Skenario 3 Blok KedKom

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Skenario 3 Blok KedKom

    1/7

    1

    Perilaku HIdup Bersih dan Sehat [PHBS]

    PENGERTIAN PHBS

    Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yan dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai

    hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya

    sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

    Dengan demikian, PHBS mencakup beratus-ratus bahkan mungkin beribu-ribu perilaku yang harus dipraktikkandalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Di bidang pencegahan dan

    penanggulangan penyakit serta penyehatan lingkunan harus dipraktikkan perilaku mencuci tangan dengan sabun,

    pengelolaan air minum dan makanan yan memenuhi syarat, menggunakan air bersih, mengguanakankan jamban sehat,

    pengelolaan limbah cair yang memenuhi syarat, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di dalam ruangan dan

    lain-lain.

    Di bidang kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana harus dipraktikkan perilaku meminta pertolongan

    persalinan oleh tenaga kesehatan, menimbang balita setiap bulan, mengimunisasi lengkap bayi, menjadi akseptor

    keluarga berencana dan lain-lain. Di bidang gizi dan farmasi harus dipraktikkan perilaku makan dengan seimbang,

    minum tablet Tambah Darah selama hamil, memberi bayi air susu ibu (ASI) eksklusif, mengkonsumsi Garam

    Beryodium dan lain-lain.

    Sedangkan di bidang pemeliharaan kesehatan harus dipraktikkan perilaku ikut serta dalam jaminan pemeliharaan

    kesehatan, aktif menurus dan atau memanfaatkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM),

    memanfaatkan Puskesmasdan fasilitas pelayanan kesehatan lain dan lain-lain.

    PHBS DI BERBAGAI TATANAN

    Di atas disebutkan bahwa PHBS mencakup semua perilaku yang harus dipraktikan di bidang pencegahan dan

    penanganan penyakit, penyehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluara berencana, gizi, farmasi dan

    pemeliharaan kesehatan. Perilaku-perilaku tersebutharus dipraktikkan dimana pun seseorang berada di rumahtangga,

    di instusi pendidikan, di tempat kerja, di tempatumum dan di fasilitas pelayanan kesehatansesuai dengansituasi dan

    kondisi yan dijumpai.

    1. PHBS di Rumah Tangga

    Di rumah tangga, sasaran primer harus mempraktikkan perilaku yang

    dapat menciptakan Rumah Tangga BerPHBS, yang mencakup persalinan

    ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang

    balita setiap bulan, menunakan air bersih, mencuci tangan denan air

    bersih dan sabun, penelolaan air minum dan makan di rumah tangga,

    menggunakan jamban sehat (Stop Buan Air Besar Sembaranan/Stop

    BABS), pengelolaan limbah cair di rumah tangga, membuang sampah ditempat sampah, memberantas jentik nyamuk, makan buah dan sayur

    setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok di dalam

    rumah dan lain-lain.

    Manfaat

    Anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit. Anak tumbuh sehat dan cerdas. Produktivitas anggota keluarga meningkat

    INDIKATOR RUMAH TANGGA SEHAT

    1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan2. Memberi bayi ASI eksklusif3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan4. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai

    6. Menggunakan jamban sehat7. Memberantas jentik di rumah8. Makan sayur dan buah setiap hari9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari

  • 8/13/2019 Skenario 3 Blok KedKom

    2/7

    2

    sabun

    5. Menggunakan air bersih 10.Tidak merokok di dalam rumah

    2. PHBS di Insitusi Pendidikan

    Di instusi pendidikan (kampus, sekolah, pesantren, seminari, padepokan dan lain-lain), sasaran

    primer harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan Instusi Pendidikan Ber-PHBS,

    yan mencakup antara lain mencuci tangan menggunakan sabun, mengkonsumsi makanan dan

    minuman sehat, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di tempat sampah, tidak

    merokok, tidak mengkonsumsi Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya

    (NAPZA), tidak meludah sembar tempat, memberantas jenk nyamuk dan lain-lain.

    Manfaat

    Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat, sehingga siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungdari berbagai ancaman dan gangguan penyakit.

    Meningkatnya semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua. Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

    INDIKATOR PHBS DI SEKOLAH

    1. Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakaisabun

    2. Mengkonsumsi jajanan sehat di sekolah3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat4. Olahraga yang teratur dan terukur

    5. Memberantas jentik nyamuk6. Tidak merokok di sekolah7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi

    badan / bulan

    8. Membuang sampah pada tempatnya3. PHBS di Tempat Kerja

    Di tempat kerja (kantor, pabrik dan lain-lain), sasaran primer harus mempraktikkan perilaku

    yang dapat menciptakan Tempat Kerja Ber-PHBS, yang mencakup mencuci tanan denan sabun,

    menonsumsi makanan dan minuman sehat, menggunakan jamban sehat, membuang sampah ditempat sampah, tidak merokok, tidak menonsumsi NAPZA, tidak meludah di sembarang

    tempat, memberantas jentik nyamuk dan lain-lain.

    Manfaat

    Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit Produktifitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan Pengeluaran biaya rumah tangga hanya untuk meningkatkan taraf hidup bukan untuk biaya berobat Meningkatnya citra tempat kerja yang positif

    INDIKATOR PHBS DI TEMPAT KERJA

    1. Tidak merokok di tempat kerja2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempatkerja

    3. Melakukan olahraga secara teratur/ aktifitas fisik4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

    sebelum makan dan sesudah buang air besar danbuang air kecil

    5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja

    6. Menggunakan air bersih7. Menggunakan jamban saat buang air kecil danbesar

    8. Membuang sampah pada tempatnya9. Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai

    jenis pekerjaan

    4. PHBS di Tempat Umum

    Di tempat umum (tempat ibadah, pasar, pertokoan, terminal, dermaga dan lain-lain), sasaran

    primer harus mempraktikan perilaku yang dapat menciptakan Tempat Umum Ber-PHBS, yangmencakup mencuci tanan dengan sabun, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di

    tempat sampah, tiddak merokok, tidak mengkonsumsi NAPZA, tidak meludah di sembarang

    tempat, memberantas jenk nyamuk dan lain-lain.

    Manfaat

  • 8/13/2019 Skenario 3 Blok KedKom

    3/7

    3

    Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat, mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan

    yang dihadapi

    Lingkungan di sekitar TTU menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga meningkatkan citra tempat umum Meningkatkan pendapatan TTU akibat meningkatnya kunjungan pengguna TTU

    INDIKATOR PHBS DI TTU

    PHBS Di Pasar PHBS Di Rumah Makan Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di pasar Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk

    Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada

    tempatnya Mencuci tangan dengan air

    bersih dan sabun

    Tidak merokok di rumahmakan

    Menutup makanan danminuman

    Tidak meludahsembarangan

    Memberantas jentiknyamuk

    PHBS Di Tempat Ibadah PHBS Di Angkutan Umum (Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, KapalLaut, dll)

    Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di tempat ibadah Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk

    Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di angkutan umum Tidak meludah sembarangan

    5. PHBS di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

    Di fasilitas pelayanan kesehatan (klinik, Puskesmas, rumah sakit dan lain-lain), sasaran primer

    harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan Fasilitas pelayanan kesehatan Ber-

    PHBS, yang mencakup mencuci tangan dengan sabun, menggunakan jamban sehat, membuang

    sampah di tempat sampah, tidak merokok, tidak menonsumsi NAPZA, tidak meludah di

    sembarang tempat, memberantas jentik nyamuk dll.Manfaat

    Pasien memperoleh pelayanan kesehatan di institusi kesehatan yang sehat Pasien terhindar dari penularan penyakit Mempercepat proses penyembuhan penyakit bagi pasien Meningkatkan citra sebagai institusi kesehatan yang baik

    INDIKATOR PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN

    1. Menggunakan air bersih2. Menggunakan jamban3. Membuang sampah pada tempatnya4. Tidak merokok di institusi kesehatan

    5. Tidak meludah sembarangan6. Memberantas jentik nyamuk7. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir

    dan sabun

    GIzi Ibu & Anak

    Cara Penilaian Status Gizi Balita

    Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Berat badan anak ditimbang

    dengan timbangan digital yang memiliki presisi 0,1 kg, panjang badan diukur dengan length-board dengan presisi 0,1

    cm, dan tinggi badan diukur dengan menggunakan microtoise dengan presisi 0,1 cm. Variabel BB dan TB anak ini

    disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu: berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut

    umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Untuk menilai status gizi anak, maka angka berat

    badan dan tinggi badan setiap balita dikonversikan ke dalam bentuk nilai terstandar (Z-score) dengan menggunakanbaku antropometri balita WHO 2005. Selanjutnya berdasarkan nilai Z-score masing-masing indikator tersebut

    ditentukan status gizi balita dengan batasan sebagai berikut :

  • 8/13/2019 Skenario 3 Blok KedKom

    4/7

    4

    Nilai Z-Score Perhitungan angka prevalensi dilakukan sebagai berikut:

    1. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkanindikator BB/U :

    a. Gizi Buruk : Zscore < -3,0b. Gizi Kurang : Zscore >= -3,0 s/d

    Zscore < -2,0

    c. Gizi Baik : Zscore >= -2,0 s/d Zscore 2,0

    1. Berdasarkan indikator BB/U:a. Prevalensi gizi buruk = (S Balita gizi buruk/S Balita) x

    100%

    b. Prevalensi gizi kurang =(S Balita gizi kurang/S Balita) x100%

    c. Prevalensi gizi baik = (S Balita gizi baik/S Balita) x 100%d.

    Prevalensi gizi lebih =(SBalita gizi lebih/S Balita) x 100%

    2. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkanindikator TB/U:

    a. Sangat Pendek: Zscore < -3,0b. Pendek : Zscore >=- 3,0 s/d Zscore < -

    2,0

    c. Normal : Zscore >= -2,0

    2. Berdasarkan indikator TB/U:a. Prevalensi sangat pendek = (S Balita sangat pendek/S

    Balita) x 100%

    b. Prevalensi pendek = (S Balita pendek/S Balita) x 100%c. Prevalensi normal = (S Balita normal/S Balita) x 100%

    3. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkanindikator BB/TB:

    a. Sangat Kurus : Zscore < -3,0b. Kurus : Zscore >= -3,0 s/d Zscore < -

    2,0

    c. Normal : Zscore >= -2,0 s/d Zscore 2,0

    3. Berdasarkan indikator BB/TB:a. Prevalensi sangat kurus = (S Balita sangat kurus/S Balita) x

    100%

    b. Prevalensi kurus = (S Balita kurus/S Balita) x 100%c. Prevalensi normal = (S Balita normal/S Balita) x 100%d. Prevalensi gemuk = (S Balita gemuk/S Balita) x 100%

    4. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkangabungan indikator TB/U dan BB/TB:

    a. Pendek-Kurus : Zscore TB/U < -2,0dan ZScore BB/TB < -2,0

    b. Pendek-Normal :Zscore TB/U < -2,0dan Zscore BB/TB antara -2,0 s/d 2,0

    c. Pendek-Gemuk :Zscore TB/U < -2,0dan Zscore BB/TB > 2,0

    d. TB Normal-Kurus :Zscore TB/U > = -2,0 dan Zscore BB/TB < -2,0

    e. TB Normal-Normal :Zscore TB/U >= -2,0 dan Zscore BB/TB antara -2,0 s/d

    2,0

    f. TB Normal-Gemuk :Zscore TB/U >= -2,0 dan Zscore BB/TB > 2,0

    4. Berdasarkan gabungan indikator TB/U dan BB/TBa. Prevalensi pendek-kurus = (S Balita pendek- kurus/ S

    Balita)x100%

    b. Prevalensi pendek-normal =(S Balita pendek-normal/SBalita)x100%

    c. Prevalensi pendek-gemuk =(S Balita pendek-gemuk/SBalita)x100%

    d. Prevalensi TB normal-kurus = (S Balita normal-kurus/SBalita)x100%

    e. Prevalensi TB normal-normal =(S Balita normal-normal/SBalita)x100%

    f. Prevalensi TB normal-gemuk =(S Balita normal-gemuk/SBalita)x100%

    Dalam laporan ini ada beberapa istilah status gizi yang digunakan, yaitu:

    1. Berat Kurang :Istilah untuk gabungan gizi buruk dan gizi kurang (underweight)2. Kependekan :Istilah untuk gabungan sangat pendek dan pendek (Stunting)3. Kekurusan :Istilah untuk gabungan sangat kurus dan kurus (Wasting)Status Gizi Anak Umur 6-18 Tahun

    Status Gizi anak umur 6-18 tahun dikelompokan menjadi tiga kelompok umur yaitu 6-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-

    18 tahun. Indikator status gizi yang digunakan untuk kelompok umur ini didasarkan pada pengukurran antropometri

    berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) yang disajikan dalam bentuk tinggi badan menurut umur (TB/U) dan Indeks

    Massa Tubuh menurut umur (IMT/U). Indeks massa tubuh anak dihitung berdasarkan rumus berikut: Denganmenggunakan baku antropometri anak 5-19 tahun WHO 2007 dihitung nilai Z_score TB/U dan IMT/U masing-masing

    anak. Selanjutnya berdasarkan nilai Z_score ini status gizi anak dikategorikan sebagai berikut:

  • 8/13/2019 Skenario 3 Blok KedKom

    5/7

    5

    1. Berdasarkan indikator TB/U:a. Sangat pendek :Z_score < -3,b. Pendek :Z_score >= -3,0 s/d < -2,0 danc. Normal :Z_score >= -2,0

    2. Berdasarkan indikator IMT/U:a. Sangat kurus :Z_score < -3,0b. Kurus :Z_score >= -3,0 s/d < -2,0c. Normal :Z_score > =-2,0 s/d 2,0

    Program Pokok Puskesmas

    Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib di laksanakan karena mempunyaidaya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 Program

    Pokok pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu :

    1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa, melakukantindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-

    temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan

    2. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakatagar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).

    3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di Puskesmas yang ditujuhkan untukmemberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas

    serta pelayanan bayi dan balita.

    4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmasuntuk mencegah dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).

    5. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas untuk meningkatkankesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum

    termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat,

    6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmasyang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan

    Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi,

    dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

    Faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang

    Pola makan, Protein (dan asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang.Meskipun intake makanan mengandung kalori yang cukup, tidak semua makanan mengandung protein/ asam

    amino yang memadai. Contoh : Bayi yang masih menyusui umumnya mendapatkan protein dari ASI yang

    diberikan ibunya, namun bagi yang tidak memperoleh ASI protein dari sumber-sumber lain (susu, telur, keju,

    tahu dan lain-lain) sangatlah dibutuhkan. Gaya hidup modern dengan perkembangan IPTEK dimana terjadinya

    arus moderenisasi yang membawa banyak perubahan pada pola hidup masyarakat

    Faktor social, Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan sosial dan politik tidakstabil, ataupun adanya pantangan untuk menggunakan makanan tertentu dan sudah berlansung turun-turun dapat

    menjadi hal yang menyebabkan terjadinya kwashiorkor.

    Factor pendidikan, kurang adanya pengetahuan tentang pentingnya gizi dikalangan masyarakat yangpendidikannya relative rendah.

    Faktor ekonomi, Kemiskinan keluarga penghasilan yang rendah yang tidak dapat memenuhi kebutuhanberakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi

    kebutuhan proteinnya.

    Faktor infeksi dan penyakit lain, Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP (Malnutrisienergi protein) dan infeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan sebaliknya MEP,

    walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan imunitas tubuh terhadap infeksi.

    Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Menurut Islam

    Positive Thinking

    Pola hidup Bersih dan sehat (PHBS) dimulai dengan pola pikir. Kekuatan pikiran dapat merubah perilaku seseorang.

    Kekuatan Pikiran dapat mengubah cara pandang dan pola hidup. Berbagai penderitaan yang dialami seseorang, sering

  • 8/13/2019 Skenario 3 Blok KedKom

    6/7

    6

    terjadi karena lemahnya pikiran. Membangun keyakinan secara alami sangat diperlukan agar dapat menatap masa

    depan dengan gemilang. Kekuatan pikiran dapat menghasilkan perilaku yang lebih santun dan bijak. Kekuatan pikiran

    yang dikelola dengan baik tidak saja berpengaruh pada kesehatan jiwa, lebih dari itu, ia akan berpengaruh pada

    kesehatan jasmani, kekayaan, kepercayaan diri, dan kreatifitas.

    Sucikan Hati

    Agar pola hidup bersih dan sehat terwujud, maka kita harus membersihkan hati.Ia merupakan sifat lembut Ketuhanan

    yang terdapat dalam jiwa manusia.Ia digambarkan oleh Rasulullah SAW sebagai mudhghah (segumpal daging,potensi) yang akan menentukan baik buruknya kehidupan: "Ketahuilah,sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal

    daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad

    tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah hati".(H. R. al-Bukhari).

    Orang yang mampu menjaga hati agar tetap bersih dan sehat adalah orang ikhlas. Ikhlas itu sendiri bermakna

    membersihkan sesuatu dari kotoran sehingga menjadi jernih, bening, dan bersih. Orang ikhlas adalah orang yang

    membersihkan hatinya dalam setiap aktifitas murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak

    menyekutukan dengan yang lain serta tidak riya(pamer) dalam beramal. Orang yang ikhlas selalu memurnikan niat

    hanya mengharap ridha Allah saja dalam setiap amal, tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain.

    Hati yang ikhlas akan menyelamatkan seorang mukmin dari siksa neraka. Allah berfirman: Pada hari itu (kiamat),

    tidaklah bermanfaat harta dan keturunan kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih(Q. S.

    al-Syuar/26: 88-89).

    Rasulullah SAW. bersabda, Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amalan kecuali dilakukan dengan ikhlas demi

    mengharap wajah-Nya. (H.R. al-Nasai dari Abu Umamah al-Bahili). Beliau juga bersabda: Orang yang paling

    berbahagia dengan syafaatku kelak pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan la ilaha illallah dengan

    ikhlas dari dalam hati atau dirinya.(H.R. al-Bukhari dari Abu Hurairah).

    Seorang yang hatinya bersih dan sehat akan sanggup merubah jiwa marah menjadi jiwa sejuk. Jiwa pendendam akan

    berubah menjadi jiwa pemaaf. Jiwa kikir akan berubah menjadi jiwa pemurah. Jiwa iri dengki akan berubah menjadi

    jiwa lapang. Jiwa kerdil akan berubah menjadi jiwa besar. Jiwa pesimistis negatif akan berubah menjadi jiwa

    optimistis positif. Jiwa sombong akan berubah menjadi jiwa santun bersahaja. Jiwa kebencian akan berubah menjadi

    jiwa kasih sayang. Jiwa yang kotor dan jahat (al-nafs al-ammrah bi al-s', al-nafs al-lawwmah), akan berubah

    menjadi jiwa bersih terkendali (al-nafs al-muthmainnah). Jiwa itulah jiwa yang diridhai Allah SWT dan akan

    mendapatkan nikmat surgwi tanpa batas. Firman Allah SWT.: Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu

    dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam

    syurga-Ku. Q.S. al-Fajr/89: 27-30

    Bersihkan Harta dan Lingkungan.

    Ketika hendak menghadap Allah dalam Shalat, kita diharuskan dalam keadaan suci dan bersih. Bersih diri, pakaian

    dan tempat. Aktifitas menjaga kebersihan diwajibkan dalam syariat. Disebutkan dalam sebuah Hadist: "Al-thahrsyatr al-mn, kebersihan itu sebagai dari iman.Bersih, suci (thhir) adalah keadaan tanpa najis/hadas, baik besar

    maupun kecil pada badan, pakaian, tempat, air dan sebagainya. Sedangkan bersuci merupakan aktifitas seseorang

    untuk mencapai kondisi suci, seperti berwudhu, tayyamum dan mandi junub.

    Selain itu juga menjaga kebersihan makanan, minuman, menjaga kebersihan pakaian, lingkungan dn lain-lain. Allah

    berfirman:"Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan!, dan Tuhanmu agungkanlah!,

    dan pakaianmu bersihkanlah,dan perbuatan dosa tinggalkanlah,(Q.S. al-Muddatsir/74: 1- 5).

    Kebersihan lingkungan erat kaitanya dengan masalah kesehatan. Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang

    sehat. Kelalaian dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan awal dari mewabahnya berbagai penyakit. Banyakwabah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor. Menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari kebiasaan

    membuang sampah pada tempatnya, sebagimana ajaran mulia yang menyetarakan membuang sampah dengan

    sedekah, Wa imathah al-adza 'an al-tharq shadaqah(menyingkirkn duri, sampah, di jalan termasuk sedekah).Kita

  • 8/13/2019 Skenario 3 Blok KedKom

    7/7

    7

    diperintah membersihkan lingkungan, tempat tinggal dan tempat ibadah. Kita juga diperintah untuk membersihkan

    harta dari unsur-unsur haram baik secara materialnya maupun proses mendapatkannya, termasuk mengeluarkannya

    dalam bentuk zakat, infaq, shadaqah, wakaf dan lain-lin.

    http://tabligh.muhammadiyah.or.id/berita-91-detail-pola-hidup-bersih-dan-sehat.html

    http://dinkes.malangkota.go.id/index.php/kiat-sehat/127-phbs-di-berbagai-tatanan

    dinkes.malangkota.go.id/index.php/artikel-kesehatan/119-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat

    http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/03/penyakit-gizi-salah/

    http://tabligh.muhammadiyah.or.id/berita-91-detail-pola-hidup-bersih-dan-sehat.htmlhttp://tabligh.muhammadiyah.or.id/berita-91-detail-pola-hidup-bersih-dan-sehat.htmlhttp://dinkes.malangkota.go.id/index.php/kiat-sehat/127-phbs-di-berbagai-tatananhttp://dinkes.malangkota.go.id/index.php/kiat-sehat/127-phbs-di-berbagai-tatananhttp://zaifbio.wordpress.com/2009/02/03/penyakit-gizi-salah/http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/03/penyakit-gizi-salah/http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/03/penyakit-gizi-salah/http://dinkes.malangkota.go.id/index.php/kiat-sehat/127-phbs-di-berbagai-tatananhttp://tabligh.muhammadiyah.or.id/berita-91-detail-pola-hidup-bersih-dan-sehat.html