11
PROBLEM BASED LEARNING-2  NEUROSCIENCE  Nama: Stefany  NIM: 10.2008.111

Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blok 6

Citation preview

Page 1: Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

7/16/2019 Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-saraf-perifer-makalah-pbl 1/11

PROBLEM BASED LEARNING-2

 NEUROSCIENCE

 Nama: Stefany

 NIM: 10.2008.111

Page 2: Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

7/16/2019 Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-saraf-perifer-makalah-pbl 2/11

Sistem saraf berperan penting dalam mengatur koordinasi tubuh. Hal tersebut disebabkan oleh

kemampuan sistem saraf ini menghantarkan impuls dengan sekejap. Selanjutnya, impuls akan

diolah didalam otak, dan feedback atau umpan balik akan diberikan. Pemberian feedback ini

akan memunculkan reaksi dalam ataupun anggota tubuh. Contohnya bisa kita lihat pada saat kita

melihat ada suau binatang buas, pasti selanjutnya kita akan berpikir bagaimana kita akan

menghindar. Tindakan menghindar inilah yang kita namakan sebagai reaksi tubuh atas feedback 

otak terhadap adanya stimulus melihat hewan buas tadi.

SST (SusunanSaraf Tepi/Perifer)

Merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan sistem saraf 

 pusat.

1. Sistem saraf sadar/somatik 

Merupakan sistem saraf yang kerjanya berlangsung secara sadar/ diperintah oleh otak.

Dibedakan menjadi dua yaitu :

a.  Sistem saraf pada otak 

  Merupakan sistem saraf yang berpusat pada otak dan dibedakan menjadi 12 pasang

saraf yaitu :

No Nama saraf Jenis saraf Menuju Fungsi

I OLFAKTORI Sensorik Pusat pembau Berkaitan dengan

 penciuman

II OPTIK Sensorik Retina mata Berkaitan dengan

 penglihatan

III OKULOMOTOR Motorik Otot bola mata

dan otot

kelopak mata

Menggerakan

 bola mata (kiri

dan kanan)

Untuk akomodasi

Page 3: Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

7/16/2019 Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-saraf-perifer-makalah-pbl 3/11

dan kontraksi iris

IV TROKLEAR Motorik Oto bola mata Untuk memutar 

 bola mata

V TRIGEMINUS

a.  OFTALMIK 

 b.  MAKSILAR 

c.  MASNDIBULAR 

Motorik 

Kelopak mata

atsa, bola mata,

kelenjar 

lakrimal

Mukosa

hidung, langit-

langit rongga

mulut, taring,

gigi atas, pipi

dan kelopak 

mata bawah.

Lidah bagian

atas (bukan

 pengecap), gigi bawah dan

rahang bawah.

Membawa impuls

yang berkaitan

dengan sensai

rasa, nyeri, raba

dan suhu.

VI Abdusen Motorik Otot penggerak 

 bolamata

Pergerakan rektus

lateral

VII Facial Motorik Lidah bagian

oengecap

anterior 

Mempengaruhi

 pergerakan otot-

otot rahang,

wajah, kepala

serta ekskresi

kelenjar ludah

dan air mata.

Page 4: Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

7/16/2019 Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-saraf-perifer-makalah-pbl 4/11

No Nama saraf Jenis saraf Menuju Fungsi

VIII Vestibulo koklear Sensorik Koklea telinga,

vestibula dan kanal

semisirkularis

Berkaitana dengan

 pendengaran dan

keseimbangan.

IX Glosofaring Motorik Lidah pengecap,

tonsil langit-langit

mulut, kulit telinga

Mempengaruhi

 pergerakan otot

faring dan lidah.

X Vagus Motorik Faring, laring,

trakea, bronkus,

 pulmo, lengkung

aorta

Mempengaruhi

 pergerakan

menelan, stimulasi

kelenjar lambung,

usus, hati dan

 pankreas.

XI Asesori spinal Motorik Otot

sternokleidomastoid

dan otot trapezius

Mengkoordinasi

gerakan bahu dan

leher.

XII Hipoglosus Motorik Otot lidah Berkaitan dengan

kegiatan menelan

dan berbicara.

b. Sistem saraf sumsum spinalis

  Merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinali (sumsum tulang belakang)

yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula spinalis.

  31 pasang saraf medula spinalis yaitu :

Jumlah Medula spinalis

daerah

Menuju

8 pasang Servix Kulit kepala, leher dan otot

tangan

12 pasang Punggung Organ-organ dalam

Page 5: Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

7/16/2019 Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-saraf-perifer-makalah-pbl 5/11

5 pasang Lumbal/pinggang Paha

5 pasang Sakral/kelangkang Otot betis, kaki dan jari kaki

1 pasang koksigeal Sekitar tulang ekor 

Pada semua saraf spinal kecuali bagian torakal, saraf-saraf spinal bagian ventral ini saling terjalin

sehingga membentuk jalinan saraf yang disebut pleksus.

Pleksus yang terbentuk yaitu:

1. Pleksus cervicalis terbentuk dari empat saraf servikal (C1-C4), yang memberikan persarafan

di leher, kulit kepala, otot leher serta dada.

Saraf terpenting adalah saraf phrenicuss yang mempersarafi diaphragma.

2. Pleksus brachialis terbentuk dari C5-T1/ (T2), saraf ini mempersarafi ekstremitas atas.

3. Saraf torakal (T3-T11), saraf ini tidak membentuk pleksus tetapi keluar dari ruang

intercostalis. Saraf-saraf ini mempersarafi otot-otot abdomen bagian atas, kulit dada dan

abdomen.

4. Pleksus lumbalis berasal dari segmen (T12-L4), saraf ini mempersarafi otot dinding

abdomen,paha dan genitalia eksterna.

Saraf terbesar adalah saraf femoralis, yang mempersarafi otot paha anterior, regio panggul dan

tungkai bawah.

5. Pleksus sacralis terbentuk dari (L4-S4), saraf ini mempersarafi anggota gerak bawah, bokong,

dan regio perineal.

6. Pleksus coccygealis terbentuk dari S4-coccygealis, saraf ini mempersarafi regio coccygealis.

Sistem saraf mencakup seluruh massa jaringan saraf dalam tubuh. Fungsi dasar dari sistem

saraf adalah komunikasi, yang tergantung pada sifat kimiawi dan listrik khusus dari sel-sel

Page 6: Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

7/16/2019 Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-saraf-perifer-makalah-pbl 6/11

saraf dan cabang-cabang sel yang panjang. Sifat-sifat ini mencerminkan dua ciri

fundamental protoplasma, yaitu:

  Iritabilitas, adalah kemampuan bereaksi dengan secara bertingkat terhadap rangsang

fisik atau kimiawi.

  Konduktivitas, adalah kemampuan menghantar rangsang dengan cepat dari satu

tempat ke tempat lain.

Setelah menerima rangsang dari luar atau dalam tubuh, bentuk dan aliran energi rangsang

(mekanis, termal, kimiawi) ditransduksi oleh struktur khusus, yaitu reseptor, menjadi

 potensial listrik yang pada gilirannya membangkitkan rangsang saraf.

Susunan saraf pusat terdiri atas otak dan medula spinal dan mengandung sel-sel saraf, atau

neuron, dan sel-sel penyokong disebut neuorglia. Impuls saraf keluar masuk SSP melalui

cabang neuron panjang disebut akson.

Beberapa sel saraf mendapat kemampuan untuk beraksi terhadap berbagai rangsang eksogen

dan endogen, dan sel-sel ini bersama sel-sel tambahan lain dalam beberapa kasus,

menghasilkan tiga sistem reseptor sensoris antara lain:

  Eksteroseptor, adalah reseptor dekat permukaan tubuh.

  Interoseptor, adalah reseptor dalam organ tubuh.

  Proprioseptor, adalah reseptro dalam otot, tendo, dan sendi.

 Neuron lain berhubungan dengan otot membentuk sistem neuromotoris. Yang lainnya lagi

 berkelompok berupa massa besar, susunan saraf pusat, dan berfungsi mengintegrasi

rangsang dan mengawali respons sesuai.

 Neuron memiliki aneka macam bentuk, namun masing-masing mempunyai badan sel atau

soma yang terdiri atas inti dan sitoplama sekitarnya, yaitu perikarion. Dalam SSP, perikarion

itu khas bersudut atau poligonal dengan permukaan sedikit cekung di antara cabang-cabang.

Sedangkan badan sel dalam ganglia akar dorsal adalah bulat dan hanya satu cabang terjulur 

dari perikarion. Daerah perikarion tempat munculnya akson disebut hilok akson.

Badan memiliki beberapa cabang disebut dendrit dan sebuah cabang panjang dan langsing,

yaitu akson. Dendrit merupakan bagian terbesar permukaan penerima sinyal dari neuron

lain. Akan tetapi, badan sel dan segmedari permukaan awal akson dapat pula menerima

Page 7: Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

7/16/2019 Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-saraf-perifer-makalah-pbl 7/11

sinaps aferen. Saat baru muncul dari perikarion, dendrit itu relatif tebal namun berangsur 

meruncing ke ujungnya.

Ciri-ciri dendrit adalah:

  Pendek dan berdekatan dengan soma.

  Bercabang-cabang secara khas dengan sudut tegak menjadi cabang primer, sekunder,

tersier, dan seterusnya dengan pola yanf bervariasi dari sederhana sampai rumit.

  Jumlah dendrit tidak memengaruhi ukuran soma.

  Memiliki pola percabangan yang khas untuk setiap jenis neuron.

  Tampak berduri karena banykanya juluran halus spina dari permukaannya sebagai

tempat khusus untuk kontak sinaps yang agak selektif dan mengontrol masukan.

  Menerima impuls dari neuron lain melalui sinapsnya dengan terminal akson.

Akson berasal dari tonjolan mirip kerucut dari badan sel yang disebut akson hiloks. Kadang-

kadang timbul dari dasar dendrit utama. Akson umumnya lebih halus dan jauh lebih panjang

daripada dendrit dari sel yang sama. Bagian akson antara hilok dan awal selubung mielin

disebut segmen awal. Di tempat ini terdapat lapis tipis materi padat-elektron-sedang di

 bawah plamalema. Lapis serupa terdapat pada nodus Ranvier namun tidak di tempat lain

sepanjang akson bermielin.

Akson merupakan respon dari neuron, yaitu impuls saraf dalam bentuk potensial aksi. Hilok 

akson dan segmen awal membangkitkan potensial ini dan membentuk “zona pemicu”,

Kedua daerah itu juga merupakan zona reseptif bagi aferen penghambat. Selain sebagai

 penghantar impuls, akson juga berfungsi sebagai transmisi sinyal pada ujungnya dan

keterkaitan trofik dengan neuron sasaran, otot, dan kelenjar. Selain itu, sepanjang jalannya,

sebuah akson dapat bercabang-cabang secara tegak lurus menghasilkan kolateral akson.

Sebuah serat saraf terdiri atas sebuah akson terbungkus sel-sel Schwann dari dekat awalnya

sampai dekat akhirnya. Selubung mielin berasal dari sel Schwann sehingga terdapat serabut

akson bermielin dan serabut akson tanpa mielin.

Selubung Schwann dan mielinnya pada jarak-jarak teratur diputus sepanjang jalan serat saraf 

oleh nodus Ranvier yang merupakan tempat terputusnya sel-sel Schwann berurutan

sepanjang akson. Segmen-segmen antara akson bermielin ini disebut segmen internodus.

Page 8: Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

7/16/2019 Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-saraf-perifer-makalah-pbl 8/11

Celah ini mempunyai fungsi fisiologi untuk memungkinkan aliran antara aksoplasma dan

sekitarnya selama majunya potensial aksi yang menyebabkan konduksi saltatorik.

Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan sinapsis.

Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.

1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf  

Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf 

(akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian

dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub

negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra

menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini

(depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang

 perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada

diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.

Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls,

karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat

 berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.

Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam

sel saraf.

Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan impuls

yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan

dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang

lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.

2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis 

Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis.

Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan

Page 9: Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

7/16/2019 Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-saraf-perifer-makalah-pbl 9/11

sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula

 sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran

ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls

sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis.

Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter  berupa asetilkolin. Neurotransmitter 

adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-

sinapsis. Neurotransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh

tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat

di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor 

yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan

impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan

diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.

Cara penghantaran impuls dari saraf motor ke otot: antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis

 berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis yang terbentuk dari

sarkolema yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis saraf-saraf lainnya.

Gbr. Lokasi, anatomi, dan cara kerja sinapsis

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran

impuls oleh saraf.

Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari

yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf 

Page 10: Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

7/16/2019 Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-saraf-perifer-makalah-pbl 10/11

sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak,

 berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh

efektor.

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan,

tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi

kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin,

atau batuk.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor 

 penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf 

 penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor 

untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks.

Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam

otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum

tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya

refleks pada lutut.

Gbr. Lengkung refleks yang menggambarkan mekanisme

 jalannya impuls pada lutut yang dipukul 

Page 11: Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

7/16/2019 Sistem Saraf Perifer Makalah Pbl

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-saraf-perifer-makalah-pbl 11/11

Daftar Pustaka

1.  UKRIDA, Fakultas Kedokteran. Kardiovaskular. 2009. 

2.  Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2007.

3.  Carnerio, Junqueira. Histologi Dasar Teks & Atlas.10nd Ed. Buku EGC,2007.

4.  http://www.majalahbara-smaga.co.cc/2010/02/mekanisme-jalannya-impuls-saraf.html