,5-2,7 (SNI 03-1976-1990) 2,282 Memenuhi Syarat

Penyerapan

Air ≤5% (SNI 03-1970-1990) 0,04 Memenuhi Syarat

2 Berat Isi ≥1,2% (ASTM C33) 1,055 Memenuhi Syarat

3 Kadar Air ≤5% (SNI 03-1971-1990) 2,72 Memenuhi Syarat

4

Penyerapan

Air ≤5% (PUBI-1992) 4,31 Memenuhi Syarat

5 Gradasi

MHB 1,6-3,8 (SNI 03-2834-

2000) 2,23 Memenuhi Syarat

Hasil rekapitulasi pengujian pasir samboja adalah :

1) Pengujian berat jenis memiliki nilai 2,282 pada SSD yang memenuhi syarat

dikarenakan syarat minimum nilai, yaitu 2,3 – 2,7 dan pada penyerapan air

yaitu 2,282 juga memenuhi syarat dikarenakan peneyerapan air bersayarat

≤5% menurut (SNI 03-1970-1990)

2) Pengujian berat isi didapatkan presentase 0,04% yang memenuhi syarat

dikarenakan syarat barat isi ialah ≥1,2% menurut (ASTM C33)

3) Pengujian kadar air memiliki presentase nilai sebesar 2,72% yang memenuhi

syarat sesuai dengan syarat ≤5% menurut (SNI 03-1971-1990)

4) Pengujian kadar lumpur di dapatkan presentase nilai 4,31% , memenuhi syarat

dikarenakan syarat kadar lumpur ialah ≤5%

5) Pengujian gradasi MHB memiliki nilai 2,23 memenuhi syarat dikarenakan

batas minimum nilai gradasi pasir ialah 1,6-3,8

Page 64: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

46

4.3 Hasil Pengujian Agregat Kasar (Kerikil Palu)

Pengujian agregat kasar yang dilakukan pada penelitian ini meliputi, gradasi

butir halus agregat, berat isi,kadar air,kadar lumpur, Berat jenis dan penyerapan

air. Berikut ini hasil penelitian kerikil Palu :

4.3.1 Hasil pengujian Gradasi Kerikil Palu

Tujuan dari pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau

jumlah presentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar, Distribusi yang

diperoleh dapat ditunjukan dalam tabel dan grafik. Hasil pengujian gradasi kerikil

palu dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7 Gradasi Butir Halus Kerikil Palu

Lubang

Saringan

Kerikil Palu

Tertinggal Komulatif

No mm gram % Tertinggal Lolos

1.5” 38,1 0 0,00 0,00 100,00

1” 25,4 2,51 0,05 0,05 99,95

¾” 19,1 80,81 1,62 1,67 98,33

3/8” 9,5 3898,45 77,96 79,63 20,37

4 4,76 727,34 14,55 94,17 5,83

8 2,38 148,95 2,98 97,15 2,85

16 1,19 50,59 1,01 98,16 1,84

30 0,59 23,17 0,46 98,63 1,37

50 0,297 14,21 0,28 98,91 1,09

100 0,149 50,83 1,02 99,93 0,07

PAN 3,65 0,07 100,00 0,00

5000,51 668,29

Modulus Halus Butir Batu Pecah Palu 6,68

Page 65: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

47

Gambar 4.2 Batas Gradasi kerikil palu

Pada tabel 4.7 dapat dilihat hasil dari pengujian gradasi butir halus kerikil

palu didapatkan modulus halus butir kerikil palu adalah 6,68. Kemudian hasil

tersebut dimasukan pada grafik gradasi agregat kasar dan sesuai dengan syarat

standar yang ditetapkan untuk MHB agregat kasar dengan MHB sebear 5,0-8,0 maka

untuk nilai MHB kerikil palu termasuk dalam kategori memenuhi syarat, untuk hasil

pengujian gradasi kerikil palu setelah di cocokan dengan zona gradasi yang terdapat

pada SNI 03-2834-2000 terdapat 3 zona gradasi (zona 1, zona 2, zona 3) zona gradasi

1 yaitu zona gradasi yang ukuran butir maksimum sebesar 10 mm, zona 2 ukuran

butir maksimum sebesar 20 mm dan zona 3 yaitu ukuran butir maksimum sebesar 40

mm. dari hasil uji bahan tersebut maka kerikil palu yang diuji dan yang akan

digunakan masuk dalam zona 2 yaitu ukuran butir maksimum sebesar 20 mm yaitu

seperti terlihat pada gambar 4.2

4.3.2 Hasil pengujian Berat isi Kerikil Palu

Pengujian berat isi pasir samboja dilakukan dengan 2 cara, yaitu rodding dan

cara shoveling. Cara rodding dilakukan dengan cara menusuk-nusuk pasir palu

sebanyak 25 kali tusukan dalam kotak takar dengan 3 lapisan sama tebal, sedangkan

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

4,76 9,5 19,1 38,1 76

Per

sen

Lo

los

Ukuran Ayakan (mm)

Grafik Agregat Kasar 20 mm

Page 66: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

48

cara shoveling dilakukan tanpa ditusuk-tusuk pada kerikil palu hasil pengujian berat

isi pada pasir samboja dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.8 Pengujian Berat Isi Kerikil Palu

1 Berat Morr gr 7590 7590

2 Berat Morr + Air gr 22500 22500

3 Berat air (2)-(1) gr 14910 14910

4 Volume air (3)/(1) gr 1,964 1,964

CARA Rodding Shoveling

5 Berat Morr gr 7580 7580

6 Berat Morr + Kerikil gr 31500 29700

7 Berat benda uji (6)-(5) gr 23920 22120

8 Berat isi agregat kasar (7)/(4) gr/cc 5980 5530

9 Berat isi agregat kasar rata-rata gr/cc 5755

Dari hasil pengujian berat isi kerkil palu di atas berat isi kerikil palu yang

dilakukan dengan cara rodding lebih besar dari cara shoveling yaitu 5980 gr/cm²

sedangkan berat isi dengan cara shoveling sebesar 5330 gr/cm². hal ini disebabkan

karena adanya tusukan-tusukan yang di lakukan pada cara rodding sebanyak 25 kali

yang mengakibatkan volume menjadi lebih padat dan berat isi menjadi lebih besar

dibandingkan dengan cara shoveling yang dilakukan tanpa ditusuk . sehingga dalam

mix design nilai berat isi yang digunakan adalah dengan cara rodding.

4.3.3 Hasil Pengujian Kadar Air Kerikil Palu

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memperoleh angka presentase kadar

air yang terkandung pada pasir samboja. Hasil pengujian kadar air yang terkandung

pada pasir samboja dicantumkan pada tabel 4.9 sebagai berikut :

Tabel 4.9 Kadar Air Pasir Palu

Agregat Agregat Kasar

No. Talam A B C

Berat cawan kosong W1 (gr) 13,56 12,73 12,73

Berat cawan + pasir basah W2

(gr) 64,47 69,47 60,97

Agregat Basah (W3 (W2-W1)) gr 50,91 56,74 48,24

Page 67: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

49

Lanjutan tabel 4.9

Berat cawan + pasir kering W4

(gr) 63,09 67,67 59,37

Agregat Kering (W5 (W4-W1))

(gr) 49,53 54,94 46,64

Kadar air (W) % 2,79 3,28 3,43

Rata-rata Kadar Air 3,16

Pada tabel 4.3 dapat dilihat hasil dari pengujian kadar air pada pasir samboja

sebesar 3,16%. Presentase kadar air pada pasir samboja cukup tinggi namun masih

memenuhi syarat SNI 03-1971-1990 karena syarat kadar air bernilai ≤ 5%.

4.3.4 Hasil Pengujian Kadar Lumpur Kerikil Palu

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan presentase kandungan kadar

lumpur dalam agregat tersebut, hasil pengujian kadar lumpur yang terkandung pada

kerikil palu terdapat pada tebl 4.10 sebagai berikut :

Tabel 4.10 Kadar Lumpur Kerikil Palu

Agregat Agregat Kasar

Berat agregat semula ( kering oven ) (W1) (gr) 1,415

Berat agregat setelah dicuci (W2) (gr) 1,37

Berat butir yang lewat ayakan No 200 (W3 (W1-W2)) (gr) 0,045

Kadar lumpur (W) % 3,18

Kadar lumpur pasir yang disyaratkan menurut standar nasional Indonesia

tahun 2002 yaitu ≤ 1% maka kerikil palu harus cuci terlebihi dahulu untuk

menghilangkan lampunya sebelum digunakan dalam campuran adukan beton.

Berdasarkan pada tabel diatas hasil kadar lumpur yang terkandung pada kerikil palu

adalah 3,18%, maka kerikil palu dapat digunakan dalam perencanaan campuran

beton tanpa harus dicuci terlebih dahulu.

4.3.5 Hasil Pengujian Berat Jenis dan penyerapan Kerikil Palu

Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan berat jenis curah (bulk specific

gravity) berat jenis jenuh permukaan (SSD), berat jenis semu (Apparent Specific

Page 68: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

50

Gravity) dan penyerapan (Absorption) pada pasir samboja. Adapun rumus-rumus

yang digunakan untuk menghitung berat jenis adalah sebagai berikut :

1) Berat jenis curah =

……………………………….…(4.5)

2) Berat jenis jenuh kering muka =

……………………(4.6)

3) Berat jenis semu =

……………………………………(4.7)

4) Penyerapan =

x 100%..................................................(4.8)

Dimana :

Bk = Berat benda uji kering oven (gr)

Bj = Berat benda uji jenuh kering permukaan (gr)

Ba = Berat benda uji jenuh kering permukaan dalam air (gr)

Hasil pengujian berat jenis dan penyerapan air pada Kerikil Palu dapat dilihat

pada tabel 4.11 sebagai berikut :

Tabel 4.11 Berat Jenis dan Penyerapan Air Kerikil Palu

Benda Uji Kerikil Palu

Berat Benda Uji Kering Ove (gr) (Bk) 4965

Berat Benda Uji Kering Permukaan (gr) (Bj) 5000

Lanjutan tabel 4.11

Berat Benda Uji Jenuh Kering Permukaan dalam air (gr) (Ba) 3102,14

Berat Jenis Curah (BK/(Bj-Bt)) 2,672

Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan (Bj/(Bj-Ba)) 2,670

Berat Jenis Semu (Bk/(Bk-Ba)) 2,665

Penyerapan Air % ((Bj- Bk)/Bk*100%) 0,101

Dari tabel diatas hasil berat jenis jenuh kering permukaan yaitu 4960 yang

dimana hasil tersebut tidak memenuhi syarat SNI 03-1970-1990 yaitu 2,5-2,7 pada

penyerapan air didapatkan hasil 0,101%. Hal ini memenuhi persyaratan penyerapan

air yaitu sebesar ≤ 5%.

Page 69: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

51

4.3.6 Hasil Pengujian Abrasi (Keausan) Kerikil Palu

Hasil pengujian tes abrasi (keausan) pada kerikil palu adapun rumus-rumus

yang digunakan untuk menghitung nilai abrasi adalah sebagai berikut :

Keausan =

x 100% ……………………………………(4.9)

Dimana :

A = Berat Awal Benda Uji

B = Berat Tertahan Saringan No. 12

Adapun hasil pengujian tes Abrasi atau keausan pada kerikil palu dapat dilihat pada

tabel 4.12 sebagai berikut :

Tabel 4.12 Hasil Tes Abrasi Kerikil Palu

Ukuran Saringan Berat Dan Gradasi Benda Uji (gram)

Lewat Tertahan

A B C D E F G (mm) (mm)

76,2 63,5 2500

63,5 50,8 2500

50,8 38,1 5000 5000

38,1 25,4 1250 5000 5000

25,4 19,05 1250 5000

19,05 12,7 1250 2500 5000

12,7 9,5 1250 2500

9,5 6,35 2500

6,35 4,75 2500

4,75 2,36 5000

Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12

Lanjutan tabel 4.12

Berat Bola 5000 4584 3330 2500 5000 5000 5000

Berat Awal Benda Uji Gr 5000

Berat Tertahan Saringan No. 12 Gr 4140

Hasil 17,20%

Page 70: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

52

Pengujian tes abrasi tersebut menggunakan berat dan grdasi type B, dimana

leat ayakan no. ¾” – ½” yang masing-masing jumlah berat agregat 2500 gram jumalh

berat agregat keseluruhan yaitu 5000 gram. Setelah di tes abrasi menggunakan alat

Los Angeles kemudian disaring ayakan No.12 berat agregat yaitu 4140 gram. Hasil

pengujian kerikil palu ini sebesar 17,20%. Hasil memenuhi syarat SNI 2417-2008,

yaitu ≤ 50%.

4.3.7 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Kasar (Kerikil Palu)

Setelah berbagi pengujian kerikil palu dilakukan maka akan didapat data-data

pengujian, kemudian data-data tersebut dirangkum dalam tabel 4.13 rekapitulasi hasil

pengujan kerikil plu sebagai berikut :

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kerikul Palu

No Jenis Uji Syarat Hasil

Uji Keterangan

1 Berat Jenis

SSD 2,5-2,7 (SNI 03-1976-1990) 2,67 Memenuhi syarat

Penyerapan Air ≤5% (SNI 03-1970-1990) 0,101% Memenuhi Syarat

2 Berat Isi ≥1,2% (ASTM C33) 1,630% Memenuhi syarat

3 Kadar Air ≤5% (SNI 03-1971-1990) 3,16% Memenuhi Syarat

4 Kadar Lumpur ≤1% (PUBI-1992) 3,18% Tidak Memenuhi

syarat

5 Gradasi MHB 5,0-8,0 (SNI 03-2834-2000) 6,68 Memenuhi Syarat

6 Tes Abrasi ≤ 50% (SNI-2417-2008) 17,20% Memenuhi Syarat

Hasil rekapitulasi pengujian kerikil palu ialah :

1) Pengujian berat jenis memiliki presentase nilai 2,67 pada SSD yang

memenuhi syarat dikarenakan syarat minimum nilai, yaitu 2,5 - 2,7. Dan pada

penyerapan air dengan nilai 0.101% memenuhi syarat karena persyaratan pada

penyerapan air ialah ≤ 5%.

Page 71: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

53

2) Pada pengujian berat isi didapatkan presentase nilai 1,63 gr/cm³ yang

memenuhi syarat dikarenakan syarat berat isi ialah ≥ 1,2 gr/cm³ menurut

ASTM C33.

3) Pengujian kadar air memiliki presentase nilai sebesar 3,16% yang memenuhi

syarat dikarenakan syarat presentase kadar air ialah ≤ 5%.

4) Pengujian kadar lumpur didapatkan presentse nilai 3,18% tidak memenuhi

syarat dikarenakan syarat kadar lumpur pada agregar kasar ialah ≤ 1%.

Sehingga kerikil Palu dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan dalam

pencampuran adukan beton.

5) Pengujian gradasi MHB memiliki nilai 6,68 memenuhi syarat dikarenakan

batas minimum nilai gradasi pasir ialah 5,0 – 8,0.

6) Pengujian Tes Abrasi memiliki nilai 17,20% memenuhi syarat dikarenakan

syarat nilai tes abrasi ialah ≤ 40%.

4.4 Perhitungan kebutuhan Cangkang Telur

Cangkang telur yang digunkan adalah cangkang telur yang telah dicuci bersih,

dikeringkang dan ditumbuk sehingga menjadi bubuk ESP (Egg Shell Powder) . yang

berasal dari limbah rumah tangga di Balikpapan. Berikut ini adalah perhitungan

proporsi cangkang telur dengan variasi 3%, 5% dan 7% pada campuran beton normal

dari berat semen dapat dilihat dari tabel 4.14 berikut :

Tabel 4.14 Kebutuhan Cangkang Telur

No Variasi Cangkang Telur Berat Semen Berat Serbuk ESP

1 3% 5,01 kg 0,15 kg

2 5% 4,90 kg 0,26 kg

3 7% 4,66 kg 0,20 kg

Pada tabel 4.14 kebutuhan serbuk ESP (Egg Shell Powder), kebutuhan yang

digunakan untuk beton kubus dengan ukuran 15x15x15 sebanyak 3 buah untuk

variasi 3% yaitu 0,15 kg, variasi 5% yaitu 0,26 kg dan variasi 7% yaitu 0,20 kg dari

berat semen.

Page 72: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

54

4.5 Hasil Perencanaan Campuran

Pada penelitan ini perencanaan campuran menggunakan Mix Design metode

Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2834-2000). Berikut adalah hasil rencana

perencanaan beton:

Tabel 4.15 Perencanaan campuran beton

No Variasi Semen Serbuk ESP Air Kerikil Palu pasir samboja jumlah sampel

1 0% 5,16 kg 2,24 13,33 kg 5,58 kg 9

2 3% 5,01 kg 0,15 kg 2,24 ltr 13,33 kg 5,58kg 9

3 5% 4,90 kg 0,26 kg 2,24 ltr 13,33 kg 5,58 kg 9

4 7% 4,66 kg 0,20 kg 2,24 ltr 13,33 kg 5,58 kg 9

jumlah 36

Mix design tersebut digunakan untuk 9 sampel Beton Normal dan 9 sampel

(Beton yang Menggunakan Campuran Serbuk cangkang telur) yang akan diuji pada

umur 7, 14 dan 28 hari. Untuk rincian perhitungan Mix Design dapat dilihat pada

lampiran no.1. Campuran air pada beton segar tidak akan tetap pada tiap kondisi

lapangan, banyaknya air itu juga tergantung pada suhu udara seperti yang tercantum

pada catatan Tabel 3 di SNI 03-2834-2000.

4.6 Pengujian Nilai Slump

Pengujian nilai slump dilakukan pada adukan beton yang diambil langsung

dari tempat pengadukan beton, karena pengadukan dilakukan secara manual.

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kelecakan beton. Hal ini mempunyai

pengaruh terhadap kemudahan dalam pengerjaan beton (workability).

Dalam perencanaan campuran telah ditentukan bahwa nilai slump yang akan

dipakai adalah 6 cm – 18 cm ini disesuaikan standar SNI 03-2834-2000 (Tabel 3) . Di

lapangan proses pengambilan nilai slump dilakukan sebanyak 4 kali. Adukan beton

yang dimana adukan pertama untuk 9 sampel adalah 10 cm, pada adukan kedua untuk

12 sampel adalah 8 cm, pada adukan ketiga untuk 6 sampel adalah 10 cm dan pada

adukan keempat untuk 9 sampel adalah 12 cm. hasil tersebut memenuhi syarat.

Page 73: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

55

4.7 Pembuatan Benda Uji

Pembuatan benda uji penelitian ini menggunakan benda uji berupa kubus

dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm. Selain itu, benda uji yang akan digunakan

pada penelitian ini memiliki 3 variasi masing masing mempunya 9 sampel dengan

masing-masing 3 sampel untuk umur yaitu 7, 14 dan 28 hari.

Pegadukan beton segar dilakukan secara manual dengan mengaduk semen dan

pasir terlebih dahulu setalah dirasa homogen maka selanjutnya dicampur dengan

setangah komposisi air yang diperluakan. Apabila sudah merata maka campur erikil

secara dikit semi sedikit dan tambahkan air sisanya sedikit demi sedikit. Banyaknya

air juga tergantung pada suhu udara seperti yang tercantum pada catatan Tabel 3 di

SNI 03-2 34-2000 yaitu suhu diatas 25 C setiap kenaikan 5 derajat celcius maka C

harus ditambah air 5 liter per m³ adukan beton.

Setelah proses pengujian nilai slump selesai maka selanjutnya proses

penuangan ke cetakan benda uji yang telah disiapkan menggunakan cetok atau

sendok adukan yang diisi sepertiga terlebih dahulu lalu dipadatkan dengan ditusuk

dengan menggunakan tongkat baja dan bagian luar cetakan uji dipukul dengan palu

karet agar tidak ada rongga udara yang ada dalam benda uji, lakukan hal ini hingga

cetakan terisi penuh dan tidak ada gelembung udara yang muncul lagi dipermukaan

atas cetakan. Setelah tidak ada gelembung udara maka selanjutnya meratakan

permukaan atas benda uji.

4.8 Perawatan Benda Uji

Beton segar yang sudah dimasukan ke dalam cetakan uji dibiarkan mengering

selama ± 24 Jam, kemudian dilepas dari cetakan dan setelah itu dilakukan perawatan

beton dengan cara perendaman di dalam bak yang berisi air selama umur yang

ditentukan untuk pengujian kuat tekan pada benda uji tersebut. Sehari sebelum waktu

pengujian kuat tekan beton dikeluarkan agar mengering sebelum waktu pengujian

kuat tekan beton.

Page 74: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

56

4.9 Hasil pengujian kuat tekan

Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur beton 7, 14 dan 28 hari,

dengan total sebanyak 36 sampel benda uji yang akan dilakukan pengujian. Alat yang

digunakan adalah timbangan elektrik dan Compression Testing Machine (CTM).

Pengujian kuat tekan ini untuk mengetahui perbandingan kuat tekan beton yang

menggunakan air normal dan air hasil evaporasi dari air laut. Adapun rumus-rumus

yang digunakan untuk menghitung kuat tekan beton adalah sebagai berikut:

1) Luas Penampang =Sisi x Sisi……………………………………….(4.10)

2) Kuat Tekan (Mpa) =

………………………….(4.11)

3) Estimasi 28 Hari (Mpa) =

……………………….(4.12)

Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

4.16 Hasil Pengujian Kuat Tekan BNA 7 Hari

4.17 Hasil Pengujian Kuat Tekan BNB 14 Hari

* data tidak di perhitungkan

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BNA 7 (1) 10 225 8,300 480 17,71 25,30 217,54

2 BNA 7 (2) 10 225 8,350 490 18,08 25,82 222,07

3 BNA 7 (3) 10 225 8,160 480 17,71 25,30 217,54

8,27 483,33 17,83 25,47 219,05

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes

Kuat Tekan

Rabu, 9 mei 2018Selasa, 15 mei

2018

Rata-Rata

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BNB 14 (1) 10 225 8,465 530 19,55 22,22 240,20

2 BNB14 (2) 10 225 8,505 400 14,76 16,77 150,47*

3 BNB 14 (3) 10 225 8,480 570 21,03 23,89 258,32

8,47 550,00 20,29 23,06 249,26Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes

Kuat Tekan

Rabu, 9 Mei 2018Selasa, 22 Mei

2018

Page 75: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

57

4.18 Hasil Pengujian Kuat Tekan BNC 28 Hari

* data tidak di perhitungkan

4.19 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP3A 7 Hari

* data tidak di perhitungkan

4.20 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP3B 14 Hari

* data tidak di perhitungkan

4.21 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP3C 28 Hari

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BNC 28 (1) 10 225 8,450 650 23,98 23,98 294,58

2 BNC 28 (2) 10 225 8,500 490 18,08 18,08 184,32*

3 BNC 28 (3) 10 225 8,485 540 19,92 19,92 244,73

8,47 595,00 21,95 21,95 269,65

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes

Kuat Tekan

Rabu, 9 Mei 2018Selasa, 5 Juni

2018

Rata-Rata

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BESP3A7 (1) 12 225 8,090 360 13,28 18,97 163,15

2 BESP3A7 (2) 12 225 8,285 500 18,44 26,35 188,08*

3 BESP3A7 (3) 12 225 8,365 410 15,12 21,61 185,81

8,23 385,00 14,20 20,29 174,48

Selasa, 15 Mei

2018

Senin, 21 Mei

2018

Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes

Kuat Tekan

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BESP3B14 (1) 8 225 8,250 580 21,40 24,31 218,17*

2 BESP3B14 2) 8 225 8,230 730 26,93 30,60 330,84

3 BESP3B14 (3) 8 225 8,240 710 26,19 29,76 321,77

8,24 720,00 26,56 30,18 326,30

No

Rata-Rata

Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes

Kuat Tekan

Senin, 14 Mei

2018

Minggu, 27 Mei

2018

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BESP3C28 (1) 10 225 8,225 680 25,08 25,08 308,18

2 BESP3C28 (2) 10 225 8,195 665 24,53 24,53 301,38

3 BESP3C28 (3) 10 225 8,265 730 26,93 26,93 330,84

8,23 691,67 25,51 25,51 313,46Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes

Kuat Tekan

Jumat, 11 Mei

2018

Kamis, 7 Juni

2018

Page 76: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

58

4.22 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP5A 7 Hari

* data tidak di perhitungkan

4.23 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP5B 14 Hari

* data tidak di perhitungkan

4.24 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP5C 28 Hari

* data tidak di perhitungkan

4.25 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP7A 7 Hari

* data tidak di perhitungkan

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BESP5A7 (1) 12 225 8,305 400 14,76 14,76 181,28

2 BESP5A7 (2) 12 225 8,360 310 11,44 11,44 140,49

3 BESP5A7 (3) 12 225 8,215 530 19,55 19,55 199,37*

8,33 355,00 13,10 13,10 160,89Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes

Kuat Tekan

Selasa, 15 Mei

2018

Senin, 21 Mei

2018

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BESP5B14(1) 8 225 7,960 640 23,61 23,61 240,74*

2 BESP5B14 (2) 8 225 8,070 490 18,08 18,08 222,07

3 BESP5B14 (3) 8 225 8,015 500 18,44 18,44 226,60

8,04 495,00 18,26 18,26 224,33

Senin, 14 Mei

2018

Minggu, 27 Mei

2018

Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes

Kuat Tekan

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BESP5C28 (1) 10 225 8,345 590 21,76 21,76 267,39

2 BESP5C28 (2) 10 225 8,050 615 22,69 22,69 278,72

3 BESP5C28 (3) 10 225 8,320 660 24,35 24,35 248,27*

8,20 602,50 22,23 22,23 273,05Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes

Kuat Tekan

Jumat, 11 Mei

2018

Kamis, 7 Juni

2018

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BESP7A7 (1) 12 225 8,460 300 11,07 11,07 135,96

2 BESP7A7 (2) 12 225 8,335 330 12,17 12,17 149,56

3 BESP7A7 (3) 12 225 8,230 410 15,12 15,12 154,23*

8,40 315,00 11,62 11,62 142,76Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes

Kuat Tekan

Selasa, 15 Mei

2018

Senin, 21 Mei

2018

Page 77: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

59

4.26 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP7B 14 Hari

* data tidak di perhitungkan

4.27 Hasil Pengujian Kuat Tekan BESP7C 28 Hari

* data tidak di perhitungkan

Dapat dilihat pada tabel-tabel diatas bahwa hasil pengujian kuat tekan beton

normal yang menggunakan campuran serbuk cangkang telur dan yang tidak

menggunakan campuran serbuk cangkang telur. Pengujian kuat tekan dilakukan pada

umur 7, 14 dan 28 hari. Pada umur 7 hari kuat tekan beton normal tanpak serbuk

kuat tekan rata-ratanya yaitu sebesar 219,05 Kg/cm² , pada umur 14 hari kuat tekan

rata-ratanya sebesar 249,26 Kg/cm², pada umur 28 hari kuat tekan rata-ratanya

sebesar 269,65 Kg/cm²

Pada beton normal yang menggunakan serbuk cangkang telur variasi 3%

pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari. Pada umur 7 hari kuat

tekan beton rata-ratanya yaitu sebesar 174,49 Kg/cm² , pada umur 14 hari kuat tekan

rata-ratanya yaitu sebesar 326,30Kg/cm², pada umur 28 hari kuat tekan rata-ratanya

sebesar 313,46 Kg/cm²

Beton normal yang menggunakan serbuk cangkang telur variasi 5% pengujian

kuat tekan dilakukan pada umur 7,14 dan 28 hari. Pada umur 7 hari kuat tekan beton

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BESP7B14 (1) 8 225 8,550 590 21,76 21,76 221,94*

2 BESP7B14 (2) 8 225 8,375 500 18,44 18,44 226,60

3 BESP7B14 (3) 8 225 8,505 480 17,71 17,71 217,54

8,44 490,00 18,08 18,08 222,07

Senin, 14 Mei

2018

Minggu, 27 Mei

2018

Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes

Kuat Tekan

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BESP7C28 (1) 10 225 8,265 690 25,45 25,45 312,71

2 BESP7C28 (2) 10 225 8,335 600 22,13 22,13 225,70*

3 BESP7C28 (3) 10 225 8,250 750 27,67 27,67 339,90

8,26 720,00 26,56 26,56 326,30

Senin, 14 Mei

2018

Minggu, 10 Juni

2018

Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes

Kuat Tekan

Page 78: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

60

rata-ratanya yaitu 160,89 Kg/cm², pada umur 14 hari kuat tekan rata-ratanya 224,33

Kg/cm² dan pada umur 28 hari kuat tekan rata-ratanya sebesar 273,05 Kg/cm²

Beton normal yang menggunakan serbuk cangkang telur variasi 7% pengujian

kuat tekan dilakuan pada umur 7,14 dan 28 hari. Pada umur 7 hari kuat tekan beton

rata-ratanya yaitu sebesar 142,76 Kg/cm², pada umur 14 hari kuat tekan rata-ratanya

yaitu 227,07 Kg/cm² dan pada umur 28 hari kuat tekan rata-ratanya yaitu 326,30

Kg/cm².

Adapun grafik yang menjelaskan perhitungan kuat tekan beton normal yang

menggnakan serbuk cangkang telur dan beton norma yang tidak menggunakanserbuk

cangkang telur. Grafik dibawah mengambil rata-rata setiap variasi sebagai berikut ini

:

Gambar 4.3 Perbandingan Kuat Tekan Beton

Dapat dilihat grafik pada gambar 4.3 perbandingan kuat tekan beton normal

dan beton normal yang menggunakan campuran serbuk cangkang telur dari hasil

perbandingan beton normal BESP3 pada umur 7 hari mengalami kenikan sebesar

20,35% , BESP5 pada umur 7 hari mengalami kenaikan sebesar 26,52% , BESP7

pada umur 7 hari mengalami kenaikan sebesar 34,82% . BESP3 pada umur 14 hari

mengalami kenaikan sebesar 30,90% BESP5 pada umur 14 hari mengalami kenaikan

sebesar 10,00% , BESP7 pada umur 14 hari mengalami kenaikan sebesar 10,89% dan

Page 79: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

61

BESP3 pada umur 28 hari mengalami kenaikan sebesar 16,21% , BESP5 pada umur

28 hari mengalapenurunan sebesar 1,27% dan BESP7 pada umur 28 hari mengalami

kenaikan sebesar 21,00%.

bahwa dapat disimpulkan kuat tekan yang lebih baik yaitu kuat tekan BESP7

mengalami kenaikan lebih besar dibanding BESP5 dan BESP7 dari hasil kuat tekan

BESP7 umur 7, 14 dan 28 hari mengalami kenaikan lebih besar dan berturut- turut

34,82%,10,89% dan 21,00 % hal ini menunjukan bahwa kuat tekan beton BESP7

memenuhi dari rencana mutu beton K175 yang sudah ditentukan.

Page 80: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

62

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberpa kesimpulan

yaitu sebagai berikut :

1) Kuat tekan beton dengan variasi ESP 7% menghasilkan kuat tekan beton

yang lebih baik dibandingkan dengan kuat tekan beton yang menggunakan

variasi ESP 3% dan 5%

2) Kuat tekan beton normal dengan ESP (Egg Shell Powder) 7% yang dihasilkan

dengan perencanaan yang sama dengan beton normal yaitu f’c = 14,5 Mpa

menghasilkan mutu beton pada hari 7, 14 dan 28 sebesar 11,62 Mpa , 18,00

Mpa dan 26,56 Mpa.

3) Kuat tekan beton yang menggunakan campuran ESP (Egg Shell Powder) 7%

mengalami peningkatan di bandingkan beton normal mengalami peningkatan

bahwa dapat disimpulkan kuat tekan yang lebih baik yaitu kuat tekan BESP7

mengalami kenaikan lebih besar dibanding BESP3 dan BESP5 dari hasil kuat

tekan BESP7 umur 7, 14 dan 28 hari mengalami kenaikan lebih besar dan

berturut-turut 34,82%,10,89% dan 21,00 % hal ini menunjukan bahwa kuat

tekan beton BESP7 memenuhi dari rencana mutu beton K175 yang sudah

ditentukan

5.2. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa

saran yang dapat diberikan pada masa yang akan datang yaitu sebagai berikut:

1) Diharapkan pada proses pencampuran untuk peneletian selanjutnya proses

pengadukan apabila dilakukan secara manual maka pastikan pencampuran

material dicampur dengan merata hingga homogen, apabila dirasa perlu

menggunakan mesin pengaduk agar campuran lebih homogen.

Page 81: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

63

2) Sebelum menuang beton kecetakan uji perlu diperhatikan dengan teliti

cetakan tersebut agar benda uji benar benar siku saat dicetak

3) Posisi penempatan benda uji kedalam alat uji tekan perlu diperhatikan agar

kuat tekan yang diperoleh maksimal

Page 82: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

64

DAFTAR PUSTAKA

Hibur, berkhemans,Yohanes, 2017, Pengaruh Serbuk Cangkang Telur Subtitusi

Semen Terhadap Karakteristik Beton, Yogyakarta : Jurusan Teknik Sipil

Universitas Atma Jaya

Jamila, 2014, mata kuliah teknologi pengolahan limbah dan sisa hasil ternak :

Program Studi Peternakan.

K, Tjokrodimuljo, 1996, Teknologi Beton, Yogyakarta : Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik UGM.

DPU, 1990, SNI 03-1969-1990 Agregat Kasar, Metode Pengujian Kuat Tekan

Beton, Yayasan LPMB, Jakarta.

DPU, 1990, SNI T-15-1990-03 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton

Normal, Yayasan LPMB, Bandung.

SNI, 03-1968-1990. (1990). Tata Cara Pengujian Analisis Saringan Agregat

halus dan kasar. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional BSN.

SNI, 03-1969-1990. (1990). Tata Cara Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan

Air Agregat Kasar. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional BSN.

SNI, 03-1971-1990. (1990). Tata Cara Pengujian Kadar Air Agregat. Jakarta:

Badan Standardisasi Nasional BSN.

SNI, 03-1972-1990. (1990). Tata Cara Pengujian Slump Beton. Jakarta: Badan

Standardisasi Nasional BSN.

SNI, 03-2847-2000. (2000). Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton

Normal. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional BSN

Page 83: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

65

LAMPIRAN 1 MIX DESIGN

Perencanaan Campuran Beton

N

o. Uraian

Tabel/Grafik/

Perhitungan Nilai Ket.

1 Kuat tekan yang disyaratkan (benda

uji silinder/kubus) Ditetapkan 14.5 Mpa

2 Devisiasi Standar Ditetapkan 7 Mpa

3 Nilai Tambah 11.48 Mpa

4 Kekuatan rata-rata yang ditargetkan 25.98 Mpa

5 Jenis Semen Ditetapkan

Portland

Type I

6 Jenis agregat :

Kasar

Batu pecah

palu

Halus

Pasir

Samboja

7 Faktor air semen bebas Grafik 2 0.485

8 Faktor air semen maksimum Tabel 4 0.6

9 Slump Ditetapkan 60-180 mm

10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 20 mm

11 Kadar air bebas Tabel 3 215 kg/m³

12 Kadar semen 11:08 443.30 kg/m³

13 Kadar semen maksimum 11:07 443.30 kg/m³

14 Kadar semen minimum Tabel 4 275.00 kg/m³

15 Faktor air semen yang disesuaikan - -

16 Susunan besar butir agregat halus Grafik 6 Zona 4

17 Susunan agregat kasar atau

gabungan Grafik 8 Zona 2

18 Persen agregat halus Grafik 15 30 %

19 Berat jenis relative, agregat (kering

permukaan) 2.55

20 Berat isi beton Grafik 16 2250 kg/m³

21 Kadar agregat gabungan 20-(12+11) 1591.70 kg/m³

22 Kadar agregat halus 18 x 21 477.51 kg/m³

23 Kadar agregat kasar 21-22 1114.19 kg/m³

24 Proporsi Campuran :

Semen (kg) 443.30 kg

Air (kg/ltr) 215 kg/ltr

Agregat halus (kg) 477.51 kg

Agregat kasar (kg) 1114.19 kg 26 Koreksi Campuran

Semen (kg) 443.30 kg

Air (kg/ltr) 192.26 kg/ltr

Agregat halus (kg) 479.57 kg

Agregat kasar (kg) 1144.88 kg

Page 84: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

66

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL LABORATORIUM TEKNIK SIPIL

JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126 Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

GRADASI DAN BERAT SATUAN PASIR

Pemeriksaan : Pasir Samboja

Tanggal Pemeriksaan : April 2018

Balikpapan, 30 Juli 2018

Laporan Penulis

Sajali, A.Md Adhea Audina

NIM: 150309265892

No mm gram % Tertinggal Lolos

3/8 " 9,5 mm 0 0,00 0,00 100,00

4 4,75 mm 0 0,00 0,00 100,00

10 2,36 mm 0,55 0,06 0,06 99,94

16 1,18 mm 2,35 0,24 0,29 99,71

30 600 mm 255,6 25,79 26,08 73,92

50 300 mm 24,26 2,45 28,53 71,47

100 150 mm 466,35 47,05 75,58 24,42

200 75 mm 171,47 17,30 92,88 7,12

PAN 70,55 7,12 100,00 0,00

991,13 223,42

2,23Modulus Halus Butir Pasir Samboja

Lubang SaringanPasir Samboja

Tertinggal Komulatif

Page 85: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

67

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

GRADASI DAN BERAT SATUAN KERIKIL

Pemeriksaan : Kerikil Palu

`Tanggal Pemeriksaan : April 2018

Balikpapan, 30 Juli 2018

Laporan Penulis

Sajali, A.Md Adhea Audina

NIM: 150309265892

No mm gram % Tertinggal Lolos

1.5" 38,1 0 0,00 0,00 100,00

1" 25,4 2,51 0,05 0,05 99,95

3/4" 19,1 80,81 1,62 1,67 98,33

3/8" 9,5 3898,45 77,96 79,63 20,37

4 4,76 727,34 14,55 94,17 5,83

8 2,38 148,95 2,98 97,15 2,85

16 1,19 50,59 1,01 98,16 1,84

30 0,59 23,17 0,46 98,63 1,37

50 0,297 14,21 0,28 98,91 1,09

100 0,149 50,83 1,02 99,93 0,07

PAN 3,65 0,07 100,00 0,00

5000,51 668,29

6,68

Kerikil Palu

Tertinggal KomulatifLubang Saringan

Modulus Halus Butir Batu Pecah Palu

Page 86: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

68

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107 Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KADAR AIR PASIR

Pemeriksaan : Pasir Samboja

Tanggal Pemeriksaan : April 2018

Agregat Agregat Halus

No. Talam A B C

Berat cawan kosong W1 (gr) 13.3 13.44 12.98

Berat cawan + pasir basah W2 (gr) 95.99 95.96 95.67

W3 (W2-W1) (gr) 82.69 82.52 82.69

Berat cawan + pasir kering W4 (gr) 93.11 93.3 94.68

W5 (W4-W1) (gr) 79.81 79.86 81.7

Kadar air (W) % 3.61 3.33 1.21

Rata-rata Kadar Air 2.72

Balikpapan, 30 Juli 2018

Laporan Penulis

Sajali, A.Md Adhea Audina

NIM: 150309265892

Page 87: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

69

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107 Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KADAR AIR KERIKIL

Pemeriksaan : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : April 2018

Agregat Agregat Kasar

No. Talam A B C

Berat cawan kosong W1 (gr) 13.56 12.73 12.73

Berat cawan + pasir basah W2 (gr) 64.47 69.47 60.97

Agregat Basah (W3 (W2-W1)) (gr) 50.91 56.74 48.24

Berat cawan + pasir kering W4 (gr) 63.09 67.67 59.37

Agregat Kering (W5 (W4-W1)) (gr) 49.53 54.94 46.64

Kadar air (W) % 2.79 3.28 3.43

Rata-rata Kadar Air 3.16

Balikpapan, 30 Juli 2018

Laporan Penulis

Sajali, A.Md Adhea Audina

NIM: 150309265892

Page 88: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

70

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107 Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN PASIR

Pemeriksaan : Pasir Samboja

Tanggal Pemeriksaan : April 2018

Benda Uji Pasir

Samboja

Berat Pasir Kering Oven (gr) (BK) 480.9

Berat Pasir Jenuh Kering Muka 500 gr 500

Berat Piknometer Pasir dan Air (gr) (Bt) 1019.1

Berat Piknometer berisi Air (gr) (B) 738.2

Berat Jenis Curah (BK/(B=500-Bt)) 2.195

Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan (500/(B=500-Bt)) 2.282

Berat Jenis Semu (Bk/(B=Bk-Bt)) 2.5

Penyerapan Air Jenuh Kering Muka % ((500-

Bk)/Bk*100%) 0.04

Balikpapan, 30 Juli 2018

Laporan Penulis

Sajali, A.Md Adhea Audina

NIM: 150309265892

Page 89: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

71

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107 Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN KERIKIL

Pemeriksaan : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : April 2018

Benda Uji Kerikil

Palu

Berat Benda Uji Kering Ove (gr) (Bk) 4965

Berat Benda Uji Kering Permukaan (gr) (Bj) 5000

Berat Benda Uji Jenuh Kering Permukaan dalam air

(gr) (Ba) 3102.14

Berat Jenis Curah (BK/(Bj-Bt)) 2.672

Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan (Bj/(Bj-Ba)) 2.670

Berat Jenis Semu (Bk/(Bk-Ba)) 2.665

Penyerapan Air % ((Bj- Bk)/Bk*100%) 0.101

Balikpapan, 30 Juli 2018

Laporan Penulis

Sajali, A.Md Adhea Audina

NIM: 150309265892

Page 90: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

72

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107 Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KADAR LUMPUR PASIR ( Lewat Ayakan No.200 )

Pemeriksaan : Pasir Samboja

Tanggal Pemeriksaan : April 2018

Agregat Agregat Halus

W1 (gr) 502.52

W2 (gr) 480.87

W3 (W1-W2) (gr) 21.65

Kadar lumpur (W) % 4.31

Balikpapan, 30 Juli 2018

Laporan Penulis

Sajali, A.Md Adhea Audina

NIM: 150309265892

Page 91: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

73

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107 Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KADAR LUMPUR KERIKIL ( Lewat Ayakan No.200 )

Pemeriksaan : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : Maret 2017

Agregat Agregat Kasar

Berat agregat semula ( kering oven ) (W1) (gr) 1.415

Berat agregat setelah dicuci (W2) (gr) 1.37

Berat butir yang lewat ayakan No 200 (W3 (W1-W2)) (gr) 0.045

Kadar lumpur (W) % 3.18

Balikpapan, 30 Juli 2018

Laporan Penulis

Sajali, A.Md Adhea Audina

NIM: 150309265892

Page 92: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

74

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107 Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT ISI PASIR

Pemeriksaan : Pasir Samboja

Tanggal Pemeriksaan : Maret 2017

Berat isi Kerikil Palu

Rodding Shoveling

1 Berat Mould (gr) W1 7590 7590

2 Berat Berat Mould + Air (gr) W2 22500 22500

3 Berat Mould + Keriki (gr) W3 31500 29700

4 Berat Bersih Sampel (W4 = W3-W1) 23910 22110

5 Volume Air/Volume Mould (V =W2-W1) 14910 14910

6 Berat Bersih (W4/V) 1.630 1.482

Balikpapan, 30 Juli 2018

Laporan Penulis

Sajali, A.Md Adhea Audina

NIM: 150309265892

Page 93: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

75

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107 Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT ISI KERIKIL

Pemeriksaan : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : Maret 2017

1 Berat Morr gr 7590 7590

2 Berat Morr + Air gr 22500 22500

3 Berat air (2)-(1) gr 14910 14910

4 Volume air (3)/(1) gr 1.964 1.964

CARA Rodding Shoveling

5 Berat Morr gr 7580 7580

6 Berat Morr + Kerikil gr 31500 29700

7 Berat benda uji (6)-(5) gr 23920 22120

8 Berat isi agregat kasar (7)/(4) gr/cc 5980 5530

9 Berat isi agregat kasar rata-rata gr/cc 5755

Balikpapan, 30 Juli 2018

Laporan Penulis

Sajali, A.Md Adhea Audina

NIM: 150309265892

Page 94: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

76

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107 Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KEAUSAN KERIKIL

Balikpapan, 30 Juli 2018

Laporan Penulis

Sajali, A.Md Adhea Audina

NIM: 150309265892

Pemeriksaan Agregat Kasar : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : 15 April 2018

Ukuran Saringan Berat Dan Gradasi Benda Uji (gram)

Lewat Tertahan A

B C D E F G

(mm) (mm)

76.2 63.5 2500

63.5 50.8 2500

50.8 38.1 5000 5000

38.1 25.4 1250 5000 5000

25.4 19.05 1250 5000

19.05 12.7 1250 2500 5000

12.7 9.5 1250 2500

9.5 6.35 2500

6.35 4.75 2500

4.75 2.36 5000

Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12

Berat Bola 5000 4584 3330 2500 5000 5000 5000

Berat Awal Benda Uji gr 5000

Berat Tertahan Saringan No. 12 gr 4140

Hasil 17.20%

Page 95: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

77

LAMPIRAN 3

MATERIAL ALAT-ALAT

Berikut ini foto dari alat-alat yang digunakan pada penelitian, sebagai berikut:

Ayakan No.200

Set Ayakan

Timbangan Digital

Piknometer

Oven

Kerucut Abram’s dan

Tongkat Baja

Page 96: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

78

Penggaris / Meteran

Cetakan Beton

Sieve Shaker

Mesin Uji Tekan

Bak Perendam Benda Uji

Los Angeles

Page 97: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

79

Timbangan Berat Jenis

Krikil

Sekop

Gerobak

Page 98: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

80

LAMPIRAN 4

MATERIAL BAHAN-BAHAN

Berikut ini foto dari alat-alat yang digunakan pada penelitian, sebagai berikut:

Semen Conch

Air PDAM

Pasir Samboja

Kerikil Palu

Bahan Tambah Cangkang Telur

Page 99: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

81

LAMPIRAN 5

PEMERIKSAAN BAHAN

Berikut ini foto dari proses-proses pemeriksaan bahan yang digunakan

sebagai bahan pada penelitian, sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Gradasi Agregat

Pengambilan benda uji pasir Samboja dan kerikil

Palu untuk di oven

Masukkan benda uji ke

dalam Oven ±24 Jam

Ayak agregat

Timbang agregat yang

ada di setiap ayakan

Page 100: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

82

2. Pemeriksaan Kadar Air

Timbang cawan Masukkan agregat di cawan dan timbang

Masukkan benda uji ke

dalam oven ±24 Jam

Keluarkan dari oven lalu

timbang

Page 101: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

83

3. Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan

Cuci benda uji

Masukkan benda uji ke

dalam Oven ±24 Jam

Dinginkan Benda Uji

dan rendam selama 24

jam

Keluarkan benda uji dan

Lap dengan kain

Timbang Benda Uji

permukaan jenuh

Letakkan benda uji di

dalam keranjang

Page 102: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

84

Rendam dan guncang benda uji untuk mengeluarkan

udara

Tentukan berat didalam air

3. Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat

Oven sampel 500gr selama 24 jam

dalam suhu 110ºC

Timbang Sampel Kemudian Cuci

Sampel di atas ayakan No.200

Page 103: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

85

Oven Sampel yg telah

dicuci selama 24 jam

dalam suhu

Timbang sampel yang

telah di oven

4. Pemeriksaan Berat Isi Agregat

Tumbuk sebanyak 25 kali

per lapisan

Ratakan benda uji

Timbang benda uji

Page 104: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

86

5. Pemeriksaan Keausan

Menyiapkan Material (Tertinggal ayakan ½ dan ⅜)

Menyiapkan Material (Tertinggal ayakan ⅟₄ dan no.4)

Page 105: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

87

Memasukkan Bola Baja

Masukkan Kerikil

Memutar Mesin Los

Angeles sebanyak 500

Putaran

Saring kerikil

menggunakan saringan

No.12

Timbang Kerikil yang

Tertahan di atas Saringan

No.12

Page 106: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

88

6. Pengolahan Cangkang Telur

Pencucian Cangkang Telur hingga

bersih

Setelah di cuci Cangkang telur di jemur

di sinar matahari

Setelah kering cangkang telur di

tumbuk hingga halus

Setelah itu di ayak hingga menyerupai

semen

Page 107: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

89

LAMPIRAN 6

PEMBUATAN BENDA UJI

Berikut adalah foto pembuatan benda uji pada penelitian ini, sebagai

berikut :

Air Agregat Halus (Pasir

Samboja)

Agregat Kasar (Kerikil

Palu)

Siapkan dan timbang bahan-bahan campuran adukan beton Mix Design

Semen Serbuk Cangkang Telur

Siapkan dan timbang bahan-bahan campuran adukan beton Mix Design

Page 108: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

90

Campur bahan-bahan tersebut

dan aduk sampai campuran

homogen

Uji Slump Setiap adukan

beton

Siapkan cetakan

kubus yang telah di

olesi oli

Tuangkan adukan beton ke dalam cetakan

kubus dengan 3 lapisan sebanyak 25

tusukan setiap lapisan

Page 109: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

91

LAMPIRAN 7

PERAWATAN BENDA UJI DAN PRLAKSANAAN PENGUJIAN

Berikut cara perawatan benda uji pada penelitian ini :

Berikut cara pengujian benda uji pada penelitian ini :

Masukan Benda Uji dan Nyalakan

Compression Testing Machine (CTM)

Catat bacaan Alat Compression

Testing Machine (CTM) dan keluarkan

benda uji

Buka cetakan setelah sehari

setelah pembuatan benda uji

Rendam benda uji dalam bak berisi air penuh

Page 110: PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK CANGKANG TELUR …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/combinepdf.pdf · v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Civitas

Hak Cipta © 2018 Jurusan Teknik SipilPoliteknik Negeri Balikpapan