29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pendengaran adalah masalah serius yang paling sering dihadapi seseorang karena dapat menimbulkan gangguan dalam berkomunikasi saat bersosialisasi. Apalagi jika hal ini terjadi tanpa di sadari, sehingga mereka tetap merasa dalam keadaan baik-baik saja. Gangguan pendengaran terutama sering terjadi pada usia lanjut. Lansia atau usia tua adalah suatu periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Batasan lansia (lanjut usia) menurut WHO meliputi, usia pertengahan (middle age) yaitu usia antara 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (eldery) yaitu usia antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu usia antara 76 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very old) yaitu usia diatas 90 tahun. Menurut Depkes RI batasan lansia terbagi dalam empat kelompok yaitu pertengahan umur usia lanjut (virilitas) yaitu masa persiapan usia lanjut yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa 1

referat presbikusis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat presbikusis

Citation preview

Page 1: referat presbikusis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gangguan pendengaran adalah masalah serius yang paling sering

dihadapi seseorang karena dapat menimbulkan gangguan dalam

berkomunikasi saat bersosialisasi. Apalagi jika hal ini terjadi tanpa di

sadari, sehingga mereka tetap merasa dalam keadaan baik-baik saja.

Gangguan pendengaran terutama sering terjadi pada usia lanjut.

Lansia atau usia tua adalah suatu periode penutup dalam rentang

hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh

dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu

yang penuh manfaat. Batasan lansia (lanjut usia) menurut WHO meliputi,

usia pertengahan (middle age) yaitu usia antara 45 sampai 59 tahun, lanjut

usia (eldery) yaitu usia antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old)

yaitu usia antara 76 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very old) yaitu

usia diatas 90 tahun. Menurut Depkes RI batasan lansia terbagi dalam

empat kelompok yaitu pertengahan umur usia lanjut (virilitas) yaitu masa

persiapan usia lanjut yang menampakkan keperkasaan fisik dan

kematangan jiwa antara 45-54 tahun, usia lanjut dini (prasenium) yaitu

kelompok yang mulai memasuki usia lanjut antara 55-64 tahun, kelompok

usia lanjut (senium) usia 65 tahun ke atas dan usia lanjut dengan risiko

tinggi yaitu kelompok yang berusia lebih dari 70 tahun atau kelompok usia

lanjut yang hidup sendiri, terpencil, tinggal di panti, menderita penyakit

berat, atau cacat.1

Presbikusis adalah penurunan pendengaran alamiah yang terjadi

sejalan dengan proses penuaan dan umumnya dimulai pada umur 65 tahun.

Presbikusis terjadi pada nada tinggi dan pada pemeriksaan audiometri

nada murni terlihat berupa penurunan pendengaran jenis sensorineural

yang bilateral pada kedua telinga dan simetris yang disebabkan oleh

perubahan degeneratif telinga bagian dalam.2

1

Page 2: referat presbikusis

Perubahan patologik pada organ auditori akibat proses degenerasi

pada usia lanjut dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Jenis ketulian

yang terjadi pada kelompok geriatri umumnya tuli sensorineural, namum

dapat juga berupa tuli konduktif atau tuli campur.3

Angka insidensi dari gangguan pendengaran akibat prebikusis pada

lansia di Amerika Serikat dilaporkan sebesar 25-30% untuk kelompok

umur 65-70 tahun, sedangkan angka insidensi untuk umur lebih dari 75

tahun sebesar 50%. Menurut hasil survei, jumlah pemakai alat bantu

dengar sampai saat ini di Amerika mencapai 20 juta orang.2

Pendengaran yang baik merupakan salah satu kebutuhan hidup

yang sangat penting bagi manusia. Jika  manusia mengalami gangguan

pendengaran maka hal itu akan sangat berdampak buruk dalam kehidupan 

sehari-hari. Saat ini sudah tersedia teknik penanganan gangguan

pendengaran yang baru dan lebih baik. Penanganan gangguan

pendengaran yang efektif telah terbukti menghasilkan efek positif terhadap

kualitas hidup.4

Pemasangan alat bantu dengar (ABD) merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup terutama pada pasien presbiakusis. Tujuan

utama dari alat bantu dengar adalah untuk memaksimalkan sisa

pendengaran.2

2

Page 3: referat presbikusis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

a. Presbikusis

Presbikusis adalah gangguan pendengaran sensorineural pada usia

lanjut akibat proses degenerasi organ pendengaran yang terjadi

secara perlahan dan simetris pada kedua sisi telinga5

b. Lanjut usia

Lansia atau usia tua adalah suatu periode penutup dalam rentang

hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah

beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan,

atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Batasan lansia

(lanjut usia) menurut WHO meliputi, usia pertengahan (middle

age) yaitu usia antara 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (eldery) yaitu

usia antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu usia

antara 76 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very old) yaitu usia

diatas 90 tahun. 1

Menurut Depkes RI batasan lansia terbagi dalam empat kelompok

yaitu pertengahan umur usia lanjut (virilitas) yaitu masa persiapan

usia lanjut yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan

jiwa antara 45-54 tahun, usia lanjut dini (prasenium) yaitu

kelompok yang mulai memasuki usia lanjut antara 55-64 tahun,

kelompok usia lanjut (senium) usia 65 tahun ke atas dan usia lanjut

dengan risiko tinggi yaitu kelompok yang berusia lebih dari 70

tahun atau kelompok usia lanjut yang hidup sendiri, terpencil,

tinggal di panti, menderita penyakit berat, atau cacat.1

3

Page 4: referat presbikusis

B. Etiologi

Umumnya diketahui bahwa presbikusis merupakan akibat dari proses

degenerasi, namun diduga kejadian presbikusis memiliki hubungan dengan

berbagai faktor etiologi yang lain, seperti:

a. Vaskular (hipertensi dan arteriosklerosis)

Gangguan sirkulasi telah lama dihubungkan sebagai

penyebab hilangnya pendengaran pada lansia. Penyakit vaskular

yang banyak dihubungkan diantaranya adalah hipertensi,

arteriosklerosis dan aterosklerosis.

b. Arteriosklerosis adalah suatu penyakit vaskular yang ditandai

dengan penebalan dan kehilangan elastisitas dinding pembuluh

darah. Arteriosklerosis cukup sering terjadi pada orang tua dan

mungkin dapat menyebabkan gangguan perfusi dan oksigenasi

kokhlea. Hipoperfusi dapat menuju kepada perubahan radikal

bebas yang dapat merusak telinga dalam seiring dengan rusaknya

DNA mitokondira telinga dalam. Kerusakan ini sejalan dengan

perkembangan presbikusis.

Aterosklerosis memiliki etiologi yang berbeda dengan

arteriosklerosis, aterosklerosis merupakan suatu penyakit

penyempitan lumen pembuluh darah karena pembesaran plak. Plak

aterosklerosis merupakan kumpulan lemak, sel busa, debris sel,

dan kristal kolesterol. Baik arteriosklerosis maupun aterosklerosis

dapat menyebabkan hipertensi yang akan memperparah gangguan

perfusi dan oksigenasi kokhlea.6

c. Diet dan metabolisme (diabetes melitus dan hiperlipidemia)

Diabetes melitus dan hiperlipidemia dapat mempercepat

proses dari aterosklerosis.6

Diabetes melitus menyebabkan proliferasi difus dan

hipertrofi vaskular pada endotelia intima yang mungkin

mengganggu perfusi kokhlea.7

4

Page 5: referat presbikusis

d. Genetik

Penegakan diagnosis sensorineural karena genetik sangat

sulit, tetapi genetik tetap harus dipertimbangkan sebagai salah satu

faktor predisposisi dari presbikusis. Penegakan diagnostik dapat

diambil dari history taking mengenai riwayat keluarga yang lain.8

e. Suara gaduh (bising)

Bising (frekuensi, intensitas, dan durasi paparan) memiliki

hubungan langsung dengan kerusakan organ dalam telinga, namun

bising dapat menyebabkan kerusakan organ dalam pada semua usia

dan tidak terfokus hanya pada lansia saja. Bising termasuk ke

dalam salah satu penyebab yang dapat memperparah keadaan

presbikusis, kerusakan akibat bising termasuk ke dalam kerusakan

mekanik. 2,7

f. Efek obat ototoksik

g. Riwayat merokok

h. Stress

C. Epidemiologi

Berdasarkan definisinya, prevalensi presbiakusis meningkat seiring

bertambahnya usia. Secara global prevalensi presbikusis bervariasi,

Presbiakusis dialami sekitar 30-35% pada populasi berusia 65-75 tahun

dan 40-50% pada populasi diatas 75 tahun. Prevalensi pada laki-laki

sedikit lebih tinggi daripada wanita. Perbedaan prevalensi presbiakusis

antar ras belum diketahui secara pasti.9

D. Anatomi

a. Telinga luar

Telinga luar terdiri dari auricula dan meatus acusticus

externus. Auricula berfungsi mengumpulkan getaran udara.

Auricula terdiri atas lempeng tulang rawan elastis tipis yang

ditutupi kulit. Meatus acusticus externus adalah tabung berkelok

yang menghubungkan auricula dengan membrana tympani. Tabung

5

Page 6: referat presbikusis

ini berfungsi untuk menghantarkan gelombang suara dari auricula

ke membrana tympani.10

Gambar 1. Bagian Telinga Luar

b. Telinga tengah (Cavum Tympani)

Telinga tengah adalah ruang berisi udara di dalam pars

petrosa ossis temporalis yang dilapisi oleh membrana mucosa.

Ruang ini berisi tulang-tulang pendengaran yang berfungsi untuk

meneruskan getaran membrana tympani ke perilympha telinga

dalam. Cavum tympani berbentuk celah sempit yang miring. Di

bagian depan ruang ini berhubungan dengan nasofaring melalui

tuba auditiva dan di bagian belakang dengan antrum mastoideum.

Di telinga tengah ini juga terdapat tulang-tulang pendengaran yang

terdiri dari maleus, incus, dan stapes. Tuba auditiva atau dikenal

juga dengan sebutan tuba Eustachii terbentang dari dinding anterior

cavum tympani ke bawah, depan, dan medial sampai ke nasofaring.

Tuba ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara di dalam

cavum tympani dengan nasofaring.10

c. Telinga dalam (Labirin)

Telinga dalam terdiri atas labyrinthus osseus dan

labyrinthus membranaceus. Labyrinthus osseus terdiri atas tiga

bagian, yaitu vestibulum, canalis semicircularis, dan cochlea.

Vestibulum berisi sacculus dan utriculus labyrinthus

membranaceus. Terdapat tiga canalis semicircularis, yaitu canalis

semicircularis superior, posterior, dan lateral. Di dalam canalis

terdapat duktus semicircularis. Cochlea berbentuk seperti rumah

6

Page 7: referat presbikusis

siput dan bermuara ke dalam bagian anterior vestibulum. Di

cochlea terdapat membrana basilaris yang membelah canalis

cochlearis menjadi scala vestibuli dan scala tympani.10

Labyrinthus membranaceus terdiri atas utriculus dan

sacculus, tiga ductus semicircularis, dan ductus cochlearis.

Utriculus adalah yang terbesar dari dua buah saccus vestibuli yang

ada, dan dihubungkan tidak langsung dengan sacculus dan ductus

endolymphaticus oleh ductus utriculosaccularis. Sacculus

berbentuk bulat dan berhubungan dengan utriculus. Pada dinding

utriculus dan sacculus terdapat reseptor sensorik khusus yang peka

terhadap orientasi kepala akibat gaya berat atau tenaga percepatan

lain. Ductus cochlearis berhubungan dengan sacculus melalui

ductus reuniens. Epitel sangat khusus yang terletak di atas

membrana basilaris membentuk organ Corti (organ spiralis) dan

mengandung reseptor-reseptor sensorik untuk pendengaran.10

Gambar 2. Anatomi Telinga

E. Klasifikasi

Gacek dan Schucknecht mengidentifikasi 4 lokasi penuaan koklea dan

membagi presbikusis menjadi 4 tipe berdasarkan lokasi tersebut.

Perubahan histologik ini berhubungan dengan gejala yang timbul dan hasil

pemeriksaan auditorik. Prevalensi terbanyak menurut penelitian adalah

jenis metabolik 34,6%, jenis lainnya neural 30,7%, mekanik 22,8% dan

sensorik 11,9%.

7

Page 8: referat presbikusis

a. Presbikusis Metabolik/ Strial presbyacusis keadaan ini dihasilkan

dari atrofi stria vaskularis. Stria vaskularis merupakan daerah

metabolisme aktif pada koklea yang bertanggung jawab terhadap

sekresi dari endolimfe dan pemeliharaan gradien ion yang melalui

organ korti. Stria vaskularis normalnya berfungsi menjaga

keseimbangan bioelektrik dan kimiawi dan juga keseimbangan

metabolik dari koklea. Atrofi dari stria ini menyebabkan hilangnya

pendengaran yang direpresentasikan melalui audiogram yang

mendatar (flat) sebab seluruh koklea terpengaruh. Diskriminasi

kata-kata dijumpai. Proses ini berlangsung pada seseorang yang

berusia 30-60 tahun. Berkembang dengan sangat lambat dan

mungkin bersifat familial. Penderita dengan kasus kardiovaskular

(heart attacks, stroke, intermittent claudication) dapat mengalami

prebikusis tipe ini serta menyerang pada semua jenis kelamin

namun lebih nyata pada perempuan..2, 4

Gambar 3. Audiogram perbikusis metabolik

b. Presbikusis Neural merupakan atrofi sel-sel saraf di koklea dan

jalur saraf pusat. Atrofi terjadi mulai dari koklea, dengan bagian

basilarnya sedikit lebih banyak terkena dibanding sisa dari bagian

koklea lainnya. Tidak didapati adanya penurunan ambang terhadap

frekuensi tinggi bunyi. Keparahan tipe ini menyebabkan penurunan

diskriminasi kata-kata yang secara klinik berhubungan dengan

8

Page 9: referat presbikusis

presbikusis neural dan dapat dijumpai sebelum terjadinya

gangguan pendengaran. Hilangnya diskriminasi tutur lebih berat

daripada yang dapat diperkirakan dari pemeriksaan ambang dengar

dengan nada murni. Efeknya tidak disadari sampai seseorang

berumur lanjut sebab gejala tidak akan timbul sampai 90% neuron

akhirnya hilang. Pengurangan jumlah sel-sel neuron ini sesuai

dengan normal speech discrimination. Bila jumlah neuron ini

berkurang di bawah yang dibutuhkan untuk tranmisi getaran,

terjadilah neural presbyacusis. Menurunnya jumlah neuron pada

koklea lebih parah terjadi pada basal koklea. Gambaran klasik:

speech discrimination sangat berkurang dan atrofi yang luas pada

ganglion spiralis. Gambaran khas audiogram menunjukkan

penurunan ambang dengar terjadi pada frekuensi yang semakin

tinggi semakin memburuk (cookie-bite).11

Gambar 4. Audiogram prebikusis neural

c. Presbikusis Mekanik ini disebabkan oleh penebalan dan kekakuan

sekunder dari membran basilaris koklea. Gambaran khas nya

adalah audiogram yang menurun dan simetris (ski-slope).

penurunan pendengaran pada frekuensi tinggi secara perlahan-

lahan pada usia pertengahan. Secara histologi tidak ada perubahan

morfologi pada struktur koklea. Perubahan atas respon fisik khusus

dari membran basalis lebih besar di bagian basal karena lebih tebal

9

Page 10: referat presbikusis

dan jauh lebih kurang di apikal. Terjadi perubahan gerakan

mekanik dari duktus koklearis dan atrofi dari ligamentum spiralis.

Berhubungan dengan tuli sensorineural yang berkembang sangat

lambat2, 9

Gambar 5. Audiogram presbikusis mekanik

d. Presbikusis sensorik adalah atrofi epitel disertai hilangnya sel-sel

rambut dan sel penyokong organ corti. Proses berasal dari bagian

basal koklea dan perlahan-lahan menjalar ke daerah apeks.

Penurunan ambang frekuensi tinggi, yang dimulai setelah usia

pertengahan. Secara histologi, atrofi dapat terbatas hanya beberapa

millimeter awal dari basal koklea dan proses berjalan dengan

lambat. Ciri khas pada audiogram adalah terjadi penurunan

pendengaran secara tiba-tiba pada frekuensi tinggi (sloping down).

Jenis sensori adalah tipe noise-induced hearing loss (NIHL).

Banyak terdapat pada laki-laki dengan riwayat bising.9, 11

Gambar 6. Audiogram presbikusis sensorik

10

Page 11: referat presbikusis

Tipe Presbikusis Nada Murni Diskriminasi Tutur

Strial Terjadi pada semua

frekuensi

Minimal

Neural Terjadi pada semua

frekuensi

Sangat berat

Mekanik Nada tinggi, penurunan

perlahan

Sesuai dengan

penurunan ketajaman

pada nada tinggi

Sensori Nada tinggi, penurunan

tiba-tiba

Sesuai dengan frekuensi

yang tergangguTabel 1. Perbedaan 4 jenis presbikusis dilihat dari audiogram nada murni dan diskriminasi tutur

Dari audiogram dapat dilihat apakah pendengaran normal (N) atau tuli,

jenis ketulian yaitu tuli konduktif, tuli sensorineural atau tuli campur.

Derajat ketulian berdasarkan ISO 1964: 4,8,10,11

AMBANG PENDENGARAN INTERPRETASI

0-25 dB Normal

26-40 dB Tuli ringan

41-54 dB Tuli sedang

55-70 dB Tuli sedang – berat

71-90 dB Tuli berat

>90 dB Tuli total

Tabel 2. Derajat ketulian

Nilai ambang dengar dapat diukur dengan menggunakan perhitungan

seperti yang berikut: Menambahkan ambang dengar 500Hz, 1000Hz,

200Hz, 4000Hz lalu dibagi 4.2,10,11

Misal, ambang dengar (AD) =

AD 500 Hz+AD 1000 Hz+AD 2000 Hz+ AD 4000 Hz4

11

Page 12: referat presbikusis

F. Gejala klinis

Keluhan utama presbikusis berupa berkurangnya pendengaran

secara perlahan-lahan dan progresif, simetris pada kedua telinga. Kapan

berkurangnya pendengaran tidak diketahui pasti. Keluhan lainnya adalah

telinga berdenging (tinitus nada tinggi). Pasien dapat mendengar suara

percakapan, tetapi sulit untuk memahaminya, terutama bila diucapkan

dengan cepat di tempat dengan latar belakang yang bising (cocktail party

deafness). Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul suara nyeri di

telinga, hal ini disebabakan oleh faktor kelemahan saraf (recruitment).4

G. Diagnosis

Pada anamnesis penurunan ketajaman pendengaran pada usia

lanjut, bersifat sensorineural, simetris bilateral dan progresif lambat.

Umumnya terutama terhadap suara atau nada yang tinggi. Tidak terdapat

kelainan pada pemeriksaan telinga hidung tenggorok, seringkali

merupakan kelainan yang tidak disadari. Penderita menjadi depresi dan

lebih sensitif. Kadang-kadang disertai dengan tinitus yaitu persepsi

munculnya suara baik di telinga atau di kepala. Faktor risiko presbikusis

adalah: 1) Paparan bising, 2) merokok, 3) obat-obatan, 4) hipertensi, dan

5) riwayat keluarga. Orang dengan riwayat bekerja di tempat bising,

tempat rekreasi yang bising, dan penembak (tentara) akan mengalami

kehilangan pendengaran pada frekuensi tinggi. Penggunaan obat-obatan

antibiotik golongan aminoglikosid, cisplatin, diuretik, atau anti inflamasi

dapat berpengaruh terhadap terjadinya presbikusis.4

Pemeriksaan fisik pada penderita biasanya normal setelah

pengambilan serumen yang merupakan problem pada penderita usia lanjut

dan penyebab kurang pendengaran terbanyak. Pada pemeriksaan otoskopi,

tampak membran timpani normal atau bisa juga suram, dengan mobilitas

yang berkurang. Pemeriksaan tambahan tes penala Uji rinne positif

12

Page 13: referat presbikusis

Hantaran Udara ≥ Hantaran Tulang, Uji Weber, Uji Schwabach

memendek.2

Audiometri murni pemeriksaan penunjang yang biasanya

dilakukan. Pemeriksaan audiometri nada murni menunjukkan suatu tuli

sensorineural nada tinggi bilateral dan simetris. Pemeriksaan audiometri

nada murni ditemukan perurunan ambang dengar nada murni yang

menunjukkan gambaran tuli sensorineural. Pada tahap awal terdapat

penurunan yang tajam (sloping) setelah frekuensi 1000 Hz. Gambaran ini

khas pada gangguan pendengaran jenis sensorik dan neural. Kedua jenis

ini paling sering ditemukan.2, 4, 11

Garis ambang dengar pada audiogram jenis metabolik dan mekanik

lebih mendatar, kemudian pada tahap berikutnya berangsur-angsur terjadi

penurunan. Semua jenis presbikusis tahap lanjut juga terjadi penurunan

pada frekuensi yang lebih rendah.2

Audiometri tutur menunjukkan adanya gangguan diskriminasi

wicara (speech discriminatin) dan biasanya keadaan ini jelas terlihat pada

presbikusis jenis neural dan koklear. Pada pemeriksaan audiometri tutur

pasien diminta untuk mengulang kata yang didengar melalui kasettape

recorder. Pada tuli persepti koklea, pasien sulit untuk membedakan bunyi

R, S, C, H, CH, N. Sedangkan pada tuli retrokoklea lebih sulit lagi umtuk

membedakan kata tersebut. Guna pemeriksaan ini adalah untuk menilai

kemampuan pasien dalam pembicaraan sehari-hari, dan untuk menilai

pemberian alat bantu dengar.2

H. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada pasien bertujuan untuk memperbaiki

efektifitas pasien dalam berkomunikasi dan memaksimalkan pendengaran

pasien, atau yang biasa disebut dengan rehabilitasi.2, 11, 2

a. Hearing Aid / Alat Bantu Dengar

i. Definisi

Alat bantu dengar merupakan suatu alat elektronik

yang dioperasikan dengan batere, yang berfungsi

13

Page 14: referat presbikusis

memperkuat dan merubah suara sehingga komunikasi bisa

berjalan dengan lancar. Alat bantu dengar terdiri dari:12

Komponen Fungsi

Microphone bagian yang berperan menerima suara dari

luar dan mengubah sinyal suara

menjadi energi listrik, kemudian

meneruskannya ke amplifier.

Amplifier berfungsi memperkeras suara dengan cara

memperbesar energi listrik yang

selanjutnya mengirimkannya ke receiver.

Receiver atau

loudspeaker

mengubah energi listrik yang telah

diperbesar amplifier menjadi energi bunyi

kembali dan meneruskannya ke liang

telinga

Baterai sebagai sumber tenaga.

Berdasarkan hasil tes fungsi pendengaran, seorang

audiologis bisa menentukan apakah penderita sudah

memerlukan alat bantu dengar atau belum (audiologis

adalah seorang profesional kesehatan yang ahli dalam

mengenali dan menentukan beratnya gangguan fungsi

pendengaran). 12

Alat bantu dengar sangat membantu proses

pendengaran dan pemahaman percakapan pada penderita

penurunan fungsi pendengaran sensorineural. Dalam

menentukan suatu alat bantu dengar, seorang audiologis

biasanya akan mempertimbangkan kemampuan mendengar

penderita, aktivitas di rumah maupun di tempat bekerja,

keterbatasan fisik, keadaan medis, penampilan, harga.12

ii. Pemrosesan Suara Pada Alat Bantu Dengar

Saat ini sebagian besar alat bantu dengar sudah

memakai teknologi digital, artinya sinyal suara yang

14

Page 15: referat presbikusis

ditangkap oleh mikrofon dirubah (konversi) menjadi kode-

kode digital, yang kemudian diproses menggunakan

perhitungan matematis.2

Pemrosesan suara secara digital memungkinkan

untuk melakukan “teknik memanipulasi sinyal” contohnya :

memisahkan sinyal suara percakapan dengan sinyal bising.

Sebagian besar alat bantu dengar saat ini memiliki

kemampuan (dalam memproses) lebih baik dibanding

komputer desktop, tidak seperti alat bantu dengar yang ada

di beberapa tahun lalu yang tidak lebih dari sekedar

amplifier.12

Algoritma yang kompleks dapat memisahkan

suara/bunyi ke beberapa frekuensi dan mengamplifikasi

tergantung dari settingan/program yang diberlakukan pada

alat bantu dengar yang sesuai dengan kondisi gangguan

pendengaran klien. Dengan metode algoritma juga

memungkinkan untuk membedakan jumlah amplifikasi

antara suara yang pelan,sedang dan keras. Dengan cara

tersebut diharapkan suara yang pelan dapat terdengar,

namun suara yang keras tidak terasa menyakitkan telinga

(over amplifikasi). Dan pemrosesan digital memastikan

replika sinyal asal secara presisi dengan distorsi yang

minimal agar menghasilkam kualitas suara yang bagus.12

iii. Kandidat pemakai alat bantu dengar

Setiap orang dengan kesulitan mendengar atau

memahami pembicaraan harus mempertimbangkan

penggunaan alat amplifikasi pendengaran. Hal ini terutama

sangat dianjurkan untuk anak-anak dengan gangguan

pendengaran, dimana intervensi harus dianjurkan sedini

mungkin. Gangguan pendengaran dapat secara umum

dikelompokkan menjadi Mild Hearing Loss (20-40 dB),

15

Page 16: referat presbikusis

Moderate Hearing Loss (45-65 dB), Severe Hearing Loss

(70-85 dB), Profound Hearing Loss (>85 dB).2, 4

Selain tipe dan derajat ketulian, ada beberapa faktor

lainnya yang perlu diperhitungkan mengenai apakah seorang

pasien membutuhkan alat bantu dengar, antara lain umur dan

kondisi kesehatan mental dan fisik pasien secara umum,

motivasi pasien (Bukan keluarga atau pihak lain), kondisi

keuangan pasien, pertimbangan kosmetis, kebutuhan pasien

akan komunikasi, terutama dalam kehidupan dan pekerjaan.2

b. Implan Koklea

Implan koklea merupakan perangkat elektronik yang

mempunyai kemampuan menggantikan fungsi koklea untuk

meningkatkan kemampuan mendengar dan berkomunikasi pada

pasien tuli saraf berat dan total bilateral. Implan koklea sudah

mulai dimanfaatkan semenjak 25 tahun yang lalu dan berkembang

pesat di negara maju. Implantasi koklea pertama kali dikerjakan di

Indonesia pada bulan Juli 2002. Selama 4 tahun terakhir telah

dilakukan implantasi koklea pada 27 anak dan 1 orang dewasa.4

IMPLAN KOKLEA

Indikasi Kontra Indikasi

- keadaan tuli saraf berat

bilateral atau tuli total

bilateral (anak maupun

dewasa) yang tidak / sedikit

mendapat manfaat dengan alat

bantu dengar konvensional,

- usia 12 bulan sampai 17

tahun, tidak ada

kontraindikasi medis

- calon pengguna mempunyai

perkembangan kognitif yang

baik.

- tuli akibat kelainan pada jalur

saraf pusat (tuli sentral),

- proses penulangan koklea

- koklea tidak berkembang

16

Page 17: referat presbikusis

i. Cara kerja implan koklea

Perangkat implan koklea terdiri dari Komponen luar

(Mikrofon, Speech processor, kabel pengubung),

komponen dalam (Receiver dan Multi-channel electrode).

Prinsip kerja dari cochlear implant pertama kali gelombang

suara masuk pada mikrofon yang ditempatkan pada

headpiece, suara dikirim ke speech processor melalui

sebuah kabel tipis yang menghubungkan headpiece ke

speech processor, speech processor mengubah suara

tersebut menjadi sebuah sinyal khusus yang dapat

ditafsirkan oleh otak. Perubahan ini diselesaikan dengan

suatu program yang disebut speech processing strategies,

sinyal khusus tersebut dikirim kembali melalui kabel yang

sama ke headpiece dan dikirim melewati kulit melalui

gelombang radio ke alat yang ditanam tersebut, sinyal

tersebut berjalan melalui barisan elektroda di dalam pusat

telinga dan merangsang saraf pendengaran.13, 14 Saraf

pendengaran kemudian mengirim sinyal – sinyal listrik ke

otak dimana siyal – sinyal listrik tersebut ditafsirkan

sebagai suara.

17

Page 18: referat presbikusis

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Presbikusis adalah gangguan pendengaran sensorineural pada

usia lanjut akibat proses degenerasi organ pendengaran yang terjadi

secara perlahan dan simetris pada kedua sisi telinga.batasan usia lanjut

menurut who adalah usia 60 tahun ke atas.

Umumnya diketahui bahwa presbikusis merupakan akibat dari

proses degenerasi, namun diduga kejadian presbikusis memiliki

hubungan dengan berbagai faktor etiologi yang lain, seperti: vaskular

(hipertensi dan arteriosklerosis), arteriosclerosis, diet dan metabolisme

(diabetes melitus dan hiperlipidemia), genetik, suara gaduh (bising),

efek obat ototoksik, riwayat merokok, stress.

Presbikusis dapat dijelaskan dari beberapa kemungkinan

patogenesis, yaitu degenerasi koklea, degenerasi sentral, dan beberapa

mekanisme mokuler, seperti faktor gen, stress oksidatif, dan gangguan

transduksi sinyal.Klasifikasi presbikusis menjadi 4 jenis: Sensori

(outer hair-cell), neural (ganglion-cell), metabolik (strial atrophy), dan

koklea konduktif (stiffness of the basilar membrane). Diagnosa

ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang.

Penatalaksanaan dari presbikusis itu sendiri adalah terutama

dengan menggunakan alat bantu dengar / Hearing Aid. Presbikusis

tidak dapat disembuhkan dan tujuan penatalaksanaanya adalah untuk

memperbaiki kemampuan pendengarannya dengan menggunakan alat

bantu dengar.

18