persarafan jantung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

persarafan jantung

Citation preview

syaraf jantungNodus S.A ( Nodus bang menjadi serabut purkinjesinus arterio) disebut juga nodus keith - flack, merupakan serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding atrium kanan dekat muaravena cava superior dan vena cava inferior.Serabut saraf ini merupakan cabang dari sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf vagus (saraf ke- 10)Nodus A.V (Nodus atrium ventrikel) disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan antara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel)Berkas His, terdapat pada sekat antar bilik yang bercabang-cabang menjadi serabut purkinjemekanisme aliran rangsang sehingga jantung berdenyut adalah :stimulus --> Nodus S. A ---> Berkas His ---> Serabut purkinje ---> Kontraksi bilik (ventrikel)

5. Tekanan/denyut jantungBerkaitan dengan menguncup dan mengembangnya jantung , dikenal 2 macam tekanan darah yaitu:a. SistolePeristiwa menguncupnya bilik dan darah keluar dari jantung (jantung kontraksi). Pada orang normal tekanan nya sekitar 120 mm Hgb. Diastole arahPeristiwa mengembangnya bilik jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi), pada orang normal tekanannya sekitar 80 mm HgAlat untuk mengukur tekanan darah disebut SphigmomanometerPEMBULUH DARAHMacam-macam pembuluh darah:1. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung.Terdiri dari:a. Arteri pulmonalisMerupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-parub. AortaMerupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuhPada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah

2. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung.a. Vena Pulmonalisyaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantungb. Vena cava inferiorpembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.Vena cava superiorYaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung

3. Pembuluh darah kapilerPembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan.Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses pertukaran menjadi lebih efisien.Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan sistem transport aktif.Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih efektifa. VenulePembuluh darah kapiler dari venab. ArteriolePembuluh darah kapiler dari arteri

Perbedaan antara arteri dengan venaTabel perbedaan antara arteri dan venaNoPembedaPembuluh darah arteriPembuluh darah vena

1Dinding pembuluhLebih tebalLebih tipis

2Lumen / salranSempitluas

3KatupTidak adaAda disepanjang pembuluh, berfungsi untuk mencegah terjadinya arus balik, sehingga arah aliran hanya ke satu arah

4Aliran darahMeninggalkan jantungMenuju jantung

5Tekanan darah kuatlemah

6denyutanTerasa, seirama dengan denyut jantungTidak ada

Peredarah darah tertutupPeredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.

Peredaran darah gandaSistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar melintasi jantung sebanyak dua kali.Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:1. Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru)Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.Mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kanan jantung --> Arteri pulmonalis --> paru-paru --> vena pulmonalis -- atrium kiri jantung2. Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik)merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen.

mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kiri --> aorta --> arteri superior dan inferior --> sel / jaringan tubuh --> vena cava inferior dan superior --> atrium kanan jantung

3. Sistem peredaran portalSistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrien

d. Komponen Sistem Induksi Jantung 1). Sinoatrial 2). Atrioventrikular 3). RA, LA, RV, LV d. Peace Meker ( Pusat Picu Jantung ) Fungsi utama jantung adalah memompa darh ke seluruh tubuh dimana pada saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Untuk fungsi tersebut, otot jantung mempunyai kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan listrik. Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh aktifitas listrik. Aktifitas listrik inidimulai pada nodus sinoatrial (nodus SA) yang terletak pada celah antara vena cava suiperior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel otot atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke seluruh otot ventrikel.

Jantung terletak di cavum thoracica, tepatnya di mediastinum media, posterior terhadap korpus sterni dan cartilago costa II-VI. Didalamnya, jantung dilapisi oleh pericardium yang merupakan kantung fibroserosa. Fungsinya adalah untuk membatasi pergerakan jantung dan menyediakan pelumas sehingga bagian-bagian jantung yang berbeda dapat berkontraksi. Morfologi jantung pada manusia dewasa mepunyai ukuran panjang 12 cm, lebar 8-9 cm, diameter antero-posterior 6 cm. Pada pria, jantung memiliki massa 340-380 gr dan pada wanita 230-280 gr. Jantung memiliki bagian atas yang lebar (basis jantung) yang mengarah ke bahu kanan dan bagian bawah mengerucut (apex jantung) yang mengarah ke panggul kiri. Dinding jantung terdiri dari lapisan tebal yang terdiri dari luar ke dalam yaitu epikardium, miokardium, dan endokardium. Jantung dibagi oleh septa vertical menjadi empat ruang: atrium dextra, atrium sinistra, ventrikel dextra, dan ventrikel sinistra. (Lab. Anatomi Unissula, 2009)Jantung dilengkapi dengan suatu sistem khusus untuk (1) mencetuskan impuls-impuls listrik ritmis yang menyebabkan kontraksi ritmis otot jantung, dan (2) menghantarkan impuls. Didalam atrium ada nodus sinus. Nodus Sinus (nodus sinoatrial atau sinus SA) merupakan bagian otot jantung yang khusus, kecil, tipis dan berbentuk elips, lebar 3mm, panjang 15mm, dan tebal 1mm. Nodus ini terletak di dalam dinding postero-lateral superior dari atrium kanan tepat dibawah dan sedikit lateral dari lubang vena cava superior. Serabut-serabut nodus ini hampir tidak memiliki filamen otot kontraktil dan hanya berdiameter 3-5 mikrometer. Namun serabut nodus sinus secara langsung berhubungan serabut otot atrium, sehingga setiap potensial aksi yang dimulai di nodus SA akan segera menyebar ke dinding otot atrium. Nodus atrioventrikular (Nodus AV) terletak pada dinding posterior atrium kanan, tepat dibelakang katup trikuspid. (Guyton, 2008)Eksitasi jantung normal berasal dari nodus sinus yang berfungsi sebagai pace maker tempat impuls ritmis yang normal dicetuskan; jalur internodus yang menghantarkan impuls dari nodus sinus menuju ke nodus AV; Nodus AV, tempat impuls dari atrium mengalami perlambatan sebelum masuk ke ventrikel; berkas AV, yang menghantarkan impuls dari atrium ke ventrikel, kedua cabangnya (tawara) atau (cabang-cabang berkas serabut Purkinje kiri dan kanan). eksitasi yang mencapai serabut purkinje akan diteruskan ke miokardium ventrikel. Di dalam miokardium, eksitasi menyebar dari endokardium ke epikardium dan dari apeks ke basal. (Guyton, 2008; Silbernagle, 2007)Dalam eksitasi nodus SA terdapat penundaan waktu ke nodus AV dan sistem berkas AV sekitar 0,16 detik, sebelum akhirnya sinyal eksitasi menyebabkan kontraksi otot ventrikel. Hal ini (penundaan) terjadi karena hilangnya sejumlah gap junction diantara se-sel yang saling berderet dalam jalur konduksi sehingga terdapat resistensi terhadap konduksi ion-ion yang tereksitasi dari satu serabur ke serabut lainnya. Sistem konduksi ini diatur sedemikian rupa untuk memberi waktu yang cukup bagi atrium untuk mengosongkan darah kedalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel dimulai. (Guyton, 2008)Katup Trikuspid yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan.Katup Bikuspid yang terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri.Katup Semilunar aorta dan pulmonary terletak di jalur keluar ventrikular jantung sampai ke aorta ke trunkus pulmonary (www.lindsey.com, diakses pada 20 November 2008).Fungsi dari katup atrioventrikular (katup trikuspidalis dan kaatup mitralis) adalah mencega aliran balik daraah yang berasal dari ventrikel menuju ke atrium selama fase sistolik, dan katup semilunar (katup aorta dan katup pumonalis) mencegah aliran balik darah yang berasal dari aorta dan arteri pulmonaliskembali ke ventrikel selama diastolik. Semua katup tersebut, menutup dan membuka secara pasif. Yaitu, katup-katup ini akan menutup sewaktu gradient tekan balik mendorong darah kembali ke belakang, dan katup-katup ini akan membuka bila gradient tekanan kea rah depan mendorong darah ke depan.Dengan alas an anatomi yang jelas, penutupan katup A-V yang tipis dan mirip selaput ini hamper tidak membutuhkan aliran balik darh, sedangkan katup semilunar yang jauh lebih tebal membutuhkan aliran balik yang agak kuat selama beberapa milidetik untuk menutup (Guyton & Hall :2000).Fungsi Muscularis papillaris berkontraksi, tetapi berlawanaan dengan apa yang diharapkan, muskulus papilaris ini tidak membantu menutup katup terseut. Sebaliknya, selama kontraksi ventrikel, muskulus papilllraris ini menrik daun-daun katup ke dalam, menuju kea rah ventrikel untuk menvegah agar katup tidak embonjol terlalu jauh kebelakang, kea rah atrium. Bila korda tendinea robek atau salah satu muskulus papilaris ini lumpuh, ktup akan membonjol jauh kebelakang, begitu jauh sehingga kadang-kadang terjadi kebocoran yang hebat dan mengakibatkan ketidak-mampuan jantung yang parah atau yang mematikan (www.Fungsikatup.com,diakses pada 20 November 2008).Katup aorta dan pulmonalis memiliki cara kerja yang cukup berbeda dengan katup A-V. Pertama, bila dibandingkan dengan penutupan katup A-V yang lebih lembut, tekanan yang tinggi dalam arteri pada akhir sistolik akan menyebabkan katup semilunar mengatup dengan keras sehingga timbul keadaan tertutup. Kedua, karena pembukaan yang lebih kecil, kecepatan ejeksi darah melewati katup aorta dan pulmonalis jauh jauh lebih besar daripada kecepatan ejeksi yang melewati katup A-V yang jaauh lebih besar. Juga karena penutupan dan penyemprotan yang berlangsung cepat, tetapi katup semilunaar cenderung mendapat abrasi mekanis yang lebih besar dibhandingkan dengan katup A-V, yang juga disokong oleh korda tendinea. Hal ini terlihat nyata dari keadaan anatomi katup aorta dan pumonalis, bahwa katup-katup ini dapat menyesuaikan diri dengan baik untuk dapat menahan trauma fisik tambahan ini (Guyton & Hall :2000). SIKLUS JANTUNG PADA MANUSIASiklus jantung terdiri dari tiga kejadian (Anonim. 2008. Anatomi Fisiologi Sistem Cardiovaskuler. [online]. http:// Anatomi Fisiolog Sistem CardiovaskulerFraxawants.htm).:1. Pembentukan aktivitas listrik sewaktu jantung secara otoritmis mengalami depolarisasi dan repolarisasi.2. Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan) dan diastol (relaksasi dan pengisian) berganti-ganti, yang dicetuskan oleh siklus listrik yang berirama.3. Arah aliran darah melintasi bilik-bilik jantung, yang ditentukan oleh pembukaan dan penutupan katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis.Adapun dalam melakukan satu siklus, jantung mengalami empat fase-fase (www.siklusjantung/wiki/org.com, diakses pada 20 November 2008):1. Fase pengisianFase ini dimulai pada saat tekanan atrium meningkat, sehingga darah masuk dari atrium ke ventrikel yang tekanannya lebih rendah. Katup A-V 9Katu triikuspidal dan katup mitral) terbuka pada fase ini sehingga darah bias masuk ke dalam ventrikel.2. Fase Kontraksi Isovolemik.Terjadinya peningkatan tekanan pada ventrikel yang melebihi tekanan pada atrium menyebabkan katup A-V tertutup. Penutupan katup ini mengakibatkan bunyi jantung pertama dan merupakan awal dari systole. Darah yang pada fase pertama dikirim ke ventrikel oleh atrium tidak dapat lagi kembali ke atrium karena tertutupnya katup A-V dan adanya muskulus papilaris yang berkontraksi.3. Fase EjeksiFase ini dimulai dari tekanan ventrikel yang semakin meningkat dan melebihi tekanan pada arteri aorta dan pulmonalis. Peningkatan tekanan ventrikel ini mengakibatkan terbukanyaa katup semilunar (katup aorta dan katup pulmonal) sehingga darah dapat masuk ke arteri aorta dan pulmonal,4. Fase Relaksasi IsovolimetrikKeadaan ini berlangsung ketika tekanan ventrikelmulai menurun. Penurunan ini menyebabkan tekanan pada aorta dan arteri pulmonal lebih tinggi sehingga katup aorta dan pulmonal menutup. Namun, saat ventrikel berelaksasi, tekanan aorta besar berdilatasi mendorong darah kembali ke ventrikel sbelum katup semilinar tertupu dan ini merupakan denyut jantung kedua dan merupakan awal dari diastole. PENGATURAN OLEH SISTOLE DAN DIASTOLEa. SistoleKontraksi dari serat otot jantung dalam ventrikel disebut systole. Ketika ventrikel-ventrikel berkontraksi, mereka memompa darah dari ruangan ventrikel-ventrikel hingga arteri jantung. Ventrikel kiri dikosongkan ke aorta dan ventrikel kanan ke arteri pulmonal. Peningkatan tekanan ke kontraksi vebtrikel biasanya disebut tekanan sistolik (www.Heart Physiology.com, diakses pada 20 November 2008).Selain itu, sistole adalah periode watu ketika jantung sedang berkontraksi. Periode spesifik ini terjadi ketika vebtrikel kiri dari jantung berkontraksi. Tekanan systole lebih jelas pada tekanan arteri maksimum selama kontraksi dari ventrikel kiri jantung (www.MedicineNet.com, dieakses pada 20 November 2008).b. DiastoleRelaksasi dari serat otot jantung pada ventrikel disebut diastole. Ketika vebtrikel-ventrikel relaksasi/ beristirahat, mereka membuat ruangan untuk menerima darah dari atrium. Penurunan tekanan ini untuk berelaksasi dari ventrikel-ventrikel disebut tekanan diastole (www. Heart Physiology.com, diakses pada 20 Novenber 2008). BUNYI JANTUNG ATAU SUARA JANTUNGBunyi jantung adalah bunyi yang digenerasikan oleh detakan jantung dan hasil aliran darah yang melewatinya. Ini juga disebut detak jantung. Pada auskultasi jantung, salah satu pemeriksaan digunakan sebuah stetoskop untuk mendengarkan bunyi irama jantung, dimana menghasilkan informasi yang penting tentang kondisi dari jantung (www.HeartSound.com, diakses pada 20 November 2008).Untuk orang dewasa yang sehat, terdapat dua bunyi jantung normal yang biasa digambarkan dengan bunyi lub dan dub, yang terjadi pada urutan dengan masing-masing denyut jantung. Ini adalah bunyi jantung pertama (S1) dan bunyi jantung kedua (S2). Hasil dari aliran turbulensi terhadap penutupan katup AV dan katup semilunar secara respek. Selain dari suara-suara normal ini, variasi dari bunyi-bunyi yang lain mungkin juga termasuk murmur jantung, bunyi-bunyi adenitis, dan irama gallop S3 dan S4 (www.HeartSound.com, diakses pada 20 November 2008).1. Bunyi Jantung Pertama (S1)Semula diduga bahwa penyebab dari bunyi jantung adalah benturan dari daun-daun katup secara bersama-sama sehingga menimbulkan getaran, tetapi hal ini ternyata hanya menimbulkan suara lemah, jika tidak sama sekali, akibat efek peredaman oleh darah. Ternyata, penyebab bunyi ialah getaran pada katup yang tegang segera setalah penutupan bersama dengan getaran daarah yang berdekatan, dinding jantung, dan pembuluh-pembuluh utama sekitar jantung. Jadi,dalam mencetuskan bunyi jantung pertama, kontraksi ventrikel menyebabkan aliran balik darah secara tiba-tiba yang mengenai katup A-V (katup mitral dan katup trikuspidal), sehingga katup ini mencembung kea rah atrium sampai korda tendinea secara tiba-tiba menghentikan pencembungan ini. Elastisitas dari katup yang tegang kemudian akan mendorong daarah kembali ke ventrikel-ventrikel yang bersangkutan. Peristiwa ini menyebabkan turbulensi getaran dalam darah. Getaran kemudian merambat melalui jaringan di dekatnya ke dinding dada, sehingga dapat terdengar sebagai bunyi melalui stetoskop (Guyton & Hal : 2000).2. Bunyi Jantung Kedua (S2)Bunyi ini ditimbulkan oleh penutupan katup semilunar yang berlangsung tiba-tiba. Ketika katup semilunar menutup, katup ini menonjol kea rah ventrikel dan regang elastic katup akan melentingkan darah kembali ke arteri, yang menyebabkan pantulan yang membolak-balikkan darah antara dinding arteri dan katup semilunar dan juga antara katup dan dinding ventrikel. Getaran yang terjadidi dinding arteri kemudian dihantarkan di sepanjang arteri. Bila getaran dari pembuluh atau vebtrikel mengenai dinding suara, misalnya dinding dada, getaran ini menimbulkan suara yang dapat didengar (Guyton & Hall : 2000).Bunyi jantung kedua secara normal memiliki frekuensi lebih tinggi daripada bunyi jantung pertama karena dua alas an berikut:a. Ketegangan katup semilunaris jauh lebih besar dibandingkan dengan katup A-Vb. Koefisien elastisitas arteri lebih besar sehingga menyebabkan ruang-ruang utama jantung bergetar selaama bunyi kedua, bandingkan dengan ruang ventricular yang jauh lebih longgar yang menimbulkan system getaran pada bunyi jantung pertama.3. Bunyi Jantung Ketiga (S3)Ada beberapa macam sebutan untuk bunyi jantung ketiga yaitu, protodiastolik gallop, ventricular gallop,dsb. Suara jantung ketiga biasanya pada pemuda dan beberapa atlet yang terlatih, tetapi juga kemudian muncul kembali dalam kehidupan, itu merupakan sinyal dari problem jantung seperti kegagalan ventrikel kiri seperti pada CHF. S3 juga disebabkan oleh osilasi dari darah bolak-balik dan keempat diantara dinding-dinding dari ventrikel-ventrikel diinisiasikan oleh getaran darah dari atrium. Alasan sehingga bunyi jantung ketiga tidak terjadi sampai sepertiga bagian dari diastole adalah kemungkinan karena pada awal bagian dari diastole. Ventrikel-ventrikel yang tidak diisi cukup untuk menciptakan ketegangan yang cukup untuk gema. Hal ini mungkin juga hasil dari tensing dari chordate tendineae cepat saat mengisi dan peluasan kamar jantung (www.Normal_Heart_Sound/wiki/org.com, diakses pada 20 Novemberv 2008).4. Bunyi Jantung Keempat/Bunyi Atrium (S4)Pada beberapa orang, bunyi atrium dapat terekam pada fonokardiogram, tetapi dengan stetoskop hamper tidak dapat terdengar karena frekuensinya yang rendah biasnya 20 siklus/detik atau kurang. Bunyi ini timbul pada waktu atrium berkontraksi, dan mungkin disebabkan oleh munculnya darah ke dalam vebtrikel, sehingga menimbulkan getaran seperti yang terjadi pada bunyi jantung ketiga (Guyton & Hall : 2000).TEMPAT UNTUK MELAKUKAN AUSKULTASI BUNYI JANTUNG NORMALTempat untuk mendengarkan berbagai bunyi jantung tidak tepat diatas katup yang akan didengarkan. Tempat mendengarkan bunyi katup aorta terletak diatas aorta karena penghantaran suara naik ke aorta, area pulmonal terletak diatas arteri pulmonal, area trikuspidal berada diatas ventrikel kanan, dan area mitral di atas apeks jantung, yang merupakan bagian ventrikel kiri. Yang terdekat dengan diding dada karena jantung berputar sedemikian rupa sehingga sebagaian besar ventrikel kiri terletak dibelakang ventrikel kanan. Dengan kata lain, bunyi dari katup-katup A-V dihantarkan ke dinding dada melalui ventrikel yang bersangkutan., sedangkan bunyi dari katup-katup semilunaris dihantarkan terutama sepanjang pembuluh besar yang berasal dari jantung (Zaicong Li : 2002).

Jenis otot yang dimiliki jantung mirip dengan otot lurik (seperti otot untuk menggerakkan rangka tubuh) namun memiliki sifat kerja yang sama dengan otot polos (seperti otot yang meggerakkan sistim pencernaan) yang bereaksi lambat terhadap rangsangan dan bekerja secara refleks dibawah pengaruh saraf otonom. Untuk mampu memompa darah dengan ritme yang tepat, jantung membutuhkan daya untuk bisa bergerak. Jantung tidak bergerak dengan sendirinya. Ada sesuatu yang membuatnya terus bergerak. Sumber daya gerak jantung sangat bergantung pada kemampuan kerja dari sekelompok sel yang mampu menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang cukup untuk membuatnya terus bergerak. Sel-sel ini menghasilkan impuls listrik yang kemudian diteruskan oleh sel-sel penggerak yang tersebar dipermukaan jantung dan hingga membuatnya berdenyut. Sel-sel ini disebut Sinoatrial node (SA node) yang terdapat di Atrium sebelah kanan. Selain memiliki SA node, jantung juga memiliki serabut-serabut khusus yang mendistribusikan tenaga listrik pada jantung dilakukan.

Perjalanan aliran listrik pada jantung adalah sebagai berikut :Impuls listrik meninggalkan SA node menuju Atrium kanan dan kiri. hingga kedua atrium bisa berkontraksi dalam waktu yang sama. Proses ini memakan waktu 0,4 detik. Pada saat Atrium kanan dan kiri berkontraksi, ventrikel akan terisi darah Impuls lstrik kemudian kembali mengalir ke Atrioventricular Node (AV node) yang kemudian disebarkan ke kumpulan serabut yang berada disebalah kanan dan kiri jantung sampai ke serat Purkinje yang berada di Ventrikel kanan dan kiri jantung hingga membuat kedua Ventrikel berkontraksi bersamaan.Seluruh jaringan listrik pada jantung mampu menghasilkan impuls listrik. Namun SA node memiliki kemamapuan yang paling besar. Apabila SA node gagal untuk menghasilkan impuls, maka fungsinya bisa saja digantikan oleh jaringan lainnya, meskipun impllsnya cenderung lebih rendah. Pencetus listrik pada jantung memang mampu mengakomodir kebutuhan jantung untuk mampu berkontraksi terus dalma rentang waktu yang panjang. Terdapat serabut syaraf yang mampu mengubah arus listrik yang dihasilkan serta membuat perbuahan pada kekuatan kontraksi jantung. Syaraf yang dimaksud adalah bagian dari susunan syaraf otonom.Susunan syaraf otonom sendiri terdiri dari 2 bagian : Sistim Syaraf Simpatik dan Sistim Syaraf Parasimpatik.Sistim syaraf simpatik mampu meningkatkan pacu jantung dan kekuatan kontraksi, sementara sistim syaraf simpatik berfungsi sebaliknya. Seluruh sistim produksi listrik ini bisa kita pantau dan bisa diukur. Pengukuran ini biasanya dilakukan dengan Electrocardiogram (EKG) yang menghasilkan sebuh grafik.

P wave : menunjukkan aktifitas penyebaran aliran listrik pada bagian Atrium jantung dan permulaan dari kontraksinya. QRS complex : menunjukkan aktifitas penyebaran listrik pada bagian Vebtrikel dan permulaan kontraksinya. T wave : menunjukkan fase permulaan dari bagian Ventrikel jantung.Kelainan sistim listrik dapat berbentuk detak prematur minor yang tidak membutuhkan perawatan hingga terjadi detak jantung yang terlalu lambat ataupun tidak teratiur yang membutuhkan alat pencetus listrik artifisial (buatan).(Sumber: American Heart Association/Howstussworks/Anne)