Upload
sekti-jsi
View
60
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
MODUL Neoplasma Parotis
Sekti Joko S . I
Tujuan Pembelajaran
1. Anatomi, histologi, fisiologi kel. liur mayor dan minor
2. Menjelaskan etiologi, macam kelainannya 3. Menjelaskan patofisiologi dan gambaran
klinis tumor parotis 4. Menentukan dan melakukan pemeriksaan
penunjang (FNAB, USG, CT Scan) 5. Membuat diagnosis tumor parotis 6. Penatalaksanaan dan rehabilitasi pasca
operasi 7. Melakukan work up, menentukan terapi
dan memutuskan rujukan
Anatomi
Kelenjar saliva :Mayor : - Kelenjar parotis kanan dan kiri - Kelenjar submandibula - Kelenjar sublingual
Minor - Sekumpulan kecil jaringan kelenjar - Terletak di bawah mukosa mulut - Jumlah 600-1000
Anatomi
Anatomi
Parotid Gland Kelenjar saliva yang terbesar Lokasi : ramus mandibula dan CAE dan
ujung mastoid, sepanjang m.masseter dan m.sternocleidomastoid
Menghasilkan sekret yang serous, dialirkan ke rongga mulut melalui duktus Stensen
Menghasilkan ± 20% cairan saliva Struktur dalam gld. Parotis :
N. Facialis V. Retromandibula A. Carotis Externa Limfanodi Parotis
Parotid Gland
FisiologiSaliva memiliki fungsi, antara lain:1. Melicinkan rongga mulut membantu
proses mengunyah dan menelan makanan2. Membersihkan rongga mulut dari sisa
makanan dan kuman3. Mempunyai aktivitas antibacterial dan
sistem buffer4. Membantu pencernaan makanan melalui
aktivitas enzim ptyalin dan lipase 5. Membantu penyembuhan luka karena
terdapat faktor pembekuan dan epidermal growth factor saliva
6. Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran keseimbangan air dalam tubuh.
7. Membantu berbicara (pelumasan pipi dan lidah)
Tumor Ganas Parotis Tumor ganas pada kelenjar parotis Kejadian 30% diantara tumor ganas
kel. ludah lain Etiologi : belum diketahui dengan
pasti Usia > 40 tahun, riwayat radioterapi
parotis Karsinoma mukoepidermoid,
karsinoma adenoid kistik, karsinoma sel asinus, karsinoma sel squamosa, karsinoma undefferentiated.
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :1. Anamnesis2. Pemeriksaan fisik 4. Pemeriksaan RO foto parotis dan USG5. Pemeriksaan CT-Scan, MRI 6. FNAB histopatologi dari biopsi
Anamnesis:Keluhan : Benjolan dibawah auricula Kenyal, batas tegas, tidak nyeri tekan Bila infeksi : - nyeri (+), badan febris Bila abses pus keluar dari muara
ductus
Rasa sakit yang terus menerus banyak terjadi pada tumor ganas parotis dibanding yang jinak
Tanda dan Gejala Paralisis n. fasialis Rasa nyeri Berkurangnya fungsi tuba eusthacii. Palpasi : teraba cairan dan
penampilan yang khas. Tumor parotis bentuk halter
teraba massa di depan tragus, dengan suatu tonjolan pada palatum mole yang merupakan perluasan tumor retromandi- bular ke ruang parafaring.
Pemeriksaan Penunjang Rö foto polos parotis USG CT Scan : - besarnya tumor
- pendesakan ke daerah sekitar - metastasis daerah leher
MRI : - memperjelas jaringan tumor - hub. N.Facialis dgn jar.tumor - membedakan tumor atau inflamasi
Pemeriksaan Penunjang FNAB dan Histopatologi :
- Sitologi aspirasi dengan jarum halus (no.22) diagnosis pra bedah mudah menyebabkan
penyebaran tumor. - Ketepatan sitologi jarum halus cukup tinggi. - Menunjukkan suatu keganasan - Membedakan salivari atau nonsalivari
Sistem Staging Neoplasma Kelenjar Saliva Mayor
Berdasarkan AJCC 2002Tumor Primer (T)Tx : tumor primer belum dapat ditentukanT0 : tumor belum terabaT1 : tumor ≤ 2 cm tanpa meluas ke
ekstraparenkimT2 : tumor 2 - 4 cm tanpa meluas ke
ekstraparenkimT3 : tumor > 4 cm dan atau tumor meluas ke
ekstraparenkimT4a : tumor mengenai kulit, mandibula, saluran
telinga, dan atau n. fasialisT4b : tumor mengenai basis kranii dan atau
lempeng pterigoid dan atau a. karotis
Kelenjar Limfe Regional (N)
Nx : kelenjar limfe regional tidak terabaN0 : belum ada metastase ke kelenjar limfe regionalN1 : metastase tumor pada satu kelenjar limfe ipsilateral, ≤ 3 cmN2a : metastase tumor pada satu kelenjar limfe
ipsilateral,3-6 cmN2b : metastase tumor pada bbrp kelenjar limfe
ipsilateral,< 6 cmN2c : metastase tumor pada kelenjar limfe bi/kontralateral,<6 cmN3 : metastase pada kelenjar limfe, > 6 cm
Metastase Jauh (M)
Mx : belum ditemukan metastase jauh
M0 : tidak ada metastase jauh M1 : metastase jauh
TNM Staging for Cancers of the Major Salivary Glands
Stage I : T1 N0 M0 Stage II : T2 N0 M0 Stage III : T3 N0 M0 ; T1 N1 M0 ; T2
N1 M0 Stage IV : T4 N0 M0 ; T3 N1 M0 ; T4
N1 M0 Any T N2 M0
Any T N3 M0 Any T Any N M1
Terapi :
1. Operasi - Paratiroidektomi lateral - Paratirodektomi medial
- Transeksi mandibula dan paratiroidektomi medial disertai ruang parafaring - Paratiroidektomi total - Diseksi leher
2. Radioterapi
Tindak Lanjut
1. Pemberian antibiotika pasca operasi
2. Pemberian analgetik pasca operasi
3. Evaluasi komplikasi operasi• Gustatory sweating / Frey syndrome
4. Evaluasi fungsi N.Facialis pasca operasi - Paralise sementara - Terjadi 4-6 minggu pasca operasi - Kortikosteroid anti inflamasi - Paralise permanen - Bila saraf terpotong saat opx
penyambungan saraf dengan proline - Paralise total atau sebagian5. Evaluasi sisa tumor atau rekurensi pasca terapi
Terima Kasih. . .