3
PROGNOSIS Prognosis pasien uremia pada end stage renal diseases buruk kecuali jika menjalani terapi renal replacement seperti dialisis atau transplatasi ginjal. Prognosa dari AKI dan CRD sekunder akibat kausa yang dapat ditangani seperti glomerulonefritis progresif cepat ( cth. Lupus nefritis, Wegener disease, Goodpasture disease, trombotic trombocytopenic purpura, hemolytic uremia syndrome, multiple myeloma), tergantung pada timing diagnosis dan kecepatan pemberian trerapi yang sesuai ( cth. Steroid, agen kemoterapeutik dan plasmapheresis). TERAPI Terapi utama dari uremia adalah dialisis. Dialisis dimulai ketika tanda dan gejala uremia (seperti nausea, muntah, volume overload, hiperkalemia, acidosis berat) ada dan tidak dapat diobati dengan obat lain. Pasien dengan uremia harus memulai dialisis secepatnya ketika gejala muncul tanpa memperhatikan GFR. Operasi Renal replacement therapy dapat dilakukan melalui hemodialisis, peritoneal dialisis atau transpalatasi ginjal. Rujukan ke ahli bedah yang sesuai (seperti vascular, umum, transplant) dibuat setelah modalitas renal replacement therapy telah ditentukan. Transplatasi ginjal merupakan renal replacement therapy yang terbaik dan hasilnya dapat meningkatkan tingkat survival dan kualitas hidup. Pasien gagal ginjal dengan uremia dapat mempertimbangkan transplatasi menggunakan donor hidup yang masih ada hubungannya dengan pasien, donor yang tidak berhubungan dengan pasien atau donor cadaver. Kondisi khusus

Refereat Prognosa dan Treatment Sindroma uremia.doc

Embed Size (px)

Citation preview

PROGNOSISPrognosis pasien uremia pada end stage renal diseases buruk kecuali jika menjalani terapi renal replacement seperti dialisis atau transplatasi ginjal.

Prognosa dari AKI dan CRD sekunder akibat kausa yang dapat ditangani seperti glomerulonefritis progresif cepat ( cth. Lupus nefritis, Wegener disease, Goodpasture disease, trombotic trombocytopenic purpura, hemolytic uremia syndrome, multiple myeloma), tergantung pada timing diagnosis dan kecepatan pemberian trerapi yang sesuai ( cth. Steroid, agen kemoterapeutik dan plasmapheresis).

TERAPI

Terapi utama dari uremia adalah dialisis. Dialisis dimulai ketika tanda dan gejala uremia (seperti nausea, muntah, volume overload, hiperkalemia, acidosis berat) ada dan tidak dapat diobati dengan obat lain. Pasien dengan uremia harus memulai dialisis secepatnya ketika gejala muncul tanpa memperhatikan GFR.Operasi

Renal replacement therapy dapat dilakukan melalui hemodialisis, peritoneal dialisis atau transpalatasi ginjal. Rujukan ke ahli bedah yang sesuai (seperti vascular, umum, transplant) dibuat setelah modalitas renal replacement therapy telah ditentukan.

Transplatasi ginjal merupakan renal replacement therapy yang terbaik dan hasilnya dapat meningkatkan tingkat survival dan kualitas hidup. Pasien gagal ginjal dengan uremia dapat mempertimbangkan transplatasi menggunakan donor hidup yang masih ada hubungannya dengan pasien, donor yang tidak berhubungan dengan pasien atau donor cadaver.

Kondisi khusus

Wanita hamil dengan uremia membutuhkan evaluasi dan terapi khusus. Pada situasi ini, segera konsultasi dengan spesialis obsetri yang ahli dalam manajemen kehamilan resiko tinggi. Ahli nefrologis juga harus ikut berperan utnuk membantu mengontrol hipertensi dan kebutuhan potensial untuk dialisis selama kehamilan. Pengobatan yang tidak dianjurkan selama kehamilan seperti ACE inhibitor harus segera dihentikan.

Pasien pediatrik juga membutuhkan penanganan khusus. Ahli nefrologis pediatrik atau nefrologis dewasa yang berpengalaman merawat pasien nefrologi pediatrik harus terlibat dalam perawatan anak dengan proteinuria, renal insufficiency atau uremia atau pada anak yang dimana dialisis diindikasikan.

Terapi utama untuk uremia adalah dialisis. Dialisis segera dimulai ketika tanda dan gejala uremia muncul dan tidak dapat diobati oleh medikasi lain. Pasien uremia harus segera memulai dialisis secepatnya begitu gejalanya ada, tanpa memperhatikan GFR.Dialisis

Untuk pasien asimptomatik, dialisis umumnya dimulai ketika creatinine clearance ratenya 10 mL/menit (level creatinin 8-10 mg/dl) atau kurang atau, untuk penderita diabetes, ketika tingkat creatinine clearancenya 15mL/menit (level creatinin 6 mg/dl). Rujukan awal ke ahli nefrologi untuk evaluasi (ketika level creatinin >3mg/dL) penting untuk edukasi pasien dan persiapan dialisis atau transplatasi.

Tipe dialisis

Pasien dapat memutuskan hemodialisis ataukah peritoneal dialisis, bergantung pada tingkat motivasi dan kecenderungan mereka. Peritoneal dialisis cenderung untuk pasien yang motivasinya tinggi, membutuhkan fleksibilitas pada jadwal dialisisnya dan mungkin memilik penyakit cardiovaskular yang mendasarinya. Hemodialisis membutuhkan sebuah akses dialisis vena-arteri fungsional dan mungkin dapat dilakukan di rumah atau klinik.

Metode terbaru dialisis termasuk daily hemodialysis dan nocturnal hemodialysis, keuntungannya termasuk perbaikan kontrol volume, cardiovascular disease, keseimbangan kasium-p]fosfat, parameter diet dan kualitas hidup.