111208853 Referat Sinusitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

caca

Citation preview

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    1/24

    SINUSITIS

    Muhammad Fajrianto, Asira Aris

    I; PENDAHULUAN

    Sinusitis adalah peradangan mukosa sinus paranasal. Definisi lain

    menyebutkan, sinusitis adalah inflamasi dan pembengkakan membrana

    mukosa sinus disertai nyeri lokal. Sesuai anatomi sinus yang terkena dapat

    dibagi menjadi sinusitis maxilla, sinusitis ethmoid, sinusitis frontal, dan

    sinusitis sphenoid. Bila mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis

    sedangkan bila mengenai semua sinus disebut paranasal sinusitis.(1,2)

    ang paling sering ditemukan adalah sinusitis maxilla dan sinusitis

    ethmoid, sedangkan sinusitis frontal dan sinusitis sphenoid lebih jarang

    ditemukan. !ada anak hanya sinus maxilla dan sinus ethmoid yang

    berkembang sedangkan sinus frontal dan sinus sphenoid mulai

    berkembang pada anak berusia kurang lebih " tahun.(2)

    Sinus maxilla merupakan sinus yang paling sering terinfeksi, oleh

    karena (1) merupakan sinus paranasal terbesar, (2) letak ostiumnya lebih

    tinggi dari dasar sehingga sekret dari sinus maxilla hanya tergantung dari

    gerakan silia, (#) dasar sinus maxilla adalah dasar akar gigi (pro$essus

    al%eolaris), sehingga infeksi pada gigi dapat menyebabkan sinusitis

    maxilla, (&) ostium sinus maxilla terletak di meatus medius, di sekitar

    hiatus semilunaris yang sempit, sehingga mudah tersumbat.(2)

    'lasifikasi sinusitis dapat dikategorikan sebagai gejala berlangsung

    kurang dari & minggu dimana dengan pengobatan yang tepat dan $epat

    pasien bisa sembuh sepenuhnya. Sinusitis subakut merupakan

    perkembangan gejala selama & hingga 12 minggu dan dinyatakan sinusitis

    kronis bila gejala berlangsung melebihi # bulan.(#)

    erdapat beberapa gejala dan tanda yang bisa membedakan antara

    sinusitis akut, sinusitis subakut dan sinusitis kronis. Seperti radangradangakut timbul sebagai gejala sinusitis akut, hilangnya tanda radang akut dan

    perubahan histologik mukosa sinus masih reversible adalah tanda bagi

    sinusitis subkutan dan dikatakan sinusitis kronis ditandai dengan

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    2/24

    perubahan histologik mukosa irreversible, misalnya sudah berubah

    menjadi jaringan granulasi atau polipoid.(2)

    II; INSIDENSI DAN EPIDEMIOLOGI

    Setiap 1 dari * orang de+asa di merika Serikat dideteksi positif

    sinusitis dengan lebih dari #- juta manusia didiagnosa sinusitis setiap

    tahun. Sinusitis lebih sering terjadi dari a+al musim gugur dan musim

    semi. nsiden terjadinya sinusitis meningkat seiring dengan meningkatnya

    kasus asma, alergi, dan penyakit traktus respiratorius lainnya. !erempuan

    lebih sering terkena sinusitis dibandingkan lakilaki karena mereka lebih

    sering kontak dengan anak ke$il. ngka perbandingannya 2-/ perempuan

    disbanding 11.0/ lakilaki. Sinusitis lebih sering diderita oleh anakanak

    dan de+asa muda akibat rentannya usia ini dengan infeksi hino%irus.(#)

    III; ETIOLOGI

    Seperti yang diketahui, terdapat banyak faktor menjadi penyebab

    sesuatu penyakit timbul, antaranya faktor internal seperti daya tahan tubuh

    yang menurun akibat defisiensi gii yang menyebabkan tubuh rentan

    dijangkiti penyakit dan faktor eksternal seperti perubahan musim yang

    ekstrim, terpapar lingkungan yang tinggi at kimia+i, debu, asap tembakau

    dan lainlain.(#)

    3aktorfaktor lokal tertentu juga dapat menjadi predisposisi penyakit

    sinusitis, berupa deformitas rangka, alergi, gangguan geligi, benda asing

    dan neoplasma. dapun agen etiologinya dapat berupa %irus, bakteri atau

    jamur.

    (&)

    a. Virus, sinusitis %irus biasanya terjadi selama infeksi saluran napas

    atas, infeksi %irus yang laim menyerang hidung dan nasofaring juga

    menyerang sinus. 4ukosa sinus paranasalis berjalan kontinyu dengan

    mukosa hidung dan penyakit %irus yang menyerang hidung perlu

    di$urigai dapat meluas ke sinus. ntara agen %irus tersering

    menyebabkan sinusitis antara lain5 hino%irus, influena %irus,

    parainfluena %irus dan adeno%irus.(&)

    b; Bakteri, organisme penyebab tersering sinusitis akut mungkin sama

    dengan penyebab otitis media. ang sering ditemukan antara lain:

    Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, Branhamella

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    3/24

    cataralis, Streptococcus alfa, Staphylococcus aureus dan

    Streptococcus pyogenes !enyebab dari sinusitis kronik hampir sama

    dengan bakteri penyebab sinusitis akut. 6amun karena sinusitis kronik

    berhubungan dengan drainase yang kurang adekuat ataupun fungsi

    mukosiliar yang terganggu, maka agen infeksi yang terlibat $enderung

    bersifat opportunistik, dimana proporsi terbesar merupakan bakteri

    anaerob (!eptostreptococcus, "orynobacterium, Bacteroides, dan

    #eillonella).(&)

    c; Jamur, biasanya terjadi pada pasien dengan diabetes, terapi

    immunosupresif, dan immunodefisiensi misalnya pada penderita

    DS. 7amur penyebab infeksi biasanya berasal dari genus spergillus

    dan 8ygomy$etes.(0)

    IV. ANATOMI

    9idung adalah organ pen$iuman dan jalan utama untuk udara masuk

    dan keluar dari paru. 4anusia mempunyai sekitar 12 rongga di sepanjang

    superior dan bagian lateral rongga hidung. Sinussinus ini membentuk

    rongga di dalam tulang +ajah yaitu sinus maxillaris, sinus frontalis, sinus

    ethmoidalis dan sinus sphenoidalis.(:)

    ;ambar 1. natomi sinus paranasalis (dikutip dari kepustakaan no.*)

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    4/24

    a. Sinus Maxillaris

    Sinus ini merupakan sinus paranasalis yang terbesar. Berbentuk pyramid.

    Dinding anterior sinus adalah permukaan fasial os maksila yang disebut fossa

    kanina, dinding posteriornya adalah permukaan infratemporal maxilla,

    dinding medialnya adalah dinding lateral rongga hidung, dinding superiornya

    ialah dasar orbita dan dinding inferiornya ialah prosessus al%eolaris dan

    palatum.(&)

    . Sinus !r"ntalis

    Sinus frontalis terletak di os frontal, terbagi dua kanan dan kiri yang

    biasanya tidak simetris, satu lebih besar daripada lainnya dan dipisahkan oleh

    sekat yang terletak digaris tengah. Sinus frontalis biasanya tersekatsekat dan

    tepi sinus berlekuklekuk. Dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari orbita

    dan fossa serebri anterior, sehingga infeksi dari sinus frontalis mudah

    menyebar ke daerah ini.(&)

    #. Sinus Et$m"i%alis

    Sinus ini beronggarongga, terdiri dari selsel yang menyerupai sarang

    ta+on yang terdapat di dalam massa bagian lateral os ethmoid, yang terletak

    diantara konka media dan dinding medial orbita. Berdasarkan letaknya, sinus

    ethmoidalis dibagi menjadi sinus ethmoidalis anterior dan posterior. Sinus

    ethmoidalis anterior bermuara di meatus medius dan sinus ethmoidalis

    posterior bermuara di meatus superior.(&)

    %. Sinus s&$en"i%alis

    Sinus sphenoidalis terletak dalam os sphenoid di belakang sinus

    ethmoidalis posterior. Sinus sphenoidalis dibagi oleh dua sekat yang disebut

    septum intersphenoid. Batasbatasnya adalah sebelah superior terdapat fossa

    serebri median dan kelenjar hipofise, sebelah inferiornya atap nasofaring,

    sebelah lateral berbatasan dengan sinus $a%ernosus dan arteri karotis interna

    (sering tampak sebagai indentasi), dan sebelah posteriornya berbatasan dengan

    fossa serebri posterior di daerah pons.

    (&)

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    5/24

    V. DIAGNOSIS

    Gamaran 'linis

    'eluhan utama rhinosinusitis akut adalah hidung sumbat disertai nyeri)

    ;ambar #. 3oto kon%ensional $ald+ell posisi ! menunjukkan air fluid le%el pada sinus

    maxillaris merupakan gambaran sinusitis akut. (dikutip dari kepustakaan ")

    %. *"t" lateral ke&ala

    Dilakukan dengan film terletak di sebelah lateral dengan sentrasi di luar

    kantus mata, sehingga dinding posterior dan dasar sinus maksilaris berhimpit satu

    sama lain. (")

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    8/24

    ;ambar &. 3oto lateral kepala (dikutip dari kepustakaan >)

    ;ambar 0. 3oto lateral menunjukkan gambaran air fluid le%el di sinus maksilla (dikutip dari

    kepustakaan #)

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    9/24

    !ada sinusitis tampak 5

    -penebalan mukosa

    - air fluid le%el (kadangkadang)

    -perselubungan homogen pada satu atau lebih sinus para nasal

    -penebalan dinding sinus dengan sklerotik (pada kasuskasus kronik)(1)

    e. *"t" ke&ala P"sisi Sument"-erti#al

    3oto diambil dengan meletakkan film pada %ertex, kepala pasien

    menengadah sehingga garis infraorbito meatal sejajar dengan film. Sentrasi tegak

    lurus film dalam bidang midsagital melaluisella turcicakearah %ertex. !osisi ini

    biasa untuk melihat sinus frontalis dan dinding posterior sinus maxillaris.(")

    ;ambar :. 3oto kepala posisi submento%erteks (dikutip dari kepustakaan >)

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    10/24

    !. *"t" &"sisi Waters

    3oto ini dilakukan dengan posisi dimana kepala menghadap film, garis

    orbito meatus membentuk sudut #*- dengan film. !ada foto ini, se$ara ideal

    piramid tulang petrosum diproyeksikan pada dasar sinus maxillaris sehingga

    kedua sinus maxillaris dapat die%aluasi sepenuhnya. 3oto )aters umumnya

    dilakukan pada keadaan mulut tertutup. !ada posisi mulut terbuka akan dapat

    menilai dinding posterior sinus sphenoid dengan baik.(")

    ;ambar *. 3oto posisi )aters(dikutip dari kepustakaan >)

    ). *"t" &"sisi Rhese

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    11/24

    !osisi*heseatau obli+uedapat menge%aluasi bagian posterior sinus ethmoidalis,kanalis optikus, dan lantai dasar orbita sisi lain.

    (")

    ;ambar ". 3oto posisi*hese(dikutip dari kepustakaan ")

    $. *"t" ke&ala &"sisi Towne

    !osisi ini diambil dengan berbagai %ariasi sudut angulasi antara #--:-

    -ke

    arah garis orbitomeatal. Sentrasi dari depan kirakira " $m diatas glabela dari foto

    polos kepala dalam bidang midsagital.proyeksi ini paling baik untuk menganalisis

    dinding posterior sinus maxillaris, fisura orbitalis inferior, kondilus mandibularis

    dan arkus igomatikus posterior.(")

    ; Pemeriksaan T"m")ram.

    !emeriksaan tomogram pada sinus paranasal biasanya digunakan

    multidirection tomogram Sejak digunakannya ?S$an, pemeriksaan tomogram

    sudah jarang digunakan. etapi pada fraktur daerah sinus paranasal, pemeriksaan

    tomogram merupakan suatu teknik yang terbaik untuk menyajikan frakturfraktur

    tersebut dibandingkan dengan pemeriksaan axial dan $oronal ?S$an. !ada

    !emeriksaan omogram biasanya dilakukan pada kepala dengan posisi ! atau

    )aters.(")

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    12/24

    ;ambar >. 3oto posisi &o(ne(di kutip dari kepustakaan ")

    ; Pemeriksaan T/S#an

    !emeriksaan ?S$an sekarang merupakan pemeriksaan yang sangat

    unggul untuk mempelajari sinus paranasal, karena dapat menganalisis dengan baik

    tulangtulang se$ara rin$i dan bentukbentuk jaringan lunak, irisan axial

    merupakan standar pemeriksaan paling baik yang dilakukan dalam bidang inferiororbitomeatal (@4). !emeriksaan ini dapat menganalisis perluasan penyakit dari

    gigi geligi, sinussinus dan palatum, terrmasuk ekstensi intrakranial dari sinus

    frontalis.(1-)

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    13/24

    ;ambar 1-. 3oto normal ? S$an sinus 4axilla (dikutip dari kepustakaan ")

    ;ambar 11. 3oto ? s$an posisi $oronal memperlihatkan gambaran sinusitis maxilla

    dengan penebalan dinding mukosa di sinus maxilla kanan. (dikutip dari kepustakaan 1*)

    10

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    14/24

    !ada kasuskasus sinusitis sphenoid, kirakira 0-/ foto polos sinus

    sphenoidalis yang normal, tapi apabila dilakukan pemeriksaan ?S$an, maka

    tampak kelainan pada mukosa berupa penebalan.(1)

    ;ambar 12. 3oto ?S$an axial memperlihatkan gambaran sinusitis ethmoid dan

    sphenoid dextra dengan destruksi dinding lateral sinus sphenoid dextra (dikutip dari kepustakaan

    #)

    !ansinusitis adalah suatu keadaan dimana terdapat perselubungan pada

    seluruh sinussinus. pabila perselubungan masih tetap ada sampai 2# minggu

    setelah terapi konser%atif perlu dilakukan pemeriksaan ?S$an. 9alhal yang

    mungkin terjadi pada kasus tersebut, ialah5

    - 'ista retensi yang luas, pada pemeriksaan ?S$an terlihat gambaran air

    fluid le%el

    - !olip yang mengisi ruang sinus

    - !olip antrakoana

    - 4asa pada ka%um nasi yang menyumbat sinus

    - 4ukokel, pada foto polos tampak gambaran radioopak berbatas tegas

    berbentuk kon%eks dengan penebalan dinding mukosa disekitarnya. !ada

    mukokel didaerah sinus etmoidalis sukar dideteksi dengan foto polos,

    tetapi dapat dideteksi dengan pemeriksaan ?.

    umor(1)

    1:

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    15/24

    ; Pemeriksaan M(I

    4 memberikan gambaran yang lebih baik dalam membedakan strukturjaringan lunak dalam sinus. 'adang digunakan dalam kasus suspek tumor dan

    sinusitis fungal. Sebaliknya, 4 tidak mempunyai keuntungan dibandingkan

    dengan ? S$an dalam menge%aluasi sinusitis. 4 memberi hasil positif palsu

    yang tinggi, penggambaran tulang yang kurang, dan biaya yang mahal. 4

    membutuhkan +aktu lama dalam penyelesaiannya dibandingkan dengan ? S$an

    yang relatif $ukup $epat dan sulit dilakukan pada pasien klaustrofobia.(1-)

    4 mungkin merupakan pilihan terbaik untuk mendeteksi dan mengenalimukokel. 4 dengan kontras merupakan teknik terbaik untuk mendeteksi

    empiema subdural atau epidural.(11)

    ;ambar 1#. 3oto 4 normal sinus. (dikutip dari kepustakaan #)

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    16/24

    ;ambar 1&. 3oto 4 menunjukkan ekstensi intraorbital sinus ethmoid bagian kanan

    (dikutip dari kepustakaan #)

    V; DIAGNOSIS BANDING

    Dia)n"sis an%in) %ari sinusitis &aranasalis 0aitu1

    2. *ir"sa kistik

    !ada gambaran ? S$an, lebih dari >-/ pasien fibrosa kistik juga terdapat

    gambaran seperti sinusitis kronik yaitu tampak gambaran perselubungan dan

    displa$ement dari dinding lateral $a%um nasi pada meatus medius. ampak pula

    pembengkakan pada dinding lateral $a%um nasi dengan penumpukan mu$us pada

    sinus maxillaris.(12)

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    17/24

    ;ambar 12. 3oto ? S$an xial memperlihatkan gambaran penumpukan di sinus

    maxilla. (dikutip dari kepustakaan 12)

    3. P"li& Nasi

    !ada gambaran ? S$an tampak pembesaran< penebalan dinding nasal

    lateral, polip antral$hoanal juga dapat memberikan gambaran perselubungan pada

    sinus maxillaris dengan lesi yang menonjol ke atas dari antrum maxillaris ke

    $hoanae.(1#)

    ;ambar 1#. 3oto ? S$an $oronal. ampak opaAue seluruh sinus paransalis dengan soft tissuememenuhi $a%um nasi.(dikutip dari kepustakaan 1:).

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    18/24

    VI. PENGOBATAN

    ujuan terapi sinusitis ialah memper$epat penyembuhan, men$egahkomplikasi dan men$egah akut menjadi kronik. !rinsip pengobatan ialah

    membuka sumbatan di kompleks ostiomeatal ('@4) sehingga drainase dan

    %entilasi sinussinus pulih se$ara alami.(2)

    !enatalaksanaan sinusitis supuratif dapat dibagi menjadi penatalaksanaan

    medis dan penatalaksanaan bedah. !enatalaksanaan bedah dapat berupa

    penatalaksanaan bedah minor, pembedahan di poliklinik atau inter%ensi di ruang

    operasi.(1&)

    2. Penatalaksanaan Me%is

    'arena sebagian besar infeksi sinusitis supuratif akut disebabkan oleh

    organisme grampositif yang kebanyakannya iplococcus pneumonia,

    Staphylococcus aureus, Steptococcus (grup ,B,dan D), dan Heamophilus

    influenza (gram negatif) disertai hospes organisme anaerob, maka terapi

    terpilihnya penisilin ;. !enisilin ; juga merupakan pilihan yang baik terapi a+al

    dan definiti%e untuk kokus gram negatif, basal gram positif dan gram negati%e. ni

    kun$i utama penatalaksanaan medis pada sinusitis supuratif akut. ntuk

    Hinfluenza, diindikasikan pemberian ampisilin.(10)

    erapi antibioti$ harud diteruskan minimum 1 minggu setelah gejala

    terkontrol. Cama terapi ratarata 1- hari. 'arena banyaknya distribusi ke sinus

    sinus yang terlibat, perlu mempertahankan kadar antibiotika yang adekuat= bila

    tidak, mungkin terjadi sinusitis supuratif kronik. .(1&)

    indakan lain yang dapat dilakukan untuk membantu memperbaiki

    drainase dan pembersihan se$ret dari sinus. ntuk sinusitis maxillaris dilakukan

    pungsi dan irigasi sinus, sedangkan untuk sinusitis ethmoidalis frontalis dan

    sinusitis sphenoidalis dilakukan tindakan pen$u$ian !roet. rigasi dan pen$u$ian

    dilakukan 2 kali dalam seminggu. Bila setelah 0 atau : kali tidak ada perbaikan

    dan klinis masih tetap banyak se$ret purulen, maka perlu dilakukan bedah radikal.(2)

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    19/24

    ntuk pasien yang menderita alergi, pengobatan alergi yang dijalani

    bermanfaat. !engontrolan lingkungan, steroid topi$al, dan imunoterapi dapat

    men$egah eksesarbasi rhinitis sehingga men$egah perkembangannya menjadi

    sinusitis. .(10)

    3. Penatalaksanaan Be%a$

    9arus dipertimbangkan penatalaksanaan bedah untuk mempermudah

    drainase sinus yang terkena serta mengeluarkan mukosa yang sakit. 9al ini

    diperlukan (1) bila teran$am komplikasi, (2) untuk menghilangkan nyeri hebat,

    dan (#) bila pasien tidak berespon terhadapat terapi medis. .(1&)

    a) !embedahan adikal

    !embedahan radikal yaitu pengangkatan mukosa yang patologik dan

    membuat drainase dari sinus yang terkena. ntuk sinus maxillaris

    dilakukan operasi ?ald+elllu$, sedangkan untuk sinus ethmoidalis

    dilakukan ethmoidektomi yang bisa dilakukan dari dalam hidung

    (intranasal) atau dari luar (ekstranasal). Drainase sekret pada sinus

    frontalis dapat dilakukan dari dalam hidung (intranasal) atau dari luar

    (ekstranasal) seperti dalam operasi 'ilian. Drainase sinus sphenoidalis

    dilakukan dari dalam hidung (intranasal). .(2)

    b) !embedahan 6onadikal

    khirakhir ini dikembangkan metode operasi sinus paranasal dengan

    menggunakan endoskop yang disebut Bedah Sinus ndoskop 3ungsional

    (BS3). !rinsipnya ialah membuka dan membersihkan daerah kompleks

    ostiomeatal yang menjadi sumber sumbatan dan infeksi, sehingga %entilasi

    dan drainase sinus dapat lan$ar kembali melalui ostium alami. Dengan

    demikian mukosa sinus akan kembali normal. .(2)

    VII. 'OMPLI'ASI

    'omplikasi sinusitis akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas bila

    tidak mendapatkan penanganan yang baik dan adekuat. Cetak sinus paranasal

    21

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    20/24

    yang berdekatan dengan mata dan kranial sangat berperan pada infeksi sinusitis

    akut ataupun kronik. .

    (2)

    Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab terjadinya komplikasi

    antara lain karena 5 1). terapi yang tidak adekuat, 2). daya tahan tubuh yang

    rendah #). %irulensi kuman dan &). penanganan tindakan operatif (yang

    seharusnya) terlambat dilakukan.(2)

    'omplikasi yang sering ditimbulkan antara lain sebagai berikut5

    2. '"m&likasi ke mata

    Se$ara anatomi perbatasan daerah mata dan sinus sangat tipis 5 batas

    medial sinus ethmoid dan sphenoid, batas superior sinus frontal dan batas inferior

    sinus maxilla. Sinusitis merupakan salah satu penyebab utama infeksi orbita. !ada

    era pre antibiotik hampir 0- / terjadi komplikasi ke mata, 1* / berlanjut ke

    meningen dan 2- / terjadi kebutaan. .(&,10)

    'omplikasi ke orbita dapat terjadi pada segala usia, tetapi pada anakanak

    lebih sering. nter%ensi tindakan operatif lebih banyak dilakukan pada anakanak

    yang lebih besar dan de+asa. thmoiditis sering menimbulkan komplikasi ke

    orbita, diikuti sinusitis frontal dan maxilla.(2)

    3. '"m&likasi intrakranial

    'omplikasi intrakranial dapat terjadi pada infeksi sinus yang akut,

    ekaserbasi akut ataupun kronik. 'omplikasi ini lebih sering pada lakilaki de+asa

    diduga ada faktor predileksi yang berhubungan dengan pertumbuhan tulang

    frontal dan meluasnya sistem anyaman pembuluh darah yang terbentuk.(&)

    Beberapa tahap komplikasi intrakranial yang dikenal 5

    1. @steomielitis 5 penyebaran infeksi melalui anyaman pembuluh darah ke tulang

    kranium menyebabkan osteitis yang akan mengakibatkan erosi pada bagian

    anterior tulang frontal. ;ejala tampak odem yang terbatas pada dahi di ba+ah

    kulit dan penimbunan pus di superiosteum.(&,1:)

    2. pidural abses terdapat timbunan pus diantara duramater dan ruang kranium

    yang sering tampak pada tulang frontal dimana duramater melekat longgar pada

    tulang dahi. ;ejala sangat ringan, tanpa ada gangguan neurologi, ada nyeri kepala

    yang makin lama dirasakan makin berat dan sedikit demam. .(&)

    22

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    21/24

    3; Subdural empiema, terjadi karena retrograde tromboplebitis ataupun

    penyebaran langsung dari abses epidural. ;ejala nyeri kepala hebat, ada tandatanda iskemik

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    22/24

    ;ambar 1&. 3oto ? S$an orbita posterior. kstansi dari sinusitis maxillaris ke dalam

    orbita. (dikutip dari kepustakaan 1:)

    VIII. P(OGNOSIS

    Sinusitis akut memiliki prognosis yang sangat baik, dengan perkiraan

    *-/ penderita sembuh tanpa pengobatan. Sedangkan sinusitis kronik memiliki

    prognosis yang ber%ariasi. 7ika penyebabnya adalah kelainan anatomi dan

    telah diterapi dengan bedah, maka prognosisnya baik.lebih dari >-/ pasien

    membaik dengan inter%ensi bedah, namun pasien ini kadang mengalami

    kekambuhan. .(10)

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    23/24

    D3 !S'

    1; usdy ;haali 4alueka, Sinus !aranasal (S!6). Sinusitis. Dalam5adiologi Diagnostik, ogyakarta5 !ustaka ?endekia !ress ogyakarta,

    $etakan ketiga= april 2-11, p. 11:11"

    2; Soetjipto D, 4angunkusumo . Sinusitis. Dalam5 Soepardi , iskandar

    6, Bashiruddin 7, estuti D. Buku jar lmu 'esehatan elinga 9idung

    enggorok 'epala Ceher. disi 'eenam. 7akarta 5 Balai !enerbit 3'=

    2--1.hal.10-#

    3; thak Brook,4D,4S$. pidemiology of $ute Sinusitis. pdated pr 2,

    2-12. %ailable from5 http

  • 7/18/2019 111208853 Referat Sinusitis

    24/24

    11;6i$oll D, 4$!hee S7, !ignone 4, ?hou 4, Detmer I4. Sinusitis. n5

    !o$ket ;uide o Diagnosti$ est. hird dition. San 3ran$is$o5 Cippin$ott

    Iilliams FIilkins !ublisher,1>>>.p.2-"

    12; 4urray 6. Sinonasal 4anifestations of ?ysti$ 3ibrosis. n5 4eyers D,

    4D. 2-11 J$ited 2-11 7uly *K. %ailable from5 http5