25
Makalah asuhan kebidanan III PERAWATAN PAYUDARA IBU NIFAS Dosen Pembimbing : Disusun oleh: Diah Ayu Wulandari Dwi Tiara Sari Erinna Maulina Fadhilah Akhmalia Farras Yanza

Makalah Perawatan Payudara Fix

  • Upload
    dwi

  • View
    1.196

  • Download
    150

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DSFGNH

Citation preview

Makalah asuhan kebidanan III

PERAWATAN PAYUDARA IBU NIFAS

Dosen Pembimbing :

Disusun oleh:

Diah Ayu Wulandari

Dwi Tiara Sari

Erinna Maulina

Fadhilah Akhmalia

Farras Yanza

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA I

JURUSAN KEBIDANAN

2012

BAB I

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas

Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang

dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah

dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran

ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari

setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. Perawatan payudara untuk

ibu nifas yang menyusui merupakan salah satu upaya dukungan terhadap

pemberian ASI bagi buah hati.

Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama

pada masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI

(Sitti Saleha, 2009).

Perawatan payudara adalah perawatan payudara setelah ibu melahirkan dan

menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara

agar air susu keluar dengan lancar (Suririnah, 2007).

Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa

menyusui. Hal ini dikarenakan payudara merupakan satu-satu pengahasil ASI

yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus

dilakukan sedini mungkin.

B. Tujuan Perawatan Payudara

Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan

payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi

2. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi

3. Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk

payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik.

4. Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan sehingga

siap untuk disusukan kepada bayinya

5. Untuk Melenturkan dan menguatkan puting susu, mengenyalkan puting susu,

supaya tidak mudah lecet

6. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus

7. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan

8. Untuk melancarkan aliran ASI dan memperbanyak produksi ASI

9. Untuk mengetahui adanya kelainan

C. Etiologi Perawatan Payudara

Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding  yang diciptakan untuk

memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan

serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada

tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang

masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan

yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem

saraf. Makanan-makanan buatan untuk bayi yang diramu menggunakan teknologi

masa kini tidak mampu menandingi keunggulan ASI.

ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat

kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih

rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna

ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh

lainnya, pertumbuhan dan perkembangan organ. Selain itu, mereka juga

mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, betapa banyak keunggulan yang

diberikan ASI, maka perawatan payudara perlu mendapatkan perhatian yang

serius. Hal ini juga karena untuk menunjang pemberian air susu ibu (ASI)

ekslusif, payudara yang sehat dan terawat baik, mampu melancarkan produksi

ASI. Hal ini membuat proses pemberian ASI menjadi lebih mudah baik bagi ibu

maupun bayi.

D. Waktu Pelaksanaan

1. Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan

2. Dilakukan minimal 2x dalam sehari

E. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Perawatan Payudara

1. Potong kuku tangan sependek mungkin,serta kikir agar halus dan tidak

melukai payudara.

2. Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan.

3. Lakukan pada suasana santai,misalnya pada waktu mandi sore atau sebelum

berangkat tidur.

F. Persyaratan Perawatan Payudara

1. Pengurutan harus dikerjakan secara sistematis dan teratur minimal dua kali

dalam sehari.

2. Memperhatikan makanan dengan menu seimbang

3. Memperhatikan kebersihan sehari-hari

4. Memakai BH yang bersih dan bentuknya yang menyokong payudara

5. Menghindari rokok dan minuman beralkohol

6. Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang (Suririnah, 2007)

G. Cara Perawatan Payudara

Persiapan alat untuk perawatan payudara:

1. Handuk 2 buah

2. Washlap 2 buah

3. Waskom berisi air dingin 1 buah

4. Waskom berisi air hangat 1 buah

5. Minyak kelapa/baby oil

6. Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya

7. Baki, alas dan penutup

Pelaksanaan:

1. Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan

2. Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman

3. Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau

4. Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara

5. Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak

6. Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan kemudian tempelkan pada areola

mamae selama 5 menit kemudian bersihkan dengan diputar.

7. Kedua tangan diberi minyak dengan rata kemudian lakukan pengurutan

Teknik Perawatan Payudara

1. Tempelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil selama ± 5

menit, kemudian puting susu dibersihkan

2. Tempelkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.

3. Pengurutan dimulai kearah atas, kesamping, lalu kearah bawah.Dalam

pengurutan posisi tangan kiri kearah sisi kiri, telapak tangan kanan kearah sisi

kanan.

4. Pengurutan diteruskan kebawah,kesamping selanjutnya melintang, lalu telapak

tangan mengurut kedepan kemudian kedua tangan dilepaskan dari

payudara,ulangi gerakan 20-30 kali

5. Tangan kiri menopang payudara kiri, lalu tiga jari tangan kanan membuat

gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara sampai pada

puting susu.Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan, lakukan dua kali

gerakan pada tiap payudara.

6. Satu tangan menopang payudara, sedangkan tangan yang lain mengurut

payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi kearah putting susu. Lakukan

tahap yang sama pada kedua payudara. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.

7. Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin bergantian

selama ± 5 menit,keringkan payudara dengan handuk bersih kemudian

gunakan BH yang bersih dan menopang (Sitti Saleha,2009).

Faktor Yang Mendukung Perawatan Payudara 

1. Menjaga payudara agar tetap kering

2. Senam payudara

Manfaat senam payudara adalah menjaga otot dada sebagai penyangga, agar

tetap kencang, juga untuk mencegah payudara turun atau kendur sebelum

waktunya. Manfaat aerobik, seperti berjalan, joging atau naik sepeda dapat

membantu mendapatkan postur tubuh yang baik, sekaligus memperbaiki

penampilan payudara. Senam lainnya adalah mendayung, berenang, dan latihan

aerobik yang menggunakan alat – alat pemberat tangan serta beberapa gerakan

yoga. Senam ringan ini tidak menjamin perubahan bentuk dan ukuran payudara.

Namun dengan melakukan senam tersebut otot – otot dada akan menguat dan

tampilan payudara akan lebih padat dan indah.

Langkah – langkah yang dapat di lakukan pada senam payudara yaitu:

1. Pertemukan telapak tangan didepan belahan payudara.

2. Berdiri dengan tegak dan lakukan gerakan saling menekan.

3. Tahan selama 5 detik. Rileks dan ulangi gerakan tersebut 10 x.

4. Lengan bawah saling menggenggam. Cengkeram lengan bawah tangan dengan

telapak tangan kiri, dan lengan bawah kiri dengan telapak tangan kanan,

dengan posisi siku sebatas bahu.

5. Tarik – tarik kedua arah (kedalam dan keluar), jangan sampai terlepas ulangi

gerakan tersebut 10 x.

6. Pertemukan jari – jari kedua tangan anda di bawah dagu dan tekuk keduanya

dengan posisi saling mengunci, kemudian tariklah. Tahan selama 5 detik

ulangi gerakan ini 10 x.

3. Memijat payudara

1. Pijatan dimulai dari pangkal payudara.

2. Tekan dinding dada dengan menggunakan dua jari (telunjuk dan jari tengah)

atau tiga jari (ditambah jari manis).

3. Lakukan gerakan melingkar pda satu daerah di payudara selama beberapa

detik, lalu pindahkan jari ke daerah berikut:

4. Arah pijatan memutar atau spiral mengelilingi payudara atau radial menuju

puting susu.

5. Kepalkan tangan, lalu tekan ruas ibu jari ke dinding dada.

6. Pindahkan tekanan berturut-turut ruas telunjuk, jari tengah, jari manis, dan

kelingking ke arah puting.

7. Ulangi gerakan tersebut pada daerah berikutnya.

8. Untuk bagian bawah payudara, tekanan dimulai dengan tekanan ruas jari

kelingking.

4. Pemilihan dan perawatan bra.

Cara pemilihan bra meliputi size atau ukuran, kawat, dan cup. Untuk

perawatan bra dapat dilakukan sendiri dan caranya pun juga sederhana. Pakailah

BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu menyusui) dan yang menyangga

buah dada atau langsung susui bayi.

1. Rendam bra dalam air sabun.

2. Cuci bra dengan sabun cuci air, hindari menggunakan mesin cuci karena dapat

merusak bentuk bra.

3. Apabila menghendaki mencuci dengan mesin, maka gunakan mesin yang dapat

di set hand wash.

4. Setelah dicuci langsung dijemur, hindari pengeringan menggunakan mesin

apalagi di peras, biarkan air menetes dari bra dengan sendirinya saat digantung.

H. Penatalaksanaan

Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam

Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan kedua

sisi puting dan setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan pada

puting menggunakan ibu jari dan telunjuk lalu lanjutkan dengan gerakan

memutar puting ke satu arah. Ulangi sampai beberapa kali dan dilakukan

secara rutin.

Jika Asi Belum Keluar

Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah segera

menyusui sejak bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini, Dengan

teratur menyusui bayi maka hisapan bayi pada saat menyusu ke ibu akan

merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang akan membantu

kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus menghisap maka akan keluar ASI.

Jangan berpikir sebaliknya yakni menunggu ASI keluar baru menyusui.

Penanganan puting susu lecet

Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa

mengistirahatkan 24 jam pada payudara yang lece dan memerah ASI secara

manual dan di tampung pada botol steril lalu di suapkan menggunakan sendok

kecil . Olesi dengan krim untuk payudara yang lecet. Bila ada madu, cukup di

olesi madu pada puting yang lecet.

Penanganan Pada Payudara Yang Terasa Keras Sekali Dan Nyeri, Asi

Menetes Pelan Dan Badan Terasa Demam.

Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan

keras, juga sedikit nyeri. Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air susu ibu

mulai berproduksi. Tak jarang diikuti pembesaran kelenjar di ketiak, jangan

cemas ini bukan penyakit dan masih dalam batas wajar. Dengan adanya reaksi

alamiah tubuh seorang ibu dalam masa menyusui untuk meningkatkan

produksi ASI, maka tubuh memerlukan cairan lebih banyak. Inilah pentingnya

minum air putih 8 sampai dengan 10 gelas sehari.

I. Perawatan Ibu Nifas Dengan Payudara Bengkak Karena Bayi MeninggaL

Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk perawaatan

payudara agar air susu keluar dengan lancar.

Adapun penyebab payudara bengkak antara lain yaitu karena adanyan proses

menyusui yang tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus.

Hal ini dapat terjadi pada hari ke tiga setelah melahirkan. Penggunaan Bra ( BH )

yang ketat serta keadaan puting susu yang tidak bersih dapat menyebabkan

sumbatan pada duktus.

Penyempitan duktuli laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan

dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu, keluhan ibu adalah

payudara bengkak, keras, panas, nyeri . ASI di dalam saluran payudara tidak

keluarkan.

Perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan payudara penuh. Pada

payudara bengkak: payudara odem, sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat

walau tidak merah, dan ASI tidak keluar kemudian badan menjadi demam setelah

24 jam. Sedangkan pada payudara penuh : payudara terasa berat, panas dan keras.

Bila ASI dikeluarkan tidak ada demam.

Ada 3 cara untuk penatalaksanaan pada payudara bengkak karena bayi

meninggal :

a. Pengosongan isi payudara dengan tangan ( memerah ).

b. Pengosongan dengan pompa payudara.

c. Pembalutan mamae dan pemberian obat estrogen untuk supresi seperti tablet

lynoral dan parlodel. ( Marilyn E.Doenges. 2000. Hal 10)

J. Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara

Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan

payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi :

Puting susu kedalam

Anak susah menyusui

ASI lama keluar

Produksi ASI terbatas

Pembengkakan pada payudara

Payudara meradang

Payudara kotor

Ibu belum siap menyusui

Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

BAB II

TINJAUAN KASUS

Kasus : Ny. X 27 tahun post partum 2 hari mengeluh payudaranya bengkak

Hari/Tanggal  : Senin,12 November 2012                Jam : 09.00 WIB

Tempat           : BPS Ny. L Bandung Barat

1. Subjektif  :

Ibu datang untuk kunjungan ulang atau kontrol dan mengeluh kadang

payudaranya bengkak.

2.   Objektif :

a.   Pemeriksaan Fisik

1)    Keadaan Umum                       : baik

Kesadaran                                 : Compos mentis

TTV :

TD          : 120/80 mmHg           N: 80x/menit

R            : 20x/menit                   S: 36ºC

2)    Kepala

Muka : Tidak ada oedema

Mata : Konjungtiva merah muda, Sklera putih

Mulut : Bibir dan rahang tidak pucat, keadaan bersih, tidak ada caries.

3)    Leher

KGB : Tidak ada pembengkakan

Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran

JVP : Tidak ada indikasi

4)    Payudara         

Bentuk : Simetris

Putting susu : menonjol

Pengeluaran ASI : Ada

Rasa nyeri : ada

Benjolan  : tidak ada

Pembengkakan : ada

5)    Abdomen

(a)  Tidak ada bekas luka operasi

(b)  TFU                       : pertengahan sympisis-pusat

(c)  Kandung kencing  : Kosong

6)   Ekstermitas atas dan bawah

Atas :a) Kebersihan                            : Bersih

b) Oedema                                : tidak ada

Bawah :a) Oedema                                : Tidak ada

b) Varises                                  : Tidak ada

c) Reflek Patella                       : Positif

d) Homman sign                       : Negatif

7)    Genetalia

Vulva/vagina                             : tidak ada kelainan

Oedema                                    : tidak ada

Lochea                                      : Serosa

Perineum                                  : utuh

8)    Anus                                          : tidak ada haemorhoid

3. Assesment :

P3A0 Postpartum 2 hari dengan keadaan umum baik.

Masalah    : Payudara bengkak

Kebutuhan:

1.  Penkes tentang perawatan payudara

2. Breast care

3. Informasi tentang tanda-tanda bahaya nifas

4. Planning :

Tanggal                 :  12 November 2012

Jam                       : 09.00 wib

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan sehat.

Evaluasi : ibu mengerti dan merasa senang.

2. Menjelaskan kepada ibu bahwa akan dilakukan tindakan breast care yaitu

pemijatan pada payudara ibu sehingga ASI akan keluar lebih lancar, tidak ada

sumbatan  dan payudara ibu tidak akan menjadi bengkak lagi.

Evaluasi :   Ibu mengerti dan setuju untuk dilakukan pemijatan pada

payudaranya.

3. Melakukan breast care pada payudara ibu.

Evaluasi: Ibu merasa payudaranya tidak tegang lagi

4. Mengajarkan kembali tekhnik menyusui yang baik dan benar.

Evaluasi: Ibu dapat menyusui seperti yang diajarkan.

5. Menjelaskan kepada ibu tentang perawatan payudara  yaitu membersihkannya

setiap kali mandi, memberikan ASI setiap kali sudah tersa penuh dan

mengunakan BH yang menompang payudara.

Evaluasi : ibu dapat meyebutkan kembali penjelaskan yang telah disampaikan

6. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mengandung

banyak serat dan cairan.

Evaluasi : ibu mengetahui makanan yang banyak mengandung serat seperti

sayur-sayuran dan buah-buahan.

7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

Evaluasi : Ibu istirahat siang  ± 1- 2 jam pada siang hari, dan ± 7-8 jam pada

malam hari.

8. Memberikan penjelasan tentang tanda-tanda bahaya nifas  yaitu mudah lelah

atau sulit tidur, demam, nyeri atau tersa panas saat BAK, sembelit/haemorroid,

sakit kepala hebat, bengkas pd muka, tangan dan kaki, nyeri perut, cairan

vagina berbau busuk, payudara sangat sakit saat disentuh, bengkak, puting

susu pecah-pecah.

Evaluasi : ibu mengerti tentang penjelasan  yang diberikan.

9. Menganjurkan pada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu dari sekarang yaitu

tanggal 18-11-2010

Evaluasi : ibu menyanggupinya untuk kunjungan ulang tanggal 18-11-2010.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang

dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah

dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran

ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari

setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. Perawatan payudara untuk

ibu nifas yang menyusui merupakan salah satu upaya dukungan terhadap

pemberian ASI bagi buah hati.

Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan

payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut :

o   Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi

o   Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet

o   Untuk menonjolkan puting susu

o   Menjaga bentuk buah dada tetap bagus

o   Untuk mencegah terjadinya penyumbatan

o   Untuk memperbanyak produksi ASI

o   Untuk mengetahui adanya kelainan

B.     Saran

Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca

beserta penulis. Khususnya pada para calon-calon ibu untuk mengetahui

bagaimana merawat payudara yang benar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

(hlm: 47-49).

2. Depkes RI. 2005. Perawatan Payudara. From: http://www.depkesRI.co.id

(diakses februari 2011)

3. Hendrayani,Yeyen. 2009. Masa Nifas. From: http//www.nifas.com (diakses

februari,2011)

4. Program Manajemen Laktasi, 2004. Buku Bacaan Manajemen Laktasi.

Jakarta. (bab 5,hlm : 3)

5. Saleha, sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba

Medika (hlm: 105-107)

6. Saryono dyah pramitasari poischa. (2009). Perawatan payudara.

Jogjakarta:mitra cendikia.

7. Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 54-55).

8. Suririnah. 2007. ASI Menyelamatkan Jiwa Bayi. From:

http//www.kompas.com (diakses februari 2011)

9. http://www.jevuska.com/2010/11/29/sap-perawatan-payudara-breast-care

10. http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=2009421101430 2009. Payudara

Bengkak.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena

atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya

tulis dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul

"Perawatan Payudara", yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar

bagi kita untuk mempelajari cara merawat payudara setelah persalinan.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon

permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya

buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima

kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan

manfaat.