38
PENDAHULUAN Gagal jantung adalah sindroma klinis yang komplek yang umumnya ditandai dengan gejala khas mudah lelah dan sesak dan dihubungkan dengan kerusakan fungsional atau struktural jantung. 1 Gagal jantung kongestif semakin sering menjadi penyebab perawatan di rumah sakit dalam 2 dekade terakhir, dari tahun 1971 ke 1999 perawatan karena gagal jantung meningkat sebanyak 3 hingga 4 kali, 2 hal ini mencerminkan permasalahan kesehatan yang besar. 3 Data dari Framingham Heart Study mengindikasikan bahwa insidensi gagal jantung kongestif meningkat seiring usia dan lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan wanita. Hipertensi dan penyakit jantung koroner adalah kondisi yang paling sering ditemukan yang mendahului onset gagal jantung. Diabetes mellitus dan temuan Left Ventricular Hypertrophy (LVH) pada elektrokardiografi (EKG) juga dihubungkan dengan meningkatnya risiko pada gagal jantung. 4 Dengan meningkatnya standar pelayanan kesehatan, usia harapan hidup di banyak belahan dunia terus meningkat. Seiring dengan semakin banyaknya populasi penduduk lanjut usia, prevalensi gagal jantung juga semakin meningkat. Walau terapi gagal jantung telah banyak mengalami perkembangan, angka mortalitas pada pasien dengan gagal jantung hingga kini tetap tinggi. Karenanya deteksi dini gagal jantung pada orang yang memiliki predisposisinya akan sangat diuntungkan oleh upaya preventif. 4 Terlepas dari definisi yang digunakan, prevalensi dari gagal jantung dan disfungsi ventrikel kiri terus meningkat dengan tajam seiring usia 1,4,5 Sebagai

Refrat Tita Jantung Edit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

word refrat

Citation preview

PENDAHULUANGagal jantung adalah sindroma klinis yang komplek yang umumnya ditandai dengan gejala khas mudah lelah dan sesak dan dihubungkan dengan kerusakan fungsional atau struktural jantung.1 Gagal jantung kongestif semakin sering menjadi penyebab perawatan di rumah sakit dalam 2 dekade terakhir, dari tahun 1971 ke 1999 perawatan karena gagal jantung meningkat sebanyak 3 hingga 4 kali,2 hal ini mencerminkan permasalahan kesehatan yang besar.3 Data dari Framingham Heart Study mengindikasikan bahwa insidensi gagal jantung kongestif meningkat seiring usia dan lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan wanita. Hipertensi dan penyakit jantung koroner adalah kondisi yang paling sering ditemukan yang mendahului onset gagal jantung. Diabetes mellitus dan temuan Left Ventricular Hypertrophy (LVH) pada elektrokardiografi (EKG) juga dihubungkan dengan meningkatnya risiko pada gagal jantung. 4 Dengan meningkatnya standar pelayanan kesehatan, usia harapan hidup di banyak belahan dunia terus meningkat. Seiring dengan semakin banyaknya populasi penduduk lanjut usia, prevalensi gagal jantung juga semakin meningkat. Walau terapi gagal jantung telah banyak mengalami perkembangan, angka mortalitas pada pasien dengan gagal jantung hingga kini tetap tinggi. Karenanya deteksi dini gagal jantung pada orang yang memiliki predisposisinya akan sangat diuntungkan oleh upaya preventif. 4 Terlepas dari definisi yang digunakan, prevalensi dari gagal jantung dan disfungsi ventrikel kiri terus meningkat dengan tajam seiring usia1,4,5 Sebagai

contoh pada Framingham Heart Study ditemukan bahwa prevalensi gagal jantung pada pria usia 50-59 tahun adalah 8 per 1000 orang, pada usia 80-89 88 per 1000 orang, temuan yang sama ditemukan pada wanita (8 dan 79 per 1000 orang).4 Besarnya permasalahan gagal jantung tidak dapat dinilai secara tepat, karena perkiraan prevalensi, insidensi dan prognosis berdasarkan kelompok populasi masih belum ada.6,7 Hal ini dikarenakan adanya perbedaan yang besar antara berbagai penelitian epidemiologi karena definisi dan metode yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan gagal jantung pada populasi yang berbeda. Setidaknya terdapat enam metode scoring gagal jantung yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keberadaan gagal jantung di masyarakat.8 Berdasarkan update tahun 2007 dari American Heart Association (AHA), diperkirakan terdapat 5.2 juta orang dengan gagal jantung di Amerika Serikat. Diperkirakan terdapat 23 juta orang dengan gagal jantung di dunia.

Perkiraan gagal jantung pada Framingham Study didasarkan pada gagal jantung yang bergejala, angka tersebut tidak termasuk pasien asimtomatik dengan Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF) yang menurun.9 Penelitian menggunakan echocardiography telah menemukan bahwa hanya 50% peserta dengan penurunan LVEF yang bergejala. Berdasarkan data dari Mayo Clinic didapatkan dari 123 pasien dengan LVEF