Upload
andini-zulmaeta
View
541
Download
24
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
WRAP UP PBLSKENARIO 1 BLOK CAIRAN “DEHIDRASI”
KELOMPOK A1
Ketua : ANDREW ROZAAN F (1102013028)
Sekertaris: ANDINI ZULMAETA (1102013027)
Anggota :ABI RAFDI ZHAFARI (1102013002)ADELIA PUTRI SABRINA (1102013005)ABDUL RAHMAN (1102013001)ABIYYA FARAH PUTRI (1102013003)ADELINA ANNISA PERMATA (1102013006)ANGGIE ELKA PRATIWI (1102013029)ANISA NURJANAH (1102013033)
Dehidrasi
Seorang remaja 19 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena pingsan setelah berolahraga. Pada pemeriksaan fisik : tampak lemas, bibir, dan lidah kering. Sebelum dibawa ke rumah sakit, temannya telah memberikan larutan pengganti cairan tubuh. Di RS, penderita segera diberikan infus cairan elektrolit.
Hasil pemeriksaan labolatorium menunjukan : Kadar Natrium : 130 mEq/l (Normal = 135-147), Kalium : 2,5 mEq/l (Normal =3,5-5,5) dan Chlorida : 95 mEq/l (Normal =100-106). Setelah kondisi membaik pasien diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk minum sesuai dengan etika islam.
SASARAN BELAJAR
LO 1. Memahami dan Menjelaskan Tentang Cairan dan Elektrolit • LI 1.1Definisi Cairan dan elektrolit • LI 1.2 Perbedaan Cairan dan Elektrolit • LI 1.3 Hal-hal yang mempengaruhi kelarutan • LI 1.4 Fungsi Cairan dan Elektrolit dalam tubuh LO 2. Memahami dan Menjelaskan Keseimbangan cairan dan Elektrolit • LI 2.1 Pembagian cairan tubuh • LI 2.2 Regulasi Input dan Output keseimbangan tubuh • LI 2.3 Mekanisme Keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
LO 3. Memahami dan Menjelaskan Tentang Dehidrasi • LI 3.1 Definisi Dehidrasi• LI 3.2 Patofisiologi Dehidrasi • LI 3.3 Jenis-jenis Dehidrasi• LI 3.4 Mekanisme Dehidrasi • LI 3.5 Gejala klinis DehidrasiLO 4. Memahami dan Menjelaskan Etika Minum Menurut Pandangan Islam
LO 1. Memahami dan Menjelaskan Tentang Cairan dan Elektrolit • LI 1.1Definisi Cairan dan elektrolit • LI 1.2 Perbedaan Cairan dan Elektrolit • LI 1.3 Hal-hal yang mempengaruhi kelarutan • LI 1.4 Fungsi Cairan dan Elektrolit dalam tubuh
LI 1.1 Definisi larutan dan cairan
• LARUTAN :
• CAIRAN :
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang
disebut ion jika berada dalam larutan.
Campuran homogen (komposisinya sama), serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut
dengan zat terlarut)
LI 1.2 Perbedaan Cairan dan Elektrolit
• LARUTAN
• CAIRAN
Elektrolit adalah substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik
suatu zat yang volumenya tetap dalam kondisi tertentu dan bentuknya sesuai wadah penampangnya. Larutan yang terdiri dari air dan zat yang
terlarut.
LI 1.3 Hal-hal yang mempengaruhi kelarutan
SUHU
SOLUTE DAN
SOLVENT
TEKANAN
ION SEJENIS
PENGADUKAN
pH
LI 1.4 Fungsi Cairan dan Elektrolit dalam tubuh
Fungsi Cairan dalam Tubuh :• sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel• mengeluarkan buangan-buangan sel• membantu dalam metabolisme sel• sebagai pelarut untuk elektrolit dan nonelektrolit• membantu menjaga suhu tubuh• membantu pencernaan• mempermudah eliminasi• mengangkut zat-zat seperti : hormon,enzim,dll.
• Fungsi Elekrolit dalam Tubuh:
• Natrium (Na) • Kadar normal : 135 mEq / L • Fungsi : kation utama dalam cairan ekstrasel, mempertahankan
tekanan osmotik, cairan tubuh, preservasi iritabilitas normal otot dan permeabilitas sel.
• Kelebihan : Hipernatremia • Kekurangan : Hiponatremia, penyakit addison, berat badan
menurun. • Eksresi : keringat (20-50 mEq/L), urine (5-35 mg), feses (20-50 mg),
kulit (25 mg). • Absorpsi : mudah diserap oleh ileum, pada tubulus proksimal
(dipengaruhi oleh hormon aldosteron, norepinefrin, angiotensin II), lengkung henle (kotranspor NaCl), dan lengkung henle (kotranspor NaK2Cl).
• Sumber : garam dapur, roti, keju, ketan, tiram, biskuit, gandum, wortel, lobak, bayam, kol, telur, kerang.
Cairan atau Jaringan Mg/dl atau 100gr mEq/L
Seluruh darah 260 70
Plasma 330 143
Sel 85 37
Jaringan otot 60-160
Jaringan saraf 312
Distribusi Natrium dalam tubuh
Kalium (K) • Sumber : jeruk, pisang, hati sapi, daging sapi, brokoli, ayam,
daging anak kerbau. • Kadar normal : 3,5 – 5 mEq / L • Fungsi : kation utama dalam cairan intrasel, mempengaruhi
keseimbangan asam basa dan tekanan osmotik, penting untuk metabolisme, penting dalam biosintesis protein, penting pada fungsi saraf dan otot.
• Kelebihan : hiperkalemia • Kekurangan : hipokalemia • Eksresi : dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan asam
basa dan aktivitas korteks adrenal. Di usus, di eksresi dengan cairan pencernaan lalu difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan desokresi di tubulus.
• Absorpsi : pada usus halus.
Cairan atau Jaringan Mg/dl atau 100gr mEq/L
Seluruh darah 200 50
Plasma 20 5
Sel 440 112
Jaringan otot 250-400
Jaringan saraf 530
Distribusi Kalium dalam tubuh
Klorida (Cl) • Sumber : garam dapur • Kadar normal : 96 - 106 mEq / L • Fungsi : anion utama cairan ekstraseluler, menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit, mengatur tekanan osmotik, peranan khusus dalam darah karena fungsinya pada pergeseran klorida, membentuk asam hidroklorida dalam getah lambung.
• Kelebihan : hiperkloremik • Kekurangan : hipokloremik • Eksresi : tergantung oleh natrium, jika tubuh banyak
kehilangan natrium, tubuh pun akan kehilangan klor. Tetapi, klor juga dapat lebih banyak hilang pada saat kehilangan cairan lambung oleh muntah-muntah atau pada obstruksi pilorus atau duodenum
cairan atau jaringan Mg/dl atau 100 gr mEq / L
Seluruh darah 250 70
Plasma 365 103
Sel 190 53
Cairan spinal 440 124
Jaringan otot 40
Jaringan saraf 171
Distribusi Clorida dalam tubuh
LO 2. Memahami dan Menjelaskan Keseimbangan cairan dan Elektrolit • LI 2.1 Pembagian cairan tubuh • LI 2.2 Regulasi Input dan Output keseimbangan tubuh • LI 2.3 Mekanisme Keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
LI 2.1 Pembagian cairan tubuh
Cairan intraselluler :• cairan intrasel sebesar 40% dari berat badan. Persentase
volume cairan intrasel pada anak-anak lebih sedikit dari pada orang dewasa. Kation yang penting di dalam cairan intrasel adalah Kalium dan anion utamanya adalah Phospat.
Cairan ekstraselluler: CES dibagi menjadi 3 bagian:• Cairan Interstisial : cairan disekitar sel. Cairan limfe termasuk
dalam volume interstisial.• Cairan Intravaskular : cairan yang terkandung di dalam
pembuluh darah.• Cairan Transelular : cairan yang terkandung di dalam rongga
khusus dari tubuh.
LI 2.2 Regulasi Input dan Output keseimbangan tubuh
• Kontrol terhadap H2O bebas sangat penting untuk meregulasi osmolaritas CES. Perubahan osmolaritas CES harus dengan cepat diperbaiki agar tidak terjadi perpindahan cairain dari intraseluler menuju ekstraseluler.
Sumber pemasukan dan pengeluaran cairan tubuh
Input:
Air yang dicerna : 1200-1500 ccMakanan yang dicerna :700-1000 ccOksidasi metabolik : 200-400 ccJumlah : 2100-2900 cc
Output:Urine : 1200-1700 ccFeses : 100-200 ccKeringat : 100-200 cc
Insensible water lossKulit : 350-400 ccParu : 350-400 ccJumlah : 2100-2900 cc
LI 2.3 Mekanisme Keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
• sumber pemasukan dan pengeluaran H2O hanya dua yang dapat diatur untuk mempertahankan keseimbagan H2O. Di sisi Pemasukan, rasa haus mempengarui jumlah cairan yang masuk dan di sisi pengeluaran, ginjal dapat menyesuaikan jumlah urin yang dibentuk.
LO 3. Memahami dan Menjelaskan Tentang Dehidrasi • LI 3.1 Definisi Dehidrasi• LI 3.2 Patofisiologi Dehidrasi • LI 3.3 Jenis-jenis Dehidrasi• LI 3.4 Mekanisme Dehidrasi • LI 3.5 Gejala klinis Dehidrasi
LI 3.1 Definisi Dehidrasi• Dehidrasi adalah keaadan yang terjadi akibat kehilangan cairan
tubuh secara berlebihan ( Kamus Dorland)• Dehidrasi adalah hilangnya cairan dari semua pangkalan cairan
tubuh (Guyton)
LI 3.2 Patofisiologi Dehidrasi
Dehidrasi terjadi bila kehilangan cairan sangat besar sementara pemasukan cairan sangat kurang. Beberapa kondisi yang sering menyebabkan dehidrasi antara lain :1. Diare 2. Muntah. 3. Berkeringat.4. Diabetes
5. Luka Bakar6. Kesulitan minum.
LI 3.3 Jenis-jenis Dehidrasi• Menurut Derajat Dehidrasi
Menurut Tipe:
• Dehidrasi Isotonis : Dehidrasi dimana kekurangan air lebih dominan dibadingkan kekurangan elektrolit.
• Dehidrasi Hipertonik : Dehidrasi dimana kekurangan elektrolit lebih dominan disbanding kekurangan air.
• 3. Dehidrasi hipotonik : Na lebih banyak hilang dibandingkan air. Natrium serum (<135 mEq/L), osmolalitasnya (<270 mosmol/L).
Berdasarkan keadaan klinis:• Dehidrasi ringan : kehilangan cairan 2-5% bb. Gambaran klinis
turgor kurang, suara serak, berat jenis plasma 1,025 -1,028• Dehidrasi sedang : kehilangan cairan 5-8% bb. Gambaran klinis
turgor buruk, suara serak, pasien jatuh dalam syok, nadi cepat, nafas cepat dan dalam. Berat jenis plasma 1,028-1,032
• Dehidrasi berat : kehilangan cairan 8-10% bb. Gambaran klinis tanda dehidrasi sedang, ditambah kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku, dan sianosis. Berat jenis plasma 1,032-1,040
LO 3.4 Mekanisme Dehidrasi
NaCl, CES, dan Tek. Tubuh
menurun
liver mengeluar
kan angiotensi
nogen
ginjal membentuk
angiotensin
Hormon ADH
Dehidrasi
LI 3.5 Gejala klinis Dehidrasi 1. Dehidrasi ringan (kehilangan
cairan 2-5% dari BB semula)a. Haus, gelisahb. Denyut nadi 90-110 x/menit, nafas normalc. Turgor kulit normald. Pengeluaran urine (1300 ml/hari)e. Kesadaran baik
2. Dehidrasi sedang (kehilangan cairan 5% dari BB semula)a. Haus meningkatb. Nadi cepat dan lemahc. Turgor kulit kering, membran mukosa keringd. Pengeluaran urien berkurange. Suhu tubuh meningkat
3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan 8% dari BB semula)a. Penurunan kesadaranb. Lemah, lesuc. Takikardid. Mata cekung
LO 4. Memahami dan Menjelaskan Etika Minum Menurut Pandangan Islam
• Memulai minum dengan membaca basmallah. • Minum dengan tangan kanan. • Tidak bernafas dan meniup air minum. • Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah • Tidak makan dan minum menggunakan bejana emas • Minum sambil duduk