51
 EARLY TREATMENT  JURNAL R EADING MALOKL USI

perawatan awal kelas 3 maloklusi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

macam-macam kelas 3 dan perawataannya

Citation preview

PowerPoint Presentation

EARLY TREATMENTJURNAL READING MALOKLUSIKELAS IIITrue Angle Kelas III, atau mesioklusi, adalah displasia skeletal yang melibatkan hipertropi mandibula, pemendekan yang terlihat dari midface, atau kombinasi dari keduanya, disebabkan oleh morfologi skeletal dan pertumbuhan tulang

Pseudo-, atau kelas III yang nyata adalah hubungan posisional tidak normal; protraksi refleks fungsional dari mandibula.

Linguoversi simple dari satu atau lebih gigi anterior atas, adalah inklinasi axial yang abnormal tanpa adanya tampilan real kelas III . Diagnosis BandingPemeriksaan PasienTIGA JENIS KELAS III

Tiga jenis Kelas III. A, kelainan midface, B. Mandibular Prognathism, C. kelainan midface dan mandibular prognathism. Nilai menunjukan bahwa skeletal maksila serta panjang dentoalveolar dan skeletal mandibula serta panjang dentoalveolar (lihat Bab 12, Pasangan dan Analisa Profile). Nomor dalam kurung adalah umur yang sesuai dan jenis kelamin. Perbandingan angka tersebut membantu menunjukkan letak utama disproporsi. Catat perbedaan pada 3 jenis saat dibandingkan sesuai angka5Analisis SephalometriTujuan : Memisahkan pseudo dan true maloklusi kelas III Mengenali ciri- ciri morfologi yang spesifik dari displasia skeletal apapun, karena karakteristik yang berbeda menentukan strategi spesifik dan taktik pengobatan Memastikan kepentingan relatif dari skeletal dan ciri- ciri fungsional saat keduanya dikombinasikan.Pseudo kelas IIIPseudo kelas III menunjukan nilai normal pada analisis morfologi dasar, yang mungkin dilakukan dengan mengambil cephalogram lateral dengan mandibula dipotong ke posisi kontak retruded dengan gigitan lilin.

Kekurangan nilai yang sedikit pada jarak dentoalveolar maksila mungkin terlihat pada analisis profil, dan gigi seri maksila mungkin lebih tegak lurus daripada normal. Analisis vertikal akan terlihat normalKelas III skeletalKelainan MidfaceAnalisa morfologi dasar, menunjukan hubungan maksila- mandibular kelas III, nilai dasar tengkorak- maksila yang dikurangi, dan nilai normal dasar tengkorak- mandibula.

Analisis profil biasanya terlihat skeletal maksila memendek dan jarak dentoalveolar maksila

Analisis vertikal biasanya menunjukkan garis mandibula yang normal dan garis oklusal mendekati normalMandibular prognathismPasien menunjukkan hubungan maksila-mandibular kelas III, dengan dimensi dasar tengkorak- mandibula terlalu banyak baik secara horizontal maupun vertikal, dan mungkin terlihat sudut dasar tengkorak yang dikurangi

Analisis profil mengungkap rasio jarak secara signifikan kurang dari 1.0, karena baik jarak unit skeletal mandibula maupun unit dentoalveolar mandibula terlalu besar

Analisis vertikal tinggi wajah anterior biasanya terlalu besar dibandingkan dengan tinggi wajah posterior, dan tinggi wajah bagian bawah abnormal secara anterior. Beberapa pasien menunjukkan adanya kombinasi antara kelainan midface yang ringan dengan mandibular prognathism ringan, pengobatannya berbeda dari yang dibutuhkan oleh baik kelainan midface murni ataupun mandibular prognathism murni. Prognosisnya biasanya tidak seburuk mandibular prognathism yang parahKelainan midface dan mandibular prognathismStrategi Umum Pada Pengobatan Awal

Pseudo kelas III, tujuan utamanya adalah mendapatkan hubungan dental dan oklusal yang normal dengan dorongan lingkungan neuromuscular normal untuk mengembangkan kerangka kraniofasial secara normal

Kasus skeletal kelas III dengan kelainan midface membutuhkan traksi ortopedik midface untuk memajukan pertumbuhan maksila kedepan agar mencocokkan dengan mandibula yang ditempatkan lebih normal

Kasus dengan ciri- ciri kombinasi dari kelainan midface dan mandibular prognathism membutuhkan strategi yang dikombinasi pulaPertimbangan untuk Perawatan AwalProsedur perawatan ini dianjurkan melalui pengetahuan tentang pertumbuhan kraniofasial dan kemampuan yang cukup dalam memanipulasi variasi-variasi fungsi dan peralatan orthopedik.

Perawatan akhir-akhir ini lebih sukses dan memuaskan daripada sebelumnya, dan angka pasien yang memerlukan operasi orthognatik dewasa ini sudah berkurang.Pseudo-kelas IIIAwal pertumbuhan gigi, terkadang pasien dapat diobati dengan sendirinya atau dengan penempatan acrylic inclined plane pada insisif mandibula.

Inclined plane berperan sebagai perpanjangan insisal dari insisif mandibula dan berkontak dengan permukaan lingual dari gigi anterior maksila

Labial bow dapat digunakan sendiri atau digunakan bersama inclined plane.

. Tipe neuromuskular maloklusi kelas III. A, 8 tahun, perawatan dengan keseimbangan oklusal dengan sendirinya. B, Hasil yang harmonis beberapa hari kemudian. C, Posisi pasien pada saat perawatann dimulai. D, Posisi oklusal pasien pada saat biasa, memperlihatkan keadaan fungsional pada protaksi mandibula. E, Peningkatan posisi oklusal pasien setelah oklusal seimbang. F, 9 tahun setelah oklusal seimbang. Tidak ada terapi orthodontik lainnya yang dilakukan. Jadi, pasien ini memiliki masalah kelas III skeletal yang ringan, tetapi oklusal di seimbangkan dengan proses pencegahan sebelum menjadi komplikasi di waktu yang tepat12Tahap-Tahap dalam PerawatanPertama singkirkan semua gangguan pada gigi. Hal ini dapat melibatkan grinding gigi susu atau memindahkan gigi permanen yang mengganggu.

Koordinasi kurva harus dicapai secepat mungkin, supaya hubungan bukolingual dapat menghambat dan mengerut pertumbuhan rahang

Perawatan lebih sulit pada periode gigi campur daripada gigi susu, prognosis kurang baik, dan hasilnya juga tidak terlalu dramatis. Tetapi, jika kasusnya adalah murni pseudo-mesioclusion, hasilnya biasanya memuaskanDefisiensi midfaceDefisiensi midface ringan di diagnosis pada periode gigi susu atau gigi campur awal, dianjurkan untuk menggunakan Frankel Function Regulator-III.

Hasil yang mencolok dapat diperoleh dengan alat iniyang mana membuat maksila maju, memperbaiki profil skeletal, dan memiliki pengaruh pada pertumbuhan mandibulaMandibular PrognathismGraber melaporkan bahwa perawatan chin cup memanfaatkan traksi ekstraoral untuk memundurkan mandibula ke posterior, mengurangi sudut gonial, membatasi pertumbuhan vertikal condil, dan menyebabkan corpus rahang berputar sedikit searah jarum jam. Hasilnya adalah perubahan hubungan A-B dari profil skeletal, pemeliharaan sudut mandibular plane, dan perubahan pada sudut artikulasi dan pada orientasi ramus dari dasar kranial

Woodside melaporkan sukses menggunakan aktivatormenunjukkan efek yang sama secara horizontal tapi mentransfer beberapa pertumbuhan horizontal mandibular yang diharapkan pada arah vertikal

A-K, Perawatan dari defensiensi midface pada kelas II di periode gigi campur16

A-C, respon dari mandibular prognathism pada terapi chin up ekstraoral17

A-C, respon dari mandibular prognathism pada terapi chin up ekstraoral18Defisiensi pada Midface dan Mandibular PrognathismPada pasien dengan kelas III skeletal yang menunjukan kedua hal defisiensi pada midface dan mandibular prognathism biasanya tidak lebih sulit dibandingkan dengan pasien yang hanya memiliki mandibular prognathism, semenjak beberapa kemajuan dapat diperoleh pada midface dengan menggunakan terapi face mask, dan beberapa pada bagian mandibula dengan menggunakan chin cup atau terapi alat fungsional. Alat yang dikombinasikan antara traksi chin cup dan protraksi midface adalah yang sesuai untuk kasus ini.Labioversi dari Insisif Maksila (Overjet yang Berlebih) dengan Relasi Molar Kelas IKondisi ini terlihat sama pada tipe maloklusi kelas II tipe horizontal, yaitu gigi anterior pada maksila dalam keadaan labioversi; akan tetapi gigi posterior pada maksila tetap dalam keadaan kelas I.

Penyebab dari hal ini adalah kebiasaan mengisap jempol atau jari sehingga kondisi ini mungkin disertai dengan open bite dan maksila yang sempit. Hal ini juga ditemukan dengan deep overbite yang disebabkan erupsi berlebihan dari insisif mandibula DiagnosisKondisi ini harus secara hati-hati dibedakan dari maloklusi skeletal kelas II divisi 1 yang pada gigi bawah mungkin mengalami pergerakan ke depan, menyebabkan anterior berjejal dan juga menjaga relasi molar kelas IPerawatan Langkah pertama dalam perawatan adalah menghilangkan kebiasaan buruk.

Alat lain yang kadang direkomendasikan adalah oral shield, walaupun jangkauan kegunaan dari alat ini sedikit terbatas. Kegunaan dari oral shield membantu dalam membenarkan bibir yang abnormal dan kebiasaan mengisap sambil menggunakan bibir untuk bergerak secara paksa gigi anterior maksila ke arah lingual. Oral shield tidak diindikasikan sebagai perawatan untuk berbagai macam distooklusi

Alat fungsional, seperti bionator, aktivator, atau I-regulator fungsional, adalah alat yang sangat efisien untuk kasus ini selama periode gigi campur semenjak diketemukannya abnormal pada bibir dan aktivitas lidah sambil retraksi insisif maksila dan membantu menyamaratakan kurva oklusal saat gigi permanen posterior yang bererupsi

Perawatan pada maloklusi kelas III A. Dan B, sebelum perawatan. C dan D, setelah perawatan. Pasien ini diberikan perawatan alat monoblok (aktivator). (Dr. Ross O. Fisk, Departemen Ortodontik, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Toronto). E, hasil cetakan dari foto sephalometri pada pasien Kelas III sebelum dan sesudah perawatan. Diketahui penyesuaian dental dapat terjadi dengan adanya penurunan tempat yang salah pada pertumbuhan mandibula. (Catatan: kasus pada gambar E berbeda dengan gambar yang ditunjukan A-D)23

Perawatan labioversi pada maloklusi Kelas I dengan menggunakan oral shield. A, pada saat perawatan dimulai. B, setelah 3 bulan. C, setelah 6 bulan. Catatan terdapat resesi gingiva pada sekitar leher gigi cups mandibula saat meningkatnya hubungan antar insisif. Pelindung seharusnya telah dibuat ulang sehingga traumatik oklusi tidak terjadi. Pelindung itu sendiri memiliki trauma yang dapat menyebabkan lesi periodontal. D, modifikasi dari alat akrilik maksila palatal, yang dapat juga digunakan untuk masalah tersebut.24

Gigitan silang pada insisif maksila sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) perawatan. Pada saat ini, terdapat ketidakcukupan ruang untuk insisif lateral.25Crossbite anterior simpleCrossbite anterior simple adalah maloklusi gigi akibat kecenderungan axial yang tidak normal dari gigi-geligi depan maksila

DiagnosisHubungan molar harus diperhatikan secara seksama di posisi postural dan di oklusi. Jika hubungan kelas II atau kelas III terlihat di kedua posisi, maka masalahnya bukanlah Crossbite anterior simple, untuk kelas III hanyalah masalah gigi anterior rahang atas menjungkit ke lingual tanpa gangguan serius dari hubungan molar. Jika ada keraguan, maka analisis sephalometri akan diperlukan. Crossbite anterior bisa terjadi pada 1 gigi atau lebih.

Acrylic inclined plane extension dari insisal edge pada insisif mandibula, terkadang digunakan untuk perawatan lingual crossbite dari gigi depan maksila.

28Perawatan

Atas. Crossbite anterior dengan incline plane mandibula : kiri sebelum terapi ; Kanan sesudah terapi. ( Courtesy of Dr. John Mortell). Bawah. Maloklusi kelas III skeletal dengan perawatan yang sama. Perbedaan respon untuk perawatan30

A. Tipe crossbite pada beberapa gigi sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) perawatan (courtesy of Dr. Aaron Posen). B, crossbite anterior ini terlihat seperti maloklusi kelas III, tetapi sudah ada respon untuk dilakukan perawatan pada diagnosis tersebut. A dan B, sebelah kiri sebelum perawatan dan kanan setelah perawatan31Bimaxillary PrognathismBimaxillary Prognathism adalah masalah tulang dimana kedua maksila dan mandibula memiliki hubungan lebih maju dari biasanya sehubungan dengan kranium dan basis kranium.

Bimaxillary prognathism. Penilaian untuk mengukur panjang tulang dan gigi dengan analisis Enlow (lihat bagian 12). Angka sesuai dengan umur dan jenis kelamin. Contohnya adalah perempuan berumur 10 tahun, 2 bulan. Terlihat bimaxilary prognathism mirip dengan protusi dari bimaksila dentoalveolar33Bimaksila Dental protrusi ada procumbensi dari gigi pada dasar tulang dan harus dipisahkan dari Bimaxillary Prognathism.

Bisa saja ada pengaruh keluarga, seperti di Bimaxillary Prognathism, tetapi bimaksila dental protrusi juga dapat muncul dari mesial drifting dari gigi di kedua lengkung.

Kondisi ini juga ditemukan ketika gigi yang lebih besar dari normal ditemukan di penghubungan dengan normal atau lebih kecil dari basis tulang normal. Menurut beberapa sumber, bimaksila dental protrusi tidak bagus diperlakukan pada usia dini

Bimaksila Dental Protrusi. Dari analisis (lihat bagian 12) menunjukan jarak dari kedua maksila dan mandibula mendekati angka untuk laki-laki berumur 7 tahun, 2 bulan tetapi jarak tulang alveolar gigi memiliki dua deviasi standar diatas rata-rata35Open BiteAdalah kegagalan pada gigi untuk bertemu dengan pasangannya di lengkung satu lagi. Pada erupsi normal, biasanya gigi dan tulang pendukung alveolar akan berkembang hingga oklusal antagonis bertemu

Penyebab dari open bite : 1. Gangguan pada erupsi gigi dan pertumbuhan alveolar, contohya: ankilosis molar sulung; 2. Gangguan mekanik terhadap erupsi dan pertumbuhan alveolar, contohnya: kebiasaan menggigit jari; 3. Vertikal skeletal displasia. Yang terakhir, meskipun jarang terlihat, tetapi sangat berbeda dan memiliki kesulitan yang lebih kompleks

Openbite anterior37Diagnosis38

Definisi dari openbite. Kiri, hubungan insisif yang normal. Tengah, openbite tanpa overlap dari insisif secara vertikal. Kanan, terbuka39PerawatanOpen bite anterior, simplePada anak-anak pengobatannya dapat dilakukan dengan mengendalikan kebiasaan buruk menghisap jari. Alat orto dapat digunakan untuk memperbaiki hubungan overbite dan overjet nya, dan peralatan fungsi (misalnya Aktivator, Bionator, atau Frankel alat) secara khusus dapat digunakan pada awal masa gigi campurOpen bite posterior, simpleDalam pengobatan dini salah satu alat yang dapat digunakan adalah aktivator atau bionator yang memiliki lingual flensa dan palatum agar mencegah lidah memasuki ruangan di posterior open biteAdalah gejala dari berbagai displasia skeletal serius termasuk beragam morfologi seperti kelas II, vertikal tipe 1, mandibular prognathism, dan beberapa sindrom kraniofasial (misalnya sindrom Down)

Diagnosis awal sangatlah penting karena jika salah mendiagnosis maka etiologi utama tidak dihilangkan dan seiring berjalannya waktu maka akan memperparah keadaan tersebut

Hilangkan semua faktor etiologi yang mungkin ada secepatnya setelah didiagnosis

Karena kasus ini mungkin sangat sulit dan membutuhkan terapi alat berkepanjangan dan bervariasi, Kesalahan di awal pengobatan dapat menambah masalahKompleks atau skeletal open bite

Displasia pada skeletal menghasilkan openbite. Operasi dini yang dilaksanakan di kehidupan pasien tersebut memperbaiki hidung yang terbelah, disebabkan impedansi yang jauh dari normal pada nasomaksila kompleks. A. terlihat palatum yang miring keatas. (bersambung)

41

(sambungan) F, Dari tracing sefalometri pasien dengan openbite. G, Skor Z untuk analisis vertikal menunjukan tiga ukuran yang kurang dari deviasi standar diatas rata-rata dan mengindikasikan basis skeletal untuk kasus openbite. H, Posisi berlebih sebelum dan sesudah tracing menunjukan prosedur perawatan adaptasi dari dentoalveolar untuk efek penutupan pada kasus openbite42Deep Bite (overbite yang berlebihan atau vertikal overlap)Deep bite adalah gigi seri dengan labioversion mungkin tampaknya memiliki overbite normal, namun koreksi mereka dengan tip sederhana dapat menghasilkan overbite yang berlebihan

Oleh karena itu, saat ini deep bite dilihat sebagai masalah klinis dan tidak didefinisikan dalam millimeter, akan tetapi dilihat dari perubahan estetika dan fungsi di masa depan

(sambungan) B-D, crossbite. E, dimensi yang tidak harmonis dari lengkung gigi. (bersambung)

44diagnosisPada maloklusi kelas 1 kedalaman gigitan dikendalikan oleh faktor dari gigi tersebut, misalnya, panjang mahkota gigi seri dari molar pertama maksila, dan sudut antara sumbu panjang gigi insisif sentral seperti halnya sama dengan skeletal. Namun, dalam kelas 2, morfologi skeletal mendominasi gigi. Bagian bawah anterior wajah bawah berkurang, Akibatnya, pada deep bite biasanya lebih sulit untuk memperbaiki dan mempertahankan maloklusi kelas 2 daripada maloklusi kelas 1

Deep bite sederhana. A. Pioritas tracing sefalometri untuk perawatan orthodonti. B, analisis vertikal. C, Tracing sefalometri setelah perawatan. D, Skor Z analisis vertikal setelah terapi memperlihatkan tiga ukuran yang menguntungkan setelah terapi46PerawatanErupsi dari molar pertama dapat dibantu dengan menggunakan pesawat flat maxillary bite plane atau monoblokdan gigi seri akan tertekan sesuai dengan posisinya. Alat-alat tersebut dapat membantu juga, jika curve of Spee berlebihan. Alat fungsional tulang rahang, (Aktivator) secara ideal cocok untuk mengarahkan pengembangan kerangka secara vertikal dan untuk mengontrol pertumbuhan alveolar pada deep bite Kelas I serta Kelas II.. Malformasi KraniofasialMeskipun malformasi kraniofasial jarang sekali muncul, masing-masing kejadian menimbulkan masalah besar dalam manajemen klinis untuk ahli bedah dan dokter gigi orthodonti

Biasanya, kelainan malformasi kraniofasial bukan merupakan tanggung jawab dari dokter gigi keluarga, tetapi dokter gigilah yang berkewajiban untuk mengarahkan orang tua ke pusat anomali kraniofasial (kadang-kadang disebut tim cleft palate dari pusat)Disfungsi TemporomandibularKasus Kelas II, deep bite, open bite, dan asimetris adalah variasi morfologi tulang yang paling terkait dengan disfungsi sendi temporomandibular pada anak-anak Trauma pada wajah telah terbukti menjadi faktor etiologi yang signifikan dalam disfungsi temporomandibular pada anak-anak

A.Cleft Palate unilateral untuk perawatan orthodonti. B. Penempatan Friel lingual archwire. C. Hasil dari ekspansi maksila dengan menggunakan Friel lingual archwire. D. setelah memposisikan gigi dengan alat orthodonti standar, sekarang pasien siap untuk menggunakan gigi tiruan50