pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    1/20

    1

    Tuberkulosis pada Anak 

    Ineke Putri

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta arat !!"!#, No. Telp $#%!& "6'()%#6!

    *+ail ineke.%#!-k-""/civitas.ukrida.ac.id

    Abstrak Infeksi TB (tuberkulosis) pada anak dan pasien TB anak terjadi

    akibat kontak dengan orang dewasa sakit TB aktif. Oleh karena bayi dansebagian besar anak belum dapat memberikan keterangan, maka dalambidang kesehatan anak aloanamnesis menduduki tempat yang jauh lebihpenting daripada autoanamnesis. emeriksaan !sik untuk kasus TB padaanak bisa kita utamakan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi padadada dari anak. emeriksaan penunjang ytiu dengan " pilihan yang salah

    satunya adalah tes tuberkulin. #iagnosis pada kasus skenario tujuh iniadalah tuberkulosis pada anak dengan diagnosis banding yaitu asmabronkial, pneumoni, dan bronkitis. Terdapat tga $ara penularan sehinggaanak menderita tuberkulosis. enyebabnya ialah %y$oba$teriumtuber$ulosis dalam famili %y$oba$teria$eae. Tuberkulosis memilikimanifestasi klinik yang khas.  #alam menegakkan diagnosis TB anak,semua prosedur diagnostik dapat dikerjakan, namun apabila dijumpaiketerbatasan sarana diagnostik yang tersedia, dapat menggunakan suatupendekatan lain yang dikenal sebagai sistem skoring. &omplikasinya yaituhepotoksisitas. rognosisdari penyakit ini baik sekali apabila diagnosisdan terapi yang tepat dan $epat. en$egahannya dapat dilakukan denganmemiliki ruangan yang ber'entilasi baik dan 'aksin. adi, dari gambaranklinis yang dirasakan dan dikeluhkan anak tesebut dengan batuk minggu yang tidak sembuh*sembuh disertai demam ringan pada malamhari dan berat badan menurun anak tesebut terinfeksi oleh suatu bakteri.Baktrinya itu adalah bakteri tahan asam yaitu Mycobarcteriumtuberculosis  yang menyebabkan penyakit tuberkulosis pada anaktersebut.&ata kun$i+ bakteri tahan asam, tuberkulosis

     Abstract 

    TB infection (TB) in children and child TB patients occur due tocontact with active TB ill adults. Therefore, babies and most children havenot been able to provide information, then in the eld of child healthaloanamnesis occupy a much more important place than autoanamnesis.Physical examination for TB cases in children can we prioritie inspection, palpation, percussion and auscultation of the chest of the child.!nvesti"ations ytiu with # options, one of which is the tuberculin test.$ia"nosis in the case of the seven scenarios are tuberculosis in childrenwith a dia"nosis that is bronchial asthma, pneumonia, and bronchitis.There are t"a modes of transmission so that children su%erin" fromtuberculosis. The cause is Mycobacterium tuberculosis in the family 

    Mycobacteriaceae. Tuberculosis has typical clinical manifestations. !n thedia"nosis of TB children, all dia"nostic procedures can be done, but if 

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    2/20

    encountered limited dia"nostic facilities available, may use a di%erent approach &nown as the scorin" system. 'omplications are hepoto&sisitas.Pro"nosisdari this disease very well if dia"nosis and proper treatment andfast. Prevention can be done by havin" a wellventilated room andvaccines. o, from the clinical picture of the perceived and complained

    about children with cou"h * wee&s prociency level that does not healwith mild fever at ni"ht and wei"ht loss tesebut child is infected by abacterium. Ba&trinya it is acidresistant bacteria that cause tuberculosisMycobarcterium tuberculosis disease in children.+eywords acidresistant bacteria, tuberculosis

    Pendahuluan

     Tuberkulosis masih merupakan penyakit penting sebagai penyebab

    morbiditas dan mortalitas, dan tingginya biaya kesehatan. etiap tahun

    diperkirakan - juta kasus TB baru dan juta di antaranya meninggal. #ari

    - juta kasus baru TB di seluruh dunia, 1 juta adalah anak usia 1/ tahun.

    #ari seluruh kasus anak dengan TB, 0/ didapatkan di duapuluh dua

    negara dengan beban TB tinggi (hi"h burden countries). #ilaporkan dari

    berbagai negara presentase semua kasus TB pada anak berkisar antara

    2 sampai 3/.1

    %ayoritas anak tertular TB dari pasien TB dewasa, sehingga dalam

    penanggulangan TB anak, penting untuk mengerti gambaran epidemiologi

     TB pada dewasa. Infeksi TB pada anak dan pasien TB anak terjadi akibat

    kontak dengan orang dewasa sakit TB aktif. #iagnosis TB pada dewasa

    mudah ditegakkan dari pemeriksaan sputum yang positif. ulitnya

    kon!rmasi diagnosis TB pada anak mengakibatkan penanganan TB anak

    terabaikan, sehingga sampai beberapa tahun TB anak tidak termasuk

    prioritas kesehatan masyarakat di banyak negara, termasuk Indonesia.1

    Rumusan Masalah

    4nak laki*laki berusia / tahun keluhan batuk yang tidak kunjung

    sembuh sejak minggu yang lalu.

    Hipotesis

    4nak laki*laki tersebut menderita tb paru.

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    3/20

    2

    Sasaran Pembelajaran

    1. %anusia dapat melakukan pendekatan diagnosis banding pasien

    tuberkulosis pada anak.. %ahasiswa mengetahui pato!siologi, etiologi, klinis penderita

    tuberkulosis pada anak2. %ahasiswa mengetahui tatalaksana pasien tuberkulosis pada anak

    Skenario 7

    eorang anak laki*laki berusia / tahun dibawa ke puskesmas

    dengan keluhan batuk yang tidak kunjung sembuh sejak minggu yang

    lalu. &eluhan disertai demam ringan terutama pada malam hari, nafsu

    makan dan berat badan menurun. ada pemeriksaan !sik didapati &5

    tampak sakit ringan, kesadaran $ompos mentis, BB 1/ kg, T# -67"6

    mm8g, frekuensi nafas 9 :7menit, suhu 20,0o;, &

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    4/20

    9

    faktor yang memperburuk, menetap dan meringankan, toleransi olahraga+

    dampak pada kegiatan sehari*hari dan gaya hidup, gejala terkait (nyeri

    dada pleuritik, sesak napas, @# ( postnasal drip), produksi sputum

    (kuantitas, warna, bau), hemoptisis, mengi, dan suara serak), gejalasistemik (demam, menggigil, dan keringat malam, malaise, kehilangan

    nafsu makan dan penurunan berat badan), pemeriksaan dan pengobatan

    yang telah dilakukan hingga saat ini. #emam adalah salah satu keluhan

    yang paling sering dikemukakan, yang terdapat pada berbagai penyakit

    baik infeksi maupun non*infeksi. ada tiap keluhan demam perlu ditanya

    berapa lama demam berlangsung, awitan gejala (mendadak atau

    bertahap), durasi (akut atau kronik), apakah terutama terjadi pada malam

    hari atau berlangsung beberapa hari, kemudian menurun lalu naik lagi

    dan sebagainya, perkembangan penyakit (memperburuk atau membaik),

    frekuensi (terus*menerus atau episodik), faktor yang memperburuk dan

    meringankan, faktor predisposisi (misalnya, trauma, tumor, infeksi),

    sistem sistemik (keringat7kekuan, penurunan berat badan, nyeri kepala,

    diare, muat atau muntah, pruritus, apakah pasien menggil, kejang,

    kesadaran menurun, mera$au, mengigau, men$ret, muntah, sesak napas,

    terdapatnya manifestasi perdarahan, pemeriksaan dan pengobatan yang

    telah dilakukan hingga saat ini.,2

    enyakit yang pernah diderita anak sebelumnya perlu diketahui,

    karena mungkin ada hubungannya dengan penyakit sekarang, atau

    setidak*tidaknya memberikan informasi untuk membantu pembuatan

    diagnosis dan tata laksana penyakitnya sekarang.,2

    elbagai jenis penyakit bawaan dan penyakit keturunan juga

    mempunyai latar belakang sosial*budaya ataupun mempunyai

    ke$enderungan familial. Terdapatnya perkawinan dengan keluarga dekat

    (kosanguinasi) anatara ayah dan ibu, terdapatnya penyakit tertentu pada

    keluarga (stigmata alergi, penyakit kardio'askular, diabetes melitus, atau

    penyakit keganasan, epilepsi dan lain*lain) perlu ditanyakan, sebab

    mungkin berhubungan dengan maslaah kesehatan yang dihadapi

    sekarang. #ata keluarga pasien perlu diketahui dengan akurat untuk

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    5/20

    /

    memperoleh gambaran keadaan sosial ekonomi*budaya dan kesehatan

    keluarga pasien.

    Pemeriksaan Fisik Inspeksi

    &epala, bentuk dan ukuran kepala, pengukuran dilakukan pada

    diameter oksipitofrontal terbesar. elain itu ada juga kontrol kepala.

    &raniotabes adalah perlunakan tabula eksterna tulang tengkorak di

    belakang dan di atas telingan dengan $ukup keras. erhatikan warna,

    kelebatan dan distribusi pertumbuhan rambut kepala. #alam keadaan

    normal ubun*ubun besar rata atau sedikit $ekung. 4simetri wajah pada

    neonatus biasanya disebabkan oleh posisi jnain intrauterin.

    embengkakan wajah lokal biasanya disebabkan oleh edema, radang

    lokal, atau akibat infeksi kelenjar*kelenjar submaksilaris, submandibularis,

    dan parotis.

    %ata, 'isus, ketajaman penglihatan perlu dinilai se$ara kasar.

    erhatikan simetri palpebra, terutama bila mata terbuka. =agoftalmos

    adalah kelopak mata yang tidak dapat menutup dengan sempurna,

    sehingga sebagian kornea tidak dilindungi oleh kelopak mata. elain itu

    periksa juga alis dan bulu mata, glandula lakrimalis, duktus

    nasolakrimalis, konjungti'a, sklera, kornea, pupil, lensa, eksoftalmos dan

    enoftalmos, strabismus, dan nistagmus. #ari bagian telinga kita dapat

    memeriksa daun telinga dan liang telinga, membran timpani, mastoid,

    ketajaman pendengaran, hidung. elain hidung kita dapat memeriksa

    bagian mulut diantaranya halitosis, bibir, mukosa pipi, gusi, palatum,

    lidah, sali'a, faring, larin.

    =eher, perhatikan 'ena di leher. ulsasi 'ena yang tampak pada

    anak yang duduk atau berdiri beararti abnormal, yakni terdapat kenaikan

    tekanan 'ena yugularis. elain itu kita dapat memeriksa tortikolis, kaku

    kuduk, massa di leher.

    #engan inspeksi dada diteliti setiap daerah dada pasien untuk

    mendapatkan gambaran tentang dinding dada, bentuk dan besar dada,

    simetri dada baik dalam keadaan statis maupun dinamis, gerakan dada

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    6/20

    "

    pada pernapasan, terdapatnya deformitas, penonjolan, pembengkakan,

    serta kelainan lokal lain. erhatikan pula adanya jaringan parut dan sifat

    serta pola pembuluh darahb subkutanA keadaan ini kadang*kadang dapat

    memberi petunjuk adanya sirkulasi kolateral pada sumbatan 'ena ka'asuperior.

    alpasi

    alpasi pada pemeriksaan paru sangat bermanfaat untuk

    menegaskan penemuan*penemuan pada inspeksi. #engan palpasi di$ari

    dan ditemukan hal*hal sebagai berikut+ (1) simetri, atau asimetri toraks,

    kelainan tasbih (rosary) pada rakitis, setiap benjolan abnormal, bagian*

    bagian yang nyeri, pembesaran kelenjar limfe pada aksila, fosa

    suprakla'ikularis, fosa infrakla'ikularisA () fremitus suaraA normal akan

    teraba getaran yang sama pada kedua telapak tangan yang diletakkan

    pada kedua sisi dada, kemudian kedua sisis punggung. remitus suara ini

    meninggi bila ada konsolidasi,, misalnya pada pneumonia. remitus akan

    mengurang apabila terdapat obstruksi jalan napas, atelektasis pleuritis,

    efusi pleura, pleuritis dengan s$hwarte, serta tumor antara paru dan

    dinding dada. Bila ada mukus yang banyak pada saluran napas bagian

    atas akan teraba fremitus yang kasarA dan (2) krepitasi subkutis yang

    menunjukkan terdapatnya udara di bawah jaringan kulit. &elaianan ini

    dapat spontan, pas$atrauma, atau pas$atindakan (terutama

    pas$atrakeostomi). erhatikan luasnya daerah krepitasi, dan selanjutnya

    perlu diteliti apakah daerah krepitasi menetap, meluas, atau berkurang.

    erkusi

    erkusi paru dapat dilakukan dengan $ara, ialah perkusi langsung

    dan perkusi tidak langsung. erkusi langsung dilakukan dengan

    mengetukkan ujung jari tengah atau jari telunjuk langsung ke dinding

    dada. ;ara ini $epat, lembut, akan tetapiagak sulit dan memerlukan

    banyak latihan. Cang lebih sering dikerjakan adalahperkusi tidak langsung,

    yang dilakukan dengan meletakkan 1 jari pada dinding dadadan

    mengetuknya dnegan jari tangan yang lain. Bunyi perkusi yang abnormal

    dapat berupaA (1) hipersonor atau timpani, yang terjadi bila udara dalam

    paru atau pleura bertambah, misalnya em!sema paru atau

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    7/20

    0

    pneumotoraks, dan () redup atau pekak apabila terdapat konsolidasi

     jaringan paru (pneumonia lobaris, atelektasis, tumor) dan $airan dalam

    rongga pleura. Bunyi perkusi timpani pada dada juga terdapat pada hernia

    diafragmatika.

    4uskultasi

    %inta pasien untuk bernapas melalui ('esikular, bronkial, tidak ada,

    krepitasi, berdetak)A mulai dari kla'ikula dan bergerak ke bawah,

    termausk aksila.2

    ada sebagian besar kasus tidak dijumpai kelainan yang khas pada

    pemeriksaan !sik. #emam subfebris terjadi pada sebagian besar kasus.

    emeriksaan antropometri menunjukkan status gi>i kurang. Temuan yang

    lebih spesi!k dapat diperoleh jika TB mengenai organ tertentu, seperti

    gibus, kifosis, paraparesis, atau paraplegia pada TB 'ertebraA jalan

    pin$ang dan nyeri pada pangkal paha7lutut pada koksitis TB7gonitis TBA

    pembesaran kelenjar getah bening multipel yang berkonDuens tanpa

    disertai nyeri tekan pada TB kelenjarA kaku kuduk dan tanda rangsang

    meningeal lain pada meningitis TBA ulkus kulit dengan s&inbrid"e yang

    umumnya terjadi di daerah leher, aksil, atau inguinal pada skofuladermaA

    konjungti'itis Diktenularis (bintik putih di limbus yang sangat nyeri) pada

     TB mata.9

    Pemeriksaan Penunjang

     Tes Tuberkulin

     Tes tuberkulin didasarkan pada kenyataan bahwa infeksi M.

    tuberculosis  menimbulkan kepekaan khas terhadap produk tertentu

    organisme yang ada dalam ekstrak biakan. untikan tuberkulin se$ara

    intradermal pada indi'idu yang tersensitisasi menimbulkan daerah

    indurasi dengan eritema yang ukuran dan intensitasnya berbeda*beda

    tergantung pada jumlah tubrkulin yang disuntikkan dan kepekaan

    indi'idu. Tuberkulin lama (OT) dibuat dengan sterilisasi pemanasan dan

    menyaring biakan basil turbekel. #eri'at protein yang dimurnikan (#)

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    8/20

    E

    terdiri dari bahan protein aktif. # lebih disukai karena kekuatannya

    distandardisasi, dan hasilnya lebih seragam./

    4da teknik pemakaian tes tuberkulin yang digunakan se$ara umum.

     Tes intradermal (%antou:) dilakukan dengan suntikan intradermal 6,1 ml. Tuberkulin dengan konsentrasi yang diinginkan. #osis standar yang harus

    digunakan adalah # intermediet (/ T5) sensitif terhadap tuberkulin. Tes

    tuberkulin juga bisa dilakukan dengan alat penusuk multipel yang

    memasukkan tuberkulin pekat di bawah kulit. ;ara ini termasuk tine test ,

    applitest, mono*'a$$, dan beberapa lainnya./

     Tes positif bila indurasi 3/ mm atau lebih pada anak yang kontak

    dengan pasien infeksius, mereka yang terinfeksi 8IF atau penyakit

    imunosupresan lain dan mereka yang foto toraksnya menunjukkan

    tuberkulosis. Indurasi 316mm adalah positif pada sebagian besar grup

    anak yang mempunyai faktor risiko epidemiologi, seperti kemiskinan, lahir

    di negara berpre'alensi tinggi. Bagi mereka yang tidak mempunyai faktor

    risiko, positif bila indurasi 31/ mm. ada anak yang mendapat imunisasi

    B;

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    9/20

    -

    emeriksaan lain yang dilakukan dengan pemeriksaan kultur

    bakteri, namun biayanya mahal dan hasilnya lama. &ultur kon'ensional

    membutuhkan waktu 2*9 minggu untuk pertumbuhan yang dapat

    dideteksi. Beberapa sistem yang lebih baru, seperti B4;T;, dapatmemperpendek waktu hingga 16 hari. enggunaan ;? (polymerase

    $hain rea'tion) untuk diagnosis masih dalam tahap per$obaan, tetapi

    sepertinya menjanjikan keberhasilan./,"

    oto toraks 4 dan lateral kanan

     Terdapat tujuh gambaran radiologis sugestif TB, yaitu pembesaran

    kelenjar hilus atau paratrakeal, konsolidasi segmen 7 lobus paru, milier,

    ka'itas, efusi pleura, atelektasis, atau kalsi!kasi.9

    emeriksaan erologi

     Tidak lebih unggul dibandingkan uji tuberkulin sehingga tidak

    dianjurkan untuk dilakukan.9

    emeriksaan lumbal

    #ilakukan pada TB milier utnuk mengetahui ada tidaknya meningitis

     TB.9

    emeriksaan lainnya

    emeriksaan darah, laju endap darah, urine, dan feses rutin sebagai

    pelengkap data, namun tidak berperan penting dalam diagnosis TB. elain

    itu, seperti funduskopi dilakukan bila foto tulang dan pungsi pleura

    dilakukan bila terdapat indikasi.9

    Diagnosis Kerja

     Tuberkulosis (TB) adlaah penyakit akibat infeksi bakteri

    Mycobacterium tuberculosis  yang bersifat sistemik sehingga dapat

    mengenal hampir semua organ tubuh, dengan lokasi terbanyak di paru

    yang biasnya merupakan lokasi infeksi primer. Terdapatperbedaan antara

    infeksi TB dengan sakit TB. eorang anak yang positif terinfeksi TB belum

    tentu menderita sakit TB.9

    Diagnosis Banding

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    10/20

    16

    4sma Bronkial

    eninggian kepekaan per$abangan trakeobronkus terhadap

    berbagai rangasangan berakibat kontraksi paroksimal saluran bronkus.

    #ikenal ma$am jenis+ (1) ekstrinsik (alergen, diperantarai oleh reagen)dan () intrinsik (idiopatik) atau dipi$u oleh berbagai faktor. 4sma atopik

    (alergik), jenis yang paling sering, dipi$u oleh antigen lingkungan (debu,

    serbuk sari, makanan, dan lain*lain), sering disertai oleh riwayat keluarga

    yang positif atopik. %erupakan hipersensiti'itas tipe I klasik diperantarai

    oleh Ig. 4sma non*atopik (nonreagenik), ejnis asma lain yang la>im

    ditemukan, sering dipi$u oleh infeksi saluran pernapasan, iritan kimia, dan

    obat, biasanya tanpa riwayat keluarga dan dengan sedikit atau tanpa

    tanda hipersensiti'itas yang diperantarai oleh Ig. enyebab primer

    peningkatan reakti'asi saluran udara tidak diketahui.0

    4sma adalah penyakit inDamasi kronis saluran napas yang ditandai

    oleh mengi dan7atau batuk berulang dengan karakteristik+ (1) timbul

    se$ara episodikA () $enderung pada malam7dini hari (nokturnal)A (2)

    bersifat musimanA (9) timbul setelah akti'itas !sisA dan (/) terdapat,

    riwayat asma dan7atau atopi lain pada pasien dan7atau keluarganya.

    ksaserbasi (serangan) asma merupakan episode perburukan gejala*

    gejala asma se$ara progresif yang umumnya ditandai dengan distres

    pernapasan. #apat timbul gejala sesak napas, batuk, mengi, dada terasa

    tertekan, atau berbagai kombinasi gejala tersebut.9

    neumonia

    neumonia merupakan infeksi akut parenkim paru yang meliputi

    al'eolus dan jaringan interstisial. #emam, menggigil, takipneu, batuk,

    malaise, nyeri dada akibat pleuritis, retraksi, dan iritabilitas akibat sesak

    respiratorik, sering terjadi pada bayi yang lebih tua dan anak. neumonia

    'irus lbh sering berasosiasi dengan batuk, mengi, atau stridor, dan gejala

    demam lebih tidak menonjol tipikal berasosiasi dengan demam tinggi,

    emnggil, batuk,dispneu, dan pada auskultasi ditemukan adanya tanda

    konsolidasi paru. neumonia atipikal pada bayi ke$il ditandai oleh gejala

    yang khas seperti takipneu, batuk, ronki kering ($ra$kles)npada

    pemeriksaan auskultasi, dan seringkali ditemukan bersamaan dengan

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    11/20

    11

    timbulnya konjungti'a $hlamydial.

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    12/20

    1

     Tingkat penularan pasien TB BT4 positif adalah "/, pasien TB BT4

    negatif dengan hasil kultur positif adalah " sedangkan pasien TB

    dengan hasil kultur negatif dan foto Toraks positif adalah 10.16

     Tuberkulosis anak merupakan faktor penting di negara*negaraberkembang karena jumlah anak berusia kurang dari 1/ tahun adalah

    96L/6 dari jumlah seluruh populasi. ekurang*kurangnya /66.666 anak

    menderita TB setiap tahun. 66 anak di dunia meninggal setiap hari

    akibat TB, 06.666 anak meninggal setiap tahun akibat TB. Beban kasus TB

    anak di dunia tidak diketahui karena kurangnya alat diagnostik yang

    M$hild*friendlyN dan tidak adekuatnya sistem pen$atatan dan pelaporan

    kasus TB anak. #iperkirakan banyak anak menderita TB tidak

    mendapatkan penatalaksanaan yang tepat dan benar sesuai dengan

    ketentuan strategi #OT. &ondisi ini akan memberikan peningkatan

    dampak negatif pada morbiditas dan mortalitas anak. #ata TB anak di

    Indonesia menunjukkan proporsi kasus TB 4nak di antara semua kasus TB

    pada tahun 616 adalah -,9, kemudian menjadi E,/ pada tahun 611

    dan E, pada tahun 61. 4pabila dilihat data per pro'insi,

    menunjukkan 'ariasi proporsi dari 1,E sampai 1/,-. 8al ini

    menunjukan kualitas diagnosis TB anak masih sangat ber'ariasi pada

    le'el pro'insi. &asus TB 4nak dikelompokkan dalam kelompok umur 6*9

    tahun dan /*19 tahun, dengan jumlah kasus pada kelompok umur /*19

    tahun yang lebih tinggi dari kelompok umur 6*9 tahun. &asus BT4 positif 

    pada TB anak tahun 616 adalah /,9 dari semua kasus TB anak,

    sedangkan tahun 611 naik menjadi ",2 dan tahun 61 menjadi ".16

    Etiologi

    enyebab penyakit tuberkulosis adalah bakteri %y$oba$terium

    tuber$ulosis dan %y$oba$terium bo'is. enyebabnya ialah %y$oba$terium

    tuber$ulosis dalam famili %y$oba$teria$eae. #alam famili ini termasuk

     juga %.bo'is, %. afri$anum, %. %i$roti, dan %. $anetti. &uman tersebut

    mempunyai ukuran 6,/*9 mikron : 6,2*6," mikron dengan bentuk batang

    tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai

    selubung, tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    13/20

    12

    (terutama asam mikolat). #inding sel mengandung banyak lemak yang

    bermanfaat untuk pertahanan terhadap daya bakterisida dari antibodi dan

    komplemen.",11

    Bakteri ini mempunyai sifat istimewa, yaitu dapat terhadappen$u$ian warna dengan asam dan alkohol, sehingga sering disebut basil

    tahan asam (BT4), serta tahan terhadap >at kimia dan !sik. &uman

    tuberkulosis juga tahan dalam keadaan kering dan dingin, bersifat dorman

    dan aerob."

    Bakteri tuberkulosis ini mati pada pemanasan 166o; selama /*16

    menit atau pada pemanasan "6o; selama 26 menit, dan dengan alkohol

    06*-/ selama 1/*26 detik. Bakteri ini tahan asam 1* jam diudara

    terutama di tempat yang lembab dan gelap (bisa berbulan*bulan ), namun

    tidak tahan terhadap sinar atau aliran udara. #ata pada tahun 1--2

    melaporkan bahwa untuk mendapatkan -6 udara bersih dari

    kontaminasi bakteri memerlukan 96 kali pertukaran udara per jam."

    Patogenesis

    aru merupakan port dKentree lebih dari -E kasus infeksi TB.

    &uman TB dalam per$ik renik (droplet nu$lei) yang ukurannya sangat ke$il

    (/ m), akan terhirup dan dapat men$apai al'eolus. ada sebagian

    kasus, kuman TB dapat dihan$urkan seluruhnya oleh mekanisme

    imunologis nonspesi!k, sehingga tidak terjadi respons imunologis spesi!k.

    4kan tetapi, pada sebagian kasus lainnya, tidak seluruhnya dapat

    dihan$urkan. ada indi'idu yang tidak dapat menghan$urkan seluruh

    kuman, makrofag al'eolus akan memfagosit kuman TB yang sebagian

    besar dihan$urkan. 4kan tetapi, sebagian ke$il kuman TB yang tidak dapat

    dihan$urkan akan terus berkembang biak di dalam makrofag, dan

    akhirnya menyebabkan lisis makrofag. elanjutnya, kuman TB

    membentuk lesi di tempat tersebut, yang dinamakan fokus primer

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    14/20

    19

    tengah, kelenjar limfe yang akan terlibat adalah kelenjar limfe parahilus

    (perihiler), sedangkan jika fokus primer terletak di apeks paru, yang akan

    terlibat adalah kelenjar paratrakeal.

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    15/20

    1/

    Maniestasi Klinik 

    i yang baikA () demam lama (R minggu) dan7atau berulang tanpa

    sebab yang jelas (bukan demam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria, dan

    lain*lain). #emam umumnya tidak tinggi. &eringat malam saja bukan

    merupakan gejala spesi!k TB pada anak apabila tidak disertai dengan

    gejala*gejala sistemik7umum lainA (2) batuk lama R2 minggu, batuk

    bersifat non*remitting (tidak pernah reda atau intensitas semakin lama

    semakin parah) dan sebab lain batuk telah dapat disingkirkanA (9) nafsu

    makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh

    (failure to thri'e)A (/) lesu atau malaise, anak kurang aktif bermainA dan

    (") diare persisten7menetap (3 minggu) yang tidak sembuh dengan

    pengobatan baku diare. 16

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    16/20

    1"

    organ*organ tersebut tanpa sebab yang jelas dan disertai ke$urigaan

    adanya infeksi TB. 16

    Penatalaksaan#alam menegakkan diagnosis TB anak, semua prosedur diagnostik

    dapat dikerjakan, namun apabila dijumpai keterbatasan sarana diagnostik

    yang tersedia, dapat menggunakan suatu pendekatan lain yang dikenal

    sebagai sistem skoring. istem skoring tersebut dikembangkan diuji $oba

    melalui tiga tahap penelitian oleh para ahli yang I#4I, &emenkes dan

    didukung oleh P8O dan disepakati sebagai salah satu $ara untuk

    mempermudah penegakan diagnosis TB anak terutama di fasilitas

    pelayanan kesehatan dasar. istem skoring ini membantu tenaga

    kesehatan agar tidak terlewat dalam mengumpulkan data klinis maupun

    pemeriksaan penunjang sederhana sehingga diharapkan dapat

    mengurangi terjadinya underdia"nosis maupun overdia"nosis TB. 16

    enilaian7pembobotan pada sistem skoring dengan ketentuan

    sebagai berikut+ (1) parameter uji tuberkulin dan kontak erat dengan

    pasien TB menular mempunyai nilai tertinggi yaitu 2A () uji tuberkulin

    bukan merupakan uji penentu utama untuk menegakkan diagnosis TB

    pada anak dengan menggunakan sistem skoringA (2) pasien dengan

     jumlah skor R" harus ditatalaksana sebagai pasien TB dan mendapat O4T.

    16

    etelah dinyatakan sebagai pasien TB anak dan diberikan

    pengobatan O4T (Obat 4nti Tuberkulosis) harus dilakukan pemantauan

    hasil pengobatan se$ara $ermat terhadap respon klinis pasien. 4pabila

    respon klinis terhadap pengobatan baik, maka O4T dapat dilanjutkan

    sedangkan apabila didapatkan respons klinis tidak baik maka sebaiknya

    pasien segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan untuk

    dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 16

    rinsip pengobatan TB anak, O4T diberikan dalam bentuk kombinasi

    minimal 2 ma$am obat untuk men$egah terjadinya resistensi obat dan

    untuk membunuh kuman intraseluler dan ekstraseluler. Paktu

    pengobatan TB pada anak "*1 bulan. pemberian obat jangka panjang

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    17/20

    10

    selain untuk membunuh kuman juga untuk mengurangi kemungkinan

    terjadinya kekambuhan engobatan TB pada anak dibagi dalam tahap+

    (1) tahap intensif, selama bulan pertama. ada tahap intensif, diberikan

    minimal 2 ma$am obat, tergantung hasil pemeriksaan bakteriologis danberat ringannya penyakitA () tahap =anjutan, selama 9*16 bulan

    selanjutnya, tergantung hasil pemeriksaan bakteriologis dan berat

    ringannya penyakit. elama tahap intensif dan lanjutan, O4T pada anak

    diberikan setiap hari untuk mengurangi ketidakteraturan minum obat

    yang lebih sering terjadi jika obat tidak diminum setiap hari. 16

    ada TB anak dengan gejala klinis yang berat, baik pulmonal

    maupun ekstrapulmonal seperti TB milier, meningitis TB, TB tulang, dan

    lain*lain dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan. ada kasus TB

    tertentu yaitu TB milier, efusi pleura TB, perikarditis TB, TB endobronkial,

    meningitis TB, dan peritonitis TB, diberikan kortikosteroid (prednison)

    dengan dosis 1* mg7kg BB7hari, dibagi dalam 2 dosis. #osis maksimal

    prednisone adalah "6mg7hari. =ama pemberian kortikosteroid adalah *9

    minggu dengan dosis penuh dilanjutkan tapperin" o% dalam jangka waktu

    yang sama. Tujuan pemberian steroid ini untuk mengurangi proses

    inDamasi dan men$egah terjadi perlekatan jaringan. 16

      aduan O4T untuk anak yang digunakan oleh rogram @asional

    engendalian Tuberkulosis di Indonesia adalah+ (1) kategori 4nak dengan

    2 ma$am obat+ 8?H798?A () kategori 4nak dengan 9 ma$am obat+

    8?H()79*168?. aduan O4T &ategori 4nak diberikan dalam bentuk

    paket berupa obat &ombinasi #osis Tetap (O4T*T). Tablet O4T T ini

    terdiri dari kombinasi atau 2 jenis obat dalam satu tablet. #osisnya

    disesuaikan dengan berat badan pasien. aduan ini dikemas dalam satu

    paket untuk satu pasien. O4T untuk anak juga harus disediakan dalam

    bentuk O4T kombipak untuk digunakan dalam pengobatan pasien yang

    mengalami efek samping O4T T. 16

    5ntuk mempermudah pemberian O4T sehingga meningkatkan

    keteraturan minum obat, paduan O4T disediakan dalam bentuk paket

    T7 #;. atu paket dibuat untuk satu pasien untuk satu masa

    pengobatan. aket T untuk anak berisi obat fase intensif, yaitu

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    18/20

    1E

    rifampisin (?) 0/mg, I@8 (8) /6 mg, dan pira>inamid (H) 1/6 mg, serta

    obat fase lanjutan, yaitu ? 0/ mg dan 8 /6 mg dalam satu paket. 16

    Komplikasi8epatoktoksitas (hepatitis obat)+ (1) umumnya terjadi pada fase

    intensifA () umumnya mun$ul pada kombinasi pemberian O4T dengan

    obat lain yang bersifat hepatotoksik (misalnya parasetamol, fenobarbital,

    dan asam 'alproat)A (2) pada kasus yang disurigai adanya gangguan

    fungsi hepar, dilakukan pemeriksaan serum transminase pada awal

    pemberian O4T dan dipantau setiap minggu selama fase intensifA (9) jika

    terjadi ikterus, O4T dihentikanA dan (/) pemberian O4T dimulai kembali

    dengan dosis terendah jika ikterus sudah hilang dan kadar transaminase

    2 kali batas ata normal.9

    Prognosis

    rognosis TB pada anak ditentukan oleh berbagai faktor yaitu umur

    anak, status imun, jumlah basil, dan adanya komplikasi. #engan diagnosis

    dan terapi yang tepat dan $epat prognosis infeksi TB pada anak adalah

    baik sekali. TB pada anak umur / tahun prognosisnya adalah buruk

    yaitu dengan angka kematian sebesar 6.11

    Pen!egahan

    rogram pengontrolan tuberkulosis melibatkan penemuan kasus dan

    pengobatan, yang menginter'ensi penularan sekunder penyakit. Orang

    yang terinfeksi TB diidenti!kasi dengan reaksi uji tuberkulin yang positif 

    dan dapat dimulai pengobatan yang sesuai untuk men$egah penularan./

    en$egahan penularan pada sarana kesehatan melibatkan 'entilasi

    udara yang baik di sekitar sumber kasus. erkantoran, klinik, dan runag

    rawat yang digunakan oleh orang dewasa dengan ke$urigaan tuberkulosis

    seharusnya memiliki 'entilasi yang $ukup, dengan udara dikeluarkan

    keluar ('entilasi tekanan negatif). etugas kesehatan sebaiknya dilakukan

    uji tuberkulin rutin tiap tahun./

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    19/20

    1-

    Faksin satu*satunya yang tersedia terhadap tuberkulosis adalah

    'aksin B;< (ba$ille ;almette*

  • 8/18/2019 pbl blok 18 tuberkulosis pada anak

    20/20

    0. ?obbins =. Buku saku dasar patologi penyakit. disi ke*/. akarta+