37
ARDIANSYAH 2008730050 DR. FITRIA,S.SP.THT Referat SINUSITIS

Referat Sinusitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

  • ARDIANSYAH 2008730050DR. FITRIA,S.SP.THT

    ReferatSINUSITIS

  • Sinus parasanal adalah rongga udara yang terdapat pada tulang tengkorak disekitar daerah hidung.

    Empat area sinus paranasal : Sinus frontalSinus maxillarySinus ethmoidSinus sphenoid

  • Anatomi Sinus

  • Anatomi sinus

  • SINUS MAXILLARISTerbesar, btk segitiga, didalam os maxillaDinding anteriornya adalah permukaan fasial os maksila yang disebut fosa kanina.Dinding posterior adalah permukaan infra temporal maksila.

  • Dinding medial adalah dinding lateral rongga hidung.

    Dinding superior adalah dasar orbita.

    Dinding inferiornya adalah prosesus alveolaris dan palatum.

  • SINUS MAXILLARIS

  • SINUS FRONTALIS

  • Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari orbita dan fosa serebri anterior, sehingga infeksi dari sinus frontal mudah menjalar ke daerah ini.Sinus frontal berdrainase melalui ostiumnya yang terletak di resesus frontal.Tidak adanya gambaran septum-septum atau lekuk-lekuk dinding sinus pada foto Rontgen menunjukkan adanya infeksi sinus.

  • SINUS ETHMOIDALISSinus etmoid bentuknya berongga rongga terdiri dari sel sel yang menyerupai sarang tawonTerletak di dalam massa bagian lateral os etmoid

  • Lanjutan....sinus etmoid anterior yang bemuara di meatus mediussinus etmoid posterior yang bermuara di meatus superior.Bagian anterior ada bagian yang sempit yang disebut resesus frontal berhubungan sinus frontalAtap sinus etmoid disebut fovea etmoidalis yang berbatasan dengan lamina kribrosaDinding lateral adalah lamina papirasea yang membatasi sinus etmoid dengan rongga orbitaBagian belakang sinus etmoid posterior berbatasan dengan sinus sphenoid.

  • SINUS SPHENOIDALIS

  • Lanjutan....Sinus sfenoid terletak dalam os sfenoid di belakang sinus etmoid posterior. Sinus sfenoid di bagi menjadi dua oleh sekat yang disebut septum intersfenoid.Sebelah superior terdapat fosa serebri media dan kelenjar hipofisa, sebelah inferiornya atap nasofaring,sebelah lateral berbatasan dengan sinus kavernosus dan a. Karotis interna.disebelah posteriornya berbatasan dengan fosa serebri posterior di daerah pons.

  • Peranan sinus paranasalisSebagai pengatur kondisi udaraSebagai penahan suhu.Membantu keseimbangan kepalaMembantu resonansi suaraPeredam perubahan tekanan udaraMembantu produksi mukus untuk membersihkan rongga hidung.Mengurangi berat dari tengkorak.

  • Pemeriksaan Sinus ParanasalInspeksiPalpasiRinoskopi anteriorRinoskopi posteriorTransiluminasiRadiologikSinoskopi

  • Merupakan inflamasi yang terjadi pada satu atau lebih organ sinus paranasalSinusitis

  • Klasifikasi Sinusitis di kategorikan menjadi tiga bagian:

    Sinusitis akut ( beberapa hari 4minggu)

    Sinusitis sub akut ( 4mgg- 3 bln)

    Sinusitis kronik ( > 3bln)

  • SINUSITIS AKUT Penyakit ini dimulai dengan penyumbatan daerah kompleks ostiomeatal oleh infeksi, obstruksi mekanis atau alergi.

    Selain itu juga dapat merupakan penyebaran dari infeksi gigi.

  • EtiologiRinitis akut.Infeksi faring, seperti faringitis, adenoiditis, tonsilitis akut.Infeksi gigi rahang atas M1, M2, M3, serta P1, P2.Berenang dan menyelamTrauma, dapat menyebabkan perdarahan mukosa sinus paranasalBarotrauma dapat menyebabkan nekrosis mukosa.

  • Gejala sinusitis akut

    Gejala subjektif dibagi dalam gejala sistemik dan gejala lokal.Gejala sistemikDemam, danRasa lesu.Gejala lokal (hidung)Terdapat ingus kental yang kadang-kadang berbau dan dirasakan mengalir ke nasofaring.Hidung tersumbat.Rasa nyeri di sinus yang terkena, serta kadang-kadang dirasakan juga ditempat lain karena nyeri alih (reffered pain).

  • Sinusitis maksilaRasa nyeri di bawah kelopak mata. Kadang-kadang menyebar ke alveolus, sehingga terasa nyeri di gigi.Rasa nyeri alih dirasakan di dahi dan di depan telinga.Sinusitis etmiodRasa nyeri di pangkal hidung dan kantus medius. Kadang-kadang dirsakan nyeri di bola mata atau dibelakangnya, dan nyeri akan b ertambah bila digerakkan.Rasa nyeri alih dirasakan di pelipis (parietal)Sinusitis frontalRasa nyeri terlokalisasi di dahi atau dirasakan nyeri di seluruh kepala.Sinusitis sfenoidRasa nyeri di verteks, oksipital, di belakang bola mata dan di daerah mastoid

  • Gejala obyektif:Tampak pembengkakan di daerah muka.Sinusitis maksila, pembengkakan terlihat di pipi dan kelopak mata bawah.Sinusitis frontal, pembengkakan di dahi dan kelopak mata atas.Sinusitis etmoid jarang timbul pembengkakan, kecuali bila ada komplikasiPada rinoskopi anterior.Mukosa konka : hiperemis dan edema.Pada sinusitis maksila, sinusitis frontal, sinusitis etmoid anterior : tampak mukopus atau nanah di meatus medius.Pada sinusitis etmoid posterior dan sinusitis sfenoid : tampak nanah keluar dari meatus superior.Pada rinoskopi posterior tampak mukopus di nasofaring (post nasal drip)

  • Pemeriksaan Penunjang

    Transiluminasi : sinus yang sakit tampak gelapRadiologik: posisi Waters, PA dan lateral : perselubungan atau penebalan mukosa atau air fluid level pada sinus yang sakit. Pemeriksaan Mikrobiologi : flora normal di hidung kuman patogen seperti Pneumococcus, Streptococcus, Staphylococcus, dan Haemophillus influenza. Selain tiu mungkin juga virus atau jamur.

  • Pemeriksaan penunjangGambar . Transiluminasi dar i sinus maksilaris. Cahaya diarahkan kedaerah infraorbital dan melakukan inspeksi di daerah palatum.

    Gambar . Radiografi pada sinus (posisi Waters) Pada sinus maksilaris kanan tampak ada cairan yang tebal (panah merah) .

  • Terapi

    Diberikan antibiotik selama 10-14 hari golongan penisilin. Diberikan dekongestan hidung danAnalgetik untuk anti nyeri.

  • SINUSITIS SUBAKUT

    Gejalanya sama dengan sinusitis akut tapi tanda-tanda radang akut (demam, sakit kepala hebat, nyeri tekan sudah reda.

    Pada rinoskopi anterior tampak sekret purulen di meatus medius atau superior. Pada rinoskopi posterior tampak sekret purulen di nasofaring. Pada pemeriksaan transiluminasi tampak sinus yang sakit gelap.

  • Terapi Terapinya diberikan antibiotik spektrum luas atau yang sesuai dengan tes resistensi kuman, selama 10-14 hari.Dekongestan, Obat tetes hidung hanya diberikan terbatas 5-10haririnitis medikamentosa.Diberikan analgetik, Antihistamin dan Mukolitik.

  • Lanjutan....Tindakan berupa diatermi dengan sinar gelombang pendek (ultra short wave diathermy), sebanyak 5-6 kali pada daerah yang sakit untuk memperbaiki vaskularisasi sinus. Pada sinusitis maksila dapat dilakukan pungsi irigasi.

  • Sinusitis kronikPOLUSI BAHAN KIMIA SILIA RUSAK INFEKSI KRONIK OBSTRUKSIMEKANIK GANGGUAN DRAINASEALERGI DAN DEFISIENSI IMUNOLOGIKPERUBAHANMUKOSA

    PENGOBATAN INFEKSI AKUT YANG TIDAK SEMPURNA

  • SINUSITIS KRONIK

    Gejala subjektif :Post nasal dripsGatal dan rasa tidak nyaman di tenggorokan Pendengaran terganggu tersumbatnya tuba auditivaNyeri kepalaGejala matapenjalaran infeksi melalui duktus nasolakrimalis.

  • Diagnosis :

    Anamnesis yang cermat Rinoskopi anterior Rinoskopi posterior Transiluminasi Pemeriksaan radiologikNaso endoskopi CT scan.

  • CT scan sinusitis maksilarisNormal

  • Terapi

    Terapinya diberikan antibiotik sekurang-kurangnya 2 minggu. Dapat dibantu dengan diatermi gelombang pendek selama 10 hari pada daerah yang sakit. Pungsi dan irigasi sinus untuk pembersihan sekret. Bila tidak ada perubahan PEMBEDAHAN RADIKAL

  • Pembedahan Radikal Sinus maksila Caldwell-LucSinus ethmoid EthmoidektomiSinus frontal Drenase sekret intranasal atau ekstranasalSinus sfenoid Drenase sekret intranasalTidak radikalBedah Sinus Endoskopik Fungsional (BSEF) membersihkan daerah Kompleks Ostio Meatal mukosa sinus kembali normal