Makalah Zakat Sukses

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGDengan semakin berkembangan perekonomian di seluruh penjuru tanah kehidupan manusia, semakin banyak pula orang-orang yang memiliki harta berlimpah. Dalam agama islam setiap harta yang kita miliki terdapat hak-hak orang yang berhak menerima. Seperti di kategorikan dalam delapan golongan. Beberapadi antaranya fakir, miskin, ibnu sabil dan lain-lain.Tidak hanya kewajiban mengeluarkan beberapa sebagian harta kita yang di tuntut secara wajib. Tetapi seperti ada beberapa nama lain dan juga jelas berbeda kadar pengeluarannya. Seperti halnya sedekah, infaq dan zakat. Sebagai umat islam mengeluarkan zakat adalah wajib hukumnya adapun waktu mengeluarkan zakat ialah pada sebelum masuk tanggal satu syawal (kalender islam), yakni pada bulan ramadhan. Sebagai penambah pengetahuan pembaca makalah ini, kami akan menjelaskan beberapa penjelasan mengenai sedekah, infaq dan zakat tersebut. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pengertian dan pembidangan zakat, sedekah dan infaq ? 2. Bagaimana penjelasan dan asbabun nuzul ayat mengenai zakat, sedekah dan infaq ?C. TUJUAN PEMBAHASAN1. Menjelaskan pengertian dan pembidangan zakat, sedekah, dan infaq; 2. Menjelaskan penjelasan dan azbabun nuzul mengenai ayat zakat, sedekah dan infaq;

BAB IIPEMBAHASANA. PENGERTIAN dan PEMBIDANGAN1. ZAKATZakat secara bahasa (lughat), berarti : tumbuh, berkembang dan berkah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10).[footnoteRef:2] [2: Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.]

Sedangkan menurut terminologi syari'ah (istilah syara') zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu tertentu. Zakat juga berarti derma yang telah ditetapkan jenis, jumlah dan waktu suatu kekayaan atau harta yang wajib diserahkan dan pendayagunaannya pun ditentukan pula, yaitu dari umat Islam untuk umat Islam. Atau Zakat adalah nama dari sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu (nishab) yang diwajibkan Allah SWT untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula (QS. 9:103 dan QS. 30:39)[footnoteRef:3] [3: Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.]

Ulama' Hanafiyyah mendefinisikan zakat dengan menjadikan hak milik bagian harta tertentu dan harta tertentu untuk orang tertentu yang telah ditentukan oleh Syari' karena Allah.Demikian halnya menurut mazhab Imam Syafi'i zakat adalah sebuah ungkapan keluarnya harta atau tubuh sesuai dengan secara khusus. Sedangkian menurut mazhab Imam Hambali, zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula, yaitu kelompok yang disyaratkan dalam Al-Qur'an. Zakat mempunyai fungsi yang jelas untuk menyucikan atau membersihkan harta dan jiwa pemberinya.`Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Quran dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia.dalil yang menunjukkan kewajiban zakat adalah firman ALLAH dan sabda Rasulullah Saw., di antara firman Allah beikut: ( )Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka. (QS. At Taubah: 103)[footnoteRef:4] [4: Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.]

Di antara sabda Rasulullah yang berkaitan dengan zakat ini adalah sabda beliau kepada muadz r.a ketika beliau mengutusnya ke Yaman;

( )

beritahukanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya allah telah mewajibkan mereka untuk mengeuarkan zakat yang diambil dari orang-orang kaya diantara mereka, dan dikembalikan kepada orang0orang miskin dikalangan mereka. (HR. BUKHARI DAN MUSLIM)Zakat diwajibkan pada lima hal, yaitu:1.) Binatang ternak.2.) Barang bernilai (logam mulia)3.) Hasil pertanian.4.) Hasil buah-buahan.5.) Barang dagangan.

1. Zakat Binatang Ternak dan SyaratnyaBinatang ternak yang wajib dizakati hanya tiga macam, yaitu:1.) Unta.2.) Lembu (sapi)3.) Kambing.[footnoteRef:5] [5: Al-Bigha (2008 : 222)]

Sedangkan syarat wajibnya zakat binatang ternak ada enam, yaitu:1.) Islam.2.) Merdeka.3.) Kepemilikan yang sempurna.4.) Mencapai nishab.5.) Mencapai satu tahun.6.) Digembalakan.Nishab adalah kadar (jumlah) tertentu yang menyebabkan harta harus dizakati atau ukuran standar dari harta yang wajib dizakati. Haul (kepemilikan yang telah mencapai satu tahun) termasuk syarat zakat binatang ternak karena didasarkan pada sabda Rasulullah Saw:

( )

tidak ada kewajibanzakat pada harta hingga (kepemilikannya) genap satu tahun. (HR.ABU DAWUD)Saum adalah menggembalakan binatang ternak di padang rumput (tempat penggembalaan) yang diperbolehkan (bebas) sepanjang tahun,atau sebagian besarnya.2. Zakat Benda Bernilai dan SyaratnyaBenda berharga yang wajib dizakati ada dua, yaitu:1.) Emas2.) PerakAdapun syarat wajib zakat pada emas dan perak ada lima,yaitu:1.) Islam2.) Merdeka3.) Kepemilikan yang sempurna4.) Mencapai nishab5.) Mencapai satu tahunDalil yang menunjukkan kewajiban zakat atas emas dan perak adalah firman Allah dan hadis sebagai berikut:

( )

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka siksaan yang pedih. (QS. At-Taubah: 34)[footnoteRef:6] [6: Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.]

Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, sedangkan dalam hadits:

: ( )"Dari ibnu umar r.a ia berkata: Barangsiapa yang menyimpannya dan tdak mengeluarkan zakatnya maka nerakalah tempat baginya. (HR. BUKHARI)

3. Zakat Hasil Pertanian dan SyaratnyaHasil tanaman pertanian wajib dikeluarkan zakatnya dengan tiga syarat, yaitu:1. Ditanam oleh manusia.2. Berupa makanan pokok yang bisa disimpan (tahan lama)3. Mencapai satu nishab, yaitu lima wasaq dalam kondisi bersih (tanpa kulit dan kotoran)4. Zakat Buah-buahan dan SyaratnyaBuah-buahan yang wajib dikeluarkan zakatnya itu hanya kurma dan anggur. Sedangkan syarat dikeluarkan zakat keduanya ada empat, yaitu:1.) Islam2.) Merdeka3.) Kepemilika yang syah4.) Mencpai nishabDalil yang menunjukkan kewajiban mengeluarkan zakat buah kurma dan anggur adalah hadis sebagai berikut: : ( )

"Dari Attab bin Usaid r.a, ia berkata: Rasulullah Saw. Memerintahkan agar menaksir (memperkirakan jumlah) buahanggur seperti menaksir buah kurma, kemudian zakatnya dikeluarkan dalam wujud anggur kering, seperti zakat kurma yang juga diambilkan dari kurma kering. (HR.ABU DAWUD)

5. Zakat Harta Dagangan dan SyaratnyaHarta dagangan itu wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat seperti yang telah disebutkan dalam keterangan mengenai zakat emas dan perak.Dalil yang menunjukkan kewajiban mengeluarkan zakat harta dagangan adalah firman allah sebagai berikut: ( )...Infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari usahamu yang baik-baik. (QS. Al-Baqarah: 267)[footnoteRef:7] [7: Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.]

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Mujahid mengatakan bahwa ayat ini turun berkaitan dengan perdagangan. An- Nasafi berpendapat bahwa dalam ayat ini terkandung dalil yang menunjukkan kewajiban mengeluarkan zakat harta niaga (perdagangan).6. Zakat profesi Zakat profesi merupakan sama dengan zakat upah atau gaji bulanan. Dimana zakat profesi itu di keluarkan oleh orang-orang yang bekerja secara penuh pada waktu satu bidang kerja secara profesional. Seseorang yang di tinjau dari berbagai sudut pandang memang pekerjaannya menuntut tanggung jawab yang tinggi sehingga dinilai mahal dan mendapatkan gaji yang tinggi pula. Tidak semua profesi pekerjaan harus mengeluarkan zakat atas profesinya, pekerjaan seperti dokter, konsultan, akuntan,notaris atau pun artis bisa di ketegorikan wajib mengeluarkan zakat profesi. (Arifin, 2013 : 06)[footnoteRef:8] [8: Tabloid NURANI_inspirasi keluarga muslim. Edisi 652 minggu V juli 2013 hal 06]

Sistem perhitungan yang di pakai ialah dengan menghitung selama satu tahun berapa penghasilannya di bagi sama dengan zakat pertanian.

I. NISHAB BARANG-BARANG YANG WAJIB DIZAKATI1. NISHAB UNTA Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:NO.NISHABJUMLAH ZAKAT

01.5 Ekor unta1 ekor kambing

02.10 ekor unta2 ekor kambing

03.15 ekor unta3 ekor kambing

04.20 ekor unta4 ekor kambing

05.25 ekor unta1 ekor bintu makhadh

06.36 ekor unta1 ekor bintu labun

07.46 ekor unta46 ekor unta

08.61 ekor unta1 ekor jadzaah

09.76 ekor unta2 ekor bintu labun

10.91 ekor unta2 ekor hiqqah

11.121 ekor unta3 ekor bintu labun

12.130 ekor unta2 ekor bintu labun + 1 hiqqah

13.140 ekor unta2 ekor hiqqah + 1 bintu labun

14.150 ekor unta3 ekor hiqqah

15.160 ekor unta4 ekor bintu labun

16.170 ekor unta3 ekor bintu labun + 1 hiqqah

17.180 ekor unta2 ekor hiqqah + 2 bintu labun

18.190 ekor unta3 ekor hiqqah + 1 binti labun

19.200 ekor unta4 ekor hiqqah / 5 bintu labun

20.210 ekor unta4 ekor bintu labun + 1 hiqqah

Bintu makhadh adalah anak unta betina yang telah berumur satu tahun dan menginjak tahun kedua.Dinamakan bintu makhadh, karena biasanya nduknya sudah bunting lagi dan tentunya akan merasakan sakit sebab malahirkan anak berikutnya. Bintu labun adalah anak unta betina yang telah berumur dua tahun dan memasuki tahun ketiga.Dinamakan bintu labun karena induknya talah melahirkan sehingga dia memiliki susu. Hiqqah adalah anak unta betina yang telah berumur tiga tahun dan memasuki tahun keempat.Dinamakan hiqqah karena dalam usia tersebut, ia sudah pantas dikendarai, mengangkut muatan, atau dikawini oleh unta pejantan. Jadzaah adalah unta betina yang telah berumur empat tahun dan sudah memasuki tahun kelima.Dinamakan jadzaah gigi depanya sudah tanggal.

2. NISHAB SAPINo.NishabJumlah Zakat

0130 ekor sapi1 ekor sapi jenis tabi

02.40 ekor sapi1 ekor sapi jenis musinnah

03.60 ekor sapi2 ekor sapi jenis tabi

04.70 ekor sapi1 ekor sapi jenis tabi + 1 musinnah

05.80 ekor sapi2 ekor sapi jenis musinnah

Tabi adalah anak sapi (pedhet-jawa) yang berumur satu tahun dan memasuki tahun kedua. Musinnah adalah sapi yang berumur dua tahun dan telah memasuki tahun ketiga.3. NISHAB KAMBINGNO. NISHAB ZAKAT

01. 40 ekor kambing1 ekor kambing

02.121 ekor kambing2 ekor kambing

03.201 ekor kambing3 ekor kambing

04.400 ekor kambing4 ekor kambing

05. 500 ekor kambing5 ekor kambing

Catatan:Kepemilikan kambing yang jumlahnya mencapai lebih dari 400 ekor, maka zakatnya ditentukan dengan satu ptokan bahwa: setiap 100 kambing, zakatnya satu ekor,Artinya setiap kambing yang lebih dari batas diatas, maka dari setiap seratus ekor zakatnya adalah satu ekor.Jika setelah dibagi seratus masih ada sisa, maka sisa tersebut tidak mempengaruhi zakat yang wajib dilakukan.Sebagai contoh: Seseorang memiliki kambing sebanyak 799 ekor. (799:100=7) sisa 99. Dari jumlah ini zakat yang wajib dikeluarkan adalah 7 ekor, dan sisanya yang 99 tidak bisa mempengaruhinya.

4. ZAKAT PERSERIKATAN TERNAKDua orang yang berserikat (dalam memiliki binatang ternak) itu wajib mengeluarkan zakatnya seperti zakat satu orang dengan tujuh syarat:1. Hanya ada satu kandang.2. Satu pengembalaan.3. Satu pengembala.4. Satu pejantan.5. Satu tempat minum.6. Satu pemerah susu.7. Satu tempat pemerahan.Dua orang yang bersekutu dalam memiliki suatu harta itu wajib mengeluarkan zakat, sama halnya bila harta tersebut menjadi milik salah satu dari mereka.jadi apabila hak milik masing-masing pihak bisa dipisahkan dan dibedakan satu sama lain, maka hal itu tidak boleh di gabungkan menjadi satu agar bisa di ambil zakatnya. Sebaliknya apabila hak milik masing-masing telah bercampur dan tidak bisa di bedakan satu sama lain, maka hal itu tidak boleh di pisahkan agar tidak wajib mengeluarkan zakat, karena dengan cara itu jumlahnya menjadi kurang satu nisab. Apabila zakat tersebut di ambilkan dari dua pihak yang bersekutu, maka zakat tersebut di hitungkan sesuai prosentase milik masing-masing, sehingga salah satu dari mereka bisa memberikan tambahan ataupun memintanya kepada pihak lain yang bersekutu dengannya.

5. NISHAB EMAS DAN PERAKPermulaan nishab emas adalah dua puluh Mitsqal. Yang wajib di keluarkan sebagai zakatnya adalah seperempat puluh (dua setengah persen) dari jumlah tersebut, yakni setengah mitsqal. Sedangkan kelebihannya di sesuaikan dengan perhitungan di atas.Nishab perak adalah dua ratus dirham. Yang wajib di keluarkan sebagai zakatnya adalah seperempat puluh (dua setengah persen) dari jumlah tersebut, yakni lima dirham. Sedangkan kelebihannya di sesuaikan dengan perhitungan di atas.Dalil yang menunjukkan nishab dan ukuran zakat yang wajib di keluarkan dari emas dan perak adalah sabda beliau SAW.:

( )tidak ada kewajiban mengeluarkanzakat perak yang kurang dari lima awaq. (HR. Bukhari dan Muslim)

6. PERHIASAN EMAS DAN PERAKZakat itu tidak di wajibkan atas perhiasan emas dan perak yang penggunaannya di perbolehkan secara syari (boleh/mubah).Dalam hadits Nabi di sebutkan:

: : ( )Dari Jabir r.a berkata: Rasulullah Saw. Bersabda; Tidak ada kewajiban zakat atas perhiasan. (HR. Baihaqi)

7. NISHAB TANAMAN DAN BUAH-BUAHANNishab tanaman dan buah-buahan adalah lima Wasaq. Yaitu sebanding dengan 1600 kati baghdad atau sekitar 715 kg. Sedangkan kelebihannya di sesuaikan dengan perhitungan seperti di atas.Apabila tanaman tersebut diairi dengan air hujan atau air sungai, maka zakatnya adalah sepersepuluh (sepuluh persen). Sedangkan jika tanaman tersebut diairi dengan mengambil atau menyedot air sumur dan sebagainya, maka zakatnya adalah seperdua puluh (lima persen). Dalil yang menunjukan nishab tanaman (pangan) dan buah-buahan adalah sabda beliau Saw.: ( )

tidak ada kewajiban zakat pada sesuatu (tanaman pangan dan buah-buahan) yang kurang dari lima wasaq. (HR. Bukhori) Ibnu hibban menambahkan bahwa satu wasaq sama dengan 715 kg. Dalil yang menunjukan kewajiban mengeluarkan sepuluh persen atau lima persen pada hasil pertanian dan buah-buahan adalah sabda beliau Saw.:

: , ( ) Dari umar r.a dari Nabi Saw. Beliau bersabda: Tanaman yang di sirami dengan hujan, dengan sumber air, atau tanahnya tadah hujan, maka zakatnya adalah sepersepuluhn (sepuluh persen). Sedangkan tanaman yang di sirami dengan penyedot air (timba), maka zakatnya adalah seperdua puluh (lima persen). (HR. Bukhari)

8. NISHAB BARANG DAGANGANPada ahir tahun, barang-barang dagangan yang ada ituharus di kurs dengan mata uang yang sesuai dengan alat pembelian(misalnya dengan emas, perak, uang kertas, dan sebagainya), dan jika telah mencapai satu nishab, maka zakat yang di keluarkan dari jumlah tersebut adalah dua setengah persen

9. NISHAB HASIL TAMBANG DAN BARANG TERPENDAMSegala macam emas dan perak yang di tambang dari perut bumi itu zakatnya adalah dua setengah persen dan di keluarkan pada saat juga. Sedangkan harta terpendam yang telah di temukan itu zakatnya seperlima (dua puluh persen).Dalil yang menunjukan kewajiban mengeluarkan seperliam dari harta terpendam yang di temukan adalah sabda beliau Saw.:

: ( )Dari Abu Hurairah r.a dari Rasulullah Saw. Beliau bersabda: Di dalam harta Rikaz itu ada seperlima (yang harus di keluarkan sebagai zakat). (HR. Bukhari) Rikaz adalah harta peninggalan kaum jahiliyyah yang terpendam di perut bumi, baik berupa emas maupun perak, dan zakatnya harus dikeluarkan sesaat setelah penemuan harta tersebut.

II. ZAKAT FITRAH1. kewajiban Zakat Fitrah Zakat fitrah wajib di keluarkan karena adanya tiga unsur, yaitu :1. Islam 2. Terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan.3. Ada sisa (kelebihan) bahan makanan pokok dari apa yang di butuhkan untuk diri sendiri dan keluarganya pada hari itu.2. Orang-orangyang Wajib mengeluarkan Zakat FitrahSetiap orang islam wajib hukumnya mengeluarkan zakat untuk dirinya sendiri dan orang-orang islam yang nafkah mereka berada dalam tanggungannya.3. Ukuran Zakat FitrahYang wajib dike;luarkan dalam zakat fitrah adalah satu sha makanan pokok yang berlaku di daerah (negara) yang bersangkutan. Sedangkan ukurannya adalah lima kati lebih sepertiga dengan standard kati irak, atau sekitar 2400 gram (2,4 kg).

III. ORANG-ORANG YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT DAN CARA PEMBAGIANNYA

a. Orang yang berhak menerima zakat Zakat harus di berikan kepada delapan golongan seperti yang telah di sebutkan oleh Allah dalam Al-Quran At-Taubah ayat 60 yang artinya kurang lebih sebagai berikut: Sesungguhnya aedekah itu hanya di peruntukkan bagi orang-orang fakir, orang-orang miskin, para petugas zakat(amil), orang-orang yang di bujuk hatinya(muallaf), para budak, orang-orang yang mempunyai hutang(gharim), orang-orang yang sedang berjuang di jalan Allah, dan ibnu sabil (para musafir). Fuqara (fakir) adalah orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka (sehari-hari). Misalnya (dalam sehari) ia membutuhkan uang belanja Rp. 10.000,- tapi ia hanya mampu menghasilkan uang Rp. 3000,- atau bahkan tidak mampu mendapatkannya sama sekali. Masakin (miskin) adalah orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka (sehari-hari) secara penuh, misalnya (dalam sehari) ia membutuhkan uang belanja Rp. 10.000,- tepai ia hanya mampu menghasilkan uang dalam sehari Rp. 8000,- Amilin adalah orang yang di tunjuk oleh imam (penguasa) untuk memungut zakat dan menyebarkannya. Muallaf Adalah oarang-orang yang keislamannya masih lemah sehingga perlu di bujuk (dengan cara di beri zakat) Ar-Riqab adalah budak yang sedang dalam proses pemerdekaan dengan cara kitabah, atau di gunakan untuk memerdekakan budak. Gharim adalah orang yang memiliki tanggungan hutang dan belum mampu untuk melunasinya. Sabilillah adalah para pejuang yang berperang membela agama Islam, tetapi tidak mendapat gaji dari Baitul Mal (kas negara). Ibnu Sabil adalah orang yang sedang bepergian dan memilki niat untuk kembali ke negaranya sendiri, tetapi ia kehabisan bekal sebelum tujuannya tercapai.

b. Cara pembagian zakatZakat tidak boleh di berikan kepada kurang dari tiga orang masing-masing golongan, kecuali pengurus zakat.

c. Orang yang tidak berhak menerima zakatAda lima oarang yang tidak boleh menerima zakat, yaitu :z1) Orang kaya, baik karena tidak boleh di beri zakat ataupun ia memiliki pekerjaan yang hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri(sehari-hari).2) Hamba sahaya3) Keturunan (Bani) Hasyim4) Keturunan (Bani) Muththalib5) Orang kafirDan orang-orang yang nafkahnya menjadi tanggungan muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) itu tidak boleh di beri zakat atas nama fakir dan miskin. Tetapi boleh memberikan zakat pada mereka dengan atas nama selain fakir miskin, misalnya sebagai amil, gharim, mujahid, dan sebagainya. Para budak tidak boleh menerima zakat dengan alasan bahwa mereka termasuk orang yang cukup, sebab mereka mendapatkan nafkah dari tuan-tuan mereka.Sedangkan yang di maksud dengan keluarga Muhammad adalah seluruh keturunan Hasyim dan Keturunan Abdul Muththolib. Sebagai ganti keharaman menerima zakat ini, mereka di beri bagian seperlima dari rampasan perang.

2. INFAQInfaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu. Menurut terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan Islam. Jika zakat ada nishabnya, infaq tidak mengenal nishab.Infaq dikeluarkan setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (QS. 3:134)Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf), maka infaq boleh diberikan kepada siapapun. Misalnya, untuk kedua orang tua, anak-yatim, dan sebagainya (QS. 2:215) Infaq adalah pengeluaran sukarela yang di lakukan seseorang, setiap kali ia memperoleh rizki, sebanyak yang ia kehendakinya. Allah memberi kebebasan kepada pemiliknya untuk menentukan jenis harta, berapa jumlah yang yang sebaiknya diserahkan.Terkait dengan infak ini Rasulullah SAW bersabda : ada malaikat yang senantiasa berdo'a setiap pagi dan sore : "Ya Allah SWT berilah orang yang berinfak, gantinya. Dan berkata yang lain : "Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak, kehancuran". (HR. Bukhori)

3. SEDEKAHShadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar.[footnoteRef:9] Orang yang suka bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Adapun secara terminologi syariat shadaqah makna asalnya adalah tahqiqu syai'in bisyai'i, atau menetapkan/menerapkan sesuatu pada sesuatu. Sikapnya sukarela dan tidak terikat pada syarat-syarat tertentu dalam pengeluarannya baik mengenai jumlah, waktu dan kadarnya. Atau pemberian sukarela yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama kepada orang-orang miskin setiap kesempatan terbuka yang tidak ditentukan jenis, jumlah maupun waktunya, sedekah tidak terbatas pada pemberian yang bersifat material saja tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain. Bahkan senyum yang dilakukan dengan ikhlas untuk menyenangkan orang lain termasuk kategori sedekah. Shadaqoh mempunyai cakupan yang sangat luas dan digunakan Al-Qur'an untuk mencakup segala jenis sumbangan. Shadaqah ialah segala bentuk nilai kebajikan yang tidak terikat oleh jumlah, waktu dan juga yang tidak terbatas pada materi tetapi juga dapat dalam bentuk non materi, misalnya menyingkirkan rintangan di jalan, menuntun orang yang buta, memberikan senyuman dan wajah yang manis kepada saudaranya, menyalurkan syahwatnya pada istri. [9: Al-Bigha (2008 : 221)]

Sedekah berarti memberi derma, termasuk memberikan derma untuk mematuhi hukum dimana kata zakat digunakan didalam Al-Qur'an dan Sunnah. Zakat telah disebut pula sedekah karena zakat merupakan sejenis derma yang diwajibkan sedangkan sedekah adalah sukarela, zakat dikumpulkan oleh pemerintah sebagai suatu pengutan wajib, sedegkan sedekah lainnya dibayarkan secara sukarela. Jumlah dan nisab zakat di tentukan, sedangkan jumlah sedekah yang lainya sepenuhnya tergantung keinginan yang menyumbang.Pengertian sedekah sama dengan pengertian infaq, termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja shadaqoh mempunyai makna yang lebih luas lagi dibanding infaq. Jika infaq berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut juga hal yang bersifat nonmateriil.[footnoteRef:10] [10: Al-Bigha (2008 : 221)]

Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan :"jika tidak mampu bersedekah dengan harta, maka membaca tasbih, takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-istri, atau melakukan kegiatan amar maruf nahi munkar adakah sedekah". (HR. Muslim)Dalam hadist Rasulullah memberi jawaban kepada orang-orang miskin yang cemburu terhadap orang kaya yang banyak bershadaqah dengan hartanya, beliau bersabda : "Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takbir shadaqah, setiap tahmid shadaqah, setiap amar ma'ruf adalah shadaqah, nahi munkar shadaqah dan menyalurkan syahwatnya kepada istri shadaqah". (HR. Muslim)Perbedaannya juga dapat di simpulkan antara lain yaitu :1) Zakat, sifatnya wajib dan adanya ketentuannya/batasan jumlah harta yangharus zakat dan siapa yang boleh menerima.2) Infaq, sumbangan sukarela atau seikhlasnya (materi). 3) Shadaqah, lebih luas dari infaq, karena yang disedekahkan tidak terbatas pada materi sajaB. PENJELASAN DAN ASBABUN NUZUL AYAT_AYAT TENTANG ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH1. Surat At-Taubah ayat 103 ( )Artinya:"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. At-Taubah 103)[footnoteRef:11] [11: Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.]

Penafsiran kata :As-Sadaqah : apa yang dinafkahkan oleh orang mukmin dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah.At-Tazkiyah : adalah dari kata rajulun zakiy, artinya orang yang kebaikan dan keutamaannya lebih. Kata-kata ini terdapat dalam Al-Asas.As-Sakan : sesuatu yang jiwa merasa tenteram dan sengan kepadanya. Yaitu, keluarga, harta, kesenangan, doa dan pujian.As-Shalah : Do'a.

Penjelasan :Ambillah Sedekah Untuk Mensucikan dan Membersihkan Mereka.

Ambillah hai Rasul dari harta yang diserahkan oleh orang-orang yang tidak ikut perang itu. Juga dari harta orang mukmin lainnya, dari berbagai jenis harta, berupa emas, perak, binatang ternak atau harta dagangan, sebagai sedekah dengan ukuran tertentu dalam zakat fardlu, atau ukuran tidak tertentu dalam zakat sunnah, yang dengan sedekah itu kamu membersihkan mereka dari kotoran kebakhilan, tamak, dan sifat yang kasar terhadap orang-orang kafir yang sengsara. Dengan sedekah itu pula, kamu mensucikan jiwa mereka dan mengangkat jiwa mereka ke derajat orang-orang yang baik dengan melakukan kebajikan, sehinga mereka patut mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.Di dalam firman Allah, "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka." (al-Taubah: 103). Setiap orang merdeka yang memiliki harta dengan sepenuhnya, ada zakat di dalamnya.

Asbabun Nuzul :Ibnu Jarir meriwayatkan, bahwa Abu Lubabah dan kawan-kawannya yang tidak ikut berperang, lalu bertaubat, mereka dating kepada Rasulullah saw. Ketika dibebaskan, lalu berkata : "Ya Rasulullah, inilah harta kami, sedekahkanlah dari kami dan mohonkanlah ampun untuk kami". Maka Rasul menjawab : "Saya tidak diperintah untuk mengambil sedikit pun dari harta kalian." Oleh karena itu Allah menurunkan ayat di atas. Maka, setelah turun ayat ini, Rasulullah mengambil sepertiga dari harta mereka, lalu beliau sedekahkan dari mereaka. Sekalipun sebab turunnya ayat ini bersifat khusus, namun nash tentang pengambilan harta pada ayat ini bersifat umum, mencakup para khalifah rasul setelah wafat Beliau, dan para pemimpin kaum muslimin setelah wafatnya para khalifah. Juga mencakup secara umum tentang orang-orang yang diambil hartanya, yaitu kaum muslimin yang kaya.[footnoteRef:12] [12: Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997.]

2. Surat Al-An'am ayat 141

Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan tidak berjunjung, pohon korma, tanaman-tanaman yang bermacam-macam, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada faqir miskin), dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai yang berlebih-lebihan. (QS. Al-An'am: 141)

Penafsiran kata :Al-Insya' : mengadakan makhluk hidup dan mengasuhnya. Juga mengadakan segala sesuatu yang menjadi sempurna secara berangsur-angsur. Seperti mengadakan awan, perkampungan, dan rambut.Al-Jannat : taman-taman dan kebun anggur yang lebat pohonnya, karena kebun seperti itu menutupi tanah di bawahnya dan membuatnya tidak kelihatan.Al-Ma'rusyat : tanaman-tanaman yang dicagak pada tiang-tiang penyangga. Yaitu junjungan-unjungan yang dibuat dari kayu dan bambu, yang di atasnya diletakkan batang tanaman-tanaman itu hingga seperti atap rumah.Gairul Ma'rusyat : tanaman yang batangnya tidak diletakkkan di atas junjungan. Maksudnya, bahwa kebun itu ada dua macam. Yaitu kebun-kebun yang memakai junjungan-junjungan, seperti pohon anggur dan kebun yang tidak memakai junjungan, kebun-kebun yang berisi bermacam-macam pohon yang batangnya tumbuh lurus, tidak merambat ke pohion lainnya.Al-Ukul : (huruf hamzah dan memakai dhammah): sesuatu yang dimakan.Mutasyabihan : serupa warna, bentuk, dan rasanya jika dilihatdengan mata.Gaira Mutasyabih : tidak sama rasanya.

Penjelasan :Pohon kurma sekalipun sebagian dari kebun yang tidakl berjunjung, namun di sini disebutkan secara tersendiri, karena mempunyai multi fungsi, terutama bagi bangsa Arab. Kurma mempunyai keistimewaan yang melebihi anggur dan merupakan pohon yang paling mirip dengannya.Sedang Az-Zara ialah tanaman yang tumbuh ditanam manusia, mencakup segala tumbuhan yang ditanam, khususnya yang menajdi makanan pokok. Serperti gandum dan kedelai. Jenis-jenis tumbuhan ini telah disebutkan secara berturut-turut, dari yang paling rendah kedudukannya sebagai makanan biasa dan makanan pokokmanusia, sampai kepada yang paling tinggi dan umum, karena biji-bijian merupakan tumbuhan yang menjadi bahan pokok, sebagai makanan yang menyenangkan.

Asbabun Nuzul :Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa orang-orang yang menghambur-hamburkan hasil panen serta hidup berfoya-foya, tetapi tidak mengeluarkan zakatnya. Maka turunlah ayat ini (QS. 6 al-An'am: 141) sebagai perintah untuk mengeluarkan zakat pada hari panennya (diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abul 'Aliyah).Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (QS. 6 al-An'am: 141) turun berkenaan dengan Tsabit bin Qais bin Syammas yang menuai buah kurma, kemudian berpesta pora, sehingga pada petang harinya tak sebiji pun buah kurma tersisa di rumahnya (diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Juraij).

3. Surat Al-Baqarah ayat 267

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usaha kalian yang baik-baik dan sebagian dari apa yang keluarkan dari bumi untuk kalian, dan janganlah kalian memilih yang buruk-buruk lalu kalian nafkahkan daripadanya, padahal kalian sendiri tidak mau mengambilnya kecuali dengan memicingkan mata terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya, Maha terpuji." {QS. Al-Baqarah: 267).

Penafsiran kata : Anfiqu : kata infaq berasala dari akar kata nafaqa-yanfuqu-nafaqan-nifaqan, yang artinya "berlalu", "habis", "laris", "ramai". Kalimat nafaqa asy-syai'u artinya sesuatu itu habis, baik habis karena dijual, mati, atau karena dibelanjakan. Kalimat nafaqa al-bai'u nafaqan artinya dagangan itu habis karena laris terjual. Infaq yang berarti "menghabiskan" atau "membelanjakan" dapat berkenaan dengan harta atau lainnya, dan status hukumnya bisa wajib dan bisa sunat.Thayyibat : terambil dari kata thayyib yang artinya baik dan disenangi (disukai); lawannya adalah khabis yang berarti buruk dan dibenci.Wa la tayammamu : artinya, janganlah kamu bermaksud, menuju, menghendaki.Taghmidlu : artinya meremehkan, memicingkan mata. Perkataan Aghmidl (remehkan, picingkan matamu) kepada si penjual, artinya "janganlah kamu selidiki/teliti seakan-akan kamu tidak melihat."[footnoteRef:13] [13: Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997.]

Makna GlobalPada ayat (QS. Al-Baqarah: 267) ini Allah menjelaskan pedoman yang harus diperhatikan berkaitan dengan kualitas harta yang akan diinfakkan, yaitu bahwa harta tersebut hendaknya merupakan harta terbaik dan paling dicintai, sehingga dengan demikian pedoman tentang infak dan penggunaan kekayaan pada jalan Allah menjadi lengkap dan sempurna.

Penjelasan Allah mengaitkan hasil usaha kepada mereka, meskipun dia yang menciptakan perbuatan mereka, karena hasil itu merupakan perbuatan mereka. Sedangkann yang mengeluarkan hasil bumi disandarkan kepada Allah, karena hal itu bukan perbuatanmereka dan juga di luar kesanggupan mereka.Kemudian Allah berfirman, "Janganlah kalian memilih yang buruk-buruk lalu kalian nafkahkan daripadanya". Allah melarang menafkahkan hasil usaha yang buruk-buruk secara sengaja. Kemudian firmannya, "Padahal kalian sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya". Artinya , sekiranya mempunyai hak untuk menerima hasil yang buruk itu, lalu ia diberikan kepada kalian, tentulah kalian tidak mau menerimanya meskipun ada hak terhadapnya, kecuali kalian harus mempertimbangkan tenggang rasa untuk mengambilnya dan meminta keringanan dalam masalah ini.

Asbabun NuzulDalam suatu riwayat dikemukakan bahwa turunnya ayat tersebut di atas (QS. Al-Baqarah: 267) berkenaan dengan kaum Anshar yang mempunyai kebun kurma. Ada yang mengeluarkan zakatnya sesuai dengan penghasilannya, tetapi ada juga yang tidak suka berbuat baik. Mereka (yang tidak suka berbuat baik) ini menyerahkan kurma yang berkualitas rendah dan busuk. Ayat tersebut di atas sebagai teguran atas perbuatan mereka. (diriwayatkan oleh al-Hakim, at-Tirmidzy, Ibnu Majah, dan lain-lain yang bersumber dari al-Barra'.Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ada orang-orang yang memilih kurma yang jelek untuk dizakatkan. Maka turunlah ayat tersebut di atas (QS. Al-Baqarah: 267) sebagai teguran atas perbuatan mereka. (diriwayatkan oleh Abu Dawud, an-Nasa'I, dan al-Hakim, yang bersumber dari Sahl bin Hanif).[footnoteRef:14] [14: Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997.]

4. Surat Al-Baqarah ayat 271

"Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adal;ah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikankepada orang-orang fakir, maka menyembuhnyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS. Al-Baqarah: 271).

Makna GlobalDi dalam ayat yang lalu, Allah mengemukakan bahwa Dia Maha Mengetahui terhadap apa yang kalian infaqkan. Allah kelak akan membalasnya. Apabila baik, maka balasannya adalah baik; dan jika jelek, maka balasannya pun jelek. Kemudian, di dalam ayat ini Allah menjelaskan tentang cara memberikan sedekah tersebut, yang tentu saja ada yang diberikan secara sembunyi, dan ada yang diberikan secara terang-terangan, dan mana yang paling utama dari keduanya.Penjelasan :Allah menggambarkan bahwa memberikan infaq kepada fakir miskin secara sembunyi-sembunyi, lebih baik bagi pelakunya daripada menampakkannya. Pembatasan yang ditetapkan Allah untuk merahasiakan pemberian kepada fakir miskin secara khusus, dan Allah tidak mengatakan, "jika kalian menyembunyikannya, maka hal itu lebih baik bagi kalian". Sebab di antara shadaqah ada yang tak mungikin disembunyikan, seperti menyediakan perlengkapan pasukan perang, membangun jembatan, dan lain sebagainya. Tapi ketika memberikannya kepada fakir miskin, maka ada beberapa manfaatnya untuk menyembnyikannya, seperti menutupi aibnya, tidak membuatnya malu di hadapan manusia, dan sebagainya.Dan apabila kalian menampakkan sedekah secara terang-terangan, maka sebaik-baiknya amal itu adalah yang terang-terangan. Sebab, hal ini merupakan panutan yang baik bagi lainnya.Di samping itu, sedekah merupakan salah satu syi'ar agama Islam. Seandainya disembunyikan, maka ada sebagian orang yang menduga, bahwa mengeluarkan sedekah secara terang-terangan adalah dilarang di dalam Islam.

Sedekah secara sembunyi lebih utamaApabila kita memberikan sedekah tersebut kepada kaum fakir miskin secara sembunyi, maka hal itu akan lebih utama, karena terjauh dari perasan riya'. Dalam hal ini, banyak sekali hadis dan asar yang mendukung amal seperti ini.Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abu Umamah, bahwa Abu Zar pernah menanyakan kepada Nabi saw. "Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang lebih utama?" jawab Nabi, "sedekah siri (sembunyi) kepada kaum fakir, atau sedekah yang dihasilkan dengan susah payah, oleh orang yang hidupnya kekurangan". Selanjutnya, Nabi membacakan ayat ini.Jumhur ulama' mengatakan, "bahwa letak keutamaan menginfakkan harta secara sirri disbanding terang-terangan, hanyalah pada sedekah sunnah, bukan pada sedekah wajib (zakat). Menampakkkan sedekah wajib itu lebih utama, karena dengan demikian, tampaklah syi'ar-syi'ar agama. Mereka juga menambahkan, "sesungguhnya menampakkan amal itu lebih baik bagi orang yang berniat agar ditiru oleh orang banyak, meski yang dilakukan adalah sedekah sunnah."

Asbabun NuzulAyat ini diturunkan sehubungan dengan Abi baker dan Umar bin Khathab. Pada suatu ketika Umar bin Khathab menyedekahkan separuh dari harta kekayaannya kepada Rasulullah saw untuk kepentingan agama. Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah engkau memikirkan anak turun dan keluarga yang ada di belakangmu, wahai Umar". Jawab Umar, "aku sediakan buat mereka separuh dari harta kekayaanku". Sedangkan Abu Bakar Shiddiq secara diam-diam telah menyerahkan seluruh harta kekayaannya kepada Rasulullah saw untuk kepentingan agama. Rasulullah saw bersabda kepadanya: "Wahai Abu Bakar, tidakkah kamu memikirkan keluarga dan anak turun yang di belakangmu". Jawab Abu Bakar: "Yang akan mencukupi keluargaku adalah Allah dan Rasulullah". Mendengar jawaban yang seperti itu Umar bin Khathab menagis seraya berkata: "Demi Allah tebusanmu adalah ayah adan ibuku setiap aku berniat membuat kebajikan selalu saja kamu tandingi, wahai Abu Bakar". Ayat ini pada dasarnya memuji sikap Umar bin Khathab yang menyedekahkan harta kekayaannya dengan terang-terangan dengan maksud agar dicontoh orang lain, dan kepada Abu Bakar yang menyedekahkan hartanya secara rahasia. Kedua perbuatan ini adalah sangat baik, yang patut diikuti oleh setiap muslim. (HR. Ibnu Hatim dari ayahnya dari Husain bin Ziyad al-Muharibi dari Musa bin Umair dari Amir asy-Sya'bi).[footnoteRef:15] [15: Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997.]

Munasabah ayatDi dalam surat al-Taubah: 60, Allah menjelaskan tentang orang-orang yang berhak menerima zakat yakni ada delapan asnaf. Agar kenikmatan dan kekayaan duniawi ini juga bisa dirasakan oleh faqir miskin, maka Allah memrintahkan untuk mengambil zakat dari sebagian harta untuk diberikan kepada yang berhak, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Taubah: 103. Karena dengan zakat itu bisa mengikis sifat-sifat kotor seperti; bakhil, tamak, berlaku tak senonoh terhadap orang-orang faqir, dan juga perintah mendoakan kepada orang yang mengeluarkan zakat.Allah menjadikan kebun-kebun, di situ tumbuh tanaman-tanaman yang bermacam-macam. Dari tanaman-tanaman itu agar kita bisa menikmati buahnya, dan menunaikan haknya ketika sudah panen kepada orang-orang yang berhak menerima zakat. Kita tidak boleh berlebih-lebihan meskipun kaya, mempunyai kebun yang luas, sawah, ladang yang ditanamai berbagai macam tanaman, karena di situ terdapat hak bagi faqir miskin. Dan sesunguhnya Allah tidak menyukai yang berlebih-lebihan, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-An'am: 141. Ketika kita bersedekah dari hasil-hasil usaha, agar tidak memilih yang buruk-buruk untuk dinfkakkan, padahal kita sendiri tidak mau mengambilnya. Maka Allah menegaskan kembali seperti dalam sural al-Baqarah ayat 267, agar kita menginfakkan yang baik-bak sehingga yang menerima bisa senang hati. Masalah menampakkan atau menyembunyikan sedekah, itu bukan menjadi permasalahan karena keduanya itu sama-sama baik, ini disinggung dalam surat al-Baqarah ayat: 271, meskipun itu sedekah sunnat dengan niatan agar bisa dibudayakan. Tidak hanya itu, dengan sedekah Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahan kita.BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANZakat adalah salah satu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun Islam dan hukumnya fardlu 'ain dalam arti kewajiban yang ditetapkan untuk diri pribadi dan tidak mungkin dibebankan kepada orang lain. Zakat itu ada dua macam. Pertama zakat mal (zakat harta) dan kedua zakat diri yang dikeluarkan setiap akhir Ramadlan yang disebut juga zakat fitrah.Perintah Allah untuk berzakat itu disamping menggunakan lafadz zaka juga menggunakan kata lain, yaitu : anfaqa (al-Baqarah: 267), shadaqa (al-Taubah: 60), dan atu haqqahu (al-An'am: 141), ketiga lafadz tersebut mengandung arti zakat. Ada delapan macam orang yang berhak menerima zakat, yaitu : fakir, miskin, amil, mu'allaf, hamba sahaya, gharim, sabilillah, dan ibu sabil (musafir).Perbedaannya adalah Zakat, sifatnya wajib dan adanya ketentuannya/batasan jumlah harta yang harus zakat dan siapa yang boleh menerima.Infaq, sumbangan sukarela atau seikhlasnya (materi). Shadaqah, lebih luas dari infaq, karena yang disedekahkan tidak terbatas pada materi saja.

1