19
REAKSI ANAFILAKTIK Ligat Pribadi Sembiring Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK-UR / RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru

Reaksi Anafilaktik New

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Reaksi Anafilaktik New

REAKSI ANAFILAKTIK

Ligat Pribadi SembiringBagian Ilmu Penyakit Dalam FK-UR /

RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru

Page 2: Reaksi Anafilaktik New

HIPERSENSITIVITAS reaksi imun yang patologik, terjadi akibat respons imun yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan tubuh

oleh Gell dan Coombs dibagi dalam 4 tipe reaksi berdasarkan kecepatan dan mekanisme imun yg terjadi, yaitu tipe I, II, III, IV. Reaksi ini dapat terjadi sendiri-sendiri, tetapi di klinik dua atau lebih jenis reaksi tersebut dapat terjadi bersamaan

PENDAHULUAN

Page 3: Reaksi Anafilaktik New

Gell & Coombs membagi 4 tipe menurut kecepatannya & mekanisme imun yang terjadi

Page 4: Reaksi Anafilaktik New

Klasifikasi Penyakit Imun menurut Gell & Coombs yg dimodifikasi Janeway dan Travers (1995)

Page 5: Reaksi Anafilaktik New

Reaksi Anafilaktik reaksi Tipe I = reaksi cepat = reaksi alergiVon Pirquet (1901) istilah alergi (pertama)

reaksi pejamu yg berubah bila terpajan

dgn bahan yg sama utk ke 2 atau lebihAnaphylaxis : “jauh dari perlindungan”

Page 6: Reaksi Anafilaktik New

Terjadi dlm hitungan detik, menghilang dlm 2 jam.Antigen yg diikat IgE pd permukaan sel mast menginduksi penglepasan mediator vasoaktif antara lain HistaminManifestasi : anafilaksis sistemik atau anafilaksis lokal spt asma bronkial, urtikaria, rinitis & eksim

Page 7: Reaksi Anafilaktik New

Reaksi anafilaktoid - Reaksi Ag-Ab tanpa IgE- Hasil degranulasi = sama- Efek = sama- Klinis = sama

Contoh: akibat reaksi radiografi kontras

Page 8: Reaksi Anafilaktik New

Reaksi Tipe I (Reaksi Anafilaktik / Alergi):1. Fase sensitisasi: wkt yg dibutuhkan u/

pembtkan IgE sampai diikat oleh reseptor spesifik (Fce-R) pd permukaan sel mast & basofil

2. Fase aktivasi: waktu yg diperlukan antara pajanan ulang dg antigen spesifik & sel mast melepas isinya yg berisi granul yg menimbulkan reaksi

3. Fase efektor: waktu terjadi respons kompleks (anafilaksis) sbg efek mediator yg dilepas sel mast dg aktivitas farmakologik

Page 9: Reaksi Anafilaktik New

Kejadian biokimiawi pada aktivasi sel Mast

Page 10: Reaksi Anafilaktik New
Page 11: Reaksi Anafilaktik New

Gambaran klinis- Berhubungan dengan tempat masuk

Antigen- Jumlah Antigen yang masuk- Kecepatan absorbsi- Derajat hipersensitivitas dari penderita

Gejala : bervariasi dari ringan sampai beratPerjalanan klinis : bervariasi dari cepat sampai lambat

Page 12: Reaksi Anafilaktik New

Grading of anaphylactic reactions according to severity of clinical symptomsSymptomsGrade Dermal Abdominal Respiratory Cardiovascular

I PruritusFlushUrticariaAngiodema

II PruritusFlushUrticariaAngiodema (not mandatory)

NauseaCramping

RhinorrhoeaHoarsenessDyspnoea

Tachycardia (> 20 bpm)Blood pressure change (> 20 mmHg systolic)Arrhytmia

III PruritusFlushUrticariaAngiodema (not mandatory)

VomitingDefecationDiarroea

Laryngeal oedemaBronchospasmCyanosis

Shock

IV PruritusFlushUrticariaAngiodema (not mandatory)

VomitingDefecationDiarrhoea

Respiratory arrest Cardiac arrest

Bpm = beats perminuteRing J, Brockow K & Behrendt. History and classification of anaphylaxis. In Anaphylaxis. Novartis Foundation 2004:12

Page 13: Reaksi Anafilaktik New

Zat Zat yang biasanya dapat mencetuskan reaksi Anafilaktik Antibiotik

Penisilin dan analog penisilin. Sefalosporin, tetrasiklin, eritromisin, streptomisin

Zat anti inflamasi nonsteroid Salisilat, aminopirine, antalgin

Narkotik analgesik Morfin, kodein, meprobamatObat lain :Protamine, klorpropamid besi, iodides parenteraldiuretika tiazid

Analgesik lokal Prokain, lidokain, kokain

Anestetik umum Tiopental

Tambahan anestetik Suksinilkolin, tubokurarine

Produk darah dan antiserum Sel merah, sel putih, transfusi trombosit, gama globulin, rabies, tetanus, antitoksin difteria, anti bisa ular dan laba – laba.

Zat diagnostik Zat radiokontras

Makanan Telur, susu, kacang, ikan, kerang

Bisa Tawon, ular, laba – laba, ubur – ubur

Hormon Insulin, ACTH, Ekstrak pituitaria

Enzim dan biologis Asetilsistein, tambahan enzim / pankreas

Ekstrak alergen potensial yang dipakai pada desensitisasi

Tepung sari, makanan, bisa

Page 14: Reaksi Anafilaktik New

Jamin jalan napas bebas

RINGAN

SEDANG

BERAT

Lokasikan tempat yang kena racun

Pasang ikatan proksimal bila tempat tsb suatu ekstremitas

Adrenalin 0,3 – 0,5 ml lar 1 : 1000 lokal ke dalam tempat tsb

Tambahkan oksigen

Adrenalin 0,3 – 0,5 ml lar 1 : 1000 subkutan (ringan) atau intravena (berat)

Aminofilin 5 – 6 mg / kg iv dosis pertama, kemudian :0,4 – 0,9 mg/kg jam iv (untuk bronkospasme yang

menetap)Pertahankan kadar serum pada 10-20 mcg/kg

Cairan (gunakan derajat hemokonsentrasi sebagai penuntun)

Pemantauan hemodinamik (tekanan arterial dan pengisian jantung, curah jantung)

Cairan

Pengobatan inotropik positif menurut variabel hemodinamik

Zat vasoaktif

Bantuan hidup dasar dan lanjut sesuai metoda dan pengobatan konvensionalHenti Jantung Paru (standar ACLS )

Terapi Reaksi Anafilaktik

Page 15: Reaksi Anafilaktik New

BERAT SYOK ANAFILAKTIK• Spasme bronkus, edema laring, serak, stridor, sesak, sianosis, henti napas• Sakit menelan, kejang perut, diare, muntah • Hipotensi, aritmia • Kejang • Terjadi mendadak

TIDAK SADAR

Prinsip penataksanaan Sirkulasi adekuatVentilasi adekuat

Respiratory arrestCardiac arrest

C Chest CompressionsA AirwayB Breathing

Page 16: Reaksi Anafilaktik New

Obat Obat yang dipakai dalam terapi reaksi Anafilaktik

Obat Kerja farmakologi pada anafilaksis

Kerja selular Dosis (dewasa) Indikasi

Adrenalin alfaagonis

Vasokonstriksi di kulit, mukosa dan splankhnikus

Meninggikan cAMP

0,3 ml 1:1000 SC/IM/IV

Terapi segera dan awal pada semua bentuk anafilaksis

Betagonis Dilatasi bronkus dan kontriksi arteriole otot

Isoproterenol betaagonis HCL

Dilatasi bronkus & stimulasi jantung inotropik

Meninggikan cAMP

1,0 mg dalam 1000 ml 5% dekstrosa dalam air lewat tetesan IV +

Dapat dipakai pada hipotensi normovolemik (perlu pantauan Jantung)

Noradrenalin alfaagonis

Dilatasi bronkus & stimulasi jantung inotropik

Menurunkan cAMP

4,0 ml lar 0,2% dalam 1000 ml 5% dekstrosa dalam air lewat tetesan IV

Hipotensi berat

Page 17: Reaksi Anafilaktik New

Metaraminol alfaagonis bitartrat

Meninggikan tahanan vaskular periferi

100 mg da-lam 1000 ml 5% dekstrosa dalam air le-wat tetesan IV +

Hipotensi

Efedrin alfaagonis sulfat

Sama dengan adrenalin 25 mg per oral tiap 6 jam Reaksi yang berkepanjangan yang memerlukan pemakaian kontinyu betaagonis

Aminofilin Dilatasi bronkus Meninggikan cAMP

250 mg IV selama 10 menit

Bronkospasme yang tak dapat diatasi dengan adrenalin

Difenhidramin HCl Inhibitor kompetitif histamin pada sel sasaran

50 mg tiap 6 jam IV atau per oral

Semua bentuk anafilaksis kecuali bronkospasme yg menetap

Hidrokortison Tidak diketahui 100 mg tiap 6 jam IV Bronkospasme yang menetap Hipotensi lama

Page 18: Reaksi Anafilaktik New

Pharmacology of epinephrine

Adrenalin / Epinephrine

1-receptor 2-receptor 1-adrenergic receptor

2-adrenergic receptor

vasoconstriction peripheral vascular resistance

mucosal edema

insulin release neropinephrine release

inotropy chronotropy

bronchodilation vasodilation

glycogenolysis mucosal edema

Estelle FER. J Allergy Clin Immunol 2004;113:837-44

Page 19: Reaksi Anafilaktik New

G. Sinabung 2011

TerimakasihSelamat Belajar !!