39
AIN FITRAH AULIA NUR 1. Memahami dan Menjelaskan tentang Cairan dalam Tubuh 1.1 Definisi Cairan Tubuh adalah Air beserta unsur-unsur di dalamnya yang menyusun tubuh manusia. Air (H 2 0) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air. Namun bergantung kepada kandungan lemak & otot yang terdapat di dalam tubuh, nilai persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat badan orang dewasa.Oleh karena itu maka tubuh yang terlatih & terbiasa berolahraga seperti tubuh seorang atlet biasanya akan mengandung lebih banyak air jika dibandingkan tubuh non atlet. Dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam tubuh. Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 L cairan per harinya. Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin, 500 ml melalui keluarnya keringat, 400 ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces(tinja). Sehingga berdasarkan estimasi ini, konsumsi antara 8-10 gelas (1 gelas ≈240 ml) biasanya dijadikan sebagai pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan per- harinya. 1.2 Fungsi Dalam proses metabolisme dalam tubuh, air mempunyai 2 fungsi utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral serta juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen (O 2 ) ke dalam sel-sel tubuh. Selain itu, air di dalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil

PBL dehidrasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dehidrasi

Citation preview

AIN FITRAH AULIA NUR1. Memahami dan Menjelaskan tentang Cairan dalam Tubuh1.1 DefinisiCairan Tubuh adalah Air beserta unsur-unsur di dalamnya yang menyusun tubuh manusia. Air (H20) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air. Namun bergantung kepada kandungan lemak & otot yang terdapat di dalam tubuh, nilai persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat badan orang dewasa.Oleh karena itu maka tubuh yang terlatih & terbiasa berolahraga seperti tubuh seorang atlet biasanya akan mengandung lebih banyak air jika dibandingkan tubuh non atlet.Dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam tubuh. Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 L cairan per harinya. Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin, 500 ml melalui keluarnya keringat, 400 ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces(tinja). Sehingga berdasarkan estimasi ini, konsumsi antara 8-10 gelas (1 gelas 240 ml) biasanya dijadikan sebagai pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan per- harinya.

1.2 Fungsi

Dalam proses metabolisme dalam tubuh, air mempunyai 2 fungsi utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral serta juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen (O2) ke dalam sel-sel tubuh. Selain itu, air di dalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon dioksida (CO2) dan juga senyawa nitrat.

Selain berperan dalam proses metabolisme, air yang terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut & hidung, pelumas dalam cairan sendi, katalisator reaksi biologik sel, pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga tekanan darah & konsentrasi zat terlarut. Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu 37oC.

1.3 DistribusiDi dalam tubuh manusia, cairan akan terdistridusi ke dalam 2 kompartemen utama yaitu cairan intraselular (ICF) dan cairan ekstrasellular (ECF). Cairan intraselular adalah cairan yang terdapat di dalam sel sedangkan cairan ekstraselular adalah cairan yang terdapat di luar sel. Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh sel membran yang memiliki permeabilitas tertentu. Hampir 67% dari total badan air (Bodys Water) tubuh manusia terdapat di dalam cairan intrasellular dan 33% sisanya akan berada pada cairan ekstraseluler. Air yang berada di dalam CES ini kemudian akan terdistribusi kembali ke dalam 2 sub-kompartemen yaitu pada cairan interstitial (ISF) dan cairan intravaskuler (plasma darah). 75% dari air pada kompartemen cairan ekstraselular ini akan terdapat pada sela-sela sel (cairan interstisial) dan 25%-nya akan berada pada plasma darah (cairan intravaskular).Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan Cairan Ekstrasellular) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang terdapat dalam kedua kompartemen tersebut. Karena sel membran yang memisahkan kedua kompartemen ini memiliki permeabilitas yang berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi larutan (osmolality) pada kedua kompartemen juga akan berbeda.Total Cairan Tubuh

33 %

Cairan Ekstraselular

67 %

Cairan Intraseluler75 %25 %

Cairan

Cairan Intertisial

Intravascular

2. Memahami dan Menjelaskan tentang Cairan Elektrolit

Elektrolit yang terdapat pada cairan tubuh akan berada dalam bentuk ion bebas (free ions). Secara umum elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu kation dan anion. Jika elektrolit mempunyai muatan positif (+) maka elektrolit tersebut disebut sebagai kation sedangkan jika elektrolit tersebut mempunyai muatan negatif (-) maka elektrolit tersebut disebut sebagai anion. Contoh dari kation adalah natrium (Na ) dan Kalium (K ) & contoh dari anion adalah klorida (Cl ) dan bikarbonat (HCO3 ). Elektrolit-elektrolit yang terdapat dalam jumlah besar di dalam tubuh antara lain adalah natrium (Na+), kalium (K+), kalsium (Ca+), magnesium (Mg+), klorida (Cl-), bikarbonat (HCO-), fosfat (HPO2-) dan sulfat (SO2-)Di dalam tubuh manusia, kesetimbangan antara air (H2O)-elektrolit diatur secara ketat agar sel-sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pada tubuh manusia, elektrolit-elektrolit ini akan memiliki fungsi antara lain dalam menjaga tekanan osmotik tubuh, mengatur pendistribusian cairan ke dalam kompartemen badan air (bodys fluid compartement), menjaga pH tubuh dan juga akan terlibat dalam setiap reaksi oksidasi dan reduksi serta ikut berperan dalam setiap proses metabolisme.2.1 Penggolongan Mineral dalam TubuhBerdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat digolongkan menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000 mg/hari, sedangkan mineral mikro (Trace ) merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100 mg /hari dan menyusun lebih kurang dari 0.01% dari total berat badan. Mineral yang termasuk di dalam kategori mineral makro utama adalah kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), sulfur (S), kalium (K), klorida (Cl), dan natrium (Na). Sedangkan mineral mikro terdiri dari kromium (Cr), tembaga (Cu), fluoride (F), yodium (I) , besi (Fe), mangan (Mn), silisium (Si) and seng (Zn).

Dalam komposisi air keringat, tiga mineral utama yaitu natrium, kalium & klorida merupakan mineral dengan konsentrasi terbesar yang terdapat di dalamnya. Sehingga dengan semakin besar laju pengeluaran keringat, maka laju kehilangan natrium , kalium dan klorida dari dalam tubuh juga akan semakin besar. Diantara ketiganya, natrium dan klorida merupakan mineral dengan konsentrasi tertinggi yang terbawa keluar tubuh melalui kelenjar keringat (sweat glands). Oleh karena itu maka pembahasan mengenai mineral dalam penulisan ini hanya akan berfokus pada 3 mineral utama yaitu natrium, kalium dan klorida.

Natrium (Na)

Di dalam produk pangan atau di dalam tubuh, natrium biasanya berada dalam bentuk garam seperti natrium klorida (NaCl). Di dalam molekul ini, natrium berada dalam bentuk ion sebagai Na+. Diperkirakan hampir 100 gram dari ion natrium (Na+) atau ekivalen dengan 250 gr NaCl terkandung di dalam tubuh manusia. Garam natrium merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh dengan minimum kebutuhan untuk orang dewasa berkisar antara 1.3-1.6 gr/hari (ekivalen dengan 3.3-4.0 gr NaCl/hari).Setiap kelebihan natrium yang terjadi di dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui urin & keringat. Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam soft body tissue dan cairan tubuh. Ion natrium (Na+) merupakan kation utama di dalam cairan ekstrasellular (ECF) dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L. Ion natrium juga akan berada pada cairan intrasellular (ICF) namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu 3 mmol/L.Sebagai kation utama dalam cairan ekstrasellular, natrium akan berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, menjaga aktivitas saraf , kontraksi otot dan juga akan berperan dalam proses absorpsi glukosa. Pada keadaan normal, natrium (Na+) bersama dengan pasangan (terutama klorida, Cl-) akan memberikan kontribusi lebih dari 90% terhadap efektif osmolalitas di dalam cairan ekstrasellular.

Kalium (K)

Kalium merupakan ion bermuatan positif (kation) utama yang terdapat di dalam cairan intrasellular (ICF) dengan konsentrasi 150 mmol/L. Sekitar 90% dari total kalium tubuh akan berada di dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4% dari total kalium tubuh akan terdistribusi ke dalam ruangan vascular yang terdapat pada cairan ekstraselular dengan konsentrasi antara 3.5-5.0 mmol /L. Konsentrasi total kalium di dalam tubuh diperkirakan sebanyak 2g/kg berat badan. Namun jumlah ini dapat bervariasi bergantung terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur dan massa otot (muscle mass). Kebutuhan minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama dengan kalsium (Ca+) dan natrium (Na+), kalium akan berperan dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. Hampir sama dengan natrium, kalium juga merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh. Setiap kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin serta keringat

Klorida (Cl)

Elektrolit utama yang berada di dalam cairan ekstraselular (ECF) adalah elektrolit bermuatan negatif yaitu klorida (Cl-). Jumlah ion klorida (Cl-) yang terdapat di dalam jaringan tubuh diperkirakan sebanyak 1.1 g/ Kg berat badan dengan konsentrasi antara 98-106 mmol / L. Konsentrasi ion klorida tertinggi terdapat pada cairan serebrospinal seperti otak atau sumsum tulang belakang, lambung dan juga pankreas.Sebagai anion utama dalam cairan ekstraselullar, ion klorida juga akan berperan dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit. Selain itu, ion klorida juga mempunyai fungsi fisiologis penting yaitu sebagai pengatur derajat keasaman lambung dan ikut berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Bersama dengan ion natrium (Na+), ion klorida juga merupakan ion dengan konsentrasi terbesar yang keluar melalui keringat.2.2 Regulasi

Homeostasis ElektrolitKeseimbangan elektrolit sangat penting karena mempenngaruhi keseimbangan cairan dan fungsi sel. Perbedaan nyata cairan ekstrasel dan intrasel terleteak pada kation. Dua kation penting, yaitu Na dan K, langsung berhubungan dengan fungsi sel. Jumlah kation = Jumlah anion pada setiap kompartemen.Homeostasis NatriumNatrium merupakan kation dominan pada cairan ekstrasel. Lebih dari 90% tekanan osmotic di cairan ekstrasel ditentukan oleh garam yang mengandung Na, khususnya dalam bentuk natrium klorida dan natrium bikarbonat sehingga perubahan tekanan osmotik pada cairan ekstrasel menggambarkan perubahan konsentrasi natrium.Pemasukan Na melalui epitel mukosa saluran cerna. Na masuk melalui difusi dengan rasio absorpsi bervariasi, tergantung pada kandungan Na dalam diet. Ekskresi Na di ginjal dan perspirasi di tempat lain. Pemasukan dan pengeluaran Na per hari mencapai 48-144 mEq (1.1-3.3 g). Peningkatan konsentrasi natrium cairan ekstrasel yang diperoleh dari pemasukan tinggi natrium menyebabkan kandungan natrium di ekstrasel meningkat, yang diikuti peningkatan konsentrasi natrium plasma secara temporer. Selanjutnya terjadi peningkatan volume cairan ekstrasel. Terjadi perubahan osmosis yang diikuti penarikan cairan intrasel sehingga volume cairan ekstrasel bertambah dan konsentrasi natrium kembali normal. Sekresi ADH meningkat dan menyebabkan restriksi pengeluaran air, akibatnya timbul rasa haus yang akan meningkatkan pemasukan air. Dengan adanya inhibisi reseptor air yang terletak di faring, sekresi ADH sudah mulai mesikipun absorpsi Na belum berlangsung; kemudian disusul dengan meningkatnya kecepatan sekresi setelah absorpsi Na karena rangsangan osmoreseptor. Bila pengeluaran Na melebihi pemasukannya (misalnya minum air yang tidak mengandung Na), volume CES berkurang dan terjadi tanpa perubahan tekanan osmosis. Konsentrasi dan tekanan osmotic CES akan berkurang dengan cepat. Penurunan yang melebihi 2% akan mengurangi sekresi ADH diikuti produksi urin. Saat CES terbuang melalui urin, tekanan osmotic kembali normal. Homeostasis KaliumKalium berfungsi dalam sintesis protein, kontraksi otot, konduksi saraf pengeluaran hormone, transport cairan, dan perkembangan janin. Kurang lebih 98% K berada di CIS. Untuk menjaga kestabilan Kalium di CIS, dibutuhkan keseimbangan elektrokimiawi, yaitu keseimbangan antara kemampuan muatan negative dalam sel untuk mengikat kalium dan kemampuan kekuatan kimiawi yang mendorong kalium keluar dari sel. Konsentrasi K di CES mencerminkan keseimbangan antara pemasukan K melalui proses pompa ion di epitel mukosa saluran cerna dengan pengeluarannya melalui urin. Keseimbangan ini menghasilkan suatu kadar K yang kaku dalam plasma antara 3.5 5 mEq/L. pengeluaran kalium diatur oleh aktivitas mekanisme pompa ion sepanjang bagian distal nefron dan collecting tube. Saat berlangsung reabsorpsi Na di tubulus ginjal, terjadi pertukaran dengan Kalium yang berada di jaringan peritubular. Pengeluaran ini bergantung pada pemasukannya, kurang lebih 50-150 mEq (1.9 5.8 g) dalam sehari. Pengeluarannya melalui feses dapat diabaikan. Konsentrasi K di CES dikendalikan oleh sekresinya di tubulus ginjal. Berikut faktor yang mempengaruhi:a. Perubahan konsentrasi di CESb. Perubahan pHc. Menurunnya pH CES akan diikuti penurunan pH di jaringan peritubular, sekresi ion hydrogen meningkat dengan pertukaran Na. akibatnya sekresi K berkurangd. Aldosteronee. Pompa ion sangat sensitive terhadap eefek aldosterone, respon yang timbul berupa peningkatan reabsorpsi natrium dari proses filtrasi. Dengan meningkatnya reabsorpsi Na atau retensi Na, konsentrasi kalium meningkat pula dan untuk menormalkan kembali, diperlukan pompa Na+, K+, ATP-ase yang diaktifkan oleh aldosterone. Aldosterone disekresikan oleh korteks adrenal yang diaktifkan oleh pengaruh angiotensin II.

2.3 GangguanA. Gangguan Volumea. HipovolemiaKeadaan berkurangnya volume CES mengakibatkan hipoperfusi jaringan. Hipovolemia disebut juga deplesi volume. Pada hipovolemia, berkurangnya air dan natrium dalam jumlah yang sebanding. Misalnya hilangnya air dan natrium melalui saluran cerna seperti muntah dan diare, perdarahan melalui pipa naso-gastrik. Hilangnya air dan natrium dapat juga melalui ginjal (missal: penggunaan diuretic). Bila volume CES berkurang, volume dan tekanan darah akan berkurang. Hal ini merangsang sistem renin-angiotensin sehingga merepon penurunan produksi urin, rangsang haus.

b. DehidrasiBerkurangnya volume CIS akibat perpindahan air dari CIS ke CES. Hal ini terjadi akibat peningkatan osmolalitas efektif CES. Secara klinis, perbedaan hipovalemia dan dehidrasi terletak pada kadar natrium plasma. Pada dehidrasi, terjadi hypernatremia, sedangkan pada hipovalemia kadar natrium normal.

c. Normovolemia/EuvolemiaMeskipun bermakna normal, namun sebenarnya kondisi ini menjelaskan kadar natrium yang normal disertai peningkatan jumlah air tubuh. Kondisi ini dijumpai pada keadaan:1. Sekresi ADH berkurangOsmolalitas normal , misal pemberian infus yang tidak mengandung natrium

2. Sekresi ADH meningkat Osmolalitas rendah pada SIADH OSmolalitas rendah pada hiperglikemiadan pemberian mannitol

d. HipervolemiaKeadaan yang terjadi dimana peningkatan volume CES khususnya intravascular melebihi kemampuan tubuh mengeluarkan air melalui ginjal, saluran cerna, dan kulit.1) EdemaKondisi dimana terjadi akumulasi air di jaringan interstitium secara berlebihan akibat penambahan volume yang melebihi kapasitas penyimpanan saluran limfe. Keadaan ini memberikan gejala klinis pembengkakan / edema. Edema merupakan refleksi dari kelebihan natrium dan hypervolemia.

B. Gangguan Keseimbangan Natriuma. HiponatremiaKelebihan cairan relative akibat: Asupan air melebihi ekskresi Ketidakmampuan menekan sekresi ADH, misalnya kehilangan air melalui saluran cerna, gagal jantung dan sirosis hati pada Syndrome of Inappropriate ADH-secretion (SIADH)1) Hiponatremia Akut (simptomatik)Cepat. Berlangsung kurang dari 48 jam. Terjadi kejang dan penurunan kesadaran. Terjadi akibat edema sel otak.2) Hiponatremia Kronik (asimptomatik)Berlangsung lambat. Tidak terjadi gejalan berat. Gejala yang timbul berupa lemas atau mengantuk.

b. HipernatremiaDefisit cairan relative. Jarang terjadi, umunya disebabkan resusitasi cairan menggunakan larutan NaCl 0,9% dalam jumlah besar. Terjadi bila:1. Deficit cairan tubuh akibat ekskresi air berlebihan2. Penambahan Na melebihi jumlah cairan dalam tubuh3. Masuknya air tanpa elektrolit ke dalam sel.

C. Gangguan Keseimbangan Kaliuma. HipokalemiaDisebabkan: Asupan K kurang Pengeluaran K berlebihan K masuk ke dalam sel

b. HiperkalemiaDisebabkan: Keluarnya K Intrasel ke Ekstrasel Berkurangnya ekskresi kalium melalui ginjal

3. Memahami dan Menjelaskan tentang Kekurangan Cairan3.1 Definisi DehidrasiBerkurangnya volume CIS akibat perpindahan air dari CIS ke CES. Hal ini terjadi akibat peningkatan osmolalitas efektif CES. Secara klinis, perbedaan hipovalemia dan dehidrasi terletak pada kadar natrium plasma. Pada dehidrasi, terjadi hypernatremia, sedangkan pada hipovalemia kadar natrium normal.3.2 Klasifikasi Dehidrasi1. Dehidrasi Ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan)Gejala : Muka memerah Rasa sangat haus Kulit kering dan pecah-pecah Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya Pusing dan lemah Kram otot terutama pada kaki dan tangan Kelenjar air mata berkurang kelembabannya Sering mengantuk Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang2. Dehidrasi Sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan)Gejala: Gelisah, cengeng Kehausan Mata cekung Kulit keriput, misalnya kita cubit kulit dinding perut, kulit tidak segera kembali ke posisi semula. Tekanan darah menurun Pingsan Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung Kejang Perut kembung Gagal jantung Ubun-ubun cekung Denyut nadi cepat dan lemah3. Dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan)Gejala: Berak cair terus-menerus Muntah terus-menerus Kesadaran menurun, lemas luar biasa dan terus mengantuk Tidak bisa minum, tidak mau makan Mata cekung, bibir kering dan biru Cubitan kulit baru kembali setelah lebih dari 2 detik Kesadaran berkurang Tidak buang air kecil Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan3.3 Gejala Dehidrasi1) Bibir dan lidah kering2) Kulit kering3) Sakit kepala ringan4) Kurang atau tidak buang air kecil5) Haus.6) Tingkat kesadaran atau kewaspadaan menurun7) Nyeri atau perasaan tidak nyaman pada dada (palpitasi)8) Bingung9) Pusing10) Bayi tidak bisa atau tidak merespon makanan11) Sedikit air mata saat menangis, terutama pada bayi12) Kelemahan atau kram otot13) Mual dan muntah14) Tidak buang air kecil, atau air seni berwarna kuning gelap, coklat atau berwarna teh15) Mata cekung16) Ubun-ubun cekung (titik lembut pada kepala bayi)17) Bayi terlihat lemah.3.4 Faktor DehidrasiDehidrasi dapat disebabkan karena kurangnya minum air atau cairan. Dehidrasi juga bisa merupakan dampak dari suatu kondisi yang menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan, seperti diare yang berlebihan, luka bakar serius, demam, dan berada di elevasi (ketinggian tanah) tinggi. Dehidrasi juga merupakan gejala dari beberapa penyakit, gangguan atau kondisi yang mendasarinya, seperti defisiensi aldosteron (hormon yang diproduksi kelenjar adrenal), diabetes Tipe I, dan gagal ginjal.Minum air sejatinya adalah untuk mengganti cairan yang hilang karena aktivitas sehari-hari atau karena fungsi normal tubuh, seperti hilangnya kelembaban karena proses pernapasan, kemih dan berkeringat. Cairan dalam tubuh bisa hilang karena beberapa kondisi berikut: Mengonsumsi alkohol dan intoksikasi (keracunan) Suhu/cuaca yang sangat panas Olahraga yang menyebabkan keringat banyak keluar, seperti maraton dan sepakbola Perdarahan Berada di elevasi tinggi Tingkat kelembaban rendah.Dehidrasi juga bisa disebabkan karena suatu kondisi yang menyebabkan hilangnya banyak cairan karena terlalu sering berkemih, kondisi-kondisi itu antara lain: Diabetes Ketoasidosis diabetik Hyperosmolar hyperglycemic nonketotic syndrome (HHNS) Pengobatan dengan obat diuretik seperti furosemide (Lasix).Juga banyak kondisi atau gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan dehidrasi karena muntah atau diare. Beberapa kondisi tersebut antara lain: Infeksi bakteri atau virus pada saluran pencernaan, seperti keracunan makanan atau gastroenteritis Gangguan makan (bulimia atau anoreksia) Gastroesophageal reflux disease (GERD) Radang usus (termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulserativa) Influenza Morning sickness selama kehamilan.3.5 Penanganan DehidrasiLangkah pertama untuk mengatasi dehidrasi adalah dengan mencegahnya. Untuk orang dewasa, minumlah minimal 8 gelas air setiap hari. Pada sebagian orang, kebutuhan minum air akan lebih besar, seperti pada atlet atau orang-orang yang tinggal di dataran tinggi atau di tempat yang bersuhu tinggi dan beriklim kering. Untuk para atlet, sangat disarankan untk mengonsumsi minuman elektrolit.

Ketika dehidrasi sudah berkembang, pengobatan yang tepat akan memberikan hasil yang baik, sekaligus meminimalisir kemungkinan komplikasi yang serius. Pengobatan dehidrasi akan tergantung dari penyebab, adanya penyakit lain, usia dan beberapa faktor lainnya.

Pengobatan dehidrasi ringan

Dehidrasi ringan dapat diatasi dengan minum cairan sedikit-sedikit namun dengan interval yang pendek (sering). Untuk bayi dan anak-anak yang muntah atau diare, berikan rehidrasi oral seperti oralit, yang mana oralit juga sangat dianjurkan ketika terjadi muntah dan diare. Semua minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan minuman soda harus dihindari. Kafein akan memperburuk dehidrasi karena menyebabkan peningkatan potensi buang air kecil.

Pengobatan dehidrasi sedang hingga berat

Dehidrasi sedang hingga berat biasanya membutuhkan rawat inap dan perawatan intensif di rumah sakit. Cairan intravena diberikan berikut penggantian cairan elektrolit. Elektrolit dan parameter penting lainnya, seperti tanda-tanda vital harus dipantau secara kontinyu. Untuk kasus dehidrasi yang komplikasinya sampai mengancam jiwa seperti gagal ginjal dan syok hipovolemik, maka diperlukan tindakan-tindakan penunjang kehidupan.

4. Memahami dan Menjelaskan Etika Minum dalam IslamAllah Taala berfirman, ()Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu. (QS. Muhammad 33)Cukuplah firman Allah Taala tersebut menjadi nasihat bagi kita semua untuk selalu berusaha menaati perintah Allah dan perintah Rasul-Nya, baik perintah wajib maupun anjuran (sunnah) maupun atau perintah untuk menjauhi perkara yang dilarang. Saat ini banyak kita jumpai seorang muslim yang menyepelekan amalan sunnah, namun berlebihan pada perkara yang mubah. Maka perhatikanlah firman Allah Taala, Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya. (QS. Al-Hayr : 7)Dan di antara perintah dan larangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah adab ketika makan dan minum.Adab ketika Makan dan Minum1. Memakan makanan dan minuman yang halal.Saudariku, hendaknya kita memilih makanan yang halal. Allah Taala telah memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang halal lagi baik. Allah Taala telah berfirman, Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mu`minun: 51)2. Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan telah dihidangkan.Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah siap disantap. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai. (Muttafaqun alaih) Faidahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan ketika shalat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur adalah tingkat lapar seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan sering dilakukan.3. Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya. (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu riwayat Muslim disebutkan, Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam bejana perak dan emas 4. Jangan berlebih-lebihan dan boros.Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan dan sangat dibenci Allah Taala sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Isra` ayat 26-27 dan Al-Araf ayat 31. Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang kafir sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung. (HR. Bukhari dan Muslim)5. Mencuci tangan sebelum makan.Walaupun Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak mencontohkan hal ini, namun para salaf (generasi terdahulu yang shalih) melakukan hal ini. Mencuci tangan berguna untuk menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari berbagai penyakit.6. Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh.Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,Sesungguhnya yang demikian itu dapat mendatangkan berkah yang lebih besar. (HR. Ahmad)7. Tuntunan bagi orang yang makan tetapi tidak merasa kenyang.Para sahabat radhiyallahu anhum berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan tetapi tidak merasa kenyang. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Barangkali kalian makan berpencar (sendiri-sendiri). Mereka menjawab, Benar. Beliau kemudian bersabda, Berkumpullah kalian atas makanan kalian dan sebutlah nama Allah, niscaya makanan itu diberkahi untuk kalian. (HR. Abu Dawud)8. Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)9. Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum makan.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca Bismillah (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi (dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhir -aku makan-) (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)Di antara faedah membaca basmallah di setiap makan adalah agar setan tidak ikut makan apa yang kita makan. Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sedang duduk bersama seseorang yang sedang makan. Orang itu belum menyebut nama Allah hingga makanan yang dia makan itu tinggal sesuap. Ketika dia mengangkat ke mulutnya, dia mengucapkan, Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihi. Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam tertawa dibuatnya seraya bersabda, Masih saja setan makan bersamanya, tetapi ketika dia menyebut nama Allah maka setan memuntahkan semua yang ada dalam perutnya. (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)10. Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang dengan tangan kiri.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya. (HR. Muslim)Rasulullah shallallahu alaihi wa salam mendoakan keburukan bagi orang yang tidak mau makan dengan tangan kanannya. Seseorang makan di hadapan Rasulullah shallallahu alaihi wa salam dengan tangan kirinya, maka beliau bersabda, Makanlah dengan tangan kananmu. Orang itu menjawab, Saya tidak bisa. Beliau bersabda, Semoga kamu tidak bisa! Orang tersebut tidak mau makan dengan tangan kanan hanya karena sombong. Akhirnya dia benar-benar tidak bisa mengangkat tangan kanannya ke mulutnya. (HR. Muslim)11. Makan mulai dari makanan yang terdekat.Umar Ibnu Abi Salamah radhiyallahuanhuma berkata, Saya dulu adalah seorang bocah kecil yang ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tangan saya (kalau makan) menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa salam menegur saya, Wahai bocah bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu. Maka demikian seterusnya cara makan saya setelah itu. (HR. Bukhari dan Muslim)Hadits ini sekaligus sebagai penguat dari kedua adab makan sebelumnya dan menjelaskan bagaimana cara menasihati anak tentang adab-adab makan. Lihatlah bahwa nasihat Rasulullah shallallahu alaihi wa salam sangat dipatuhi oleh Umar Ibnu Abi Salamah pada perkataan beliau, demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.12. Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya, kemudian memakannya.Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Jika salah satu dari kalian makan lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan. (HR. At-Tirmidzi)Sungguh betapa mulianya agama ini, sampai-sampai sesuap nasi yang jatuh pun sangat dianjurkan untuk dimakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk syukur atas makanan yang telah Allah Taala berikan dan bentuk kepedulian kita terhadap fakir miskin.13. Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah) kemudian menjilati jari dan wadah makan selesai makan.Kaab bin Malik radhiyallahu anhu berkata, Saya melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam makan dengan tiga jarinya. Apabila beliau telah selesai makan, beliau menjilatinya. (HR. Muslim)Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Apabila salah seorang dari kalian selesai makan, maka janganlah ia mengusap jari-jarinya hingga ia membersihkannya dengan mulutnya (menjilatinya) atau menjilatkannya pada orang lain. (HR. Bukhari dan Muslim) Maksudnya yaitu menjilatkan pada orang lain yang tidak merasa jijik dengannya, misalnya anaknya saat menyuapinya, atau suaminya.14. Cara duduk untuk makanRasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,Aku tidak makan dengan bersandar. (HR. Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan. Adapun hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat makan duduk dengan menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki yang lain adalah dhaif (lemah). Yang benar adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam duduk bersimpuh (seperti duduk sopannya seorang perempuan dalam tradisi Jawa) saat makan.15. Apabila lalat terjatuh dalam minumanNabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Apabila lalat jatuh pada minuman salah seorang dari kalian maka hendaklah ia mencelupkan lalat tersebut kemudian barulah ia buang, sebab di salah satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat penawarnya. (HR. Bukhari)16. Bersyukur kepada Allah Taala setelah makanTerdapat banyak cara bersyukur atas kenikmatan yang Allah Taala berikan kepada kita, salah satunya dengan lisan kita selalu memuji Allah Taala setelah makan (berdoa setelah makan). Salah satu doa setelah makan yaitu, alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwaddain walaa mustaghnan anhu rabbanaa.(Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.) (HR. Bukhari)17. Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum sambil berdiri, tetapi yang lebih utama sambil duduk.Dari Amir Ibn Syuaib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu anhum, dia berkata, Saya melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk. (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah radhiyallahu anhu berkata, Kami bertanya kepada Anas, Kalau makan? Dia menjawab, Itu lebih buruk -atau lebih jelek lagi-. (HR. Muslim)18. Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam Amalul Yaumi wallailah (472))Apabila Nabi shallallahu alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan. (HR. Bukhari dan Muslim) Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya, Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.(HR. Bukhari)19. Berdoa sebelum minum susu dan berkumur-kumur sesudahnya.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Jika minum susu maka ucapkanlah, Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu (Ya Allah berkahilah kami pada susu ini dan tambahkanlah untuk kami lebih dari itu) karena tidak ada makanan dan minuman yang setara dengan susu. (HR. Al-Baihaqi dalam Syuabul Iman (5957), dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami(381))Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Apabila kalian minum susu maka berkumur-kumurlah, karena sesungguhnya susu meninggalkan rasa masam pada mulut. (HR. Ibnu Majah (499))20. Dianjurkan bicara saat makan, tidak diam dan tenang menikmati makanan seperti halnya orang-orang Yahudi.Ishaq bin Ibrahim berkata, Pernah suatu saat aku makan dengan Abu Abdillah (Imam Ahmad) dan sahabatnya. Kami semua diam dan beliau (Imam Ahmad) saat makan berkata, Alhamdulillah wa bismillah,kemudian beliau berkata, Makan sambil memuji Allah Taala adalah lebih baik dari pada makan sambil diam.Aktivitas minum merupakan aktivitas yang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Sehingga hal ini merupakan kesempatan yang baik untuk memberikan pengajaran bagi anak-anak kita dan melatihnya agar terbiasa minum sesuai dengan tauladan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Beberapa adab minum yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam antara lain:1. Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar bernilai pahala.Segala perkara yang mubah dapat bernilai pahala jika disertai dengan niat untuk beribadah. Wahai ibu, maka niatkanlah aktivitas minum kita dengan niat agar dapat beribadah kepada Allah. Dan janganlah lupa memberitahukan anak tentang hal ini.2. Memulai minum dengan membaca basmallah.Diantara sunnah Nabi adalah mengucapkan basmallah sebelum minum. Hal ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca bismillah sebelum makan. Bacaan bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-Rahim. Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu. (HR Thabrani dalam Mujam Kabir)Dalam silsilah hadits shahihah, 1/611 Syaikh al-Albani mengatakan, Sanad hadits ini shahih menurut persyaratan Imam Bukhari dan Imam Muslim)Wahai ibu, jangan lupa untuk mengingatkan anak-anak kita untuk membaca bismillah ketika hendak minum, agar setan tidak ikut serta menikmati makanan dan minuman yang sedang kita konsumsi.3. Minum dengan tangan kanan.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,Jika salah seorang dari kalian hendak makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya. (HR. Muslim)Ajarkanlah pada si kecil untuk selalu menggunakan tangan kanan ketika makan dan minum. Seringkali si kecil lupa meskipun telah kita ajari, apalagi ketika menyantap makanan ringan (snack) bersama teman mainnya. Nah, saat kita melihatnya, ingatkanlah ia. Janganlah bosan dan merasa jemu untuk mengingatkan anak kita. Insyaa Allah jika kita melakukannya dengan ikhlas mengharap ridha Allah, Allah akan mengganti usaha kita tersebut dengan pahala.4. Tidak bernafas dan meniup air minum.Termasuk adab ketika minum adalah tidak bernafas dan meniup air minum. Ada beberapa hadits mengenai hal ini:Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya. (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263) Dari Ibnu Abbas, Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum. (HR. Turmudzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani).Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, Larangan bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu.Dalam Zaadul Maad IV/325 Imam Ibnul Qayyim mengatakan, Terdapat larangan meniup minuman karena hal itu menimbulkan bau yang tidak enak yang berasal dari mulut. Bau tidak enak ini bisa menyebabkan orang tidak mau meminumnya lebih-lebih jika orang yang meniup tadi bau mulutnya sedang berubah. Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang yang meniup itu akan bercampur dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil nafas dalam wadah air minum dan meniupinya.5. Bernafas tiga kali ketika minum.Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu beliau mengatakan, Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali. Dan beliau bersabda, Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat. Anas mengatakan, Oleh karena itu ketika aku minum, aku bernafas tiga kali. (HR. Bukhari no. 45631 dan Muslim no. 2028). Yang dimaksud bernafas tiga kali dalam hadits di atas adalah bernafas di luar wadah air minum dengan menjauhkan wadah tersebut dari mulut terlebih dahulu, karena bernafas dalam wadah air minum adalah satu hal yang terlarang sebagaimana penjelasan di atas.6. Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret.Dari Abu Hurairah, beliau berkata, Rasulullah melarang minum langsung dari mulut qirbah (wadah air yang terbuat dari kulit) atau wadah air minum yang lainnya. (HR Bukhari no. 5627). Menurut sebagian ulama minum langsung dari mulut teko hukumnya adalah haram, namun mayoritas ulama mengatakan hukumnya makruh. Ketahuilah wahai para ibu muslimah, yang sesuai dengan adab islami adalah menuangkan air tersebut ke dalam gelas kemudian baru meminumnya.Dari Kabsyah al-Anshariyyah, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam masuk ke dalam rumahku lalu beliau minum dari mulut qirbah yang digantungkan sambil berdiri. Aku lantas menuju qirbah tersebut dan memutus mulut qirbah itu. (HR. Turmudzi no. 1892, Ibnu Majah no. 3423 dan dishahihkan oleh Al-Albani)Hadits ini menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air. Untuk mengkompromikan dengan hadits-hadits yang melarang, al-Hafidz Ibnu Hajar al-Atsqalani mengatakan, Hadits yang menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air itu berlaku dalam kondisi terpaksa. Mengompromikan dua jenis hadits yang nampak bertentangan itu lebih baik daripada menyatakan bahwa salah satunya itu mansukh (tidak berlaku).(Fathul Baari, X/94)7. Minum dengan posisi duduk.Terdapat hadits yang melarang minum sambil berdiri. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya. (HR. Ahmad no 8135)Namun disamping itu, terdapat pula hadits yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam minum sambil berdiri. Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan, Aku memberikan air zam-zam kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Maka beliau lantas minum dalam keadaan berdiri. (HR. Bukhari no. 1637, dan Muslim no. 2027)Dalam hadits yang pertama Rasulullah melarang minum sambil berdiri sedangkan hadits kedua adalah dalil bolehnya minum sambil berdiri. Kedua hadits tersebut adalah shahih. Lalu bagaimana mengkompromikannya?Mengenai hadits di atas, ada ulama yang berkesimpulan minum sambil berdiri diperbolehkan, meski yang lebih utama adalah minum sambil duduk. Diantara ulama tersebut adalah Imam Nawawi dan Syaikh Utsaimin. Meskipun minum sambil berdiri diperbolehkan, namun yang lebih utama adalah sambil duduk karena makan dan minum sambil duduk adalah kebiasaan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Minum sambil berdiri tidaklah haram akan tetapi melakukan hal yang kurang utama.8. Menutup bejana air pada malam hari.Biasakan diri kita untuk menutup bejana air pada malam hari dan jangan lupa mengajarkan anak kita tentang hal ini. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda, Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika ituturun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit. (HR. Muslim)9. Puas dengan minuman yang ada dan tidak mencelanya.Ajarkan pula kepada anak, bahwa kita tidak boleh mencela makanan walaupun kita tidak menyukainya.

DAFTAR PUSTAKA

http://muslimah.or.id/aqidah/adab-makan-dan-minum.html diakses 15 Februari 2015 jam 20.00http://www.medkes.com/2014/07/gejala-penyebab-dan-pengobatan-dehidrasi.html diakses 15 Februari 2015 jam 21.00Irawan A. 2007. Cairan Tubuh, Elektrolit, dan Mineral Vol. 1. Polton Sprots Science and Performance Lab.Kamus DORLAND ed. 28Sherwood. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Ed. 8. Jakarta: EGCUPK-PKB FKUI. 2012. Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam Basa ed. 3. JakartaWHO.