Upload
regina-fristasari
View
249
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Case dehidrasi
1/50
Presentasi Kasus
DIARE AKUT DENGAN
DEHIDRASI RINGAN SEDANG
Laporan kasus ini diajukan dalam rangka praktek dokter internsip sekaligus
sebagai bagian persyaratan menyelesaikan program internsip di
RSUD Karimun, Tanjung Balai
Karimun, Kepulauan Riau
Diajukan kepada:
dr. Srie Yanda Sp. A
Disusun oleh:
dr. Regina ristasari
RSUD KARIMUN
KA UPATEN TAN!UNG A"AI KARIMUN
PR#$INSI KEPU"AUAN RIAU
%&'(
8/19/2019 Case dehidrasi
2/50
HA"AMAN PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI RINGAN SEDANG
Laporan kasus ini diajukan dalam rangka praktek dokter internsip sekaligus
sebagai bagian persyaratan menyelesaikan program internsip di
RSUD Karimun, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau
Tela! diperiksa dan disetujui
pada tanggal "
#le! "
dr. Srie Yanda Sp. A
1
8/19/2019 Case dehidrasi
3/50
KATA PENGANTAR
$uji syukur kepada Alla! S%T atas bimbingan&ya se!ingga penulis tela!
ber!asil menyelesaikan porto'olio laporan kasus yang berjudul “ Diare Akut
den)an Dehidrasi Rin)an Sedan) ” . Dalam penyelesaian porto'olio laporan
kasus ini penulis ingin mengu(apkan terima kasi! yang tak ter!ingga kepada"
). dr. Rosdiana Sp. S, *. Kes selaku Ketua Komite *edik RSUD Karimun.
+. dr. Srie Yanda Sp. A selaku pembimbing laporan kasus.
. dr. Su!aryanto selaku pembimbing internsip.
-. Teman seja at internsip Karimun gelombang /// ta!un +0)1.
1. Serta paramedis yang selalu membimbing dan membantu penulis.
$orto'olio laporan kasus ini masi! jau! dari kesempurnaan. Dengan
kerenda!an !ati penulis mo!on maa' yang sebesar2besarnya dan meng!arapkan
saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan kasus ini dapat menamba!
a asan dan berman'aat bagi semua pi!ak.
Karimun, September +0)1
$enulis
2
8/19/2019 Case dehidrasi
4/50
A I
PENDAHU"UAN
Diare adala! buang air besar 3de'ekasi4 dengan tinja berbentuk (air atau
setenga! (air 3setenga! padat4, kandungan air tinja lebi! banyak dari biasanya
lebi! dari +00 g atau +00 ml5+- jam. De'inisi lain memakai kriteria 'rekuensi,
yaitu buang air besar en(er lebi! dari kali per !ari. Buang air besar en(er
tersebut dapat5tanpa disertai lendir dan dara!.
Diare akut adala! diare yang onset gejalanya tiba2tiba dan berlangsung
kurang dari )- !ari, sedang diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebi! dari
)- !ari. Diare dapat disebabkan in'eksi maupun non in'eksi. Dari penyebab diare
yang terbanyak adala! diare in'eksi. Diare in'eksi dapat disebabkan 6irus,
Bakteri, dan $arasit.
Diare akut sampai saat ini masi! merupakan masala! kese!atan, tidak sajadi negara berkembang tetapi juga di negara maju. $enyakit diare masi! sering
menimbulkan KLB 3Kejadian Luar Biasa4 dengan penderita yang banyak dalam
aktu yang singkat.
1
8/19/2019 Case dehidrasi
5/50
A II
"AP#RAN KASUS
STATUS I"MU KESEHATAN ANAK
Hari*Tan))al*Tahun Presentasi Kasus: +& Septe,-er %&'(
SM. I"MU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARIMUN
&ama " dr. Regina ristasari Tanda Tangan
$embimbing " dr. Srie Yanda, Sp.A
IDENTITAS
Pasien
&ama lengkap " An. 6.7.$
Tanggal la!ir 3umur4 " )8 September +008 39 ta!un4
:enis kelamin " $erempuan
Alamat " $eruma!an T*K Raya, *eral
Suku Bangsa " *elayu
Agama " /slam
$endidikan " Sekola! Dasar
Tanggal masuk RS " ) September +0)1
2
8/19/2019 Case dehidrasi
6/50
Tanggal keluar RS " - September +0)1
#ran) tua*/ali
&ama Aya! " Tn. AS &ama /bu " &y. ;K
Umur " < ta!un Umur " - ta!un
Suku Bangsa " *elayu Suku Bangsa " *elayu
Agama " /slam Agama " /slam
$endidikan " SLTA $endidikan " SLTA
$ekerjaan " Karya an S asta $ekerjaan " $ega ai &egeri
$eng!asilan " Rp .100.000,2 $eng!asilan " Rp +.-00.000,2
;ubungan dengan orang tua " anak kandung
RI/A0AT PEN0AKIT
Data diperoleh dari :
Auto dan Alloanamnesis diambil pada tanggal + September +0)1 pukul )).00
%/B.
Keluhan Uta,a
*en(ret sejak satu !ari.
Keluhan Ta,-ahan
*en(ret sebayak lebi! dari 1 kali, konsistensi air lebi! banyak dari ampas.
*unta! sebanyak lebi! dari )0 kali S*RS , munta! berisi makanan dan minuman
yang di makan. Sebelum munta! pasien mengkonsumsi makanan (epat saji 3pop
mie4 dan minuman kaleng 3te!4.
3
8/19/2019 Case dehidrasi
7/50
Ri1a2at Pen2akit Sekaran)
Seorang anak perempuan datang di antar orang tuanya ke /=D RSUD
Karimun dengan kelu!an munta! sejak satu !ari S*RS, pasien mengalami
munta! kurang lebi! )0 kali, munta! berisi makanan dan minuman yang di
makan. ;ari pera atan pertama pasien mengelu! men(ret lebi! dari 1 kali dengan
konsistensi air lebi! banyak dari pada ampas, dara! 324, lendir 324, nyeri pada anus324. Sebelum munta! pasien mengkonsumsi makanan (epat saji 3pop mie4 dan
minuman kaleng 3te!4. Diikuti dengan rasa mual, munta! biasanya se!abis makan
dan minum, isi munta!an berupa makanan dan minuman yang dimakan, tanpa
dara!. $asien lebi! sering minta minum air puti! dibandingkan biasanya. BAK
sedikit. Kelu!an demam, batuk, pilek, kejang, disangkal ole! pasien dan ibu
pasien.
Dua !ari S*RS pasien tidak ada kelu!an dan makan seperti biasa. Satu
!ari S*RS pasien sarapan K > yang tidak di!angatkan ole! ibu pasien,
kemudian pukul 0?.00 pasien mengkonsumsi makanan (epat saji 3pop mie4 saat
jam istira!at sekola!, makanan (epat saji 3pop mie4 di beli di kantin sekola! dan
di sedu! dengan air panas yang di masak di kantin sekola!, pasien mengkonsumsi
makanan (epat saji 3pop mie4 sendiri, pasien tidak meli!at tanggal kadaluarsa
makanan (epat saji. Setela! pulang sekola!, pukul ) .00 pasien tidak langsung
makan, tetapi minum minuman kaleng 3te!4 yang tersedia di ruma! kemudian
pasien baru makan nasi dengan lauk ikan goreng. kemudian sekitar pukul )8.00
pasien munta! dengan isi makanan yg tadi siang di makan serta munta!an
ber arna seperti te!. setela! munta! tidak lagi berisi makanan, pasien
mengkonsumsi air kelapa. $asien mempunyai kebiasaan sulit makan dan makan
tidak teratur.
Ri1a2at Pen2akit Dahulu
4
8/19/2019 Case dehidrasi
8/50
Aya! < t!/bu - t!
Adik 1 t!#S 9 t!
#S 9 t!
3@4 Demam berdara! 3@4 Batuk pilek 3@4 =astritis
324 Ke(elakaan 324 Diare akut 324 >a(ar air
324 Disentri 324 TB> 324 Ti'us abdominalis
324 Batuk rejan 324 >ampak 324 Kejang demam
Ri1a2at Pen2akit Keluar)a
324 TB> 324 *alaria 324 Alergi
324 Keganasan 324 Asma 324 Kelainan ba aan
324 Diabetes mellitus 324 ;ipertensi
Silsilah Keluar)a
Kesan " #S merupakan anak pertama dari
dua bersaudara.
RI/A0AT KEHAMI"AN DAN PERSA"INAN
Keha,ilan
*erupakan ke!amilan pertama, saat !amil usia ibu +8 ta!un. Selama !amil,
kontrol ke dokter teratur, keadaan ibu se!at, tidak ada penyulit saat ke!amilan.
$era atan antenatal " Trimester / " + kali
5
8/19/2019 Case dehidrasi
9/50
Trimester // " kali
Trimester /// " 8 kali
Persalinan*Kelahiran
Tempat persalinan di klinik bersalin dan ditolong ole! bidan, la!ir spontan, ?
minggu, presentasi kepala, pasien langsung menangis kuat, tidak ada ri ayatkuning, tidak tampak biru2biru, tidak ada kelainan ba aan, berat badan la!ir 000
gram dan panjang badan bayi -? (m.
APGAR S3ore
/bu pasien tidak mengeta!ui A$=AR s(ore. /bu pasien mengatakan saat la!ir,
pasien menangis kuat, suara nyaring, kulit kemera!an, re'leks baik, dan bergerak
akti'. A$=AR s(ore dipekirakan 95)0.
6
8/19/2019 Case dehidrasi
10/50
Kesan " &enonatus >ukup Bulan, Sesuai *asa Ke!amilan 3&>B2S*K4.
RI/A0AT PERTUM UHAN DAN PERKEM ANGAN
Ri1a2at Pertu,-uhan
Usia P
La!ir 000 gram -? (m
8 ta!un 20,5 kg ) 1 (m
Ri1a2at Perke,-an)an
7
8/19/2019 Case dehidrasi
11/50
$ertumbu!an gigi pertama " < bulan.
Sektor ,otor kasar
Tengkurap " 1 bulan Duduk " 8 bulan
*erangkak " < bulan Berdiri " )0 bulan
Berjalan " )+ bulan Berlari " )9 bulan
*elompat " +- bulan
Berdiri dengan satu kaki selama 1 detik " ibu tidak ingat
Sektor ,otor halus
*emegang benda " 8 bulan
*eminda! benda " ibu tidak ingat
Sektor sosial
*engenal orang lain " bulan
Bermain tepuk tangan " 1 bulan
Berpartisipasi dalam permainan " )) bulan
Ko)niti4
$asien saat ini bersekola! di Sekola! Dasar dan selalu akti' dalam kegiatan di
sekola!nya.
Kesan " perkembangan sesuai dengan usia dan kogniti' baik.
Ri1a2at I,unisasi
8
8/19/2019 Case dehidrasi
12/50
I,unisasi dasar
I,unisasi /aktu Pe,-erian
BulanBooster
3ta!un4
0 ) + - 1 8 ? )+ )9 1 8 )+
B>= /
DT$ / // /// /6 6
$olio / // /// /6 6 6/
;epatitisB
/ // ///
>ampak / // ///
Non5PPI * Dianjurkan
I,unisasi /aktu Pe,-erian
BulanBooster
3ta!un4
0 ) + - 1 8 ? )+ )9 1 8 )+
9
8/19/2019 Case dehidrasi
13/50
;epatitis
A
;iB
Ti'oid
**R
6ari(ela
$>6
Kesan " Ri ayat imunisasi dasar lengkap sesuai usia. Booster suda! dilakukan.
/munisasi tamba!an belum dilakukan.
Ri1a2at Makanan
Usia *akanan
028 bulan AS/ ad libitum on demand
82? bulan Susu 'ormula )+ )90 ((5!ari
Bubur susu ) mangkuk ke(il5!ari
?2)+ bulan Susu 'ormula )0 )90 ((5!ari
Bubur tim saring (ampuran (in(angan ortel5bayam ) mangkuk
ke(il5!ari
Bua! 3pepaya, semangka4 ) 5!ari
10
8/19/2019 Case dehidrasi
14/50
)+2)9 bulan Susu 'ormula 9 )90 ((5!ari
&asi tim saring (ampuran (in(angan telor5ikan5ayam5bayam5 ortel )mangkuk ke(il5!ari
Bua! 3pepaya4 ) 5!ari
)9 bulan2+ ta!un Susu 'ormula 1 +00 ((5!ari
&asi tim (ampuran (in(angan telor5ikan5ayam5 ortel5bayam ) mangkuk
ke(il5!ari
$otongan ke(il bua! 3pepaya4 ) 5!ari
+ ta!un2 sekarang Susu 'ormula 8 +00 ((5!ari &asi ) piring @ sayur sop @ lauk 3ikan5daging4 5!ari
$otongan ke(il 3pepaya4 + 5!ari
Kesan " kualitas dan kuantitas baik.
DATA PERUMAHAN
Kepemilikan ruma! " Ruma! pribadi
Keadaan ruma! " dalam satu ruma! ditinggal ole! - orang anggota keluarga 3aya!,
ibu, pasien dan adik pasien4. Terdapat + kamar tidur dan + kamar mandi. Kamar
mandi di luar kamar.
6entilasi " kamar memiliki ) jendela yang (ukup besar se!ingga sinar mata!ari
dapat masuk ke dalam kamar. $intu memiliki lubang udara yang ber'unsgi sebagai
pertukaran udara.
>a!aya " sinar mata!ari dapat masuk dengan baik ke dalam kamar. Ruma!
memiliki lampu dengan sinar puti!.
Keadaan lingkungan " keadaan lingkungan sekitar ruma! baik. Air yang
digunakan adala! air sumur.
11
8/19/2019 Case dehidrasi
15/50
PEMERIKSAAN .ISIK
Tanggal " + September +0)1 :am " )). 0 %/B
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum " tampak sakit ringan, tidak gelisa! dan re el.
Kesadaran " (ompos mentis.
Tanda2tanda ital
rekuensi nadi " )00 5menit
rekuensi napas " +0 5menit
Su!u " 8,8 o>
Tekanan dara! " )005
8/19/2019 Case dehidrasi
16/50
Berdasarkan kur a &>;S, perbandingan usia dengan berat badan terletak di
persentil )0.
13
8/19/2019 Case dehidrasi
17/50
Berdasarkan kur a &>;S, perbandingan usia dengan tinggi badan terletak di
persentil
8/19/2019 Case dehidrasi
18/50
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Kepala " normose'ali, distribusi rambut merata, rambut ber arna !itam, tidak
muda! di(abut.
*ata " bentuk normal, tidak (ekung, air mata sedikit, tidak ada sklera ikterik,
tidak ada konjungti a anemis, pupil bulat isokor, re'leks (a!aya langsung dan
tidak langsung positi' pada mata kanan dan kiri, kornea kanan dan kiri tampak
jerni!.
Telinga " bentuk normal, meatus a(usti(us e ternus kiri dan kanan lapang,
membran timpani kanan dan kiri intak, tidak ada !iperemis, tidak ada bulging ,
re'leks (a!aya positi', serumen positi', tidak ada sekret.
;idung " bentuk normal, tidak ada pernapasan (uping !idung, tidak ada de iasi
septum, tidak ada sekret.
*ulut " bentuk normal, bibir kering, tidak sianosis, lida! tidak tampak kotor,
tonsil T)2T), 'aring tidak !iperemis.
Le!er " bentuk normal, tidak ada pembesaran kelenjar geta! bening le!er dan
a illa.
Thora6 :
Paru5paru
/nspeksi " simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamis, tidak tampak
retraksi sela iga.
$alpasi " tidak teraba retraksi sela iga.
$erkusi " sonor di kedua lapang paru.
Auskultasi " suara napas esikuler kanan dan kiri, ronk!i252, !eeCing 252.
15
8/19/2019 Case dehidrasi
19/50
!antun)
/nspeksi " tidak tampak pulsasi iktus kordis.
$alpasi " pulsasi iktus kordis teraba di sela iga ke /6 garis mid(la i(ula sinistra.
$erkusi " tidak dilakukan.
Auskultasi " bunyi jantung /2// normal, tidak ada gallop, tidak ada murmur.
A-do,en
/nspeksi " mendatar, tidak tampak benjolan atau bekas operasi.
$alpasi " supel, turgor kulit abdomen lambat, !epar dan lien tidak teraba, tidak
ada nyeri tekan.
$erkusi " timpani pada seluru! lapang abdomen.
Auskultasi " bising usus 3@4.
=enitalia eksterna " perempuan, tidak ada tanda radang.
7kstremitas " akral !angat, tidak ada de'ormitas, tidak ada edema, >RT + detik.
PEMERIKSAAN "A #RAT#RIUM
"a-oratoriu, tan))al ' Septe,-er %&'(7
He,atolo)i
;b " )+,9 g5dL 3)+ 2 )- g5dl4
:umla! lekosit " +0.+005uL 3-.000 2 )0.0005uL4
:umla! trombosit " -0).0005uL 3+00.000 2 -00.0005uL4
;ematokrit "
8/19/2019 Case dehidrasi
20/50
Kesan " leukositosis.
Analisa 4eses tan))al % Septe,-er %&'(
Makroskopik
%arna " kuning Konsistensi " (air
Bau " busuk Dara! " negati'
$us " negati' Lendir " negati'
$arasit " negati'
Mikroskopik
7ritrosit " 02) 5L$B Leukosit " )2+5L$B
$arasit " negati' Telur (a(ing " negati'
Kesan " 'eses arna kuning, konsistensi (air.
Urinalisa tan))al % Septe,-er %&'(
%arna " kuning muda $! " 1,1
Berat :enis " E ).0 0 Reduksi " normal
$rotein " negati' Bilirubin " negati'
Keton " @) 7ritrosit " 02) 5L$B
Leukosit " +215 L$B Sel epitel " 02) 5L$B
Silinder " negati' Bakteri " negati'
RESUME
17
8/19/2019 Case dehidrasi
21/50
Seorang anak perempuan, 9 ta!un, datang di antar orang tuanya ke /=D
RSUD Karimun dengan kelu!an munta! sejak satu !ari S*RS, pasien mengalami
munta! kurang lebi! )0 kali, munta! berisi makanan dan minuman yang di
makan. ;ari pera atan ) pasien mengalami men(ret lebi! dari 1 kali dengan
konsistensi air lebi! banyak dari ampas. Sebelum munta! pasien mengkonsumsi
makanan (epat saji 3pop mie4 dan minuman kaleng 3te!4. Diikuti dengan rasa mual,
munta! biasanya se!abis makan dan minum, isi munta!an berupa makanan dan
minuman yang dimakan, tanpa dara!. $asien lebi! sering minta minum air puti!
dibandingkan biasanya. BAK sedikit.
Ri ayat penyakit da!ulu " pasien perna! sakit batuk pilek, gastritis dan
demam berdara!. Ri ayat ke!amilan dan persalinan " &>B2S*K. Ri ayat
pertumbu!an dan perkembangan " pertumbu!an termasuk giCi buruk, ri ayat
perkembangan sesuai dengan usia dan ri ayat kogniti' baik. Ri ayat imunisasi "
imunisasi dasar lengkap, booster suda! dilakukan. Ri ayat makanan " sebelum
masuk RS, kualitas dan kuantitas makan kurang baik. Setela! masuk RS, kualitas
dan kuantitas makan baik.
$emeriksaan 'isik " tanda2tanda ital " 'rekuensi nadi " )00 5menit,
'rekuensi napas " +0 5menit, su!u " 8,8 o>, tekanan dara! " )005
8/19/2019 Case dehidrasi
22/50
5 Diare akut dengan de!idrasi ringan2sedang.
2 Sepsis
DIAGN#SIS ANDING
5 Diare akut e.( iral in'e(tion dengan de!idrasi ringan sedang.
PEMERIKSAAN AN!URAN
$emeriksaan elektrolit.
PENATA"AKSANAAN
Medika ,entosa
2 /6 D RL )+1 tpm makro dalam - jam
2 ;itung BB jika E +) kg, /6 D RL +0 tpm
2 /nj. >e'tria on ) gr /6 5 +-jam
2 /nj. Ranitidin +0 mg /6 5 )+jam
2 /nj. *eto(lorpamide +,1 mg /6 5 9jam
2 $robiotik 3La(to B4 ) sa(!et
2 Sirup Girkum Kid ) ) (t!
Non ,edika ,entosa
2 Tira! baring
19
8/19/2019 Case dehidrasi
23/50
5 7dukasi kepada keluarga dan pasien menjaga kebersi!an diri, perilaku !idup
bersi! dan se!at melalui kebiasaan men(u(i tangan dengan sabun, kebersi!an
kuku, serta tidak jajan di sembarang tempat.
5 Anak diberi diet sedikit2sedikit namun sering dan renda! serat.
Diet nutrisi
2 Diet makanan biasa )100 kkal dan -0mg protein.
PR#GN#SIS
Ad 8ita, " bonam.
Ad 4un3tiona, " bonam.
Ad sanationa, " bonam.
20
8/19/2019 Case dehidrasi
24/50
.#""#/ UP
September +0)1
S Men(ret 324, munta! 324, mual 324, demam324, BAK 3@4.
# KU " tampak sakit ringan.
Kesadaran " (ompos mentis.
TD" )00580 mm;g.
rekuensi nadi " ?9 5menit.
rekuensi napas " +0 5menit.
Su!u " 8,< o>.
BB " +) kg
$emeriksaan 'isik"
Kepala " mata (ekung 252, sklera ikterik 252, konjungti a anemis 252.
Le!er " tidak ada pembesaran K=B.
T!oraks " (or dan pulmo dalam batas normal.
Abdomen " bising usus 3@4, timpani, turgor kulit baik.
A 2 Diare akut dengan de!idrasi ringan sedang dalam perbaikan.
2 Sepsis
21
8/19/2019 Case dehidrasi
25/50
$ 2 /6 D RL +0 tpm makro
2 /nj. >e'tria on ) gr /6 5 +-jam 3 lanjutkan 42 /nj. Ranitidin +0mg /6 5 )+jam 3 lanjutkan 4
2 /nj. *eto(lorpamide +,1mg /6 5 9jam 3 stop 4
2 $robiotik 3La(to B4 ) sa(!et
2 Sirup Girkum Kid ) ) (t!
"AMPIRAN PEMERIKSAAN "A #RAT#RIUM
"a-oratoriu, tan))al 9 Septe,-er %&'(7
He,atolo)i
;b " )),8 g5dL 3)+ 2 )- g5dl4
:umla! lekosit " 1.1005uL 3-.000 2 )0.0005uL4
:umla! trombosit " 1?.0005uL 3+00.000 2 -00.0005uL4
;ematokrit " 1, 3 < 2 - 4
Kesan " normal
- September +0)1
22
8/19/2019 Case dehidrasi
26/50
S Men(ret 324, munta! 324, mual 324, demam324, BAK 3@4.
# KU " tampak sakit ringan.
Kesadaran " (ompos mentis.
TD" ?0580 mm;g.
rekuensi nadi " ?8 5menit.
rekuensi napas " +0 5menit.
Su!u " 8,< o>.
BB " +)kg
$emeriksaan 'isik"
Kepala " mata (ekung 252, sklera ikterik 252, konjungti a anemis 252.
Le!er " tidak ada pembesaran K=B.
T!oraks " (or dan pulmo dalam batas normal.
Abdomen " bising usus 3@4, timpani, turgor kulit baik.
A 2 Diare akut dengan de!idrasi ringan sedang dalam perbaikan.
2 Sepsis dalam perbaikan.
$ 2 $robiotik 3La(to B4 ) sa(!et
2 Sirup Girkum Kid ) ) (t!
2 $asien bole! pulang, obat pulang"
o #bat oral dilanjutkan
o 7dukasi keluarga kontrol kembali 1 !ari kemudian
23
8/19/2019 Case dehidrasi
27/50
A III
TIN!AUAN PUSTAKA
PENDAHU"UAN
Diare adala! buang air besar 3de'ekasi4 dengan tinja berbentuk (air atau
setenga! (air 3setenga! padat4, kandungan air tinja lebi! banyak dari biasanya
lebi! dari +00 g atau +00 ml5+- jam. De'inisi lain memakai kriteria 'rekuensi,
yaitu buang air besar en(er lebi! dari kali per !ari. Buang air besar en(er
tersebut dapat5tanpa disertai lendir dan dara!. ),+
Diare akut adala! diare yang onset gejalanya tiba2tiba dan berlangsung
kurang dari )- !ari, sedang diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebi! dari
)- !ari. Diare dapat disebabkan in'eksi maupun non in'eksi. Dari penyebab diare
yang terbanyak adala! diare in'eksi. Diare in'eksi dapat disebabkan 6irus,
Bakteri, dan $arasit.
Diare akut sampai saat ini masi! merupakan masala! kese!atan, tidak saja
24
8/19/2019 Case dehidrasi
28/50
di negara berkembang tetapi juga di negara maju. $enyakit diare masi! sering
menimbulkan KLB 3Kejadian Luar Biasa4 dengan penderita yang banyak dalam
aktu yang singkat. -,1
Di negara maju alaupun suda! terjadi perbaikan kese!atan dan ekonomi
masyarakat tetapi insiden diare in'eksi tetap tinggi dan masi! menjadi masala!
kese!atan. Di /nggris ) dari 1 orang menderita diare in'eksi setiap ta!unnya dan )
dari 8 orang pasien yang berobat ke praktek umum menderita diare in'eksi.
Tingginya kejadian diare di negara Barat ini ole! karena foodborne infections dan
waterborne infections yang disebabkan bakteri Salmonella spp, Campylobacter
jejuni, Stafilococcus aureus, Bacillus cereus, Clostridium perfringens dan Entero
Hemorrhagic Escherichia coli (EHEC).
Di negara berkembang, diare in'eksi menyebabkan kematian sekitar juta
penduduk setiap ta!un. Di A'rika anak anak terserang diare in'eksi < kali setiap
ta!unnya di banding di negara berkembang lainnya mengalami serangan diare
kali setiap ta!un. 8
Di /ndonesia dari +.9)+ pasien diare yang disebabkan bakteri yang datang
ke ruma! sakit dari beberapa pro insi seperti :akarta, $adang, *edan, Denpasar,
$ontianak, *akasar dan Batam yang dianalisa dari )??1 s5d +00) penyebab
terbanyak adala! ibrio cholerae !", diikuti dengan Shigella spp, Salmonella spp,
. #arahaemoliticus, Salmonella typhi, Campylobacter $ejuni, . Cholera non%!",
dan Salmonella paratyphi &. '
EPIDEMI#"#GI
Diare akut merupakan masala! umum ditemukan diseluru! dunia. Di Amerika
Serikat kelu!an diare menempati peringkat ketiga dari da'tar kelu!an pasien pada
ruang praktek dokter, sementara di beberapa ruma! sakit di /ndonesia data
menunjukkan diare akut karena in'eksi terdapat peringkat pertama s5d ke empat
pasien de asa yang datang berobat ke ruma! sakit. 9 Di negara maju diperkirakan
insiden sekitar 0,12+ episode5orang5ta!un sedangkan di negara berkembang lebi!
dari itu. Di USA dengan penduduk sekitar +00 juta diperkirakan ?? juta episode
25
8/19/2019 Case dehidrasi
29/50
diare akut pada de asa terjadi setiap ta!unnya. 1 %;# memperkirakan ada sekitar
- miliar kasus diare akut setiap ta!un dengan mortalitas 2- juta perta!un. ?
Bila angka itu diterapkan di /ndonesia, setiap ta!un sekitar )00 juta
episode diare pada orang de asa per ta!un. )0 Dari laporan sur eilan terpadu ta!un
)?9? jumla! kasus diare didapatkan ) , di $uskesmas, di ruma! sakit didapat
0,-1 pada penderita ra at inap dan 0,01 pasien ra at jalan. $enyebab utama
disentri di /ndonesia adala! Shigella, Salmonela, Campylobacter jejuni,
Escherichia coli, dan Entamoeba histolytica . Disentri berat umumnya disebabkan
ole! Shigella dysentery , kadang2kadang dapat juga disebabkan ole! Shigella
fle neri, Salmonella dan Enteroin asi e E.coli ( E*EC). ))
Beberapa 'aktor epidemiologis penting dipandang untuk mendekati pasien
diare akut yang disebabkan ole! in'eksi. *akanan atau minuman terkontaminasi,
berpergian, penggunaan antibiotik, ;/6 positi' atau A/DS, merupakan petunjuk
penting dalam mengidenti'ikasi pasien beresiko tinggi untuk diare in'eksi. ), ,)+
PAT#.ISI#"#GI ), ,?,)0
Diare akut in'eksi diklasi'ikasikan se(ara klinis dan pato'isiologis menjadi
diare non in'lamasi dan diare in'lamasi. Diare /n'lamasi disebabkan in asi bakteri
dan sitotoksin di kolon dengan mani'estasi sindroma disentri dengan diare yang
disertai lendir dan dara!. =ejala klinis yang menyertai kelu!an abdomen seperti
mulas sampai nyeri seperti kolik, mual, munta!, demam, tenesmus, serta gejala
dan tanda de!idrasi. $ada pemeriksaan tinja rutin se(ara makroskopis ditemukan
lendir dan5atau dara!, serta mikroskopis didapati sel leukosit polimor'onuklear.
$ada diare non in'lamasi, diare disebabkan ole! enterotoksin yang
mengakibatkan diare (air dengan olume yang besar tanpa lendir dan dara!.
Kelu!an abdomen biasanya minimal atau tidak ada sama sekali, namun gejala dan
tanda de!idrasi (epat timbul, terutama pada kasus yang tidak mendapat (airan
pengganti. $ada pemeriksaan tinja se(ara rutin tidak ditemukan leukosit.
*ekanisme terjadinya diare yang akut maupun yang kronik dapat dibagi menjadi
kelompok osmotik, sekretorik, eksudati' dan gangguan motilitas. Diare osmotik
terjadi bila ada ba!an yang tidak dapat diserap meningkatkan osmolaritas dalam
26
8/19/2019 Case dehidrasi
30/50
lumen yang menarik air dari plasma se!ingga terjadi diare. >onto!nya adala!
malabsorbsi karbo!idrat akibat de'isiensi laktase atau akibat garam magnesium.
Diare sekretorik bila terjadi gangguan transport elektrolit baik absorbsi
yang berkurang ataupun sekresi yang meningkat. ;al ini dapat terjadi akibat
toksin yang dikeluarkan bakteri misalnya toksin kolera atau pengaru! garam
empedu, asam lemak rantai pendek, atau laksanti' non osmotik. Beberapa !ormon
intestinal seperti gastrin asoacti e intestinal polypeptide ( *#) juga dapat
menyebabkan diare sekretorik.
Diare eksudati', in'lamasi akan mengakibatkan kerusakan mukosa baik
usus !alus maupun usus besar. /n'lamasi dan eksudasi dapat terjadi akibat in'eksi
bakteri atau bersi'at non in'eksi seperti gluten sensiti e enteropathy, inflamatory
bowel disease (*B+) atau akibat radiasi.
Kelompok lain adala! akibat gangguan motilitas yang mengakibatkan
aktu tansit usus menjadi lebi! (epat. ;al ini terjadi pada keadaan tirotoksikosis,
sindroma usus iritabel atau diabetes melitus. Diare dapat terjadi akibat lebi! dari
satu mekanisme. $ada in'eksi bakteri paling tidak ada dua mekanisme yang
bekerja peningkatan sekresi usus dan penurunan absorbsi di usus. /n'eksi bakteri
menyebabkan in'lamasi dan mengeluarkan toksin yang menyebabkan terjadinya
diare. /n'eksi bakteri yang in asi' mengakibatkan perdara!an atau adanya leukosit
dalam 'eses.
$ada dasarnya mekanisme terjadinya diare akibat kuman enteropatogen
meliputi penempelan bakteri pada sel epitel dengan atau tanpa kerusakan mukosa,
in asi mukosa, dan produksi enterotoksin atau sitotoksin. Satu bakteri dapat
menggunakan satu atau lebi! mekanisme tersebut untuk dapat mengatasi
perta!anan mukosa usus.
Adhesi
*ekanisme ad!esi yang pertama terjadi dengan ikatan antara struktur polimer
'imbria atau pili dengan reseptor atau ligan spesi'ik pada permukaan sel epitel.
imbria terdiri atas lebi! dari < jenis, disebut juga sebagai coloni ation factor
antigen (C-&) yang lebi! sering ditemukan pada enteropatogen seperti
27
8/19/2019 Case dehidrasi
31/50
Enteroto ic E. Coli (E EC)
*ekanisme ad!esi yang kedua terli!at pada in'eksi Enteropatogenic E.coli
(E#EC) , yang melibatkan gen E#EC adherence factor (E&-) , menyebabkan
peruba!an konsentrasi kalsium intraselluler dan arsitektur sitoskleton di ba a!
membran mikro ilus. /n asi intraselluler yang ekstensi' tidak terli!at pada in'eksi
E#EC ini dan diare terjadi akibat shiga li/e to/sin . *ekanisme ad!esi yang ketiga
adala! dengan pola agregasi yang terli!at pada jenis kuman enteropatogenik yang
berbeda dari E EC atau EHEC .
In8asi
Kuman Shigella melakukan in asi melalui membran basolateral sel epitel usus. Di
dalam sel terjadi multiplikasi di dalam 'agosom dan menyebar ke sel epitel
sekitarnya. /n asi dan multiplikasi intraselluler menimbulkan reaksi in'lamasi
serta kematian sel epitel. Reaksi in'lamasi terjadi akibat dilepaskannya mediator
seperti leukotrien, interleukin, kinin, dan Cat asoakti' lain. Kuman Shigella juga
memproduksi toksin s!iga yang menimbulkan kerusakan sel. $roses patologis ini
akan menimbulkan gejala sistemik seperti demam, nyeri perut, rasa lema!, dan
gejala disentri. Bakteri lain bersi'at in asi' misalnya Salmonella .
Sitotoksin
$rototipe kelompok toksin ini adala! toksin s!iga yang di!asilkan ole! Shigella
dysentrie yang bersi'at sitotoksik. Kuman lain yang meng!asilkan sitotoksin
adala! Enterohemorrhagic E. Coli (EHEC) serogroup 0)1< yang dapat
menyebabkan kolitis !emoragik dan sindroma uremik !emolitik, kuman 7$7>
serta . #arahemolyticus .
Enterotoksin
$rototipe klasik enterotoksin adala! toksin kolera atau Cholera to in (C ) yang
se(ara biologis sangat akti' meningkatkan sekresi epitel usus !alus. Toksin kolera
terdiri dari satu subunit A dan 1 subunit B. Subunit A) akan merangsang akti itas
adenil siklase, meningkatkan konsentrasi (A*$ intraseluler se!ingga terjadi
28
8/19/2019 Case dehidrasi
32/50
in!ibisi absorbsi &a dan klorida pada sel ilus serta peningkatan sekresi klorida
dan ;># pada sel kripta mukosa usus. 7T7> meng!asilkan heat labile to in
(0 ) yang mekanisme kerjanya sama dengan >T serta heat Stabile to in (S ) .ST
akan meningkatkan kadar (=*$ selular, mengakti'kan protein kinase, 'os'orilasi
protein membran mikro ili, membuka kanal dan mengakti'kan sekresi klorida.
Peranan Enteric Nervous System (ENS)
Berbagai penelitian menunjukkan peranan re'leks neural yang melibatkan reseptor
neural 12;T pada sara' sensorik a'eren, interneuron kolinergik di pleksus
mienterikus, neuron nitrergik serta neuron sekretori 6/$ergik. 7'ek sekretorik
toksin enterik >T, LT, ST paling tidak sebagian melibatkan re'leks neural 7&S.
$enelitian menunjukkan keterlibatan neuron sensorik a'eren kolinergik,
interneuron pleksus mienterikus, dan neuron sekretorik tipe ) 6/ $ergik. >T juga
menyebabkan pelepasan berbagai sekretagok seperti 12;T, neurotensin, dan
prostaglandin. ;al ini membuka kemungkinan penggunaan obat antidiare yang
bekerja pada 7&S selain yang bersi'at antisekretorik pada enterosit.
DIAGN#SIS
Pendekatan U,u, Diare Akut In4eksi akteri
Untuk mendiagnosis pasien diare akut in'eksi bakteri diperlukan pemeriksaan
yang sistematik dan (ermat. Kepada pasien perlu ditanyakan ri ayat penyakit,
latar belakang dan lingkungan pasien, ri ayat pemakaian obat terutama antibiotik,
ri ayat perjalanan, pemeriksaan 'isik dan pemeriksaan penunjang. ), ,) $endekatan
umum Diare akut in'eksi bakteri baik diagnosis dan terapeutik terli!at pada
gambar ).
Mani4estasi Klinis 9,)-,)1
Diare akut karena in'eksi dapat disertai keadaan munta!2munta! dan5atau demam,
tenesmus, hematoche ia , nyeri perut atau kejang perut. Diare yang berlangsung
beberapa aktu tanpa penanggulangan medis yang adekuat dapat menyebabkan
kematian karena kekurangan (airan di badan yang mengakibatkan renjatan
!ipo olemik atau karena gangguan biokimia i berupa asidosis metabolik yang
29
8/19/2019 Case dehidrasi
33/50
lanjut. Karena ke!ilangan (airan seseorang merasa !aus, berat badan berkurang,
mata menjadi (ekung, lida! kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun
serta suara menjadi serak. Kelu!an dan gejala ini disebabkan deplesi air yang
isotonik.
Karena ke!ilangan bikarbonas, perbandingan bikarbonas berkurang, yang
mengakibatkan penurunan p; dara!. $enurunan ini akan merangsang pusat
pernapasan se!ingga 'rek ensi na'as lebi! (epat dan lebi! dalam 3kussmaul4.
Reaksi ini adala! usa!a tubu! untuk mengeluarkan asam karbonas agar p; dapat
naik kembali normal. $ada keadaan asidosis metabolik yang tidak dikompensasi,
bikarbonat standard juga renda!, p>#+ normal dan base e cess sangat negati'.
=angguan kardio askular pada !ipo olemik yang berat dapat berupa
renjatan dengan tanda2tanda denyut nadi yang (epat, tekanan dara! menurun
sampai tidak terukur. $asien mulai gelisa!, muka pu(at, ujung2ujung ekstremitas
dingin dan kadang sianosis. Karena ke!ilangan kalium pada diare akut juga dapat
timbul aritmia jantung.
$enurunan tekanan dara! akan menyebabkan per'usi ginjal menurun dan
akan timbul anuria. Bila keadaan ini tidak segera diatasi akan timbul penyulit
berupa nekrosis tubulus ginjal akut, yang berarti pada saat tersebut kita
meng!adapi gagal ginjal akut. Bila keadaan asidosis metabolik menjadi lebi!
berat, akan terjadi kepin(angan pembagian dara! dengan pemusatan yang lebi!
banyak dalam sirkulasi paru2paru. #bser asi ini penting karena dapat
menyebabkan edema paru pada pasien yang menerima re!idrasi (airan intra ena
tanpa alkali.
Pe,eriksaan "a-oratoriu,
7 aluasi laboratorium pasien tersangka diare in'eksi dimulai dari
pemeriksaan 'eses adanya leukosit. Kotoran biasanya tidak mengandung leukosit,
jika ada itu dianggap sebagai penanda in'lamasi kolon baik in'eksi maupun non
in'eksi. Karena netro'il akan beruba!, sampel !arus diperiksa sesegera mungkin.
Sensiti'itas lekosit 'eses ter!adap in'lamasi patogen 3 Salmonella, Shigella dan
30
8/19/2019 Case dehidrasi
34/50
8/19/2019 Case dehidrasi
35/50
terjadi. Lekositosis peri'er jarang terjadi, dan sel dara! puti! tidak terdapat pada
pulasan 'eses. *asa berlangsungnya penyakit kurang dari +- jam.
Diagnosis ditegakkan dengan biakan S. aureus dari makanan yang
terkontaminasi, atau dari kotoran dan munta!an pasien.
Terapi dengan !idrasi oral dan antiemetik. Tidak ada peranan antibiotik
dalam mengeradikasi sta'ilokokus dari makanan yang ditelan.
Bacillus cereus
B. cereus adala! bakteri batang gram positip, aerobik, membentuk spora.
7nterotoksin dari B. cereus menyebabkan gejala munta! dan diare, dengan gejala
munta! lebi! dominan.
=ejala dapat ditemukan pada ) – 8 jam setela! asupan makanan
terkontaminasi, dan masa berlangsungnya penyakit kurang dari +- jam. =ejala
akut mual, munta!, dan nyeri abdomen, yang seringkali berak!ir setela! )0 jam.
=ejala diare terjadi pada 9 – )8 jam setela! asupan makanan terkontaminasi
dengan gejala diare (air dan kejang abdomen. *ual dan munta! jarang terjadi.
Terapi dengan re!idrasi oral dan antiemetik.
Clostridium perfringens
C perfringens adala! bakteri batang gram positip, anaerob, membentuk
spora. Bakteri ini sering menyebabkan kera(unan makanan akibat dari
enterotoksin dan biasanya sembu! sendiri . =ejala berlangsung setela! 9 – +- jam
setela! asupan produk2produk daging yang terkontaminasi, diare (air dan nyeri
epigastrium, kemudian diikuti dengan mual, dan munta!. Demam jarang terjadi.
=ejala ini akan berak!ir dalam aktu +- jam.
$emeriksaan mikrobiologis ba!an makanan dengan isolasi lebi! dari )0 1
organisme per gram makanan, menegakkan diagnosa kera(unan makanan C
perfringens . $ulasan (airan 'ekal menunjukkan tidak adanya sel
polimor'onuklear, pemeriksaan laboratorium lainnya tidak diperlukan.
Terapi dengan re!idrasi oral dan antiemetik.
32
8/19/2019 Case dehidrasi
36/50
Vibrio cholerae
cholerae adala! bakteri batang gram2negati', berbentuk koma dan
menyebabkan diare yang menimbulkan de!idrasi berat, kematian dapat terjadi
setela! – - jam pada pasien yang tidak dira at. Toksin kolera dapat
mempengaru!i transport (airan pada usus !alus dengan meningkatkan (A*$,
sekresi, dan meng!ambat absorpsi (airan. $enyebaran kolera dari makanan dan air
yang terkontaminasi.
=ejala a al adala! distensi abdomen dan munta!, yang se(ara (epat
menjadi diare berat, diare seperti air (u(ian beras. $asien kekurangan elektrolit
dan olume dara!. Demam ringan dapat terjadi.
Kimia dara! terjadi penurunan elektrolit dan (airan dan !arus segera
digantikan yang sesuai. Kalium dan bikarbonat !ilang dalam jumla! yang
signi'ikan, dan penggantian yang tepat !arus diper!atikan. Biakan 'eses dapat
ditemukan .cholerae .
Target utama terapi adala! penggantian (airan dan elektrolit yang agresi'.
Kebanyakan kasus dapat diterapi dengan (airan oral. Kasus yang para!
memerlukan (airan intra ena.
Antibiotik dapat mengurangi olume dan masa berlangsungnya diare.
Tetrasiklin 100 mg tiga kali se!ari selama !ari, atau doksisiklin 00 mg sebagai
dosis tunggal, merupakan pili!an pengobatan. $erbaikan yang agresi' pada
ke!ilangan (airan menurunkan angka kematian 3 biasanya H ) 4. 6aksin kolera
oral memberikan e'ikasi lebi! tinggi dibandingkan dengan aksin parenteral.
Escherichia coli pato)en
E. coli patogen adala! penyebab utama diare pada pelan(ong. *ekanisme
patogen yang melalui enterotoksin dan in asi mukosa. Ada beberapa agen
penting, yaitu "
) Enteroto igenic E. coli 37T7>4.
+ Enterophatogenic E. coli 37$7>4.
Enteroadherent E. coli 37A7>4.
- Enterohemorrhagic E. coli 37;7>4
33
8/19/2019 Case dehidrasi
37/50
1 Enteroin asi e E. Coli (E*HEC)
Kebanyakan pasien dengan 7T7>, 7$7>, atau 7A7> mengalami gejala
ringan yang terdiri dari diare (air, mual, dan kejang abdomen. Diare berat jarang
terjadi, dimana pasien melakukan BAB lima kali atau kurang dalam aktu +-
jam. Lamanya penyakit ini rata2rata 1 !ari. Demam timbul pada kurang dari )5
pasien. eses berlendir tetapi sangat jarang terdapat sel dara! mera! atau sel dara!
puti!. Lekositosis sangat jarang terjadi. 7T7>, 7A7>, dan 7$7> merupakan
penyakit self limited , dengan tidak ada gejala sisa.
$emeriksaan laboratorium tidak ada yang spesi'ik untuk E coli , lekosit
'eses jarang ditemui, kultur 'eses negati' dan tidak ada lekositosis. 7$7> dan
7;7> dapat diisolasi dari kultur, dan pemeriksaan aglutinasi late k!usus untuk
7;7> tipe #)1 berespon baik ter!adap trimetoprim2
sul'ametoksaCole atau kuinolon yang diberikan selama !ari. $emberian
antimikroba belum diketa!ui akan mempersingkat penyakit pada diare 7$7> dan
diare 7A7>. Antibiotik !arus di!indari pada diare yang ber!ubungan dengan
7;7>.
-7 In4eksi In8asi4
Shigella
Shigella adala! penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air.
#rganisme Shigella menyebabkan disentri basiler dan meng!asilkan respons
in'lamasi pada kolon melalui enterotoksin dan in asi bakteri.
Se(ara klasik, Shigellosis timbul dengan gejala adanya nyeri abdomen,
demam, BAB berdara!, dan 'eses berlendir. =ejala a al terdiri dari demam, nyeri
abdomen, dan diare (air tanpa dara!, kemudian 'eses berdara! setela! – 1 !ari
kemudian. Lamanya gejala rata2rata pada orang de asa adala! < !ari, pada kasus
yang lebi! para! menetap selama – - minggu. Shigellosis kronis dapat
34
8/19/2019 Case dehidrasi
38/50
menyerupai kolitis ulserati', dan status karier kronis dapat terjadi.
*ani'estasi ekstraintestinal Shigellosis dapat terjadi, termasuk gejala
pernapasan, gejala neurologis seperti meningismus, dan Hemolytic 1remic
Syndrome . Artritis oligoartikular asimetris dapat terjadi !ingga minggu sejak
terjadinya disentri.
$ulasan (airan 'eses menunjukkan polimor'onuklear dan sel dara! mera!.
Kultur 'eses dapat digunakan untuk isolasi dan identi'ikasi dan sensiti itas
antibiotik.
Terapi dengan re!idrasi yang adekuat se(ara oral atau intra ena,
tergantung dari kepara!an penyakit. Deri at opiat !arus di!indari. Terapi
antimikroba diberikan untuk mempersingkat berlangsungnya penyakit dan
penyebaran bakteri. Trimetoprim2sul'ametoksaCole atau 'luoroIuinolon dua kali
se!ari selama !ari merupakan antibiotik yang dianjurkan.
Salmonella nont2phoid
Salmonella nontipoid adala! penyebab utama kera(unan makanan di
Amerika Serikat. Salmonella enteriditis dan Salmonella typhimurium merupakan
penyebab. A al penyakit dengan gejala demam, menggigil, dan diare, diikuti
dengan mual, munta!, dan kejang abdomen. 2ccult blood jarang terjadi. Lamanya
berlangsung biasanya kurang dari < !ari.
$ulasan kotoran menunjukkan sel dara! mera! dan sel dara! puti!. Kultur
dara! positip pada 1 – )0 pasien kasus dan sering ditemukan pada pasien
terin'eksi ;/6.
Terapi pada Salmonella nont!ypoid tanpa komplikasi dengan !idrasi
adekuat. $enggunaan antibiotik rutin tidak disarankan, karena dapat meningkatan
resistensi bakteri. Antibiotik diberikan jika terjadi komplikasi salmonellosis, usia
ekstrem 3 bayi dan berusia E 10 ta!un4, immunode'isiensi, tanda atau gejala
sepsis, atau in'eksi 'okal 3osteomilitis, abses4. $ili!an antibiotik adala!
35
8/19/2019 Case dehidrasi
39/50
trimetoprim2sul'ametoksaCole atau 'luoroIuinolone seperti (ipro'lo a(in atau
nor'lo a(in oral + kali se!ari selama 1 – < !ari atau Sep!alosporin generasi ketiga
se(ara intra ena pada pasien yang tidak dapat diberi oral.
Salmonella typhi
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi adala! penyebab demam
tip!oid. Demam tip!oid dikarakteristikkan dengan demam panjang, splenomegali,
delirium, nyeri abdomen, dan mani'estasi sistemik lainnya. $enyakit tip!oid
adala! suatu penyakit sistemik dan memberikan gejala primer yang ber!ubungan
dengan traktus gastrointestinal. Sumber organisme ini biasanya adala! makanan
terkontaminasi.
Setela! bakterimia, organisma ini bersarang pada sistem
retikuloendotelial, menyebabkan !iperplasia, pada lymph nodes dan #eyer
pacthes di dalam usus !alus. $embesaran yang progresi' dan ulserasi dapat
menyebabkan per'orasi usus !alus atau perdara!an gastrointestinal.
Bentuk klasik demam tip!oid selama - minggu. *asa inkubasi
8/19/2019 Case dehidrasi
40/50
sepalosporin generasi ketiga dan 'lourokinolon. Sepalos'orin generasi ketiga
menunjukkan e'ikasi sangat baik mela an S. T!ypi dan !arus diberikan /6
selama
8/19/2019 Case dehidrasi
41/50
tidak memperpendek berlangsungnya penyakit. &amun pasien dengan diare para!
atau diare lama, direkomendasikan menggunakan tetrasiklin.
ersinia
Spesies 3ersinia adala! kokobasil, gram2negati'. Diklasi'ikasikan sesuai
dengan antigen somatik 3#4 dan 'lagellar 3;4. #rganisme tersebut mengin asi
epitel usus. 3ersinia meng!asilkan enterotoksin labil. Terminal ileum merupakan
daera! yang paling sering terlibat, alaupun kolon dapat juga terin asi.
$enampilan klinis biasanya terdiri dari diare dan nyeri abdomen, yang
dapat diikuti dengan artralgia dan ruam 3eritrema nodosum atau eritema
multi'orme4. eses berdara! dan demam jarang terjadi. $asien terjadi adenitis,
mual, munta! dan ulserasi pada mulut. Diagnosis ditegakkan dari kultur 'eses.
$enyakit biasanya sembu! sendiri berak!ir dalam )2 minggu. Terapi dengan
!idrasi adekuat. Antibiotik tidak diperlukan, namun dapat dipertimbangkan pada
penyakit yang para! atau bekterimia. Kombinasi Aminoglikosid dan Kuinolon
nampaknya dapat menjadi terapi empirik pada sepsis.
Enterohemoragik E Coli Su-tipe &'(;<
7;7> tela! dikenal sejak terjadi aba! kolitis !emoragik. %aba! ini
terjadi akibat makanan yang terkontaminasi. Kebanyakan kasus terjadi dapat merupakan
penyebab utama diare in'eksius. Subtipe 0)1< " ;< dapat di!ubungkan dengan
perkembangan ;emolyti( Uremi( Syndrom 3;US4. >enters 'or Disease >ontrol
3>D>4 tela! meneliti ba! a 7 >oli 0)1< dipandang sebagai penyebab diare
berdara! akut atau ;US. 7;7> non2in asi' tetapi meng!asilkan toksin s!iga,
yang menyebabkan kerusakan endotel, !emolisis mikroangiopatik, dan kerusakan
ginjal.
A al dari penyakit dengan gejala diare sedang !ingga berat 3!ingga )02)+
kali per!ari4. Diare a al tidak berdara! tetapi berkembang menjadi berdara!.
&yeri abdomen berat dan kejang biasa terjadi, mual dan munta! timbul pada +5
pasien. $emeriksaan abdomen didapati distensi abdomen dan nyeri tekan pada
38
8/19/2019 Case dehidrasi
42/50
kuadran kanan ba a!. Demam terjadi pada )5 pasien. ;ingga )5 pasien
memerlukan pera atan di ruma! sakit. Lekositosis sering terjadi. Urinalisa
menunjukkan !ematuria atau proteinuria atau timbulnya lekosit. Adanya tanda
anemia !emolitik mikroangiopatik 3!ematokrit H 0 4, trombositopenia 3H)10
)0 ?5L4, dan insu'iensi renal 3BU& E+0 mg5dL4 adala! diagnosa ;US.
;US terjadi pada 12)0 pasien dan di diagnosa 8 !ari setela! terkena
diare. aktor resiko ;US, usia 3k!ususnya pada anak2anak diba a! usia 1 ta!un4
dan penggunaan anti diare.$enggunaan antibiotik juga meningkatkan resiko.
;ampir 80 pasien dengan ;US akan sembu!, 21 akan meninggal, 1 akan
berkembang ke penyakit ginjal ta!ap ak!ir dan 0 akan mengalami gejala sisa
proteinuria. Trombosit trombositopenik purpura dapat terjadi tetapi lebi! jarang
dari pada ;US.
:ika tersangka 7;7>, !arus dilakukan kultur 'eses 7. (oli. Serotipe
biasanya dilakukan pada laboratorium k!usus.
Terapi dengan penggantian (airan dan mengatasi komplikasi ginjal dan
askuler. Antibiotik tidak e'ekti' dalam mengurangi gejala atau resiko komplikasi
in'eksi 7;7>. &yatanya pada beberapa studi yang menggunakan antibiotik dapat
meningkatkan resiko ;US. $engobatan antibiotik dan anti diare !arus di!indari.
os'omisin dapat memperbaiki gejala klinis, namun, studi lanjutan masi!
diperlukan.
!eromonas
Spesies &eromonas adala! gram negati', anaerobik 'akultati'. &eromonas
meng!asilkan beberapa toksin, termasuk !emosilin, enterotoksin, dan sitotoksin.
=ejala diare (air, munta!, dan demam ringan. Kadang2kadang 'eses berdara!.
$enyakit sembu! sendiri dalam < !ari. Diagnosa ditegakkan dari biakan kotoran.
Antibiotik direkomendasikan pada pasien dengan diare panjang atau
kondisi yang ber!ubungan dengan peningkatan resiko septikemia, termasuk
malignansi, penyakit !epatobiliar, atau pasien immunocompromised . $ili!an
antibiotik adala! trimetroprim sul'ametoksaCole.
39
8/19/2019 Case dehidrasi
43/50
"lesiomonas
#lesiomanas shigelloides adala! gram negati', anaerobik 'akultati'.
Kebanyakan kasus ber!ubungan dengan asupan kerang menta! atau air tanpa ola!
dan perjalanan ke daera! tropik, =ejala paling sering adala! nyeri abdomen,
demam, munta! dan diare berdara!. $enyakit sembu! sendiri kurang dari )- !ari.
Diagnosa ditegakkan dari kultur 'eses.
Antibiotik dapat memperpendek lamanya diare. $ili!an antibiotik adala!
tritoprim sul'ametoksaCole.
PENATA"AKSANAAN
A7 Pen))antian =airan dan elektrolit
Aspek paling penting dari terapi diare adala! untuk menjaga !idrasi yang adekuat
dan keseimbangan elektrolit selama episode akut. /ni dilakukan dengan re!idrasi
oral, dimana !arus dilakukan pada semua pasien ke(uali yang tidak dapat minum
atau yang terkena diare !ebat yang memerlukan !idrasi inta ena yang
memba!ayakan ji a. )< /dealnya, (airan re!idrasi oral !arus terdiri dari ,1 g
&atrium klorida, dan +,1 g &atrium bikarbonat, ),1 g kalium klorida, dan +0 g
glukosa per liter air. +,- >airan seperti itu tersedia se(ara komersial dalam paket2
paket yang muda! disiapkan dengan men(ampurkan dengan air. :ika sediaan
se(ara komersial tidak ada, (airan re!idrasi oral pengganti dapat dibuat dengan
menamba!kan ½ sendok te! garam, ½ sendok te! baking soda, dan + – - sendok
makan gula per liter air. Dua pisang atau ) (angkir jus jeruk diberikan untuk
mengganti kalium. $asien !arus minum (airan tersebut sebanyak mungkin sejak
mereka merasa !aus pertama kalinya. :ika terapi intra ena diperlukan, (airan
normotonik seperti (airan saline normal atau laktat Ringer !arus diberikan dengan
suplementasi kalium sebagaimana panduan kimia dara!. Status !idrasi !arus
dimonitor dengan baik dengan memper!atikan tanda2tanda ital, pernapasan, dan
urin, dan penyesuaian in'us jika diperlukan. $emberian !arus diuba! ke (airan
re!idrasi oral sesegera mungkin.
:umla! (airan yang !endak diberikan sesuai dengan jumla! (airan yang keluar
40
8/19/2019 Case dehidrasi
44/50
dari badan.
*etode #ierce berdasarkan keadaan klinis "
2 De!idrasi ringan, kebutu!an (airan 1 J KgBB
2 De!idrasi sedang, kebutu!an (airan 9 J KgBB
2 De!idrasi berat, kebutu!an (airan )0 J KgBB
4oldbeger 3)?904 mengemukakan beberapa (ara meng!itung kebutu!an (airan" )9
>ara / "
- :ika ada rasa !aus dan tidak ada tanda2tanda klinis de!idrasi lainnya,
maka ke!ilangan (airan kira2kira + dari berat badan pada aktu itu.
- Bila disertai mulut kering, oliguri, maka de'isit (airan sekitar 8 dari
berat badan saat itu.
- Bila ada tanda2tanda diatas disertai kelema!an 'isik yang jelas,
peruba!an mental seperti bingung atau delirium, maka de'isit (airan
sekitar < 2)- atau sekitar ,1 – < liter pada orang de asa dengan berat
badan 10 Kg.
>ara // "
:ika penderita dapat ditimbang tiap !ari, maka ke!ilangan berat badan - Kg pada
'ase akut sama dengan de'isit air sebanyak - liter.
>ara /// "
Dengan menggunakan rumus "
&a+ J B% + &a ) J B% ), dimana "
&a ) Kadar &atrium plasma normal B% ) 6olume air badan normal, biasanya
80 dari berat badan untuk pria dan 10 untuk anita &a + Kadar natrium
plasma sekarang B% + olume air badan sekarang
7 Anti -iotik
$emberian antibotik se(ara empiris jarang diindikasikan pada diare akut in'eksi,
41
8/19/2019 Case dehidrasi
45/50
karena -0 kasus diare in'eksi sembu! kurang dari !ari tanpa pemberian
antibiotik.
$emberian antibiotik di indikasikan pada " $asien dengan gejala dan tanda
diare in'eksi seperti demam, 'eses berdara!, leukosit pada 'eses, mengurangi
ekskresi dan kontaminasi lingkungan, persisten atau penyelamatan ji a pada diare
in'eksi, diare pada pelan(ong, dan pasien immunocompromised . $emberian
antibiotik se(ara empiris dapat dilakukan, tetapi terapi antibiotik spesi'ik
diberikan berdasarkan kultur dan resistensi kuman. ),1,)8
=7 #-at anti diare
Kelo,pok antisekresi selekti4
Terobosan terbaru dalam milenium ini adala! mulai tersedianya se(ara luas
racecadotril yang berman'aat sekali sebagai peng!ambat enCim en/ephalinase
se!ingga enkep!alin dapat bekerja kembali se(ara normal. $erbaikan 'ungsi akan
menormalkan sekresi dari elektrolit se!ingga keseimbangan (airan dapat
dikembalikan se(ara normal. Di /ndonesia saat ini tersedia di ba a! nama
hidrase3 sebagai generasi pertama jenis obat baru anti diare yang dapat pula
digunakan lebi! aman pada anak. )-
Kelo,pok opiat
Dalam kelompok ini tergolong kodein 'os'at, loperamid ;>l serta kombinasi
di'enoksilat dan atropin sul'at 3lomotil4. $enggunaan kodein adala! )1280mg
se!ari, loperamid + – - mg5 – - se!ari dan lomotil 1mg – - se!ari. 7'ek
kelompok obat tersebut meliputi peng!ambatan propulsi, peningkatan absorbsi
(airan se!ingga dapat memperbaiki konsistensi 'eses dan mengurangi 'rek ensi
diare. Bila diberikan dengan (ara yang benar obat ini (ukup aman dan dapat
mengurangi 'rek ensi de'ekasi sampai 90 . Bila diare akut dengan gejala
demam dan sindrom disentri obat ini tidak dianjurkan. )0
Kelo,pok a-sor-ent
Arang akti', attapulgit akti', bismut subsalisilat, pektin, kaolin, atau smektit
42
8/19/2019 Case dehidrasi
46/50
diberikan atas dasar argumentasi ba! a Cat ini dapat menyerap ba!an in'eksius
atau toksin2toksin. *elalui e'ek tersebut maka sel mukosa usus ter!indar kontak
langsung dengan Cat2Cat yang dapat merangsang sekresi elektrolit.
>at Hidro4ilik
7kstrak tumbu!2tumbu!an yang berasal dari #lantago o eta , #syllium, 5araya
(Strerculia) , *spraghulla, Coptidis dan Catechu dapat membentuk kolloid dengan
(airan
dalam lumen usus dan akan mengurangi 'rek ensi dan konsistensi 'eses tetapi
tidak dapat mengurangi ke!ilangan (airan dan elektrolit. $emakaiannya adala! 12
)0 ((5 + se!ari dilarutkan dalam air atau diberikan dalam bentuk kapsul atau
tablet. ?
Pro-iotik
Kelompok probiotik yang terdiri dari 0actobacillus dan Bifidobacteria atau
Saccharomyces boulardii , bila mengalami peningkatan jumla!nya di saluran (erna
akan memiliki e'ek yang positi' karena berkompetisi untuk nutrisi dan reseptor
saluran (erna. Syarat penggunaan dan keber!asilan mengurangi5meng!ilangkan
diare !arus diberikan dalam jumla! yang adekuat. ,
8/19/2019 Case dehidrasi
47/50
Haemolityc uremic Syndrome 3;US4 adala! komplikasi yang disebabkan
terbanyak ole! 7;7>. $asien dengan ;US menderita gagal ginjal, anemia
!emolisis, dan trombositopeni )+2)- !ari setela! diare. Risiko ;US akan
meningkat setela! in'eksi 7;7> dengan penggunaan obat anti diare, tetapi
penggunaan antibiotik untuk terjadinya ;US masi! kontro ersi.
Sindrom 4uillain – Barre , suatu demielinasi polineuropati akut, adala!
merupakan komplikasi potensial lainnya dari in'eksi enterik, k!ususnya setela!
in'eksi C. jejuni . Dari pasien dengan 4uillain – Barre , +0 – -0 nya menderita
in'eksi C. jejuni beberapa minggu sebelumnya. Biasanya pasien menderita
kelema!an motorik dan memerlukan entilasi mekanis untuk mengakti'kan otot
perna'asan. *ekanisme dimana in'eksi menyebabkan Sindrom 4uillain – Barre
tetap belum diketa!ui.
Artritis pas(a in'eksi dapat terjadi beberapa minggu setela! penyakit diare
karena Campyloba/ter, Shigella, Salmonella, atau 3ersinia spp. )
PR#GN#SIS
Dengan penggantian >airan yang adekuat, pera atan yang mendukung,
dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare in'eksius !asilnya
sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal. Seperti kebanyakan
penyakit, morbiditas dan mortalitas ditujukan pada anak2anak dan pada lanjut
usia. Di Amerika Serikat, mortalits ber!ubungan dengan diare in'eksius H ),0 .
$enge(ualiannya pada in'eksi 7;7> dengan mortalitas ),+ yang ber!ubungan
dengan sindrom uremik !emolitik. )
PEN=EGAHAN ), ,) ,)8
Karena penularan diare menyebar melalui jalur 'ekal2oral, penularannya
dapat di(ega! dengan menjaga !igiene pribadi yang baik. /ni termasuk sering
men(u(i tangan setela! keluar dari toilet dan k!ususnya selama mengola!
makanan. Kotoran manusia !arus diasingkan dari daera! pemukiman, dan !e an
44
8/19/2019 Case dehidrasi
48/50
ternak !arus terjaga dari kotoran manusia.
Karena makanan dan air merupakan penularan yang utama, ini !arus
diberikan per!atian k!usus. *inum air, air yang digunakan untuk membersi!kan
makanan, atau air yang digunakan untuk memasak !arus disaring dan diklorinasi.
:ika ada ke(urigaan tentang da!ulu beberapa menit sebelum dikonsumsi. Ketika
berenang di danau atau sungai, !arus diperingatkan untuk tidak menelan air.
Semua bua! dan sayuran !arus dibersi!kan menyeluru! dengan air yang
bersi! 3air rebusan, saringan, atau ola!an4 sebelum dikonsumsi. Limba! manusia
atau !e an yang tidak diola! tidak dapat digunakan sebagai pupuk pada bua!2
bua!an dan sayuran. Semua daging dan makanan laut !arus dimasak. ;anya
produk susu yang dipasteurisasi dan jus yang bole! dikonsumsi. %aba! 7;7>
terak!ir ber!ubungan dengan meminum jus apel yang tidak dipasteurisasi yang
dibuat dari apel terkontaminasi, setela! jatu! dan terkena kotoran ternak.
6aksinasi (ukup menjanjikan dalam men(ega! diare in'eksius, tetapi
e'ekti itas dan ketersediaan aksin sangat terbatas. $ada saat ini, aksin yang
tersedia adala! untuk 6. (olera, dan demam tipoid. 6aksin kolera parenteral kini
tidak begitu e'ekti' dan tidak direkomendasikan untuk digunakan. 6aksin oral
kolera terbaru lebi! e'ekti', dan durasi imunitasnya lebi! panjang. 6aksin tipoid
parenteral yang lama !anya
8/19/2019 Case dehidrasi
49/50
diberikan sesuai dengan aturan. $rognosis diare akut in'eksi bakteri baik, dengan
morbiditas dan mortalitas yang minimal. Dengan !igiene dan sanitasi yang baik
merupakan pen(ega!an untuk penularan diare in'eksi bakteri.
DA.TAR PUSTAKA
) . >iesla %$, =uerrant RL. /n'e(tious Diarr!ea. /n" %ilson %R, Dre %L,;enry &K, et al editors. >urrent Diagnosis and Treatment in /n'e(tiousDisease. &e York" Lange *edi(al Books, +00 . ++1 2 89.
+. =uerrant RL, =ilder T6, Steiner TS, et al. $ra(ti(e =uidelines 'or t!e*anagement o' /n'e(tious Diarr!ea. >lini(al /n'e(tious Diseases+00) +" )21).
. Lung 7, A(ute Diarr!eal Disease. /n" riedman SL, *(Muaid KR, =rendell:;, editors. >urrent Diagnosis and Treatment in =astroenterology. + nd edition.
&e York" Lange *edi(al Books, +00 . ) ) 2 10.-. $edoman $emberantasan $enyakit Diare. *entri Kese!atan Republik
/ndonesia. A ailable 'rom " !ttp"55 .depkes.go.id5do nloads5SK)+)820).pd'
1. *anatsat!it S, Dupont ;L, art!ing *:=, et al. =uideline 'or t!e*anagement o' a(ute diarr!ea in adults. :ournal o' =astroenterology and;epatology +00+ )
8/19/2019 Case dehidrasi
50/50
urrent Diagnosis and Treatment in /n'e(tious Disease, &e York" Lange
*edi(al Books, +00 . 19- 2 88.)%. $!arma(ot!erapy
;andbook. 1 t! ed. &e York" *(=ra 2;ill, +00 .