Upload
gregory
View
236
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas persos
Citation preview
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015
P E R A N C A N G A N S O S I A L
PROJECT DUSUN SOROPADAN, TIRTOMULYO, BANTUL,
D.I.YOGYAKARTA
YUSUF FAJAR DWIPUTRO12 01 14341
CHRISTIAN SUSANTO12 01 14361
GREGORY GIANKARLO12 01 14378
BAB I . PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
menghasilkan dan zat dioxin yang paling berbahaya. Zat Chlorine yang ada dalam plastik sangat bervariasi,jadi kalau plastic dibakar chlorine akan terlepas ke udara dan dengan cepat menyatu dengan zat lainnya dan akan menghasilkan dioxin.
Pada intinya, pembakaran sampah bukanlah hal yang baik. Sangat banyak dampak negatif yang diakibatkan, bahkan seperti yang sudah dibahas dampak satu jenis gas emisi saja sudah sangat banyak dan berpengaruh, belum lagi dampak dari zat zat lain yang terkandung dari gas emisinya. Dampak yang terjadi tidak hanya pada aspek kesehatan, namun sampai ke tahapan makro yaitu perkembangan suatu desa walaupun terjadi dalam jangka panjang dan tidak langsung.
Hal ini terjadi pada Desa Tirtomulyo terutama D u s u n S o r o p a d a n d i m a n a k e a d a a n n y a a m a t memprihatinkan. Tidak tersedianya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) membuat kebiasan buruk dengan membakar sampah di pekarangan rumah. Hal ini sudah melekat pada masyarakat Soropadan sejak lama, mereka sudah terbiasa dan sama sekali tidak menyadari bahaya yang ada. Tambah menyedihkannya lagi karena mereka sudah nyaman dengan keadaan mereka saat ini, tidak ingin untuk berkembang menjadi lebih baik. Hal ini yang juga perlu diperbaiki. Walaupun dilihat seperti suatu hal yang sepele, namun dampak yang ada dibelakangnya sangat besar, bahkan saat ini pun mereka sudah terkena sebagian dampaknya.
ada umumnya keadaan lingkungan pedesaan identik dengan bentangan sawah yang luas Pdan pemandangan alam nan hijau dengan
udara yang sejuk dan segar. Hal ini lah yang menggambarkan ciri khas suatu desa. Seiring dengan perkembangan zaman dan pertambahan penduduk, hal - hal seperti ini sudah mulai berkurang untuk dilihat dan dinikmati. Lingkungan yang hijau dan indah sudah jarang terlihat akibat pertambahan penduduk yang memakan lahan hijau hal tersebut berpengaruh juga terhadap kualitas udara pedesaan yang dahulu sejuk dan segar.
Kualitas udara pedesaan saat ini semakin menurun seiring dengan bertambahnya laju pertumbuhan ekonomi dan tingginya tingkat urbanisasi. Hal ini diperparah dengan adanya budaya yang telah melekat pada masyarakat, yaitu budaya membakar sampah sebagai akibat kurang memadainya pelayanan kebersihan dari pemerintah. Pengolahan sampah dengan cara pembakaran merupakan salah satu alternatif pemilihan metode pengelolaan sampah padat rumah tangga. Salah satunya terjadi akibat tidak tersedianya lahan pembuangan sampah . Sistem ini mempunyai keunggulan yaitu mampu mengurangi volume sampah yang besar (90%) dengan waktu yang relatif singkat, dapat mendetoksifikasi bahan pathogen hampir 100%. Kekurangan sistem ini adalah dampak emisi gas buang dan sisa pembakaran yang dianggap sebagai bahan buangan berbahaya .
Salah satu gas emisi berbahaya yang dihasilkan disebut dioxin.Dioxin adalah salah satu zat beracun,zat kimia yang terbentuk dari hasil pembakaran sampah komersial atau sampah dari rumah tangga. Salah satunya pembakaran PVC plastic yang mengandung chlorine akan
PERMASALAHAN
RUMUSAN MASALAH
Ÿ Mengindentifikasi potensi dan masalah yang ada untuk meningkatkan kehidupan masyarakat pada Desa Tirtomulyo terutama Dusun Soropadan.
Ÿ Mengindentifikasi penyebab pembakaran sampah yang terjadi pada masyarakat pada Desa Tirtomulyo terutama Dusun Soropadan
RUMUSAN PERMASALAHANŸ Apa yang menjadi penyebab warga di Desa
Tirtomulyo melakukan pembakaran sampah dipekarangan rumahnya?
Ÿ Bagaimana konsep yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan pada Desa Tirtomulyo terutama Dusun Soropadan?
SASARAN DAN RUANG LINGKUP
ntuk memperbaiki keadaan Desa Tirtomulyo dan D u s u n S o r o p a d a n d a n Umeningkatkan keadaan ekonomi Desa
Tirtomulyo dan Dusun Soropadan
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015
TUJUAN
asaran dari penulisan ini yaitu masyarakat umum dan warga Dusun Soropadan. Penulisan ini Smembahas tentang permasalahan sosial yang
terjadi di Desa Soropadan, Tirtomulyo, Bantul, D.I.Yogyakarta. Permasalahan di bahas dalam cakupan aspek kesehatan, sosial, budaya, ekonomi. Ber-hasil akhirkan solusi yang diharapkan dapat membantu kemajuan Dusun Soropadan dan sekitarnya.
P E R A N C A N G A N S O S I A L
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015BAB II. TINJAUAN WILAYAH
1. Luas dan Batas Wilayah
UMUM
2. Kondisi Geografis
DATA DESA TIRTOMULYO
Lokasi Desa Tirtomulyo, Bantul, D.I.Yogyakarta
Luas Desa / Kelurahan : 418.870 Ha
Batas Wilayah :
1. Sebelah Utara : Desa Sidomulyo
2. Sebelah Selatan : Desa Tirtosari
3. Sebelah Barat : Desa Srigading, Murtigading, Caturharjo
4. Sebelah Timur Desa Donotirto
A. Ketinggian Tanah dari Permukaan Laut :
12 M
B. Banyaknya Curah Hujan : - mm/thn
C. Tofografi (daratan rendah,tinggi,pantai) :
Dataran Rendah
D. Suhu Rata - Rata : -
Luas dusun di Desa Tirtomulyo :1. Dusun Plesan : 35,3905 Ha 2. Dusun Palihan : 3. Dusun Karen : 35,9360 Ha 4. Dusun Gondangan : 25,4150 Ha5. Dusun Kergan : 22,8060 Ha6. Dusun Karangweru : 37,8805 Ha7. Dusun Bracan : 25,3635 Ha8. Dusun Tokolan : 21,4405 Ha9. Dusun Tluren : 27,9130 Ha10. Dusun Gaten : 25,5245 Ha11. Dusun Jebugan : 26,9515 Ha12. Dusun Jetis : 27,6065 Ha13. Dusun Genting : 23,6200 Ha 14. Dusun Soropadan : 31,1840 Ha15. Dusun Punduhan : 19,5350 Ha
P E R A N C A N G A N S O S I A L
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015BAB II. TINJAUAN WILAYAH
1. 00 - 03 Tahun : 170 orang
2. 04 - 06 Tahun : 213 orang
3. 07 - 12 Tahun : 306 orang
4. 13 - 15 Tahun : 379 orang
5. 16 - 18 Tahun : 511 orang
6. 19 - Ke atas : 251 orang
3. Kelompok Pendidikan
1. 10 - 14 Tahun : 325 orang
2. 15 - 19 Tahun : 266 orang
3. 20 - 26 Tahun : 825 orang
4. 27 - 40 Tahun : 1512 orang
5. 41 - 56 Tahun : 1247 orang
6. 57 - Ke atas : 650 orang
4. Kelompok Tenaga Kerja
1. Jumlah Penduduk Menurut :
A. Jenis Kelamin :
1. Laki - Laki : 3664 orang
2. Perempuan : 3978 orang
Jumlah : 7642 orang
B. Kepala Keluarga : 2651 orang
C. Kewarganegaraan :
1. WNI : Laki - Laki : 3664 orang
Perempuan : 3978 orang
Jumlah : 7642 orang
5.Kependudukan
1. Taman Kanak - Kanak : 81 orang
2. Sekolah Dasar : 75 orang
3. SMP / SLTP : 166 orang
4. SMA / SLTA : 289 orang
5. Akademi / D1-D3 : 25 orang
6. Sarjana / S1-S3 : 30 orang
6. Lulusan Pendidikan Umum :
1. Pondok Pesantren : 11 orang
2. Madrasah : 16 orang
3. Pendidikan Keagamaan : 4 orang
4. Sekolah Luar Biasa : 10 orang
5. Kursus Keterampilan : 5 orang
7. Lulusan Pendidikan Khusus :
A. Kayawan :
1. Pegawai Negri Sipil : 252 Orang
2. Abri : 53 orang
3. Swasta : 312 orang
B. Wiraswasta / Pedagang : 321 orang
C. Tani : 2471 orang
D. Pertukangan : 230 orang
E. Buruh Tani : 2203 orang
F. Pensiunan : 129 orang
G. Pemulung : - orang
I. Jasa : 18 orang
8. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian :
P E R A N C A N G A N S O S I A L
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015BAB II. TINJAUAN WILAYAH
1. Taman :
a. Luas Taman : - Ha
b. Banyaknya Taman : - Buah
c. Jalur Hijau : - Ha
2. Kebersihan :
a. Lokasi pembuangan sampah sementara :
- Buah
b. Lokasi pembuangan sampah akhir : - Ha
c. Volume sampah : - M3
d. Sarana Angkut Sampah : - Unit
e. Personil kebersihan : - Orang
f. Sanitasi saluran got : - Meter
9.Pertamanan dan Lingkungan Hidup :
1. Besar : - unit
2. Sedang : 1 unit
3. Kecil : 13 unit
4. Rumah Tangga : - unit
10.Industri
- Dokter Umum : 1 orang
- Dokter Gigi : 1 orang
- Dokter Mata : - orang
- Dokter THT : - orang
- Dokter Kulit : - orang
- Dokter Jiwa : - orang
- Dokter Hewan : - orang
11.Praktek Dokter
a. Rumah Sakit Umum Pemerintah : - buah
b. Rumah Sakit Umum Swasta : - buah
c. Rumah Sakit Kusta : - buah
d. Rumah Sakit Mata : - buah
e. RumahSakit Jiwa : - buah
f. Sanatorium : - buah
g. Rumah Sakit Jantung : - buah
h. Rumah Sakit Berasalin : - buah
i. Poliklinik Masyarakat : - buah
j. Laboratorium : - buah
k. Apotik / Depot Obat 1 buah
12.Kesehatan :
Letak Dusun Soropadan, Tirtomulyo, Bantul, D.I.Yogyakarta
Letak Dusun Soropadan pada peta Desa Tirtomulyo.Luas wilayah dusun soropadan Luas area permukiman : 8.5185 HaLuas area persawahan : 22.6655 Ha
Tirtomulyo adalah desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa YogyakartaLuas desa tirtomulyo: 418.330.000Terdiri dari 15 dusun.
P E R A N C A N G A N S O S I A L
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015BAB II. TINJAUAN WILAYAH
IDENTITAS DUSUN SOROPADAN
1 Luas Wilayah 31.184 Ha
2 Luas Permukiman 8.5185 Ha
3 Karakteristik Permukiman Pola memusat linier, permukiman pada desa Tirtomulyo terpusat pada beberapa
area dengan susunan linear.
4 Jumlah/Kepadatan Penduduk 703 jiwa/ rata-rata per wilayah dusun ( Perempuan : 308 Jiwa ; Laki – Laki : 395
Jiwa)à sedang 50-100jiwa/Ha
5 Kepadatan Bangunan Kepadatan terkonsentrasi pada jalur akses transportasi di luar area persawahan.
6 Bangunan Perumahan Terdapat 2 rumah non permanen
7 Ruang Terbuka Hijau • Ruang terbuka berada pada lapangan taman kanak – kanak.
• 2 buah makam.
• Pekarangan rumah.
8 Jalan Kondisi baik, sebagian besar perkerasan aspal beton (hotmix), aspal biasa.
Jenis jalan : kabupaten, desa dan lingkungan
9 Air Bersih 180 KK (Sumur Gali)
10 Drainase Saluran drainase tanah, beton terbuka, beton tertutup dan bata terbuka
11 Sanitasi/Limbah 180KK (MCK Pribadi)
Pengolahan limbah sederhana dengan septic tank dan resapan konvensional
12 Sampah Pengolahan sampah konvensional dengan ditimbun & dibakar disekitar
pekarangan rumah.
13 Sosial Hubungan antar anggota masyarakat berjalan dengan normal. Interaksi yang
terjalin antar individu menunjukkan adanya nilai kerukunan, dan adanya kerja
sama antar warga
14 Budaya Masih melestariksn kebudayaan leluhur, yakni budaya kejawen .
15 Ekonomi Masyarakat petani , baik pemilik lahan maupun buruh tani ; Buruh Bangunan ;
Pedagang ; Jasa ; Pegawai Negeri (Sipil / TNI) ; Pensiunan.
Terdapat 1 unit TK-Paud di Dusun Soropadan
Jalan di Dusun Soropadan
P E R A N C A N G A N S O S I A L
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015
KAJIAN TEORI
TERKAIT BAHAYA PEMBAKARAN SAMPAH RUMAH TANGGA
embakaran di udara terbuka akan menghasilkan gas – gas berbahaya yang Pmemiliki faktor emisi berbeda - beda.
Salah satu gas emisi berbahaya yang dihasilkan disebut dioxin.
Dioxin adalah salah satu zat beracun,zat kimia yang terbentuk dari hasil pembakaran sampah komersial atau sampah dari rumah tangga. Salah satunya pembakaran PVC plastic yang mengandung chlorine akan menghasilkan dan zat dioxin yang paling berbahaya. Zat Chlorine yang ada dalam plastik sangat bervariasi,jadi kalau plastic dibakar chlorine akan terlepas ke udara dan dengan cepat menyatu dengan zat lainnya dan akan menghasilkan dioxin.
Dioxin dapat bertahan lama,mereka tidak mudah hilang atau hancur di lingkungan,di Amerika dioxin sedang dibahas dari saat pertama kali zat ini ditemukan sampai saat ini.Walau semua penghasil dioxin bias dihentikan,dioxin yang sudah di hasilkan dahulu akan tetap ada di lingkungan kita untuk beberapa tahun ke depan. Karena dioxin tidak bias mengurai dioxin tertimbun dalam makhluk hidup(di lingkungan atau di tubuh kita).Ini artinya tubuh kita menyerap dan menyimpan dioxin. Dengan berjalannya waktu ini akan berpengaruh pada kesehatan kita.
Ilmuwan telah membuktikan bahwa kedapatan mengandung zat dioxin akan menyebabkan masalah kesehatan. Beberapa jenis dioxin diketahui bias mematikan pada tingkatan rendah : sepersejuta dari satu gram bias membunuh binatang kecil ( kelinci), setelah terinfeksi dengan wabah tersebut binatang bias mati.
dalam waktu 2 sampai 6 mimggu. Sistem imunisasi (pada manusia) juga bias rusak terutama pada anak-anak. Di tingkatan tinggi efek yang cepat yang ditimbulkan termasuk wabah " chloracne" (jerawat) penyakit kulit yang cukup keras dengan bintik seperti luka yang terjadi terutama pada wajah dan tubuh bagian atas , pada kulit lainnya, perubahan warna kulit, bulu pada tubuh yang berlebihan, dan kerusakan organ tubuh lainnya seperti,ginjal dan saluran pencernaan.
Masalah kesehatan terbesar yang dapat disebabkan oleh dioksin adalah menyebaban kanker pada ornag dewasa. Pekerja yang membakar sampah terkena dioksin dalam tingkat tinggi di tempat mereka bekerja selama bertahun tahun mempunyai resiko tinggi terkena kanker. Tetapi masalahnya kanker yang disebabkan oleh dioksin ini baru akan muncul setelah 20 tahun.
Dioxin juga terdapat dalam tali plasenta, sekalipun dalam jumlah yang kecil selama masa kehamilan menyebabkan atau menimbulkan efek seperti keguguran, kemandulan, dan juga kelahiran cacat seperti cacat pada anggota tubuh, kerusakan saraf dan perubahan pada system kekebalan tubuh.
Anak dari seorang ibu jepang atau Taiwan yang mengkonsumsi minyak goring yang telah terkontaminasi oleh zat dioxin mengalami kerusakan fisik saat lahir dan menunjukan kepintaran yang memprihatinkan pada saat belajar nanti. Menghindari makanan yang mengandung partikel dioksin tidaklah begitu membantu karena sekali dioksin ada pada ekosistem mereka akan berada dimana-mana.
BAB III. ANALISIS MASALAH
TERKAIT JENIS SAMPAH, SERTA STANDAR PELAYANAN MINIMAL SAMPAH
Berdasakan standar pelayanan minimal tentang persampahan adalah sebagai berikut Ÿ Tersedianya TPS Ÿ Tersedianya TPST (
Ÿ
sampah ke media lingkungan )Ÿ Tersedianya alat transportasi untuk mengangkut
sampah
tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir)Tersedianya TPA ( untuk memroses dan mengembalikan
Sampah Organikerdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang berasal dari Talam atau dihasilkan dari kegiatan
pertanian, perikanan, rumah tangga atauyang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalamproses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
Sampah Anorganik (Non-organik)Berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikanoleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan melalui proses yang cukup lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol kaca, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
P E R A N C A N G A N S O S I A L
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015
MASALAH YANG ADA
ada Desa Soropadan, masyarakat yang ada saat ini sduah merasa nyaman dengan Pkehidupan mereka,bahkan tidak ada
kesadaran atau keinginan untuk menjadi lebih baik lagi. Masyarakat Desa Soropadan tergolong masyarakat yang pola hidupnya Patternalisasi. Pola hidup mereka terbentuk dari pola hidup masyarakat yang sudah ada sebelumnyau, mereka hanya mengikuti pola yang sudah ada. Walaupun sesungguhnya pola hidup mereka tidak seluruhnya baik, ada kemungkinan mereka tidak melihat bagian buruknya atau malah mereka melihat bagian buruk itu namun mereka tidak menghiraukannya atau bahkan mereka tidak terganggu dan sudah terbiasa. Salah satu hal yang tidak baik dari pola hidup mereka yaitu dibakarnya limbah rumah tangga mereka. Limbah rumah tangga dan toko toko tidak hanya berupa golongan organik seperti daun daun, namun juga tidak sedikit ditemukannya limbah seperti plastik plastik dan kaleng. Secara umum masyarakat seharusnya mengetahui bahwa sampah yang dibakar akan menghasilkan dampak yang buruk. Namun, kembali lagi masyarakat Desa Soropadan tidak menghiraukan atau tidak tahu akan bahaya tersebut.
Masalah --> Kelemahan :Kesadaran akan peningkatan kualitas
hidup. --> Hambatan : Tingkat kecerdasan yang sedikit
menghambat dan pola hidup Patternalistik
BAB III. ANALISIS MASALAH
POTENSI
esa Soropadan terletak di ....... yang mana merupakan Desa yang terletak di jalur Dakses menuju Wisata Pantai Selatan
Yogyakarta. Letak Desa Soropadan ini sebenarnya dapat
menjadi potensi yang nantinya diharapkan bisa membantu kemajuan kehidupan Desa. Namun keadaan saat ini, mereka kurang bisa melihat potensi tersebut yang mana kaibatnya mereka kurang bisa memanfaatkannya. Kembali lagi, ini diakibatkan pola hidup mereka yang Patternalisasi dan sudah nyaman tadi.
MELIHAT MASALAH STRATEGIS
ilihat dari keadaan Desa Soropadan saat ini, terdapat cukup banyak aspek yang Dperlu diperbaiki dan hasil yang belum
didapatkan, Dari melihat aspek yang ada dan agar bisa mengkaitkan satu sama lain, memperbaiki pola hidup mereka sekaligus memajukan kehidupan masyarakat dan desa dalam jangka panjang, jadi kami mengambil masalah Pembakaran Samaph untuk diperbaiki. Diasumsikan hasilnya akan sangat berguna bagi kemajuan desa dalam jangka panjang.
KERANGKA PIKIR
EKONOMI PERBAIKAN
POTENSI JALUR WISATA PANTAI(dagang, penginapan, makan)
MODAL
PERMASALAHAN SAMPAH(DIBAKAR)
DAMPAK NEGATIF- Aspek kesehatan- Aspek ekonomi- Rusaknya lingkungan- Penurunan kecerdasan masyarakat --> Penurunan kualitas desa
PEMBAKARAN SAMPAH
PENGELOLAAN SAMPAH- Peningkatan Kesehatan
- Peningkatan kecerdasan masyarakat- Peningkatan kualitas desa
- Peningkatan aspek ekonomi
PERMASALAHAN TERSELESAIKAN
KEMAJUAN DESA JANGKA PANJANG
Foto sampah yang masih tersisa di lubang pembakaran sampah
CARANYA ???- BANK SAMPAH
- KERAJINAN-KOMPOS
P E R A N C A N G A N S O S I A L
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015BAB IV. KONSEP PENYELESAIAN MASALAH
RENCANA STRATEGIS
ampah tidak pernah hilang keberadaannya. Setiap harinya selalu saja bertambah volume Ssampah yang ada. Keberadaan sampah
memang tidak bisa dihindari, namun bisa dikurangi dan juga dikendalikan. Dengan mengurangi 10% sampah, kita bisa mengurangi sekitar 544 kg karbon dioksida. Dengan mendaur ulang setengah dari sampah rumah tangga, kita bisa mengurangi sekitar 1088 kg karbon dioksida per tahun
Gunakan bahan-bahan yang bisa didaur ulang, minimalkan penggunaan produk kemasan plastik, stereoform atau kaleng untuk kebutuhan rumah tangga.Sumber produksi sampah yang paling besar jumlahnya adalah sampah rumah tangga. untuk itu secara sederhana pengolahan sampah dapat dilakukan dengan memilah sampah organik dan anorganik yang bisa dilakukan di skala rumah tangga maupun komunal di tingkat lingkungan. Peran serta masyarakat sangat penting artinya bagi peningkatkan efisiensi pengelolaan persampahan.
Dalam pengelolaan sampah, yang lebih banyak dilakukan adalah bagaimana kita memilah-milah mana sampah yang masih bisa digunakan kembali, mana sampah yang bisa dijadikan kompos, mana sampah yang bisa dijual.
TERKAIT BAHAYA PENUMPUKAN SAMPAH
ahaya sampah kalau dibiarkan menumpuk di satu tempat:B
- Menimbulkan pencemaran, yaitu pencemaran tanah yang sangat mengganggu lahan pertanian, karena akan membawa sifat tanah tidak produktif.
- Menimbulkan pencemaran air, jika sampah tersebut terbawa air, yang membawa akibat pendangkalan daerah aliran seperti sungai. Hal ini juga berimplikasi pada turunnya produktivitas ikan, karena akan terjadi dekomposisi yang mengurangi jumlah oksigen dalam air.
- Menimbulkan bau yang tidak sedap.- Tumpukan sampah juga menjadi sarang binatang
yang merupakan sumber penyakit.- Mengganggu keindahan.
Untuk itu meminimalisir sampah dengan kegiatanpengelolaan sampah mandiri merupakan alternatifuntuk mengantisipasi hal tersebut.
PENGANTAR
PRINSIP PENGELOLAAN SAMPAH (3R)
erdapat berbagai banyak cara dalam mengolah sampah rumah tangga, dan Tdidalam semua cara itu terdapat suatu
konsep yang disebut 3R; Reduce, Reuse, Recycling (Mengurangi, Menggunakan ulang, dan mengolah kembali). Konsep ini terlihat biasa namun memiliki dampak yang sangat besar.
KAJIAN TEORI
nti atau tujuan dari rencana yang akan dibuat yaitu menambah taraf hidup masyarakat Dusun ISoropadan dengan cara mengurangi dan
m e n g h i l a n g k a n b u d a y a p e m b a k a r a n s a m p a h . Menghilangkan budaya pembakaran sampah dinilai dapat mengurangi beberapa aspek yang buruk dan dapat ikut serta memajukan desa.
Pembakaran sampah menimbulkan banyak dampak negatif yang tidak disadari dapat menghambat kemajuan
desa. Dilihat dari dampak satu jenis gas emisi buangnya yang disebut dioxin, jenis gas emisi ini menimbulkan berbagai macam dampak kesehatan yang buruk, seperti rusaknya sistem imun, kerusakan organ, kanker, keguguran dan kemandulan, cacat lahir dan penurunan tingkat kecerdasan, bahkan dapat menimbulkan kematian.
Satu jenis gas emisi ini saja sudah menimbulkan banyak dampak buruknya. Semisal jika dibahas lebih lanjut, dikatakan bahwa gas dioxin dapat menurunkan tingkat kecerdasan. Masyarakat yang tergolong tingkat kecerdasannya rendah cenderung susah untuk mendapatkan kesuksessan secara materi. Namun seseorang dengan tingkat kecerdasan yang tinggi memiliki prosentase sukses yang lebih besar. Apabila warga Dusun Soropadan memiliki rata rata kecerdasan yang tinggi maka ia dapat ikut memajukan desanya, ia dapat bekerja di luar desa lalu memperoleh hasil yang banyak dan kembali lagi ke desa dengan membawa hasil kerjanya. Otomatis materi yang berputar didalam desa bertambah.
Dari ulasan diatas dapat diketahui bahwa pengurangan budaya membakar sampah akan dapat membantu memajukan ekonomi dan kesehatan desa. Belum lagi jika ditambah dengan usaha pengelolaan sampah seperti bank sampah, kompos, kerajinan, biopori yang pastinya juga dapat membantu kesehatan warga dan juga lingkungan desa yang mana sebagian besar tanah desa berupa lahan tani. Jika dilihat dari aspek ekonomi, apabila kedua hal diatas dilakukan yaitu pengurangan budaya membakar sampah dan juga pengelolaan sampah, tentu akan menghasilkan hasil yang berlipat lipat.
P E R A N C A N G A N S O S I A L
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015BAB IV. KONSEP PENYELESAIAN MASALAH
PROGRAM KERJA
da beberapa program kerja yang akan dilakukan, yaitu:A
- Penyuluhan akan bahaya membakar sampah
- Megelola sampah, dengan cara- Bank Sampah- Kompos- Kerajinan.
- Mengurangi gas Dioxin
PROGRAM KERJAII. MENGURANGI GAS DIOXIN
engumpulkan seluruh warga dalam satu r u a n g a n u n t u k d i l a k u k a n n y a Mpenyuluhan. Penyuluhan dilakukan
bersifat edukatif agar warga dapat dengan mudah memahami dan mengerti apa sebenarnya dampak buruk yang dihasilkan dari budaya membakar sampah. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan kesadaraan bagi warga Dusun Soropadan apa bahaya dari membakar sampah, dan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh dari mengolah sampah rumah tangga mereka.
BANK SAMPAH HADIR SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI
PERMASALAHAN SAMPAH
ara terbaik untuk memecahkan masalah ini adalah memberikan pendidikan kepada Cmasyarakat tentang bagaimana agar mereka
tidak memproduksi dioksin.Dengan cara :
1. Membentuk kelompok untuk membersihkan dioksin dari daerah mereka. Membuat daftar nama untuk orang yang berkepentingan , menjelaskan masalahnya kepada mereka dan meminta dukungan dari pemerintah setempat seperti kepala desa.
2. Mengajari kelompok tentang dioksin dan pembakaran sampah, memberikan satu copy informasi kepada mereka dan menjelaskan kepada mereka apa resikonya dan juga menjelaskan bahwa kitalah yang bertanggungjawab atas adanya dioksin. Memberitahu mereka berhenti memproduksi dioksin.
3. Membuat pertemuan rutin dan memastikan mereka mengerti dengan apa yang harus mereka lakukan. Semuanya harus mengerti bahwa ini memerlukan komitmen yang besar dan perlu dukungan yang aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
4. Memberitahukan pada setiap orang di desa, sebarkan pesan tentang dioksin. Pastikan semua petani di desa mengerti, mereka harus tetap menjaga desa agar tetap aman.
5. Membuat target tanggal dan waktu dimana seluruh masyarakat harus tahu tentang masalah ini dan apa yang harus dilakukan.
6. Memberitahukan, kalau mereka melihat orang yang membakar sampah tolong hentikan mereka dan ingatkan mereka tentang resikonya terhadap kesehatan mereka.
7. Menguatkan tekad mereka bahwa ini adalah pekerjaan yang besar dan panjang dimulai dengan langkah kecil. Buat mereka ingat akan apa yang akan didapatkan apabila bisa mengurangi dioksin. Mengurangi kanker mengurangi penyakit.
PROGRAM KERJAI. PENYULUHAN
PROGRAM KERJAIII. MENGELOLA SAMPAH
A. BANK SAMPAH
ankB1. Salah satu sarana menyimpan dan mengambil uang
bagi para nasabah2. Terdapat karyawan : Direktur, Wakil Direktur,
Teller, Customer Service, Satpam3. Lingkungan fisik bangunan serta ruang kerja bersih,
rapi4. Sistem pelayanan sangat sederhana, dan
mengutamakan kepuasan pelanggan (bermaknapositif)
KONSEP DASAR BANK SAMPAH (5M)1. Mengurangi sampah2. Memilah sampah3. Memanfaatkan sampah4. Mendaurulang sampah5. Menabung sampah
Komponen Bank Sampah :1. Penabung : Masyarakat penghasil sampah2. Pengelola : Direktur, wakil direktur, teller.3. Pembeli sampah: rosok, pengepul
Cara Mendirikan Bank Sampah1. Melakukan sosialisasi berdirinya bank sampah2. Membentuk pengelola bank sampah3. Melatih pengelola bank sampah
P E R A N C A N G A N S O S I A L
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015BAB IV. KONSEP PENYELESAIAN MASALAH
4. Menyiapkan kelengkapan bank sampah5. Mencari pembeli sampah (rosok/pengepul)6. Mempromosikan berdirinya bank sampah7. Melakukan pelayanan tabungan sampah sampah8. Melakukan MONEV (monitoring dan evaluasi)
Instrumen Bank Sampah1. Buku Rekening Tabungan Sampah2. Slip Setoran3. Timbangan4. Label Tabungan Sampah5. Buku Induk Tabungan Sampah
Cara Menabung:1.Secara Individual (Penabung datang ke bank sampah)2.Secara komunal (petugas bank sampah mendatangi TPS ).
Teller Bank Sampah :1. Menimbang sampah (kg)2. Menentukan jenis sampah3. Menulis dalam slip setoran tabungan sampah (no.
rekening, nama penabung, hari, tgl, alamat)4. Melabeli jenis sampah yang ditabung (nama, alamat,
tanggal, jenis, berat)5. Memasukkan ke loker bank sampah6. Mengkomunikasikan ke pembeli sampah7. Memasukkan hasil tabungan sampah ke rekening
penabung
Ketentuan di Bank Sampah :1. Sampah yang dapat ditabung adalah sampah yang
sudah terpilah dari rumah2. Buku rekening dan nomor rekening atas nama anakanak3. Pelayanan tabungan sampah seminggu tiga kali
dilakukan pada sore hari ,tergantung kesepakatan
4. Buku tabungan tidak diberikan kepada penabung(disimpan di bank sampah)
5. Tabungan dengan sistem berjangka (menengah),penabung dapat mengambil tabungan setelah tigabulan
6. Sistem bagi hasil (tergantung kesepakatan)
MANFAAT BANK SAMPAHa. Berkurangnya jumlah sampah yang dibuang ke TPAb. Membantu mengurangi pencemaran udara akibat
pembakaran sampahc. Membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan
bersih
2. Aspek Pendidikana. Menanamkan pentingnya mengelola sampah rumah
tangga kepada masyarakat dengan cara diinvestasikan/ditabungb. Pendidikan lingkungan hidup sejak dini terhadap
anak-anak dengan tidak meninggalkan tumbuhkembang mereka
c. Anak-anak akan memahami pentingnya menabungd. Anak-anak akan memaknai sampah yang mereka
hasilkan
3. Aspek Sosial Ekonomia. Menambah pendapatan keluarga dari sampah yang
mereka tabung di bank sampahb. Menciptakan jiwa entreprenuer bagi masyarakat di
bidang pengelolaan sampah, contoh : sebagai direktur dan teller bank sampah
c. Merubah persepsi negatif yang berkembang di masyarakat terhadap penggiat sampah terutama
pemulung
d. Dalam jangka panjang akan merubah strata kehidupan sosial kemasyarakatan di Indonesia, dengan semakin banyaknya wirausahawan baru dibidang pengepul sampah.
PROGRAM KERJAIII. MENGELOLA SAMPAH
B. KOMPOS
engan cara m e m b u a t Dsebuah tong,
atau wadah untukpembuatan kompos, (komposter), atau membuatlobang biopori yang fungsinya untukmenanggulangi/meng o l a h s a m p a h organik.
P E R A N C A N G A N S O S I A L
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015BAB IV. KONSEP PENYELESAIAN MASALAH
MENGOLAH SAMPAHDENGAN KOMPOSTER
1. PUPUK CAIRBahan dan Alat :a. Biang Bakteri (1/2 liter)b. Sampah Rumah Tangga /sampah basah/sampah organikc. Air (10 liter) lebih bagus pakai air tanahd. Gula Pasir (1/2 kg)e. Ember/ tong dilengkapi keran di bagian bawahf. Karung Goni Plastik
Cara pembuatan :a. Tempatkan karung goni pada ember/tongb. Masukkan air yang sudah dilarutkan dengan gulac. Masukkan biang bakterid. Buang sampah organik tiap hari ke dalam ember/tonge. Tutup rapat-rapatf. Setelah 3 – 7 hari, dan larutan sudah beraroma asam,pupuk cair siap digunakang. Sampah padat bisa dijemur dan bisa dipakai sebagai pupuk
2. KOMPOSTING DENGAN SISTIM TIMBUNBahan dan Alat :1. Keranjang sampah yang berlubang2. karung goni plastik3. Kasa nilon4. Pupuk kompos5. Sekam/ serbuk gergaji6. Sampah rumah tangga
Cara pembuatan :• Tempatkan karung goni plastik pada keranjang sampah• Alasi dengan bantalan sekam/ serbuk gergaji yangdibungkus kasa nilon
• Masukkan pupuk kompos setebal 3 jari• Semprot dengan biang bakteri• Masukkan sampah rumah tangga, tutup dengan pupukkompos• Tutup dengan bantalan sekam• Tutup dengan kain, dan tutup keranjang
3 . K E R A N J A N G A J A I B ( K E R A N J A N G KOMPOSTING TAKAKURA)Bahan dan Alat :1. Keranjang sampah yang berlubang2. Sekam (sekam padi atau sekam gergaji)3. Kertas kardus bekas4. Kain kasa tipis atau kain kaos berwarna hitam (yang berpori)5. Pupuk kompos (hasil dari sampah rumah tangga)6. Cetok7. Sampah rumah tangga
Keranjang TakakuraCara pembuatannya yaitu1. Menyiapkan keranjang plastik berventilasi ukuran (min30x40x50cm).2. Lapisi bagian dalam dengan karton bekas kardus.3. Letakkan bantal berventilasi/bantal vitrase berisi gabah
dibagian dasar keranjang ( bantal 1 ).4. Isi dengan kompos jadi kurang lebih setinggi 25 cm.5. Letakkan bantal 2 berisi gabah diatas kompos jadi.
6. Tutup dengan kain kasa hitam bersama tutup keranjang.
Sebelumnya, siapkan dahulu bakteri starternya
Cara kerja :• Setelah keranjang Takakura siap, sampah rumahtangga pun siap diolah menjadi kompos. Sampahrumah tangga yang bisa diolah dengan keranjangkomposting ini adalah :• sayuran baru• sisa sayuran basi• sisa nasi basi• sisa makan pagi, siang atau malam• sampah buah (anggur, kulit jeruk, apel, pepaya),kecuali buah berkulit keras.
Bahan-bahan yang sebaiknya tidak dibuatkompos yaitu: Daging, ikan, kulit udang, tulang, susu, keju,
lemak/minyak, Ampas kelapa, sisa sayuran yang bersantan
(menyebabkan munculnya belatung). Kotoran anjing & kucing (kemungkinan membawa
penyakit). Tanaman yang berhama (hama dan bijinya masih
terkandung dalam kompos jadi). Ranting, dahan, dan batang kayu yang tidak mudah
hancur dalam kompos (mengundang rayap). Sampah ikan laut, ikan air tawar atau daging
Cara memasukkan sampah organik tersebut adalahsebagai berikut:• pertama, timbunan kompos dalam keranjang digali
sehingga terbentuk lubang. Besar lubang tergantung jumlah sampah yang
P E R A N C A N G A N S O S I A L
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015BAB IV. KONSEP PENYELESAIAN MASALAH
dimasukkan.• Kedua, masukkan sampah rumah tangga ke dalam
lubang tersebut (akan lebih baik jika sampah dicacah kecil-kecil terlebih dahulu dan umurnya tidak lebih dari 1 hari).
• Ketiga, sampah tersebut kemudian ditimbun dengan kompos yang ada di sekelilingnya.
• Keempat, setelah tertimbun rata, kemudian tutup dengan bantal sekam, tujuannya untuk menyaring gas-gas hasil dekomposisi.• Kelima, kemudian tutup dengan kain, agar lalat tidak
dapat bertelur yang nantinya dapat menimbulkan belatung, serta mencegah proses metamorfosis belatung menjadi lalat• Jika keranjang sudah penuh, hanya 1/3 bagian yang bisa diambil untuk dimatangkan selama kurang lebih 1 b u l a n . S i s a k o m p o s d a l a m k e r a n j a n g b i s a dimanfaatkan lagi.
PEMBUATAN BIANG BAKTERI “MOL”(starter kompos)
CARA PERTAMABahan-bahan :1. Berbagai jenis buah-buahan yang masak ( 5 kg )2. Gula merah ( ¼ kg )3. Air cucian beras ( 1 liter )4. Alkohol 40 % ( 1 liter )5. Cuka (1 sendok makan)6. Gula pasir ( 1 ons )
Cara pembuatan :• Buah-buahan ditumbuk/ diparut• Saring/ peras untuk mengambil sarinya• Larutkan gula dan masukkan sari buah• Masukkan air beras, cuka dan alkohol• Simpan dalam botol yang tertutup selama 2 minggu ( janganterkena sinar matahari )• Setelah dua minggu bahan siap digunakan
CARA KEDUABahan-bahan :1. Dedak 4 takaran2. Sekam 1 takaran3. Air gula 1 takaran4. Pupuk kompos 1 takaran
Cara pembuatan :• Campurkan bahan-bahan• Tambahkan air sehingga cukup lembab• Campuran dimasukkan ke dalam karung selama 1 –1,5 hari hingga hangat• Diamkan hingga 4 – 7 hari• Masukkan ke dalam keranjang sampai memenuhi 2/3-nya.
Kompos dengan karung (kiri), kompos dengan tong (kanan) yang digantungkan pada pohon
Untuk membuat pupuk kompos padat atau cair
P E R A N C A N G A N S O S I A L
Dusun Soropadan, Yogyakarta, 10 MEI 2015
PROGRAM KERJAIII. MENGELOLA SAMPAH
C. KERAJINAN
BAB IV. KONSEP PENYELESAIAN MASALAH
ada dasarnya sampah merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk Pberbagai keperluan. Artinya, sampah
memiliki nilai ekonomi jika manusia dapat mengolahnya dengan cara atau metode tertentu.Manfaat ekonomi sampah telah dirasakan oleh banyak kalangan, mulai dari pemulung, industry rumah tangga sampai industry besar. Para pemulung mengumpulkan sampah dan menjualnya kepada agen tanpa melalui porses pengolahan terlebih dahulu. Lain halnya dengan industry rumah tangga, yang mengolah smapah menjadi barang jadi atau setengah jadi. Mereka memanfaatkan sisa sisa produksi yang tidak teerpakai lagi menjadi produk baru yang bernilai ekonomi.
Produk yang dihasilkan dari sampah dapat bermacam macam sesuai dengan tingkat kekreatifan. Pada intinya, sampah yang diolah menjadi kerajinan memiliki nilai ekonomi dan dapat diperjual belikan sebagai penghasilan.
MENDAUR ULANG SAMPAH Mengolah sampah kertas menjadi kertas daur
ulang/kerajinan Mengolah bungkus bekas menjadi aneka kerajinan Mengolah gabus styrofoam menjadi bataco, pot bunga
dsb Mengolah sampah kaca menjadi aneka bentuk seni dan
alat rumah tangga.
KESIMPULAN
ampah bukan semata mata barang yang tidak memiliki guna. Dengan kecerdikan dan Skekreatifan sampah dapat diolah menjadi barang
yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
P E R A N C A N G A N S O S I A L