25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENERAPAN MODUL EKSPERIMEN BERBASIS INQUIRY FISIKA SMA Tugas Akhir Inovasi Pembelajaran Fisika Oleh : JOTTI KARUNAWAN ( 4201412037 ) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

RPP modul eksperimen inquiry

Embed Size (px)

DESCRIPTION

inovasi inpendidikan fisika

Citation preview

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    PENERAPAN MODUL EKSPERIMEN BERBASIS INQUIRY

    FISIKA SMA

    Tugas Akhir

    Inovasi Pembelajaran Fisika

    Oleh :

    JOTTI KARUNAWAN ( 4201412037 )

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2015

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    Sekolah : SMA N 1 TAYU

    Mata Pelajaran : FISIKA

    Kelas/Semester : X/Dua

    Peminatan : SMA/M-IPA

    Materi Pokok : Alat optik

    Alokasi Waktu : 1 x 3 JP ( 3 x 45 menit)

    Kompetensi inti :

    KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

    KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah

    lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan

    menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam

    berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

    menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

    KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu

    pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

    kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

    menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

    bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

    KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

    dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

    menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

    Kompetensi dasar :

    1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas

    alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

    1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak melingkar.

  • 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;

    tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli

    lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam

    melakukan percobaan dan berdiskusi.

    2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

    implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.

    3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan

    cahaya oleh cermin dan lensa .

    Indikator

    1. Mengaplikasikan hukum pembiasan snellius untuk menjelaskan peristiwa

    pembiasan sebagai dasar cara kerja alat optic

    2. Mengaplikasikan hukum pembiasan snellius untuk menjelaskan peristiwa

    pembiasan pada fluida

    3. Mengaplikasikan hukum pembiasan snellius untuk menjelaskan peristiwa

    pembiasan pada bahan dengan indeks bias yang berbeda

    4.9 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan

    dan pembiasan pada cermin dan lensa.

    Indikator

    1. Menyimpulkan konsep pembiasan pada bahan dengan indeks bias berbeda

    2. Membedakan pembiasan pada bahan dengan indeks bias yang berbeda.

    Tujuan :

    Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi:

    1. Peserta didik dapat mengaplikasikan hukum pembiasan snellius untuk menjelaskan

    peristiwa pembiasan sebagai dasar cara kerja alat optik

    2. Peserta didik dapat mengaplikasikan hukum pembiasan snellius untuk menjelaskan

    pembiasan pada fluida

  • 3. Peserta didik dapat menyimpulkan konsep pembiasan pada bahan dengan indeks bias

    yang berbeda

    4. Peserta didik dapat membedakan besar pembiasan pada bahan yang berbeda dengan

    cermat

    Serta membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui proses mencoba,

    mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam menyampaikan pendapat, serta dapat

    memahami konsep pembiasan pada alat optik dengan menyadari hubungan keteraturan dan

    kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

    Materi Pembelajaran

    a. Hukum Pembiasan

    1. Sinar datang garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.

    2. Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke yang lebih rapat maka sinar akan

    dibelokkan mendekati garis normal. Jika sinar datang dari medium lebih rapat ke yang

    kurang rapat maka sinar akan dibelokkan menjauhi garis normal

    b. Pembiasan pada Kaca Plan Paralel

    c. Pembiasan pada Prisma

    d. Pembiasan pada Bidang Lengkung

  • Keterangan :

    n1 = indeks bias medium di sekitar permukaan lengkung

    n2 = indeks bias permukaan lengkung

    s = jarak benda

    s' = jarak bayangan

    R = jari-jari kelengkungan permukaan lengkung

    (materi lengkap terlampir)

    Metode Pembelajaran

    Model Pembelajaran : Cooperative Learning

    Metode : Eksperimen, diskusi, demonstrasi

    Pendekatan : Saintifik

    Media, alat, sumber

    Media : LCD, buku cetak, internet

    Alat : batang logam, air, minyak goreng, air garam, busur, es, pemanas air,

    termometer

    Sumber belajar : Lembar Kerja Siswa (LKS)

    Lembar Diskusi Siswa (LDS)

    Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA Kelas X . Jakarta: Erlangga

    Langkah Pembelajaran

    Pertemuan II (3 x 45 menit)

    Rincian Kegiatan Alokasi Waktu

    Kegiatan awal Guru memberikan salam dan mempersilakan siswa

    utuk berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas

    15 menit

  • Guru merefleksikan hasil kompetensi (KD)

    sebelumnya tentang pencerminan.

    Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran

    Guru menagih tugas baca mengenai hukum

    pembiasan snellius

    Kegiatan inti Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok

    kemudian memberikan kesempatan kepada peserta

    didik untuk bertanya tentang prosedur/langkah kerja

    yang perlu dikonfirmasi

    Peserta didik melakukan eksperimen secara

    berkelompok sesuai dengan LKS , guru menilai

    aspek psikomotorik siswa

    Peserta didik mendiskusikan penyajian dan

    pengolahan data serta menyiapkan bahan presentasi

    kelompok

    Guru menunjuk secara acak kelompok untuk

    mempresentasikan hasil praktikum

    Guru merangsang siswa lain untuk bertanya dan

    menanggapi kelompok yang sedang

    mempresentasikan hasil kerjanya.

    100 menit

    Penutup Guru bersama peserta didik mereview hasil kegiatan

    pembelajaran penerapan hukum pembiasan snellius

    pada alat optik

    Guru memberikan tugas berupa laporan tertulis

    individu terkait dengan hasil eksperimen

    Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian

    atau bentuk penghargaan yang relevan) kepada

    peserta didik atau kelompok yang berkinerja baik

    20 menit

  • Guru memberikan tugas baca macam-macam alat

    optik untuk pertemuan selanjutnya

    Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.

    Penilaian Hasil Belajar

    1. Aspek yang dinilai

    a. Aspek kognitif

    Penilaian didasarkan pada hasil Lembar Kerja Siswa (LKS).

    b. Aspek Afektif

    Penilaian didasarkan pada pengamatan guru kepada perilaku siswa saat eksperimen dan

    diskusi.

    c. Aspek Psikomotorik

    Penilaian didasarkan pada cara kerja siswa saat melakukan eksperimen dan

    mempresentasikan hasilnya di depan kelas,

    2. Penilaian didasarkan pada proses dan hasil sesuai dengan instrumen penilaian yang telah

    terlampir

    3. Contoh instrumen : terlampir

    Pati, Januari 2015

    Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata Pelajaran Fisika

    .................................. ..................................

    NIP. NIP.

    Catatan :

    ....

  • Lampiran I

    Bahan ajar

    A. Pembiasan

    Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat melewati bidang batas dua

    medium bening yang berbeda indeks biasnya.

    B. Hukum Snellius pada Pembiasan

    Misalkan cahaya merambat dari medium 1 dengan kecepatan v1 dan sudut datang i menuju

    ke medium 2. Saat di medium 2 kecepatan cahaya berubah menjadi v2 dan cahaya dibiaskan

    dengan sudut bias r seperti diperlihatkan pada gambar di bawah :

    Pada contoh di atas terlihat sinar datang (i) > sinar bias (r) atau dengan kata lain sinar bias

    mendekati garis normal terjadi ketika sinar menembus batas bidang dari medium yang renggang

    ke medium yang lebih rapat. Bila sinar berasal dari sebaliknya yakni dari medium rapat ke medium

    yang lebih renggang maka sinar menjauhi garis normal (i < r).

    C. Pemendekan Semu Akibat Pembiasan

    Pemendekan semu ini terjadi karena pembiasan di mana cahaya merambat dari medium

    optik yang lebih rapat ke medium optik yang kurang rapat, misalnya dari air ke udara.

  • Pada gambar di atas ada dua orang pengamat yang berbeda posisi yakni pengamat A

    membentuk sudut tertentu terhadap benda yang diamati sedangkan pengamat B tepat tegak lurus

    terhadap benda yang diamati, keduanya penganmat ada di medium udara dan benda yang mereka

    amati ada dalam air.

    Untuk pengamat A (yang membentuk sudut tertentu dengan benda) berlaku hubungan :

    h' = tinggi bayangan semu yang dilihat oleh pengamat pada posisi A

    h = tinggi benda sesungguhnya

    n1 = indeks bias medium tempat benda berada

    n2 = indeks bias medium tempat pengamat berada

    i = sudut datang

    r = sudut bias

    Sedangkan unutuk pengamat B(yang tegak lurus dengan benda yang diamati) berlaku

    hubungan :

    Rumus di atas juga berlaku untuk peristiwa pemanjangan jarak benda yang terjadi saat

    pengamat berada di medium yang lebih rapat dari benda yang diamati. Misal pengamat berada di

    dalam air sedang memperhatikan suatu benda yang berada di udara sehingga jarak benda terlihat

    lebih panjang dari jarak sebenarnya.

  • D. Pemantulan Total

    Saat cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat dengan

    sudut datang tertentu, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Bila sudut datang terus

    diperbesar, maka suatu saat sinar bias akan sejajar dengan bidang yang berarti besar sudut biasnya

    90.Sekali lagi apabila sudut datang diperbesar, maka tidak ada lagi cahaya yang dibiaskan, sebab

    seluruhnya akan dipantulkan. Sudut datang pada saat sudut biasnya mencapai 90 ini disebut sudut

    kritis (saat sin r = sin 90 = 1).

    Persamaan sudut kritis :

    E. Pembiasan Pada Kaca Plan Paralel

    Kaca plan paralel atau balok kaca adalah keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya

    dibuat sejajar

    Persamaan pergeseran sinar pada balok kaca :

    Keterangan :

    d = tebal balok kaca, (cm)

    i = sudut datang, ()

    r = sudut bias, ()

    t = pergeseran cahaya, (cm)

  • F. Pembiasan Pada Prisma, Sudut Deviasi dan deviasi minimum

    Kita dapatkan persamaan sudut puncak prisma,

    = sudut puncak atau sudut pembias prisma

    r1 = sudut bias saat berkas sinar memasuki bidang batas udara-prisma

    i2 = sudut datang saat berkas sinar memasuki bidang batas prisma-udara

    Secara otomatis persamaan di atas dapat digunakan untuk mencari besarnya i2 bila besar

    sudut pembias prisma diketahui.

    Persamaan sudut deviasi prisma :

    Keterangan :

    D = sudut deviasi

    i1 = sudut datang pada bidang batas pertama

    r2 = sudut bias pada bidang batas kedua berkas sinar keluar dari prisma

    = sudut puncak atau sudut pembias prisma

    Hasilnya disajikan dalam bentuk grafik hubungan antara sudut deviasi (D) dan sudut

    datang pertama i1 :

  • dalam grafik terlihat deviasi minimum terjadi saat i1 = r2

    Persamaan deviasi minimum :

    a. Bila sudut pembias lebih dari 15

    Keterangan :

    n1 = indeks bias medium

    n2 = indeks bias prisma

    Dm = deviasi minimum

    = sudut pembias prisma

    b. Bila sudut pembias kurang dari 15

    Keterangan

    = deviasi minimum untuk b = 15.

    n2-1 = indeks bias relatif prisma terhadap medium

    = sudut pembias prisma

    G. Pembiasan Pada Bidang Lengkung/Sferis

  • Keterangan :

    n1 = indeks bias medium di sekitar permukaan lengkung

    n2 = indeks bias permukaan lengkung

    s = jarak benda

    s' = jarak bayangan

    R = jari-jari kelengkungan permukaan lengkung

    Seperti pada pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya juga ada perjanjian tanda

    berkaitan dengan persamaan-persamaan pada permukaan lengkung seperti dijelaskan dalam tabel

    berikut ini :

    Permukaan lengkung mempunyai dua titik api atau fokus. Fokus pertama (F1) adalah suatu

    titik asal sinar yang mengakibatkan sinar-sinar dibiaskan sejajar. Artinya bayangan akan terbentuk

    di jauh tak terhingga (s = ~ ) dan jarak benda s sama dengan jarak fokus pertama F1. Fokus kedua

    (F2) permukaan lengkung adalah titik pertemuan sinar-sinar bias apa bila sinar-sinar yang datang

    pada bidang lengkung adalah sinar-sinar sejajar. Artinya benda berada jauh di tak terhingga (s = ~

    )

    fokusnya :

  • Lampiran II

    Lembar kerja siswa

    Kelompok :

    Nama anggota : 1.

    2.

    3.

    4.

    Uji Pengaruh Massa Jenis terhadap Indeks Bias Cairan

    Alat dan Bahan :

    1. Minyak goreng

    2. Air

    3. Air garam

    4. Gelas ukur

    5. Busur

    6. Batang logam

    7. Pemanas air

    Eksperimen I

    Petunjuk eksperimen :

    Ukur besarnya pembiasan batang logam yang dimasukkan kedalam cairan dengan massa

    jenis yang berbeda [ Minyak goreng, Air, Air garam]

    Soal:

    1. Apakah ada perbedaan indeks bias pada masing-masing cairan ? jelaskan!

    Jawab :

    2. Bagaimana massa jenis masing-masing cairan tersebut ?

  • Jawab :

    3. Bagaimana pembiasan yang terjadi pada masing-masing cairan ?

    Jawab :

    Kesimpulan :

    Eksperimen II

    Petunjuk eksperimen :

    Ukur besarnya pembiasan batang logam yang dimasukkan kedalam air dengan

    temperature yang berbeda-beda.

    Soal:

    1. Apakah ada perbedaan indeks bias pada air yang mempunyai temperature berbeda?

    jelaskan!

    Jawab :

    2. Bagaimana massa jenis masing-masing air tersebut ?

    Jawab :

    3. Bagaimana pembiasan yang terjadi pada masing-masing cairan ?

  • Jawab :

    Kesimpulan :

    Buatlah laporan individu terkait hasil pengamatan dengan format sebagai berikut :

    1. Judul

    2. Tujuan

    3. Landasan teori

    4. Alat bahan

    5. Cara kerja

    6. Data pengamatan

    7. Pembahasan

    8. Kesimpulan

    9. Daftar pustaka

    10. Lampiran :

    Fotocopy data pengamatan

    Jawaban soal LKS

  • Lampiran III

    Soal uraian pada LKS

    Indikator pencapaian

    kompetensi

    Bentuk instrumen Contoh soal

    Mengaplikasikan hukum

    pembiasan snellius untuk

    menjelaskan peristiwa

    pembiasan sebagai dasar

    cara kerja alat optic

    Soal uraian 1. Apakah ada perbedaan indeks bias

    pada masing-masing cairan ?

    jelaskan!

    4. Apakah ada perbedaan indeks

    bias pada air yang mempunyai

    temperature berbeda? jelaskan!

    Mengaplikasikan hukum

    pembiasan snellius untuk

    menjelaskan peristiwa

    pembiasan pada fluida

    Soal uraian 2. Bagaimana massa jenis masing-

    masing cairan tersebut ?

    5. Bagaimana massa jenis masing-

    masing air tersebut ?

    Mengaplikasikan hukum

    pembiasan snellius untuk

    menjelaskan peristiwa

    pembiasan pada bahan

    dengan indeks bias yang

    berbeda

    Soal uraian 3. Bagaimana pembiasan yang terjadi

    pada masing-masing cairan ?

    6. Bagaimana pembiasan yang

    terjadi pada masing-masing cairan

    ?

    PENILAIAN ASPEK KOGNITIF

    Sekolah : SMA

    Kelas/ Semester : X/2

    Materi : Alat optik

    Instrumen Penilaian Kognitif

  • A. Panduan jawaban lembar soal uraian LKS

    1. Ada, pembiasan yang dibentuk dipengaruhi oleh indeks bias fluida yang diindikasikan

    dengan perbedaan massa jenis fluida

    2. Minyak goreng = 800 kg/m3 , air = 1000 kg/m3 , air garam > 1000/m3

    3. Menurut hukum snellius

    sin

    sin =

    , semakin renggang fluida maka semakin besar sudut bias. Maka semakin

    kecil massa jenis semakin besar sudut biasnya ( berbanding terbalik dengan r)

    4. Massa jenis cairan yang dipanaskan mempunyai massa jenis yang berbeda karena

    adanya pemuaian fluida, maka terdapat perbedaan pembiasan yang terjadi.

    5. Massa jenis air berbeda beda, karena adanya pemuaian maka semakin besar temperature

    air maka semakin kecil massa jenisnya

    6. Menurut hukum snellius

    sin

    sin =

    , semakin renggang fluida maka semakin besar sudut bias. Maka semakin

    kecil massa jenis semakin besar sudut biasnya ( berbanding terbalik dengan r)

    Rubrik Penilaian

    Tabel 1. Skor Penilaian Jawaban

    Nomor soal Skor yang diperoleh

    4 3 2 1

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

  • 6.

    Total skor

    Nilai soal uraian=

    .

    Skor maksimal =

    . = 100

    Penilaian :

    Skor 4 : Jawaban ditulis secara lengkap dengan jawaban yang kreatif dan proses yang berurutan

    hingga didapatkan hasil akhir yang benar dan tepat

    Skor 3 : Jawaban kurang lengkap namun didapatkan hasil akhir yang tepat

    Skor 2 : Jawaban ditulis dengan lengkap dan proses yang berurutan namun hasil akhirnya kurang

    tepat

    Skor 1 : Jawaban tidak lengkap dan tidak kreatif serta didapatkan hasil akhir yang salah

  • Lampiran IV

    PENILAIAN ASPEK AFEKTIF

    LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

    No Nama Aspek yang diamati Rata-rata

    Keaktifan Disiplin Kerjasama Tanggun

    g Jawab

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Jumlah

    Rata-rata

    Keterangan

    KETERANGAN :

    A. Deskriptor Penilaian Aktivitas Siswa

    1. Keaktifan

    a. Menyatakan pendapat.

    b. Mengajukan pertanyaan.

    c. Mengerjakan tugas dengan baik.

    d. Menjawab pertanyaan.

    2. Disiplin

    a. Mengikuti pelajaran dari awal hingga selesai

  • b. Selalu mengerjakan tugas

    c. Patuh pada aturan baik di kelas maupun di laboratorium saat praktikum

    d. Berpakaian rapi setiap pelajaran

    3. Kerjasama

    a. Memberi bantuan pada orang lain

    b. Menghargai pendapat orang lain

    c. Menunjukkan kekompakan

    d. Menunjukkan peran aktif dalam kelompok

    4. Tanggung Jawab

    a. Bertanggung Jawab pada tugas

    b. Tidak mengganggu teman lain

    c. Melaksanakan tugas dengan rasa senang

    d. Melaksanakan tugas dengan antusias

    B. Keterangan Penilaian

    4 (Amat Baik) : Jika semua indikator dilaksanakan

    3 (Baik) : Jika hanya tiga indikator dilaksanakan

    2 (Cukup) : Jika hanya dua indikator dilaksanakan

    1 (Kurang) : Jika hanya satu indikator dilaksanakan

    Penilaian =

    1.6 10

  • Lampiran V

    PENILAIAN PSIKOMOTORIK

    Mata Pelajaran : Fisika

    Kelas/Semester : X/2

    Kompetensi : KD 4.9

    No Nama Kriteria Skor Nilai

    1 3 5

    1.

    2.

    3.

    =

    100

    Nilai maksimun = 25

    25 100 = 100

    Rubrik Penilaian Eksperimen

    No Kriteria Nilai

    1 3 5

    1 Pemilihan /

    penentuan alat

    Pemilihan alat

    kurang tepat dan

    waktu yang

    Pemilihan alat dan

    bahan sudah tepat,

    tetapi waktuyang

    Pemilihan alat dan

    bahan sudah benar

    dan tepat, dan

  • dibutuhkan melebihi

    batas

    dibutuhkan

    melebihi batas

    waktu yang

    diperlukan tidak

    melebihi batas.

    2 Merangkai alat

    praktikum

    Merangkai alat

    dengan rapi, tetapi

    rangkaiannya tidak

    tepat dan melampaui

    batas waktu.

    Merangkai alat

    dengan rapi dan

    tepat, tetapi

    melampaui batas

    waktu.

    Merangkai alat

    dengan rapi dan

    tepat, tidak

    melampaui batas

    waktu.

    3 Praktikum Terampil, tetapi tidak

    mengikuti prosedur

    kerja dan

    praktikumnya

    terkesan asal-asalan

    (tidak sungguh-

    sungguh)

    Terampil dan

    mengikuti

    prosedur kerja

    tetapi

    praktikumnya

    tidak sungguh-

    sungguh

    Terampil dan

    mengikuti prosedur

    kerja serta

    praktikumnya

    sungguh-sungguh

    4 Pengambilan

    data

    Data yang diperoleh

    lengkap tetapi

    datanya tidak sesuai

    prosedur kerja dan

    tidak sesuai teori

    yang ada.

    Data yang

    diperoleh lengkap

    dan sesuai

    prosedur kerja

    tetapi tidak sesuai

    teori yang ada.

    Data yang diperoleh

    lengkap, sesuai

    prosedur kerja dan

    sesuai teori yang

    ada.

    5 Selesai

    praktikum

    Tidak merapikan

    serta tidak

    menyimpan alat dan

    bahan pada

    tempatnya.

    Merapikan alat

    dan bahan tetapi

    tidak menyimpan

    alat dan bahan

    pada tempatnya.

    Merapikan alat dan

    bahan serta

    menyimpan alat dan

    bahan pada

    tempatnya.

    Presentasi

    No Nama Siswa Elemen yang terpenuhi Skor

    Siswa Elemen

    1

    Elemen

    2

    Elemen

    3

    Elemen

    4

    Elemen

    5

  • * Beri tanda centang setiap elemen yang sudah terpenuhi

    Elemen yang harus dipenuhi :

    1. Siswa menyampaikan jawaban dari LKS dengan benar dan tepat

    2. Siswa mampu menjawab pertanyaan dari audiens dengan benar

    3. Siswa mempergunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami siswa

    4. Siswa lancar dalam presentasi, suara jelas

    5. Siswa dapat mempergunakan waktu dengan baik

    Penilaian

    NILAI RENTANG KETERANGAN

    A 91-100 Siswa mampu memenuhi semua elemen

    B 81-90 Siswa mampu memenuhi 4 elemen

    C 71-80 Siswa mampu memenuhi 3 elemen

    D 61-70 Siswa mampu memenuhi 2 elemen

    E 51-60 Siswa hanya mampu memenuhi 1 elemen

    Nilai psikomotorik = +

    2

    Nilai psikomotorik maksimum = 100+100

    2 = 100

  • Rekapitulasi Penilaian

    No Nama

    Aspek Yang dinilai

    Keterangan

    Kognitif Afektif Psikomotorik

    Memeriksa dan menyetujui Pati, Januari 2015

    Kepala SMA N 1 TAYU Guru mata pelajaran

    ______________________ ___________________________

    NIP : NIP :