26
BAB II LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. T DENGAN DIAGNOSA MEDIS DEMENSIA DEPERESI DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI WISMA ABIYASA RSJ Prof. dr. SOEROJO MAGELANG A. PENGKAJIAN 1. Identitas Klien Nama : Tn. T Umur : 62 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Agama : Islam Status perkawinan : Menikah Pendidikan : Diploma Alamat : Purworejo No. RM : 122785 Tanggal masuk RS : 16 Juli 2015 Tanggal pengkajian : 5 Juli 2015 2. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn. I Alamat : Purworejo

ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

BAB II

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. T

DENGAN DIAGNOSA MEDIS DEMENSIA DEPERESI

DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI :

HALUSINASI PENDENGARAN

DI WISMA ABIYASA RSJ Prof. dr. SOEROJO MAGELANG

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Klien

Nama : Tn. T

Umur : 62 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Pendidikan : Diploma

Alamat : Purworejo

No. RM : 122785

Tanggal masuk RS : 16 Juli 2015

Tanggal pengkajian : 5 Juli 2015

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. I

Alamat : Purworejo

Hubungan dengan klien : Saudara

Page 2: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

3. Alasan Masuk

Klien dibawa ke RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang oleh saudaranya karena sering

berbicara sendiri, tertawa sendiri sejak 2 minggu yang lalu.

4. Faktor Predisposisi

a. Riwayat gangguan jiwa masa lalu

Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu tetapi tidak dirawat di RSJ,

klien hanya berobat rawat jalan.

b. Pengobatan sebelumnya

Haloperidol 2 mg 2x1

Trihexypenidil 2 mg 2x1

c. Aniaya fisik

Klien mengatakan pernah dipukul dengan besi oleh istrinya di bagian tangan kiri.

d. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien mengatakan pernah bertengkar dengan sepupunya karena berebut warisan.

Selain itu klien juga dikhianati oleh istrinya dan istrinya selalu menuntut

kemewahan terhadap klien. Klien dikucilkan, diasingkan dan tidak dianggap oleh

saudara-saudaranya.

5. Faktor Presipitasi

Putus obat ± 3 bulan yang lalu

6. Pemeriksaan Fisik

a. TTV : TD : 110/70 mmHg

Nadi : 82x/menit

RR : 20x/menit

Suhu : 36,6oC

b. Ukur : TB : 164 cm

BB : 54 kg

c. Keluhan Fisik : klien mengatakan terkadang pergelangan tangan kiri klien merasa

pegal-pegal

7. Psikososial

Page 3: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

a. Genogram

Keterangan :

: Garis hubungan : Pasien

: Laki-laki : Perempuan

: Meninggal : Berpisah/cerai

: Tinggal serumah

Klien mengatakan tinggal sendiri di rumah karena sudah berpisah dengan istri dan

anaknya. Dalam pengambilan keputusan juga klien tidak dilibatkan oleh saudara-

saudaranya.

b. Konsep Diri

1) Citra Tubuh

Klien mengatakan bersyukur terlahir normal dan klien menyukai seluruh

anggota tubuhnya terlebih mata karena dengan mata klien dapat melihat dunia

dan seisinya.

2) Identitas Diri

Klien mengatakan bernama Tn. T, usia 62 tahun, jenis kelamin laki-laki dan

sudah menikah. Pendidikan terakhir klien Diploma dan klien puas dengan

pendidikan terakhirnya.

Page 4: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

3) Peran

a) Dalam keluarga

Klien mengatakan berperan sebagai seorang ayah untuk anak

perempuannya yang tinggal terpisah dengan klien. Klien mendapat

penghasilan dari gaji pensiunannya tiap bulan.

b) Dalam masyarakat

Klien mengatakan sesekali mengikuti arisan di lingkungan sekitar tempat

tinggal klien.

c) Dalam rumah sakit

Klien ikut serta dalam kegiatan ruangan seperti menyapu, menyiapkan

peralatan makan, senam atau olah raga, mencuci piring, TAK dan lain-lain.

d) Ditempat kerja

Klien mengatakan sebelum dirawat di RSJ klien adalah seorang pensiunan.

4) Ideal Diri

a) Tentang sakitnya

Klien mengatakan ingin sembuh dari sakitnya dan pulang ke rumah.

b) Tentang masa depannya

Klien mengatakan ingin cepat pulang dan ingin bertemu dengan anaknya

serta ingin bekerja.

5) Harga Diri

Klien mengatakan merasa kurang mampu untuk menjalani hidup dengan

biaya yang kecil karena sebagian besar gaji pensiunannya dikirimkan ke

anaknya. Klien juga mengatakan malu dengan dirinya saat ini. Klien agak

sulit bergaul dengan orang lain.

c. Hubungan Sosial

1) Orang terdekat

a) Di rumah

Klien mengatakan orang yang paling dekat dan disayang adalah anak

perempuannya, namun sekarang klien telah berpisah dengan anaknya

Page 5: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

karena mengikuti ibunya. Sesekali klien saat di rumah ditengok oleh

keponakannya.

b) Di rumah sakit

Klien mengatakan dirumah sakit dekat dengan semua teman-temannya di

ruangan.

2) Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat

a) Di rumah

Klien mengatakan sesekali mengikuti arisan bapak-bapak dan ronda di

sekitar tempat tinggalnya.

b) Di rumah sakit

Klien ikut serta dalam kegiatan ruangan seperti menyapu, mencuci piring,

senam atau olah raga, TAK dan lain-lain.

3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

a) Di rumah

Pasien mengatakan sedikit mengobrol dengan tetangganya.

b) Di rumah sakit

Pasien mengatakan lebih suka duduk sendiri.

d. Spiritual

1) Nilai dan keyakinan

Klien menganggap bahwa sakit yang sedang dialami adalah ujian hidup dari

Allah SWT. Klien beragama Islam dan klien percaya kepada Allah.

2) Kegiatan ibadah

Klien mengatakan saat di rumah dan RSJ melakukan solat 5 waktu dalam

sehari. Klien terkadang terlihat menjalankan solat.

8. Status Mental

a. Penampilan

Cara berpakaian klien terlihat rapi, kancing baju dikancingkan dengan tepat,

rambut pendek.

b. Pembicaraan

Cara berbicara klien pelan, lambat dan bisa dimengerti.

Page 6: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

c. Aktivitas motorik

Pasien terlihat mondir - mandir saat di wisma. Pasien terlihat sering melamun.

d. Alam perasaan

Klien mengatakan bahagia dan sudah tidak ada perasaan marah tentang

pengalaman yang tidak menyenangkan di masa lalu.

e. Afek

Afek stabil. Klien mampu berespon sesuai dengan stimulus yang diberikan.

f. Interaksi selama wawancara

Selama wawancara klien kooperatif dan selalu ada kontak mata dengan perawat.

g. Persepsi

Pasien mengatakan mendengar suara-suara yang mengajaknya bicara, tertawa dan

menyanyi. Suara tersebut muncul kadang-kadang dan muncul pada siang dan

malam hari terlebih saaat klien sedang sendiri dan melamun. Ketika suara muncul

klien mengikuti halusinasinya dengan tampak bicara dan tertawa sendiri.

h. Proses pikir

Klien dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan perawat.

i. Isi pikir

Klien tampak cukup berobsesi untuk ingin berkumpul dengan anaknya dan

bekerja. (Obsesi).

j. Tingkat kesadaran

1) Orientasi orang : klien dapat menyebutkan nama istrinya dan anaknya.

2) Orientasi waktu : klien mampu membedakan antara waktu pagi siang dan

malam.

3) Orientasi tempat : klien mampu menyebutkan alamat tempat tinggalnya

yaitu di Jombang Purworejo.

k. Memori

1) Jangka panjang : klien mengatakan mengingat tanngal lahirnya yaitu 5

Maret 1953

2) Jangka pendek : klien mengatakan di bawa ke RSJ oleh saudaranya pada

tanggal 16 Juli 2015

3) Sesaat : ketika klien ditanya menu makan pagi , klien masih ingat

Page 7: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

dan dapat menjawab dengan tepat

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Saat diajak berbicara, pandangan mata klien menatap mata lawan bicaranya,

pembicaraan klien dapat di mengerti. Klien dapat menghitung, dibuktikan dengan

klien dapat menyebutkan jumlah saudara kandungnya beserta namanya.

m. Kemampuan penilaian

Klien terlihat melakukan aktivitas dengan bimbingan perawat, klien terlihat dapat

mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan perawat dapat dibuktikan

dengan ketika klien ditanya kegiatan apa yang akan dipilih antara menyapu dan

mencuci piring klien lebih memilih untuk mencuci piring.

n. Daya tilik diri

Klien mengakui bahwa dirinya menderita gangguan kejiwaan.

9. Kebutuhan persiapan pulang

a. Makan

Klien bisa makan secara mandiri, tidak berantakan, dapat menyiapkan peralatan

makannya sendiri, setelah makan klien membereskan peralatan makan secara

mandiri.

b. BAB / BAK

Klien dapat BAB/BAK sendiri di toilet, mampu menggunakan dan membersihkan

WC.

c. Mandi

Klien dapat mandi secara mandiri sehari 2 kali pagi dan sore.

d. Berpakaian

Klien mampu memakai baju sendiri, untuk memakai pakaian sudah ditentukan

sesuai jadwal penggunaan baju.

e. Istirahat dan tidur

Klien mengatakan kalau setelah minum obat bisa tidur nyenyak, pada siang hari

tidak dapat tidur, pada malam hari tidur dari pukul 20.00 s/d 05.00 WIB

f. Penggunaan obat

Page 8: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

Klien dapat minum obat secara mandiri dengan pengawasan dan bimbingan

perawat. Klien menggnakan obat HPD (Haloperidole) 2x2 gram, THP

(Trihexyphenidyl) 2x2 gram.

g. Aktivitas dalam ruanganan

Klien mengatakan biasanya menyapu, mencuci piring dapat dilakukan sendiri.

h. Aktivitas di luar ruangan

Klien mengatakan biasanya melakukan kegiatan diluar ruangan seperti

berolahraga / senam pagi, menyiram tanaman dan bersih-bersih lingkungan

wisma.

10. Mekanisme koping

Adaptif : klien mampu berkomunikasi dengan orang lain mampu berolahraga.

11. Masalah psikososial dan lingkungan

a. Masalah dengan lingkungan dan kelompok

Ketika di RSJ pasien tidak memiliki masalah dengan dukungan kelompok.

Di rumah klien memiliki masalah dukungan kelompok yaitu tidak dianggap oleh

saudara-saudaranya.

b. Masalah berhubungan dengan lingkungan

Klien mengatakan sesekali berkumpul dengan tetangganya.

c. Masalah dengan pendidikan

Klien mengatakan pendidikan terakhirnya adalah Diploma.

d. Masalah dengan pekerjaan

Klien mengatakan seorang pensiunan PNS.

e. Masalah dengan perumahan

Klien mengatakan tinggal sendiri.

12. Kurang pengetahuan

Klien mengatakan bahwa dia tahu apa yang dialaminya. Klien terlihat belum

mengetahui tentang penyebabnya.

13. Aspek medis

Page 9: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

a. Diagnose medis : Demensia Depresi

b. Therapy : Haloperidole 2 x 2 gr

Trihexypenidyl 2 x 2 gr

B. ANALISA DATA

NO DATA FOKUS PROBLEM

1 DS: Pasien mengatakan mendengar suara

anaknya. Suara tersebut mengajaknya

bicara, tertawa dan menyanyi. Suara

tersebut muncul kadang-kadang dan

muncul pada siang dan malam hari

terlebih saaat klien sedang sendiri dan

melamun. Ketika suara muncul klien

mengikuti halusinasinya dengan

tampak bicara dan tertawa sendiri.

DO: - Klien terlihat mondir – mandir

- Klien terlihat melamun

- Klien suka menyendiri

- Klien tampak tersenyum, bicara dan

menyanyi sendiri

- Perilaku aneh

- Klien asik dengan dunianya sendiri

- Klien bertindak sesuka hati

Gangguan persepsi

sensori: halusinasi

pendengaran

2 DS: - Klien mengatakan malu dan rendah

diri karena sebagai suami tidak dihargai

oleh istrinya.

- Klien mengatakan tidak dianggap

oleh saudar-saudaranya.

- Klien mengatakan pergelangan

tangan kirinya sudah tidak berfungsi

dengan normal saat bekerja.

Harga Diri Rendah

Page 10: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

- Klien suka merendahkan diri sendiri

bahwa dirinya tidak dapat melakukan

pekerjaan.

DO: - Jika diajak bicara klien menunduk

dan sesekali menatap lawan bicara.

- Klien jika berjalan selalu

menyembunyikan tangan kirinya.

- Klien suka menyendiri.

- Suara klien pelan dan lambat saat

bicara.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran

2. Harga diri rendah

D. RENCANA KEPERAWATAN

Dx : Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran

Tujuan : Klien mampu mengenal halusinasi,cara-cara mengontrol halusinasi dan

mengikuti program pengobatan secara optimal

Rencana tindakan pada pasien :

1. SP 1 Pasien : Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara

mengontrol halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi

dengan cara yang pertama: menghardik

a. Identifikasi halusinasi: jenis, isi, frekuesi, waktu, respon

b. Jelaskan cara menghardik halusinasi

c. Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

1) Jelaskan cara menghardik halusinasi

2) Berikan contoh memperagakan cara menghardik

3) Minta pasien untuk memperagakan ulang

Page 11: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

4) Pantau penerapan cara menghardik

d. Masukan dalam jadwal kegiatan sehari-hari

2. SP 2 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua: bercakap

cakap dengan orang lain.

a. Evaluasi kegiatan latihan menghardik. Beri pujian

b. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakpa-cakap dengan orang lain. Beri

pujian

c. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan bercakap-cakap dengan orang lain

3. SP 3 Pasien : Melatih pasien mengotrol halusinasi dengan cara ketiga: melaksanakan

aktivitas terjadwal

a. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan bercakap - cakap dengan orang lain.

Beri pujian

b. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melaksanakan aktivitas terjadwal

1) Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi

2) Diskusikan aktivitas yang biasa di lakukan pasien

3) Latih pasien melakukan aktivitas

4) Susun jadwal aktivitas yang telah di latih

5) Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, beri pujian terhadap perilaku positif

pasien

c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan aktivitas terjadwal

4. SP 4 Pasien : Melatih pasien menggunakan obat secara teratur

a. Evaluasi kegiatan latihan mneghardik, bercakap-cakap dengan orang lain dan

melakukan aktivitas terjadwal. Beri pujian

b. Latih cara mengontrol halusinasi dengan minum obat secara teratur

1) Tanyakan program pengobatan

2) Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada penderita gangguan jiwa

3) Jelaskan akibat bila tidak di gunakan sesuai program

4) Jelaskan akibat bila putus obat

Page 12: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

5) Jelaskan cara mendapatkan obat

6) Jelaskan prinsip pengobatan obat (5 benar)

7) Latih pasien minum obat

c. Masukan dalam jadwal kegiatan harian

E. IMPLEMENTASI

Tanggal/ Jam Dx Implementasi Evaluasi Paraf

12 Juli 2015

11.00

Halusinasi - Membina hubungan

saling percaya

- Mengkaji pasien

- Melakukan SP 1 Pasien

(Halusinasi)

Mengidentifikasi

jenis halusinasi

Mengidentifikasi isi

halusinasi

Mengidentifikasi

frekuensi halusinasi

Mengidentifikasi

waktu halusinasi

Mengidentifikasi

respon klien ketika

halusinasi muncul

S :

- Klien mengatakan

mendengar suara

anaknya.

- Klien mengatakan

suara yang muncul

mengajaknya bicara,

tertawa dan

menyanyi.

- Klien mengatakan

suara muncul kadang-

kadang dalam satu

hari.

- Klien mengatakan

muncul pada siang

dan malam hari saat

klien sedang sendiri

dan melamun.

Page 13: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

Menjelaskan cara

mengontrol

halusinasi:

menghardik

Menjelaskan cara

menghardik

halusinasi

Memberi contoh

cara menghardik

halusinasi

Meminta klien

untuk

memperagakan cara

menghardik.

Memberikan pujian

pada klien

Membantu klien

memasukan jadwal

kegiatan latihan

menghardik

- Klien mengatakan

ketika suara-suara

muncul klien

mengikuti suara-suara

tersebut

O :

- Klien tampak

memperhatikan

- Pandangan mata klien

sesekali mengalihkan

ke objek lain

- Klien terlihat

mencoba mengikuti

apa yang dipraktekan

oleh perawat

- Pasien terlihat

mampu

memperagakan cara

menghardik

- Pasien terlihat

tersenyum saat diberi

pujian

- Pasien terlihat

memasukan

(menuliskan) jadwal

latihan menghardik

A :

- Pasien mempu

Page 14: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

menyebutkan jenis,

isi, frekuensi, waktu

halusinasi serta

respon klien ketika

halusinasi muncul

- Pasien mampu

memperaktekan cara

menghardik

halusinasi

P :

- Motivasi pasien untuk

latihan menghardik

secara mandiri.

- Lanjutkan SP 2

pasien : melatih

bercakap –cakap

dengan orang lain.

13 Juli 2015

09.00

Halusinasi - Melakukan SP 2 pasien

- Mengevaluasi kegiatan

latihan sebelumnya :

menghardik

- Melatih pasien cara

mengontrol halusinasi

dengan bercakap-cakap

dengan orang lain

- Menjelaskan cara

mengontrol halusinasi

S :

- Pasien mengatakan

sudah berlatih

menghardik

O :

- Pasien tampak siap

untuk berlatih cara

mengontrol halusinasi

yang kedua

- Pasien tampak

memperhatikan

Page 15: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

denga bercakap-cakap

dengan orang lain

- Memberi contoh cara

bercakap-cakap dengan

orang lain

- Meminta pasien untuk

mempraktekan cara

bercakap-cakap dengan

orang lain

- Memberikan

reinfocement positif

kepada kemampuan

pasien

- Membimbing pasien

memasukan latiha

bercakap-cakap denga

orang lain ke jadwal

kegiatan harian

perawat

- Pasien terlihat diam

dan fokus

- Pasien terlihat mau

dan mampu

mempraktekan cara

bercakap-cakap

dengan orang lain

- Pasien terlihat

tersenyum

- Pasien terlihat

memasukan kedalam

jadwal kegiatan

harian

A :

- Klien mampu

mempraktekan cara

mengontrol halusinasi

dengan cara

bercakap-cakap

dengan orang lain

P :

- Motivasi klien untuk

latihan dengan

Page 16: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

menghardik dan

latihan bercakap-

cakap dengan orang

lain

- Lanjutkan SP 3

pasien latihan

mengontrol halusinasi

dengan melakukan

aktifitas terjadwal

14 Juli 2015 Halusinasi - Melakukan SP 3 pasien

- Mengevaluasi kegiatan

latihan sebelumnya :

menghardik, dan

bercakap-cakap dengan

orang lain

- Melatih pasien

mengontrol halusinasi

dengan cara ketiga :

melakukan aktifitas

terjadwal

- Menjelaskan

pentingnya aktifitas

yang teratur untuk

mencegah halusinasi

- Mendiskusikan

aktifitas yang biasa

dilakukan pasien

S :

- Pasien mengatakan

sudah latihan

menghardik dan

sudah bercakap-cakap

dengan orang lain

- Pasien mengatakan

biasanya dirumah

menyapu lantai dan

halaman.

- Pasien mengatakan

jika dirumah biasanya

menyapu lantai dan

halaman. Sedangkan

kalau di rumah sakit

biasanya menyapu,

mencuci piring,

menyiapkan peralatan

makan dan menyiram

tanaman, senam pagi

Page 17: ASKEP HALUSINASI PRESUS JIWA MAGELANG.docx

- Membimbing pasien

melakukan aktifitas

- Memasukan jadwal

kegiatan latihan

melakukan aktifitas

terjadwal

O :

- Pasein terlihat

menyapu, mencuci

piring, menyiapkan

peralatan makan dan

menyiram tanaman

serta senam pagi.

- Pasien terlihat

memasukan jadwal

kegiatan latihan

melakukan aktifitas

terjadwal

A :

- Pasien mampu

melakukan aktifitas

terjadwal masih

dengan menunggu

perintah

P :

- Anjurkan klien untuk

latihan melakukan

aktifitas terjadwal

secara mandiri