194
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM PERTAHANAN TUBUH Di SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nuraini NIM 108016100045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DENGAN JURNAL BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA KONSEP SISTEM PERTAHANAN TUBUH

Di SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nuraini

NIM 108016100045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

ABSTRAK

Nuraini, 108016100045. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif dengan Jurnal

Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Pertahanan

Tubuh. (Kuasi Eksperimen di SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi

Pamulang). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan

pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar terhadap hasil belajar siswa pada

konsep sistem pertahanan tubuh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013

di SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang. Metode penelitian yang

digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain control group pretest-posttest

design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Sampel

penelitian berjumlah 30 siswa untuk kelas eksperimen yang menggunakan

pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar dan 30 siswa untuk kelas kontrol

yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Instrumen penelitian yang

digunakan berupa tes tertulis objektif dan wawancara. Teknik analisis data

menggunakan uji-t, diperoleh hasil thitung sebesar 5,14 dan ttabel pada taraf signifikan

α = 0,05 sebesar 2,00, maka thitung > ttabel . Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh penggunaan pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar dalam

pembelajaran sistem pertahanan tubuh terhadap hasil belajar siswa.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Jurnal Belajar, Hasil Belajar Siswa

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

ABSTRACT

Nuraini, 108016100045. The Influence of Cooperative Learning with Learning

Journal for Students Learning Outcome in Body Defense System Concept. (A

Quasi Experiment in Muhammadiyah 25 Setiabudi Senior High School,

Pamulang). BA Thesis, Biology Education Study Program, Department of

Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

The aim of this research is to know the influence of using cooperative learning

with learning journal for students learning outcome in body defense system

concept. This research was conducted at Muhammadiyah 25 Setiabudi Senior

High School Pamulang. The research method was used quasi experiment and

used control group pretest-posttest design for research design. Sampling was

taken with random sampling. The research sample were 30 students for

experiment class by using cooperative learning with learning journal and 30

students for control class by using cooperative journal. The instruments in taking

the data; they were objective test and interview. The data analysis used a t-test,

obtained tarithmetic 5,14 and using ttable on a significant level α = 0,05 amounted

2.00, then tarithmetic > ttable. This indicated that there is influence of cooperative

learning with learning journal for students learning outcome in body defense

system concept

Key Words: Cooperative Learning, Learning Journal, Study Result of Students.

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan berbagai nikmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada nabi

Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya di dalam

kebaikan dan ketakwaan.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd). Banyak pihak yang telah memberikan berbagai dukungan dan bantuan dengan

caranya masing-masing dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir. Oleh

karena itu, dengan setulus hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA., Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Zulfiani, M.Pd, Ketua Program Studi Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dosen

Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Eny S. Rosyidatun, S.Si, M.A, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan.

5. Nengsih Juanengsih, M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik Program Studi

Biologi Kelas B Angkatan 2008 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Hj. Zesmita Umar, SH. dan Bpk. M. Puji S., S.Pd, kepala sekolah dan wakil

kepala sekolah bidang kurikulum SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang

yang telah memberikan izin penelitian.

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

ii

7. Khusnul Khotimah, S.Pd., Guru bidang studi Biologi kelas XI SMA

Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang yang telah membimbing dalam

melakukan penelitian.

8. Teruntuk kedua orang tua tercinta Ayahanda Hasanuddin dan Ibunda Mustikah,

kedua adikku tersayang Husnul Khotimah dan Ihsan Wildan serta keluarga besar

Aba Mawih dan Umi Hindun yang tiada hentinya mencurahkan kasih sayang,

do’a, motivasi dan dukungan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Teruntuk Sahabat-sahabat terbaikku Ana Gustinawati, Nurma Apriyanti, dan

Lu’luil Maknuun atas dukungannya dan persahabatan yang luar biasa.

10. Teruntuk Teman-teman terbaik Siti Bayinah, Abdul Hadi, Yuliana Widianti dan

Hadi Dzikru Rohman atas bantuan yang telah diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

11. Teruntuk Teman-teman Biolicious Jurusan Pendidikan IPA Biologi B angkatan

2008 yang selalu memberikan semangat dan doa.

Karya ini dibuat sebaik-baiknya, tetapi penulis menyadari di dalamnya masih

terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi

kesempurnaan. Akhir kata, penulis berharap karya ini dapat bermanfaat dan dicatat

sebagai amal shalih di sisi-Nya. Aamiin.

Jakarta, Oktober 2013

Penulis

Nuraini

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

iii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................. 5

D. Perumusan Masalah ................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ....................................................... 5

F. Kegunaan Penelitian ................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik ...................................................... 7

1. Pembelajaran Kooperatif ....................................... 7

2. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw .......................... 13

3. Jurnal Belajar ......................................................... 14

4. Hakikat Belajar ...................................................... 28

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................... 30

C. Kerangka Berpikir ...................................................... 31

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

iv

D. Hipotesis Penelitian ................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................... 33

B. Metode dan Desain Penelitian ................................... 33

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................. 34

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 34

E. Instrumen Penelitian .................................................. 34

F. Kalibrasi Instrumen ..................................................... 37

G. Teknik Analisis Data ................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .......................................................... 47

B. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian

Hipotesis .................................................................... 52

C. Pembahasan ............................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................ 64

B. Saran .......................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 65

LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................ 68

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ............... 10

Tabel 2.2 Perbandingan Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif .... 11

Tabel 3.1 Desain Penelitian : control group pretest-post test desaign .... 32

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Test .......................................................... 34

Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Wawancara ................................................ 35

Tabel 3.4 Rubrik Jurnal Belajar .............................................................. 44

Tabel 4.1 Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................. 47

Tabel 4.2 Hasil Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................. 48

Tabel 4.3 Presentase Peningkatan Hasil Belajar ..................................... 49

Tabel 4.4 Rekapitulasi Analisis Jurnal Belajar dan Pencapaian Hasil

Belajar Per Indikator ............................................................... 49

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest ................................................... 52

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Postest ................................................... 52

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretest ................................................ 53

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Postest ............................................... 54

Tabel 4.9 Hasil Uji-t Pretest .................................................................... 54

Tabel 4.10 Hasil Uji-t Postest ................................................................... 55

Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Piramida Belajar Siswa ..................................................... 8

Gambar 2.2 Tiga Tahap Model dari Pembelajaran Reflektif ............... 16

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 Rencana Pelaksnaan Pembelajaran (RPP) ...................... 68

Lampiran 2 Materi Kelompok dan Lembar Kerja Siswa (LKS) ........ 88

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Konsep Pertahanan Tubuh ....... 105

Lampiran 4 Rekapitulasi Analisis Butir Soal ..................................... 120

Lampiran 5 Jurnal Belajar .................................................................. 121

Lampiran 6 Rubrik Penilaian Jurnal Belajar ...................................... 123

Lampiran 7 Hasil Rubrik Penilaian Jurnal Belajar ............................ 124

Lampiran 8 Grafik Hasil Rubrik Penilaian Jurnal Belajar ................. 126

Lampiran 9 Daftar Pertanyaan Wawancara ....................................... 127

Lampiran 10 Kutipan Hasil Wawancara dengan Siswa ....................... 128

Lampiran 11 Penghitungan Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi

Data Pretest Kelas Eksperimen ....................................... 134

Lampiran 12 Penghitungan Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi

Data Pretest Kelas Kontrol ............................................ 138

Lampiran 13 Penghitungan Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi

Data Postest Kelas Eksperimen ...................................... 142

Lampiran 14 Penghitungan Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi

Data Postest Kelas Kontrol ............................................. 146

Lampiran 15 Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol ..................................... 150

Lampiran 16 Perhitungan Uji Normalitas Data Postest Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol ..................................... 154

Lampiran 17 Perhitungan Uji Homogenitas Data Pretest Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol ..................................... 158

Lampiran 18 Perhitungan Uji Homogenitas Data Postest Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol ..................................... 159

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

viii

Lampiran 19 Perhitungan Uji Hipotesis ............................................... 160

Lampiran 20 Persentase pencapaian hasil belajar siswa per indikator

Dan Analisis Hasil Jurnal Belajar .................................. 164

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menjadi sebuah bangsa yang maju merupakan keinginan yang ingin

dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu kunci dari majunya sebuah

negara adalah pendidikan. Kondisi pendidikan dapat menentukan tertinggal

atau majunya sebuah negara. Semakin berkembang pendidikan suatu negara,

maka semakin besar dan majulah negara tersebut. Sebagai kunci

pembangunan, pendidikan yang menjadi skala prioritas akan menjadikan

sebuah negara maju dan berkembang.1 Pada dasarnya keberhasilan

pendidikan pada suatu negara, sebenarnya sudah menjadi cita-cita dan fungsi

dari pendidikan nasional. Setelah terlaksananya suatu proses pembelajaran

dalam sebuah pendidikan diharapkan dapat menjadikan siswa-siswa yang

cerdas dan berkualitas, serta dapat berpikir kritis yang nantinya akan

menimbulkan ide-ide cemerlang dan kreativitas yang tinggi.

Belajar adalah perubahan proses pembentukan pengetahuan

berdasarkan pengalaman yang dialami siswa sebagai hasil interaksi dengan

lingkungan sekitar.2 Pada saat proses pembelajaran, seorang siswa bukanlah

sebuah gelas kosong yang akan diisi pengetahuan-pengetahuan baru oleh

sang guru. Siswa sebenarnya telah memiliki bekal pengetahuan sebelum

proses pembelajaran dan mengkontruksi atau membangun pengetahuan

tersebut dengan lingkungan sekitar serta mengembangkannya.

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran

yang sesuai dengan falsafah dari pendekatan konstruktivis. Pembelajaran

kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam

1 Isjoni, Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006),

h. 21. 2 Lukmanul Hakiim , Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2009), h. 46

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

2

sebuah kelompok.3 Keaktifan siswa dapat terlihat dari berbagai kegiatan yang

dilakukan serta diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam

suatu pembelajaran. Dengan demikian, guru harus menciptakan suasana yang

sedemikian rupa sehingga siswa aktif baik dalam bekerjasama dalam sebuah

kelompok, bertanya maupun mengemukakan pendapatnya.

Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif.

Metode belajar bersama yang terbaik, semisal pelajaran menyusun potongan

gambar (jigsaw), memenuhi persyaratan ini. Dalam sebuah kelompok,

pemberian tugas yang berbeda kepada setiap siswa akan mendorong mereka

untuk tidak hanya belajar bersama namun juga mengajarkan satu sama lain.4

Interaksi yang didapatkan antar satu siswa dengan siswa lain dalam sebuah

kelompok, dapat menjadikan siswa aktif dan partisipatif.

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi yang

disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa,

memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat

keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk

berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar

belakangnya.5 Interaksi antar siswa dalam sebuah kelompok serta interaksi

dengan lingkungan dapat membentuk sebuah pengetahuan. Sedangkan guru

nantinya akan membantu siswa mengkontruksi pengetahuan tersebut

berdasarkan pengalaman masing-masing.

Pada sebuah proses pembelajaran, bila siswa diminta untuk

menggambarkan secara tertulis pengalaman belajar yang telah didapatkan,

siswa akan terdorong untuk menyadari apa yang mereka alami dan mampu

mengungkapkannya secara tertulis. Teknik yang banyak digunakan dalam hal

ini adalah jurnal belajar, yakni sebuah catatan reflektif yang dibuat dari hari

ke hari.6 Dengan siswa dapat menyadari apa yang telah dialami atau apa yang

3 Ibid., h. 53.

4 Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia,

2011), Cet.4, h.31. 5 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik: Konsep,

Landasan Teoritis – Praktis dan Implementasinya, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), h.42. 6 Melvin L. Silberman, op. cit., h.205.

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

3

telah dipelajarinya selama proses pembelajaran, siswa dapat menelusuri

kemajuan belajar yang telah dicapainya serta mengidentifikasi hal-hal yang

dirasa belum dimengerti.

Teknik pembelajaran dengan jurnal harian memiliki manfaat yang

sangat luas. Namun sayang sekali teknik pembelajaran jurnal harian ini tidak

terbiasa digunakan baik di perguruan tinggi atau pun di sekolah-sekolah di

Indonesia. Tidak heran jika sampai hari ini banyak para guru yang asing

dengan teknik pembelajaran ini. Apalagi ketika konsep penilaian portofolio

cuma sekedar numpang lewat. Teknik ini sempat dibahas dalam Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) tetapi hilang menguap tidak berbekas pada

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di Indonesia,

yang umum tersedia adalah jurnal harian kelas yang harus diisi oleh setiap

guru yang mengajar pada jam-jam tertentu, sesuai dengan jadwal mengajar

hariannya tentang bahan ajar yang disampaikannya pada hari itu. Sebenarnya

yang lebih penting adalah jurnal harian atau jurnal mingguan yang harus

ditulis atau dikerjakan oleh para siswa.

Pembelajaran dengan jurnal adalah suatu praktik penulisan atau

pencatatan pada sebuah kertas (atau halaman dari suatu buku jurnal) tentang

kumpulan pemikiran, pemahaman, dan penjelasan tentang sebuah gagasan

atau konsep. Guru meminta para siswa untuk menyimpan jurnal tersebut

dengan sebuah kesepakatan dan pemahaman bahwa siswa tersebut akan

bertukar pikiran dengan guru tentang isi jurnal yang disusunnya. Guru dapat

menggunakan jurnal tersebut menjadi semacam jendela untuk mengukur

seberapa jauh para siswa tersebut berpikir tentang bahan-bahan ajar yang

telah dipelajarinya. Jurnal siswa dapat merupakan sumber yang penting,

terkait informasi tentang kesulitan pembelajaran, adanya miskonsepsi,

kekuatan dan kelemahan pembelajaran, serta metakognisi (pemikiran tentang

berpikir) dari para siswa.

Dalam kaitannya dengan metakognisi atau berpikir tingkat tinggi

(pemikiran tentang berpikir), kegiatan berupa memindahkan pemikiran,

gagasan, dan perasaan para siswa baik selama ataupun setelah proses

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

4

pembelajaran untuk dijadikan sebuah dokumen tertulis semacam ini akan

mendorong para siswa untuk merefleksikan proses belajarnya sendiri. Hal-hal

tersebut juga memberikan kesempatan bagi para guru untuk lebih mendalami

wawasannya sendiri terkait pemikiran atau konsep yang diperbincangkan

bersama para siswa. Tidak berlebihan kiranya, jika Fulwiler menyatakan

bahwa jurnal siswa semacam ini merupakan jantung bagi program kemelekan

siswa terhadap berbagai hal terkait tugas pembelajarannya di sekolah.7

Dalam sebuah pembelajaran diperlukan adanya refleksi. Kenyataan

yang terjadi di sekolah-sekolah pada saat ini, proses refleksi hanya dilakukan

sekilas sebelum proses pembelajaran berakhir dengan pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan oleh guru untuk mengetahui konsep apa saja yang telah

dimengerti serta yang belum dimengerti oleh siswa. Penggunaan jurnal

belajar belum banyak diterapkan sebagai sarana refleksi pembelajaran

maupun alat pengembangan kemampuan metakognisi siswa. Padahal banyak

sekali keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan jurnal belajar.

Berdasarkan hal yang telah dikemukakan, penulis bermaksud

melakukan penelitian tentang pengaruh pembelajaraan kooperatif dengan

jurnal belajar terhadap hasil belajar. Adapun materi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah konsep sistem pertahanan tubuh manusia, konsep sistem

pertahanan tubuh manusia merupakan salah satu materi yang memiliki kaitan

erat dengan kehidupan sehari-hari (daily life). Sistem pertahanan tubuh

merupakan materi yang bersifat abstrak dan sulit dipahami.

B. Identifikasi Masalah

1. Jarangnya penggunaan pembelajaran kooperatif (Jigsaw)

2. Belum banyaknya pemanfaatan jurnal belajar

3. Terlalu singkatnya proses refleksi yang dilakukan oleh guru yakni hanya

dengan mengajukan beberapa pertanyaan diakhir pertemuan

7 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2012), h.38

Page 19: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

5

C. Pembatasan Masalah

Untuk menjaga agar masalah tidak terlalu meluas dan melebar, maka

penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Subjek penelitiannya adalah siswa SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi

Pamulang Kelas XI IPA.

2. Pembelajaran kooperatif yang digunakan tipe jigsaw

3. Jurnal belajar adalah sebuah tulisan yang memungkinkan siswa untuk

mencatat pikiran, wawasan tentang pengalaman belajar dan berisi materi

yang telah dipahami siswa. Pada penelitian ini jurnal belajar terdiri atas

beberapa pertanyaan reflektif yang harus dijawab siswa. Pertanyaan yang

digunakan merupakan gabungan antara pengembangan jurnal belajar yang

dilakukan oleh Melvin Silberman, Jennifer Moon dan Sudrajat.

4. Hasil belajar yang akan diukur meliputi ranah kognitif berdasarkan

taksonomi bloom. Ranah kognitif diukur melalui tes objektif berupa

pilihan ganda dengan lima options yang berjumlah 20 soal meliputi

jenjang C1, C2, C3 dan C4.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apakah pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa pada konsep sistem pertahanan tubuh?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran

kooperatif dengan penggunaan jurnal belajar berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa pada konsep sistem pertahanan tubuh di Kelas XI (Sebelas) IPA

SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang.

Page 20: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

6

F. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, dapat bertambahnya wawasan tentang penggunaan media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi sekolah, diharapkan akan menjadi bahan masukan untuk guru-guru,

khususnya guru biologi agar dapat menerapkan jurnal belajar sebagai

sarana refleksi.

3. Bagi dunia pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran untuk pengembangan jurnal belajar selanjutnya.

Page 21: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Pembelajaran Kooperatif

a. Konsep Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif dilandasi oleh teori konstruktivisme.

Pendekatan teori konstruktivisme dalam belajar adalah suatu

pendekatan di mana siswa harus secara individual menemukan dan

mengubah informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan

aturan yang ada dan memperbaikinya bila perlu (Soejadi dalam Teti

Sobari, 2006:15). Menurut Slavin (2007), pembelajaran kooperatif

menjadikan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok.

Selama terjadi interaksi antar siswa dibolehkan adanya pertukaran ide

dan pemahaman ide sendiri dalam suasana nyaman yang tidak

terancam, sesuai dengan falsafah konstruktivisme.1 Adanya pertukaran

ide antara satu siswa dengan siswa lainnya dalam satu kelompok,

nantinya akan terbentuklah suatu pengetahuan. Siswa akan memeriksa

ide mereka masing-masing serta menafsirkannya. Keaktifan dan rasa

ingin tahu serta proses interaksi dengan lingkungan yang terjadi secara

terus-menerus akan menjadikan pengetahuan yang semakin

berkembang.

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang

melibatkan siswa dengan beragam kemampuan, untuk bekerja sama

dalam sebuah kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang sama.

Tujuan utamanya adalah tahap pembelajaran yang maksimum bukan

saja untuk diri sendiri, tetapi juga untuk teman-teman lain dalam

1 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2013), h.201.

Page 22: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

8

kelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran aktif yang

menekankan aktivitas siswa bersama-sama secara kelompok dan tidak

individual. Siswa secara berkelompok mengembangkan kecakapan

hidupnya, seperti menemukan dan memecahkan masalah, pengambilan

keputusan, berpikir dengan tepat dan benar, berkomunikasi secara

efektif dan bekerja sama.2 Siswa dikondisikan agar selalu melakukan

pembelajaran aktif yang bermakna serta dapat berpikir tentang apa yang

akan dilakukan dan apa yang telah dilakukan selama pembelajaran.

Hasil riset dari National Training Laboratories di Bethel, Maine

(1954), Amerika Serikat menunjukkan dalam kelompok pembelajaran

berbasis guru (teacher centred learning) mulai dari ceramah, tugas

membaca, presentasi guru dengan audovisual dan bahkan demonstrasi

oleh guru, maksimal siswa dapat mengingat materi pembelajaran

sebanyak 30%. Pembelajaran dengan diskusi yang tidak di dominasi

guru, siswa dapat mengingat 50%. Jika para siswa diberi kesempatan

melakukan sesuatu (doing something) mereka dapat mengingat 75%.

Praktik pembelajaran belajar dengan caramengajar (learning by

teaching) menyebabkan mereka mempu mengingat sebanyak 90%

materi. Hai ini tergambar dari kerucut pengalaman Edgar Dale di bawah

ini. 3

Gambar 2.1 Piramida Belajar Siswa Edgar Dale

2 Warsono dan Hariyanto , Pembelajaran Aktif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), h.12

3 Lukmanul Hakiim , Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV. Wahana Prima, 2009), h.54

Page 23: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

9

Menurut Eggen dan Kauchak, pembelajaran kooperatif

merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa

bekerjasama dengan siswa lainnya untuk mencapai tujuan bersama.

Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk

meningkatkan keikutsertaan siswa dalam pembelajaran, memfasilitasi

siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat

keputusan dalam kelompok, serta memberi kesempatan pada siswa

untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama dengan perbedaan latar

belakang.4 Dengan perbedaan latar belakang yang ada, siswa

diharapkan untuk dapat saling menghargai perbedaan itu sendiri.

Terlebih pada perbedaan yang akan timbul karena adanya perbedaan

pendapat dari masing-masing siswa.

Di dalam kelompok kooperatif siswa belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa sederajat

tetapi dengan beraneka ragam kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan

satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok

tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa

untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan

belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok

adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan saling

membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.5

Pembelajaran kooperatif mendorong siswa agar dapat saling

menghargai dan menjalin persahabatan antara siswa yang satu dengan

lainnya khususnya dalam sebuah kelompok belajar, mendorong siswa

agar dapat secara aktif bertukar pikiran dan saling bertukar informasi.

Pembelajaran kooperatif bertitik tolak dari pandangan John

Dewey dan Herbert Thelan yang menyatakan pendidikan dalam

masyarakat yang demokratis seyogyanya mengajarkan proses

demokratis secara langsung. Tingkah laku kooperatif dipandang oleh

4 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik: Konsep,

Landasan Teoritis – Praktis dan Implementasinya, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), h.42 5 Ibid., h. 41

Page 24: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

10

Dewey dan Thelan sebagai dasar demokrasi, dan sekolah dipandang

sebagai laboratorium untuk mengembangkan tingkah laku demokrasi.6

Demokrasi adalah setiap siswa memiliki hak yang sama dan setiap

siswa berkewajiban untuk menghargai siswa lain dengan perbedaan

yang ditimbulkan. Demokrasi dalam pembelajaran kooperatif dapat

tercermin dari kebebasan siswa untuk mengajukan pendapatnya dalam

sebuah kelompok, serta siswa lain yang menghargai perbedaan

pendapat yang ada.

Pada pembelajaran kooperatif siswa perlu diajarkan keterampilan-

keterampilan kooperatif, agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan

sesuai harapan dan siswa dapat bekerja secara produktif dalam

kelompok. Keterampilan kooperatif tersebut berfungsi untuk

melancarkan peranan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan

kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar

anggota kelompok, sedangkan peranan tugas dapat dilakukan dengan

membagi tugas antar anggota kelompok.7 Disinilah fungsi guru dalam

pembelajaran kooperatif, guru berfungsi memfasilitasi dengan berbagai

cara agar dapat membangun pengetahuan dari berbagai interaksi yang

terjalin antar siswa. Keterampilan-keterampilan kooperatif yang

diajarkan akan membawa sebuah pelajaran kooperatif sejalan dengan

tujuan yang diinginkan.

b. Tahapan Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran

yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah tersebut di

tunjukan pada tabel berikut : 8

6 Ibid., h. 45

7 Ibid.

8 Ibid., hal 48.

Page 25: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

11

Tabel 2.1 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru

Fase-1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan

pelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan memotivasi

siswa belajar

Fase-2

Menyajikan informasi

Guru menyampaikan informasi

kepada siswa dengan jalan

demonstrasi atau lewat bahan bacaan

Fase-3

Mengorganisasikan siswa

ke dalam kelompok

kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu

setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien

Fase-4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tiap

kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya

Fase-6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk

menghargai baik upaya maupun hasil

belajar individu dan kelompoknya.

c. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa jenis dengan prinsip

dasar pembelajaran kooperatif yang tidak berubah. Setidaknya terdapat

empat pendekatan yang seharusnya merupakan bagian dari kumpulan

strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif. Yaitu

Page 26: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

12

STAD, JIGSAW, Investigasi Kelompok (Teams Games Tournaments

atau TGT) dan Pendekatan Struktural yang meliputi Think Pair Share

(TPS) dan Number Head Together (NHT). 9

Tabel 2.2 Perbandingan pendekatan dalam pembelajaran kooperatif

STAD Jigsaw

Investigasi

Kelompok

Pendekatan

Struktural

Tujuan

Kognitif

Informasi

akademik

sederhana

Informasi

akademik

sederhana

Informasi

akademik

tingkat tinggi

&

keterampilan

inkuiri

Informasi

akademik

sederhana

Tujuan

Sosial

Kerja

kelompok dan

kerjasama

Kerja

kelompok dan

kerjasama

Kerjasama

dalam

kelompok

kompleks

Keterampilan

kelompok

dan

keterampilan

sosial

Struktur

Tim

Kelompok

belajar

heterogen

dengan 4-5

orang anggota

Kelompok

belajar

heterogen

dengan 5-6

orang anggota

menggunakan

pola kelompok

„asal‟ dan

kelompok

„ahli‟

Kelompok

belajar

heterogen

dengan 5-6

anggota

heterogen

Bervariasi,

berdua,

bertiga,

kelompok

dengan 4-5

orang

anggota

Pemilihan

Topik Biasanya guru Biasanya guru Biasanya siswa

Biasanya

guru

Tugas

Utama

Siswa dapat

menggunakan

lembar

kegiatan &

saling

membantu

untuk

menuntaskan

Siswa

mempelajari

materi dalam

kelompok

„ahli‟

kemudian

membantu

anggota

Siswa

menyelesaikan

inkuiri

kompleks

Siswa

mengerjakan

tugas-tugas

yang

diberikan

secara sosial

dan kognitif

9 Ibid., h. 49.

Page 27: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

13

materi

belajarnya

kelompok asal

mempelajari

materi

Penilaian Tes mingguan

Bervariasi

dapat berupa

test mingguan

Menyelesaikan

proyek dan

menulis

laporan, dapat

menggunakan

test essay

Bervariasi

Pengakuan

Lembar

pengetahuan

dan publikasi

lain

Publikasi lain

Lembar

pengakuan dan

publikasi lain

Bervariasi

2. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aroson beserta

teman-temannya dari Universitas Texas, dan diadopsi oleh Slavin dan

teman-teman di Universitas John Hopkins.

Adapun langkah pada pembelajaran Jigsaw adalah sebagai berikut :

a. Siswa dibagi atas beberapa kelompok kecil

b. Materi pembelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang

telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab

c. Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan

bertanggung jawab untuk mempelajarinya.

d. Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama

bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya.

e. Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas

mengajar teman-temannya.

f. Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenali tagihan

berupa kuis individu. 10

10

Ibid., h. 56.

Page 28: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

14

3. Jurnal Belajar

Pada suatu waktu seorang mungkin akan diminta untuk

merefleksikan belajar dengan menuliskan sebuah jurnal reflektif

(terkadang disebut log belajar).11

Dalam kamus besar bahasa Indonesia,

salah satu pengertian dari jurnal adalah catatan (buku) harian. Jurnal

reflektif atau jurnal belajar merupakan sebuah dokumen yang terus

berkembang yang ditulis oleh seseorang pelajar untuk merekam

kemajuan belajar.12

Sebuah dokumen jurnal belajar sering ditemukan

dalam bentuk tulisan, namun tidak jarang dokumen jurnal belajar

berbentuk rekaman ataupun lainya yang berisi berbagai refleksi

pembelajaran dari hari ke hari.

Jurnal belajar adalah kumpulan catatan, observasi, pikiran dan

lainnya yang relevan yang dibangun dalam satu periode dan mungkin

hasil dari periode studi, pembelajaran dan atau pengalaman kerja.

Dengan tujuan untuk meningkatkan pembelajaran melalui proses menulis

dan berpikir tentang proses pengalaman belajar.13

Hasil dari pemikiran-

pemikiran reflektif yang tertuang dalam sebuah dokumen jurnal belajar

memunginkan siswa untuk dapat mencapai kemajuan dikarenakan siswa

telah memahami dirinya sendiri, memahami letak kelemahan yang

nantinya akan diperbaiki dengan strategi tertentu dan memahami

kelebihan yang dimiliki dan memaksimalkannya.

Belajar merupakan proses yang aktif dan bukan proses yang pasif.

Berpartisipasi dalam jurnal membutuhkan seorang pembelajar aktif yang

mengambil kontrol atas pengalaman belajarnya, sebagian dengan jurnal

11

Anon, Writing a Journal or Learning Log, 2012 , p.1, (http://rmit.edu.au/studyandlearn-

ing centre) 12

Anon, What is Reflective Journal?, 2012, (http://www.audiencedialogue.net/journal.html) 13

Anon, Learning Journals, 2012, (http://www.worc.ac.uk/studyskills/documents/Learning

_Journals _2011.pdf)

Page 29: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

15

pembelajaran reflektif, menetapkan tujuan, mengambil tindakan tertentu

untuk memperbaiki efektifitas belajar dan kinerja tim.14

Les Pang dari University of Maryland University College,

menyatakan bahwa jurnal refleksi belajar merupakan sebuah tulisan yang

memungkinkan siswa untuk mencatat pikiran dan wawasan tentang

pengalaman mereka belajar sendiri. Mendorong siswa untuk meninjau

dan mengkonsolidasikan belajar, untuk mengevaluasi kinerja serta untuk

merencanakan masa depan belajar berdasarkan pengalaman masa lalu

belajar.15

Michael Phaton dari University of Sydney Australia dalam

Symposium Presentation yang berjudul Reflective Journals and Critical

Thinking menyatakan bahwa dalam jurnal siswa diminta untuk

mengidentifikasi nilai-nilai, sikap dan keyakinan yang mendasari reaksi

mereka terhadap berbagai situasi belajar mereka sendiri untuk

merefleksikan bagaimana nilai-nilai, keyakinan dan sikap sehingga dapat

mempengaruhi studi mereka dan dunia pada umumnya. Dengan

demikian, para siswa disarankan bahwa jurnal tidak boleh hanya

ringkasan informasi yang di kumpulkan dari kelas. Siswa juga diberitahu

untuk tidak menggunakan gaya akademik untuk jurnal seperti itu dan

dengan demikian harus ditulis seperti refleksi pribadi. 16

Sebuah jurnal belajar dapat disebut dalam beberapa hal yang

berbeda contohnya, log belajar, buku harian kerja lapangan, atau rencana

pengembangan pribadi. Bidang studi yang berbeda mungkin akan

meminta fokus pada aspek yang berbeda dari pengalaman dan juga

mungkin memiliki format yang berbeda. Sebuah jurnal dapat menjadi

14

Robert Loo and Karran Thorpe, Using Reflective Learning Journals to Improve Individual

and Team Performance, vol.8, 2012, p.139, (http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?artic

leid=88286) 15

Les Pang, Application of Web 2.0 Technologies to Support Reflective Learning Journals, ,

2012, p.3, (http://deoracle.org/online-pedagogy/teaching-strategies/application-of-blogs.html) 16

Michael Paton, “Reflective Journals and Critical Thinking”, Uniserve Science Assessment

Symposium Proceedings, 2012, p. 98 (http://www.science.uniserve.edu.au/pubs/procs/2006 /paton

.pdf)

Page 30: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

16

catatan, dokumen elektronik, atau terkadang dapat direkam dengan

menggunakan tape. 17

Jurnal belajar datang dalam berbagai bentuk dan ukuran, termasuk

kaset, video dan dalam bentuk elektronik. Secara umum apa yang

membedakan jurnal belajar dengan tulisan lain adalah bahwa jurnal

belajar berfokus pada isu-isu yang sedang berlangsung dari waktu ke

waktu akan ada beberapa niat untuk belajar dari salah satu proses baik

melakukannya atau dari hasil itu.18

Hal ini menunjukkan bahwa jurnal

belajar bukan hanya suatu buku harian peristiwa, catatan atau log.

Perbedaan antara jurnal pembelajaran dan buku harian kegiatan

belajar adalah jurnal merekam renungan dan refleksi dari pikiran

seseorang sedangkan buku harian merekam peristiwa dan kegiatan

belajar dari waktu ke waktu.19

Jurnal bukan hanya sebuah buku harian

atau log tetapi sebuah narasi yang diartikulasikan mengikuti dari

cerminan dan berpikir kritis tentang suatu pengalaman belajar atau

peristiwa belajar tertentu.

PROSES REFLEKTIF

KESADARAN ANALISIS KRITIS PEMBELAJARAN

Sekarang Menghubungkan sekarang dengan Masa depan

Masa lalu dan masa depan

Gambar 2.2 Tiga Tahap Model dari Pembelajaran Reflektif

17

Anon, Learning Journals, op. cit. 18

Jennifer Moon, Assessment: Learning Journal and Logs, 2012, (http://www.ucd.ie/t4cms

/ucdtla0035. pdf) 19

Anon, Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna, 2012, h.61 (http://mbscenter

.or.id/sources/372007%20DBE3%20Integrasi%20Kecakapan%20Hidup%20dalam%20Pembelajar

an.pdf)

Page 31: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

17

Jurnal, log, buku harian, portofolio merupakan wadah untuk

menulis yang dicatat selama periode tertentu. Penulisan mungkin

menyertai program pembelajaran, pekerjaan, lapangan kerja, atau

penempatan pengalaman atau sebuah proyek penelitian. Jurnal atau log

dan buku harian dapat datang dalam bentuk yang berbeda dan digunakan

untuk memenuhi tujuan yang berbeda.

Jurnal belajar atau buku harian dan portofolio semakin digunakan

dalam pendidikan tinggi sebagai sarana memfasilitasi atau menilai

pembelajaran. Jurnal belajar atau buku harian dan portofolio memiliki

berbagai tujuan dan struktur yang diperkenalkan dengan kebutuhan-

kebutuhan yang sesuai untuk tujuan-tujuan mereka dan untuk gaya

belajar mereka. Secara umum, jurnal belajar atau buku harian dan

portofolio tampaknya untuk membantu dalam personalisasi dan

memperdalam kualitas pembelajaran dan dalam membantu peserta didik

untuk mengintegrasikan materi pembelajaran, seperti dari modul yang

berbeda atau belajar teoritis dan praktis. Jurnal belajar atau buku harian

dan portofolio mungkin sangat terstruktur atau “bebas” dan mereka telah

digunakan untuk meningkatkan pembelajaran di hampir setiap area

subyek termasuk matematika dan sains, dan khususnya di pengembangan

profesi.20

Log belajar merupakan dasar dari sebuah log atau rekaman atau

jurnal dari belajar. Hal ini tidak selalu formal „akademis‟ bagian dari

pekerjaan. Hal ini merupakan catatan pribadi dari belajar. Karena itu

merupakan dokumen unik yang tidak bisa menjadi „benar‟ atau „salah‟.

Log belajar membantu untuk mencatat menyusun, berpikir dan refleksi,

merencanakan, mengembangkan dan bukti belajar seseorang.

Sebuah log belajar merupakan sebuah jurnal sebagai bukti belajar

dan pengembang keterampilan. Ini bukan hanya sebuah buku harian yang

20

Jennifer Moon, op. cit.

Page 32: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

18

mencatat „apa yang telah anda lakukan‟ tapi mencatat apa yang telah

dipelajari, di coba dan refleksi kritis. 21

Jurnal belajar, log dan buku harian reflektif adalah istilah yang

sering digunakan secara bergantian. Namun tujuan dari ketiganya

mungkin sedikit berbeda. Ketika membuat jurnal belajar, penekanannya

adalah pada membuat eksplisit dan merekam pembelajaran yang terjadi.

Buku harian reflektif, seperti namanya lebih fokus dengan menunjukan

refleksi dari pengalaman, sedangkan log adalah catatan peristiwa yang

telah terjadi. Mereka semua memiliki aspek refleksi di dalamnya.22

Pada dasarnya sebuah jurnal belajar, membantu merefleksikan

pembelajaran. Ini berarti bahwa jurnal belajar tidak harus menjadi catatan

yang murni deskriptif dari apa yang dilakukan, melainkan kesempatan

untuk mengkomunikasikan proses berpikir yakni bagaimana dan

mengapa melakukan apa yang dilakukan serta apa yang dipikirkan

tentang apa yang dilakukan.23

Jurnal diterima dan secara luas digunakan mata pelajaran dasar

kemanusiaan. Hal ini terutama berlaku dalam kasus profesi yang

memerlukan beberapa pengalaman kerja praktik seperti pendidikan,

perawatan, kerja sosial dan kementrian agama. Refleksi ini memberikan

kesempatan untuk belajar dari kasus-kasus sebelumnya dan untuk

memaksimalkan manfaat dari pengalaman melalui refleksi.24

Pembelajaran reflektif adalah proses belajar yang membutuhkan

waktu dan latihan. Hal ini merupakan proses aktif yang melibatkan

pemikiran melalui masalah diri sendiri, mengajukan pertanyaan, dan

mencari informasi yang relevan untuk membantu pemahaman.

Pembelajaran reflektif bekerja paling baik apabila seorang berpikir

21

Anon, Learning Log or Learning Journals, 2012, (www.hull.ac.uk/php/cesagh/documents/

LEARNINGLOG.doc) 22

Jennifer Moon, op. cit. 23

Anon, Learning Journals, op. cit. 24

Susan E. George, Learning and the Reflective Journal in Computer Science, 2012,

(http://crpit. com/confpapers/CRPITV4George.pdf)

Page 33: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

19

tentang apa yang ia lakukan sebelum, selama dan yang akan dilakukan

setelah belajar. 25

Menulis reflektif adalah sumber daya serbaguna. Menulis tidak

hanya mendukung refleksi dan pembelajaran profesional dalam banyak

peraturan mengajar, itu juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan

dan sociable. Banyak guru yang tidak yakin dengan apa yang mereka

pikirkan sebelum mereka menulis, tetapi menemukan bahwa praktik

menulis membawa wawasan baru dan pemahaman, selera pribadi dan

pencapaian profesional, dan kesiapan untuk berbagi wawasan dengan

orang lain.26

Refleksi sangat penting untuk mengembangkan kemampuan yang

mengharuskan seseorang untuk berpikir bagaimana seorang secara

pribadi berkaitan dengan proses pembelajaran.27

Refleksi yang dilakukan

pada saat belajar, dapat membantu seorang meningkatkan pemahaman

dan membantu untuk merenungkan apa yang telah dipelajari dan apa

yang seseorang coba untuk mencapai sesuatu. Selain itu dapat

mendorong seseorang untuk berpikir tentang topik yang dibahas dalam

kelas serta mengambil posisi pada masalah dan berpikir kritis. 28

Jurnal refleksi adalah rekaman pribadi dari pengalaman-

pengalaman pembelajaran. Para siswa biasanya ditanya oleh instruktur

mereka untuk merekam pembelajaran mereka antara lain kejadian-

kejadian yang berhubungan, biasanya selama proses pembelajaran tetapi

lebih sering ketika kejadian tersebut baru saja berlangsung.29

Dalam pengajaran profesional dan pengajaran bermakna disebutkan

bahwa jurnal refleksi pembelajaran merupakan sebuah dokumen yang

hidup dan tumbuh yang selalu ditulis untuk merekam pembelajaran.

25

Anon, Learning Journals, op. cit. 26

Jill Burton, “Reflective Writing – Getting to The Heart of Teaching and Learning”, dalam

Jill Burton., et al., (ed.), Reflective writing ‘A way to lifelong teacher learning’, 2012, p. 1, (http://

tesl-ej.org/books/reflective_writing.pdf). 27

Anon, Learning Journals, op. cit. 28

Anon, Writing a Journal or Learning Log, op. cit., p.1. 29

Anon, Reflective Journals and Learning Logs, 2012 (http:/www.niu.edu/facdev/resour

ces/guide/assessment/reflective_journals%20and_learning_logs.pdf).

Page 34: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

20

Jurnal refleksi pembelajaran bukan merupakan rangkuman bahan ajar,

melainkan biasanya difokuskan pada tanggapan atau penilaian tentang

apa yang sudah dipelajari dari pada hanya menjelaskan apa yang sudah

dibaca dan juga bukan sebuah buku harian kegiatan belajar.30

Penggunaan jurnal belajar reflektif merupakan pendekatan umum

dan bernilai. Saat membuat jurnal belajar reflektif dapat mengadopsi

struktur untuk setiap jurnal, yakni mencakup pengaturan dan tanggal, apa

yang dilakukan, kunci catatan kritis pada refleksi kegiatan, apa yang

dipikirkan telah dipelajari. 31

Dalam jurnal dan pembelajaran atas dasar pengalaman (learning

log) dapat didorong oleh pertanyaan-pertanyaan mengenai konten

pelajaran, tugas-tugas, ulangan-ulangan, ide-ide milik para siswa, dan

proses pemikiran siswa-siswa tentang apa yang telah terjadi di kelas

dalam periode waktu tertentu. Jurnal dan pembelajaran atas dasar

pengalaman (learning log) kemudian dikumpulkan kepada instruktur

untuk dijadikan feedback (umpan balik). Paper-based dan jurnal atau log

online dapat dikembalikan sebelum atau sesudah periode kelas atau pada

waktu lain yang telah ditentukan.32

Kegiatan untuk menyusun jurnal belajar (learning journal),

menurut Sudrajat dapat berupa hal-hal sebagai berikut:

a. Mencatat hal-hal yang menarik dan ingin ditindaklanjuti secara lebih

dalam dari suatu buku atau artikel yang dibaca.

b. Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak seputar

topik materi yang dibaca atau dipelajari.

c. Mencatat tentang hal-hal utama yang baru saja diketahui dari bahan

yang telah dipelajari.

d. Mencatat bahan yang relevan dari sumber lain yang telah dibaca,

seperti artikel dalam surat kabar.

30

Anon, Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna, op, cit., h.61. 31

Anon, Keeping a Reflective Journal, 2012, (http://www.open.ac.uk/skillsfor study/be-aware

-of-your-habits.php) 32

Anon, Reflective Journal and Learning Logs, op. cit.

Page 35: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

21

e. Mencatat tentang refleksi atas apa yang telah dipelajari, hingga sejauh

mana telah dapat memenuhi kebutuhan belajarnya. 33

Dalam sebuah jurnal belajar, yang harus ditulis adalah beberapa hal

yang dianggap menarik dalam kegiatan pembelajaran dan direncanakan

untuk menikdaklanjutinya secara mendalam pada masa mendatang,

beberapa pertanyaan yang muncul dalam pikiran sebagai dampak dari

apa yang dibaca, sesuatu yang sudah dipelajari, komentar tentang suatu

program dan seberapa jauh program itu dapat memenuhi kebutuhan

proses pembelajaran, serta seberapa jauh pelajaran dalam suatu program

berkaitan dengan pelajaran lain yang dipelajari dengan pendekatan lain.

Dalam pengajaran profesional bermakna, disebutkan bahwa jurnal

pembelajaran dapat memiliki format dengan berbagai pertanyaan,

diantaranya:

a. Apa yang saya pelajari hari ini?

b. Apa yang saya rasakan menarik?

c. Apa yang masih membingungkan?

d. Apakah saya menemukan masalah dan issu yang tidak diharapkan?

e. Apa jenis pembelajaran tingkat tinggi yang saya alami?

f. Apa jenis pembelajaran tingkat rendah yang saya alami?

g. Apa yang saya rasakan dengan pendekatan yang digunakan untuk

membahas issu, topik pelajaran?

h. Bagaimana saya memperbaiki teknik pembelajaran?

i. Apa yang ingin dan perlu ku ketahui lebih banyak lagi?

j. Apa sumber belajar yang memberi ilham dan menyenangkan saya?

(photo, websites, dll)34

33

Kartono dan Ali Imron, Penerapan Teknik Penilaian Learning Journal pada Model

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok

Segiempat, 2012, h. 60-61 (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/download/ 1246

/1298) 34

Anon, Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna, op. cit., h.62

Page 36: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

22

Selain berbagai pertanyaan yang telah disebutkan di atas, pada

jurnal belajar juga mungkin mengandung unsur-unsur seperti :

a. Informasi, yaitu sebuah jurnal harus menunjukkan bahwa seorang

telah menghadiri kelas, telah membaca, memahami masalah dan teori

yang ada, dan harus mencakup interpretasi pribadi dari program kerja

b. Observasi, berupa deskripsi dari apa yang dibaca atau aktivitas yang

telah dilakukan

c. Spekulasi, yaitu siswa bertanya-tanya tentang makna dan implikasi

dari peristiwa, bacaan, masalah, diskusi yang terkait

d. Memahami, yakni membuat pengertian sendiri dari masalah dan

konsep

e. Pertanyaan, yakni mencakup pertanyaan akademik, keraguan diri

sendiri, hal-hal yang ingin seorang cari tahu

f. Sintesis, yakni siswa secara bersama-sama menarik ide untuk

menemukan keterkaitan dan hubungan.

g. Kritik, yakni identifikasi kekuatan dan kelemahan teori, bacaan dan

aktivitas

h. Revisi, berupa perwujudan ide-ide yang telah berubah serta

memperluasnya dalam beberapa cara. 35

Penulisan reflektif tidak memerlukan gaya tulisan resmi. Karena

tulisan reflektif merupakan pengembangan pemahaman seseorang. Jurnal

belajar berisi tentang catatan pengalaman belajar siswa, apa yang telah

dimengerti, apa yang belum dimengerti oleh siswa beserta alasan maupun

kendala yang tengah dihadapi. Serta apa yang akan dilakukan selanjutnya

oleh siswa terutama berkaitan dengan apa yang belum dimengerti oleh

siswa. Tulisan resmi akan membuat siswa menjadi lebih kaku dan tidak

merasa leluasa mengungkapkan apa yang ada dipikirannya.

35

Anon, Writing a Journal or Learning Log, op. cit., p.1.

Page 37: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

23

Berikut ini merupakan contoh prosedur penggunaan jurnal belajar

seperti tertulis pada buku yang ditulis oleh Silberman (2006) yaitu :

a. Menjelaskan kepada siswa bahwa pengalaman tidak mesti menjadi

guru terbaik dan bahwa sangatlah penting untuk merenungkan

kembali pengalaman guna menyadari apa yang kita dapatkan dari

pengalaman itu.

b. Memerintahkan siswa untuk membuat jurnal tentang bagaimana

belajar mereka

c. Menyarankan agar mereka menulis dua kali seminggu, sebagian dari

apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang hal-hal yang mereka

pelajari.

d. Memerintahkan siswa untuk berfokus pada beberapa atau semua

kategori dibawah ini :

1) Apa yang belum jelas bagi mereka atau apa yang mereka tidak

setujui.

2) Bagaimana kaitan antara pengalaman belajar dengan kehidupan

pribadi mereka.

3) Bagaimana pengalaman belajar terefleksikan dalam hal-hal lain

yang mereka baca, lihat dan kerjakan.

4) Apa yang mereka amati tentang diri mereka dan orang lain

semenjak merasakan pengalaman belajar.

5) Apa yang mereka petik dari pengalaman belajar.

6) Apa yang hendak mereka kerjakan sebagai hasil dari pengalaman

belajar.

e. Mengumpulkan, membaca, dan mengomentari jurnal tersebut secara

berkala agar siswa menjadi merasa bertanggung jawab untuk

Page 38: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

24

menyimpannya dan agar guru dapat menerima umpan balik dari hasil

belajar mereka.36

Mount Mercy Colage (MMC) memiliki klasifikasi dari jenis jurnal

yang meliputi:

a. Jurnal pribadi – buku harian dari pikiran, aktifitas, respon emosional,

catatan kehidupan sehari-hari.

b. Jurnal respon – menanggapi sebuah literatur; peristiwa, rangkaian

perstiwa atau pengalaman.

c. Log belajar – ringkasan tidak resmi dari apa yang telah dipelajari;

terkadang mendetil dengan pengetahuan dan pendapat yang

ditentukan.

d. Jurnal dialog – ruang untuk dua orang (dua orang murid, guru atau

lainnya) berkomentar tentang tugas, peristiwa, dan lainnya sebagai

tanggapan terhadap satu sama lain.

e. Catatan ganda jurnal – ruang untuk komentar awal dengan ruang yang

berdekatan untuk komentar selanjutnya setelah refleksi atau waktu

selanjutnya yang ditentukan.

f. Jurnal membaca – tempat untuk meringkas dan mengomentari untuk

bacaan di kelas, pribadi dan minat akademik, paper atau persiapan

tugas.

g. Jurnal menulis – sebuah ringkasan dari pengamatan, pemikiran,

wawasan dan lain-lain mencatat dari waktu ke waktu dalam persiapan

tugas.

Mount Mercy College (MMC) mengklasifikasi beberapa hasil

belajar yang dapat diamati siswa mereka. Termasuk peningkatan berikut

ini :

a. Deskripsi situasi, peristiwa dan hubungan

b. Meningkatkan kesadaran diri dan kemampuan untuk menganalisis

kemampuan diri sendiri

36

Melvin L. Silberman, Active learning : 101 cara belajar siswa aktif, (Bandung: Nusamedia,

2011), h. 205-206.

Page 39: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

25

c. Mengidentifikasi dan „verbalisasi‟ salah satunya adalah pengetahuan

yang telah ada dan baru diperoleh

d. Mensintesis dan mengintegrasi informasi lebih ringkas

e. Menilai, membuat pertimbangan, mengevaluasi peristiwa pada satu

kehidupan dan aktivitas pendidikan

f. Perkembangan baru, tambahan atau alternatif perspektif pada satu

hubungan, interaksi dan peristiwa

g. Personalisasi pengalaman pendidikan (lab, percobaan klinis,

praktikum, grup diskusi) dan lebih mengetahui apa yang sedang

dipelajari

h. Mendorong pembentukan hubungan antar teori, penelitian, observasi,

dan percobaan

i. Mengkomunikasikan apa yang sedang dipelajari dan untuk menilai

suatu pengalaman, dan

j. Menghargai pembelajaran mereka sendiri, berkembang, menghargai

diri sendiri37

Menulis sebuah jurnal belajar ada beberapa hal yang disarankan,

diantaranya:

a. Menulis jurnal secara teratur, bahkan dengan catatan pendek.

b. Fokus pada peristiwa tertentu atau masalah yakni berpikir bagaimana

bisa mengatasi atau menyelesaikan masalah tersebut, atau bagaimana

cara meningkatkannya.

c. Gunakan pertanyaan atau petunjuk untuk fokus pada tugas.

d. Hindari penulisan deskriptif – mengambil pendekatan analisis.

e. Gunakan teknik seperti peta pikiran, diagram, sketsa atau kartun.

Gunakan warna untuk membuat lebih menarik dan mengesankan.

f. Ulaslah catatan yang telah ditulis, apakah dapat menemukan tema dan

dapat mengenali tindakan yang mungkin diambil untuk jangka

37

Susan E. George, op. cit.

Page 40: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

26

panjang. (misalnya untuk meningkatkan keterampilan pelajaran

tertentu).

g. ingatlah bahwa menulis dapat digunakan sebagai alat belajar, menulis

dapat digunakan untuk mengeksplorasi ide-ide sebagai cara untuk

memahaminya.

Dalam Keeping a reflection journal ditulis bahwa „Apapun yang

anda pilih untuk ditulis, jangan lepaskan penilaian – ingat bahwa tidak

ada jawaban benar atau salah, bersikap jujur, terbuka, dan langsung.

Refleksi yang efektif adalah apabila anda bisa menjadi diri sendiri‟.38

Menurut Jennifer Moon dalam sumber pengajaran dan

pembelajaran UCD yang berjudul Learning Journals and Logs, jurnal

belajar memiliki beberapa tujuan, yakni:

a. Merekam pengalaman

b. Mengembangkan pembelajaran yakni dengan cara yang meningkatkan

pembelajaran lainnya

c. Memperdalam kualitas pembelajaran, dalam bentuk pemikiran kritis

atau mengembangkan sikap mempertanyakan

d. Mengaktifkan peserta didik untuk memahami proses belajar mereka

e. Memfasilitasi belajar dari pengalaman

f. Meningkatkan keterlibatan aktif dalam pembelajaran dan kepemilikan

pribadi belajar

g. Meningkatkan kemampuan untuk merefleksikan dan meningkatkan

kualitas pembelajaran

h. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

i. Sebagai sarana penilaian dalam pendidikan formal

j. Meningkatkan praktik profesional atau profesional diri dalam praktek

k. Mengeksplorasi diri, membangun makna pribadi dan salah satunya

memandang dunia. Untuk meningkatkan penilaian pribadi menuju

pemberdayaan diri

38

Anon, Keeping a Reflective Journal, op. cit.

Page 41: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

27

l. Sebagai sarana memperlambat pembelajaran, mempertimbangkan

situasi yang lebih menyeluruh

m. Meningkatkan kreativitas dengan membuat lebih baik penggunaan

pemahaman intuitif

n. Menyediakan 'suara' alternatif bagi mereka yang tidak pandai

mengekspresikan diri mereka sendiri

o. Membina interaksi reflektif dan kreatif dalam kelompok39

Universty of Worcester dalam Learning Journals mengungkapkan

beberapa hal yang menjadi alasan kenapa seorang menggunakan jurnal

belajar, yakni :

a. Untuk memberikan „gambaran hidup‟ dari perkembangan pemahaman

dari mata pelajaran atau pengalaman

b. Untuk menunjukkan bagaimana mengembangkan belajar

c. Untuk menyimpan catatan pikiran dan ide-ide dari pengalaman belajar

d. Untuk membantu mengidentifikansi kekuatan, kelemahan, dan

keinginan dalam belajar40

Dengan membuat sebuah jurnal belajar atau pembelajaran reflektif

serta mengembangkannya ada keuntungan yang didapat, yakni :

a. Menjadi termotivasi, mengetahui apa yang coba mereka capai dan

kenapa

b. Menjadi lebih aktif dalam memperluas pemahaman mereka tentang

topik dan subjek

c. Menggunakan kemampuan yang telah ada untuk membantu mereka

mengembangkan pemahaman tentang ide-ide baru

d. Memahami konsep baru dengan mengaitkannya dengan pengalaman

mereka sebelumnya

e. Memahami bahwa penelitian tambahan dan membaca secara luas

dapat meningkatkan pemahaman mereka

39

Jennifer Moon, op. cit. 40

Anon, Learning Journals, op. cit.

Page 42: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

28

f. Mengembangkan pembelajaran dan berpikir mereka dengan

membangun penilaian kritis dari pengalaman belajar sebelumnya

g. Menjadi lebih sadar diri, mampu mengidentifikasi, menjelaskan, dan

mengatasi kelebihan serta kelemahan mereka sendiri.41

4. Hakikat Belajar

Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri

orang yang belajar, apakah itu mengarah pada yang lebih baik atau pun

yang kurang baik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga selalu

terkait dalam belajar adalah pengalaman, pengalaman yang berbentuk

interaksi dengan orang lain atau lingkungannya.

Unsur perubahan dan pengalaman hampir selalu ditekankan dalam

rumusan atau definisi tentang belajar, yang dikemukakan para ahli.

Menurut Witherington “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian,

yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru yang

berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Crow dan Hilgard.

Menurut Crow “belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan,

pengetahuan dan sikap baru”, sedang menurut Hilgard “belajar adalah

suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya

respons.42

Beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang

belajar, yaitu :

a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik,

tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih

buruk.

41

Anon, Learning Journals, op. cit. 42

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 2011), cet. 24, h. 155-156

Page 43: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

29

b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui pengalaman;

dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan

atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.

c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap

merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.

Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan

pasti, tetapi perubahan itu hendaknya berakhir dari satu periode yang

mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan ataupun bertahun-

tahun. Ini berarti kita harus mengenyampingkan perubahan-perubahan

tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi,

ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang biasanya hanya

berlangsung sementara.

d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti;

perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah berpikir,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap. 43

Menurut Oemar Hamalik, hasil belajar menunjuk pada prestasi

belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan

derajat perubahan tingkah laku siswa.44

Sedangkan menurut Nana

Syaodih Sukmadinata hasil belajar atau achievement merupakan realisasi

atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang

dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat

dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian

terbesar kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan

hasil belajar.45

43

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. 24,

h. 85 44

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009). h.159 45

Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h.102-103

Page 44: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

30

Evaluasi hasil belajar sebagai keseluruhan kegiatan pengukuran,

pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan

tentang tingkat hasil belajar yang telah dicapai siswa memiliki beberapa

tujuan tertentu, yaitu:

1) Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya

mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.

2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina

kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut

3) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui

kemampuan siswa, menetapkan kesulitannya dan menyarankan

kegiatan remedial

4) Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk

mendorong motivasi belajar siswa dengan mengenal kemajuannya

sendiri dan merangsangnya untuk melakukan perbaikan

5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa,

sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga

masyarakat dan pribadi yang berkualitas.

6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih

sekolah atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan

bakatnya46

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian jurnal belajar sebelumnya dilakukan oleh Kartono dan Ali

Imron dengan judul “Penerapan Teknik Penilaian Learning Journal Pada

Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Materi Pokok Segiempat”.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIC SMPN 3

Karanglewas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes

dan metode observasi yang kemudian dilakukan analisis untuk merumuskan

46

Oemar Hamalik, op. cit., h 160

Page 45: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

31

hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut bahwa penerapan teknik penilaian

learning journal pada model pembelajaran berbasis masalah untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII C SMPN 3 Karanglewas pada

materi segiempat efektif.

Selain itu ada penelitian Yenny anjar jayadi dengan judul “Penggunaan

Jurnal Belajar Dengan Macromedia Flash Dalam Pembelajaran Biologi Untuk

Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Kelas X-6 SMA Negeri 2 Surakarta

Tahun Ajaran 2007/2008 (Penelitian tindakan Kelas)”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Penerapan penggunaan jurnal

belajar pada pembelajaran biologi dengan media macromedia flash dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat dilihat dari peningkatan

motivasi belajar dan partisipasi siswa yang berdampak pada peningkatan

penguasaan konsep.

C. Kerangka Berpikir

Pada dasarnya pembelajaran biologi menuntut peserta didik berpikir

kritis dengan segala fenomena yang dibahas dalam mata pelajaran biologi.

Seringkali pembelajaran biologi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah

belum sepenuhnya mengembangkan proses berpikir tingkat tinggi siswa yang

mampu mengkonstruksi aspek kognitifnya.

Jurnal belajar adalah wadah yang memuat hasil refleksi dalam bidang

pembelajaran yang diperuntukan bagi peserta didik. Peserta didik mengisinya

dengan hasil bacaan, hasil diskusi, refleksi terhadap temuan dalam

pembelajaran, hasil pengamatan, hasil abstraksi atau apa saja yang berkaitan

dengan pembelajaran di sekolah. Bila perlu bukan hanya peserta didik yang

mempunyai karya yang berkualitas dapat mengisinya. Akan tetapi

kesempatan diberikan kepada semua peserta didik, walaupun menurut guru

apa yang dituliskan peserta didik itu pada awalnya hanya cerita yang

kelihatannya kurang bermakna bagi guru. Jurnal belajar tidak hanya

berorientasi pada pengembangan kemampuan akademis semata akan tetapi

Page 46: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

32

diharapkan melalui kebiasaan menuliskan pengalaman belajar, peserta didik

tersebut terbiasa mengekspresikan perasaan, pemikiran ataupun harapannya

tentang pembelajaran yang diberikan guru. Jadi lebih dekat sebagai alat untuk

komunikasi dan diseminasi informasi, temuan, pemikiran, hasil pengamatan

tentang pembelajaran. Setiap peserta didik dapat mengisi jurnal belajar,

meskipun belum mampu menulis dengan kriteria ilmiah.

Dengan jurnal belajar, siswa dapat menilai apa yang ia mengerti dari

proses pembelajaran yang telah berlangsung, begitu pula dengan hal yang

belum dimengerti. Setelah itu siswa diharapkan dapat menentukan cara untuk

memahami apa yang belum dimengerti. Siswa belajar memikirkan strategi

yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar. Siswa yang menilai proses

belajarnya sendiri diharapkan akan lebih efektif dalam usaha untuk

memahami hal-hal yang belum ia pahami dibandingkan jika penilaian

dilakukan oleh guru.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan kerangka berpikir yang telah diuraikan

sebelumnya serta didukung oleh kajian empirik yang relevan, hipotesis

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa pada konsep sistem pertahanan tubuh di Kelas XI

(Sebelas) IPA SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang”.

Page 47: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Jl.

Surya Kencana No.29 Pamulang Barat – Pamulang – Kota Tangerang Selatan.

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012-2013.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian yang ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode

quasi eksperimen (eksperimen semu), yaitu metode penelitian yang

mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen.1 Dalam pelaksanaan penelitian ini, sampel terdiri atas kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun desain penelitian disajikan dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian : control group pretest-post test desaign.

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

Eksperimen Q1 X1 Q2

Kontrol Q1 X2 Q2

Keterangan:

X1 : Perlakuan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan jurnal belajar

X2 : Perlakuan pembelajaran kooperatif tanpa menggunakan jurnal belajar

Q1 : Pemberian pretest

Q2 : Pemberian postest

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 18, h. 114.

Page 48: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

34

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.2 Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 25

Setiabudi Pamulang tahun pelajaran 2012-2013.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.3 Dari dua

kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang, dilakukan

pengundian untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah

pengundian, didapatkan kelas XI IPA 1 sebagai kelompok eksperimen

(kelas yang menggunakan pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar)

sebanyak 30 siswa dan kelas XI IPA 2 sebagai kelompok kontrol (kelas

yang menggunakan pembelajaran kooperatif tanpa menggunakan jurnal

belajar) sebanyak 30 siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penelitan berupa skor hasil belajar biologi

siswa yang diperoleh melalui tes hasil belajar biologi bentuk PG serta Non

tes melalui wawancara berupa respon siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dan

wawancara. Tes hasil belajar biologi ialah tes yang digunakan untuk

mengukur tingkat ranah kognitif siswa, sejauh mana siswa menguasai materi

yang telah diberikan. Adapun bentuk instrumen yang digunakan untuk

mengukur hasil belajar adalah tes tertulis objektif yakni berupa pilihan ganda

sebanyak 20 soal dengan 5 option. Soal-soal mengacu pada memperhatikan

ranah kognitif yang meliputi C1, C2, C3, dan C4. Sebelum tes ini digunakan

sebagai alat pengumpul data, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), h. 173. 3 Ibid., h. 174.

Page 49: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

35

mengetahui apakah soal tersebut memenuhi persyaratan validitas dan

reabilitas.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes

No Konsep Jenjang Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

1. Sistem pertahanan tubuh 2 1, 3* 1

2.

Sistem kekebalan tubuh

non-spesifik dan spesifik 5,6* 4* 2

3. Antigen dan antibodi 8*, 9 7* 2

4. Struktur dan fungsi antibodi 11*, 12* 10 2

5.

Pembentukan antigen dan

antibodi 13*, 15*

16 14* 3

6. Kekebalan aktif 19 18* 17, 20* 21* 3

7. Kekebalan pasif 22*, 23*,

24 2

8.

Kegagalan mekanisme

pertahanan tubuh 25, 26* 27, 28*,

29* 3

9. Alergi 30, 31* 32* 2

Jumlah 20

*adalah soal yang valid (digunakan) setelah uji validitas

Selain menggunakan instrumen berupa tes, wawancara juga dijadikan

sebagai instrumen dalam penelitian ini. Wawancara adalah sebuah dialog

yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan

seseorang, misalnya sikap terhadap sesuatu.4 Pada penelitian ini pertanyaan

yang disajikan dalam bentuk semi terstruktur, yakni perpaduan antara

terstruktur dan tidak terstruktur. 5

4 Ibid., h. 198.

5 Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 1999), h. 191-192.

Page 50: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

36

Tabel 3.3 Daftar pertanyaan wawancara

No. Kategori Pertanyaan

1. Konten

Apakah kamu menyukai pelajaran biologi? Jika ya, apa

yang membuat menarik!

Apakah kamu merasa kesulitan dalam belajar biologi?

Apakah kamu merasa bersemangat selama ini saat belajar

biologi?

2.

Pembelajaran

Kooperatif

(Jigsaw)

Apakah sebelumnya saat belajar di kelas, kamu sudah

pernah menggunakan pembelajaran kooperatif (Jigsaw)?

Apa kelebihan pembelajaran kooperatif (Jigsaw) menurut

kamu?

Apa kelemahan pembelajaran kooperatif (Jigsaw)

menurut kamu?

Apakah kamu merasa kesulitan saat belajar di kelas

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif (Jigsaw)?

3. Jurnal Belajar

Apakah sebelumnya saat belajar di kelas kamu sudah

pernah menggunakan jurnal belajar?

Apakah dengan mengisi jurnal belajar kamu mengetahui

materi pelajaran yang belum dimengerti?

Apakah jurnal belajar membuat kamu lebih bersemangat

belajar?

Apakah menurut kamu perlu atau tidak menggunakan

jurnal belajar?

Apakah kamu merasa kesulitan dalam mengisi jurnal

belajar?

Apakah setelah ini kamu ingin menulis jurnal belajar?

Page 51: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

37

F. Kalibrasi Instrumen

1. Analisis Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data harus

dimantapkan kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba. Dari

data hasil uji coba perangkat tes dipilih butir soal yang memenuhi validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.

a. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih,

yakni sejauh mana ketepatan dari kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya. 6

Untuk mengukur validitas soal pilihan ganda dalam penelitian ini

menggunakan rumus Koefisien Point Biserial. Rumus yang digunakan

adalah : 7

rpbis = q

p

SD

MM

t

tp

Keterangan :

rpbi : Koefisien korelasi

Mp : Mean responden yang menjawab benar

Mt : Mean secara keseluruhan

SDt : Standar deviasi

p : Proporsi responden yang menjawab benar

q : Proporsi responden yang menjawab salah

6 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA

Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 105. 7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 93.

Page 52: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

38

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, dari 30 soal yang

telah digunakan pada uji validitas dengan menggunakan program Anates

menunjukkan 20 butir soal valid dan 10 butir soal tidak valid. Hasil uji

validitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 4. 8

b. Uji Reliabilitas

Reabilitas bermakna keterpercayaan, keterandalan, kestabilan atau

konsistensi; dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya dan konsisten.9 Uji reliabilitas untuk butir soal objektif pilihan

dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau yang

dikenal dengan K-R 20, yaitu: 10

r11 =

2

2

1 S

pqS

n

n

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

(q = 1 - p)

∑pq = jumlah hasil perkalian antar p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

8 Lampiran hal. 117

9 Ahmad Sofyan, dkk., op. cit., h.105

10 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan...... h. 115

Page 53: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

39

Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:

(a) Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi

(b) Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi

(c) Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup

(d) Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah

(e) Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah

Perhitungan uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan

bantuan program Anates dan didapatkan hasil 0,89. Hasil uji reabilitas

instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 4. 11

c. Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif

konvensional paling sederhana dan mudah. Hasil hitungnya merupakan

proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan

keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Untuk dapat mengukur tingkat

kesukaran suatu soal digunakan rumus : 12

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

N = Jumlah seluruh siswa peserta tes

11

Lampiran hal. 117 12

Ahmad Sofyan, dkk., op. cit., h.103

Page 54: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

40

Klasifikasi indeks kesukaran: 13

0.00 – 0.30 = soal termasuk kategori sukar

0.30 – 0.70 = soal termasuk kategori sedang

0.70 – 1.00 = soal termasuk kategori mudah.

Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini

menggunakan bantuan program Anates. Hasil penguji taraf kesukaran

instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 4. 14

d. Daya Pembeda Soal

daya pembeda soal, adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah. 15

Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi

adalah: 16

Keterangan :

D = Daya pembeda soal

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelomok bawah yang menjawab benar

13

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan...... h. 225 14

Lampiran hal. 117 15

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan...... h. 226 16

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan...... h. 228

Page 55: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

41

Klasifikasi Daya Pembeda:

D : 0,00 – 0,20 : jelek

D : 0,21 – 0,40 : cukup

D : 0,41 – 0,70 : baik

D : 0,71 – 1,00 : baik sekali17

Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan

bantuan program Anates. Hasil penguji taraf kesukaran instrumen tes

dapat dilihat pada lampiran 4. 18

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kuantitatif

Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

prasyarat analisis, yaitu uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dan uji

homogenitas varians menggunakan Uji Fisher. Sedangkan untuk pengujian

hipotesis menggunakan Uji-t.

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik

analisis dengan uji kesamaan dua rata-rata populasi dengan menggunakan

Uji-t. Sebelum melakukan Uji-t, terlebih dahulu harus dilakukan uji

pemenuhan asumsi Uji-t (Uji persyaratan analisis untuk Uji-t). Uji

persyaratan analisis untuk Uji-t ada dua yaitu, kedua populasi berdistribusi

normal (uji normalitas) dan kedua populasi memiliki varians yang sama (uji

homogenitas).

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu disusun ke dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi, yaitu penyusunan sistematis dari pengukuran individual

dari nilai yang tinggi ke rendah. Tabel distribusi frekuensi ini dapat dilihat

17

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan...... h. 232 18

Lampiran hal. 117

Page 56: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

42

bentuk distribusinya, yakni apakah nilai yang diperoleh terbagi secara

merata ataukah cendrung berkelompok.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji Liliefors.19

Zi = xi – x

S

Zi = Simpangan baku untuk kurva normal standar

Xi = Data

X = Rata-rata data tunggal

S = Simpangan baku

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara

dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas ini mengenai sama

tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji

homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, yaitu: 20

2

2

1

2S

SF

F : Homogenitas

S12 : Varian terbesar

S22 : Varian terkecil

19

Sudjana. Metoda Statiska, (Bandung: Tarsito, 2005), h.466 20

Ibid.h.249

Page 57: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

43

c. Uji Hipotesis

Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan Uji t (parametrik), yaitu:21

21

21

11

nn

XXt

Sg

hitung

Dengan Sg = 2

)1()1(

21

2

22

2

11

nn

SnSn

Keterangan:

1X : Rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan jurnal belajar

2X : Rata-rata hasil belajar siswa dengan tanpa jurnal belajar

S12 :

Variansi kelompok eksperimen

S22 :

Variansi kelompok kontrol

n1 : Jumlah siswa kelompok eksperimen

n2 : Jumlah siswa kelompok kontrol

d. Uji Normal Gain

Gain adalah selisish antara nilai posttest dengan nilai pretest, gain

menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa

setelah pembelajaran dilakukan guru. Untuk menghindari hasil kesimpulan

21

Ibid., h.239

Page 58: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

44

yang akan menimbulkan bias penelitian, karena pada nilai pretest kedua

kelompok penelitian sudah berbeda, digunakan uji normal gain.22

N- Gain = skor postest – skor pretest

skor ideal – skor pretest

dengan kategori:

g tinggi : nilai (g) ≥ 0,70

g sedang : 0,70 > nilai (g) > 0,30

g rendah : nilai (g) ≤ 0.30

2. Analisis Data Kualitatif

a. Analisis Rubrik Jurnal Belajar

Untuk mengetahui adanya peningkatan pada jurnal belajar bagi tiap

siswa digunakan rubrik. Rubrik adalah perangkat pemberian skor yang

secara eksplisit menyatakan kinerja yang diharapkan bagi tugas-tugas

yang diberikan atau bagi suatu hasil karya para siswa. Suatu rubrik

memberikan deskripsi yang jelas dari karakteristik hasil karya yang

terkait dengan masing-masing komponen tugas pembelajaran pada

berbagai tingkatan penguasaan siswa terhadap tugas yang diberikan. 23

Dalam rubrik ada pemberian nilai atau skor, tidak ada ketentuan

baku tentang pemberian skor atau nilai dalam rubrik. Ketantuan umum

yang disepakati para ahli adalah makin besar skornya makin sempurna

hasil karya seorang siswa.

Ada rentang skor atau nilai dalam rubrik yang mulai dari 0 (nol),

1, 2 dan 3. Ada juga yang memberikan rentang nilai mulai dari 1, 2, 3

dan 4 (ini yang paling umum) adapula yang memulai dari 1, 2, 3, 4

sampai 5. Sementara itu Diane Elbert-May membuat rentang nilai

22

Richard R. Hake, Analyzing Change/Gain Scores, 2013, (http://physics.indiana.edu/sdi/

Analyzing ChangeGain.pdf) 23

Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen, (Bandung: Remaja Rosda

Karya 2012), hal. 279.

Page 59: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

45

rubrik mulai dari 0 (tidak ada jawaban) langsung ke 3 (perlu perbaikan),

kemudian 4 (sepadan) dan 5 (patut dicontoh). 24

Pada penelitian ini rubrik jurnal belajar digunakan tidak untuk

menilai benar atau salahnya jurnal belajar yang telah diisi oleh siswa.

Melainkan untuk mengetahui sisi positif dari pembelajaran serta apakah

jurnal belajar yang telah diisi siswa mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan jurnal belajar pada pertemuan selanjutnya.

Tabel 3.4 Rubrik Jurnal Belajar

No. Kriteria Penilaian Tingkatan / Rating Skor Skor

Maksimal

1. Apa yang saya pelajari

hari ini?

Mengetahui apa yang

dipelajari

Tidak mengetahui apa

yang dipelajari / Tidak

diisi 1

1 0

2.

Apa yang saya rasakan

tentang yang saya

pelajari?

Dapat mengungkapkan

perasaannya secara positif

Tidak dapat

mengungkapkan

perasaannya secara positif

/ tidak diisi 1

1 0

3.

Apa hal-hal menarik

dari pelajaran ini?

Merasa menarik & dapat

mengungkapkannya

Merasa tidak menarik /

Tidak diisi 1

1 0

4.

Apa yang masih

membingungkan bagi

saya?

Tidak merasa bingung Mengungkapkan perasaan

bingungnya / Tidak diisi 1

1 0

5.

Apa hal-hal yang baru

saya ketahui setelah

belajar hari ini?

Ada hal-hal baru yang

didapat setelah belajar

Tidak ada hal baru yang

didapat / Tidak diisi 1

1 0

6.

Apa yang saya ingin

ketahui lebih banyak

lagi pada materi ini?

Ingin mengetahui lebih

lanjut

Tidak ingin mengetahui

lebih lanjut / Tidak diisi 1

1 0

7.

Apakah saya telah

belajar dengan baik,

apa yang harus saya

lakukan agar lebih baik

lagi?

Ada keinginan agar dapat

belajar lebih baik lagi

Tidak ada keinginan

untuk belajar lebih baik

lagi / Tidak diisi 1

1 0

JUMLAH 7

24

Ibid., hal. 279-280.

Page 60: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

46

b. Analisis Jurnal Belajar dan Pencapaian Hasil Belajar Per Indikator

Analisis untuk tiap indikator dilakukan pada hasil jurnal belajar

yang telah diisi oleh siswa pada pertemuan pertama dan kedua serta

dilakukan pada hasil belajar postest.

Indikator

Analisis

Jurnal Belajar

Pencapaian

Hasil Belajar

Menjelaskan

materi sesuai

konsep

Tidak

menjelaskan

Menjawab

benar pada

soal postest

Menjawab

salah pada

soal postest

Menjelaskan pengertian sistem

pertahanan tubuh 1 0 1 0

Mengidentifikasi sistem kekebalan

tubuh nonspesifik dan spesifik 1 0 1 0

Membedakan antigen dan antibodi pada

sistem pertahanan tubuh 1 0 1 0

Menjelaskan struktur dan fungsi

antibodi 1 0 1 0

Menjelaskan pembentukan antigen dan

antibodi 1 0 1 0

Menentukan kekebalan aktif 1 0 1 0

Menentukan kekebalan pasif 1 0 1 0

Menjelaskan kegagalan mekanisme

pertahanan tubuh 1 0 1 0

Menjelaskan alergi terkait dengan

sistem kekebalan tubuh 1 0 1 0

c. Teknik Analisis Wawancara

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap penggunaan pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar.

Wawancara dilakukan dengan perwakilan dari kelas eksperimen

sebanyak 9 siswa berdasarkan nilai yang didapat saat posttest, yaitu 3

siswa dengan nilai teratas, 3 siswa dengan nilai rata-rata dan 3 siswa

dengan nilai terendah. Hasil wawancara tersebut disajikan dalam

bentuk deskripsi dan dilampirkan dalam bentuk kutipan wawancara.

Page 61: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Rubrik Jurnal Belajar

Untuk mengetahui adanya peningkatan pada jurnal belajar bagi tiap

siswa digunakan rubrik. Penggunaan rubrik diterapkan untuk pertemuan

pertama dan pertemuan kedua, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Rubrik Pertemuan Pertama

Subjek Kriteria*)

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7

1 1 0 0 0 1 1 1 5

2 1 1 1 0 0 1 1 5

3 1 1 1 0 1 1 1 6

4 1 1 0 0 1 1 1 5

5 1 1 1 0 1 1 1 6

6 0 0 0 0 1 0 1 2

7 1 1 1 0 1 1 1 6

8 1 0 1 0 1 1 0 4

9 0 1 1 0 1 1 0 4

10 1 1 1 0 1 1 1 6

11 1 1 1 0 1 1 1 6

12 1 1 1 1 1 0 1 6

13 0 0 1 1 1 1 1 5

14 1 0 1 0 1 1 0 4

15 1 1 1 0 1 1 1 6

16 1 0 1 0 1 1 1 5

17 1 1 1 0 1 1 1 6

18 1 1 1 0 1 1 1 6

19 1 0 0 1 1 1 1 5

20 1 1 1 0 1 1 1 6

21 1 1 0 1 1 1 0 5

22 1 0 0 0 1 1 0 3

23 0 1 1 1 1 1 1 6

24 1 1 1 0 1 1 0 5

25 1 0 1 1 0 1 1 5

26 0 1 1 0 0 1 0 3

27 1 0 0 1 1 1 0 4

Page 62: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

48

28 1 1 0 1 1 1 1 6

29 1 1 1 0 1 1 0 5

30 1 1 1 1 0 0 0 4

JUMLAH 150

RATA-RATA 5

PERSENTASE 71%

Tabel 4.2 Hasil Rubrik Pertemuan Kedua

Subjek Kriteria

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7

1 1 1 1 1 1 1 0 6

2 1 1 1 1 1 1 0 6

3 1 1 1 1 1 1 1 7

4 1 1 1 0 1 1 1 6

5 1 1 1 0 1 1 1 6

6 1 1 1 0 1 0 1 5

7 1 1 1 0 1 1 1 6

8 1 1 1 1 1 0 1 6

9 1 1 1 1 1 1 1 7

10 1 1 1 0 1 1 1 6

11 1 1 1 0 1 1 1 6

12 1 1 1 0 1 1 1 6

13 1 0 0 1 1 1 1 5

14 1 1 1 1 1 1 1 7

15 1 1 1 1 1 1 1 7

16 1 1 1 0 1 1 1 6

17 1 1 1 1 1 1 1 7

18 1 1 1 1 1 1 1 7

19 1 1 1 0 1 1 1 6

20 1 1 1 1 1 1 0 6

21 1 1 1 1 1 1 1 7

22 1 1 1 1 1 1 1 7

23 1 1 1 1 1 1 1 7

24 1 1 1 0 1 1 1 6

25 1 0 1 1 1 1 1 6

26 0 1 1 1 1 1 1 6

27 1 1 1 1 1 1 1 7

28 1 1 1 1 1 1 1 7

29 0 1 1 1 1 1 1 6

30 1 0 1 1 1 1 1 6

JUMLAH 189

RATA-RATA 6,3

PERSENTASE 90%

*) Kriteria berdasarkan pertanyaan yang dikembangkan Melvin Silberman dan Jennifer Moon,

hal 45

Page 63: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

49

Berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa untuk rubrik

jurnal belajar pada pertemuan pertama dan kedua baik secara keseluruhan

pada persentase maupun tiap siswa mengalami peningkatan pada jumlah

kriteria untuk pertanyaan yang ada pada jurnal belajar.

2. Rekapitulasi Analisis Jurnal Belajar dan Pencapaian Hasil Belajar

Tabel 4.3 Rekapitulasi Analisis Jurnal Belajar dan

Pencapaian Hasil Belajar Per Indikator

Indikator

Persentase (%)

Analisis

Jurnal Belajar

Pencapaian

Hasil Belajar

Menjelaskan pengertian sistem

pertahanan tubuh - 100

Mengidentifikasi sistem kekebalan tubuh

nonspesifik dan spesifik 20.8 70

Membedakan antigen dan antibodi pada

sistem pertahanan tubuh 50 85

Menjelaskan struktur dan fungsi antibodi 63.3 96.7

Menjelaskan pembentukan antigen dan

antibodi 21.7 82.2

Menentukan kekebalan aktif 76.7 90

Menentukan kekebalan pasif 78.3 93.3

Menjelaskan kegagalan mekanisme

pertahanan tubuh 35 90

Menjelaskan alergi terkait dengan sistem

kekebalan tubuh 50 86.7

Rata-rata 49.5 88.2

*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 (hal. 164)

Page 64: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

50

Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa rata-rata persentase hasil

belajar siswa per indikator lebih besar dibandingkan dengan analisis jurnal

belajar per indikator.

3. Pretest dan Postest

Berdasarkan hasil pretest pada kelompok eksperimen dan kontrol

sebelum diberikan perlakuan yang berbeda dan hasil postest pada kelompok

eksperimen dan kontrol setelah diberikan perlakuan yang berbeda diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Data

Pretest Postest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 25 20 65 60

Nilai Tertinggi 75 70 100 95

Rata-rata 51,9 46,9 87,3 76,1

Median 59,5 55,1 89,3 82

Modus 53,3 47,5 91,3 81

Simpangan Baku 12,4 13,9 8,15 8,68

Jumlah Siswa 30 30 30 30

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai terendah pretest pada

kelompok ekperimen 25 dan pada kelompok kontrol 20, sedangkan nilai

terendah postest pada kelompok eksperimen 65 dan pada kelompok kontrol

60. Nilai tertinggi pretest pada kelompok eksperimen adalah 75 dan pada

kelompok kontrol adalah 70 sedangkan nilai tertinggi postest pada

kelompok eksperimen adalah 100 dan pada kelompok kontrol adalah 95.

Hasil rata-rata pretest pada kelompok eksperimen adalah 51,9 dan

kelompok kontrol adalah 46,9 sedangkan hasil rata-rata postest pada

Page 65: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

51

kelompok eksperimen adalah 87,3 dan kelompok kontrol adalah 76,1. Hal

ini menunjukkan bahwa hasil pretest kedua kelompok tidak jauh berbeda

karena kedua kelompok tersebut belum diberikan perlakuan yang berbeda,

sedangkan untuk hasil postest kedua kelompok berbeda, dimana rata-rata

hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol.

3. Data Peningkatan Hasil Belajar

Perhitungan N-gain dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

peningkatan pemahaman konsep siswa. Hasil perhitungan N-gain pada

kelompok eksperimen didapatkan rata-rata 0,74 menunjukan bahwa nilai

rata-rata N-Gain kelompok eksperimen adalah tinggi. Sedangkan pada

kelompok kontrol didapatkan nilai rata-rata 0,53 menunjukkan bahwa nilai

rata-rata N-Gain kelompok kontrol adalah sedang.

Tabel 4.5 Presentas e Peningkatan Hasil Belajar

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Eksperimen Kontrol

Tinggi 60 16,7

Sedang 40 73,3

Rendah 0 10

5. Hasil Wawancara

Hasil wawancara dengan siswa setelah proses pembelajaran pada

pertemuan satu dan dua hasilnya adalah sebagai berikut: Banyak siswa

menyukai pelajaran biologi dengan berbagai alasan yang membuat biologi

menarik, dikarenakan pada mata pelajaran biologi lebih membahas secara

mendalam tentang kehidupan terlebih makhluk hidup khususnya manusia,

yang nantinya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat

mengenal diri sendiri lebih dalam. Namun pada kenyataannya siswa banyak

Page 66: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

52

mengalami kesulitan dalam belajar biologi, banyaknya materi yang harus

dihafal terlebih banyaknya nama ilmiah dalam bahasa latin serta materi-

materi tertentu yang memiliki pokok bahasan yang banyak dan rumit seperti

sistem saraf. Meski merasa kesulitan ada beberapa hal yang membuat siswa

bersemangat belajar biologi yakni guru dengan metode pembelajaran yang

tepat sehingga membuat materi yang rumit menjadi lebih menyenangkan.

Siswa sebelumnya belum pernah menggunakan pembelajaran

kooperatif Jigsaw, pembelajaran yang sudah pernah mereka dapatkan adalah

pembelajaran dengan pembentukan kelompok biasa yang terdiri dari 4

sampai 6 orang. Menurut siswa pembelajaran kooperatif Jigsaw memiliki

kelebihan, yakni dengan mendapat penjelasan dari teman sebaya bahasa

yang digunakan lebih mudah dimengerti, lebih bersemangat dalam proses

pembelajaran, dapat memupuk kepercayaan diri dengan memberikan

penjelasan materi kepada teman serta lebih memiliki tanggung jawab untuk

menguasai materi. Namun menurut siswa pembelajaran kooperatif juga

memiliki kelemahan, yakni jika ada teman yang tidak serius dalam belajar

sehingga memberikan penjelasan yang sulit untuk dimengerti.

Siswa sebelumnya belum pernah menggunakan jurnal belajar, jurnal

yang mereka ketahui sebelumnya hanya jurnal kelas yang harus diisi oleh

guru. Dengan mengisi jurnal belajar siswa lebih memahami materi apa yang

belum dimengerti serta dapat mengevaluasi diri sendiri. Beberapa siswa

merasa lebih bersemangat belajar dengan menggunakan jurnal belajar

namun beberapa lagi merasa biasa saja. Beberapa siswa merasa perlu

menggunakan jurnal belajar agar dapat mengetahui lebih jauh kemampuan

diri mereka, namun beberapa siswa juga merasa tidak perlu menggunakan

jurnal belajar dikarenakan mereka sudah meiliki cara belajar sendiri. Dalam

pengisian jurnal belajar, siswa tidak mengalami kesulitan. Beberapa siswa

kedepannya ingin menulis jurnal belajar mereka sendiri bahkan untuk mata

pelajaran lain.

Page 67: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

53

B. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Normalitas

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest dan Postest, maka

dapat dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus liliefors dan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Postest

Data a

Eksperimen Kontrol

Keterangan Lhitung

(L0)

Ltabel

(Lt)

Lhitung

(L0)

Ltabel

(Lt)

Pretest 0,05 0,11 0,16 0,11 0,16

Sampel

berdistribusi

normal

Postest 0,05 0,14 0,16 0,14 0,16

Sampel

berdistribusi

normal

Dari hasil perhitungan uji normalitas data (lampiran 15)1, untuk

normalitas pretest kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung (L0) lebih kecil

dari Ltabel (Lt). Karena L0 < Lt (0,11 < 0,16) maka sampel pada kelas

eksperimen berdistribusi normal. Untuk uji normalitas pretest kelas kontrol

diperoleh nilai Lhitung (L0) lebih kecil dari Ltabel (Lt). Karena L0 < Lt (0,11 <

0,16) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal.

Dari hasil perhitungan uji normalitas data (lampiran 16)2, untuk

normalitas postest kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung (L0) lebih kecil

dari Ltabel (Lt). Karena L0 < Lt (0,14 < 0,16) maka sampel pada kelas

1 Lampiran hal. 147

2 Lampiran hal. 151

Page 68: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

54

eksperimen berdistribusi normal. Untuk uji normalitas postest kelas kontrol

diperoleh nilai Lhitung (L0) lebih kecil dari Ltabel (Lt). Karena L0 < Lt (0,14 <

0,16) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji fisher, dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung < Ftabel diukur pada taraf signifikansi

dan tingkat kepercayaan tertentu maka kedua kelompok dikatakan homogen

dan jika Fhitung > Ftabel maka kedua kelompok tidak homogen.

Berdasarkan pengujian homogenitas hasil belajar pretest yakni

sebelum diberi perlakuan yang berbeda dan postest setelah diberi perlakuan

yang berbeda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Postest

Data Varians

Taraf

Signifikansi Fhitung Ftabel Keterangan

Eksperimen Kontrol

Pretest 153,7 192,4 0,05 1,25 1,84 Data

Homogen

Postest 66,4 75,3 0,05 1,13 1,84 Data

Homogen

Dari hasil perhitungan (lampiran 17)3 Fhitung < Ftabel (1,25 < 1,84) maka

H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest

kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.

3 Lampiran hal.151

Page 69: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

55

Dari hasil perhitungan (lampiran 18)4 Fhitung < Ftabel (1,13 < 1,84) maka

H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest

kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.

3. Uji Hipotesis Penelitian

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang sama

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya, untuk menguji H0

yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar biologi

siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar

dengan rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diberi model pembelajaran

kooperatif digunakan uji-t posttest. Dengan kriteria pengujian yaitu, jika

thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika thitung > ttabel

maka Ha diterima dan H0 ditolak.

Hasil pengujian uji-t pretest dan postest kelompok eksperimen dan

kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji-t pretest dan postest

Data thitung ttabel Kesimpulan

Pretest 1,46 2,00 H0 diterima dan Ha ditolak

Postest 5,14 2,00 H0 ditolak dan Ha diterima

Berdasarkan perhitungan (lampiran 19)5, diperoleh thitung < ttabel.

Sehingga thitung berada di dalam daerah penerimaan H0 atau dengan kata lain

H0 diterima dan Ha ditolak. artinya, nilai rata-rata pretest kedua kelas sama.

Dengan mengasumsikan niali pretest konsep sistem kekebalan tubuh

4 Lampiran hal.156

5 Lampiran hal. 157

Page 70: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

56

manusia sebagai kemampuan awal, maka kedua kelas mempunyai

kemampuan awal yang sama.

Berdasarkan perhitungan (lampiran 19)6, diperoleh thitung > ttabel.

Sehingga thitung berada di luar daerah penerimaan H0 atau dengan kata lain

H0 ditolak. Artinya, pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pertahanan

tubuh.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil rubrik jurnal belajar dari jumlah 210 dengan persentase

100%, pada pertemuan pertama diperoleh hasil 150 dengan persentase 71%

dan pada pertemuan kedua diperoleh hasil 189 dengan persentse 90%. Data

tersebut menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan sebesar 19%, hal ini

terjadi dikarenakan pada pertemuan sebelumnya sebagian besar siswa telah

merefleksikan belajarnya.

Hasil rekapitulasi analisis jurnal belajar dan pencapaian hasil belajar per

indikator pada tabel 4.4 didapatkan hasil rata-rata untuk hasil analisis jurnal

belajar sebesar 49,5% sedangkan untuk pencapaian hasil belajar sebesar 88,2%.

Dengan kata lain hasil rata-rata pencapaian hasil belajar lebih besar

dibandingkan dengan rata-rata analisis jurnal belajar, begitupula jika dilihat

dari rata-rata per indikator menunjukkan hasil pencapaian hasil belajar lebih

besar dari analisis jurnal belajar. Hasil ini dapat terjadi karena beberapa faktor,

pertama dengan siswa mengisi jurnal belajar, siswa menuliskan kembali materi

yang telah dipelajarinya, siswa merefleksikan kembali pembelajaran serta

mendapatkan feed back dengan mengusahakan secara optimal dan maksimal

pembelajaran, dan siswa memperoleh kembali materi yang belum dimengerti

pada pertemuan selanjutnya.

6 Lampiran hal. 157

Page 71: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

57

Rekapitulasi analisis jurnal belajar dan pencapaian hasil belajar per

indikator memperlihatkan bahwa pada indikator pertama pada analisis jurnal

belajar, siswa tidak ada satupun yang menuliskan pengertian sistem pertahanan

tubuh, sedangkan pada analisis hasil belajar siswa pada indikator pertama

diperoleh hasil 100%, hasil ini dikarenakan pada soal indikator pertama

memiliki kategori tingkat kesukaran yang sangat mudah.

Selain itu juga, adanya 3 indikator yang memiliki kenaikan nilai yang

signifikan yakni mengidentifikasi sistem kekebalan tubuh non spesifik dan

spesifik, menjelaskan pembentukan antigen dan antibodi, serta menjelaskan

kegagalan mekanisme pertahanan tubuh. Kenaikan nilai yang signifikan ini

dikarenakan selain pada soal tersebut memiliki katergori tingkat kesukaran soal

mulai dari sangat mudah, mudah dan sedang, siswa sangat tertarik untuk

mengetahui lebih lanjut pada ketiga indikator ini, dengan rasa ketertarikan

yang lebih, siswa akan lebih mencari tahu materi ini, selain itu peneliti

menjelaskan kembali materi ini dengan mengaitkannya pada kehidupan sehari-

hari.

Hasil rubrik jurnal belajar memperlihatkan adanya peningkatan dari

kriteria jurnal belajar pada pertemuan pertama dan kedua. Selain itu pada

rekapitulasi hasil analisis jurnal belajar per indikator dan pencapaian hasil

belajar siswa per indikator menunjukan bahwa pencapaian belajar siswa lebih

besar jika dibandingkan dengan konsep yang terlihat pada jurnal belajar. Dari

hasil yang didapatkan ada keterkaitan antara rubrik jurnal belajar serta hasil

analisis jurnal belajar per indikator dan pencapaian hasil belajar siswa per

indikator.

Peningkatan pemenuhan kriteria pada rubrik jurnal belajar serta

penulisan kembali konsep yang telah dipelajari per indikator pada jurnal belajar

menyebabkan peningkatan pada pencapaian hasil belajar siswa per indikator.

Hasil ini menunjukan bahwa penggunaan jurnal belajar berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa.

Page 72: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

58

Berdasarkan pengujian hipotesis pretest yang telah dilakukan diperoleh

thit berada di dalam daerah penerimaan H0 atau dengan kata lain H0 diterima.

Dengan demikian, mengindikasikan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan

awal yang sama sebelum diberikan perlakuan yang berbeda.

Hasil perhitungan pengujian hipotesis postest yang telah dilakukan

diperoleh thit berada di luar daerah penerimaan H0 atau dengan kata lain H0

ditolak. Dengan demikian, hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa

pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa pada konsep sistem pertahanan tubuh diterima pada taraf

signifikan 5%.

Pada pembelajaran kooperatif (Jigsaw) dengan jurnal belajar ada

beberapa langkah yang dilakukan siswa. Sebelumnya siswa harus diberi

pengetahuan tentang kooperatif jigsaw, apa saja yang menjadi peran serta tugas

yang akan mereka lakukan. Karena model pembelajaran yang baru diterapkan

tidak dipungkiri membuat siswa merasa bingung dan jika tidak benar-benar

diberi pengetahuan awal jigsaw membuat siswa pada proses belajar dari awal

sampai akhir sulit untuk diatur dan menjadi tidak maksimal. Sedangkan

pemahaman awal tentang jurnal belajar juga harus ditanamkan, terutama

manfaat dari jurnal belajar itu sendiri, agar hasil dari jurnal belajar dapat sesuai

dengan yang diinginkan.

Langkah pertama, siswa dibagi menjadi 8 kelompok asal. Pembagian

kelompok dalam pembelajaran kooperatif (Jigsaw) dilakukan secara heterogen,

sehingga cukup seimbang dalam setiap kelompok yang dikelompokkan

berdasarkan tingkat kemampuan dan gender. Pembagian kelompok merupakan

langkah yang cukup memakan banyak waktu, oleh karenanya peneliti sudah

menyiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan pembagian kelompok,

untuk memaksimalkan waktu. Sebelumnya peneliti telah meminta dafar nama

siswa dan data yang diperlukan, baik untuk kelas kontrol maupun kelas

eksperimen. Baik daftar nama ataupun data lain yang menunjang diperlukan

Page 73: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

59

untuk pembagian kelompok yang heterogen. Pemilihan anggota kelompok oleh

peneliti lebih diterima oleh sebagian besar siswa dibanding jika

menyerahkannya pada siswa.

Langkah kedua, siswa dibagi menjadi 8 kelompok ahli yang juga

dikelompokkan secara heterogen. Setelah setiap siswa mengetahui anggota

kelompoknya dalam kelompok asal, setiap kelompok diberikan beberapa

gulungan kertas sesuai dengan jumlah anggota yang ada dalam satu kelompok

asal. Setiap gulungan kertas berisi angka yang mewakili kelompok ahli yang

nantinya setiap siswa akan menggambil gulungan kertas tersebut. Setelah

pembagian kelompok untuk kelompok asal dan kelompok ahli selesai, maka

selanjutnya adalah tahap diskusi.

Langkah ketiga, siswa yang memiliki angka yang sama setelah

mengambil gulungan kertas maka akan berkumpul pada sebuah kelompok ahli

untuk berdiskusi membahas sebuah bahan ajar serta lks dengan waktu yang

telah ditentukan sebelumnya. Pada tahap ini siswa dilatih untuk berpikir serta

bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan. Pada tahap ini pula

guru mengawasi, memberikan bantuan pada kelompok yang mengalami

kesulitan serta memberi peringatan pada siswa yang tidak menjalankan

kewajibannya. Pada tahap ini ada beberapa siswa yang tidak fokus dan serius

berdiskusi, peneliti mencoba memberi arahan dan menyadarkannya untuk

dapat memahami bahwa setelah diskusi pada kelompok ahli ada tanggung

jawab besar yang diemban oleh setiap siswa. Tanggung jawab yang besar

dikarenakan nantinya pada kelompok asal setiap siswa berkewajiban

menyampaikan apa yang telah didiskusikan pada kelompok ahli serta berusaha

sekuat tenaga menjadikan teman yang ada pada kelompok asal memahami

materi yang telah disampaikan.

Langkah keempat, setelah diskusi selesai dilakukan pada kelompok ahli,

tiap siswa kembali pada kelompok asal untuk menjelaskan pemahaman yang

telah didapatkan setelah berdiskusi di kelompok ahli dengan waktu yang telah

Page 74: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

60

ditentukan. Pada tahap diskusi, kondisi kelas agak riuh, namun menurut

peneliti ini bukanlah sebuah hal yang perlu dipermasalahkan dikarenakan

keriuhan ini terjadi karena setiap siswa dari setiap kelompok berusaha

memberikan penjelasan yang terbaik. Namun ada beberapa siswa yang merasa

kurang puas dengan penjelasan yang telah didapatkan dari temannya, di sini

diskusi berjalan dengan baik yakni bahkan siswa yang tidak seharusnya

memberi penjelasan (contoh materi A) justru mencoba untuk saling membantu,

saling berbagi untuk mencapai satu pemahaman yang sama. Peneliti mencoba

untuk berkeliling kelas, dari kelompok satu ke kelompok lainnya. Peneliti

menyimak penjelasan yang diberikan oleh siswa untuk memberikan

persetujuan jika materi yang disampaikan siswa kepada temannya benar dan

memberi penjelasan secara singkat apabila materi yang disampaikan siswa

kepada temannya keliru.

Langkah kelima, siswa bersiap menerima instruksi guru untuk maju ke

depan kelas untuk mempresentasikan hasil pemahaman yang didapat secara

singkat. siswa yang maju berdasarkan hasil pengocokan, ada 4 orang yang

maju pada setiap pertemuan untuk tiap konsep. Di sini siswa dilatih untuk

percaya diri serta berani mengemukakan pendapatnya, guru juga memberikan

apresiasi pada siswa yang presentasi di depan kelas.

Untuk setiap kocokan terdiri dari 4 gulungan kertas, tiap gulungan kertas

terdiri dari satu kalimat, yaitu 3 gulungan kertas bertuliskan “Bukan aku ”

dan satu gulungan kertas bertuliskan “yes, I’m ”. Gulungan kertas yang

bertuliskan “Bukan aku ” memiliki makna bahwa siswa yang mendapatkan

gulungan kertas ini kurang beruntung karena tidak dapat maju ke depan kelas

untuk menjelaskan materi yang telah didiskusikan di kelompok asal.

Sedangkan gulungan kertas yang bertuliskan “yes, I’m ” memiliki makna

bahwa siswa yang mendapat gulungan kertas ini menjadi siswa yang beruntung

pada hari ini karena dapat maju ke depan kelas untuk dapat menjelaskan materi

yang telah didiskusikan di kelompok asal. Dengan cara ini, pada saat

pengocokan selain siswa merasakan harap-harap cemas setelah membuka

Page 75: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

61

gulungan kertas ada sensasi yang berbeda setelah membaca kalimat yang ada,

ini terlihat dari ekspresi para siswa yang sangat senang jika dilihat dari mimik

wajah mereka.

Langkah enam, siswa diberi waktu untuk mengisi jurnal belajar yang

telah disediakan sebelumnya. Saat pengisian jurnal berlangsung tidak ada siswa

yang bertanya tentang pertanyaan yang ada pada jurnal belajar, ini dikarenakan

sebelumnya peneliti mencoba untuk menjelaskan apa sebenarnya dari hakikat

jurnal belajar. Namun masih ada siswa yang tidak percaya diri dengan jawaban

yang telah ditulisnya pada jurnal belajarnya sendiri dan mencoba untuk

mencontek jawaban temannya. Peneliti menjelaskan kembali bahwa tidak ada

jabawan yang benar ataupun salah untuk menjawab pertanyaan reflektif yang

ada pada jurnal belajar dan jurnal belajar merupakan cerminan diri dari

berbagai perasaan dan pikiran yang ada dan bersifat pribadi.

Setelah jurnal belajar selesai diisi, jurnal belajar dikumpulkan untuk

dibaca oleh peneliti dan diberikan komentar. Komentar-komentar yang

dituliskan bersifat lebih memotivasi para siswa serta dalam rangka untuk

mendapatkan ikatan batin dengan para siswa. Komentar yang dituliskan

mendapat respon dan feedback yang baik dari para siswa, ada beberapa siswa

yang mengomentari kembali komentar yang telah dituliskan peneliti.

Setelah jurnal belajar selesai dibaca dan diberikan komentar, maka jurnal

belajar dikembalikan pada hari itu juga untuk disimpan siswa dan dikumpulkan

kembali saat ulangan harian, ini dimaksudkan agar siswa merasa bertanggung

jawab terhadap jurnal belajar mereka.

Pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam sebuah pembelajaran

membuat siswa lebih apresiatif terhadap pembelajaran. Siswa merasa lebih

bersemangat dan tidak bosan. Pembelajaran kooperatif jigsaw juga membuat

siswa memiliki tanggung jawab tersendiri dalam belajar karena wajib untuk

memberikan penjelasan kepada teman yang ada di kelompok asal dengan kata

lain siswa wajib untuk memahami materi yang didapatkan pada kelompok ahli.

Page 76: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

62

Pembelajaran kooperatif jigsaw juga secara tidak langsung memberikan

motivasi bagi siswa, motivasi merupakan kekuatan maha dahsyat yang ada

dalam diri manusia. Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno mengutip

pernyataan Bobbi de Potter, bahwa terdapat beberapa cara menumbuhkan

budaya berprestasi, dalam rumus TANDUR, yakni salah satunya adalah

“demonstrasikan”. Demontrasikan yang dimaksud di sini adalah menyediakan

kesempatan bagi anak didik untuk menunjukkan bahwa mereka tahu, jangan

biarkan anak menjadi pendengar pasif.7 Saat siswa menjelaskan bahan ajar

pada kelompok asal, mereka menunjukkan kemampuan mereka.

Pembelajaran kooperatif jigsaw mengharuskan setiap siswa untuk dapat

mengajarkan teman sebaya mereka dalam satu kelompok. Dengan mengajarkan

teman sebaya yang lain, siswa diharuskan mengerti terlebih dahulu apa yang

akan mereka bagi dengan teman yang lain. Selain itu dengan mengajarkan,

baik audio, visual ataupun kinestetik siswa bekerja. Dalam piramida belajar

siswa Edgar Dale, praktik pembelajaran belajar dengan cara mengajar, siswa

dapat mengingat 90 % materi yang dipelajari.

Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Jigsaw, pembelajaran

menggunakan komunikasi banyak arah. Komunikasi banyak arah tidak hanya

melibatkan interaksi dinamis antara guru dan siswa tetapi juga melibatkan

interaksi yang dinamis antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Proses

komunikasi banyak arah mengarah kepada proses pengajaran yang

mengembangkan kegiatan siswa secara optimal, sehingga menumbuhkan siswa

belajar aktif. 8

Pemberian jurnal belajar yang harus diisi oleh setiap siswa merupakan

tahap yang membedakan antara kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol. Pada kelompok eksperimen yang melakukan pengisian jurnal belajar,

siswa merasa lebih memahami dirinya sendiri. Dengan mengisi jurnal belajar

7 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman

Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2007), h.100 8 Ibid., h.40

Page 77: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

63

siswa mengetahui pada bahasan apa sekiranya yang masih lemah atau

membingungkan. Sehingga siswa merasa lebih tertantang untuk memperbaiki

cara belajar mereka dan belajar lebih baik lagi. Dengan mengisi jurnal belajar,

siswa juga dapat mengekspresikan bagaimana perasaannya saat belajar dalam

bentuk tulisan, ini membuat mereka lebih bersemangat lagi untuk mengikuti

rangkaian pelajaran selanjutnya.

Tidak hanya bagi siswa, guru juga merasa terbantu dengan pengisian

jurnal belajar ini. Dengan siswa dapat mengungkapkan secara nyatadan jelas

poin-poin di mana mereka merasa lemah atau bingung pada materi pelajaran

tersebut, guru dapat membahas poin-poin tersebut tanpa menghabiskan waktu

lebih banyak untuk membahas poin-poin lain yang telah dipahami oleh siswa.

Pada jurnal belajar, guru juga dapat menuliskan komentar-komentar yang

dapat membangun siswa. Dengan komentar tersebut siswa merasa tulisan

mereka diapresiasi tulisan dari apa yang mereka rasakan, dibangkitkan lagi

semangat mereka serta merasa lebih diperhatikan.

Penggunaan jurnal belajar pada pembelajaran kooperatif mempengaruhi

hasil belajar siswa, ini sejalan dengan penelitian Kartono dan Ali Imron yang

berpendapat bahwa jurnal belajar disatu pihak berfungsi sebagai sarana untuk

mencapai tujuan pembelajaran dan sebagai instrumen penilaian untuk

mencapai tujuan tersebut. 9

Pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar, jika dilihat dari teori-

teori yang ada sudah ada memberikan pengaruh yang baik bagi siswa jika

dijalankan sesuai dengan aturan yang ada. Penggunaan jurnal belajar pada

pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar menjadikan pengaruh yang baik

menjadi lebih baik lagi.

9 Kartono dan Ali Imron, Penerapan Teknik Penilaian Learning Journal Pada Model

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok

Segiempat, 2012, h. 60-61, (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/download/

1246/1298)

Page 78: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar pada konsep sistem pertahanan

tubuh berpengaruh positif terhadap hasil belajar dengan α = 0,05 dan thitung >

ttabel (5,14 > 2,00). Hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran

kooperatif menggunakan jurnal belajar lebih tinggi dari hasil belajar siswa

yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tanpa menggunakan jurnal

belajar.

B. Saran

Adapun saran yang diajukan untuk pencapaian penggunaan jurnal

belajar pada pembelajaran kooperatif yang lebih baik dapat dilakukan dengan

memanage waktu dengan sebaik-baiknya, menjelaskan kepada siswa sebelum

proses pembelajaran tahapan-tahapan pembelajaran kooperatif jigsaw serta

menjelaskan manfaat jurnal belajar yang akan didapat siswa jika benar-benar

diterapkan.

Page 79: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

65

DAFTAR PUSTAKA

Anon Keeping a Reflective Journal. http://www.open.ac.uk/skillsforstudy/be-

aware-of-your-habits.php, 19 Februari 2012.

Anon Learning Journals. http://www.worc.ac.uk/studyskills/documents/Learning_

Journals_2011.pdf, 25 Februari 2012.

Anon Learning log or learning journals. www.hull.ac.uk/php/cesagh/documents/

LEARNINGLOG.doc, 20 Februari 2012.

Anon Reflective journals and learning logs. http:// www.niu.edu/facdev /resources

/guide/assessment/reflective_journals%20and_learning_logs.pdf, 20

Februari 2012

Anon What is reflective journal?. http://www.audiencedialogue.net/journal, 20

Februari 2012.

Anon Writing a Journal or Learning Log. http://www.rmit.edu.au/studyand

learningcentre, 19 Februari 2012.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2013.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Burton, Jill. Reflective writing ‘A way to lifelong teacher learning’. USA: TESOL

Publications, 2009.

Fathurrohman, Pupuh & Sutikno, Sobry. Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama,

2010.

George, Susan E. “Learning and reflective journal in computer science”.

http://crpit.com/confpapers/CRPITV4George.pdf, 19 Februari 2012.

Hadjar, Ibnu. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan.

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999.

Page 80: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

66

Hake, Richard R. Analyzing Change / Gain Scores. http://physics.indiana.edu

/~sdi/Analyzing Change-Gain.pdf, 10 Agustus 2013

Hakiim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima, 2009.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Isjoni. Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan. Jakarta: YOI, 2006.

Kartono dan Imron, Ali. Penerapan Teknik Penilaian Learning Journal pada

Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Materi Pokok Segiempat. Semarang: UNNES, 2010.

Loo, Robert and Thorpe, Karran. Using Reflective Learning Journals to Improve

Individual and Team Performance. Team Performance Management An

International Journal, 8, 2002, http://www.emeraldinsight.com/journals.

htm?articleid=882861, 19 Februari 2012.

Moon, Jennifer. “Learning Journals and Logs”. http://www.ucd.ie/t4cms/ucdtla

0035.pdf, 19 Februari 2012.

Pang, Les. Application of Web 2.0 Technologies to Support Reflective Learning

Journal. Maryland: UMUC, 2008.

Paton, Michael. “Reflective Journals and critical thinking”. http://science.

uniserve.edu.au/pubs/procs/2006/paton.pdf, 20 Februari 2012.

Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna. Jakarta: DBE3 USAID-

Indonesia, 2006.

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.

Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.

Silberman, Melvin L. Active learning : 101 cara belajar siswa aktif. Bandung:

Nusamedia, 2011.

Sofyan, Ahmad. dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2006.

Sudjana. Metoda Statiska. Bandung: Tarsito, 2005.

Page 81: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

67

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2007.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2009.

Trianto. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

Warsono dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2012.

Page 82: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

68

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Sekolah : SMA Muhammadiyah 25 Pamulang

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 2

Mata Pelajaran : IPA / Biologi

Alokasi Waktu : 2 X 45’ (1 x Pertemuan)

Standar Kompetensi 3.

Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan /

atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas

Kompetensi Dasar 3.8

Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen

dan bibit penyakit

Indikator

Menjelaskan pengertian sistem pertahanan tubuh

Mengidentifikasi sistem kekebalan tubuh nonspesifik dengan sistem

pertahanan tubuh spesifik

Membedakan antigen dan antibodi pada sistem pertahanan tubuh

Menjelaskan struktur dan fungsi antibodi

Menjelaskan pembentukan antigen dan antibodi

Page 83: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

69

Tujuan

Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem pertahanan tubuh

Siswa dapat mengidentifikasi sistem kekebalan tubuh nonspesifik dengan

sistem pertahanan tubuh spesifik

Siswa dapat membedakan antigen dan antibodi pada sistem pertahanan tubuh

Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi antibodi

Siswa dapat menjelaskan pembentukan antigen dan antibodi

Karakter siswa yang diharapkan : Kerja Sama dan Tanggung jawab

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif – Jigsaw

Metode Pembelajaran : Diskusi informasi

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I

A. Kegiatan Awal (10 menit)

- Motivasi dan Apersepsi

Guru Siswa Waktu

Pada musim pancaroba, seseorang

ada yang mudah sekali terserang

penyakit flu sedang seorang yang lain

ada yang jarang sekali terserang

penyakit flu, mengapa bisa demikian?

Menjawab dengan

menaruh sikap

hormat dan

memberikan

perhatian

5 menit

- Menyampaikan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai

- Persepakatan kegiatan : menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan

Siswa dibagi kedalam kelompok ahli dan kelompok asal

Kelompok ahli :

- Kelompok A1 - Kelompok A2

- Kelompok B1 - Kelompok B2

- Kelompok C1 - Kelompok C2

- Kelompok D1 - Kelompok D2

Page 84: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

70

Kelompok asal :

- Kelompok 1 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 2 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 3 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 4 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 5 (Anggota A2, B2, C2, D2)

- Kelompok 6 (Anggota A2, B2, C2, D2)

- Kelompok 7 (Anggota A2, B2, C2, D2)

- Kelompok 8 (Anggota A2, B2, C2, D2)

Keterangan bahasan kelompok :

- Kelompok A: kekebalan spesifik dan nonspesifik

- Kelompok B: pengertian antigen dan antibodi

- Kelompok C: struktur dan fungsi antibodi

- Kelompok D: pembentukan antigen dan antibodi

Diskusi yang akan dilakukan saat berada di kelompok ahli dan

kelompok asal dilakukan dengan kerjasama dan tanggung jawab

Setelah diskusi kelompok asal selesai, beberapa siswa diminta untuk

mempresentasikan hasil diskusi

B. Kegiatan Inti ( 70 menit )

1. Eksplorasi (10 menit)

Guru Siswa

1) Menjelaskan pengertian dari sistem

pertahanan tubuh

2) Membahas tentang lapisan

pertahanan tubuh yang dimiliki oleh

manusia “apakah kalian mengetahui

pertahanan pertama yang dimiliki

oleh tubuh?”

3) Meluruskan jawaban siswa

1) Mendengarkan

2) Menjawab dengan menaruh

sikap hormat dan memberikan

perhatian.

3) Mendengarkan.

Page 85: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

71

2. Elaborasi (50 menit)

Guru Siswa

1) Memfasilitasi siswa untuk melakukan

pembelajaran kooperatif – jigsaw

a) Memberi instruksi singkat

b) Memberikan Lembar Kerja Siswa

untuk tiap kelompok ahli yang

telah dipersiapkan sebelumnya

2) Menginstruksikan kepada siswa

untuk melakukan kegiatan diskusi

pada kelompok ahli

3) Memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif dalam kelompok

serta membantu menyelesaikan

masalah yang timbul

4) Memberikan instruksi untuk kembali

kepada kelompok asal

5) Menginstruksikan kepada siswa

untuk melakukan diskusi pada

kelompok asal

6) Memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif dalam kelompok

serta membantu menyelesaikan

masalah yang timbul

7) Meminta beberapa siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi

mereka

1) Ikut berpartisipasi pada

pembelajaran kooperatif -

jigsaw

a) Memperhatikan

b) Bersiap untuk menerima

2) Saling bekerja sama untuk

melakukan diskusi dan dengan

penuh tanggung jawab

3) Mengapresiasi petunjuk yang

diberikan guru

4) Mempersiapkan kelompok

5) Saling bekerja sama untuk

melakukan diskusi dan dengan

penuh tanggung jawab

6) Mengapresiasi petunjuk yang

diberikan guru

7) Mempresentasikan hasil diskusi

mereka di depan kelas

3. Konfirmasi (10 menit)

Guru Siswa

1) Meluruskan jawaban siswa jika ada

jawaban siswa yang keliru serta

memberikan penguatan

1) Memperhatikan

Page 86: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

72

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru Siswa

1) Meminta siswa untuk memberikan

kesimpulan

2) Memberikan penguatan pada

kesimpulan sebelumnya

3) Menginstruksikan untuk mengisi

jurnal belajar

1) Memberikan kesimpulan

2) Memperhatikan

3) Mengisi jurnal belajar

Media dan Sumber Belajar

1. Saktiyono. 2007. Seribu Pena BIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Erlangga

2. Faidah rachmawati. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta:

BSE Departemen Pendidikan Nasional

3. Siti Nur Rochmah. 2009. IPA Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: BSE

Departemen Pendidikan Nasional

3. Lembar Kerja Siswa

Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Lisan Uraian

1. Bagaimanakah pembentukan

antibodi dalam tubuh?

Jakarta , 25 Maret 2013

Guru Biologi, Peneliti,

Khusnul K, S.Pd Nuraini

Page 87: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

73

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Sekolah : SMA Muhammadiyah 25 Pamulang

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 2

Mata Pelajaran : IPA / Biologi

Alokasi Waktu : 2 X 45’ (1 x Pertemuan)

Standar Kompetensi 3.

Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan /

atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas

Kompetensi Dasar 3.8

Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen

dan bibit penyakit

Indikator

Menentukan kekebalan aktif

Menentukan kekbalan pasif

Menjelaskan kegagalan mekanisme pertahanan tubuh

Menjelaskan alergi terkait dengan sistem kekebalan tubuh

Tujuan

Siswa dapat menentukan kekebalan aktif

Siswa dapat menentukan kekbalan pasif

Siswa dapat menjelaskan kegagalan mekanisme pertahanan tubuh

Siswa dapat menjelaskan alergi terkait dengan sistem kekebalan tubuh

Page 88: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

74

Karakter siswa yang diharapkan : Kerja Sama dan Tanggung jawab

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif – Jigsaw

Metode Pembelajaran : Diskusi informasi

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 2

A. Kegiatan Awal (10 menit)

- Motivasi dan Apersepsi

Guru Siswa Waktu

1) Mengajak siswa untuk mengingat

kemabali materi pada pertemuan

sebelumnya sesuai dengan jurnal

belajar yang telah dibuat siswa.

2) Mengajukan pertanyaan “Apakah

diantara kalian ada yang saat

kecil tidak diimunisasi?” “Untuk

apa sebenarnya saat kecil kita

diimunisasi?”

3) Memberikan penjelasan penting-

nya imunisasi saat masih kecil

1) Memperhatikan

dengan

seksama

..............

2) Menjawab

dengan

menaruh sikap

hormat dan

memberikan

perhatian

.......

3) Memperhatikan

dengan sesama

5 menit

2 menit

3 menit

- Menyampaikan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai

- Persepakatan kegiatan : menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan

Siswa dibagi kedalam kelompok ahli dan kelompok asal

Kelompok ahli :

- Kelompok A1 - Kelompok A2

- Kelompok B1 - Kelompok B2

- Kelompok C1 - Kelompok C2

- Kelompok D1 - Kelompok D2

Kelompok asal :

- Kelompok 1 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 2 (Anggota A1, B1, C1, D1)

Page 89: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

75

- Kelompok 3 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 4 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 5 (Anggota A2, B2, C2, D2)

- Kelompok 6 (Anggota A2, B2, C2, D2)

- Kelompok 7 (Anggota A2, B2, C2, D2)

- Kelompok 8 (Anggota A2, B2, C2, D2)

-

Keterangan bahasan kelompok :

- Kelompok A: kekebalan aktif

- Kelompok B: kekebalan pasif

- Kelompok C: kegagalan mekanisme pertahanan tubuh

- Kelompok D: alergi

Diskusi yang akan dilakukan saat berada di kelompok ahli dan

kelompok asal dilakukan dengan kerjasama dan tanggung jawab

Setelah diskusi kelompok asal selesai, beberapa siswa diminta untuk

mempresentasikan hasil diskusi

B. Kegiatan Inti ( 70 menit )

1. Eksplorasi (10 menit)

Guru Siswa

1) Mengajukan pertanyaan “sistem

pertahanan tubuh kita aman dari

penyakit diibaratkan sebuah senjata,

bagaimana mekanisme pertahanan

tubuh kita?”

2) Meluruskan jawaban dari siswa

1) Menjawab

2) Memperhatikan dengan seksama

2. Elaborasi (50 menit)

Guru Siswa

1) Memfasilitasi siswa untuk melakukan

pembelajaran kooperatif – jigsaw

a) Memberi instruksi singkat

b) Memberikan Lembar Kerja Siswa

untuk tiap kelompok ahli yang

1) Ikut berpartisipasi pada

pembelajaran kooperatif -

jigsaw

a) Memperhatikan

b) Bersiap untuk menerima

Page 90: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

76

telah dipersiapkan sebelumnya

2) Menginstruksikan kepada siswa

untuk melakukan kegiatan diskusi

pada kelompok ahli

3) Memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif dalam kelompok

serta membantu menyelesaikan

masalah yang timbul

4) Memberikan instruksi untuk kembali

kepada kelompok asal

5) Menginstruksikan kepada siswa

untuk melakukan diskusi pada

kelompok asal

6) Memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif dalam kelompok

serta membantu menyelesaikan

masalah yang timbul

7) Meminta beberapa siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi

mereka

2) Saling bekerja sama untuk

melakukan diskusi dan dengan

penuh tanggung jawab

3) Mengapresiasi petunjuk yang

diberikan guru

4) Mempersiapkan kelompok

5) Saling bekerja sama untuk

melakukan diskusi dan dengan

penuh tanggung jawab

6) Mengapresiasi petunjuk yang

diberikan guru

7) Mempresentasikan hasil diskusi

mereka di depan kelas

3. Konfirmasi (10 menit)

Guru Siswa

1) Meluruskan jawaban siswa jika ada

jawaban siswa yang keliru serta

memberikan penguatan

1) Memperhatikan dengan seksama

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru Siswa

1) Meminta siswa untuk memberikan

kesimpulan

2) Memberikan penguatan pada

kesimpulan sebelumnya

3) Menginstruksikan untuk mengisi

jurnal belajar

1) Memberikan kesimpulan

2) Memperhatikan

3) Mengisi jurnal belajar

Page 91: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

77

Media dan Sumber Belajar

1. Saktiyono. 2007. Seribu Pena BIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Erlangga

2. Faidah rachmawati. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta:

BSE Departemen Pendidikan Nasional

3. Siti Nur Rochmah. 2009. IPA Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: BSE

Departemen Pendidikan Nasional

3. Lembar Kerja Siswa

Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Lisan Uraian 1. Apakah perbedaan kekebalan

aktif dengan kekebalan pasif ?

Jakarta , 25 Maret 2013

Guru Biologi, Peneliti,

Khusnul K. S.Pd Nuraini

Page 92: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

78

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Sekolah : SMA Muhammadiyah 25 Pamulang

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 2

Mata Pelajaran : IPA / Biologi

Alokasi Waktu : 2 X 45’ (1 x Pertemuan)

Standar Kompetensi 3.

Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan /

atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas

Kompetensi Dasar 3.8

Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen

dan bibit penyakit

Indikator

Menjelaskan pengertian sistem pertahanan tubuh

Mengidentifikasi sistem kekebalan tubuh nonspesifik dengan sistem

pertahanan tubuh spesifik

Membedakan antigen dan antibodi pada sistem pertahanan tubuh

Menjelaskan struktur dan fungsi antibodi

Menjelaskan pembentukan antigen dan antibodi

Tujuan

Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem pertahanan tubuh

Siswa dapat mengidentifikasi sistem kekebalan tubuh nonspesifik dengan

sistem pertahanan tubuh spesifik

Siswa dapat membedakan antigen dan antibodi pada sistem pertahanan tubuh

Page 93: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

79

Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi antibodi

Siswa dapat menjelaskan pembentukan antigen dan antibodi

Karakter siswa yang diharapkan : Kerja Sama dan Tanggung jawab

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif – Jigsaw

Metode Pembelajaran : Diskusi informasi

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I

A. Kegiatan Awal (10 menit)

- Motivasi dan Apersepsi

Guru Siswa Waktu

Pada musim pancaroba, seseorang

ada yang mudah sekali terserang

penyakit flu sedang seorang yang lain

ada yang jarang sekali terserang

penyakit flu, mengapa bisa demikian?

Menjawab dengan

menaruh sikap

hormat dan

memberikan

perhatian

5 menit

- Menyampaikan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai

- Persepakatan kegiatan : menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan

Siswa dibagi kedalam kelompok ahli dan kelompok asal

Kelompok ahli :

- Kelompok A1 - Kelompok A2

- Kelompok B1 - Kelompok B2

- Kelompok C1 - Kelompok C2

- Kelompok D1 - Kelompok D2

Page 94: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

80

Kelompok asal :

- Kelompok 1 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 2 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 3 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 4 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 5 (Anggota A2, B2, C2, D2)

- Kelompok 6 (Anggota A2, B2, C2, D2)

- Kelompok 7 (Anggota A2, B2, C2, D2)

- Kelompok 8 (Anggota A2, B2, C2, D2)

Keterangan bahasan kelompok :

- Kelompok A: kekebalan spesifik dan nonspesifik

- Kelompok B: pengertian antigen dan antibodi

- Kelompok C: struktur dan fungsi antibodi

- Kelompok D: pembentukan antigen dan antibodi

Diskusi yang akan dilakukan saat berada di kelompok ahli dan

kelompok asal dilakukan dengan kerjasama dan tanggung jawab

Setelah diskusi kelompok asal selesai, beberapa siswa diminta untuk

mempresentasikan hasil diskusi

B. Kegiatan Inti ( 70 menit )

1. Eksplorasi (10 menit)

Guru Siswa

1) Menjelaskan pengertian dari sistem

pertahanan tubuh

2) Membahas tentang lapisan

pertahanan tubuh yang dimiliki oleh

manusia “apakah kalian mengetahui

pertahanan pertama yang dimiliki

oleh tubuh?”

3) Meluruskan jawaban siswa

1) Mendengarkan

2) Menjawab dengan menaruh

sikap hormat dan memberikan

perhatian.

3) Mendengarkan.

Page 95: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

81

2. Elaborasi (50 menit)

Guru Siswa

1) Memfasilitasi siswa untuk melakukan

pembelajaran kooperatif – jigsaw

a) Memberi instruksi singkat

b) Memberikan Lembar Kerja Siswa

untuk tiap kelompok ahli yang

telah dipersiapkan sebelumnya

2) Menginstruksikan kepada siswa

untuk melakukan kegiatan diskusi

pada kelompok ahli

3) Memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif dalam kelompok

serta membantu menyelesaikan

masalah yang timbul

4) Memberikan instruksi untuk kembali

kepada kelompok asal

5) Menginstruksikan kepada siswa

untuk melakukan diskusi pada

kelompok asal

6) Memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif dalam kelompok

serta membantu menyelesaikan

masalah yang timbul

7) Meminta beberapa siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi

mereka

1) Ikut berpartisipasi pada

pembelajaran kooperatif -

jigsaw

a) Memperhatikan

b) Bersiap untuk menerima

2) Saling bekerja sama untuk

melakukan diskusi dan dengan

penuh tanggung jawab

3) Mengapresiasi petunjuk yang

diberikan guru

4) Mempersiapkan kelompok

5) Saling bekerja sama untuk

melakukan diskusi dan dengan

penuh tanggung jawab

6) Mengapresiasi petunjuk yang

diberikan guru

7) Mempresentasikan hasil diskusi

mereka di depan kelas

3. Konfirmasi (10 menit)

Guru Siswa

1) Meluruskan jawaban siswa jika ada

jawaban siswa yang keliru serta

memberikan penguatan

1) Memperhatikan

Page 96: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

82

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru Siswa

1) Meminta siswa untuk memberikan

kesimpulan

2) Memberikan penguatan pada

kesimpulan sebelumnya

1) Memberikan kesimpulan

2) Memperhatikan

Media dan Sumber Belajar

1. Saktiyono. 2007. Seribu Pena BIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Erlangga

2. Faidah rachmawati. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta:

BSE Departemen Pendidikan Nasional

3. Siti Nur Rochmah. 2009. IPA Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: BSE

Departemen Pendidikan Nasional

3. Lembar Kerja Siswa

Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Lisan Uraian

1. Bagaimanakah pembentukan

antibodi dalam tubuh?

Jakarta , 25 Maret 2013

Guru Biologi, Peneliti,

Khusnul K, S.Pd Nuraini

Page 97: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Sekolah : SMA Muhammadiyah 25 Pamulang

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 2

Mata Pelajaran : IPA / Biologi

Alokasi Waktu : 2 X 45’ (1 x Pertemuan)

Standar Kompetensi 3.

Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan /

atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas

Kompetensi Dasar 3.8

Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen

dan bibit penyakit

Indikator

Menentukan kekebalan aktif

Menentukan kekbalan pasif

Menjelaskan kegagalan mekanisme pertahanan tubuh

Menjelaskan alergi terkait dengan sistem kekebalan tubuh

Tujuan

Siswa dapat menentukan kekebalan aktif

Siswa dapat menentukan kekbalan pasif

Siswa dapat menjelaskan kegagalan mekanisme pertahanan tubuh

Siswa dapat menjelaskan alergi terkait dengan sistem kekebalan tubuh

Page 98: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

84

Karakter siswa yang diharapkan : Kerja Sama dan Tanggung jawab

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif – Jigsaw

Metode Pembelajaran : Diskusi informasi

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 2

A. Kegiatan Awal (10 menit)

- Motivasi dan Apersepsi

Guru Siswa Waktu

1) Mengajak siswa untuk mengingat

kemabali materi pada pertemuan

sebelumnya

2) Mengajukan pertanyaan “Apakah

diantara kalian ada yang saat

kecil tidak diimunisasi?” “Untuk

apa sebenarnya saat kecil kita

diimunisasi?”

3) Memberikan penjelasan penting-

nya imunisasi saat masih kecil

1) Memperhatikan

dengan

seksama...........

2) Menjawab

dengan

menaruh sikap

hormat dan

memberikan

perhatian

.......

3) Memperhatikan

dengan sesama

5 menit

2 menit

3 menit

- Menyampaikan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai

- Persepakatan kegiatan : menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan

Siswa dibagi kedalam kelompok ahli dan kelompok asal

Kelompok ahli :

- Kelompok A1 - Kelompok A2

- Kelompok B1 - Kelompok B2

- Kelompok C1 - Kelompok C2

- Kelompok D1 - Kelompok D2

Kelompok asal :

- Kelompok 1 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 2 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 3 (Anggota A1, B1, C1, D1)

Page 99: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

85

- Kelompok 4 (Anggota A1, B1, C1, D1)

- Kelompok 5 (Anggota A2, B2, C2, D2)

- Kelompok 6 (Anggota A2, B2, C2, D2)

- Kelompok 7 (Anggota A2, B2, C2, D2)

- Kelompok 8 (Anggota A2, B2, C2, D2)

-

Keterangan bahasan kelompok :

- Kelompok A: kekebalan aktif

- Kelompok B: kekebalan pasif

- Kelompok C: kegagalan mekanisme pertahanan tubuh

- Kelompok D: alergi

Diskusi yang akan dilakukan saat berada di kelompok ahli dan

kelompok asal dilakukan dengan kerjasama dan tanggung jawab

Setelah diskusi kelompok asal selesai, beberapa siswa diminta untuk

mempresentasikan hasil diskusi

B. Kegiatan Inti ( 70 menit )

1. Eksplorasi (10 menit)

Guru Siswa

1) Mengajukan pertanyaan “sistem

pertahanan tubuh kita aman dari

penyakit diibaratkan sebuah senjata,

bagaimana mekanisme pertahanan

tubuh kita?”

2) Meluruskan jawaban dari siswa

1) Menjawab

2) Memperhatikan dengan seksama

2. Elaborasi (50 menit)

Guru Siswa

1) Memfasilitasi siswa untuk melakukan

pembelajaran kooperatif – jigsaw

a) Memberi instruksi singkat

b) Memberikan Lembar Kerja Siswa

untuk tiap kelompok ahli yang

telah dipersiapkan sebelumnya

1) Ikut berpartisipasi pada

pembelajaran kooperatif -

jigsaw

a) Memperhatikan

b) Bersiap untuk menerima

Page 100: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

86

2) Menginstruksikan kepada siswa

untuk melakukan kegiatan diskusi

pada kelompok ahli

3) Memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif dalam kelompok

serta membantu menyelesaikan

masalah yang timbul

4) Memberikan instruksi untuk kembali

kepada kelompok asal

5) Menginstruksikan kepada siswa

untuk melakukan diskusi pada

kelompok asal

6) Memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif dalam kelompok

serta membantu menyelesaikan

masalah yang timbul

7) Meminta beberapa siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi

mereka

2) Saling bekerja sama untuk

melakukan diskusi dan dengan

penuh tanggung jawab

3) Mengapresiasi petunjuk yang

diberikan guru

4) Mempersiapkan kelompok

5) Saling bekerja sama untuk

melakukan diskusi dan dengan

penuh tanggung jawab

6) Mengapresiasi petunjuk yang

diberikan guru

7) Mempresentasikan hasil diskusi

mereka di depan kelas

3. Konfirmasi (10 menit)

Guru Siswa

1) Meluruskan jawaban siswa jika ada

jawaban siswa yang keliru serta

memberikan penguatan

1) Memperhatikan dengan seksama

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru Siswa

1) Meminta siswa untuk memberikan

kesimpulan

2) Memberikan penguatan pada

kesimpulan sebelumnya

1) Memberikan kesimpulan

2) Memperhatikan

Page 101: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

87

Media dan Sumber Belajar

1. Saktiyono. 2007. Seribu Pena BIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Erlangga

2. Faidah rachmawati. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta:

BSE Departemen Pendidikan Nasional

3. Siti Nur Rochmah. 2009. IPA Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: BSE

Departemen Pendidikan Nasional

3. Lembar Kerja Siswa

Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Lisan Uraian 1. Apakah perbedaan kekebalan

aktif dengan kekebalan pasif ?

Jakarta , 25 Maret 2013

Guru Biologi, Peneliti,

Khusnul K. S.Pd Nuraini

Page 102: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

88

Lampiran 2

Materi Kelompok Ahli I

ANTIGEN dan ANTIBODI

Berbagai organisme dan substansi asing yang masuk ke dalam tubuh

dinamakan antigen.

Antigen merupakan protein dan permukaan polisakarida berbagai

mikroba meliputi molekul yang dimiliki virus, bakteri, fungi, protozoa

dan cacing parasit. Selain itu, antigen dapat pula berwujud protein

asing seperti racun lebah atau serbuk sari yang dapat menyebabkan

alergi atau hipersensitivitas.

Apabila antigen masuk ke dalam tubuh, secara otomatis tubuh

meningkatkan sistem petahanannya. Peningkatan sistem pertahanan

dilakukan untuk melawan serangan-serangan dari organisme dan

substansi asing tersebut. Caranya yakni dengan memproduksi suatu zat

sejenis protein atau polisakarida yang dihasilkan oleh limfosit. Zat yang

demikian dinamakan antibodi.

Sebuah antigen mempunyai bagian pada permukaan suatu organisme

atau substansi tertentu yang dapat berikatan dengan antibodi. Bagian

Page 103: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

89

tersebut dinamakan epitop atau determinan antigenik. Semua epitop

tentu akan berikatan dengan antibodi yang sesuai. Sehingga permukaan

bakteri, misalnya, yang berperan sebagai antigen seluruhnya dapat

ditutupi oleh banyak jenis antibodi.

Antibodi merupakan protein yang terdiri atas satu atau lebih molekul

yang berbentuk huruf Y . empat rantai proteinnya disusun oleh ikatan

sulfida. Dua rantai berat yang identik merupakan batang dan sebagian

lengan Y. Sedangkan dua rantai ringan yang identik berada pada bagian

lainnya. Pada kedua molekul berbentuk Y terdapat daerah variabel (V)

rantai berat dan rantai ringan. Dinamakan seperti itu karena pada

bagian V memiliki urutan asam amino yang bervariasi dari satu antibodi

ke antibodi lainnya.

Page 104: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

90

Materi Kelompok Ahli II

Manusia memiliki beberapa tipe imunoglobulin dengan berbagai struktur.

Adapun tipe-tipe imunoglobulin tersebut meliputi imunoglobulin D (IgD),

imunoglobulin E (IgE), imunoglobulin M (IgM), imunoglobulin A (IgA) dan

imunoglobulin G (IgG). Yang disingkat menjadi D-E-M-A-G.

Imunoglobulin D (IgD) diduga berfungsi untuk merangsang pembentukan

antibodi oleh sel plasma, kemungkinan bertindak sebagai reseptor pada

membran sel.

Imunoglobulin E (IgE) masih belum jelas. IgE penting dalam pertahanan tubuh

terhadap parasit dan infeksi-infeksi lainnya. Kadar IgE meningkat pada

penyakit-penyakit alergi. IgE disekresi oleh sel plasma dikulit, mukosa dan

tonsil dan mengakibatkan sel melepaskan histamin.

D E M A G

Page 105: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

91

Imunoglobulin M (IgM) memiliki berat molekul yang besar terutama terdapat

dalam darah. Merupakan antibodi yang pertama muncul setelah masuknya

antigen yang pertama kali ke dalam tubuh (respon primer), sebagai antibodi

utama terhadap bakteri gram negatif, sebagai aglutinator dan pembentuk

opsonin.

Imunoglobulin A (IgA) banyak terdapat pada cairan-cairan sekresi membran

mukosa dan serosa (colostrum air susu ibu, air mata, sekret usus dan

bronchus, air ludah) dengan demikian dapat melindungi membran seromukosa

dari serangan bakteri dan virus. IgA juga terdapat dalam darah dan

merupakan antibodi utama pada air susu ibu.

Imunoglobulin G (IgG) dapat menembus plasenta sehingga dapat melindungi

janin dan bayi terhadap penakit-penyakit tertentu, merupakan antibodi yang

paling banyak terdapat pada serum darah.

Page 106: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

92

Materi Kelompok Ahli III

Kekebalan Non Spesifik dan Spesifik

Kekebalan tubuh dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu kekebalan bawaan

(Non Spesifik) dan kekebalan adaptasi (Spesifik).

Kekebalan bawaan (Non Spesifik)

Kekebalan non spesifik yakni daya tahan terhadap berbagai bibit

penyakit Yang tidak selektif, artinya “tubuh tidak harus mengenal

dahulu jenis bibit penyakitnya dan tidak harus memilih hanya satu bibit

penyakit tertentu saja untuk dihancurkan”.

Kekebalan ini merupakan garis utama tubuh yang pertama melawan

semua agen asing yang masuk ke dalam tubuh.

Page 107: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

93

- Kulit menyekresi zat-zat yang bersifat asam dan minyak yang

dapat menghambat dan membunuh bakteri.

- Ludah dan Air Mata mengandung lisozim yang dapat mencerna

bakteri.

- Mukosa Lambung mengandung HCl dan enzim pencerna protein

yang dapat membunuh mikroba patogen

- Saluran pencernaan dan saluran pernapasan menghasilkan

lendir yang dapat menangkap mikroba patogen

Jika agen asing berhasil menembus pertahanan pertama tubuh, maka

pertahanan tubuh berikutnya akan menghadapinya,

- Fagosit merupakan sel darah putih pemakan mikroba, seperti

bakteri, protozoa dan virus. Fagosit misalnya neutrofil, eosinofil

dan makrofag.

- Sel Natural killer merupakan suatu jenis sel darah putih yang

mampu mengenali perubahan pada permukaan sel yang terinfeksi

oleh virus atau sel kanker, mampu mengikatnya dan kemudian

membunuhnya melalui senyawa kimia yang dilepaskannya. Sel ini

diaktifkan oleh interferon.

- Protein Anti Mikroba contohnya adalah interferon, yang

dihasilkan oleh sel tubuh dan beberapa limfosit yang terinfeksi

virus. Interferon bekerja dengan cara menghambat replikasi

virus di mana antibodi tidak dapat masuk, beberapa dapat

mengaktifkan sel natural killer dan dapat menginduksi ketahanan

terhadap virus di dalam sel yang tidak terinfeksi.

Kekebalan Adaptasi (Spesifik)

Jika garis pertama kekebalan tubuh mendapat serbuan maka sel,

molekul dan organ dari sistem imun menghasilkan suatu imun yang

spesifik untuk melawan agen yang disesuaikan dengan agen penyerang

tersebut. Sehingga sistem imun ini akan bekerja untuk melawan bila

agen asing menyerang lagi. Contohnya sel B yang menghasilkan antibodi.

Page 108: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

94

Materi Kelompok Ahli IV

PEMBENTUKAN ANTIGEN DAN ANTIBODI

Di dalam tubuh manusia, antibodi dihasilkan oleh organ limfoid sentral

yang terdiri atas sumsum tulang dan kelenjar timus, terutama oleh sel-

sel limfosit. Ada dua macam sel limfosit, yaitu sel limfosit B dan sel

limfosit T. Kedua sel ini bekerja sama untuk menghasilkan antibodi

dalam tubuh.

Baik antibodi maupun antigen keduanya mempunyai hubungan spesifik

yang sangat khas. Keadaan ini terlihat sewaktu antigen masuk ke dalam

tubuh. Saat itu, dengan seketika sel limfosit T mendeteksi

karakteristik dan jenis antigen. Kemudian sel limfosit T bereaksi cepat

dengan cara mengikat antigen tersebut melalui permukaan reseptornya.

Setelah itu, sel limfosit T membelah dan membentuk klon. Sementara

pada permukaannya menghasilkan immunoglobulin monomerik.

Berikutnya, molekul antigen dan molekul antibodi saling berikatan dan

ikatan kedua molekul ini ditempatkan pada makrofaga. Secara

berurutan, makrofaga menghadirkan antigen pada sel limfosit B. lantas,

sel limfosit B berpoliferasi dan menjadi dewasa, sehingga mampu

membentuk antibodi untuk masing-masing antigen.

Sementara itu, pembuangan antigen setelah diikat antibodi dapat

menggunakan berbagai cara, yakni:

1) Netralisasi yakni cara yang digunakan antibodi untuk berikatan

dengan antigen supaya aktivitasnya terhambat. Contoh, antibodi

melekat pada molekul yang akan digunakan virus untuk menginfeksi

inangnya. Pada proses ini, antibodi dan antigen dapat mengalami proses

opsonisasi yakni proses pelenyapan bakteri yang diikat antibodi oleh

Page 109: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

95

makrofaga melalui fagositosis. 2) Aglutinasi atau penggumpalan yakni

proses pengikatan antibodi terhadap bakteri atau virus sehingga

mudah dinetralkan dan diopsonisasi. 3) Presipitasi atau pengendapan

merupakan pengikatan silang molekul-molekul antigen yang terlarut

dalam cairan tubuh. Setelah diendapkan, antigen tersebut dikeluarkan

dan dibuang melalui fagositosis. 4) Fiksasi komplemen yakni

pengaktifan rentetan molekul protein komplemen karena adanya

infeksi. Prosesnya menyebabkan virus dan sel-sel patogen yang

menginfeksi bagian tubuh menjadi lisis.

Page 110: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

96

Lampiran 2

Materi Kelompok Ahli I

Kekebalan Aktif

Kekebalan aktif merupakan kekebalan tubuh yang diperoleh dari dalam

tubuh, karena tubuh membuat antibodi sendiri. Jenis kekebalan ini dapat

terbentuk baik secara alami ataupun buatan.

Kekebalan aktif alami (natural immunity) adalah kekebalan tubuh yang

diperoleh tubuh setelah seseorang sembuh dari serangan suatu penyakit.

Sebagai contoh, orang yang pernah terserang penyakit seperi cacar air,

campak, dan gondongan tidak akan terserang penyakit yang sama untuk kedua

kalinya. Sebab, tubuh yang terserang sudah begitu kenal atau tidak asing

dengan antigen yang menyerang. Akibatnya, darah membentuk kembali

antibodi untuk melawan antigen tersebut.

Selain secara alami, kekebalan aktif dapat

diperoleh secara buatan. Kekebalan aktif

buatan (induced immunity) diperoleh dari

luar tubuh, yakni setelah tubuh mendapatkan

vaksinasi. Vaksinasi merupakan proses

memasukan vaksin ke dalam tubuh supaya

tubuh membentuk antibodi sehingga kebal

terhadap suatu penyakit. Sementara vaksin

ialah kuman penyakit yang sudah dilemahkan

atau diijinkan sehingga tidak berbahaya bagi

tubuh.

Page 111: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

97

Tindakan membentuk kekebalan dalam tubuh seseorang dengan memberikan

vaksin disebut imunisasi. Orang yang mengembangkan imunisasi pertama kali

adalah dr. Edward Jenner, seorang dokter berkebangsaan Inggris. Teknik ini

seringkali diberikan kepada semua umur supaya kebal terhadap antigen

tertentu. Ada beberapa penyakit yang dapat dilawan dengan vaksin, misalnya

vaksin BCG yang melawan antigen penyakit TBC.

Imunisasi mempunyai beberapa tipe, imunisasi yang diberikan kepada individu

dari spesies yang sama disebut isoimun. Sedangkan imunisasi yang diberikan

pada individu yang berbeda dan dari spesies yang berbeda pula disebut

heteroimun.

Page 112: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

98

Materi Kelompok Ahli II

Kekebalan Pasif

Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh bukan dari

antibodi yang disintesis dalam tubuh, melainkan tinggal memakainya

saja. Seperti halnya kekebalan aktif, kekebalan pasif juga terjadi

secara alami dan buatan.

Kekebalan pasif alami adalah kekebalan yang diperoleh bukan dari

tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain. Misalnya kekebalan

bayi yang diperoleh dari ibunya. Ketikan masih dalam kandungan, bayi

mendapatkan antibodi dari ibunya melalui plasenta dan tali pusat.

Kemudian setelah lahir, bayi mendapatkan antibodi dari ASI ekslusif

melalui proses menyusui.

Kekebalan pasif buatan adalah kekebalan yang diperoleh dari

antibodi yang sudah jadi dan terlarut dalam serum. Sepintas antibodi

ini mirip dengan vaksin. Perbedaannya yakni vaksin bersifat sementara,

sedangkan serum dapat digunakan dlaam jangka waktu yang relatif

lebih lama. Bahkan dapat digunakan seumur hidup, sebagai contoh

adalah suntikan ATS (Anti Tetanus Serum) dan suntikan IG (Globulin

Imun).

Page 113: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

99

Materi Kelompok Ahli III

Kegagalan Mekanisme Pertahanan Tubuh

Sistem pertahanan tubuh ibarat benteng yang melindungi tubuh dari

serangan berbagai macam antigen. Akan tetapi, adakalanya sistem

pertahanan tubuh justru menyerang dan merusak tubuh itu sendiri.

Keadaan semacam ini disebut dengan autoimun.

Penyakit ini tidak menular, namun

memiliki kecendrungan bersifat

menurun. Seseorang dikatakan

menderita autoimun apabila sistem

pertahanan tubuhnya mengalami

kesalahan. Kesalahan ini ditandai

dengan penyerangan antibodi hasil

sintesis tubuh terhadap sel, jaringan

dan organ di dalam tubuh yang sama.

Akibatnya, sistem kekebalan tubuh

mengalami peradangan.

Autoimun pada manusia kebanyakan menyebabkan timbulnya penyakit.

Hasil publikasi dari Lembaga Penyakit Infeksi dan Alergi Nasional

(NIAID) Amerika Serikat, menyatakan bahwa penyakit yang

disebabkan oleh autoimun menyerang tubuh dengan cara berlainan.

Misalnya, apabila autoimun terjadi di otak, maka akan menyebabkan

penyakit multiple sclerosis. Kemudian, apabila autoimun terjadi dalam

usus dapat menyebabkan penyakit crohn. Beberapa jenis penyakit

autoimun semakin parah apabila mengalami infeksi oleh virus, paparan

sinar matahari, faktor usia, stres kronis, gangguan hormon, dan

kehamilan.

Page 114: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

100

Materi Kelompok Ahli IV

ALERGI (Hypersensitif)

Ialah suatu reaksi antigen (disebut

juga allergen) dengan antibodi

ataupun dengan sel-T yang berlebihan

sehingga menimbulkan gejala-gejala

sakit dan kerusakan pada sel-sel

tubuh.

Apabila seorang terkena alergen,

antibodi IgE akan merangsang sel

mast mengeluarkan histamin. Karena

pengaruh histamin ini, maka orang

akan merasa gatal-gatal, kulit

melepuh, kulit merah-merah, bersin-

bersin, dan mata bengkak.

Untuk meringankan penderitaan ini, biasanya akan diberi antihistamin untuk

menghalangi efek histamin.

AIDS

Acquire Immuno Deficiency Syndrome hingga saai ini masih menjadi penyakit paling

mematikan nomor satu di dunia. Penyakit yang belum juga ditemukan obatnya ini

merupakan gabungan berbagai penyakit yang diidap seseorang akibat menurunnya

fungsi kekebalan tubuh.

AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency Virus), menginfeksi

beberapa jenis sel kekebalan pada tubuh manusia, terutama sel darah putih jenis

limfosit T. Berkurangnya sel limfosit T dalam tubuh inilah yang menyebabkan

berkurangnya fungsi kekebalan tubuh seseorang terhadap serangan berbagai

penyakit.

Page 115: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

101

Lampiran 2

Carilah 12 kata yang berkaitan dengan materi pertahanan tubuh

berikut ini, kemudian jelaskan!

A B A L E R G I P W I A G J O L S I

D R N A T U R A L I M M U N I T Y N

T U T W R B Y P W C U X Y Z R Q P D

H H I S T A M I N E N R T I H O D U

Y W H O A X V A K S I N A S I H F C

V A I D F X E T Y Q S Q U I S M R E

H E S E R U M M A G A W T A T A O D

R I T E M O F L T O S V E J A I P I

P U A U T O I M U N I E R P M G R M

U O M P L K N C X Z O Z X D I O B M

F K I G T O X I I S O I M U N D M U

I P N Y U I V C Z K L R Y S R F M N

W I L L P A S I F B U A T A N I N I

M L O V E T O G J R U V C I D M Z T

P A S I F A L A M I G D B O F L S Y

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Page 116: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

102

1. _______________________

___________________________________________________

2. _______________________

___________________________________________________

3. _______________________

___________________________________________________

4. _______________________

___________________________________________________

5. _______________________

___________________________________________________

6. _______________________

___________________________________________________

7. _______________________

___________________________________________________

8. _______________________

___________________________________________________

9. _______________________

___________________________________________________

10. _______________________

___________________________________________________

11. _______________________

___________________________________________________

12. _______________________

___________________________________________________

Page 117: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

103

Lampiran 2

Carilah 12 kata yang berkaitan dengan materi pertahanan

tubuh berikut ini, kemudian jelaskan!

A A N T I B O D I P F C X S L

S N P L I S O Z I M P A S I I

D T O H C L T Y U I Z R S M M

F I I L K J H G L F S O I U F

E G U M V Z E P I T O P N N O

Y E Y N C A F G M O X S G O I

E N T B X S D H F P C O S G D

I N T E R F E R O N V N D L P

P Q R A S D F G S H J I V O L

W W E N E T R A I S A S I B Z

R F A G O S I T A S D A H U X

B H J K L O V C X I R S X L C

A G L U T I N A S I P I Z I V

J K L M N O Q W E R T Y U N B

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Page 118: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

104

1. _______________________

___________________________________________________

2. _______________________

___________________________________________________

3. _______________________

___________________________________________________

4. _______________________

___________________________________________________

5. _______________________

___________________________________________________

6. _______________________

___________________________________________________

7. _______________________

___________________________________________________

8. _______________________

___________________________________________________

9. _______________________

___________________________________________________

10. _______________________

___________________________________________________

11. _______________________

___________________________________________________

12. _______________________

___________________________________________________

Page 119: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

105

Lampiran 3

Kisi-kisi Instrumen Tes

Konsep Sistem Pertahanan Tubuh

No. Indikator Indikator Soal Soal Jawaban Jenjang

1. Menjelaskan pengertian

sistem pertahanan tubuh

Menjelaskan pengertian

sistem kekebalan tubuh

1. Sistem kekebalan tubuh yakni ....

a. kemampuan mempertahankan

tubuh dari penyakit

b. keberhasilan tubuh memproduksi

sel kekebalan

c. kemampuan memakan antigen

yang masuk

d. berhasil menjalani persaingan

dalam kehidupan

e. keberhasilan menghasilkan

limfosit dewasa

A C2

Page 120: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

106

Menyebutkan ilmu yang

mempelajari sistem

kekebalan tubuh

2. Ilmu yang mempelajari sistem

kekebalan tubuh dinamakan ....

a. vaksinasi d. immunologi

b. embriologi e. infeksi

c. virologi

D C1

Menjelaskan pengertian

imunitas

3. Kemampuan tubuh untuk melawan

semua jenis benda asing yang

masuk ke dalam tubuh yakni ….

a. alergi d. imunisasi

b. imunitas e. infeksi

c. vaksinasi

B C2

2.

Menjelaskan sistem

kekebalan tubuh non-

spesifik dengan sistem

pertahanan tubuh

spesifik

Menganalisis sistem

kekebalan tubuh non-

spesifik

4. Tubuh kita tidak mudah terkena

infeksi berbagai patogen yang

masuk bersama makanan karena ....

a. adanya tonsil di pangkal mulut

b. lambung menghasilkan HCL dan

enzim pencerna protein

c. air ludah mengandung ptialin

d. patogen hancur melalui pencerna-

B C4

Page 121: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

107

an mekanis

e. patogen dalam makanan akan

diserang oleh limfosit

Mejelaskan sistem

pertahanan tubuh pertama

5. Mikroba patogen yang akan masuk

ke dalam tubuh akan menghadapi

sistem pertahanan tubuh yang

pertama, yaitu ....

a. sel darah putih

b. sel-sel fagosit

c. kulit dan membran mukosa

d. sel natural killer

e. protein anti mikroba

C C2

Menjelaskan peran kelenjar

ludah dan kelenjar air mata

dalam sistem pertahanan

tubuh

6. Kelenjar ludah dan kelenjar air mata

turut berperan dalam sistem

pertahanan tubuh karena ....

a. menyekresi cairan yang mengan-

dung enzim lisozim yang dapat

mencerna bakteri

b. menyekresi lendir yang kental

A

C2

Page 122: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

108

dan lengket untuk memerangkap

mikroba

c. menghasilkan larutan HCL yang

dapat membunuh mikroba

d. menghasilkan larutan garam yang

dapat membunuh mikroba

e. tersusum dari epitelium yang

berlapis keratin

3.

Membedakan antigen

dan antibodi pada sistem

pertahanan tubuh

Menjelaskan pengertian

antibodi

7. Yang dimaksud dengan antibodi

adalah ....

a. asam amino yang dihasilkan

monosit bila ada antigen yang

masuk ke dalam tubuh

b. asam amino yang dihasilkan

limfosit bila ada antigen yang

masuk ke dalam tubuh

c. protein yang mampu memakan

antigen

d. protein yang dihasilkan monosit

E C2

Page 123: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

109

bila ada antigen yang masuk ke

dalam tubuh

e. protein yang dihasilkan limfosit

bila ada antigen yang masuk ke

dalam tubuh

Menyebutkan nama lain

zat asing

8. Zat asing seperti virus, protein asing,

mikroorganisme dan bakteri disebut

....

a. leukosit c. antibodi e. vaksin

b. imunitas d. antigen

D C1

Menyebutkan faktor

pembentukan antibodi

9. Sebagai sistem pertahanan, sel-sel

tubuh yang terinveksi virus mampu

menghasilkan ....

a. antibodi d. limfosit

b.interferon e. sel natural killer

c. makrofag

A C1

4.

Menjelaskan struktur dan

fungsi antibodi

Menjelaskan fungsi epitop 10. Epitop merupakan bagian antigen

yang berfungsi sebagai ....

a. penyebar penyakit

B C2

Page 124: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

110

b. pengikat antibodi yang sesuai

c. penyerang antibodi

d. melemahkan sistem pertahanan

tubuh

e. penyebab penyakit

Menyebutkan tipe

immunoglobin

11. Berikut yang bukan merupakan

tipe-tipe immunoglobulin pada

manusia adalah ....

a. IgX d. IgD

b. IgA e. IgE

c. IgG

A

C1

Menyebutkan nama lain

protein antibodi

12. Protein antibodi disebut dengan ....

a. immunoglobulin d. limfa

b. antigen e. plasma

c. histamine

A C1

5.

Menjelaskan

pembentukan antigen

dan antibodi

Menyebutkan sel penghasil

antibodi

13. Sel penghasil antibodi ialah ....

a. leukosit d. basofil

b. monosit e. isograf

c. limfosit

C C1

Page 125: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

111

Menentukan proses

aglutinasi

14. Pada tahap pelenyapan antigen

terdapat proses penggumpalan

yakni pengikatan bakteri atau

virus sehingga mudah dinetralkan.

Proses ini dinamakan ....

a. presipiasi

b. filtrasi komplemen

c. opsonisasi

d. aglutinasi

e. makrofaga

D C3

Menyebutkan organ

penghasil antibodi

15. Organ penghasil antibodi di dalam

tubuh ialah ....

a. hipotalamus & sumsum tulang

b. tulang selangka

c. kelenjar timus & sumsum tulang

d. kelenjar pankreas

e. kelenjar tiroid & paratiroid

C C1

Menjelaskan pengertian

opsonisasi

16. Proses pelenyapan bakteri yang

diikat antibodi oleh makrofaga

E

C2

Page 126: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

112

melalui fagositosis dinamakan ....

a. netralisasi d. aglutinasi

b. makrofaga e. opsonisasi

c. presipitasi

6.

Menentukan kekebalan

aktif

Menentukan kekebalan

aktif alami

17. Salah satu faktor seseorang dapat

mengalami kekebalan aktif alami,

yaitu ....

a. tubuh diberi vaksin

b. tubuh sudah mengenali antigen

penyebab penyakit

c. antibodi yang dimiliki sangat

kuat

d. sistem pertahanan tubuh sangat

baik

e. Limfosit dan monosit yang

berkembang lebih matang

B C3

Menjelaskan pengertian

vaksinasi

18. Tindakan membentuk kekebalan

dalam tubuh seseorang dengan

memberikan antigen yang telah

A C2

Page 127: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

113

dilemahkan dinamakan ....

a. vaksinisasi

b. imunisasi

c. isoimun

d. heteroimun

e. autoimun

Menyebutkan nama

pengembang imunisasi

19. Pengembang imunisasi pertama

kali ialah ....

a. Aristoteles

b. Charles Darwin

c. Edward Jenner

d. Rudolph Virchow

e. Gregor Johann Mendel

C C1

Menentukan kekebalan

aktif buatan

20. Tubuh akan memperoleh kekebalan

aktif buatan setelah ....

a. disuntik serum antitetanus

b. divaksinasi

c. sembuh dari penyakit cacar

B C3

Page 128: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

114

d. disuntik globulin imun

e. minum ASI

Menganalisis pemberian

vaksin

21. Pemberian vaksin polio menyebab-

kan seorang anak ....

a. sembuh dari penyakit polio

b. memperoleh zat antivirus polio

c. menularkan penyakit polio

d. membentuk antibodi pencegah

polio

e. terkena polio

D

C4

7.

Menentukan kekebalan

pasif

Menentukan kekebalan

pasif alami

22. ASI dapat menjadikan tubuh bayi

memiliki kekebalan ....

a. adaptif

b. aktif alami

c. aktif buatan

d. pasif alami

e. pasif buatan

D C3

Page 129: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

115

Menentukan kekebalan

pasif alami

23. Kekebalan pasif alami dapat

diperoleh dari ....

a. plasenta dan vaksin

b. vaksin dan serum

c. plasenta dan ASI

d. ASI dan vaksin

e. imunisasi dan serum

C C3

Menentukan kekebalan

pasif buatan

24. Penerimaan serum pada tubuh dapat

menimbulkan kekebalan ....

a. aktif alami

b. aktif buatan

c. pasif alami

d. pasif buatan

e. adaptif

D C3

8.

Menjelaskan kegagalan

mekanisme pertahanan

tubuh

Mencontohkan penyakit

autoimun

25. Contoh penyakit yang disebabkan

antibodi menyerang organnya

sendiri adalah ....

a. lupus d. TBC

b. tiroiditas e. leukimia

A C2

Page 130: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

116

c. cacar

Menjelaskan penyebab

terjadinya autoimun

26. Penyakit autoimun adalah penyakit

yang disebabkan ....

a. transplantasi organ

b. antibodi yang menyerang

jaringannya sendiri

c. transfusi darah

d. antigen yang berhasil masuk ke

dalam tubuh

e. kerusakan limfosit

B C2

Menentukan penyebab

penyakit AIDS

27. Penyakit AIDS disebabkan oleh

human immunodeficiency virus

(HIV) yang menyerang ....

a. eritrosit d. plasma darah

b. hemoglobin e. antibodi

c. trombosit

E C3

Menganalisis penyebab

terjadinya autoimunitas

28. Autoimunitas dapat terjadi apabila

....

a. antigen dari luar tubuh diserang

C C4

Page 131: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

117

oleh antibodi

b. antibodi tidak mengenali antigen

di luar sehingga tubuh terserang

penyakit

c. molekul dalam tubuh dianggap

sebagai antigen oleh antibodi

d. terbentuk kompleks antibodi-

antigen di dalam tubuh

e. antibodi tidak bereaksi terhadap

antigen dari luar

Menganalisis akibat

penyakit AIDS

29. Penyakit AIDS dapat menyebabkan

kematian karena ....

a. terjadi kerusakan pada jaringan

darah

b. menyerang sistem pernapasan

c. menyebabkan kanker paru-paru

d. sistem kekebalan tubuh tidak

berfungsi

D C4

Page 132: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

118

e. kerja otot jantung terganggu

9.

Menjelaskan alergi

terkait dengan sistem

kekebalan tubuh

Menentukan fungsi

antibodi

30. Antibodi yang terlibat dalam reaksi

alergi adalah ....

a. Imunoglobulin A

b. Imunoglobulin D

c. Imunoglobulin E

d. Imunoglobulin G

e. Imunoglobulin M

E C3

31. Dalam peristiwa alergi, zat yang

dikeluarkan sel mast adalah ....

a. autoimun d. imunoglobulin

b. antihistamin e. antibodi

c. histamin

C C3

Menganalisis alergi terkait

dengan sistem kekebalan

tubuh

32. Apabila seorang terkena suatu

alergen, maka ia akan merasa gatal-

gatal, kulit melepuh, kulit merah-

merah, bersin-bersin, dan mata

B

C4

Page 133: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

119

bengkak. Untuk meringankannya

maka diberi ....

a. autoimun d. imunoglobulin

b. antihistamin e. antibodi

c. histamin

Page 134: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

120

Lampiran 4

Rekapitulasi Analisis Butir Soal

Reabilitas Tes : 0,89

No

Soal

Tingkat Kesukaran Daya Beda Korelasi Sign. Korelasi

Presentase Kategori Presentase

1 93,33 Sangat Mudah 12,50 0,295 -

2 96,67 Sangat Mudah 12,50 0,270 -

3 93,33 Sangat Mudah 25,00 0,365 Signifikan

4 50,00 Sedang 50,00 0,473 Sangat Signifikan

5 83,33 Mudah 25,00 0,086 -

6 63,33 Sedang 37,50 0,464 Sangat Signifikan

7 56,67 Sedang 62,50 0,612 Sangat Signifikan

8 86,67 Sangat Mudah 37,50 0,553 Sangat Signifikan

9 36,67 Sedang -12,50 0,021 -

10 50,00 Sedang 12,50 -0,041 -

11 73,33 Mudah 62,50 0,600 Sangat Signifikan

12 70,00 Sedang 75,00 0,634 Sangat Signifikan

13 66,67 Sedang 62,50 0,595 Sangat Signifikan

14 76,67 Mudah 87,50 0,899 Sangat Signifikan

15 66,67 Sedang 50,00 0,496 Sangat Signifikan

16 0,00 Sangat Sukar 0,00 NAN NAN

17 26,67 Sukar 25,00 0,272 -

18 53,33 Sedang 37,50 0,377 Signifikan

19 33,33 Sedang -12,50 -0,273 -

20 63,33 Sedang 87,50 0,719 Sangat Signifikan

21 83,33 Mudah 62,50 0,745 Sangat Signifikan

22 73,33 Mudah 87,50 0,851 Sangat Signifikan

23 73,33 Mudah 87,50 0,877 Sangat Signifikan

24 36,67 Sedang 12,50 -1,49 -

25 33,33 Sedang 37,50 0,223 -

26 80,00 Mudah 75,00 0,888 Sangat Signifikan

27 70,00 Sedang 0,00 -0,055 -

28 66,67 Sedang 87,50 0,793 Sangat Signifikan

29 80,00 Mudah 62,50 0,757 Sangat Signifikan

30 6,67 Sangat Sukar -12,50 -0,225 -

31 50,00 Sedang 87,50 0,637 Sangat Signifikan

32 36,67 Sedang 75,00 0,409 Sangat Signifikan

Page 135: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

121

Lampiran 5

Page 136: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

122

Nama : _______________ Tanggal : _______________

Kelas : _______________ Materi : _______________

Apa yang saya pelajari hari ini ?

Apa yang saya rasakan tentang yang saya pelajari ?

Apa hal-hal menarik dari pelajaran ini ?

Apa yang masih membingungkan bagi saya?

Apa hal-hal yang baru saya ketahui setelah belajar hari ini?

Apa yang saya ingin ketahui lebih banyak lagi pada materi ini?

Apakah saya telah belajar dengan baik, apa yang harus saya lakukan agar lebih baik lagi?

Page 137: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

123

Lampiran 6

RUBRIK PENIALAIAN JURNAL BELAJAR

Kriteria yang dinilai Tingkatan / Rating skor Skor

Maksimal

Apa yang saya pelajari

hari ini ?

Mengetahui apa

yang dipelajari

Tidak mengetahui

apa yang dipelajari /

Tidak diisi 1

1 0

Apa yang saya rasakan

tentang yang saya

pelajari ?

Dapat

mengungkapkan

perasaannya secara

positif

Tidak dapat

mengungkapkan

perasaannya secara

positif / Tidak diisi

1

1 0

Apa hal-hal menarik

dari pelajaran ini ?

Merasa menarik

serta dapat

mengungkapkannya

Merasa tidak

menarik /

Tidak diisi

1

1 0

Apa yang masih

membingungkan bagi

saya ?

Tidak merasa

bingung

Mengungkapkan

perasaan bingungnya

/ Tidak diisi

1

1 0

Apa hal-hal yang baru

saya ketahui setelah

belajar hari ini?

Ada hal-hal baru

yang didapat setelah

belajar

Tidak ada hal baru

yang didapat / tidak

diisi

1

1 0

Apa yang saya ingin

ketahui lebih banyak

lagi pada materi ini?

Ingin mengetahui

lebih lanjut

Tidak ingin

mengetahui lebih

lanjut / tidak diisi 1

1 0

Apakah saya telah

belajar dengan baik,

apa yang harus saya

lakukan agar lebih baik

lagi?

Ada keinginan agar

dapat belajar lebih

baik lagi

Tidak ada keinginan

agar belajar lebih

baik lagi / tidak diisi 1

1 0

JUMLAH 7

Page 138: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

124

Lampiran 7

Rubrik Jurnal Belajar

Pertemuan I

Subjek Kriteria

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7

1 1 0 0 0 1 1 1 5

2 1 1 1 0 0 1 1 5

3 1 1 1 0 1 1 1 6

4 1 1 0 0 1 1 1 5

5 1 1 1 0 1 1 1 6

6 0 0 0 0 1 0 1 2

7 1 1 1 0 1 1 1 6

8 1 0 1 0 1 1 0 4

9 0 1 1 0 1 1 0 4

10 1 1 1 0 1 1 1 6

11 1 1 1 0 1 1 1 6

12 1 1 1 1 1 0 1 6

13 0 0 1 1 1 1 1 5

14 1 0 1 0 1 1 0 4

15 1 1 1 0 1 1 1 6

16 1 0 1 0 1 1 1 5

17 1 1 1 0 1 1 1 6

18 1 1 1 0 1 1 1 6

19 1 0 0 1 1 1 1 5

20 1 1 1 0 1 1 1 6

21 1 1 0 1 1 1 0 5

22 1 0 0 0 1 1 0 3

23 0 1 1 1 1 1 1 6

24 1 1 1 0 1 1 0 5

25 1 0 1 1 0 1 1 5

26 0 1 1 0 0 1 0 3

27 1 0 0 1 1 1 0 4

28 1 1 0 1 1 1 1 6

29 1 1 1 0 1 1 0 5

30 1 1 1 1 0 0 0 4

Page 139: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

125

Rubrik Jurnal Belajar

Pertemuan II

Subjek Kriteria

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7

1 1 1 1 1 1 1 0 6

2 1 1 1 1 1 1 0 6

3 1 1 1 1 1 1 1 7

4 1 1 1 0 1 1 1 6

5 1 1 1 0 1 1 1 6

6 1 1 1 0 1 0 1 5

7 1 1 1 0 1 1 1 6

8 1 1 1 1 1 0 1 6

9 1 1 1 1 1 1 1 7

10 1 1 1 0 1 1 1 6

11 1 1 1 0 1 1 1 6

12 1 1 1 0 1 1 1 6

13 1 0 0 1 1 1 1 5

14 1 1 1 1 1 1 1 7

15 1 1 1 1 1 1 1 7

16 1 1 1 0 1 1 1 6

17 1 1 1 1 1 1 1 7

18 1 1 1 1 1 1 1 7

19 1 1 1 0 1 1 1 6

20 1 1 1 1 1 1 0 6

21 1 1 1 1 1 1 1 7

22 1 1 1 1 1 1 1 7

23 1 1 1 1 1 1 1 7

24 1 1 1 0 1 1 1 6

25 1 0 1 1 1 1 1 6

26 0 1 1 1 1 1 1 6

27 1 1 1 1 1 1 1 7

28 1 1 1 1 1 1 1 7

29 0 1 1 1 1 1 1 6

30 1 0 1 1 1 1 1 6

Page 140: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

126

0

1

2

3

4

5

6

7

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Ju

mla

h K

rite

ria

Te

rpe

nu

hi

Subjek

Grafik Rubrik Jurnal Belajar

Series1

Series2

Lampiran 8

Page 141: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

127

Lampiran 9

Daftar Pertanyaan Wawancara

No. Kategori Pertanyaan

1. Konten

Apakah kamu menyukai pelajaran biologi? Jika ya, apa

yang membuat menarik!

Apakah kamu merasa kesulitan dalam belajar biologi?

Apakah kamu merasa bersemangat selama ini saat belajar

biologi?

2.

Pembelajaran

Kooperatif

(Jigsaw)

Apakah sebelumnya saat belajar di kelas, kamu sudah

pernah menggunakan pembelajaran kooperatif (Jigsaw)?

Apa kelebihan pembelajaran kooperatif (Jigsaw) menurut

kamu?

Apa kelemahan pembelajaran kooperatif (Jigsaw)

menurut kamu?

Apakah kamu merasa kesulitan saat belajar di kelas

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif (Jigsaw)?

3. Jurnal Belajar

Apakah sebelumnya saat belajar di kelas kamu sudah

pernah menggunakan jurnal belajar?

Apakah dengan mengisi jurnal belajar kamu mengetahui

materi pelajaran yang belum dimengerti?

Apakah jurnal belajar membuat kamu lebih bersemangat

belajar?

Apakah menurut kamu perlu atau tidak menggunakan

jurnal belajar?

Apakah kamu merasa kesulitan dalam mengisi jurnal

belajar?

Apakah setelah ini kamu ingin menulis jurnal belajar?

Page 142: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

128

Lampiran 10

Kutipan Hasil Wawancara dengan Siswa

1. Apakah kamu menyukai pelajaran biologi? Jika ya, apa yang membuat

menarik!

A : ya, karena materinya mempelajari makhluk hidup

B : ya, karena saya ingin menjadi dokter jadi bisa menjadi bekal

C : ya, karena mempelajari manusia jadi bisa diaplikasikan di kehidupan

D : biasa saja

E : ya, karena ada yang membahas penyakit jadi dapat menjaga kesehatan

F : ya, karena saya suka animalia

G : ya, karena dapat belajar di labolatorium seperti para ahli

H : ya, karena materinya mempelajari seluk beluk kehidupan

I : tergantung guru yang mengajarkan

2. Apakah kamu merasa kesulitan dalam belajar biologi?

A : sulit jika harus menghafal nama ilmiah dengan bahasa latin

B : sulit jika harus menghafal nama ilmiah dengan bahasa latin

C : sulit jika harus menghafal istilah-istilah kedokteran

D : sulit pas materi sist. Saraf karena materinya banyak

E : sulit pada materi yang terlalu banyak sehingga ulangannya sulit

F : tidak

G : biasa saja tergantung suasana hati

H : sulit untuk istilah-istilah yang tidak biasa

I : tergantung mood, guru yang mengajar dan materinya

Page 143: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

129

3. Apakah kamu merasa bersemangat selama ini saat belajar biologi?

A : ya, semangat

B : tergantung siapa gurunya

C : tergantung bagaimana suasana hati dan suasana kelas

D : tergantung cara guru mengajar (yang gak bikin bosan)

E : ya, semangat

F : ya, semangat

G : ya, semangat

H : tergantung materinya

I : tergantung bagaimana guru mengajarkannya

4. Apakah sebelumnya saat belajar di kelas, kamu sudah pernah menggunakan

pembelajaran kooperatif (Jigsaw)?

A : belum pernah, kalaupun pernah buat kelompok ya biasa saja

B : belum pernah yang memakai kelompok ahli sama asal

C : belum pernah

D : belum pernah

E : belum pernah

F : belum pernah

G : belum pernah

H : belum pernah

I : belum pernah

5. Apa kelebihan pembelajaran kooperatif (Jigsaw) menurut kamu?

A : mendapat penjelasan dari teman jadi lebih mudah dipahami

B : belajar jadi lebih semangat

C : jadi punya tanggung jawab untuk mengajarkan teman

Page 144: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

130

D : jadi harus mengerti materinya dan jadi lebih paham

E : karena berkelompok jadi gak bikin bosan

F : karena harus maju menjelaskan jadi harus lebih percaya diri

G : belajarnya jadi lebih semangat karena seru

H : saat pengundian untuk maju itu bikin nervous jadinya seru

I : jadi lebih mengerti karena dijelaskan teman sendiri

6. Apa kelemahan pembelajaran kooperatif (Jigsaw) menurut kamu?

A : tidak ada

B : tidak ada

C : tidak ada

D : tidak ada

E : jika ada teman yang tidak serius imbasnya satu kelompok tidak mengerti

F : tidak ada

G : tidak ada

H : tidak ada

I : jika tidak mengerti akan merugikan orang lain (terutama kelompok asal)

7. Apakah kamu merasa kesulitan saat belajar di kelas dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif (Jigsaw)?

A : tidak

B : tidak

C : tidak

D : tidak

E : tidak

F : tidak

G : tidak

Page 145: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

131

H : tidak

I : tidak

8. Apakah sebelumnya saat belajar di kelas kamu sudah pernah menggunakan

jurnal belajar?

A : belum pernah, yang saya tahu jurnal kelas bukan jurnal belajar

B : belum pernah

C : belum pernah

D : belum pernah

E : belum pernah

F : belum pernah

G : belum pernah

H : belum pernah

I : belum pernah

9. Apakah dengan mengisi jurnal belajar kamu mengetahui materi pelajaran yang

belum dimengerti?

A : ya, jadi bahan introspeksi

B : ya, jadi lebih sadar mana yang sudah paham dan belum paham

C : ya

D : ya, jadi bisa review

E : ya lebih tau poin-poin mana yang belum mengerti

F : ya

G : ya

H : ya

I : tanpa jurnal belajar juga sudah tau

10. Apakah jurnal belajar membuat kamu lebih bersemangat belajar?

A : ya, jadi seperti janji pada diri sendiri untuk belajar lebih baik lagi

Page 146: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

132

B : lebih bersemangat pastinya

C : ya semangat, kalau mau belajar lihat komentar dari ibu

D : ya semangat, kalau belajar jurnal belajarnya dibaca-baca lagi

E : ya lebih semangat

F : biasa saja

G : biasa saja

H : ya lebih semangat

I : biasa saja

11. Apakah menurut kamu perlu atau tidak menggunakan jurnal belajar?\

A : perlu untuk bahan evaluasi

B : perlu, supaya jadi pembangkit semangat

C : perlu

D : perlu

E : perlu

F : perlu

G : tidak tahu

H : perlu

I : tidak, karena dengan cara belajar sendiri sudah merasa baik

12. Apakah kamu merasa kesulitan dalam mengisi jurnal belajar?

A : tidak

B : tidak

C : tidak

D : tidak

E : tidak

F : tidak

Page 147: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

133

G : tidak

H : tidak

I : tidak

13. Apakah setelah ini kamu ingin menulis jurnal belajar?

A : ya sangat ingin

B : ya

C : ya

D : ya

E : ya

F : ya

G : ya

H : ya

I : tidak

Page 148: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

134

Lampiran 11

PENGHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI

DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN

1. Banyaknya data (n) = 30

2. Data pretest siswa kelas eksperimen

25 35 35 35 35 35

45 45 45 45 45 45

50 50 50 55 55 55

55 55 60 60 60 60

65 65 65 70 70 75

3. Nilai terbesar = 75

4. Nilai terkecil = 25

5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 75 – 25

= 50

6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 (1,477)

= 1 + 4,8741

= 5, 8741

= 6

7. Panjang interval kelas (i) = k

R

= 45 = 8,33 = 8

6

Page 149: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

135

8. Tabel distribusi frekuensi

Interval

kelas F X Fx x

2 Batas nyata

fkb fka Frekuensi

relatif Bawah Atas

25 – 32 1 28,5 28,5 812,25 24.5 32.5 30 1 3,33

33 – 40 5 36,5 182,5 1332,25 32.5 40.5 29 6 16,67

41 – 48 6 44,5 267 1980,25 40.5 48.5 24 12 20

49 – 56 8 52,5 420 2756,25 48.5 56.5 18 20 26,67

57 – 64 4 60,5 242 3660,25 56.5 64.5 10 24 13,33

65 – 72 5 68,5 342,5 4692,25 64.5 72.5 6 29 16,67

73 – 80 1 76,5 76,5 5852,25 72.5 80.5 1 30 3,33

Total 30

(N)

1559

(∑fx)

Keterangan:

f : Frekuensi yang mengandung median

x : Titik tengah

fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval

dengan titik tengah

x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah

fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung

median

fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung

median

9. Perhitungan nilai mean

Rumus mean metode panjang

Mx = N

fx

Page 150: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

136

Keterangan:

Mx : Mean

∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing

interval dengan titik tengah

N : Number of cases

Mx = N

fx

= 1559

30

= 51,97

10. Perhitungan nilai median

Keterangan:

Mdn : Median

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median

N : Number of Cases

fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median

fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median

i : Panjang interval kelas

Mdn = if

fx-½N

i

b

= 48,5 + 15- 4 x 8

8

= 48,5 + 9

= 59,5

Mdn = if

fx-½N

i

b

Page 151: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

137

11. Perhitungan nilai modus

Keterangan:

M0 : Modus

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus

fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus

fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus

i : Panjang interval kelas

M0 = iff

f

ba

a

= 48,5 + 6 x 8

6 + 4

= 48,5 + 4,8

= 48,5 + 4,8

= 53,3

12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel

SD = 12,4

13. Varians (S2)

S2

= SD2

= 153,71

M0 = iff

f

ba

a

SD = STDEV ( . . . : . . . )

Page 152: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

138

Lampiran 12

PENGHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI

DATA PRETEST KELAS KONTROL

1. Banyaknya data (n) = 30

2. Data pretest siswa kelas kontrol

20 25 25 30 35 35

35 35 35 40 40 45

45 45 45 50 50 50

50 50 55 55 60 60

60 60 65 70 70 70

3. Nilai terbesar = 70

4. Nilai terkecil = 20

5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 70 – 20

= 50

6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 (1,477)

= 1 + 4,8741

= 5, 8741

= 6

7. Panjang interval kelas (i) = k

R

= 50 = 8,3 = 8

6

Page 153: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

139

8. Tabel distribusi frekuensi

Interval

kelas F X Fx x

2 Batas nyata

fkb fka Frekuensi

relatif Bawah Atas

20 – 27 3 23,5 70,5 552,25 19,5 27,5 30 3 10

28 – 35 6 31,5 189 992,25 27,5 35,5 27 9 20

36 – 43 2 39,5 79 1560,25 35,5 43,5 21 11 6,67

44 – 51 9 47,5 427,5 2256,25 43,5 51,5 19 20 30

52 – 59 2 55,5 111 3080,25 51,5 59,5 10 22 6,67

60 – 67 5 63,5 317,5 4032,25 59,5 67,5 8 27 16,67

68 – 75 3 71,5 214,5 5112,25 67,5 75,5 3 30 10

Total 30

(N) 1409

Keterangan:

f : Frekuensi yang mengandung median

x : Titik tengah

fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval

dengan titik tengah

x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah

fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung

median

fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung

median

9. Perhitungan nilai mean

Rumus mean metode panjang

Mx = N

fx

Page 154: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

140

Keterangan:

Mx : Mean

∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing

interval dengan titik tengah

N : Number of cases

Mx = N

fx

= 1409

30

= 46,97

10. Perhitungan nilai median

Keterangan:

Mdn : Median

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median

N : Number of Cases

fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median

fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median

i : Panjang interval kelas

Mdn = if

fx-½N

i

b

= 43,5 + 15- 2 x 8

9

= 43,5 + 11,56

= 55,06

Mdn = if

fx-½N

i

b

Page 155: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

141

11. Perhitungan nilai modus

Keterangan:

M0 : Modus

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus

fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus

fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus

i : Panjang interval kelas

M0 = iff

f

ba

a

= 43,5 + 2 x 8

2 + 2

= 43,5 + 4

= 47,5

12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel

SD = 13,87

13. Varians (S2)

S2

= SD2

= 192,41

M0 = iff

f

ba

a

SD = STDEV ( . . . : . . . )

Page 156: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

142

Lampiran 13

PENGHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI

DATA POST-TEST KELAS EKSPERIMEN

1. Banyaknya data (n) = 30

2. Data postest siswa kelas eksperimen

65 75 75 80 80 80

80 80 85 85 85 85

85 85 85 90 90 90

90 90 90 90 90 95

95 95 95 100 100 100

3. Nilai terbesar = 100

4. Nilai terkecil = 65

5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 100 – 65

= 35

6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 (1,477)

= 1 + 4,8741

= 5, 8741

= 6

7. Panjang interval kelas (i) = k

R

= 35

6

Page 157: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

143

= 5,83

= 6

8. Tabel distribusi frekuensi

Interval

kelas F X Fx x

2 Batas nyata

fkb fka Frekuensi

relatif Bawah Atas

65 – 70 1 67,5 67,5 4556,25 64,5 70,5 30 1 3,33

71 – 76 2 73,5 147 5402,25 70,5 76,5 29 3 6,67

77 – 82 6 79,5 477 6320,25 76,5 82,5 27 9 20

83 – 88 6 85,5 513 7310,25 82,5 88,5 21 15 20

89 – 94 8 91,5 732 8372,25 88,5 94,5 15 23 26,67

95 – 100 7 97,5 682,5 9506,25 94,5 100,5 7 30 23,33

Total 30

(N)

2619

(∑fx)

Keterangan:

f : Frekuensi yang mengandung median

x : Titik tengah

fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval

dengan titik tengah

x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah

fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung

median

fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung

median

9. Perhitungan nilai mean

Rumus mean metode panjang

Keterangan:

Mx = N

fx

Page 158: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

144

Mx : Mean

∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing

interval dengan titik tengah

N : Number of cases

Mx = N

fx

= 2619

30

= 87,3

10. Perhitungan nilai median

Keterangan:

Mdn : Median

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median

N : Number of Cases

fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median

fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median

i : Panjang interval kelas

Mdn = if

fx-½N

i

b

= 82,5 + 15 – 6 x 6

8

= 82,5 + 6,75

= 89,25

11. Perhitungan nilai modus

Mdn = if

fx-½N

i

b

M0 = iff

f

ba

a

Page 159: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

145

Keterangan:

M0 : Modus

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus

fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus

fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus

i : Panjang interval kelas

M0 = iff

f

ba

a

= 88,5 + 6 x 6

6 + 7

= 88,5 + 2,77

= 91,27

12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel

SD = 8,15

13. Varians (S2)

S2

= SD2

= 66,4

SD = STDEV ( . . . : . . . )

Page 160: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

146

Lampiran 14

PENGHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI

DATA POST-TEST KELAS KONTROL

1. Banyaknya data (n) = 30

2. Data postest siswa kelas kontrol

60 60 60 60 65 65

65 70 70 70 70 70

70 75 75 75 75 80

80 80 80 80 80 85

85 85 85 85 90 95

3. Nilai terbesar = 95

4. Nilai terkecil = 60

5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 95 – 60

= 35

6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 (1,477)

= 1 + 4,8741

= 5, 8741

= 6

7. Panjang interval kelas (i) = k

R

= 35

6

Page 161: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

147

= 5,83

= 6

8. Tabel distribusi frekuensi

Interval

kelas F X Fx x

2 Batas nyata

fkb fka Frekuensi

relatif Bawah Atas

60 – 65 5 62,5 312,5 3906,25 59,5 65,5 30 5 16,67

66 – 71 6 68,5 411 4692,25 65,5 71,5 25 11 20

72 – 77 4 74,5 298 5550,25 71,5 77,5 19 15 13,33

78 – 83 8 80,5 644 6480,25 77,5 83,5 15 23 26,67

84 – 89 5 86,5 432,5 7482,25 83,5 89,5 7 28 16,67

90 – 95 2 92,5 185 8556,25 89,5 95,5 2 30 6,67

Total 30

(N)

2283

(∑fx)

Keterangan:

f : Frekuensi yang mengandung median

x : Titik tengah

fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval

dengan titik tengah

x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah

fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung

median

fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung

median

9. Perhitungan nilai mean

Rumus mean metode panjang

Mx = N

fx

Page 162: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

148

Keterangan:

Mx : Mean

∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing

interval dengan titik tengah

N : Number of cases

Mx = N

fx

= 2283

30

= 76,1

10. Perhitungan nilai median

Keterangan:

Mdn : Median

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median

N : Number of Cases

fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median

fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median

i : Panjang interval kelas

Mdn = if

fx-½N

i

b

= 71,5 + 15- 8 x 6

4

= 71,5 + 10,5

= 82

11. Perhitungan nilai modus

Mdn = if

fx-½N

i

b

M0 = iff

f

ba

a

Page 163: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

149

Keterangan:

M0 : Modus

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus

fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus

fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus

i : Panjang interval kelas

M0 = iff

f

ba

a

= 77,5 + 4 x 8

4 + 5

= 77,5 + 3,6

= 77,5 + 3,6

= 81,1

12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel

SD = 8,68

13. Varians (S2)

S2

= SD2

= 75,32

SD = STDEV ( . . . : . . . )

Page 164: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

150

Lampiran 15

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS DATA PRETEST

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Data Pretest Kelas Eksperimen

No xi xi-mean zi luas zi fzi szi │fzi- szi│

1 25 -26,97 -2,18 0,4854 0,01 0,03 0,02

2 35 -16,97 -1,37 0,4147 0,09 0,07 0,02

3 35 -16,97 -1,37 0,4147 0,09 0,10 0,01

4 35 -16,97 -1,37 0,4147 0,09 0,13 0,05

5 35 -16,97 -1,37 0,4147 0,09 0,17 0,08

6 35 -16,97 -1,37 0,4147 0,09 0,20 0,11

7 45 -6,97 -0,56 0,2123 0,29 0,23 0,05

8 45 -6,97 -0,56 0,2123 0,29 0,27 0,02

9 45 -6,97 -0,56 0,2123 0,29 0,30 0,01

10 45 -6,97 -0,56 0,2123 0,29 0,33 0,05

11 45 -6,97 -0,56 0,2123 0,29 0,37 0,08

12 45 -6,97 -0,56 0,2123 0,29 0,40 0,11

13 50 -1,97 -0,16 0,0636 0,44 0,43 0,00

14 50 -1,97 -0,16 0,0636 0,44 0,47 0,03

15 50 -1,97 -0,16 0,0636 0,44 0,50 0,06

16 55 3,03 0,24 0,0948 0,59 0,53 0,06

17 55 3,03 0,24 0,0948 0,59 0,57 0,03

18 55 3,03 0,24 0,0948 0,59 0,60 0,01

19 55 3,03 0,24 0,0948 0,59 0,63 0,04

20 55 3,03 0,24 0,0948 0,59 0,67 0,07

21 60 8,03 0,65 0,2422 0,74 0,70 0,04

22 60 8,03 0,65 0,2422 0,74 0,73 0,01

23 60 8,03 0,65 0,2422 0,74 0,77 0,02

24 60 8,03 0,65 0,2422 0,74 0,80 0,06

Page 165: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

151

25 65 13,03 1,05 0,3531 0,85 0,83 0,02

26 65 13,03 1,05 0,3531 0,85 0,87 0,01

27 65 13,03 1,05 0,3531 0,85 0,90 0,05

28 70 18,03 1,45 0,4265 0,93 0,93 0,01

29 70 18,03 1,45 0,4265 0,93 0,97 0,04

30 75 23,03 1,86 0,4686 0,97 1,00 0,03

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.

Lhitung = 0,11

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Ltabel = 0,086 = 0,086 = 0,162

√30 5,48

Lhitung < Ltabel (0,11 < 0,162), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest

kelas eksperimen berdistribusi normal.

Page 166: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

152

Data Pretest Kelas Kontrol

No xi xi-mean zi luas zi fzi szi │fzi- szi│

1 20 -26,97 -1,94 0,4738 0,0262 0,03 0,01

2 25 -21,97 -1,58 0,4429 0,0571 0,07 0,01

3 25 -21,97 -1,58 0,4429 0,0571 0,10 0,04

4 30 -16,97 -1,22 0,3888 0,1112 0,13 0,02

5 35 -11,97 -0,86 0,3051 0,1949 0,17 0,03

6 35 -11,97 -0,86 0,3051 0,1949 0,20 0,01

7 35 -11,97 -0,86 0,3051 0,1949 0,23 0,04

8 35 -11,97 -0,86 0,3051 0,1949 0,27 0,07

9 35 -11,97 -0,86 0,3051 0,1949 0,30 0,11

10 40 -6,97 -0,50 0,1915 0,3085 0,33 0,02

11 40 -6,97 -0,50 0,1915 0,3085 0,37 0,06

12 45 -1,97 -0,14 0,0557 0,4443 0,40 0,04

13 45 -1,97 -0,14 0,0557 0,4443 0,43 0,01

14 45 -1,97 -0,14 0,0557 0,4443 0,47 0,02

15 45 -1,97 -0,14 0,0557 0,4443 0,50 0,06

16 50 3,03 0,22 0,0871 0,5871 0,53 0,05

17 50 3,03 0,22 0,0871 0,5871 0,57 0,02

18 50 3,03 0,22 0,0871 0,5871 0,60 0,01

19 50 3,03 0,22 0,0871 0,5871 0,63 0,05

20 50 3,03 0,22 0,0871 0,5871 0,67 0,08

21 55 8,03 0,58 0,2190 0,7190 0,70 0,02

22 55 8,03 0,58 0,2190 0,7190 0,73 0,01

23 60 13,03 0,94 0,3264 0,8264 0,77 0,06

24 60 13,03 0,94 0,3264 0,8264 0,80 0,03

25 60 13,03 0,94 0,3264 0,8264 0,83 0,01

26 60 13,03 0,94 0,3264 0,8264 0,87 0,04

27 65 18,03 1,30 0,4032 0,9032 0,90 0,00

Page 167: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

153

28 70 23,03 1,66 0,4515 0,9515 0,93 0,02

29 70 23,03 1,66 0,4515 0,9515 0,97 0,02

30 70 23,03 1,66 0,4515 0,9515 1,00 0,05

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.

Lhitung = 0,11

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Ltabel = 0,086 = 0,086 = 0,162

√30 5,48

Lhitung < Ltabel (0,11 < 0,162), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest

kelas kontrol berdistribusi normal.

Page 168: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

154

Lampiran 16

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS DATA POSTEST

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Data Postest Kelas Eksperimen

No xi xi-mean zi luas zi fzi szi │fzi- szi│

1 65 -22,3 -2,74 0,4969 0,0031 0,03 0,03

2 75 -12,3 -1,51 0,4345 0,0655 0,07 0,00

3 75 -12,3 -1,51 0,4345 0,0655 0,10 0,03

4 80 -7,3 -0,90 0,3159 0,1841 0,13 0,05

5 80 -7,3 -0,90 0,3159 0,1841 0,17 0,02

6 80 -7,3 -0,90 0,3159 0,1841 0,20 0,02

7 80 -7,3 -0,90 0,3159 0,1841 0,23 0,05

8 80 -7,3 -0,90 0,3159 0,1841 0,27 0,08

9 80 -7,3 -0,90 0,3159 0,1841 0,30 0,12

10 85 -2,3 -0,28 0,1103 0,3897 0,33 0,06

11 85 -2,3 -0,28 0,1103 0,3897 0,37 0,02

12 85 -2,3 -0,28 0,1103 0,3897 0,40 0,01

13 85 -2,3 -0,28 0,1103 0,3897 0,43 0,04

14 85 -2,3 -0,28 0,1103 0,6103 0,47 0,14

15 85 -2,3 -0,28 0,1103 0,6103 0,50 0,11

16 90 2,7 0,33 0,1293 0,6293 0,53 0,10

17 90 2,7 0,33 0,1293 0,6293 0,57 0,06

18 90 2,7 0,33 0,1293 0,6293 0,60 0,03

19 90 2,7 0,33 0,1293 0,6293 0,63 0,00

20 90 2,7 0,33 0,1293 0,6293 0,67 0,04

21 90 2,7 0,33 0,1293 0,6293 0,70 0,07

22 90 2,7 0,33 0,1293 0,6293 0,73 0,10

23 90 2,7 0,33 0,1293 0,6293 0,77 0,14

24 95 7,7 0,94 0,3264 0,8264 0,80 0,03

Page 169: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

155

25 95 7,7 0,94 0,3264 0,8264 0,83 0,01

26 95 7,7 0,94 0,3264 0,8264 0,87 0,04

27 95 7,7 0,94 0,3264 0,8264 0,90 0,07

28 100 12,7 1,56 0,4406 0,9406 0,93 0,01

29 100 12,7 1,56 0,4406 0,9406 0,97 0,03

30 100 12,7 1,56 0,4406 0,9406 1,00 0,06

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.

Lhitung = 0,14

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Ltabel = 0,086 = 0,086 = 0,162

√30 5,48

Lhitung < Ltabel ( 0,14 < 0,162), sehingga dapat disimpulkan bahwa data postest

kelas eksperimen berdistribusi normal.

Page 170: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

156

Data Postest Kelas Kontrol

No xi xi-mean zi luas zi fzi szi │fzi- szi│

1 60 -16,1 -1,85 0,4678 0,0322 0,03 0,00

2 60 -16,1 -1,85 0,4678 0,0322 0,07 0,03

3 65 -11,1 -1,28 0,3997 0,1003 0,10 0,00

4 65 -11,1 -1,28 0,3997 0,1003 0,13 0,03

5 65 -11,1 -1,28 0,3997 0,1003 0,17 0,07

6 70 -6,1 -0,70 0,2580 0,242 0,20 0,04

7 70 -6,1 -0,70 0,2580 0,242 0,23 0,01

8 70 -6,1 -0,70 0,2580 0,242 0,27 0,02

9 70 -6,1 -0,70 0,2580 0,242 0,30 0,06

10 70 -6,1 -0,70 0,2580 0,242 0,33 0,09

11 70 -6,1 -0,70 0,2580 0,242 0,37 0,12

12 75 -1,1 -0,13 0,0517 0,4483 0,40 0,05

13 75 -1,1 -0,13 0,0517 0,4483 0,43 0,01

14 75 -1,1 -0,13 0,0517 0,4483 0,47 0,02

15 75 -1,1 -0,13 0,0517 0,4483 0,50 0,05

16 80 3,9 0,45 0,1736 0,6736 0,53 0,14

17 80 3,9 0,45 0,1736 0,6736 0,57 0,11

18 80 3,9 0,45 0,1736 0,6736 0,60 0,07

19 80 3,9 0,45 0,1736 0,6736 0,63 0,04

20 80 3,9 0,45 0,1736 0,6736 0,67 0,01

21 80 3,9 0,45 0,1736 0,6736 0,70 0,03

22 80 3,9 0,45 0,1736 0,6736 0,73 0,06

Page 171: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

157

23 80 3,9 0,45 0,1736 0,6736 0,77 0,09

24 85 8,9 1,03 0,3485 0,8485 0,80 0,05

25 85 8,9 1,03 0,3485 0,8485 0,83 0,02

26 85 8,9 1,03 0,3485 0,8485 0,87 0,02

27 85 8,9 1,03 0,3485 0,8485 0,90 0,05

28 85 8,9 1,03 0,3485 0,8485 0,93 0,08

29 90 13,9 1,60 0,4452 0,9452 0,97 0,02

30 95 18,9 2,18 0,4854 0,9854 1,00 0,01

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.

Lhitung = 0,14

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Ltabel = 0,886 = 0,886 = 0,162

√30 5,48

Lhitung < Ltabel (0,14 < 0,162), sehingga dapat disimpulkan bahwa data postest

kelas kontrol berdistribusi normal.

Page 172: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

158

Lampiran 17

PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 30 30

x 51,97 46,97

SD 12,4 13,9

Varians 153,7 192,4

1. F hitung = 2

2

2

1

S

S =

terkecilvarians

terbesarvarians

= 192,4

153,7

= 1,25

2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas).

db pembilang = n-1

= 30-1

= 29

db penyebut = n-1

= 30-1

= 29

Ftabel adalah 1,84

Fhitung < Ftabel (1,25 < 1,84), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua

kelas memiliki varians yang homogen.

Page 173: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

159

Lampiran 18

PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS DATA POSTEST

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 30 30

x 87,3 76,1

SD 8,15 8,68

Varians 66,4 75,3

1. F hitung = 2

2

2

1

S

S =

terkecilvarians

terbesarvarians

= 75,3

66,4

= 1,13

2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas).

db pembilang = n-1

= 30-1

= 29

db penyebut = n-1

= 30-1

= 29

Ftabel adalah 1,84

Fhitung < Ftabel (1,13 < 1,84), sehingga dapat disimpulkan bahwa data postest kedua

kelas memiliki varians yang homogen.

Page 174: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

160

Lampiran 19

PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS

Rumus uji t

Keterangan:

1X : Rata-rata data kelompok 1

2X : Rata-rata data kelompok 2

dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2

n1 : Banyaknya data kelompok 1

n2 : Banyaknya data kelompok 2

Data Pretest

1. Menentukkan thitung

dsg = 2-nn

1)V-(n1)V-n(

21

2211

= (30-1) 153,7 + (30-1) 192,4

30+30-2

= (29) 153,7 + (29) 192,4

58

= 4457,3 +5579,6

58

= 10036,9

58

= 173,05

= 13,15

t =

21

21

n

1

n

1 dsg

X-X

, dimana dsg = 2-nn

1)V-(n1)V-n(

21

2211

Page 175: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

161

t =

21

21

n

1

n

1 dsg

X-X

= 51,97 – 46,97 13,15 1 + 1

30 30

= 5

13,15 2

30

= 5 13,15 (0,26)

= 5

3,42

= 1,46

2. Menentukkan ttabel

dk = n1 + n2 – 2

= 30 + 30 – 2

= 58

ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 adalah 2,00.

thitung < ttabel (1,46 < 2,00), sehingga Ho diterima. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum

menggunakan pembelajaran kooperatif dengan jurnal belajar pada konsep sistem

imun pada kelas eksperimen.

Page 176: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

162

Data Postest

1. Menentukkan thitung

dsg = 2-nn

1)V-(n1)V-n(

21

2211

= (30-1) 66,4 + (30-1) 75,32

30+30-2

= (29) 66,4 + (29) 75,32

58

= 1925 + 2184

58

= 4109

58

= 70,8

= 8,4

t =

21

21

n

1

n

1 dsg

X-X

= 87,3 – 76,1

8,4 1 + 1

30 30

= 11,2

8,4 2

30

= 11,2

8,4 (0,26)

= 11,2

2,18

= 5,14

Page 177: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

163

2. Menentukkan ttabel

dk = n1 + n2 – 2

= 30 + 30 – 2

= 58

ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 adalah 2,00.

thitung > ttabel (5,14 > 2,00), sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan pembelajaran kooperatif

dengan jurnal belajar pada konsep sistem pertahanan tubuh terhadap hasil belajar

biologi.

Page 178: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

Lampiran 20

164

Persentase Pencapaian Hasil Belajar Siswa Per Indikator

Subjek

Indikator

1 2 3 4 5

No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7 No. 8 No. 9 No. 10

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

6 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

13 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

14 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0

15 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

21 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0

22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

25 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

27 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

28 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

29 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

30 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

Jumlah 30 42 51 58 74

Persentase (%) 100 70 85 96.7 82.2

Indikator

1. Menjelaskan pengertian sistem pertahanan tubuh

2. Mengidentifikasi sistem kekebalan tubuh nonspesifik dan spesifik

3. Membedakan antigen dan antibodi pada sistem pertahanan tubuh

4. Menjelaskan struktur dan fungsi antibodi

5. Menjelaskan pembentukan antigen dan antibodi

Page 179: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

Lampiran 20

165

Persentase Pencapaian Hasil Belajar Siswa Per Indikator

Subjek

Indikator

6 7 8 9

No. 11 No. 12 No. 13 No. 14 No. 15 No. 16 No. 17 No. 18 No. 19 No. 20

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

6 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

12 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

14 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0

15 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

23 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

25 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1

26 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0

27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1

Jumlah 81 56 54 78

Persentase (%) 90 93.3 90 86.7

Indikator

6. Menentukan kekebalan aktif

7. Menentukan kekebalan pasif

8. Menjelaskan kegagalan mekanisme pertahanan tubuh

9. Menjelaskan alergi terkait dengan sistem kekebalan tubuh

Page 180: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

Lampiran 20

166

Analisi Hasil Jurnal Belajar

Subjek

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5

Pen

ger

tia

n S

iste

m

Per

tah

an

an

Tu

bu

h Kekebalan Non

Spesifik

Kekebalan

Spesifik Antigen

Antibodi

Imm

un

og

lob

uli

n

Pem

ben

tuk

an

an

tib

od

i

Pel

eny

ap

an

an

tig

en

Pen

ger

tia

n

Co

nto

h

Pen

ger

tia

n

Co

nto

h

Pen

ger

tia

n

Co

nto

h

1 - 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0

2 - 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1

3 - 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0

4 - 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1

5 - 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0

6 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 - 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1

8 - 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

9 - 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0

10 - 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0

11 - 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0

12 - 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1

13 - 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

14 - 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0

15 - 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0

16 - 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0

17 - 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1

18 - 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

19 - 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

20 - 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0

21 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 - 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

23 - 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

24 - 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1

25 - 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1

26 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 - 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0

28 - 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0

29 - 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0

30 - 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

Jml - 6 6 6 7 14 11 20

19 6 7

- 25 45 13

Persentase

(%) -

20.8 50 63.3 21.7

Page 181: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

Lampiran 20

167

Analisis Hasil Jurnal Belajar

Subjek

Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8 Indikator 9

Kekebalan Aktif Kekebalan Pasif Kegagalan Mekanisme

Pertahanan Tubuh Alergi

Alami Buatan Alami Buatan Autoimun AIDS

1 1 1 1 1 1 0 0

2 0 0 1 0 0 0 1

3 1 1 1 1 0 0 0

4 1 1 1 1 0 0 1

5 1 1 1 1 1 0 0

6 1 1 1 1 1 0 1

7 1 1 1 1 1 0 1

8 1 1 1 1 0 1 0

9 1 1 1 1 0 0 0

10 1 1 1 1 1 0 1

11 1 1 1 1 1 0 1

12 1 1 1 1 1 0 1

13 1 1 1 1 1 0 0

14 1 1 1 1 1 0 1

15 1 1 1 1 1 0 1

16 1 1 1 1 1 1 0

17 1 1 1 1 1 0 0

18 0 0 0 0 0 0 1

19 0 0 0 0 0 0 0

20 1 1 1 1 0 0 1

21 0 0 0 0 0 1 0

22 1 1 1 1 0 0 0

23 1 1 1 1 1 0 1

24 1 1 1 1 1 0 1

25 1 1 1 1 1 1 1

26 0 0 0 0 0 0 0

27 1 1 1 1 0 1 1

28 1 1 1 1 0 0 0

29 0 0 0 0 1 0 0

30 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 23 23 24 23 16 5

15 46 47 21

Persentase (%) 76.7 78.3 35 50

Page 182: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

FOTO-FOTO PENELITIAN

Diskusi pada kelompok Ahli

Diskusi pada kelompok Asal

Page 183: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …

Kegiatan menulis jurnal belajar

Page 184: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 185: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 186: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 187: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 188: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 189: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 190: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 191: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 192: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 193: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …
Page 194: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JURNAL …