24
Morfologi dan cara membuat status lokalis untuk lesi kulit paulin

Morfologi dan cara membuat status lokalis untuk lesi kulit.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Morfologi dan cara membuat status lokalis untuk lesi kulit

Morfologi dan cara membuat status lokalis untuk lesi kulit

paulin

Anatomi kulit

Morfologi kulitEfloresensi primer : makula, papul,plak,urtika, nodus, nodulus, vesikel, bula, pustula, dan kistaEfloresensi skunder : skuama, krusta, erosi, ulkus, dan sikatriks

Makula kelainan kulit yang berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata

Eritema kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversibel.

Urtika edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan.

Vesikel gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran < 0,5 cm garis tengah, dan mempunyai dasar; vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik

Pustul vesikel yang berisi nanah

Bula vesikel yang berukuran lebih besar

Kista ruangan berdinding yang berisi cairan, sel, maupun sisa sel

Abses kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit berarti di dalam kutis atau subkutis

Papul penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, berukuran diameter < 0,5 cm, dan berisikan zat padat.

Nodus masa padat, sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol. Jika diameternya < 1 cm disebut nodulus.

Tumor istilah umum untuk benjolan yang berdasarkanpertumbuhan sel maupun jaringan

Infiltrat adalah tumor terdiri atas kumpulan sel radang

Sikatriks terdiri atas jaringan tidak utuh, relief kulit tidak normal, permukaan kulit licin dan tidak terdapat adneksa kulit.- sikatriks atrofik- sikatriks hipertrofik

Anetoderma bila kutis kehilangan elastisitas tanpa perubahan berarti pada bagian kulit yang lain, dapat dilihat bagian-bagian yang bila ditekan dengan jari seakan-akan berlubang.

Erosi kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basal

Ekskoriasi kelainan kulit yang disebabkan oleh hilangnya jaringan sampai stratum papilare(bila garukan lebih dalam lagi sehingga tergores sampai ujung papil, maka akan terlihat darah yang keluar selain serum).

Ulkus hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi.

Skuama adalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit

Krusta adalah cairan badan yang mengering.krusta serosakrusta pustulosakrusta sanguinolenta krusta medikamentosa

Cara membuat status lokalis pada lesi kulitStatus lokalis :DistribusiAt regioLesi efloresensi

Ukuran Miliar : sebesar kepala jarum pentulLentikular : sebesar biji jagungNumular : sebesar uang logam 100 rupiahPlakat : lebih besar dari numular

Susunan kelainan Liniar : seperti garis lurusAnular : seperti lingkaranArsinar : berbentuk bulan sabitKorimbiformis : susunan seperti induk ayam yang dikelilingi anak-anaknya

Bentuk lesiTeraturTidak teratur

Penyebaran dan lokalisasi

Sirkumskrip : berbatas tegasDifus : tidak berbatas tegasGeneralisata : tersebar pada sebagian besar bagian tubuhRegional : mengenai daerah tertentu badanUniversalis : seluruh atau hampir seluruh tubuh (90%-100%)

Solitar : hanya satu lesiHerpetiformis: vesikel berkelompokKonfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satuDiskret : terpisah satu dengan yang lainSimetrik : mengenai kedua belah badan yang samaBilateral : mengenai kedua belah badanUnilateral : mengenai sebelah badan

Distribusi : regionalAt regio : 1/3 distal cruris dextraLesi : soliter, konfluens, bentuk tidak teratur, berbatas tegas, ukuran diameter 5 cm, tidak menimbul, sebagian kering, sebagian tidakEfloresensi: makula eritema,makula hiperpigmentasi,ulkus, ekskoriasi, krusta pustulosa, krusta sanguinolenta

Distribusi : generalisataAt regio : wajah, dada, kedua lenganLesi : multiple, konfluens, bentuk tidak teratur, berbatas tegas, tidak menimbul, sebagian kering, sebagian basahEfloresensi : makula eritema, erosi, ekskoriasi

Latihan 1

Latihan 2

Latihan 3

Latihan 4

Latihan 5