121
i PENERAPAN METODE KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR AL- QUR’AN HADITS PADA MATERI SURAT AL-LAHAB SISWA KELAS IV A MI SABILUL ‘ULUM MAYONGLOR MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh: MUFARRIHAH NIM: 093111313 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

PENERAPAN METODE KOOPERATIF NUMBERED HEAD …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/133/jtptiain-gdl... · Pengumpulan data diperoleh melalui dokumenter, observasi, wawancara,

  • Upload
    lekhanh

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENERAPAN METODE KOOPERATIF NUMBERED HEAD

TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN

HASIL BELAJAR AL- QUR’AN HADITS PADA MATERI SURAT

AL-LAHAB SISWA KELAS IV A MI SABILUL ‘ULUM

MAYONGLOR MAYONG JEPARA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

Oleh:

MUFARRIHAH

NIM: 093111313

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : MUFARRIHAH

NIM : 093111313

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 25 Mei 2011

Saya yang menyatakan

Mufarrihah

NIM: 09311313

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 024-7601295 Fax. 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul : Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head

Together (NHT) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil

Belajar al-Qur’an Hadits Pada Materi Surat al-Lahab

Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong

Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Mufarrihah

NIM : 093111313

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, 11 Juni 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua,

Ismail, M. Ag.

NIP : 197110211997031002

Sekretaris,

Dra Siti Mariam, M. Pd.

NIP : 196507271992032002

Penguji I,

Karnadi, M. Pd.

NIP : 1968103171994031003

Penguji II,

Dr. Saifudin Zuhri, M. Ag.

NIP : 195808051987031002

Pembimbing

Drs. H. Soediyono, M. Pd. NIP : 194607151976121001

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 25 Mei 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr.wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head Together

(NHT) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar al-

Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab Siswa Kelas IV

A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara Tahun

Pelajaran 2010/2011

Nama : Mufarrihah

NIM : 093111313

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pembimbing

Drs. H. Soediyono, M. Pd.

v

MOTTO

äí÷Š$# 4’ n<Î) È≅‹Î6 y™ y7 În/u‘ Ïπ yϑõ3Ïtø: $$ Î/ Ïπ sàÏãöθyϑø9 $#uρ Ïπ uΖ|¡ptø: $# ( Ο ßγø9 ω≈ y_uρ ÉL ©9 $$Î/ }‘Ïδ ß |¡ômr& 4 ¨βÎ)

y7 −/u‘ uθ èδ ÞΟ n=ôãr& yϑÎ/ ¨≅ |Ê tã Ï& Î#‹Î6 y™ ( uθ èδuρ ÞΟn=ôãr& t ωtGôγßϑø9 $$ Î/ ١∩⊇⊄∈∪

Artinya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pengajaran yang

baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-

mu, Dia-lah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah

yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS. An Nahl: 125)

1 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, ( Bandung: CV Diponegoro, 2009), hlm. 224.

vi

ABSTRAK

Judul : Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT)

untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits

pada Materi Surat al-Lahab Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum

Mayonglor Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011.

Penulis : Mufarrihah

NIM : 093111313

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa dalam

pembelajaran al-Qur’an Hadits di kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor, hasil

belajar yang rendah, guru kurang memotifasi siswa, materi pelajaran sulit dan

komplek, sarana pembelajaran yang terbatas, dan proses pembelajaran yang kurang

menarik. Adapun pemecahan masalah yang digunakan untuk mengatasi masalah

tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Numbereds Head

Together (NHT). Rumusan masalah dalam dalam penelitian ini adalah 1). Bagaimana

implementasi metode pembelajaran kooperatif NHT dapat meningkatkan minat

belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa kelas IVA MI Sabilul

‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara? 2). Bagaimana implementasi metode

pembelajaran kooperatif NHT dapat meningkatkan hasil belajar al-Qur’an Hadits

pada Materi Surat al-Lahab siswa kelas IVA MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong

Jepara?

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research) dan dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat

tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi.

Pengumpulan data diperoleh melalui dokumenter, observasi, wawancara, angket, dan

tes. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor

Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Adapun variabel dalam penelitian ini

adalah 1). Minat siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan pendekatan

pembelajaran NHT; 2). Hasil belajar siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits

dengan pendekatan pembelajaran NHT.

Dari hasil analisis didapatkan bahwa minat belajar siswa mengalami

peningkatan, pada siklus I (57,14%), artinya mempunyai minat sedang, dan siklus II

(75%), artinya mempunyai minat yang tinggi. Hasil belajar al-Qur’an Hadits siswa

juga mengalami peningkatan, hal itu ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar

siswa dalam setiap siklus, pada siklus I (67,86%), artinya ketuntasan belajar secara

klasikal belum tercapai, dan pada siklus II (78,57%), artinya ketuntasan belajar

secara klasikal telah tercapai.

Dari hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa dengan model pembelajaran

NHT mempunyai dampak positif terhadap peningkatan minat dan hasil belajar siswa

kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara. Disarankan dapat

dimanfaatkan sebagai masukan atau bahan pertimbangan guru khusunya pada mata

pelajaran al-Qur’an Hadits bahwa pembelajaran model NHT perlu diterapkan dan

dikembangkan, karena pembelajaran tersebut dapat meningkatkan minat dan hasil

belajar siswa.

vii

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab-Latin dalam skripsi ini berpedoman pada

SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor:

158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. penyimpanagn penulisan kata sandang [al-]

disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.

ṭ ط a ا

ṭ ظ b ب

‘ ع t ت

g غ ṭ ث

f ف j ج

q ق ṭ ح

k ك kh خ

l ل d د

m م Ŝ ذ

n ن r ر

w و z ز

h ه s س

’ ء sy ش

y ي ṭ ص

ṭ ض

Bacaan Madd: Bacaan Diftong:

ā = a panjang اَو = au

ī = i panjang اَي = ai

ū = u panjang

viii

KATA PENGANTAR

Bismillāhirraḥmānirraḥīm

Segala puji bagi Allah atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang

tak terhingga. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada para utusan-

Nya dan para pengikut mereka yang telah mengajak umat manusia untuk mengabdi

kepada-Nya.

Berkat rahmat dan hidayah Allah peneliti telah menyelesaikan tugas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan

berkat bantuan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun

tidak langsung. Untuk itu patutlah kiranya peneliti menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Suja’i, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

yang telah memberikan izin dalam penelitian ini;

2. Ahmad Muthohar, M. Ag. selaku ketua Program Kualifikasi IAIN Walisongo

Semarang yang telah memberikan dorongan, semangat untuk menyelesaikan

studi di IAIN;

3. Drs. Soediyono, M. Pd. selaku Dosen pembimbing, yang telah membimbing

peneliti dengan penuh ketelatenan dan kesabaran sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik dan lancar.

4. Mustafid selaku kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor yang telah memberikan

kesempatan, pengarahan dan dukungan sehingga pelaksanaan penelitian dapat

berjalan dengan baik dan lancar.

5. Fatah Yasin, S. Pd. selaku kolaborator.

6. Ayah ibunda tercinta, anak-anak dan suamiku tersayang, teman-teman kulifikasi

IAIN Walisongo yang telah memberikan motivasi sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Harapan peneliti semoga skripsi yang sangat jauh dari kesempurnaan ini

dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi kita semua khususnya para guru

tingkat dasar. Tidak lupa saran dan kritik yang sifatnya membangun dari segenap

ix

pihak sangat peneliti harapkan guna perbaikan kualitas penulisan skripsi ini. Semoga

Allah SWT. senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua. Amīn.

Mayong, 25 Mei 2011

Peneliti

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... i

PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………………….. ii

PENGESAHAN ………………………………………………………….... iii

MOTTO ......................................................................................................... iv

NOTA PEMBIMBING ................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

TRANSLITERASI ARAB-LATIN .............................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Penegasan Istilah ................................................................... 3

C. Rumusan Masalah .................................................................. 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 5

E. Manfaat Penelitian ................................................................. 6

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGGUNAAN HIPOTESIS

TINDAKAN ............................................................................... 7

A. Kajian Pustaka

1. Metode Kooperatif ............................................................. 7

2. Numbered Heads Together …………………………….... 10

3. Kooperatif Numbered Head Together .............................. 12

4. Minat ……………………………………………………. 12

5. Hasil Belajar ...................................................................... 21

6. Al-Qur’an Hadits ……………………………………….... 23

B. Kerangka Berfikir .................................................................. 27

C. Hipotesis Tindakan ................................................................ 28

xi

BAB III : METODE PENELITIAN ......................................................... 29

A. Setting Penelitian ................................................................... 29

B. Subyek Penelitian .................................................................. 29

C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 29

D. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 29

E. Prosedur Penelitian ......... ...................................................... 30

F. Teknik Analisis Data .............................................................. 34

G. Indikator Pencapaian .............................................................. 36

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 37

A. Deskripsi Data Penelitian …………………………………… 37

1. Data Pra Siklus .................................................................... 37

2. Data Siklus I ....................................................................... 39

3. Data Siklus II ...................................................................... 46

B. Hasil Penelitian …………………………………………….... 53

1. Minat Belajar Siswa ............................................................ 53

2. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .......................................... 55

BAB V : PENUTUP .................................................................................. 57

A. Simpulan …………………………………………………… 57

B. Saran ……………………………………………………….. 57

C. Penutup …………………………………………………….. 58

DAFTAR PUSTAKA 59

RPP 61

DAFTAR TABEL 72

DAFTAR LAMPIRAN 78

RIWAYAT HIDUP 108

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sering dijumpai dalam proses belajar mengajar cara menyajikan materi kepada

siswa kurang berkualitas, tidak efisien, dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan

cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal.

Minat adalah variabel penting yang mempengaruhi terhadap tercapainya suatu

prestasi atau cita-cita yang diharapkan. Oleh karena itu belajar dengan minat akan

lebih baik daripada belajar tanpa minat.

Peningkatan minat dan hasil belajar siswa sangat tergantung pada peranan guru

dalam mengelola pembelajaran. Dalam Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, seorang guru yang profesional harus memiliki empat

kemampuan dasar (kompetensi). Adapun empat kemampuan tersebut adalah : 1)

kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi sosial, dan 4)

kompetensi profesional, dalam melaksanakan tugas.

Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran, khususnya yang dapat menumbuhkan minat siswa dan meningkatkan

hasil belajar. Pembelajaran akan berhasil jika seorang guru dapat memilih dengan

tepat metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dan karakteristik materi

yang akan disampaikan.

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas

dalam kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus

membuat perencanaan pembelajaran secara seksama guna meningkatkan mutu

belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Guru dituntut untuk

menguasai berbagai macam metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan

siswa. Hal ini menuntut kompetensi dalam pengorganisasian kelas, penggunaan

metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru

dalam mengelola proses belajar mengajar di dalam kegiatan belajar mengajar.

2

Melalui penelitian pada kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong kompetensi

dasar dalam pengajaran al-Qur’an hadits kurang memenuhi indikator kompetensi

dasar yang diharapkan.

Hasil tes pembelajaran al-Qur’an Hadits pada siswa kelas IV A MI Sabilul

‘Uum Mayong pada kegiatan pra tindakan diketahui bahwa dari jumlah keseluruhan

siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong yang berjumlah 28 siswa, 2 siswa

memperoleh nilai 40 (7,14%), 3 siswa memperoleh nilai 50 (10,71%), 1 siswa

memperoleh nilai 55 (3,57%), 3 siswa memperoleh nilai 60 (10,71%), 5 siswa

memperoleh nilai 65 (17,86%), 8 siswa memperoleh nilai 70 (28,57%), 2 siswa

memperoleh nilai 75 (7,14%), 4 siswa memperoleh nilai 80 (14,29%).2 Dengan

demikian, berdasarkan nilai yang diperoleh siswa, pembelajaran al-Qur’an Hadits di

kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong dikatakan belum berhasil, karena siswa yang

memperoleh skor minimal mencapai 14 siswa (50%) yang berarti kurang dari 75%

untuk dinyatakan telah berhasil.

Berdasarkan observasi diketahui bahwa beberapa faktor yang diasumsi sebagai

penyebab rendahnya hasil belajar mata pelajaran al-Qur’an Hadits adalah: a) metode

pembelajaran yang digunakan guru berupa metode ceramah, b) minat belajar siswa

rendah, c) guru kurang memotifasi siswa, d) materi pelajaran sulit dan komplek, e)

sarana pembelajaran yang terbatas, f) dan proses pembelajaran yang kurang menarik.

Permasalahan rendahnya minat dan hasil belajar al-Qur’an Hadits di MI

Sabilul’Ulum Mayong harus segera ditanggulangi, dan guru perlu melakukan refleksi

atas kinerjanya. Perolehan hasil belajar al-Qur’an Hadits dapat ditingkatkan lebih

tinggi lagi apabila minat siswa dalam pembelajaran juga tinggi. Hasil penelitian

mengungkapkan bahwa minat siswa masih rendah, kinerja siswa menunjukkan

fenomena sebagai berikut guru hanya mengandalkan model ceramah atau yang lebih

dikenal dengan verbalisme. Menurut S. Nasution penyakit yang paling berkecamuk

di sekolah ialah verbalisme. Bahaya penyakit verbalisme terdapat dalam setiap

situasi belajar, yaitu apabila anak-anak diberi kata-kata tanpa memahami artinya.3

Guru jarang membimbing siswa dalam diskusi, guru jarang memberikan pertanyaan

2 Tanggal 31 Januari 2011 3 Nasution. S, Didaktik Asas-Asas Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 94.

3

kepada siswa baik secara individual atau klasikal. Siswa tidak berani bertanya

apabila ada masalah/materi yang tidak/kurang dimengerti. Hal ini menjadi salah satu

kelemahan metode ceramah yang apabila diterapkan secara murni adalah tidak

melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembalajaran akibatnya materi yang

diajarkan menjadi kurang menarik.

Pembelajaran yang ada lebih terpusat pada guru, bukan kepada siswa. Hal ini

tidak dapat dibiarkan begitu saja. Semua potensi yang dimiliki siswa harus

dikembangkan. Hal ini dapat tercapai apabila kinerja siswa ditingkatkan, sehingga

guru hanya berperan sebagai fasilitator, motivator dan organisator.

Sebagai tenaga pendidik yang profesional guru harus tetap bisa menumbuhkan

minat belajar siswa. Usaha untuk menumbuhkan minat belajar siswa diantaranya

melalui metode cooperative learning (pembelajaran dengan kerja sama). Menurut

Ahmad Munjin nasih metode pembelajaran ini sangat menekankan pola kerja sama

dengan membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok)4.

Untuk menghindari adanya siswa yang kurang aktif perlu adanya kelompok belajar

yang terstruktur. Ada lima unsur pokok yang termasuk dalam penstrukturan tersebut

yaitu adanya saling ketergantungan yang positif, tanggung jawab individual, interaksi

personal, keahlian bekerjasama dan proses kelompok.

Pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe NHT, merupakan

salah satu metode pembelajaran yang dapat menjadikan siswa aktif, kreatif dan dapat

bersosialisasi dengan teman kelompoknya. Oleh karena itu, penggunaan metode

kooperatif tipe NHT adalah salah satu solusi untuk meningkatkan minat dan hasil

belajar mata pelajaran al-Qur’an Hadits pada siswa MI Sabilul ’Ulum Mayong

Kabupaten Jepara.

B. Penegasan Istilah

Untuk memperjelas agar tidak terjadi salah penafsiran dalam judul diatas, maka

perlu kiranya dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut:

1. Metode kooperatif (pembelajaran berkelompok)

4 Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (Bandung: Refika Aditama, 2009), hlm. 73.

4

Adalah sebuah metode kerja sama dalam kelompok dangan cara membagi

kelas menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa

dengan tingkat kemampuan, jenis kelamin dan ras yang berbeda-beda sehingga

terjadi interaksi yang baik dan saling membantu dalam satu kelompok5.

2. Numbered Heads Together (NHT)

Numbered Heads Together (NHT) adalah merupakan suatu tipe model

pembelajaran kooperatif dengan cara setiap siswa diberi nomor dan dibuat suatu

kelompok, kemudian secara acak, guru memanggil nomor dari siswa6.

3. Minat

Dalam kamus besar bahasa Indonesia minat adalah kecenderungan hati yang

tinggi terhadap sesuatu.7

Menurut Slameto minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada

suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.8

Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar Minat adalah

kecenderungan dan kegairahan yang tingggi atau keinginan yang besar terhadap

sesuatu.9

Menurut Elizabeth B. Hurlock, minat merupakan sumber motivasi yang

mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan.10

Bertolak dari berbagai devinisi di atas secara umum dapat diambil kesimpulan

bahwa minat merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai

dengan apa yang mereka inginkan.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya.

5 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 56. 6 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011), hlm. 89. 7 Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 744. 8 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 180. 9 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 152. 10 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, alih bahasa Med. Mertasari Tjandrasa (Jakarta: Erlangga, 1993), hlm. 114.

5

5. al-Qur’an Hadits

Mata pelajaran al-Qur’an Hadits adalah dari mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam pada Madrasah Ibtidaiyah untuk memberikan motivasi, membimbing,

mengarahkan pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan penghayatan isi

yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadits yang diharapkan dapat diwujudkan

dalam perilaku yang memancarkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. sesuai

dengan ketentuan al-Qur’an dan Hadits.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapatlah

dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi metode pembelajaran kooperatif NHT terhadap minat

belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa kelas IVA MI Sabilul

‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara?

2. Bagaimana implementasi metode pembelajaran kooperatif NHT terhadap hasil

belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa kelas IVA MI Sabilul

‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan metode pembelajaran

kooperatif NHT pada pelajaran al-Qur’an Hadits dengan kerja kelompok, sebagai

suatu upaya perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran. Adapun tujuan khusus

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam mendesain metode pembelajaran

kooperatif NHT pada pelajaran al-Qur’an Hadits.

2. Untuk menerapkan metode pembelajaran kooperatif NHT pada pelajaran al-

Qur’an Hadits di MI Sabilul’Ulum Mayong.

3. Meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan

metode pembelajaran kooperatif NHT.

4. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan

metode pembelajaran kooperatif NHT.

6

E. Manfaat Penelitian

Bagi siswa pembelajaran kooperatif NHT memberikan nuansa baru suatu

metode pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar

siswa terhadap mata pelajaran al-Qur’an Hadits. Siswa memiliki kesadaran bahwa

proses belajar mengajar adalah dalam rangka mengembangkan potensi dirinya,

karena itu keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh siswa itu sendiri. Di

samping itu, melalui penelitian ini siswa dilatih untuk bekerja sama dalam belajar

dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Sehingga siswa terdorong

untuk aktif baik secara fisik, mental, dan emosi dalam dirinya.

Bagi guru penelitian ini diharapkan untuk dapat meningkatkan kemampuan

profesionalnya, dan metode pembelajaran kooperatif NHT menjadi alternatif

pembelajaran al-Qur’an Hadits untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa MI

Sabilul’Ulum Mayong. Memberikan kesadaran bagi guru untuk merefleksi diri atas

kinerjanya dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan

tujuan, materi, karakteristik siswa, dan kondisi pembelajaran. Guru mempunyai

kemampuan untuk merancang model pembelajaran baru dan menerapkannya dalam

proses pembelajaran al-Qur’an Hadits.

Dengan penelitian ini, diharapkan kemampuan guru mengaktifkan siswa dan

memusatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran dan pada pengembangan

potensi diri siswa juga dapat ditingkatkan sehingga proses pembelajaran lebih

menarik, menyenangkan, bermakna, dan memiliki daya tarik. Di samping itu peneliti

juga dapat memperkaya pengalaman guru dalam melakukan perbaikan dan

peningkatan kualitas pembelajaran dengan merefleksi diri atas kinerjanya melalui

PTK.

Bagi sekolah Sebagai bahan masukan sebagai upaya untuk mengembangkan

dan meningkatkan kualitas proses balajar mengajar sesuai dengan tuntutan

kurikulum, dan untuk meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran al-

Qur’an Hadits.

7

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGGUNAAN HIPOTESIS

TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Metode Kooperatif

Pada hakikatnya metode kooperatif mempunyai makna yang sepadan dengan

cooperative learning (pembelajaran kooperatif). Cooperative learning berasal dari

kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan

saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau atau satu tim. Slavin

mengemukakan, “cooperative learning refers to a variety of teaching methods in

which students work in small groups to help one another learn academic content.” 11

Sedangkan Rusman mengemukakan “pembelajaran kooperatif (cooperative

learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari

empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.12

Menurut Isjoni, pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil

(yang anggotanya terdiri atas 4-6 orang) untuk memaksimalkan belajar mereka dan

belajar anggota lainnya dalam kelompok itu.13

Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa metode kooperatif

adalah metode kerja sama dalam kelompok dangan cara membagi kelas menjadi

beberapa kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa dengan tingkat

kemampuan, jenis kelamin dan ras yang berbeda-beda sehingga terjadi interaksi yang

baik dan saling membantu dalam satu kelompok.

Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah

menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan

temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu

11 Robert E. Slavin, Cooperative Learning Theory, Research, and Practice (Boston: Allyn & Bacon, 1995), hlm. 2. 12Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta: Rjawali Pers, 2011), hlm. 202. 13 Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 16.

8

memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan

kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.14

Para ahli menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu memahami

konsep-konsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir

kritis. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan baik pada siswa

kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas

akademik.15

Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif adalah; (a) setiap anggota memiliki

peran, (b) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, (c) setiap anggota

kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompknya,

(d) guru membantu mengembangkan keterampilan- keterampilan interpersonal

kelompok, dan (e) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.16

Keberhasilan dalam berkooperatif adalah suatu keberhasilan bersama dalam

sebuah kelompok. Karena setiap anggota kelompok tidak hanya melaksanakan tugas

masing-masing tetapi memerlukan kerjasama antara anggota kelompok.

Sebagaimana firman Allah SWT dalan surat Al-Maidah ayat 2

(#θ çΡuρ$ yès?uρ ’ n? tã Îh�É9 ø9$# 3“ uθ ø)−G9 $#uρ

dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa (Q.

S 5:2)

Terdapat enam langkah utama dalam pembalajaran yang menggunakan metode

kooperatif. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tunjuan pelajaran dan

memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi. Sering kali

dengan bahan bacaan secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan kedalam tim-

14Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik (Jakarta:

Prestasi Pustaka Publisher, 2007 ), hlm. 41. 15 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.

59. 16 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara Peserta Didik

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 27.

9

tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk

menyelesaikan tugas mereka secara bersama.

Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja

kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi

penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.

Ada 6 (enam) fase atau langkah utama yang terlibat dalam pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif yaitu:17.

Fase Perilaku Guru

Fase 1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan memotivasi

siswa belajar

Fase 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada

siswa baik dengan peragaan atau

demonstrasi atau bahan bacaan.

Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana cara membentuk kelompk

belajar dan membantu setiap kelompok

agar melakukan perubahan yang efisien

Fase 4 Membimbing kelompok

bekerja dan belajar.

Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar

tentang materi yang telah dipelajari

atau masing-masing kelompok

mempresantasikan hasil kerjanya.

17 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif , hlm. 66-67.

10

Fase 6 Memberikan penghargaan

(reward)

Guru mencari cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar

individu maupun kelompok.

2. Numbered Heads Together

Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah

jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Numbered head together

(NHT) Pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan (1993) untuk melibatkan

lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan

mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.18

Numbered Heads Together (NHT) merupakan suatu tipe model pembelajaran

kooperatif yang merupakan struktur sederhana dan terdiri atas beberapa tahapan yang

digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk

mengatur interaksi diantara siswa.

Number Head Together merupakan suatu model pembelajaran yang lebih

mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan

informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas.

Dalam mempresentasikan hasil diskusi semua siswa diberi nomor sehingga

siswa harus terus mengikuti diskusi untuk menyelesaikan soal dan benar-benar

menguasai jawaban. Karena setiap siswa mempunyai kemungkinan nomornya akan

dipanggil oleh guru untuk mempresentasikan hasil diskusi.

Selain itu model pembelajaran NHT juga melatih siswa untuk berani

mengungkapkan pendapat dan mendorong siswa untuk model pembelajaran NHT ini

secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan

dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih

produktif dalam pembelajaran.

18Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, hlm. 82.

11

Langkah-langkah dalam menerapkan NHT19:

a. Penomoran

Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru

membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga

sampai lima orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1

sampai 5 sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda,

sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok.

b. Mengajukan Pertanyaan

Langkah berikutnya adalah pengajuan pertanyaan, guru mengajukan

sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan dapat diambil dari

materi pelajaran tertentu yang memang sedang di pelajari, dalam membuat

pertanyaan usahakan dapat bervariasi dari yang spesifik hingga bersifat umum

dan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi pula.

c. Berpikir Bersama

Setelah mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa menyatukan

pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan menjelaskan jawaban kepada

anggota dalam timnya sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-

masing pertanyaan.

d. Pemberian Jawaban

Langkah terakhir yaitu guru menyebut salah satu nomor dan setiap siswa

dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan

jawaban untuk seluruh kelas, kemudian guru secara random memilih kelompok

yang harus menjawab pertanyan tersebut, selanjutnya siswa yang nomornya

disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri untuk

menjawab pertanyaan. Kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban

tersebut.

Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang hasil belajar rendah, antara lain adalah20:

19Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, hlm. 82-83.

12

a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b. Memperbaiki kehadiran

c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e. Konflik antara pribadi berkurang

f. Pemahaman yang lebih mendalam

g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

h. Hasil belajar lebih tinggi

Metode Kooperatif Numbered Head Together mempunyai beberapa kelebihan,

diantaranya adalah sebagai berikut.21

a. Setiap siswa menjadi siap semua

b. Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh

c. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai

Kelemahan metode pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together adalah

sebagai berikut.22

a. Kemungkinan nomor yang dipanggil, akan dipanggil lagi oleh guru

b. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

3. Kooperatif Numbered Head Together

Pengertian kooperatif Numbered Head Together adalah model pembelajaran

dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap siswa

diberi nomor dan dibuat suatu kelompok.

4. Minat

a. Pengertian Minat

Interest may refer to the motivating force that impels us to attend to a

person, a thing, or an activity; or it may be the affective experience that has been

stimulated by the activity itself.23

20 Ibrahim, ”Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT”, dalam http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/, diakses 31 Maret 2011. 21 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 90. 22 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 90. 23 Crow, Educational Psychology, ( New York: American Book Company, 1958), hlm. 248.

13

غْرةًب :هيف عطَمو هلَيع صرحو هاد٢٤اَ ر

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tingggi atau keinginan

yang besar terhadap sesuatu.25

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau

aktivitas tanpa ada yang menyuruh.26

Menurut Elizabeth B. Hurlock, minat merupakan sumber motivasi yang

mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan.27

Dari berbagai definisi di atas dapat dipahami bahwa minat merupakan

kecenderungan seseorang untuk selalu memperhatikan dan mengingat bahkan

melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Minat ini erat

kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, oleh karena itu dapat

dikatakan bahwa minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang

yang berminat terhadap sesuatu berarti sikapnya senang terhadap sesuatu itu.

Dengan demikian minat sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar

siswa. Adapun minat yang dapat menunjang belajar adalah minat terhadap bahan

atau mata pelajaran dan juga kepada guru yang mengajarnya. Apabila siswa tidak

memiliki minat kepada bahan atau mata pelajarannya atau juga kepada gurunya,

maka siswa tidak akan bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena

itu, dalam proses pembelajaran seorang guru atau pendidik harus dapat

membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap gurunya dan mata pelajaran

yang akan dipelajarinya. Karena minat merupakan kekuatan yang dapat menjadi

tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada

pada dirinya dan potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar.

Untuk membangkitkan minat belajar siswa tersebut, banyak cara yang dapat

digunakan. Antara lain pertama, dengan membuat materi yang akan dipelajari

semenarik mungkin dan tidak membosankan, desain pembelajaran yang

memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengeksplor apa yang akan dipelajari,

24 ) NO PQ : روسUV ,٥٣٣. ص, ) ٢٠٠٣ U[\]Vا U_`ون, اbc وا , de\e fا dgb]Vا hi]_Vا,

25 Muhibbin Syah, Psikologi, hlm. 152. 26 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, hlm. 180. 27 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 114.

14

pemilihan metode yang tepat, dan yang lebih penting lagi adalah performansi

guru yang menarik ketika mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau

bidang studi. Dalam hal ini alangkah baiknya jika jurusan atau bidang studi

dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.28

b. Timbulnya Minat

Secara umum timbulnya minat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1). Minat Instrinsik

Minat instrinsik yaitu minat yang timbul dari dalam diri siswa itu

sendiri. Contoh: karena terdorong untuk mempertahankan prestasinya, maka

anak akan menjadi giat dalam belajar. Contoh lain karena ingin mengubah

nasib dimasa yang akan datang, maka anak akan berusaha keras agar

nasibnya tidak sama seperti orang tuanya, misalnya hanya seorang tukang

becak.

2). Minat Ekstrinsik

Minat ekstrinsik yaitu minat yang timbul karena adanya pengaruh dari

luar individu siswa itu sendiri. Contoh seorang guru MI yang hanya tamatan

D II mendapat saran dari kepala madrasahnya untuk segera melanjutkan

pendidikannya ke S 1 untuk memenuhi syarat sertivikasi, meskipun usianya

sudah 50 tahun, dan ternyata setalah lulus S 1 guru tersebut mendapat

kesempatan mengikuti sertivikasi.

3). Pentingnya Minat (Pengaruh Minat terhadap Aktifitas Anak)29

Minat memainkan peran penting dalam kehidupan seseorang dan

mempunyai dampak yang besar terhadap perilaku dan sikap seseorang.

Terutama pada masa kanak-kanak sebagian besar pribadinya ditentukan oleh

minat yang berkembang pada saat itu.

Sepanjang masa kanak-kanak,minat menjadi sumber motivasi yang

kuat untuk belajar. Pada masa inilah waktu yang tepat bagi guru untuk

membangkitkan dan mengarahkan minat mereka. Dengan minat yang kuat

28 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hlm. 24. 29 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 114

15

anak akan bersungguh-sungguh terhadap suatu kegiatan atau pelajaran yang

diminati tanpa merasa bosan.

Minat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi anak. Ketika anak

mulai berfikir tentang pekerjaan mereka dimasa mendatang misalnya, mereka

menentukan apa yang mereka ingin lakukan bila mereka dewasa nanti.

Semakin yakin mereka terhadap pekerjaan yang diidamkan, semakin besar

minat mereka terhadap kegiatan di dalam kelas atau di luar kelas yang

mendukung tercapainya aspirasi itu. Contoh seorang anak ingin menjadi

dokter maka anak tersebut akan berusaha keras untuk meraih prestasi di

badang IPA atau Sains.

Minat akan menambah kegembiraan. Semakin besar minat anak

terhadap suatu pelajaran semakin menyenangkan pelajaran tersebut bagi

anak. Sebaliknya semakin kecil minat anak terhadap salah satu pelajaran

semakin membosankan pelajaran tersebut bagi anak, bahkan anak semakin

merasa tersiksa bila diajar mata pelajaran tersebut. Contoh: Anak yang

berminat terhadap mata pelajaran bahasa Inggris akan merasa senang saat

diajar bahasa Inggris, bahkan mereka merasa seolah-olah seperti orang

Inggris. Tetapi bagi anak yang tidak berminat, pelajaran tersebut terasa

menyiksa.

4). Cara Menemukan Minat Anak30

Pengalaman yang sering terjadi di kelas adalah anak-anak tidak

memperhatikan guru yang sedang mengajar. Mereka asik berbicara dengan

teman-temannya atau bermain sendiri. Karena guru merasa tidak diperhatikan

biasanya guru marah-marah memukul-mukul meja atau papan tulis.

Kemarahan guru tidak bisa menenangkan situasi bahkan anak-anak semakin

benci. Kalau mereka tenang, diam tetapi diamnya mencekam. Suasana kelas

yang demikian tidak memungkinkan jalannya interaksi pembelajaran.

Anehnya ketika ada guru lain yang masuk, suasana berubah menjadi

tenang tetapi tidak mencekam. Mengapa bisa terjadi demikian? Suasana kelas

30 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 117

16

yang gaduh adalah salah satu indikasi bahwa anak-anak tidak ada minat. Bisa

jadi tidak minat kepada guru, bisa jadi tidak minat terhadap pelajarannya.

Pengalaman membuktikan bahwa tidak minat pada pelajaran menyebabkan

tidak minat pula terhadap guru. Sebaliknya tidak minat pada guru

menyebabkan tidak minat pula terhadap pelajaran yang diajarkan guru

tersebut. Oleh karena itu, guru harus pandai-pandai mengoreksi diri sendiri,

tingkah laku apa yang tidak disukai anak-anak dan segera merubah diri. Guru

juga harus pandai-pandai menemukan dan menumbuhkan minat anak.

Adapun cara menemukan minat anak adalah sebagai berikut:31

a). Dengan cara pengamatan

Dengan pengamatan akan tampak kecenderungan masing-masing

anak. Kadang-kadang waktu diajar, ada anak yang menggambar, ada yang

menyanyi, ada yang menulisi meja, ada juga yang bermain musik dengan

cara memukul meja. Apa yang dilakukan tersebut menunjukkan minat

anak terhadap apa yang mereka perbuat. Ada yang suka menggambar,,

menyanyi, menulis, dan bermain musik. Guru jangan mencela apa yang

mereka lakukan. Kalau mereka dicela, mereka akan benci kepada guru

karena dianggap sebagai penghalang kesenangan mereka. Tetapi guru

harus menyalurkan minat mereka kepada apa yang mereka minati dengan

mengatakan bahwa palajaran menyanyi, menggambar, menulis, bermain

musik ada waktunya sendiri. Maka anak akan berhenti tanpa sakit hati.

b). Dengan cara diberi pertanyaan32atau anak yang menanyakan pada guru

Guru bisa memberi pertanayan tentang apa yang mereka sukai.

Atau yang menanyakan pada guru. Semakin sering anak bertanya

mengenai sesuatu, minatnya pada hal tersebut lebih besar dari pada

minatnya pada hal yang hanya sekali-kali ditanyakan. Contoh: “Sekarang

menyanyi ya Bu?”. Mengapa pelajaran menyanyinya seminggu hanya

sekali?.

31 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 117 32 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 117

17

c). Dengan cara memperhatikan pokok pembicaraan

Semakin sering anak membicarakan sesuatu menunjukkan besarnya

minat mereka terhadap sesuatu tersebut.

d). Membaca

Apabila anak-anak bebas memilih buku untuk dibaca atau

dibacakan, anak akan memilih yang membahas topik yang menarik

minatnya.

e). Menggambar bebas dan spontan

Apa yang digambar atau dilukis anak secara spontan dan seberapa

sering mereka mengulangnya akan menunjukkan tentang minat mereka

terhadap sesuatu.

f). Keinginan

Bila ditanya apa yang mereka inginkan bila mereka dapat

memperoleh apa saja yang mereka ingini kebanyakan anak dengan jujur

akan menyebut hal-hal yang paling diminati.

g). Laporan mengenai apa yang diminati33

Bila ditanya untuk menyebutkan atau menulis tiga benda atau lebih

yang paling diminati, anak-anak akan menunjukkan minat yang telah

terbentuk, yang memberi petunjuk tentang hal-hal yang memberi mereka

kepuasan.

5). Ciri-ciri Minat34

a). Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental

Perkembangan fisik dan mental yang normal, minat yang dimiliki

cenderung stabil, tetapi bagi anak yang perkembangannya terlalu cepat

atau lambat, minat yang dimiliki tidak stabil. Contoh: bentuk perkalian

sederhana diajarkan di kelas empat. Bagi anak yang perkembangannya

normal, pelajaran tersebut terasa menyenangkan karena sesuai dengan

kemampuan anak pada usia tersebut. Tetapi bagi anak yang

perkembangannya cepat, pelajaran tersebut terasa membosankan.

33 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 117 34 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115

18

Sebaliknya bagi anak yang perkembangannya lambat, pelajaran tersebut

terasa amat berat, menakutkan, dan membosankan. Dengan demikian

guru harus bisa ngemong kemampuan anak.

b). Minat bergantung kepada kesiapan belajar35

Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap

secara fisik dan mental. Contoh: anak kelas satu tidak akan minat

terhadap pelajaran perkalian, karena mental mereka belum siap untuk

berfikir yang sulit-sulit. Pada usia tersebut anak baru siap pada pelajaran

yang bersifat hafalan baik dengan mengulang-ulang maupun dengan

nyanyian. Oleh karena itu guru harus memilih metode yang relevan agar

bisa diterima oleh anak.

c). Minat bergantung pada kesempatan belajar36

Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat,

baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan

anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah,

minat mereka tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkungan

sosial anak, mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang

mulai mereka kenal. Contoh: seorang siswa yang tinggal di desa terpencil

yang hanya bersekolah di desanya saja yang jauh dari pemukiman padat

penduduk hanya akan mengenal lingkungan kampungnya saja. Dengan

demikian anak tidak tahu bahwa diluar sana ada sekolah yang sederajat

yang lebih maju. Karena ketidaktahuan itu guru sangat perlu mengajak

anak-anak untuk keluar menunjukkan lingkungan baru yang lebih luas

dengan cara rekreasi, studi banding, pertandingan dan lain-lain, agar

minat anak semakin bertambah.

d). Perkembangan minat anak mungkin terbatas37

Perkembangan minat dibatasi oleh kemampuan fisik, mental, dan

sosial. Contoh: anak yang cacat fisik, tidak akan mempunyai minat yang

35 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115 36 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115 37 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115

19

sama dengan anak yang normal. Minat anak terhadap sepak bola akan

hilang karena keterbatasan kaki yang lumpuh, minat anak terhadap

sekolah favorit akan sirna ketika ia tidak lulus seleksi. Impian anak untuk

menjadi sarjana akan hancur oleh keadaan orang tua yang tidak mampu.

e). Minat dipangaruhi oleh budaya38

Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang

dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budaya

mereka dianggap minat yang sesuai dan mereka tidak diberi kesempatan

untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi mereka oleh

kelompok budaya mereka.

f). Minat berbobot emosional

Bobot emosional – aspek afektif – dari minat menentukan

kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan

minat, dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya.

g). Minat itu egosentris

Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya, minat

anak laki-laki pada matematik, sering berlandaskan keyakinan bahwa

kepandaian dibidang matematika di sekolah akan merupakan langkah

penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan bergengsi di dunia

usaha.

6). Aspek-aspek minat39

Minat mempunyai dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif.

Berdasarkan aspek kognitif siswa akan memilih sekolah yang dianggap

sebagai tempat yang bisa merubah kemampuan anak menjadi pintar. Anak

memilih sekolah bukan atas dasar tekanan atau asal-asalan tetapi karena

kebutuhan. Anak akan semakin yakin dan berminat terhadap sekolah tersebut

bila dari sekolah tersebut bisa mendapatkan keuntungan dan kepuasan.

Aspek afaktif berkembang dari pengalaman pribadi, orang tua, dan

teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut.

38 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115 39 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 116

20

Contoh: anak yang mempunyai hubungan yang menyenangkan terhadap guru,

biasanya mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, Karena pengalaman

sekolah yang menyenangkan, maka minat mereka pada sekolah diperkuat.

7). Cara membangkitkan minat40

Sebagaimana uraian di atas bahwa timbul tenggelamnya minat

dipengaruhi oleh banyak hal. Oleh karena itu guru harus bisa membangkitkan

minat anak dengan cara:

a). Membangkitkan kebutuhan anak

Dalam hal ini guru harus bisa mengarahkan agar anak merasa butuh

terhadap sesuatu, kalau anak sudah merasa butuh maka akan timbul minat

untuk mendapatkan kebutuhan tersebut. Contoh: guru menawarkan

kepada anak” Siapa yang mau nilai sepuluh?” kalau mau nilai sepuluh

hafalkan surat Al-Lahab ayat satu sampai lima dengan fasih dan benar,

setiap melafalkan satu ayat dengan fasih dan benar nilainya dua. Jadi

kalau kalian hafal lima ayat kalian mendapat nilai sepuluh,” dengan cara

demikian anak akan berlomba menghafal tanpa paksaan karena merasa

membutuhkan.

b). Hubungan dengan pengalaman lampau

Guru bisa menceritakan salah satu mantan siswa sekolah tersebut

yang sudah berhasil, dengan demikian anak ingin meniru. Atau guru

menunjukkan bahwa memang tidak semua anak yang sekolah itu menjadi

pegawai atau pejabat, tetapi tidak ada seorang pegawai atau pejabatpun

yang tidak sekolah.

c). Memberi kesempatan pada anak untuk mendapatkan hasil yang baik

Dengan cara menyajikan pelajaran sesuai dengan kesanggupan

anak. Contoh: meskipun idealnya membaca Al-Qur’an itu harus lancar

dan dengan tajwid yang benar, tetapi dalam memberi kriteria penilaian

jangan disamakan antara kelas tinggi dan kelas rendah. Misalnya untuk

kelas tinggi nilai A untuk yang bisa membaca lancar, benar makhrojnya

40 Nasution, Dedaktik Asas-asas Mengajar, hlm. 82

21

dan benar panjang pendeknya. Nilai B untuk yang bisa membaca lancar,

benar makhrojnya, tetapi belum benar panjang pendeknya. Nilai C untuk

yang bisa membaca lancar tetapi makhroj dan panjang pendeknya belum

benar. Untuk kelas rendah, nilai A untuk yang bisa membaca lancar

meskipun belum benar panjang pendeknya, nilai B untuk yang membaca

kurang lancar, dan nilai C untuk yang belum bisa membaca. Dengan

demikian anak akan merasa dihargai kemampuannya.

d). Gunakan berbagai bentuk kegiatan yang menarik agar anak tidak bosan,

bisa dilakukan dengan cara diskusi, kerja kelompok, menyanyi, dan lain-

lain.

5. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Dalam arti sempit hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa

setelah mereka belajar. Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.41

Dengan demikian, kemampuan itu muncul setelah siswa mengalami proses

pembelajaran.

Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak

semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas

belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan hasil belajar juga

dapat ditandai dengan perubahan kemampuan berpikir.42 Kemampuan dan

perubahan tingkah laku tersebut tentunya yang diharapkan adalah perubahan

tingkah laku yang bersifat positif.

Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria

dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa

sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih

baik lagi.

41 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 22

42 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 37-38

22

Nana Sudjana mengklasifikasikan hasil belajar siswa dari Benyamin Bloom

yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah (domain)43, yaitu: (1)

Ranah kognitif (pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi), (2) Ranah afektif (sikap dan nilai yang mencakup

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi atau

dengan kata lain kecerdasan emosional), dan (3) Ranah psikomotor (keterampilan

atau yang mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial, dan

kecerdasan musikal).

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Sejak awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia,

banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar yang efektif. Para

pakar dibidang pendidikan dan psikologi mencoba mengidentifikasikan faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap hasil belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan

belajar dapat memberi intervensi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang

akan diperoleh.

Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil balajar anak, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal.44

1). Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu

sendiri. Faktor internal meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis dan aspek

psikologis. Aspek fisiologis yaitu kondisi jasmani atau yang bersifat

jasmaniyah. Aspek fisiologis sangat menunjang atau melatarbelakangi

aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya

dibanding jasmani yang keadaannnya kurang sehat. Untuk menjaga agar

keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus cukup. Karena apabila kekurangan

kadar makanan, maka akan mengakibatkan keadaan jasmani lemah yang

mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah.

43 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 22 44 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 180-202

23

Aspek psikologis, atau yang bersifat rohaniyah. Aspek psikologis yang

dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil belajar siswa adalah sebagai

berikut: 1) minat; 2) kecerdasan; 3) bakat; 4) motivasi; 5) kemampuan

kognitif.

2). Faktor Eksternal

Hasil belajar siswa di samping ditentukan oleh faktor-faktor internal

juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Faktor eksternal adalah segala

faktor yang ada di luar siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas

dan hasil belajar yang dicapai siswa. Faktor-faktor eksternal yang

mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:

a). Kurikulum

b). Program

c). Sarana dan Fasilitas

d). Guru.

6. Al-Qur’an Hadits

Mata pelajaran al-Qur’an Hadits adalah dari mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam pada Madrasah Ibtidaiyah untuk memberikan motivasi, membimbing,

mengarahkan pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan penghayatan isi

yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadits yang diharapkan dapat diwujudkan

dalam perilaku yang memancarkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. Sesuai

dengan ketentuan al-Qur’an dan Hadits.45

Adapun materi dalam pelajaran al-Qur’an Hadits kelas IV terdiri dari Surat al-

‘Adiyat dan surat al-Insyiraah, Surat an-Nashr dan surat al-Kautsar, Bacaan idhar

dan ikhfa’, Surat al-Lahab, Hadis tentang niat dan silaturahmi, Bacaan idgham

bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab.

7. Kajian Penelitian yang Relevan

Pada hakikatnya urgensi penelitian adalah sebagai bahan atau kritik terhadap

penelitian yang ada, mengenai kelebihan atau kekurangan, dan sekaligus sebagai

45 Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum dan Hasil Belajar (Jakarta: Depag RI, 2003), hlm. 1

24

bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu dan untuk menghindari

pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang sama atau hampir

sama dengan penelitian seseoarang, baik dalam bentuk skripsi, buku, dan dalam

bentuk tulisan lainnya, maka peneliti akan memaparkan bentuk tulisan penelitian

yang akan peneliti paparkan.

Dalam hal ini peneliti sebagai pengembang model pembelajaran Numbered

Head Together (NHT). Peneliti berpendapat bahwa bentuk tulisan yang peneliti

temukan masing-masing menujukkan perbedaan dari segi pembahasannya dengan

penelitian yang akan peneliti susun.

Skripsi yang sudah teruji kesahihannya diantaranya meliputi:

Skripsi Siti Murni NIM : 063511037 dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang tahun 2010. Dalam penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan

Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Semester I Kelas VII A MTs Uswatun

Hasanah Mangkang Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 Pada Materi Pokok

Persamaan Linear Satu Variabel Melalui PembelajaranNumbered Head Together

(NHT)”.

Dalam skripsi ini diperoleh hasil bahwa model pembelajaran Numbered Head

Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik

semester gasal kelas VII A MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang Tahun

Pelajaran 2009/2010 Pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu Variabel yang pada

siklus I setelah dilaksanakan tindakan rata-rata keaktifan peserta didik sebesar

64,35% dan nilai rata-rata peserta didik 71,35 dengan ketuntasan belajar klasikal

74,07%. Kemudian pada siklus II setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan

rata-rata keaktifan peserta didik sebesar 76,34%, nilai rata-rata hasil belajar peserta

didik mengalami peningkatan yaitu mencapai 79,11 dengan ketuntasan klasikal

85,71%. Dari 2 tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan keaktifan dan hasil

belajar setelah diterapkan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).46

Dalam skripsi Siti Murni manfaat model pembelajaran NHT adalah.

46 Sri Murni, Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Semester I

Kelas VII A MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 Pada Materi

Pokok Persamaan Linear Satu Variabel Melalui PembelajaranNumbered Head Together (NHT),

skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.

25

1). Setiap siswa menjadi siap semua.

2). Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

3). Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

4). Tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok.

Skripsi Musfirotun NIM : 1402908206 dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang tahun 2010. Dalam penelitian yang berjudul

”Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan

Cooperative Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2

Buwaran Mayong Jepara. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan

siswa dalam pembelajaran IPA. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pada aktifitas siswa mengalami peningkatan dapat dilihat pada saat pembelajaran dan

diskusi. Siswa terlihat antusias dalam menjalankan diskusi. Siswa tidak canggung

dan terbiasa dalam menjalankan diskusi. Sebagian besar siswa sudah dapat

berinteraksi dengan anggota kelompoknya dengan baik. Adapun nilai rata-rata hasil

aktivitas siswa selalu mengalami peningkatan dari siklus I-III, yaitu pada siklus I

rerata hasil aktivitas siswa sebesar 59%, siklua II sebesar 79%, dan siklus III 90%.

Selain itu penelitian ini juga menunjukkan peningkatan perolehan hasil belajar. Pada

siklus I rerata perolehan hasil belajar IPA sebasar 71 dan persentase ketuntasan

klasikal 60%, pada siklus II rerata perolehan hasil belajar IPA sebesar 74 dan

persentase ketuntasan klasikal 75%, dan pada siklus III perolehan hasil belajar IPA

sebesar 84 dan persentase ketuntasan klasikal 95%47.

Dalam skripsi Musfirotun disebutkan kelebihan dan kelemahan model

pembelajaran NHT. Kelebihannya antara lain:

1). Melatih peserta didik belajar menumbuhkan kemampuan berpikir kritis.

2). Melatih peserta didik agar memiliki kemampuan menjelaskan materi yang

dipelajari kepada pihak lain.

3). Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.

4). Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

47 Musfirotun, Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan

Cooperative Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Buwaran

Mayong Jepara, skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.

26

5). Tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok

Adapun kelemahan model pembelajaran NHT adalah dari segi persiapan

pembelajaran peserta didik belum optimal karena belum ada bimbingan dari guru

untuk mempelajari materi yang akan dibelajarkan.

Skripsi Siti Nur Hidayah NIM: 2101405531 dari Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Semarang Tahun 2010. Dalam penelitian yang berjudul

Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Dengan Model Pembelajaran Numbered

Heads Together (NHT) Dan Teknik Pancingan Kata Kunci Pada Siswa Kelas VII A

SMP PGRI 3 Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010. Penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia dengan teknik Pancingan Kata Kunci Pada Siswa Kelas VII A

SMP PGRI 3 Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010. Adapun hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah dapat memanfaatkan

kata kunci yang disediakan guru, sehingga tugas yang diberikan guru sangat mudah

untuk dikerjakan.

Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan. Pada kegiatan observasi,

guru menggunakan cara pembelajaran yang masih konvensional sehingga hasil yang

dicapai siswa dalam tahap ini masih dalam kategori kurang yaitu dengan skor rata-

rata 61,43. Kemudian dilaksanakan siklus I dengan model pembelajaran NHT dan

teknik pemancingan kata kunci hasilnya adalah 71,63 atau dalam kategori cukup.

akan tetapi dalam siklus I masih terdapat beberapa siswa yang belum sepenuhnya

mengikuti pembelajaran dengan baik, masih ada anak yang belum melaksanakan

instruksi dari guru, masih ada anak yang belum bisa memanfaatkan kata kunci yang

disediakan dari kelompok yang ada. Dari kesulitan yang dihadapi, guru mencoba

memberian solusi kepada siswa, supaya pembelajaran selanjutnya disiklus II dapat

diperbaiki. Guru bersikap lebih tegas pada pembelajaran selanjutnya, menjelaskan

kembali cara menggunakan kata kunci dan siswa dapat mengoptimalkan kelompok.

Pada siklus II hasil tes siswa meningkat menjadi 79,40. Sementara untuk perubahan

tingkah laku siswa dapat dilihat berdasarkan data nontes siklus I masih nampak

27

perilaku negatif siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus II perilaku negatif

siswa semakin berkurang dan perilaku positif semakin bertambah.48

Kelebihan dari pembelajara model NHT menurut Siti Nur Hidayah antara lain:

1). Adanya ketergantungan positif, saling membantu dan saling memberikan

motivasi sehingga ada interaksi antar peserta didik.

2). Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap

anggota kelompok.

3). Kelompok belajar heterogen sehingga peserta didik termotivasi untuk

berkembang atas bimbingan setiap kelompok.

4). Saat belajar sedang berlangsung guru terus melakukan pemantauan melalui

observasi.

5). Guru memperhatikan secara proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-

kelompok belajar.

Adapun kelemahan dari pembelajara model NHT menurut Siti Nur Hidayah

adalah: adanya pengendara bebas di mana sebagian anggota kelompok mengerjakan

tugas sementara yang lainnya tinggal menerima hasilnya.

B. Kerangka Berfikir

Rendahnya minat dan hasil belajar al-Qur’an Hadits di MI Sabilul’Ulum

Mayong harus segera ditanggulangi, dan guru perlu melakukan refleksi atas

kinerjanya. Perolehan hasil belajar al-Qur’an Hadits dapat ditingkatkan bila minat

siswa juga tinggi.

Banyak dijumpai pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan model

pembelajaran yang bervaritif sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model

konvesional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. Pembelajaran yang ada

lebih terpusat pada guru, bukan kepada siswa.

48 Siti Nur Hidayah, Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Dengan Model Pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT) Dan Teknik Pancingan Kata Kunci Pada Siswa Kelas VII A SMP

PGRI 3 Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010, skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.

28

Model ceramah atau yang lebih dikenal dengan verbalism perlu di variasi

dalam proses belajar mengajar.

Dalam setiap proses belajar mengajar salah satu hal yang harus diperhatikan

oleh guru adalah pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

diajarkan dan juga kondisi siswa, karena siswa mempunyai karakteristik yang

berbeda antara yang satu dengan yang lainnya dalam menerima pelajaran yang

disampaikan guru di kelas. Ada yang mempunyai minat yang tinggi, sedang, dan

kurang. Ada yang memiliki daya serap yang cepat, sedang, dan ada yang lambat.

Untuk menyikapi kenyataan ini peneliti menilai perlu digunakan model

pembelajaran yang baru yaitu Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head

Together (NHT) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar al-Qur’an Hadits

Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara Tahun Pelajaran

2010/2011.

Indikator dalam penelitian ini adalah meningkatnya minat dan hasil belajar

siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor yang ditandai dengan:

1. Minat siswa mencapai 70 %.

2. Ketuntasan klasikal 75 %.

C. Hipotesis Tindakan

1. Pembelajaran al-Quran Hadits dengan Metode Kooperatif Numbered

HeadTogether dapat meningkatkan minat siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum

Mayonglor .

2. Penggunaan Metode Kooperatif Numbered Head Together dapat Meningkatkan

hasil belajar siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor.

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian atau Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara

B. Subyek Penelitian

Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A MI Sabilul

‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitiannya di Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Kecamatan

Mayong Kabupaten Jepara. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari

sampai dengan bulan Pebruari 2011. Yang melaksanakan penelitian adalah

Mufarrihah, sedangkan sebagai kolaborator adalah Bapak Fatah Yasin, S.Pd.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan

data antara lain:

1. Dokumenter

Metode dokumenter digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan nama

siswa kelas IV A MI Sabilul’Ulum Mayong.

2. Observasi

Metode observasi digunakan untuk mengambil data kualitatif yang berkaitan

dengan proses pembelajaran siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung. Data yang diambil dari observasi ini antara lain: minat siswa terhadap

pembelajaran kooperatif NHT, perhatian/aktivitas siswa dalam memperhatikan

penjelasan guru dalam proses pembelajaran dengan pendekatan kooperatif NHT,

partisipasi siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok.

30

3. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi tentang siswa yang

mengalami permasalahan di dalam proses pembelajaran.

4. Angket

Angket digunakan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang

minat siswa terhadap pembelajaran al-Qur’an Hadits sesudah menggunakan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT).

5. Tes

Tes digunakan untuk mendapatkan informasi hasil belajar siswa baik pada pra

siklus maupun setelah melakukan pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan Metode

Kooperatif Numbered Head Together, baik pada siklus 1, atau siklus 2.

Tes dalam penelitian ini berbentuk soal pilihan ganda dan isian singkat dan

dikerjakan oleh siswa pada akhir pelajaran. Langkah-langkah yang ditempuh dalam

melaksanakan teknik tes yaitu:

a. Menyiapkan bahan tes.

b. Melaksanakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa dalam menyelesaikan

soal-soal, sebelum dan sesudah menggunakan metode kooperatif NHT.

c. Memberi penilaian berdasarkan aspek yang telah ditentukan dan kriteria skor

yang telah ditetapkan.

E. Prosedur Penelitian Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk

meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran al-Qur’an

Hadits. Dalam penelitian ini, jumlah siklus yang direncanakan adalah dua siklus.

Pada setiap akhir siklus diadakan tes. Prosedur tindakan dimulai dari perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan

penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.

31

Model penelitian tindakan49

1. Pra

1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru secara kolaboratif mengadakan kegiatan

sebagai berikut:

a. Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran

al-Qur’an Hadits sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar

dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits.

b. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan

metode kooperatif Numbered Head Together.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah:

1). Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan berbagai pola

latihan dari jenjang yang paling mudah ke jenjang yang lebih kompleks.

2). Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar

mengajar di kelas ketika dalm proses pembelajaran atau metode tersebut

diaplikasikan.

49 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 16

Perencanaan

refleksi

Pelaksanaan Refleksi Siklus II

Perencanaan

Pengamatan

Siklus I pelaksanaan

Dst

Pengamatan

32

3). Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. Alat

evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes berupa

soal-soal tes.

2. Pelaksanan Tindakan

Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1). Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan materi surat

al-Lahab.

2). Membuat dan menyiapkan sumber belajar.

3). Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan kegiatan.

4). Menyusun alat evaluasi dan lembar kerja siswa.

b. Tahap Pelaksanaan

1). Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, dan setiap siswa

dalam kelompok mendapat nomor.

2). Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.

3). Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap

anggota kelompok mengerjakannya dan mengetahui jawabannya.

4). Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil

melaporkan hasil diskusi.

5). Bila ada tanggapan dari siswa lain, guru menunjuk nomor yang lain.

6). Kesimpulan.

7). Pemberian evaluasi dari guru.

8). Pembagian angket siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa

setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan metode NHT.

c. Tahap Pengamatan (observasi)

1). Mengamati keaktifan siswa

2). Memantau diskusi antar siswa.

3). Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran NHT.

d. Tahap Refleksi

Dalam pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran materi surat

al-Lahab, rencana pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran materi

33

surat al-Lahab yang menggunakan metode NHT. Kegiatan guru dalam pembelajaran

ini sudah baik, setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa pada saat proses

pembelajaran siklus I terjadi hambatan antara lain:

1). Ada beberapa siswa yang nilainya rendah, tertinggal dengan temannya,

disebabkan karena kurang memahami materi saat guru sedang memberikan

pelajaran di kelas. Hal tersebut dimungkinkan dengan belum dioptimalkan

media pembelajaran.

2). Perhatian dan minat siswa terhadap materi surst al-Lahab kurang, dengan

indikasi masih ada siswa yang bernyanyi saat proses pembelajaran.

3). Pada saat diskusi terlihat ada siswa yang pasif dan diam, ada siswa yang masih

merasa canggung, dan dalam kerja kelompok cenderung anak tertentu saja

yang bekerja.

3). Kemampuan guru mengelola waktu masih kurang, disebabkan karena metode

NHT ini baru pertama dilaksanakan.

Dengan munculnya hambatan pada saat penelitian, peneliti dan kolaborator

bersepakat untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya dan

guru dituntut untuk menciptakan suasan belajar yang lebih menyenangkan, serta

media pembelajaran dipersiapkan lebih baik lagi.

Siklus II

a. Perencanaan

1). Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan materi

kandungan pokok surat al-Lahab.

2). Membuat dan menyiapkan sumber belajar.

3). Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan.

4). Menyusun alat evaluasi dan lembar kerja siswa

b. Tahap Pelaksanaan

1). Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, dan setiap siswa

dalam kelompok mendapat nomor.

2). Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.

3). Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap

anggota kelompok mengerjakannya dan mengetahui jawabannya.

34

4). Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil

melaporkan hasil diskusi.

5). Bila ada tanggapan dari siswa lain, guru menunjuk nomor yang lain.

6). Kesimpulan.

7). Pemberian evaluasi dari guru.

8). Pembagian angket siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa

setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan metode NHT.

c. Pengamatan (observasi)

1). Mengamati keaktifan siswa

2). Memantau diskusi antar siswa.

3). Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran NHT.

d. Refleksi

Pembelajaran siklus II berpedoman pada rencana pembelajaran siklus II yang

telah di buat. Pada siklus II ini berdasarkan pengamatan kegiatan guru melakukan

pembelajaran dengan metode NHT dalam kategori aktif. Pengamatan terhadap minat

siswa juga mengalami peningkatan dari pada siklus I.

Hal ini ditunjukkan pada siswa lebih aktif dalam pembelajaran, semangat

pemahaman siwa terhadap pelajaran, mereka melakukan diskusi untuk menjawab

pertanyaan dengan baik, keberanian siswa mengemukakan pendapat, serta mampu

mengerjakan soal test dengan hasil yang meningkat. Kegiatan guru pada siklus II

juga menunjukkan bahwa guru lebih aktif, mampu memotivasi siswa dan mampu

menjelaskan materi dengan baik serta melakukan perannya yang utama yaitu sebagai

fasilitator dan pendamping siswa dalam melakukan diskusi untuk menjawab

pertanyaan. Berdasarkan hasil pada siklus II, maka tindakan dalam siklus II

dihentikan karena hasil yang diharapkan sudah maksimal dan sesuai dengan

indikator keberhasilan.

F. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran

perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

35

deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan kenyataan

atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh. Tujuan dari analisa data ini adalah

untuk mengetahui minat belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

Untuk mengetahui prosentase tingkat keberhasilan setelah proses pembelajaran

pada setiap akhir siklus, siswa diberikan evaluasi berupa tes tertulis. Tabel observasi

digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap model pembelajaran.

1. Untuk Minat Belajar Siswa

Untuk mengetahui minat belajar siswa dalam proses pembelajaran, peneliti

menggunakan angket. Angket diberikan kepada siswa setelah peneliti melaksanakan

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT. Adapun

kriteria angket yang peniliti pergunakan adalah sebagai berikut.

a. Angket berisi 10 butir pernyataan, yang terdiri dari 7 butir pernyataan dengan

kriteria positif dan 3 butir pernyataan dengan kriteria negatif.

b. Untuk pernyataan dengan kriteria positif: 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak

setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.

c. Untuk pernyataan dengan kriteria negatif: 1 = sangat setuju, 2 = setuju, 3 =

ragu-ragu, 4 = tidak setuju, dan 5 = sangat tidak setuju.

Adapun rumus yang dipergunakan untuk mengetahui minat belajar siswa adalah

sebagai berikut.

A Mean + 1,5 SD B Mean + 1,5 SD C Mean + 0,5 SD D Mean - 1,5 SD E

m f m x m

X =

m f m

36

m f m ( x m - x) ²

S ² =

n – 1

2. Untuk Ketuntasan Klasikal50

Suatu kelas dikatakan tuntas belajar apabila kelas tersebut terdapat ≥ 75 % dari

siswa yang telah mencapai daya serap ≥ 70 %. Adapun perhitungan yang

menyatakan bahwa suatu kelas dinyatakan tuntas belajar adalah sebagai berikut:

m siswa yang tuntas

Ketuntasan Klasikal = x 100%

m keseluruhan siswa

G. Indikator Pencapaian

Indikator dalam penelitian ini adalah meningkatnya minat dan hasil belajar

siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor yang ditandai dengan

1. Minat belajar siswa minimal pada tingkatan tinggi.

2. Ketuntasan klasikal minimal mencapai 75 %.

a. Minat siswa terhadap pelajaran

Angket yang telah diperoleh kemudian dioalah sesuai dengan rumus

yang telah ditetapkan. Adapun kategori minat belajar siswa adalah sebagai

berikut.

A = Sangat Tinggi

B = Tinggi

C = Sedang/Cukup

D = Kurang

E =Sangat Kurang

b. Ketuntasan Klasikal

Dalam suatu kelas dinyatakan telah mencapai ketuntasan klasikal apabila

siswa yang mampu memperoleh nilai > 70 mencapai 75%.

50 Kesepakatan guru mata pelajaran al-Qur’an Hadits MI Sabilul ’Ulum Mayong, 7 Juli 2010.

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Untuk mempermudah analisis data, peneliti menggunakan tabulasi. Selanjutnya

data yang terkumpul diuraikan melalui analisis deskriptif, yaitu analisis yang secara

sederhana membandingkan hasil dalam bentuk rata-rata atau prosentase.

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Kesepakatan guru mata pelajaran al-Qur’an Hadits di MI Sabilul ‘Ulum

Mayong, bahwa Batas Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran al-Qur’an Hadits

tahun pelajaran 2010/2011 ditetapkan dengan nilai 70.

Sebelum melakukan siklus peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar

nama siswa dan nilai awal siswa, nilai awal siswa diambil dari nilai pre-test berupa

soal yang peneliti lakukan pada tanggal 31 Januari 2011.

Dibawah ini dipaparkan hasil belajar pra siklus dengan metode ceramah

(sebelum menggunakan metode Cooperative Learning Tipe NHT) dari 28 siswa

masih ada 14 siswa yang nilainya dibawah 70 (dibawah KKM).

1. Data Pra Siklus

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan kegiatan observasi

kelas dengan mendapatkan data sebagai berikut.

Tabel 1

Data Skor Pra Siklus

Mata Pelajaran : al-Qur’an Hadits

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah

Kelas/Semester : IV/II

No Nama KKM Nilai Keterangan

T TT

1 Ahmad Ilyani 70 70 √

2 Ahmad Fatoni 70 70 √

38

3 Ahmad Khanafi 70 70 √

4 Ahmad Yus Yunus 70 70 √

5 Ani Khalimatus Sa’diyah 70 50 √

6 Ana Khalimatus Sa’diyah 70 50 √

7 Ayuk Azizatur Rosidah 70 50 √

8 Deni Suwandi 70 70 √

9 Faza Amelia Rizki 70 60 √

10 Farida Nor Wahidah 70 60 √

11 Gianti Susilowati 70 60 √

12 Khorirotun Nikmah 70 80 √

13 Khotimah 70 80 √

14 Lutfia Rikhatul Jannah 70 65 √

15 Lutfiatul Jannah 70 40 √

16 Muhammad Sahal Mahfud 70 75 √

17 Muhammad Takmil Falahi 70 70 √

18 Muhammad Ikmal Fikri 70 80 √

19 Muhammad Izul Haq 70 65 √

20 Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 70 65 √

21 Muhammad Iqyan Rosyadi 70 80 √

22 Nurul Inayah 70 65 √

23 Nor Khayati 70 65 √

24 Nor Shoimah 70 70 √

25 Refiana Aprilia 70 55 √

26 Saidatul Alma 70 40 √

27 Taufik Hidayat 70 75 √

28 Winda Annuria 70 70 √

Skor Tercapai 1820

Skor Maksimal Ideal 2800

Rata-rata Skor Tercapai 65

Jumlah Siswa yang Tuntas 14

39

Jumlah Siswa Belum Tuntas 14

Prosentase Ketuntasan Belajar 50

Keterangan = T = Tuntas

= TT = Tidak Tuntas

Dari tabel data skor pra siklus di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar

siswa di kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong masih tergolong ”kurang”, karena

siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar baru mencapai 50%. Hal ini

dikarenakan dalam proses pembelajaran al-Qur’an Hadits di kelas tersebut masih

banyak dijumpai hal-hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran kurang menarik.

2. Para siswa tidak berperan aktif di dalam pembelajaran.

3. Rasa ingin tahu siswa di dalam pembelajaran terhadap materi pelajaran sangat

rendah.

4. Ada siswa yang melamun di dalam kelas, ada yang berbicara dengan temannya,

dan ada juga yang bermain sendiri.51

Adapun pelaksanaan pembelajaran melalui metode kooperatif NHT yang

dilaksanakan di kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong dari siklus I – II pada tanggal

1 sampai 28 Pebruari 2011, jadwal penelitian pada lampiran 1 halaman 77, diperoleh

hasil sebagai berikut:

2. Data Siklus I

a. Perencanaan

1). Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan materi

kandungan pokok surat al-Lahab.

2). Membuat dan menyiapkan sumber belajar.

3). Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan.

4). Menyusun alat evaluasi dan lembar kerja siswa

51 Tanggal 31 Januari 2011

40

b. Pelaksanaan

1). Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, dan setiap siswa

dalam kelompok mendapat nomor.

2). Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.

3). Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap

anggota kelompok mengerjakannya dan mengetahui jawabannya.

4). Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil

melaporkan hasil diskusi.

5). Bila ada tanggapan dari siswa lain, guru menunjuk nomor yang lain.

6). Kesimpulan.

7). Pemberian evaluasi dari guru.

8). Pembagian angket siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa

setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan metode NHT.

Adapun data ketuntasan belajar hasil tes pada siklus I dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut.

Tabel 2

Data Skor Tes Siklus I

Mata Pelajaran : al-Qur’an Hadits

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah

Kelas/Semester : IV/II

No Nama KKM Nilai Keterangan

T TT

1 Ahmad Ilyani 70 80 √

2 Ahmad Fatoni 70 75 √

3 Ahmad Khanafi 70 70 √

4 Ahmad Yus Yunus 70 75 √

5 Ani Khalimatus Sa’diyah 70 60 √

6 Ana Khalimatus Sa’diyah 70 65 √

7 Ayuk Azizatur Rosidah 70 55 √

8 Deni Suwandi 70 80 √

41

9 Faza Amelia Rizki 70 75 √

10 Farida Nor Wahidah 70 70 √

11 Gianti Susilowati 70 55 √

12 Khorirotun Nikmah 70 90 √

13 Khotimah 70 85 √

14 Lutfia Rikhatul Jannah 70 60 √

15 Lutfiatul Jannah 70 40 √

16 Muhammad Sahal Mahfud 70 85 √

17 Muhammad Takmil Falahi 70 70 √

18 Muhammad Ikmal Fikri 70 90 √

19 Muhammad Izul Haq 70 85 √

20 Muhammad Imam Syafi’i Ma’arif 70 75 √

21 Muhammad Iqyan Rosyadi 70 85 √

22 Nurul Inayah 70 70 √

23 Nor Khayati 70 65 √

24 Nor Shoimah 70 80 √

25 Refiana Aprilia 70 60 √

26 Saidatul Alma 70 55 √

27 Taufik Hidayat 70 75 √

28 Winda Annuria 70 80 √

Skor Tercapai 2010

Skor Maksimal Ideal 2800

Rata-rata Skor Tercapai 71,79

Jumlah Siswa yang Tuntas 19

Jumlah Siswa Belum Tuntas 9

Prosentase Ketuntasan Belajar 67,86

Keterangan = T = Tuntas

= TT = Tidak Tuntas

42

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran melalui metode

kooperatif NHT diperoleh prosentase ketuntasan belajar siswa mencapai

67,86% (sedang) atau ada 19 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hal

tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum tuntas

belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥70 hanya sebesar 67,86% lebih

kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Hal ini

disebabkan karena siswa masih merasa baru dengan model pembelajaran

kooperatif NHT dan belum mengerti apa yang dimaksudkan guru dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif NHT.

c. Pengamatan

1). Mengamati keaktifan siswa

2). Memantau diskusi antar siswa.

3). Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran NHT.

Setelah siswa mengerjakan tes formatif I, maka untuk mengetahui minat

belajar, siswa diberi angket. Adapun hasil angket siklus I adalah sebagai

berikut.

Tabel 3

Data Minat Belajar Siklus I

No. Skor Jumlah Siswa Kategori Minat Prosentase

(%)

1. 43 ke atas 10 A 35,71

2. 38 - 42 6 B 21.43

3. 33 - 37 3 C 10.72

4. 28 - 32 - D -

5. 27 ke bawah 9 E 32.14

Total 28 100

Data selengkapnya pada tabel 3 halaman 74

Berdasarkan data di atas minat siswa yang berada pada kategori sangat tinggi

ada 10 siswa atau 35,71%, kategori tinggi 6 siswa atau 21,43%, kategori sedang 3

siswa atau 10,72%, dan kategori sangat kurang 9 siswa atau 32,14%. Secara klasikal

43

diperoleh data bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits pada

siklus I baru mencapai 57,14% (artinya mempunyai minat sedang).

Adapun aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus I diperolah

data sebagai berikut.

Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Mata Pelajaran : al-Qur’an Hadits

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah

Kelas/Semester : IV/II

No Indikator pengamatan Skor

Penilaian

1 Pra Kegiatan Pembelajaran

a. Menyiapkan media, alat, dan sumber belajar

b. Mengkondisikan kelas, salam, berdoa, dan presensi

3

4

2 Kegiatan awal

a. Mengkonfirmasikan tujuan pembelajaran

b. Melakukan apersepsi

4

3

3 Kegiatan inti

a. Menyampaikan materi pada siswa

b. Membagi siswa dalam kelompok

c. Memberi nomor pada tiap kelompok

d. Mengajukan pertanyan berupa LKS

e. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok

4

4

4

3

3

4 Kegiatan akhir

Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi,

memberi umpan balik, memberi evaluasi, dan tindak

lanjut

3

Jumlah 35

Rata-rata 3,5

44

Persentase 70%

Kategori Cukup Aktif

Data Observasi Aktivitas Guru pada lampiran 15 halaman 93

Keterangan

1 = Sangat kurang Aktif

2 = Kurang Aktif

3 = Cukup Aktif

4 = Aktif

5 = Sangat aktif

Pada tabel tersebut di atas dari hasil observasi keterampilan guru dalam

mengelola pembelajaran materi al-Qur’an Hadits dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together dapat diketehui bahwa

pada proses pembelajaran yaitu menyiapkan media, alat dan sumber belajar

guru mendapat skor 3, ini berarti guru telah menyiapkan tempat untuk kegiatan

pembelajaran terlebih dulu. Selain itu guru juga menyiapkan alat dan sumber

belajar dan juga media. Namun yang belum dilaksanakan guru dengan baik

adalah guru kurang menarik perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Akibatnya, kelas menjadi gaduh dan ramai.

Pada komponen pra pembelajaran yaitu mengkondisikan kelas, salam,

berdoa dan persensi guru mendapat skor 3. Ini berarti guru telah

mengkondisikan kelas tetapi siswa masih ada yang ramai sendiri, saat guru

mengucapkan salam tidak semua siswa terdengar menjawab salam, saat guru

meminta siswa untuk berdoa siswa masih ada yang sibuk sendiri menyiapkan

alat tulis dan ada juga yang bicara sendiri, guru juga melakukan persensi tetapi

pada saat guru memanggil nama siswa, siswa yang dipanggil ada yang tidak

mendengarkan.

Untuk kegiatan awal pembelajaran yaitu menginformasikan

pembelajaran guru mendapat skor 3, ini terlihat bahwa guru belum bisa

menarik semua perhatian siswa karena masih ada beberapa siswa yang gaduh,

45

selanjutnya pada kegiatan apersepsi guru mendapat skor 3, ini terlihat bahwa

guru sudah bisa menarik perhatian siswa tetapi kurang paham dengan maksud

apersepsi yang disampaikan oleh guru.

Kegiatan inti yaitu menyampaikan materi pada siswa guru mendapat

skor 3 ini terlihat bahwa guru pada saat menyampaikan materi dengan jelas

dan menarik perhatian siswa tetapi siswa masih terlihat kurang paham karena

masih ada siswa yang bertanya pada guru pada materi yang belum

dipahaminya.

Dalam membagi siswa dalam kelompok guru mendapat skor 3, karena

pada saat guru membagi kelompok guru dapat membagi kelompok dengan

mengatur jumlah anggota kelompok dengan baik, mengatur tempat duduk

tetapi guru belum menentukan perangkingan siswa, sehingga antara siswa yang

pandai dengan yang kurang pandai tidak bisa terbagi dengan rata, daftar

kelompok siswa kelas IV A siklus I pada lampiran 6 halaman 82.

Pada saat memberikan nomor pada setiap anggota kelompok guru

mendapat skor 4 karena disini guru sudah dapat membagi nomor pada semua

anggota kelompok tidak ada siswa yang tertinggal diberi nomor.

Untuk kegiatan mengajukan pertanyaan berupa LKS guru mendapat skor

3, ini terlihat lembar kerja yang diberikan oleh guru sudah sesuai dengan materi

namun soal masih belum dapat dipahami siswa.

Dalam membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok guru mendapat

skor 3, ini terlihat guru sudah membimbing diskusi namun kurang terlihat

merata sehingga masih ada kelompok yang meminta guru untuk selalu

dibimbing.

Kegiatan terakhir yaitu membimbing, menyimpulkan materi, memberi

umpan balik, memberi evaluasi dan memberi tindak lanjut guru mendapat skor

3 ini terlihat guru sudah dapat melaksanakan kegiatan dengan baik namun guru

lupa memberi tindak lanjut dengan memberi PR pada akhir pembelajaran52.

c. Refleksi

Dalam pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran materi surat

52 Tanggal 7 Pebruari 2011, Fatah Yasin Kolaborator.

46

al-Lahab, rencana pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran materi

surat al-Lahab yang menggunakan metode NHT. Kegiatan guru dalam pembelajaran

ini sudah baik, setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa pada saat proses

pembelajaran siklus I terjadi hambatan antara lain:

1). Ada beberapa siswa yang nilainya rendah, tertinggal dengan temannya,

disebabkan karena kurang memahami materi saat guru sedang memberikan

pelajaran di kelas. Hal tersebut dimungkinkan dengan belum dioptimalkan

media pembelajaran

2). Pada saat diskusi terlihat ada siswa yang pasif dan diam, ada siswa yang masih

merasa canggung, dan dalam kerja kelompok cenderung anak tertentu saja

yang bekerja.

3). Kemampuan guru mengelola waktu masih kurang, disebabkan karena metode

NHT ini baru pertama dilaksanakan.

Dengan munculnya hambatan pada saat penelitian, peneliti dan kolaborator

bersepakat untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya dan

guru dituntut untuk menciptakan suasan belajar yang lebih menyenangkan, serta

media pembelajaran dipersiapkan lebih baik lagi.

3. Data Siklus II

a. Perencanaan

1). Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan materi

kandungan pokok surat al-Lahab.

2). Membuat dan menyiapkan sumber belajar.

3). Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan.

4). Menyusun alat evaluasi dan lembar kerja siswa

b. Pelaksanaan

1). Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, dan setiap siswa

dalam kelompok mendapat nomor.

2). Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.

3). Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap

anggota kelompok mengerjakannya dan mengetahui jawabannya.

47

4). Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil

melaporkan hasil diskusi.

5). Bila ada tanggapan dari siswa lain, guru menunjuk nomor yang lain.

6). Kesimpulan.

7). Pemberian evaluasi dari guru.

8). Pembagian angket siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa

setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan metode NHT.

Adapun data ketuntasan belajar hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4

Data Skor Tes Siklus II

Mata Pelajaran : al-Qur’an Hadits

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah

Kelas/Semester : IV/II

No Nama KKM Nilai Keterangan

T TT

1 Ahmad Ilyani 70 95 √

2 Ahmad Fatoni 70 90 √

3 Ahmad Khanafi 70 85 √

4 Ahmad Yus Yunus 70 95 √

5 Ani Khalimatus Sa’diyah 70 60 √

6 Ana Khalimatus Sa’diyah 70 70 √

7 Ayuk Azizatur Rosidah 70 60 √

8 Deni Suwandi 70 100 √

9 Faza Amelia Rizki 70 75 √

10 Farida Nor Wahidah 70 70 √

11 Gianti Susilowati 70 65 √

12 Khorirotun Nikmah 70 100 √

13 Khotimah 70 100 √

48

14 Lutfia Rikhatul Jannah 70 75 √

15 Lutfiatul Jannah 70 55 √

16 Muhammad Sahal Mahfud 70 100 √

17 Muhammad Takmil Falahi 70 80 √

18 Muhammad Ikmal Fikri 70 100 √

19 Muhammad Izul Haq 70 90 √

20 Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 70 90 √

21 Muhammad Iqyan Rosyadi 70 100 √

22 Nurul Inayah 70 85 √

23 Nor Khayati 70 70 √

24 Nor Shoimah 70 100 √

25 Refiana Aprilia 70 65 √

26 Saidatul Alma 70 60 √

27 Taufik Hidayat 70 85 √

28 Winda Annuria 70 95 √

Skor Tercapai 2315

Skor Maksimal Ideal 2800

Rata-rata Skor Tercapai 82,68

Jumlah Siswa yang Tuntas 22

Jumlah Siswa Belum Tuntas 6

Prosentase Ketuntasan Belajar 78,57

Keterangan = T = Tuntas

= TT = Tidak Tuntas

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran melalui metode

kooperatif NHT diperoleh prosentase ketuntasan belajar siswa mencapai

78,57% (baik) atau ada 22 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hal

tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebesar 10,71% pada siklus II.

Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya

49

kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif NHT dan

keterlibatan siswa secara aktif dalam pelaksanaan metode ini.

c. Pengamatan (observasi)

1). Mengamati keaktifan siswa

2). Memantau diskusi antar siswa.

3). Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran NHT.

Dari hasil angket terhadap minat siswa di dalam proses pembelajaran

melalui metode kooperatif NHT diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 5

Data Minat Belajar Siklus II

No. Skor Jumlah Siswa Kategori Minat Prosentase

(%)

1. 43 ke atas 18 A 64,29

2. 38 - 42 3 B 10,71

3. 33 - 37 17 C 17,86

4. 28 - 32 - D -

5. 27ke bawah 2 E 7,14

Total 28 100

Data selengkapnya pada tabel 4 halaman 76.

Berdasarkan data di atas minat siswa yang berada pada kategori sangat tinggi

ada 18 siswa atau 64,29%, kategori tinggi 3 siswa atau 10,71%, kategori sedang 5

siswa atau 17,86%, dan kategori sangat kurang 2 siswa atau 7,14%. Secara klasikal

diperoleh data bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits pada

siklus II sudah mencapai 75% (artinya mempunyai minat tinggi).

Adapun aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus II diperoleh data

sebagai berikut.

Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Mata pelajaran : al-Qur’an Hadits

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah

Kelas/Semester : IV/II

50

No Indikator pengamatan Skor

Penilaian

1 Pra Kegiatan Pembelajaran

a. Menyiapkan media, alat, dan sumber belajar

b. Mengkondisikan kelas, salam, berdoa, dan presensi

4

5

2 Kegiatan awal

a. Mengkonfirmasikan tujuan pembelajaran

b. Melakukan apersepsi

4

4

3 Kegiatan inti

a. Menyampaikan materi pada siswa

b. Membagi siswa dalam kelompok

c. Memberi nomor pada tiap kelompok

d. Mengajukan pertanyan berupa LKS

e. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok

5

4

5

4

4

4 Kegiatan akhir

Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi,

memberi umpan balik, memberi evaluasi, dan tindak

lanjut

5

Jumlah 44

Rata-rata 4,4

Persentase 88%

Kategori Aktif

Data Observasi Aktivitas Guru pada lampiran 16 halaman 95

Keterangan

1 = Sangat kurang Aktif

2 = Kurang Aktif

3 = Cukup Aktif

4 = Aktif

5 = Sangat Aktif

Pada tabel tersebut di atas dari hasil observasi keterampilan guru dalam

mengelola pembelajaran materi al-Qur’an Hadits dengan menggunakan model

51

pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together dapat diketahui bahwa

pada proses pembelajaran yaitu menyiapkan media, alat dan sumber belajar

guru mendapat skor 4, ini berarti guru telah menyiapkan tempat untuk kegiatan

alat dan sumber belajar dan media pembelajaran dengan baik. Guru dapat

menarik perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pada komponen pra pembelajaran yaitu mengkondisikan kelas, salam,

berdoa dan persensi guru mendapat skor 5. Ini berarti guru telah

mengkondisikan kelas dengan baik, saat guru mengucapkan salam semua siswa

terdengar menjawab salam, saat guru meminta siswa untuk berdoa, semua

siswa secara serempak berdo’a bersama, pada saat guru melakukan persensi

nama siswa yang di panggil mengucapkan hadir atau hadirah.

Untuk kegiatan awal pembelajaran yaitu menginformasikan

pembelajaran guru mendapat skor 4, ini terlihat bahwa guru sudah dapat

menarik perhatian siswa karena kelas dapat dikondisikan dengan baik,

selanjutnya pada kegiatan apersepsi guru mendapat skor 4, ini terlihat bahwa

guru sudah dapat menarik perhatian siswa dan apersepsi yang disampaikan

oleh guru dapat dipahami oleh siswa.

Kegiatan inti yaitu menyampaikan materi pada siswa guru mendapat

skor 5 ini terlihat bahwa guru pada saat menyampaikan materi dengan jelas dan

menarik perhatian siswa dan siswa paham dengan materi yang disampaikan

oleh guru.

Dalam membagi siswa dalam kelompok guru mendapat skor 4, karena

pada saat guru membagi kelompok guru dapat membagi kelompok dengan

mengatur jumlah anggota kelompok dengan baik, mengatur tempat duduk

dengan baik, dan menentukan perangkingan siswa, sehingga antara siswa yang

pandai dengan yang kurang pandai sudah bisa terbagi dengan rata. Daftar

kelompok siswa kelas IV A siklus II pada lampiran 7 halaman 83.

Pada saat memberikan nomor pada setiap anggota kelompok guru

mendapat skor 5 karena disini guru sudah dapat membagi nomor pada semua

anggota kelompok tidak ada siswa yang tertinggal diberi nomor.

52

Untuk kegiatan mengajukan pertanyaan berupa LKS guru mendapat skor

4, ini terlihat lembar kerja yang diberikan oleh guru sudah sesuai dengan materi

dan soal dapat dipahami siswa.

Dalam membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok guru mendapat

skor 4, ini terlihat guru sudah membimbing diskusi dengan merata.

Kegiatan terakhir yaitu membimbing, menyimpulkan materi, memberi

umpan balik, memberi evaluasi dan memberi tindak lanjut guru mendapat skor

5 ini terlihat guru sudah dapat melaksanakan kegiatan dengan baik dan guru

juga memberi tindak lanjut dengan memberi PR pada akhir pembelajaran.53

d. Refleksi

Pembelajaran siklus II berpedoman pada rencana pembelajaran siklus II yang

telah di buat. Pada siklus II ini berdasarkan pengamatan kegiatan guru melakukan

pembelajaran dengan metode NHT dalam kategori aktif. Pengamatan terhadap minat

siswa juga mengalami peningkatan dari pada siklus I.

Hal ini ditunjukkan pada siswa lebih aktif dalam pembelajaran, semangat

pemahaman siwa terhadap pelajaran, mereka melakukan diskusi untuk menjawab

pertanyaan dengan baik, keberanian siswa mengemukakan pendapat, serta mampu

mengerjakan soal test dengan hasil yang meningkat. Kegiatan guru pada siklus II

juga menunjukkan bahwa guru lebih aktif, mampu memotivasi siswa dan mampu

menjelaskan materi dengan baik serta melakukan perannya yang utama yaitu sebagai

fasilitator dan pendamping siswa dalam melakukan diskusi untuk menjawab

pertanyaan. Berdasarkan hasil pada siklus II, maka tindakan dalam siklus II

dihentikan karena hasil yang diharapkan sudah maksimal dan sesuai dengan

indikator keberhasilan.

B. Hasil Penelitian

1. Minat Belajar Siswa

Pada proses pembelajaran siklus I, minat belajar siswa mengalami peningkatan

yaitu dari pra siklus yang dalam kategori minat kurang meningkat menjadi minat

53 Tanggal 21 Pebruari 2011, Fatah Yasin Kolaborator.

53

dalam kategori sedang. Data tentang minat tersebut akan dibandingkan dengan data

melalui wawancara. Untuk memperoleh data tersebut maka dilakukan wawancara

kepada siswa yang mempunyai minat sangat tinggi/tinggi, minat sedang, dan minat

rendah. Dari kriteria tersebut maka diperoleh nama siswa: Khorirotun Nikmah, M.

Imam Syafii Maarif, dan Saidatul Alma. Kegiatan wawancara dilakukan setelah

kegiatan pembelajaran siklus I, dengan hasil sebagai berikut.

No Nama siswa Hasil Wawancara

1 Khorirotun Nikmah - Menyukai pembelajaran dengan model NHT

- Mempunyai tingkat perhatian dan partisipasi yang

tinggi (aktif)

- Mempunyai tanggung jawab yang tinggi

- Orang tua selalu memperhatikan kegiatan belajar di

rumah

- Pola belajar yang teratur, dibuktikan denga adanya

jadwal kegiatan pribadi

- Perolehan nilai ulangan mata pelajaran lain juga

bagus (wawancara dengan guru kelas)

2 M. Imam Syafii M - Tidak menyukai pembelajaran denag model NHT

- tingkat perhatian dan partisipasi yang cukup (tidak

terlalu aktif)

- Sikap tanggung jawab yang dimiliki cukup

- Orang tua selalu memperhatikan kegiatan belajar di

rumah

- Pola belajar yang tidak teratur

- Nilai ulangan pada mata pelajaran lain bagus

(wawancara dengan guru kelas)

3 Saidatul Alma - Tidak menyukai pembelajaran denag model NHT

- tingkat perhatian dan partisipasi sangat rendah

(tidak terlalu aktif)

- memiliki rasa tanggung jawab yang rendah,

54

dibuktikan dengan terkadang tidak berangkat

sekolah tanpa alasan, tidak pernah tuntas dalam

mengerjakan tugas, dan terkadang tidak

mengerjakan PR

- perhatian orang tua terhadap kegiatan belajarnya di

rumah masih kurang

- Pola belajar yang tidak menetu

- Nilai ulangan pada mata pelajaran lain juga kurang

(wawancara dengan guru kelas)

Dari hasil wawancara tersebut dapat dianalisis; pertama, siswa yang bernama

Khorirotun Nikmah mempunyai minat belajar yang tinggi. Hal ini dibuktikan denga

tingkat motivasi yang tinggi ketika belajar dengan menggunakan metode NHT,

Mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, memiliki tingkat perhatian dan

partisipasi yang tinggi, pola belajarnya teratur, mendapatkan perhatian dan

bimbingan orang tua pada saat belajar. Dengan demikian data yang diperoleh

melaluiobservaasi dan wawancara mempunyai tingkat validitas yang tinggi karena

kesimpulannya sama.

Kedua, siswa yang bernama M. Imam Syafii Ma’arif memiliki minat

belajar”sedang”. Hal ini dibuktikan dengan motivasi ketika dalam menyelesaikan

tugas secara berkelompok (NHT), keaktifan dan partisipasi cukup, memiliki

tanggung jawab yang cukup. Jika data hasil wawancara ini dibandingkan dengan data

observasi hasilnya sama.

Ketiga, siswa yang bernama Saidatul Alma mempunyai minat yang

kurang/rendah. Hal ini dibuktikan dengan tingkat motivasi yang rendah ketika dalam

menyelesaikan tugas secara berkelompok (NHT), memiliki rasa tanggung jawab

yang rendah ditandai dengan terkadang tidak mengerjakan PR, perhatian dan

partisipasi yang rendah, pola belajar yang tidak menentu, dan kurang mendapat

perhatian dan bimbingan dari orang tua pada saat belajar. Dengan demikian data

yang diperoleh melalui observasi dan wawancara mempunyai tingkat validitas yang

tinggi karena kesimpulan yang dihasilkan sama.

55

Secara klasikal, diperoleh data bahwa minat belajar siswa pada siklus I baru

mencapai 57,14% (artinya mempunyai minat sedang), sedangkan data melalui angket

pada siklus II minat belajar siswa sudah mencapai prosentase 75% (artinya

mempunyai minat tinggi).

Dari berbagai sajian data di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan model NHT dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini

terbukti, secara klasikal minat belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 17,86%

yaitu dari 57,14% pada siklus I menjadi 75% pada siklus II. Atau dengan bahasa lain

pada siklus I siswa masih mempunyai minat belajar ”sedang”, sedangkan pada siklus

II minat belajar siswa mengalami peningkatan yaitu termasuk mempunyai minat

”tinggi”.

2. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Setelah melaksanakan proses pembelajaran pada siklus I, tercatat ada 9 siswa

yang belum tuntas. Adapun nama-nama siswa tersebut adalah: Ani Khalimatus

Sa’diyah, Ana Khalimatus Sa’diyah, Ayuk Azizatur Rosidah, Gianti Susilowati,

Lutfia Rikhatul Jannah, Lutfiatul Jannah, Nor Khayati, Refiana Aprilia, dan Saidatul

Alma.

Siswa yang belum tuntas dalam proses pembelajaran siklus I ternyata adalah

siswa yang agak kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. Dari masalah tersebut

peneliti berusaha untuk mencarikan jalan keluarnya yaitu dengan cara: pertama,

membuat Lembar Kerja Siswa yang substansinya tidak berupa pengayaan materi,

tetapi berupa pendalaman materi. Kedua, memberikan perhatian intensif kepada

mereka baik ketika memberikan penjelasan materi maupun disaat kerja kelompok.

Ketiga, pada saat kerja kelompok, setiap kelompok berpikir bersama untuk

menemukan jawaban dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya

sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan.

Variasi strategi pembelajaran tersebut ternyata dapat meningkatkan hasil

belajar. Dari 9 siswa yang belum tuntas belajar pada siklus I menjadi berkurang

jumlahnya pada siklus II. Pada siklus II ada 6 siswa yang belum tuntas, mereka

adalah Ani Khalimatus Sa’diyah, Ayuk Azizatur Rosidah, Gianti Susilowati,

Lutfiatul Jannah, Refiana Aprilia, dan Saidatul Alma. Melalui lembar observasi

56

siswa dapat disimpulkan bahwa karena minat belajar yang rendah terhadap materi

pelajaran, dapat berakibat pada rendahnya hasil belajar.

Adanya variasi strategi pembelajaran tersebut perlu dicatat, berkaitan dengan

Ana Khalimatus Sa’diyah dan Nor Khayati, mereka telah menunjukkan peningkatan

hasil belajar yang signifikan pada siklus II. Ana Khalimatus Sa’diyah dan Nor

Khayati yang asalnya memperoleh nilai 65 pada siklus I, memperoleh nilai 70 pada

siklus II.

Adanya variasi strategi pembelajaran kooperatif Numbered Head Together

juga membawa peningkatan terhadap siswa yang telah tuntas belajar pada siklus I.

Mereka juga kebanyakan mengalami grafik peningkatan dalam perolehan nilai hasil

belajar. Sebagai bukti adanya grafik peningkatan adalah pada siklus I tidak ada

seorangpun siswa yang mendapatkan nilai 100, sedangkan pada siklus II ada 7 siswa

yang mendapatkan nilai 100. Mereka adalah: Deni Suwandi, Khorirotun Nikmah,

Khotimah, Muhammad Sahal Mahfud, Muhammad Ikmal Fikri, Muhammad Iqyan

Rosyadi, dan Nor Shoimah.

Grafik peningkatan hasil belajar pada siklus I baru mencapai 67,86%. Artinya

siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar 67,86% lebih kecil dari prosentase

ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Dengan demikian pada siklus I ini

ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum tercapai. Sedangkan pada siklus II

ketuntasan belajar telah mencapai 78,57%. Artinya pada siklus II ketuntasan belajar

siswa secara klasikal telah tercapai. Dan pada siklus II ini terjadi peningkatan yang

cukup signifikan yaitu sebesar 10,71%.

Dari berbagai analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan model Numbered Head Together (NHT) memiliki dampak

positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

57

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah melaksanakan proses pembelajaran selama 2 siklus, dan berdasarkan

seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Pembelajaran dengan metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT)

dapat meningkatkan minat belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab

siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara. Hal ini tampak

dari prosentase minat belajar siswa yang mengalami peningkatan pada setiap

siklus. Pada siklus I minat belajar siswa baru mencapai 57,14% (artinya

mempunyai minat sedang). Dan pada siklus II minat belajar siswa mencapai

prosentase75% (artinya mempunyai minat tinggi).

2. Penerapan metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) dapat

meningkatkan hasil belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa

Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara. Terbukti pada siklus

I ketuntasan belajar siswa baru mencapai 67,86% (sedang), atau dapat

dikatakan pada siklus I ini ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum

tercapai. Sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa mencapai 78,57%

(baik), atau mengalami peningkatan sebesar 10,71%. Dengan demikian dapat

dikatakan pada siklus II ini ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah

tercapai.

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, agar proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits

dengan menggunakan metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) dapat

berjalan lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal, maka peneliti

mengemukakan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk meningkatkan

hasil belajar siswa mata pelajaran Al-Qur’an Hadits:

58

1. Guru mempersiapkan secara matang materi pembelajaran dan rencana

pelaksanaan pembelajaran.

2. Untuk menghilangkan sikap verbalisme yang terjadi pada siswa maka guru

harus menjelaskan esensi materi pembelajaran.

3. Menggunakan model pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together

(NHT) dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu alternatif metode

dalam proses pembelajaran, karena teknik NHT adalah teknik pengajaran yang

dapat menjadikan siswa aktif, kreatif, menyenangkan, dan memudahkan siswa

memahami materi karena diterangkan oleh temannya sendiri. Sehingga pada

akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Dalam pembentukan kelompok, hendaknya guru betul-betul mengetahui

kemampuan siswa dalam memberikan tugas, sehingga bila siswa tersebut

diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi berani mengungkapkan

pendapat.

5. Guru yang mengajar dengan metode NHT sebaiknya pada saat diskusi

berlangsung, siswa diingatkan waktunya, agar KBM bisa berjalan dengan baik,

dan materi bisa terselesaikan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.

C. Penutup

Demikianlah penelitian ini peneliti susun sebaik-baiknya, peneliti yakin

masih banyak kesalahan dan kekurangan. Saran dan kritik pembaca sangat

peneliti harapkan, dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amīn.

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009

Aqib, Zainal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK,

Bandung: Yrama Widya, 2009

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007

Bahri Djamarah, Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008

Crow, Educational Psychology, New York: American Book Company, 1958

Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV Diponegoro, 2009

Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum dan Hasil Belajar, Jakarta: Depag RI, 2003

Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011

Hurlock, Elizabeth B, Perkembangan Anak Jilid 2, alih bahasa Med. MertasariTjandrasa, Jakarta: Erlangga, 1993

Ibrahim, ”Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT”, dalam http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/, diakses 31 Maret 2011.

Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Bandung: Alfabeta, 2010

Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara

Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002

Munjin Nasih, Ahmad dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam, Bandung: Refika Aditama, 2009

Murni, Sri, Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik

Semester I Kelas VII A MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang Tahun

Pelajaran 2009/2010 Pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu Variabel

Melalui PembelajaranNumbered Head Together (NHT), skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan

60

Musfirotun, Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui

Pendekatan Cooperative Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa

Kelas V SD Negeri 2 Buwaran Mayong Jepara, skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.

Nur Hidayah, Siti, Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Dengan Model

Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Dan Teknik Pancingan Kata

Kunci Pada Siswa Kelas VII A SMP PGRI 3 Boja Kabupaten Kendal Tahun

Ajaran 2009/2010, skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.

Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rjawali Pers, 2011

S, Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Wali Pers, 2009

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005

Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2009

Slavin, Robert E, Cooperative Learning Theory, Research, and Practice, Boston:

Allyn & Bacon, 1995

Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007

AB CD :روسHI , ٢٠٠٣ , HMNOIا HQRون, اTU وا ,VWNW Xا VYTOIا Z[OQIا

61

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Siklus I

Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadits Materi Pokok : Surah Al Lahab

Kelas / Semester : IV / II Tahun Pelajaran : 2010/2011 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Memahami arti surah pendek B. Kompetensi Dasar

Mengartikan surat al-Lahab. C. Indikator Pencapaian

• Melafalkan surat al-‘ Lahab • Menghafal surat al-‘ Lahab • Mengidentifikasi surat al-‘ Lahab • Menerjemahkan surat al-Lahab dengan benar

D. Tujuan Pembelajaran

• Siswa dapat melafalkan surat al-‘ Lahab dengan fasih • Siswa dapat menghafal surat al-‘ Lahab dengan fasih dan lancar • Siswa dapat mengidentifikasi surat al-‘ Lahab • Siswa dapat menerjemahkan surat Al-Lahab

E. Materi Ajar

Surat Al-Lahab

تبت يي لَبِااَدبٍه وتا( ب (غْااَمنى عنه الُمه وا كَمسب )٢ (سيلصى ناذَارلَ ات٣( بٍه( واماَرته حالْةَا لَمبِطَح )٤ (ي جِفيدها حلٌب من مسد )٥(

Artinya:

1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa 2. Tidaklah berfaedah baginya harta bendanya dan apa yang ia usahakna 3. Kelak ia akan masuk ke dalam api yang bergejolak 4. Dan istrinya pembawa kayu bakar (penyebar fitnah) 5. Pada lehernya terdapat tali dari sabut

62

Penjelasan surat Al Lahab

• Surat Al Lahab adalah surat yang ke 111. • Surat Al Lahab terdiri atas lima ayat. • Surat Al Lahab turun di Makkah sesudah surat al-Fath • Surat Al Lahab termasuk surat Makkiyah • Surat Al Lahab diambil dari kata “Lahab” • Kata “Lahab”artinya gejolak api • Surat Al Lahab disebut juga surat “Tabbat” atau disebut juga surat “Al

Masad” F. Metode Pembelajaran

• Ceramah • Tanya Jawab • NHT (Numbered Head Together) • Reading Aloud

G. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (± 10 menit)

• Untuk membangkitkan motivasi belajar, guru bertanya kepada siswa tentang nama-nama paman Nabi Muhammad SAW

• Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan hari ini 2. Kegiatan Inti (± 50 menit)

Eksplorasi

• Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi surat Al Lahab (arti nama surat, urutan surat, jenis surat dan jumlah ayat).

• Guru menulis jawaban siswa pada papan tulis dan membahasnya secara bersama-sama.

Elaborasi

• Guru memberikan contoh bacaan surat Al Lahab dengan baik dan fasih. • Guru meminta pada siswa untuk menirukan bacaan surat Al Lahab

secara klasikal, kelompok, dan secara individu dengan cara acak. • Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok • Setiap kelompok diminta untuk memberikan harokat dan

menerjemahkan surat Al Lahab berdasarkan mufrodat yang telah disediakan (LKS).

• Jika telah selesai setipa kelompok diminta untuk mengumpulkan lembar tugas yang telah diberikan.

• Siswa diminta untuk menghafal surat Al Lahab beserta terjemahnya dibantu oleh kelompoknya.

63

• Setiap kelompok diminta untuk maju ke depan kelas menghafal surat Al Lahab beserta terjemahnya.

konfirmasi

• Guru memberikan penguatan materi surat Al Lahab (indentifikasi surat). • Secara klasikal siswa diminta untuk membaca surat Al Lahab beserta

terjemahnya • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang

belum jelas atau menyampaikan pendapatnya. 3. Kegiatan Penutup (± 10 menit)

• Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan sebagai catatan • Guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran hari ini,

menyenangkan atau tidak? H. Sumber Belajar

• Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Aneka Ilmu • Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Tiga Serangkai • Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Erlangga • Al-Qur’an dan Terjemahnya • Tafsir Al Misbah Volume 15

I. Penilaian Hasil Belajar dan Tindak Lanjut

• Tes Tertulis • Pengamatan • Bentuk Instrumen (terlampir)

SOAL

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, sebagai jawaban yang paling

benar!

1. Surat Al-Lahab diturunkan sesudah surat ....

a. Al- Ikhlas c. Al-Fath b. An Nashr d. Al Falaq 2. Surat Al Lahab ayat keempat

diawali dengan lafal ....

a. وامراته c. سيصلى

b. ىف جيدها d. ذات هلب

terjemahan سيصلى نا راذات هلب .3

ayat tersebut adalah .... a. Dilehernya ada tali dari sabut b. Tidaklah berfaedah baginya

hartanya dan apa yang ia usahakan

c. Dan istrinya pembawa kayu bakar

d. Kelak ia akan dimasukkan ke dalam api yang bergejolak

4. Kata “Lahab” artinya ....

64

a. pak Lahab c. gejolak api b. neraka d. celaka

.... pada kata terdapat bacaan عنه .5

a. idgham bighunnah c. iqlab b. idhar d. ikhfa’

6. Kata “ تبت ” berarti ....

a. kedua tangan c. berfaedah b. binasa d. usahanya

7. Kata “ ماله “ berarti ....

a. harta bendanya b. usahanya c. kedua tangannya d. istrinya

8. Yang berarti “kayu bakar” adalah kata ....

a. وامراته c. احلطب b. هلب d. محا لة

9. Nama Al Lahab diambil dari ayat ke ....

a. 2 c. 4 b. 3 d. 5

10. Pada kata من مسد terdapat bacaan

.... a. idhar b. ikhfa’ c. iqlab d. idgham bighunnah

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Surat Al Lahab terdiri atas ... ayat 2. Istri Abu Lahab bernama .... 3. Abu Lahab adalah paman ....

4. Kata “مسد” mempunyai arti ....

5. Pekerjaan istri Abu Lahab adalah ....

Kunci Jawaban

I 1. b 6. b 2. a 7. a 3. d 8. c 4. c 9. a 5. b 10. d II 1. lima 2. Umi Jamil / Arwa 3. Nabi Muhammad 4. sabut 5. pembawa kayu bakar Skoring :

a. Multiple Choice = jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0

b. Shotr Answer = jawaban benar dan lengkap skor 2, jawaban benar namun tidak

65

lengkap skor 1, jawaban salah skor 0

Skor Maksimal = 20

Skor Diperoleh Nilai Akhir = x 100 Skor Maksimal

Mayong, 07 Pebruari 2011 Observer Guru Mapel Al Qur’an Hadits Fatah Yasin, S. Pd Mufarrihah NIP: 196902082005011001 NIM: 093111313

Mengetahui

Kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayong

Mustafid

66

LEMBAR KERJA SISWA

1. Berilah harokat surat Al Lahab di bawah ini!

سيصل ) ٢(مااغىن عنه ماله وما كسب ) ١(تبت يداايب هلب وتب )٥( يف جيدها حبل من مسد) ٤(وامراته محا لةاحلطب )٣(ناراذات هلب

2. Bacalah mufrodat surat Al Lahab di bawah ini dengan teliti!

Yang bergejolak ذات هلب Binasalah / celakalah تبت Dan istrinya وامراته Kedua tangan يدا Pembawa محا لة Dan benar-benar dia binasa وتب Kayu bakar احلطب Tidaklah berguna مااغىن Di يف Darinya عنه Lehernya جيدها Hartanya ماله Tali حبل Dan apa yang وما Dari من Dia usahakan كسب sabut مسد Dia akan dimasukkan ke

dalam api ى سيصل نارا

3. Berdasarkan mufrodat yang telah tersedia, coba susun terjemah surat Al Lahab

bersama dengan kelompokmu!

1). ............................................................................................................................

2). ............................................................................................................................

3). ............................................................................................................................

4). ............................................................................................................................

5). ............................................................................................................................

67

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus II

Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadits

Materi Pokok : Surah Al Lahab

Kelas / Semester : IV / II

Tahun Pelajaran : 2010/2011

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Memahami arti surah pendek

B. Kompetensi Dasar

Mengartikan surat al-Lahab.

C. Indikator Pencapaian

• Menjelaskan kandungan pokok surat Al- Lahab

D. Tujuan Pembelajaran

• Siswa dapat menjelaskan kandungan pokok surat Al- Lahab

E. Materi Ajar

Kandungan pokok surat Al Lahab

Abu Lahab adalah paman Nabi Muhammad SAW. Nama kecil Abu

Lahab adalah Abdul Uzza. Uzza adalah nama berhala yang dipuja orang kafir

Quraisy. Disebut Abu Lahab karena wajahnya yang tampan dan bersinar terang.

Istrinya bernama Arwa atau Umi Jamil, saudara Abu Sufyan. Pekerjaan Umi

Jamil adalah mencari kayu bakar berduri untuk menghangi dakwah Rasulullah,

dan ia selalu menyebar fitnah dan menjelek-jelekkan Nabi Muhammad.

Sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul antara Abu

Lahab dan beliau berhubungan sangat baik. Namun ketika Nabi Muhammad

SAW menerima perintah untuk mendakwahkan agama Islam, Abu Lahab

berbalik memusuhinya dan menghalang-halangi dakwah beliau. Abu Lahab dan

68

istrinya akan celaka dan masuk neraka. Harta Abu Lahab tak berguna untuk

keselamatannya demikian pula segala usaha-usahanya.

F. Metode Pembelajaran

• Ceramah • Tanya Jawab • NHT (Numbered Head Together) • Reading aloud

G. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (± 10 menit)

• Untuk membangkitkan motivasi belajar, guru bertanya kepada siswa tentang arti “Al Lahab”.

• Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan hari ini 2. Kegiatan Inti (± 50 menit)

Eksplorasi

• Guru mengajak siswa untuk membaca surat Al Lahab beserta terjemahnya.

Elaborasi

• Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca uraian materi kandungan pokok surat Al Lahab.

• Secara berkelompok siswa diminta untuk menuliskan pokok-pokok kandungan surat Al Lahab (LKS).

• Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya.

Konfirmasi

• Guru memberikan penguatan tentang kandungan pokok surat Al Lahab. • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang

belum jelas atau menyampaikan pendapatnya. 3. Kegiatan Penutup (± 10 menit)

• Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan sebagai catatan • Guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran hari ini,

menyenangkan atau tidak? H. Sumber Belajar

• Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Aneka Ilmu • Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Tiga Serangkai

69

• Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Erlangga • Al-Qur’an dan Terjemahnya • Tafsir Al Misbah Volume 15

I. Penilaian Hasil Belajar dan Tindak Lanjut

• Tes Tertulis • Pengamatan • Bentuk Instrumen (terlampir)

SOAL

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, sebagai jawaban yang paling

benar!

1. Surat Al-Lahab adalah surat yang ke ....

a. 111 c. 113 b. 112 d. 114 2. Surat Al Lahab terdiri atas ... ayat a. 8 c. 6 b. 7 d. 5 3. Hubungan Abu Lahab dengan

Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi rasul adalah....

a. memusuhi c. baik b. membenci d. buruk

4. Kata “ مااغىن ” artinya ....

a. gejolak api c. usahanya b. tidak berguna d. hartanya

5. Kata “جيدها” berarti ....

a. lehernya c. kayu bakar b. tangannya d. kekayaannya

6. Kata “يدا” berarti ....

a. harta bendanya b. usahanya c. kedua tangannya d. istrinya

7. Dinamakan Surah Al Lahab karena berisi tentang ....

a. Abu Jahal c. Abu Sufyan b. Abu Lahab d. Abu Bakar 8. Yang berarti “dan istrinya” adalah

kata ....

a. محا لة c. له b. احلطب d. وامراته

9. Pada kata ناراذات terdapat bacaan

..... a. ikhfa’ b. idhar c. idgham bighunnah d. idgham bilaghunnah

10. Pada kata َلبٍه وتب terdapat

bacaan .... a. idhar b. ikhfa’ c. iqlab d. idgham bighunnah

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Surat Al Lahab termasuk surat ....

70

2. Nama kecil Abu Lahab adalah .... 3. Istri Abu Lahab disebut pembawa kayu bakar, artinya ....

4. Kata “احلطب” merupakan akhir ayat ke ... dari surat Al Lahab.

5. Perlawanan Abu Lahab dan istrinya terhadap Rasulullah mengalami .... Kunci Jawaban

I 1. a 6. c 2. d 7. b 3. c 8. d 4. b 9. a 5. a 10. d II 1. makiyah 2. Abdul Uzza 3. penyebar fitnah 4. empat (4) 5. kegagalan Skoring :

a. Multiple Choice = jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0

b. Shotr Answer = jawaban benar dan lengkap skor 2, jawaban benar namun tidak

lengkap skor 1, jawaban salah skor 0

Skor Maksimal = 20

Skor Diperoleh Nilai Akhir = x 100 Skor Maksimal

Mayong, 21 Pebruari 2011 Observer Guru Mapel al Qur’an Hadits Fatah Yasin, S. Pd Mufarrihah NIP: 196902082005011001 NIM: 093111313

Mengetahui Kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayong

71

Mustafid

LEMBAR KERJA SISWA

1. Bacalah uraian tentang kandungan surat Al Lahab!

2. Tulislah pokok-pokok kandungan surat Al Lahab di bawah ini!

1). ............................................................................................................................

2). ............................................................................................................................

3). ............................................................................................................................

4). ............................................................................................................................

5). ............................................................................................................................

72

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 1 Data Hasil Belajar Pra Siklus ...................................................... 73

2. Tabel 2 Data Hasil Belajar Siklus I .......................................................... 74

3. Tabel 3 Data Minat Belajar Siklus I ......................................................... 75

4. Tabel 4 Data Hasil Belajar Siklus II ......................................................... 76

5. Tabel 5 Data Minat Belajar Siklus II ........................................................ 77

73

Tabel I

Hasil Belajar Pra Siklus

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah

Kelas/Semester : IV/II

No Nama KKM Nilai Keterangan T TT

1 Ahmad Ilyani 70 70 √ 2 Ahmad Fatoni 70 70 √ 3 Ahmad Khanafi 70 70 √ 4 Ahmad Yus Yunus 70 70 √ 5 Ani Khalimatus Sa’diyah 70 50 √ 6 Ana Khalimatus Sa’diyah 70 50 √ 7 Ayuk Azizatur Rosidah 70 50 √ 8 Deni Suwandi 70 70 √ 9 Faza Amelia Rizki 70 60 √ 10 Farida Nor Wahidah 70 60 √ 11 Gianti Susilowati 70 60 √ 12 Khorirotun Nikmah 70 80 √ 13 Khotimah 70 80 √ 14 Lutfia Rikhatul Jannah 70 65 √ 15 Lutfiatul Jannah 70 40 √ 16 Muhammad Sahal Mahfud 70 75 √ 17 Muhammad Takmil Falahi 70 70 √ 18 Muhammad Ikmal Fikri 70 80 √ 19 Muhammad Izul Haq 70 65 √ 20 Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 70 65 √ 21 Muhammad Iqyan Rosyadi 70 80 √ 22 Nurul Inayah 70 65 √ 23 Nor Khayati 70 65 √ 24 Nor Shoimah 70 70 √ 25 Refiana Aprilia 70 55 √ 26 Saidatul Alma 70 40 √ 27 Taufik Hidayat 70 75 √ 28 Winda Annuria 70 70 √ Skor Tercapai 1820 Skor Maksimal Ideal 2800

74

Rata-rata Skor Tercapai 65 Jumlah Siswa yang Tuntas 14 Jumlah Siswa Blm Tuntas 14 Prosentase Ketuntasan Belajar 50

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Tabel 2

Hasil Belajar Siklus I

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah

Kelas/Semester : IV/II

No Nama KKM Nilai Keterangan T TT

1 Ahmad Ilyani 70 80 √ 2 Ahmad Fatoni 70 75 √ 3 Ahmad Khanafi 70 70 √ 4 Ahmad Yus Yunus 70 75 √ 5 Ani Khalimatus Sa’diyah 70 60 √ 6 Ana Khalimatus Sa’diyah 70 65 √ 7 Ayuk Azizatur Rosidah 70 55 √ 8 Deni Suwandi 70 80 √ 9 Faza Amelia Rizki 70 75 √ 10 Farida Nor Wahidah 70 70 √ 11 Gianti Susilowati 70 55 √ 12 Khorirotun Nikmah 70 90 √ 13 Khotimah 70 85 √ 14 Lutfia Rikhatul Jannah 70 60 √ 15 Lutfiatul Jannah 70 40 √ 16 Muhammad Sahal Mahfud 70 85 √ 17 Muhammad Takmil Falahi 70 70 √ 18 Muhammad Ikmal Fikri 70 90 √ 19 Muhammad Izul Haq 70 85 √ 20 Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 70 75 √ 21 Muhammad Iqyan Rosyadi 70 85 √ 22 Nurul Inayah 70 70 √ 23 Nor Khayati 70 65 √ 24 Nor Shoimah 70 80 √ 25 Refiana Aprilia 70 60 √ 26 Saidatul Alma 70 55 √ 27 Taufik Hidayat 70 75 √ 28 Winda Annuria 70 80 √ Skor Tercapai 2010

75

Skor Maksimal Ideal 2800 Rata-rata Skor Tercapai 71,79 Jumlah Siswa yang Tuntas 19 Jumlah Siswa Belum Tuntas 9 Prosentase Ketuntasan Belajar 67,86

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Tabel 3

Data Minat Belajar Siswa

Siklus I

No Nama Skor Minat

Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Ahmad Ilyani 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 2 Ahmad Fatoni 4 4 4 5 5 5 3 4 3 3 40 3 Ahmad Khanafi 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 44 4 Ahmad Yus Yunus 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 44 5 Ana Khalimatus Sa’diyah 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 24 6 Ani Khalimatus Sa’diyah 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 34 7 Ayuk Azizatur Rosidah 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 14 8 Deni Suwandi 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 44 9 Faza Amelia Rizki 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 34 10 Farida Nor Wahidah 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 23 11 Gianti Susilowati 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 24 12 Khorirotun Nikmah 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 48 13 Khotimah 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 43 14 Lutfia Rikhatul Jannah 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 24 15 Lutfiatul Jannah 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 14 16 M Sahal Mahfud 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 44 17 M Takmil Falahi 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42 18 M Ikmal Fikri 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 48 19 M Izul Haq 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 44 20 M Imam Syafi’i Ma’arif 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 34 21 M Iqyan Rosyadi 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 43 22 Nurul Inayah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 23 Nor Khayati 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 24 24 Nor Shoimah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 25 Refiana Aprilia 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 22 26 Saidatul Alma 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 14 27 Taufik Hidayat 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 42 28 Winda Annuria 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43 Jumlah 975

Skor Maksimal Ideal 1400

Perolehan Skor 3.48

76

Tabel 4

Hasil Belajar Siklus II

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah

Kelas/Semester : IV/II

No Nama KKM Nilai Keterangan T TT

1 Ahmad Ilyani 70 95 √ 2 Ahmad Fatoni 70 90 √ 3 Ahmad Khanafi 70 85 √ 4 Ahmad Yus Yunus 70 95 √ 5 Ani Khalimatus Sa’diyah 70 60 √ 6 Ana Khalimatus Sa’diyah 70 70 √ 7 Ayuk Azizatur Rosidah 70 60 √ 8 Deni Suwandi 70 100 √ 9 Faza Amelia Rizki 70 75 √ 10 Farida Nor Wahidah 70 70 √ 11 Gianti Susilowati 70 65 √ 12 Khorirotun Nikmah 70 100 √ 13 Khotimah 70 100 √ 14 Lutfia Rikhatul Jannah 70 75 √ 15 Lutfiatul Jannah 70 55 √ 16 Muhammad Sahal Mahfud 70 100 √ 17 Muhammad Takmil Falahi 70 80 √ 18 Muhammad Ikmal Fikri 70 100 √ 19 Muhammad Izul Haq 70 90 √ 20 Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 70 90 √ 21 Muhammad Iqyan Rosyadi 70 100 √ 22 Nurul Inayah 70 85 √ 23 Nor Khayati 70 70 √ 24 Nor Shoimah 70 100 √ 25 Refiana Aprilia 70 65 √ 26 Saidatul Alma 70 60 √ 27 Taufik Hidayat 70 85 √ 28 Winda Annuria 70 95 √

77

Skor Tercapai 2315 Skor Maksimal Ideal 2800 Rata-rata Skor Tercapai 82,68 Jumlah Siswa yang Tuntas 22 Jumlah Siswa Belum Tuntas 6 Prosentase Ketuntasan Belajar 78,57

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Tabel 5

Data Minat Belajar Siswa

Siklus II

No Nama Skor Minat

Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Ahmad Ilyani 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 43 2 Ahmad Fatoni 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 3 Ahmad Khanafi 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 4 Ahmad Yus Yunus 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 5 Ana Khalimatus Sa’diyah 4 3 3 4 3 3 4 4 4 5 37 6 Ani Khalimatus Sa’diyah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 7 Ayuk Azizatur Rosidah 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 24 8 Deni Suwandi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 9 Faza Amelia Rizki 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43 10 Farida Nor Wahidah 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 37 11 Gianti Susilowati 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 34 12 Khorirotun Nikmah 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 13 Khotimah 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 48 14 Lutfia Rikhatul Jannah 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 40 15 Lutfiatul Jannah 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 34 16 M Sahal Mahfud 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 48 17 M Takmil Falahi 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 44 18 M Ikmal Fikri 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 19 M Izul Haq 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 20 M Imam Syafi’i Ma’arif 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 44 21 M Iqyan Rosyadi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 22 Nurul Inayah 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 42 23 Nor Khayati 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 43 24 Nor Shoimah 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 44 25 Refiana Aprilia 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 34 26 Saidatul Alma 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 23 27 Taufik Hidayat 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 44 28 Winda Annuria 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 Jumlah 1193

Skor Maksimal Ideal 1400

78

Perolehan Skor 4,26

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran 1 Jadwal Penelitian ................................................................ 79

2. Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa Siklus I ............................................. 80

3. Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Siklus II ........................................... 81

4. Lampiran 4 Kunci Jawaban LKS I ........................................................ 82

5. Lampiran 5 Kunci Jawaban LKS II ...................................................... 83

6. Lampiran 6 Daftar Kelompok Siswa Kelas IV Siklus I ......................... 84

7. Lampiran 7 Daftar Kelompok Siswa Kelas IV Siklus II ....................... 85

8. Lampiran 8 Soal Tes Tulis Siklus I ....................................................... 86

9. Lampiran 9 Kunci Jawaban tes tulis siklus I ......................................... 87

10. Lampiran 10 Soal Tes Tulis Siklus II ................................................... 88

11. Lampiran 11 Kunci Jawaban Tes Tulis Siklus II .................................. 89

12. Lampiran 12 Analisis Hasil Tes Siklus I ............................................... 90

13. Lampiran 13 Analisis Hasil Tes Siklus II ............................................. 91

14. Lampiran 14 Kriteria Pengamatan Aktivitas Guru ............................... 92

15. Lampiran 15 Data Observasi Aktivitas Guru Siklus I .......................... 95

16. Lampiran 16 Data Observasi Aktivitas Guru Siklus II ........................ 97

17. Lampiran 17 Lembar Wawancara ........................................................ 99

18. Lampiran 18 Angket Minat Siswa ....................................................... 100

19. Lampiran 19 Surat Ijin Penelitian ......................................................... 101

20. Lampiran 20 Sutar Keterangan Penelitian ............................................ 102

21. Lampiran 21 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran NHT .................... 103

79

Lampiran 1

Jadwal Penelitian

No Hari/Tanggal Uraian Keterangan 1. Senin, 7 Pebruari

2011 Senin, 14 Pebruari 2011

Siklus I (Melafalkan surat al-‘

Lahab, mengartikan surat al-‘

Lahab, penjelasan surat Al Lahab) Tes Siklus I

Pukul 07.15 – 08.15 Pukul 07.15 – 08.15

2. Senin, 21 Pebruari 2011 Senin, 28 Pebruari 2011

Siklus II (Menjelaskan kandungan

pokok surat Al- Lahab)

Tes Siklus II

Pukul 07.15 – 08.15 Pukul 07.15 – 08.15

80

Lampiran 2 LEMBAR KERJA SISWA

(Siklus I) 1. Berilah harokat surat Al Lahab di bawah ini!

ىسيصل) ٢(مااغىن عنه ماله وما كسب ) ١(تبت يداايب هلب وتب )٥( يف جيدها حبل من مسد) ٤(وامراته محا لةاحلطب )٣(ناراذات هلب

2. Bacalah mufrodat surat Al Lahab di bawah ini dengan teliti!

Yang bergejolak ذات هلب Binasalah / celakalah تبت Dan istrinya وامراته Kedua tangan يدا Pembawa محا لة Dan benar-benar dia binasa وتب Kayu bakar احلطب Tidaklah berguna مااغىن Di يف Darinya عنه Lehernya جيدها Hartanya ماله Tali حبل Dan apa yang وما Dari من Dia usahakan كسب sabut مسد Dia akan dimasukkan ke

dalam api سيصلى نارا

3. Berdasarkan mufrodat yang telah tersedia, coba susun terjemah surat Al Lahab

bersama dengan kelompokmu!

81

1). ............................................................................................................................

2). ............................................................................................................................

3). ............................................................................................................................

4). ............................................................................................................................

5). ............................................................................................................................

Lampiran 3

LEMBAR KERJA SISWA

(Siklus II) 1. Bacalah uraian tentang kandungan surat Al Lahab!

2. Tulislah pokok-pokok kandungan surat Al Lahab di bawah ini!

1). ............................................................................................................................

2). ............................................................................................................................

3). ............................................................................................................................

4). ............................................................................................................................

5). ............................................................................................................................

82

Lampiran 4

KUNCI JAWABAN LKS I

تبت يي لَبِااَدبٍه وتا( ب (غْااَمنى عنه الُمه وا كَمسب )٢ (سيلصى ناذَارات )٥( دسم نم لٌبا حهديي جِف) ٤( بِطَحالْةَا لَمح هتاَرامو )٣( بٍهلَ

Terjemah

1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa

2. Tidaklah berfaedah baginya harta bendanya dan apa yang ia usahakna

3. Kelak ia akan masuk ke dalam api yang bergejolak

4. Dan istrinya pembawa kayu bakar (penyebar fitnah)

5. Pada lehernya terdapat tali dari sabut

83

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN LKS II

Pokok-pokok kandungan surat Al Lahab di bawah ini!

1). Cerita Abu Lahab dan istrinya yang menentang Rasulullah SAW

2). Istri Abu Lahab bernama Umi Jamil

3). Pekerjaan Umi Jamil adalah mencari kayu bakar untuk menghalang-halangi

dakwah Rasulullah SAW

4). Keduanya akan celaka dan masuk neraka

5). Harta Abu Lahab tidak berguna untuk keselamatannya dan juga segala usahanya.

84

Lampiran 6

DAFTAR KELOMPOK SISWA KELAS IV A

MI SABILUL ‘ULUM MAYONGLOR

MAYONG JEPARA

Siklus I

APEL

1. Ahmad Ilyani 2. Ahmad Fatoni 3. Ani Khalimatus Sa’diyah 4. Ana Khalimatus Sa’diyah 5. Ayuk Azizatur Rosidah

KELENGKENG

1. Ahmad Khanafi 2. Ahmad Yus Yunus 3. Faza Amelia Rizki 4. Farida Nor Wahidah 5. Gianti Susilowati

DURIAN

1. Deni Suwandi 2. Muhammad Sahal Mahfud 3. Khorirotun Nikmah 4. Khotimah 5. Lutfia Rikhatul Jannah

JERUK

1. Muhammad Takmil Falahi 2. Muhammad Ikmal Fikri 3. Lutfiatul Jannah 4. Nurul Inayah 5. Nor Khayati

MELON

1. Muhammad Izul Haq 2. Muhammad Imam Syafi’I

Ma’arif 3. Nor Shoimah 4. Refiana Aprilia

MANGGA

1. Muhammad Iqyan Rosyadi 2. Taufik Hidayat 3. Saidatul Alma 4. Winda Annuria

85

Lampiran 7

DAFTAR KELOMPOK SISWA KELAS IV A

MI SABILUL ‘ULUM MAYONGLOR

MAYONG JEPARA

Siklus II

APEL

1. Ahmad Ilyani 2. Ahmad Fatoni 3. Ani Khalimatus Sa’diyah 4. Ana Khalimatus Sa’diyah 5. Khorirotun Nikmah

KELENGKENG

1. Ahmad Khanafi 2. Ahmad Yus Yunus 3. Ayuk Azizatur Rosidah 4. Faza Amelia Rizki 5. Khotimah

DURIAN

1. Deni Suwandi 2. Muhammad Sahal Mahfud 3. Farida Nor Wahidah 4. Gianti Susilowati 5. Nurul Inayah

JERUK

1. Muhammad Takmil Falahi

2. Muhammad Ikmal Fikri 3. Lutfia Rikhatul Jannah 4. Lutfiatul Jannah 5. Nor Khayati

MELON

1. Muhammad Izul Haq 2. Muhammad Imam Syafi’I

Ma’arif 3. Refiana Aprilia 4. Nor Shoimah

MANGGA

1. Muhammad Iqyan Rosyadi

2. Taufik Hidayat 3. Saidatul Alma 4. Winda Annuria

86

Lampiran 8

Tes Tulis

(Siklus I)

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, sebagai jawaban yang paling

benar!

1. Surat Al-Lahab diturunkan

sesudah surat .... a. Al- Ikhlas c. Al-Fath b. An Nashr d. Al Falaq 2. Surat Al Lahab ayat keempat

diawali dengan lafal ....

a. وامراته c. سيصلى

b. ىف جيدها d. ذات هلب

terjemahan سيصلى نا راذات هلب .3

ayat tersebut adalah .... a. Dilehernya ada tali dari sabut b. Tidaklah berfaedah baginya

hartanya dan apa yang ia usahakan

c. Dan istrinya pembawa kayu bakar

d. Kelak ia akan dimasukkan ke dalam api yang bergejolak

4. Kata “Lahab” artinya .... a. pak Lahab c. gejolak api b. neraka d. celaka

.... pada kata terdapat bacaan عنه .5

a. idgham bighunnah c. iqlab b. idhar d. ikhfa’

6. Kata “ تبت ” berarti ....

a. kedua tangan c. berfaedah b. binasa d. usahanya

7. Kata “ ماله “ berarti ....

a. harta bendanya b. usahanya c. kedua tangannya d. istrinya 8. Yang berarti “kayu bakar” adalah

kata ....

a. وامراته c. احلطب b. هلب d. محا لة

9. Nama Al Lahab diambil dari ayat ke ....

a. 2 c. 4 b. 3 d. 5

10. Pada kata من مسد terdapat bacaan

.... a. idhar b. ikhfa’ c. iqlab d. idgham bighunnah

59

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Surat Al Lahab terdiri atas ... ayat 2. Istri Abu Lahab bernama .... 3. Abu Lahab adalah paman ....

4. Kata “مسد” mempunyai arti ....

5. Pekerjaan istri Abu Lahab adalah ....

87

Lampiran 9

Kunci Jawaban tes tulis siklus I

I 1. b 6. b 2. a 7. a 3. d 8. c 4. c 9. a 5. b 10. d II 1. lima 2. Umi Jamil / Arwa 3. Nabi Muhammad 4. sabut 5. pembawa kayu bakar Skoring :

a. Multiple Choice = jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0

b. Shotr Answer = jawaban benar dan lengkap skor 2, jawaban benar namun tidak

lengkap skor 1, jawaban salah skor 0

Skor Maksimal = 20

Skor Diperoleh Nilai Akhir = x 100 Skor Maksimal

88

Lampiran 10 Tes Tulis (Siklus II)

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, sebagai jawaban yang paling

benar!

1. Surat Al-Lahab adalah surat yang

ke .... a. 111 c. 113 b. 112 d. 114 2. Surat Al Lahab terdiri atas ... ayat a. 8 c. 6 b. 7 d. 5 3. Hubungan Abu Lahab dengan

Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi rasul adalah....

a. memusuhi c. baik b. membenci d. buruk

4. Kata “ مااغىن ” artinya ....

a. gejolak api c. usahanya b. tidak berguna d. hartanya

5. Kata “جيدها” berarti ....

a. lehernya c. kayu bakar b. tangannya d. kekayaannya

6. Kata “يدا” berarti ....

a. harta bendanya b. usahanya c. kedua tangannya d. istrinya

7. Dinamakan Surah Al Lahab karena berisi tentang ....

a. Abu Jahal c. Abu Sufyan b. Abu Lahab d. Abu Bakar 8. Yang berarti “dan istrinya” adalah

kata ....

a. محا لة c. له b. احلطب d. وامراته

9. Pada kata ناراذات terdapat bacaan

..... a. ikhfa’ b. idhar c. idgham bighunnah d. idgham bilaghunnah

10. Pada kata َلبٍه وتب terdapat

bacaan .... a. idhar b. ikhfa’ c. iqlab d. idgham bighunnah

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Surat Al Lahab termasuk surat .... 2. Nama kecil Abu Lahab adalah .... 3. Istri Abu Lahab disebut pembawa kayu bakar, artinya ....

4. Kata “احلطب” merupakan akhir ayat ke ... dari surat Al Lahab.

5. Perlawanan Abu Lahab dan istrinya terhadap Rasulullah mengalami ....

89

Lampiran 11

Kunci Jawaban tes tulis siklus II

I 1. a 6. c 2. d 7. b 3. c 8. d 4. b 9. a 5. a 10. d II 1. makiyah 2. Abdul Uzza 3. penyebar fitnah 4. empat (4) 5. kegagalan Skoring :

a. Multiple Choice = jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0

b. Shotr Answer = jawaban benar dan lengkap skor 2, jawaban benar namun tidak

lengkap skor 1, jawaban salah skor 0

Skor Maksimal = 20

Skor Diperoleh Nilai Akhir = x 100 Skor Maksimal

90

Lampiran 12

Analisis Hasil Tes Siklus I

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits Kelas/Semester : IV/II

No Nama Skor Jawaban Butir Soal

Total

Nilai

Pilihan Ganda Isian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml 1 2 3 4 5 Jml

1. Ahmad Ilyani 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2 1 2 1 2 8 16 80 2. Ahmad Fatoni 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 7 1 2 1 2 2 8 15 75 3. Ahmad Khanafi 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 1 1 2 1 2 7 14 70 4. Ahmad Yus Yunus 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2 1 2 1 1 7 15 75 5. Ani Khalimatus S. 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1 1 2 1 1 6 12 60 6. Ana Khalimatus S. 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 1 1 1 1 1 5 13 65 7. Ayuk Azizatur R. 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 0 1 0 3 11 55 8. Deni Suwandi 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 2 2 1 2 2 9 16 80 9. Faza Amelia Rizki 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 2 1 1 6 15 75 10. Farida Nor Wahidah 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 2 1 1 6 14 70 11. Gianti Susilowati 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 1 1 1 1 0 4 11 55 12. Khorirotun Nikmah 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 2 2 2 2 2 10 18 90 13. Khotimah 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 2 2 2 1 2 9 17 85 14. Lutfia Rikhatul J. 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 1 1 1 1 0 4 12 60 15. Lutfiatul Jannah 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 4 1 0 1 1 1 4 8 40 16. Muhammad Sahal M. 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 2 2 1 2 2 9 17 85 17. Muhammad Takmil F. 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7 1 1 2 2 1 7 14 70. 18. Muhammad Ikmal F. 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 2 2 2 2 2 10 18 90 19. Muhammad Izul Haq 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 2 2 2 1 8 17 85 20. Muhammad Imam S. M. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 1 1 2 2 1 7 15 75 21. Muhammad Iqyan R. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 2 2 2 1 1 8 17 85 22. Nurul Inayah 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 1 2 1 2 1 7 14 70 23. Nor Khayati 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 5 13 65 24. Nor Shoimah 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 2 2 1 1 2 8 16 80 25. Refiana Aprilia 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 1 1 1 1 0 4 12 60 26. Saidatul Alma 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 0 1 0 3 11 55 27. Taufiq Hidayat 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 1 1 1 2 2 7 15 75 28. Winda Annuria 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 2 1 1 2 2 8 16 80 Jumlah 215 402 2010

Rata-rata 71,79

91

Lampiran 13

Analisis Hasil Tes Siklus II

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits Kelas/Semester : IV/II

No Nama Skor Jawaban Butir Soal

Total

Nilai

Pilihan Ganda Isian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml 1 2 3 4 5 Jml

1. Ahmad Ilyani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 1 9 19 95 2. Ahmad Fatoni 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2 2 2 1 2 9 18 90 3. Ahmad Khanafi 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1 2 2 2 2 9 17 85 4. Ahmad Yus Yunus 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 2 2 2 2 9 19 95 5. Ani Khalimatus S. 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 6 1 1 1 2 1 6 12 60 6. Ana Khalimatus S. 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 2 1 6 14 70 7. Ayuk Azizatur R. 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 0 2 0 4 12 60 8. Deni Suwandi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 10 20 100 9. Faza Amelia Rizki 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 1 1 2 2 1 7 15 75 10. Farida Nor Wahidah 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 1 1 2 2 1 7 14 70 11. Gianti Susilowati 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 7 1 1 1 2 0 5 13 65 12. Khorirotun Nikmah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 10 20 100 13. Khotimah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 10 20 100 14. Lutfia Rikhatul J. 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1 2 1 2 1 7 15 75 15. Lutfiatul Jannah 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 6 1 2 1 0 1 5 11 55 16. Muhammad Sahal M. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 1 2 2 10 20 100 17. Muhammad Takmil F. 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 2 1 2 2 1 8 16 80. 18. Muhammad Ikmal F. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 10 20 100 19. Muhammad Izul Haq 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 2 2 2 1 8 18 90 20. Muhammad Imam S. M. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 2 2 2 2 1 9 18 90 21. Muhammad Iqyan R. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 10 20 100 22. Nurul Inayah 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 2 2 1 2 2 9 17 85 23. Nor Khayati 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 2 1 6 14 70 24. Nor Shoimah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 10 20 100 25. Refiana Aprilia 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 1 1 1 2 0 5 13 65 26. Saidatul Alma 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 1 1 0 2 1 5 12 60 27. Taufiq Hidayat 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 2 1 1 2 2 8 17 85 28. Winda Annuria 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1 2 2 2 9 19 95 Jumlah 242 463 2315

Rata-rata 82,68

92

Lampiran 14

KRITERIA PENGAMATAN AKTIVITAS GURU

Nama Guru : Mufarrihah

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah

Kelas/Semester : IV/II

Hari / Tanggal :

Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skor penilaian sesuai dengan indikator pengamatan!

No Indikator Pengamatan Skor dan Indikator

Sangat kurang aktif

Kurang aktif Cukup aktif Aktif Sangat aktif

1 Pra Kegiatan

Pembelajaran

a. Menyiapkan media, alat, dan sumber belajar

b. Pengkondisian

kelas, salam, berdoa, dan presensi

Tidak menyiapkan media, alat, dan sumber belajar Tidak melakukan pengkondisian kelas

Menyiapkan media saja Melakukan pengkondisian kelas saja

Menyiapkan media dan alat saja Melakukan pengkondisian kelas,salam, dan saja

Menyiapkan media dan alat tetapi tidak menarik Melakukan pengkondisian kelas, salam, berdoa, saja

Menyiapkan media, alat, dan sumber belajar Melakukan pengkondisian kelas, salam, berdoa, dan presensi

93

2 Kegiatan awal

a. Menginformasikan tujuan pembelajaran

b. Melakukan apersepsi

Tidak menginformasi-kan tujuan pembelajaran Tidak melakukan apersepsi

Menginformasi-kan tujuan pembelajaran tidak jelas Apersepsi tidak relevan dengan materi

Menginformasi-kan tujuan pembelajaran tetapi kurang menarik Apersepsi relevan dengan materi tetapi tidak menarik perhatian siswa

Menginformasikan tujuan pembelajaran dengan jelas dan menarik perhatian Apersepsi relevan dengan materi dan menarik perhatian siswa

Menginformasikan tujuan pembelajaran dengan jelas , menarik perhatian dan dapat difahami Apersepsi relevan dengan materi, menarik perhatian siswa, dan mudah difahami

3 Kegiatan inti

a. Membagi siswa dalam kelompok

b. Menyampaikan materi pada siswa

c. Memberi nomor pada tiap kelompok

Meminta siswa untuk membagi kelompok sendiri Menyampaikan materi tidak jelas Memberikan nomor pada perwakilan kelompok

Membagi kelompok dengan menentukan jumlahnya Menyampaikan materi tetapi tidak menarik perhatian siswa Memberikan nomor pada satu kelompok

Membagi kelompok dengan menetukan jumlahnya dan memberi pengarahan Menyampaikan materi jelas tetapi sulit difahami Memberikan nomor pada dua kelompok

Membagi kelompok dengan menentukan jumlah dan mengatur tempat duduknya Menyampaikan materi jelas dan menarik perhatian siswa Memberikan nomor pada tiga kelompok

Membagi kelompok dengan mengatur jumlah, mengatur tempat duduk, dan menentukan perangkingan Menyampaikan materi jelas, mudah difahami dan menarik perhatian siswa Memberikan nomor pada semua anggota kelompok

94

d. Mengajukan

pertanyan berupa LKS

e. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok

Lembar kerja tidak sesuai materi Siswa berdiskusi sendiri

Lembar kerja menggunakan kalimat singkat Siswa berdiskusi sendiri tanpa dibimbing

Lembar kerja menggunakan kalimat yang sulit difahami Membimbing kelompok yang membutuhkan saja

Lembar kerja sesuai materi tetapi sulit difahami Membimbing sebagian kelompok

Lembar kerja sesuai materi dan tingkat pemikiran siswa Membimbing semua kelompok

4 Kegiatan akhir

Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi, memberi umpan balik, memberi evaluasi, dan tindak lanjut

Tidak membimbing siswa dalam menyimpulkan materi

Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi

Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi, dan memberi umpan balik

Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi, memberi umpan balik dan memberi evaluasi

Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi memberi umpan balik dan memberi evaluasi dan tindak lanjut

95

Lampiran 15

DATA OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SELAMA PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

(Siklus I)

Nama Guru : Mufarrihah

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah

Kelas/Semester : IV/II

Hari / Tanggal :

Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skor penilaian sesuai dengan indikator

pengamatan!

No Indikator Pengamatan Skor Penilaian

Ket. 1 2 3 4 5

1 Pra Kegiatan Pembelajaran

a. Menyiapkan media, alat, dan sumber

belajar

b. Mengkondisikan kelas, salam, berdoa,

dan presensi

2 Kegiatan awal

a. Menginformasikan tujuan

pembelajaran

b. Melakukan apersepsi

3 Kegiatan inti

a. Menyampaikan materi pada siswa

b. Membagi siswa dalam kelompok

c. Memberi nomor pada tiap kelompok

d. Mengajukan pertanyan berupa LKS

96

e. Membimbing siswa dalam diskusi

kelompok

4 Kegiatan akhir

Membimbing siswa dalam menyimpulkan

materi, memberi umpan balik, memberi

evaluasi, dan tindak lanjut

Jumlah

Keterangan

1 = Sangat kurang Aktif

2 = Kurang Aktif

3 = Cukup Aktif

4 = Aktif

5 = Sangat aktif

Nilai = Skor yang diperoleh x 100%

Skor maksimal

Kriteria penilaian:

A = Sangat aktif (90-100%)

B = Aktif (80-89%)

C = Cukup aktif (70%-79%)

D = Kurang aktif (60-69%)

E = Sangat kurang aktif (≤ 59%)

Mayong, 7 Pebruari 2011

Observer

Fatah Yasin, S. Pd

NIP: 196902082005011001

97

Lampiran 16 DATA OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SELAMA PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

(Siklus II)

Nama Guru : Mufarrihah

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah

Kelas/Semester : IV/II

Hari / Tanggal :

Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skor penilaian sesuai dengan indikator

pengamatan!

No Indikator Pengamatan Skor Penilaian

Ket. 1 2 3 4 5

1 Pra Kegiatan Pembelajaran

c. Menyiapkan media, alat, dan sumber

belajar

d. Mengkondisikan kelas, salam, berdoa,

dan presensi

2 Kegiatan awal

b. Menginformasikan tujuan

pembelajaran

b. Melakukan apersepsi

3 Kegiatan inti

f. Menyampaikan materi pada siswa

g. Membagi siswa dalam kelompok

h. Memberi nomor pada tiap kelompok

i. Mengajukan pertanyan berupa LKS

98

j. Membimbing siswa dalam diskusi

kelompok

4 Kegiatan akhir

Membimbing siswa dalam menyimpulkan

materi, memberi umpan balik, memberi

evaluasi, dan tindak lanjut

Jumlah

Keterangan

1 = Sangat kurang Aktif

2 = Kurang Aktif

3 = Cukup Aktif

4 = Aktif

5 = Sangat aktif

Skor Maksimal 50

Nilai = Skor yang diperoleh x 100%

Skor maksimal

Kriteria penilaian:

A = Sangat aktif (90-100%)

B = Aktif (80-89%)

C = Cukup aktif (70%-79%)

D = Kurang aktif (60-69%)

E = Sangat kurang aktif (≤ 59%)

Mayong, 21 Pebruari 2011 Observer

Fatah Yasin, S. Pd

NIP: 196902082005011001

99

Lampiran 17 LEMBAR WAWANCARA

Hari/Tanggal : .........................................................

Nama yang diwawancarai : .........................................................

Pewawancara : .........................................................

Beberapa pertanyaan sebagai pedoman wawancara untuk mengetahui minat belajar

siswa.

1. Bagaimana perasaanmu selama mengikuti pembelajaran yang baru saja

berlangsung?

2. Apakah kamu paham dengan pelajaran al-Qur’an Hadits yang disampaikan?

3. Berapakah nilai uji kompetensimu? Mengapa kamu mendapatkan nilai seperti

itu?

4. Kapan waktunya kamu untuk belajar di rumah?

5. Siapakah yang membantu kamu ketika kamu belajar di rumah?

100

Lampiran 18

ANGKET MINAT SISWA

TERHADAP PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : ……………………. Kelas/Semester : ………… Hari/tanggal : ……………………. Petunjuk

1. Pada angket ini terdapat 10 pernyataan. 2. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi

pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari, dan tentukan kebenaranya. 3. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu. 4. Jawaban angket ini tidak mempengaruhi nilai al-Qur’an Hadits-mu. Butir-butir Pernyataan untuk Angket Minat Belajar Siswa terhadap Model

Pembelajaran 1. Guru benar-benar mengetahui bagaimana membuat kami merasa senang dan

tertarik dalam mempelajari materi pelajaran al-Qur’an Hadits. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 2. Para siswa berperan aktif di dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 3. Saya sering melamun di dalam kelas. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 4. Isi pembelajaran al-Qur’an Hadits ini sesuai dengan harapan dan tujuan saya. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 5. Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dengan pembelajaran al-Qur’an

Hadits ini. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 6. Para siswa banyak yang bermain sendiri ketika berlangsung kerja kelompok. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 7. Saya senang berkerja kelompok dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits ini. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 8. Saya merasa lebih mudah dalam menerima pelajaran al-Qur’an Hadits dengan

model pembelajaran ini. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 9. Saya merasa terbebani dengan berbagai macam tugas dari model pembelajaran

ini. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 10. Pada saat mengikuti pembelajara ini, saya percaya bahwa saya dapat berhasil

jika saya mau berupaya dengan sungguh-sungguh. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

101

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387

Semarang 50185

Nomor : In.06.3/D1/TL.00./ 1991 /2011 Semarang, 8 April 2011 Lamp : Proposal Hal : Mohon Izin Riset A.n. Mufarrihah

NIM : 093111313 Kepada Yth. Kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong

di Jepara

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa kami yang bernama Mufarrihah, NIM: 093111313 sangat membutuhkan data sehubungan dengan penulisan skripsi yang berjudul: PENERAPAN METODE KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR AL- QUR’AN HADITS PADA MATERI SURAT AL-LAHAB SISWA KELAS IV A MI SABILUL ‘ULUM MAYONGLOR MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

di bawah bimbingan Saudara Drs. H. Soediyono, M.Pd.

Untuk itu kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi izin untuk melaksanakan penelitian di MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara selama 30 hari.

Atas izin yang diberikan kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

A.n. Dekan,

Pembantu Dekan I

Dr. H. Ruswan, M.A

NIP. 196804241993031004

Tembusan:

Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang

102

Lampiran 20

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM “SABILUL ULUM”

MI “SABILUL ULUM” Jl. Madrasah No. 30 Mayonglor Mayong Jepara

Telp. 081326775331 Kode Pos 59465

SURAT KETERANGAN

Nomor: 086 / MI.SU / IV / 2011

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : MUSTAFID

NIP : -

Jabatan : Kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayong

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:

Nama : MUFARRIHAH

NIM : 093111313

Jurusan : S1 PAI

Telah melaksanakan penelitian di MI Sabilul ‘Ulum Mayong dengan judul

“Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Untuk

Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab

Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara” mulai tanggal 31

Januari sampai 28 Pebruari 2011.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Mayong, 11 April 2011

Kepala MI Sabilul’Ulum Mayong

MUSTAFID

103

Lampiran 21 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran NHT

Guru memberi penjelasan tentang model pembelajaran yang digunakan (NHT)

Guru menunjukkan nomor yang akan dibagikan kepada siswa dan membagi kelompok

104

Guru membagikan nomor pada tiap-tiap anggota kelompok

Guru membagikan Lembar Kerja Siswa pada tiap-tiap kelompok

105

Guru memberikan bimbingan pada kelompok

Siswa menyatukan pendapat terhadap jawaban pertanyaan

106

Siswa yang nomornya dipanggil maju ke depan membacakan hasil diskusi

Siswa yang nomornya dipanggil menanggapi jawaban temannya

107

Siswa yang nomornya dipanggil menanggapi jawaban temannya

108

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Mufarrihah 2. Tempat & Tgl. Lahir : Jepara, 22 Mei 1975 3. NIM : 093111313 4. Alamat Rumah : Kuanyar Kidul RT 04/03 Kuanyar Mayong Jepara HP : 085290914686 E-mail : - B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal a. MI Sabilul ‘Ulum lulus tahun 1988 b. MTs Sabilul ‘UluM lulus tahun 1991 c. MA Sabilul ‘Ulum lulus tahun 1994 d. D II IAIN Walisongo Semarang lulus tahun 2000 e. S 1 IAIN Walisongo Semarang 2009 - 2011 Semarang, 25 Mei 2011 Mufarrihah NIM : 093111313

109

.... ....