Ppt presus Jiwa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bnnj

Citation preview

PowerPoint Presentation

Ade Nur Imansyah110.2009.004LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIENNama : Tn. NUsia: 32 tahunAlamat: Central Park blok H16 cikarangSuku: MedanWarga Negara: IndonesiaAgama: ProtestanStatus: Sudah MenikahPekerjaan: Polisi Pendidikan Terakhir: SMATgl Masuk: 28 Desember 2015Ruang Perawatan: Bangsal melati

Dilakukan secara Autoanamnesis dan alloanamesa : Hari senin, tanggal 28 Desember 2015 pukul 11.00 WIB di poli jiwaKELUHAN UTAMA : Autoanamnesa : pusingAlloanamnesa : Bicara kacau dan kabur dari rumah sambil berlari-lari di jalanan

KELUHAN TAMBAHAN:Mual, susah tidur ANAMNESARIWAYAT GANGGUAN SEKARANGSeorang pasien laki-laki usia 32 th diantar oleh ibu dan istrinya ke poli jiwa RS. Bayangkara TK.I R. Said Sukanto dengan keluhan bicara kacau sejak 6 hari yang lalu, pasien juga mengeluhkan pusing, mual, dan susah tidur. Awalnya 8 hari sebelumnya Ibu pasien mengatakan, siang hari saat pasien pulang kerja pasien pergi ke kamarnya untuk tidur, sebangunnya dari tidur pasien masih baik-baik saja, keesokan paginya pasien menceritakan mimpi kemarin saat tidur siang kepada ibunya. Pasien bercerita kalau di dalam mimpinya bertemu dengan Tuhan Yesus dan mantan presiden Indonesia yang pertama Pak Soekarno. Di dalam mimpinya pasien diberikan amanah untuk menyampaikan pesan kepada presiden Indonesia bapak Jokowi, akan tetapi pasien tidak memberitahu ibunya pesan apa yang diberikan oleh Tuhan Yesus dan Pak Soekarno. Setelah pasien bercerita tentang mimpinya ibu pasien merasakan tingkah laku pasien sudah mulai aneh.

RPSKeesokan harinya pasien dan istrinya pergi ke Bandung dengan membawa mobil pribadinya, saat di jalan pulang ke rumah dari arah Bandung, pasien mengatakan kita dalam bahaya dan mengulangnya berkali kali. Istri pasien merasa bingung dan menanyakan ada apa, akan tetapi pasien terus mengulang perkataan yang sama. Sesampainya di tengah perjalanan pasien menyuruh istrinya turun dari mobil, Lalu pasien hanya pulang ke rumah sendirian sedangkan sang istri ditinggal di pinggir jalan. Karena istri pasien merasa bingung diturunkan di jalan oleh suaminya, istri pasien menghubungi mertuanya dan menceritakan yang terjadi saat itu.Ibu pasien mencoba menghubungi pasien dan meminta agar ibu pasien saja yang menjemput pasien. Akan tetapi pasien mengatakan tidak perlu, aku sudah di jalan, sesampainya di rumah pasien tertidur. Keesokan paginya pasien mengatakan kepada ibunya bahwa pasien ingin pergi ke Istana Negara RI, lalu pasien langsung pergi sendiri membawa mobil. Ibu pasien dan istri pasien merasa khawatir karena sudah sore hari pasien tidak kunjung pulang ke rumah, dan ibu pasien tidak mengetahui kemana pasien pergi sebenarnya. Larut malam pasien baru tiba di rumah dan pasien langsung ke kamarnya untuk istirahat.

Keesokan harinya ibu pasien mengatakan kalau pasien di kamar sering bicara sendiri dan pasien pun pergi keluar lagi dan balik kerumah pada saat larut malam. Karena ibu pasien merasa khawatir keesokan harinya ibu pasien berinisiatif menyembunyikan kunci mobil agar pasien tidak pergi keluar, akan tetapi diam-diam pasien keluar rumah tanpa membawa kendaraan. Sampai larut malam pasien tidak pulang. Keesokan paginya ibu dan istri pasien keliling mencari pasien dan menemukan pasien yang sedang berlari lari seperti ada yang mengejar sampai pasien terjatuh. Ibu pasien pun menanyakan keteman-teman di kantor apakah pasien memiliki masalah atau tugas yang berat tetapi disangkal oleh teman-teman kantornya. Riwayat trauma, sakit berat dan dirawat di rumah sakit dalam waktu lama disangkal oleh keluarga pasien. Riwayat merokok, minum alcohol dan penggunaan obat-obatan terlarang disangkal oleh keluarga pasien.

RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYARiwayat Gangguan Psikiatri:Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya

Riwayat Gangguan Medis:Kelainan bawaan: Tidak adaInfeksi: Tidak adaTrauma: Tidak adaLainnya: Tidak ada

Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA):Keluarga pasien mengaku pasien tidak pernah menggunakkan zat psikoaktif

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADIRiwayat Prenatal dan perinatalPasien adalah anak ke-1 dari 3 bersaudara, pasien lahir normal dengan berat badan lahir normal dan sehat.

Riwayat masa kanak kanak dan remajaRiwayat masa kanak awal (0-3 tahun)Lahir normal, tumbuh kembang normal dan bermain seperti anak biasaRiwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)Ibu pasien mengaku masa kecilnya cukup menyenangkan. Pasien sering bermain bersama teman-temannya. Pasien tidak pernah mengalami hambatan dalam kehidupan sosial dan sekolahnya.Riwayat masa kanak akhir (pubertas) dan remajaPasien cukup bisa bergaul dengan teman temannya, pasien banyak memiliki teman dekat baik dulu pas SMA dan setelah kerja.Riwayat Masa DewasaRiwayat PendidikanPasien bersekolah dari SD sampai SMA, pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan tidak pernah tinggal kelas, pasien pun sering mendapat ranking di kelasnya.

Riwayat PekerjaanPasien bekerja sebagai polisi dengan gaji 3 jutaan selama 7 tahun dan pernah bertugas ke luar daerah pada tahun 2010.

Riwayat PernikahanPasien menikah pada bulan januari 2015, saat ini istrinya pasien sedang hamil, istri pasien mengaku pernikahannya sangat rukun dan tidak pernah bertengkar.Riwayat Kehidupan BeragamaPasien beragama protestan, tetapi ibu pasien mengatakan kalau pasien jarang pergi ke gereja. Riwayat Pelanggaran HukumPasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum.

Riwayat Sosial EkonomiIbu Pasien mengatakan berasal dari keluarga dengan perekonomian menengah.Riwayat KeluargaPasien merupakan anak ke-1 dari 3 bersaudara. Pasien memiliki 2 adik, laki laki dan perempuan. Hubungan pasien dengan keluarga baik tidak pernah ada masalah apapun.

GENOGRAMPenampilanSeorang laki-laki berumur 32 th, postur tubuh gemuk dan tinggi, kulit sawo matang, rambut hitam keriting pendek. Pasien berpenampilan tampak seperti usianya, saat diwawancara pasien menggunakan pakaian kaos berwarna hitam dengan celana pendek, pasien terlihat tidak memperhatikan penampilan. Pasien tampak gelisah, tampak tak acuh, dan tampak kurang sehat.

STATUS MENTALDeskripsi UmumPerilaku dan Aktivitas PsikomotorPada saat wawancara pasien duduk di depan pemeriksa bersama ibu dan istri pasien, pasien bersikap tidak kooperatif, hanya duduk, kontak mata kosong, pasien tampak tidak bersemangat dan tidak bisa menjawab pertanyaan dari dokter muda.

Sikap terhadap PemeriksaSelama wawancara pasien menunjukkan sikap tidak kooperatif dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik.PembicaraanVolume: RendahIrama: MonotonKelancaran: Artikulasi dan intonasi tidak jelasKecepatan: Lambat

C. Suasana PerasaanMood: kosong Afek: Tumpul

Gangguan PersepsiHalusinasiAuditorik: Ada, pasien masih mendengar bisikan bisikan yang memintanya untuk lari untuk melindungi dirinya.Visual: Tidak adaGustatorik: Tidak adaOlfaktorik: Tidak adaTaktil: Tidak adaIlusi : Tidak adaDepersonalisasi: Tidak ada.Derealisasi: Tidak ada.

Proses PikirArus PikirProduktivitas: tergangguKontinuitas: tergangguIsi PikirPreokupasi pikiran: Pasien merasa dalam bahaya dan ingin kabur dari bahayaWaham : Waham ParanoidWaham kejaran: AdaWaham kebesaran: AdaObsesif / kompulsif: Tidak adaFobia : Tidak adaIde bunuh diri : Tidak adaMiskin ide: Tidak ada

Kesadaran dan Kognisi

Kesadaran: ApatisOrientasiWaktu : terganggu, pasien tidak mengetahui waktu, hari, tanggal dan tahun sekarang.Tempat: terganggu, pasien tidak bisa menjawab dimana ia berada saat ini.Orang : tidak terganggu, pasien masih mengenal ibu dan istrinya.

Daya ingatJangka panjang : tidak baik, pasien tidak dapat mengingat dengan baik riwayat sekolah nya. Pasien mengingat kejadian yang terjadi di masa remaja hingga dewasa Jangka pendek : Tidak Baik, pasien tidak dapat mengingat menu makan paginya.Segera: Tidak didapatkan

Konsentrasi dan PerhatianTerganggu , pasien tidak dapat menghitung 100 - 7, dan 30 : 2. Pasien hanya diam dan tertidur lagiKemampuan membaca dan menulisTerganggu, pasien tidak dapat membaca bacaan yang diminta, dan tidak bisa menulis kata-kata yang di intruksikanKemampuan VisuospasialPasien tidak dapat berjalan dengan baik, karena mengeluh pusing dan hanya duduk di kursi roda.

Pikiran abstrakTidak baik, pasien tidak dapat menyebutkan kata kata sulit seperti Skizofrenia dengan cepat.

Kemampuan menolong diri sendiriTidak Baik, pasien tidak dapat mengurus dirinya sendiri. Pasien makan dan mandi dibantu istri dan ibunya. Daya NilaiDaya nilai sosial: Terganggu (selama wawancara pasien tidak mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar)Uji daya nilai: Terganggu

Reality Test Ability (RTA)Terganggu, karena adanya waham dan halusinasiTilikanTilikan pasien derajat 1, pasien tidak tahu dirinya sakit

Taraf Dapat DipercayaSecara keseluruhan, keterangan yang diberikan oleh pasien kurang dapat dipercaya karena pasien menjawab pertanyaan tidak kooperatif.

STATUS INTERNUSKU: TssTD: 110 / 70 mmHgN: 88 x / menitRR: 22x / menitKepala: Normocephali, rambutberwarna hitam, tidak mudah dicabutWajah: SI -/-, Ca+/+Hidung: dbnTelinga: sekret -/- PFSistem KardiovaskulerInspeksi : Iktus kordis tidak terlihatPalpasi : Iktus kordis tidak terabaPerkusi: Batas jantung dbn;Batas atas: ICS III linea parasternal sinistraBatas kanan: Linea sternalis dekstraBatas kiri: Linea midclavicularis sinistraAuskultasi: BJ I dan BJ II normal (murmur -, gallop -)Sistem PernafasaanInspeksi : Simetris dalam keadaan statis dan dinamisPalpasi: Simetris fremitus dekstra=sinistraPerkusi: Sonor pada kedua lapangan paruAuskultasi: Pernapasan vesikular pada kedua lapang paru, ronkhi -/-, wheezing -/-

Sistem MuskuloskeletalNormotonus, normotrofi, pergerakan bebas ke segala arah sesuai dengan sumbu sendi.Sistem GITInspeksi : Datar , venektasi (-)Palpasi : Supel, hepar & lien tidak teraba.Perkusi : Bunyi timpani di keempat kuadran.Auskultasi: BU (+) normalSistem Urogenital: kesan NSistem Dermatolog: ditemukan krustosa pada ekstermitas atas dan bawahKelainan khusus: Tidak ditemukanEkstremitas: Akral hangat +, krustosa +/+

STATUS NEUROLOGISMata Gerakan bola mata : Dapat bergerak kesegala arah.Bentuk pupil : Isokor, bulatRCL/RCTL : + / +Sistim motorik Tonus: NormotonusKoordinasi: baikTurgor: baikRefleks fisiologis : + / +Refleks patologis: - / -Sistim sensorik: baikSistim vegetatif: baikNervus cranial ( I s/d XII ): baikGejala rangsangan selaput otak: tidak ditemukan.Gejala peningkatan TIK: tidak ditemukan.

PEMERIKSAAN TAMBAHANTidak dilakukan pemeriksaan penunjangIKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAPasien laki-laki berusia 32 tahun, beragama protestan, suku medan, sudah menikah, pendidikan terakhir SMA. Pasien bekerja sebagai polisi. Pasien datang ke RS. Bayangkara TK.I R. Said Sukanto tanggal 28 Desember 2015 diantar oleh keluarganya karena pasien kabur dari rumah dan lari-larian di jalanan.

1. Riwayat PsikiatriBicara kacau sejak 6 hari sebelumnya dan kabur dari rumah sambil berlari-lari di jalananPasien juga merasakan pusing, mual, dan sulit tidurPasien mendengar suara-suara yang membisikan ia untuk lari karena ada bahayaPasien merasa dia mendapatkan mimpi dari Tuhan Yesus untuk menyampaikan amanah kepada Presiden negara RI yaitu Pak JokowiDeskripsi UmumPenampilan : Seorang laki-laki 32 th, berpenampilan sesuai usianya, terlihat tidak memperhatikan penampilan, tampak gelisah, tampak acuh, dan tampak kurang sehat.Perilaku dan Aktivitas Psikomotor: tidak kooperatifSikap terhadap Pemeriksa: tidak kooperatifPembicaraan: Volume rendah, irama monoton, kelancaran artikulasi dan intonasi tidak jelas dan kecepatan bicara lambatSuasana Perasaan: Mood kosong dan afek tumpulGangguan Persepsi: Halusinasi auditorik STATUS MENTALProses BerpikirArus Pikir: Produktivitasdan kontinuitas tergangguIsi Pikir: Waham Paranoid, waham kejaran, waham kebesaranKesadaran dan KognisiKesadaran: ApatisOrientasi: waktu dan tempat tergangguKemampuan Visuospasial: tergangguDaya NilaiDaya nilai sosial: TergangguUji daya nilai: TergangguReality Test Ability (RTA): TergangguTilikan: derajat 1Taraf Dapat Dipercaya : kurang dapat dipercaya karena pasien menjawab pertanyaan tidak kooperatifPada pasien ditemukan adanya psikopatologi yang menyebabkan distress dan disabilitas sehingga pasien itu dapat didiagnosis mengalami gangguan jiwa.AXIS IBerdasarkan hierarki diagnosis gangguan jiwa pada PPDGJ III, dari hasil pemeriksaan status generalis dan status neurologis ditemukan keadaan pasien yang Apatis, sehingga diagnosis Gangguan Mental Organik (F0) dapat disingkirkan. Pada anamnesis, tidak didapatkan adanya riwayat penggunaan zat psikoaktif, sehingga dapat disingkirkan diagnosis Gangguan Mental dan Perilaku akibat pengguaan Zat (F1).Pada anamnesa didapatkan adanya gejala, 2 dari 4 gejala khas psikotikAdanya waham paranoid, waham kejaran, waham kebesaranHalusinasi auditorikOnset waktu < 2 mingguSehingga dapat di diagnosis Gangguan Psikotik Akut dan Sementara (F23)FORMULASI DIAGNOSTIKDiagnostik Aksis IITidak didapatkan data yang bermakna untuk menentukan retardasi mental atau gangguan kepribadian.Diagnostik Aksis IIIPada pasien ditemukan adanya kelainan kulit berupa krustosa pada kedua lengan dan kaki.Diagnostik Aksis IVPada pasien tidak ditemukan hal yang memicu keadaan pasien.Diagnostik Aksis VPenilaian status fungsional menggunakan skala GAF (Global Assessment of Functioning), pada saat ini GAF dengan skor 60 51 yaitu gejala sedang (moderate), disabilitas sedang. Satu tahun yang lalu GAF dengan skor 90 81 yaitu gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalah harian yang biasa.

DIAGNOSIS MULTIAKSIALAksis I: F. 23 Gangguan Psikotik Akut dan SementaraAksis II: Tidak ada diagnosisAksis III: Kelainan kulit berupa krustosa pada kedua lengan dan kaki.Aksis IV: Tidak ada diagnosisAksis V: GAF scale 60 - 51

DIAGNOSIS BANDING

Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan gejala SkizofreniaGangguan Skizofrenia Paranoid TERAPIFarmakologi:Haloperidol ( Lodomer) inj 1amp/6jamDiazepam inj 1ampClozapine tab 1 x 25 mg

Psikoterapi :Memberikan pengertian kepada pasien tentang penyakitnyaMemberikan pengertian kepada keluarga pasien agar dapat memahami keadaan pasien sekarang ini dan memberikan dukunganMembantu pasien meragukan persepsinya

Keterangan :

Laki laki: Pasien:

Perempuan:Hamil :

Nikah:Satu rumah :