125
IMPLE CON UNTUK M P (Penelitian Tindakan K Kecamatan N Diajukan U Gun INSTITU i EMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NCEPT MAPPING BERBASIS PAIKEM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISW PADA MATERI POKOK CAHAYA Kelas di Kelas VIII A Semester II MTs Fatah Ngaliyan Semarang Tahun Pelajaran 2009/20 SKRIPSI Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat na Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Fisika Disusun Oleh : MUHAMMAD SUBAKIR NIM : 053611045 FAKULTAS TARBIYAH UT AGAMA ISLAM NEGERI WALSONGO SEMARANG 2010 WA hillah Bringin 010) t

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

  • Upload
    vodat

  • View
    249

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING

UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII A Semester II MTs Fatahillah Bringin Kecamatan Ngaliyan Semarang Tahu

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALSONGO

i

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING BERBASIS PAIKEM

UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII A Semester II MTs Fatahillah Bringin Kecamatan Ngaliyan Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Dalam Ilmu Pendidikan Fisika

Disusun Oleh :

MUHAMMAD SUBAKIR

NIM : 053611045

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALSONGO

SEMARANG

2010

UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII A Semester II MTs Fatahillah Bringin n Pelajaran 2009/2010)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Page 2: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

ii

Page 3: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

iii

Page 4: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

iv

MOTTO

Pertanda kecerdasan sejati bukanlah pengetahuan, tapi imajinasi. (Albert Einstein,

Fisikawan AS, 1879-1955).1

Imajinasi lebih berharga daripada ilmu pengetahuan logika. Logika akan membawa

Anda dari A ke B. Imajinasi akan membawa Anda kemana-mana. (Albert Einstein,

Fisikawan AS, 1879-1955).2

1Sunarty Risma, “Kata-kata Bijak Albert Einstein Tentang Kehidupan”,http://physics-is-my-

life-,blogspot.com/2006/08/kata-kata-bijak-einstein-tentang.html,hlm. 1

2 Ibid .

Page 5: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

v

PERSEMBAHAN

Sekiranya skripsi yang sangat sederhana ini diberi nilai dan arti, maka nilai tersebut

penulis persembahkan kepada:

Ibu tercinta, yang tak henti-hentinya mencari nafkah, bersujud, berdoa untuk

anaknya supaya menjadi anak sholeh, berbakti padanya dan berhasil dalam

kehidupan dunia dan akhirat.

Bapak tercinta yang sedang menuju surga, semoga ini menjadi awal yang baik

untuk anakmu berserah diri padanya dan selalu istiqomah mendoakan bapak.

Keluarga tercinta dan saudara-saudaraku yang menjadi inspirator untukku.

Bapak ibu guru, ustadz-ustadzah dan dosen Fisika yang membina dan

membimbingku dengan ilmunya.

Rifa yang menjadi kendala dan motivasi untuk tetap bangkit dan berdiri tegap

sampai sekarang ini.

Teman-teman senasib dan seperjuangan Tadris Fisika Angkatan 2005.

Teman-teman CAMP SAHABAT, kakak-kakak RACANA, sahabat PMII dan

teman-teman IMADE.

Semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini.

Pembaca yang budiman.

Page 6: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

vi

Page 7: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

vii

ABSTRAK

Muhammad Subakir (053611045). Implementasi Model Pembelajaran Concept Mapping Berbasis PAIKEM Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya Siswa Kelas VIII A Semester II MTs Fatahillah Bringin Kecamatan Ngaliyan Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Program Studi Tadris Fisika Jurusan Tadris fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2010.

Penelitian ini bertujuan untuk : 1). Menemukan skenario pembelajaran IPA (fisika) dengan implementasi model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM materi pokok cahaya semester II kelas VIII A MTs Fatahillah Semarang Tahun pelajaran 2009/2010 yang lebih operasional, 2).Meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran IPA (fisika) dengan menggunakan model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM materi pokok cahaya semester II kelas VIII A MTs Fatahillah Semarang Tahun pelajaran 2009/2010.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) pada peserta didik kelas VIIIA MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarangdengan penggunaan model spiral dari Kemmis dan Mc.Taggart yang pelaksanaan tindakannya dalam siklus. Setiap siklus terdapat empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui lembar kusioner dan lembar observasi. Data yang sudah terkumpul, dianalisis secara kuantitatif dengan mencari nilai rata-rata dan persentase yang digunakan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa maupun sikap siswa terhadap proses pembelajaran fisika, selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan memberikan penjelasan terhadap peningkatan minat belajar siswa dan sikap siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM materi pokok cahaya.

Melalui model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM minat siswa pada pembelajaran IPA dapat ditingkatkan sebesar 27,27% dari 60,60% pada siklus I menjadi 87,87% pada siklus II. Sehingga penelitian ini dapat dikatakan berhasil/tercapai karena sudah mencapai indikator keberhasilan yakni meningkatnya minat belajar siswa baik individu maupun kelompok yang ditandai dengan banyaknya siswa yang berminat ≥ 75%.

Berdasarkan hasil penelitian ini, implementasi model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM dapat meningkatkan minat belajar siswa pada materi pokok cahaya semester II kelas VIII A MTs Fatahillah Semarang Tahun pelajaran 2009/2010.

Page 8: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan nikmat, rahmat dan taufik-Nya kepada semua hambanya tidak terkecuali

kepada penulis. Hanya karena karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada beliau nabi

besar Muhammad SAW beserta keluarganya.

Dengan kerendahan hati dan penuh kesadaran, penulis menyampaikan bahwa

skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak,

baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu.

Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Ed, selaku dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang

2. Andi Fadlan, M. Sc.dan H. Mursid, M.Ag, selaku pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis sebagai bahan pertimbangan dalam penulisan skripsi.

4. Kepala Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta staf dan karyawan

yang telah memberikan pelayanan perpustakaan yang penulis perlukan dalam

penelitian skripsi ini.

5. Kepala Madrasah Tsanawiyah Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang H

Lukman Nur Amin, AH, Lc, dan guru MAPEL IPA kelas VIII Bp. Slamet

Santoso, S.Si yang telah memberi kesempatan dan bantuan kepada penulis

selama penelitian.

Page 9: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

ix

6. Peserta didik di MTs Fatahillah Bringin, Ngaliyan Semarang khususya kelas

VIII A.

7. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu dalam

proses penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebut satu-persatu.

Kepada semuanya penulis ucapkan terima kasih disertai do’a semoga amal

baiknya tercatat sebagai amal soleh dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari

Allah SWT. Amien

Penulis mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan dalam menyusun

skripsi ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini.

Semarang, 5 Juli 2010

Penulis

Page 10: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................. iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

DEKLARASI ...................................................................................................... v

MOTTO ............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL…………………………………………………………..xiii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xiv

DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………… xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2

C. Tujuan dan manfaat Penelitian

1. Manfaat Penelitian................................................................ 3

2. Manfaat Penelitian................................................................ 3

D. Penegasan Istilah ...................................................................... 4

BAB II: MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING DAN MINAT

BELAJAR

A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

1. Pengertian belajar.................................................................. 6

2. Pengertian pembelajaran ....................................................... 8

B. Model-Model Pembelajaran

1. Pengertian model pembelajaran ……………… .................. 9

Page 11: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

xi

2. Macam-macam model pembelajaran ………………......... 10

C. Minat

1. Pengertian Minat ……………… ....................................... 11

2. Pengaruh minat terhadap siswa dalam belajar…………… 12

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat………………... 13

D. Concept Mapping (Peta Konsep)

1. Pengertian concept mapping ……………… ..................... 14

2. Tujuan penerapan concept mapping ……………….......... 15

3. Langkah-langkah membuat concept mapping ……………15

4. Beberapa teknik mengajar dengan model concept mapping

………………………........................................................ 16

5. Kelebihan dan kekurangan …………… ............................ 18

E. Pembelajaran PAIKEM

1. Pengertian ……………….................................................. 19

2. Indikator dan prinsip-prinsip penmerapan PAIKEM …… 20

F. Cahaya

1. Pengertian cahaya ………………...................................... 22

2. Sifat-sifat cahaya…………… ............................................ 23

3. Pemantulan cahaya………………..................................... 24

4. Pemantulan pada cermin datar……………… ................... 24

5. Pemantulan cahaya pada cermin cekung ……………....... 25

6. Rumus cermin cekung ………………............................... 25

7. Pemantulan cahaya pada cermin cembung ……………... 26

8. Rumus cermin cembung ………………............................ 27

G. Kajian Penelitian Yang Relevan……………… ..................... 27

H. Kerangka Berfikir………………............................................ 29

I. Hipotesis Tindakan.................................................................. 31

Page 12: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

xii

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian ................................................................... 32

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 32

C. Rencana Dan Prosedur Penelitian

Siklu I ...................................................................................... 32

Siklus II ................................................................................... 34

D. Jenis Data ............................................................................... 35

E. Metode Pengumpulan Data .................................................... 35

F. Metode Analisis Data

1. Data Hasil Angket ……………… ..................................... 36

2. Data Hasil Observasi………….......................................... 36

G. Indikator Pencapaian .............................................................. 37

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil tempat penelitian ……………… ............................. 39

2. Pra siklus……………… .................................................... 39

3. Hasil angket minat belajar siswa…………........................ 40

4. Hasil observasi keaktifan siswa…………......................... 43

B. Pembahasan .............................................................................. 46

BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 56

B. Saran.......................................................................................... 57

C. Penutup...................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL 1 : Indikator dan prinsip penerapan PAIKEM ……..…..…….…20

TABEL 2 : Hasil angket minat siswa tiap pernyataan siklus I dan II…...41

TABEL 3 : Hasil angket minat seluruh siswa Siklus I dan II..…………..42

TABEL 4 : Hasil observasi keaktifan siswa tiap aspek siklus I dan II…..44

TABEL 5 : Hasil observasi keaktifan siswa Siklus I dan II………….…..45

Page 14: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

xiv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 : Pemantulan pada cermin datar…………………….......24

GAMBAR 2 : Pembentukan sinar istimewa pada cermin cekung...…..25

GAMBAR 3 : Pembentukan sinar istimewa pada cermin cembung.….26

Page 15: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

xv

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK 1 : Hasil angket siswa tiap pernyataan siklus I dan II …..........24

GRAFIK 2 : Hasil angket minat belajar siswa siklus I dan II.. ..…….....24

GRAFIK 3 : Hasil observasi keaktifan siswa tiap aspek siklus I dan II…26

GRAFIK 4 : Hasil observasi keaktifan siswa siklus I dan II……….……..26

Page 16: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept
Page 17: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu

bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa,

keberhasilan pendidikan juga secara otomatis membawa keberhasilan sebuah

bangsa. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki kehidupan suatu bangsa, harus

dimulai dari penataan dalam segala aspek dalam pendidikan, mulai dari aspek

tujuan, sarana, pembelajaran, menejerial dan aspek lain yang secara langsung

maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran.

Pembelajaran merupakan bagian elemen yang memiliki peran yang

sangat dominan untuk mewujudkan kualitas baik proses maupun lulusan (output)

pendidikan. Pembelajaran juga memiliki pengaruh yang menyebabkan kualitas

pendidikan menjadi rendah. Artinya pembelajaran sangat tergantung dari

kemampuan guru dalam melaksanakan atau mengemas proses pembelajaran.

Pembelajaran yang dilaksanakan secara baik dan tepat akan memberikan

kontribusi sangat dominan bagi siswa, sebaliknya pembelajaran yang

dilaksanakan dengan cara yang tidak baik akan menyebabkan potensi siswa sulit

dikembangkan atau diperdayakan.

Menyoroti pembelajaran IPA (fisika) yang selama ini berlangsung di

sekolah menengah pertama (SMP/MTs) ada yang berpendapat bahwa

pembelajaran IPA (fisika) kurang concern terhadap persoalan bagaimana

mengubah pengetahuan IPA (fisika) yang kognitif menjadi “makna” dan “nilai”

yang perlu diinternalisasikan dalam diri siswa lewat berbagai cara di antaranya

media atau forum. Pembelajaran lebih menitikberatkan pada aspek korespondensi

tekstual yang lebih menekankan hafalan rumus dan teks pada buku mata

pelajaran.

Page 18: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

2

Hal inipun terjadi di MTs Fatahillah Ngaliyan Semarang, seperti apa yang

telah disampaikan oleh bapak Selamet selaku guru mata pelajaran IPA di MTs

Fatahillah Semarang menyatakan bahwa, pembelajaran IPA (fisika) di sekolah

tersebut mengalami kemerosotan pencapaian ketuntasan klasikal turun dari 60%

menjadi 50% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VIII, di mana KKM mata

pelajaran IPA (fisika) adalah 60 pada ranah afektif juga terjadi penurunan, baik

itu berupa semangat maupun minat belajar siswa, sehinga berimbas pada

penurunan dalam pencapaian ketuntasan klasikal yang harusnya 60% menjadi

50%, hal ini disebabkan karena pembelajaran yang dilaksanakan oleh bapak

Selamet masih menerapkan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah, diskusi

dan pemberian tugas. Cara-cara tersebut diakui atau tidak membuat siswa tampak

bosan, jenuh, dan kurang bersemangat dalam belajar.3

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu strategi

pembelajaran yang tepat dan menarik, di mana siswa kooperatif, dapat bertanya

meskipun tidak pada guru secara langsung, mengemukakan pendapat, serta

memiliki kesan terhadap materi dan mampu mengaplikasikan teori di dunia

nyata.

Dengan bertolak dari uraian di atas, maka perlu dilakukan upaya untuk

meningkatkan minat belajar siswa. Untuk itu peneliti bermaksud melakukan

penelitian dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Concept Mapping

Berbasis PAIKEM untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Materi Pokok

Cahaya”.

3Hasil wawancara dengan bapak Selamet tanggal 3 September 2009, jam 11 di MTs

Fatahillah Ngaliyan Semarang.

Page 19: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi model pembelajaran concept mapping berbasis

PAIKEM pada materi pokok Cahaya Semester II Kelas VIII A MTs Fatahillah

Semarang Tahun pelajaran 2009/2010 yang dapat meningkatkan minat belajar

siswa?

2. Apakah implementasi model pembelajaran concept mapping berbasis

PAIKEM dapat meningkatkan minat belajar siswa MTs Fatahillah Semarang

Kelas VIII A Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010 pada materi pokok

Cahaya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Menemukan skenario pembelajaran IPA (fisika) dengan implementasi

model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM materi pokok

cahaya semester II kelas VIII A MTs Fatahillah Semarang Tahun pelajaran

2009/2010 yang lebih operasional.

b. Untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran IPA (fisika).

Dengan menggunakan model pembelajaran concept mapping berbasis

PAIKEM materi pokok cahaya semester II kelas VIII A MTs Fatahillah

Semarang Tahun pelajaran 2009/2010

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :

a. Bagi siswa

1) Dengan menggunakan model pembelajaran concept mapping berbasis

PAIKEM dapat menumbuhkan dan meningkatkan semangat siswa untuk

belajar (IPA) fisika.

Page 20: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

4

2) Dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap mata pelajaran (IPA)

fisika.

b. Bagi guru

Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi

pembelajaran yang sesuai dan bervariasi.

c. Bagi satuan pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

berguna bagi satuan pendidikan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan

kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas satuan pendidikan.

d. Bagi peneliti

Dapat menambah pengalaman secara langsung bagaimana penggunaan

strategi pembelajaran yang baik.

D. Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah interpretasi pembaca dalam mengartikan judul

skripsi ini dan untuk membatasi permasalahan yang ada, maka perlu kiranya

diberikan beberapa pengertian dan penjelasan tentang istilah-istilah yang terdapat

dalam judul skripsi ini.

Adapun penjelasan istilah dari skripsi yang berjudul “Implementasi

Model Pembelajaran Concept Mapping Berbasis PAIKEM Untuk Meningkatkan

Minat Belajar Siswa pada Materi Pokok Cahaya” adalah sebagai berikut :

1. Concept Mapping (peta konsep)

Peta konsep adalah suatu gambaran skematis untuk mempresentasikan

suatu rangkaian konsep yang berkaitan antar konsep-konsep. Peta ini

mengungkapkan hubungan-hubungan yang berarti antara konsep dan

menekankan gagasan-gagasan pokok (Novak & Gown, 1984). Peta konsep

disusun hirarkis, konsep yang lebih umum berada di atas dalam peta itu,

sedangkan yang khusus di bawah. Dalam peta konsep, konsep-konsep

Page 21: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

5

disusun hirarkis dan relasi antar konsep diletakkan di antara konsep-konsep

dengan anak panah.4

2. PAIKEM

Pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif,

Efektif, Menyenangkan) adalah pembelajaran yang melibatkan siswa secara

langsung untuk aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran ini adalah

pembelajaran yang mengonsep sebuah suasana pembelajaran di mana siswa

dapat nyaman, menyenangkan, dan bermakna tanpa ada rasa siswa takut dan

bosan. Pentingnya pembelajaran berbasis PAIKEM dikarenakan dalam

pembelajaran yang sekarang digunakan guru dalam sekolah-sekolah

cenderung masih menggunakan ceramah, dan juga murid sendiri masih

hanya bersifat sebagai pendengar yang hanya melihat, dan mencatat apa yang

disampaikan guru. PAIKEM merupakan pendekatan dalam proses belajar

mengajar yang bila diterapkan secara tepat berpeluang dapat meningkatkan

tiga hal, pertama maksimalisasi pengaruh fisik terhadap jiwa, kedua

maksimalisasi pengaruh jiwa terhadap proses psikofisik dan psikososial, dan

ketiga, bimbingan ke arah pengalaman kehidupan spiritual.5

3. Minat.

Minat adalah rasa lebih dan rasa keterikatan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa adanya yang menyuruh. Minat pada dasarnya penerimaan

akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin

kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

4Suparno Paul, Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivisme & Menyenangkan,

(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007). hlm.146.5Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM,

(Semarang:RaSAIL,2008), Cet I. hlm. 5

Page 22: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

6

4. Cahaya

Cahaya adalah sebuah gelombang elektromagnetik, bila dipancarkan

atau diserap cahaya memperlihatkan sifat-sifat partikel. Cahaya dipancarkan

oleh muatan listrik yang dipercepat yang diberi kelebihan energi kalor atau

pengosongan muatan listrik.6

6Hugh D. Young dan Roger A. Freedman, Fisika Universitas, (Jakarta:Erlangga,

2004), Jilid II, hlm. 520.

Page 23: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

7

BAB II

MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING

DAN MINAT BELAJAR

A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

1. Pengertian Belajar

Ilmu merupakan harta yang sangat mulia bagi orang yang

memilikinya, sebegitu mulianya Allah meninggikan derajatnya bagi orang

yang berilmu dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu. Ilmu tidak

didapat secara langsung dan sekejap, artinya ilmu didapat melalui belajar dan

belajar membutuhkan proses yang sangat panjang tidak dapat secara

langsung ataupun didapat dari warisan dari orang tua atau leluhurnya, seperti

dalam surat An-Nahl ayat 78 :

7

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan

dan hati, agar kamu bersyukur”.

Ini mengartikan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan bodoh dan

tidak mengetahui sedikit apapun, sehingga manusia diperintahkan untuk

mencari ilmu yang dilalui dalam proses belajar secara arti luas.

Pengertian belajar menurut kamus besar bahasa Indonesia belajar

mempunyai arti belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau

7Yayasan Amalan Ummat Islam Ya Ummi Fatimah Pati, Al-Qur’an dan Terjemah, (Depok:

SABIQ, 2010), hlm. 275.

Page 24: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

8

ilmu; tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.8

Beberapa pakar juga mendefinisikan sebagai berikut:

a. Syaiful Bahri Djamarah mendefinisikan belajar sebagai serangkaian

kegiatan jiwa raga untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang

menyangkut afektif, kognitif juga psikomotorik.9 Pengertian ini menitik

beratkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan. Di dalam

interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman – pengalaman belajar.

b. Sedangkan menurut Sardiman A. M bahwa belajar itu senantiasa

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian

kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

menirukan dan lain sebagainya.10 Belajar akan lebih baik jika si subyek

belajar itu mengalami atau melakukannya. Jadi tidak bersifat verbalistik.

c. Nana Sudjana mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang

ditandai dengan perubahan sebagai hasil. Proses belajar juga ditunjukkan

dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya,

sikap dan tingkah laku, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya

serta aspek ain yang ada pada individu.11 Menurut pengertian ini belajar

adalah suatu proses yang akan membawa suatu perubahan pada individu

yang belajar.

d. Sedangkan Abdul Aziz mendefinisikan belajar sebagai berikut:

8Departemen Penddikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), Cet. 3, hlm. 663. 9Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Cet. 1, hlm. 13. 10Sardiman A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2001), hlm. 71. 11Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2000), hlm. 28.

Page 25: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

9

سابقة خبرة على یطراء المتعلم ذھن فى تغییر ھو التعلم!ان

جدیدا تغییرا فیھا فیحدث“Belajar merupakan suatu perubahan di dalam pemikiran siswa yang

dihasilkan atas pengalaman terdahulu kemudian terjadi perubahan yang

baru”.12

Dari beberapa definisi belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja yang menghasilkan perubahan

tingkah laku yang relatif tetap melalui latihan dan pengalaman.

2. Pengertian Pembelajaran

Sesuai dengan pengertian belajar secara umum yaitu bahwa belajar

merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan tingkah

laku. Maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan

oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah

yang lebih baik. Pengertian pembelajaran secara khusus menurut beberapa

teori antara lain:

a. Teori Behavioristik

Pembelajaran anak didik adalah usaha guru membentuk tingkah

laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus).13

b. Kognitif

Kognitif pembelajaran adalah cara guru memberikan kepada siswa

untuk berfikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang

dipelajari. Ini sesuai dengan pengertian pelajaran menurut aliran kognitif

12Sholeh Abdul Aziz Dan Abdul Majid, at Tarbiyah wa Thuruqu at Taddris, (Makkah:

Darul Ma’arif, t.t), hlm. 169.13Darsono M, dkk., Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: IKIP Press, 2003), hlm. 24.

Page 26: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

10

yang menekankan pada kemampuan kognisi (mengenal pada individu

yang belajar).14

c. Gestalt

Pembelajaran yaitu usaha guru dalam memberikan materi

sedemikian rupa, sehingga siswa mudah mengorganisir (mengaturnya)

menjadi gestalt (pola bermakna).15

d. Humanistik

Pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk

memilih bahan belajar dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan

kemampuannya.16

Hal yang medasari pembelajaran model concept mampping berbasis

PAIKEM adalah teori pembelajaran humanistik, artinya siswa sendiri yang

memilih kegiatan belajar mengajar sesuai dengan minat mereka. Sehingga guru

harus membuat suasana pemebelajaran sedemikian rupa supaya siswa berminat

untuk belajar tanpa ada tekanan suatu apapun, dengan hal tersebutlah

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dapat digali secara optimal.

B. Model-model pembelajaran

1. Pengertian

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan/ suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran kelas/

pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai

kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu

dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru

14Ibid. 15Ibid, hlm. 25. 16Ibid.,

Page 27: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

11

dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.17 Model pembelajaran

merupakan suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang

diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan

akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.

Sebagai guru, kita harus mampu melakukan identifikasi kekuatan dan

kelemahan model-model pembelajaran yang tepat, mampu memilihnya secara

tepat dan mampu mengembangkannya serta menerapkannya dalam proses

pembelajaran.

Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang

akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap

dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan

kelas. Fungsinya adalah sebagai pedoman bagi perancang mengajar dan para

guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Menurut Nisbet (1985) sebagaimana telah dikutip oleh Erman

Suherman bahwa tidak ada cara belajar (tunggal) yang paling benar, dan cara

mengajar yang paling baik, orang-orang berbeda dalam kemampuan

intelektual, sikap, dan kepribadian sehingga mereka mengadopsi pendekatan-

pendekatan yang karakteristiknya berbeda untuk belajar. Dari sini dapat kita

katakan bahwa masing-masing individu akan memilih cara dan gayanya

sendiri untuk belajar dan untuk mengajar, namun setidak-tidaknya ada

karakteristik tertentu dalam pendekatan pembelajaran tertentu yang khas

dibandingkan dengan pendekatan lain.18

2. Macam-macam model pembelajaran

Macam-macam model pembelajaran diantaranya :

17 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta :

Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 5.18Erman Suherman Ar, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Jakarta :

Universitas Pendidikan Indonesia, 2004), hlm. 74.

Page 28: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

12

a. Model pembelajaran langsung (direct intruction)

Adalah model pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang

proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan

pengetahuan prosedural yang terstrukur dengan baik yang dapat diajarkan

dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

b. Model pembelajaran kooperatif learning (cooperative learning)

Adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja sama secara

berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.

c. Model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based instruction)

Adalah model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya

permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni

penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan

nyata.

d. Model pembelajaran inkuiri

Adalah model pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh

kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,

kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

penemuanya dengan penuh percaya diri.

C. Minat

1. Pengertian

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya penerimaan akan

suatu antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat

hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Crow and Crow menyatakan

bahwa minat berhubungan dengan gerak yang mendorong seseorang untuk

Page 29: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

13

menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang

dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.19

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat adalah gejala

psikis yang timbul dari perpaduan keinginan dan kemauan yang ada pada diri

seseorang, yang direalisasikan atau di ekspresikan dengan adanya perasaan

senang yang menyebabkan adanya perhatian terbesar terhadap suatu obyek,

sehingga orang tersebut mempunyai kecenderungan hati untuk berbuat sesuatu

terhadap obyek tersebut.

Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan

bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal yang lainnya, dapat

dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa

sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.20

2. Pengaruh minat terhadap siswa dalam belajar

Telah dijelaskan di atas bahwa, minat adalah keinginan jiwa terhadap

sesuatu objek dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Hal

ini menggambarkan bahwa seseorang tidak akan mencapai tujuan yang dicita-

citakan apabila di dalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau

keinginan jiwa untuk mencapai tujuan yang dicita-citakannya itu.

Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, minat menjadi motor

penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa dengan minat,

tujuan belajar tidak akan tercapai.

Untuk mencapai tujuan belajar yang dimaksud diperlakukan adanya

faktor pendorong atau minat dalam diri setiap siswa yang belajar. Dengan

demikian, adanya minat dalam diri siswa yang belajar, mereka dapat

memusatkan perhatiannya terhadap bidang studi yang dipelajarinya.

19Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:PT Bumi Aksara,2008), Cet. III, hlm. 121.20Ibid, hlm. 121.

Page 30: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

14

Jika minat siswa dapat dibangkitkan, kemudian seluruh perhatiannya

dapat dipusatkan kepada bidang studi yang dipelajarinya, keadaan kelas dapat

menjadi tenang. Sebab siswa tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan

hal-hal yang melanggar ketertiban kelas. Dengan demikian proses belajar

mengajar dapat berlangsung dengan baik dan siswa pun dapat mencapai

tujuan belajar sebagaimana yang diharapkan.

Dari keterangan di atas, dapat dipahami bahwa minat termasuk salah

satu faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan dalam belajar. Oleh karena

itu, jika sekiranya siswa tidak memiliki minat atau kurang perhatian untuk

menerima pelajaran, guru sedapat mungkin mengusahakan membangkitkan

minat siswa melalui berbagai cara atau metode. Karena akibat dari siswa yang

tidak memiliki minat belajar, mereka tidak dapat mencapai hasil belajar yang

maksimal.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat

Menurut Muhibbin Syah faktor yang mempengaruhi minat ada dua,

yaitu :

a. Faktor Inrinsik, yaitu hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa

sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar, meliputi

perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut.

b. Faktor Ektrinsik, yaitu hal dan keadaan yang datang dari luar individu

siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar, meliputi

pujian, hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua dan

cara guru mengajar.21

21Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Cet I, (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 137.

Page 31: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

15

Sedangkan menurut Crow and Crow (1973) sebagaimana yang dikutip

oleh Abdur Rahman Saleh, terdapat tiga faktor yang menjadikan timbulnya

minat, yaitu :22

a. Dorongan dari dalam individu, misalnya dorongan untuk makan, ingin tahu

seks. Dorongan untuk makan membangkitkan minat untuk belajar atau

mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain,

sedangkan dorongan rasa ingin tahu akan membangkitkan minat untuk

belajar, menuntut ilmu, melakukan penelitian dan lain-lain.

b. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk

melakukan suatu aktivitas tertentu, misalnya minat untuk belajar atau

menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapatkan penghargaan

di masyarakat.

c. Faktor emosional, mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila

seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan

perasaan senang dan memperkuat minat, sebaliknya kegagalan akan

menghilangkan minat.

D. Concept Mapping (Peta Konsep)

1. Pengertian

Peta konsep merupakan salah satu model pembelajaran yang sedang

berkembang saat ini di mana pembelajarannya menekankan pada skema yang

harus dimiliki oleh siswa sebagai modal awal sebelum masuk ke materi yang

lebih dalam, artinya siswa diharuskan memahami betul alur pelajaran yang

akan dipelajari, sehingga dalam pembelajaran siswa tidak bingung karena

22Abdur Rahman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam

Perspektif Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 263-265.

Page 32: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

16

siswa diberi pengetahuan awal skema alur pembelajarannya. Selain itu juga

antara siswa dan guru dalam satu persepsi yang sama.

Banyak pengertian tentang peta konsep di antaranya menerangkan

bahwa peta konsep adalah suatu gambaran skematis untuk mempresentasikan

suatu rangkaian konsep yang berkaitan antar konsep-konsep”.23 Konsep-

konsep di sini adalah konsep yang mempunyai hubungan secara langsung

yang ditunjukkan dengan sebuah skema yang disertai dengan garis

penghubung atau anak panah sehingga terlihat jelas hubungan antara konsep-

konsep tersebut. Peta konsep juga di artikan sebagai sebuah strategi atau

model pembelajaran di mana meminta mahasiswa mensintesis atau membuat

suatu gambar atau diagram tentang konsep-konsep utama yang saling

berhubungan, yang ditandai dengan garis panah dan ditulis level yang

membunyikan bentuk hubungan antar konsep-konsep utama itu.24

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peta konsep merupakan

suatu model pembelajaran yang digunakan untuk menguatkan pengetahuan

dan pemahaman siswa terhadap bahan-bahan yang telah dibacanya dengan

mengambil konsep-konsep yang ada kemudian dituangkan dalam bentuk peta,

baik berupa bagan ataupun pohon konsep.

2. Tujuan penerapan peta konsep

Adapun tujuan dari penerapan peta konsep di antaranya adalah25 :

a. Mengembangkan kemampuan menggambarkan kesimpulan-kesimpulan

yang masuk akal.

b. Menyamakan persepsi antara guru dan siswa.

c. Belajar konsep-konsep dan teori-teori.

23Paul Suparno, op. cit,. hlm. 146.24Hisyam Ali, et. Al., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:Insan Madani, 2002), hlm.

170. 25Ibid., hlm. 169

Page 33: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

17

d. Mengembangkan kemampuan mensintesis dan mengintegrasikan

informasi atau ide menjadi satu.

e. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara holistis untuk melihat

keseluruhan dan bagian-bagian.

f. Membiasakan kinerja otak untuk menganalisa sesuatu hal dengan konsep-

konsep

3. Langkah-langkah membuat peta konsep

Untuk mendesain materi pelajaran dalam bentuk concept mapping

(peta konsep), ada beberapa langkah yang harus dilakukan, di antaranya:26

a. Brainstorming atau curahan gagasan.

b. Menentukan konsep (topik) utama (mayor)

c. Menulis dan menyusun konsep-konsep dalam satu bentuk gambar.

d. Menghubungkan konsep-konsep dengan garis.

e. Memberikan label di atas garis panah.

Adapun yang dimaksudkan dalam langkah-langkah membuat peta

konsep adalah sebagai berikut :

a. Brainstorming atau curahan gagasan adalah mengemukakan gagasan atau

konsep-konsep yang berkaitan masalah, topik, teks, atau wacana yang

sedang dipelajari sebanyak-banyaknya tanpa adanya suatu batasan tanpa

adanya beban takut salah.

b. Menentukan konsep (topik) utama (mayor) adalah penentuan konsep-

konsep yang sudah di curahkan dalam bentuk gagasan atau konsep-

konsep untuk di seleksi menjadi konsep yang lebih umum atau utama, dan

apabila ada konsep-konsep yang dapat dicairkan ke dalam satu konsep

utama untuk dapat dijadikan satu, sehingga menjadi lebih ringkas.

c. Menulis dan menyusun konsep-konsep dalam satu bentuk gambar adalah

menuliskan konsep-konsep utama yang sudah diseleksi kemudian

26Bernawi Munthe, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta:Insan Madani, 2009), hlm. 13.

Page 34: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

18

dituliskan ke dalam kertas secara terpisah untuk dibentuk ke dalam

gambar dalam satu halaman.

d. Menghubungkan konsep-konsep dengan garis adalah menghubungkan

antara konsep satu dengan konsep yang lain dengan menggunakan anak

panah sehingga hubungan antara konsep terlihat jelas.

e. Memberikan label di atas garis panah adalah memberikan keterangan

antara konsep satu dengan yang lainnya sehingga memperjelas sifat

hubungannya.

4. Beberapa teknik mengajar dengan model peta konsep

Peta konsep dengan jelas menunjukkan konsep pokok dari suatu bahan

atau topik dan bagaimana relasi dan hubungan antara konsep-konsep yang

ada. Dari peta tersebut dapat mengerti secara garis besar inti dari topik atau

bahan yang diajarkan kepada siswa.

Peta konsep ini dapat digunakan untuk mengajarkan konsep fisika

kepada siswa. Bila guru dapat membantu siswa mengerti konsep dasar dari

suatu bahan, maka siswa sudah dapat menguasai bahan itu secara garis besar.

Ada beberapa cara untuk mengajarkan bahan fisika dengan peta

konsep, yaitu :27

a. Guru menerapkan suatu bahan fisika dengan memakai peta konsep.

Dari peta konsep itu guru menjelaskan masing-masing konsep

yang ada kaitannya dengan yang lain dengan segala contohnya. Dengan

cara ini, peta konsep digunakan sebagai suatu rangkuman keseluruhan

atau skema untuk memudahkan siswa menangkap keseluruhan. Dengan

cara ini, peta konsep membantu mempermudah guru dalam menjelaskan

materi fisika kepada siswa secara jelas dan terarah.

b. Siswa yang membuat peta konsep dan guru yang membantu

27Paul Suparno, op. cit., hlm. 148.

Page 35: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

19

Dalam cara ini, siswa diminta oleh guru untuk secara bebas

membuat peta konsep suatu bahan. Misalnya sebelum bahan dibahas,

siswa diminta membaca di rumah. Pada saat di sekolah, siswa diminta

membuat peta konsep sendiri. Setelah itu guru meminta agar siswa agar

membuat peta konsep nya dan relasi yang ada. Bila ada konsep yang tidak

tepat dan relasi yang tidak tepat, guru mempertanyakan mengapa itu

terjadi? lalu guru membantu agar siswa memperbaiki peta konsepnya.

c. Peta konsep digabungkan dengan metode lain

Peta konsep dapat juga digunakan dalam mengajar dengan

menggabungkan dengan metode lain sehingga lebih tepat dan membuat

siswa lebih sungguh belajar lebih mendalam dan baik. Misalnya

digabungkan dengan metode diskusi, presentasi, metode ceramah dari

guru.

5. Kelebihan dan kekurangan

Adapun kelebihan dan kekurangan dari peta konsep ini diantaranya :

a. Kelebihan

1) Sebagai sarana untuk membiasakan otak berfikir terkonsep dalam

segala hal.

2) Dapat digunakan sebagai pengganti ringkasan yang lebih fleksibel.

3) Dapat mempermudah pemahaman siswa dan guru.

4) Dapat menyatukan satu persepsi antara guru dan siswa.

5) Dapat digunakan dalam berbagai hal.

b. Kekurangan

1) Pemahaman peta konsep dapat dicapai dengan syarat siswa sudah

membaca pokok bahasan.

2) Pemahaman secara global kurang terperinci.

Page 36: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

20

E. Pembelajaran PAIKEM

Metode pembelajaran merupakan sarat mutlak bagi guru untuk

mengantarkan siswa dalam pencapaian sebuah arti pendidikan yang

sesungguhnya, di mana tidak hanya menuntut ketercapaian ranah kognitif,

afektif, dan psikomotorik, tetapi juga bagaimana pembelajaran tersebut bermakna

dan dapat mengaplikasikannya di masyarakat. Ini menjadi penting karena metode

pembelajaran merupakan suatu kendaraan yang akan dicapai dalam mencapai

tujuan. Di mana kendaraan tersebut didesain sedemikian indahnya supaya

menjadi kendaraan yang menarik dan nyaman untuk dipakai dalam perjalanan.

Metode pembelajaran atau sering digunakan istilah strategi belajar

mengajar mengalami dinamika dalam praktek dunia pendidikan. Tidak terkecuali

di Indonesia, dinamika tersebut terjadi dari masa ke masa seiring dengan

kebijakan pemberlakuan kurikulum pendidikan mulai kurikulum 1975, 1984,

1994, 2004, dan KTSP 2006. Dalam catatan sejarah pendidikan nasional, telah

dikenal beberapa pendekatan atau strategi pembelajaran seperti SAS (Sintesis,

Analisis, Sistematis), CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), CTL (Contextual

Teaching and Learning), Lift Skills Education, PAKEM (Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan yang paling dikenal akhir-akhir ini

adalah PAIKEM.28

1. Pengertian

Secara bahasa, kata PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Adapun yang

dimaksudkan PAIKEM tersebut secara terperinci yang adalah :

a. Aktif, pembelajaran harus menumbuhkan suasana sedemikian rupa

sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan

gagasan.

28Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM, (Semarang:RaSAIL,

2008), Cet I. hlm. 45.

Page 37: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

21

b. Inovatif, pembelajaran merupakan proses pemaknaan atas realitas

kehidupan yang dipelajari.

c. Kreatif, pembelajaran harus menumbuhkan pemikiran kritis, karena

dengan pemikiran seperti itulah kreativitas dapat dikembangkan.

d. Efektif, pembelajaran efektif adalah jantungnya sekolah efektif.

e. Menyenangkan, pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran

dengan suasana socio emotional climate positif.

Pembelajaran PAIKEM adalah pembelajaran bermakna yang

berkembang dengan cara membantu siswa membangun keterkaitan antara

informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang

dimiliki dan dikuasai oleh siswa. Siswa dibelajarkan bagaimana mereka

mempelajari konsep dan bagaimana konsep tersebut dapat digunakan di luar

kelas. 29

Pembelajaran PAIKEM merupakan pembelajaran yang

memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam untuk

mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahaman dengan menekankan

kepada belajar sambil bekerja, sementara itu guru menggunakan berbagi

sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya

pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.30

2. Indikator dan prinsip-prinsip penerapan PAIKEM

Dalam penetapan PAIKEM oleh pendidik atau guru bisa dilihat dan

dicermati berbagai indikasi yang muncul pada saat proses belajar mengajar

dilaksanakan. Di samping itu, pendidik juga perlu memperhatikan berbagai

29Agus Suprijono, Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:Pustaka

Pelajar, 2009), hlm. ix.30Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, (Jakarta:AV Publisher,

2009), hlm. 208.

Page 38: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

22

prinsip ketika menerapkan pembelajaran PAIKEM, di antaranya dapat dilihat

pada tabel indikator dibawah ini.31

Tabel 1 : Indikator dan prinsip penerapan PAIKEM

No Indikator Proses Penjelasan Metode

1.

2.

3.

PEKERJAAN ANAK

(diungkapkan dengan

bahasa/ kata-kata anak

sendiri)]

KEGIATAN ANAK

(anak banyak diberi

kesempatan untuk

mengalami/

mengerjakan sendiri)

RUANG KELAS

(penuh pajangan hasil

karya anak dan alat

peraga sederhana

buatan guru dan

siswa)

PAIKEM sangat

mengutamakan agar

anak mampu berpikir,

berkata-kata, dan

mengungkap sendiri.

Bila anak mengalami

kesulitan mengerjakan

sendiri, mereka belajar

meneliti tentang apa

saja

Banyak yang dapat

dipajang di kelas dan

dari hasil pajangan itu

anak saling belajar.

Alat peraga yang

sering dipergunakan

diletakkan di tempat

yang strategis

Guru membimbing

anak dan

memajang hasil

karya anak agar

dapat saling belajar

Guru dan murid

interaktif dan hasil

pekerjaan anak

dipajang.

Pengamatan ruang

kelas dan dilihat

apa saja yang

dibutuhkan untuk

dipajang, di mana,

dan bagaimana

memajangnya

Diskusi, kerja

kelompok, kerja

mandiri,

pendekatan

individual guru

31Ismail SM, op. cit., Cet I, hlm. 53.

Page 39: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

23

4.

5.

6.

7.

8.

PENATAAN MEJA

KURSI SISWA

(meja kursi anak dapat

diatur secara fleksibel)

SUASANA BEBAS

(siswa memiliki

dukungan suasana

bebas untuk

menyampaikan/

mengungkapkan

pendapat)

UMPAN BALIK

GURU

(guru memberi tugas

yang bervariasi dan

secara langsung

memberi umpan balik

agar siswa

memperbaiki

kesalahan )

SUDUT BACA

(sudut kelas sangat

baik bila diciptakan

sebagai sudut baca

Guru mengajar

dengan berbagai cara,

misalnya lewat

kelompok, diskusi,

anak berpasangan,

dsb. Kerja individual

anak juga perlu

dilakukan.

Anak dilatih untuk

mengungkapkan

pendapat secara bebas,

baik dalam diskusi,

tulisan maupun

kegiatan lain.

Guru memberikan

tugas yang mendorong

siswa bereksploitasi,

dan guru memberikan

bimbingan individual

ataupun kelompok

dalam hal

penyelesaian masalah

(melatih penyelesaian

masalah)

Sudut baca di ruang

kelas akan mendorong

siswa untuk terdorong

terhadap siswa

yang prestasinya

kurang baik.

Guru dan siswa

mendengarkan dan

menghargai

pendapat siswa

lain, diskusi dan

kerja individual

Penugasan

individual atau

kelompok,

bimbingan

langsung dan

penyelesaian

masalah

Observasi kelas,

diskusi, pendekatan

terhadap orang tua.

Page 40: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

24

untuk siswa )

LINGKUNGAN

SEKITAR

(lingkungan sekitar

sekolah dijadikan

media pembelajaran)

dan gemar membaca.

(siswa didekatkan

dengan buku-buku)

Sawah, lapangan,

pohon, sungai, kantor

pos, puskesmas dll,

harus dioptimalkan

pemanfaatannya untuk

pembelajaran.

Observasi

lapangan,

eksplorasi, diskusi

kelompok, tugas

individual.

F. Cahaya

1. Pengertian

Di dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 35 disebutkan:

32 “Allah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti

sebuah celah yang tak tebus yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di

dalam kaca, kaca itu bagaikan bintang seperti mutiara. Dinyalakan dengan

minyak dari pohon yang diberkahi yaitu pohon zaitun, (yang tumbuh) tidak di

32Yayasan Amalan Ummat Islam Ya Ummi Fatimah Pati, Al-Qur’an dan Terjemah, (Depok:

SABIQ, 2010), hlm. 354.

Page 41: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

25

sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat. Hampir-hampir minyak

menerangi, walaupun ia tidak disentuh api. Cahayanya di atas cahaya, Allah

membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dikehendaki, dan Allah membuat

perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui

segala sesuatu”

Ayat ini menerangkan bahwasanya cahaya itu adalah perumpamaan

sebuah celah dinding yang di dalam celah tersebut tidak tembus sehingga

tidak dapat diterpa angin. Dan cahaya tersebut yang hanya di miliki oleh Allah

sendiri.

Selain itu, cahaya dalam sains diartikan sebagai sebuah gelombang

elektromagnetik, bila dipancarkan atau diserap cahaya memperlihatkan sifat-

sifat partikel. Cahaya dipancarkan oleh muatan listrik yang dipercepat yang

diberi kelebihan energi kalor atau pengosongan muatan listrik.33

Cahaya menurut Newton (1642-1727) adalah suatu benda yang terdiri

dari partikel-partilkel ringan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh

sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sementara itu

menurut Huygens (1629-1695), cahaya adalah gelombang seperti bunyi,

perbedaan antara keduanya hanya pada frekuensi dan panjang gelombang

saja.

2. Sifat-sifat cahaya

Cahaya memiliki beberapa sifat, sehingga optika dapat dibagi ke

dalam 2 cabang yaitu :34

a. Optika geometri adalah cabang optika di mana deskripsi sinar sudah

mencukupi. Adapun sifat-sifat cahaya yang termasuk dalam pembahasan

ini di antaranya cahaya bersifat reflektif dan reflektif, dispersi (diuraikan),

polarisasi.

33Hugh D. Young dan Roger A. Freedman, op.cit., Jilid II, hlm. 520.34Ibid, hlm. 497.

Page 42: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

26

ri

A

N

C

B

b. Optika fisis adalah cabang optika yang secara spesifik menggunakan

prilaku gelombang. Adapun sifat-sifat cahaya yang termasuk dalam

kategori ini adalah cahaya bersifat interferensi (dipadukan) dan difraksi

(dilenturkan).

3. Pemantulan cahaya

Pemantulan cahaya terbagi menjadi dua macam, yaitu :

a. Pemantulan teratur, adalah pemantulan cahaya yang terjadi jika suatu

berkas cahaya jatuh pada benda yang mempunyai permukaan licin (rata)

dan mengkilap, sehingga arah pemantulan cahaya tersebut menuju ke

suatu arah tertentu.

b. Pemantulan baur (difus), adalah pemantulan cahaya yang terjadi jika

suatu berkas cahaya yang jatuh pada benda yang mempunyai permukaan

kasar (tidak rata), sehingga arah pantulan cahaya tidak teratur.

Dalam pemantulan cahaya dikenal Hukum Snellius, yang menyatakan

bahwa :

a. Sinar datang (A), sinar pantul (C), dan garis nomal (N) terletak pada satu

bidang datar (B), dan bertemu pada satu titik.

b. Sudut datang (i) besarnya sama dengan sudut pantul (r).

Gambar 1 : Pemantulan pada cermin datar (Hukum Snellius)

Page 43: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

27

4. Pemantulan pada cermin datar

Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa sebuah

bidang datar. Adapun sifat-sifat bayangan pada cermin datar,yaitu :

a. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin

b. Bayangannya maya.

c. Bentuk dan ukuran sama dengan bentuk dan ukuran benda.

d. Bayangan yang terbentuk tegak.

5. Pemantulan cahaya pada cermin cekung

Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung

Gambar 2 : Pembentukan sinar istimewa pada cermin cekung

a. Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus ( ).

b. Sinar datang melalui titik fokus ( ) dipantulkan sejajar sumbu utama.

c. Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan (P) dipantulkan

kembali melalui titik pusat kelengkungan itu.

6. Rumus cermin cekung

Hubungan antara jarak benda ( ), jarak bayangan ( ′) dan jarak fokus

cermin ( ) secara matematis dirumuskan :

+ = (2.1)

dimana =

Page 44: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

28

dengan: = Jarak benda (cm)

′ = Jarak bayangan (cm)

= Jarak fokus cermin (cm)

R = Jari-jari cermin (cm)

Cermin cekung bersifat konvergen (mengumpulkan sinar) sehingga

disebut cermin positif. Nilai dan R bersifat positif. Apabila bayangan yang

terjadi bersifat maya, maka jarak bayangan ( ′) bernilai negatif.

Bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung kadang-kadang

diperbesar, kadang-kadang diperkecil. Hal ini bergantung pada letak benda.

Perbesaran (M) bayangan pada cermin cekung dapat ditentukan dengan rumus

= = (2.2)

dengan: M = Perbesaran bayangan (kali)

ℎ′ = Tinggi bayangan (cm)

ℎ = Tinggi benda (cm)

7. Pemantulan cahaya pada cermin cembung

Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung:

Gambar 3 : Pembentukan sinar istimewa pada cermin cembung

Page 45: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

29

a. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik fokus

b. Sinar datang yang menuju titik fokus f dipantulkan sejajar sumbu uama.

c. Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan dipantulkan seolah-olah

dari titik kelengkungan itu.

8. Rumus cermin cembung

Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus, dan jari-

jari kelengkungan cermin cembung sama dengan cermin cekung, yaitu :

1 + 1′ = 1 (2.3)

dimana =dengan: = Jarak benda (cm)

= Jarak bayangan (cm)

= Jarak fokus cermin (cm)

R = Jari-jari cermin (cm)

Pada cermin cembung nilai dan R selalu negatif. Hal ini disebabkan

fokus dan jari-jari cermin berada dibelakang cermin cembung.

Seperti cermin cekung, perbesaran cermin cembung dinyatakan

dengan rumus :

= = (2.4)

dengan: M = Perbesaran bayangan (kali)

ℎ′ = Tinggi bayangan (cm)

ℎ = Tinggi benda (cm)

Page 46: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

30

G. Kajian Penelitian Yang Relevan

Pada hakikatnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan auto

kritik terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan maupun kekurangannya,

sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu. Dan untuk

menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan

yang sama dan hampir sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi, buku dan

dalam bentuk tulisan lainnya maka penulis akan memaparkan beberapa bentuk

tulisan yang sudah ada. Ada beberapa bentuk tulisan penelitian yang akan penulis

paparkan.

Penulis berpendapat bahwa beberapa bentuk tulisan yang penulis

temukan, masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi pembahasannya

dengan skripsi yang akan penulis susun. Beberapa penelitian yang sudah teruji

kesahihannya di antaranya meliputi:

1. Penelitian Rohmi Nuzulia 2008, yang melakukan penelitian tindakan kelas

dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Concept mapping Terhadap Hasil

Belajar Fisika Pada Kelas XI SMA Negeri 1 Subah, Kabupaten Batang Tahun

2007/2008”. Setelah dilaksanakan penelitian ada perbedaan hasil belajar fisika

pokok bahasan getaran antara pembelajaran dengan menggunakan concept

mapping lebih baik dari pada pembelajaran yang tanpa menggunakan concept

mapping pada siswa XI SMA Negri Subah Kabupaten Batang tahun

2007/2008.

2. Penelitian Abdul Hamid Muammar 2007, yang melakukan penelitian tindakan

kelas dengan judul “Peningkatan Minat Belajar Fisika Menggunakan Media

Permainan Monopoli Pada Siswa Kelas X Semester II di MA Walisongo

Pecangaan Jepara Tahun 2006/2007”. Setelah dilaksanakan penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan media permainan monopoli dapat

meningkatkan minat belajar, diamana pada siklus I pencapaian minat belajar

siswa adalah 88,9% yang tercermin dengan ketuntasan belajar degan

persentase 66,7%, pada siklus II terjadi peningkatan minat belajar siswa

Page 47: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

31

dengan persentase 94% atau meningkat 5,3% dari pada siklus I dengan

persentase ketuntasan belajar 80,3% serta rata-rata 69%.

Peneliti mengambil kajian pustaka pendukung di atas untuk dijadikan

referensi dalam penelitian dengan judul "Implementasi model pembelajaran

concept mapping berbasis PAIKEM untuk meningkatkan minat belajar siswa

materi pokok pemantulan cahaya semester II kelas VIII MTs Fatahillah

Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”. Penelitian ini memiliki kesamaan

dengan dua penelitian tersebut yaitu sama-sama penelitian tindakan kelas.

Namun, ada hal yang yang membedakan dari keduanya yaitu materi ajar yang

diteliti, siswa dan penerapan strategi pembelajaran PAIKEM.

H. Kerangka Berpikir

Upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran

IPA (fisika), guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang optimal

dengan menerapkan berbagai model pembelajaran. Dalam pembelajaran IPA

(fisika), salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengajarkan

suatu pokok bahasan adalah pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan

materi yang diajarkan, karena siswa cenderung cepat bosan dan malas apabila

pembelajaran yang digunakan hanya sekedar ceramah.

Menyoroti pembelajaran fisika yang selama ini berlangsung di sekolah

ada yang berpendapat bahwa pembelajaran fisika kurang concern terhadap

persoalan bagaimana mengubah pengetahuan fisika yang kognitif menjadi

“makna” dan “nilai” yang perlu di internalisasikan dalam diri siswa lewat

berbagai cara di antaranya media atau forum. Pembelajaran lebih menitik

beratkan pada aspek korespondensi tekstual yang lebih menekankan hafalan

rumus dan teks pada buku mata pelajaran.

Dalam belajar fisika hendaknya fakta konsep dan prinsip-prinsip fakta

tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan penalaran. Pengetahuan

tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) ke kepala orang

Page 48: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

32

lain (siswa). Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan

dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka. Pengetahuan

atau pengertian dibentuk oleh siswa secara aktif bukan hanya diterima secara

pasif dari guru mereka.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu strategi

pembelajaran yang tepat dan menarik, di mana siswa kooperatif, dapat bertanya

meskipun tidak pada guru secara langsung, mengemukakan pendapat, serta

memiliki kesan terhadap materi dan mampu mengaplikasikan teori di dunia

nyata.

Jika dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan, seperti apa yang telah

disampaikan oleh Bapak Selamet selaku guru mata pelajaran IPA di MTs

Fatahillah Semarang menyatakan bahwa : “pembelajaran IPA (fisika) di sekolah

tersebut mengalami kemerosotan di mana pencapaian ketuntasan klasikal turun

dari 60% menjadi 50% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VIII, di mana KKM

mata pelajaran IPA (fisika) adalah 60”. Hal ini disebabkan karena dalam

pembelajaran yang digunakan bapak Selamet menggunakan metode klasikal,

sehingga hasil yang dicapai kurang maksimal, dalam pembelajaran fisika konsep

merupakan hal sangat penting dan siswa harus mampu mengusai dan

mendefinisikan dengan bahasanya sendiri sehingga siswa dapat menganalisa

persamaan dan perbedaan masing-masing teori ataupun hukum. Penguasaan

konsep bisa menggunakan berbagai cara di atarannya dengan menggunakan

bentuk bagan concept mapping . Dalam bab cahaya sub pokok bahasan

pemantulan cahaya, siswa sering mengalami kesulitan dalam mengusai teori-teori

pada materi sub pokok Pemantulan, sehingga sangat diperlukan penguasaan

concept mapping pemantulan, keterkaitan antara satu sub bab pokok pemantulan

dengan sub bab yang lainnya dapat dijelaskan dengan bagan yang sudah

disediakan, sehingga siswa dapat menganalisa dan dapat menjelaskan sendiri

concept mapping dari bagan baik itu berupa persamaan dan perbedaan masing-

masing sifat-sifat cahaya pada suatu bidang tertentu. Dari sini perlu adanya

Page 49: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

33

sebuah terobosan di mana guru tidak hanya menyampaikan ilmu secara

konvensional (ceramah) tetapi perlu adanya kreativitas yang dapat meningkatkan

minat belajar siswa untuk mengikuti pembelajaran fisika ”.35

Dengan bertolak dari uraian di atas, maka penulis memandang perlu

penelitian dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Concept Mapping

Berbasis PAIKEM Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Materi Pokok

Cahaya”.

I. Hipotesis Tindakan

Hipotesis berasal dari dua kata “hypo” yang artinya di bawah dan “thesa”

yang artinya kemenangan.36 Jadi, Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling

tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis dikatakan sementara karena kebenarannya

masih perlu diuji atau dites kebenarannya dengan data yang asalnya dari

lapangan.

Hipotesis juga penting peranannya karena dapat menunjukkan harapan

dari peneliti yang direfleksikan dalam hubungan ubahan atau variabel dalam

permasalahan penelitian.37 Hipotesis dalam penelitian ini adalah implementasi

model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM dapat meningkatkan

minat belajar siswa MTs Fatahillah Semarang kelas VIII A semester II tahun

pelajaran 2009/2010 pada materi pokok cahaya.

35Hasil wawancara pada bapak Selamet tanggal 3 September 2009 jam 11.30 di MTs

Fatahillah Semarang.36Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi 5 Cet.

XII, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 64.37Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: bumi

Aksara, 2004), hlm. 41.

Page 50: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Subyek yang akan diteliti adalah siswa Kelas VIII A Semester II MTs

Fatahillah Bringin, Kecamatan Ngaliyan Semarang, Tahun Pelajaran 2009/2010.

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Fatahillah Semarang

Kelas VIII A Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian ini

direncanakan selama 3 (tiga) bulan dimulai bulan Januari sampai dengan bulan

April.

C. Rencana Dan Prosedur Penelitian

Siklus I

1. Perencanaan

a. Observasi awal, mengidentifikasi masalah melalui wawancara dengan

guru bidang studi dan mencari informasi tentang pembelajaran di kelas

pada siswa kemudian merumuskan masalah tentang apa yang muncul

ketika dalam pembelajaran.

b. Menyusun dan mengembangkan skenario pembelajaran fisika dengan

model implementasi concept mapping berbasis PAIKEM, yang terdiri

atas perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran).

c. Menyusun angket atau kuesioner dan lembar observasi sebagai

instrumen penelitian.

Page 51: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

35

d. Menyiapkan sumber belajar yang berupa buku-buku berisi materi

pemantulan cahaya dengan implementasi concept mappping berbasis

PAIKEM.

2. Tindakan

a. Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan anggota tiap

kelompok 6 orang, kemudian setiap anggota diberi nomor 1 sampai

dengan 6.

b. Kursi ditata dengan bentuk U.

c. Guru menanyakan dari PR yang sudah diberikan oleh guru untuk

merangkum materi kemudian dikoreksi oleh guru.

d. Guru memberikan lembar kegiatan siswa pada tiap siswa.

e. Guru mendemonstrasikan tentang perambatan cahaya, pembentukan

bayangan umbra, penumbra dan pemantulan pada cermin datar dengan

alat sederhana.

f. Siswa diminta untuk mengisi lembar kegiatan tersebut saat proses

demonstrasi

g. Kemudian lembar kegiatan dikumpulkan lagi kepada guru dan

dikoreksi.

h. Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada masing-masing

kelompok sesuai dengan nomor urut yang ditentukan.

i. Sebagai penguatan guru membagikan concept mapping yang kosong

sebagian beserta kartu jawabannya, kemudian siswa diminta untuk

menempelkan yang kosong tersebut.

j. Setelah itu siswa diminta untuk menjelaskannya di depan disertai

dengan argumentasinya.

k. Guru memberikan apresiasi pada siswa, kemudian guru mencocokkan

hasil pekerjaan siswa dengan jawaban yang benar.

Page 52: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

36

3. Pengamatan

a. Observasi mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan instrumen

pengamatan pembelajaran siswa.

b. Guru mengevaluasi, merespon siswa selama pembelajaran dan meminta

siswa mengisi angket.

4. Refleksi

Refleksi merupakan analisis data hasil pengamatan dari tindakan

yang telah dilakukan. Adapun refleksi tersebut di antaranya :

a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

b. Secara kolaboratif guru mitra dan peneliti menganalisis dan

mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi,

apakah ada yang perlu dipertahankan dan diperbaiki.

c. Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1.

Apabila dari analisis data yang diperoleh tidak mencapai indikator

pencapaian maka dilakukan perbaikan dalam siklus II

Siklus II

1. Perencanaan

Rencana pada siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I untuk

mengatasi atau memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I.

2. Tindakan

Tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I, hanya

yang membedakan pada materi yang akan diajarkan, yaitu pemantulan

cermin cekung dan cermin cembung. Di samping itu tindakan yang

dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus I.

3. Observasi

a. Observasi dilakukan terhadap dampak dari pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan lembar observasi dan angket.

Page 53: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

37

b. Observasi pada siklus ini hampir sama dengan observasi pada siklus I,

tetapi pada siklus ini lebih memperhatikan ketercapaian indikator

pencapaian yang ditetapkan yaitu meningkatnya siswa yang bertanya

dan minat siswa .

4. Refleksi

Setelah pelaksanaan siklus II diharapkan kekurangan pada pelaksanaan

pembelajaran fisika menggunakan penerapan concept mapping dapat

diminimalkan. Jika dalam analisis data pada siklus II sudah mencapai

indikator yang ditetapkan yaitu KKM minimal 60 pada aspek afektif dan

ketuntasan belajar klasikal ≥ 75% dari jumlah siswa, maka penelitian

dianggap berhasil.

D. Jenis Data

1. Angket (Kuesioner)

Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada siswa untuk dijawab.38

Metode angket ini digunakan untuk mengetahui minat belajar dan

respon siswa setelah diterapkan model pembelajaran concept mapping

berbasis PAIKEM selama pembelajaran. Angket ini berisi tanggapan siswa

setelah mengalami sendiri proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM.

Adapun masing-masing aspek minat yang digunakan dalam instrument

penelitian ini :

a. Saya senang pada materi mata pelajaran IPA (fisika).

b. Saya senang mengikuti mata pelajaran IPA (fisika) sesuai jadwal.

38 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : CV.

AFABETA, 2006), hlm. 158.

Page 54: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

38

c. Saya mencatat semua penjelasan dari guru.

d. Saya mencari referensi lain untuk memperdalam materi.

e. Saya mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat

waktu.

f. Saya memperhatikan guru pada saat pembelajaran IPA (fisika)

berlangsung.

g. Saya bertanya dalam proses pembelajaran IPA (fisika) berlangsung.

h. Saya berdiskusi dengan taman apabila saya menghadapi kesulitan dalam

pembelajaran ini.

i. Saya mengimplementasikan pengetahuan IPA (fisika) saya dalam

kehidupan sehari-hari.

j. Saya membantu teman yang kesulitan belajar IPA (fisika).

2. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Metode observasi adalah

metode untuk mempelajari gejala kejiwaan melalui pengamatan dengan

sengaja, teliti dan sistematis39.

Pengamatan di sini menggunakan lembar observasi yang termasuk

dalam jenis sistem pengamatan dengan membatasi pada sejumlah variabel,

yaitu aspek afektifnya/keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan model pembelajaran concept mapping

berbasis PAIKEM.

Adapun aktifitas siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah :

a. Kehadiran.

b. Perhatian terhadap proses pembelajaran.

c. Kesesuaian catatan materi pelajaran.

d. Keaktifan siswa dalam mengerjakan latihan soal.

39 Drs. Syaiful Bahri Djamarah, op.cit., hlm. 5.

Page 55: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

39

e. Kedisiplinan dalam mengerjakan tugas.

E. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data disesuaikan dengan jenis data yang akan

diambil, yaitu:

1. Data minat belajar siswa diperoleh dari angket.

2. Data keaktifan siswa yang diperoleh dari lembar observasi.

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan melihat proses

pembelajaran untuk melihat minat belajar siswa sebelum dan sesudah diberi

pembelajaran implementasi concept mapping berbasis PAIKEM. Dalam

menganalisis data digunakan beberapa rumus sebagai berikut :

1. Data Hasil Angket (Kuesioner)

Analisis yang dilakukan dalam lembar angket ini menggunakan nilai

penskoran di mana terdapat 10 pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban, skor 4

untuk jawaban selalu, 3 untuk jawaban sering, 2 untuk jawaban jarang, dan 1

untuk jawaban tidak pernah. Sehingga skor minimum yang didapat adalah 4

dan skor maksimum adalah 40. Skor ini kemudian dikategorikan menjadi 4

kategori :40

10 – 16 : dikategorikan tidak berminat

17 – 24 : dikategorikan kurang berminat

25 – 32 : dikategorikan berminat

33 – 40 : siswa dikategorikan sangat berminat

Dalam menganalisa data angket peneliti mengambil standar minimal

siswa tuntas dengan skor minimal 25 kategori berminat, kemudian skor yang

40Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:

Gaung Persada Press,2008), hlm. 41.

Page 56: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

40

didapat siswa dikonversikan menjadi nilai dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:41

100MaksimumSkor

didikpesertatotalSkorNilai (3.1)

2. Data Hasil Observasi

Data hasil observasi proses pembelajaran adalah dengan menghitung

jumlah skor pengamatan dari penilaian lembar observasi afektif siswa. Untuk

mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, pada

observasi ini terdapat 5 aspek pengamatan yaitu meliputi: kehadiran, perhatian

terhadap proses pembelajaran, kesesuaian catatan materi pelajaran,

pengonstruksian pada saat latihan soal, kedisiplinan dalam mengerjakan tugas.

Dalam masing-masing pernyataan terdapat 4 kriteria penskoran, sehingga skor

minimum yang didapat 5 dan skor maksimum adalah 20. Skor kemudian

dikategorikan menjadi 4 kategori :

4 – 8 : keaktifan/respon siswa terhadap pelajaran IPA (fisika) rendah.

9 – 12 : keaktifan/respon siswa terhadap pelajaran IPA (fisika) sedang.

13 – 16 : keaktifan/respon siswa terhadap pelajaran IPA (fisika) tinggi .

17 – 20: keaktifan/respon siswa terhadap pelajaran IPA (fisika) sangat tinggi.

Dalam menganalisa data observasi peneliti mengambil standar

minimal siswa tuntas skor minimal 13 dengan kategori respon siswa terhadap

siswa tinggi, kemudian skor yang didapat siswa dikonversikan menjadi nilai

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:42

100MaksimumSkor

didikpesertatotalSkorNilai (3.2)

41Drs. Asep Jihad, M.Pd., Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008),

hlm. 125.42Ibid,.

Page 57: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

41

G. Indikator Pencapaian

Peningkatan minat belajar siswa setelah pembelajaran dengan

pendekatan model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM siswa

Kelas VIII A Semester II MTs Fatahillah Semarang pada materi pokok Cahaya,

ditandai dengan :

1. Meningkatnya minat belajar siswa baik individu maupun kelompok yang

ditandai dengan banyaknya siswa yang berminat ≥ 75% yang didapat dari

siswa yang dinyatakan berminat dan sangat berminat.

2. Meningkatnya keaktifan siswa yang ditandai jumlah siswa yang aktif ≥ 75%

yang didapat dari siswa yang dinyatakan respon siswa terhadap mata

pelajaran IPA (fisika) tinggi dan sangat tinggi.

Page 58: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil Tempat Penelitian

Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah MTs Fatahillah, yang

berlokasi di kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Sekolah ini didirikan pada tahun 1984, dimana kepemilikan tanah atau

bangunan milik yayasan dengan luas tanah 500 m dan luas seluruh

bangunan ± 300 m2.

Lingkungan fisik sekolah terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang BP,

ruang guru, ruang belajar (kelas), dan perpustakaan. Kondisi perpustakaan

sudah baik dan buku-buku yang dimiliki hampir lengkap. Sedangkan tempat

parkir di sekolah belum ada, sehingga kendaraan tamu masih diletakkan di

halaman depan sekolah.

MTs Fatahillah Ngaliyan memiliki 19 karyawan, yang terdiri dari : 1

orang kepala sekolah, dan 16 guru, 1 orang penjaga sekolah dan 1 tata usaha.

Ditinjau dari sumber dayanya, mayoritas guru merupakan lulusan sarjana

pendidikan dan sains.

Jumlah siswa secara keseluruhan tahun ajaran 2009/2010 berjumlah

181 siswa yang terdiri dari : 61 siswa kelas VII, 69 siswa kelas VIII, dan 51

siswa kelas IX. Adapun jumlah ruang kelas ada 6 ruangan, yang terdiri dari:

kelas VII 2 ruangan, kelas VIII 2 ruangan, dan kelas IX 2 ruangan. Kelas

yang digunakan sebagai subyek dalam penelitian ini adalah kelas VIII A

dengan jumlah siswa 33 orang.

2. Pra siklus

Pada pra siklus peneliti mencari data awal sebagai acuan dengan

mewawancarai guru mata pelajaran IPA (fisika) dan melakukan pengamatan

Page 59: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

43

secara langsung ketika guru mengajar. Adapun hasil dari wawancara dengan

bapak Selamet selaku guru mata pelajaran IPA (fisika) kelas VIII yaitu:

pembelajaran IPA (fisika) kelas VIII mengalami kemerosotan dimana

pencapaian ketuntasan klasikal turun dari 60% menjadi 50% dari jumlah

keseluruhan siswa kelas VIII, di mana KKM mata pelajaran IPA (fisika)

adalah 60, hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya rendahnya minat

siswa untuk belajar fisika dan ketersediaan alat peraga. Selian itu, hasil dari

pengamatan peneliti menun jukkan bahwa guru kurang memberikan motivasi

pada siswa dan metode yang guru gunakan kurang bervariasi, artinya guru

hanya menggunakan metode ceramah dalam menjagarkan pelajaran IPA

(fisika) sehingga siswa bosan, hal ini yang menjadi salah satu faktor

rendahnya minat siswa untuk belajar IPA (fisika).

3. Hasil Angket Minat belajar siswa

Hasil Angket minat siswa dengan menggunakan koseioner terdapat 10

pernyataan diantaranya :

1. Saya senang pada materi pelajaran fisika.

2. Saya mengikuti mata pelajaran fisika sesuai dengan jadwal.

3. Saya mencatat semua penjelasan dari guru.

4. Saya mencari referensi lain untuk memperdalam materi.

5. Saya mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat

waktu

6. Saya memperhatikan guru pada saat pembelajaran IPA (fisika)

berlangsung.

7. Saya bertanya dalam proses pembelajaran IPA (fisika).

8. Saya berdiskusi denagn teman apabila saya menghadapi kesulitan dalam

pelajaran ini.

9. Saya mengimplementasikan pengetahuan IPA (fisika) dalam kehidupan

sehari-hari.

10.Saya membantu teman yang sedang kesulitan belajar IPA (fisika).

Page 60: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

44

Adapun hasil angket minat belajar siswa tiap pernyataanpada

pembelajaran siklus I dan siklus II menggunakan model pembelajaran concept

mapping berbasis PAIKEM ditunjukkan oleh tabel 4.1

Tabel 2: Hasil angket minat belajar siswa tiap pernyataan terhadap pelajaran IPA (fisika)

Dari tabel diatas terlihat adanya kenaikan minat siswa disetiap

pernyataan dan ada pula yang tetap, adapun kenaikan masing-masing

pernyataan dijelaskan sebagai berikut :

Pernyataan 1 : Kenaikan mencapai 13,64%, dari 65,90% menjadi 79,54%.

Pernyataan 2 : Kenaikan mencapai 11,12%, dari 67,42% menjadi 78,03%.

Pernyataan 3 : Kenaikan mencapai 7,88%, dari 64,39% menjadi 77,27%.

Pernyataan 4 : Kenaikan mencapai 15,91%, dari 52,27% menjadi 68,18%.

Pernyataan 5 : Kenaikan mencapai 6,82%, dari 56,81% menjadi 63,63%.

Pernyataan 6 : Tidak mengalami kenaikan dengan persentase 72,72%.

Pernyataan 7 : Kenaikan mencapai 7,57%, dari 56,06% menjadi 63,63%.

NoPernya

taan

Siklus I Siklus II

Skor Persentase Kasifikasi Skor Persentase Kasifikasi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

87

89

85

69

75

96

74

79

59

64

65,90%

67,42%

64,39%

52,27%

56,81%

72,72%

56,06%

59,84%

44,69%

48,48%

Baik

Baik

Baik

Cukup

Cukup

Baik

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

105

103

102

90

84

96

84

84

79

72

79,54%

78,03%

77,27%

68,18%

63,63%

72,72%

63,63%

63,63%

59,84%

54,54%

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Cukup

Cukup

Page 61: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

Pernyataan 8 : Kenaikan mencapai 3,79%, dari 59,84% menjadi 63,63%.

Pernyataan 9 : Kenaikan mencapai 15,15%, dari 44,69% menjadi 59,84%.

Pernyataan10 : Kenaikan mencapai 6,06%, dari 48,48% menjadi 54,54%.

Hasil dari tabel

dibawah ini :

Grafik 1 : Hasil angket minat belajar siswa

Hasil minat belajar

siklus II menggunakan model pembelajaran

PAIKEM ditunjukkan oleh tabel 4.1

Tabel 3: Hasil angket minat belajar

No

1

2

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa minat belajar siswa pada siklus

II mengalami peningkatan sebesar 27,27%, dari pencapaian pada siklus I

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%

45

Kenaikan mencapai 3,79%, dari 59,84% menjadi 63,63%.

Kenaikan mencapai 15,15%, dari 44,69% menjadi 59,84%.

Kenaikan mencapai 6,06%, dari 48,48% menjadi 54,54%.

Hasil dari tabel diatas juga dapat dilihat perbandinganya melalui grafik

Hasil angket minat belajar siswa tiap pernyataan terhadap peIPA (fisika)

Hasil minat belajar keseluruhan siswa pada pembelajaran siklus I dan

siklus II menggunakan model pembelajaran concept mapping

PAIKEM ditunjukkan oleh tabel 4.1

Hasil angket minat belajar seluruh siswa terhadap pelaja(fisika)

No Siklus Hasil

Siklus I

Siklus II

60,60%

87,87%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa minat belajar siswa pada siklus

II mengalami peningkatan sebesar 27,27%, dari pencapaian pada siklus I

Kenaikan mencapai 3,79%, dari 59,84% menjadi 63,63%.

Kenaikan mencapai 15,15%, dari 44,69% menjadi 59,84%.

Kenaikan mencapai 6,06%, dari 48,48% menjadi 54,54%.

diatas juga dapat dilihat perbandinganya melalui grafik

terhadap pelajaran

siswa pada pembelajaran siklus I dan

concept mapping berbasis

siswa terhadap pelajaran IPA

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa minat belajar siswa pada siklus

II mengalami peningkatan sebesar 27,27%, dari pencapaian pada siklus I

Siklus I

Siklus II

Page 62: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

sebesar 60,60%. Pada siklus II hasil yang dicapai telah memenuhi indikator

pencapaian yaitu meningkatnya minat be

kelompok yang ditandai dengan banyaknya siswa yang berminat

ini tidak terlepas dari hasil evaluasi pada siklus I yang ditindaklanjuti pada

siklus II sehingga hasil yang dicapai lebih maksimal.

Hasil angket minat

dibawah ini.

Grafik 2 : Hasil angket minat belajar

4. Hasil Observasi keaktifan

Hasil lembar observasi keaktifan siswa menggunakan 5 aspek penilain

daintaranya :

1. Kehadiran

2. Perhatian terhadap proses pebelajaran

3. Kesesuaian catatan materi pelajaran.

4. Aktif mengerjakan latihan soal.

5. Kedisplinan dalam mengerjakan tugas.

Adapun

0.00%10.00%

20.00%30.00%40.00%

50.00%60.00%70.00%80.00%

90.00%

46

sebesar 60,60%. Pada siklus II hasil yang dicapai telah memenuhi indikator

pencapaian yaitu meningkatnya minat belajar siswa baik individu maupun

kelompok yang ditandai dengan banyaknya siswa yang berminat

ini tidak terlepas dari hasil evaluasi pada siklus I yang ditindaklanjuti pada

siklus II sehingga hasil yang dicapai lebih maksimal.

Hasil angket minat keseluruhan siswa dapat dilihat melalui grafik

Hasil angket minat belajar keseluruhan siswa terhadap pelajaran IPA (fisika)

keaktifan siswa

Hasil lembar observasi keaktifan siswa menggunakan 5 aspek penilain

Perhatian terhadap proses pebelajaran

Kesesuaian catatan materi pelajaran.

tif mengerjakan latihan soal.

Kedisplinan dalam mengerjakan tugas.

Adapun lembar observasi keaktifan siswa tiap

0.00%10.00%

20.00%30.00%40.00%

50.00%60.00%70.00%80.00%

90.00%

Siklus I Siklus II

sebesar 60,60%. Pada siklus II hasil yang dicapai telah memenuhi indikator

lajar siswa baik individu maupun

kelompok yang ditandai dengan banyaknya siswa yang berminat ≥ 75%. Hal

ini tidak terlepas dari hasil evaluasi pada siklus I yang ditindaklanjuti pada

keseluruhan siswa dapat dilihat melalui grafik

siswa terhadap pelajaran

Hasil lembar observasi keaktifan siswa menggunakan 5 aspek penilain

tiap aspek pada

Page 63: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

47

pembelajaran siklus I dan siklus II menggunakan model pembelajaran concept

mapping berbasis PAIKEM ditunjukkan oleh tabel 4.1

Tabel 4: Hasil lembar observasi keaktifan siswa tiap aspek terhadap pelajaran IPA (fisika)

Dari tabel diatas terlihat adanya kenaikan keaktifan siswa disetiap

aspek dan ada pula yang tetap, adapun kenaikan masing-masing aspek

dijelaskan sebagai berikut :

Pernyataan 1 : Kenaikan mencapai 10,61%, dari 67,42% menjadi 78,03%.

Pernyataan 2 : Tidak mengalami kenaikan dengan persentase 72,72%.

Pernyataan 3 : Kenaikan mencapai 12,12%, dari 64,39% menjadi 76,51%.

Pernyataan 4 : Kenaikan mencapai 3,79%, dari 59,84% menjadi 63,63%.

Pernyataan 5 : Kenaikan mencapai 6,82%, dari 56,81% menjadi 63,63%.

NoAspek

penilaian

Siklus I Siklus II

Skor Persentase Kasifikasi Skor Persentase Kasifikasi

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

89

96

85

79

75

67,42%

72,72%

64,39%

59,84%

56,81%

Baik

Baik

Baik

Cukup

Cukup

103

96

101

84

84

78,03%

72,72%

76,51%

63,63%

63,63%

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Page 64: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

Grafik 3 : Hasil

Hasil lembar observasi

pembelajaran sikl

pembelajaran concept mapping

Table 5: Hasil observasi

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa

terjadi peningkatan sebesar 30,04%. Hal ini disebabkan pada pembelajaran

yang kedua siswa lebih berani bertanya dan siswa sudah terbiasa dengan

menggunakan model

pembelajaran.

Hasil observasi

grafik dibawah ini.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

Aspek 1

No

1

2

48

Hasil lembar observasi keaktifan siswa tiap aspek pelajaran IPA (fisika)

Hasil lembar observasi keaktifan keseluruhan siswa terhadap proses

pembelajaran siklus I dan siklus II dengan menggunakan model

concept mapping berbasis PAIKEM ditunjukkan

Hasil observasi keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran IPA (fisika)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa keaktifan siswa pada siklus II

terjadi peningkatan sebesar 30,04%. Hal ini disebabkan pada pembelajaran

yang kedua siswa lebih berani bertanya dan siswa sudah terbiasa dengan

menggunakan model concept mapping berbasis PAIKEM dalam

observasi keaktifan keseluruhan siswa dapat dilihat melalui

grafik dibawah ini.

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5

Siklus Hasil

Siklus I

Siklus II

63,60%

94,00 %.

aspek terhadap

siswa terhadap proses

siklus II dengan menggunakan model

ditunjukkan oleh tabel 5.

siswa terhadap proses pembelajaran IPA

siswa pada siklus II

terjadi peningkatan sebesar 30,04%. Hal ini disebabkan pada pembelajaran

yang kedua siswa lebih berani bertanya dan siswa sudah terbiasa dengan

berbasis PAIKEM dalam

keaktifan keseluruhan siswa dapat dilihat melalui

Siklus I

Siklus II

Page 65: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

Grafik 4 : Hasil

Berdasarkan

siswa pada siklus I dan siklus II terlihat bahwa penggunaan model

mapping berbasis P

pelajaran IPA (fisika) materi pokok pemantulan cahaya dan

terhadap proses pembelajaran.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil data yang telah diuraikan di atas, dapat diketahui bahwa

terdapat peningkatan minat dan

menggunakan model pembelajaran

materi pokok pemantulan cahaya. Adapun kegiatan pada setiap siklus dapat

dijabarkan sebagai berikut:

Siklus I dari penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Maret 2010,

pukul 10.15 WIB –

siswa, hanya 33 siswa yang hadir karena 3 siswa dinyatakan telah keluar. Pada

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

100.00%

49

Hasil lembar observasi keaktifan keseluruhan siswa terhadap pelajaran IPA (fisika)

Berdasarkan deskripsi hasil kuesioner dan lembar observasi

siswa pada siklus I dan siklus II terlihat bahwa penggunaan model

AIKEM dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata

pelajaran IPA (fisika) materi pokok pemantulan cahaya dan keaktifan

terhadap proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil data yang telah diuraikan di atas, dapat diketahui bahwa

t peningkatan minat dan keaktifan siswa pada siklus I dan siklus II dengan

menggunakan model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM

materi pokok pemantulan cahaya. Adapun kegiatan pada setiap siklus dapat

dijabarkan sebagai berikut:

ri penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Maret 2010,

– 11.45 WIB. Dari jumlah siswa yang terdaftar sebanyak 36

siswa yang hadir karena 3 siswa dinyatakan telah keluar. Pada

Siklus I Siklus II

siswa terhadap

hasil kuesioner dan lembar observasi keaktifan

siswa pada siklus I dan siklus II terlihat bahwa penggunaan model concept

AIKEM dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata

keaktifan siswa

Berdasarkan hasil data yang telah diuraikan di atas, dapat diketahui bahwa

siswa pada siklus I dan siklus II dengan

berbasis PAIKEM pada

materi pokok pemantulan cahaya. Adapun kegiatan pada setiap siklus dapat

ri penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Maret 2010,

11.45 WIB. Dari jumlah siswa yang terdaftar sebanyak 36

siswa yang hadir karena 3 siswa dinyatakan telah keluar. Pada

Page 66: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

50

siklus I pembelajaran menggunakan model Numbered Heads Together dan

sebagai penguat pemahaman siswa guru menggunakan peta konsep. Pembelajaran

siklus I dimulai dengan guru menyampaikan apersepsi mengenai materi cahaya,

kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi

cahaya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. Setelah itu, guru

meminta siswa untuk mengumpulkan PR yang sudah dikerjakan yakni

merangkum materi yang akan dipelajari pada hari itu. Sebagai awal, guru

menjelaskan tujuan pembelajaran dan materi-materi yang akan dipelajari selama

proses pembelajaran berlangsung. Kemudian guru membagi kelompok menjadi 6

kelompok yang terdiri dari 5-6 orang, setiap anggota kelompok diberi nomor 1

sampai 6. Pemberian nama kelompok disesuaikan dengan nama-nama tokoh

fisika dengan harapan selain siswa belajar materi fisika, siswa juga belajar

mengenal nama-nama tokoh ilmuwan fisika diantaranya :

1. Kelompok 1 : Einstein

2. Kelompok 2 : Plato

3. Kelompok 3 : Galileo

4. Kelompok 4 : Archimedes

5. Kelompok 5 : John Dalton

6. Kelompok 6 : Alfa Edison

Langkah berikutnya guru mendesain tempat duduk siswa dengan bentuk U

dengan harapan guru dan peneliti lebih mudah untuk mengamati kegiatan siswa.

Dalam mendesain tempat duduk, siswa masih banyak yang ramai sehingga

suasananya gaduh, namun tidak berapa lama kemudian guru dapat menenangkan

suasana kembali. Setelah itu guru menjelaskan pengertian cahaya dengan singkat,

siswa mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Setelah guru selesai

menjelaskan, siswa diminta mencatat apa yang ditulis oleh guru. Sesekali guru

juga mewarnai suasana belajar dengan canda tawa untuk menghilangkan

kejenuhan siswa. Guru dan peneliti mendemonstrasikan materi umbra dan

penumbra dengan menggunakan alat sederhana yang terdiri dari bola pingpong,

Page 67: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

51

senter, tali, dan kertas HVS sebagai layar. Sebelum memulai demonstrasi, guru

memberikan lembar kerja siswa kepada seluruh siswa. Setelah demonstrasi

selesai, guru dan peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan lembar kerja yang

sudah diisi oleh siswa. Pada saat guru meminta siswa bertanya, siswa masih

belum berani bertanya. Untuk mengatasi hal tersebut, guru terus mendorong dan

memotivasi siswa untuk bertanya sehingga ada beberapa anak yang mau bertanya

sekalipun dalam pertanyaannya kurang berbobot. Guru memberikan pertanyaan

kepada masing-masing siswa sesuai dengan nomor yang telah ditentukan. Ketika

ditanya siswa masih belum bisa menjawab dengan tepat dan ada juga yang tidak

bisa. Guru melanjutkan materi dengan demonstrasi materi pemantulan cahaya

pada cermin datar.

Sebagai penguatan guru memberikan peta konsep kosong sebagian beserta

jawaban kepada masing-masing kelompok. Kemudian siswa diminta untuk

menempelkan konsep-konsep yang ada ke dalam kolom-kolom yang masih

kosong dengan batasan waktu maksimal 5 menit. Setelah selesai masing-masing

kelompok menjelaskan peta konsepnya di depan kelas disertai argumentasinya,

kemudian masing-masing kelompok diminta untuk mengajukan pertanyaan

kepada kelompok yang berada di depan. Proses diskusi berlangsung kurang lebih

20 menit, pada saat siswa menerangkan di depan, siswa masih belum berani untuk

menyampaikan hasil concept mappingnya dan masih ada sebagian siswa yang

saling dorong untuk meminta temanya ke depan. Setelah selesai guru

menyimpulkan hasil presentasi yang telah dilaksanakan. Sebagai akhir

pembelajaran guru memberikan soal uji kompetensi kepada siswa untuk

mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah disampaikan, dan

guru membagikan lembar angket kepada siswa untuk mengetahui minat siswa

terhadap pelajaran IPA, guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan

meminta siswa untuk merangkum materi yang akan dipelajari untuk pertemuan

selanjutnya, yakni: materi pemantulan cermin cekung dan cembung.

Hasil tindakan pada siklus I menunjukkan bahwa minat siswa terhadap

Page 68: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

52

pelajaran IPA (fisika) yang dihasilkan dari lembar kuesioner yang telah dibagikan

kepada siswa mencapai 60,60% dari jumlah keseluruhan siswa. Pada siklus I

belum dikatakan berhasil karena siswa belum mencapai indikator pencapaian,

yakni: meningkatnya minat belajar siswa baik individu maupun kelompok yang

ditandai dengan banyaknya siswa yang berminat ≥ 75% dari jumlah keseluruhan

siswa, sehingga perlu diadakan tindakan siklus selanjutnya.

Setelah pelaksanaan peneliti bersama kolaborator melihat hasil observasi

yang telah dilakukan. Adapun hasil dari hasil observasi yang telah dilakukan

dengan menggunakan lembar observasi peneliti dan guru menyimpulkan bahwa :

1. Beberapa siswa masih datang terlambat ketika masuk kelas.

2. Siswa sudah cukup memperhatikan, walaupun masih ada beberapa siswa

yang belum memperhatikan.

3. Siswa masih belum berani untuk bertanya kepada guru.

4. Catatan siswa belum rapi, kurang sistematis, dan kurang lengkap.

5. Siswa masih kurang aktif dan kurang memahami dalam mengerjakan latihan

soal.

6. Siswa masih tidak tepat waktu dalam menyelesaikan tugas.

7. Keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran IPA (fisika) mencapai 63,

60%, pada tindakan siklus I ini belum dikatakan berhasil karena hasil belum

mencapai indikator pencapaian yang diinginkan yakni meningkatnya

keaktifan siswa yang ditandai jumlah siswa yang aktif ≥ 75% dari jumlah

keseluruhan siswa yang mencapai standar minimal skor 13 dengan kriteria

keaktifan siswa terhadap pelajaran IPA (fisika) tinggi.

Setelah mendapatkan hasil tersebut peneliti bersama kolaborator

merefleksikan dan mengevaluasi proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan siklus II selanjutnya. Pada

kedisiplinan siswa dalam masuk kelas menunjukkan ada sebagian siswa yang

masih terlambat , hal ini disebabkan kelas VIII A dengan Mushola dan kantin

jaraknya jauh. Selain itu siswa malas untuk mengikuti pelajaran IPA, karena

Page 69: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

53

mereka beranggapan bahwa pelajaran IPA sulit dan rumit. Untuk mengatasi hal

itu diharapkan pada saat pembunyian Bel waktunya dipercepat 5 menit sehingga

siswa punya waktu untuk menuju kelas. Anggapan siswa tentang pelajaran IPA

itu sulit maka guru perlu merubah cara pandang siswa dengan pemanfaatan model

dan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif, sehingga siswa lebih mudah

menyerap pelajaran dan siswa dapat menguasai pelajaran lebih optimal. Pada

proses pembelajaran masih ada sebgaian siswa yang kurang memperhatikan

pembelajaran hal ini disebabkan siswa masih belum memahami pelajaran yang

disampaikan, selain itu guru kurang mengawasi siswa yang posisi tempat duduk

di belakang, untuk menanganinya guru perlu memberikan perhatian yang lebih

kepada siswa yang belum paham dan guru sesekali menyempatkan untuk

mendampingi siswa yang posisi duduknya di belakang. Dilihat dari catatan siswa

masih terdapat kekurangan baik itu berupa materi ataupun kerapian, hal ini

disebabkan guru dalam menyampaikan materi terlalu cepat dan suara guru kurang

keras, sehingga siswa yang tempat duduknya di belakang kurang mendengar.

Untuk mengatasi hal itu, dalam penyampaian materi guru harus menyesuaikan

kemampuan siswa dalam mencatat dan guru lebih keras suaranya dalam

menyampaikan materi. Dalam mengerjakan latihan soal siswa masih

kebingungan, hal ini disebabkan guru jarang membahas latihan-latihan soal,

sehingga siswa masih kebingungan dalam mengerjakan soal, untuk mengatasinya

guru perlu memperbanyak latihan-latihan soal. Dalam mengumpulkan tugas,

siswa tidak tepat waktu, hal ini disebabkan siswa dalam mengerjakan tugas tidak

disiplin. Untuk mengatasi hal itu guru perlu memotivasi siswa untuk disiplin

dalam mengerjakan tugas yang guru berikan. Dari hasil refleksi dan evaluasi

tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada pada siklus I,

sehingga permasalahan tersebut tidak terulang pada siklus II dan pada siklus II

hasil yang dicapai lebih maksimal.

Tindakan kelas siklus II berupa hasil refleksi dan evaluasi dari siklus I

sehingga pelaksanaannya merupakan perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus

Page 70: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

54

I. Tindakan siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan, yakni pada hari Rabu dan

Kamis tanggal 24-25 Maret 2010. Pada hari Rabu 24 Maret 2010 pembelajaran

dimulai pukul 10.15 WIB hingga pukul 11.45 WIB. Pada siklus II pembelajaran

difokuskan pada siswa untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran,

siswa diajak belajar mandiri, belajar memahami materi, belajar menyampaikan

materi dan cara menyelesaikan latihan-latihan soal. Dalam pembelajaran siklus II

guru menggunakan model pembelajaran small group discussion dan peta konsep

sebagai penguatan pemahaman siswa. Pada awal pembelajaran dimulai, guru

memberi motivasi pada siswa bahwa disiplin dalam segala hal penting bagi siswa,

karena dengan kedisplinan mereka akan belajar menghargai waktu, diri sendiri

dan orang lain. Keidisiplinan harus diterapkan dalam segala hal, baik berupa

kedisiplinan masuk kelas, atau dalam mengerjakan pekerjaan rumah (tugas).

Selain itu guru memberikan motivasi kepada siswa untuk tidak takut bertanya dan

meminta tolong kepada siapapun, baik itu kepada guru atau kepada temanya

ketika mengalamai kesulitan atau belum memahami materi. Setelah itu, guru

mereview pembelajaran kemarin dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan

kepada siswa untuk mengingat kembali materi yang telah disampaikan. Respon

siswa dalam menanggapi pertanyaan guru sudah cukup baik, siswa dapat

menjawab setiap pertanyaan yang guru sampaikan walaupun dalam

penyampaianya menggunakan bahasa mereka sendiri. Salah satu contohnya ketika

guru mengajukan pertanyaan, “Penumbra disebut juga sebagai bayangan apa?”,

kemudia salah satu siswa siswa bayangan remang-remang, sementara yang lain

menjawab bayangan kabur dan baur. Walaupun kurang tepat, tetapi guru sudah

dapat melihat antusias siswa untuk berani menjawab pertanyaan dari guru. Setelah

mereview, guru melanjutkan dengan menanyakan pekerjaan rumah yakni

merangkum materi yang akan dipelajari hari ini, dilanjutkan pertanyaan yang

berhubungan dengan materi cermin cekung dan cembung, di antaranya:

“Mengapa ketika orang bercermin pada cermin cekung akan terlihat lebih besar

dan ketika bercermin pada cermin cembung terlihat lebih kecil dan pendek?”.

Page 71: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

55

Dalam menjawab pertanyaan tersebut siswa cukup antusias.

Pada langkah berikutnya, guru mendesain tempat duduk bercorak tim,

dengan posisi guru di depan. Guru meminta masing-masing kelompok untuk

menempati tepat duduknya, kemudian guru meminta masing-maing kelompok

untuk berdiskusi. Adapun pembagian materi masing-masig kelompok sebagai

berikut :

1. Kelompok Einstein : sinar-sinar istimewa pada cermin cekung

2. Kelompok Plato : hubungan antara f, s, s’, R pada cermin cekung

3. Kelompok Galileo : perbesaran pada cermin cekung

4. Kelompok Archimedes : sinar-sinar istimewa pada cermin cembung

5. Kelompok John Dalton: hubungan antara f, s, s’, R pada cermn cembung

6. Kelompok Alfa Edison : perbesaran pada cermin cembung

Siswa diminta berdiskusi pada kelompok masing-masing selama 7 menit

dan setelah itu guru meminta masing-masing kelompok untuk menunjuk 3 orang

temannya untuk menyampaikan materi di depan dengan waktu maksimal 10

menit. Sementara itu kelompok yang lain memberikan pertayaan atau masukan

kepada kelompok yang sedang presentasi. Guru dan peneliti mendampingi siswa

selama diskusi berlangsung, apabila siswa belum mampu menjawab pertanyaan,

guru menambahi jawaban untuk memperjelas jawaban. Ketika 3 kelompok baru

selesai presentasi waktu jam pelajaran selesai, sehingga presentasi dilanjutkan

pada hari berikutnya yakni pada hari kamis tanggal 25 Maret 2007. Guru menutup

pelajaran dengan meminta kelompok yang belum presentasi untuk mempersipkan

materinya dirumah, supaya presentasi lebih maksimal dan guru mengakhiri

dengan salam.

Pada hari kamis pembelajaran dimulai dengan melanjutkan diskusi

masing-masing kelompok yang belum maju presentasi. Selama diskusi

berlangsung peneliti mengisi lembar observasi respon siswa terhadap proses

pembelajaran berlangsung. Setelah diskusi selesai, guru menyimpulkan hasil

diskusi dan memberikan sedikit penjelasan tentang materi tersebut, kemudian

Page 72: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

56

guru melanjutkan dengan membagikan peta konsep kosong sebagain. Pada siklus

II dalam proses penguatan pemahaman dengan menggunakan peta konsep ada

perbedaan, dimana siswa diminta untuk membuat garis keterkaitan masing-

masing konsep, kemudian siswa membuat konsep secara utuh. Dalam proses

pembuatan siswa sudah memahami alur pembuatan peta konsep yang diharapkan

karena siswa mengingat peta konsep yang sebelumnya, sehingga siswa lebih

mudah dalam memadukan masing-masing konsep.

Dalam sela-sela pembuatan peta konsep guru menginstruksikan untuk

meminta 3 siswa dari masing-masing kelompok yang belum maju untuk

menyampaikan peta konsepnya dan kelompok yang lainya untuk saling

memberikan masukan dan pertanyaan. Setelah selesai, guru memberikan latihan

soal kepada siswa, kemudian guru memberikan kusioner pada siswa. Guru

meminta siswa untuk mengumpulkan kuesioner yang telah diisi dan guru

menyimpulkan hasil pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

concept mapping berbasis PAIKEM, kemudian guru merefleksi dan menutupnya

dengan salam.

Pada siklus II ini terlihat siswa mulai belajar mandiri secara serius

terhadap kelompoknya masing-masing, dan siswa mulai berani mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang belum mereka pahami kepada peneliti dan guru,

sehingga pembelajaran menjadi aktif. Selain itu, siswa lebih kondusif dan lebih

aktif dalam pembelajaran yang ditandai siswa lebih aktif bertanya dan

menyampaikan argumentasinya. Hasil angket minat siswa meningkat sebesar

27,27% dari 60,60% pada siklus I menjadi 87,87% pada siklus II.

Berdasarkan pengamatan pada siklus II, dimana guru memberikan

tindakan pada siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I dalam pelaksanaan

siklus II sudah baik. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran pada

sikus II ini menjadi baik di antaranya :

1. Guru aktif memberikan motivasi pada siswa tentang pentingya kedisplinan

dan memotivasi siswa untuk tidak segan-segan bertanya kepada guru, peneliti

Page 73: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

57

atau temanya ketika mengalami kesulitan atau kurang memahami materi.

2. Guru aktif mendampingi siswa dalam belajar secara menyeluruh.

3. Guru merubah desain tempat duduk supaya siswa tidak jenuh.

4. Guru mengatur waktu dengan baik, sehingga semua tahap pembelajaran bisa

dilaksanakan dengan baik.

Hasil observasi yang didapat oleh peneliti bersama kolaborator

menunjukkan bahwa :

1. Siswa hadir tepat waktu dan siswa lebih siap untuk mengikuti pembelajaran.

2. Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih aktif.

3. Kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat, mendukung, dan

menyanggah pendapat teman bertambah lancar.

4. Kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan bertambah baik.

5. Siswa memperhatikan pembelajaran dan berani bertanya.

6. Catatan siswa lengkap dan sistematis.

7. Siswa sudah tidak kesulitan dalam mengerjakan latihan soal.

8. Siswa tepat waktu dalam mengumpulkan tugas.

9. Hasil observasi yang dicapai pada siklus II ini mengalami peningkatan sebesar

30,04% dari 63,60% pada siklus I menjadi 94,00 % pada siklus II.

Refleksi dan evaluasi yang dilakukan pada tindakan siklus II ini

menunjukkan bahwa keberanian siswa dalam bertanya dan menyampaikan

pendapat mengalami peningkatan, pemusatan perhatian siswa sudah cukup

optimal. Penerapan model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM

berhasil meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran IPA (fisika) materi

pokok pemantulan cahaya. Hal ini terlihat pada siklus II dimana hasil angket dan

minat siswa mengalami peningkatan dan hasil yang dicapai sudah mencapai

indikator yang diinginkan, yakni meningkatnya minat belajar siswa baik individu

maupun kelompok yang ditandai dengan banyaknya siswa yang berminat ≥ 75%

dan meningkatnya keaktifan siswa yang ditandai jumlah siswa yang aktif ≥ 75%.

Berdasarakan penelitian sebelumnya peneliti mencari relevansi diantara

Page 74: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

58

keduanya dengan penelitian yang telah peneliti lakukan. Penelitian yang

dilakukan oleh Rohmi Nuzulia 2008 dengan judul “Pengaruh Pembelajaran

Concept mapping Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Kelas XI SMA Negeri 1

Subah Kabupaten Batang Tahun 2007/2008” yang menghasilkan adanya

perbedaan hasil belajar fisika pokok bahasan getaran antara pembelajaran dengan

menggunakan concept mapping lebih baik dari pada pembelajaran yang tanpa

menggunakan concept mapping pada siswa XI SMA Negri Subah Kabupaten

Batang tahun 2007/2008. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Abdul

Hamid Muammar dengan judul Peningkatan Minat Belajar Fisika Menggunakan

Media Permainan Monopoli Pada Siswa Kelas X Semester II di MA Walisongo

Pecangaan Jepara Tahun 2006/2007 yang menghasilkan penggunaan media

permainan monopoli dapat meningkatkan minat belajar, dimana pada siklus I

pencapaian minat belajar siswa adalah 88,9% yang tercermin dengan ketuntasan

belajar degan persentase 66,7%, pada siklus II terjadi peningkatan minat belajar

siswa dengan persentase 94% atau meningkat 5,3% dari pada siklus I dengan

persentase ketuntasan belajar 80,3% serta rata-rata 69%.

Terlihat bahwasanya pada penelitian yang pertama pembelajaran concept

mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan pada penelitian yang kedua

terlihat bahwa meningkatnya minat belajar dipengaruhi oleh penggunaan media

pembelajaran. Relevansi dengan penelitian sebelumnya terlihat bahwasanya

concept mapping dapat meningkatkan hasil belajar dan penelitina yang dilakukan

oleh peneliti model pembelajaran concept mapping dapat meningkatkan minat

belajar siswa relevansi diantara penelitian keduanya menunjukkan bahwa ketika

minat dapat ditingkatkan secara tidak langsung akan berpengaruh pada hasil

belajar siswa. Pada penelitian kedua menunjukkan bawha minat belajar

dipengaruhi oleh media pembelajaran, penelitian yang dilakukan oleh peneliti

mengabungkan diantara keduanya dimana penggunaan model pembelajaran

concept mapping berbasis PAIKEM yang didalamnya terdapat strategi yang

mengajak siswa untuk belajar dan bermain dengan menggunakan media dialam

Page 75: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

59

sekitar, sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa untuk belajar IPA

(fiska), selain itu meningkatnya minat belajar tersebut akan berbengaruh pada

hasil belajar siswa.

Page 76: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

60

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IVdapat

disimpulkan bahwa:

1. Implementasi model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM pada

materi pokok Cahaya Semester II Kelas VIII A MTs Fatahillah Semarang

Tahun pelajaran 2009/2010 sebagai berikut :

a. Sebelum pembelajaran dimulai siswa diminta untuk mempelajari dan

meringkas materi terlebih dahulu di rumah.

b. Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dan setiap kelompok diberi

no 1 sampai dengan 6.

c. Kursi ditata dengan bentuk leter U.

d. Guru memulai proses pembelajaran.

e. Pada akhir pembelajaran membagikan peta konsep yang kosong sebagian

beserta kartu jawabannya, kemudian siswa diminta untuk menempelkan

yang kosong tersebut.

f. Setelah itu siswa diminta untuk mempresentasikan peta konsep masing-

masing di depan disertai dengan argumentasinya.

g. Kelompok yang lain memberikan pertanyaan atau masukan kepada

kelompok yang sedang presentasi.

h. Guru mendampingi siswa selama diskusi berlangsung, apabila siswa belum

mampu menjawab pertanyaan, guru menambahi jawaban untuk

memperjelas jawaban

i. Guru memberikan apresiasi pada siswa, dan menyimpulkan hasil

presentasi.

2. Penerapan model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM pada

materi pokok pemantulan cahaya dapat meningkatkan minat belajar IPA

Page 77: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

61

(fisika) materi pokok pemantulan cahaya siswa kelas VIII A semester 2 MTs

Fatahillah Bringin, Ngaliyan Semarang. Adapun hasil peningkatan minat siswa

terhadap pembelajaran IPA (fisika) materi pokok pemantulan cahaya sebesar

27,27% dari 60,60% pada siklus I menjadi 87,87% pada siklus II.

B. Saran

Sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, berdasarkan penelitian tindakan

kelas yang peneliti lakukan, maka peneliti ingin memberikan saran yang mungkin

dapat menjadi bahan masukan antara lain sebagai berikut :

1. Model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM perlu dilakukan

terutama oleh pengajar karena dapat meningkatkan minat belajar siswa pada

materi ajar khususnya pemantulan cahaya.

2. Guru yang ingin menerapkan model pembelajaran model pembelajaran

concept mapping berbasis PAIKEM hendaknya mempersiapkan secara

matang materi yang akan disampaikan, selain itu guru harus mampu

mengelola kelas sehingga hasil dapat dicapai secara maksimal.

3. Selain itu juga model pembelajaran concept mapping berbasis PAIKEM perlu

dilakukan terutama oleh pengajar karena dapat memberikan konsep awal pada

siswa dan juga mengajarkan siswa untuk berfikir secara terkonsep sehingga

memudahkan untuk melangkah .

C. Penutup

Syukur Alhamdulillah dengan rahmat dan hidayah Allah SWT penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari dalam penulisan dan

pembahasan skripsi ini masih banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan

keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Karenanya

penulis mengharapkan kritik dan saran untuk sempurnanya skripsi ini.

Akhirnya penulis memanjatkan doa kepada Allah SWT, semoga

penelitian yang telah dilakukan dapat bermanfaat dan mendapat ridho-Nya. Amin.

Page 78: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Sholeh Aziz Dan Abdul Majid, at Tarbiyah wa Thuruqu at Taddris, Makkah: Darul Ma’arif, t.t.

Abdul Wahab, M., Abdur Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Prenada Media,2004.

Ali, Hisyam, et. Al., Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta:Insan Madani, 2002.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakte, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.

Bahri, Syaiful Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Cet. 1.

Darsono M, dkk., Belajar dan Pembelajaran, Semarang: IKIP Press, 2003

Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, Jakarta:AV Publisher, 2009.

Departemen Penddikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Cet. 3. Suparno Paul, Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivisme & Menyenangkan, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007.

Djali, Psikologi Pendidikan, Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2008.

Haryati, Mimin, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan,Jakarta : Gaung Persada Press, 2008.

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM, Semarang:RaSAIL,2008.Cet I

Jihad, asep, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008.

Munthe, Bernawi, Desain Pembelajaran, Yogyakarta:Insan Madani, 2009.

Pusat Kurikulum Balitbang, Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu, Jakarta: Depdiknas, 2006

Rahman, Afzalur, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Rineka Cipta, 1992, cet 2

Risma Sunarty, “Kata-kata Bijak Albert Einstein Tentang Kehidupan”,http://physics-is-my-life-,blogspot.com/2006/08/kata-kata-bijak-einstein-tentang.html.

Sardiman A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja

Page 79: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

63

Grafindo Persada, 2001.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000.

Sugioyo, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung : CV. ALFABETA, 2006.

Suherman, Erman Ar., dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Jakarta : Universitas Pendidikan Indonesia, 2004.

Sukardi, Metode penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Prakteknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Suparno, Paul, Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivisme & Menyenangkan, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007

Suprijono, Agus, Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009.

Suryosubroto, B., Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, cet. 1.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos, 1999.

Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta : Prestasi Pustaka, 2007.

Yayasan Amalan Ummat Islam Ya Ummi Fatimah Pati, Al-Qur’an dan Terjemah, Depok: SABIQ, 2010.

Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman, Fisika Universitas, Jilid II, Jakarta:Erlangga, 2004.

Page 80: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

64

Page 81: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : Silabus

Lampiran 3 : RPP Siklus I dan Siklus II

Lampiran 4 : Lembar Kerja siswa (LKS)

Lampiran 5 : Peta Konsep Cahaya

Lampiran 6 : Daftar Nama Siswa

Lampiran 7 : Daftar Nama Kelompok

Lampiran 8 : Lembar angket

Lampiran 9 : Lembar Observasi dan instrument observasi

Lampiran 10 : Hasil Agket Siklus I dan II

Lampiran 11 : Hasil Observasi Siklus I dan II

Lampiran 12 : Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran

Lampiran 13 : Lain-Lain

Page 82: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

66

Lampiran 1

JADWAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MATA PELAJARAN:IPA (FISIKA)

KELAS/SEMESTER:VIIIA/GENAP

SEKOLAH:MTs FATAHILLAH BRINGIN, NGALIYAN SEMARANG

NO AGENDA WAKTU KETERANGAN

1 Observasi awal 21 Juni 2009 1. Meninjau tempat penelitian dan meminta izin

riset kepada kepala sekolah.

2. Menyerahkan Surat izin pra riset kepada

kepala sekolah

3 September

2009

Wawancara kepada guru mata pelajaran IPA

kelas VIII A.

11 Januari 2010 1. Menyerahkan surat izin riset.

2. Menyerahkan proposal skripsi.

3. Wawancara guru mata pelajaran IPA kelas

VIII A

2 Pra siklus 9-10 Maret 2010 1. Mengamati guru mitra mengajar

2. Melakukan evaluasi dan refleksi dengan guru

mitra

3. Melakukan wawancara terstruktur

4. Menyusun RPP siklus 1,angket dan

observasi siklus 1

3 Siklus I 17 Maret 2010 1. Menerapkan pembelajan dengan

menggunakan model pemebelajaran concept

mapping berbasis PAIKEM

2. Melakukan evaluasi dan refleksi

3. Menyusun RPP untuk siklus 2

Page 83: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

67

4 Siklus II 24-25 Maret

2010

1. Menerapkan pembelajan dengan

menggunakan model pemebelajaran concept

mapping berbasis PAIKEM

2. Melakukan evaluasi dan refleksi dengan guru

mitra

5 Penulisan

laporan

5 April

2010

1. Mengolah dan mengumpulkan data pra

siklus,siklus I dan siklus II

2. Membuat laporan hasil penelitian

Page 84: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

68

SILABUS

Sekolah : MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang

Kelas : VIII A (Delapan)

Mata Pelajaran : IPA Terpadu (Fisika)

Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran,

gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

Tindakan Pembelajaran : Siklus I/Siklus II

Kompetens

i Dasar

Materi

Pokok/

Pembelajar

Kegiatan

pembelajaranIndikator

PenilaianAlokasi

Waktu

Sumber

BelajarTeknikBentuk

Instrume

Contoh

Instrumen

Menyelidiki

sifat-sifat

cahaya dan

hubunganny

a dengan

berbagai

bentuk

cermin dan

lensa.

Cahaya Menjelaskan

pengertian

cahaya dan sifat-

sifat cahaya.

Mengidentifikasi

sifat-sifat

pemantulan

cahaya pada

cermin datar,

cekung dan

cembung.

Mengaplikasikan

Rumus-rumus

cermin cekung

dan cembung

dalam

penyelesaian

soal.

Mengaplikasikan

pembelajaran

pada kehidupan

sehari-hari

Siswa mampu

menjelaskan

pengertian

cahaya dan

sifat-sifat

cahaya.

Siswa mampu

menjelaskan

sifat-sifat

pemantulan

pada cermin

datar, cekung

dan cembung.

Siswa mampu

mengidentifik

asi bentuk

bayangan

yang

terbentuk

pada cermin

cekung dan

cembung baik

Tes

tertulis

Observasi

Penugasa

n

Tes isian

Lembar

observasi,

Pekerjaan

rumah

8 × 45’ Buku IPA

Terpadu kelas

VIII, buku

referensi yang

relevan.

Page 85: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

69

Kompetens

i Dasar

Materi

Pokok/

Pembelajar

Kegiatan

pembelajaranIndikator

PenilaianAlokasi

Waktu

Sumber

BelajarTeknikBentuk

Instrume

Contoh

Instrumen

itu di ruang I,

II, III, IV.

Siswa mampu

menyelesaika

n soal-soal

yang

berkaiatn

dengan

cahaya sesuai

dengan rumus

pemantulan

cermin

cekung dan

cembung.

Siswa mampu

mengaplikasi

kanya

mengetahui

fungsinya

dalam

kehidupan

sehari

Page 86: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

70

Lampiran 3 a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : MTs Fatahilla Bringin , Ngaliyan Semarang

Kelas/Semester : Kelas VIIIA/Semester II

Mata pelajaran : IPA /Cahaya

Siklus : I

Standart Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran,

gelombang, dan

optika dalam produk teknologi sehari-hari.

Kompetensi dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya

dengan

berbagai bentuk cermin dan lensa.

Indikator :

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian cahaya yang ditunjukkan dengan

menjawab pertanyaan dari guru.

2. Siswa dapat menjelaskan pembentukan bayangan umbra dan penumbra yang

ditunjukan dengan demontrasi sederhana.

3. Siswa menyebutkan dan menjelaskan sifat-sifat pemantulan cahaya yang

ditunjukkan dengan praktek sederhana.

4. Siswa dapat menjelaskan hukum pemantulan cahaya yang ditunjukkan dengan

hafalan dan mendemontrasikanya dalam bentuk gambar.

5. Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan bayangan pada cermin datar

yang ditunjukkan dengan mengerjakan soal yang guru berikan.

6. Siswa dapat menyebutkan manfaat cermin datar dalam kehidupan sehari-hari.

Page 87: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

71

Pertemuan ke- : 1

Tujuan pembelajaran :

Siswa diaharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian cahaya dengan benar melalui uji kompetensi.

2. Mengetahui tentang bayangan umbra, penumbra dan proses pembentukan

bayangan tersebut melalui percobaan sederhana dengan benar.

3. Membedakan pemantulan teratur dan pemantulan tidak teratur (baur) dengan

benar melalui percobaan sederhana.

4. Menyebutkan bunyi hukum pemantulan cahaya (Hukum Snellius) baik secara

lisan maupun menggunakan gambar dengan benar.

5. Menjelaskan proses pembentukan bayangan pada cermin datar dengan benar

melalui gambar.

6. Menyebutkan manfaat cermin datar dalam kehidupan sehari-hari minimal

3(tiga).

Materi ajar :

1. Pengertian Cahaya

a. Cahaya merambat lurus

b. Bayangan umbra dan penumbra.

2. Pemantulan Cahaya

a. Pemantulan teratur dan baur.

b. Hukum pemantulan

3. Cermin dan sifat-sifat bayangan

a. Cermin datar.

b. Pembentukan bayangan pada cermin datar

Model pembelajaran

1. Numbered Heads Together

2. Peta konsep

Page 88: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

72

Langkah-langkah pembelajaran

No Proses pembelajaran Waktu

1 Pendahuluan

1. Apersepsi dan motivasi mereview tentang pembelajaran

sebelumnya, dan menanyakan PR yang sudah diberikan .

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Memberikan pertanyaan untuk merangsang pembelajaran

yaitu :

Mengapa benda di sekitar kita dapat terlihat oleh

mata?

5 menit

2 Kegiatan Inti

a. Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dan

setiap kelompok diberi no 1 sampai dengan 6.

b. Kursi ditata dengan bentuk leter U.

c. Guru menanyakan dari PR yang sudah diberikan oleh

guru untuk merangkum materi kemudian dikoreksi

oleh guru.

d. Guru memberikan lembar kerja materi ajar yang akan

disampaikan dimana lembar kerja tersebut ada

sebagian poin-poin yang dikosongi untuk nantinya

diisi oleh siswa.

e. Guru mendemontrasikan tentang perambatan cahaya,

pembentukan bayangan umbra, penumbra dan

pemantulan pada cermin datar dengan alat sederhana.

f. Siswa diminta untuk mengisi lembar kerja tersebut

saat proses demonstrasi

g. Kemudian lembar kerja dikumpulkan lagi kepada

guru dan dikoreksi.

5 menit

5 menit

3 menit

2 menit

10 menit

10 menit

3 menit

12 menit

Page 89: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

73

h. Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada

masing-masing kelompok sesuai dengan no urut yang

guru tentukan.

i. Sebagai penguatan guru membagikan peta kosep

yang kosong sebagian beserta kartu jawabannya,

kemudian siswa diminta untuk menempelkan yang

kosong tersebut.

j. Setelah itu siswa diminta untuk menjelaskanya di

depan disertai dengan argumentasinya.

k. Guru memberikan apresiasi pada siswa, kemudian

guru mencocokkan hasilnya dengan jawaban yang

benar.

l. Guru memberikan penilaian tentang aktivitas siswa

dengan mengamati diskusi melalui lembar observasi.

m. Guru memberikan lembar angket untuk mengetahui

minat belajar siswa dalam pebelajaran IPA (fisika)

materi pokok cahaya.

5 menit

10 menit

3 Penutup

1. Guru mengevaluasi terhadap diskusi yang

berlangsung.

2. Guru menyimpulkan hasil hasil pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

3. Uji kompetensi (terlampir)

4. Pekerjaan rumah (LKS/buku paket)

20 menit

Teknik Penilaian

a. Tes tulis : Tes isian

b. Observasi : Lembar observasi

c. Penugasan : Tugas Rumah

Page 90: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

74

Lampiran uji kotmpetensi :

Tes uraian

Jawablah penyataan berikut ini degan benar.

1. Apa yang kamu ketahui tentang cahaya?

2. Jelaskan pengertian bayangan umbra dan penumbra!

3. Ada berapa macam pemtulan cahaya? Sebutkan dan jelaskan!

4. Apa bunyi Hukum Snellius? Nyatakan pula dengan gambar!

5. Bagaimana sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar? Berikan

contoh manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

Kunci jawaban tes uraian

1. Cahaya adalah salah satu bentuk gelombang yang dalam perambatanya

tidak memerlukan medium (dapat merambat dalam ruang hampa)

2. Bayangan umbra adalah bayangan inti yang terbentuk oleh benda,

Bayangan Penumbra adalah bayangan kabur yang terbentuk oleh benda

3. Ada 2,

Teratur : adalah pemantulan cahaya yang terjadi jika suatu berkas cahaya

jatuh pada benda yang mempunyai permuakaan licin (rata) dan megkilap,

sehingga arah pemantulan cahaya tersebut menuju ke suatu arah tertentu.

Baur : adalah pemantulan cahaya yang terjadi jika suatu berkas cahaya

jatuh pada benda yang mempunyai permukaan kasar (tidak rata), sehingga

arah pemantulan cahaya tidak teratur

4. a. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada suatu bidang

datar.

b. Sudut datang besarnya sama dengan sudut pantul

Page 91: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

75

ri

AN

C

B

5. Sifat-sifat yang terbentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut :

a. Bayangan maya.

b. Bayangan sama tegak dengan bendanya.

c. Bayangan sama besar dengan bendanya.

d. Bayangan sama tinggi dengan bendanya.

Adapun manfaatnya diantaraya: Untuk bercermin, sebagai pemantulan.

Page 92: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

76

Lampiran 3 b

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : MTs Fatahilla Bringin , Ngaliyan Semarang

Kelas/Semester : Kelas VIIIA/Semester II

Mata pelajaran : IPA /Cahaya

Siklus II : II

Standart Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran,

gelombang, dan

optika dalam produk teknologi sehari-hari.

Kompetensi dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya

dengan

berbagai bentuk cermin dan lensa.

Indikator :

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian cermin cekung dan cembung melalui uji

kompetensi.

2. Siswa mampu menyebutkan sinar istimewa cermin cekung dan cembung dan

mampu mengambar pembentukan sinar istimewa.

3. Siswa dapat mengambarkan pembentukan bayangan pada cermin cekung, dan

cermin cembung melaui demontrasi gambar.

4. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, jarak

fokus dan perbesaran bayangan melalui gambar ataupun melalui uji

kompetensi.

5. Siswa mampu mengaplikasikan rumus cermin cekung dan cembung dalam

menyelesaikan soal/uji kompetensi.

6. Siswa dapat menyebutkan manfaat cermin cembung dan cekung dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 93: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

77

Pertemuan ke- : 2 dan 3

Tujuan pembelajaran :

Siswa diaharapkan dapat :

1. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada cermin cekung dan cembung dengan

benar melalui gambar.

2. Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin

cekung dan cembung dengan benar malalui gambar.

3. Menjelaskan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus

dengan benar melalui penyelesaian soal.

4. Menjelaskan pengertian perbesaran bayangan dengan benar melalui gambar

dan aplikasinya dalam penyelesaian soal.

5. Menyebutkan manfaat cermin cekung dan cembung dalam kehidupan sehari-

hari dengan benar minimal 3 (tiga).

Materi ajar :

1. Pemantulan cahaya pada cermin cekung

d. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung

e. Rumus cermin cembung

2. Pemantulan cahaya pada cermin cembung

d. Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung:

e. Rumus cermin cembung

Model pembelajaran

1. Small Group Discussion

2. Peta Konsep

Langkah-langkah pembelajaran

No Proses pembelajaran Waktu

1 Pendahuluan 5 menit

Page 94: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

78

1. Apersepsi dan motivasi mereview tentang

pembelajaran sebelumnya, dan menanyakan PR yang

sudah diberikan .

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Memberikan pertanyaan untuk merangsang

pembelajaran yaitu :

Mengapa ketika kita bercermin di cermin cekung

atau cembung kita kelihatan kecil atau besar?

2 Kegiatan Inti

a. Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok,

b. Kursi ditata dengan bentuk corak tim .

c. Guru menanyakan dari PR yang sudah diberikan oleh

guru untuk merangkum materi, kemudian dikoreksi

oleh guru.

d. Guru meminta masing-masing kelompok untuk

berdiskusi dengan materi yang telah diberikan.

Adapun pembagian pembahasanya adalah Kelompok

1 : Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung

Kelompok 2 : Hubungan antara f, s, s’, R pada

cermin cekung

Kelompok 3 : Perbesaran pada cermin cekung

Kelompok 4 : Sinar-sinar istimewa pada cermin

cembung

Kelompok 5 : Hubungan antara f, s, s’, R pada

cermn cembung

Kelompok 6 : Perbesaran pada cermin cembung

e. Selain siswa berdiskusi tentang materi tersebut guru

meminta masing-masing kelopok untuk membuat

5 menit

20 menit

30 menit

10 menit

Page 95: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

79

minimal 3 pertanyaan untuk kelompok yang lainya.

f. Guru meminta masing-masing kelompok untuk

mempresentasikanya. Setelah selesai kelompok lainya

untuk menanggapi presentasi yang telah

dipresentasikan

g. Sebagai penguatan guru membagikan peta kosep yang

kosong sebagian beserta kartu jawabannya, kemudian

siswa diminta untuk menempelkan yang kosong

tersebut.

h. Setelah itu siswa diminta untuk menjelaskanya di

depan disertai dengan argumentasinya.

i. Guru meminta siswa untuk meringkas dari kelompok

1 sampai 6 tentang presentasi yang telah disampaiakan

masing-masing individu.

j. Guru meminta hasil ringkasan tersebut.

k. Guru memberikan penilaian tentang aktivitas siswa

dengan mengamati diskusi pada lembar observasi.

l. Guru memberikan lembar angket untuk mengetahui

minat belajar siswa dalam pebelajaran IPA (fisika)

materi pokok cahaya.

5 menit

5 menit

3 menit

5 menit

3 Penutup

1. Guru mengevaluasi terhadap diskusi yang

berlangsung.

2. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

3. Uji kompetensi (terlampir)

4. Pekerjaan rumah (LKS/buku paket)

10 menit

Page 96: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

80

PO

Teknik Penilaian

a. Tes tulis : Tes isian

b. Observasi : Lembar observasi

c. Penugasan : Tugas Rumah

Lampiran Uji Kompetensi :

Soal !

Tes uraian

Jawablah penyataan berikut ini degan benar.

1. Gambarkan berkas sinar-sinar istimewa dari cermin cekung.

2. Sebuah benda berada 15 cm di depan cermin cekung yang memiliki

kelengkungan 60 cm. Di mana letak bayangan dan berapa perbesaranya?

3. Gambarkan berkas sinar-sinar istimewa dari cermin cembung.

4. Sebuah cermin cembung jarak fokusnya 8 cm. Jika jarak bayangan ke

cermin 6 cm, maka berapa jarak benda ke cermin dan perbesaranya?

Kunci jawaban

Tes uraian

1. Gambar berkas sinar istimewa pada cermin cekung.

c a

b

P f

Sinar-sinar istimewa cermin cekung

a. Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus ( ).

b. Sinar datang melalui titik fokus (f) dipantulkan sejajar sumbu utama.

c. Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan (P) dipantulkan

kembali melalui titik pusat kelengkungan itu.

2. Jarak bayanganya adalah : -30 cm

Page 97: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

81

Perbesaranya adalah : 2 Kali

3. Berkas sinar cermin cekung

c

a

b

Sinar-sinar istimewa cermin cekung

a. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik fokus

b. Sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.

Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan dipantulkan seolah-olah dari

titik kelengkungan itu.

4. Jarak bayanganya adalah: 24

Perbesaran bayanganya adalah: 1/4 (diperkecil)

Page 98: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

82

Lampiran 4

LEMBAR KERJA SISWA

Nama : ……………………………..

Kelas : ……………………………..

No absen : ……………………………..

Materi : Bayangan Umbra dan Penumbra

Tujuan : Mengamati bayangan Umbra dan Penumbra

Alat dan bahan : 1. Lampu senter

2. Bola ping pong

3. Seutas tali

4. Layar

Cara kerja : 1. Sediakan alat dan bahan

2. Susunlah alat sesuai dengan gambar

3. Nyalakan lampu senter dan amati bayangan yang terjadi

pada layar.

4. Geser bola tersebut mendekati layar atau mendekati senter

sehingga mendapatkan bayangan yang jelas dan kabur

Petunjuk pengisian:

1. Perhatikan saat guru mendemonstrasikan pembentukan bayangan umbra penumbra

2. Isilah titik-titik dibawah ini berdasarkan pengamatan terhadap demonstrasi.

Pernyataan :

1. Lampu senter merupakan salah satu bentuk …………………...

2. Terbentuknya sebuah ……………… dikarenakan adanya ………….. yang

mengenai benda.

3. Benda akan terbentuk bayangan apabila benda tersebut tidak ……………….

4. Apabila benda didekatkan dengan …………………, bayanganya akan terlihat

kabur.

Page 99: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

83

5. Dan apabila benda didekatkan ……………bayangan yang terbentuk terlihat jelas.

6. Ada ……..buah bayangan yang tampak pada layar.

7. …………… adalah bayangan yang terlihat sangat jelas.

8. Umbra juga disebut dengan bayangan ……

9. Penumbra adalah bayangan yang telihat ………… yang berada di sekeliling

bayangan inti.

10. Penumbra disebut juga sebagai bayangan ……………….

11. Pada peristiwa gerhana matahari atau bulan, orang dapat melihat gerhana total

ketika orang tersebut terletak dibayangan ……………..

Gambar 1: Pembentukan bayangan umbra penumbra

Kunci jawaban

1. Sumber cahaya2. Bayangan, cahaya3. Tembus cahaya4. Sumber cahaya/senter5. Layar 6. 2 (dua)7. Umbra, 8. inti.9. Kabur.10. Kabur/baur11. Umbra

Page 100: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

84

Lampiran 4

LEMBAR KERJA SISWA

Nama : ……………………………..

Kelas : ……………………………..

No absen : ……………………………..

Materi : Pemantulan pada cermin datar

Tujuan : Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya pada crmin

Alat dan bahan : 1. Lampu senter 4. Pengaris

2. Cermin datar 5. Busur drajat

3. Kertas karton 6. Kertas HVS

Cara kerja :1. Sediakan alat dan bahan

2.Tutuplah kaca senter dengan kertas karbon yang di tengah-

tengahnya diberi lubang kecil.

3. Tarik garis horisontal pada keras HVS, lalu tarik pula garis

yang tegak lurus dengan garis tadi di tengah-tangahnya.

Letakan cermin datar di atas kertas tersebut dengan garis

yang tegak lurus berada ditegah-tengah cermin. Seperti

terlihat pada gambar.

4. Jatuhkan seberkas sinar pada titik perpotongan kedua garis

tersebut.

5. Berilah tanda perjalanan berkas sinar datang dan berkas

sinar pantul dari cermin pada kertas tersebut.

6. Ambilah kertas HVS, lalu tariklah garis datang dan sinar

pantul yang telah diberi tanda tersebut.

Page 101: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

85

7. Ukurlah sudut antara sinar datang dan garis tegak lurus

cermin serta ukurlah pula sudut antara sinar pantul dan

garis tegak lurus cermin. Bandingkan hasilnya.

8. Ulangi kegiatan di atas beberapa kali untuk mendapatkan

kesimpulan yang benar.

Petunjuk pengisian :

1. Perhatikan saat guru mendemonstrasikan pembentukan bayangan umbra

penumbra

2. Isilah titik-titik dibawah ini dan berdasarkan pengamatan terhadap demonstrasi.

Pernyataan :

1. …………………. adalah sinar yang menuju cermin.

2. ………………. adalah sinar yang dipantulkan kecermin.

3. ……………..adalah garis yang tegak lurus dengan bidang datar/permukaan

cermin.

4. Sudut antara ……………. dan …………disebut sudut datang.

5. Sudut antara …………….. dan………………….. disebut sudut pantul.

6. Hukum pemantulan pada cermin disebut juga dengan ………………….

7. Sinar datang,………………. dan …………….. terletak pada satu bidang datar.

8. Besar ...................sama dengan besar ………………

i r

Gambar 2 : Pemantulan cahaya pada cermin

Page 102: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

86

Kunci jawaban

1. Sinar datang. 5. Sinar datang, garis normal

2. Sinar pantul. 6. Sinar pantul, garis normal

3. Garis normal. 7. Hukum snellius

4. Sinar datang, garis normal 8. Sudut datang, sudut pantul

Page 103: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

87

PETA KONSEP PEMANTULAN CAHAYA

Sifat-sifat

Sinar-sinar istimewa

Sifat-sifat

Bayangan

Pada :Ruang IRuang IIRuang IIIRuang IV

Pada :Ruang IRuang IIRuang IIIRuang IV

CAHAYA

Merambat Lurus Merambat Dalam

Ruang Hampa

Dipantulkan Dibiaskan Memiliki Energi

Cermin Cembung Cermin Cekung

Cermin

Memiliki sifat

Sifat-sifat sinar

Sinar-sinar istimewa

Pemantulan teratur Pemantulan tidak teratur

Hukum Pemantulan (Hukum Snellius)

Rumus Rumus

= = ℎℎ

+ = dimana =Untuk cermin cembung = bernilai

negative ( - )

Cermin Lengkung Cermin Datar

Menghasilkan

Page 104: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

88

Lampiran 6DAFTAR SISWA KELAS VIII A

MTs FATAHILLAH BRINGIN SEMARANGTAHUN PELAJARAN 2009/2010

NO NAMA KETRANGAN 1 Achmad Zakiyatul Kahfi Laki-Laki2 Ahmad Sholeh Laki-Laki3 Ardika Danu Saputa Laki-Laki4 Atina Fitriana Perempuan 5 Avinda Deviyanti Perempuan 6 Budi Purnomo Laki-Laki7 Cintya Yulinda Putri Perempuan 8 Desy Kurniawati Perempuan 9 Dewangga Adi Murdani Perempuan 10 Fauziyah Perempuan 11 Fenti Astutik Perempuan 12 Franstica Hardiana Safitri Perempuan 13 Himatul Aliyah Perempuan 14 Intan Dwi Lestari Perempuan 15 Johan Ari Setiawan Laki-Laki16 Kholifatul Imamah Perempuan 17 Lisa Umi Hanik Perempuan 18 M. Fatachul Alim Laki-Laki19 Melinda Gita Dewi Perempuan 20 Miftahul Khusaiani Laki-Laki21 Moch. Yanuar Abdillah Laki-Laki22 Mohammad Choirul Sobiqin Laki-Laki23 Muhammad Sidiq Ma'ani Laki-Laki24 Mumtammam Laki-Laki25 Nurlayly Febryana Perempuan 26 Nurul Wafa Laki-Laki27 Prasetyo Nur Harjunadi Laki-Laki28 Safatun Ulfa Perempuan 29 Siti Badriyah Perempuan 30 Siti Nur Qori'ah Perempuan

Page 105: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

89

31 Sri Bekti Sulasih Perempuan 32 Subeki Laki-Laki33 Zahrotun Niswah Perempuan

Page 106: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

90

Lampiran 7

DAFTAR NAMA KELOMPOK SIKLUS I DAN SIKLUS II

BERDASARKAN TOKOH FISIKA

1. EINSTEINa. Achmad Zakiyatul Kahfib. Ardika Danu Saputac. Avinda Deviyantid. Cintya Yulinda Putrie. Dewangga Adi Murdanif. Fenti Astutik

2. PLATOa. Himatul Aliyahb. Johan Ari Setiawanc. M. Fatachul Alimd. Miftahul Khusaianie. Mohammad Choirul Sobiqin

3. GALILEOa. Mumtammamb. Nurul Wafac. Siti Badriyahd. Sri Bekti Sulasihe. Zahrotun Niswah

4. ARCHIMEDESa. Ahmad Sholehb. Atina Fitrianac. Budi Purnomod. Desy Kurniawatie. Fauziyahf. Franstica Hardiana Safitri

Page 107: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

91

5. JOHN DALTONa. Intan Dwi Lestarib. Kholifatul Imamahc. Lisa Umi Hanikd. Melinda Gita Dewie. Moch. Yanuar Abdillahf. Muhammad Sidiq Ma'ani

6. ALFA EDISONa. Nurlayly Febryanab. Prasetyo Nur Harjunadic. Safaatun Ulfad. Siti Nur Qori'ahe. Subeki

Page 108: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

92

Lampiran 8

Lembar Kuesioner Penilaian Pada Minat Siswa Pada Pembelajaran Fisika Berbasis PAIKEM

Satuan Pendidikan : MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan SemarangMata Pelajaran : IPA (Fisika)Nama Siswa : ……………………………..Kelas : VIII ASiklus : I/IIGuru MAPEL : Tugas : Berilah tanda cek list ( √ ) pada kolom frekuensi (selalu, sering,

jarang dan tidak pernah) sesuai dengan kenyataan yang Saudara alami terhadap pernyataan berikut ini!

No Pernyataan Frekuensi

Selalu Sering JarangTidak pernah

1Saya senang pada materi mata pelajaran fisika

2Saya mengikuti mata pelajaran fisikasesuai dengan jadwal

3 Saya mencatat semua penjelasan dari guru

4Saya mencari referensi lain untuk memperdalam materi

5Saya mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu

6Saya memperhatikan guru pada saat pembelajaran IPA (Fisika) berlangsung

7Saya bertanya dalam proses pembelajaran IPA (Fisika)

8Saya berdiskusi dengan teman apabila saya menghadapi kesulitan dalam pelajaranini

9Saya mengimplementasikan pengetahuan IPA (Fisika) saya dalam kehidupan sehari-hari

10Saya membantu teman yang kesulitan belajar IPA (Fisika)

Page 109: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

93

Keterangan :1. Skor 4 untuk jawaban selalu2. Skor 3 untuk jawaban sering3. Skor 2 untuk jawaban jarang4. Skor 1 untuk jawaban tidak pernah

Page 110: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

94

Lampiran 9 b

Instrumen Observasi Aktifitas Terhadap Proses Pembelajaran Dan Skor Penilaian

No Aspek Penilaian

Indikator Skor

1 Kehadiran

1.1Hadir tepat waktu dan siap mengikuti pembelajaran

4

1.2 Hadir tepat waktu dan kurang siap 3

mengikuti pembelajaran1.3 Hadir terlambat dan siap mengikuti 2

pembelajaran

1.4Hadir terlambat dan tidak siap mengikuti

1

pembelajaran

2

Perhatian terhadap proses

pembelajaran

2.1 Memperhatikan pembelajaran dan 4

bertanya

2.2 Memperhatikan pembelajaran dan tidak 3

bertanya2.3 Kurang memperhatikan pembelajaran 2

dan bertanya

2.4 Tidak memperhatikan pembelajaran dan 1

tidak bertanya

3

Kesesuaian catatan materi

pelajaran

3.1 Lengkap, sistematis, dan rapi 4

3.2 Lengkap dan sistematis 33.3 Lengkap dan kurang sistematis 2

3.4 Tidak lengkap 1

4

Pengkonstruksian materi

pada saat latihan

soal

4.1 Aktif mengkonstruksi materi dan4

membantu temannya4.2 Aktif mengkonstruksi materi dan tidak

3membantu temannya

4.3 Kurang aktif mengkonstruksi materi &2

membantu temannya

4.4 Tidak aktif mengkonstruksi materi 15 Kedisiplin 5.1 Penyerahan tugas tepat waktu dan

Page 111: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

95

an dalam mengerjakan tugas

lengkap5.2 Penyerahan tugas tepat waktu dan

3kurang lengkap

5.3 Penyerahan tugas terlambat dan2

lengkap

5.4 Penyerahan tugas terlambat dan 1

kurang lengkap

Page 112: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

96

Lampiran 10 a

Hasil Rekapitilasi Penilaian Lembar Kuesioner/Angket Minat Siswa Terhadap Pembelajaran IPA (Fisika)

Menggunakan Model Pembelajaran Concept Mapping Berbasis PAIKEM

Satuan Pendidikan : MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan SemarangMata Pelajaran : IPA (Fisika)Tanggal : 17 Maret 2010Siklus : IKelas : VIII AGuru Mata Pelajaran : Bapak Selamet Santoso

NO NAMASKOR

JML prsntase% KETERANGAN NOMOR SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR

1Achmad Zakiyatul K. 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 20 50,00%

Kurang Berminat

2 Ahmad Sholeh 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 20 50,00%Kurang

Berminat

3Ardika Danu Saputa 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 19 47,50%

Kurang Berminat

4 Atina Fitriana 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 27 67,50% Berminat5 Avinda Deviyanti 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 26 65,00% Berminat6 Budi Purnomo 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 25 62,50% Berminat

7Cintya Yulinda Putri 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 26 65,00% Berminat

8 Desy Kurniawati 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 20 50,00%Kurang

Berminat

9Dewangga Adi Murdani 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 20 50,00%

Kurang Berminat

10 Fauziyah 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 26 65,00% Berminat11 Fenti Astutik 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 25 62,50% Berminat

12Franstica Hardiana S. 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 25 62,50% Berminat

13 Himatul Aliyah 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 25 62,50% Berminat14 Intan Dwi Lestari 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 26 65,00% Berminat

15Johan Ari Setiawan 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 20 50,00%

Kurang Berminat

16 Kholifatul 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 25 62,50% Berminat

Page 113: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

97

Imamah

17 Lisa Umi Hanik 3 3 3 2 4 3 3 3 1 2 27 67,50% Berminat18 M. Fatachul Alim 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 25 62,50% Berminat

19Melinda Gita Dewi 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 25 62,50% Berminat

20Miftahul Khusaiani 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 19 47,50%

Kurang Berminat

21Moch. Yanuar Abdillah 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 20 50,00%

Kurang Berminat

22Mohammad Choirul S. 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 22 55,00%

Kurang Berminat

23Muhammad Sidiq Ma'ani 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 25 62,50% Berminat

24 Mumtammah 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 21 52,50%Kurang

Berminat

25Nurlayly Febryana 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 25 62,50% Berminat

26 Nurul Wafa 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 25 62,50% Berminat

27Prasetyo Nur Harjunadi 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 19 47,50%

Kurang Berminat

28 Safatun Ulfa 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 25 62,50% Berminat

29 Siti Badriyah 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 22 55,00%Kurang

Berminat30 Siti Nur Qori'ah 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 25 62,50% Berminat31 Sri Bekti Sulasih 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 25 62,50% Berminat

32 Subeki 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 23 57,50%Kurang

Berminat33 Zahrotun Niswah 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 29 72,50% Berminat

Jumlah 87 89 85 69 75 96 74 79 59 64 777Rata-rata skor 2,6 2,7 3 2,1 2 2,9 2,2 2,4 2 2 23,545 58, 87%

Persentase 60,60%

Klasifikasi Skor, dengan skor minimum 10 dan maksimum 40

No Skor dalam persen(%) Kategori1 10 – 16 25 – 50 Tidak Berminat2 17 – 24 43 – 60 Kurang Berminat3 25 – 32 63 – 80 Berminat4 33 – 40 83 – 100 Sangat Berminat

Page 114: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

98

Klasifikasi Skor masing pernyataan, dengan skor minimum 33 dan maksimum 132

No Skor dalam persen(%) Kategori1 33 – 57 25 – 43,1 Kurang 2 58 – 82 43,9 – 62,1 Cukup3 83 – 107 62,8 – 81 Baik4 108 – 132 81,8– 100 Sangat Baik

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap pelajaran IPA mencapai 60,60%pada siklus I belum dikatakan berhasil karena belum mencapai indikator pencapaian yakni meningkatnya minat belajar siswa mencapai ≥ 75% dari jumlah keseluruhan siswa sehingga perlu diadakanya tindakan siklus selanjutnya

Page 115: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

99

Lampiran 10 b

Hasil Penilaian Lembar Kuesioner/Angket Minat Siswa Terhadap Pembelajaran IPA (Fisika)

Menggunakan Model Pembelajaran Concept Mapping Berbasis PAIKEM

Satuan Pendidikan : MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan SemarangMata Pelajaran : IPA (Fisika)Tanggal : 24-25 Maret 2010Siklus : IIKelas : VIII AGuru Mata Pelajaran : Bapak Selamet Santoso

NO NAMASKOR

JML prsntase% KETNOMOR SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR

1Achmad Zakiyatul Kahfi 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 25 62,50% Berminat

2 Ahmad Sholeh 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 26 65,00% Berminat

3 Ardika Danu Saputa 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 24 60,00%Kurang

Berminat

4 Atina Fitriana 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34 85,00%Sangat

Berminat 5 Avinda Deviyanti 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 29 72,50% Berminat6 Budi Purnomo 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 26 65,00% Berminat7 Cintya Yulinda Putri 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 77,50% Berminat8 Desy Kurniawati 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 26 65,00% Berminat

9Dewangga Adi Murdani 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 24 60,00%

Kurang Berminat

10 Fauziyah 4 4 3 2 2 2 3 3 2 3 28 70,00% Berminat11 Fenti Astutik 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 25 62,50% Berminat12 Franstica Hardiana S 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 26 65,00% Berminat13 Himatul Aliyah 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 26 65,00% Berminat14 Intan Dwi Lestari 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 29 72,50% Berminat15 Johan Ari Setiawan 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 25 62,50% Berminat16 Kholifatul Imamah 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 27 67,50% Berminat17 Lisa Umi Hanik 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 29 72,50% Berminat18 M. Fatachul Alim 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29 72,50% Berminat19 Melinda Gita Dewi 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 27 67,50% Berminat

Page 116: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

100

20 Miftahul Khusaiani 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 25 62,50% Berminat

21Moch. Yanuar Abdillah 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 24 60,00%

Kurang Berminat

22Mohammad Choirul S. 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 26 65,00% Berminat

23 Muhammad Sidiq M 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 27 67,50% Berminat24 Mumtammah 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 27 67,50% Berminat25 Nurlayly Febryana 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28 70,00% Berminat26 Nurul Wafa 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75,00% Berminat

27Prasetyo Nur Harjunadi 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 24 60,00%

Kurang Berminat

28 Safatun Ulfa 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28 70,00% Berminat29 Siti Badriyah 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28 70,00% Berminat30 Siti Nur Qori'ah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29 72,50% Berminat31 Sri Bekti Sulasih 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28 70,00% Berminat32 Subeki 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 27 67,50% Berminat

33 Zahrotun Niswah 4 4 4 3 4 3 3 3 3 334

85,00%Sangat

Berminat Jumlah 105 103 101 90 84 96 84 84 79 75 901Rata-rata skor 3,2 3,1 3,1 3 2,5 3 3 2,5 2 2 27,303 70,20%Persentase 87,87%

Klasifikasi Skor, dengan skor minimum 10 dan maksimum 40

No Skor dalam

persen(%) Kategori1 10 – 16 25 – 50 Tidak Berminat2 17 – 24 43 – 60 Kurang Berminat3 25 – 32 63 – 80 Berminat4 33 – 40 83 – 100 Sangat Berminat

Klasifikasi Skor masing pernyataan, dengan skor minimum 33 dan maksimum 132

No Skor dalam persen(%) Kategori1 33 – 57 25 – 43,1 Kurang 2 58 – 82 43,9 – 62,1 Cukup3 83 – 107 62,8 – 81 Baik4 108 – 132 81,8– 100 Sangat Baik

Page 117: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

dari data diatas disimpulkan bahwa minat siswa terhadap pelajaran IPA mencapai 87,87%pada siklus II dapat dikatakan berhasil karena tercapainya indikator pencapaian yakni meningkatnya minat belajar siswa mencapai keseluruhan siswa

101

dari data diatas disimpulkan bahwa minat siswa terhadap pelajaran IPA mencapai

pada siklus II dapat dikatakan berhasil karena tercapainya indikator pencapaian yakni meningkatnya minat belajar siswa mencapai ≥ 75% dari jumlah

Page 118: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

102

Lampiran 11 a

Rekapitulasi Hasil Lembar Observasi Aktifitas Terhadap Proses Pembelajaran MTs FATAHILLAH BRINGIN SEMARANG

Satuan pendidikan : MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan SemarangMata Pelajaran : IPA (Fisika)Kelas / Semester : VIII A/II (Genap)Tindakan Pembelajaran : Siklus IHari/tgl : 17 Maret 2010

NAMA SKOR YANG DIPEROLEH

JML prsntase% KETTIAP ASPEK1 2 3 4 5

1 Achmad Zakiyatul Kahfi 2 3 2 3 2 12 60,00% sedang 2 Ahmad Sholeh 2 3 2 3 2 12 60,00% sedang 3 Ardika Danu Saputa 2 3 2 1 2 10 50,00% sedang 4 Atina Fitriana 3 3 3 3 2 14 70,00% tinggi5 Avinda Deviyanti 2 3 3 3 2 13 65,00% tinggi6 Budi Purnomo 3 3 3 3 2 14 70,00% tinggi7 Cintya Yulinda Putri 3 3 3 3 3 15 75,00% tinggi8 Desy Kurniawati 2 3 2 3 2 12 60,00% sedang 9 Dewangga Adi Murdani 2 3 2 2 2 11 55,00% sedang 10 Fauziyah 3 2 3 3 2 13 65,00% tinggi11 Fenti Astutik 3 3 3 2 3 14 70,00% tinggi12 Franstica Hardiana Safitri 3 3 3 3 2 14 70,00% tinggi13 Himatul Aliyah 3 3 3 2 2 13 65,00% tinggi14 Intan Dwi Lestari 3 3 3 3 2 14 70,00% tinggi15 Johan Ari Setiawan 2 3 2 2 2 11 55,00% sedang 16 Kholifatul Imamah 3 3 2 2 3 13 65,00% tinggi17 Lisa Umi Hanik 3 3 3 3 4 16 80,00% tinggi18 M. Fatachul Alim 3 3 3 2 2 13 65,00% tinggi19 Melinda Gita Dewi 3 3 3 2 2 13 65,00% tinggi20 Miftahul Khusaiani 2 3 2 2 2 11 55,00% sedang 21 Moch. Yanuar Abdillah 3 2 2 2 2 11 55,00% sedang

22Mohammad Choirul Sobiqin 2 3 2 2 2 11 55,00% sedang

23 Muhammad Sidiq Ma'ani 3 3 2 2 3 13 65,00% tinggi

Page 119: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

103

24 Mumtammah 2 3 2 2 2 11 55,00% sedang 25 Nurlayly Febryana 3 3 3 2 2 13 65,00% tinggi26 Nurul Wafa 3 3 3 2 3 14 70,00% tinggi27 Prasetyo Nur Harjunadi 3 2 2 2 2 11 55,00% sedang 28 Safatun Ulfa 3 3 3 3 2 14 70,00% tinggi29 Siti Badriyah 2 3 3 2 2 12 60,00% sedang 30 Siti Nur Qori'ah 3 3 3 2 2 13 65,00% tinggi31 Sri Bekti Sulasih 3 3 3 3 2 14 70,00% tinggi32 Subeki 3 3 2 2 3 13 65,00% tinggi33 Zahrotun Niswah 4 3 3 3 3 16 80,00% tinggi

Jumlah 89 96 85 79 75 424skor rata-rata 2,7 2,91 2,58 2,39 2,3 12,8 64,00% tinggi

persentase 67,4 72,7 64,4 59,8 57 80 63,60%

Klasifikasi Skor, dengan skor minimum 4 dan maksimum 20

No Skor dalam persen(%) Kategori 1 4 – 8 20 – 40 rendah.2 9 – 12 45 – 60 sedang3 13 – 16 65 – 80 tinggi

4 18 – 20 90 – 100 sangat

tinggi

Klasifikasi Skor masing pernyataan, dengan skor minimum 33 dan maksimum 132

No Skor dalam persen(%) Kategori1 33 – 57 25 – 43,1 Kurang 2 58 – 82 43,9 – 62,1 Cukup3 83 – 107 62,8 – 81 Baik4 108 – 132 81,8– 100 Sangat Baik

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sikap siswa terhadap proses pembelajaranIPA (fisika) menggunakan model pembelajaran concept mapping mencapai 63,6%dalam siklus I ini belum dikatakan berhasil karena belum mencapai indikator yakni meningkatnya pencapaian keaktifan siswa yang ditandai keaktifan siswa bertanya mencapai ≥ 75% dari jumlah keseluruhan siswa sehingg perlu diadakanya siklus selanjutnyauntuk mencapai indkator keberhasilan

Page 120: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

104

Page 121: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

105

Lampiran 11 b

Rekapitulasi Hasil Lembar Observasi AktifitasTerhadap Proses Pembelajaran MTs FATAHILLAH BRINGIN SEMARANG

Satuan pendidikan : MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan SemarangMata Pelajaran : IPA (Fisika)Kelas / Semester : VIII A/II (Genap)Tindakan Pembelajaran : Siklus IHari/tgl : 24 -5 Maret 2010

NO NAMA SKOR YANG DIPEROLEH

JML prsntase% KETTIAP ASPEK1 2 3 4 5

1Achmad Zakiyatul Kahfi 3 3 3 3 2 14 70,00% tinggi

2 Ahmad Sholeh 3 3 3 3 2 14 70,00% tinggi3 Ardika Danu Saputa 3 3 3 2 2 13 65,00% tinggi4 Atina Fitriana 4 3 4 3 3 17 85,00% tinggi5 Avinda Deviyanti 3 3 3 3 2 14 70,00% tinggi6 Budi Purnomo 3 3 3 3 2 14 70,00% tinggi7 Cintya Yulinda Putri 3 3 3 3 3 15 75,00% tinggi8 Desy Kurniawati 3 3 3 3 2 14 70,00% tinggi

9Dewangga Adi Murdani 3 3 3 2 2 13 65,00% tinggi

10 Fauziyah 4 2 3 3 2 14 70,00% tinggi11 Fenti Astutik 3 3 3 2 3 14 70,00% tinggi

12Franstica Hardiana Safitri 3 3 3 3 2 14 70,00% tinggi

13 Himatul Aliyah 3 3 3 2 2 13 65,00% tinggi14 Intan Dwi Lestari 4 3 3 3 2 15 75,00% tinggi15 Johan Ari Setiawan 3 3 3 2 2 13 65,00% tinggi16 Kholifatul Imamah 3 3 3 2 3 14 70,00% tinggi17 Lisa Umi Hanik 3 3 3 3 4 16 80,00% tinggi18 M. Fatachul Alim 3 3 3 3 3 15 75,00% tinggi19 Melinda Gita Dewi 3 3 3 2 2 13 65,00% tinggi20 Miftahul Khusaiani 3 3 3 2 2 13 65,00% tinggi21 Moch. Yanuar Abdillah 3 2 3 2 2 12 60,00% sedang

Page 122: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

106

22 Mohammad Choirul S. 3 3 3 2 2 13 65,00% tinggi

23Muhammad Sidiq Ma'ani 3 3 3 2 3 14 70,00% tinggi

24 Mumtammah 3 3 3 2 3 14 70,00% tinggi25 Nurlayly Febryana 3 3 3 2 3 14 70,00% tinggi26 Nurul Wafa 3 3 3 3 3 15 75,00% tinggi27 Prasetyo Nur Harjunadi 3 2 3 2 2 12 60,00% sedang28 Safatun Ulfa 3 3 3 3 3 15 75,00% tinggi29 Siti Badriyah 3 3 3 3 3 15 75,00% tinggi30 Siti Nur Qori'ah 3 3 3 3 3 15 75,00% tinggi31 Sri Bekti Sulasih 3 3 3 3 3 15 75,00% tinggi32 Subeki 3 3 3 2 3 14 70,00% tinggi

33 Zahrotun Niswah 4 3 4 3 4 18 90,00% sangat tinggi

Jumlah 103 96 101 84 84 468skor rata-rata 3,1 2,91 3,06 2,55 2,5 14,2 71,00% tinggipersentase 78 72,7 76,5 63,6 64 88,8 94%

Klasifikasi Skor, dengan skor minimum 4 dan maksimum 20

No Skor dalam persen(%) Kategori 1 4 – 8 20 – 40 rendah.2 9 – 12 45 – 60 sedang3 13 – 16 65 – 80 tinggi

4 18 – 20 90 – 100 sangat

tinggi

Klasifikasi Skor masing pernyataan, dengan skor minimum 33 dan maksimum 132

No Skor dalam persen(%) Kategori1 33 – 57 25 – 43,1 Kurang 2 58 – 82 43,9 – 62,1 Cukup3 83 – 107 62,8 – 81 Baik4 108 – 132 81,8– 100 Sangat Baik

Pada siklus II dapat disimpulkan bahwa sikap siswa terhadap proses pembelajaran IPA(fisika) menggunakan model pembelajaran concept Mapping mencapai 94%

Page 123: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

dan dalam siklus II ini dapat dikatakan berhasil karena sudah mencapai indikator pencapaian yakni meningkatnya keaktifan siswa yang ditandai keaktifan siswa bertanya mencapai dari jumlah keseluruhan siswa

107

dan dalam siklus II ini dapat dikatakan berhasil karena sudah mencapai indikator pencapaian yakni meningkatnya keaktifan siswa yang ditandai keaktifan siswa bertanya mencapai dari jumlah keseluruhan

dan dalam siklus II ini dapat dikatakan berhasil karena sudah mencapai indikator pencapaian yakni meningkatnya keaktifan siswa yang ditandai keaktifan siswa bertanya mencapai ≥ 75%

Page 124: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

108

Lampiran 12

FOTO-FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Guru sedang menerangkan materi yang akan dipelajari

Guru menerangkan materi pelajaran dengan ceramah.

Ketua kelompok memberikan masukan tentang posisi konsep

Suasana kerjasama dalam kelompok saat menempelkan peta konsepnya

Salah satu kelompok sedang presentasi hasil peta konsepnya

Peneliti ikut mendampingi siswa belajar.

Page 125: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ... Melalui model pembelajaran concept

109

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Subakir

Tempat tanggal lahir : Demak, 17 April 1986

Alamat : Morosari, Sayung Demak

Phone : 085 740 191 730

Email : [email protected]

Pendidikan Formal : TK Pertiwi (Lulus 1992)

SDN Bedono II (Lulus 1999)

MTs Nahdlatus Syubban Sayung Demak (Lulus

2002)

MA Darul Ulum Jepara (Lulus 2005)

S1 IAIN Walisongo Semarang 2005-sekarang

Non formal : PON-PES Al- Hidayah Jepara 2002-2005

Pengalaman Organisasi :

Wakil Komandan UK SAR dan PASKOBRA Racana Walisongo Tahun 2006

Pengurus Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Tahun 2006

Koordinator Penerbitan dan kajian ilmiah PMII Rayon Tarbiyah Tahun 2007

Komandan Birawa Racana Walisongo Tahun 2007

Pengurus PMII komisariat Walisongo Semarang Tahun 2008

Dewan Bidang Teknik Kepramukaan Racana Walisongo Tahun 2008

Wakil Ketua Racana Racana Walisongo Tahun 2009

Pengurus DEMA IAIN Walisongo Tahun 2009

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Semarang, 17 Juni 2010