Upload
ressy-octriana
View
202
Download
0
Embed Size (px)
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 1/24
BAB I
LATAR BELAKANG
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia.
Tahun 1995, hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor tiga (3) setelah penyakit
kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan pada semua kelompok usia, dan
nomor satu (1) dari golongan penyakit infeksi. Tahun 1999, WHO memperkirakan
setiap tahun terjadi 583.000 kasus baru TB dengan kematian karena TB sekitar
140.000. secara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130
penderita baru TB paru BTA positif. Penyakit TB paru menyerang sebagian besar
kelompok usia kerja produktif, kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah
(Depkes, 2001).Tahun 1995-1998, cakupan penderita TB dengan strategi DOTS baru mencapai
sekitar 10% dan error rate pemeriksaan laboratorium belum dihitung dengan baik
meskipun cure rate lebih besar dari 85%. Penatalaksanaan penderita dan sistem pencatatan dan pelaporan belum seragam disemua unit pelayanan kesehatan baik
pemerintah maupun swasta. Pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat yang
tidak lengkap di masa lalu, diduga telah menimbulkan kekebalan ganda kuman TB
terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau Multi Drug Resistance (MDR) (Depkes,2001).
1
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 2/24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan
gejala khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah
disebabkan gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama padakasus-kasus baru.
Gejala umum (Sistemik)
•Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.
•Penurunan nafsu makan dan berat badan.
•Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
•Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus (Khas)
•Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening
yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang
disertai sesak.
•Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
•Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu
saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini
akan keluar cairan nanah.
•Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan
kesadaran dan kejang-kejang.
Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC
dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar
30-50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa
memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal
serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30%
terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah
Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC, Maka ada
beberapa hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memeberikan diagnosa yang
tepat antara lain ( Depkes, 2001 )
• Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
• Pemeriksaan fisik secara langsung.
• Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
• Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
• Rontgen dada (thorax photo).
• dan Uji tuberkulin.
Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup
lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC
2
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 3/24
dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-
obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang
cukup baik.
Pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari sangat menunjang dalam
pencegahan dan pengendalian virus TBC. Menggunakan masker sangat pentingdilakaukan agar virus tidak menyebar dan menulari orang yang ada disekitarnya.
Dengan tidak merokok, menggunakan pelindung dada pada waktu berkendara sepeda
motor, mengkonsumsi alkohol dapat menjauhkan kita dari penyakit ini. Makan-
makanan bergizi dan rajin olah raga dan istirahat yang cukup dapat meningkatkan
imun dalam tubuh kita.
Memperhatikan kesehatan lingkungan seperti pengaturan syarat-syarat rumah
yang sehat diantaranya luas bangunan rumah, ventilasi, pencahayaan dengan jumlah
anggota keluarga, kebersihan lingkungan tempat tinggal. Melalui pemberdayaan
keluarga sehingga anggota rumah tangga yang lain dapat turut serta dan berperan
dalam melakukan pengawasan terhadap si penderita dalam minum obat. Sehingga
tingkat kepatuhan penderita dalam minum obat sesuai dengan petunjuk medis.
Langkah-langkah pencegahan penyebaran penyakit TBC yang bisa dilakukan
adalah sebagai berikut di bawah ini yaitu :
• Minum obat secara teratur sampai selesai dan sembuh bagi si penderita TBC
• Tidak meludah di sembarang tempat
• Meludah di tempat yang tarkena sinar matahari atau ditempat yang diisi sabun atau
karbol/lisol
• Menutup mulut pada waktu batuk atau bersin
• Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur karna kuman TBC akan mati bilaterkena sinar matahari
• Jaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat
• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi
• Hindari melakukan hal-hal yang dapat melemahkan sistem imunitas (sistem
kekebalan tubuh), seperti begadang dan kurang istirahat
• Pastikan anda tidak terlalu berdekatan dengan penderita TBC
• Berikan nasehat dan dukungan kepada penderita TBC untuk berobat dan menjalani
perawatan
• Olahraga teratur untuk membantu menyehatkan tubuh
•Imunisasi pada bayi (setiap anak indonesia wajib imunisasi BCG)
( Depkes, 2001 )
Kader TB dan kader komunitas dalam program pelayanan masyrakat terkait TB
merupakan ujung tombak di lapangan. Hal ini dikarenakan peran kader TB memiliki peran
strategis dalam meningkatkan angka kesembuhan penyakit TB dan menurunkan angka
kesakitan akibat TB. Diperlukan kapasitas dan kemampuan yang baik bagi seorang kader
komunitas untuk dapat menjalankan tugas dan perannya dengan optimal. Untuk itu perlu
dilakukan Pelatihan Kader TB Komunitas dengan tujuan kader TB komunitas memiliki
kemampuan yang handal dalam melaksanakan tugasnya di komunitas.
3
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 4/24
Sedangkan peran PMO ( Pengawas Minum Obat ) menjalankan peran kunci utama
keberhasilan pengobatan TB adalah keyakinan bahwa penderita TB meminum semua obatnya
sesuai dengan yang ditetapkan dan tidak lalai atau putus berobat. Hal tersebut bisa dipastikan
bila ada orang yang mengawasi atau memantau penderita TB pada saat minum obat. Sesuai
dengan nama strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) yang artinya
pemberian obat dilakukan secara jangka pendek di bawah pengawasan langsung yaitu olehseorang pengawas minum obat (PMO).
4
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 5/24
BAB III.
METODE
Pengumpulan data oleh mahasiswa Yarsi dalam melaksanakan kunjungan lapangan ke
masyarakat yang merupakan pasien TB,berinteraksi dengan kader komunitas dan PMO
( pengawas menelan obat ), melakukan observasi keadaan rumah penderita TB dan
lingkungan sekitar rumah penderita TB.
Digunakan kuesioner terlampir dengan rincian tertulis seperti dibawah ini :
Lampiran I. PANDUAN TUGAS
Panduan Tugas Lapangan Wawancara Penderita TB
I. Data Responden
1. Nama penderita TB :
2. Usia :
3. Jenisa kelamin :
4. Alamat :
5. Pendidikan terakhir :
6. Pekerjaan :
7. Tanggal pemeriksaan I:
8. Tanggal diagnosis TB :
9. Mulai pengobatan :
10. Lama pengobatan :
11. Keluhan selama pengobatan (termasuk efek samping) :
12. Nama PMO :
13. Hubungan pasien dengan PMO :
14. Anggota keluarga penderita TB
No Nama Jeniskelami
n
Umur
/tanggallahir
Hubungank
eluarga
Keteranganpenderi
ta TB/Tdk
5
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 6/24
Status Berobat Penderita TB
15. Apakah sekarang penderita (bpk/ibu/sdr) masih dalam masa pengobatan TB :
1. Ya (lanjut pertanyaan no 17)
2. Tidak
16. Bila tidak,apa alasannya:
1. Sudah sembuh
2. Putus berobat,apa alasannya?...............................
17. Selama masa pengobatan apakah teratur minum obat:
1. Ya
2. Tidak
Upaya Kesehatan Keluarga
18. Apabila ada anggota keluarga yang sakit bagaimana tindakan keluarga:
1. Beli obat warung
2. Berobat ke puskesmas
3. Didiamkan saja/tidak diobati
4. Lain-lain:…………………….
19. Apakah di wilayah tempat tinggal penderita ada posyandu?
1. Ada
2. Tidak
6
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 7/24
20. Apabila anggota keluarga penderita ada yang berumur dibawah 5
tahun,apakah teratur dibawa ke posyandu?(lihat ke daftar anggota keluarga
balita ada atau tidak)
1. Ya
2. tidak
21. Apakah anak balita mendapat imunisasi ?
1. Ya,lengkap
2. Ya,tidak lengkap
3. Tidak
Kondisi Rumah Penderita TB (Pertanyaan no 22 sampai 33 Observasi)
22. Jenis atap terluas:
1. Genteng
2. Asbes
3. Seng
4. Lainnya
23. Jenis dinding terluas:
1. Tembok
2. Kayu
3. Bambu
4. Lainnya
24. Jenis lantai terluas:
1. Keramik/teraso
2. Plester semen
3. Tanah
4. Lainnya
25. Apakah rumah penderita mempunyai ruang ventilasi yang cukup (10% dari
luas lantai rumahnya)?
7
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 8/24
1. Ya
2. Tidak
26. Apakah jendela rumah terbuka setiap hari?
1. Ya
2. Tidak
27. Apakah cahaya matahari masuk kedalam rumah/kamar tidur?
1. Ya
2. Tidak
28. Luas rumah:…….m²
29. Kepadatan : jumlah orang yang tinggal dalam rumah/luas rumah:
1. Padat
2. Tidak padat
(minimum 10 m²/orang).untuk kamar mandi diperlukan minimum 3
m²/orang.kamar tidur sebaiknya tidak dihuni > 2orang,kecuali untuk suami
istri dan anak dibawah dua tahun.apabilaada anggota keluarga yang
menjadi penderita penyakit tuberkulosis sebaiknya tidak tidur dengan
anggota keluarga lainnya.
30. Dimana tempat penampungan air limbah dari kamar mandi/dapur/tempat cuci:
1. Penampungan tertutup di perkarangan/SPAL
2. Penampungan terbuka di perkarangan
3. Penampungan di luar perkarangan
4. Tanpa penampungan (di tanah)
5. Langsung ke got/sungai
31. Bagaimana saluran pembuangan air limbah dari kamar mandi/dapur/tempat
cuci:
1. Saluran terbuka
2. Saluran tetutup
3. Tanpa saluran
32. Apakah tersedia tempat pembangunan sampah di luar rumah?
8
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 9/24
1. Ya (tempat penampungan:a. terbuka b. tertutup)
2. Tidak
33. Apakah pemukiman sekitar rumah penderita padat dan kumuh:
1. Padat tetapi tidak kumuh
2. Padat dan kumuh
3. Tidak padat
34. Apakah sekitar rumah penderita ada sumber pencemaran (tempat pembuangan
sampah umum,kali/sungai yang kotor,kandang hewan dll):
1. Ya,sebutkan:
2. Tidak
9
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 10/24
Lampiran 2. DATA KADER
Panduan Tugas Lapangan Wawancara Kader Komunitas
II. Data Kader
1. Nama kader :
2. Usia :
3. Jenis kelamin :
4. Alamat :
5. Pendidikan terakhir :
6. Pekerjaan :
Panduan Untuk Wawancara Dengan Kader:
1. Apa fungsi ibu/bapak sebagai kader komunitas?
2. Bagaimana cara ibu/bapak mendapatkan penderita TB?
3. Apa hambatan-hambatan yang ibu/bapak temui dalam menghadapi
penderita TB?Apa saran ibu/bapak?
4. Bagaimana prosesnya di puskesmas ketika ibu/bapak membawa pasien
TB?
5. Apakah ibu/bapak sudah pernah mendapat pelatihan dari YARSI TB Care?
10
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 11/24
LAMPIRAN 3. DATA PMO
III. Data PMO
1. Nama PMO :
2. Usia :
3. JenisKelamin :
4. Alamat :
5. PendididkanTerakhir :
6. Pekerjaan :
7. HubungandenganPenderita :
PanduanUntukWawancaradenganPMO :
1. ApafungsiPMO ?
2. Apahubungan PMO denganpenderita ?
3. Apakah PMO menghadapi hambatan dalam menjalankan fungsinya (misalnya
penderita tidak mau menelan obat), kalau ada, bagaimana cara mengatasinya?
11
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 12/24
4. Bagaimana cara / strategi PMO menjalankan fungsinya dalam mendampingi penderita
menelan obat TB ?
5. Apakah PMO sudah pernah mendapat pelatihan dari YARSI TB Care ?
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a) HASIL
Dari hasil pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, didapatkan hasil
sebagai berikut :
1. PANDUAN TUGAS LAPANGAN ( Responden TB )
Panduan tugas lapangan wawancara penderita TB
I. Data responden
12
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 13/24
1. Nama penderita TB : Saedah
2. Usia : 73 tahun
3. Jenis kelamin : Wanita
4. Alamat : jl. Utan Panjang No. 9
5. Pendidikan terakhir : SD
6. Pekerjaan : -
7. Tanggal pemeriksaan I : 1980
8. Tanggal diagnosa TB :
9. Mulai pengobatan :
10. Lama pengobatan : 3 bulan
11. Keluhan selama pengobatan (termasuk efek samping): pusing, tidak nafsu makan
12. Nama PMO :
13. Hubungan pasien dengan PMO:
14. Anggota keluarga penderita TB:
No. Nama Jenis kelamin Umur / tanggal lahir Hubungan
keluarga
Keterangan penderita
TB / tidak
1. Suhartini P 43 tahun Anak
2. Frans L Menantu
Status berobat penderita TB
15. Apakah sekarang ibu masih dalam pengobatan TB: Iya
16. Selama masa pengobatan apakah teratur minum obat : Iya
13
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 14/24
Upaya kesehatan keluarga
17. Apabila ada anggota keluarga yang sakit bagaimana tindakan keluarga: Berobat ke
puskesmas
18. Apakah di wilayah tempat tinggal penderita ada posyandu: Ada
19. Apabila anggota keluarga penderita ada yang berumur di bawah 5 tahun, apakah
teratur dibawa ke posyandu: Iya
20. Apakah anak balita mendapatkan imunisasi: Iya, lengkap
Kondisi rumah penderita TB
21. Jenis atap terluas: Genteng
22. Jenis dinding terluas: Tembok
23. Jenis lantai terluas: Keramik/teraso
24. Apakah penderita mempunyai ruang ventilasi yang cukup: Tidak
25. Apakah jendela rumah dibuka setiap hari: Tidak
26. Apakah cahaya matahari masuk ke dalam rumah/kamar tidur: Tidak
27.Luas rumah: 20m2
28.Kepadatan : Padat
29. Dimana tempat penampungan air limbah dari kamar mandi/dapur/tempat cuci:
Penampungan tertutup di pekarangan/SPAL
30. Bagaimana salurang pembungan air limbah dari kamar mandi/dapur/tempat cuci:
Saluran tertutup
31. Apakah tersedia tempat pengungan sampah di luar rumah: Iya, tempat
penampungan terbuka
32. Apakah pemukiman sekitar rumah penderita padat dan kumuh: Padat tetapi tidak
kumuh
33.Apakah sekitar rumah penderita ada sumber pencemarah (tempat oembungan
sampah umum, kali/sungai yang kotor, kandang hewan dll): Iya, tempat sampah
dipekarangan yang di angkut oleh petugas sampah hanya 1x seminggu.
2. DATA PMO
Data PMO
8. Nama PMO : IbuSuhartini
14
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 15/24
9. Usia : 43 tahun
10. JenisKelamin : Perempuan
11. Alamat : JL. Utanpanjang 3 no 19 RT 010 RW 007
12. PendididkanTerakhir : SMP
13. Pekerjaan : IbuRumahTangga
14. HubungandenganPenderita : AnakKandung
Panduan Untuk Wawancara dengan PMO :
6. Apa fungsiPMO ?
7. Apa hubungan PMO dengan penderita ?
8. Apakah PMO menghadapi hambatan dalam menjalankan fungsinya (misalnya
penderita tidak mau menelan obat), kalau ada, bagaimana cara mengatasinya?
9. Bagaimana cara / strategi PMO menjalankan fungsinya dalam mendampingi penderita
menelan obat TB ?
10.Apakah PMO sudah pernah mendapat pelatihan dari YARSI TB Care ?
Jawab :
Petugas PMO ini merupakan anak Kandung dari Penderita yang bernama Ibu
Saedah. Ketika ditanya apakah beliau mengetahui tentang PMO, beliau tidak
mengetahui apa arti PMO sebenarnya. Yang beliau tahu, ia hanya harus melihat Ibu
Saedah untuk meminum obatnya dengan benar. Ibu Suhartini memberitahu kepada
kami, jika Ibu Saedah rajin meminum obatnya karena beliau sudah mengerti, jika
obatnya putus, beliau harus mulai meminum obat dari awal.
Dalam mengawasi Ibunya meminum obat, Ibu Suhartini tidak mendapatkan
kesulitan apapun, karena Ibu Saedah selalu meminum obatnya. Ibu Suhartini berkata,
kalau beliau pernah mendapatkan pelatihan dari YARSI TB care. Namun, pada saat
itu, karena keadaan rumah beliau yang sangat ramai, ia tidak begitu memperhatikan
apa yang dijelaskan oleh pihak YARSI TB care.
III. DATA KADER
Tugas Lapangan Wawancara Kader Komunitas
1. Nama Kader : Ibu Suharti
2. Usia : 43 tahun
15
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 16/24
3. Jenis Kelamin : Wanita
4. Alamat : Jl. Utan Panjang No. 9 Kelurahan Utan Panjang RT/RW
010/006 Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat 10650
5. Pendidikan terakhir : SMA
6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hasil Wawancara dengan Kader:
1. Apa fungsi ibu/bapak sebagai kader komunitas?
Untuk membawa pasien ke puskesmas dan sebagai bentuk kepedulian sosial
2. Bagaimana cara ibu/bapak mendapatkan penderita TB?
Setelah diinformasikan oleh pihak RT ke masyarakat tentang adanya kader untuk
TB ini, penderita datang langsung ke rumah
3. Apa hambatan-hambatan yang ibu/bapak temui dalam menghadapi penderita TB?
Apa saran ibu/bapak?
Sejauh ini tidak ada.
4. Bagaimana prosesnya di Puskesmas ketika ibu/bapak membawa pasien TB?
Pasien dibawa ke puskesmas, lalu ke poli dokter umum. Di sana dilakukan
pemeriksaan dahak, yang kemudian hasilnya positif TB. Setelah itu dilakukan pengobatan yang sampai sekarang sudah berjalan 4 bulan.
5. Apakah ibu/bapak sudah pernah mendapat pelatihan dari YARSI TB Care?
Sudah
B ) Pembahasan
Penderita (Ibu Saedah)pernah menderita TB paru tahun 1980, dan menurut informasidari penderita ia juga telah sembuh. Akan tetapi 4bulan yang lalu (Februari 2011), ia
melakukan pemeriksaan sputum dengan BTA +. Kemudian pasien segera menjalani program
pengobatan. Pasien tinggal di dalam rumah berukuran 20m2, dengan ventilasi yang tidak
cukup baik ( dari hasil pengamatan, hanya terdapat 1 buah pintu depan dan 1 jendela di dalam
kamar, tidak dibuka setiap hari ). Cahaya matahari tidak masuk ke dalam kamar tidur. Jumlah
anggota keluarga yang tinggal bersama dalam 1 rumah berjumlah 5 orang. Hal ini dapat
meningkatkan risiko penularan TB antar sesama anggota dalam 1 keluarga, mengingat
penyakit ini merupakan penyakit yang masih banyak dijumpai di negara berkembang,
penularanya bisa melalui udara lewat batuk penderita TB, penderita menyebarkan kuman ke
udara dalam bentuk droplet (percikan dahak) yang dapat bertahan diudara pada suhu kamar
16
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 17/24
selama beberapa jam. Semua orang dapat terinfeksi apabila droplet tersebut terhirup kedalam
saluran pernapasan.
Lingkungan tempat tinggal juga cukup baik. Dilihat saat pengamatan, lingkungan memang
padat penduduk, namun tidak kumuh. Penampungan air limbah juga merupakan saluran yang
tertutup, misalnya selokan dengan penutupnya tetap terjaga. Terdapat tempat sampah di
pekarangan yang diangkut yang diangkut hanya 1 minggu sekali, sehingga berpotensi dapat
menjadi sumber pencemaran.Upaya kesehatan keluarga dalam keluarga ini dapat dikatakancukup baik, dengan menggunakan fasilitas puskesmas sebagai tempat pengobatan. Serta
menggunakan fasilitas posyandu untuk pemeriksaan anak dan balita.
Dari aspek PMO, syarat menjadi PMO adalah bersedia dengan sukarela mengawasi
membantu penderita TB sampai sembuh selama minimum 6 bulan. Sebelum jadi PMO,
terlebih dulu diberikan penyuluhan tentang penyakit TB: gejala, pencegahan, penularan,
pengobatan, efek samping obat, dan resiko kebal obat jika pengobatan tidak teratur. Jadwal
pengambilan obat disepakati antara dokter, penderita TB dan PMO. Dan paling tidak
memiliki kemampuan untuk :
1. Mengetahui tanda-tanda tersangka TB.
2. Memberikan penyuluhan kepada penderita untuk minum obat secara teratur sampai
selesai pengobatan.
3. Menjelaskan kepada penderita TB:
• Mengapa harus diawasi? Supaya terjamin kesembuhannya dan jika terjadi efek
samping dapat segera diatasi.
• Mengapa tidak boleh lupa minum obat? Supaya di dalam darah selalu ada obat
pembunuh kuman dan untuk menghidari kuman kebal obat.
4. Membantu mengantar penderita untuk periksa ulang dahak pada: akhir bulan ke-2,
akhir bulan ke-5 dan akhir pengobatan.
5. Mewakili penderita mengambil obat bila penderita berhalangan
17
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 18/24
6. Merujuk penderita ke puskesmas/BKPM bila timbul efek samping minum obat anti
TB
7. Mengetahui bahwa obat anti TB boleh diminum oleh ibu hamil kecuali yang lewat
suntik.
( Endang, 2006 )
Petugas PMO pada pasien ini merupakan anak Kandung dari Penderita, saat dimintai
informasi, apakah beliau mengetahui tentang PMO, beliau tidak mengetahui apa arti PMO
sebenarnya. Yang beliau tahu, ia hanya harus melihat Ibu Saedah untuk meminum obatnya
dengan benar. Ibu Suhartini memberitahu kepada kami, jika Ibu Saedah rajin meminum
obatnya karena beliau sudah mengerti, jika obatnya putus, beliau harus mulai meminum obat
dari awal. Dalam mengawasi Ibunya meminum obat, Ibu Suhartini tidak mendapatkan
kesulitan apapun, karena Ibu Saedah selalu meminum obatnya. Ibu Suhartini berkata, kalau beliau pernah mendapatkan pelatihan dari YARSI TB care. Namun, pada saat itu, karena
keadaan rumah beliau yang sangat ramai, ia tidak begitu memperhatikan apa yang dijelaskan
oleh pihak YARSI TB care. Jadi sebenarnya, secara umum, PMO sebenarnya mengetahui
perannya terhadap kesembuhan penderita, namun karena PMO tidak begitu memperhatikan
saat dilakukan pelatihan, sebaiknya dilakukan pelatihan ulang untuk mencapai tujuan yang
lebih terarah.
Dari sisi Kader, perlu diketahui sebenarnya tentang keterbatasan Pemerintah dan
besarnya tantangan TB saat ini memerlukan peran aktif dengan semangat kemitraan dari
berbagai instusi dan semua pihak yang terkait demi memberantas TB. Adanya dukungan berbagai pihak, perubahan perilaku masyarakat dan memberdayakan masyarakat dalam
pelaksanaan penanggulangan TB amat diharapkan sehingga keberhasilan program
penanggulangan TB dapat tercapai. Kader TB dan kader komunitas dalam program
Community TB Care merupakan ujung tombak di lapangan. Hal ini dikarenakan peran kader
TB memiliki peran strategis dalam meningkatkan angka kesembuhan penyakit TB dan
menurunkan angka kesakitan akibat TB. Diperlukan kapasitas dan kemampuan yang baik
bagi seorang kader komunitas untuk dapat menjalankan tugas dan perannya dengan optimal.
Untuk itu perlu dilakukan Pelatihan Kader TB Komunitas dengan tujuan kader TB komunitas
memiliki kemampuan yang handal dalam melaksanakan tugasnya di komunitas
( Endang, 2006 )
Ibu Suharti, kader yang membimbing kelompok B-7 adalah seorang ibu rumah tangga
yang bertempat tinggal di Utan Panjang. Beliau sudah menjalani tugasnya sebagai kader
kurang lebih selama 4 bulan. Selama penjalanannya sebagai kader, dia mengawasi beberapa
orang penderita TB yang salah satunya adalah Ibu Saedah. Menurut ibu Suharti, fungsinya
sebagai kader adalah untuk membawa pasien ke puskesmas dan sebagai bentuk kepedulian
sosialnya terhadap masyarakat di daerah Utan Panjang.
Setelah diinformasikan oleh pihak RT ke masyarakat tentang adanya kader untuk TB,
penderita, yang kemudian sekarang ditangani oleh Ibu Suharti, datang langsung ke rumahnya.
Pertama, pasien tersebut dibawa ke puskesmas, lalu ke poli dokter umum. Di sana dilakukan
18
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 19/24
pemeriksaan dahak, yang kemudian hasilnya positif TB. Setelah itu dilakukan pengobatan
yang sampai sekarang sudah berjalan 4 bulan.Ibu Suharti mengatakan bahwa selama ini tidak
ada hambatan-hambatan yang beliau temui dalam menghadapi penderita TB. Beliau sudah
beberapa kali mendapatkan pelatihan dari YARSI TB Care untuk menjalani tugasnya sebagai
kader komunitas. Oleh karena itu, peran Kader TB sudah dimengerti dengan baik.
BAB V.
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Tuberculosis merupakan penyakit infeksi bakteri menahun pada paru yangdisebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yaitu bakteri tahan asam yang
ditularkan melalui udara yang ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan
yang terinfeksi.
19
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 20/24
Untukmenegakkandiagnosa TBC Paruadalahdenganmemeriksadahakseseorang yang di
dugamengidap TBC.Pemeriksandahak di lakukansecara SPS (Sewaktusaatkontakpertama,
Pagiharike 2 danSewaktujugasaathari ke2)
dibawahpemeriksaanmikroskopis.Hasilpemeriksaanmikroskopisinisangatdijagakualitasdenga
nmelakukancroscek/ujisilanglagijugamenjagahasilpemeriksaansediandahak BTA.
20
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 21/24
Faktor yang mempengaruhi terjadinya kasus TBC pada Ny. Saedah adalah
lingkungan yang lembab, kurangnya ventilasi dan sinar matahari, sehingga bakteri
Mycobacterium tuberculosisyang dormant dalam tubuh beliau kambuh lagi.
Bagan Perjalanan Penderita dari Ditemukan Hingga Proses Pengobatan
21
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 22/24
5.2 SARAN
1.Perbaikan lingkungan (pembuatan jendela, ventilasi dan kebersihan rumah/lantai).
2.Menutup mulut waktu batuk dan tempat khusus untuk dahak penderita TB
3. Menyediakan tempat khusus untuk pembuangan dahak penderita TB
4. Di adakannya gotong royong pembersihan lingkungan oleh warga setempat secara
rutin seminggu sekali
5. Obat di minum teratur tidak boleh terlewat sedikit pun dan selalu di awasi olehPMO
22
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 23/24
6. Melakukan imunisasi pada bayi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2004. Kumpulan Kuliah Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: FK UNAIR
Nuraini. Endang,. 2006. Buku Pedoman Bagi PMO. Semarang: Dinas Kesehatan PropinsiJawa Tengah.
Zulkifli Amin, AsrilBahar, 2006. TuberkulosisParu, BukuAjarIlmuPenyakitDalam, Jakarta:
UI
http://www.medicastore.com/tbc/
http://www.medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm
http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-tuberkulosis-tbc.html
23
5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 24/24
24