Upload
lekhanh
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENERAPAN METODE KOOPERATIF NUMBERED HEAD
TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN
HASIL BELAJAR AL- QUR’AN HADITS PADA MATERI SURAT
AL-LAHAB SISWA KELAS IV A MI SABILUL ‘ULUM
MAYONGLOR MAYONG JEPARA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Ilmu Pendidikan Islam
Oleh:
MUFARRIHAH
NIM: 093111313
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : MUFARRIHAH
NIM : 093111313
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 25 Mei 2011
Saya yang menyatakan
Mufarrihah
NIM: 09311313
iii
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp. 024-7601295 Fax. 7615387
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head
Together (NHT) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil
Belajar al-Qur’an Hadits Pada Materi Surat al-Lahab
Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong
Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011
Nama : Mufarrihah
NIM : 093111313
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, 11 Juni 2011
DEWAN PENGUJI
Ketua,
Ismail, M. Ag.
NIP : 197110211997031002
Sekretaris,
Dra Siti Mariam, M. Pd.
NIP : 196507271992032002
Penguji I,
Karnadi, M. Pd.
NIP : 1968103171994031003
Penguji II,
Dr. Saifudin Zuhri, M. Ag.
NIP : 195808051987031002
Pembimbing
Drs. H. Soediyono, M. Pd. NIP : 194607151976121001
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 25 Mei 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head Together
(NHT) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar al-
Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab Siswa Kelas IV
A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara Tahun
Pelajaran 2010/2011
Nama : Mufarrihah
NIM : 093111313
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing
Drs. H. Soediyono, M. Pd.
v
MOTTO
äí÷Š$# 4’ n<Î) È≅‹Î6 y™ y7 În/u‘ Ïπ yϑõ3Ïtø: $$ Î/ Ïπ sàÏãöθyϑø9 $#uρ Ïπ uΖ|¡ptø: $# ( Ο ßγø9 ω≈ y_uρ ÉL ©9 $$Î/ }‘Ïδ ß |¡ômr& 4 ¨βÎ)
y7 −/u‘ uθ èδ ÞΟ n=ôãr& yϑÎ/ ¨≅ |Ê tã Ï& Î#‹Î6 y™ ( uθ èδuρ ÞΟn=ôãr& t ωtGôγßϑø9 $$ Î/ ١∩⊇⊄∈∪
Artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-
mu, Dia-lah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah
yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS. An Nahl: 125)
1 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, ( Bandung: CV Diponegoro, 2009), hlm. 224.
vi
ABSTRAK
Judul : Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT)
untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits
pada Materi Surat al-Lahab Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum
Mayonglor Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011.
Penulis : Mufarrihah
NIM : 093111313
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa dalam
pembelajaran al-Qur’an Hadits di kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor, hasil
belajar yang rendah, guru kurang memotifasi siswa, materi pelajaran sulit dan
komplek, sarana pembelajaran yang terbatas, dan proses pembelajaran yang kurang
menarik. Adapun pemecahan masalah yang digunakan untuk mengatasi masalah
tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Numbereds Head
Together (NHT). Rumusan masalah dalam dalam penelitian ini adalah 1). Bagaimana
implementasi metode pembelajaran kooperatif NHT dapat meningkatkan minat
belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa kelas IVA MI Sabilul
‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara? 2). Bagaimana implementasi metode
pembelajaran kooperatif NHT dapat meningkatkan hasil belajar al-Qur’an Hadits
pada Materi Surat al-Lahab siswa kelas IVA MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong
Jepara?
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research) dan dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat
tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi.
Pengumpulan data diperoleh melalui dokumenter, observasi, wawancara, angket, dan
tes. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor
Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Adapun variabel dalam penelitian ini
adalah 1). Minat siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan pendekatan
pembelajaran NHT; 2). Hasil belajar siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits
dengan pendekatan pembelajaran NHT.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa minat belajar siswa mengalami
peningkatan, pada siklus I (57,14%), artinya mempunyai minat sedang, dan siklus II
(75%), artinya mempunyai minat yang tinggi. Hasil belajar al-Qur’an Hadits siswa
juga mengalami peningkatan, hal itu ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar
siswa dalam setiap siklus, pada siklus I (67,86%), artinya ketuntasan belajar secara
klasikal belum tercapai, dan pada siklus II (78,57%), artinya ketuntasan belajar
secara klasikal telah tercapai.
Dari hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa dengan model pembelajaran
NHT mempunyai dampak positif terhadap peningkatan minat dan hasil belajar siswa
kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara. Disarankan dapat
dimanfaatkan sebagai masukan atau bahan pertimbangan guru khusunya pada mata
pelajaran al-Qur’an Hadits bahwa pembelajaran model NHT perlu diterapkan dan
dikembangkan, karena pembelajaran tersebut dapat meningkatkan minat dan hasil
belajar siswa.
vii
TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab-Latin dalam skripsi ini berpedoman pada
SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor:
158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. penyimpanagn penulisan kata sandang [al-]
disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.
ṭ ط a ا
ṭ ظ b ب
‘ ع t ت
g غ ṭ ث
f ف j ج
q ق ṭ ح
k ك kh خ
l ل d د
m م Ŝ ذ
n ن r ر
w و z ز
h ه s س
’ ء sy ش
y ي ṭ ص
ṭ ض
Bacaan Madd: Bacaan Diftong:
ā = a panjang اَو = au
ī = i panjang اَي = ai
ū = u panjang
viii
KATA PENGANTAR
Bismillāhirraḥmānirraḥīm
Segala puji bagi Allah atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang
tak terhingga. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada para utusan-
Nya dan para pengikut mereka yang telah mengajak umat manusia untuk mengabdi
kepada-Nya.
Berkat rahmat dan hidayah Allah peneliti telah menyelesaikan tugas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan
berkat bantuan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung. Untuk itu patutlah kiranya peneliti menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Suja’i, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
yang telah memberikan izin dalam penelitian ini;
2. Ahmad Muthohar, M. Ag. selaku ketua Program Kualifikasi IAIN Walisongo
Semarang yang telah memberikan dorongan, semangat untuk menyelesaikan
studi di IAIN;
3. Drs. Soediyono, M. Pd. selaku Dosen pembimbing, yang telah membimbing
peneliti dengan penuh ketelatenan dan kesabaran sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik dan lancar.
4. Mustafid selaku kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor yang telah memberikan
kesempatan, pengarahan dan dukungan sehingga pelaksanaan penelitian dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
5. Fatah Yasin, S. Pd. selaku kolaborator.
6. Ayah ibunda tercinta, anak-anak dan suamiku tersayang, teman-teman kulifikasi
IAIN Walisongo yang telah memberikan motivasi sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Harapan peneliti semoga skripsi yang sangat jauh dari kesempurnaan ini
dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi kita semua khususnya para guru
tingkat dasar. Tidak lupa saran dan kritik yang sifatnya membangun dari segenap
ix
pihak sangat peneliti harapkan guna perbaikan kualitas penulisan skripsi ini. Semoga
Allah SWT. senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua. Amīn.
Mayong, 25 Mei 2011
Peneliti
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... i
PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………………….. ii
PENGESAHAN ………………………………………………………….... iii
MOTTO ......................................................................................................... iv
NOTA PEMBIMBING ................................................................................. v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
TRANSLITERASI ARAB-LATIN .............................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Penegasan Istilah ................................................................... 3
C. Rumusan Masalah .................................................................. 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 5
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGGUNAAN HIPOTESIS
TINDAKAN ............................................................................... 7
A. Kajian Pustaka
1. Metode Kooperatif ............................................................. 7
2. Numbered Heads Together …………………………….... 10
3. Kooperatif Numbered Head Together .............................. 12
4. Minat ……………………………………………………. 12
5. Hasil Belajar ...................................................................... 21
6. Al-Qur’an Hadits ……………………………………….... 23
B. Kerangka Berfikir .................................................................. 27
C. Hipotesis Tindakan ................................................................ 28
xi
BAB III : METODE PENELITIAN ......................................................... 29
A. Setting Penelitian ................................................................... 29
B. Subyek Penelitian .................................................................. 29
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 29
D. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 29
E. Prosedur Penelitian ......... ...................................................... 30
F. Teknik Analisis Data .............................................................. 34
G. Indikator Pencapaian .............................................................. 36
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 37
A. Deskripsi Data Penelitian …………………………………… 37
1. Data Pra Siklus .................................................................... 37
2. Data Siklus I ....................................................................... 39
3. Data Siklus II ...................................................................... 46
B. Hasil Penelitian …………………………………………….... 53
1. Minat Belajar Siswa ............................................................ 53
2. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .......................................... 55
BAB V : PENUTUP .................................................................................. 57
A. Simpulan …………………………………………………… 57
B. Saran ……………………………………………………….. 57
C. Penutup …………………………………………………….. 58
DAFTAR PUSTAKA 59
RPP 61
DAFTAR TABEL 72
DAFTAR LAMPIRAN 78
RIWAYAT HIDUP 108
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sering dijumpai dalam proses belajar mengajar cara menyajikan materi kepada
siswa kurang berkualitas, tidak efisien, dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan
cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal.
Minat adalah variabel penting yang mempengaruhi terhadap tercapainya suatu
prestasi atau cita-cita yang diharapkan. Oleh karena itu belajar dengan minat akan
lebih baik daripada belajar tanpa minat.
Peningkatan minat dan hasil belajar siswa sangat tergantung pada peranan guru
dalam mengelola pembelajaran. Dalam Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, seorang guru yang profesional harus memiliki empat
kemampuan dasar (kompetensi). Adapun empat kemampuan tersebut adalah : 1)
kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi sosial, dan 4)
kompetensi profesional, dalam melaksanakan tugas.
Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran, khususnya yang dapat menumbuhkan minat siswa dan meningkatkan
hasil belajar. Pembelajaran akan berhasil jika seorang guru dapat memilih dengan
tepat metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dan karakteristik materi
yang akan disampaikan.
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas
dalam kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus
membuat perencanaan pembelajaran secara seksama guna meningkatkan mutu
belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Guru dituntut untuk
menguasai berbagai macam metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
siswa. Hal ini menuntut kompetensi dalam pengorganisasian kelas, penggunaan
metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru
dalam mengelola proses belajar mengajar di dalam kegiatan belajar mengajar.
2
Melalui penelitian pada kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong kompetensi
dasar dalam pengajaran al-Qur’an hadits kurang memenuhi indikator kompetensi
dasar yang diharapkan.
Hasil tes pembelajaran al-Qur’an Hadits pada siswa kelas IV A MI Sabilul
‘Uum Mayong pada kegiatan pra tindakan diketahui bahwa dari jumlah keseluruhan
siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong yang berjumlah 28 siswa, 2 siswa
memperoleh nilai 40 (7,14%), 3 siswa memperoleh nilai 50 (10,71%), 1 siswa
memperoleh nilai 55 (3,57%), 3 siswa memperoleh nilai 60 (10,71%), 5 siswa
memperoleh nilai 65 (17,86%), 8 siswa memperoleh nilai 70 (28,57%), 2 siswa
memperoleh nilai 75 (7,14%), 4 siswa memperoleh nilai 80 (14,29%).2 Dengan
demikian, berdasarkan nilai yang diperoleh siswa, pembelajaran al-Qur’an Hadits di
kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong dikatakan belum berhasil, karena siswa yang
memperoleh skor minimal mencapai 14 siswa (50%) yang berarti kurang dari 75%
untuk dinyatakan telah berhasil.
Berdasarkan observasi diketahui bahwa beberapa faktor yang diasumsi sebagai
penyebab rendahnya hasil belajar mata pelajaran al-Qur’an Hadits adalah: a) metode
pembelajaran yang digunakan guru berupa metode ceramah, b) minat belajar siswa
rendah, c) guru kurang memotifasi siswa, d) materi pelajaran sulit dan komplek, e)
sarana pembelajaran yang terbatas, f) dan proses pembelajaran yang kurang menarik.
Permasalahan rendahnya minat dan hasil belajar al-Qur’an Hadits di MI
Sabilul’Ulum Mayong harus segera ditanggulangi, dan guru perlu melakukan refleksi
atas kinerjanya. Perolehan hasil belajar al-Qur’an Hadits dapat ditingkatkan lebih
tinggi lagi apabila minat siswa dalam pembelajaran juga tinggi. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa minat siswa masih rendah, kinerja siswa menunjukkan
fenomena sebagai berikut guru hanya mengandalkan model ceramah atau yang lebih
dikenal dengan verbalisme. Menurut S. Nasution penyakit yang paling berkecamuk
di sekolah ialah verbalisme. Bahaya penyakit verbalisme terdapat dalam setiap
situasi belajar, yaitu apabila anak-anak diberi kata-kata tanpa memahami artinya.3
Guru jarang membimbing siswa dalam diskusi, guru jarang memberikan pertanyaan
2 Tanggal 31 Januari 2011 3 Nasution. S, Didaktik Asas-Asas Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 94.
3
kepada siswa baik secara individual atau klasikal. Siswa tidak berani bertanya
apabila ada masalah/materi yang tidak/kurang dimengerti. Hal ini menjadi salah satu
kelemahan metode ceramah yang apabila diterapkan secara murni adalah tidak
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembalajaran akibatnya materi yang
diajarkan menjadi kurang menarik.
Pembelajaran yang ada lebih terpusat pada guru, bukan kepada siswa. Hal ini
tidak dapat dibiarkan begitu saja. Semua potensi yang dimiliki siswa harus
dikembangkan. Hal ini dapat tercapai apabila kinerja siswa ditingkatkan, sehingga
guru hanya berperan sebagai fasilitator, motivator dan organisator.
Sebagai tenaga pendidik yang profesional guru harus tetap bisa menumbuhkan
minat belajar siswa. Usaha untuk menumbuhkan minat belajar siswa diantaranya
melalui metode cooperative learning (pembelajaran dengan kerja sama). Menurut
Ahmad Munjin nasih metode pembelajaran ini sangat menekankan pola kerja sama
dengan membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok)4.
Untuk menghindari adanya siswa yang kurang aktif perlu adanya kelompok belajar
yang terstruktur. Ada lima unsur pokok yang termasuk dalam penstrukturan tersebut
yaitu adanya saling ketergantungan yang positif, tanggung jawab individual, interaksi
personal, keahlian bekerjasama dan proses kelompok.
Pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe NHT, merupakan
salah satu metode pembelajaran yang dapat menjadikan siswa aktif, kreatif dan dapat
bersosialisasi dengan teman kelompoknya. Oleh karena itu, penggunaan metode
kooperatif tipe NHT adalah salah satu solusi untuk meningkatkan minat dan hasil
belajar mata pelajaran al-Qur’an Hadits pada siswa MI Sabilul ’Ulum Mayong
Kabupaten Jepara.
B. Penegasan Istilah
Untuk memperjelas agar tidak terjadi salah penafsiran dalam judul diatas, maka
perlu kiranya dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut:
1. Metode kooperatif (pembelajaran berkelompok)
4 Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (Bandung: Refika Aditama, 2009), hlm. 73.
4
Adalah sebuah metode kerja sama dalam kelompok dangan cara membagi
kelas menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa
dengan tingkat kemampuan, jenis kelamin dan ras yang berbeda-beda sehingga
terjadi interaksi yang baik dan saling membantu dalam satu kelompok5.
2. Numbered Heads Together (NHT)
Numbered Heads Together (NHT) adalah merupakan suatu tipe model
pembelajaran kooperatif dengan cara setiap siswa diberi nomor dan dibuat suatu
kelompok, kemudian secara acak, guru memanggil nomor dari siswa6.
3. Minat
Dalam kamus besar bahasa Indonesia minat adalah kecenderungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu.7
Menurut Slameto minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.8
Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar Minat adalah
kecenderungan dan kegairahan yang tingggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu.9
Menurut Elizabeth B. Hurlock, minat merupakan sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan.10
Bertolak dari berbagai devinisi di atas secara umum dapat diambil kesimpulan
bahwa minat merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang mereka inginkan.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya.
5 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 56. 6 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011), hlm. 89. 7 Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 744. 8 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 180. 9 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 152. 10 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, alih bahasa Med. Mertasari Tjandrasa (Jakarta: Erlangga, 1993), hlm. 114.
5
5. al-Qur’an Hadits
Mata pelajaran al-Qur’an Hadits adalah dari mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam pada Madrasah Ibtidaiyah untuk memberikan motivasi, membimbing,
mengarahkan pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan penghayatan isi
yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadits yang diharapkan dapat diwujudkan
dalam perilaku yang memancarkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. sesuai
dengan ketentuan al-Qur’an dan Hadits.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapatlah
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi metode pembelajaran kooperatif NHT terhadap minat
belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa kelas IVA MI Sabilul
‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara?
2. Bagaimana implementasi metode pembelajaran kooperatif NHT terhadap hasil
belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa kelas IVA MI Sabilul
‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan metode pembelajaran
kooperatif NHT pada pelajaran al-Qur’an Hadits dengan kerja kelompok, sebagai
suatu upaya perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran. Adapun tujuan khusus
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam mendesain metode pembelajaran
kooperatif NHT pada pelajaran al-Qur’an Hadits.
2. Untuk menerapkan metode pembelajaran kooperatif NHT pada pelajaran al-
Qur’an Hadits di MI Sabilul’Ulum Mayong.
3. Meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan
metode pembelajaran kooperatif NHT.
4. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan
metode pembelajaran kooperatif NHT.
6
E. Manfaat Penelitian
Bagi siswa pembelajaran kooperatif NHT memberikan nuansa baru suatu
metode pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa terhadap mata pelajaran al-Qur’an Hadits. Siswa memiliki kesadaran bahwa
proses belajar mengajar adalah dalam rangka mengembangkan potensi dirinya,
karena itu keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh siswa itu sendiri. Di
samping itu, melalui penelitian ini siswa dilatih untuk bekerja sama dalam belajar
dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Sehingga siswa terdorong
untuk aktif baik secara fisik, mental, dan emosi dalam dirinya.
Bagi guru penelitian ini diharapkan untuk dapat meningkatkan kemampuan
profesionalnya, dan metode pembelajaran kooperatif NHT menjadi alternatif
pembelajaran al-Qur’an Hadits untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa MI
Sabilul’Ulum Mayong. Memberikan kesadaran bagi guru untuk merefleksi diri atas
kinerjanya dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan
tujuan, materi, karakteristik siswa, dan kondisi pembelajaran. Guru mempunyai
kemampuan untuk merancang model pembelajaran baru dan menerapkannya dalam
proses pembelajaran al-Qur’an Hadits.
Dengan penelitian ini, diharapkan kemampuan guru mengaktifkan siswa dan
memusatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran dan pada pengembangan
potensi diri siswa juga dapat ditingkatkan sehingga proses pembelajaran lebih
menarik, menyenangkan, bermakna, dan memiliki daya tarik. Di samping itu peneliti
juga dapat memperkaya pengalaman guru dalam melakukan perbaikan dan
peningkatan kualitas pembelajaran dengan merefleksi diri atas kinerjanya melalui
PTK.
Bagi sekolah Sebagai bahan masukan sebagai upaya untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas proses balajar mengajar sesuai dengan tuntutan
kurikulum, dan untuk meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran al-
Qur’an Hadits.
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGGUNAAN HIPOTESIS
TINDAKAN
A. Kajian Pustaka
1. Metode Kooperatif
Pada hakikatnya metode kooperatif mempunyai makna yang sepadan dengan
cooperative learning (pembelajaran kooperatif). Cooperative learning berasal dari
kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan
saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau atau satu tim. Slavin
mengemukakan, “cooperative learning refers to a variety of teaching methods in
which students work in small groups to help one another learn academic content.” 11
Sedangkan Rusman mengemukakan “pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari
empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.12
Menurut Isjoni, pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil
(yang anggotanya terdiri atas 4-6 orang) untuk memaksimalkan belajar mereka dan
belajar anggota lainnya dalam kelompok itu.13
Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa metode kooperatif
adalah metode kerja sama dalam kelompok dangan cara membagi kelas menjadi
beberapa kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa dengan tingkat
kemampuan, jenis kelamin dan ras yang berbeda-beda sehingga terjadi interaksi yang
baik dan saling membantu dalam satu kelompok.
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan
temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu
11 Robert E. Slavin, Cooperative Learning Theory, Research, and Practice (Boston: Allyn & Bacon, 1995), hlm. 2. 12Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta: Rjawali Pers, 2011), hlm. 202. 13 Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 16.
8
memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan
kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.14
Para ahli menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu memahami
konsep-konsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan baik pada siswa
kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas
akademik.15
Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif adalah; (a) setiap anggota memiliki
peran, (b) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, (c) setiap anggota
kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompknya,
(d) guru membantu mengembangkan keterampilan- keterampilan interpersonal
kelompok, dan (e) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.16
Keberhasilan dalam berkooperatif adalah suatu keberhasilan bersama dalam
sebuah kelompok. Karena setiap anggota kelompok tidak hanya melaksanakan tugas
masing-masing tetapi memerlukan kerjasama antara anggota kelompok.
Sebagaimana firman Allah SWT dalan surat Al-Maidah ayat 2
(#θ çΡuρ$ yès?uρ ’ n? tã Îh�É9 ø9$# 3“ uθ ø)−G9 $#uρ
dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa (Q.
S 5:2)
Terdapat enam langkah utama dalam pembalajaran yang menggunakan metode
kooperatif. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tunjuan pelajaran dan
memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi. Sering kali
dengan bahan bacaan secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan kedalam tim-
14Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik (Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher, 2007 ), hlm. 41. 15 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.
59. 16 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara Peserta Didik
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 27.
9
tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk
menyelesaikan tugas mereka secara bersama.
Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja
kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi
penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.
Ada 6 (enam) fase atau langkah utama yang terlibat dalam pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif yaitu:17.
Fase Perilaku Guru
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi
siswa belajar
Fase 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada
siswa baik dengan peragaan atau
demonstrasi atau bahan bacaan.
Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana cara membentuk kelompk
belajar dan membantu setiap kelompok
agar melakukan perubahan yang efisien
Fase 4 Membimbing kelompok
bekerja dan belajar.
Guru membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah dipelajari
atau masing-masing kelompok
mempresantasikan hasil kerjanya.
17 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif , hlm. 66-67.
10
Fase 6 Memberikan penghargaan
(reward)
Guru mencari cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar
individu maupun kelompok.
2. Numbered Heads Together
Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Numbered head together
(NHT) Pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan (1993) untuk melibatkan
lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan
mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.18
Numbered Heads Together (NHT) merupakan suatu tipe model pembelajaran
kooperatif yang merupakan struktur sederhana dan terdiri atas beberapa tahapan yang
digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk
mengatur interaksi diantara siswa.
Number Head Together merupakan suatu model pembelajaran yang lebih
mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan
informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas.
Dalam mempresentasikan hasil diskusi semua siswa diberi nomor sehingga
siswa harus terus mengikuti diskusi untuk menyelesaikan soal dan benar-benar
menguasai jawaban. Karena setiap siswa mempunyai kemungkinan nomornya akan
dipanggil oleh guru untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Selain itu model pembelajaran NHT juga melatih siswa untuk berani
mengungkapkan pendapat dan mendorong siswa untuk model pembelajaran NHT ini
secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan
dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih
produktif dalam pembelajaran.
18Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, hlm. 82.
11
Langkah-langkah dalam menerapkan NHT19:
a. Penomoran
Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga
sampai lima orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1
sampai 5 sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda,
sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok.
b. Mengajukan Pertanyaan
Langkah berikutnya adalah pengajuan pertanyaan, guru mengajukan
sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan dapat diambil dari
materi pelajaran tertentu yang memang sedang di pelajari, dalam membuat
pertanyaan usahakan dapat bervariasi dari yang spesifik hingga bersifat umum
dan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi pula.
c. Berpikir Bersama
Setelah mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa menyatukan
pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan menjelaskan jawaban kepada
anggota dalam timnya sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-
masing pertanyaan.
d. Pemberian Jawaban
Langkah terakhir yaitu guru menyebut salah satu nomor dan setiap siswa
dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan
jawaban untuk seluruh kelas, kemudian guru secara random memilih kelompok
yang harus menjawab pertanyan tersebut, selanjutnya siswa yang nomornya
disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri untuk
menjawab pertanyaan. Kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban
tersebut.
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT
terhadap siswa yang hasil belajar rendah, antara lain adalah20:
19Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, hlm. 82-83.
12
a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
b. Memperbaiki kehadiran
c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
d. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
e. Konflik antara pribadi berkurang
f. Pemahaman yang lebih mendalam
g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
h. Hasil belajar lebih tinggi
Metode Kooperatif Numbered Head Together mempunyai beberapa kelebihan,
diantaranya adalah sebagai berikut.21
a. Setiap siswa menjadi siap semua
b. Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh
c. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai
Kelemahan metode pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together adalah
sebagai berikut.22
a. Kemungkinan nomor yang dipanggil, akan dipanggil lagi oleh guru
b. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
3. Kooperatif Numbered Head Together
Pengertian kooperatif Numbered Head Together adalah model pembelajaran
dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap siswa
diberi nomor dan dibuat suatu kelompok.
4. Minat
a. Pengertian Minat
Interest may refer to the motivating force that impels us to attend to a
person, a thing, or an activity; or it may be the affective experience that has been
stimulated by the activity itself.23
20 Ibrahim, ”Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT”, dalam http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/, diakses 31 Maret 2011. 21 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 90. 22 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 90. 23 Crow, Educational Psychology, ( New York: American Book Company, 1958), hlm. 248.
13
غْرةًب :هيف عطَمو هلَيع صرحو هاد٢٤اَ ر
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tingggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu.25
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh.26
Menurut Elizabeth B. Hurlock, minat merupakan sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan.27
Dari berbagai definisi di atas dapat dipahami bahwa minat merupakan
kecenderungan seseorang untuk selalu memperhatikan dan mengingat bahkan
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Minat ini erat
kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang
yang berminat terhadap sesuatu berarti sikapnya senang terhadap sesuatu itu.
Dengan demikian minat sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar
siswa. Adapun minat yang dapat menunjang belajar adalah minat terhadap bahan
atau mata pelajaran dan juga kepada guru yang mengajarnya. Apabila siswa tidak
memiliki minat kepada bahan atau mata pelajarannya atau juga kepada gurunya,
maka siswa tidak akan bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena
itu, dalam proses pembelajaran seorang guru atau pendidik harus dapat
membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap gurunya dan mata pelajaran
yang akan dipelajarinya. Karena minat merupakan kekuatan yang dapat menjadi
tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada
pada dirinya dan potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar.
Untuk membangkitkan minat belajar siswa tersebut, banyak cara yang dapat
digunakan. Antara lain pertama, dengan membuat materi yang akan dipelajari
semenarik mungkin dan tidak membosankan, desain pembelajaran yang
memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengeksplor apa yang akan dipelajari,
24 ) NO PQ : روسUV ,٥٣٣. ص, ) ٢٠٠٣ U[\]Vا U_`ون, اbc وا , de\e fا dgb]Vا hi]_Vا,
25 Muhibbin Syah, Psikologi, hlm. 152. 26 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, hlm. 180. 27 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 114.
14
pemilihan metode yang tepat, dan yang lebih penting lagi adalah performansi
guru yang menarik ketika mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau
bidang studi. Dalam hal ini alangkah baiknya jika jurusan atau bidang studi
dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.28
b. Timbulnya Minat
Secara umum timbulnya minat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1). Minat Instrinsik
Minat instrinsik yaitu minat yang timbul dari dalam diri siswa itu
sendiri. Contoh: karena terdorong untuk mempertahankan prestasinya, maka
anak akan menjadi giat dalam belajar. Contoh lain karena ingin mengubah
nasib dimasa yang akan datang, maka anak akan berusaha keras agar
nasibnya tidak sama seperti orang tuanya, misalnya hanya seorang tukang
becak.
2). Minat Ekstrinsik
Minat ekstrinsik yaitu minat yang timbul karena adanya pengaruh dari
luar individu siswa itu sendiri. Contoh seorang guru MI yang hanya tamatan
D II mendapat saran dari kepala madrasahnya untuk segera melanjutkan
pendidikannya ke S 1 untuk memenuhi syarat sertivikasi, meskipun usianya
sudah 50 tahun, dan ternyata setalah lulus S 1 guru tersebut mendapat
kesempatan mengikuti sertivikasi.
3). Pentingnya Minat (Pengaruh Minat terhadap Aktifitas Anak)29
Minat memainkan peran penting dalam kehidupan seseorang dan
mempunyai dampak yang besar terhadap perilaku dan sikap seseorang.
Terutama pada masa kanak-kanak sebagian besar pribadinya ditentukan oleh
minat yang berkembang pada saat itu.
Sepanjang masa kanak-kanak,minat menjadi sumber motivasi yang
kuat untuk belajar. Pada masa inilah waktu yang tepat bagi guru untuk
membangkitkan dan mengarahkan minat mereka. Dengan minat yang kuat
28 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hlm. 24. 29 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 114
15
anak akan bersungguh-sungguh terhadap suatu kegiatan atau pelajaran yang
diminati tanpa merasa bosan.
Minat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi anak. Ketika anak
mulai berfikir tentang pekerjaan mereka dimasa mendatang misalnya, mereka
menentukan apa yang mereka ingin lakukan bila mereka dewasa nanti.
Semakin yakin mereka terhadap pekerjaan yang diidamkan, semakin besar
minat mereka terhadap kegiatan di dalam kelas atau di luar kelas yang
mendukung tercapainya aspirasi itu. Contoh seorang anak ingin menjadi
dokter maka anak tersebut akan berusaha keras untuk meraih prestasi di
badang IPA atau Sains.
Minat akan menambah kegembiraan. Semakin besar minat anak
terhadap suatu pelajaran semakin menyenangkan pelajaran tersebut bagi
anak. Sebaliknya semakin kecil minat anak terhadap salah satu pelajaran
semakin membosankan pelajaran tersebut bagi anak, bahkan anak semakin
merasa tersiksa bila diajar mata pelajaran tersebut. Contoh: Anak yang
berminat terhadap mata pelajaran bahasa Inggris akan merasa senang saat
diajar bahasa Inggris, bahkan mereka merasa seolah-olah seperti orang
Inggris. Tetapi bagi anak yang tidak berminat, pelajaran tersebut terasa
menyiksa.
4). Cara Menemukan Minat Anak30
Pengalaman yang sering terjadi di kelas adalah anak-anak tidak
memperhatikan guru yang sedang mengajar. Mereka asik berbicara dengan
teman-temannya atau bermain sendiri. Karena guru merasa tidak diperhatikan
biasanya guru marah-marah memukul-mukul meja atau papan tulis.
Kemarahan guru tidak bisa menenangkan situasi bahkan anak-anak semakin
benci. Kalau mereka tenang, diam tetapi diamnya mencekam. Suasana kelas
yang demikian tidak memungkinkan jalannya interaksi pembelajaran.
Anehnya ketika ada guru lain yang masuk, suasana berubah menjadi
tenang tetapi tidak mencekam. Mengapa bisa terjadi demikian? Suasana kelas
30 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 117
16
yang gaduh adalah salah satu indikasi bahwa anak-anak tidak ada minat. Bisa
jadi tidak minat kepada guru, bisa jadi tidak minat terhadap pelajarannya.
Pengalaman membuktikan bahwa tidak minat pada pelajaran menyebabkan
tidak minat pula terhadap guru. Sebaliknya tidak minat pada guru
menyebabkan tidak minat pula terhadap pelajaran yang diajarkan guru
tersebut. Oleh karena itu, guru harus pandai-pandai mengoreksi diri sendiri,
tingkah laku apa yang tidak disukai anak-anak dan segera merubah diri. Guru
juga harus pandai-pandai menemukan dan menumbuhkan minat anak.
Adapun cara menemukan minat anak adalah sebagai berikut:31
a). Dengan cara pengamatan
Dengan pengamatan akan tampak kecenderungan masing-masing
anak. Kadang-kadang waktu diajar, ada anak yang menggambar, ada yang
menyanyi, ada yang menulisi meja, ada juga yang bermain musik dengan
cara memukul meja. Apa yang dilakukan tersebut menunjukkan minat
anak terhadap apa yang mereka perbuat. Ada yang suka menggambar,,
menyanyi, menulis, dan bermain musik. Guru jangan mencela apa yang
mereka lakukan. Kalau mereka dicela, mereka akan benci kepada guru
karena dianggap sebagai penghalang kesenangan mereka. Tetapi guru
harus menyalurkan minat mereka kepada apa yang mereka minati dengan
mengatakan bahwa palajaran menyanyi, menggambar, menulis, bermain
musik ada waktunya sendiri. Maka anak akan berhenti tanpa sakit hati.
b). Dengan cara diberi pertanyaan32atau anak yang menanyakan pada guru
Guru bisa memberi pertanayan tentang apa yang mereka sukai.
Atau yang menanyakan pada guru. Semakin sering anak bertanya
mengenai sesuatu, minatnya pada hal tersebut lebih besar dari pada
minatnya pada hal yang hanya sekali-kali ditanyakan. Contoh: “Sekarang
menyanyi ya Bu?”. Mengapa pelajaran menyanyinya seminggu hanya
sekali?.
31 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 117 32 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 117
17
c). Dengan cara memperhatikan pokok pembicaraan
Semakin sering anak membicarakan sesuatu menunjukkan besarnya
minat mereka terhadap sesuatu tersebut.
d). Membaca
Apabila anak-anak bebas memilih buku untuk dibaca atau
dibacakan, anak akan memilih yang membahas topik yang menarik
minatnya.
e). Menggambar bebas dan spontan
Apa yang digambar atau dilukis anak secara spontan dan seberapa
sering mereka mengulangnya akan menunjukkan tentang minat mereka
terhadap sesuatu.
f). Keinginan
Bila ditanya apa yang mereka inginkan bila mereka dapat
memperoleh apa saja yang mereka ingini kebanyakan anak dengan jujur
akan menyebut hal-hal yang paling diminati.
g). Laporan mengenai apa yang diminati33
Bila ditanya untuk menyebutkan atau menulis tiga benda atau lebih
yang paling diminati, anak-anak akan menunjukkan minat yang telah
terbentuk, yang memberi petunjuk tentang hal-hal yang memberi mereka
kepuasan.
5). Ciri-ciri Minat34
a). Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental
Perkembangan fisik dan mental yang normal, minat yang dimiliki
cenderung stabil, tetapi bagi anak yang perkembangannya terlalu cepat
atau lambat, minat yang dimiliki tidak stabil. Contoh: bentuk perkalian
sederhana diajarkan di kelas empat. Bagi anak yang perkembangannya
normal, pelajaran tersebut terasa menyenangkan karena sesuai dengan
kemampuan anak pada usia tersebut. Tetapi bagi anak yang
perkembangannya cepat, pelajaran tersebut terasa membosankan.
33 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 117 34 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115
18
Sebaliknya bagi anak yang perkembangannya lambat, pelajaran tersebut
terasa amat berat, menakutkan, dan membosankan. Dengan demikian
guru harus bisa ngemong kemampuan anak.
b). Minat bergantung kepada kesiapan belajar35
Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap
secara fisik dan mental. Contoh: anak kelas satu tidak akan minat
terhadap pelajaran perkalian, karena mental mereka belum siap untuk
berfikir yang sulit-sulit. Pada usia tersebut anak baru siap pada pelajaran
yang bersifat hafalan baik dengan mengulang-ulang maupun dengan
nyanyian. Oleh karena itu guru harus memilih metode yang relevan agar
bisa diterima oleh anak.
c). Minat bergantung pada kesempatan belajar36
Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat,
baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan
anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah,
minat mereka tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkungan
sosial anak, mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang
mulai mereka kenal. Contoh: seorang siswa yang tinggal di desa terpencil
yang hanya bersekolah di desanya saja yang jauh dari pemukiman padat
penduduk hanya akan mengenal lingkungan kampungnya saja. Dengan
demikian anak tidak tahu bahwa diluar sana ada sekolah yang sederajat
yang lebih maju. Karena ketidaktahuan itu guru sangat perlu mengajak
anak-anak untuk keluar menunjukkan lingkungan baru yang lebih luas
dengan cara rekreasi, studi banding, pertandingan dan lain-lain, agar
minat anak semakin bertambah.
d). Perkembangan minat anak mungkin terbatas37
Perkembangan minat dibatasi oleh kemampuan fisik, mental, dan
sosial. Contoh: anak yang cacat fisik, tidak akan mempunyai minat yang
35 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115 36 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115 37 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115
19
sama dengan anak yang normal. Minat anak terhadap sepak bola akan
hilang karena keterbatasan kaki yang lumpuh, minat anak terhadap
sekolah favorit akan sirna ketika ia tidak lulus seleksi. Impian anak untuk
menjadi sarjana akan hancur oleh keadaan orang tua yang tidak mampu.
e). Minat dipangaruhi oleh budaya38
Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang
dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budaya
mereka dianggap minat yang sesuai dan mereka tidak diberi kesempatan
untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi mereka oleh
kelompok budaya mereka.
f). Minat berbobot emosional
Bobot emosional – aspek afektif – dari minat menentukan
kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan
minat, dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya.
g). Minat itu egosentris
Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya, minat
anak laki-laki pada matematik, sering berlandaskan keyakinan bahwa
kepandaian dibidang matematika di sekolah akan merupakan langkah
penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan bergengsi di dunia
usaha.
6). Aspek-aspek minat39
Minat mempunyai dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif.
Berdasarkan aspek kognitif siswa akan memilih sekolah yang dianggap
sebagai tempat yang bisa merubah kemampuan anak menjadi pintar. Anak
memilih sekolah bukan atas dasar tekanan atau asal-asalan tetapi karena
kebutuhan. Anak akan semakin yakin dan berminat terhadap sekolah tersebut
bila dari sekolah tersebut bisa mendapatkan keuntungan dan kepuasan.
Aspek afaktif berkembang dari pengalaman pribadi, orang tua, dan
teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut.
38 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115 39 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 116
20
Contoh: anak yang mempunyai hubungan yang menyenangkan terhadap guru,
biasanya mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, Karena pengalaman
sekolah yang menyenangkan, maka minat mereka pada sekolah diperkuat.
7). Cara membangkitkan minat40
Sebagaimana uraian di atas bahwa timbul tenggelamnya minat
dipengaruhi oleh banyak hal. Oleh karena itu guru harus bisa membangkitkan
minat anak dengan cara:
a). Membangkitkan kebutuhan anak
Dalam hal ini guru harus bisa mengarahkan agar anak merasa butuh
terhadap sesuatu, kalau anak sudah merasa butuh maka akan timbul minat
untuk mendapatkan kebutuhan tersebut. Contoh: guru menawarkan
kepada anak” Siapa yang mau nilai sepuluh?” kalau mau nilai sepuluh
hafalkan surat Al-Lahab ayat satu sampai lima dengan fasih dan benar,
setiap melafalkan satu ayat dengan fasih dan benar nilainya dua. Jadi
kalau kalian hafal lima ayat kalian mendapat nilai sepuluh,” dengan cara
demikian anak akan berlomba menghafal tanpa paksaan karena merasa
membutuhkan.
b). Hubungan dengan pengalaman lampau
Guru bisa menceritakan salah satu mantan siswa sekolah tersebut
yang sudah berhasil, dengan demikian anak ingin meniru. Atau guru
menunjukkan bahwa memang tidak semua anak yang sekolah itu menjadi
pegawai atau pejabat, tetapi tidak ada seorang pegawai atau pejabatpun
yang tidak sekolah.
c). Memberi kesempatan pada anak untuk mendapatkan hasil yang baik
Dengan cara menyajikan pelajaran sesuai dengan kesanggupan
anak. Contoh: meskipun idealnya membaca Al-Qur’an itu harus lancar
dan dengan tajwid yang benar, tetapi dalam memberi kriteria penilaian
jangan disamakan antara kelas tinggi dan kelas rendah. Misalnya untuk
kelas tinggi nilai A untuk yang bisa membaca lancar, benar makhrojnya
40 Nasution, Dedaktik Asas-asas Mengajar, hlm. 82
21
dan benar panjang pendeknya. Nilai B untuk yang bisa membaca lancar,
benar makhrojnya, tetapi belum benar panjang pendeknya. Nilai C untuk
yang bisa membaca lancar tetapi makhroj dan panjang pendeknya belum
benar. Untuk kelas rendah, nilai A untuk yang bisa membaca lancar
meskipun belum benar panjang pendeknya, nilai B untuk yang membaca
kurang lancar, dan nilai C untuk yang belum bisa membaca. Dengan
demikian anak akan merasa dihargai kemampuannya.
d). Gunakan berbagai bentuk kegiatan yang menarik agar anak tidak bosan,
bisa dilakukan dengan cara diskusi, kerja kelompok, menyanyi, dan lain-
lain.
5. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Dalam arti sempit hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa
setelah mereka belajar. Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.41
Dengan demikian, kemampuan itu muncul setelah siswa mengalami proses
pembelajaran.
Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak
semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas
belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan hasil belajar juga
dapat ditandai dengan perubahan kemampuan berpikir.42 Kemampuan dan
perubahan tingkah laku tersebut tentunya yang diharapkan adalah perubahan
tingkah laku yang bersifat positif.
Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria
dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa
sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih
baik lagi.
41 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 22
42 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 37-38
22
Nana Sudjana mengklasifikasikan hasil belajar siswa dari Benyamin Bloom
yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah (domain)43, yaitu: (1)
Ranah kognitif (pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi), (2) Ranah afektif (sikap dan nilai yang mencakup
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi atau
dengan kata lain kecerdasan emosional), dan (3) Ranah psikomotor (keterampilan
atau yang mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial, dan
kecerdasan musikal).
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Sejak awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia,
banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar yang efektif. Para
pakar dibidang pendidikan dan psikologi mencoba mengidentifikasikan faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap hasil belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan
belajar dapat memberi intervensi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang
akan diperoleh.
Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil balajar anak, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.44
1). Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu
sendiri. Faktor internal meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis dan aspek
psikologis. Aspek fisiologis yaitu kondisi jasmani atau yang bersifat
jasmaniyah. Aspek fisiologis sangat menunjang atau melatarbelakangi
aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya
dibanding jasmani yang keadaannnya kurang sehat. Untuk menjaga agar
keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus cukup. Karena apabila kekurangan
kadar makanan, maka akan mengakibatkan keadaan jasmani lemah yang
mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah.
43 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 22 44 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 180-202
23
Aspek psikologis, atau yang bersifat rohaniyah. Aspek psikologis yang
dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil belajar siswa adalah sebagai
berikut: 1) minat; 2) kecerdasan; 3) bakat; 4) motivasi; 5) kemampuan
kognitif.
2). Faktor Eksternal
Hasil belajar siswa di samping ditentukan oleh faktor-faktor internal
juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Faktor eksternal adalah segala
faktor yang ada di luar siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas
dan hasil belajar yang dicapai siswa. Faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:
a). Kurikulum
b). Program
c). Sarana dan Fasilitas
d). Guru.
6. Al-Qur’an Hadits
Mata pelajaran al-Qur’an Hadits adalah dari mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam pada Madrasah Ibtidaiyah untuk memberikan motivasi, membimbing,
mengarahkan pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan penghayatan isi
yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadits yang diharapkan dapat diwujudkan
dalam perilaku yang memancarkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. Sesuai
dengan ketentuan al-Qur’an dan Hadits.45
Adapun materi dalam pelajaran al-Qur’an Hadits kelas IV terdiri dari Surat al-
‘Adiyat dan surat al-Insyiraah, Surat an-Nashr dan surat al-Kautsar, Bacaan idhar
dan ikhfa’, Surat al-Lahab, Hadis tentang niat dan silaturahmi, Bacaan idgham
bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab.
7. Kajian Penelitian yang Relevan
Pada hakikatnya urgensi penelitian adalah sebagai bahan atau kritik terhadap
penelitian yang ada, mengenai kelebihan atau kekurangan, dan sekaligus sebagai
45 Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum dan Hasil Belajar (Jakarta: Depag RI, 2003), hlm. 1
24
bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu dan untuk menghindari
pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang sama atau hampir
sama dengan penelitian seseoarang, baik dalam bentuk skripsi, buku, dan dalam
bentuk tulisan lainnya, maka peneliti akan memaparkan bentuk tulisan penelitian
yang akan peneliti paparkan.
Dalam hal ini peneliti sebagai pengembang model pembelajaran Numbered
Head Together (NHT). Peneliti berpendapat bahwa bentuk tulisan yang peneliti
temukan masing-masing menujukkan perbedaan dari segi pembahasannya dengan
penelitian yang akan peneliti susun.
Skripsi yang sudah teruji kesahihannya diantaranya meliputi:
Skripsi Siti Murni NIM : 063511037 dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang tahun 2010. Dalam penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Semester I Kelas VII A MTs Uswatun
Hasanah Mangkang Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 Pada Materi Pokok
Persamaan Linear Satu Variabel Melalui PembelajaranNumbered Head Together
(NHT)”.
Dalam skripsi ini diperoleh hasil bahwa model pembelajaran Numbered Head
Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik
semester gasal kelas VII A MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang Tahun
Pelajaran 2009/2010 Pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu Variabel yang pada
siklus I setelah dilaksanakan tindakan rata-rata keaktifan peserta didik sebesar
64,35% dan nilai rata-rata peserta didik 71,35 dengan ketuntasan belajar klasikal
74,07%. Kemudian pada siklus II setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan
rata-rata keaktifan peserta didik sebesar 76,34%, nilai rata-rata hasil belajar peserta
didik mengalami peningkatan yaitu mencapai 79,11 dengan ketuntasan klasikal
85,71%. Dari 2 tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan keaktifan dan hasil
belajar setelah diterapkan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).46
Dalam skripsi Siti Murni manfaat model pembelajaran NHT adalah.
46 Sri Murni, Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Semester I
Kelas VII A MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 Pada Materi
Pokok Persamaan Linear Satu Variabel Melalui PembelajaranNumbered Head Together (NHT),
skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.
25
1). Setiap siswa menjadi siap semua.
2). Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
3). Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
4). Tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok.
Skripsi Musfirotun NIM : 1402908206 dari Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang tahun 2010. Dalam penelitian yang berjudul
”Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan
Cooperative Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2
Buwaran Mayong Jepara. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran IPA. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pada aktifitas siswa mengalami peningkatan dapat dilihat pada saat pembelajaran dan
diskusi. Siswa terlihat antusias dalam menjalankan diskusi. Siswa tidak canggung
dan terbiasa dalam menjalankan diskusi. Sebagian besar siswa sudah dapat
berinteraksi dengan anggota kelompoknya dengan baik. Adapun nilai rata-rata hasil
aktivitas siswa selalu mengalami peningkatan dari siklus I-III, yaitu pada siklus I
rerata hasil aktivitas siswa sebesar 59%, siklua II sebesar 79%, dan siklus III 90%.
Selain itu penelitian ini juga menunjukkan peningkatan perolehan hasil belajar. Pada
siklus I rerata perolehan hasil belajar IPA sebasar 71 dan persentase ketuntasan
klasikal 60%, pada siklus II rerata perolehan hasil belajar IPA sebesar 74 dan
persentase ketuntasan klasikal 75%, dan pada siklus III perolehan hasil belajar IPA
sebesar 84 dan persentase ketuntasan klasikal 95%47.
Dalam skripsi Musfirotun disebutkan kelebihan dan kelemahan model
pembelajaran NHT. Kelebihannya antara lain:
1). Melatih peserta didik belajar menumbuhkan kemampuan berpikir kritis.
2). Melatih peserta didik agar memiliki kemampuan menjelaskan materi yang
dipelajari kepada pihak lain.
3). Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
4). Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
47 Musfirotun, Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan
Cooperative Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Buwaran
Mayong Jepara, skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.
26
5). Tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok
Adapun kelemahan model pembelajaran NHT adalah dari segi persiapan
pembelajaran peserta didik belum optimal karena belum ada bimbingan dari guru
untuk mempelajari materi yang akan dibelajarkan.
Skripsi Siti Nur Hidayah NIM: 2101405531 dari Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang Tahun 2010. Dalam penelitian yang berjudul
Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Dengan Model Pembelajaran Numbered
Heads Together (NHT) Dan Teknik Pancingan Kata Kunci Pada Siswa Kelas VII A
SMP PGRI 3 Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan teknik Pancingan Kata Kunci Pada Siswa Kelas VII A
SMP PGRI 3 Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010. Adapun hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah dapat memanfaatkan
kata kunci yang disediakan guru, sehingga tugas yang diberikan guru sangat mudah
untuk dikerjakan.
Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan. Pada kegiatan observasi,
guru menggunakan cara pembelajaran yang masih konvensional sehingga hasil yang
dicapai siswa dalam tahap ini masih dalam kategori kurang yaitu dengan skor rata-
rata 61,43. Kemudian dilaksanakan siklus I dengan model pembelajaran NHT dan
teknik pemancingan kata kunci hasilnya adalah 71,63 atau dalam kategori cukup.
akan tetapi dalam siklus I masih terdapat beberapa siswa yang belum sepenuhnya
mengikuti pembelajaran dengan baik, masih ada anak yang belum melaksanakan
instruksi dari guru, masih ada anak yang belum bisa memanfaatkan kata kunci yang
disediakan dari kelompok yang ada. Dari kesulitan yang dihadapi, guru mencoba
memberian solusi kepada siswa, supaya pembelajaran selanjutnya disiklus II dapat
diperbaiki. Guru bersikap lebih tegas pada pembelajaran selanjutnya, menjelaskan
kembali cara menggunakan kata kunci dan siswa dapat mengoptimalkan kelompok.
Pada siklus II hasil tes siswa meningkat menjadi 79,40. Sementara untuk perubahan
tingkah laku siswa dapat dilihat berdasarkan data nontes siklus I masih nampak
27
perilaku negatif siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus II perilaku negatif
siswa semakin berkurang dan perilaku positif semakin bertambah.48
Kelebihan dari pembelajara model NHT menurut Siti Nur Hidayah antara lain:
1). Adanya ketergantungan positif, saling membantu dan saling memberikan
motivasi sehingga ada interaksi antar peserta didik.
2). Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap
anggota kelompok.
3). Kelompok belajar heterogen sehingga peserta didik termotivasi untuk
berkembang atas bimbingan setiap kelompok.
4). Saat belajar sedang berlangsung guru terus melakukan pemantauan melalui
observasi.
5). Guru memperhatikan secara proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-
kelompok belajar.
Adapun kelemahan dari pembelajara model NHT menurut Siti Nur Hidayah
adalah: adanya pengendara bebas di mana sebagian anggota kelompok mengerjakan
tugas sementara yang lainnya tinggal menerima hasilnya.
B. Kerangka Berfikir
Rendahnya minat dan hasil belajar al-Qur’an Hadits di MI Sabilul’Ulum
Mayong harus segera ditanggulangi, dan guru perlu melakukan refleksi atas
kinerjanya. Perolehan hasil belajar al-Qur’an Hadits dapat ditingkatkan bila minat
siswa juga tinggi.
Banyak dijumpai pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan model
pembelajaran yang bervaritif sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model
konvesional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. Pembelajaran yang ada
lebih terpusat pada guru, bukan kepada siswa.
48 Siti Nur Hidayah, Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Dengan Model Pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) Dan Teknik Pancingan Kata Kunci Pada Siswa Kelas VII A SMP
PGRI 3 Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010, skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.
28
Model ceramah atau yang lebih dikenal dengan verbalism perlu di variasi
dalam proses belajar mengajar.
Dalam setiap proses belajar mengajar salah satu hal yang harus diperhatikan
oleh guru adalah pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
diajarkan dan juga kondisi siswa, karena siswa mempunyai karakteristik yang
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya dalam menerima pelajaran yang
disampaikan guru di kelas. Ada yang mempunyai minat yang tinggi, sedang, dan
kurang. Ada yang memiliki daya serap yang cepat, sedang, dan ada yang lambat.
Untuk menyikapi kenyataan ini peneliti menilai perlu digunakan model
pembelajaran yang baru yaitu Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head
Together (NHT) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar al-Qur’an Hadits
Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara Tahun Pelajaran
2010/2011.
Indikator dalam penelitian ini adalah meningkatnya minat dan hasil belajar
siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor yang ditandai dengan:
1. Minat siswa mencapai 70 %.
2. Ketuntasan klasikal 75 %.
C. Hipotesis Tindakan
1. Pembelajaran al-Quran Hadits dengan Metode Kooperatif Numbered
HeadTogether dapat meningkatkan minat siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum
Mayonglor .
2. Penggunaan Metode Kooperatif Numbered Head Together dapat Meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian atau Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara
B. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A MI Sabilul
‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitiannya di Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Kecamatan
Mayong Kabupaten Jepara. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari
sampai dengan bulan Pebruari 2011. Yang melaksanakan penelitian adalah
Mufarrihah, sedangkan sebagai kolaborator adalah Bapak Fatah Yasin, S.Pd.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan
data antara lain:
1. Dokumenter
Metode dokumenter digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan nama
siswa kelas IV A MI Sabilul’Ulum Mayong.
2. Observasi
Metode observasi digunakan untuk mengambil data kualitatif yang berkaitan
dengan proses pembelajaran siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Data yang diambil dari observasi ini antara lain: minat siswa terhadap
pembelajaran kooperatif NHT, perhatian/aktivitas siswa dalam memperhatikan
penjelasan guru dalam proses pembelajaran dengan pendekatan kooperatif NHT,
partisipasi siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok.
30
3. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi tentang siswa yang
mengalami permasalahan di dalam proses pembelajaran.
4. Angket
Angket digunakan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang
minat siswa terhadap pembelajaran al-Qur’an Hadits sesudah menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
5. Tes
Tes digunakan untuk mendapatkan informasi hasil belajar siswa baik pada pra
siklus maupun setelah melakukan pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan Metode
Kooperatif Numbered Head Together, baik pada siklus 1, atau siklus 2.
Tes dalam penelitian ini berbentuk soal pilihan ganda dan isian singkat dan
dikerjakan oleh siswa pada akhir pelajaran. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
melaksanakan teknik tes yaitu:
a. Menyiapkan bahan tes.
b. Melaksanakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa dalam menyelesaikan
soal-soal, sebelum dan sesudah menggunakan metode kooperatif NHT.
c. Memberi penilaian berdasarkan aspek yang telah ditentukan dan kriteria skor
yang telah ditetapkan.
E. Prosedur Penelitian Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran al-Qur’an
Hadits. Dalam penelitian ini, jumlah siklus yang direncanakan adalah dua siklus.
Pada setiap akhir siklus diadakan tes. Prosedur tindakan dimulai dari perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan
penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.
31
Model penelitian tindakan49
1. Pra
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru secara kolaboratif mengadakan kegiatan
sebagai berikut:
a. Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
al-Qur’an Hadits sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar
dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits.
b. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan
metode kooperatif Numbered Head Together.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah:
1). Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan berbagai pola
latihan dari jenjang yang paling mudah ke jenjang yang lebih kompleks.
2). Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar
mengajar di kelas ketika dalm proses pembelajaran atau metode tersebut
diaplikasikan.
49 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 16
Perencanaan
refleksi
Pelaksanaan Refleksi Siklus II
Perencanaan
Pengamatan
Siklus I pelaksanaan
Dst
Pengamatan
32
3). Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. Alat
evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes berupa
soal-soal tes.
2. Pelaksanan Tindakan
Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1). Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan materi surat
al-Lahab.
2). Membuat dan menyiapkan sumber belajar.
3). Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan kegiatan.
4). Menyusun alat evaluasi dan lembar kerja siswa.
b. Tahap Pelaksanaan
1). Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, dan setiap siswa
dalam kelompok mendapat nomor.
2). Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3). Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap
anggota kelompok mengerjakannya dan mengetahui jawabannya.
4). Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil
melaporkan hasil diskusi.
5). Bila ada tanggapan dari siswa lain, guru menunjuk nomor yang lain.
6). Kesimpulan.
7). Pemberian evaluasi dari guru.
8). Pembagian angket siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa
setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan metode NHT.
c. Tahap Pengamatan (observasi)
1). Mengamati keaktifan siswa
2). Memantau diskusi antar siswa.
3). Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran NHT.
d. Tahap Refleksi
Dalam pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran materi surat
al-Lahab, rencana pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran materi
33
surat al-Lahab yang menggunakan metode NHT. Kegiatan guru dalam pembelajaran
ini sudah baik, setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa pada saat proses
pembelajaran siklus I terjadi hambatan antara lain:
1). Ada beberapa siswa yang nilainya rendah, tertinggal dengan temannya,
disebabkan karena kurang memahami materi saat guru sedang memberikan
pelajaran di kelas. Hal tersebut dimungkinkan dengan belum dioptimalkan
media pembelajaran.
2). Perhatian dan minat siswa terhadap materi surst al-Lahab kurang, dengan
indikasi masih ada siswa yang bernyanyi saat proses pembelajaran.
3). Pada saat diskusi terlihat ada siswa yang pasif dan diam, ada siswa yang masih
merasa canggung, dan dalam kerja kelompok cenderung anak tertentu saja
yang bekerja.
3). Kemampuan guru mengelola waktu masih kurang, disebabkan karena metode
NHT ini baru pertama dilaksanakan.
Dengan munculnya hambatan pada saat penelitian, peneliti dan kolaborator
bersepakat untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya dan
guru dituntut untuk menciptakan suasan belajar yang lebih menyenangkan, serta
media pembelajaran dipersiapkan lebih baik lagi.
Siklus II
a. Perencanaan
1). Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan materi
kandungan pokok surat al-Lahab.
2). Membuat dan menyiapkan sumber belajar.
3). Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan.
4). Menyusun alat evaluasi dan lembar kerja siswa
b. Tahap Pelaksanaan
1). Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, dan setiap siswa
dalam kelompok mendapat nomor.
2). Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3). Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap
anggota kelompok mengerjakannya dan mengetahui jawabannya.
34
4). Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil
melaporkan hasil diskusi.
5). Bila ada tanggapan dari siswa lain, guru menunjuk nomor yang lain.
6). Kesimpulan.
7). Pemberian evaluasi dari guru.
8). Pembagian angket siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa
setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan metode NHT.
c. Pengamatan (observasi)
1). Mengamati keaktifan siswa
2). Memantau diskusi antar siswa.
3). Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran NHT.
d. Refleksi
Pembelajaran siklus II berpedoman pada rencana pembelajaran siklus II yang
telah di buat. Pada siklus II ini berdasarkan pengamatan kegiatan guru melakukan
pembelajaran dengan metode NHT dalam kategori aktif. Pengamatan terhadap minat
siswa juga mengalami peningkatan dari pada siklus I.
Hal ini ditunjukkan pada siswa lebih aktif dalam pembelajaran, semangat
pemahaman siwa terhadap pelajaran, mereka melakukan diskusi untuk menjawab
pertanyaan dengan baik, keberanian siswa mengemukakan pendapat, serta mampu
mengerjakan soal test dengan hasil yang meningkat. Kegiatan guru pada siklus II
juga menunjukkan bahwa guru lebih aktif, mampu memotivasi siswa dan mampu
menjelaskan materi dengan baik serta melakukan perannya yang utama yaitu sebagai
fasilitator dan pendamping siswa dalam melakukan diskusi untuk menjawab
pertanyaan. Berdasarkan hasil pada siklus II, maka tindakan dalam siklus II
dihentikan karena hasil yang diharapkan sudah maksimal dan sesuai dengan
indikator keberhasilan.
F. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
35
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan kenyataan
atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh. Tujuan dari analisa data ini adalah
untuk mengetahui minat belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
Untuk mengetahui prosentase tingkat keberhasilan setelah proses pembelajaran
pada setiap akhir siklus, siswa diberikan evaluasi berupa tes tertulis. Tabel observasi
digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap model pembelajaran.
1. Untuk Minat Belajar Siswa
Untuk mengetahui minat belajar siswa dalam proses pembelajaran, peneliti
menggunakan angket. Angket diberikan kepada siswa setelah peneliti melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT. Adapun
kriteria angket yang peniliti pergunakan adalah sebagai berikut.
a. Angket berisi 10 butir pernyataan, yang terdiri dari 7 butir pernyataan dengan
kriteria positif dan 3 butir pernyataan dengan kriteria negatif.
b. Untuk pernyataan dengan kriteria positif: 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak
setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.
c. Untuk pernyataan dengan kriteria negatif: 1 = sangat setuju, 2 = setuju, 3 =
ragu-ragu, 4 = tidak setuju, dan 5 = sangat tidak setuju.
Adapun rumus yang dipergunakan untuk mengetahui minat belajar siswa adalah
sebagai berikut.
A Mean + 1,5 SD B Mean + 1,5 SD C Mean + 0,5 SD D Mean - 1,5 SD E
m f m x m
X =
m f m
36
m f m ( x m - x) ²
S ² =
n – 1
2. Untuk Ketuntasan Klasikal50
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar apabila kelas tersebut terdapat ≥ 75 % dari
siswa yang telah mencapai daya serap ≥ 70 %. Adapun perhitungan yang
menyatakan bahwa suatu kelas dinyatakan tuntas belajar adalah sebagai berikut:
m siswa yang tuntas
Ketuntasan Klasikal = x 100%
m keseluruhan siswa
G. Indikator Pencapaian
Indikator dalam penelitian ini adalah meningkatnya minat dan hasil belajar
siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor yang ditandai dengan
1. Minat belajar siswa minimal pada tingkatan tinggi.
2. Ketuntasan klasikal minimal mencapai 75 %.
a. Minat siswa terhadap pelajaran
Angket yang telah diperoleh kemudian dioalah sesuai dengan rumus
yang telah ditetapkan. Adapun kategori minat belajar siswa adalah sebagai
berikut.
A = Sangat Tinggi
B = Tinggi
C = Sedang/Cukup
D = Kurang
E =Sangat Kurang
b. Ketuntasan Klasikal
Dalam suatu kelas dinyatakan telah mencapai ketuntasan klasikal apabila
siswa yang mampu memperoleh nilai > 70 mencapai 75%.
50 Kesepakatan guru mata pelajaran al-Qur’an Hadits MI Sabilul ’Ulum Mayong, 7 Juli 2010.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Untuk mempermudah analisis data, peneliti menggunakan tabulasi. Selanjutnya
data yang terkumpul diuraikan melalui analisis deskriptif, yaitu analisis yang secara
sederhana membandingkan hasil dalam bentuk rata-rata atau prosentase.
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Kesepakatan guru mata pelajaran al-Qur’an Hadits di MI Sabilul ‘Ulum
Mayong, bahwa Batas Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran al-Qur’an Hadits
tahun pelajaran 2010/2011 ditetapkan dengan nilai 70.
Sebelum melakukan siklus peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar
nama siswa dan nilai awal siswa, nilai awal siswa diambil dari nilai pre-test berupa
soal yang peneliti lakukan pada tanggal 31 Januari 2011.
Dibawah ini dipaparkan hasil belajar pra siklus dengan metode ceramah
(sebelum menggunakan metode Cooperative Learning Tipe NHT) dari 28 siswa
masih ada 14 siswa yang nilainya dibawah 70 (dibawah KKM).
1. Data Pra Siklus
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan kegiatan observasi
kelas dengan mendapatkan data sebagai berikut.
Tabel 1
Data Skor Pra Siklus
Mata Pelajaran : al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : IV/II
No Nama KKM Nilai Keterangan
T TT
1 Ahmad Ilyani 70 70 √
2 Ahmad Fatoni 70 70 √
38
3 Ahmad Khanafi 70 70 √
4 Ahmad Yus Yunus 70 70 √
5 Ani Khalimatus Sa’diyah 70 50 √
6 Ana Khalimatus Sa’diyah 70 50 √
7 Ayuk Azizatur Rosidah 70 50 √
8 Deni Suwandi 70 70 √
9 Faza Amelia Rizki 70 60 √
10 Farida Nor Wahidah 70 60 √
11 Gianti Susilowati 70 60 √
12 Khorirotun Nikmah 70 80 √
13 Khotimah 70 80 √
14 Lutfia Rikhatul Jannah 70 65 √
15 Lutfiatul Jannah 70 40 √
16 Muhammad Sahal Mahfud 70 75 √
17 Muhammad Takmil Falahi 70 70 √
18 Muhammad Ikmal Fikri 70 80 √
19 Muhammad Izul Haq 70 65 √
20 Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 70 65 √
21 Muhammad Iqyan Rosyadi 70 80 √
22 Nurul Inayah 70 65 √
23 Nor Khayati 70 65 √
24 Nor Shoimah 70 70 √
25 Refiana Aprilia 70 55 √
26 Saidatul Alma 70 40 √
27 Taufik Hidayat 70 75 √
28 Winda Annuria 70 70 √
Skor Tercapai 1820
Skor Maksimal Ideal 2800
Rata-rata Skor Tercapai 65
Jumlah Siswa yang Tuntas 14
39
Jumlah Siswa Belum Tuntas 14
Prosentase Ketuntasan Belajar 50
Keterangan = T = Tuntas
= TT = Tidak Tuntas
Dari tabel data skor pra siklus di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar
siswa di kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong masih tergolong ”kurang”, karena
siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar baru mencapai 50%. Hal ini
dikarenakan dalam proses pembelajaran al-Qur’an Hadits di kelas tersebut masih
banyak dijumpai hal-hal sebagai berikut:
1. Pembelajaran kurang menarik.
2. Para siswa tidak berperan aktif di dalam pembelajaran.
3. Rasa ingin tahu siswa di dalam pembelajaran terhadap materi pelajaran sangat
rendah.
4. Ada siswa yang melamun di dalam kelas, ada yang berbicara dengan temannya,
dan ada juga yang bermain sendiri.51
Adapun pelaksanaan pembelajaran melalui metode kooperatif NHT yang
dilaksanakan di kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong dari siklus I – II pada tanggal
1 sampai 28 Pebruari 2011, jadwal penelitian pada lampiran 1 halaman 77, diperoleh
hasil sebagai berikut:
2. Data Siklus I
a. Perencanaan
1). Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan materi
kandungan pokok surat al-Lahab.
2). Membuat dan menyiapkan sumber belajar.
3). Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan.
4). Menyusun alat evaluasi dan lembar kerja siswa
51 Tanggal 31 Januari 2011
40
b. Pelaksanaan
1). Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, dan setiap siswa
dalam kelompok mendapat nomor.
2). Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3). Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap
anggota kelompok mengerjakannya dan mengetahui jawabannya.
4). Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil
melaporkan hasil diskusi.
5). Bila ada tanggapan dari siswa lain, guru menunjuk nomor yang lain.
6). Kesimpulan.
7). Pemberian evaluasi dari guru.
8). Pembagian angket siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa
setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan metode NHT.
Adapun data ketuntasan belajar hasil tes pada siklus I dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut.
Tabel 2
Data Skor Tes Siklus I
Mata Pelajaran : al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : IV/II
No Nama KKM Nilai Keterangan
T TT
1 Ahmad Ilyani 70 80 √
2 Ahmad Fatoni 70 75 √
3 Ahmad Khanafi 70 70 √
4 Ahmad Yus Yunus 70 75 √
5 Ani Khalimatus Sa’diyah 70 60 √
6 Ana Khalimatus Sa’diyah 70 65 √
7 Ayuk Azizatur Rosidah 70 55 √
8 Deni Suwandi 70 80 √
41
9 Faza Amelia Rizki 70 75 √
10 Farida Nor Wahidah 70 70 √
11 Gianti Susilowati 70 55 √
12 Khorirotun Nikmah 70 90 √
13 Khotimah 70 85 √
14 Lutfia Rikhatul Jannah 70 60 √
15 Lutfiatul Jannah 70 40 √
16 Muhammad Sahal Mahfud 70 85 √
17 Muhammad Takmil Falahi 70 70 √
18 Muhammad Ikmal Fikri 70 90 √
19 Muhammad Izul Haq 70 85 √
20 Muhammad Imam Syafi’i Ma’arif 70 75 √
21 Muhammad Iqyan Rosyadi 70 85 √
22 Nurul Inayah 70 70 √
23 Nor Khayati 70 65 √
24 Nor Shoimah 70 80 √
25 Refiana Aprilia 70 60 √
26 Saidatul Alma 70 55 √
27 Taufik Hidayat 70 75 √
28 Winda Annuria 70 80 √
Skor Tercapai 2010
Skor Maksimal Ideal 2800
Rata-rata Skor Tercapai 71,79
Jumlah Siswa yang Tuntas 19
Jumlah Siswa Belum Tuntas 9
Prosentase Ketuntasan Belajar 67,86
Keterangan = T = Tuntas
= TT = Tidak Tuntas
42
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran melalui metode
kooperatif NHT diperoleh prosentase ketuntasan belajar siswa mencapai
67,86% (sedang) atau ada 19 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hal
tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum tuntas
belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥70 hanya sebesar 67,86% lebih
kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Hal ini
disebabkan karena siswa masih merasa baru dengan model pembelajaran
kooperatif NHT dan belum mengerti apa yang dimaksudkan guru dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif NHT.
c. Pengamatan
1). Mengamati keaktifan siswa
2). Memantau diskusi antar siswa.
3). Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran NHT.
Setelah siswa mengerjakan tes formatif I, maka untuk mengetahui minat
belajar, siswa diberi angket. Adapun hasil angket siklus I adalah sebagai
berikut.
Tabel 3
Data Minat Belajar Siklus I
No. Skor Jumlah Siswa Kategori Minat Prosentase
(%)
1. 43 ke atas 10 A 35,71
2. 38 - 42 6 B 21.43
3. 33 - 37 3 C 10.72
4. 28 - 32 - D -
5. 27 ke bawah 9 E 32.14
Total 28 100
Data selengkapnya pada tabel 3 halaman 74
Berdasarkan data di atas minat siswa yang berada pada kategori sangat tinggi
ada 10 siswa atau 35,71%, kategori tinggi 6 siswa atau 21,43%, kategori sedang 3
siswa atau 10,72%, dan kategori sangat kurang 9 siswa atau 32,14%. Secara klasikal
43
diperoleh data bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits pada
siklus I baru mencapai 57,14% (artinya mempunyai minat sedang).
Adapun aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus I diperolah
data sebagai berikut.
Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Mata Pelajaran : al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : IV/II
No Indikator pengamatan Skor
Penilaian
1 Pra Kegiatan Pembelajaran
a. Menyiapkan media, alat, dan sumber belajar
b. Mengkondisikan kelas, salam, berdoa, dan presensi
3
4
2 Kegiatan awal
a. Mengkonfirmasikan tujuan pembelajaran
b. Melakukan apersepsi
4
3
3 Kegiatan inti
a. Menyampaikan materi pada siswa
b. Membagi siswa dalam kelompok
c. Memberi nomor pada tiap kelompok
d. Mengajukan pertanyan berupa LKS
e. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok
4
4
4
3
3
4 Kegiatan akhir
Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi,
memberi umpan balik, memberi evaluasi, dan tindak
lanjut
3
Jumlah 35
Rata-rata 3,5
44
Persentase 70%
Kategori Cukup Aktif
Data Observasi Aktivitas Guru pada lampiran 15 halaman 93
Keterangan
1 = Sangat kurang Aktif
2 = Kurang Aktif
3 = Cukup Aktif
4 = Aktif
5 = Sangat aktif
Pada tabel tersebut di atas dari hasil observasi keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran materi al-Qur’an Hadits dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together dapat diketehui bahwa
pada proses pembelajaran yaitu menyiapkan media, alat dan sumber belajar
guru mendapat skor 3, ini berarti guru telah menyiapkan tempat untuk kegiatan
pembelajaran terlebih dulu. Selain itu guru juga menyiapkan alat dan sumber
belajar dan juga media. Namun yang belum dilaksanakan guru dengan baik
adalah guru kurang menarik perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Akibatnya, kelas menjadi gaduh dan ramai.
Pada komponen pra pembelajaran yaitu mengkondisikan kelas, salam,
berdoa dan persensi guru mendapat skor 3. Ini berarti guru telah
mengkondisikan kelas tetapi siswa masih ada yang ramai sendiri, saat guru
mengucapkan salam tidak semua siswa terdengar menjawab salam, saat guru
meminta siswa untuk berdoa siswa masih ada yang sibuk sendiri menyiapkan
alat tulis dan ada juga yang bicara sendiri, guru juga melakukan persensi tetapi
pada saat guru memanggil nama siswa, siswa yang dipanggil ada yang tidak
mendengarkan.
Untuk kegiatan awal pembelajaran yaitu menginformasikan
pembelajaran guru mendapat skor 3, ini terlihat bahwa guru belum bisa
menarik semua perhatian siswa karena masih ada beberapa siswa yang gaduh,
45
selanjutnya pada kegiatan apersepsi guru mendapat skor 3, ini terlihat bahwa
guru sudah bisa menarik perhatian siswa tetapi kurang paham dengan maksud
apersepsi yang disampaikan oleh guru.
Kegiatan inti yaitu menyampaikan materi pada siswa guru mendapat
skor 3 ini terlihat bahwa guru pada saat menyampaikan materi dengan jelas
dan menarik perhatian siswa tetapi siswa masih terlihat kurang paham karena
masih ada siswa yang bertanya pada guru pada materi yang belum
dipahaminya.
Dalam membagi siswa dalam kelompok guru mendapat skor 3, karena
pada saat guru membagi kelompok guru dapat membagi kelompok dengan
mengatur jumlah anggota kelompok dengan baik, mengatur tempat duduk
tetapi guru belum menentukan perangkingan siswa, sehingga antara siswa yang
pandai dengan yang kurang pandai tidak bisa terbagi dengan rata, daftar
kelompok siswa kelas IV A siklus I pada lampiran 6 halaman 82.
Pada saat memberikan nomor pada setiap anggota kelompok guru
mendapat skor 4 karena disini guru sudah dapat membagi nomor pada semua
anggota kelompok tidak ada siswa yang tertinggal diberi nomor.
Untuk kegiatan mengajukan pertanyaan berupa LKS guru mendapat skor
3, ini terlihat lembar kerja yang diberikan oleh guru sudah sesuai dengan materi
namun soal masih belum dapat dipahami siswa.
Dalam membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok guru mendapat
skor 3, ini terlihat guru sudah membimbing diskusi namun kurang terlihat
merata sehingga masih ada kelompok yang meminta guru untuk selalu
dibimbing.
Kegiatan terakhir yaitu membimbing, menyimpulkan materi, memberi
umpan balik, memberi evaluasi dan memberi tindak lanjut guru mendapat skor
3 ini terlihat guru sudah dapat melaksanakan kegiatan dengan baik namun guru
lupa memberi tindak lanjut dengan memberi PR pada akhir pembelajaran52.
c. Refleksi
Dalam pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran materi surat
52 Tanggal 7 Pebruari 2011, Fatah Yasin Kolaborator.
46
al-Lahab, rencana pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran materi
surat al-Lahab yang menggunakan metode NHT. Kegiatan guru dalam pembelajaran
ini sudah baik, setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa pada saat proses
pembelajaran siklus I terjadi hambatan antara lain:
1). Ada beberapa siswa yang nilainya rendah, tertinggal dengan temannya,
disebabkan karena kurang memahami materi saat guru sedang memberikan
pelajaran di kelas. Hal tersebut dimungkinkan dengan belum dioptimalkan
media pembelajaran
2). Pada saat diskusi terlihat ada siswa yang pasif dan diam, ada siswa yang masih
merasa canggung, dan dalam kerja kelompok cenderung anak tertentu saja
yang bekerja.
3). Kemampuan guru mengelola waktu masih kurang, disebabkan karena metode
NHT ini baru pertama dilaksanakan.
Dengan munculnya hambatan pada saat penelitian, peneliti dan kolaborator
bersepakat untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya dan
guru dituntut untuk menciptakan suasan belajar yang lebih menyenangkan, serta
media pembelajaran dipersiapkan lebih baik lagi.
3. Data Siklus II
a. Perencanaan
1). Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan materi
kandungan pokok surat al-Lahab.
2). Membuat dan menyiapkan sumber belajar.
3). Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan.
4). Menyusun alat evaluasi dan lembar kerja siswa
b. Pelaksanaan
1). Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, dan setiap siswa
dalam kelompok mendapat nomor.
2). Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3). Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap
anggota kelompok mengerjakannya dan mengetahui jawabannya.
47
4). Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil
melaporkan hasil diskusi.
5). Bila ada tanggapan dari siswa lain, guru menunjuk nomor yang lain.
6). Kesimpulan.
7). Pemberian evaluasi dari guru.
8). Pembagian angket siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa
setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan metode NHT.
Adapun data ketuntasan belajar hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 4
Data Skor Tes Siklus II
Mata Pelajaran : al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : IV/II
No Nama KKM Nilai Keterangan
T TT
1 Ahmad Ilyani 70 95 √
2 Ahmad Fatoni 70 90 √
3 Ahmad Khanafi 70 85 √
4 Ahmad Yus Yunus 70 95 √
5 Ani Khalimatus Sa’diyah 70 60 √
6 Ana Khalimatus Sa’diyah 70 70 √
7 Ayuk Azizatur Rosidah 70 60 √
8 Deni Suwandi 70 100 √
9 Faza Amelia Rizki 70 75 √
10 Farida Nor Wahidah 70 70 √
11 Gianti Susilowati 70 65 √
12 Khorirotun Nikmah 70 100 √
13 Khotimah 70 100 √
48
14 Lutfia Rikhatul Jannah 70 75 √
15 Lutfiatul Jannah 70 55 √
16 Muhammad Sahal Mahfud 70 100 √
17 Muhammad Takmil Falahi 70 80 √
18 Muhammad Ikmal Fikri 70 100 √
19 Muhammad Izul Haq 70 90 √
20 Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 70 90 √
21 Muhammad Iqyan Rosyadi 70 100 √
22 Nurul Inayah 70 85 √
23 Nor Khayati 70 70 √
24 Nor Shoimah 70 100 √
25 Refiana Aprilia 70 65 √
26 Saidatul Alma 70 60 √
27 Taufik Hidayat 70 85 √
28 Winda Annuria 70 95 √
Skor Tercapai 2315
Skor Maksimal Ideal 2800
Rata-rata Skor Tercapai 82,68
Jumlah Siswa yang Tuntas 22
Jumlah Siswa Belum Tuntas 6
Prosentase Ketuntasan Belajar 78,57
Keterangan = T = Tuntas
= TT = Tidak Tuntas
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran melalui metode
kooperatif NHT diperoleh prosentase ketuntasan belajar siswa mencapai
78,57% (baik) atau ada 22 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hal
tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebesar 10,71% pada siklus II.
Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya
49
kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif NHT dan
keterlibatan siswa secara aktif dalam pelaksanaan metode ini.
c. Pengamatan (observasi)
1). Mengamati keaktifan siswa
2). Memantau diskusi antar siswa.
3). Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran NHT.
Dari hasil angket terhadap minat siswa di dalam proses pembelajaran
melalui metode kooperatif NHT diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 5
Data Minat Belajar Siklus II
No. Skor Jumlah Siswa Kategori Minat Prosentase
(%)
1. 43 ke atas 18 A 64,29
2. 38 - 42 3 B 10,71
3. 33 - 37 17 C 17,86
4. 28 - 32 - D -
5. 27ke bawah 2 E 7,14
Total 28 100
Data selengkapnya pada tabel 4 halaman 76.
Berdasarkan data di atas minat siswa yang berada pada kategori sangat tinggi
ada 18 siswa atau 64,29%, kategori tinggi 3 siswa atau 10,71%, kategori sedang 5
siswa atau 17,86%, dan kategori sangat kurang 2 siswa atau 7,14%. Secara klasikal
diperoleh data bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits pada
siklus II sudah mencapai 75% (artinya mempunyai minat tinggi).
Adapun aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus II diperoleh data
sebagai berikut.
Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Mata pelajaran : al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : IV/II
50
No Indikator pengamatan Skor
Penilaian
1 Pra Kegiatan Pembelajaran
a. Menyiapkan media, alat, dan sumber belajar
b. Mengkondisikan kelas, salam, berdoa, dan presensi
4
5
2 Kegiatan awal
a. Mengkonfirmasikan tujuan pembelajaran
b. Melakukan apersepsi
4
4
3 Kegiatan inti
a. Menyampaikan materi pada siswa
b. Membagi siswa dalam kelompok
c. Memberi nomor pada tiap kelompok
d. Mengajukan pertanyan berupa LKS
e. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok
5
4
5
4
4
4 Kegiatan akhir
Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi,
memberi umpan balik, memberi evaluasi, dan tindak
lanjut
5
Jumlah 44
Rata-rata 4,4
Persentase 88%
Kategori Aktif
Data Observasi Aktivitas Guru pada lampiran 16 halaman 95
Keterangan
1 = Sangat kurang Aktif
2 = Kurang Aktif
3 = Cukup Aktif
4 = Aktif
5 = Sangat Aktif
Pada tabel tersebut di atas dari hasil observasi keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran materi al-Qur’an Hadits dengan menggunakan model
51
pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together dapat diketahui bahwa
pada proses pembelajaran yaitu menyiapkan media, alat dan sumber belajar
guru mendapat skor 4, ini berarti guru telah menyiapkan tempat untuk kegiatan
alat dan sumber belajar dan media pembelajaran dengan baik. Guru dapat
menarik perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pada komponen pra pembelajaran yaitu mengkondisikan kelas, salam,
berdoa dan persensi guru mendapat skor 5. Ini berarti guru telah
mengkondisikan kelas dengan baik, saat guru mengucapkan salam semua siswa
terdengar menjawab salam, saat guru meminta siswa untuk berdoa, semua
siswa secara serempak berdo’a bersama, pada saat guru melakukan persensi
nama siswa yang di panggil mengucapkan hadir atau hadirah.
Untuk kegiatan awal pembelajaran yaitu menginformasikan
pembelajaran guru mendapat skor 4, ini terlihat bahwa guru sudah dapat
menarik perhatian siswa karena kelas dapat dikondisikan dengan baik,
selanjutnya pada kegiatan apersepsi guru mendapat skor 4, ini terlihat bahwa
guru sudah dapat menarik perhatian siswa dan apersepsi yang disampaikan
oleh guru dapat dipahami oleh siswa.
Kegiatan inti yaitu menyampaikan materi pada siswa guru mendapat
skor 5 ini terlihat bahwa guru pada saat menyampaikan materi dengan jelas dan
menarik perhatian siswa dan siswa paham dengan materi yang disampaikan
oleh guru.
Dalam membagi siswa dalam kelompok guru mendapat skor 4, karena
pada saat guru membagi kelompok guru dapat membagi kelompok dengan
mengatur jumlah anggota kelompok dengan baik, mengatur tempat duduk
dengan baik, dan menentukan perangkingan siswa, sehingga antara siswa yang
pandai dengan yang kurang pandai sudah bisa terbagi dengan rata. Daftar
kelompok siswa kelas IV A siklus II pada lampiran 7 halaman 83.
Pada saat memberikan nomor pada setiap anggota kelompok guru
mendapat skor 5 karena disini guru sudah dapat membagi nomor pada semua
anggota kelompok tidak ada siswa yang tertinggal diberi nomor.
52
Untuk kegiatan mengajukan pertanyaan berupa LKS guru mendapat skor
4, ini terlihat lembar kerja yang diberikan oleh guru sudah sesuai dengan materi
dan soal dapat dipahami siswa.
Dalam membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok guru mendapat
skor 4, ini terlihat guru sudah membimbing diskusi dengan merata.
Kegiatan terakhir yaitu membimbing, menyimpulkan materi, memberi
umpan balik, memberi evaluasi dan memberi tindak lanjut guru mendapat skor
5 ini terlihat guru sudah dapat melaksanakan kegiatan dengan baik dan guru
juga memberi tindak lanjut dengan memberi PR pada akhir pembelajaran.53
d. Refleksi
Pembelajaran siklus II berpedoman pada rencana pembelajaran siklus II yang
telah di buat. Pada siklus II ini berdasarkan pengamatan kegiatan guru melakukan
pembelajaran dengan metode NHT dalam kategori aktif. Pengamatan terhadap minat
siswa juga mengalami peningkatan dari pada siklus I.
Hal ini ditunjukkan pada siswa lebih aktif dalam pembelajaran, semangat
pemahaman siwa terhadap pelajaran, mereka melakukan diskusi untuk menjawab
pertanyaan dengan baik, keberanian siswa mengemukakan pendapat, serta mampu
mengerjakan soal test dengan hasil yang meningkat. Kegiatan guru pada siklus II
juga menunjukkan bahwa guru lebih aktif, mampu memotivasi siswa dan mampu
menjelaskan materi dengan baik serta melakukan perannya yang utama yaitu sebagai
fasilitator dan pendamping siswa dalam melakukan diskusi untuk menjawab
pertanyaan. Berdasarkan hasil pada siklus II, maka tindakan dalam siklus II
dihentikan karena hasil yang diharapkan sudah maksimal dan sesuai dengan
indikator keberhasilan.
B. Hasil Penelitian
1. Minat Belajar Siswa
Pada proses pembelajaran siklus I, minat belajar siswa mengalami peningkatan
yaitu dari pra siklus yang dalam kategori minat kurang meningkat menjadi minat
53 Tanggal 21 Pebruari 2011, Fatah Yasin Kolaborator.
53
dalam kategori sedang. Data tentang minat tersebut akan dibandingkan dengan data
melalui wawancara. Untuk memperoleh data tersebut maka dilakukan wawancara
kepada siswa yang mempunyai minat sangat tinggi/tinggi, minat sedang, dan minat
rendah. Dari kriteria tersebut maka diperoleh nama siswa: Khorirotun Nikmah, M.
Imam Syafii Maarif, dan Saidatul Alma. Kegiatan wawancara dilakukan setelah
kegiatan pembelajaran siklus I, dengan hasil sebagai berikut.
No Nama siswa Hasil Wawancara
1 Khorirotun Nikmah - Menyukai pembelajaran dengan model NHT
- Mempunyai tingkat perhatian dan partisipasi yang
tinggi (aktif)
- Mempunyai tanggung jawab yang tinggi
- Orang tua selalu memperhatikan kegiatan belajar di
rumah
- Pola belajar yang teratur, dibuktikan denga adanya
jadwal kegiatan pribadi
- Perolehan nilai ulangan mata pelajaran lain juga
bagus (wawancara dengan guru kelas)
2 M. Imam Syafii M - Tidak menyukai pembelajaran denag model NHT
- tingkat perhatian dan partisipasi yang cukup (tidak
terlalu aktif)
- Sikap tanggung jawab yang dimiliki cukup
- Orang tua selalu memperhatikan kegiatan belajar di
rumah
- Pola belajar yang tidak teratur
- Nilai ulangan pada mata pelajaran lain bagus
(wawancara dengan guru kelas)
3 Saidatul Alma - Tidak menyukai pembelajaran denag model NHT
- tingkat perhatian dan partisipasi sangat rendah
(tidak terlalu aktif)
- memiliki rasa tanggung jawab yang rendah,
54
dibuktikan dengan terkadang tidak berangkat
sekolah tanpa alasan, tidak pernah tuntas dalam
mengerjakan tugas, dan terkadang tidak
mengerjakan PR
- perhatian orang tua terhadap kegiatan belajarnya di
rumah masih kurang
- Pola belajar yang tidak menetu
- Nilai ulangan pada mata pelajaran lain juga kurang
(wawancara dengan guru kelas)
Dari hasil wawancara tersebut dapat dianalisis; pertama, siswa yang bernama
Khorirotun Nikmah mempunyai minat belajar yang tinggi. Hal ini dibuktikan denga
tingkat motivasi yang tinggi ketika belajar dengan menggunakan metode NHT,
Mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, memiliki tingkat perhatian dan
partisipasi yang tinggi, pola belajarnya teratur, mendapatkan perhatian dan
bimbingan orang tua pada saat belajar. Dengan demikian data yang diperoleh
melaluiobservaasi dan wawancara mempunyai tingkat validitas yang tinggi karena
kesimpulannya sama.
Kedua, siswa yang bernama M. Imam Syafii Ma’arif memiliki minat
belajar”sedang”. Hal ini dibuktikan dengan motivasi ketika dalam menyelesaikan
tugas secara berkelompok (NHT), keaktifan dan partisipasi cukup, memiliki
tanggung jawab yang cukup. Jika data hasil wawancara ini dibandingkan dengan data
observasi hasilnya sama.
Ketiga, siswa yang bernama Saidatul Alma mempunyai minat yang
kurang/rendah. Hal ini dibuktikan dengan tingkat motivasi yang rendah ketika dalam
menyelesaikan tugas secara berkelompok (NHT), memiliki rasa tanggung jawab
yang rendah ditandai dengan terkadang tidak mengerjakan PR, perhatian dan
partisipasi yang rendah, pola belajar yang tidak menentu, dan kurang mendapat
perhatian dan bimbingan dari orang tua pada saat belajar. Dengan demikian data
yang diperoleh melalui observasi dan wawancara mempunyai tingkat validitas yang
tinggi karena kesimpulan yang dihasilkan sama.
55
Secara klasikal, diperoleh data bahwa minat belajar siswa pada siklus I baru
mencapai 57,14% (artinya mempunyai minat sedang), sedangkan data melalui angket
pada siklus II minat belajar siswa sudah mencapai prosentase 75% (artinya
mempunyai minat tinggi).
Dari berbagai sajian data di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan model NHT dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini
terbukti, secara klasikal minat belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 17,86%
yaitu dari 57,14% pada siklus I menjadi 75% pada siklus II. Atau dengan bahasa lain
pada siklus I siswa masih mempunyai minat belajar ”sedang”, sedangkan pada siklus
II minat belajar siswa mengalami peningkatan yaitu termasuk mempunyai minat
”tinggi”.
2. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Setelah melaksanakan proses pembelajaran pada siklus I, tercatat ada 9 siswa
yang belum tuntas. Adapun nama-nama siswa tersebut adalah: Ani Khalimatus
Sa’diyah, Ana Khalimatus Sa’diyah, Ayuk Azizatur Rosidah, Gianti Susilowati,
Lutfia Rikhatul Jannah, Lutfiatul Jannah, Nor Khayati, Refiana Aprilia, dan Saidatul
Alma.
Siswa yang belum tuntas dalam proses pembelajaran siklus I ternyata adalah
siswa yang agak kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. Dari masalah tersebut
peneliti berusaha untuk mencarikan jalan keluarnya yaitu dengan cara: pertama,
membuat Lembar Kerja Siswa yang substansinya tidak berupa pengayaan materi,
tetapi berupa pendalaman materi. Kedua, memberikan perhatian intensif kepada
mereka baik ketika memberikan penjelasan materi maupun disaat kerja kelompok.
Ketiga, pada saat kerja kelompok, setiap kelompok berpikir bersama untuk
menemukan jawaban dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya
sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan.
Variasi strategi pembelajaran tersebut ternyata dapat meningkatkan hasil
belajar. Dari 9 siswa yang belum tuntas belajar pada siklus I menjadi berkurang
jumlahnya pada siklus II. Pada siklus II ada 6 siswa yang belum tuntas, mereka
adalah Ani Khalimatus Sa’diyah, Ayuk Azizatur Rosidah, Gianti Susilowati,
Lutfiatul Jannah, Refiana Aprilia, dan Saidatul Alma. Melalui lembar observasi
56
siswa dapat disimpulkan bahwa karena minat belajar yang rendah terhadap materi
pelajaran, dapat berakibat pada rendahnya hasil belajar.
Adanya variasi strategi pembelajaran tersebut perlu dicatat, berkaitan dengan
Ana Khalimatus Sa’diyah dan Nor Khayati, mereka telah menunjukkan peningkatan
hasil belajar yang signifikan pada siklus II. Ana Khalimatus Sa’diyah dan Nor
Khayati yang asalnya memperoleh nilai 65 pada siklus I, memperoleh nilai 70 pada
siklus II.
Adanya variasi strategi pembelajaran kooperatif Numbered Head Together
juga membawa peningkatan terhadap siswa yang telah tuntas belajar pada siklus I.
Mereka juga kebanyakan mengalami grafik peningkatan dalam perolehan nilai hasil
belajar. Sebagai bukti adanya grafik peningkatan adalah pada siklus I tidak ada
seorangpun siswa yang mendapatkan nilai 100, sedangkan pada siklus II ada 7 siswa
yang mendapatkan nilai 100. Mereka adalah: Deni Suwandi, Khorirotun Nikmah,
Khotimah, Muhammad Sahal Mahfud, Muhammad Ikmal Fikri, Muhammad Iqyan
Rosyadi, dan Nor Shoimah.
Grafik peningkatan hasil belajar pada siklus I baru mencapai 67,86%. Artinya
siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar 67,86% lebih kecil dari prosentase
ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Dengan demikian pada siklus I ini
ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum tercapai. Sedangkan pada siklus II
ketuntasan belajar telah mencapai 78,57%. Artinya pada siklus II ketuntasan belajar
siswa secara klasikal telah tercapai. Dan pada siklus II ini terjadi peningkatan yang
cukup signifikan yaitu sebesar 10,71%.
Dari berbagai analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan model Numbered Head Together (NHT) memiliki dampak
positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
57
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah melaksanakan proses pembelajaran selama 2 siklus, dan berdasarkan
seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Pembelajaran dengan metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT)
dapat meningkatkan minat belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab
siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara. Hal ini tampak
dari prosentase minat belajar siswa yang mengalami peningkatan pada setiap
siklus. Pada siklus I minat belajar siswa baru mencapai 57,14% (artinya
mempunyai minat sedang). Dan pada siklus II minat belajar siswa mencapai
prosentase75% (artinya mempunyai minat tinggi).
2. Penerapan metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) dapat
meningkatkan hasil belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa
Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara. Terbukti pada siklus
I ketuntasan belajar siswa baru mencapai 67,86% (sedang), atau dapat
dikatakan pada siklus I ini ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum
tercapai. Sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa mencapai 78,57%
(baik), atau mengalami peningkatan sebesar 10,71%. Dengan demikian dapat
dikatakan pada siklus II ini ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah
tercapai.
B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, agar proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits
dengan menggunakan metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) dapat
berjalan lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal, maka peneliti
mengemukakan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk meningkatkan
hasil belajar siswa mata pelajaran Al-Qur’an Hadits:
58
1. Guru mempersiapkan secara matang materi pembelajaran dan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
2. Untuk menghilangkan sikap verbalisme yang terjadi pada siswa maka guru
harus menjelaskan esensi materi pembelajaran.
3. Menggunakan model pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together
(NHT) dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu alternatif metode
dalam proses pembelajaran, karena teknik NHT adalah teknik pengajaran yang
dapat menjadikan siswa aktif, kreatif, menyenangkan, dan memudahkan siswa
memahami materi karena diterangkan oleh temannya sendiri. Sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Dalam pembentukan kelompok, hendaknya guru betul-betul mengetahui
kemampuan siswa dalam memberikan tugas, sehingga bila siswa tersebut
diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi berani mengungkapkan
pendapat.
5. Guru yang mengajar dengan metode NHT sebaiknya pada saat diskusi
berlangsung, siswa diingatkan waktunya, agar KBM bisa berjalan dengan baik,
dan materi bisa terselesaikan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
C. Penutup
Demikianlah penelitian ini peneliti susun sebaik-baiknya, peneliti yakin
masih banyak kesalahan dan kekurangan. Saran dan kritik pembaca sangat
peneliti harapkan, dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amīn.
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009
Aqib, Zainal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK,
Bandung: Yrama Widya, 2009
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007
Bahri Djamarah, Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008
Crow, Educational Psychology, New York: American Book Company, 1958
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV Diponegoro, 2009
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum dan Hasil Belajar, Jakarta: Depag RI, 2003
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011
Hurlock, Elizabeth B, Perkembangan Anak Jilid 2, alih bahasa Med. MertasariTjandrasa, Jakarta: Erlangga, 1993
Ibrahim, ”Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT”, dalam http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/, diakses 31 Maret 2011.
Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Bandung: Alfabeta, 2010
Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara
Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002
Munjin Nasih, Ahmad dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, Bandung: Refika Aditama, 2009
Murni, Sri, Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik
Semester I Kelas VII A MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang Tahun
Pelajaran 2009/2010 Pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu Variabel
Melalui PembelajaranNumbered Head Together (NHT), skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan
60
Musfirotun, Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui
Pendekatan Cooperative Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa
Kelas V SD Negeri 2 Buwaran Mayong Jepara, skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.
Nur Hidayah, Siti, Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Dengan Model
Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Dan Teknik Pancingan Kata
Kunci Pada Siswa Kelas VII A SMP PGRI 3 Boja Kabupaten Kendal Tahun
Ajaran 2009/2010, skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.
Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rjawali Pers, 2011
S, Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Wali Pers, 2009
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005
Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2009
Slavin, Robert E, Cooperative Learning Theory, Research, and Practice, Boston:
Allyn & Bacon, 1995
Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007
AB CD :روسHI , ٢٠٠٣ , HMNOIا HQRون, اTU وا ,VWNW Xا VYTOIا Z[OQIا
61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Siklus I
Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadits Materi Pokok : Surah Al Lahab
Kelas / Semester : IV / II Tahun Pelajaran : 2010/2011 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami arti surah pendek B. Kompetensi Dasar
Mengartikan surat al-Lahab. C. Indikator Pencapaian
• Melafalkan surat al-‘ Lahab • Menghafal surat al-‘ Lahab • Mengidentifikasi surat al-‘ Lahab • Menerjemahkan surat al-Lahab dengan benar
D. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat melafalkan surat al-‘ Lahab dengan fasih • Siswa dapat menghafal surat al-‘ Lahab dengan fasih dan lancar • Siswa dapat mengidentifikasi surat al-‘ Lahab • Siswa dapat menerjemahkan surat Al-Lahab
E. Materi Ajar
Surat Al-Lahab
تبت يي لَبِااَدبٍه وتا( ب (غْااَمنى عنه الُمه وا كَمسب )٢ (سيلصى ناذَارلَ ات٣( بٍه( واماَرته حالْةَا لَمبِطَح )٤ (ي جِفيدها حلٌب من مسد )٥(
Artinya:
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa 2. Tidaklah berfaedah baginya harta bendanya dan apa yang ia usahakna 3. Kelak ia akan masuk ke dalam api yang bergejolak 4. Dan istrinya pembawa kayu bakar (penyebar fitnah) 5. Pada lehernya terdapat tali dari sabut
62
Penjelasan surat Al Lahab
• Surat Al Lahab adalah surat yang ke 111. • Surat Al Lahab terdiri atas lima ayat. • Surat Al Lahab turun di Makkah sesudah surat al-Fath • Surat Al Lahab termasuk surat Makkiyah • Surat Al Lahab diambil dari kata “Lahab” • Kata “Lahab”artinya gejolak api • Surat Al Lahab disebut juga surat “Tabbat” atau disebut juga surat “Al
Masad” F. Metode Pembelajaran
• Ceramah • Tanya Jawab • NHT (Numbered Head Together) • Reading Aloud
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (± 10 menit)
• Untuk membangkitkan motivasi belajar, guru bertanya kepada siswa tentang nama-nama paman Nabi Muhammad SAW
• Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan hari ini 2. Kegiatan Inti (± 50 menit)
Eksplorasi
• Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi surat Al Lahab (arti nama surat, urutan surat, jenis surat dan jumlah ayat).
• Guru menulis jawaban siswa pada papan tulis dan membahasnya secara bersama-sama.
Elaborasi
• Guru memberikan contoh bacaan surat Al Lahab dengan baik dan fasih. • Guru meminta pada siswa untuk menirukan bacaan surat Al Lahab
secara klasikal, kelompok, dan secara individu dengan cara acak. • Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok • Setiap kelompok diminta untuk memberikan harokat dan
menerjemahkan surat Al Lahab berdasarkan mufrodat yang telah disediakan (LKS).
• Jika telah selesai setipa kelompok diminta untuk mengumpulkan lembar tugas yang telah diberikan.
• Siswa diminta untuk menghafal surat Al Lahab beserta terjemahnya dibantu oleh kelompoknya.
63
• Setiap kelompok diminta untuk maju ke depan kelas menghafal surat Al Lahab beserta terjemahnya.
konfirmasi
• Guru memberikan penguatan materi surat Al Lahab (indentifikasi surat). • Secara klasikal siswa diminta untuk membaca surat Al Lahab beserta
terjemahnya • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum jelas atau menyampaikan pendapatnya. 3. Kegiatan Penutup (± 10 menit)
• Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan sebagai catatan • Guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran hari ini,
menyenangkan atau tidak? H. Sumber Belajar
• Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Aneka Ilmu • Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Tiga Serangkai • Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Erlangga • Al-Qur’an dan Terjemahnya • Tafsir Al Misbah Volume 15
I. Penilaian Hasil Belajar dan Tindak Lanjut
• Tes Tertulis • Pengamatan • Bentuk Instrumen (terlampir)
SOAL
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, sebagai jawaban yang paling
benar!
1. Surat Al-Lahab diturunkan sesudah surat ....
a. Al- Ikhlas c. Al-Fath b. An Nashr d. Al Falaq 2. Surat Al Lahab ayat keempat
diawali dengan lafal ....
a. وامراته c. سيصلى
b. ىف جيدها d. ذات هلب
terjemahan سيصلى نا راذات هلب .3
ayat tersebut adalah .... a. Dilehernya ada tali dari sabut b. Tidaklah berfaedah baginya
hartanya dan apa yang ia usahakan
c. Dan istrinya pembawa kayu bakar
d. Kelak ia akan dimasukkan ke dalam api yang bergejolak
4. Kata “Lahab” artinya ....
64
a. pak Lahab c. gejolak api b. neraka d. celaka
.... pada kata terdapat bacaan عنه .5
a. idgham bighunnah c. iqlab b. idhar d. ikhfa’
6. Kata “ تبت ” berarti ....
a. kedua tangan c. berfaedah b. binasa d. usahanya
7. Kata “ ماله “ berarti ....
a. harta bendanya b. usahanya c. kedua tangannya d. istrinya
8. Yang berarti “kayu bakar” adalah kata ....
a. وامراته c. احلطب b. هلب d. محا لة
9. Nama Al Lahab diambil dari ayat ke ....
a. 2 c. 4 b. 3 d. 5
10. Pada kata من مسد terdapat bacaan
.... a. idhar b. ikhfa’ c. iqlab d. idgham bighunnah
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Surat Al Lahab terdiri atas ... ayat 2. Istri Abu Lahab bernama .... 3. Abu Lahab adalah paman ....
4. Kata “مسد” mempunyai arti ....
5. Pekerjaan istri Abu Lahab adalah ....
Kunci Jawaban
I 1. b 6. b 2. a 7. a 3. d 8. c 4. c 9. a 5. b 10. d II 1. lima 2. Umi Jamil / Arwa 3. Nabi Muhammad 4. sabut 5. pembawa kayu bakar Skoring :
a. Multiple Choice = jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0
b. Shotr Answer = jawaban benar dan lengkap skor 2, jawaban benar namun tidak
65
lengkap skor 1, jawaban salah skor 0
Skor Maksimal = 20
Skor Diperoleh Nilai Akhir = x 100 Skor Maksimal
Mayong, 07 Pebruari 2011 Observer Guru Mapel Al Qur’an Hadits Fatah Yasin, S. Pd Mufarrihah NIP: 196902082005011001 NIM: 093111313
Mengetahui
Kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayong
Mustafid
66
LEMBAR KERJA SISWA
1. Berilah harokat surat Al Lahab di bawah ini!
سيصل ) ٢(مااغىن عنه ماله وما كسب ) ١(تبت يداايب هلب وتب )٥( يف جيدها حبل من مسد) ٤(وامراته محا لةاحلطب )٣(ناراذات هلب
2. Bacalah mufrodat surat Al Lahab di bawah ini dengan teliti!
Yang bergejolak ذات هلب Binasalah / celakalah تبت Dan istrinya وامراته Kedua tangan يدا Pembawa محا لة Dan benar-benar dia binasa وتب Kayu bakar احلطب Tidaklah berguna مااغىن Di يف Darinya عنه Lehernya جيدها Hartanya ماله Tali حبل Dan apa yang وما Dari من Dia usahakan كسب sabut مسد Dia akan dimasukkan ke
dalam api ى سيصل نارا
3. Berdasarkan mufrodat yang telah tersedia, coba susun terjemah surat Al Lahab
bersama dengan kelompokmu!
1). ............................................................................................................................
2). ............................................................................................................................
3). ............................................................................................................................
4). ............................................................................................................................
5). ............................................................................................................................
67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Siklus II
Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadits
Materi Pokok : Surah Al Lahab
Kelas / Semester : IV / II
Tahun Pelajaran : 2010/2011
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami arti surah pendek
B. Kompetensi Dasar
Mengartikan surat al-Lahab.
C. Indikator Pencapaian
• Menjelaskan kandungan pokok surat Al- Lahab
D. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat menjelaskan kandungan pokok surat Al- Lahab
E. Materi Ajar
Kandungan pokok surat Al Lahab
Abu Lahab adalah paman Nabi Muhammad SAW. Nama kecil Abu
Lahab adalah Abdul Uzza. Uzza adalah nama berhala yang dipuja orang kafir
Quraisy. Disebut Abu Lahab karena wajahnya yang tampan dan bersinar terang.
Istrinya bernama Arwa atau Umi Jamil, saudara Abu Sufyan. Pekerjaan Umi
Jamil adalah mencari kayu bakar berduri untuk menghangi dakwah Rasulullah,
dan ia selalu menyebar fitnah dan menjelek-jelekkan Nabi Muhammad.
Sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul antara Abu
Lahab dan beliau berhubungan sangat baik. Namun ketika Nabi Muhammad
SAW menerima perintah untuk mendakwahkan agama Islam, Abu Lahab
berbalik memusuhinya dan menghalang-halangi dakwah beliau. Abu Lahab dan
68
istrinya akan celaka dan masuk neraka. Harta Abu Lahab tak berguna untuk
keselamatannya demikian pula segala usaha-usahanya.
F. Metode Pembelajaran
• Ceramah • Tanya Jawab • NHT (Numbered Head Together) • Reading aloud
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (± 10 menit)
• Untuk membangkitkan motivasi belajar, guru bertanya kepada siswa tentang arti “Al Lahab”.
• Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan hari ini 2. Kegiatan Inti (± 50 menit)
Eksplorasi
• Guru mengajak siswa untuk membaca surat Al Lahab beserta terjemahnya.
Elaborasi
• Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca uraian materi kandungan pokok surat Al Lahab.
• Secara berkelompok siswa diminta untuk menuliskan pokok-pokok kandungan surat Al Lahab (LKS).
• Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya.
Konfirmasi
• Guru memberikan penguatan tentang kandungan pokok surat Al Lahab. • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum jelas atau menyampaikan pendapatnya. 3. Kegiatan Penutup (± 10 menit)
• Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan sebagai catatan • Guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran hari ini,
menyenangkan atau tidak? H. Sumber Belajar
• Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Aneka Ilmu • Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Tiga Serangkai
69
• Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Erlangga • Al-Qur’an dan Terjemahnya • Tafsir Al Misbah Volume 15
I. Penilaian Hasil Belajar dan Tindak Lanjut
• Tes Tertulis • Pengamatan • Bentuk Instrumen (terlampir)
SOAL
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, sebagai jawaban yang paling
benar!
1. Surat Al-Lahab adalah surat yang ke ....
a. 111 c. 113 b. 112 d. 114 2. Surat Al Lahab terdiri atas ... ayat a. 8 c. 6 b. 7 d. 5 3. Hubungan Abu Lahab dengan
Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi rasul adalah....
a. memusuhi c. baik b. membenci d. buruk
4. Kata “ مااغىن ” artinya ....
a. gejolak api c. usahanya b. tidak berguna d. hartanya
5. Kata “جيدها” berarti ....
a. lehernya c. kayu bakar b. tangannya d. kekayaannya
6. Kata “يدا” berarti ....
a. harta bendanya b. usahanya c. kedua tangannya d. istrinya
7. Dinamakan Surah Al Lahab karena berisi tentang ....
a. Abu Jahal c. Abu Sufyan b. Abu Lahab d. Abu Bakar 8. Yang berarti “dan istrinya” adalah
kata ....
a. محا لة c. له b. احلطب d. وامراته
9. Pada kata ناراذات terdapat bacaan
..... a. ikhfa’ b. idhar c. idgham bighunnah d. idgham bilaghunnah
10. Pada kata َلبٍه وتب terdapat
bacaan .... a. idhar b. ikhfa’ c. iqlab d. idgham bighunnah
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Surat Al Lahab termasuk surat ....
70
2. Nama kecil Abu Lahab adalah .... 3. Istri Abu Lahab disebut pembawa kayu bakar, artinya ....
4. Kata “احلطب” merupakan akhir ayat ke ... dari surat Al Lahab.
5. Perlawanan Abu Lahab dan istrinya terhadap Rasulullah mengalami .... Kunci Jawaban
I 1. a 6. c 2. d 7. b 3. c 8. d 4. b 9. a 5. a 10. d II 1. makiyah 2. Abdul Uzza 3. penyebar fitnah 4. empat (4) 5. kegagalan Skoring :
a. Multiple Choice = jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0
b. Shotr Answer = jawaban benar dan lengkap skor 2, jawaban benar namun tidak
lengkap skor 1, jawaban salah skor 0
Skor Maksimal = 20
Skor Diperoleh Nilai Akhir = x 100 Skor Maksimal
Mayong, 21 Pebruari 2011 Observer Guru Mapel al Qur’an Hadits Fatah Yasin, S. Pd Mufarrihah NIP: 196902082005011001 NIM: 093111313
Mengetahui Kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayong
71
Mustafid
LEMBAR KERJA SISWA
1. Bacalah uraian tentang kandungan surat Al Lahab!
2. Tulislah pokok-pokok kandungan surat Al Lahab di bawah ini!
1). ............................................................................................................................
2). ............................................................................................................................
3). ............................................................................................................................
4). ............................................................................................................................
5). ............................................................................................................................
72
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 1 Data Hasil Belajar Pra Siklus ...................................................... 73
2. Tabel 2 Data Hasil Belajar Siklus I .......................................................... 74
3. Tabel 3 Data Minat Belajar Siklus I ......................................................... 75
4. Tabel 4 Data Hasil Belajar Siklus II ......................................................... 76
5. Tabel 5 Data Minat Belajar Siklus II ........................................................ 77
73
Tabel I
Hasil Belajar Pra Siklus
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : IV/II
No Nama KKM Nilai Keterangan T TT
1 Ahmad Ilyani 70 70 √ 2 Ahmad Fatoni 70 70 √ 3 Ahmad Khanafi 70 70 √ 4 Ahmad Yus Yunus 70 70 √ 5 Ani Khalimatus Sa’diyah 70 50 √ 6 Ana Khalimatus Sa’diyah 70 50 √ 7 Ayuk Azizatur Rosidah 70 50 √ 8 Deni Suwandi 70 70 √ 9 Faza Amelia Rizki 70 60 √ 10 Farida Nor Wahidah 70 60 √ 11 Gianti Susilowati 70 60 √ 12 Khorirotun Nikmah 70 80 √ 13 Khotimah 70 80 √ 14 Lutfia Rikhatul Jannah 70 65 √ 15 Lutfiatul Jannah 70 40 √ 16 Muhammad Sahal Mahfud 70 75 √ 17 Muhammad Takmil Falahi 70 70 √ 18 Muhammad Ikmal Fikri 70 80 √ 19 Muhammad Izul Haq 70 65 √ 20 Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 70 65 √ 21 Muhammad Iqyan Rosyadi 70 80 √ 22 Nurul Inayah 70 65 √ 23 Nor Khayati 70 65 √ 24 Nor Shoimah 70 70 √ 25 Refiana Aprilia 70 55 √ 26 Saidatul Alma 70 40 √ 27 Taufik Hidayat 70 75 √ 28 Winda Annuria 70 70 √ Skor Tercapai 1820 Skor Maksimal Ideal 2800
74
Rata-rata Skor Tercapai 65 Jumlah Siswa yang Tuntas 14 Jumlah Siswa Blm Tuntas 14 Prosentase Ketuntasan Belajar 50
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Tabel 2
Hasil Belajar Siklus I
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : IV/II
No Nama KKM Nilai Keterangan T TT
1 Ahmad Ilyani 70 80 √ 2 Ahmad Fatoni 70 75 √ 3 Ahmad Khanafi 70 70 √ 4 Ahmad Yus Yunus 70 75 √ 5 Ani Khalimatus Sa’diyah 70 60 √ 6 Ana Khalimatus Sa’diyah 70 65 √ 7 Ayuk Azizatur Rosidah 70 55 √ 8 Deni Suwandi 70 80 √ 9 Faza Amelia Rizki 70 75 √ 10 Farida Nor Wahidah 70 70 √ 11 Gianti Susilowati 70 55 √ 12 Khorirotun Nikmah 70 90 √ 13 Khotimah 70 85 √ 14 Lutfia Rikhatul Jannah 70 60 √ 15 Lutfiatul Jannah 70 40 √ 16 Muhammad Sahal Mahfud 70 85 √ 17 Muhammad Takmil Falahi 70 70 √ 18 Muhammad Ikmal Fikri 70 90 √ 19 Muhammad Izul Haq 70 85 √ 20 Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 70 75 √ 21 Muhammad Iqyan Rosyadi 70 85 √ 22 Nurul Inayah 70 70 √ 23 Nor Khayati 70 65 √ 24 Nor Shoimah 70 80 √ 25 Refiana Aprilia 70 60 √ 26 Saidatul Alma 70 55 √ 27 Taufik Hidayat 70 75 √ 28 Winda Annuria 70 80 √ Skor Tercapai 2010
75
Skor Maksimal Ideal 2800 Rata-rata Skor Tercapai 71,79 Jumlah Siswa yang Tuntas 19 Jumlah Siswa Belum Tuntas 9 Prosentase Ketuntasan Belajar 67,86
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Tabel 3
Data Minat Belajar Siswa
Siklus I
No Nama Skor Minat
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Ilyani 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 2 Ahmad Fatoni 4 4 4 5 5 5 3 4 3 3 40 3 Ahmad Khanafi 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 44 4 Ahmad Yus Yunus 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 44 5 Ana Khalimatus Sa’diyah 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 24 6 Ani Khalimatus Sa’diyah 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 34 7 Ayuk Azizatur Rosidah 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 14 8 Deni Suwandi 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 44 9 Faza Amelia Rizki 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 34 10 Farida Nor Wahidah 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 23 11 Gianti Susilowati 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 24 12 Khorirotun Nikmah 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 48 13 Khotimah 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 43 14 Lutfia Rikhatul Jannah 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 24 15 Lutfiatul Jannah 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 14 16 M Sahal Mahfud 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 44 17 M Takmil Falahi 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42 18 M Ikmal Fikri 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 48 19 M Izul Haq 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 44 20 M Imam Syafi’i Ma’arif 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 34 21 M Iqyan Rosyadi 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 43 22 Nurul Inayah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 23 Nor Khayati 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 24 24 Nor Shoimah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 25 Refiana Aprilia 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 22 26 Saidatul Alma 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 14 27 Taufik Hidayat 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 42 28 Winda Annuria 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43 Jumlah 975
Skor Maksimal Ideal 1400
Perolehan Skor 3.48
76
Tabel 4
Hasil Belajar Siklus II
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : IV/II
No Nama KKM Nilai Keterangan T TT
1 Ahmad Ilyani 70 95 √ 2 Ahmad Fatoni 70 90 √ 3 Ahmad Khanafi 70 85 √ 4 Ahmad Yus Yunus 70 95 √ 5 Ani Khalimatus Sa’diyah 70 60 √ 6 Ana Khalimatus Sa’diyah 70 70 √ 7 Ayuk Azizatur Rosidah 70 60 √ 8 Deni Suwandi 70 100 √ 9 Faza Amelia Rizki 70 75 √ 10 Farida Nor Wahidah 70 70 √ 11 Gianti Susilowati 70 65 √ 12 Khorirotun Nikmah 70 100 √ 13 Khotimah 70 100 √ 14 Lutfia Rikhatul Jannah 70 75 √ 15 Lutfiatul Jannah 70 55 √ 16 Muhammad Sahal Mahfud 70 100 √ 17 Muhammad Takmil Falahi 70 80 √ 18 Muhammad Ikmal Fikri 70 100 √ 19 Muhammad Izul Haq 70 90 √ 20 Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 70 90 √ 21 Muhammad Iqyan Rosyadi 70 100 √ 22 Nurul Inayah 70 85 √ 23 Nor Khayati 70 70 √ 24 Nor Shoimah 70 100 √ 25 Refiana Aprilia 70 65 √ 26 Saidatul Alma 70 60 √ 27 Taufik Hidayat 70 85 √ 28 Winda Annuria 70 95 √
77
Skor Tercapai 2315 Skor Maksimal Ideal 2800 Rata-rata Skor Tercapai 82,68 Jumlah Siswa yang Tuntas 22 Jumlah Siswa Belum Tuntas 6 Prosentase Ketuntasan Belajar 78,57
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Tabel 5
Data Minat Belajar Siswa
Siklus II
No Nama Skor Minat
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Ilyani 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 43 2 Ahmad Fatoni 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 3 Ahmad Khanafi 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 4 Ahmad Yus Yunus 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 5 Ana Khalimatus Sa’diyah 4 3 3 4 3 3 4 4 4 5 37 6 Ani Khalimatus Sa’diyah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 7 Ayuk Azizatur Rosidah 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 24 8 Deni Suwandi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 9 Faza Amelia Rizki 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43 10 Farida Nor Wahidah 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 37 11 Gianti Susilowati 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 34 12 Khorirotun Nikmah 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 13 Khotimah 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 48 14 Lutfia Rikhatul Jannah 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 40 15 Lutfiatul Jannah 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 34 16 M Sahal Mahfud 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 48 17 M Takmil Falahi 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 44 18 M Ikmal Fikri 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 19 M Izul Haq 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 20 M Imam Syafi’i Ma’arif 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 44 21 M Iqyan Rosyadi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 22 Nurul Inayah 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 42 23 Nor Khayati 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 43 24 Nor Shoimah 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 44 25 Refiana Aprilia 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 34 26 Saidatul Alma 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 23 27 Taufik Hidayat 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 44 28 Winda Annuria 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 Jumlah 1193
Skor Maksimal Ideal 1400
78
Perolehan Skor 4,26
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Lampiran 1 Jadwal Penelitian ................................................................ 79
2. Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa Siklus I ............................................. 80
3. Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Siklus II ........................................... 81
4. Lampiran 4 Kunci Jawaban LKS I ........................................................ 82
5. Lampiran 5 Kunci Jawaban LKS II ...................................................... 83
6. Lampiran 6 Daftar Kelompok Siswa Kelas IV Siklus I ......................... 84
7. Lampiran 7 Daftar Kelompok Siswa Kelas IV Siklus II ....................... 85
8. Lampiran 8 Soal Tes Tulis Siklus I ....................................................... 86
9. Lampiran 9 Kunci Jawaban tes tulis siklus I ......................................... 87
10. Lampiran 10 Soal Tes Tulis Siklus II ................................................... 88
11. Lampiran 11 Kunci Jawaban Tes Tulis Siklus II .................................. 89
12. Lampiran 12 Analisis Hasil Tes Siklus I ............................................... 90
13. Lampiran 13 Analisis Hasil Tes Siklus II ............................................. 91
14. Lampiran 14 Kriteria Pengamatan Aktivitas Guru ............................... 92
15. Lampiran 15 Data Observasi Aktivitas Guru Siklus I .......................... 95
16. Lampiran 16 Data Observasi Aktivitas Guru Siklus II ........................ 97
17. Lampiran 17 Lembar Wawancara ........................................................ 99
18. Lampiran 18 Angket Minat Siswa ....................................................... 100
19. Lampiran 19 Surat Ijin Penelitian ......................................................... 101
20. Lampiran 20 Sutar Keterangan Penelitian ............................................ 102
21. Lampiran 21 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran NHT .................... 103
79
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
No Hari/Tanggal Uraian Keterangan 1. Senin, 7 Pebruari
2011 Senin, 14 Pebruari 2011
Siklus I (Melafalkan surat al-‘
Lahab, mengartikan surat al-‘
Lahab, penjelasan surat Al Lahab) Tes Siklus I
Pukul 07.15 – 08.15 Pukul 07.15 – 08.15
2. Senin, 21 Pebruari 2011 Senin, 28 Pebruari 2011
Siklus II (Menjelaskan kandungan
pokok surat Al- Lahab)
Tes Siklus II
Pukul 07.15 – 08.15 Pukul 07.15 – 08.15
80
Lampiran 2 LEMBAR KERJA SISWA
(Siklus I) 1. Berilah harokat surat Al Lahab di bawah ini!
ىسيصل) ٢(مااغىن عنه ماله وما كسب ) ١(تبت يداايب هلب وتب )٥( يف جيدها حبل من مسد) ٤(وامراته محا لةاحلطب )٣(ناراذات هلب
2. Bacalah mufrodat surat Al Lahab di bawah ini dengan teliti!
Yang bergejolak ذات هلب Binasalah / celakalah تبت Dan istrinya وامراته Kedua tangan يدا Pembawa محا لة Dan benar-benar dia binasa وتب Kayu bakar احلطب Tidaklah berguna مااغىن Di يف Darinya عنه Lehernya جيدها Hartanya ماله Tali حبل Dan apa yang وما Dari من Dia usahakan كسب sabut مسد Dia akan dimasukkan ke
dalam api سيصلى نارا
3. Berdasarkan mufrodat yang telah tersedia, coba susun terjemah surat Al Lahab
bersama dengan kelompokmu!
81
1). ............................................................................................................................
2). ............................................................................................................................
3). ............................................................................................................................
4). ............................................................................................................................
5). ............................................................................................................................
Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA
(Siklus II) 1. Bacalah uraian tentang kandungan surat Al Lahab!
2. Tulislah pokok-pokok kandungan surat Al Lahab di bawah ini!
1). ............................................................................................................................
2). ............................................................................................................................
3). ............................................................................................................................
4). ............................................................................................................................
5). ............................................................................................................................
82
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN LKS I
تبت يي لَبِااَدبٍه وتا( ب (غْااَمنى عنه الُمه وا كَمسب )٢ (سيلصى ناذَارات )٥( دسم نم لٌبا حهديي جِف) ٤( بِطَحالْةَا لَمح هتاَرامو )٣( بٍهلَ
Terjemah
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa
2. Tidaklah berfaedah baginya harta bendanya dan apa yang ia usahakna
3. Kelak ia akan masuk ke dalam api yang bergejolak
4. Dan istrinya pembawa kayu bakar (penyebar fitnah)
5. Pada lehernya terdapat tali dari sabut
83
Lampiran 5
KUNCI JAWABAN LKS II
Pokok-pokok kandungan surat Al Lahab di bawah ini!
1). Cerita Abu Lahab dan istrinya yang menentang Rasulullah SAW
2). Istri Abu Lahab bernama Umi Jamil
3). Pekerjaan Umi Jamil adalah mencari kayu bakar untuk menghalang-halangi
dakwah Rasulullah SAW
4). Keduanya akan celaka dan masuk neraka
5). Harta Abu Lahab tidak berguna untuk keselamatannya dan juga segala usahanya.
84
Lampiran 6
DAFTAR KELOMPOK SISWA KELAS IV A
MI SABILUL ‘ULUM MAYONGLOR
MAYONG JEPARA
Siklus I
APEL
1. Ahmad Ilyani 2. Ahmad Fatoni 3. Ani Khalimatus Sa’diyah 4. Ana Khalimatus Sa’diyah 5. Ayuk Azizatur Rosidah
KELENGKENG
1. Ahmad Khanafi 2. Ahmad Yus Yunus 3. Faza Amelia Rizki 4. Farida Nor Wahidah 5. Gianti Susilowati
DURIAN
1. Deni Suwandi 2. Muhammad Sahal Mahfud 3. Khorirotun Nikmah 4. Khotimah 5. Lutfia Rikhatul Jannah
JERUK
1. Muhammad Takmil Falahi 2. Muhammad Ikmal Fikri 3. Lutfiatul Jannah 4. Nurul Inayah 5. Nor Khayati
MELON
1. Muhammad Izul Haq 2. Muhammad Imam Syafi’I
Ma’arif 3. Nor Shoimah 4. Refiana Aprilia
MANGGA
1. Muhammad Iqyan Rosyadi 2. Taufik Hidayat 3. Saidatul Alma 4. Winda Annuria
85
Lampiran 7
DAFTAR KELOMPOK SISWA KELAS IV A
MI SABILUL ‘ULUM MAYONGLOR
MAYONG JEPARA
Siklus II
APEL
1. Ahmad Ilyani 2. Ahmad Fatoni 3. Ani Khalimatus Sa’diyah 4. Ana Khalimatus Sa’diyah 5. Khorirotun Nikmah
KELENGKENG
1. Ahmad Khanafi 2. Ahmad Yus Yunus 3. Ayuk Azizatur Rosidah 4. Faza Amelia Rizki 5. Khotimah
DURIAN
1. Deni Suwandi 2. Muhammad Sahal Mahfud 3. Farida Nor Wahidah 4. Gianti Susilowati 5. Nurul Inayah
JERUK
1. Muhammad Takmil Falahi
2. Muhammad Ikmal Fikri 3. Lutfia Rikhatul Jannah 4. Lutfiatul Jannah 5. Nor Khayati
MELON
1. Muhammad Izul Haq 2. Muhammad Imam Syafi’I
Ma’arif 3. Refiana Aprilia 4. Nor Shoimah
MANGGA
1. Muhammad Iqyan Rosyadi
2. Taufik Hidayat 3. Saidatul Alma 4. Winda Annuria
86
Lampiran 8
Tes Tulis
(Siklus I)
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, sebagai jawaban yang paling
benar!
1. Surat Al-Lahab diturunkan
sesudah surat .... a. Al- Ikhlas c. Al-Fath b. An Nashr d. Al Falaq 2. Surat Al Lahab ayat keempat
diawali dengan lafal ....
a. وامراته c. سيصلى
b. ىف جيدها d. ذات هلب
terjemahan سيصلى نا راذات هلب .3
ayat tersebut adalah .... a. Dilehernya ada tali dari sabut b. Tidaklah berfaedah baginya
hartanya dan apa yang ia usahakan
c. Dan istrinya pembawa kayu bakar
d. Kelak ia akan dimasukkan ke dalam api yang bergejolak
4. Kata “Lahab” artinya .... a. pak Lahab c. gejolak api b. neraka d. celaka
.... pada kata terdapat bacaan عنه .5
a. idgham bighunnah c. iqlab b. idhar d. ikhfa’
6. Kata “ تبت ” berarti ....
a. kedua tangan c. berfaedah b. binasa d. usahanya
7. Kata “ ماله “ berarti ....
a. harta bendanya b. usahanya c. kedua tangannya d. istrinya 8. Yang berarti “kayu bakar” adalah
kata ....
a. وامراته c. احلطب b. هلب d. محا لة
9. Nama Al Lahab diambil dari ayat ke ....
a. 2 c. 4 b. 3 d. 5
10. Pada kata من مسد terdapat bacaan
.... a. idhar b. ikhfa’ c. iqlab d. idgham bighunnah
59
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Surat Al Lahab terdiri atas ... ayat 2. Istri Abu Lahab bernama .... 3. Abu Lahab adalah paman ....
4. Kata “مسد” mempunyai arti ....
5. Pekerjaan istri Abu Lahab adalah ....
87
Lampiran 9
Kunci Jawaban tes tulis siklus I
I 1. b 6. b 2. a 7. a 3. d 8. c 4. c 9. a 5. b 10. d II 1. lima 2. Umi Jamil / Arwa 3. Nabi Muhammad 4. sabut 5. pembawa kayu bakar Skoring :
a. Multiple Choice = jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0
b. Shotr Answer = jawaban benar dan lengkap skor 2, jawaban benar namun tidak
lengkap skor 1, jawaban salah skor 0
Skor Maksimal = 20
Skor Diperoleh Nilai Akhir = x 100 Skor Maksimal
88
Lampiran 10 Tes Tulis (Siklus II)
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, sebagai jawaban yang paling
benar!
1. Surat Al-Lahab adalah surat yang
ke .... a. 111 c. 113 b. 112 d. 114 2. Surat Al Lahab terdiri atas ... ayat a. 8 c. 6 b. 7 d. 5 3. Hubungan Abu Lahab dengan
Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi rasul adalah....
a. memusuhi c. baik b. membenci d. buruk
4. Kata “ مااغىن ” artinya ....
a. gejolak api c. usahanya b. tidak berguna d. hartanya
5. Kata “جيدها” berarti ....
a. lehernya c. kayu bakar b. tangannya d. kekayaannya
6. Kata “يدا” berarti ....
a. harta bendanya b. usahanya c. kedua tangannya d. istrinya
7. Dinamakan Surah Al Lahab karena berisi tentang ....
a. Abu Jahal c. Abu Sufyan b. Abu Lahab d. Abu Bakar 8. Yang berarti “dan istrinya” adalah
kata ....
a. محا لة c. له b. احلطب d. وامراته
9. Pada kata ناراذات terdapat bacaan
..... a. ikhfa’ b. idhar c. idgham bighunnah d. idgham bilaghunnah
10. Pada kata َلبٍه وتب terdapat
bacaan .... a. idhar b. ikhfa’ c. iqlab d. idgham bighunnah
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Surat Al Lahab termasuk surat .... 2. Nama kecil Abu Lahab adalah .... 3. Istri Abu Lahab disebut pembawa kayu bakar, artinya ....
4. Kata “احلطب” merupakan akhir ayat ke ... dari surat Al Lahab.
5. Perlawanan Abu Lahab dan istrinya terhadap Rasulullah mengalami ....
89
Lampiran 11
Kunci Jawaban tes tulis siklus II
I 1. a 6. c 2. d 7. b 3. c 8. d 4. b 9. a 5. a 10. d II 1. makiyah 2. Abdul Uzza 3. penyebar fitnah 4. empat (4) 5. kegagalan Skoring :
a. Multiple Choice = jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0
b. Shotr Answer = jawaban benar dan lengkap skor 2, jawaban benar namun tidak
lengkap skor 1, jawaban salah skor 0
Skor Maksimal = 20
Skor Diperoleh Nilai Akhir = x 100 Skor Maksimal
90
Lampiran 12
Analisis Hasil Tes Siklus I
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits Kelas/Semester : IV/II
No Nama Skor Jawaban Butir Soal
Total
Nilai
Pilihan Ganda Isian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml 1 2 3 4 5 Jml
1. Ahmad Ilyani 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2 1 2 1 2 8 16 80 2. Ahmad Fatoni 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 7 1 2 1 2 2 8 15 75 3. Ahmad Khanafi 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 1 1 2 1 2 7 14 70 4. Ahmad Yus Yunus 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2 1 2 1 1 7 15 75 5. Ani Khalimatus S. 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1 1 2 1 1 6 12 60 6. Ana Khalimatus S. 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 1 1 1 1 1 5 13 65 7. Ayuk Azizatur R. 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 0 1 0 3 11 55 8. Deni Suwandi 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 2 2 1 2 2 9 16 80 9. Faza Amelia Rizki 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 2 1 1 6 15 75 10. Farida Nor Wahidah 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 2 1 1 6 14 70 11. Gianti Susilowati 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 1 1 1 1 0 4 11 55 12. Khorirotun Nikmah 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 2 2 2 2 2 10 18 90 13. Khotimah 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 2 2 2 1 2 9 17 85 14. Lutfia Rikhatul J. 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 1 1 1 1 0 4 12 60 15. Lutfiatul Jannah 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 4 1 0 1 1 1 4 8 40 16. Muhammad Sahal M. 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 2 2 1 2 2 9 17 85 17. Muhammad Takmil F. 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7 1 1 2 2 1 7 14 70. 18. Muhammad Ikmal F. 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 2 2 2 2 2 10 18 90 19. Muhammad Izul Haq 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 2 2 2 1 8 17 85 20. Muhammad Imam S. M. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 1 1 2 2 1 7 15 75 21. Muhammad Iqyan R. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 2 2 2 1 1 8 17 85 22. Nurul Inayah 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 1 2 1 2 1 7 14 70 23. Nor Khayati 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 5 13 65 24. Nor Shoimah 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 2 2 1 1 2 8 16 80 25. Refiana Aprilia 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 1 1 1 1 0 4 12 60 26. Saidatul Alma 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 0 1 0 3 11 55 27. Taufiq Hidayat 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 1 1 1 2 2 7 15 75 28. Winda Annuria 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 2 1 1 2 2 8 16 80 Jumlah 215 402 2010
Rata-rata 71,79
91
Lampiran 13
Analisis Hasil Tes Siklus II
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits Kelas/Semester : IV/II
No Nama Skor Jawaban Butir Soal
Total
Nilai
Pilihan Ganda Isian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml 1 2 3 4 5 Jml
1. Ahmad Ilyani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 1 9 19 95 2. Ahmad Fatoni 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2 2 2 1 2 9 18 90 3. Ahmad Khanafi 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1 2 2 2 2 9 17 85 4. Ahmad Yus Yunus 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 2 2 2 2 9 19 95 5. Ani Khalimatus S. 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 6 1 1 1 2 1 6 12 60 6. Ana Khalimatus S. 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 2 1 6 14 70 7. Ayuk Azizatur R. 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 0 2 0 4 12 60 8. Deni Suwandi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 10 20 100 9. Faza Amelia Rizki 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 1 1 2 2 1 7 15 75 10. Farida Nor Wahidah 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 1 1 2 2 1 7 14 70 11. Gianti Susilowati 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 7 1 1 1 2 0 5 13 65 12. Khorirotun Nikmah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 10 20 100 13. Khotimah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 10 20 100 14. Lutfia Rikhatul J. 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1 2 1 2 1 7 15 75 15. Lutfiatul Jannah 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 6 1 2 1 0 1 5 11 55 16. Muhammad Sahal M. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 1 2 2 10 20 100 17. Muhammad Takmil F. 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 2 1 2 2 1 8 16 80. 18. Muhammad Ikmal F. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 10 20 100 19. Muhammad Izul Haq 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 2 2 2 1 8 18 90 20. Muhammad Imam S. M. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 2 2 2 2 1 9 18 90 21. Muhammad Iqyan R. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 10 20 100 22. Nurul Inayah 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 2 2 1 2 2 9 17 85 23. Nor Khayati 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 2 1 6 14 70 24. Nor Shoimah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 10 20 100 25. Refiana Aprilia 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 1 1 1 2 0 5 13 65 26. Saidatul Alma 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 1 1 0 2 1 5 12 60 27. Taufiq Hidayat 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 2 1 1 2 2 8 17 85 28. Winda Annuria 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1 2 2 2 9 19 95 Jumlah 242 463 2315
Rata-rata 82,68
92
Lampiran 14
KRITERIA PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
Nama Guru : Mufarrihah
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : IV/II
Hari / Tanggal :
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skor penilaian sesuai dengan indikator pengamatan!
No Indikator Pengamatan Skor dan Indikator
Sangat kurang aktif
Kurang aktif Cukup aktif Aktif Sangat aktif
1 Pra Kegiatan
Pembelajaran
a. Menyiapkan media, alat, dan sumber belajar
b. Pengkondisian
kelas, salam, berdoa, dan presensi
Tidak menyiapkan media, alat, dan sumber belajar Tidak melakukan pengkondisian kelas
Menyiapkan media saja Melakukan pengkondisian kelas saja
Menyiapkan media dan alat saja Melakukan pengkondisian kelas,salam, dan saja
Menyiapkan media dan alat tetapi tidak menarik Melakukan pengkondisian kelas, salam, berdoa, saja
Menyiapkan media, alat, dan sumber belajar Melakukan pengkondisian kelas, salam, berdoa, dan presensi
93
2 Kegiatan awal
a. Menginformasikan tujuan pembelajaran
b. Melakukan apersepsi
Tidak menginformasi-kan tujuan pembelajaran Tidak melakukan apersepsi
Menginformasi-kan tujuan pembelajaran tidak jelas Apersepsi tidak relevan dengan materi
Menginformasi-kan tujuan pembelajaran tetapi kurang menarik Apersepsi relevan dengan materi tetapi tidak menarik perhatian siswa
Menginformasikan tujuan pembelajaran dengan jelas dan menarik perhatian Apersepsi relevan dengan materi dan menarik perhatian siswa
Menginformasikan tujuan pembelajaran dengan jelas , menarik perhatian dan dapat difahami Apersepsi relevan dengan materi, menarik perhatian siswa, dan mudah difahami
3 Kegiatan inti
a. Membagi siswa dalam kelompok
b. Menyampaikan materi pada siswa
c. Memberi nomor pada tiap kelompok
Meminta siswa untuk membagi kelompok sendiri Menyampaikan materi tidak jelas Memberikan nomor pada perwakilan kelompok
Membagi kelompok dengan menentukan jumlahnya Menyampaikan materi tetapi tidak menarik perhatian siswa Memberikan nomor pada satu kelompok
Membagi kelompok dengan menetukan jumlahnya dan memberi pengarahan Menyampaikan materi jelas tetapi sulit difahami Memberikan nomor pada dua kelompok
Membagi kelompok dengan menentukan jumlah dan mengatur tempat duduknya Menyampaikan materi jelas dan menarik perhatian siswa Memberikan nomor pada tiga kelompok
Membagi kelompok dengan mengatur jumlah, mengatur tempat duduk, dan menentukan perangkingan Menyampaikan materi jelas, mudah difahami dan menarik perhatian siswa Memberikan nomor pada semua anggota kelompok
94
d. Mengajukan
pertanyan berupa LKS
e. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok
Lembar kerja tidak sesuai materi Siswa berdiskusi sendiri
Lembar kerja menggunakan kalimat singkat Siswa berdiskusi sendiri tanpa dibimbing
Lembar kerja menggunakan kalimat yang sulit difahami Membimbing kelompok yang membutuhkan saja
Lembar kerja sesuai materi tetapi sulit difahami Membimbing sebagian kelompok
Lembar kerja sesuai materi dan tingkat pemikiran siswa Membimbing semua kelompok
4 Kegiatan akhir
Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi, memberi umpan balik, memberi evaluasi, dan tindak lanjut
Tidak membimbing siswa dalam menyimpulkan materi
Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi
Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi, dan memberi umpan balik
Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi, memberi umpan balik dan memberi evaluasi
Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi memberi umpan balik dan memberi evaluasi dan tindak lanjut
95
Lampiran 15
DATA OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SELAMA PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
(Siklus I)
Nama Guru : Mufarrihah
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : IV/II
Hari / Tanggal :
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skor penilaian sesuai dengan indikator
pengamatan!
No Indikator Pengamatan Skor Penilaian
Ket. 1 2 3 4 5
1 Pra Kegiatan Pembelajaran
a. Menyiapkan media, alat, dan sumber
belajar
b. Mengkondisikan kelas, salam, berdoa,
dan presensi
√
√
2 Kegiatan awal
a. Menginformasikan tujuan
pembelajaran
b. Melakukan apersepsi
√
√
3 Kegiatan inti
a. Menyampaikan materi pada siswa
b. Membagi siswa dalam kelompok
c. Memberi nomor pada tiap kelompok
d. Mengajukan pertanyan berupa LKS
√
√
√
√
96
e. Membimbing siswa dalam diskusi
kelompok
√
4 Kegiatan akhir
Membimbing siswa dalam menyimpulkan
materi, memberi umpan balik, memberi
evaluasi, dan tindak lanjut
√
Jumlah
Keterangan
1 = Sangat kurang Aktif
2 = Kurang Aktif
3 = Cukup Aktif
4 = Aktif
5 = Sangat aktif
Nilai = Skor yang diperoleh x 100%
Skor maksimal
Kriteria penilaian:
A = Sangat aktif (90-100%)
B = Aktif (80-89%)
C = Cukup aktif (70%-79%)
D = Kurang aktif (60-69%)
E = Sangat kurang aktif (≤ 59%)
Mayong, 7 Pebruari 2011
Observer
Fatah Yasin, S. Pd
NIP: 196902082005011001
97
Lampiran 16 DATA OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SELAMA PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
(Siklus II)
Nama Guru : Mufarrihah
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : IV/II
Hari / Tanggal :
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skor penilaian sesuai dengan indikator
pengamatan!
No Indikator Pengamatan Skor Penilaian
Ket. 1 2 3 4 5
1 Pra Kegiatan Pembelajaran
c. Menyiapkan media, alat, dan sumber
belajar
d. Mengkondisikan kelas, salam, berdoa,
dan presensi
√
√
2 Kegiatan awal
b. Menginformasikan tujuan
pembelajaran
b. Melakukan apersepsi
√
√
3 Kegiatan inti
f. Menyampaikan materi pada siswa
g. Membagi siswa dalam kelompok
h. Memberi nomor pada tiap kelompok
i. Mengajukan pertanyan berupa LKS
√
√
√
√
98
j. Membimbing siswa dalam diskusi
kelompok
√
4 Kegiatan akhir
Membimbing siswa dalam menyimpulkan
materi, memberi umpan balik, memberi
evaluasi, dan tindak lanjut
√
Jumlah
Keterangan
1 = Sangat kurang Aktif
2 = Kurang Aktif
3 = Cukup Aktif
4 = Aktif
5 = Sangat aktif
Skor Maksimal 50
Nilai = Skor yang diperoleh x 100%
Skor maksimal
Kriteria penilaian:
A = Sangat aktif (90-100%)
B = Aktif (80-89%)
C = Cukup aktif (70%-79%)
D = Kurang aktif (60-69%)
E = Sangat kurang aktif (≤ 59%)
Mayong, 21 Pebruari 2011 Observer
Fatah Yasin, S. Pd
NIP: 196902082005011001
99
Lampiran 17 LEMBAR WAWANCARA
Hari/Tanggal : .........................................................
Nama yang diwawancarai : .........................................................
Pewawancara : .........................................................
Beberapa pertanyaan sebagai pedoman wawancara untuk mengetahui minat belajar
siswa.
1. Bagaimana perasaanmu selama mengikuti pembelajaran yang baru saja
berlangsung?
2. Apakah kamu paham dengan pelajaran al-Qur’an Hadits yang disampaikan?
3. Berapakah nilai uji kompetensimu? Mengapa kamu mendapatkan nilai seperti
itu?
4. Kapan waktunya kamu untuk belajar di rumah?
5. Siapakah yang membantu kamu ketika kamu belajar di rumah?
100
Lampiran 18
ANGKET MINAT SISWA
TERHADAP PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : ……………………. Kelas/Semester : ………… Hari/tanggal : ……………………. Petunjuk
1. Pada angket ini terdapat 10 pernyataan. 2. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi
pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari, dan tentukan kebenaranya. 3. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu. 4. Jawaban angket ini tidak mempengaruhi nilai al-Qur’an Hadits-mu. Butir-butir Pernyataan untuk Angket Minat Belajar Siswa terhadap Model
Pembelajaran 1. Guru benar-benar mengetahui bagaimana membuat kami merasa senang dan
tertarik dalam mempelajari materi pelajaran al-Qur’an Hadits. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 2. Para siswa berperan aktif di dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 3. Saya sering melamun di dalam kelas. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 4. Isi pembelajaran al-Qur’an Hadits ini sesuai dengan harapan dan tujuan saya. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 5. Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dengan pembelajaran al-Qur’an
Hadits ini. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 6. Para siswa banyak yang bermain sendiri ketika berlangsung kerja kelompok. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 7. Saya senang berkerja kelompok dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits ini. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 8. Saya merasa lebih mudah dalam menerima pelajaran al-Qur’an Hadits dengan
model pembelajaran ini. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 9. Saya merasa terbebani dengan berbagai macam tugas dari model pembelajaran
ini. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 10. Pada saat mengikuti pembelajara ini, saya percaya bahwa saya dapat berhasil
jika saya mau berupaya dengan sungguh-sungguh. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju
101
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387
Semarang 50185
Nomor : In.06.3/D1/TL.00./ 1991 /2011 Semarang, 8 April 2011 Lamp : Proposal Hal : Mohon Izin Riset A.n. Mufarrihah
NIM : 093111313 Kepada Yth. Kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong
di Jepara
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa kami yang bernama Mufarrihah, NIM: 093111313 sangat membutuhkan data sehubungan dengan penulisan skripsi yang berjudul: PENERAPAN METODE KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR AL- QUR’AN HADITS PADA MATERI SURAT AL-LAHAB SISWA KELAS IV A MI SABILUL ‘ULUM MAYONGLOR MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011.
di bawah bimbingan Saudara Drs. H. Soediyono, M.Pd.
Untuk itu kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi izin untuk melaksanakan penelitian di MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara selama 30 hari.
Atas izin yang diberikan kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
A.n. Dekan,
Pembantu Dekan I
Dr. H. Ruswan, M.A
NIP. 196804241993031004
Tembusan:
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang
102
Lampiran 20
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM “SABILUL ULUM”
MI “SABILUL ULUM” Jl. Madrasah No. 30 Mayonglor Mayong Jepara
Telp. 081326775331 Kode Pos 59465
SURAT KETERANGAN
Nomor: 086 / MI.SU / IV / 2011
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : MUSTAFID
NIP : -
Jabatan : Kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayong
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:
Nama : MUFARRIHAH
NIM : 093111313
Jurusan : S1 PAI
Telah melaksanakan penelitian di MI Sabilul ‘Ulum Mayong dengan judul
“Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Untuk
Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab
Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara” mulai tanggal 31
Januari sampai 28 Pebruari 2011.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Mayong, 11 April 2011
Kepala MI Sabilul’Ulum Mayong
MUSTAFID
103
Lampiran 21 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran NHT
Guru memberi penjelasan tentang model pembelajaran yang digunakan (NHT)
Guru menunjukkan nomor yang akan dibagikan kepada siswa dan membagi kelompok
104
Guru membagikan nomor pada tiap-tiap anggota kelompok
Guru membagikan Lembar Kerja Siswa pada tiap-tiap kelompok
106
Siswa yang nomornya dipanggil maju ke depan membacakan hasil diskusi
Siswa yang nomornya dipanggil menanggapi jawaban temannya
108
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Mufarrihah 2. Tempat & Tgl. Lahir : Jepara, 22 Mei 1975 3. NIM : 093111313 4. Alamat Rumah : Kuanyar Kidul RT 04/03 Kuanyar Mayong Jepara HP : 085290914686 E-mail : - B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal a. MI Sabilul ‘Ulum lulus tahun 1988 b. MTs Sabilul ‘UluM lulus tahun 1991 c. MA Sabilul ‘Ulum lulus tahun 1994 d. D II IAIN Walisongo Semarang lulus tahun 2000 e. S 1 IAIN Walisongo Semarang 2009 - 2011 Semarang, 25 Mei 2011 Mufarrihah NIM : 093111313